Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    1/182

    0

    BADAN PERTANAHAN NASIONALKANTOR PERTANAHAN KOTA TANGERANG SELATAN

    UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)KELOMPOK KERJA (POKJA) IV

    RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS (RKS)

    PEMBANGUNAN GEDUNGKANTOR PERTANAHAN KOTA TANGERANG SELATAN

    TAHUN ANGGARAN 2016

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    2/182

    1

    BAB I

    SYARAT-SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. PENDAHULUAN

    Syarat-syarat umum pelaksanaan pekerjaan Sipil, Arsitektur dan Instalasi Mekanikal/Elektrikal ini

    merupakan bagian dari RKS. Apabila ada klausul dari syarat-syarat umum ini dituliskan kembali dalam

    spesifikasi teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti

    menghilangkan klausul-klausul lainnya dari RKS. Gambar-gambar, Spesifikasi Teknis dan RKS ini

    merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada suatu bagian dari pekerjaan

    atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan

    dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi teknis saja, Penyedia Jasa harus tetap

    melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

    2. DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1.  RKS dan Spesifikasi Teknis

    2.  Gambar-gambar Pelaksanaan

    3.  Agreed Bill of Quantity

    4.  Berita Acara Aanwijzing

    3. LINGKUP PEKERJAAN  

    Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan

    Kota Tangerang Selatan, yang meliputi :

    a.  Pekerjaan Tanahb.  Pekerjaan Beton / Beton Bertulang

    c.  Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

    d.  Pekerjaan Finishing Arsitektur

    e.  Pekerjaan Mekanikal

    f.  Pekerjaan Elektrikal

    g.  Pekerjaan Halaman

    4. PAPAN NAMA PROYEK

    Penyedia Jasa harus membuat papan nama proyek sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah.

    5. PENYERAHAN LAPANGAN/AREA/TEMPAT PEKERJAAN

    Lapangan/area/tempat pekerjaan akan diserahkan kepada Penyedia Jasa terhitung sejak Berita Acara

    Serah Terima lahan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Pengumuman Pemenang

    (SPP) oleh Pemberi Tugas. Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya kontrak ,

    Penyedia Jasa harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan di tempat pekerjaan. Penyedia Jasa dianggap

    sudah memahami benar-benar mengenai letak, batas-batas maupun kondisi lapangan/tempat

    pekerjaan.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    3/182

    2

    6. PENYERAHAN RENCANA KERJA/TIME SCHEDULE

    1.  Penyedia Jasa wajib menyerahkan suatu rencana kerja/time schedule dalan bentuk bar chart, S-

    curve dan network planning kepada Pemberi Tugas dan Pengawas selambat-lambatnya 7 (tujuh)hari kalender setelah kontrak dikeluarkan, untuk memperoleh persetujuan. S-curve Penyedia Jasa

    ditandatangani oleh penandatangan kontrak.

    2.  Setelah rencana kerja disetujui, dokumen asli diserahkan Pemberi Tugas dua salinan dicetak dan

    diserahkan pada Pengawas, satu salinan ditempelkan di kantor Penyedia Jasa di tempat pekerjaan.

    3.  Berdasarkan rencana kerja tersebut, pengawas akan mengadakan penilaian secara periodik

    terhadap prestasi kerja Penyedia Jasa.

    7. PENYERAHAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

    1.  Bersamaan waktunya dengan penyerahan Rencana Kerja, Penyedia Jasa wajib pula menyerahkan

    bagan struktur organisasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek ini, untuk mendapatkanpersetujuan pengawas dan pemberi tugas.

    2.  Sebagai lampiran dari bagan struktur organisasi tersebut, Penyedia Jasa harus menyerahkan suatu

    daftar nama petugas yang akan ditugaskan lengkap dengan fungsi dan pengalaman kerjanya.

    8. PENYERAHAN WEWENANG KEPADA KUASA PENYEDIA JASA

    1.  Penyedia Jasa wajib menetapkan seorang petugas yang akan bertindak sebagai wakil atau kuasanya

    untuk mengatur dan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

    2.  Pemberian kuasa ini sama sekali tidak berarti mengurangi tanggung jawab Penyedia Jasa terhadap

    pelaksanaan pekerjaan baik sebagian ataupun keseluruhan.

    9. TENAGA AHLI

    1.  Penyedia Jasa harus menyertakan tenaga ahli yang telah ditunjuk oleh pabrik pembuat

    bahan/peralatan yang dipasang untuk mengawasi, memeriksa dan menyetel pemasangan bahan,

    peralatan sehingga bahan/peralatan tersebut dapat berfungsi dengan sempurna.

    2.  Penyedia Jasa harus menugaskan minimal seorang tenaga ahli yang harus selalu berada di proyek.

    10. PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN (SITE MANAGER)

    1.  Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam pekerjaan konstruksi bangunan ini harus diawasi oleh

    seorang yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh penandatangan kontrak (Penyedia

    Jasa) untuk mengambil keputusan di lapangan. Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas segala

    pekerjaan pada proyek ini dan harus selalu berada di lapangan (site). Bila ia akan meninggalkan site

    harus ada orang yang secara tertulis diberikan wewenang untuk mewakilinya.

    2.  Nama dan curriculum vitae site manager harus disertakan oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran

    dilakukan.

    11. PEMBERHENTIAN TENAGA AHLI DAN SITE MANAGER

    1.  Bila di kemudian hari ternyata tenaga ahli dan site manager yang ditunjuk Penyedia Jasa dianggap

    kurang atau tidak mampu, maka pengawas berhak memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengganti

    pelaksana/petugas tersebut.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    4/182

    3

    2.  Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudah surat perintah pengawas tersebut keluar,

    Penyedia Jasa harus sudah menunjuk seorang pelaksana/petugas yang baru.

    12. KOORDINASI DENGAN PIHAK LAIN1.  Untuk kelancaran pekerjaan, Penyedia Jasa mengadakan koordinasi /penyesuaian pelaksanaan

    pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya atas petunjuk ahli sebelum pengerjaan

    dimulai maupun pada saat pelaksanaan. Gangguan dan konflik di antara Penyedia Jasa harus

    dihindari. Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi tanggung jawab

    Penyedia Jasa.

    2.  Penyedia Jasa wajib bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan proyek

    ini.

    3.  Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang

    dibeli dari pihak lain dan termasuk dalam lingkup pekerjaan struktur, maka Penyedia Jasa harus

    bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dalam pekerjaan ini.4.  Penyedia Jasa harus mengijinkan, mengawasi dan memberikan petunjuk kepada sub Penyedia

    Jasanya untuk melakukan penyambungan kabel-kabel, pemasangan, sensor-sensor, peletakan

    peralatan/instansi, pembuatan sparing dan peralatan mekanikal/elektrikal, sehingga sistem struktur

    sipil secara keseluruhan dapat berjalan dengan sempurna. Dalam hal ini Penyedia Jasa masih tetap

    bertanggung jawab penuh atas peralatan-peralatannya tersebut.

    5.  Penyedia Jasa wajib melaporkan kepada konsultan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau

    gangguan-gangguan yang mungkin terjadi ada saat melaksanakan pekerjaan.

    6.  Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi mekanikal/elektrikal

    dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan harus dikoordinasikan dengan pihak lain. Penyedia Jasa harus

    sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian/pembersihan.7.  Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada dinding, lantai, langit-

    langit, untuk jalannya pipa dan kabel dilaksanakan oleh Penyedia Jasa berikut

    perapihan/finishingnya kembali.

    8.  Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh Penyedia Jasa, Penyedia Jasa

    harus meminta data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar yang diperlukan kepada Penyedia

    Jasa lain yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut melalui konsultan untuk mendapatkan

    persetujuan. Semua data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar tersebut di atas harus sudah

    mendapatkan persetujuan konsultan.

    9.  Untuk pipa dan kabel yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain harus diberi lapisan

    isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan perbaikan dan

    pemeliharaan dari segi teknis. Untuk itu Penyedia Jasa diharuskan menyerahkan gambar kerja

    kepada konsultan untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat pekerjaannya tersebut harus

    sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Penyedia Jasa.

    13. GANTI RUGI

    Pengawas dan Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atau gugatan yang diajukan oleh

    pekerja/buruh Penyedia Jasa, sub Penyedia Jasa agen-agennya, supplier atau pihak ketiga yang

    berhubungan dengan kecelakaan, kerusakan, kerugian lainnya serta gugatan apapun yang berhubungan

    dengan kontrak ini, semuanya adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    5/182

    4

    14. LEMBUR

    Apabila menurut Penyedia Jasa demi untuk mencapai target waktu penyelesaian yang sudah ditentukan

    diperlukan pekerjaan lembur, maka seluruh biaya yang timbul adalah tanggung jawab jawab Penyedia

    Jasa termasuk biaya personil untuk pengawasan selama kerja lembur.

    15. RAPAT LAPANGAN

    Rapat lapangan akan diadakan secara berkala untuk maksud koordinasi, monitoring serta mengevaluasi

    program pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa diharuskan mengundang semua sub Penyedia Jasanya

    serta mengadakan fasilitas yang diperlukan. Notulen rapat akan dibuat oleh pengawas dan akan

    dibagikan kepada semua yang berkepentingan.

    16. BUKU HARIAN

    Penyedia Jasa harus menyediakan buku harian di lapangan untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk,

    keputusan-keputusan dan detail-detail dari pekerjaan serta kejadian-kejadian di lapangan. Penyedia Jasawajib mencatat dalam buku harian ini atas semua kejadian dan kegiatan yang ada di proyek.

    17. PEMBUATAN LAPORAN PEKERJAAN

    1.  Penyedia Jasa wajib membuat laporan harian dimana tertulis proses kemajuan pekerjaan setiap hari,

    bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang didatangkan ke proyek, jumlah tenaga kerja, jenis

    pekerjaan yang dilaksanakan serta keadaan cuaca di lapangan.

    2.  Perintah-perintah/instruksi-instruksi dari pengawas baru berlaku mengikat jika ditulis dalam laporan

    harian dan telah dibubuhi tanda tangan dan nama jelas dari petugas pengawas.

    3.  Pekerjaan tambah kurang harus dicatat pula dalam laporan harian ini dengan teliti.

    4.  Penyedia Jasa juga wajib membuat laporan mingguan dan bulanan dimana tertulis rekapitulasisegala kegiatan yang berlangsung dalam minggu atau bulan tersebut.

    5.  Kelalaian dalam menyusun laporan akan terkena sanksi, yaitu penundaan pembayaran termijn.

    Pembayaran termijn hanya akan dilakukan apabila Penyedia Jasa telah melengkapi seluruh laporan.

    18. PEMBUATAN FOTO-FOTO PEKERJAAN

    1.  Penyedia Jasa wajib membuat foto-foto proyek yang menunjukkan kondisi setiap tahapan

    pelaksanaan.

    2.  Foto-foto proyek ini akan dijadikan lampiran dalam penyusunan laporan bulanan konsultan.

    3.  Foto harus dibuat rangkap 4 (empat) dalam ukuran standar dan berwarna, disusun rapi dalam

    album.

    4.  Pengambilan foto dilaksanakan sesuai dengan petunjuk konsultan dan dilaksanakan setiap 7 (tujuh)

    hari kalender dan setiap tahapan pekerjaan mulai sejak dilaksanakan pekerjaan ini.

    19. JAMINAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA

    1.  Penyedia Jasa wajib menyediakan peti yang berisi obat-obatan/alat-alat PPPK, guna pertolongan

    pertama pada kecelakaan.

    2.  Penyedia Jasa wajib menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan guna menjamin keselamatan

    kerja baik bagi pekerja-pekerja, pelaksana, petugas dari Penyedia Jasa, dari pengawas maupun dari

    pemberi tugas.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    6/182

    5

    3.  Untuk keperluan perencana dan pengawas, Penyedia Jasa wajib menyediakan helm pengaman,

    sepatu lapangan, sarung tangan pengaman, dan sebagainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.

    4.  Apabila terjadi kecelakaan, Penyedia Jasa wajib mengurus dan menyelesaikan atas biaya dantanggung jawab Penyedia Jasa.

    20. PENCEGAHAN BIAYA KEBAKARAN

    Penyedia Jasa harus melindungi daerah kerja di dalam gedung/bangunan dengan portable fire

    extinguisher kelas ABC (multi purpose dry chemical) ukuran 2,5 kg untuk setiap luasan sesuai peraturan

    yang berlaku atas biaya Penyedia Jasa.

    21. PENJAGAAN KEAMANAN DAN PENERANGAN DI TEMPAT PEKERJAAN

    1.  Penyedia Jasa harus mengusahakan adanya cukup penerangan dan penjagaan di tempat pekerjaan

    untuk menghindari terjadinya kehilangan dan pencurian terutama di luar jam kerja.2.  Untuk kepentingan keamanan, Penyedia Jasa harus mengadakan lampu kerja.

    3.  Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan atau kerusakan yang terjadi atas

    barang-barangnya.

    4.  Kehilangan yang terjadi atas barang atau alat bantu tidak dapat dijadikan alasan untuk menunda

    pelaksanaan pekerjaan.

    5.  Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan atas barang-barang dalam ruang

    yang dikerjakan dan wajib menggantinya atas biaya sendiri.

    22. PENYEDIAAN TEMPAT PERALATAN DAN BAHAN

    1.  Penyedia Jasa wajib menyediakan tempat menyimpan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukandengan bentuk, konstruksi dan ukuran sesuai dengan kebutuhan sehingga memenuhi syarat-syarat

    penyimpanan yang ditentukan.

    2.  Letak tempat peralatan ini harus disetujui oleh konsultan dan pemberi tugas.

    23. PENYEDIAAN AIR UNTUK KEBUTUHAN KERJA

    1.  Untuk keperluan kerja kerja, Penyedia Jasa wajib menyediakan air yang sedapat mungkin diambil

    dari sumber air yang sudah ada di lokasi tersebut.

    2.  Sumber air selama kerja harus terpisah dari yang akan dilaksanakan.

    3.  Pembuangan air hasil pekerjaan harus direncanakan dan disetujui oleh direksi pengawas.

    24. PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK SEMENTARA

    1.  Seluruh kebutuhan listrik disediakan dan dipasang sendiri oleh Penyedia Jasa dan diketahui direksi

    pengawas.

    2.  Pelaksana harus meminta ijin sesuai prosedur dengan pihak terkait/PLN untuk penyambungan

    listrik.

    3.  Masalah keamanan yang menyangkut listrik ditanggung oleh pelaksana.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    7/182

    6

    25. PENYEDIAAN PERALATAN KERJA

    1.  Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelaksanaan

    dan menjamin keamanannya. Peralatan yang hilang karenanya menjadi tanggung jawab Penyedia

    Jasa sepenuhnya.2.  Direksi pengawas berhak menolak setiap peralatan yang tidak cocok untuk pelaksanaan pekerjaan

    sebagaimana tercantum dalam kontrak. Tidak tersedianya peralatan yang memenuhi persyaratan

    tidak dapat dijadikan alasan kelambatan pekerjaan.

    3.  adanya perubahan merek peralatan yang telah ditentukan hanya diperkenankan dengan

    persetujuan terlebih dulu dari direksi pengawas.

    26. PENYEDIAAN BAHAN (MATERIAL APPROVAL) 

    1.  Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan yang hanya dipergunakan dalam proyek ini yang

    tercantum dalam gambar dan dokumen spesifikasi.

    2.  Penyedia Jasa harus membuat daftar bahan atau material dan jadwal pemasukan material dandisetujui direksi pengawas, termasuk cara pengangkutannya.

    3.  bahan atau material yang sudah masuk tidak boleh keluar tanpa sepengetahuan direksi pengawas.

    4.  Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke tempat pekerjaan tapi ditolak pemakaiannya oleh

    pengawas harus segera disingkirkan dari tempat kerja selambat-lambatnya 24 jam sesudah

    penolakan tersebut.

    5.  Bagian pekerjaan yang telah dimulai menggunakan bahan yang telah ditolak harus segera dihentikan

    dan dibongkar atas biaya Penyedia Jasa.

    6.  Bahan-bahan yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar.

    Semua bahan harus dalam keadaan baru dan baik. Bilamana ternyata dipakai bahan/peralatan lama,

    bekas pakai atau cacat atau rusak, Penyedia Jasa harus menggantinya dengan bahan-bahan atauperalatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi gambar-gambar atas biaya dan tanggungan

    Penyedia Jasa.

    7.  Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung jawab

    Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa harus mengganti dan memperbaiki hal tersebut di atas.

    8.  Penyedia Jasa wajib mengirim contoh bahan tersebut di atas kepada Laboratorium Penelitian Bahan

    yang ditentukan oleh pengawas, apabila pengawas sangsi dan merasa perlu meneliti kualitas barang

    yang diusulkan tersebut. Biaya penelitian bahan di laboratorium menjadi tanggung jawab Penyedia

    Jasa.

    9.  Seluruh hasil tes laboratorium wajib dikumpulkan dan diserahkan ke pemberi tugas pada waktu

    serah terima pekerjaan.

    27. TATA CARA UNTUK MEMULAI SUATU JENIS PEKERJAAN

    1.  Untuk jenis-jenis pekerjaan yang apabila dikerjakan akan mengakibatkan pada jenis pekerjaan lain

    yang tidak dapat diperiksa/tertutup oleh jenis pekerjaan tersebut, maka Penyedia Jasa wajib

    meminta kepada konsultan secara tertulis untuk memeriksa bagian pekerjaan yang akan tertutup

    itu. Setelah pekerjaan yang akan tertutup tersebut dinyatakan baik, baru Penyedia Jasa

    diperkenankan melaksanakan pekerjaan selanjutnya.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    8/182

    7

    2.  Apabila permohonan tertulis pemeriksaan tersebut di atas tidak dijawab oleh konsultan dalam

    waktu 2x24 jam sejak jam diterimanya permohonan tersebut (tidak terhitung hari libur resmi), maka

    Penyedia Jasa boleh melanjutkan pekerjaan tersebut kecuali apabila konsultan tidak meminta

    perpanjangan waktu pemeriksaan dan Penyedia Jasa menyetujuinya.3.  Apabila ketentuan-ketentuan tersebut pada huruf a dan b di atas dilanggar oleh Penyedia Jasa maka

    pengawas berhak menginstruksikan untuk membongkar bagian yang sudah dikerjakan baik sebagian

    maupun seluruhnya untuk keperluan pemeriksaan atau perbaikan. Biaya pembongkaran dan

    pemasangan kembali akan dibebankan kepada Penyedia Jasa.

    28. TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Pekerjaan hendaknya dilaksanakan pada jam-jam kerja normal kecuali apabila ada jenis pekerjaan yang

    akan dilaksanakan perlu dilakukan di luar jam kerja normal. Pada hari libur resmi, Penyedia Jasa lebih

    dahulu harus mengajukan permohonan tertulis minimal 24 jam sebelumnya kepada pengawas dan

    segala biaya untuk itu menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

    29. TATA CARA PEMERIKSAAN

    1. Konsultan akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap kualitas bahan-bahan yang akan digunakan

    dalam pekerjaan ini. Untuk ini Penyedia Jasa diharap agar benar-benar memperhatikan ketentuan dalam

    pasal tersebut di atas.

    2. Pengawas akan melakukan pengawasan ketat terhadap jenis pekerjaan yang akan, sedang maupun yang

    sudah dilaksanakan. Untuk itu Penyedia Jasa diharapkan agar benar-benar memperhatikan ketentuan

    dalam pasal-pasal tersebut di atas.

    3. Penyedia Jasa wajib membantu sepenuhnya agar seluruh proses pemeriksaan/ pengawasan tersebut di

    atas berjalan lancar.4. Segala peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan/ pengawasan tersebut harus

    disediakan oleh Penyedia Jasa.

    30. TATA CARA PENILAIAN PRESTASI PEKERJAAN

    Pekerjaan-pekerjaan yang sudah terpasang dengan baik dan sudah diterima oleh pengawas dapat dihitung

    prestasinya. Bahan-bahan yang sudah didatangkan ke lokasi proyek tapi belum terpasang tidak dapat

    dinilai prestasinya, kecuali apabila ada pertimbangan-pertimbangan khusus dari pengawas dan pemberi

    tugas.

    31. TATA CARA PERBAIKAN PEKERJAAN

    Penyedia Jasa wajib memperbaiki dan/atau mengulangi semua pekerjaan yang tidak diterima oleh

    pengawas. Segala biaya untuk ini menjadi tanggungan Penyedia Jasa. Penyedia Jasa wajib mengatur

    koordinasi kerja dengan pihak-pihak ketiga tersebut. Tanggung jawab atas kualitas pekerjaan yang telah

    diserahkan pada pihak ketiga ini tetap berada di tangan Penyedia Jasa.

    32. KOORDINASI DENGAN SUB PENYEDIA JASA

    Apabila ada bagian-bagian pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga (sub Penyedia Jasa) sesuai

    dengan ketentuan yang ada dalam Kontrak, maka untuk ini Penyedia Jasa wajib mengatur koordinasi kerja

    dengan pihak-pihak ketiga tersebut. Tanggung jawab atas kualitas pekerjaan yang telah diserahkan kepada

    pihak ketiga ini tetap berada di tangan Penyedia Jasa.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    9/182

    8

    33. PEMASANGAN IKLAN

    Pemasangan segala bentuk iklan dalam lokasi pekerjaan atau di tempat yang berdekatan harus mendapat

    ijin tertulis dari pemberi tugas.

    34. PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM DAN LINGKUNGAN / BANGUNAN YANG ADA

    1.  Penyedia Jasa wajib menjaga properti pemberi tugas dan properti umum lainnya terhadap gangguan-

    gangguan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan.

    2.  Penyedia Jasa wajib membongkar, memindahkan dan memperbaiki kembali saluran-saluran air bersih,

    saluran air kotor, saluran telepon, listrik dan sebagainya yang mungkin akan terpengaruh dan/atau

    mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan.

    3.  Penyedia Jasa wajib menjaga kondisi lingkungan selama pekerjaan berlangsung.

    4.  Penyedia Jasa wajib memelihara/menjaga bangunan yang ada di sekitar terhadap adanya gangguan yang

    diakibatkan pelaksanaan pekerjaan.5.  Segala biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

    34.  PERLINDUNGAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN

    Penyedia Jasa wajib mengadakan perlindungan yang diperlukan terhadap hasil pekerjaan yang sedang dan

    sudah selesai dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan.

    35.  PENCEGAHAN GANGGUAN TERHADAP TETANGGA

    Segala jenis pekerjaan yang mungkin akan menimbulkan gangguan terhadap penghuni yang berdekatan

    hendaknya dilaksanakan pada jam-jam yang sudah ditentukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan

    konsultan. Untuk hal tersebut tidak ada pertimbangan perpanjangan waktu maupun penambahan biaya.

    36.  PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN KERAPIAN

    Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib untuk selalu menjaga dan memelihara kebersihan dan

    kerapian lokasi pekerjaan. Untuk itu Penyedia Jasa diminta menempatkan petugas khusus untuk

    memelihara kebersihan dan kerapian.

    37.  PERBEDAAN UKURAN, KETIDAKSESUAIAN ANTARA GAMBAR DAN RKS

    1.Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti daripada ukuran skala dalam gambar. Ukuran-ukuran

    yang ada dalam gambar harus diperiksa kembali oleh Penyedia Jasa terhadap keadaan/kondisi di

    lapangan.

    2.Bila ada keragu-raguan ukuran, ketidaksesuaian dan/atau kekeliruan, maka Penyedia Jasa wajib

    memberitahukan dan meminta petunjuk kepada pengawas untuk diselesaikan.

    38.  TANGGUNG JAWAB DALAM MASA PEMELIHARAAN

    1.  Dalam masa pemeliharaan Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab untuk memelihara pekerjaan yang

    telah selesai dilaksanakan. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut ada pekerjaan-pekerjaan yang

    cacat, rusak dan/atau tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan petunjuk pengawas, maka Penyedia

    Jasa wajib memperbaiki pekerjaan tersebut secepatnya.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    10/182

    9

    2.  Apabila dalam masa pemeliharaan ini Penyedia Jasa tidak melaksanakan perbaikan-perbaikan seperti

    yang diminta pengawas/pemberi tugas, maka prestasi pekerjaan akan dikurangi sesuai dengan nilai

    pekerjaan yang belum diperbaiki tersebut dan penyerahan kedua tidak dapat dilaksanakan.

    3.  Penyedia Jasa wajib menempatkan 1 (satu) orang pada setiap hari kerja untuk merawat peralatanSipil, Arsitektur dan mengoperasikan /merawat peralatan mekanikal/elektrikal dan mendatangkan 1

    (satu) orang supervisor sekali seminggu untuk memeriksa dan melakukan penyetelan peralatan

    selama masa pemeliharaan (3 bulan).

    4.  Penyedia Jasa harus memberikan service secara Cuma-Cuma untuk seluruh sistem pekerjaan sipil,

    arsitektur dan mekanikal/elektrikal selama jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah

    proyek ini diserahterimakan untuk pertama kali dan garansi 1 (satu) tahun setelah serah terima

    kedua.

    39.  PENYEDIAAN DOKUMEN PELAKSANAAN DI LAPANGAN

    1.  Penyedia Jasa wajib menyediakan 3 set dari seluruh dokumen pelaksanaan untuk dipegangPenyedia Jasa di lapangan, pengawas lapangan dan pemberi tugas.

    2.  Seluruh dokumen tersebut di atas harus dalam keadaan jelas mudah dibaca dan sudah

    mencantumkan perubahan-perubahan terakhir.

    3.  Biaya penyediaan dokumen-dokumen tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

    40.  PEMBUATAN GAMBAR PELAKSANAAN/GAMBAR KERJA/SHOP DRAWING

    1. Penyedia Jasa wajib membuat gambar-gambar kerja dan detail pelaksanaan (shop drawing) dengan

    menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A2 lengkap dengan skala dan perhitungan-perhitungan

    yang diperlukan.

    2. Gambar-gambar tersebut harus dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek inidan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.

    3. Gambar kerja dan perhitungannya harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa dan

    disetujui pengawas atau perencana. Pekerjaan baru dapat dimulai bila shp drawing telah diperiksa

    dan disetujui oleh pengawas.

    41.  TESTING/COMISSIONING

    1.  Penyedia Jasa harus melaksanakan semua testing dan pengujian yang dianggap perlu untuk

    memeriksa dan mengetahui apakah seluruh sistem sudah dapat berfungsi dengan baik dan telah

    memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.

    2.  Semua tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan testing tersebut

    merupakan tanggung jawab pihak Penyedia Jasa. Hal ini termasuk peralatan khusus yang

    dibutuhkan untuk testing sistem seperti yang dianjurkan oleh pihak pabrik pembuat, juga

    disediakan oleh Penyedia Jasa.

    3.  Semua biaya, lisensi, testing/pengujian adalah tanggung jawab Penyedia Jasa.

    4.  Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial run pekerjaan sipil, arsitektur dan

    mekanikal/elektrikal ini harus dihadiri oleh pihak pemberi tugas, pengawas, konsultan perencana

    dan pihak yang ditunjuk untuk itu. Untuk ini harus dibuatkan berita acara bersama pemegang

    merk peralatan yang diuji dan dari Penyedia Jasa yang bersangkutan.

    5.  Keseluruhan lisensi dan hasil test comissioning harus dikumpulkan dan diserahkan ke pemberi

    tugas.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    11/182

    10

    6.  Jadwal test comissioning dan uji laboratorium harus disesuaikan dengan kurva S dan persyaratan

    yang disyaratkan.

    42.  PEMBUATAN GAMBAR-GAMBAR TERPASANG (AS BUILT DRAWING)1.  Penyedia Jasa wajib membuat gambar-gambar terpasang (as built drawing) yang disetujui oleh

    konsultan.

    2.  Gambar-gambar terpasang tersebut harus dibuat pada kertas ukuran A1 dan diserahkan

    sebanyak 1 (satu) set asli dalam bentuk kalkir dan 1 (satu) set dalam bentuk blue print kepada

    pemberi tugas dan 3 (tiga) set blue print beserta soft copy dalam bentuk CD-ROM kepada

    konsultan sebelum serah terima pertama pekerjaan.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    12/182

    11

    BAB II

    SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS

    PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

    A.  PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL1.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a.  Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakanpekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

    b.  Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yangdimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaanbeton struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

    1.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Semen PortlandHarus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas persetujuan Konsultan MK dan harusmemenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untukdigunakan.Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban,bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai dengan syaratpenumpukan semen.

    b. Pasir betonPasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dansebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

    c. Koral beton splitDigunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuaidengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satudari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang

    tepat.d. Air

    Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali danbahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.Apabila dipandang perlu Konsultan MK dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakaidiperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

    e. Besi betonDigunakan mutu U24 = 016, U39 = 016. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas daricacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI1971). Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :

    1)  Peraturan-peraturan/standard setempat yang biasa dipakai.2)  Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2.3)  Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5.4)  Perturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8.5)  Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.6)  Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Kontraktor Pekerjaan Umum (AV) No. 9

    tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457.7)  Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan Konsultan

    Perencana/Konsultan MK.8)  Standar Normalisasi Jerman (DIN).9)  American Society for Testing and Material (ASTM).10)  American Concrete Institute (ACI).

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    13/182

    12

    1.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Mutu betonMutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-250 dan harus memenuhipersyaratan yang ditentukan dalam PBI- 1971.

    b. Pembesian1)  Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-

    kait dan pembulatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI-197.2)  Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.3)  Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah

    tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja denganmemasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.

    4)  Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalamwaktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Konsultan MK.

    c. Cara pengadukan1)  Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.

    2)  Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh KonsultanMK.

    3)  Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 5cm dan maksimum 10 cm.

    d. Pengecoran beton1)  Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan

    menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemerikasaan ukuran-ukuran dan ketinggian,pemerikasaan penulangan dan penempatan penahan jarak.

    2)  Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan MK.3)  Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar

    untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti

    keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.4)  Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempatperhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan MK.

    e. Pekerjaan acuan/bekisting1)  Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang

    diperlukan dalam gambar.2)  Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukup kokoh

    dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.3)  Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (serbuk

    gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan danharus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

    4)  Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan SemenPortland) kepada Konsultan MK, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaandilakukan.

    5)  Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman,sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai dengan persyaratan.

    6)  Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng. Diameterkawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harusmemenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).

    7)  Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapanperlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.

    8)  Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    14/182

    13

    f. Pekerjaan pembongkaran acuan/bekistingPembongkaran bekisting hanya boleh, dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan MK.

    g. Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksana/Kontraktor1)  Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat-saat

    penyerahan (selesai).2)  Pekerjaan beton harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Kontraktor harus

    qualified , minimum STM  3 tahun pengalaman kerja tenaga pelaksana lapangan.3)  Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada Uraian dan syarat-

    syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik dalamnegeri maupun luar negeri.

    4)  Kontraktor harus mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian dengan pemilik, baikmengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis dan non teknis lainnya.

    5)  Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan untukdapat berdiskusi dan dapat memutuskan administratif.

    h. Contoh bahan1)  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan dulu contoh-contoh material

    misalnya : besi, koral, pasir, PC dan bahan finishing lainnya untuk mendapatkan persetujuandari Konsultan MK.

    2)  Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan MK, akan dipakai sebagai standar/pedomanuntuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.

    i. Syarat-syarat pengiriman dan penyimpanan bahan1)  Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.

    Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya yang masih tersegel danberlabel pabriknya.

    2)  Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersihsesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.

    3)  Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.4)  Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila

    ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor. j. Pengujian Mutu Pekerjaan1)  Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada Konsultan

    MK ‘Certificate Test’ bahan besi beton dari produsen/pabrik. 2)  Bila tidak ada ‘Certificate Test’, maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi beton

    maupun kubus beton di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.3)  Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda uji berupa

    kubus/silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat/ketentuan dalam PBI-1971.Pembuatannya harus disaksikan oleh Konsultan MK. Jumlah dan frekuensi pembautan kubusbeton serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI-1971.

    4)  Kontraktor diwajibkan membuat ‘Mix Design’/Rencana Campuran Beton terlebih dahulu,sebelum memulai pekerjaan beton.

    5)  Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan MK secepatnya.6)  Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggungjawab

    kontraktor.k. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan

    1)  Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelahpengecoran.

    2)  Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan- pekerjaan lain.3)  Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi

    mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.4)  Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus

    menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI-1971).

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    15/182

    14

    B.  PEKERJAAN KAYU NON STRUKTURAL2.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaanseperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi.

    a. Pekerjaan Kayu Kasar :Klos dan Pekerjaan Kayu Kasar pada umumnya.b. Pekerjaan Kayu Halus :

    1) Pintu berikut rangka.2) Pekerjaan kusen kayu, kayu halus pada umumnya, yang tertera pada gambar.

    2.2. PERSYARATAN BAHAN a. Jenis kayu yang dipakai :

    1)Kayu Kamper Samarinda, yang diawetkan, Kelas Kuat I-II Kelas awet I, mutu A. Digunakan untuk seluruhpekerjaan kayu yang disebutkan diatas, terkecuali dinyatakan lain dalam Buku Syarat-syarat Teknis danyang dinyatakan dalam gambar.

    2)Kayu Kamper Samarinda, Kelas Kuat I-II Kelas Awet I mutu A. Digunakan untuk list akhiran daun pintu danbagian lain yag termasuk pekerjaan Kayu Halus, yang dinyatakan dalam Buku Syarat-syarat Teknis dan

    yang dinyatakan dalam gambar.3)Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-masing.4)Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu,

    melintang basah dan lapuk.5)Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI. Untuk kayu Kamper

    Samarinda, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.6)Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah yang disetujui oleh Konsultan MK.7)Seluruh bahan kayu harus diawetkan dengan bahan pengawetan mengunakan sistem oven.

    b. Bidang Panel dan Pintu.1) Bahan yang digunakan untuk bidang panel, kecuali ditentukan lain adalah multiplek 4mm. Jenis bahan

    panel yang digunakan adalah multiplek, dengan muka berkualitas baik untuk bidang tampak. Tiap lembar

    multiplek yang dipakai harus mempunyai tanda/cap dari pabrik yang dikenal.2) Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus digalvanisasikan sesuai denganNI-5.

    3) Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan di satu tempat/ruanganyang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi darikerusakan.

    2.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :

    a. Semua proses pemotongan dan pembuatan dikerjakan dengan mesin, kecuali untuk detail tertentuatas persetujuan Konsultan MK.

    b. Semua pengikat berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai dengan NI-5, BabVI, pasal 14, 15 dan 17. Tidak diperkenankan pengerjaan di tempat pemasangan.

    c. Pengukuran keadaan lapangan diperlukan sebelum memulai pekerjaan untuk mendapatkanketetapan pemasangan di lapangan.

    d. Rangka kayu yang akan dipasang bahan finishing harus diperhalus, rata dan waterpass.e. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm untuk

    setiap 2 m².f. Pekerjaan Kayu Halus

    1)  Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diketam halus dan siap di-finish). Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk bagian detailtertentu kepada Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.

    2)  Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus menggunakan mesin tanpa kecualidan tidak diperkenankan mengerjakannya di tempat pemasangan.

    3)  Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku atau cara lainnya yangdisetujui Konsultan MK.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    16/182

    15

    4)  Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul atau sejenisnya yang telahdisetujui Konsultan MK.

    5)  Hindari terlalu banyak pemakuan pada permukaan kayu.6)  Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap menerima

    finish. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atausejenis, kecuali disyaratkan lain oleh Konsultan MK.

    7)  Jika diperlukan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik kualitasmaupun jenisnya kepada Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.

    8)  Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan MK. Jikaada yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.

    9)  Semua pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus di galvanisasi sesuai dengan NI-5.

    10)  Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturanbenda lain dan kerusakan-kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbuladalah tanggung jawab Kontraktor.

    11)  Kayu plint atau lainnya yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan beton

    harus diberi lapisan meni kayu 2 lapis.

    C.  PEKERJAAN LOGAM NON STRUKTURAL3.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan metal dalam hal ini meliputi :

      Pekerjaan Besi  Pekerjaan Penggantung Rangka Langit-langit.  Pekerjaan lainnya yang tercantum pada gambar.

    3.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Besi1)  Baja profil yang digunakan adalah baja ST.37 dengan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera

    pada gambar.2)  Pipa baja yang digunakan adalah Carbon Steel ST.37, dengan ukuran sesuai yang tertera padagambar.

    3)  Besi yang digunakan adalah besi minimal strip tebal 0.25 mm atau dengan type dan ukuransesuai yang tertera pada gambar.

    3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Pekerjaan Rangka Langit-langit1)  Sebelum pemasangan rangka langit-langit dilaksanakan, perlu diperhatikan pekerjaan lain yang

    erat hubungannya dengan pekerjaan ini. Pekerjaan lain yang termasuk di sini adalah :

      Elektrikal - Penerangan  Perlengkapan Instalasi yang diperlukan.

    2) 

    Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak tercantum pada Gambar Rencana Langit-langit, harusditeliti dahulu pada Gambar Instalasi pekerjaan yang dimaksud (elektrikal, mekanikal) denganKonsultan MK/Konsultan Perencana.

    3)  Pola pemasangan disesuaikan dengan Gambar Rencana yang ada.4)  Cara pemasangan menurut ketentuan pabrik yang mengeluarkan produk yang akan

    dipergunakan.5)  Pada waktu pemasangan rangka langit-langit harus diperhatikan ketinggian ceiling sesuai

    dengan gambar.6)  Sebelum pemasangan, Kontraktor harus membuat shop drawing untuk mendapatkan

    persetujuan Konsultan MK.7)  Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan (0,5 cm

    untuk setiap 2 m²).

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    17/182

    16

    b. Pekerjaan Besi1)  Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di

    lapangan.2)  Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan

    berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.3)  Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan

    mengikuti semua petunjuk Gambar Rencana secara seksama.4)  Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/gambar kerja untuk pekerjaan-pekerjaan

    tertentu dengan petunjuk Konsultan MK/Konsultan Perencana.5)  Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin potong pembakar

    yang standar. Pembakaran di bengkel atau di lapangan harus disetujui Konsultan MK.6)  Semua Pekerjaan metal yang terpotong harus disetujui Konsultan MK.7)  Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan.8)  Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.9)  Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar.10)  Pekerjaan Pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan

    pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektrodatersebut. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, catminyak dan karat.

    11)  Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akanberputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan denganbaik (wire, brush, ampelas). Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atastanggung jawab Kontraktor.

    12)  Tambahan dan angkur yang perlu harus digunakan walaupun tidak termasuk dalam gambar(lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton) meliputi dan tidak terbatas pada dudukanfixtures (toilet dan cermin).

    c. Pekerjaan Kawat Penggantung Rangka Langit-langit

    Sistem penggantung langit-langit adalah dengan menyediakan angker besi beton diameter 10 mm pada pelat betonpada jarak 1.20 x 1.20 m. Pola disesuaikan dengan pola langit-langir dan persyaratan pabrik pembuat rangkalangit-langit, kecuali dinyatakan lain dalam gambar atau petunjuk Konsultan MK.

    PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN/LIGHT CONCRETE BLOCK

    4.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yangdibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

    b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalamgambar atau sesuai petunjuk Konsultan.

    4.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Bata RinganBata ringan terbuat beton ringan dengan proses Autoclaved Aerated Concrete Hebel, Celcon,Powercon atau setara dengan ukuran 600 x 200 x 75 mm atau sesuai dengan standar ukuran pabrikpembuat.Berat jenis kering : 500 kg +/- 100 / m²Kuat tekan : 4 N / mm²Daya konduksi panas : 0.14 W/(m.k)

    b. Bahan adukan pasangan bata ringan memakai semen mortal untuk penggunaan dinding dalam dandinding luar.Warna : Abu-abu mudaPerekat : Semen Portland

    Agregat : Pasir silika dengan ukuran maksimum 3 mm.Berat jenis : Kering 1.6 kg / liter, basah 1.8 kg / liter

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    18/182

    17

    Kebutuhan air : 7.5 liter / 40 kgKekuatan tekan : > 7 N / mm²

    c. Bahan plesteran bata ringan memakai semen mortal

    Warna : Abu-abu mudaPerekat : Semen PortlandAgregat : Pasir silika dengan ukuran maksimum 2.4 mm.Berat jenis : Kering 1.5 kg / liter, basah 1.8 kg / literKebutuhan air : 4.8 kg / liter airKekuatan tekan : 3.4 N / mm² setelah 28 hariKuat rekat : > 0.3 N / mm² setelah 28 hariDaya tutup : untuk ketebalan plesteran 15 mm diperlukan 18 kg / m²

    d. Bahan acian dinding memakai semen mortalWarna : Abu-abu mudaPerekat : Semen Portland

    Bahan pengisi : Tepung batu kapurBerat jenis : Kering 1.1 kg / liter, basah 1.7 kg / literKebutuhan air : 4.8 kg / liter airKekuatan tekan : > 10 N / mm² setelah 28 hariDaya tutup : Acian dengan ketebalan 2 mm, diperlukan 3 kg / m²

    4.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    A.  Permukaan harus dalam keadaan bersih dari debu dan kotoran-kotoran lainnya yang dapatmengurangi efektifitas perekatan.

    B.  Gunakan tempat adukan yang bersih dan baik sehingga campuran tidak larut keluar dari tempatnya.C.  Tuangkan memakai semen mortal, secara bertahap ke dalam air. Aduk selama 2 menit sampai

    menghasilkan campuran yang merata, biarkan 10 menit supaya aditiv menjadi larut. Aduk kembali

    sebelum digunakan. Adukan akan baik digunakan selama 3 jam. Sebaiknya menggunakan elektrikmixer.

    D.  Untuk lapisan dasar yang berhubungan dengan beton harus mempergunakan memakai semenmortal, sedangkan untuk plesteran bata ringan kearah horizontal dan diatasnya bisamempergunakan memakai semen mortal atau setara tebal plesteran untuk bata ringan antara 1-2mm. Setalah bata ringan direkatkan satu sama lain dengan presisi dan rata, sisa plesteran harussegera dibersihkan dengan roskam/trowel yang sesuai.

    E.  Untuk pemotongan harus menggunakan gergaji yang direkomendasikan pabrik. Demikian puladengan roskam/trowel, palu karet, garukan penata dan ampelas harus sesuai rekoemndasi pabrikpembuat dan disetujui konsultan.

    F.  Untuk pembuatan lubang/cerukan untuk instalasi mekanikal dan elektrikal harus menggunakan bormesin, gergaji mesin/sircular saw sesuai dengan kedalaman yang diperlukan, untuk perapihan

    diharuskan menggunakan hand router. Posisi lubang cerukan harus sesuai dengan rekomendasikonsultan.

    G.  Untuk penutupan lubang diisi dengan plester memakai semen mortal atau dengan terlebih dahuludipasang kawat fibreglass/kasa nyamuk untuk mencegah keretakan.

    H.  Pemasangan acian dilakukan sekurang-kurangnya 24 jam setelah plesteran.I.  Pekerjaan plesteran dapat dilakuan dengan menggunakan roskam/trowel atau disemprot dengan

    menggunakan mesin semprot yang sesuai. Pemasangan plesteran dilakukan sekurang-kurangnya 24 jam setelah pemasangan blok dengan menggunakan memakai semen mortal.

    J.  Kekentalan campuran harus tetap dijaga untuk menjaga kesetabilan perletakan campuran dan dayarekat yang baik.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    19/182

    18

    E.  PEKERJAAN WATER PROOFING5.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alatbantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini

    sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini sertamemenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

    b. Bagian yang diwater proofing :1)  Daerah WC, kamar mandi, atap beton dan daerah basah lainnya.2)  Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

    5.2. PERSYARATAN BAHAN a. Water proofing yang dipakai adalah jenis Polyethylene adhesive backed water proofing sheet (jenis

    lembaran). Dengan aplikasi pemasangan tanpa pemanasan/pembakaran Ex. Fosroc proofex GPE,Sika Grout, shell coating. Water Proofing ini dapat diaplikasikan dengan perekat jenis Polyethylenefilm. Persyaratan lain adalah sebagai berikut :Berat minimal dalam 1 roll : 12 m¹ x 1 m¹/23 kg standard UEATC

    Tebal minimal : 1.5 mm standard UEATCMoscure vapour Transmission Rate : 0.41 gram/m²/24 hours standard ASTM E96 (daya

    rekat terhadap material yang sama.Adhesive to Self : 4.0 N/mm standard ASTM D 1000 (daya rekat

    terhadap beton/semen : 4.0 Nmm standard ASTMD 1000. (Daya tahan terhadap tekanan HydroStatic)

    Resistanse to Hydro Static head : 30 m standard DIN 1048Jenis kiriman material : Non Toxic (tidak beracun)Suhu pemasangan yang dianjurkan : 5° - 50° C.Penyimpanan : Maksimum 12 bulan disimpan dalam kondisi

    kering.

    b. Water proofing untuk reservoir dan STP, toilet, dan bagian-bagian yang tidak terexposed langsungpada matahari. Bahan terbuat dari campuran semen kwarsa halus dan bahan kimia aktif, Ex. BrushBond Fosroc, Sika Grout, Shell Coating.1)  Pemakaian lapisan water proofing, dengan komposisi :

      Vandex Super 0,75 kg/m².  Vandex Premix 1,00 kg/m².

    2)  Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara pelapisan, ketebalanpelapisan sampai dengan perlindungan permukaan setelah pemasangan harus mengikutipetunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen.

    3)  Pelaksanaan :

      Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak dengan menggunakan airbertekanan tinggi, termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan dicuci.

      Contraction joint harus dipahat dan diberikan special treatment sesuai dengan ketentuan.  Penyemprotan/pengkuasan dilakukan setelah tenggang waktu 15-30 menit sehinggatercapai ketentuan pemakaian bahan per meter persegi.

      Vandex Premix disemprotkan/dikuas di atas lapisan Vandex Super. Permukaan bidangharus dilindungi terhadap hujan, matahari dan angin dengan penutup plastik.

      Kelembaban harus tetap dipertahankan selama 6 hari dan jangka waktu tersebutpermukaan dinding harus disiram air.

      Test rendam dilakukan 2 x 24 jam sesudah pemasangan Vandex Premix.

    Syarat-syarat Pelaksanaan :1)  Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan

    persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.

    2)  Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkansampai keadaan yang dapat disetujui oleh Konsultan MK. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    20/182

    19

    3)  Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yangbersangkutan, dan atas petunjuk Konsultam MK.

    4)  Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harussegera melaporkan kepada Konsultan MK sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak

    dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempatitu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

    5)  Kondisi permukaan plat beton harus rata bersih dari air minyak & debu. Dengan kondisi keringpertemuan sudut tidak ada yang tajam (90°).

    6)  Pemasangan/pengaplikasian water proofing ini harus dikerjakan oleh tenaga yang sudahberpengalaman yang direkomendasikan olehn pabrik produsen material tersebut danmengikuti segala aturan dan spesifikasi teknis dari pihak produsen dari water proofing tersebut.

    7)  Jika ada terjadi kantung udara/gelembung pada water proofing sheet tersebut pekerjaan harusdiulang kembali untuk mendapatkan kondisi yang sempurna.

    8)  Pemasangan sambungan diharuskan overlap dengan lembaran kain minimal 75 mm sedangkanpada bagian ujung pertemuan/dinding minimal 150 mm dari elevasi finish lantai.

    9)  Setelah pemasangan Kontraktor diwajibkan melaksanakan test rendam selama 2x 24 jam.

    Apabila terjadi kebocoran harus segera dilakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi daripihak produsen.

    10)  Bila lantai yang di water proofing sudah di test kebocoran kontraktor diharuskan segeramelaksanakan penutupan water proofing dengan plesteran semen minimal 30 mm pada semuabagian yang di water proofing.

    11)  Setelah kering maka kontraktor diperbolehkan malakukan pekerjaan lainnya pada bagian plattersebut sesuai dengan gambar kerja/pelaksanaan.

    c. Persyaratan Standar Mutu BahanStandar dari bahan dan produser yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti :NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengancara apapun tanpa ijin dari Konsultan MK dan Konsultan Perencana.

    d. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga AhliPekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan pekerjaan harusmendapat sertifikat jaminan secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :1)  Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer’s Process Performance Warranty)2)  Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicator’s Workmanship Warranty). 

    e. Waterproofing untuk WC, kamar mandi dan daerah basah1)  Bagian-bagian yang diberi waterproofing adalah daerah WC, kamar mandi dan daerah basah

    lainnya.2)  Lapisan waterproofing terbuat dari Acrylic Polymer Gel yang diperkuat dengan jaringan serat

    kaca (fibre glass mat).3)  Ketebalan waterproofing minimal 1 mm untuk Traffigard dan diberi satu lapis fibre glass mat.4)  Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus memastikan bahwa kemiringan plat beton

    sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa-pipa pembuangan (kemiringan minimal 2 %).5)  Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan setelah

    pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan pabrik/produsen.6)  Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh Perencana, dari pilihan warna

    yang tersedia.

    f. Water proofing pada sparing pipa pembuangan air.Bahan terbuat dari dua komponen epoxy mortar A dan B, setara FOSROC. Pada waktu pelaksanaankomponen A dan B diaduk menjadi satu bagian dan kemudian dipasang pada setiap sparing pipapembuangan air terutama areal toilet/kamar mandi, roof drain. Pemasangan harus mengikutipetunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen.

    g. Pengujian

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    21/182

    20

    Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air di ataspermukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelahmendapat persetujuan dari Konsultan MK.

    h. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan

    1)  Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.Beberapa bahan tertentu harus tersegel dan berlabel pabriknya.

    2)  Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih,sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

    3)  Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.4)  Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum atau

    selama pelaksanaan.

    i. Syarat-syarat Pelaksanaan1)  Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan

    persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.2)  Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan

    sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Konsultan MK. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.3)  Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang

    bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan MK.4)  Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus

    segera melaporkan kepada Konsultan MK sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidakdibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada kelainan/perbedaan di tempatitu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

     j. Gambar Detail Pelaksanaan1)  Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada

    gambar dokumen kontrak dan disesuaikan dengan keadaan di lapangan.2)  Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup

    lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.3)  Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasukketerangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secaralengkap didalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

    4)  Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dariKonsultan MK.

    k. Contoh1)  Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari

    pabrik.2)  Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.

    l. Cara PelaksanaanPelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansipemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai dengan

    spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Konsultan MK. Khusus untuk bahanwaterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidakmempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambarpelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian lapisan atas dari lembar waterproofing iniharus diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screedmaupun material finishing.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    22/182

    21

    m. Pengamanan Pekerjaan1)  Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,

    terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.2)  Apabila terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada

    waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Kontraktor harus memperbaiki/menggantisampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan MK. Biaya yang timbul untuk pekerjaan iniadalah tanggung jawab kontraktor.

    5.3. PEKERJAAN SEALANT

    a.  Semua celah pada sambungan unit saniter dan “accessories”nya terhadap dinding, lantai maupunantara pipa.

    b.  Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding.c.  Semua celah pada kusen aluminium.

    PERSYARATAN BAHAN.

    5.3.1. Pekerjaan Sealant.

    Bahan sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan / material, tahan cuaca,kedap air, tahan terhadap garam dan alkali, bersifat elastis untuk menghadapi perubahantemperatur, tahan benturan dan berdaya lekat tinggi dan bahann dasar dari Poly Urethan.Produk : FOSROC, GE, Super SealantNama bahan : NITOSEAL 118

    PERSYARATAN PELAKSANAAN

    5.3.2. Pekerjaan Sealant.

    Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus benar-benar kering, bersih dan bebasdari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan, partikel bahan / material yangterlepas maupun noda dan kotoran lainnya. Permukaan material harus sudah di-finish.

    Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini di dalam ruangan tertutup karena sealantmemerlukan kelembaban atmosfir untuk mengeras.

    Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara pemasangan dan jenis

    sealant yang dibedakan berdasarkan macam / jenis material yaitu :

    • Material keramik / kaca.

    • Material metal.

    • Material kayu.

    • Material beton.

    • Permukaan aduk plesteran dan lain-lain.

    Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik.

    5.4. PEKERJAAN GROUTING

    Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada bahan / material metal yang tertanam dalambeton maupun pasangan bata.

    PERSYARATAN BAHAN.

    5.4.1. Pekerjaan GroutingBahan grouting dari jenis non-shrink dan non-metallic dengan pemakaian dicampur semen.Produk : Fosroc, Sika Grount, ShellNama bahan : Conbextra GP

    Bahan grouting untuk penutup / pengisi keretakan beton dari jenis epoxy dengan

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    23/182

    22

    pemakaian diinjeksikan kedalam retakan. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplicator dengangaransi.Produk : Fosroc, Sika Grount, ShellNama bahan : Conbextra GP

    PERSYARATAN PELAKSANAAN

    5.4.2. Pekerjaan Grouting

    a.  Persiapan Permukaan.

    Metal yang tertanam telah diberi cat dasar atau cat anti karat. Terkecuali untuk baja stainlesssteel, persyaratan ini tidak berlaku.Permukaan lubang pada beton maupun pasangan batu bata harus bersih dan bebas dari

    debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk adukan/semen, partikel bahan / material yang

    terlepas maupun noda dan kotoran lainnya.

    Sebelum pemberian grouting, permukaan lubang harus dibasahkan terlebih dahulutetapi tidak diperkenankan ada butiran air di atas permukaan tersebut pada waktu

    pelaksanaan grouting.

    b.  Pelaksanaan.

    Aduk grouting diisikan dari satu arah menerus hingga seluruh celah / lubang tertutuppadat, tidak ada rongga, rata permukaan agar tidak terbentuk rongga udara. Apabila celah /lubang berukuran kecil, pengisian aduk grouting dapat mempergunakan corong atau alat lain.

    c.  Perawatan (curing) dan perbaikan.Permukaan aduk grouting harus dilindungi dari pengeringan dan pengerasan yang terlalucepat yaitu dengan ditutup oleh kain basah.

    F.  PEKERJAAN PELAPIS DINDING

    6.1. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

    6.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Termasuk dalam pekerjaan dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatantermasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaanplesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

    b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar sertaseluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

    6.1.2. PERSYARATAN BAHAN

    a.  Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).b.  Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.c.  Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.d.  Penggunaan adukan mortar

    6.1. 3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjukKonsultan MK/Konsultan Perencana, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

    b. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pekerjaan bidang beton atau pasangandinding batu bata telah disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Perencana sesuai Uraian SyaratPekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

    c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar Arsitekturterutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentukprofilnya.

    d. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatannyamenggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

      Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara

    luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    24/182

    23

    permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet dan daerahbasah lainnya dipakai aduk plesteran 1PC : 3 pasir.

      Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 5 pasir.  Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang

    homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari kering benar.  Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu

    dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran adukperekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukankedap air.

    e. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa lisrtikdan plumbing untuk seluruh bangunan.

    f. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dankemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atauform tie harus tertutup aduk plester.

    g. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat

    dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya).h. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap air.i. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis

    horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya,kecuali untuk yang menerima cat.

     j. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan keping-kepingplywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang.

    k. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalamgambar, sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalanmelebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dariplesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    l. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar,

    harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuklain di dalam gambar.m. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak

    melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontraktor berkewajiban memperbaikinyadengan biaya atas tanggungan Kontraktor.

    n. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba,dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panasmatahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.

    o. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkarkembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan MK/Konsultan Perencanadengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesaikontraktor harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

    p. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajibmemelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiapkerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.

    q. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2(dua) minggu.

    r. Apabila ada sambungan plesteran dan acian lama dengan yang baru, permukaan harus rata danpresisi dengan posisi dan bentuk sesuai dengan rencana dan persetujuan Konsultan MK.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    25/182

    24

    6.2. PEKERJAAN DINDING KERAMIK/GRANIT TILE

    6.2.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkandalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

    b. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambaratau sesuai petunjuk Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    6.2.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Dinding Keramik Tile yang digunakan :1)  Jenis : Keramik tile, Kaolin putih.2)  Ukuran : 20 x 40 cm, 40 x 40 cm atau sesuai gambar

    perencanaan maupun shop drawing.3)  Finishing Permukaan : Berglazuur.4)  Produksi : KIA, Mulia, Roman.5)  Ketebalan : Minimum 6 mm.6)  Bahan Pengisi siar : Grout semen warna

    7)  Bahan Perekat : Ceramix Adhecive tile (Perekat Keramik)8)  Warna/texture : Ditentukan kemudian.

    b. Dinding Granit Tile yang digunakan :1)  Jenis : keramik Tile2)  Ukuran : 40 x 40 cm atau sesuai gambar perencanaan maupun shop

    drawing.3)  Finishing permukaan : Polished dan Unpolished4)  Produksi : NiroGranit, Granito, White hourse5)  Ketebalan : Minimum 6 mm.6)  Bahan Pengisi siar : Grout semen berwarna.7)  Bahan Perekat : Ceramix Adhecive tile (Perekat Keramik)

    8)  Warna/texture : Ditentukan kemudian.

    c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, PeraturanKeramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.

    d. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnyauntuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    e. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif dari pabriksebagai informasi bagi Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    f. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untukpenyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya danharus disetujui Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    6.2.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAANa. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan, dengan

    menggunakan perekat spesi 1 PC : 3 Pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlahpemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cmatau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dindingseperti tertera pada gambar.

    b. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap keramik harussama tidak boleh retak, gompak atau cacat lainnya.

    c. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.d. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.e. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang di

    dinding : Exhaust fan, panel, stop kontak, lemari gantung, stretcherguard dan lain-lain yang tertera

    di dalam gambar.f. Pengaturan pola warna keramik sesuai gambar dan harus disetujui oleh Konsultan MK.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    26/182

    25

    g. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan ke mana sisa ukuran harus ditentukan, harus

    dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan MK/Konsultan Perencana sebelum pekerjaanpemasangan dimulai.

    i. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar arahhorizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.

     j. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar 4-5 mm setiap perpotongan siar harusmembentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehinggamembentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanyaakan ditentukan kemudian.

    k. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan denganmenggunakan cairan pembersih untuk keramik seperti “Forstex” buatan Yuri atau sejenis.  

    l. Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan grout semen warna.

    6.3. PEKERJAAN DINDING PARTISI

    6.3.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Berkaitan dengan dinding partisi termasuk didalamnya alat bantu, tenaga, bahan-bahan danperlengkapan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan tersebut sebagaimana ditunjukan dalamgambar dan spesifikasi teknis.

    6.3.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Rangka partisi menggunakan bahan zinkalume framing system produk dalam negeri setara, yangpersyaratan selanjutnya sama dengan persyaratan pekerjaan pintu dan jendela rangka alumunium.

    b. Rangka metal Stud ukuran 89x40 mm tebal min. 0,35 mm dan metal runner ukuran 90x30 mm tebalmin. 0,35 mm, atau mengikuti standart pabrik.

    c. Panel gypsum board Panel partisi 2 muka memakai : Elephant. Jaya Board atau setara tebal 12 mm.

    6.3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapat

    persetujuan dari Konsultan MK/Konsultan Perencana.b. Sebelum pekerjaan dilakukan Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan, pengukuran dilapangan

    agar mendapat ukuran yang tepat dengan keadaan dilapangan.c. Kekuatan konstruksi dan rangka partisi harus sesuai gambar dan petunjuk dari konsultan

    MK/konsultan Perencana.d. Pasangan dinding panel partisi harus lurus horizontal/waterpass, permukaan dinding partisi arah

    vertikal harus lot dan rata tidak bergelombang.e.  Sudut-sudut dinding harus 90° dan garis pertemuan bidang-bidang pada sudutnya harus lurus dan

    presisi.

