80
APRIL-JUNI 2017 1 T ak ada masa mudah selepas 2015. Oversupply se- men di domestik masih terjadi, diperparah dengan pendirian pabrik-pabrik baru oleh pemain lama maupun new entrants. Dari sisi konsumen, ini jelas menguntungkan karena mereka mempunyai banyak opsi merek semen yang akan dibeli. Belum lagi bila terjadi perang harga antar produsen. Semen Indonesia sadar betul apa saja konsekuensi dari situasi ini. Makanya saya katakan, ‘sekarang ini tidak ada pekerjaan yang susah, yang ada susah sekali.’ Kompetisi di industri persemenan kini tidak sekadar soal kualitas, popu- laritas merek, ataupun harga murah. Lebih penting dari itu adalah persaingan merebut customer yang kian lama ber- tambah rasional. Agak naif kalau kita terus-terusan berharap fanatisme mereka terhadap merek Semen Padang, Semen Gresik maupun Semen Tonasa. Sebab, merek-merek baru terus bermunculan dan ber- lomba-lomba mencuri hati customer. Gempuran iming-iming bisa membuat customer tradisional SMI Group gamang. Tak tertutup kemungkinan mereka coba-coba beralih ke merek lain. Toh, produk baru itu juga berlogo SNI serta harganya lebih murah. Apa yang bisa kita perbuat? Ada tiga hal yang bisa kita lakukan, yaitu Customer focus, strentghening Holding, serta Transformation (CHT). Perlu digarisbawahi, customer SMI nanti bukan lagi distributor, melainkan merangsek ke bawah sampai end user. Kita mesti benar-benar fokus pada mereka, memperkuat ikatan emosional agar tidak mudah tergiur produk lain. Customer focus bukan semata slogan pembangkit seman- gat karyawan, bukan pula retorika untuk mencapai tujuan sesaat. Costumer focus yang bermuara pada kepuasan pelang- gan harus dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan. Karena ada hubungan erat antara fokus pada pelanggan de-ngan kepuasan pelanggan, yang ujung-ujungnya adalah tingkat keuntungan yang diraih perusahaan. Menghadirkan layanan prima (excellent service) menjadi sesuatu yang bersifat mutlak. Kenali mereka—baik secara fisik maupun emosional--, dengarkan keluhan, saran maupun harapannya, lalu penuhi. Layanan prima memungkinkan peru- sahan menggaet customer baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Perlu diingat, jika bicara ‘fokus pada pelanggan’ maka konteks seharusnya adalah pelanggan internal dan eksternal. Tak sedikit perusahaan yang lupa dan hanya berkonsentrasi pada pelanggan eksternal alias para pembeli semen. Mereka abai terhadap pelanggan internalnya, yaitu para karyawan yang harus dididik tata cara melayani customer dengan baik. Membangun service culture tidak bisa dilakukan sesaat, tidak cukup melalui pelatihan-pelatihan instan menjelang di- gelarnya awarding kepuasan pelanggan. Jika ingin mendeka- ti customer dengan hati, maka tempa hati kita masing-masing agar bisa berempati. Itu butuh proses dan teladan tak kenal henti dari pimpinan. Seluruh karyawan SMI mesti paham bahwa customer punya harapan atas layanan yang mereka dapat. Harapan itu adalah better (lebih baik), faster (lebih cepat), newer (lebih baru), cheaper (lebih murah), serta more simple (lebih sederhana). Di luar masalah customer, perusahaan ini harus melan- jutkan transformasinya menjadi entitas yang selalu berdiri pada zamannya. Tidak ketinggalan, bukan pula melampaui peradaban industri persemenan. Ada dua jenis perubahan dalam dunia bisnis, yaitu turn around (putar haluan) dan transformation. Turn around artinya melakukan perubahan tapi masih dalam portofolio yang sama. Sementara transformasi sudah go beyond dari portofolio yang existing. SMI bakal mela- kukan turn around karena semennya masih dominan, dan masih akan dominan dalam beberapa tahun ke depan. Mari lebih fokus pada pelanggan, tapi jangan lupa holding mesti dikuatkan agar SMI bisa bertransformasi seperti yang kita cita-citakan. (*) RIZKAN CHANDRA DIREKTUR UTAMA PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. POJOK CEO Customer Focus

RIZKAN CHANDRA DIREKTUR UTAMA PT Semen …semenindonesia.com/wp-content/uploads/2017/11/Sinergi...men di domestik masih terjadi, diperparah dengan pendirian pabrik-pabrik baru oleh

Embed Size (px)

Citation preview

APRIL-JUNI 2017 • • 1

Tak ada masa mudah selepas 2015. Oversupply se-men di domestik masih terjadi, diperparah dengan pendirian pabrik-pabrik baru oleh pemain lama maupun new entrants. Dari sisi konsumen, ini jelas menguntungkan karena mereka mempunyai banyak

opsi merek semen yang akan dibeli. Belum lagi bila terjadi perang harga antar produsen.

Semen Indonesia sadar betul apa saja konsekuensi dari situasi ini. Makanya saya katakan, ‘sekarang ini tidak ada pekerjaan yang susah, yang ada susah sekali.’ Kompetisi di industri persemenan kini tidak sekadar soal kualitas, popu-laritas merek, ataupun harga murah. Lebih penting dari itu adalah persaingan merebut customer yang kian lama ber-tambah rasional. Agak naif kalau kita terus-terusan berharap fanatisme mereka terhadap merek Semen Padang, Semen Gresik maupun Semen Tonasa.

Sebab, merek-merek baru terus bermunculan dan ber-lomba-lomba mencuri hati customer. Gempuran iming-iming bisa membuat customer tradisional SMI Group gamang. Tak tertutup kemungkinan mereka coba-coba beralih ke merek lain. Toh, produk baru itu juga berlogo SNI serta harganya lebih murah.

Apa yang bisa kita perbuat? Ada tiga hal yang bisa kita lakukan, yaitu Customer focus, strentghening Holding, serta Transformation (CHT). Perlu digarisbawahi, customer SMI nanti bukan lagi distributor, melainkan merangsek ke bawah sampai end user. Kita mesti benar-benar fokus pada mereka, memperkuat ikatan emosional agar tidak mudah tergiur produk lain.

Customer focus bukan semata slogan pembangkit seman-

gat karyawan, bukan pula retorika untuk mencapai tujuan sesaat.

Costumer focus yang bermuara pada kepuasan pelang-gan harus dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan. Karena ada hubungan erat antara fokus pada pelanggan de-ngan kepuasan pelanggan, yang ujung-ujungnya adalah tingkat keuntungan yang diraih perusahaan.

Menghadirkan layanan prima (excellent service) menjadi sesuatu yang bersifat mutlak. Kenali mereka—baik secara fisik maupun emosional--, dengarkan keluhan, saran maupun harapannya, lalu penuhi. Layanan prima memungkinkan peru-sahan menggaet customer baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama.

Perlu diingat, jika bicara ‘fokus pada pelanggan’ maka konteks seharusnya adalah pelanggan internal dan eksternal. Tak sedikit perusahaan yang lupa dan hanya berkonsentrasi pada pelanggan eksternal alias para pembeli semen. Mereka abai terhadap pelanggan internalnya, yaitu para karyawan yang harus dididik tata cara melayani customer dengan baik.

Membangun service culture tidak bisa dilakukan sesaat, tidak cukup melalui pelatihan-pelatihan instan menjelang di-gelarnya awarding kepuasan pelanggan. Jika ingin mendeka-ti customer dengan hati, maka tempa hati kita masing-masing agar bisa berempati. Itu butuh proses dan teladan tak kenal henti dari pimpinan.

Seluruh karyawan SMI mesti paham bahwa customer punya harapan atas layanan yang mereka dapat. Harapan itu adalah better (lebih baik), faster (lebih cepat), newer (lebih baru), cheaper (lebih murah), serta more simple (lebih sederhana).

Di luar masalah customer, perusahaan ini harus melan-jutkan transformasinya menjadi entitas yang selalu berdiri pada zamannya. Tidak ketinggalan, bukan pula melampaui peradaban industri persemenan. Ada dua jenis perubahan dalam dunia bisnis, yaitu turn around (putar haluan) dan transformation.

Turn around artinya melakukan perubahan tapi masih dalam portofolio yang sama. Sementara transformasi sudah go beyond dari portofolio yang existing. SMI bakal mela-kukan turn around karena semennya masih dominan, dan masih akan dominan dalam beberapa tahun ke depan. Mari lebih fokus pada pelanggan, tapi jangan lupa holding mesti dikuatkan agar SMI bisa bertransformasi seperti yang kita cita-citakan. (*)

RIZKAN CHANDRADIREKTUR UTAMA PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

POJOK CEO

CustomerFocus

• • APRIL-JUNI 20172

DAFT

AR IS

I6-20

KILAS

22-31FOKUSCHEAPER, FASTER, BETTERPersaingan luar biasa dalam menjual semen serta produk turunannya tidak bisa lagi dihadapi dengan cara-cara biasa. perlu strategi dan kiat-kiat istimewa agar produk Semen Indonesia group tetap jadi pilihan utama cus-tomer. intinya, smi harus hadir sedekat-dekatnya dengan end user, baik secara fisik maupun emosional.

32-41INSIDE

KSO SELAMATKAN DANA PERUSAHAAN

RP 4 TRILIUNTerhitung sejak 1 januari

2017, kerja sama operasi (KSO) antara Semen Indone-sia dan Semen Gresik resmi berlaku. Langkah bisnis itu merupakan lanjutan trans-

formasi korporasi untuk menegaskan fungsi Semen Indonesia sebagai holding. Mengapa harus ada KSO? Apa pula keuntungannya

bagi perseroan?

MAHENDRA SIREGAR PERGI, BANG YOS DATANGRUPS Tahunan Semen Indonesia di Jakarta, Jumat (31/3), menandai bera-khirnya masa tugas Komisaris Utama Mahendra Siregar. Pos yang diting-galkan Mahendra selanjutnya diisi Letnan Jenderal TNI (pur) Sutiyoso.

APRIL-JUNI 2017 • • 3

62-65 MITRA LOBSTER ANTAR LILIK HARIJANTOJADI KEPALA DESA

66-70 CSRSEMEN PADANG KUCURKAN KREDIT RP 2,6 MILIAR UNTUK 99 UMKM DI SUMBAR

72-75 KULINERBAREH RANDANG dan BUBUR MANADO RASA MAKASAR

76-77 RANAHMENRE BARUGARitual menempati bangunan baru khas warga Desa Biring-ere, Kecamatan Bungoro, Pangkep, Sulawesi Selatan.

78-79 HOBIKLUB MENEMBAK KOMBATSENA SUMBARSelain menghabiskan waktu luang, komunitas ini kerap membantu petani membasmi hama yang menyerang tanaman.

80 OLEH-OLEHKUE JANDA LEGIT MENGGODAPenganan tradisional yang sampai sekarang masih dige-mari warga Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

42-53 JEMPOL SMI-AI HASILKAN BENEFIT RP 880 MILIARSMI-AI tahun 2015-2016 yang dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, potensi benefit yang dihasilkan menca-pai Rp 880 miliar atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2014) senilai Rp 777 miliar.

55-57 WANITAKEGIATAN IBU-IBU KIKST, IIKSMI, dan IIP BUMN JATIM

58-61 DESTINASIINDAHNYA NAGARI PARIANGAN dan EKSOTISNYA“GRAND CANYON” ALA BARRU.

54 JELITAMAGFIRATUR RAHMAStaf Biro SDM PT Semen Tonasa

• • APRIL-JUNI 20174

SINERGI Edisi 17 • Th IV • April-Juni 2017

BIJAKKATAKATA

“Ketika kamu merasa sendiri dan tak ada yg peduli, ingatlah bahwa ada seseorang di luar sana yg begitu ingin

memiliki hidup yang kamu jalani.”

“Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena membag-inya. Ketahuilah, kebahagiaan bertambah ketika kamu

bersedia untuk berbagi.”

“Keburukan bukan untuk diperbaiki tapi dihilangkan, se-dangkan kekurangan bukan untuk dihilangkan tapi untuk

diperbaiki.”

“Saat kau membalas kebencian dengan amarah dan caci maki, saat itulah musuhmu menang.”

“Rejeki itu tidak identik dengan uang dan harta, karena rejeki yang paling berharga dalam kehidupan adalah keju-

juran untuk mengakui kesalah yang diperbuat.”

“Hati nurani yang hidup akan membuat seseorang sa-dar telah berbuat kesalahan dan semangat untuk memper-

baikinya sehingga kesalahan tidak akan terulang lagi.”

(Andy F. Noya)

No. 17/Tahun IV/April-Juni 2017

Majalah triwulanan SINERGI diterbitkan secara bersama oleh jajaran Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Penasehat:Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Penanggung Jawab:Sekretaris Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Sekretaris Perusahaan PT. Semen PadangSekretaris Perusahaan PT. Semen Tonasa

Pemimpin Redaksi:Kabiro Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Redaktur:Kabiro Humas & CSR VO-PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Kabiro Humas PT. Semen PadangKabiro Komunikasi PT. Semen Tonasa

Kontributor dari GresikZainal Arifin

Firman Safiudin BahariKuncoro BowoRam Surahman

Sumarlin

Alamat Redaksi:PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk

Gedung Utama Semen GresikJalan Veteran Gresik, Jawa Timur

Telp. 031-3981731/3981733Fax. 031-3983209/3972264

Email: [email protected]: www.semenindonesia.com

PT SEMEN PADANGKontributor:Hardi Andri

OktaveriRony Asrico Putra

Roni PutraRio P Nugraha

Yan Firdaus (Fotografer)Iqbal Ferdito (Fotografer)Ridwan Hadi (Fotografer)

Febrizon (Fotografer)

Main Office Semen PadangIndarung Padang, Sumatera Barat

Telp. 0751-815250Fax. 0751-815590

Email: [email protected]: www.semenpadang.co.id

PT SEMEN TONASAKontributor:

Muhammad JerynindraMuhammad Safri

Indra Ishab (Fotografer)

Kantor Pusat Semen TonasaBiring Ere - Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan

Telp. 0410-312345Fax. 0410-310113, 310006-008

Email: [email protected]: www.sementonasa.co.id

Redaksi menerima tulisan, artikel/opini atau foto khususnya yang berkaitan dengan materi dan memiliki relevansi dengan Majalah SINERGI, Panjang tulisan max. 6000 karakter (termasuk spasi). Naskah, foto, dan identitas lengkap penulis dikirimkan kepada

redaksi baik langsung atau via email.

APRIL-JUNI 2017 • • 5

JENDELA

• • APRIL-JUNI 20176

RUPS TAHUNAN SEMEN INDONESIA

MAHENDRA SIREGAR PERGI,BANG YOS DATANG

KILAS

Gerbong pergantian pengu-rus perseroan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. kembali bergerak. RUPS

Tahunan Semen Indonesia di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat (31/3), menan-dai berakhirnya masa tugas Komisaris Utama Mahendra Siregar. Pria kelahiran 17 Oktober 1962 itu diangkat menjadi komisaris pada RUPSLB, 26 Juni 2012.

Pos yang ditinggalkan Mahendra selanjutnya diisi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso atau kerap disapa Bang Yos. Sutiyoso bukanlah nama asing karena pernah menjadi gubernur DKI Jakarta selama dua periode. Tera-khir dia adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sebelum digantikan Budi Gunawan pada 9 September 2016. Se-lain Bang Yos, nama baru yang mengisi jajaran komisaris maupun direksi adalah Astera Primanto Bhakti, Nasaruddin Umar serta Agung Yunanto.

Mahendra bukan satu-satunya komisaris yang mengakiri masa tu-gasnya, karena juga ada M Zaidun dan Marwanto Harjowiryono. Sementara di deretan direksi, RUPS memberhentikan dengan hormat Gatot Kustyadji dari jabatan Direktur Enjiniring dan Proyek. Para pemegang saham menyetujui penunjukkan Aunur Rosyidi sebagai Di-rektur Enjiniring & Proyek yang baru.

Adapun Agung Yunanto dipercaya menjadi Direktur SDM & Hukum, meng-gantikan Ahyanizzaman yang mendapat tanggung jawab baru sebagai Direktur Pemasaran & Supply Chain.

“Terima kasih kepada jajaran komisaris, direksi, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya atas

kepercayaan yang diberikan kepada saya. Selama lima tahun ini saya ikut dalam transisi Semen Indonesia men-jadi strategic holding yang utuh,” tutur Mahendra Siregar saat memberikan pesan dan kesannya.

Dia bangga menjadi bagian kelu-arga besar SMI, sebuah perusahaan BUMN yang telah listed company dan terus bertumbuh menuju multinasional company. Masa transisi SMI, menurut Mahendra, tidaklah mudah karena berlangsung di tengah kondisi industri persemenan yang diwarnai oversupply. Kendati begitu di tahun 2016 perseroan mampu menunjukkan performa yang baik, dalam arti tidak turun dibanding tahun sebelumnya. “Itu bisa dilihat dari berbagai indikator,” sebut mantan Wakil Menteri Keuangan ini.

Namun bila ada yang berpendapat bahwa itu merupakan capaian ter-baik SMI, Mahendra mengatakan, “ You haven’t seen the best yet, karena yang betul-betul terbaik masih akan terjadi. SMI akan menjadi perusahaan yang membanggakan, baik di tingkat nasional, regional maupun global. Semua berkat tim yang kuat dan solid, termasuk dukungan dari para pemeg-ang saham.”

Kepada pemegang saham yang masih bertanya-tanya tentang performa SMI saat ini, sehingga ragu dalam mengambil keputusan, Mahendra menyarankan ambil keputusan segera. “This is the best time to invest, karena dengan penyempurnaan dan pengua-tan tim, saya yakin kita semua akan melihat capaian terbaik perusahaan grup SMI yang sangat kita banggakan,”

tegas Mahendra. Hal sama dipaparkan Gatot Kusty-

adji, sembari mengucap terima kasih kepada seluruh karyawan SMI Group, baik di opco Semen Padang, Semen Tonasa maupun Semen Gresik. Karier doktor bidang SDM dari Universitas Brawijaya ini memang komplet, karena dia pernah bertugas di Semen Padang selama 15 tahun, Semen Tonasa 8 tahun, Semen Gresik 3 bulan, serta 3 tahun di jajaran direksi SMI. “Doa sen-antiasa saya panjatkan bagi rekan-rekan dan SMI Group, semoga selalu diberi keberkahan, sukses dan berjaya. We are the champion,” tandas Gatot.

Sedangkan M Zaidun, yang diang-kat menjadi komisaris tahun 2014, mengaku beruntung bisa bergabung dengan SMI karena jadi lebih paham seluk- beluk dunia bisnis. Pria 65 tahun ini memang berlatar belakang pendidik, tepatnya dosen sekaligus Dekan Fakul-tas Hukum Unair Surabaya. “Mohon maaf kalau ada yang kurang selama saya bertugas, dan semoga ke depan SMI semakin jaya,” ucapnya.

Perubahan kepengurusan perseroan ini langsung diumumkan Dirut SMI Riz-kan Chandra kepada media. “Di jajaran direksi ada satu nama baru yang masuk, Agung Yunanto, serta pengalihan tugas Ahyanizzaman menjadi direktur Pemasa-ran & Supply Chain, Johan Samudra direktur Produksi & Strategi Bisnis, Budi Siswoyo menjadi direktur Pengem-bangan Usaha & Litbang, serta Aunur Rosyidi sebagai direktur Enjiniring dan Proyek,” terang Rizkan usai RUPS berta-juk ‘Memenangkan Persaingan Melalui Transformasi’ tersebut. (lin/znl/SG)

DEWAN KOMISARIS SEMEN INDONESIA NO JABATAN NAMA

1 Komisaris Utama Sutiyoso2 Komisaris Hambra3 Komisaris Sony Subrata4 Komisaris Astera Primanto Bhakti5 Komisaris Independen Wahyu Hidayat6 Komisaris Independen Djamari Chaniago7 Komisaris Independen Nasaruddin Umar

DEWAN DIREKSI SEMEN INDONESIA NO JABATAN NAMA

1 Direktur Utama Rizkan Chandra2 Direktur Keuangan Darmawan Junaidi3 Direktur Pemasaran & Supply Chain Ahyanizzaman4 Direktur Produksi & Strategi Bisnis Johan Samudra5 Direktur Pengembangan Usaha & Litbang Budi Siswoyo6 Direktur Enjiniring & Proyek Aunur Rosyidi7 Direktur SDM & Hukum Agung Yunanto

APRIL-JUNI 2017 • • 7

Tak ada kamus bersantai di benak Sutiyoso. Empat hari setelah ditunjuk men-jadi komisaris utama (Komut)

Semen Indonesia, pria yang akrab disapa Bang Yos itu langsung turun ke lapangan. Kamis (6/4), sehari penuh dia berkunjung ke Pabrik Rembang, berdialog dengan warga sekitar, serta melihat lahan tambang existing yang ada sejak 1996.

Sehari berikutnya Bang Yos sing-gah ke Pabrik Tuban dan mendapati pengelolaan pabrik yang ramah ling-kungan, jauh dari kesan ”seram” yang dibayangkan masyarakat selama ini. ”Saya hadir di sini untuk mendalami respons masyarakat terhadap pabrik itu seperti apa. Karena pemberitaan selama ini saya nilai simpang siur. Ya, di media sosial, cetak, elektronik, sacara nasional seperti itu. Dan celakanya, ini sudah mencuat di dunia internasional,” tutur Bang Yos setelah berdialog dengan warga di gazebo embung Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Setelah menemui warga yang pro maupun kontra, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa fakta di lapangan bertolak belakang dengan apa yang dimengerti orang-orang di Jakarta. ”Ternyata 95 persen warga (ring I) mendukung pendirian pabrik. Dan ini adalah perusahaan pemeritah yang tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya sendiri. Nggak akan pernah ada pabrik di sini kalau ujung-ujung-nya menyengsarakan warga,” tegasnya.

Buktinya, pabrik belum beroperasi tapi sudah memberikan berbagai fasilitas untuk meningkatkan kehidu-pan masyarakat sekitar. Misalnya embung atau danau penampung air, pipanisasi air bersih, pelatihan ket-

erampilan, bantuan keagamaan, dan lainnya. ”Makanya, mereka mendesak saya supaya menyampaikan kepada Pak Jokowi agar pabrik ini segera ber-operasi. Mereka mengerti manfaatnya seketika dan yang akan datang,” imbuhnya.

Menurut penuturan warga, dulu anak-anak tidak mau disekolahkan sampai SMP. Begitu pabrik berdiri, mereka minta disekolahkan agar nanti bisa bekerja di Semen Indonesia. Berkaca dari sana, Bang Yos memin-ta masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang simpang siur, tapi sebaiknya datang langsung ke lapang-an. ”Seperti yang saya lakukan ini. Sehingga kita objektif, tahu fakta yang sebenarnya seperti apa. Seluruh info yang saya dapat ini akan saya laporkan kepada presiden, info yang betul-betul objektif dan A1. Sebab, seorang penentu kebijakan itu tidak boleh salah membuat keputusan gara-gara masukan yang keliru,” beber kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sebelum digantikan Budi Gunawan pada 9 September 2016 itu.

