143
RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd | RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP ) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP ) Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR ) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu ) Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia Kompetensi Dasar :1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 pertemuan ) A. Indikator : Pertemuan 1 1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial Pertemuan 2 1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial Pertemuan 3 1.1.2 Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk : - Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd Web viewImperialisme berasal dari kata imperare atau imperium yang artinya daerah ... Belanda, Inggris, dan ... Bahasa Jepang

  • Upload
    dangdan

  • View
    244

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar :1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 pertemuan )

A. Indikator :

Pertemuan 1

1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

Pertemuan 2

1.1.1 Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

Pertemuan 3

1.1.2 Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

Pertemuan 2

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

Pertemuan 3

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

C. Materi Pembelajaran

- Manusia sebagai makhluk individu

- Manusia sebagai makhluk sosial

- Interaksi sosial

D. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

konsep dasar manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial

a. Guru memancing peserta didik menganalisa perbedaan

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial

dalam kehidupan sehari - hari

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang proses interaksi sosial

manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai

makhluk sosial

b. Guru menjelaskan definisi dan ciri – ciri manusia

sebagai makhluk individu

c. Guru menjelaskan definisi dan ciri – ciri manusia

sebagai makhluk sosial

d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

a. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

b. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang

metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview

pelajaran pertemuan lalu secara singkat

c. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang

akan dipelajari

15 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik proses

interaksi sosial manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial

2. Elaborasi

a. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok. Adapun pembentukan kelompok

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

berdasarkan urutan presensi. Masing – masing

kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Dalam diskusi

kelompok, masing – masing kelompok mengerjakan

tugas guru. Dalam kegiatan kelompok, peserta didik

diberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi

proses sosialisasi manusia sebagai makhluk individu

dan manusia sebagai makhluk sosial, mengidentifikasi

perbedaan manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial dalam kehidupan sehari – hari.

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

c. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

3. Konfirmasi

a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil

diskusi kelompok

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,

kepedulian, tanggung jawab)

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan

menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

15menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

a. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai

pada pertemuan ini).

b. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang

metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview

pelajaran pertemuan lalu secara singkat

c. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang

akan dipelajari

15 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

interaksi sosial

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang interaksi sosial

b. Guru menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial

c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

d. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal

penting ( penguatan materi ) selama awal

pembelajaran maupun akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas

berupa menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta

didik dan menyimpulkan secara keseluruhan materi

tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

15menit

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di

Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :

Phibeta Aneka Gama

- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Alat Belajar :

- Laptop

- White board / papan tulis

G. Penilaian

Penilaian Teknik penilaian

Bentuk instrumen

Lembar instrumen

Keterangan

Sikap

Tugas kelompok

Non Tes

Tertulis

Observasi

Tertulis

Lembar observasiTertulis

Terlampir

terlampir

Instrumen Penilaian Kegiatan Kelompok

Diskusikan dengan kelompok anda pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasil

diskusi kelompok anda di depan kelas.

No Ciri – ciri manusia sebagai

makhluk Individu

Ciri – ciri manusia sebagai

makhluk sosial

1

2

3

4

dst

Instrumen Penilaian Kegiatan Presentasi Kelompok

Aspek penilaian : Penilaian Sikap Kelompok

Judul kegiatan :

Tanggal Penilaian :

Kelas :

No KelompokNama Peserta

didik

Aspek yang dinilai

SkorNilaiMateri

presentasi

Kerja sama

dalam

kelompok

Keaktifan

Ketrampilan

dalam

mengemukakan

pendapat

1

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Lampiran : Materi Pembelajaran

MATERI PEMBELAJARAN

A. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Pengertian manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada karakteristik khas

yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup yang membedakan dirinya dengan

makhluk hidup yang lain, serta dengan manusia yang lain. Karakter khas yang

dimiliki setiap manusia, dan berbeda dengan manusia yang lain ini meiliputi fisik,

kepribadian, yaitu sifat khas yang dimiliki seseorang, sifat, sikap, temperamen, watak

(karakter), tipe, dan minat. Dalam hal tertentu, setiap manusia adalah sama seperti

semua manusia yang lain, sama seperti beberapa manusia lain dan berbeda dengan

manusia lain. Bilamana diperhatikan, dalam kondisi normal kelengkapan fisik dan

fungsinya dari setiap manusia adalah sama, diantaranya setiap manusia mempunyai

hidung, mulut, telinga, rambut, mata dan sebagainya.

Namun diketahui pula bahwa hidung, mulut, telinga, rambut, mata setiap manusia

berbeda, walaupun yang bersangkutan adalah bersaudara kandung atau saudara kembar

sekalipun. Demikian halnya dengan kepribadian, ditinjau dari segi fisik, masih

sering ditemukan adanya kesamaan antar manusia, tetapi dari kepribadian, tidak ada

manusia yang mempunyai kepribadian sama, walaupun yang bersangkutan dilahirkan

kembar. Keberbedaan yang dimiliki oleh setiap manusia, menjadi kekhasan yang

melekat pada diri manusia yang bersangkutan, dan menjadi identitas dari yang

KEGIATAN PEMBELAJARAN I-III

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- Menjelaskan proses interaksi sosial manusia sebagai makhluk sosial

- Menjelaskan pengertian interaksi sosial berdasarkan pengertiannya

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

bersangkutan, serta yang membedakan dengan manusia yang lainnya. Karakter yang

khas ini mempengaruhi kebutuhan manusia dan cara-cara yang dilakukan manusia

dalam memenuhi kebutuhannya. Karakteristik khas ini dimiliki oleh setiap manusia,

tetapi tiap manusia memiliki kekhasan yang berbeda. Misalnya saja, setiap manusia

membutuhkan makanan, tetapi tidak setiap manusia memerlukan nasi untuk memenuhi

kebutuhan makanannya, karena ada manusia makanannya dari roti, sagu, dan jagung,

bahkan dari umbi-umbian. Demikian halnya dengan jumlahnya.

Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai keinginan, kebutuhan, kebiasaan,

cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun mereka saudara

kandung, bertempat tinggal di lokasi yang sama, dan tidur atau sekolah di tempat yang

sama. Oleh karena itu, mereka mempunyai kebiasaan, keinginan, kebutuhan, serta sikap

dan perilaku yang berbeda dengan kita dalam suatu hal, tetapi sama dalam hal yang lain.

B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk

sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini

berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga

dengan zoon politicon.

Istilah manusia sebagai zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles

yang artinya manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau

dalam istilah yang lebih populer manusia sebagai zoon politicon, mengandung

makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia

yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas,

seperti negara. Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa

dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya. Aktualisasi manusia sebagai

makluk sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia selalu berkelompok

dalam hidupnya.

Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan bertujuan.

Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan

kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia

berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui

kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan

cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai

kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai. Manusia merupakan makluk

individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai makluk sosial manusia selalu

hidup berkelompok dengan manusia yang lain.

C. Interaksi Sosial

Ditinjau dari istilahnya, interaksi terdiri dari dua suku kata, yaitu inter yang berarti

hubungan timbal balik dan action yang berarti tindakan. Secara harfiah interaksi berarti

tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau antarkelompok. Tindakan saling

mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-

konsep. Sehingga pengertian interaksi sosial, merupakan hubungan timbal balik yang

dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara

kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.

Interaksi sosial melibatkan proses-proses sosial yang bermacam -macam, yang

menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat, yaitu proses proses tingkah laku yang

dikaitkan dengan struktur sosial. Interaksi sosial ini dapat terjadi di pasar, di ladang,

dalam rapat, atau dimana saja karena memang di dalam interaksi sosial, lokasi

terjadinya tidak penting.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu proses

fundamental dalam masyarakat. Tipe-tipe interaksi itu sangat mempengaruhi ciri-ciri

masyarakat, tetapi interaksi itu juga dipengaruhi oleh norma-norma sosial yang ada di

masyarakat.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa di dalam interaksi sosial terdapat beberapa

ciri sebagai berikut:

1. jumlah pelakunya lebih dari satu orang,

2. terjadi komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial,

3. memiliki maksud dan tujuan yang jelas, dan

4. dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

Kontak sosial dan komunikasi antara dua pihak atau lebih itulah yang

memungkinkan terjadinya interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan

kepribadian

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan )

A. Indikator :

Pertemuan 1

1.2.1 Mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan

kepribadian

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan

kepribadian

C. Materi Pembelajaran

- Pengertian kepribadian

- Unsur – unsur kepribadian

- Faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian

- Peran media sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

D. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

konsep dasar pembentukan kepribadian dalam proses

sosialisasi

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang proses sosialisasi

sebagai proses dalam pembentukan kepribadian

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

b. Guru menjelaskan definisi kepribadian

c. Guru menjelaskan unsur – unsur kepribadian

d. Guru menjelaskan faktor yang berpengaruh terhadap

pembentukan kepribadian

e. Guru menjelaskan peran media sosialisasi dalam

pembentukan kepribadian

f. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

g. Guru memberikan tugas terstruktur dengan beberapa

soal pertanyaan tertulis kepada peserta didik berkaitan

dengan pemahaman konsep kepribadian dalam proses

sosialisasi

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di

Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :

Phibeta Aneka Gama

- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Alat Belajar :

- Laptop

- White board / papan tulis

G. Penilaian

Penilaian Teknik penilaian

Bentuk instrumen

Lembar instrumen

Keterangan

Sikap

Tugas individu

Non Tes

Tertulis

Observasi

tertulis

Lembar observasi

tertulis

Terlampir

terlampir

Instrumen Tugas Terstruktur :

1. Tulislah di selembar kertas dengan benar :

a. Bagaimana kebiasaanmu ketika belajar ?

b. Apa yang menjadi kebutuhanmu saat ini dalam kegiatan belajar ?

c. Apa keinginanmu saat nanti kamu lulus sekolah ?

2. Berdasarkan bentuk – bentuk kepribadian, mana saja yang dominan yang sesuai

dengan kepribadianmu ?

3. Di dalam faktor – faktor pembentuk kepribadian terdapat faktor kebudayaan.

Jelaskan kebudayaan yang ada di tempat tinggalmu !

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses

pembentukan kepribadian

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Lampiran : Materi Pembelajaran

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan ciri perwatakan seseorang yang khas dan konsisten

yang memberikan identitas tertentu sehingga berbeda dengan orang lain. Seperti

yang telah diuraikan dalam pembahasan di atas, kepribadian terbentuk melalui proses

panjang karena berlangsung melalui fase-fase sosialisasi yang melibatkan unsur-

unsur fisik, psikologis, dan sosiologis. Ketiga unsur tersebut secara simultan akan

membentuk kebiasaan, sifat, dan sikap yang secara khas dimili oleh seseorang.

Kepribadian juga diartikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap

dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.

B. Unsur-Unsur Kepribadian

Menurut Koentjaraningrat (1986) unsur-unsur dari kepribadian meliputi:

pengetahuan, perasaan dan dorongan hati.

a. Pengetahuan

Pengetahuan sebagai salah satu unsur kepribadian memiliki aspek-aspek sebagai

berikut: penggambaran, apersepsi, pengamatan,konsep, dan fantasi yang berada di

alam sadar manusia.

KEGIATAN PEMBELAJARAN IV

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- mendeskripsikan proses sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan

kepribadian

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

b. Perasaan

Koentjaraningrat (1986) menyatakan bahwa perasaan adalah suatu keadaan dalam

kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai

keadaan positif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat subyektif karena

adanya unsur penilaian, yang biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam

kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif, artinya individu tersebut

ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan

kenikmatan kepadanya, atau bisa juga negatif, artinya ia hendak menghindari hal

yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat

kepadanya.

c. Dorongan Naluri

Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan

lain yang tidak ditimbulkan karena pengaruh pengetahuannya, melainkan karena

sudah terkandung dalam organismanya, dan khususnya dalam gennya (dirinya)

sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia

tersebut, disebut dorongan (drive).

C. Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Pembentukan Kepribadian

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian sebagai proses

sosialisasi mencakup: (1) warisan biologis, (2) lingkungan fisik, (3) kebudayaan, (4)

pengalaman kelompok, dan (5) pengalaman unik (Horton, 1993).

a. Warisan Biologis

Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu,

seperti mempunyai dua tangan, panca indera, dan otak yang rumit. Persamaan

biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan

perilaku semua orang. Setiap warisan biologis seserang juga bersifat unik, yang

berarti, bahwa tidak seorang pun (kecuali anak kembar) yang mempunyai

karakteristik fisik yang hampir sama.

b. Lingkungan Fisik

Pada umumnya diakui bahwa lingkungan fisik mempengaruhi kepribadian. Jelaslah

bahwa lingkungan fisik mempengaruhi kepribadian dan perilaku. Namun, dari lima

faktor tersebut di atas, lingkungan fisik merupakan faktor yang paling tidak penting,

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

jauh kurang pentingnya dari faktor kebudayaan, pengalaman kelompok, atau

pengalaman unik.

c. Kebudayaan

Beberapa pengalaman umum bagi seluruh kebudayaan, dimana bayi dipelihara atau

diberi makan oleh orang yang lebih tua, hidup dalam kelompok, belajar

berkomunikasi melalui bahasa, mengalami hukuman dan menerima imbalan/pujian

dan semacamnya, serta mengalami pengalaman lain yang umum dialami oleh jenis

manusia.

d. Pengalaman Kelompok

Pengalaman sosial merupakan suatu hal penting untuk pertumbuhan manusia.

Perkembangan kepribadian bukanlah hanya sekedar pembukaan otomatis potensi

bawaan. Tanpa pengalaman kelompok, kepribadian manusia tidak berkembang.

Bahkan dapat dikatakan bahwa manusia membutuhkan pengalaman kelompok yang

intim bila mereka ingin berkembang sebagai makluk dewasa yang normal.

Keberadaan kelompok dalam masyarakat merupakan suatu hal penting dalam

perkembangan kepribadian seseorang, karena kelompok-kelompok ini merupakan

model untuk gagasan atau norma-norma perilaku seseorang

e. Pengalaman yang Unik

Pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Kepribadian tidaklah

dibangun dengan menyusun suatu peristiwa di atas peristiwa lainnya sebagaimana

membangun tembok bata. meniru satu sama lainnya, akan tetapi mereka juga

berusaha untuk memiliki identitas sendiri

D. Peran Media Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian

Proses sosialisasi tidak dapat berlangsung secara otomatis. Sosialisasi dalam terjadi

manakala terdapat media yang menjembatani seseorang dalam mengenal sistem nilai

dan sistem norma yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa media yang berperan

dalam membantu proses sosialisasi seseorang adalah keluarga, teman sepermainan,

sekolah, media massa, dan lain sebagainya. Sosialisasi dalam terjadi manakala terdapat

media yang menjembatani seseorang dalam mengenal sistem nilai dan sistem norma

yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa media yang berperan dalam membantu

proses sosialisasi seseorang adalah keluarga, teman sepermainan, sekolah, media massa,

dan lain sebagainya.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

a. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi manusia yang terdiri ayah, ibu, anak, dan mungkin

juga kerabat lain yang menjalankan fungsi dan perannya secara konstan. Keluarga

merupakan organisasi masyarakat yang terkecil. Dalam lingkungan keluarga inilah

seseorang untuk pertama kalinya mengenal sistem nilai dan sistem norma yang

mengatur peri kehidupan melalui pergaulan hidup yang berlangsung sehari-hari.

Tidak salah jika dikatakan bahwa keluarga merupakan tempat proses sosialisasi yang

pertama dan utama

b. Teman Sepermainan

Teman sepermainan merupakan sekelompok orang dekat yang memiliki tingkat umur

yang sebaya dan di antara mereka sering terlibat dalam sebuah interaksi yang

intensif. Pada dasarnya teman sepermainan merupakan salah satu media sosialisasi

yang sangat penting. Namun demikian lingkungan keluarga harus memberikan

perhatian secara bijaksana karena disamping memberikan dampak positif teman

sepermainan juga bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak.

Dampak positif dari teman sepermainan dapat diperhatikan pada interaksi yang

melibatkan potensi intelektual, emosional, dan bahkan spiritual sehingga

perkembangan jiwa, semangat mandiri, aktivitas, dan kreativitas seseorang akan

terpacu dengan baik. Namun demikian, jika karakter negatif lebih mendominasi

lingkungan teman sepermainan tersebut kita harus mewaspadai timbulnya dampak

negatif bagi perkembangan anak.

c. Sekolah

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan

secara formal. Di sekolah pula terdapat beberapa komponen yang memungkinkan

terselenggaranyaproses pendidikan, yakni pelajar, pengajar, media belajar,

lingkungan belajar, dan tujuanpembelajaran. Sedangkan pendidikan merupakan

usaha sadar untuk mengembangkan segenap potensi, bakat, dan minat seseorang

sehingga dapat berkembang menjadi manusia yandewasa. Dalam hubungannya

dengan proses sosialisasi setidak-tidaknya sekolah mengemba dua peranan yang

sangat penting, yaitu: (1) memperkenalkan sistem nilai dan sistem norma yang

berlaku di masyarakat sehingga terbentuk kepribadian seperti yang diharapkan, dan

(2) mengembangkan potensi para pelajar sehingga para pelajar memiliki

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

pengetahuanketrampilan, dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam kehidupan

nyata.

d. Media Massa

Seperti istilahnya, media massa merupakan sebuah media yang mengundang

perhatian orang banyak. Secara garis besar media massa dibedakan atas dua bagian,

yaitu media cetak seperti buku, koran, tabloit, majalah dan media elektronik seperti

radio, internet, film, dan TV. Media massa merupakan alat komunikasi yang sanggup

menjangkau masyarakat luas. Apa yang dilihat, dibaca, dan didengar dari media

massa membawa pengaruh bagi perkembangan intelektual, pengetahuan, dan bahkan

kepribadian seseorang. Sesuai dengan daya jangkaunya yang amat luas, seseorang

harus memiliki daya saring yang tangguh sebab tidak semua informasi yang disadap

bersifat positif. Misalnya, berita dan tayangan yang bersifat liberalis sekuler tentu

tidak akan sesuai bagi masyarakat yang memegang teguh tradisi religius. Namun

secara umum media massa memegang tiga fungsi utama, yakni fungsi informasi,

fungsi hiburan, dan fungsi pendidikan. dengan tiga fungsi seperti ini kehadiran media

massa sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar :1.3 Mengidentifikasi bentuk – bentuk interaksi sosial

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan )

A. Indikator :

Pertemuan 1

1.3.1 Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika

kehidupan

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika

kehidupan

C. Materi Pembelajaran

- Bentuk – bentuk interaksi sosial

- Terjadinya konflik dan kerjasama dalam proses interaksi sosial

E. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika

kehidupan

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan bentuk – bentuk interaksi sosial

b. Guru menjelaskan terjadinya konflik dan kerjasama

dalam proses interaksi sosial

c. Guru melibatkan peserta didik dalam diskusi kelompok

untuk mengidentifikasi bentuk interaksi sosial yang

berkembang di masyarakat sekitar. Hasil diskusi

kelompok dipresentasikan di depan kelas.

d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

d. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

3. Konfirmasi

a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap

hasil diskusi kelompok

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,

kepedulian, tanggung jawab)

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10 menit

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

- Ruswanto. (2009). BSE Sosiologi: SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

- Waluya, Bagja.( 2009). BSE Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial Di

Masyarakat untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Saptono, Suteng , Bambang.(2007).Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta :

Phibeta Aneka Gama

- Widianti, Wida.(2009). BSE Sosiologi 1 : untuk SMA dn MA Kelas X. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Alat Belajar :

- Laptop

- White board / papan tulis

G. Penilaian

Penilaian Teknik penilaian

Bentuk instrumen

Lembar instrumen

Keterangan

Sikap

Tugas kelompok

Non Tes

Tertulis

Observasi

Tertulis

Lembar observasiTertulis

Terlampir

terlampir

Instrumen diskusi kelompok

Amatilah bentuk bentuk interaksi sosial yang berkembang di masyarakat sekitar

anda. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas !

No Bentuk Interaksi Contoh

1 Kerjasama

2 Akomodasi

3 Asimilasi

4 Akulturasi

Instrumen Penilaian Sikap

Materi :

Kelas/Semester :

Hari/Tanggal :

No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran KepedulianTanggung

jawabSkor Nilai

1

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Standar Kompetensi : 1. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 1.3 Mengidentifikasi bentuk bentuk interaksi sosial

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Lampiran : Materi Pembelajaran

MATERI PEMBELAJARAN

A. Bentuk – bentuk Interaksi Sosial

Interaksi yang mendorong terciptanya keteraturan sosial adalah interaksi yang

bersifat asosiasif, yakni interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk asosiasi, seperti

kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

a. Kerjasama

Kerja sama adalah usaha bersama antar manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian jumlah sumbangan interaksi para partisipan kurang penting

dalam memahami kooperasi sebagai proses sosial. Ditinjau dari pelaksanaannya,

menurut James D. Thomson dan William J. Mc Ewen, kerjasama dapat

dibedakan atas lima bentuk, yaitu:

1. Kerukunan yang meliputi gotong royong dan tolong menolong.

2. Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar perjanjian

mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

3. Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam

stabilitas organisasi yang bersangkutan.

4. Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih

yang memiliki tujuan yang sama.

KEGIATAN PEMBELAJARAN V

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- Mengidentifikasi proses interaksi sosial dalam pengembangan dinamika

kehidupan

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

5. Joint-Venture, yakni kerja sama saling berpatungan yang dilaksanakan karena

adanya pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian yang terjadi melalui proses

interaksi, baik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok,

maupun antara kelompok dengan kelompok untuk meredakan ketegangan.

Akomodasi didahului oleh adanya dua pihak atau lebih yang saling bertikai, untuk

Kemudian pihak-pihak yang saling bertikai tersebut berusaha untuk mengadakan

akomodasi agar pertikaian dapat mereda. Adapun tujuan dari akomodasi antara

lain adalah: (1) mengurangi perbedaan paham, pertentangan, atau permusuhan, (2)

mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan pola pikir

atau bahkan benturan fisik, dan (3) mengupayakan terjadinya akomodasi di antara

pihak-pihak yang saling bertikai.

c. Asimilasi

Asimilasi sebagai suatu proses difusi budaya melalui individu- individu dan grup-

grup secara budaya menjadi sama. Proses ini terjadi bila dua kebudayaan yang

berbeda bertemu dan kebudayaan yang dominan berasimilasi dengan kebudayaan

yang lain. Proses asimilasi menunjuk suatu proses yang ditandai adanya usaha

mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok

serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan

bersama. Oleh karenanya, proses ini termasuk dalam proses asosiatif. Di mana

masing - masing pihak saling memerlukan dengan tujuan membentuk kehidupan

baru yang saling menguntungkan serta membentuk corak kehidupan yang

berbeda.

Menurut Prof. Koentjaraningrat terdapat beberapa syarat terjadinya asimilasi.

Syarat-syarat tersebut antara lain:

1. Adanya kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.

2. Adanya interaksi yang langsung dan intensif untuk waktu yang lama dalam

kelompok tersebut.

3. Sebagai akibatnya maka kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah

dan saling menyesuaikan.

Contoh dari asimilasi, misalnya keluarga pendatang yang setelah beberapa

generasi menyerap budaya penduduk asli, dan sekaligus memberi sedikit unsur

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

budayanya kepada penduduk asli.Jika tidak ada perbedaan ras dan agama yang

mencolok, biasanya para pendatang akan terasimilasi secara budaya dan diterima

secara sosial

d. Akulturasi

Akulturasi merupakan bergabungnya antara dua kebudayaan tanpa melenyapkan

sifat asli dari kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi sering terjadi di antara dua

kebudayaan yang saling berdekatan, di mana kehidupan masyarakat kedua belah

pihak terjalin secara akrab dalam berbagai bidang, baik bidang sosial, bidang

ekonomi, bidang politik, maupun bidang kebudayaan. Melalui hubungan seperti

itu, unsur-unsur kedua belah pihak saling menyerap.

Salah satu contoh proses akulturasi yang baik adalah akulturasi antara unsur-unsur

kebudayaan Jawa dengan unsur-unsur kebudayaan Islam pada saat proses

masuknya agama Islam di Pulau Jawa, di mana unsur-unsur kebudayaan Jawa

masih bertahan dan bahkan diperkaya dengan unsur-unsur kebudayaan Islam.

Pertemuan antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Islam telah memunculkan

satu bentuk kebudayaan baru, yakni kebudayaan Islam Jawa.

B. Terjadinya konflik dan kerjasama dalam proses interaksi sosial

Manusia dalam berinteraksi sosial akan terjadi suatu keadaan yang disebut situasi

sosial. Di samping itu juga terdapat rangkaian proses-proses yang tidak ada batasnya

terdiri atas penyatuan dan perikatan yang disebut suasana sosial. Ada pula interaksi

sosial yang disebut asosiatif dan ada pula yang disebut disasosiatif.

Asosiatif adalah suatu kehidupan di mana pihak-pihak yang berhubungan dalam

tingkat yang sejajar saling ketergantungan, koordinasi, dan kerja sama. Yang

dimaksud bentuk-bentuk interaksi sosial, yaitu bentuk-bentuk yang tampak apabila

orang perorang atau kelompok-kelompok manusia, mengadakan hubungan satu sama

lainnya. Dalam hubungan orang perorang atau kelompok kemungkinan terjadi kerja

sama (cooperation), persaingan (competition), dan dapat pula terjadi pertentangan

(pertikaian) atau konflik. Baik kerja sama, persaingan, dan pertentangan termasuk

bentuk-bentuk interaksi sosial.

1. Terjadinya Konflik Dalam Proses Interaksi Sosial

Pertentangan atau konflik adalah proses sosial, di mana orang perorang atau

kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

lawan, dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Dalam pertikaian unsur

perasaan memegang peranan penting dalam mempertajam perbedaan-perbedaan yang

ada sehingga masing-masing pihak berusaha saling menghancurkan.

a. Sebab-sebab Terjadinya Pertikaian

1) Adanya perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang yang semakin tajam

sehingga timbul bentrokan perseorangan.

2) Adanya perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat di dalam masyarakat

sehingga menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian

mengenai reorganisasi dari sistem nilai-nilai baru.

3) Adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran dan

tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan.

Hal ini akan menimbulkan pertentangan kelompok.

4) Adanya bentrokan mengenai kepentingan-kepentingan, baik perseorangan

maupun kelompok, misalnya: kepentingan ekonomi,sosial, politik, ketertiban,

dan keamanan.

Contoh: Pertikaian antara buruh dan majikan.

2. Terjadinya Kerja Sama Dalam Proses Interaksi Sosial

Yang dimaksud kerja sama di sini adalah kerja sama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kerja sama timbul kalau

orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang

sama. Pada masyarakat Indonesia bentuk kerja sama telah dikenal sejak zaman

purba, terkenal dengan nama gotong royong. Manusia dalam kehidupan sosial, sejak

kecil sudah ditanamkan pola perilaku untuk hidup rukun dengan keluarga dan

masyarakat sekitarnya. Hal ini didasarkan pada pandangan hidup, bahwa seseorang

tidak mungkin hidup sendiri tanpa kerja sama dengan orang lain. Dengan semangat

gotong royong, sering kali diterapkan untuk mengusahakan kepentingan umum.

Suatu bentuk kerja sama akan berkembang, kalau orang yang terlibat dalam interaksi

dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama disertai kesadaran, bahwa tujuan

tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semuanya. Di samping itu harus

ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang diterima.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

SMK NEGERI 1 ELIKOBEL

Alamat : Jalan Trans Irian Km 199 Sipias Distrik Elikobel Merauke

Soal Ulangan Harian Kelas X ATP

Waktu : 90 menit

Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas ! 1. Apakah yang dimaksud dengan :

a. Manusia sebagai makhluk individub. Manusia sebagai makhluk sosial ( nilai max 20 )

2. Dalam pembentukan kepribadian sebagai proses sosialisasi terbentuk akibat adanya faktor warisan biologis, lingkungan fisik, dan kebudayaan. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya ! ( nilai max 20 )

3. Indonesia negara yang majemuk dan berbhineka tunggal ika. Pada saat ini muncul konflik suku, agama, ras yang ada di setiap daerah. Menurut anda, apa saja solusi/ langkah yang tepat untuk mengatasi konflik ? ( nilai max 20 )

4. Salah satu interaksi sosial adalah kerjasama. Menurut anda apa yang dimaksud dengan kerjasama ? jelaskan dan berikan contohnya. ( nilai max 20 )

5. Menurut pendapat anda, apa saja dampak negatif adanya konflik ? ( nilai max 20 )

NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR TIAP NOMOR = 100

Soal Ulangan Harian Kelas X ATR

Waktu : 90 menit

Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas !

1. Apakah yang dimaksud dengan :a. Manusia sebagai makhluk individub. Manusia sebagai makhluk sosial ( nilai max 20 )

2. Dalam pembentukan kepribadian sebagai proses sosialisasi terbentuk akibat adanya faktor warisan biologis, lingkungan fisik, dan kebudayaan. Jelaskan pengertian dan berikan contohnya ! ( nilai max 20 )

3. Indonesia negara yang majemuk dan berbhineka tunggal ika. Pada saat ini muncul konflik suku, agama, ras yang ada di setiap daerah. Menurut anda, apa saja solusi/ langkah yang tepat untuk mengatasi konflik ? ( nilai max 20 )

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

4. Salah satu interaksi sosial adalah kerjasama. Menurut anda apa yang dimaksud dengan kerjasama ? jelaskan dan berikan contohnya. ( nilai max 20 )

5. Menurut pendapat anda, apa saja dampak positif adanya kerjasama ? ( nilai max 20 )

NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR TIAP NOMOR

= 100

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan

imperialisme barat yang ditimbulkannya di berbagai daerah

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 pertemuan )

A. Indikator :

Pertemuan 1

2.1.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat

masuk di Indonesia

Pertemuan 2

2.1.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat

masuk di Indonesia

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat masuk

di Indonesia

Pertemuan 2

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat masuk

di Indonesia

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

E. Materi Pembelajaran

- Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke dunia Timur

- Masuknya kolonialisme dan imperialisme Barat ke wilayah Indonesia

F. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

E.Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

b. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang latar

belakang kedatangan bangsa Eropa ke Dunia Timur

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang proses perkembangan

kolonialisme dan imperialisme barat masuk di

Indonesia

b. Guru menjelaskan latar belakang kedatangan bangsa

Eropa ke Dunia Timur

c. Guru menjelaskan proses masuknya kolonialisme dan

Imperialisme Barat ke wilayah Indonesia

d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal

penting ( penguatan materi ) selama awal

pembelajaran maupun akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas

berupa menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

d. Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

e. Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang

metode pembelajaran ceramah tanya jawab serta mereview

pelajaran pertemuan lalu secara singkat

f. Guru menampilkan kembali kerangka konsep materi yang

akan dipelajari

15 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik proses

perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat

masuk di Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok. Adapun pembentukan kelompok

berdasarkan urutan presensi. Masing – masing

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Dalam diskusi

kelompok, masing – masing kelompok mengerjakan

tugas guru. Dalam kegiatan kelompok, peserta didik

diberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi

dampak positif dan negatif kedatangan bangsa barat di

Indonesia serta perkembangan kolonialisme

imperialisme yang dilakukan oleh bangsa barat

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

c. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterapkan

3. Konfirmasi

a. Guru menyuruh peserta didik secara berkelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

b. Guru memberikan umpan balik positif terhadap hasil

diskusi kelompok

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu,kerjasama, kejujuran,

kepedulian, tanggung jawab)

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dari hasil presentasi peserta didik dan

menyimpulkan secara keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

15menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2

Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Wardaya.(2009).Cakrawala Sejarah 2: Untuk SMA/MA Kelas XI ( Progra

Bahasa ). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

- Suwito, Triyono.(2009). Sejarah 2: SMA dan MA Program IPS Jilid 2 Kelas XI.

Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Alat Belajar :

- Laptop

- White board / papan tulis

G. Penilaian

Penilaian Teknik penilaian

Bentuk instrumen

Lembar instrumen

Keterangan

Sikap

Tugas kelompok

Non Tes

Tertulis

Observasi

Tertulis

Lembar observasiTertulis

Terlampir

terlampir

Instrumen Kegiatan Kelompok

Diskusikan dengan kelompok anda pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasil

diskusi kelompok anda di depan kelas.

No Dampak positif kolonialisme

imperialisme

Dampak negatif kolonialisme

imperialisme

1

2

3

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

4 dst

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan

imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

MATERI PEMBELAJARAN

A. Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke dunia Timur

Berakhirnya Masa Kegelapan (Dark Age) di Eropa dengan munculnya era

Renaissance ternyata membawa malapetaka bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Hal ini dikarenakan kemajuan yang dicapai oleh orang-orang Eropa dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berkembangnya kolonialisme dan

imperialisme. Bangsa-bangsa Timur, termasuk Indonesia, adalah negara yang kaya

akan sumber daya alamnya sehingga menjadi daya tarik untuk dijadikan daerah

koloni.

1. Dominasi Gereja Katolik Eropa terhadap Segala Aspek

Kehidupan ada rentang waktu akhir abad ke-4 sampai dengan awal abad ke-15,

Eropa mengalami Zaman Kegelapan (Dark Ages), masa ketika gereja memiliki

kekuasaan yang tidak tebatas, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga

dalam sisi kehidupan lainnya seperti, ilmu pengetahuan, urusan kenegaraan dan

teoriteori tentang alam. Dominasi gereja menjadikan manusia tidak memiliki

gairah hidup, karena gereja mendoktrin bahwa tugas manusia hanyalah berdoa

dan berdoa untuk selalu ingat akan kematian (momento mori),bahwa besok

mereka akan mati.

KEGIATAN PEMBELAJARAN VI-VII

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat

masuk di Indonesia

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Penemuan-Penemuan Baru pada Masa Renaissance

Abad Renaissance ditandai dengan bermunculan sejumlah ilmuwan dan filsuf

yang menentang doktrin gereja terutama tentang ilmu bumi. Mereka menganggap

bahwa pusat dunia bukan lagi Tuhan, melainkan manusia. Manusialah yang

berhak dan harus menentukan masa depannya sendiri dan tidak menyerah pada

takdir. Sebagai makhluk yang berakal, seyogyanya manusia harus mampu

menaklukkan dunia beserta isinya. Berikut adalah sejumlah penemu Eropa dan

gerakan-gerakan yang terkait dengan proses Renaissance yang di kemudian hari

mengantarkan orang-orang Eropa untuk menjelajahi dunia dan

membuka koloni-koloni dagang di penjuru benua Asia, Afrika, dan Amerika.

3. Semangat Gold, Gospel, and Gloryrempah

Latar belakang kedatangan orang-orang Eropa ke Dunia juga didasari oleh adanya

semangat 3G, Gold, Glory, dan Gospel semangat mencari kekayaan ekonomi

(emas), kejayaan politik, dan menyebarkan agama Kristen. Reconguesta adalah

semangat penaklukan terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan mereka.

elalui Renconguesta semangat gospel semakin kuat hingga semangat penaklukan

terhadap orang-bangsa yang menghalangi tujuan mereka. Dalam hal ekonomi,

bangsa-bangsa Barat memang membutuhkan barang-barang yang tidak terdapat di

negeri asalnya, dan itu adalah rempah-rempah. Rempah-rempah seperti merica,

lada, sangat diperlukan untuk kebutuhan dapur dan perut. Rempah- rempah ini

merupakan bahan pengawet makanan, terutama daging hewan, dan penghangat

tubuh bagi mereka yang bermusim dingin dan salju. Di samping fungsi

biologisnya, ternyata rempah-rempahpun sangat berfungsi ekonomis yang bila

diperjualbelikan bisa menghasilkan keuntungan yang melimpah ruah.

4. Adanya Sejumlah Penjelajah Samudera yang Menemukan

Adanya teori bahwa bumi ini bulat merangsang para pelaut dan pedagang untuk

lebih berani menjelajahi tempat-tempat yang asing. Seiring dengan perkembangan

teknologi perkapalan, muncullah sejumlah pelaut ulung yang dengan gagah berani

mengarungi samudera dan lautan luas yang sebelumnya tak pernah dilalui pelaut

atau pedagang lain. Banyak di antara mereka yang dibiayai oleh pihak kerajaan,

dan bila mereka datang dengan kabar gembira karena berhasil “menemukan benua

baru” maka raja atau ratu bersangkutan akan memberikan mereka hadiah dan

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

kedudukan karena dianggap berjasa telah membuat bangsa dan negaranya dikenal

dan disegani bangsabangsa Eropa lain.

B. Masuknya kolonialisme dan imperialisme Barat ke wilayah Indonesia

Kolonialisme adalah suatu bentuk penguasaan atau penjajahan yang dilakukan

oleh suatu negara (kolonialis) terhadap suatu daerah atau bangsa lain dalam rangka

memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme ditandai dengan adanya penguasaan

suatu daerah, kemudian disusul dengan pemindahan penduduk dari negara kolonial ke

wilayah yang telah dikuasainya tersebut. Sejak abad ke-15, proses kolonialisme yang

dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa dipusatkan ke suatu kawasan yang disebut Dunia

Timur.

Imperialisme berasal dari kata imperare atau imperium yang artinya daerah

pendudukan. Imperialisme mempunyai pengertian sebagai suatu perluasan wilayah

atau daerah kekuasaan/jajahan baik dengan cara halus (dengan kekuatan ekonomi,

budaya dan ideologi) ataupun dengan paksaan (dengan kekuatan bersenjata) yang

dipergunakan untuk kepentingan sendiri (negara atau imperiumnya).

Proses kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yang terjadi di

beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipelopori oleh Inggris,

kemudian disusul oleh Portugis dan Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis. Negara-

negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan

mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal itu. Dalam penjelajahan tersebut

Portugis mengirimkan para penjelajahnya, yaitu sebagai berikut.

1. Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus raja Portugis untuk mengatur

perjalanannya ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai

abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan

perjalanan inilah, Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan

Afrika yang disebut Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope).

2. Vasco da Gama (1497-1498) yang diutus raja Portugis yang bernama Manuel I,

karena merasa penasaran atas hasil penjelajahan yang dilakukan oleh Columbus.

Perjalanan Vasco da Gama ini bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung

Varde dan akhirnya tiba di Tanjung Harapan Baik tahun 1497. Pada tahun 1498,

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Vasco da Gama beserta rombongannya berhasil berlabuh di Kalikut, pantai Malabar

India yang pada masa itu terkenal sebagai kota dagang.

3. Alfonso d’Albuquerque (1510-1515). Ia berhasil menaklukkan Goa di pantai barat

India pada tahun 1510 dan Malaka (1511). Dari Malaka ia meneruskan penguasaan

atas Myanmar. Dari Myanmar inilah ia menjalin hubungan dagang dengan Maluku.

Di pihak lain, Spanyol pun tidak mau ketinggalan untuk melakukan penjelajahan

samudera ke Dunia Timur yang terkenal dengan sumber rempah- rempah. Sama halnya

dengan Portugis, Spanyol segera mengirimkan para penjelajahnya seperti:

1. Ferdinand Magelhaens (1480-1521). Magelhaens yang dibantu oleh kapten Juan

Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arah Barat-daya dengan

mengikuti rute Christopher Columbus (orang Italia yang mengabdikan dirinya pada

Raja Spanyol dan berhasil sampai ke benua Amerika yang diyakininya sebagai India)

dengan melintasi Samudera Atlantik terus ke ujung selatan Amerika dan sampailah

di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Di Filipina (Pulau Cebu), Magelhaens tewas

terbunuh oleh suku Mactan.

Adapun kedatangan bangsa Barat ke Indonesia untuk:

. berdagang rempah-rempah untuk kekayaan (gold),

. mencari kejayaan (glory), dan

. menyebarkan agama (gospel).

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar :2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan

imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di

berbagai daerah

Alokasi Waktu : 10 x 40 menit ( 5 pertemuan )

A. Indikator :

Pertemuan 1

2.1.2 Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di

Indonesia

Pertemuan 2

2.1.2 Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di

Indonesia

Pertemuan 3

2.1.3 Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan

sistem hukum pada masa kolonial

Pertemuan 4

2.1.4 Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia

Pertemuan 5

2.1.5 Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa

kolonial

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di Indonesia

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Pertemuan 2

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di Indonesia

Pertemuan 3

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan sistem

hukum pada masa kolonial

Pertemuan 4

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia

Pertemuan 5

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa kolonial

B. Materi Pembelajaran

- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Hindia Belanda

- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Inggris

- Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang

- Perkembangan sistem pemerintah, sistem hukum pada masa kolonial Belanda,

Inggris, dan Jepang

- Perlawanan Rakyat Indonesia melawa Belanda

- Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Jepang

- Kehidupan Kebudayaan dan Perkembangan Sastra pada masa Kolonial

F. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di

Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan

masyarakat Indonesia ada masa pendudukan Hindia

Belanda

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

b. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan

masyarakat Indonesia pada masa Pendudukan Inggris

c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan jepang di

Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan

masyarakat Indonesia ada masa pendudukan Jepang

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang perkembangan sistem pemerintahan, struktur birorasi, dan sistem hukum pada masa kolonial

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,

sistem hukum, pada masa kolonial Belanda

b. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

sistem hukum pada masa kolonial Inggris

c. Guru menjelaskan materi tentang sistem pemerintah,

sistem hukum pada masa kolonial Jepang

d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

- Pertemuan ke 4 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat

Indonesia melawan Belanda

b. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat

Indonesia melawan Inggris

c. Guru menjelaskan materi tentang perlawanan rakyat

Indonesia melawan Jepang

d. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

10menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

- Pertemuan ke 5 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pengaruh kebudayaan dan sastra pada masa kolonial

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi kehidupan kebudayaan dan

perkembangan sastra pada masa kolonial

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2

Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Wardaya.(2009).Cakrawala Sejarah 2: Untuk SMA/MA Kelas XI ( Program

Bahasa ). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

- Suwito, Triyono.(2009). Sejarah 2: SMA dan MA Program IPS Jilid 2 Kelas XI.

Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Alat Belajar :

- Laptop

- White board / papan tulis

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan

imperialisme Barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

MATERI PEMBELAJARAN

A. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Hindia Belanda

Setelah bangsa Belanda berhasil menanamkan kekuasaan perdagangan dan ekonomi di

Indonesia maka pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda membentuk kongsi dagang VOC

(Verenigde Oost Indische Compagnie) yang dianjurkan oleh Johan van Olden

Barnevelt yang mendapat izin dan hak istimewa dari Raja Belanda. VOC boleh

berdagang di Indonesia antara daerah Tanjung Harapan Afrika Selatan sampai Selat

Magelhaens di ujung Amerika Selatan, Pulau Formosa (Taiwan) sampai ke Benua

Australia, sedangkan bangsa lain dilarang berdagang di daerah tersebut. Untuk

mendapatkan keleluasaan usaha di Indonesia, VOC memiliki hak oktroi atau hak

istimewa. Akan tetapi, VOC harus tetap tunduk kepada pemerintah di Negara Belanda.

Adapun tujuan mendirikan VOC adalah menghindari persaingan dagang

antarpengusaha Belanda, mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, dan

bersaing dengan bangsa lain.

KEGIATAN PEMBELAJARAN VIII-XII

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- Menjelaskan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris, dan Jepang di Indonesia

- Menunjukkan perkembangan sistem pemerintahan, struktur birokrasi, dan sistem

hukum pada masa kolonial

- Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Indonesia

- Mengidentifikasi pengaruh kehidupan kebudayaan dan sastra pada masa kolonial

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Hak oktroi VOC meliputi:

1. hak monopoli perdagangan,

2. hak memiliki tentara,

3. hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja diIndonesia,

4. hak mencetak uang,

5. hak untuk mengumumkan perang, dan

6. hak mendirikan benteng.

Untuk itu VOC juga mendapat hak eksterpasi, yakni hak untuk menebang tanaman

rempah-rempah yang dianggap kelebihan jumlahnya dengan tujuan untuk

menstabilkan harga. VOC juga mendapat hak memungut pajak yang disebut:

a. Verplichte Leverantie, yaitu kewajiban bagi raja pribumi untuk membayar pajak

hasil bumi kepada Belanda, dan

b. Contingenten, yaitu pajak sewa tanah yang harus dibayar rakyat dengan hasil bumi.

Usaha VOC semakin berkembang pesat (1623) dan berhasil menguasai rempah- rempah

di Ambon dalam peristiwa Ambon Massacre. Selanjutnya tahun 1641, VOC berhasil

merebut Malaka dari tangan Portugis. Selain itu, VOC menjalankan politik devide et

impera, yakni sistem pemecah belah di antara rakyat Indonesia.

VOC mampu menguasai Indonesia pada masa itu disebabkan oleh:

a. VOC adalah organisasi dagang yang tertib dan para pengurusnya bekerja keras

sehingga maju dengan pesat,

b. banyak kerajaan di Indonesia yang mudah dikuasai VOC karena politik adu domba,

c. para pedagang di Nusantara belum memiliki kesatuan dan persatuan yang kuat.

Ada beberapa bukti politik adu domba VOC yang berhasil menguasai kerajaan

Nusantara. Misalnya:

a. VOC berhasil membantu Sultan Haji dalam merebut Banten dari tangan Sultan

Ageng Tirtayasa.

b. Dalam permusuhan antara Aru Palaka (Raja Bone) dan Hasanuddin (Sultan

Makassar),

c. VOC membantu Aru Palaka sehingga terjadilah Perjanjian Bongaya yang

menyebabkan Makassar jatuh ke tangan VOC.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

d. VOC berhasil memecah belah Mataram menjadi tiga.

Perjalanan kongsi dagang VOC lama kelamaan mengalami kemunduran, bahkan VOC

runtuh pada tanggal 31 Desember 1799. Kemunduran VOC disebabkan hal-hal berikut.

a. Perang-perang yang dilakukan membutuhkan biaya yang besar padahal hasil dari

bumi Indonesia telah terkuras habis dan kekayaan Indonesia sudah telanjur terkirim

ke negeri Belanda. VOC tidak kuat lagi membiayai perang-perang tersebut.

b. Kekayaan menyebabkan para pegawai VOC melupakan tugas, kewajiban, dan

tanggung jawab mereka terhadap pemerintah dan masyarakat. Untuk lebih

memperkaya diri, mereka melakukan tindak korupsi. Merajalelalah korupsi di

Indonesia maupun di negeri Belanda.

c. Terjadinya jual beli jabatan. Seorang VOC yang ingin pulang ke negerinya karena

sudah terlampau kaya atau pensiun dapat menjual jabatannya kepada orang lain

dengan harga tinggi. Hal ini akan menjadi sistem suap yang merajalela.

d. Tumbuhnya tuan-tuan tanah partikelir. Pemerintah yang kekurangan biaya untuk

membiayai pemerintahannya dan perang terpaksa menjual tanah-tanah yang luas

kepada orang-orang partikelir dengan hak pertuanan.

e. Kekurangan biaya tersebut tidak dapat ditutup dengan hasil penjualan tanah saja,

VOC harus juga mencari pinjaman. Akibatnya, hutang VOC semakin besar.

f. Pada akhir abad ke-18, VOC tidak mampu lagi memerangi pedagang-pedagang

Eropa

g. lainnya (Inggris, Prancis, Jerman) yang dengan leluasa berdagang di Nusantara,

sehingga monopoli VOC hancur.

Keberadaan VOC sudah tidak dapat dipertahankan lagi sehingga harta milik dan utang-

utangnya diambil alih oleh pemerintah negeri Belanda. Pemerintah kemudian

membentuk Komisi Nederburg untuk mengurusinya, termasuk mengurusi wilayah VOC

di Indonesia (1800 – 1907).

Tahun 1807 – 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon

Bonaparte, penguasa di Prancis (Belanda menjadi jajahan Prancis). Napoleon Bonaparte

mengangkat Louis Napoleon menjadi wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti

namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi Indonesia, Napoleon

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia (1808 –

1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris,

sehingga pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan. Adapun

langkah –langkah yang ditempuh Daendels sebagai berikut.

a. Membentuk tentara gabungan yang terdiri atas orang-orang Bugis, Makassar, Bali,

Madura, dan Ambon.

b. Menjadikan kota Batavia sebagai benteng pertahanan.

c. Membuat galangan beserta kapalnya di Surabaya.

d. Membangun pelabuhan Cirebon, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Merak.

e. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 km.

Dengan Perjanjian London, Belanda memperoleh kembali jajahannya atas Indonesia.

Kemudian Belanda membentuk Komisaris Jenderal yang akan melaksanakan kembali

kekuasaan di Indonesia yang beranggotakan Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.

Namun oleh Inggris, ada wilayah Indonesia yang tidak dikembalikan kepada Belanda,

yakni daerah Sumatra dan sekitarnya.

Pada bulan Maret 1816, Raffles menyerahkan kekuasaannya kepada John Fendall.

Setelah itu, Raffles segera menuju Singapura dan membangun kota Singapura (1819).

Singapura dijadikan pusat pertahanan Inggris sampai Perang Dunia II. Sementara itu,

daerah kekuasaan yang diserahkan Raffles, oleh John Fendall daerah tersebut

diserahkan kepada Komisaris Jenderal pada tanggal 19 Agustus 1816. Dengan

demikian, Indonesia sepenuhnya menjadi daerah kekuasaan Belanda dan diberi nama

Nederlandsch Indie (Hindia Belanda).

a. Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)

Pada tahun 1830, pemerintah Belanda mengangkat gubernur jenderal yang baru untuk

Indonesia, yaitu Van den Bosch, yang diserahi tugas untuk meningkatkan produksi

tanaman ekspor, seperti tebu, teh, tembakau, merica, kopi, kapas, dan kayu manis.

Dalam hal ini, Van den Bosch mengusulkan adanya sistem Tanam Paksa.

Tujuan diadakannya tanam paksa adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya, guna menutupi kekosongan kas negara dan untuk membayar utang-utang

negara. Adapun pokok- pokok aturan tanam paksa sebagai berikut.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

a. Seperlima tanah penduduk wajib ditanami tanaman yang laku dalam perdagangan

internasional/Eropa.

b. Tanah yang ditanami bebas pajak.

c. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman perdagangan tidak boleh melebihi

pekerjaan untuk menanam padi.

d. Hasil tanaman perdagangan diserahkan kepada pemerintah dan jika harga yang

ditaksir melebihi pajak, kelebihan itu milik rakyat dan diberikan cultuur procenten

(hadiah karena menyerahkan lebih). Akibatnya, rakyat saling berlomba untuk

mendapatkannya.

e. Kegagalan tanaman/panen menjadi tanggung jawab pemerintah.

B. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Inggris

Keberhasilan Inggris mengalahkan Prancis di Eropa menyebabkan kekuasaan Belanda

atas Indonesia bergeser ke tangah Inggris. Untuk itulah ditanda-tangani Kapitulasi

Tuntang (1811) yang isinya Belanda menyerahkan Indonesia ke tangan Inggris dari

tangan Jansens kepada Thomas Stamford Raffles, seorang Letnan Gubernur Jenderal

Inggris untuk Indonesia. Oleh karena itu, beralihlah Indonesia dari tangan Belanda ke

tangan Inggris.

Adapun langkah-langkah yang diambil Raffles adalah

a. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan,

b. para bupati dijadikan pegawai negeri,

c. melaksanakan perdagangan bebas,

d. melaksanakan land rente (pajak sewa tanah) dan Raffles menjual tanah kepada

swasta,

e. menghapuskan perbudakan,

f. kekuasaan para raja dikurangi. Di Yogyakarta, Pangeran Notokusumo diangkat

sebagai Paku Alam (1813), akibatnya Mataram Yogyakarta pecah menjadi dua,

yakni Kasultanan Mataram di bawah HB III dan Paku Alaman di bawah Paku Alam

Pada tanggal 13 Agustus 1814, di Eropa ditandatangani Perjanjian London oleh

Inggris dan Belanda yang isinya Belanda memperoleh kembali sebagian besar daerah

koloninya termasuk Indonesia. Oleh karena itu pada tahun 1816, Raffles

meninggalkan Indonesia dan Belanda kembali berkuasa di Indonesia.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

C. Perkembangan masyarakat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang

1. Situasi Indonesia menjelang kedatangan Jepang

Pada tahun 1936, Sutarjo Kartohadikusumo, ketua Persatuan Pegawai Bestuur

(Pamong Praja) bumi putera, mengajukan surat permohonan kepada pemerintah

Hindia Belanda yang dikenal dengan Petisi Sutarjo. Isi petisi tersebut ialah

meminta diadakannya konferensi antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk

menyusun rencana pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia meskipun masih

dalam lingkungan kekuasaan Belanda.

Pelaksanaan pemerintahan dijalankan dalam waktu 10 tahun atau sesuai dengan

hasil konferensi. Pada tahun berikutnya, Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

merumuskan usulan dalam slogan Indonesia Berparlemen. Kedua usulan tersebut

ternyata ditolak oleh pemerintah Belanda.

Setelah melalui perjuangan yang sangat gigih, akhirnya pemerintah kolonial

Belanda berjanji akan membentuk komisi yang bertugas mengumpulkan bahan-

bahan tentang perubahan ketatanegaraan yang diinginkan oleh bangsa Indonesia.

Pada tanggal 14 September 1940 dibentuk Commissie tot Berstudeering van

Staatsrechtelijke Hervormingen (Komisi untuk menyelidiki dan mempelajari

perubahan-perubahan ketatanegaraan). Komisi ini dikenal dengan nama Komisi

Visman, diketuai oleh Dr. F.H. Visman. Pembentukan komisi ini tidak mendapat

sambutan dari anggota-anggota Volksraad, bahkan anggota GAPI terang-terangan

menyatakan tidak setuju. Ketidaksetujuan di kalangan kaum pergerakan disebabkan

berdasarkan pengalaman, komisi-komisi yang dibentuk Belanda (contoh, komisi

sejenis pada tahun 1918) tidak akan membawa hasil yang menguntungkan bagi

Indonesia.

Pada tanggal 8 Maret 1942, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letnan

Jenderal H. Ter Poorten, atas nama Angkatan Perang Sekutu di Indonesia,

menyerah tanpa syarat kepada pimpinan tentara Jepang Letnan Jenderal Hitoshi

Imamura. Penyerahan tanpa syarat tersebut ditandai dengan persetujuan Kalijati

yang diadakan di Subang, Jawa Barat. Isi persetujuan tersebut adalah penyerahan

hak atas tanah jajahan Belanda di

Indonesia kepada pemerintahan pendudukan Jepang. Artinya, bangsa Indonesia

memasuki periode penjajahan yang baru.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Propaganda Jepang

Meskipun kedatangannya, seperti juga Belanda, adalah untuk tujuan menjajah,

Jepang diterima dan disambut lebih baik oleh bangsa Indonesia. Berikut alasan yang

melatarbelakangi perbedaan sikap tersebut.

a. Jepang menyatakan bahwa kedatangannya di Indonesia tidak untuk menjajah,

bahkan bermaksud untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu

penjajahan Belanda.

b. Jepang melakukan propaganda melalui Gerakan 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang

pelindung Asia, dan Jepang pemimpin Asia).

c. Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang dengan

maksud hendak membebaskan rakyat Indonesia.

d. Adanya semboyan Hakoo Ichiu, yakni dunia dalam satu keluarga dan Jepang

adalah pemimpin keluarga tersebut yang berusaha menciptakan kemakmuran

bersama.

e. Pemimpin-pemimpin pergerakan pun mau bekerja sama dengan Jepang.