    6.4. PEKERJAAN PENUTUP ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL (ACP)

    6.4.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi peralatan, bahan, alat bantu dan lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

    pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi teknis.6.4.2. PERSYARATAN BAHAN

    a.  Rangka besi hollow 40x40x1 mm minimal dan 40x20x1 mm minimal finish zinkromate dan profilbesi baja lainnya sebagai perkuatan panel partisi sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasipabrik pembuat alumunium komposi panel yang persyaratan selanjutnya sama dengan persyaratanpekerjaan logam non struktural.

    b.  Alumunium komposit panel tebal minimal 4mm, finishing produk Alucubon, Seven, Alucopanel.c.  Skrup, baut terbuat dari galvanis dan stainles steel sesuai peruntukan dan fungsinya, ukuran dan

    type dari skrup dan baut harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.d.  Untuk penutupan celah/grove harus dengan sealant yang direkomendasikan pabrik untuk exterior

     jenis tahan asam dan ultra violet.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    27/182

    26

    6.4.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a.  Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatpersetujuan dari Konsultan MK.

    b.  Sebelum pekerjaan dilakukan Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan, pengukuran di lapangan

    agar mendapat ukuran yang tepat dengan keadaan di lapangan.c.  Kekuatan konstruksi dan rangka panel harus sesuai gambar dan petunjuk dari Konsultan dan

    rekomendasi pabrik pembuat.d.  Pasangan dinding panel harus lurus horizontal/waterpass, permukaan dinding panel arah vertikal

    harus lot dan rata tidak bergelombang.e.  Pemotongan, bendung/tekukan, pembuatan celah, pembuatan lubang harus lakukan di work shop

    dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.f.  Penutupan sambungan harus rata dan tertutup sempurna dengan jarak sesuai gambar perencanaan.g.  Semua hubungan panel dengan material lain harus presisi dan rapi tidak ada cacat.

    6.5. PEKERJAAN CURTAIN WALL

    6.5.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi peralatan, bahan, alat bantu dan lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaanpekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi teknis.

    6.5.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Rencana dan spesifikasi pabrik pembuat curtain walll system dengan rangka Exposed Mullionuk.100x50/ Tr 50x40mm ex Alexindo, YKK, finish powder coating dengan kaca panasap tebal 8 mmatau mengikuti gambar ex asahimas yang persyaratan selanjutnya sama dengan persyaratanpekerjaan logam/non struktural.

    b. Curtain wall system panel menggunakan kaca ex panasap tebal 8 mm atau mengikuti gambar exAsahimas, Mulia Glass, modul ukuran disesuaikan dengan gambar rencana.

    c. Accessories curtain wall system lengkap sesuai dengan gambar rencana dan merupakan satu

    kesatuan dari perlengkapan medical wall system.6.5.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatpersetujuan dari Konsultan MK/Konsultan Perencana.

    b. Sebelum pekerjaan dilakukan Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan, pengukuran dilapanganagar mendapat ukuran yang tepat dengan keadaan dilapangan.

    c. Kekuatan konstruksi dan rangka medical wall system harus sesuai gambar dan petunjuk dariKonsultan Perencana.

    d. Pasangan dinding panel medical wall system harus lurus horizontal/waterpass, permukaan dindingmedical wall system arah vertikal harus lot dan rata tidak bergelombang.

    e. Semua pelaksanaan pekerjaan pemasangan yang berhubungan dengan pekerjaan lain/paket lainharus dikoordinasikan terlebih dahulu dan disetujui oleh Konsultan MK.

    G. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

    8.1. PEKERJAAN SUB-LANTAI/RABAT BETON

    8.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantuyang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yangbaik.

    b. Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagaialas lantai finishing.

    8.1.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971 (NI-2), PVBB 1956dan NI-8.

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    28/182

    27

    b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnyakepada Konsultan MK untuk disetujui.

    8.1.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    a. Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub-lantai harus dipadatkanuntuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yangmaksimum, pemadatan dipergunakan alat timbris.

    b. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih dan bebasalkali, asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisanpasir urug yang disyaratkan minimum 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehinggadiperoleh kepadatan yang maksimal.

    c. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan lantai kerja atau sub-lantai setebal 5 cm atau sesuai yangditunjukkan dalam gambar detail dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 koral.

    d. Untuk pasangan di atas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed)campuran 1 PC : 2 pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai, terutamadi daerah basah dan teras.

    e. Lantai kerja atau sub-lantai beton tumbuk di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah dan teras.

    8.2. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK ,GRANIT TILE

    8.2.1. LINGKUP PEKERJAAN

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnyauntuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

    b. Pasangan lantai Keramik dan Granit Tile ini dipasang pada seluruh detail yangdisebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

    8.2.2. PERSYARATAN BAHAN

    a. Lantai Keramik yang digunakan :1)  Jenis : Ceramic Tile/Rock Tile

    2)  Ukuran : 40 x 40 cm, 10 x 40 cm, 10 x 20 cm hospital plint (cove base),bentuk sudut & jenis texture disesuaikan dengan produk yangada.

    3)  Finishing permukaan : Glasur, antislip, rock tile (ditentukan kemudian)4)  Produksi : Mulia, Roman, KIA.5)  Ketebalan : Minimum 6 mm.6)  Bahan Pengisi siar : Grout semen berwarna.7)  Bahan Perekat : Ceramix Adhecive tile (Perekat Keramik)8)  Warna/texture : Ditentukan kemudian.

    b. Lantai Granit Tile yang digunakan :1)  Jenis : Granit Tile

    2)  Ukuran : 60 x 60 cm (homogenious tile) 10 x 20 untuk plint (cove base).3)  Finishing permukaan : Polished dan Unpolished4)  Produksi : NiroGranit, White Hourse, Granito5)  Ketebalan : Minimum 10 mm.6)  Bahan Pengisi siar : Grout semen berwarna.7)  Bahan Perekat : Ceramix Adhecive tile (Perekat Keramik)8)  Warna/texture : Ditentukan kemudian.

    c . P e n g e n d a l i a n se l u r u h p e ke r j a a n i n i h a r u s se su a i d e n g a n p e r a t u r a n - p e r a t u r a n

     A S TM , p e r a t u r a n k e r am i k I n do n e si a ( NI - 19) , P V B B 1 970 d a n P VB I 198 2 .

    d. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukandalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM.

    e . B a h a n - b a h a n y a n g d i g u n a ka n se b e l u m d i p a sa n g t e r l e b i h d a h u l u h a r u sd i se r a h ka n c o n t o h - c o n t o h n y a ke p a d a P e r e n c a n a / P e n g a w a s

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    29/182

    28

    8.2.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    1)  Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola granit tile.2)  Granit tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.3)  Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 4 pasir pasang dan ditambah bahan

    perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahanperekat.

    4)  Bahan granit tile sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asamalkali) sampai jenuh.

    5)  Hasil pemasangan lantai granit tile harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata,tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.

    6)  Pola, arah dan awal pemasangan lantai granit tile harus sesuai gambar detail atau sesuai petunjukKonsultan MK. Perhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.

    7)  Jarak antara unit-unit pemasangan granit tile satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya,maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan samadalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongantegak lurus sesamanya.

    8)  Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telahdisyaratkan diatas.

    9)  Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong keramik/granit khusus sesuaipersyaratan dari pabrik.

    10)  granit tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan granittile, hingga betul-betul bersih.

    11)  Granit tile yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungidari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

    12)  Granit tile plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu sikudengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

    H. PEKERJAAN SCREEDING 

    1.  Lingkup PekerjaanPekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata/level dan rusak sesuai yangdisebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

    2.  Persyaratan Bahan

    Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir bermutu baik dan airpencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

    3.  Syarat-syarat Pelaksanaan

    a)  Screeding lantai dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton plat lantai, dibersihkan dari segalabongkaran, kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.

    b)  Bahan screeding merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang sudah diayak halus dan

    dilarutkan dengan air.c) Tebal screeding disesuaikan dengan finishing pelapis lantai yang ditunjukkan oleh gambar rencana. Dan

    tergantung dari toleransi kerataan keseluruhan lantai beton.d)  Sebelum dilakukan screeding, alas/dasar lantai harus dibersihkan dengan air bersih. Setelah

    dibersihkan, lalu disiram dengan cairan air semen maksimum ditunggu selama 20 menit, setelah itubaru dilakukan pekerjaan screeding.

    e)  Pekerjaan dilakukan secara sekaligus pada masing-masing lokasi pemasangan/ruangan. 

    f) Permukaan  lapisan screed harus dibasahi selama beberapa hari untuk kesempurnaan pengeringan.

    g)  Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan setelah screeding benar- benarkering atau setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK.

    I.  PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

    9.1. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

  • 8/16/2019 Rks Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Tangsel

    30/182

    29

    a. Lingkup Pekerjaan1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk

    melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.2) Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan

    dalam gambar.

    b. Persyaratan Bahan1) Bahan Rangka

    a)  Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri yang ex Alexindo,YKK.

    b)  Bentuk dan profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui