Upload
hahanh
View
389
Download
66
Embed Size (px)
Citation preview
•
•
•
• •
•
RONTAL TENTANG KERIS
DI
••GEDHONG KERTIYA•• SINGAR.AJA BALI
1. NOMOR 2. NOMOR 3. NOMOR
lie -IIIc -IIIc -
599 / 1 1418/ 20 1890
: RARAJAHAN KADUTAN. : UKURING KERIS. : UKURING KERIS.
diterjemahkan secara bebas o1eh:
Ke>ke> Wid.ayatine>ke> MSc::-
•
Jakarta, Februari 1993.
•
• • • •
• • •
MENGETAHUI MANFA•AT KERIS
Diterjemahkan dari Rental milik Gedong Kirtya Singaraja, Bali. Rental No. IIIc/ 1890: Ukuring Kris .
•
Transcript oleh: Ni Made Sarini. Terjemahan oleh: Koko Widayatmoko.
•
OM AWIGHNAM ASTU. (Demikianlah, semoga tiada aral melintang)
Ini adalah untuk mengetahui sifat Keris, yang bisa dipakai serta yang tidak baik dipakai, yang apabila dilanggar oleh yang tidak berhak memakai, yang lalu nekad memakainya, akibatnya tidak urung akan sakit, menderita, merana, boleh dikata bisa mendekati kematiannya. Lebih baik segera mengetahuinya mana yang sebaiknya dipakai, karena pilihannya jugalah yang selanjutnya akan menyebabkan seseorang terkena berbagai bahaya.
Cara mengetahui manfaat keris ini dapat diuraikan seperti berikut:
Tempelkanlah kelima jari pada kerisnya, mulai tepat pad~ bagian ganja keris, dan dengan kedua telapak tangan secara secara berganti-ganti keseluruh kerisnya. Ingatlah kurang lebih sisanya. Sebutan mengukur seperti itu adalah: "wisia", "mreta", "jana", "raksa" :
Yang lebih 1 jari, disebut "wisia", artinya: kerisnya orang beril mu, dihormati oleh orang lain, segala yang diinginkan terlaksana, ini keris baik.
Yang lebih 2 jari, disebut "kala mretiu", artinya: kerisnya orang yang berbudi luhur, yaitu sifatnya, menjadi pe larian bagi saudara dan kawan-2nya, tahu yang menjadi kehendaknya, tahu bertindak pada waktu nya, kalau terkena maksud2 buruk (cidera) akan gugur dengan sendirinya, ini keris cukup baik.
Yang lebih 3 jari, disebut "kala jana", artinya: kerisnya orang yang sangat tamak, yaitu, apabila dibawa mena
•
hutang, serta apabila mendapat tugas, atau ber tugas rahasia, cepat mendapatkan bahaya, kemauannya akan terlaksana, ini keris tidak baik.
Yang lebih 4 jari, disebut "naga piraksa", artinya: kerisnya para perwira, segala yang dikehendakinya akan cepat terkabul, tidak terganggu maksudnya, ini keris baik.
Kalau kurang dari satu jari, disebut "lembu kapatir", artinya: bi sa mendatangkan sakit, tidak terlaksana yang yang menjadi kehendaknya.
Kalau lebih dari satu jari, disebut "kala mangap", yaitu kerisnya para perompak.
Perlu diingat nama dewa kerisnya:
Dewanya keris kala wisaya adalah Sang Siwa, bermanfaat untuk menunggu sawah, Dewanya keris kala mreta adalah Sang Pramasiwa, bermanfaat untuk pekerjaan tra, baik.
Hyang baik. Hyang
meman-
Dewanya keris =k~a~l~a~J-·a_n __ a adalah Sang Hyang Sa dasiwa, bermanfaat untuk para tukang, baik. Dewanya keris kala raksa adalah Sang Hyang
1
B~yu, bermanfaat untuk berusaha, baik. Dewanya keris kala mangaQ adalah Sang Hyang.Sangkara, bermanfaat bagi mereka gas d1malam hari, tidak baik.
Hyang yang tu
Yang beri~ut ini .adalah cara mengurap pamor keris serta segala macam sen]ata ta]am, untuk dimengerti yang menyenangkan, yang menyusahkan, serta buruk dan baiknya, jangan sampai tidak diperhatikan, maksudnya:
Ada yang pamornya seperti burung bangau, mendatangkan keburukan akibatnya, banyak kehilangan, kalau membawa ben cana akan segera ketahuan, keris tidak baik, te tapi baik untuk orang yang menunggu kebun.
Ada yang pamornya seperti bentuk burung merak, mendatangkan pengaruh baik, kalau tiba2 musuhnya datang dialah yang akan menegur terlebih dahulu pada kita, ke ris yang baik, serta baik untuk mereka yang ber dagang, cocoknya untuk jual-beli, membuat murah harganya.
Ada yang pamornya seperti angsa, alamat baik, tiba2 banyak orang yang mengasihi kita, keris yang baik, harapan menjadi kaya, cocoknya untuk pejabat.
Ada yang pamornya seperti burung beo, mendatangkan keburukan, jahat tujuannya, bahkan kepada anak2nya serta isterinya dan bawahan yang menjadi asuhannya serhamba sahayanya, berakibat tidak kekal terhadap kekuasaannya, berakibat buruk kepada dirinya, keris tidak baik, kerisnya orang2 jahat, durjana, perampas, perampok, tetapi cocok untuk mere ka ini.
Kalau ada yang pamornya seperti burung derkuku, alamat buruk, tidak putus-putusnya mendapat keprihatinan, derita kesusahhan, ajarannya buruk, kerisnya mereka yang mendderita kebingungan besar.
Kalau ada yang pamornya seperti burung Qelatuk, alamat buruk, kerisnya orang jahat, yang segala daya-upaya dan akalnya serongjtercela, selalu ingin mengambil harta orang, ajarannya buruk.
Kalau ada yang pamornya seperti burung gelatik, alamat buruk, kerisnya orang2 yang nista, akibbatnya buruk.
Kalau ada yang pamornya seperti bentuk ayam, alamat baik, subur, kerisnya orang yang bisa kaya, akibatnya tidak buruk dan tidak pula baik (tengah2).
Kalau ada yang pamornya seperti bentuk ular tampaknya, alamat buruk, akibatnya akan berantakan semua kekayaannya, yang berlindung kepadanyapun akan pergi.
Kalau ada yang bentuk pamornya seperti raksasa, alamat baik, kema napun pergi akan selalu berhasil, kerisnya per-tapa, keris baik.
Kalau ada yang pamornya seperti buaya, alamat buruk, kemalangngan yang bukan main, keris yang buruk.
Kakau ada yang bentuk pamornya seperti kalajengking, alamat baik, kerisnya para bangsawan, keris baik.
Kalau ada yang pamornya seperti gemerlaQ, al~mat bu:uk, penyakitan akibatnya, keris yang t1dak ba1k.
2
Kalau ada bentuk pa~ornya seperti bentuk macan alamat buruk ke-r1s t·d I I
nya. yang 1 ak baikl banyak pertengkaran akibat
Kalau ada pamornya yang seperti bentuk babihutan alamat burukl berakibat merusak pengelihat~n keris tidak baik. I
Kalau ada
Kalau ada
Kalau ada
Kalau ada
pamornya yang seperti bentuk kijang 1 alamat buruk 1 membuat berpindah-2 tanpa hasil 1 usaha meski sudah setekun-tekunnya tetapi tidak berhasil keris tidak baik. I
pamornya yang seperti bentuk bantengl alamat buruk 1 mem buat masygul anaknya 1 saudara2nya1 serta kepada isterinyal bahkan bisa sampai kepada keluarga serta kawan2nyal tiba2 bisa mendadak berpisah 1 keris tidak baik.
pamornya yang seperti bentuuk gajah1 alamat buruk 1 bisa tiba2 dibicarakan tidak baik, serta segala yang diusahakan tidak akan dicapai 1 keris yang tidak baik.
pamornya seperti bentuk kuda 1 alamat buruk 1 akibatnya tiba2 jadi tidak mempunyai sanak saudara, tidak memiliki panganl sakitan dan menderital keris tidak baik.
Kalau ada pamornya seperti bentuk manusia 1 alamat buruk 1 bisa men dadak menemui ajalnya, menjumpai kesialan kalau mencari sandang-panganl keris tidak baik.
Kalau ada pamornya seperti kurunganl alamat buruk 1 bisa mendadak hancurl keris tidak baik.
Kalau ada pamornya seperti bentuk bebek 1 alamat baikl bisa mendasungguh2 menerima kegembiraan yang mapanl awet kehidupannyal keris baik.
Kalau ada pamornya seperti bangsall alamat burukl bisa mendadak jatuh bangkrut (habis2an)~ keris tidak baik.
Kalau ada bentuk pamornya yang seperti bentuk seranggal alamat ba ik 1 bisa memperoleh kekuatanl bahkan cepat mendapat kekayaan, keris baik.
Kalau ada bentuk pamornya seperti bentuk orang kuatl alamat buruk bisa tiba2 salah lihat, penyakit busungperut se bagai akibatnya, keris tidak baik.
Kalau ada bentuk pamornya yang seperti mata burung perkutut yang terus lurus, alamat baikl akibatnya cepat memiliki kerbaujsapil segenap hamba sahaya, memperoleh hasil baikl keris baik.
Kalau ada bentuk pamornya seperti alat penumbukl alamat burukl akibatnya membuat pengelihatannya rusak berat se bagai akibat yang dimakannya, terdesak tidak henti2nya, keris yang tidak baik.
Kalau ada pamornya seperti bentuk pelangi ya~g melengk~ng, s~dang sedang saja manfaatnya, ba1k sebaga1 ker1snya orang yang mata pencahariannya mencar~ ikanl wa taknya lancang, keris yang sedang2 sa]a.
Kalau ada bentuk pamornya yang berbentuk seperti Sang Hy~ng Gana (Ganesha), alamat b~rukl pengaruhnya b:sa mendadak sering menemu1 kehancurannya, ker1snya orang durhaka, perampas, perampok, pelanggar hu-kum1 keris tidak baik.
3
•
Kalau ada pamornya yang seperti bentuk burung gagak, alamat baik, peng~ruhnya menjauhkan musuh2nya dan segala penyaklt benar2 menjauh, kerisnya orang yang suka olah kependetaan, kepandaiannya terpakai keris yang baik. '
Kalau ada bentuk pa~ornya yang seperti melingkari seluruh tepinya t1dak terputus2, alamat buruk, kerisnya orang sesat, tidak mapan (kacau) pemerintahannya, suka terbawa mengikut orang2 yang suka menganggur keris ini membuuat suka bertengkar.
Dem~kianlah cara rnemahami keris dengan mengukurnya, seperti cer1 t~r.a yang asalnya dari orang2 kuna dahulu, yang rnengetahui dan bl]ak dalam upayanya, yang akhli dalarn ilmu baik buruknya keris.
Berikut ini dalam ilmu keris:
Selesai.
Dari: Taman Kebun Biara Bandana Burni.
adalah pengetahuan serta ajaran Sang Cendekiawan perkerisan yang menguraikan tentang buruk baiknya
Amreta dwaja sawiteng, nagara ratna sarnpurna (panji2 air kehidupan melambai-lambai di negeri permata yang sempurna), ini adalah julukan untuk keris yang berwatak matahari, yang artinya, baik, ukurannya adalah 17 sukat. Dane Sri Mresuwikale, jati kumba rnahalabai (kernurahan sri yang sabar dan lemah lembut, menjadi asal dari gelang dan periuk), pengaruhnya menjadikan subur rurnahtangga, buruknya: bisa tenggelam diair, adalah keris yang ukurannya 18 sukat. Mara nganca duta ciate, cabdra ditiya soba-soba (agar dilakukan sembah sebagai alamat sukacita, bulan dan rnataharipun tampak indah), artinya bahwa keris ini adalah keris yang baik, selalu menjadi penjaga jiwanya, ukurannya 19 sukat. Kreda roge nidre jnyenyah, wanara picara-cara ( amarah, saki t, tidur dan sadar, kera, binatang dan juga tumbuhan), artinya, tidak baik untuk dipakai, mendatangkan sakit berganti-ganti, sangat buruk, ukurannya 12 sukat. Wesu labestu banije, Arjuna sungka sampti (kesabaran menyangga kernujuran, seperti arjuna yang ringkas tetapi waspada), artinya, keris yang baik, lagi pula dari semula mernikat hati, yang beru-kuran 13 sukat. Karga siyancapsura sona, Yudistira mahadrewiah (kehorrnatan, kernurnian dan keberanian, seperti yudistira yang pemurah), artinya, keris yang baik untuk sesaji, kerisnya orang yang berwatak matahari, ukurannya 14 sukat. Ganyja suki Maharaje, Bimasena kakirana (gagah perkasa tulang-punggung maharaja, seperti bimasena yang gemilang), artinya, keris yang sangat baik, perkasa dalam tindak-tamduk, ukurannya 15 sukat. Bawati prakretijnyeyah, sahawira-wisaranta (kedudukan dan berbuat secara sadar, dengan tanpa kesabaran), artinya, keris yang tidak baik untuk dipakai, selalu menimbulkan kejahatan, ukurannya 16
sukat.
4
Sedangkan caranya mempero1eh sukat ada1ah do k d h 1 °
k 0 d 0 0 , 1u ur a u u pan]ang
er1s ar1 ganJa sampai pucuknya sete1ah ot 1 ° do k b b d k 0 , 1 u, ag1 1 u ur esar
a ~n ~r1snya, toegasnoya, diukur besarnya pada perut tengah2nya ker~s, 1tu ya~g d1paka1 sebagai besarnya pengukuran sukat. Mas1h ada 1ag1, ukur1ah keris itu dari ganja sampai dengan pucuknya, berapa ukurannya, i tu yang akan menyatakan baik buruknya, dengan catatan bahwa ukuran 1ebih sampai sebesar satu ibu jari tidak dihitung. ' ,
Ukuran sifat betapa baik dan buruknya keris.
Berikut ada1ah tata-tertib pengukuran keris, sebagai anugerah Idha Padhandha Gde Oka, dari Biara Taman Kebun Bandana Bumi, yang diaturkan kepada Idha Cokordha di Puri Agung Tabanan.
Berikut ini ada1ah tumba1 (peno1ak ba1a) bagi keris: Om, Sang Hyang Indra Okara1okanata, iya wajane, iya sepuhhe, Sang Hyang Tejanungga1, iya awaking keris, purna wijaya, iya 1andhepe, iya pucuke, Sang Hyang Mrecujiwa, iya pamore, Sang Hyang Tranggana, iya ganjane, Sang Hyang Linggasiwa, iya pak sine, pupug tungga1 tanpa 1awanan, sing kapapag gempung, tungku1 dhungku1, reprep sirep, ngijeng.
(Sesungguhnya, Sang Hyang indra Okara1okanata, ada1ah bajanya, ada1ah sepuhnya, Sang Hyang Tejanungga1, ada1ah badan kerisnya, sempurna dan menang, ada1ah tajamnya, ada1ah ujungnya, Sang Hyang Mrecujiwa, adalah pamornya, Sang Hyang Tranggana, adalah ganjanya, Sang Hyang Linggasiwa, adalah pangka1nya, patahpun utuhpun tanpa tanding, yang menyongsong akan hancur, tak1uk tak berdaya, tidak mampu berbicara, diam).
Berikut adalah bagi Pande (tukang membuat) senjata tajam: Turutkan api dari jantungnya, maksudnya, dengan niat yang keluar dari pucuk indera dipangkal hati, itu akan jadi penyembur besi, maksudnya, dari ujud mati akan hidup apinya, apabila dari kedua lobang hidung diucapkan mantra demikian:
Om, Am Ah, Brahma Kunda guruning si Pande Wesi, maka palu, asta, pronana, jejengku.
(Sesungguhnyalah, Dewa yang tidak ada duanya, Brahma Kunda, guru dari Si Pande Besi, sebagai palu, tangan, landasan dan kakinya).
Berikut ini adalah cara membuat sepuhan keris atau segala macam senjata, yaitu:
darah domba darah trenggiling, darah ular, darah ayam I o
jantan, kemenyan, boreh, warangan, racunoyangoampuh, ~1~ nyak ular besar, lebih baik lagiokalau b1saod1dap~tog1g1 nya, diberi garam, digerus sampa1 halus d1pengg1l1~gan apasaja, memakai cairan sari pangkal tumbuhan ra~u~ 1kan (Djawa: jenu, Bali: kajar) sari pangkal gadung, ]ae ma-nis, laos, kelerak.
0 0 0
Ada lagi cairan untuk menyepuh keris atau ta]1 (p1sau adu ayam),
yai tu: 0 b k t pohon pisang yang busuk, pohon kela~1 yang ousu , a au batang tanaman genjer yang busuk, d1peras ca~rannya semu a, sebagai bahan pembuatan sepuhan yang man]ur faedah-nya.
5
Serta sebagai pembasuhnya, yaitu: sari akar pohon racun ikan, gadung, jae pahit, laos, kelerak, disimpan didalam tabung bambu.
Beginilah cara menyepuh keris atau segala macam senjata tajam, ya itu:
•
sebuah kelapa gading muda, diberi rajah, disertai bumbu masakan, digiling, sedangkan batu sebagai tempat cairan pembuatan sepuhnya, juga diberi rajah yang sama dengan rajah kelapa mudanya, yang gambar rajahnya adalah seper ti ini, yang dahsyat, lenyap dan rahasia:
begini doanya: cahaya ampuh, yang keterjang rubuh mati, karena kerisku adalah sisa Sang Detya Kala Masadi, biar sakti dan ampuh, 3X.
Begitulah cara membuat sepuhan keris yang tidak dapat disangkal .
Berikut adalah banten (sajen) keris serta tombak dan segala senja ta, apabila jatuh serta mendapat halangan dan semacamnya, sebagai sarananya:
nasi segenggam, lauknya sebuah telor itik yang baru, du a buah telor ayam piaraan, garam, areng dan sirih kapur dengan mantra pemberi hidup senjata.
Ini adalah intisari tuk senjata tajam), rikut ini:
huruf "pasupati" (sastera kekuatan ghaib unyang apabila untuk keris, rajahnya sebagai be
'
OM di ganjanya, AM ditengah bilahnya, MAM dipucuk kerisnya. adapun mantranya:
Guru we Si Taya, Si Taya Si Guru, Si Guru kari suwung. (Sesungguhnyalah Guru adalah Sang Taya, Sang Taya adalah Sang Guru, Sang Guru junjunglah diatas kepala). Sang Hyang Taya, adalah sebutan bagi Siwa sebagai Dewa senjata.
Berikut ini adalah rajah Pasupati:
6
Ini adalah rajah keris Prabu Ibuh
f'
·•
(ujung) (tengah2 pangkal pucuknya) (tengah) (diatas)
Ini adalah rajahnya Pasupati:
ditulis pula begini:
"OM, AM, yang keterjang mati, AM, AM , AM, A, A, AH"
dan pasangannya adalah seperti berikut:
-~9~ ~
0
yang dipinggir kirinya diliskan: MAM
AM
OM
•
Untuk Pasupati, sebagai dipucuknya, OM ditengah, belakangnya adalah ini:
rajah bahan baja krisnya adalah: MAM dan AM dipangkalnya, dan lagi dibagian
Pasupati ini sangat baik, dipakai oleh para Brahmana, sebagai tebusannya adalah uang 8.000, sempurnalah seluruh tata adilnya.
7
)
8
•
Berikut adalah mantra ghaib (pasupati) kan pada kerisnya, agar tidak kacau, dijaga agar tidak ketahuan.
untuk keris, yang dirajahyang di rahas i akan sekal i ,
Ini adalah rajah bahan baja keris, atau tombak:
(rajah kerisnya) (rajah sebelahnya)
Ini rajahnya keris:
(yang menghadap kesisi) (yang menghadap ketengah)
Ini rajahnya ke r i s:
Ini rajah l andas-tempa- nya: Ini rajah besinya:
Ini Ini rajah bajanya:
9
Ini dal
/
Berbagai rajah tadi, rajahkanlah pula pada keris serta pada sarungnya, atau untuk segala macam senjata tajam, dan sasajinya adalah sebagai berikut:
2 buah "penek" (sesaji yang terdiri dari: telur, nasi, b~nga2an dan kemenyan), lauknya adalag guling itik putlh seekor, lengkap seperti kalau membuat banten sirih putih dan hijau, minyak wangi, boreh wangi, bunga2 yang harum, "tadah pawitra" (santapan terdiri dari: da ging kambing, daging kerbau, daging rusa, daging babi, madu dan tuak, artinya: santapan keramat), bunga mangle, mantra dan dupa, semua ditempatkan di sanggar doa (sanggar kamulan), dengan didasari mantra tiga kali:
"OM, Sanghiang Indralokanata, iya pinaka waja, iya pinaka sepuh, Sanghiang Lingga Tunggal, iya pinaka awaking keris, Sanghiang Mrecujiwa, iya pamoreng, Sang hiang Tejangkara, iya ganjane, Sanghiang Linggasiwa, iya paksine, pupug tung gala tanpa lawanan, sing kaparag gepang teka kukul dungkul, rep sirep".
(Sesungguhnya, Sang Hyang Indralokanata, ialah sebagai bajanya, ialah sebagai sepuhnya, Sang Hyang Lingga Tu nggal, ialah sebagai badan kerisnya, Sang Hyang Mrecu jiwa, ialah pamornya, Sang Hyang Tejangkara, ialah ialah ganjanya, Sang Hyang Linggasiwa, ialah pangkalnya, patah maupun utuh tanpa lawan, yang keterjang hancur, hingga tidak berdaya, tak bersuara).
Sesaji untuk merajah adalah seperti layaknya sesaji pembelian (sasantun) dengan tebusan uang yang besarnya 1.700.
Itu tadi adalah sebagai tumbal keris yang faedahnya adalah seba-gai penjaga (agar tidak menjadi geram) jiwanya.
Berikut ini adalah mantra-pasupati yang sangat baik dan arif bagi segala macam senjata, serta untuk menyepuh atau membimbing kemauannya, dengan ukuran yang tepat sesajinya:
tumpeng merah 2 buah, lauk ayam wiring yang diolah lem barang satu ekor, "sampian andong" (sesaji: beras kuning bunga dan buah2an) yang merah, rupa-rupa sebagai cara' sajian "sesayut" (penolak bala, sesajian untuk ke selamatan manusia), beras merah satu kulak, benang merah satu tukel (segelung benang yang dibentuk angka de lapan), dan uang tebusan 700, doanya:
10
•
"0~, Sang Kawismaya, uriping agalak, Sang Pat~h.Lembana, uriping awani, Sang Uluwatu, ur1p1ng ateguh, Sang Ulukapuk, uriping atimb~l, S~ng Kwapaparakih, uriping sabusana kab~h, a]~ sira uruk sidigawe, apan pati urip k1ta ar1ng aku, kita Sang Tiga Sakti, Sang Brahma, Wisnu, Maheswara; Iswara mungguh mungguh ring pamor, Wisnu mungguh ring wesi, B:ahma m~ngguh ring waja. OM, nglar mungguh r1ng san]ata, tutuk Sanghiang Pasupati mantra, ambubur akasa, pratiwi, lebur awu, dadi banyu kapalamu."
(Sesungguhnya, Sang Kawismaya, hidupnya buas, Sang Patih Lembana, hidupnya berani, Sang Uluwatu, hidupnya kebal, Sang Ulukapuk, hidupnya tumbuh, Sang Kwapapara kih, hidupnya serba emas permata. Jangan engkau ajarkan kesulitan, karena mati hidup kita ada padaku, eng kau Sang Tiga yang Sakti: Brahma, Wisnu, Maheswara; Iswara duduk pada pamor, Wisnu duduk pada besi, Brahma duduk pada baja. Sesungguhnya, merata tempatnya pa da senjata, mulut Sang Hyang Pasupati bermantra, tersebar diangkasa dan bumi, binasa jadi abu, jadilah air kepalamu!).
Itu tadi adalah mantra penghidup pasupati.
Yang berikut ini adalah sesaji penolak bala yang menghidupi segala senjata, yaitu:
nasi yang basi, lauk ayam wiring aduan yang dipanggang seekor, lagi, daging babi mentah dari pemotongan hewan, oleh-oleh yang mentah dan mateng, darah kerbau mentah, dibumbui bawang jae, tulang paha, dagingnya masak gulai daging kelinci mentah, sate kelapa muda ("calon") yang tidak dibalik panggangannya, jajanan lengkap, buah-2-an (rarasmen) sirih kapur, "sampian andong" (sesaji: beras kuning, bunga-2an dan buah-2an) berwarna merah, dan kern bang sepatu merah tua, banten tebusan yang merah,"tehen an" (nasi-tumpeng dan ayam panggang) yang serba merah, "segawu" (sesaji dari nasi), penyapu air suci dari daun kelapa ("lis") yang merah, bunga sepatu, diolesi darah, dan inilah mantra doanya:
"Pukulun Kaki Tutundung musuh, Nini Tutundung musuh, Ra Kaki Bathara Kala, Ra Nini Paduka Bathari Durga, ana tadahan sira, yan sami ku rang ulamira, tadaha sakwehing satru musuh ingsun, pateni sing langgana, brastha rerep sirep, ANG Brahma JANG JA JA AH, JA JA ANG, AH ANG I ANG".
(Tuanku Kaki pengusir musuh, Nini pengusir musuh, paduka Kaki Bathara Kala, paduka Nini paduka Bathari Durga ini ada santapanmu, kalau semua kurang lauknya, santap lah semua seteru dan musuh saya, bunuhlah jangan sungkan leburlah sampai tak bisa berkata-kata).
sesudah selesai "sesawu" (sesaji dari nasi), diperciki air suci dengan sapunya ("lis"), diucapkan begini:
11
•
"JA JA AH JA JA, ANG, AH ANG ANG" s dh If I I •
esu a nya sesawu" lagi dan diperciki air suci dengan sapunya ("lis"). diucapkan begini·
II •
JA JA ANG, JA JA ANG, JA JA ANG" Diakhiri dengan sesaji tebusan, dan uc~pan begini:
"AH ANG ANG, AH ANG ANG, AH ANG ANG".
Sesaji penolak bala ("sesayut") untuk pemujaan yang baru, terdiri dari:
sebakul padi, lauknya sate, tebusan serba putih, bunga enau, ucapan doanya:
"~ang Satia rumasuka ring ragan inghulun, ang-1langana gregesen, gageringen, sungsung baru raja panulah, paran ta kenan sungsung baru, pan wus nora, wus nora, wus nora, wus nora, ring i bawa pacarwanana".
(Sang Satia masuklah kedalam badanku, menghilangkan sakit meriang, penyakit2 lain, pemujaan baru raja kutukan, bagaimana perkenan pemujaan baru, kalau sudah tiada, sudah tiada, sudah tiada, sudah tiada, kepada wujud sesajiannya).
Sesaji penolak bala ("sesayut") pemujaan yang baru terdiri dari: tepung putih, lauknya daging babi, dimasak untuk lauk, dialasi dengan daun kacang pembuat kecap (Bali: undhis, Jawa: gudhe) yang ditulisi huruf:
SA TA MA
doanya: "Pukulun Sang Akas Wong, Sang Asedahan Raja Panulah karajah, Dang Asedahan Sungsung baru, rumasuka ring ragan inghulun, angilangana geleh taleteh inghulun, paran sangkanning kenaha ring sungsung baru, pan wus nora, pan wus nora, pan wus nora, ring i bwa pacarwanana" .
(Tuanku Sang Akas Wong, Sang Asedahan Raja Panulah Kara jah, Dang Asedahan Sungsungbaru, masuklah kedalam badanku, menghilangkan ketakutanku, asal-usul kena oleh pemujaan baru, apabila sudah tidak 3X, kepada wujud se saj inya).
Sesaji penolak bala ("sesayut") pemujaan baru, terdiri dari: nasi sekepal, lauknya dendeng hati, sajian tebusan serba putih, bunga enau, disajikan pada tiang utama rumah sebellah timur laut (utara-timur), dan doanya:
"Mati kang amukati, urip kang pinukati, urip inukati, mati kang amukati, mati kang amukati urip kang pinukati".
(Matilah y~ng memasang, hiduplah yang dipasa~gi, hi~uplah yang dipasangi, matilah .yang ~emasang1, mat1lah yang memasangi, hidup yang d1pasang1).
12
•
Sesaji penolak bala ("sesayut") pemujaan yang baru adalah: ber~s satu kulak, berupa "penek" (terdiri dari: telur, nas1, bunga2an, kemenyan), dan guling it'k t'h ·-sang ·at i · 1 pu 1 , P1
.J , ~:sa~g puspa yang wangi, minyak wangi, boreh wang1 ~ sesaJ: d1 ~anggah (balai sajen), dengan doa:
OM, Sr1 sar1ra kama pala lati swaha, OM, nama Rudra ya kastma bandaha ya namah sungsung ba ru, OM, Siwa suda ya namah, OM, OM, Siwa sapurna ya namah" .
(Sesungguhnya, Sri badan cipta tingkah bibir kepala sesungguhnya, sembah kepada Rudra ya pembebas belenggu ya sembah, pemujaan baru, sesungguhnya, Siwa yang sangat kuat ya sembah, sesungguhnya, sesungguhnya, Siwa sempurna ya sembah).
Sesaji penangkal maut (jagapati) untuk senjata adalah: beras dua setengah kulak, dijadikan tumpeng dua buah lauknya ayam jantan aduan seekor, dipanggang, bumbunya disebarkan sekaligus, daging kambing seekor, dicacah sempurna.
Sesaji tolak bala (biakala) adalah: tumpeng merah 2 buah, lauknya ayam jantan wiring merah seeker, diolah lembarang, "sampian andong" (sesa ji beras kuning, bunga2an dan buah2an), benang merah satu tukel (segulung, berbentuk angka 8), uang 225, serta sesaji pembelian lengkap. Sesudahnya lengkap ditinggalkan di "labuh agung" (la pangan), lagipula senjatanya diminyaki dengan minyak nya didoakan sebanyak tiga kali, sesudahnya baru diminyaki dan disajikan sajian "sesayut" (sajian penolak bala untuk manusia).
Yang berikut adalah sesaji tebusan senjata, yaitu: Tumpeng merah sebuah, lauknya ayam wiring yang dipanggang, oleh-oleh isi perut babi, sate kelapa muda (calon) 25 tusuk, alasnya merah,"sampian andong" (se saji: beras kuning, bunga2an dan buah2an) yang merah tebusannya juga merah seperti "sampian andong"-nya, diolesi darah, benangnya semua, adapun caranya harus lengkap seperti cara sesaji "sesayut" (penolak bala untuk keselamatan manusia, ditempatkan pada sebuah dulang, doanya seperti doa untuk menghidupkan senja-ta.
Sesaji penolak bala (sesayut) untuk senjata tajam serta keris jennya adalah:
nasi sekepal saja, lauknya dar~h kerbau mentah, ba-wang, jahe, trasi, tebusan put1h, bunga sepatu, doa-nya untuk Sang Kala Rahu: . .
"Sira ta wisesa, amuwuh1 hawan1ng lalan-" dep, sira ta sidi wissa, wastu tat astu .
13
sa-
•
•
(Engkaulah yang kuasa, menambah k 1 h wibawanya senjata, eng au a yang sempurna kuasa, nanya). sungguh berkat kare-
Pentakbisan sesajinya di tempat (palangkiran). sajen yang ditembok
Sesaji p~nangkal musuh (jagasatru) adalah: nas1 yang basi dikukus satu kulak, lauknya ayam jantan be~ar seekor yang diolah, sate kelapa muda (cal~n~ dlbenam abu panas, tulangnya digoreng, darahnya d~slr~mkan, sate.s~gu (pencok), kacang, tuak satu gu Cl, Pl~ang dua s1s~r, sirih kapur menurut perhitungan har1 (weton), d1pupuk boreh sagu, berbagai buah2-an, uang tebusan satu perak. Tempat sesajinya didepan tempat bersemayamnya roh (dhengen) dengan doa:
"K~ki Carang Ulung, Kaki Carang Getas, Ka-kl ~arang Ringra, Kaki Carang Adumanis,
. Kak1 Purna Jiwa, angadohwa musuhipun Anu". (K~kl Carang Ulung, Kaki Carang Getas, Kaki Carang R1ngra, Kaki Carang Adumanis, Kaki Purna Jiwa, jauh kanlah musuhnya si Anu).
Sesaji penangkal musuh (jagasatru) adalah: nasi tiga kepal, lauknya babi yang diolah, sate, sate kelapa muda (calon), masakan putih, tulang, sate sagu (pencok), kacang ijo, buah-2-an ("rarasmen") 3, doanya:
"Kaki Jagasatru, Nini Jagasatru, Kaki Tundung Musuh, Nini Tundung Musuh, Kaki Kala Ngadang, Nini Kala Ngadang".
(Kaki penjaga musuh, nini penjaga musuh, kaki pengusir musuh, nini pengusir musuh, kaki penghadang kejahatan, nini penghadang kejahatan).
Menyajikannya dibalai2 didepan pintu.
Sesaji penangkal musuh (jagasatru) yaitu: nasi ditumbuk, lauknya ayam yang diolah, sate gurih lima tusuk, sate asem 6 tusuk, sate kelapa muda, kacang 5 kepal, sate kelapa muda manis 5 tusuk, kerupuk ketan 5 lembar, disebari dengan bumbu masakan, tulangnya semua digoreng, semua diberi bentuk hidup, lagipula daging gorengan, telur, darah, kepiting, sa te sagu, daging kerbau, pisang dua sisir, sirih sesu ai dengan hitungan hari (weton), tuak satu tabung bambu, diatur dengan sebaik2-nya, beras satu kulak, benang satu tuukel (segulung berbentu angka-8), uang 225, didoakan dimuka bangunan khusus ("pabutan"). Doanya:
"Bathara Samantara, Bathara Pangluwar, Ka-ki Jagat Buwana, Kaki Bagawan Jagasatru".
(Dewa segalanya yang mulia, dewa pembebas, kakek dunia semesta alam, kakek pendeta penangkal musuh).
14
-Berikut adalah cara se ·· saJl seruan permohonan (ambe-ambe) segala macam pe:mohonan, syaratnya adalah: '
nas1 tumpeng putih seb h · · ua , nas1 tumpeng kun1nge se-buah, laukn~a pan~gang ayam sepasang, ketupat permo hona~ sesua~.perh~tuz:gan hari (weton), "tulung agung (~eSaJl nas1, 1kan asin, kacang dsb) 2 buah berbaga1 b h2 . ~ ' ' ua ~an, tape, ul1, kue ketan kering bergu la (abug), kue ketan dibungkus daun kelapa (banta!) yang besa: (lengen) dan yang kecil (pudak), jajanan rebus .d~r1 ketela (lampet jalan), kerupuk nasi ket~n.(JaJa bagina), jajanan ketan yang diberi warna2 (Ja]a ~akayu) yang dibentuk2, pisang tahen yang rnatang t1dak masakpun tidak, benang satu tukel (gulungan yang dibentuk angka-8), uang 225, beras satu kulak, "sampian agung" (sesaji beras, bunga dan buah2an), semua dijadikan satu dulang dengan alaskain loreng kotak2 hitam putih (poleng), demikian doanya:
"Pukulun, sira Sang Mulaning Jagat, Batha ra Wisesa, Bathara Parameswara, Bathari Uma, Pukulun, manawi wenten ring pasasangkalan, mangkin tinutug, tinurunaken, mulih amepeka ana ring raga walunan ipun punika tatebasan ipun tumpeng putih kuning, papanggang ayam, Sang Kala Mretiyu anglungguh atma juwitane pun Anu, ring watu kumalasa, kamongana sendang, pancor an, kahubana weding waringin, mangkana teduh atmanipun annu, sidi rastu.
(Tuanku, engkau Sang awal semesta, Bathara Wisesa, Bathara Parameswara, Bathari Uma, tuanku, apabila ada aral, selesa ikanlah sekarang, turunkanlah kembali temukan pada diri sa ya, inilah tebusannya, tumpeng putih kuning, panggang ayam Sang Kala Mretiyu (Dewa Maut), tempatkanlah roh kehidupannya Si Anu, pada batu landasan, terjaga dalam kolam, pancuran, diteduhi pohon beringin, agar teduh rohnya si Anu, sempurna (karena) berkatmu.
Selesai.
Pujian doa bagi Sang Hyang Pascatastra (penjaga senjata), mantra-nya:
"Maka panjaya-jaya, mantra, OM, Pasupati bajrayudaya, agni.raksa sarupaya, purwa muka desanta naya, OM, Pasupat1, UM, pat, OM, Pasupati dandayudaya, agni raksa sarupaya, daksi-na muka desanta naya, . OM Pasupati pasa yudaya, agni raksa sarupaya, pascl-ma'muka desanta naya, OM, Pasupati, Urn, pat. OM Pasupati cakrayudaya, agni raksa sarupaya, utara muka desanta naya, OM, Pasupati, HUNG, pat, OM Pasupati padmayudaya, agni raksa sarupaya, madia muka desanta naya, OM, Pasupati, HUNG, pat, OM, Pasupa ti pataye, di taya parama wus niwi wida ku~ana sangga" naya, OM, Pasupati, Paramasastra Pancamurt1, HUNG, pat .
15
(Sebagai pengangkat-angkat daa, Ses~ngguhny~, Pasupati, dialah (alat) perang halilintar (bajra), pen]aga ap1 dan segalanya, tempatmu pada arah pedaman yang paling awal (timur), sesungguhnya, Pasupati, amin, empat. Sesun~guhnya, Pasupati, dialah (alat) perang gada (danda), penja ga ap1 dan segalanya, tempatmu pada arah pedaman selatan. Sesun~guhnya, Pasupati, dialah (alat) perang jerat (pasa), penja ga ap1 dan segalanya, tempatmu pada arah pedaman barat, sesungguhnya, Pasupati, amin, empat. Sesungguhnya, Pasupati, dialah (alat) perang cakram (cakra), pen jaga api dan segalanya, tempatmu pada arah pedaman utara, sesung guhnya, Pasupati, amin, empat. Sesungguhnya, Pasupati, dialah (alat) perang teratai (padma), penjaga api dan segalanya, tempatmu pada arah pedaman tengah, se sungguhnya, Pasupati, amin, empat. Sesungguhnya, Pasupati, datangnya, matahari utama sudah benar susah disangganya, sesungguhnya, Pasupati, sastera lima wajah, amin, empat.
datang, utama,
Ini adalah mantra untuk Sang Hyang Pasupati Astra {senjata), agar tidak kacau, agar kesaktianya tidak menjadi hambar:
"OM, Bajrayantu namatasme, tiksnandraya we namah, purwa desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra, jayeng satru kala biya namah, OM, Sangkayantu namatasme, krurandraya we namah, agni desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra, jayeng satru kala biya namah, OM, Dandayantu namatasme, tiksnandraya we namah, daksi na desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala raja stra, jayeng satru biya namah, OM, Kadgayantu namatasme, tiksnandaraya we namah, neri ti desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala raja stra, jayeng satru kala biya namah, OM, Pasayantu namatasme, krurandaraya we namah, pascima desa raksa baya nama namah, sajastra kala kala raja stra, jayeng satru kala biya namah, OM, Dwajayantu namatasme, tiksnandaraya we namah, bayu desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra, jayeng satru kala biya namah, OM, Gadayantu namatasme, tiksnandraya we namah, utara desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra, jayeng satru kala biya namah, OM Angkusyantu namatasme, tisknandaraya we namah, air sa~ia desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra, jayeng satru kala biya namah, OM Padmayantu namatasme, tiksnandaraya we namah, madi~ desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala rajastra jayeng satru kala biya namah, OM, Cakrayantu namatasme, tiksnandaraya we namah, ~dah desa raksa baya nama namah, rajastra kala kala ra]astra jayeng satru kala biya namah, OM, 'Trisulayantu namatasme, tiksna~daraya we namah, ur dah desa raksa baya nama na~ah, ra]astra kala kala rajastra, jayeng satru kala b1ya namah.
16
Sesungguhnya, halili~tar(badjra)lah dirimu semoga sembah (sampai pa~amu), be~watak ta]am (pantas) diberi sembah tempatnya diawal (t1mur) men]aga bahaya semoga sembah (sampai p~damu) dewa mahaku ~~k~~~uatannya para dewa, menang atas musuhnya segal~ sembah un-
Sesungguhnya, sangka~ala(sangka)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu~, berwatak ke]am (pantas) diberi sembah, tempatnya tenggara men]aga bahaya semoga sembah (sampai padamu) dewa mahakuat ke kuatannya para dewa, menang atas musuhnya segal~ sembah untukmu. Sesungguhny~, gada(danda)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu) berwatak ta]am (pantas) diberi sembah, tempatnya selatan menjaga bahaya~semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, pedang(kadga)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya baratdaya menjaga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, jerat(pasa)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu) berwatak kejam (pantas) diberi sembah, tempatnya barat menjaga ba haya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, tombak(dwaja)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya baratlaut menjaga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, pemukul(gada)lah dirimu semoga sembah (sampai padamu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya utara menja ga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, pengait(angkusa)lah dirimu semoga sembah (sampai pa damu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya timurlaut menjaga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatannya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, teratai(padma)lah dirimu semoga sembah (sampai pada mu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya tengah menjaga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatan nya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. Sesungguhnya, cakram(cakra)lah dirimu semoga sembah (sampai pad~mu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah, tempatnya bawah men]a ga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatan-nya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu. . Sesungguhnya, trisula(trisula)lah dirimu semoga sembah (sampa1 pa damu), berwatak tajam (pantas) diberi sembah~ tempatnya atas menjaga bahaya semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat kekuatan nya para dewa, menang atas musuhnya segala sembah untukmu.
Berikut ini adalah mantra untuk Sang Hyang Kala Raja~tra, gunanya untuk diri sendiri karena terjaga jiwanya, ~gar Jangan kacau, jangan hambar. Sambi! memuja senjatanya, tetap1 yang pendek2.
Kalau keris, doanya: "OM, kadgayantu namotasme, ~iksnandaraya we raksa baya, namo ~amah, ra?.astra kala biyo yeng satru kala b1yo namah ·
17
namah atmanamah, ja-
•
Kalau tombak, doanya: "OM, dwajayantu namotasme, tiksnandaraya we namah, atma raksa baya nama nnamah, rajastra kala biyo namah, jayeng satru kala biyo namah".
(Sesungguhnya, keris / tombaklah dirimu semoga sembah (sampai padamu, berwatak tajam menjaga bahaya (pantas) diberi sembah, semoga sembah (sampai padamu), dewa mahakuat segala sembah, menang atas musuh jahat segala sembah.
Selesai.
'
Jakarta, 4 Februari 1993.
18
I
MENGETAHUI MANFA•AT KERIS
Diterjemahkan dari Rontal milik Gedong Kirtya Singaraja, Bali. Rontal Nomor: IIIc - 1418/ 20, Ukuring Keris.
Transcript oleh: Ni Made Sarini, Terjemahan oleh: Koko Widayatmoko .
•
(Sesungguhnya, OM AWIGHNAM ASTU YA NAMA SIDHAM
semoga tidak ada aral, semoga sembah kepada dewa2)
Berikut ini adalah cara mengukur keris, untuk memahami buruknya, de~gan mengukur bagian bawah ganja, setelah itu, pat2 ukuran 1tu terhadap lebar tengah kerisnya, dengan:
baik me1i-
- Apabila didapat ukuran 10 ka1inya, bernama Kala Nqamahamah (Rasaksa pemakan), artinya, tujuannya melukai diri sendiri, tidak baik dipakai.
- Apabil~ didapat.ukuran 11 kalinya, bernama Durga Masiyung (Durbertar1ng), .art1~ya, tujuannya menghilangkan sega1a miliknya, serta anak 1ster1nya, berganti-ganti tidak putus-putusnya, lagi pula menyebabkan kekurangan pangan.
- Apabila didapat ukuran 13 kalinya, bernama Bimakosakrana (Bimaperkasa), artinya, tujuannya baik, teguh dirinya, 1agi pula mudah mendapatkan yang diinginkan.
- Apabila didapat ukuran 14 kalinya, bernama Dharmawangsa (Bangsa yang berbudi), artinya, tujuannya berwatak yang berharga.
- Apabila didapat ukuran 15 kalinya, bernama Arjuna Sakti, artinya, sangat baik, bermanfaat dalam membunuh nafsu2 buruk serta kemauan untuk berjudi atau berdagang, kemanapun se1a1u akan mem peroleh kebaikan.
- Apabila didapat ukuran 16 kalinya, dikatakan Suksmanghel (Jiwapenatjsengsara)1 artinya, sangat buruk, dimanapun akan menemui keprihatinan, lagipu1a sifatnya akan menjadi sela1u buas, keris ini tidak baik dipakai.
- Apabila didapat ukuran 17 ka1inyal bernama Nagasapurna (Nagasempurna)1 yaitu kerisnya orang2 besarl sela1u datang apa yang diinginkannya.
- Apabila didapat ukuran 18 kalinyal bernama Sasapurna (Ke1~ncisempurna)1 artinya, dalam rumahtangganya mendapat. kebahag1aan~ buruknya, tidak baik dibawa menje1ajah lautanl ak1batnya past1 tengge1am disamodra.
Begitulah jelasnya pengukuran keris itu1 ketahuilah buruk baiknya jangan sampai bingung.
Yang berikut ini adalah pengukuran ker~s~ y~ng maksudnya a~alah den an men unakan keempat jari yang d1tempelkan PP?da ker1snya
g. gg · n a begitu terus bolak bal1k keseluruh mula1 tepat pada gan]a Y I • N a pengukuran keris ini k · d · t t kurang 1eb1hnya. am er1snyal 1Ca a . II II ( • k hidupan) I II janall (manusia)
ada1ah: 11 wisia 11 (suc1)1 mreta a1r e "raksa 11
( menj aga) .
1
- Apabila tersisa 1 jari, segani oleh orang lain,
Kala-wisia k · la i ul ' erlsnya orang berilmu, di-g P a segala kehendaknya terlaksana.
- Apabila tersisa 2 J·ari Kal · b . , a-mreta art· . bud1 a1k, menjadikannya te t ' 1~Ya, ker1snya orang ber wan, menjadikannya tempat bmp~ pengungslan bagi sanak dan ka-la terkena mereka yang berme~ a~ya, tidak bisa menunggu, apabi-
a su buruk, cepat akan digagalkan.
- Apabila tersisa 3 jari, Kala-·an . ra murka, sifatnya, apabila dib a, artlny~, kerisnya sang angka ketempat2 yang sulit, cepat aka~awa menag1h hutang serta diutus bisa berhasil. menemukan bahaya, kehendaknya
- Apabila tersisa 4 jari Naga-piraksa t· . , , ar 1nya, perw1ra, gunanya, apabila terkena paksaan tidak dak selalu berhasil kemauannya.
kerisnya sang akan mempan, ti
- Apabila tersisa satu jari lebih sedikit K 1 · mengakibatk · ' a a-mangap, art1nya . an s1 pemakainya sakit-sakitan dan panas hati usah~
nya t1dak berhasil. '
- Apa~ila tersisa kurang dari satu jari, ker1snya para saudagar, serta kerisnya
Lembu-kapati, para penyamun.
artinya,
Berikut ini adalah dewanya keris yang bersangkutan:
Kala-wisia, dewanya adalah: Sang Hyang Siwa, bermanfaat untuk sawah ladang.
Kala-mreta, dewanya adalah: Sang Hyang Paramasiwa, cocok untuk orang yang bekerja dibidang mantra-memantra.
Kala-jana, dewanya adalah: Sang Hyang Sadasiwa, cocoknya bagi para tukang.
Kala-raksa, dewanya adalah: Sang Hyang Bayu, cocoknya untuk para penasihat.
Untuk keris yang ukurannya satu jari lebih sedikit, Kala-pater, dewanya: Sang Hyang Nantabhoga, cocoknya untuk para pemburu.
Untuk keris yang ukurannya kurang dari satu jari, dewanya: Sang Hyang Kali, berfaedah untuk orang yang
Kala-mangap, kerja malam.
Berikut ini adalah suratan pamor keris, serta muncul-cekungnya bi lah keris, serta buruk-baiknya bentuk pamornya. Kalau dijumpai, baik, bahkan sangat baiknya, menyebabkan kaya ~aya pam~r yang 13 warna berikut ini dimanapun munculnya dalam b1lah ker1s, apakah dipangkal, diteng~h, diujung, maupun khusus tersendiri:
< ~J a
0
2
Ini adalah guratan pamor y t· . d ang sangat baik, ar b1nya, men]a ikan tidak kekurangan beras
disebut: dan padi
nasi, ketemu, gam arannya seperti dibawah ini:
Ini adalah guratan pamor yan d.b · · t b · g 1 er1 nama Kuta Mesir nya. sanga a1k, gambarnya seperti dibawah ini: '
In~ adalah guratan pamor yang diberi nama ba1k manfaatnya, gambarnya adalah seperti
Pula Sakti, dibawh ini:
yang arti-
yang sangat
Ini adalah guratan pamor keris gambarnya seperti dibawah ini:
Mesir, yang sangat baik manfaatnya
Ini adalah guratan pamor atnya, gambarnya seperti
...--
keris Cintamani dibawah ini: ' yang sangat baik manfa-
Ini ada~ah b~rmacam guratan pamor yang sangat cemar, tidak baik untuk d1paka1, gambarnya sepperti dibawah ini:
+~ # •
Berikut adalah perilaku muncul dan cekungnya keris:
- Kalau pecah gerigi pinggirnya serta diujungnya, meskipun keluar pamor, tidak baik tampak pamornya, sangat buruk akibatnya, dan tidak baik dipakai.
- Kalau yang lain, yang ada keluar pamornya, tetapi pejal dipucuk kerisnya, atau dipangkal, sangat buruknya, yang memakai keris itu bisa bisa mati binasa dibuatnya. Serta apabila pejal dipucuknya, sebaiknya berhati-hati, karena bisa2 akan memotong kepa la Raja karena pengaruh keris itu.
- Apabila pecah dibadan kerisnya serta dipucuknya, yang menghilang kearah pucuknya semua, sangatlah baiknya keris itu, apalakalau pecahnya hilang menyusup, tidak bakalan akan kekurangngan beras padi, dibawa perangpun baik, karena kalau dikepung musuh tidak akan kena.
- Yang disebut pamor Sangku-matangan (gayung bertangkai) itu adalah kalau ada keris yang pamornya seperti bulan purnama, serta bulat, tampak jelas dibadannya, itu disebut pula kejatuhan hasil (tibangan gawe), yang menjadi kemauannya selalu terjadi, ti dak akan kekurangngan beras dan padi oleh keris itu,
3
Ini nya
adalah pamor keris yang nam . . bisa menyebabkan rumah tid kanyta. Lampl-sora,
a ermakan api:
•
yaitu yang guna-
Ini adalah gambar pamor yang sangat baik.
keris Taya-susuk namanya, yaitu keris
Ini adalah pamor keris Lampa-taya, yang pecah dibadannya, sangatlah baik manfaatnya.
Ini adalah pamor keris yang apabila dibawa ke peperangan baik, meskipun dikepung musuh, bisa menghilang olehnya.
Ini adalah pamor keris yang olehnya segala penyakit bisa lari, kalau badannya juga belah, sangatlah baiknya.
Ini adalah pamor keris yang gunanya menjadikan tidak kurang beras dan padi pada yang memakai keris itu, tetapi tidak punya keturu-nan.
4
Ini ada1ah pamor keris Lemeh- 1 h runkan kebumi ini agar orang a a (tak mau ka1ah), artinya, ditu-pai kepada anak cucunya, tida~em~ero1eh kebaikannya, bahkan sambah-tambah. a an kurang uang, bahkan bertam-
Ini ada1ah sega1a yang
pamor keris Lebut- 1 . . a a, yang f aedahnya ada1 ah bahwa d1kehendak1 cepat tercapai, sangat baiknya.
Ini ada1ah pamor keris Ma1ang, yaitu yang ada be1ah dibadannya, sangat1ah baiknya.
Ini ada1ah pamor Lebut-a1a yang apabi1a ada pecah dibadannya, untuk dibawa maju perang akan se1amat.
Ini ada1ah pamor gunanya, ka1aupun raya.
keris yang untuk mencuri atau merampok besar ada hasi1nya untuk begitu, juga membuat kaya
I
) /
-
Ini ada1ah pamor keris Lamat-perang yang tujuannya untuk merampok dan mencuri.
5
Ini adalah pamor keris Bubu, yai tu . . . beras dan padi, serta yang berakibaty:ng dmen]adlkan tl~ak kurang
epa a anak cucu b1sa kaya.
Ini adalah baikl serta
pamor keris bisa dipakai
untuk kekuatan, apabila dibawa perang untuk memotong kepala Raja sekalipun.
/ ~~
~ A
Ini adalah pamor keris Majang-palu1 yang gunanya untuk mencuri dan merampokl serta mendatangkan kesukaan besar.
Ini adalah pamor Ibu-masl yang banyak manfaatnya serta mendatangkan kesukaan besar I tidak kurang harta dan uang I serta banyak orang suka kepada dirinya.
~
/ ~}
0 '"~ 0 0 -~ -/o~
.... ...
Ini adalah pamor keris yang sangat bermanfaatl tidak kurang apaapa, bertambah2 banyak rumahnya, pencuripun tak bisa mendatangi.
Ini pamor keris yang lebih banyak manfaatnya, tidak kurang apaapa1 berlimpahan emas 1 selaka1 dan uangnya, serta berkuasa besar.
0
6
•
Ini pamor keris Udan-beras yang b k . . d I anya gunanya g1aan1 t1 ak kurang emas dan uang 1 k I
1 sa a a maupun
aq 'l 11-..o., ao aa.q.o
0 UQ
II , 0
menambah intan.
kebaha-
Ini ini
adalah pamor keris yang banyak akan menemukan kesukaan besar.
gunanya1 yang memakai keris
Ini pamor keris yang apabila untuk berperang didapat.
gunanya membawa anugerah baik 1 olehnya juga baik, banyak kesukaan dan uang yang
Ini adalah pamor Lama-pasek I yang sangat baiknya, mendatangkan kekayaan dan banyak uang .
•
Ini adalah pamor keris Layahl yang berusaha akan berhasil, serta yang akan beruntung.
bermanfaat karena olehnya yang akan berdagang dengan berlayar
~~=---------------------~/~~ ~--
Ini adalah pamor keris yang apabila dibawa berdagang akan berna. sib baik.
•
•
., _,/
--~----~~~VJ.r-------~==:: <: --------------------------------~- ~---
--......__ ____________ ----... ~. '------
7
•
Ini adal ah pamor kata2 yang keras,
keris Lasak t · . ~..:::::-=.~ , ar 1nya, t1dak bisa yang akan membuat hatinya marah. mendengar
Ini adalah tidak akan tung lagi.
pamornya keris yang sangat hebat kebaikannya hidupnya kurang beras dan padi, emas dan selakapun tak terhi-
Ini pamor keris Sakah, yang artinya, lebih banyak faedahnya kalau menghadapi musuh, dibawa menantang perang, musuhnya akan kalah.
Ini pamor keris Tibangan-gawe, lebih mapan lagi gunanya, yang dikehendaki pasti terlaksana, pada akhirnya tidak akan kekurangan beras padi.
,<6:?)@
Ini adalah pamor keris yang banyak gunanya apabila dibawa berdagang baik karena akan banyak untungnya.
Ini adalah pamor keris Tayah-paseh-paseh yaitu yang sangat baik.
8
Ini adalah pamor keris karena sangat baiknya.
Cintamani I yang sangat mapan gunanya,
0 0 0
0 0
8
Ini adalah pamor keris Kuta-mesir yang manfaatnya sangat baik.
~0 ;~
Ini adalah pamor keris lain tidak akan berani
Pulo-sakti yang gunanya sangat baik, orang kepada dirinya.
Ini adalah pamor keris Mesir, yang gunanya sangat baik.
Ini adalah kegunaannya sukanya.
pamor keris yang disebut ketemu membuat ki ta tidak kurang beras
nasinya, artinya, padi, dan banyak
Ini adalah pamor keris Sangku-matangan, yang apabila ada juga pecah pada bilahnya serta dipucuknya, dan pecahnya itu menyusup hilang, manfaatnya akan berlebih-lebih, mendatangkan kesukaan besar.
Selesai.
Jakarta, 4 Februari 1993.
9
•
RAJAH PADA KERIS
Diterjemahkan dari Rental milik Gedeng Kertiya Singaraja, Bali. Rental Nemer: lie - 599 / 1, Rarajahan Kadutan.
Transcript eleh: Ni Made Sarini, Terjemahan eleh: Keko Widayatmoko.
Ini adalah Pasupati (rajah mante . manya Nagakras, yai tu ben.tuk r . r~ gha~b untuk senjata) yang na
aJa senJata tajam seperti berikut:
~OOOOOOOo• I
Adapula yang bernama: Sang Hyanq Ngkula Sadana, Sang Hyang Panulah Pati, Langlang Bhuwana, dan Mretyujiwa (gambarnya tidak ada didalam lontarnya).
Berikut seperti
adalah cara menyepuh keris dan segala macam senjata tajam berikut:
Kelapa gading muda sebuah, dirajah dengan cara mengiris batu landasannyapun dirajah sama seperti rajah kelapanya, serta ternpat apinya, arang tempurung kelapa, dirajah seperti dibawah ini, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlihat/tidak bisa ketahuan:
"Tejah rnandi, sing kaparag bah mati, apan kerisku urunganira Sang Detya Kalamasani, bak sidi rnandi, bak sidi rnandi, bak sidi mandi, kurarakuru, ling, kuda''.
(Cahaya ampuh, yang keterjang rubuh mati, karena kerisku adalah sisanya Sang Detya Kalamasani, penuh sempurna ampuh-3X, dahsyat=krurakara, lenyap=lina, rahasia=kubda).
Yang berikut yaitu:
• • 1n1 sebagai cairan untuk menyepuh keris atau taji,
pohon pisang yang busuk, pohon keladi yang busuk, atau genjer, semua diperas, diambil cairannya yang gunanya untuk sepuhan penarik pamor, doanya:
1
•
"or:, Sang Kawismaya uriping agalak, Sang Patl~ ~ambana uriping awani, sang Ulung Watu u:1p1ng ateguh, Sang Ulung kapuk uriping at1mbul, San~ Brangke Paparakih uriping sabhuwana kabeh, aja sira ulik sidi gawe _ p~n patit~h urip kita aring aku, kita 'sa~g T1ga Sakt~, Sang Brahma, Wisnu, Maheswara, mungguh r1ng pamor, Wisnu lungguh ring wesi Brahm~ lungg~h ring waja, OM, langlang mung guh r1ng san]ata, tutuk Sang Pasupati mantra, abubar akasa pritiwi, lebur rawu, dadi banyu, kapal amu" .
(~esungguhnya~ Sang Kawismaya hidupnya buas, Sang Pat1h Lambana h1dupnya berani, Sang Ulung Watu hidupnya kebal, Sang Ulung Kapuk hidupnya tumbuh, Sang Brangke Paparakih hidupnya seluruh bumi semua, jangan kamu cari kesulitan, karena perintah hidup beliau ada padaku, beliau Sang Tiga Sakti, Sang Brahma, Wisnu, Maherwara, yang tempatnya pada pamor, Wisnu yang ada pada besi, Brahma yang ada pada baja, sesungguhnya, mengembara berada pada senjata, mulut Sang Pasupati mantra, buyar kepalamu diangkasa, dibumi, lebur jatuh, jadi air).
Mantra Sang Hyang Pasupati ini sangatlah baiknya, jika menyatu disegala macam senjata. Memberikan sesaji pada waktu menyepuh untuk airnya, ukurannya harus baik:
uang tebusan 700, tumpeng merah 2 buah, "sampian andong" (sesaji beras kuning, bunga dan buah2an) yang me rah, ayam wiring, benang satu tukel (gulungan yang her bentuk angka-8), beras satu kulak.
Serta, apabila membuat sesaji kerisnya atau segala macam sanjata, adalah:
darahnya domba, darahnya ular, darahnya ayam, _kemenyan boreh, warangan, racun yang ampuh, minyak dar: ular be sar, gigi naga (Sang Bagia), ditumb~k u~tuk d1halu~kan dalam pinggan apa saja, cairan kuny1t d1parut, sar1 ga dung, jahe manis, laos, kelerak, ditampung dalam ta-bung bambu.
b .l ter]·atuh dan segala macam Serta banten (sesajen) keris apa 1 a ' halangan, sebagai sarananya adalah:
nasi satu kepal, sirih sekapur,
telur itik satu, garam, arang, diberi
begitulah banten untuk segala macam senjata. •
Sebagai senJ·ata Sang Hyang Pasupati Empat ini, keris haru~ m~ml-disebelah kanan, atau pada esl~ya
liki rajah yang tempatnya Mahadewa, sangkara, diba~1a~ kalau pada tombak: Rudra; sedangkan . kacau apabila ter]ad1 kiri tempatnya. Demikianlah agar tldak kecelakaan semacam itu.
2
'
Rajah Sang Hyang Panulah pati (penolak . sekaligus pada saat membuat kerisnya ~a~a) .tiga2nya dipadukan janji yang baik, faedahnya adalah u~t~~ u dibuat sebagai jimat rnernaksakan keburukan yang ampuh. membunuh yang bermaksud Kalaupun orang sakit, obatkan dengan cara . didalam air, airnya lalu diusapkan serta dm~r~ndam keris tersebut
· Iminumkan kepada yang sak1t, akan sembuhlah dia olehnya d orang . oanya:
"OM, S~ng Kala.Wikalpa, Kala Tadah, mangsa desti muksah hilang, Sing hala kang paksa katadah K 1 sab-d d . 'd I a a,
a upas man I, I ep barwang mandi anadah s· h 1 · k . ' Ing a a ring awa sari~anku, kkaburu kasikep denira Sang Ka-la Panulah Pati, wastu sing satru musuh inghulun, te ka ku~ul dungkul, amapag awak sariranku, teka rep si rep I Jeh".
(~esungguhnyal Sang Kala Wikalpa, Kala Tadah, kena guna2 sirna hi lang, yang buruk yang memaksa, dimakan Kala, kata2 beracun arnpuh, yang bernyawa ganas ampuh, memakan yang buruk yang ada didalam badanku, diburu, diringkus, dia Sang Kala panulah Pati, sungguh, memakan yang memusuhi menyeteru padaku, sampai terpukul tak berdayal yang menerjang badan diriku 1 sampai tidak bisa berkata apa2, takut).
