11
RMK AUDIT II CHAPTER 20 : AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Oleh : Nama : Fendy Wahyu W NIM : F0313033 Kelas : Audit II / B

RMK AUDIT 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AAUAUU

Citation preview

Page 1: RMK AUDIT 5

RMK AUDIT II

CHAPTER 20 : AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

Oleh :

Nama : Fendy Wahyu W

NIM : F0313033

Kelas : Audit II / B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

Page 2: RMK AUDIT 5

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.

Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :

Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian dan

perhitungan fisik menjadi sulit Sering kali sulit bagi auditor unutk mengamati dan menilai itempersediaan yang berbeda

seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal

yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa

organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda unutk berbagai bagain persediaan yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT

Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses manufaktur, dan abrang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik bang dan yang lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.

Memroses Pesanan Pembelian         Menerima Bahan Baku Menyimpan Bahan Baku Memroses Barang Menyimpan Barang Jadi Mengirimkan Barang Jadi File Induk Persediaan Perpetual

BAGAIMANA E-COMMERCE MEMPENGARUHI MANAJEMEN PERSEDIAAN

Page 3: RMK AUDIT 5

Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan, dari sini dapat diketahui informasi lengkap berbasis real time yang dibutuhkan oleh rekan bisnis (pemasok dan pelanggan). Informasi yang biasanya terseedia didalamnya, seperti jumlah stok yang disimpan, lokasi produk, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan manajemen untuk meegawwasi aliran persediaan.

Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat meenimbulkan resiko bisnis. Penggunaannya dalam E-Commerce akan meningkatkan resiko bisnis jika pengendalian untuk mengopeerasikannya kurang memadai. Seperti pembetasan penggunaan password, firewalls, dan peengendalian teknologi manajemen lainnya. Hal tersebut akan memunculkan kecurangan/keesempatan untuk mengubah jumlah persediaan yang telah ada.

BAGIAN DARI AUDIT PERSEDIAAN

Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.

Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu :

1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.

2. Perpindahan internal atas asset dan biaya.

3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.

4. Pengamanan fisik atas persediaan.

5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.

AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA

Sistem dan pengendalian tas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan. Lebih bervariasi dibandingkan dengan wilayah audit lainnya, karea jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang diinginkan manajemen sangat bervariasi. Misalnya, perusahaan yag memproduksi mesin pertanian dapat memiliki pencatatan akuntansi dan pengendalian internl yang sangat berbeda denngan produsen baja yang membuat dan memasang lmari besi pesanan.tentunya perusahaan kecil dengan pemilik yang secara aktif terlibat dalam proses produksi akan membutuhkanpencatatan yang lebih sederhana dibandingkan perusahaan besar yang menghasilkan bermacam-macam produk.

Pengendalian Akuntansi Biaya

Page 4: RMK AUDIT 5

Pengendalian akuntansi biaya, adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan bakudipesan ssampai barang selesai diproduksi dan dipindaahkan kepeyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori :

1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.2. Pengendalian atas biaya terkait

Untuk melindungi asset, banyak perusahaan secaraa fisik memisahkan dan membatasi akses ketempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. Klien dapaat menggunakan dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak terjaddi penyalahgunaan asset. Salinan atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggunngjawabatas pengawasannya. Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang disetujui untuk dikeluarkan dari ruang penyimpanan.

Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan menyusun berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang mewakili wewenang atau akses asset, dengan alas an sebagai berikut :

Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan untuk memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku.

Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang dapaat ditelaah untuk mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya lambat.

Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaaan antara perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual.

Pengujian atas Akuntansi Biaya

Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu:

1. Pengendalian fisik atas persediaan

2. Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan

3. Berkas utama persediaan perpetual

4. Pencatatan biaya per unit

Pengendalian fisik

Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab. Diamati apakah gudang dikunci dan ditangani oleh pegawai yang kompeten. Auditor dapat meminta pengawas persediaan untuk

Page 5: RMK AUDIT 5

menjelaskan tugas mereka terkait dengan pengawas persediaan. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik tidak memadai dan persediaan akan sulit dihitung secara akurat, maka auditor harus memperluas pengamatan ke pengujian persediaan fisik untuk memastikan bahwa penghitungannya memadai.

Dokumen dan Catatan Pemindahan Persediaan

Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat, jumlah diskripsi dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Pertama auditor memahami internal control, kemudian pengujian melalui pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen dilakukan.

Berkas Induk Persediaan Perpetual

Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian fisik atau mengubah sat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan dokumen, yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan yang mendukung pengurangan persediaan bahan dan peningkatan barang jadi, pengurangan persediaan barang jadi.

Catatan Biaya Per Unit

Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk. Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan dan penggajian. Pengalokasian overhead juga harus dievaluasi. 

PROSEDUR ANALITIS

Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, saperti halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak, tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian perincian saldo persediaan.

Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo Pengamatan Fisik Atas Persediaan Pengendalian Atas Perhitungan Fisik Keputusan Audit Penetapan waktu Jumlah sampel Pemilihan sampel Pengujian Atas Pengamatan Fisik

Page 6: RMK AUDIT 5

AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Pengendalian Harga dan Kompilasi

Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam produksi dan biaya.

Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dalam perhitungan atau lebih saji, klien harus melakukan telaah formal dan pelaporan atas persediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau lebih saji, juga lakukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan penghitungan fisik driringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar.

Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi

Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Adapun tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi persediaan,

Penilaian Persediaan

Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK. Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi.

Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli

Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada kliaen, lalu memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. Terakhir, auditor harus menguji biaya per unit tercatat dalam pencatatan perpetual ke faktur vendor sebagai bagian dari pengujian transaksi siklus dan pembayaran.

Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi

Page 7: RMK AUDIT 5

Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.

Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan verifikasi biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa.

Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan untuk menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung kembali biaya untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki pencatatan biaya standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah dengan menalaah dan menganalisis selisih.

Biaya Perolehan atau Harga Pasar

Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil daripada biaya historis. Lalu, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor pada periode jeda atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir tahun. Auditor pun harus mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan dampak fluktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi, dimana kemungkinan keusangan saat mengevaluasi persediaan.

INTEGRASI PENGUJIAN

Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan Pengujian Akuntansi Biaya Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi