Upload
dwitia-iswari
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RSD FIRST ASSIGNMENT
RSD TEAM CIMSA UNS 2015/2016
1. Rancangan Asesmen
No. Nama
Asesmen Tujuan Responden
Metode
Pengumpulan
Data (+alasan)
Output
Tindak Lanjut
Hasil Asesmen
1. Gambaran
umum tingkat
pengetahuan
PHBS
mahasiswa
kedokteran
Untuk
mengetahui
tingkat
pegetahuan
PHBS
mahasiswa
kedokteran
secara umum
Mahasiswa
kedokteran
UNS
Kuisioner (lebih
efisien dan
datanya lebih
mudah di
analisis
menggunakan
statistika)
Data statistik
tingkat
pengetahuan
PHBS
mahasiswa
kedokteran
UNS
Training PHBS
untuk
mahasiswa
kedokteran
2. Gambaran
umum tingkat
pengetahuan
mahasiswa
kedokteran
tentang
organisasi
kesehatan
yang bergerak
di masyarakat
Untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan
mahasiswa
kedokteran
tentang
organisasi
kesehatan
yang
bergerak di
masyarakat
Mahasiswa
kedokteran
UNS
Kuisioner (lebih
efisien dan
datanya lebih
mudah di
analisis
menggunakan
statistika)
Data statistik
tingkat
pegetahuan
mahasiswa
kedokteran
tentang
organisasi
kesehatan
yang
bergerak di
masyarakat
Sosialisasi
mengenai
organisasi
kesehatan
mahasiswa
yang bergerak
di masyarakat
3. Gambaran
umum tingkat
pengetahuan
PHBS di
masyarakat
Untuk
mengetahui
tingkat
pegetahuan
PHBS di
masyarakat
Ibu- ibu
PKK
Kuisioner dan
wawancara
(lebih efisien
dan
menghindari
bias karena
ibu-ibu PKK
sepertinya
cenderung sulit
untuk mengisi
kuisioner)
Data statistik
tingkat
pengetahuan
PHBS di
masyarakat
Penyuluhan
PHBS untuk
ibu-ibu PKK
4. Gambaran
umum
seberapa jauh
masyarakat
sudah
melakukan
PHBS
Untuk
megetahui
seberapa
jauh
pelaksanaan
PHBS di
masyarakat
Ibu-ibu PKK
dan murid-
murid SD
kelas 4,5,
dan 6.
Kuisioner dan
wawancara
(lebih efisien
dan
menghindari
bias karena
ibu-ibu PKK
sepertinya
cenderung sulit
untuk mengisi
kuisioner)
Observasi data
masyarakat
sakit dalam 3
Data statistik
mengenai
pelaksanaan
PHBS di
masyarakat
Penyuluhan
PBHS di acara
arisan PKK dan
di jam
olahraga
murid-murid
SD.
2. Perencanaan Organisasi
Visi
Membentuk suatu organisasi mahasiswa kedokteran yang dapat mengembangkan dan
memberdayakan anggota dan lingkungannya dibidang kesehatan, serta bergerak bersama dalam
peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat
Misi
Melakukan pendekatan antar sesama anggota dan antar anggota dengan masyarakat
Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
internal serta sebaliknya
Melakukan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan program kerja terkait
masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat
Tujuan
Membentuk mahasiswa kedokteran yang mampu memahami, menerapkan, dan memberikan
dampak positif bagi masyarakat dibidang kesehatan
Meningkatkan peran mahasiswa kedokteran dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Membentuk mahasiswa kedokteran yang dapat mengabdi dan menerapkan ilmunya di
masyarakat
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan soft skills dan hard skills
masyarakat
Fokus Area
Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesadaran masyarakat dalam hal Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Membentuk masyarakat yang mampu melakukan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) secara
mandiri di daerahnya
Membentuk masyarakat yang mampu melakukan pengelolaan sampah secara efektif dan efisien
untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungannya
Input
Man
(Sumber Daya Manusia) Material
Money
(Dana)
Method
(Metode Intervensi,
Metode Evaluasi)
Jumlah yang dibutuhkan 25 orang.