Sang Hyang Mretyujiwa (Dewa Maut) adalah nama rajah yang tercantum pada baja keris atau yang untuk membuat segala macam senjata tajam, itu gunanya sebagai tumbal (penolak bala) pada badan agar terhindar dari segala senjata, tabah hatinya, dan panjang umurnya, serta, apabila engkau dipaksa orang, musuhmu itu akan terpukul tak berdaya. Jika sudah diberi rajah, dimantrai tiga kali semalam, diberi sesaji (banten) di balai doa (sanggar kamulan), berupa santapan suci "tadah pawitra" (santapan terdiri dari daging karnbing, kerbau, rusa, babi dan lebah serta tuak), sekapur sirih, boreh wangi, minyak wangi, guling itik putih, "penek" (sesaji telur, nasi, bunga2an dan kemenyan) 2 buahl serta bunga setamanl sekar mangle. Kalau itu semua sudah didoakan 1 lalu selesaikanlah pembuatan kerisnya. Doanya demikian:
"NAM, UM, Sang Hyang Indral Ukara Lokanata, i~a waja~e~ iya sepuhe, Sang Hyang Teja Tunggal, ~iya waking keris, purna wijaya, iya landepe, iya pucukel Sang.Hyang ~re: tyujiwal iya pamorel Sang Hyang Trangganal Iya gan]ane Sang Hyang Linggasiwal iya paksine, pupug tunggal tanpa lawanan, sing kepapag gepang, tungkul dungkul, re-rep si rep, JENG".
( Sesungguhnya, m. n Sang Hyang Indra I Ukara Lokanatal adalah a I ' T · T al adalah badan
bajanya, adalah sepuhnya, .sang Hyang e]~ unagg adalah pucuknya, kerisnya sempurna dan ber]aya, adalah ta]amny I
I h nya sang Hyang Tranggana, Sang Hyang Mretyujiwa, adala . pamo~ I adalah angkalnyal patah adalah ganjanya, Sang Hyang Linggasiwat, . binasa takluk tak atau utuh tidak ada lawannya, yang ke er]ang ' berdaya, diam tak bisa berkata21 mati).
3
•
Sang Hyang Ngku~a. Sadana adalah nama rajah didalam keris, sebagai penolak bala d 1 r 1 ny~, agar kebal terluput dari segala senjata, seg~la yang am?uh t1dakk akan mempan kepadanya, sebagai penjaga keh1dupan, pan]ang umurnya. Begini doanya:
"OM, Sanghiang Ngkula Sadana, rimpusakena, wong hala paksane ring awak sariranku, sing pusen, teka rerep sirep, JENG:
sakwehing teka rim-
(Sesungguhnya, Sang Hyang Ngkula Sadana, ringkuslah semua orang yang buruk paksa kepada diri badanku, yang datang ringkuslah, sampai tak bisa bicara, diam: OM, MAM, UM, OM).
Langlang Bhuwana adalah nama suatu rajah yang di tulikan pada waktu pembuatan kerisnya, sebagai penjaga tubuh, gunanya untuk memberikan kekabalan seluruh tubuh. Apabila kamu dipaksa oleh musuhmu, untuk kerismu segeralah dibuat
• • sesa]1:
Seeker anjing yang mulutnya hitam (blang bungkem), hiasan yang berbentuk hidup, nasi merah, sesajinya dibuat lengkap, uang tebusan seperkenan asal genap, benang merah, "sampian andong 11 (sesaji beras, bunga dan buah2 an) berwarna merah.
•
Berikut ini adalah caranya menyepuh keris:
· 1 · · t 1 · h r f · 11 ya " dan Empat bilah arangnya d1tu 1s1 u 1san u u . 11 agni 11 (api) ditaruh dibawah, untu~ memasang api .d~ditungku mulai dari pojok2nya. Seb1lah ar~ng tul1S1-silah dengan "cakra 11 untuk dipasangka~.d1tengah2nya. Kemudian tumpangkanlah diatasnya, sesa]1 dan ludah me rah, doanya begini: .
"OM, enjah mandi, sing kaparag bah mat1, 3X, mapan kerisku urunganira Bathara Kala Masani, apan aku anambut atmaning wong, bah ma-t· 3X nah 1 is 11
•
(Sesung~~hny~, nyala yang ampuh, yang keterjang re~ah mati karena kerisku adalah sisanya bathara Kala M1~a ni, karena aku mengambil jiwanya orang, rebah mat 1 , demikianlah, terhindarlah!).
Ini adalah sesaji kerisnya:
tetes cendana yang diparut, kemenyan, warangan, ' · · dituangi bum
. d. pil sarnya sarana 1n1 d1peras, 1am. ' digiling sampai lem-bu masakan, d1campur semua, . UM but, pemipisannya diberi rajah dengan arang. ,
4
•
dengan mantra:' · .11\ ) ) ) )
se-
"OM, pak, dimandak k 1 ra, mati". , a apak, OM, ka-
(Sesungguhnya, dirayu diber· sungguhny d" ' ~, dilaparkan, a, lpastikan, mati).
Cairan penyepuh senjata tajam adalah:
~~~~~,P~~=~~i~u=~~~ genj~r busuk, pohon keladi ras. ya, dlperes, tuak, minuman ke
digunakan untuk penawar pamornya.
apabila:
d~ker~s ada rajahnya· OM ( ) d" · ~ · , ~ ganJa ada ra
jahnya: .L
{~),
AM (\3~), ditengahnya ada rajahnya: MAM
dan dipucuknya ditulis begini:
"Guru we si Taya, si Guru, kari suwung".
(Guru adalah Sang Taya, Sang Guru, junjunglah di kepala).
Sesajinya adalah:
kelapa muda biasa dirajah serta diberi bumbu masak ditumbuk, landasan penumuk diberi rajah yang sama, rajahnya seperti ini:
tempatnya dirajah api dengan arang kelelawar, di buat (sedemikian) agar tidak bisa diketahui, bunyinya:
"teja mandi, sing kapapag bah mati, apan keris urunganira Sang Detya Kala Masani, bak sidi mandi 3X, ku rara ku ru lin kuta"
(Cahaya ampuh, yang keterjang rebah mati, karena keris ini sisanya Sang Detya Kala Masani, penuh dengan kesaktian dan ampuh, dahsyat, lenyap, ra-hasia).
Berikut ini adalah intisari mantra pasupati, yang kuasa membuat menangnya segala senjata tajam, yang memang sangat baik, agar tidak kacau dan mencelakakan, bunyinya:
"OM, purwe Swaram swabajranca, dupagneya Maheswaram, dak
5
•
sina danda Rupanca, neriti Rudra moksalam, pasapanci Mah~dewam, bayabyam Sangkarakusa, utara tri purnam Wisnu, a1rsanyam Sambu padyamancah, madya Siwostito cakram. Dewatastra, mawakikam kurukte papanasanam mamaraksantu nityasam. Namaste payupa santram, sarwasa~am winasanam, dignidyanam sarwasawam, sawaloke mawapnuyat".
(Sesungguhnya, ditimur Iswara sendiri dengan bajra-nya1
ditenggara dupanya Maherwaral diselatan dengan gada Rupancal dibaratlaut Rudra dengan gada berkepala dual dengan jerat dibarat Mahadewal dibaratlautnya Sangkara dengan kaitnya
1 diutara Wisnu dengan tri
sulanya, ditimurlaut Sambu dengan obornya, ditengah Siwa berdiri dengan cakra. Dewa2 senjatal dengan teriak bergulat melebur dosal marabahaya, kekalah selalu. Semoga sembah bagi pelindung yang lemahl semuanya akan lenyapl semua akan diatasi
1 dunia dan manusia
nya akan bahagia).
"OM, OM, sri Taru praja purwe namah1
spatika wasudewayal bajrascaya dipayatel atmaraksabaya namah. OM, sri Maheswara ghnesenal dupastaya dipayate, atmarak sabaya namah. OM, sri Brahma praja daksinal rakta warna, ya dewa yal dandadastraya tipayate, atmaraksabaya namah. OM, sri Rudra praja narityam, pawal warnanca dewa yal muksalastraya, purusa raksa baye sing agama. . OM, sri Mahadewa praje namah, pascima pado angkara, P1-ta warna pasasastral ya raksa suraksayetu. OM, sri Sangkare pratimasca, bayabya syama warnayal ang kusastra digdanawu, atmaraksa baye namah. ~
OM, sri Wisnu praja utarem, nila warnanca dewayal cakra panicana bretyal atmaraksa baye n~mah. ~ . OM, sri Sambu praja airsanyam 1 ra]ata warna dewaya, tr1 sula wisama sandi 1 atmaraksa baye namah. OM, sri Taya sitayantul padmado nunustanayal padmayuda disamare, sphatikabatcaye namah. ~
bhur bwah swaha RAM RAM REM REM ya dewa, OM, ngraprap, '. h b "ksa-bhuta kata suka itya, pisacya 1ka rabyu , so a yon1 urn etmabi Detya Karahu 1 NANG DANG KANG BRANG BRANG, ya pa~una canda irana, bhuta kala ya sapurna, ye namah swa ha" .
i Taru kerajaannya ditimur (purwa = Sesungguhnya,sesungguhn~ad ~~ ·ni bernaung bajra (halilintar) awal), sembah, putih w~?u dew~ b1ahalya sembah
1 · ga J1Wa ar1 1 • yang menya a, men]a , ditenggara (agneya) yang terang, Sesungguhnya, sr~ Ma~~swa~~ri bahaya, sembah. menyala dupa, men]aga J 1W~ . annya diselatan (daksina), berwarSesungguhnya, s.ri_ Brahm~ t era~~a yang menyalal menjaga jiwa dari na merah dewa 1n1, sen]a a g
bahaya, sembah. . annya baratdaya (naritya), kuningmSesungguhnyal sri Rudra kera]ad~ a 1·ni sen]·ata gada kepala dua
?) warna ew ' erah (pawal = oranye. berilmu dari bahaya. (mossala)l menjaga roh ~angk ajaannya sembahl tempat hak milikSesungguhnyal sr_i Mahadew~a ~~ning (pita), senjata jerat (pasa) 1
nya barat (pasc1ma)l wa~
menjaga dan dijaganya ba1k2. bentuknya dibaratlaut (bayu/baya)l Sesungguhnyal sri Sangkara
6
hija~ (syama = wa~na gelap, hijau?), senjata kait (angkusa) yang berk1lau dan berb~sa,_ menjaga jiwa dari bahaya, sembah. Se~ungguhnya, ~r1 _W~snu kerajaannya utara (utara), biru tua (n1la) warna dewa 1n1, cakra ditangan hamba yang dina menjaga jiwa dari bahaya, sembah. ' esungguhnya. sri Tayasitayantu, singgasana tempatnya yang sungguh2 di tengah (madia), mekar teratai merah (padma) yang ditakbiskan, bercahaya kristal hablur (sphatikaba = berwarna-warni?), sembah. Sesungguhnya, datanglah, (di )bumi angkasa sorga, (yang) gelap, senyap, ya para Dewa, roh jahat yang sukacita, setan merajalela, (yang) dilindungi Detya Karahu yang masyhur, seperti (terasa akan) kekal, meradang. Hentikan kegembiraan makhluk jahat dengan sempurna, ya sembah (kepada kamu semua yang) disorga.
Demikian tadi jahat.
sebagai • pen]aga jiwa penghilang segala makhluk
Berikut ini adalah doa puj ian Sang Hyang pasupati untuk Hyang Yamaraja, yang mengenakan penjagaan diri kemanapun pergi, meskipun untuk berperang, syaratnya:
ikat pinggang putih, ditulisi seluruh tulisan mantranya sampai habis semua, serta lempengan emas, selaka, temba ga, besi, timah, yang diberi rajah "mahkota Budha", dan tebusan kekebalan berupa:
tumpeng merah, ayam wiring, "sampian andong" (sesaji: beras kuning, bunga2 dan buah2-an), tebusan yang merah, sesaji yang lengkap,
setelah itu semua siap, diucapkan mantra Sang Hyang We-kas, begini:
"OM, adrima, OM, telas aywa cawuh, mahutama dahat" . .
{Sesungguhnya, hormatku, sesungguhnya, hab1skanlah (se-mua sesaji ini) agar jangan kacau, (agar segalanya men jadi) amat mulia}.
Rajah atau tulisan barnya begini:
untuk peluru, dinamakan Windu tiga, yang
~ 0
-40 0~
Sang kita
gam-
· h s memperhatikan hari, Untuk rajah didadalam membuat taj1, aru
pasaran, dan wukunya. . tuk membuuat taji pada hari2 tertentu Gambar rajah yang sesua~ un . . . itu, adalah seperti ber1kut 1n1.
7
•
•
Wrespati Umanis, Wuku Sinta : (Kemis Legi, wuku Sinta)
~ ANG
AH
Coma Wage, Wuku Kulantir : (Senin Wage, wuku Kulantir)
? •
HANG
OM
Wrespati Pon Wuku Kuningan: (Kemis Pon, wuku Kuningan)
? •
AM
Wrespati Wage Wuku Medang-: kungan (Kemis Wage)
OM
GA BA TA A "C17 r('f) I ~
7_
AM
Saniscara Kaliwon, Wuku Wayang : (Saptu Kaliwon, wuku Wayang)
IH
UM
Budha Paing, (Rebo Pahing,
Wuku wuku 1
Sungsang Sungsang)
OM
MAM
AM
Sukranis (Jum'at
UM
UM
Pon, Wuku Tambir Pon, wuku Tambir)
• •
Wrespati Kaliwon, Wuku Langkir : (Kemis Kliwon, wuku Langkir)
A u MA AM 0~ U) c(r;: 0
t MA AM ooo 660
~D Jvo A ~~ ~ 0
• •
0{_o 0
UM
8
~ 01)
Sangkara
lv V)
Mahadewa
' ~ 'f)
Rudra
Dewa2 Mata - Angin I
W~ 1snu
~
• Siwa
•
~ CCI)
Brahma
~ .
(}J) Sambu
Isawara
Mahisora
Sang Hyang Pasupati Tastra ini, se~gai rajah keris, yang menunjukkan gambar Bayu - Rudra, yang t atnya disebelah kanan adalah seperti berikut ini:
Acintya
Guru •
Sang Hyang Tunggal
Yang letaknya bebas (boleh dimana saja) adalah seperti berikut ini:
9
•
ANG, agni rasya. (Makuta mantra) adalah seperti berikut: Rajah mantra Mahkota
~ ~ ANG
AH
Amreta
• •
• •
letaknya dipucuk
letaknya ditengah
letaknya dipangkal
mantranya: "OM, guru we si taya, i taya si guru, si guru kari suhung"
(Sesungguhnya, Guru adalah Sang Taya, Sang Taya adalah Sang Guru, karena sesungguhnya Guru junjunglah dikepala).
catatan: Guru adalah nama lain dari Siwa, seperti juga Iswara, atau Isana. Sang Hyang Taya adalah gelar Budha.
Adapun rajah keris kematian (yang mematikan) adalah:
disalah satu sisi disebaliknya
UM
ANG
SANG
OM
1 . k dl"tengah: tuliskan disela2 dahi: tuliskan diujung pucuk: tu 1s an
OM
AM AM I
UM YA
UM KAS MAM
PU
MAM OM
HWAH
MRETA
10
• •
..
Apabila seorang Pande membuat s · t . (dirajahkan) pada tumpukkan arenJa a ta]am, sebaiknya ditusukkan
1 . t 1 · ang' yang dilakuka b ka 1, u 1s~ mantra seperti berikut: n se anyak tiga
"AM ( <>~ ) , 9X, idep agni metu k. ngebekin rat kabeh sa lng babahan sangha,
, ngeseng satru sarat . seng amnyut dening toya ara". ' wus glne-
(Demikianlah 9X, jiwa api keluarlah d · b' . . ar1 sem 1lan nuh1 seluruh dun1a, menghanguskan musuh sedunia, guskan hanyutlah dengan air santapannya).
penjuru, memesetelah dihan-
"UM ( beh,
), lOX, metwa saking mangkana idep satru
sungi mreta, ya namah".
OM ( ~
) ) I UM (
sarwa sandining awak ka irip amapakiJ: kita, a-
) , MAM ( ~ ) , mreta
(Amin=begi tulah lOX, keluarlah dari seluruh sendi badan semua, set~lahnya indahkan musuh hidup yang menerjang kita, berikan airsucl, sesungguhnyalah, begitulah, semoga, airsuci adalah sembah).
Adalagi yang lain, Jv mantra untuk api: "AM (3~ ), agni pralaya ya namah" (Demikianlah, api, binasa, ya sembah); mantra untuk landasannya: "sanasara ya namah" (tempat yang kuat, ya sembah); kepada palunya: "kretasara ya namah" (ratakan dengan kuat, ya sembah); kepada penjepitnya: "mari mare sara ya namah" (senantiasa baru dan kuat, ya sembah); kepada pencukilnya: "tatagni ludra wisya ya namah" (meski api terus buas, utuhlah, ya sembah); mantra untuk tempat apinya: "pageh pauh kutang nglepesara ya namah" (teguh, lepaskanlah, buanglah panas dengan kuat, ya sembah); untuk penghembus: "surat surit guna wenang ya namah" (kuasa sembar sembur ya sembah); kepada kikirnya: "OM, Sang Kretajnyana, mari sarwa laka ring guna, kuasa, teg ya namah" (sesungguhnya, Sang Kretajnyana, senantiasa kuasa berguna kepada semua bahan bakalnya), kepada gurindanya: "rata ya ka dewaning wesi atata lungguh prasara praguna amor ya namah" (ratalah kemudiannya ya dewa besi, mapanlah duduk merintis bersama banyak kegunaannya, ya sembah).
Serta, mantra untuk menghidupkan, mantra untuk garam dan air, didepan apinya, begini:
"OM, OM, saraguna deni lodraya, saraguna wisesa atmane danda dupa moksala bajra cakra yatmane namah, prakre-ti urip amepeki karasika tri guna, AM, UM, MAM".
(Sesungguhnya sesungguhnya, manfaat api yang kuat buas, manfaat kekuasaannya ~ang kuat dari jiwanya gada, dupa, g~da-berkepaladua, bajra, cakra, ya jiwanya, sembah, tin~kah h1dupnya mendatangi tempat itu, tiga guna, demikianlah, am1n, semoga).
11
Pasupati, apabila ditengah2 bilah kerisnya, atau apabila dipang-Jy
kal pant at kerisnya, berbunyi: "MAM ( ~ ) , rwa bhineda" ( semoga, • • •• •
duanya dibedakan), apabi~ dipangkalnya: nAH (O~ ) "
lah) I dipucuknya: flAM c:!J~)" (amin) I dipucuk keris
(demikian-
• • • 1n1 Jangan
sampai terlihat nyata, agar mantranya tidak menjadi tawar.
Dalam membuat kerisnya, agar diberi rajah "cakra" dipangkalnya: ~
"AH ( ,:)_.,9 ) n, dipucuknya rajah "agni n, di tengah2nya: AM ( 3~ ) .
~ M diujungnya • •
ditengahnya :
dipangkalnya:
~
mantranya: noM, Guru we si Taya, a si Guru, si Guru kari suwung"
d 1 h S Taya' Sang Taya adalah Guru, Sang (Sesungguhnya, Guru a a a ang Guru junjunglah diatas kepala).
Berikut ini adalah huruf
Pasupati, yang sangat u-
tamanya, mantranya juga
seperti yang barusan.
Ini adalah Pasupati yang sangat utama:
•
yang didalam:
12
1 )
yang diluar:
\
Kalau membuat senjata tajam, rajahlah pada bajanya Sang Hyang Raja Pangalah, yang rajahnya seperti berikut ini, untuk dirajahkan 7 kali, dan setiap itu dilebur pula 7 kali, itu manfaatnya sangat luar biasa. Sesajinya adalah:
kunyit dari kebun, bebek putih, sesaji tebusan yang lengkap, dan dilaksanakan pada hari tertentu, yaitu pa da hari Sabtu Kaliwon.
Rajahnya adalah sebagai berikut:
"I YA KA SA MA RA LA WA YA, UM, ,h,
AH AM, UM, ~ ~
<"?')('\()))('lNJ )(~ )(~ )('1) )('n.9H'l1)HIW))( ) (?J~ ) (~~ ) ( )
AH".
Yang berikut ini ada-
lah Pasupati Raja, be
gini rajahnya:
"OM, si Taya • S1 Gu-
ru, si Guru kari su-
hung".
(Sesungguhnya, Sang
Taya adalah Sang Gu
ru, junjunglah Sang
Guru diatas kepala).
Sangkara
~
1 Ba <c))
bebas:
selesai:
Acintya:
Guru:
Tunggal:
s~wa •
Mahisora ..._ (lJ)
Br~hma Jv Gni ttl)
Jakarta, 7 Februari 1993.
13
•
'
• •
•
•
••
•
• •
•
•
•
•
•
•