Contohnya, Moh. Hatta dan Ir. Soekarno. Meski keduanya terkenal sebagai tokoh

nonkooperatif yang gigih, namun mau bekerja sama dengan Jepang.

Pertimbangannya, seperti diungkapkan dalam biografi Soekarno yang ditulis

Cindi Adams, adalah bahwa saat itu Jepang sedang dalam keadaan kuat,

sedangkan Indonesia sedang dalam keadaan lemah. Untuk itu,Indonesia

membutuhkan bantuan Jepang agar dapat mencapai cita-cita.

3. Kebijakan Jepang dalam bidang politik dan pemerintahan

Pendudukan Jepang di Indonesia dibagi dalam tiga wilayah.

a. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-25 (Tentara Keduapuluhlima), wilayah

kekuasaannya meliputi Sumatra dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi.

b. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-16 (Tentara Keenambelas), wilayah

kekuasaannya meliputi Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di Jakarta.

c. Pemerintahan Militer Angkatan Laut II (Armada Selatan Kedua), wilayah

kekuasaannya meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat

pemerintahan di Makassar.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Menurut Undang-Undang No. 27 tentang Perubahan Tata Pemerintahan Daerah,

seluruh Pulau Jawa dan Madura (kecuali kedua koci, Surakarta dan Yogyakarta) dibagi

atas enam wilayah pemerintahan.

a. Syu (karesidenan), dipimpin oleh seorang syuco.

b. Syi (kotapraja), dipimpin oleh seorang syico.

c. Ken (kabupaten), dipimpin oleh seorang kenco.

d. Gun (kawedanan atau distrik), dipimpin oleh seorang gunco.

e. Son (kecamatan), dipimpin oleh seorang sonco.

f. Ku (kelurahan atau desa), dipimpin oleh seorang kuco.

4. Kebijakan Jepang dalam bidang ekonomi dan sosial

Pada tahap penguasaan, Jepang mengambil alih pabrik-pabrik gula milik Belanda

untuk dikelola oleh pihak swasta Jepang, misalnya, Meiji Seilyo Kaisya dan

Okinawa Seilo Kaisya. Adapun dalam tahap restrukturisasi (menyusun kembali

struktur), Jepang membuat kebijakan-kebijakan berikut.

a. Sistem autarki, yakni rakyat dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan

sendiri untuk menunjang kepentingan perang Jepang.

b. Sistem tonarigumi, yakni dibentuk organisasi rukun tetangga yang terdiri atas 10 –

20 KK untuk mengumpulkan setoran kepada Jepang.

c. Jepang memonopoli hasil perkebunan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1942 yang

dikeluarkan oleh gunseikan.

d. Adanya pengerahan tenaga untuk kebutuhan perang.

Untuk membangun mentalitas, ditanamkan seiskin atau semangat serta bhusido

atau jalan ksatria yang berani mati, rela berkorban, siap menghadapi bahaya, dan

menjunjung tinggi keperwiraan.

Bentuk-bentuk organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang sebagai berikut.

a. Seinendan, yaitu barisan pemuda yang berumur 14 – 22 tahun.

b. Iosyi Seinendan, yaitu barisan cadangan atau seinendan putri.

c. Bakutai, yaitu pasukan berani mati.

d. Keibodan, yaitu barisan bantu polisi yang anggotanya berusia 23 – 35 tahun.

Barisan ini di Sumatra disebut Bogodan dan di Kalimantan disebut Borneo Konon

Hokokudan.

e. Hisbullah, yaitu barisan semimiliter untuk orang Islam.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

f. Heiho, yaitu pembantu prajurit Jepang yang anggotanya berusia 18– 25 tahun.

g. Jawa Sentotai, yaitu barisan benteng perjuangan Jawa.

h. uisyintai, yaitu barisan pelopor.

i. Peta atau Pembela Tanah Air,

j. Gokutokai, yaitu korps pelajar yang dibentuk pada bulan Desember 1944.

k. Fujinkai, yaitu himpunan wanita yang dibentuk pada tanggal 23 Agustus 1943.

Jabatan-jabatan militer yang dapat diperoleh setelah seseorang menamatkan

pendidikan adalah sebagai berikut.

a. Daidanco (komandan batalyon), dipilih dari kalangan tokoh-tokoh masyarakat,

seperti pegawai pemerintah, pemimpin agama, pamong praja, politikus, dan

penegak hukum.

b. Cudanco (komandan kompi), dipilih dari kalangan mereka yang telah bekerja,

namun belum mencapai pangkat yang tinggi, seperti guru dan juru tulis.

c. Shodanco (komandan peleton), umumnya dipilih dari kalangan pelajar sekolah

lanjutan pertama atau sekolah lanjutan atas.

e. Budanco (komandan regu), dipilih dari kalangan pemuda yang lulus sekolah

dasar.

d. Giyuhei (prajurit sukarela), dipilih dari kalangan pemuda yang masih setingkat

sekolah dasar.

D. Perkembangan sistem pemerintah, sistem hukum pada masa kolonial Belanda,

Inggris, dan Jepang

1. Sistem pemerintahan kolonial

Kedatangan Belanda ke Indonesia yang pada awalnya hanya mencari rempah-rempah

ternyata berubah menjadi menyusun kekuatan untuk mendirikan kekuasaan di

Indonesia. Melalui lembaga dagang VOC, terbentuklah cita-cita mencari kekayaan di

Indonesia, serta memengaruhi berbagai hal di Indonesia, antara lain, lembaga dagang

VOC memiliki pengurus terdiri dari tujuh belas orang yang disebut De Heeren

Zeventien (Dewan Tujuh Belas) yang berpusat di negeri Belanda. Sebagai pelaksana

harian di Indonesia, Dewan Tujuh Belas mengangkat gubernur jenderal yang

didampingi Dewan Hindia. Dewan Hindia (Ideler) ini beranggotakan sembilan orang

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

yang sebagian menjabat gubernur di daerah seperti Banten, Cirebon, dan Surabaya.

Gubernur jenderal bersama Dewan Hindia mengemudikan pemerintahan VOC di

Indonesia yang kekuasaannya tidak terbatas. Selain gubernur jenderal, diangkat pula

seorang direktur jenderal yang bertugas mengurusi perniagaan serta mengurus

perkapalan.

Setelah VOC runtuh, Indonesia diperintah oleh Daendels, seorang yang pandai tetapi

diktator. Ia membagi Pulau Jawa menjadi sembilan karesidenan yang dikepalai oleh

seorang perfect. Ia juga mendirikan Pengawas Keuangan (Algemene

Rekenkamerotoriter Daendels menyebabkan banyak peperangan dengan raja-raja

daerah serta keburukan pemerintahannya sehingga ia ditarik kembali pulang ke

negeri Belanda.

Selanjutnya, Indonesia jatuh ke tangan Inggris di bawah Raffles yang memiliki

kepribadian yang simpati dan liberalis. Dalam menjalankan pemerintahannya di

Indonesia, Raffles didampingi oleh badan penasihat (advisory council). Adapun

tindakan yang diambilnya adalah :

a. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, setiap karesidenan dibagi dalam

distrik,

b. setiap distrik terdapat divisi (kecamatan);

c. mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi

menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat;

d. para penguasa pribumi, para bupati, dijadikan pegawai kolonial dan digaji.

2. Struktur birokrasi kolonial

Dalam rangka politik Pax Nederlandica, Belanda banyak menggunakan tenaga

pribumi yang mampu mengerjakan administrasi pemerintahan, yang memiliki

keterampilan dan latihan kerja yang memadahi dalam berbagai jenis kegiatan. Untuk

memenuhi kebutuhan tenaga pribumi yang memiliki kemampuan dan keterampilan

maka didirikan sekolah untuk mendapat pendidikan yang terampil dan

berpengetahuan, agar nanti dapat dipekerjakan pada kantor-kantor milik pemerintah

kolonial. Pusat pemerintahan Belanda di Batavia membutuhkan banyak tenaga untuk

melaksanakan tugas guna mengikat hubungan dengan daerah-daerah di seluruh

wilayah Indonesia. Sementara itu, adanya perluasan hubungan antara pemerintah

kolonial di Batavia dengan negeri induknya, serta dengan daerah-daerah di seluruh

Nusantara menuntut adanya desentralisasi hubungan. Pemikiran yang demikian

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

itulah yang mendorong dibentuknya Volksraad pada tahun 1918, yaitu agar

hubungan dengan rakyat Indonesia semakin baik.

3. Sistem hukum

Pada tahun 1838, di negeri Belanda telah diundangkan hukum dagang dan hukum

perdata. Hal ini terdorong oleh adanya kegiatan perdagangan hasil bumi orang-orang

Belanda dengan perantara pedagang Cina. Politik hukum pemerintahan kolonial

Belanda dapat diperlihatkan dalam Pasal 131 Indische Staatsregeling yang

menyangkut hukum orang-orang Indonesia. Dalam pasal tersebut diatur bahwa

hukum perdata dan dagang serta hukum acara perdata dan pidana harus dimasukkan

dalam kitab undang-undang.

Pada tahun 1819 didirikan Hoog Gerechtschof (Mahkamah Agung), yang kemudian

memiliki kekuasaan untuk mengawasi pengadilan di Jawa. Pada tahun 1869

berdasarkan keputusan raja, para pegawai pamong praja dibebaskan dari pengadilan

pribumi. Pada tahun 1918 berlaku hukum pidana Hindia Belanda yang didasarkan

pada kitab undang- undang untuk pengadilan bagi orang Eropa dan pribumi tidak ada

perbedaan hukum.

E. Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Belanda

Sementara itu di pihak Belanda, tanam paksa membawa keuntungan yang besar.Praktik

tanam paksa mampu menutup kas negara Belanda yang kosong sekaligus membayar

utang-utang akibat banyak perang.

Adapun tokoh-tokoh kaum humanis antitanam paksa sebagai berikut.

1) Eduard Douwes Dekker yang memprotes pelaksanaan tanam paksa melalui

tulisannya berjudul Max Havelaar. Dalam tulisan tersebut, ia menggunakan nama

samaran Multatuli, artinya aku yang menderita.

2) Baron van Hoevell, seorang pendeta di Batavia yang berjuang agar tanam paksa

dihapuskan. Usahanya mendapat bantuan Menteri Keuangan Torbecke.

3) Fransen van de Pute, seorang anggota Majelis Rendah yang mengusulkan tanam

paksa dihapuskan.

4) Van Deventer pada tahun 1899, menulis artikel berjudul Een Eereschuld (Utang

Budi) yang dimuat dalam majalah De Gids. Artikel tersebut berisi, antara lain,

Trilogi Van Deventer yang mencakup edukasi, irigasi, dan transmigrasi.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

1. Perlawanan Sultan Agung

Sultan Agung adalah Raja Mataram yang bergelar Sultan Agung Anyokrokusumo.

Pada masa kecilnya ia dipanggil Mas Rangsang. Ia bercita-cita untuk mempersatukan

tanah Jawa. VOC harus dilawannya sebab menjadi penghalang cita-citanya. Untuk

melawan Belanda di Batavia, Sultan Agung dibantu oleh Suro Agul-Agul dan

Adipati Ukur. Penyerangan dilakukan pada tahun 1628 dan 1629. Namun, akhirnya

mengalami kegagalan disebabkan oleh:

a. persediaan makanan dibakar oleh Belanda,

b. terjadinya wabah penyakit di kalangan tentara,

c. persenjataan yang tidak seimbang, dan

d. jarak Mataram – Batavia jauh sekali dan cukup melelahkan sehingga pertahanan

Mataram kurang memadai.

2. Perlawanan Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin diberi julukan Ayam Jantan dari Timur karena keberaniannya

dalam melawan penjajah. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar

menjadi pelabuhan transito untuk daerah Indonesia Timur sehingga ramai dan sangat

menarik perhatian. Belanda yang selalu merugikan rakyat itu berusaha menguasai

daerah Maluku dan Makassar. Untuk kepentingan ini, Belanda melakukan politik adu

domba, yakni membantu Arupalaka, Raja Bone. Usaha Belanda ini berhasil sehingga

timbul perang saudara antara Makassar melawan Bone. Dalam hal ini, Belanda

membantu Bone.

Akibatnya, Hasanuddin gagal dalam menghadapinya sehingga harus menandatangani

Persetujuan Bongaya tahun 1667 yang isinya:

a. Hasanuddin memberi kebebasan VOC dalam melaksanakan perdagangan di

Makassar;

b. VOC memegang monopoli perdagangan di wilayah Indonesia Timur dengan pusat

di Makassar;

c. wilayah Bone yang pernah diduduki Hasanuddin dikembalikan kepada Arupalaka,

Raja Bone.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

3. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa (1650 – 1682)

Sultan Ageng Tirtayasa adalah Raja Banten yang terbesar dalam perlawanan

terhadap kekuasaan Belanda. Dalam rangka mengembalikan kejayaan Banten seperti

pada masa pemerintahan Hasanuddin dan Yusuf, Sultan Ageng berusaha memerangi

kekuasaan VOC. Namun, putra mahkotanya, Sultan Haji, justru terjerat kerja sama

dengan Belanda dan berbalik melawan ayahnya. Terjadilah perang saudara yang

dimenangkan Sultan Haji dengan dukungan Belanda. Dalam pertempuran tersebut,

Sultan Ageng ditangkap dan dibawa ke Batavia, sementara takhta Banten diserahkan

kepada Sultan Haji dengan campur tangan Belanda.

4. Perlawanan Kapitan Pattimura (1817)

Tindakan Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat dan monopolinya yang

merugikan menyebabkan Pattimura merasa berkewajiban membebaskan rakyat

Saparua, Maluku. Penolakan Residen Van den Berg membayar harga perahu

menurut kesepakatan menambah kemarahan rakyat. Pattimura yang juga dikenal

dengan nama Thomas Matulessi menyerbu benteng Duurstede dan berhasil

menguasainya, sementara Residen Van den Berg terbunuh. Penggantinya ialah

Letkol Groot yang berpolitik licik serta berusaha memecah belah. Banyak pemimpin

yang ditangkapnya, sehingga kekuatan rakyat semakin lemah. Dalam pertempuran

selanjutnya, Pattimura beserta kawan-kawannya tertangkap dan pada tanggal 16

Desember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di benteng

Niew Victoria. Perjuangan Pattimura dibantu Christina Martha Tiahahu.

5. Perlawanan Padri (1821 – 1837)

Gerakan Padri didirikan oleh tiga orang ulama, yakni Haji Miskin, Haji Piambang,

dan Haji Sumanik sepulang dari tanah suci. Ketiga ulama tersebut sangat kecewa

melihat kebiasaan masyarakat Minangkabau yang telah sangat jauh dari ajaran Islam.

Usaha untuk memengaruhi masyarakat mendapat perlawanan keras kaum adat

hingga timbullah peperangan. Berikut sebab-sebab timbulnya perang.

a. Adanya perbedaan pendapat antara kaum ulama/padri dengan kaum adat. Kaum

ulama yang terpengaruh gerakan wahabi menghendaki pelaksanaan ajaran agama

Islam berdasarkan Quran dan hadis.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

b. Kaum ulama ingin memberantas kebiasaan buruk yang dilakukan kaum adat,

seperti berjudi, menyabung ayam, dan mabuk.

c. Perebutan pengaruh antara kaum adat dan kaum ulama.

Kaum ulama dipimpin oleh Imam Bonjol. Pertempuran semula terjadi pada tahun

1825 di Minangkabau antara kaum adat dan kaum ulama. Kaum adat kemudian

minta bantuan kepada Belanda. Namun, Belanda sedang terdesak akibat menghadapi

Pangeran Diponegoro. Maka, Belanda mengajak berunding saja dan mau mengakui

batas wilayah kekuasaan kaum Padri.

Sesudah tahun 1830, Belanda mengobarkan perang antara kaum adat melawan kaum

padri, dan Belanda membantu kaum adat. Semula pertempuran itu terjadi, tetapi

kemudian kaum adat sadar akan bahaya Belanda. Oleh karena itu, kaum adat

bergabung dengan kaum padri melawan Belanda sejak tahun 1832. Belanda di bawah

Van den Bosch menggunakan sistem benteng stelsel dan dikirimlah bantuan di

bawah pimpinan Sentot Ali Basa Prawirodirjo yang kemudian justru ikut memihak

kepada kaum padri. Karena membelot, Sentot dibuang ke Cianjur. Kemudian

Belanda menyerang kota Bonjol dan mengadakan Perjanjian Plakat Panjang (1833),

isinya:

a. penduduk dibebaskan pembayaran pajak/kerja rodi,

b. Belanda akan menjadi penengah jika timbul perselisihan antarpenduduk,

c. perdagangan dilakukan hanya dengan Belanda, dan

d. penduduk boleh mengatur pemerintahan sendiri.

Dengan siasat Benteng Stelsel, Belanda mengepung benteng Bonjol pada tanggal 25

Oktober 1837 sehingga Imam Bonjol tertangkap dan dibuang ke Cianjur. Pada tahun

1854, Imam Bonjol wafat di Manado.

6. Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825 – 1830)

Sejak awal abad ke-18 Belanda memperluas daerah kekuasaannya dan berhasil

menguasai sebagian besar wilayah Mataram pada tahun 1802. Pengaruh Belanda

mulai menyebar di kalangan istana dan mengancam kehidupan agama Islam. Sebagai

salah seorang pemimpin negara dan pemuka agama, Pangeran Diponegoro tergerak

untuk melakukan perlawanan.

Sebab-sebab umum

1) Rakyat menderita akibat pemerasan Belanda dengan menarik pajak.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2) Kaum bangsawan merasa dikurangi haknya, misalnya, tidak boleh menyewakan

tanahnya.

3) Campur tangan Belanda di istana, misalnya, dalam pengangkatan sultan,

mengubah tata cara istana, sajian sirih dihapus, dan orang-orang Belanda duduk

sejajar dengan sultan.

b. Sebab-sebab khusus

Pembuatan jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin di

Tegalrejo merupakan penghinaan sehingga Pangeran Diponegoro mengangkat

senjata pada tanggal 20 Juli 1825

Akibat Perang Diponegoro

1) Wilayah Mataram Yogyakarta dan Surakarta menjadi sempit, Paku Buwono VI

yang ikut melawan Belanda akhirnya dibunuh di Ambon (1830).

2) Belanda memperoleh daerah Solo – Yogya sebagai daerah yang diperas

kekayaannya.

3) Adanya sebagian cukai yang dihapus untuk mengurangi kerusuhan.

7. Perlawanan Aceh (1873 – 1904)

Perang Aceh meletus pada tahun 1873 ketika terjadi pertentangan kepentingan

politik dan ekonomi antara Kesultanan Aceh dan pemerintah kolonial Belanda.

Belanda sudah memiliki keinginan untuk menguasai Aceh sejak tahun 1824, saat itu

Aceh terkenal sebagai penghasil separuh persediaan lada di dunia. Kesempatan

diperoleh ketika Inggris membiarkan Belanda menguasai Aceh daripada jatuh ke

tangan Amerika Serikat atau Prancis.

Pada masa ini, Tengku Tjik Di Tiro gugur. Karena itu, Teuku Umar mengubah cara

dengan berpura-pura menyerah kepada Belanda (tahun 1893). Belanda memberi

penghargaan berupa uang $18.000, 800 senjata, 250 tentara, dan Teuku Umar diberi

gelar Teuku Johan Pahlawan. Hal itu hanya merupakan siasat saja, Teuku Umar

kembali menyerang Belanda bersama istrinya, Tjoet Nja'Dien. Belanda merasa sulit

menundukkan Aceh sehingga memanggil Dr. C. Snouck Hurgronje untuk meneliti

budaya Aceh. Tersusunlah buku yang berjudul De Atjeher.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

8. Perlawanan Sisingamangaraja XII dari Tapanuli (1878 – 1907)

Sisingamangaraja XII melawan Belanda di daerah Tapanuli di tepi Danau Toba.

Penyebab perlawanan ini adalah daerah Batak diperkecil oleh Belanda. Belanda

melaksanakan Pax Nederlandica. Tahun 1878 Sisingamangaraja XII menyerang

Belanda di Tarutung (tahun 1894). Belanda menyerang dan membakar daerah pusat

Kerajaan Tapanuli (1907). Sisingamangaraja XII gugur bersama putra-putrinya

sehingga berakhirlah perjuangannya.

9. Perlawanan Banjar oleh Pangeran Antasari (1859 – 1863)

Pertempuran ini terjadi karena Belanda banyak campur tangan di istana, banyak

perkebunan yang dikuasai Belanda, Belanda berusaha menguasai Kalimantan, dan

disingkirkannya pewaris takhta, Pangeran Hidayatullah, membawa kemarahan rakyat

yang terus berusaha melawan Belanda di bawah pimpinan Pangeran Antasari.

Namun perlawanan ini tidak berlangsung lama, perjuangannya dilanjutkan oleh

putranya yang bernama Muhamad Seman.

10 Perlawanan Patih Jelantik dari Bali

Patih Jelantik adalah patih Kerajaan Buleleng yang melawan Belanda disebabkan

oleh:

a. hukum tawan karang adalah hak Raja Bali yang akan dihapus Belanda,

b. raja harus melindungi perdagangan Belanda di Bali, dan

c. Belanda diizinkan mengibarkan bendera di Bali.

Raja Bali merasa diinjak-injak kekuasaannya oleh Belanda, sehingga mengobarkan

perang anti-Belanda. Jalannya perang sebagai berikut.

F. Perlawanan Rakyat Indonesia melawan Jepang

Salah satu contoh pemberontakan bangsa Indonesia yang terbesar terhadap Jepang

adalah pemberontakan Peta Blitar tanggal 4 Februari 1945. Calon perwira Peta

mendapat latihan pertama kali di Bogor. Setelah mendapatkan latihan-latihan tersebut,

tentara Peta ditempatkan di daidan-daidan (batalyon) yang tersebar di Jawa, Madura,

dan Bali.

Semuanya berjumlah 66 daidan. Dalam perkembangannya, banyak anggota Peta yang

merasa kecewa terhadap pemerintah pendudukan Jepang. Mulai tahun 1944 terjadi

pemberontakan-pemberontakan, yang terbesar adalah pemberontakan Peta Blitar, Jawa

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Timur, pada tanggal 14 Februari 1945 yang diikuti oleh sekitar separuh dari seluruh

anggota daidan. Sayangnya, pemberontakan yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi

tersebut dapat ditumpas Jepang. Peristiwa ini diabadikan sebagai hari Peta. Setelah

perlawanan tersebut, muncul perlawanan-perlawanan lainnya dari berbagai daerah,

seperti perlawanan rakyat Aceh dan perlawanan rakyat Sukamanah, Tasikmalaya.

G. Kehidupan Kebudayaan dan Perkembangan Sastra pada masa Kolonial

Surat kabar merupakan wahana komunikasi yang penting dalam perjuangan bangsa

Indonesia. Media komunikasi ini telah dikenal di Nusantara sejak awal abad ke-19.

Pada awalnya, penulisan surat kabar ditujukan untuk konsumsi orang-orang asing, yaitu

bangsa Belanda dan Cina. Seiring munculnya gerakan politik etis sebagai praktik dari

Trilogi Van Deventer, berita-berita asing dan berbagai wawasan banyak dibaca pula

oleh kalangan rakyat. Bangsa Cina pun mulai menerbitkan surat kabar untuk

kepentingan kalangannya sendiri.

Surat-surat kabar yang berbahasa Melayu berkembang sejak awal abad ke-20. Berikut

beberapa contoh surat kabar pribumi yang terbit pada masa itu.

1. Di Pulau Sumatra, berkembang surat kabar Sinar Soematra, Tjahaja Soematra,

Pemberita Atjeh, dan Partja Barat.

2. Di Pulau Jawa, berkembang surat kabar Bromatani, Pewarta Soerabaia, Khabar

3. Perniagaan, Pemberitaan Betawi, Pewarta Hindia, Bintang Pagi, Sinar Djawa,

Slompret Melajoe, dan Poetra Hindia.

4. Di Pulau Kalimantan, berkembang surat kabar Pewarta Borneo.

5. Di Pulau Sulawesi, berkembang surat kabar Pewarta Manado.

Pada masa penjajahan Belanda, terbitnya surat kabar mempunyai visi sosial untuk

memperluas pengetahuan para pembacanya, membentuk opini umum, dan menjadi

pendidikan sosial politik melalui tulisan-tulisan di dalamnya. Surat kabar merupakan

potensi cetak yang mempunyai kemampuan potensial dalam memuat berita, wawasan,

polemik, dan tukar menukar pikiran. Bahkan, berbagai bentuk ide dan pemikiran secara

struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luar melalui surat kabar.

Jepang sangat memedulikan pengembangan bidang sastra. Untuk menghapuskan

pengaruh Belanda, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan sebaliknya,

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

mengembangkan bahasa Indonesia dengan mendirikan Komisi Bahasa Indonesia. Tugas

komisi ini adalah mengembangkan dan memperbanyak perbendaharaan bahasa. Bahasa

Jepang dan bahasa Indonesia wajib digunakan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah.

Nama-nama kota dan jalan diganti dalam bahasa Indonesia. Misalnya, Batavia diganti

Jakarta, Meester Cornelis diganti Jatinegara, Buitenzorg diganti Bogor. Nama-nama

jawatan diganti dalam bahasa bahasa Jepang. Lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo,

dinyanyikan bersama-sama dengan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya.

Adapun untuk memperkuat pengaruh Jepang, diajarkan pula penggunaan aksara Kanji,

Hiragana, dan Katakana. Pengajarannya dilakukan di sekolah-sekolah, melalui koran

nasional berbahasa Jepang, dan dibukanya kursus-kursus berbahasa Jepang. Agar dapat

mendukung Nippon Seisin (Semangat Jepang) dalam berbahasa, diberikan tunjangan

istimewa kepada siapa yang dapat menunjukkan kecakapan berbahasa Jepang dalam

tingkatan dai-tji (dasar), dai-ni (menengah), dai-son (atas), dai-jon (tinggi), dai-go

(lanjut). Pada tanggal 1 April 1943, didirikan Pusat Kebudayaan Keiman Bunka

Shidosho.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Elikobel Merauke

Jurusan : Agribisnis Tanaman Perkebunan ( ATP )

Agribisnis Ternak Ruminansia ( ATR )

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : X ( Sepuluh ) / I ( Satu )

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar :2.2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional,

identitas Indonesia dan pergerakan kebangsaan Indonesia

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan )

B. Indikator :

Pertemuan 1

2.2.1 Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di

Asia Afrika, khususnya Indonesia

Pertemuan 2

2.2.2. Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia

Pertemuan 3

2.2.3 Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional

Indonesia

Pertemuan 4

2.2.4 Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia

dan pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di

Asia Afrika, khususnya Indonesia

Pertemuan 2

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

- Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia

Pertemuan 3

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional

Indonesia

Pertemuan 4

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu untuk :

- Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia

dan pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia

C. Materi Pembelajaran

- Perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap

kesadaran dan pergerakan nasional di Indonesia

- Faktor pendorong munculnya pergerakan nasional Indonesia

- Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Nasional di Indonesia

- Kesadaran Nasional

- Identitas Nasional

G. Model dan Metode Pembelajaran :

Model pembelajaran : Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

- Pertemuan ke 1 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:

santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan

pengaruhnya terhadap kesadaran dan pergerakan

nasional di Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang perkembangan

perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan

pengaruhnya terhadap kesadaran dan pergerakan

nasional di Indonesia. Kebangkitan pergerakan nasional

di Cina, India, Pakistan, Turki berkaitan erat dnegan

pergerakan nasional di Indonesia

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

- Pertemuan ke 2 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang

proses munculnya pergerakan nasional di Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang proses munculnya

pergerakan nasional di Indonesia

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara keseluruhan

materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

- Pertemuan ke 3 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan:

disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

10 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

2. Kegiatan Inti :

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Indonesia

b. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

60 menit

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

10menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

- Pertemuan ke 4 ( 2 x 40 menit )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )

a. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan: disiplin)

b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

didik ketika memasuki ruang kelas (nilai yang

ditanamkan: santun, peduli)

c. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa menurut

kepercayaan masing – masing serta mengecek kehadiran

peserta didik / presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin,

rajin, religius)

Apersepsi :

- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan

dengan kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai pada

pertemuan ini).

- Guru menjelaskan secara singkat kepada peserta didik

tentang metode pembelajaran ceramah yang akan

digunakan agar peserta didik paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksanakan

- Guru menampilkan kerangka konsep materi yang akan

dipelajari

10 menit

2. Kegiatan Inti : 60 menit

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

1. Eksplorasi

a. Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas nasional dan pergerakan kebangsaan Indonesia

2. Elaborasi

a. Guru menjelaskan materi tentang proses terbentuknya kesadaran nasional

b. Guru menjelaskan materi tentang identitas nasional

c. Guru melibatkan peserta didik untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bertanya apabila selama

penyampaian materi belum begitu jelas

( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, kepedulian )

3 Penutup

a. Guru memberikan penekanan terhadap hal – hal penting

( penguatan materi ) selama awal pembelajaran maupun

akhir pembelajaran

b. Guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas berupa

menarik kesimpulan dan menyimpulkan secara

keseluruhan materi tersebut

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

penutup.

10menit

F. Sumber dan Alat Belajar

1. Sumber belajar :

- Rochmadi, Nur Wahyu. ( 2008 ). BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk

SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

- M, Tarunasena.(2009).Sejarah 2 : SMA /MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2

Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional

Kompetensi Dasar : 2.2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional,

identitas Indonesia dan pergerakan kebangsaan Indonesia

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

MATERI PEMBELAJARAN

A. Perkembangan paham – paham baru di Asia Afrika dan pengaruhnya terhadap

kesadaran dan pergerakan nasional di Indonesia

Kebangkitan nasionalisme yang muncul di benua Asia dan Afrika secara tak langsung

berkaitan erat dengan kebangkitan nasional di Indonesia. Atas dasar kesamaan nasib,

sama-sama dijajah bangsa Barat, bangsa Cina, Mesir, India-Pakistan, Turki melalui

perjuangan masing-masing mampu memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Melihat

kenyataan tersebut, timbullah kesadaran dan rasa percaya diri untuk bangkit melawan

penjajahan melalui organisasi sosial-politik.

1. Kebangkitan Masyarakat India dan Pakistan

Pergerakan nasional India tidak hanya untuk mencapai kemerdekaan saja, melainkan

juga berkeinginan untuk mencapai pembaharuan manusianya. Muncullah pergerakan

yang condong pada bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan, di antaranya:

(a) Brahma Samadj, yaitu gerakan pembaharuan agama Hindu yang bertujuan untuk

mengajarkan monotheisme, menghilangkan sistem kasta, dan menghapuskan ajaran

kunonseperti Sutte; tokohnya adalah Ram Moohan Roy.

KEGIATAN PEMBELAJARAN XIII-XVI

Indikator Pencapaian Hasil Belajar:

Setelah kegiatan ini siswa mampu untuk :

- Menjelaskan paham – paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan di Asia

Afrika, khususnya Indonesia

- Mendeskripsikan proses munculnya pergerakan nasional Indonesia

- Mengidentifikasi proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan

pergerakan kebangsaan Indonesia sesuai corak bangsa Indonesia

- Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional Indonesia

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

(b) Rama Krisna, yaitu aliran yang menghendaki kembali pada agama Hindu yang

murni, lepas dari pengaruh Barat yang terlalu bersifat materialis; tokohnya adalah

Swami Vivekananda.

(c) Santiniketan, yaitu pembaharuan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya India; tokohnya adalah Rabindranath

Tagore.

(d) Partai Kongres (All Indian National Congress, tahun 1885), yaitu kesatuan

gerakan-gerakan nasionalisme India untuk bersama-sama menuntut kemerdekaan

dari penjajah Inggris; didirikan oleh Allan Octavian Home, seorang Inggris yang

mencintai India pada tahun 1885. Pada awalnya Kongres bertindak kurang tegas dan

cenderung telalu berhati-hati. Setelah mendapat kritikan keras dari Tilak, Kongres

berubah sifatnya menjadi agresif. Tokoh-tokoh lainnya yang hadir dalam kongres

tersebut adalah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Banerjee, Mohammad Ali

Jinnah, Iskandar Mirsa, dan Liaquat Ali Khan.

Pada tahun 1906 golongan Islam keluar dari Kongres dan mendirikan Liga Muslim.

Sebabnya adalah bahwa Kongres dinilai lebih mementingkan persoalan Hindu saja.

Tokohnya adalah Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Liga Muslim menjadi

cikal bakal terbentuknya negara Pakistan yang merdeka tahun 1947.

Sedangkan, Mahatma Gandhi terkenal dengan aksi-aksi penentangan terhadap Inggris

tanpa menggunakan kekerasan, yaitu:

1) Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan

dalam negeri sendiri.

2) Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan (dilarang membunuh) artinya tidak berbuat

apa-apa.

3) Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah

(Inggris) sehingga disebut gerakan nonkooperatif.

4) Hartal artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai

tanda protes (mogok).

5) Purnaswaray, yaitu merdeka penuh.

Hasil perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15 Agustus 1947 rakyat mendapatkan

status dominion dan berhak mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Pada tanggal 26

Januari 1950, negara India mendapat kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

perdana menterinya. India dan Pakistan dimerdekakan oleh Inggris pada 15 Agustus

1947 dalam lingkup negara persemakmuran Commonwealth). Pada 26 Januari 1950

India memerdekakan diri secara penuh.

2. Kebangkitan Bangsa Turki

Gerakan nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya, terjadi

Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan,

mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan semangat kebangsaan Turki.

Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut.

a. Modernisasi Turki yaitu membangun Turki secara modern.

b. Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki, sehingga rakyat berjuang

mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan.

c. Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan

UUD, sebab keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan memperkukuh negara.

Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain

a. memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha

sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923,

b. melaksanakan pemerintahan modern, yakni pengesahan UUD, kota Ankara sebagai

ibu kota, modernisasi agama, dipakainya huruf Latin,

c. modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun,

modernisasi pertahanan dan persenjataan modern.

3. Kebangkitan Bangsa Cina

Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I (tiga asas

kerakyatan), yaitu Min Chu (nasionalisme), Min Chuan (demokrasi), Min Shen

(sosialisme). Pada 10 Oktober 1911 mengumumkan berdirinya Republik Cina dengan

Nanking sebagai ibukotanya. Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta

melahirkan Republik Cina (1912).

4. Kebangkitan Bangsa Mesir

Pada 1882 muncul pemberontakan Arabi Pasha yang dipengaruhi paham Jamaludin Al

Afghani. Pemberontakan ini merupakan tonggak dari nasionalisme Mesir yang

menuntut agar segera diubahnya sistem pemerintahan di Mesir. Tuntutan tersebut

dianggap membahayakan posisi Inggris di Mesir. Sebagai antisipasinya, dengan cepat

Inggris segera mengirimkan pasukannya untuk menyerang Arabi Pasha. Desakan

tersebut membuat Arabi Pasha menyerahkan diri dan mengakui kekalahannya dari

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

pihak Inggris. Sejak saat itulah Inggris memegang kekuasaan penuh di Mesir. Walaupun

Arabi Pasha telah tertangkap namun cita-citanya sedikit demi sedikit terus

diperjuangkan oleh para tokoh nasionalis. Hal itu mulai nampak dari diadakannya

Kongres Nasional di bawah Mustafa Kamil dengan bertujuan untuk mencapai

kemerdekaan secara penuh. Lagi-lagi Inggris berkehendak lain, mereka mulai melucuti

tubuh kongres dengan menangkap dan membuang tokoh-tokohnya. Akan tetapi

tindakan Inggris tersebut tidak membuat takut dan jera para tokoh nasionalis.

Dengan munculnya Partai Wafd tahun 1919 di bawah pimpinan Saad Zaghul Pasha,

menandakan bahwa semangat nasionalisme di Mesir masih tetap berkobar. Pada

November 1918 di bawah pimpinan Saad Saglul, kaum nasionalis menuntut agar Mesir

diberikan kemerdekaan penuh. Dua kali Zaglul Pasha ditangkap dan diasingkan oleh

Inggris; pertama ke Malta dan yang kedua ke Gibraltar. Atas gerakan yang kontiyu,

akhirnya Inggris tidak mampu lagi menghadapi pemberontakan rakyat Mesir, sehingga

terpaksa mengeluarkan unilateral declaration pada 28 Februari 1922 yangisinya sebagai

berikut:

a. Inggris mengakui kedaulatan Mesir;

b. Inggris berhak atas terusan Suez, Mesir dijadikan daerah operasi militer dan

dipertahankan dari agresi bangsa asing;

c. status Sudan ditangguhkan.

Walaupun belum merdeka penuh pada 15 Maret 1922, Ahmad Fuad menyatakan dirinya

sebagai Raja Mesir. Sedangkan golongan nasionalis, menentang unilateral declaration,

karena mereka menuntut merdeka penuh. Barulah pada tahun 1936 Mesir menjadi

negara yang merdeka penuh.

B. Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia

1. Faktor eksternal

a. Berbagai paham baru dunia

Munculnya paham liberalisme, sosialisme, pan-islamisme demokrasi, dan

nasionalisme.

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan

individu. Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang

disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam

sedunia. Dalam arti luas, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang

mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan

politik baik langsung atau tidak langsung. Nasionalisme adalah suatu paham rasa

cinta terhadap bangsa dan tanah air yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang

berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat

tinggal, dan keinginan untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisinya

sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa.

b. Munculnya Nasionalisme Asia

Timbulnya nasionalisme disebabkan oleh kenangan kejayaan pada masa lampau

menggugah kebangkitan melawan penjajah, penderitaan dan kesengsaraan rakyat

akibat penjajahan, lahirnya golongan terpelajar yang memelopori gerakan

antipenjajahan serta pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia 1901 – 1905 yang

memberi kepastian bahwa bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa Barat.

2. Faktor internal

a. Pengaruh Pendidikan

Adanya Trilogi Van Deventer, khususnya dalam bidang edukasi, ternyata membawa

pengaruh lahirnya sekolah bagi rakyat Indonesia. Walaupun pada kenyataannya,

sekolah diperuntukkan anak-anak Barat namun rakyat pribumi juga mendapatkan

bagian dari usaha pendidikan tersebut. Bagi anak-anak pribumi, sekolah

diselenggarakan untuk mencapai lulusan rendah dan diangkat menjadi pegawai

rendahan. Namun dalam perkembangannya, sekolah mampu melahirkan kaum cerdik

pandai yang pada saatnya akan melahirkan kaum pelopor pergerakan nasional,

seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pendidikan juga mengubah masa depan bangsa

sebagai modernisasi yang mampu mempercepat tumbuhnya nasionalisme bangsa

Indonesia.

b. Diskriminasi

Perbedaan perlakuan yang dijalankan oleh penjajah terhadap rakyat membuat status

sosial rakyat semakin terpuruk. Rakyat pribumi ditempatkan pada golongan

terbawah, sedangkan bangsa Belanda menempatkan dirinya pada golongan teratas.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Penggolongan ini berkaitan dengan hak yang dimilikinya. Sadar akan perlakuan

semacam ini, para pemuda belajar ke luar negeri dan mengenyam pengaruh ide-ide

Barat. Mereka bangkit melawan ketidakadilan penjajah, sehingga lahirlah gerakan

kemerdekaan bangsa Indonesia.

C. Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan Nasional di Indonesia

Lahirnya pergerakan nasional disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Faktor dari dalam negeri

a. Penderitaan rakyat akibat penjajahan yang memeras kekayaan rakyat.

b. Adanya perbedaan taraf hidup antara penjajah dan terjajah.

c. Adanya perasaan senasib akibat penjajahan sehingga bersama-sama merdeka.

d. Pengaruh kejayaan masa lalu (zaman Sriwijaya – Majapahit).

e. Adanya sikap anti-Eropanisasi.

f. Adanya kaum cerdik pandai (golongan terpelajar) yang memelopori gerakan

antipenjajahan.

2. Faktor dari luar negeri

a. Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia yang membangkitkan keyakinan bahwa

bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa Eropa.

b.Pengaruh gerakan-gerakan nasional dari negara Asia lainnya, misalnya, India, Cina,

dan Filipina serta Afrika, yakni Gerakan Mesir Merdeka.Pergerakan nasional

ditandai oleh adanya organisasi yang sudah didukung dan didirikan oleh segenap

rakyat di Nusantara.

Ciri organisasi pergerakan nasional berbeda dengan pergerakan daerah, hal ini dapat

kita bedakan sebagai berikut.

1. Gerakan daerah bercirikan sebagai berikut.

a. Bentuk gerakannya belum diorganisasi, maka menggantungkan kepada pemimpin.

b. Sifatnya kedaerahan, maka bersifat insidental sementara.

c. Mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan gaib.

d. Belum ada tujuan yang jelas.

e. Gerakannya mudah bubar atau berakhir jika pemimpin mereka tertangkap.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

2. Gerakan nasional bercirikan sebagai berikut.

a. Gerakannya sudah diorganisasi secara teratur.

b. Bersifat nasional baik wilayah atau cita-cita kebangsaan.

c. Perjuangan menggunakan taktik modern dan organisasi modern.

d. Sudah memiliki tujuan yang jelas, yaitu Indonesia merdeka.

e. Gerakannya tangguh dan berakar di hati rakyat.

D. Kesadaran Nasional

1. Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)

Semangat kebangsaan biasa disebut juga dengan nasionalisme. Nasionalisme berasal

dari kata “nation” (bangsa). Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dalam

suatu wilayah tertentu dan memiliki rasa persatuan yang timbul karena pengalaman

sejarah yang sama serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di

dalamnegara yang berbentuk negara nasional. Nasionalisme adalah suatu gejala

psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan

kesadaran sebagai suatu bangsa. Nasionalisme merupakan hasil dari pengaruh faktor

politik, ekonomi, sosial dan intelektual, yang terjadi dalam lin(historis).

2. Sebab-sebab Timbulnya Nasionalisme

Semangat kebangsaan muncul tidak hanya di Indonesia, tetapi juga muncul di negara-

negara lain termasuk di Eropa dan Amerika serta Afrika. Namun demikian, faktor

penyebab timbulnya nasionalisme di Asia dan di Amerika atau Eropa berbeda.

Demikian halnya dengan bentuk dan tujuan dari nasionalisme.

Nasionalisme Eropa muncul disebabkan oleh faktor: (1) munculnya faham

rasionalisme dan romantisme; (2) munculnya faham aufklarung dan

kosmopolitanisme; (3) terjadinya revolusi Perancis; (4) muncul sebagai reaksi atas

agresi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte.

Sedangkan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang terjadi di negara-negara Asia

muncul disebabkan oleh: (1) adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, (2)

imperalisme; (3) pengaruh faham revolusi Perancis; (4) adanya kemenangan Jepang

atas Rusia; (5) atlantic charter; (6) timbulnya golongan pertengahan (terpelajar).

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

3. Tujuan Nasionalisme

Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara

memiliki tujuan untuk: (1) menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan

masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan

semangat rela berkorban; (2) menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-

lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).

4. Akibat Nasionalisme

Nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di beberapa negara membawa

akibat beraneka ragam, bahkan kadang sangat bertentangan dengan tujuan

nasionalisme itu sendiri. Akibat dari munculnya semangat kebangsaan di beberapa

negara, pada umumnya adalah: (1) timbulnya negara nasional (national state); (2)

peperangan; (3) imperialisme; (4) nasionalisme ekonomi (proteksionisme); dan (5)

akibat social.

E. Identitas Nasional

1. Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas dapat

diartikan sebagai ciri khas yang menandai tentang sesuatu. Sedangkan nasional

berarti memiliki sifat kebangsaan. Identitas Nasional, mengambil pengertian kedua

kata tersebut, berarti ciri khas yang menandai keberadaan suatu bangsa. Setiap

bangsa yang menegara (nation state) memiliki identitas nasionalnya sendiri-

sendiri yang berbeda dengan identitas nasional bangsa lain. Identitas nasional bangsa

Indonesia berasal dari sejarah panjang pembentukan bangsa Indonesia dan kondisi

sosio-kultural yangmelingkupi bangsa Indonesia .

2. Proses Pembentukan Identitas Nasional

Identitas nasional tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai masyarakat yang

memunculkan perasaan solidaritas sosial. Suatu identitas nasional menunjukkan

bahwa individu-individu setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui,

yakni kesadaran mengenai perbedaan mereka dengan orang lain dan suatu perasaan

akan harga diri bersama mereka (Charles F Andrain, 1992). Kesadaran akan

penghargaan diri diwujudkan dalam bentuk nilai, norma, dan simbol-simbol ekspresif

yang dianut bersama.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Identitas Nasional

Pembentukan bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang ada dalam masyarakat.

Demikian halnya dengan pembentukan bangsa Indonesia. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi

primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, konsep sejarah, perkembangan

ekonomi, dan kelembagaan

a. Primordial

Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah,

bahasa, dan adat-istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat

membentuk negara-bangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola

perilaku yang sama, tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang

masyarakat- negara yang dicita-citakan. Walaupun ikatan kekerabatan dan

kesamaan budaya itu tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa (karena mungkin

ada faktor yang lain yang lebih menonjol), namun kemajemukan secara budaya

mempersulit pembentukan satu nasionalitas baru (negara bangsa) karena

perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai.

b. Sakral

Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi yang

kuat dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk negara-

bangsa. Namun kadang terjadi kesamaan agama dan ideologi suatu masyarakat

juga menjadi faktor yang mempersulit proses pembentukan negara-bangsa. Sebagai

contoh dapat disebutkan kesamaan agama Islam di beberapa negara Arab,

kesamaan agama Katholik di negara-negara Amerika Latin, dan sejumlah negara-

negara komunis.

c. Tokoh

Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas oleh

masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara.

Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri

kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai "penyambung lidah" masyarakat.

d. Sejarah

Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan/atau tentang

pengalaman masa lalu, seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak

hanya melahirkan solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

tekad dan tujuan yang sama antar kelompok suku bangsa. Solidaritas, tekad,

dan tujuan yang sama itu dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai

bangsa, sebab dengan membentuk konsep ke-kita-an dalam masyarakat. Sejarah

tentang asal usul dan pengalaman masa lalu ini biasanya dirumuskan dan

disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui media massa (film

dokumenter, film cerita, dan dramatisasi melalui televisi dan radio), misalnya

"Angling Dharma", “Jaka Tingkir” dan sebagainya.

e. Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu faktor

yang dapat membentuk bangsa-negara. Bersatu dalam perbedaan artinya kesediaan

warga masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut Negara,

atau pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-istiadat, ras atau

agama yang berbeda.

Setiap warga masyarakat akan memiliki kesetiaan ganda sesuai dengan porsinya .

Walaupun mereka tetap memiliki keterikatan pada identitas kelompok, namun

mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang berwujud

dalam bentuk negara bangsa di bawah suatu pemerintahan yang sah.

f. Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan

yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu

dan semakin bervarariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat saling

bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada pihak

lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling

bergantung antar anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, maka

semakin besar pula solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.

g. Kelembagaan

Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik,

seperti birokrasi, angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya terdapat

dua sumbangan birokrasi pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses pembentukan

bangsa, yakni mempertemukan berbagai kepentingan dalam instansi pemerintah

dengan berbagai kepentingan di kalangan penduduk sehingga tersusun suatu

kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanannya yang bersifat impersonal;

tidak saling membedakan untuk melayani warga negara. Angkatan bersenjata

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

berideologi nasionalistis karena fungsinya memelihara dan mempertahankan

keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, personilnya direkrut dari berbagai etnis

dan golongan dalam masyarakat. Selain soal ideologi, mutasi dan kehadirannya di

seluruh wilayah negara merupakan sumbangan angkatan bersenjata bagi pembinaan

persatuan bangsa

4. Simbol-Simbol Kenegaraan sebagai Identitas Nasional

Simbol-simbol yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah: bahasa

Indonesia, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lambang negara

garuda pancasila.

a. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, diangkat dari bahasa melayu. Bahasa

Indonesia merupakan bahasa persatuan, artinya bahasa yang digunakan untuk

mempersatukan keberadaan bangsa Indonesia melalui pergaulan bersama secara

nasional.

b. Bendera Negara

UUD 1945 di pasal 35 menetapkan, bahwa bendera negara Indonesia ialah Sang

Merah Putih. Warna merah melambangkan sifat keberanian dari Bangsa Indonesia,

sedangkan warna putih melambangkan sifat kesucian atau kebenaran dari bangsa

Indonesia. Merah putih adalah simbol perbuatan yang berani karena benar.

Penggunaan warna merah dan putih sudah dikenal dalam sejarah kehidupan bangsa

Indonesia sejak lama dan turun temurun, misalnya adanya budaya pembuatan bubur

merah-putih untuk upacara pemberian nama seorang bayi atau pengibaran kain

merah-putih dalam mendirikan rumah. Dengan demikian Sang Merah Putih adalah

bagian dari identitas nasional Bangsa Indonesia.

c. Lagu Kebangsaan

Lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya. Lagu tersebut

diciptakan oleh W.R. Supratman. Penggunaan lagu kebangsaan Indonesia Raya

diatur dalam peraturan pemerintah No. 44/1958. Lebih lanjut setelah UUD 1945

diamandemen, lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya, ditegaskan dalam Pasal 36B

UUD 1945.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

d. Lambang Negara

Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Lambang negara tersebut

diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 66/1951 tentang bentuk dan ukuran

lambang negara dan tata cara penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah

No. 43/1958. Setelah UUD 1945 diamandemen, lambang negara ditegaskan

dalam pasal 36A UUD 1945, bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda

Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKEDINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

SMK NEGERI 1 ELIKOBELAlamat : Jalan Trans Irian Km 199 Sipias Distrik Elikobel Merauke

Soal Ulangan Harian 2 Kelas ATP ATR

Waktu : 90 menit

Kerjakan soal berikut dengan benar dan jelas !

1. Kedatangan bangsa Barat di Indonesia untuk 3G,

yaitu..................., .........................., dan ...............

2. Hak istimewa terhadap VOC disebut hak ............

3. Pajak sewa tanah yang harus dibayar rakyat dengan hasil bumi pada masa Belanda

disebut ...............

4. Salah satu contoh bukti politik adu domba VOC dalam mengusasi kerajaan

Nusantara antara lain ......

5. Salah satu alasan kemunduran VOC antara lain ...................................

6. Langkah Daendels di Jawa dalah membangun jalan Anyer – Panarukan

sepanjang ..........km

7. Gubernur Jendral yang mengusulkan sistem tanam paksa ( cultuur stelsel )

adalah .............

8. Salah satu aturan pokok tanam paksa antara lain ..................................

9. Salah satu langkah yang diambil Raffles semasa pemerintahannya adalah

membagi Pulau Jawa menjadi ...... karisidenan

10. Jepang melakukan propaganda melalui gerakan 3 A

yaitu ...................., ....................................., dan ....................

11. Semboyan Jepang yang berarti dunia dalam satu keluarga dan Jepang adalah

pemimpin keluarga/ dunia disebut semboyan..........

12. Pemerintahan militer angkatan darat ke-25 Jepang wilayah kekuasaannya

meliputi .....

13. Pemerintahan militer angkatan laut II wilayah kekuasaannya meliputi Sulawesi,

Kalimantan, dan Maluku dengan pusat pemerintahannya di ......

14. Dalam masa pemerintahan Jepang, karisidenan ( Syu ) dipimpin oleh seorang.......

15. Kerja paksa pada zaman Jepang disebut dengan ..............

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

16. Sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro

adalah.................................

17. Trilogi Van De Venter mencakup tiga aspek yaitu ...................,................,

dan ...............

18. Pemimpin perlawanan rakyat terhadap Belanda di Saparua Maluku dipimpin

oleh................

19. Pemimpin perlawanan rakyat Padri Minangkabau dipimpin oleh .............

20. Perlawanan rakyat Blitar yang merupakan anggota PETA terhadap Jepang

dipimpin oleh ................

21. Surat kabar pribumi yang berbahasa melayu yang terbit di Kalimantan antara

lain ............

22. Pada masa pemerintahan Jepang kota Buitenzorg diganti menjadi kota ............

23. Gerakan pembaharuan India di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

menanamkan rasa cinta nasionalise dan budaya India adalah ..........

24. Ajaran Mahatma Gandhi melawan tanpa kekerasan disebut ......................

25. Sedangkan ajaran mahatma Gandhi yang berarti rakyat India membuat dan

memakai bahan buatan dalam negeri disebut ...............................

26. Ajaran Sun Yat Sen “Sun Min Chu I” yang berisi Min chu

artinya .........................Min chuan artinya...................... dan Min Shen

artinya ..................

27. Gerakan nasional Turki dipelopori oleh ......................

28. PUTERA dipelopori oleh empat serangkai antara

lain........................,..............................., ...................... dan ...................

29. Pendiri organisasi Muhammadiyah adalah ................

30. Lambang negara Indonesia adalah .............

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |      

Kunci jawaban1. Gold, glory dan gospel2. Octroi3. Contingenten4. Membantu Aru Palaka5. Pegawai banyak korupsi6. 1000 km7. Van den bosch8. 1/5 tanah yang ditanami merupakan tanaman internasioal, tanah bebas pajak9. 1610. Jepang cahaya asia, jepang pemimpin asia, jepang pelindung asia11. Hakko i chiu12. Sumatra13. Makasar 14. Syuco15. Romusha16. Pembuatan jalan untuk makam leluhur17. Edukasi,irigasi, transmigrasi18. Pattimura19. Imam Bonjol20. Supriadi21. Pewarta borneo22. Bogor23. Santiniketan24. Ahimsa25. Swadesi26. nasionalisme, demokrasi, sosialisme27. Mustafa kemal pasha28. Ir soekarno, Ki Hajar Dewantara, Moh. Hatta dan Mas Mansur29. Ahmad Dahlan30. Garuda pancasila

NILAI TOTAL = JUMLAH NILAI BENAR X 10

3

= 100

RPP SEMESTER 1 |KELAS x atp atr|bhian rangga j.r, s.pd |