1 orang dengan kemampuan
memimpin sebagai ketua I,
1 orang dengan kemampuan dapat
menasihati, mempertibangkan, dan
cepat mengambil keputusan sebagai
ketua II,
1 orang dengan keterampilan teliti
dan jujur sebagai bendahara I,
1 orang dengan keterampilan
Pengetahuan
tentang
project
management,
pengetahuan
tentang
PHBS,
pengetahuan
tetang PBS,
dan
Uang Masuk
Iuran: 25 orang x
55,000 = 800,000
Fundrising:
1.000.0000
Uang Keluar
Penyuluhan PHBS:
250,000
Metode intervensi:
penyuluhan, training, dan
seminar.
Metode evaluasi:
kuisioner, wawancara,
evaluation form dan
grafik kemajuan program
organisasi.
bulan terakhir
di Puskesmas
(karena pola
hidup yang
tidak bersih
terkait dengan
mudahnya
seseorang
terserang
penyakit, lebih
valid)
menghitung cepat dan tekun
membuat pembukuan keuangan
sebagai bendahara II,
1 orang dengan keterampilan tekun
membuat proposal dan teliti sebagai
sekretaris I,
1 orang dengan keterampilan
mengurus administrasi dalam
organisasi dan memiliki fokus untuk
organisasi sebagai sekretaris II,
2 orang yang mempunyai kreativitas
tinggi sebagai tim kreatif,
2 orang yang memiliki keterampilan
membaca karakter orang dan supel
sebagai tim pengembangan anggota,
15 orang yang memiliki komitmen
terhadap organisasi sebagai anggota.
Job desk:
Ketua I mengoordinasi seluruh
pegurus dan anggota secara umum,
semua keputusan harus melewati
ketua I, dan berhubungan langsung
dengan organisasi luar termasuk
RT/RW dan kecamatan.
Ketua II bertugas memperhatikan
anggota dan mengambil keputusan
kebijakan yang mengembangkan
organisasi dan menguntungkan
anggota, serta menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam organisasi.
Bendahara I bertugas mengatur
sirkulasi keuangan yang beredar
dalam organisasi.
Bendahara II bertugas membuat
pembukuan.
Sekretaris I bertugas membuat
proposal dan LPJ.
Sekretaris II bertugas mencatat grafik
pertumbuhan organisasi dan
membuat kuesioner evaluasi.
Tim kreatif bertugas membuat acara
yang kreatif dengan berdasar data
yang dikumpulkan oleh sekretaris II,
Tim pengembangan anggota bertugas
mengevaluasi kinerja anggota
berdasar data yag diperoleh sekretaris
II dan membantu ketua II dalam
menyelesaikan masalah dalam
organisasi, dan
Anggota bertugas menjalankan
keputusan yang telah disahkan oleh
pengetahuan
tentang PSN.
Edukasi PSN:
200,000
Seminar PBS:
250,000
Lomba kebersihan:
1.000.000
Evaluasi: 50,000
Tabungan Isidental:
50,000
ketua I.
3. Program Kerja
No
.
Nama
Program
Problem
Statement
Metode
Asesme
n
Tujuan
Sasaran
Progra
m
Metode
Interven
si
Indikator
Keberhasilan
Metode
Evaluasi
1 Training
PSN dan
Pengelola
an
Sampah
Kurangnya
pengetahua
n
mahasiswa
kedokteran
tentang
PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
Kuisione
r
Meningkatk
an
pengetahua
n
mahasiswa
kedokteran
tentang
PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
sehingga
dapat
memberika
n
penyuluhan
yang baik
ke
masyarakat
Mahasis
wa
Kedokte
ran UNS
Training -
Meningkatnya
pengetahuan
mahasiswa
kedokteran
tentang PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaan
Sampah
sebesar 35%
-50% dari
peserta
menyatakan
bahwa
kegiatan yang
diadakan
bermanfaat
Skill Test
dan
Evaluation
Form
2 Penyuluha
n PSN dan
Pengelola
an
Sampah
Kurangnya
pengetahua
n
masyarakat
tentang
pentingnya
PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
Kuisione
r dan
wawanc
ara
Meningkatk
an
pengetahua
n
masyarakat
tentang
pentingnya
PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
Ibu-ibu
PKK
Penyuluh
an
-
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
tentang PHBS
khususnya
PSN dan
Pengelolaan
Sampah
sebesar 30%
-50% dari
peserta
menyatakan
bahwa
kegiatan yang
diadakan
bermanfaat
Skill Test
dan
wawancar
a
3 Lomba
Kebersiha
n antar
RW
Kurangnya
tingkat
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
PHBS
Wawanc
ara
Meningkatk
an
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
PHBS
Ibu-ibu
PKK
Lomba
Kebersih
an
-
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
PHBS
Wawancar
a
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
khususnya
PSN dan
Pengelolaa
n Sampah
khususnya
PSN dan
Pengelolaan
Sampah
sebesar 30%
-50% dari
peserta
menyatakan
bahwa
kegiatan yang
diadakan
bermanfaat
4. Langkah Inisiasi Community Development
Organisasi harus menetapkan komunitas yang ingin diberdayakan dan melakukan
persiapan di komunitas itu sendiri. Persiapan berupa upaya mencari tahu informasi mengenai
keadaan komunitas tersebut terutama di bidang kesehatan sekaligus melakukan pendekatan
(bonding) interpersonal kepada para pemegang kekuasaan dan orang – orang di komunitas
tersebut. Seiring dengan bonding yang dilakukan, organisasi melakukan asesmen untuk
mengidentifikasi masalah di masyarakat tersebut.
Berhubung bidang organisasi ini adalah kesehatan, masalah diidentifikasi berdasarkan
tinjauan dan asesmen di bidang kesehatan. Berdasarkan masalah tersebut, organisasi lantas
menetapkan tujuan dan strategi untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Konsep proyek yang
baik perlu dibuat agar tujuan dapat tercapai. Pada saat pelaksanaan proyek, diperlukan
peranan aktif dari kedua belah pihak yakni dari pihak organisasi dan orang – orang di
komunitas. Bonding yang baik sangat penting agar dalam pelaksanaannya nanti dapat
terlaksana dengan lancar. Setelah pelaksanaan proyek, evaluasi dilakukan untuk menilai
kekurangan dan hal – hal yang bisa dikoreksi di dalam pelaksanann di kemudian hari. Hasil
evaluasi akan digunakan sebagai dasar organisasi dan masyarakat di community development
ini untuk beradaptasi dan berubah menuju komunitas yang lebih mandiri dan sehat.
5. Kerjasama Pihak Eksternal
a. Puskesmas Setempat : Puskesmas setempat yang dimaksud disini merupakan puskesmas
yang wilayah kerjanya berada di area cakupan target program kerja organisasi ini. Kerjasama
ini dilakukan agar mempermudah kegiatan assessmen serta mempermudah mobilisasi,
bonding, dan perijinian penyelenggaraan program kerja. Melalui kerjasama ini juga lebih
mudah didapatkan informasi mengenai kondisi riil masyarakat setempat.
b. Organisasi Mapala (PMPA VAGUS FK UNS) : Vagus merupakan organisasi mahasiswa pecinta
alam yang bergerak di bidang kesehatan dan sering memberikan pelatihan - pelatihan serta
bakti sosial ke masayarakat. Dengan adanya kerjasama ini, maka diharapkan progam kerja
dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dan arahan dari organisasi tersebut.
c. BEM dan HMPD (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter) : melalui kerjasama dengan pihak
eksekutif dan himpunan mahasiswa ini, maka pelaksanaan program kerja akan lebih mudah
karena adanya relasi yang baik dengan pihak fakultas maupun universitas dalam hal perijinan
kegiatan dan pengesahan proposal kegiatan.
6. Quality Assurance
a. Defining Quality
- SOP Project : dibuat untuk seluruh anggota organisasi agar dapat melakukan seluruh
kegiatan berdasarkan prosedur yang sesuai
- Guideline : berupa guideline kerja dan guideline project agar seluruh anggota dapat
melakukan setiap kegiatan dengan sistematis dan terarah dengan baik.
- Checklist : dibuat agar para anggota mampu mengetahui poin-poin apa saja yang telah
terlaksana dan belum terlaksana pada seluruh kegiatan atau project
b. Measuring Quality
- Portofolio project : berupa form pendaftaran dan pelaporan project mengenai
gambaran umum project yang akan dijalankan
- Report project : sebagai tolak ukur utuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan
project juga sebagai bahan evaluasi
c. Improving Quality
- Problem Solving : berupa poin-poin evaluasi project sebelumnya dan solusinya serta
hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada project
selanjutnya