Termasuk soal tuntutan warga agar Pabrik Rembang segera diresmikan, Bang Yos berjanji meneruskannya langsung kepada Presiden Jokowi. ”Sebenarnya masalah ini akan selesai kalau presiden datang dan meres-mikan Pabrik Rembang. Sebagai komisaris, saya juga punya harapan sama,” ucap Bang Yos.

KAGUMI PABRIK TUBAN Sehari berikutnya Bang Yos dibuat

terkesima dengan apa yang dilihatnya di Pabrik Tuban. Rampung bertemu jajaran manajemen Semen Gresik yang dipimpin Dirut Sunardi Prionomurti di lantai 7 kantor pusat SG di Tuban,

Sutiyoso langsung melihat-lihat area tambang batu kapur dan tanah liat.

Area itu dipilih karena sering dijadikan komoditas pihak-pihak ter-tentu untuk menyerang SMI. ”Opini di luar yang dibangun, baik di dalam maupun luar negeri, tentang kita itu kan kejam. Menzalimi petani, nggak peduli dengan lingkungan, aktivitas tambang kita merusak lingkungan, serta sederet cap negatif lainnya,” ungkapnya.

Faktanya, apa yang dia saksikan berbeda 180 derajat. ”Sama sekali jauh dari opini yang diciptakan itu. Saya sungguh kagum dengan apa yang telah dilakukan Semen Indo-nesia dalam mengelola tambang dan juga pabriknya. Kalau di Tuban bisa, saya yakin kisah sukses ini juga bisa diterapkan di Rembang,” papar letnan jenderal TNI (pur) kelahiran Semarang itu.

Sekali lagi, Bang Yos bakal menyampaikan apa yang dilihatnya di Rembang dan Tuban kepada pres-iden. Dia minta data positif tersebut didukung foto dan video. ”Sebagai komisaris utama, saya juga akan un-dang Pak Jokowi untuk meresmikan Pabrik Rembang nanti,” ucap Bang Yos.

Bukan hanya kepada presiden, dia juga akan road show ke kalangan leg-islatif dan sejumlah media massa. Di sisi lain, manajemen SMI harus lebih aktif dalam menyampaikan apa yang sudah dilakukan selama ini kepada media. ”Ini PR yang harus dikerjakan manajemen. Kita ini kalah jauh dalam pembentukan opini. Tetapi, bukan berarti tidak bisa dikejar. Kita bisa melakukannya dengan kerja keras dan kebersamaan,” pungkas Bang Yos. (ram/fir/lin/znl/SG)

GaliInfo A1 untukPresiden

KILAS

• • APRIL-JUNI 20178

KILAS

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, meresmikan learning center-leadership academy yang merupakan bagian dari Semen

Indonesia Corporate University pada Senin(27/2). Learning center-leader-ship academy itu merupakan perom-bakan ruang di lantai 4 Gedung Utama Semen Indonesia. Ruang itu disulap menjadi 6 ruang kelas pembelajaran.

Selain ruang kelas, learning center-leadership academy juga dilengkapi IT corner yang memberikan kemudahan bagi karyawan yang membutuhkan informasi terkait perkembangan IT pe-rusahaan. Peresmian learning center-leadership academy itu merupakan wujud komitmen SMI untuk selalu berupaya meningkatkan kompetensi karyawan.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama SMI Rizkan Chandra melalui video conference serta dihadiri lang-sung oleh Direktur SDM dan Hukum Ahyanizzaman, Direktur Enjiniring dan Proyek Aunur Rosyidi, Direktur Produksi dan Litbang Johan Samudra, serta Dirut Semen Gresik Sunardi Prionomurti.

Rizkan Chandra dalam arahannya mengungkapkan pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Menurut dia, yang mem-bedakan satu perusahaan dengan perusahaan lain adalah kualitas SDM yang dimiliki. Dalam operasional perusahaan, lanjut dia, terdapat tiga hal penting yang dikenal sebagai

framework PPT (people, process, tech-nology).

”Teknologi bisa dibeli, proses bisa di-copy, namun kompetensi SDM harus dibentuk. Inilah yang mem-bedakan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain,” tutur dia. SMI dike-nal sebagai perusahaan yang memiliki SDM dengan kompetensi di atas kompetensi industri. Sebagai leader di industri persemenan, SMI harus terus bergerak mengikuti perubahan gerak industri. Dalam hal ini, peran orang (SDM) akan membedakan reaksi sebuah perusahaan dengan perusa-haan lain.

Rizkan menerangkan, pergerakan kebutuhan semen di industri dalam negeri tahun 2015-2016 turun 0,6 persen meski GDP tumbuh 5 persen. Kelesuan pasar kembali terjadi Januari lalu dengan penurunan sebesar 2,3 persen. Hal itu dipicu melimpahnya supply dan menurunnya demand yang berimbas pada penurunan harga serta membuat semen menjadi produk komoditas.

Dalam setiap revolusi industri, selalu ada perusahaan yang maju dan ada pula yang mati. Jim Collins dalam bukunya, Good to Great, menyaran-kan untuk memilih orang lebih dulu sebelum memilih bisnis yang akan ditekuni. ”Tidak ada perusahaan yang menjadi besar tanpa melakukan titik berat pada sisi peningkatan kompe-tensi bagi karyawannya,” ingat Rizkan.

Sejalan dengan budaya perusahaan

CHAMPS, perseroan selalu berusaha meningkatkan diri untuk menjadi juara di mana pun berada. Perseroan, sambung Rizkan, terus berupaya menjadi perusahaan dengan SDM yang memiliki kompetensi tertinggi di industri semen.

Dirut berharap learning center dalam naungan Corporate Univer-sity itu berjalan beriringan dengan program formal di Universitas In-ternasional Semen Indonesia (UISI). Perguruan tinggi milik SMI itu diharap-kan dapat membuat program modular untuk leadership eselon I dan II, terdiri atas manajemen pemasaran, manaje-men keuangan, manajemen SDM, manajemen operasi, dan manajemen strategis. Hal itu bertujuan menempa eselon I dan II menjadi leader yang komprehensif, leader yang dapat meli-hat sebuah bisnis dan teknologi secara integrated.

Direktur SDM dan Hukum Ahyaniz-zaman pada kesempatan itu menya-takan bahwa fasilitas learning center-leadership academy tersebut terbuka untuk seluruh karyawan SMI Group. ”Kita berikan kesempatan seluas-luasnya bagi SDM SMI Group untuk memanfaatkan fasilitas ini, termasuk anak usaha.

Seorang pemimpin harus bisa mela-kukan apa pun yang diperlukan untuk menjalankan tanggung jawabnya se-bagai pimpinan. Karena itu, dia harus terus belajar, belajar, dan belajar,” tandas Yani. (bwo/SG)

SEMEN INDONESIA

LUNCURKAN LEADERSHIP

ACADEMY

APRIL-JUNI 2017 • • 9

KILAS

Semen Padang tak henti-henti berusaha meningkatkan kompetensi karyawan, mulai jajaran bawah sam-pai direksi. Baik itu berupa kompetensi inti (core), kepemimpinan (leadership), maupun fungsional atau

teknis. Misalnya melalui kegiatan Executive Team Building (ECT) yang berlangsung di Bifa Cottage, Lubuk Minturun, Kota Padang, Sumbar, Senin (30/1).

”Executive Team Building diadakan untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kekompakan, dan menyatukan visi dalam menjalankan perusahaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menghilangkan batas-batas antar peserta. Dengan begitu, tercipta sinergi yang baik antar-unit kerja dalam membangun perusahaan,” ungkap Kepala Bidang Perencanaan dan Evalu-asi Diklat SP Siska Ayu Soraya.

Kegiatan ini lebih banyak menekankan sisi teamwork dalam menyelesaikan sebuah masalah. Karena itu, dibutuh-kan kerja sama yang kuat di antara seluruh anggota tim. ”Hal ini bisa kita ibaratkan dalam proses produksi semen. Masing-masing unit berkoordinasi dalam memproduksi semen hingga sampai ke tangan konsumen. Jadi, tidak mungkin kita bekerja sendiri-sendiri,” sambungnya.

Dikatakan Siska, koordinasi antar-kepala unit di SP yang sangat kuat harus tecermin dalam kinerja sehari-hari. Dalam kegiatan ECT, masing-masing kelompok beranggota 6 hingga 7 orang yang terdiri atas jajaran komisaris, direksi, dan

pejabat eselon I. ”Masing-masing kelompok harus mengikuti empat tantangan dalam membuat secangkir kopi atau a cup of coffee. Ini merupakan ilustrasi proses pembuatan semen,” jelasnya.

Intinya, seluruh unit kerja mesti bersinergi dalam me-nyediakan bahan baku, mengolahnya menjadi semen, serta mendistribusikannya kepada konsumen. Satu unit kerja tak boleh merasa lebih penting dibanding unit kerja yang lain. Sebab, pada dasarnya, tanpa kerja sama, tidak mungkin bisa menghasilkan produk yang bagus.

Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum (KSU) SP Iskandar Z. Lubis mengakui kegiatan ini sangat berguna bagi dirinya secara pribadi maupun perusahaan. ECT bisa meningkatkan kompetensi SDM yang ada di perusahaan dalam menghadapi persaingan industri persemenan yang kian sengit.

”Industri persemenan saat ini berada pada kondisi yang sangat menantang. Sehingga untuk jadi pemenang, kita tidak bisa menempuh cara-cara biasa. Kita perlu melakukan hal yang berbeda dan luar biasa karena perubahannya juga luar biasa. Banyaknya pemain baru membuat supply dan demand tidak seimbang sehingga memasarkan semen tidak lagi semudah dulu. Karena itu, karyawan harus terus meningkat-kan kemampuannya. Satu tekad dan selalu bersinergi,” papar Iskandar. (ft/kp/SP)

EXECUTIVETEAM BUILDING

TINGKATKAN SINERGI KARYAWAN SP

• • APRIL-JUNI 201710

Setelah melewati masa pemba-ngunan panjang sejak ground-breaking Juni 2014, pabrik se-men milik PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Jateng, siap diresmikan. Rencananya, seremoni yang menandai beroperas-inya pabrik berkapasitas 3 juta ton per tahun itu diselenggarakan April 2017.

Kepastian itu disampaikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno saat berkun-jung ke Pabrik Rembang Jumat pagi (17/3). ”Bulan April, tapi tanggal per-sisnya belum tahu. Harapannya, Bapak Presiden Jokowi yang meresmikan. Saya akan laporkan dulu kunjungan ini kepada presiden. Kemudian mengu-sulkan bagaimana kita dapat meng-operasikan ini. Karena pada dasarnya, perizinan sudah selesai semua,” kata Rini, didampingi Dirut SMI Rizkan Chandra, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, dan Dirut BNI Achmad Baiquni.

Rini datang ke Pabrik Rembang dengan menggunakan helikopter dari

Bandara Ahmad Yani, Semarang. Selain Rizkan serta Dirut Bank Mandiri dan BNI; Deputi Bidang Usaha Pertamban-gan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno juga ikut mendampi-ngi Rini dalam helikopter Pelita Air yang mendarat di tapak pabrik sekitar pukul 09.00 WIB itu.

”Tinggal menunggu kajian lingku-ngan hidup strategis (KLHS). Peresmi-annya harus menunggu itu dulu,” sambung Rini. Dia menegaskan, se-bagai perusahaan pelat merah, Pabrik Rembang harus memberi manfaat besar bagi masyarakat, di samping me-nyumbang pendapatan bagi negara.

Rini melakukan kunjungan ke Pabrik Rembang selama satu jam. Begitu ke-luar dari helikopter, rombongan menteri BUMN disambut para petinggi SMI dan tim proyek Rembang. Tampak Direktur Enjiniring dan Proyek SMI Gatot Kustya-dji; Direktur Produksi Semen Gresik Prasetyo Utomo; Ketua Tim Proyek Rembang Heru Indra Widjajanto; dan Gatot Mardiana, team leader of trial,

KILAS

RENCANA DIRESMIKANPRESIDEN JOKOWINAIK HELI,

MENTERIBUMN

KUNJUNGIPABRIK

REMBANG

APRIL-JUNI 2017 • • 11

KILAS

run and commissioning. Rini lantas diarahkan ke sisi sela-

tan gedung CCR Pabrik Rembang untuk melakukan penanaman pohon. Kegiatan itu merupakan wujud komit-men SMI terhadap lingkungan. ”Kita tanam bersama-sama, semoga tumbuh subur dengan baik sebagaimana pabrik semen ini, semoga bisa lancar, selamat, berguna untuk kepentingan masyarakat,” ujar Rini.

Berikutnya, menteri BUMN ber-dialog dengan puluhan warga ring satu yang sudah menunggu di lobi gedung CCR. Setelah berdialog dengan warga dan mendengarkan paparan Gatot Kustyadji tentang kondisi terakhir Pabrik Rembang, rombongan menteri BUMN bertolak ke Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, untuk sowan ke KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Di sana, sudah menunggu Dirut Semen Gresik Sunardi Prionomurti, Bupati Rem-bang Abdul Hafidz, serta Ketua DPRD Rembang Majid Kamil yang juga putra Mbah Moen.

Kepada ulama karismatik, itu Rini melaporkan rencana segera berope-rasinya Pabrik Rembang sekaligus mohon doa restu. Mbah Moen, seperti dituturkan Majid Kamil, memberikan dukungan penuh. ”Apalagi, ini kan milik negara, ya harus didukung. Yang penting harus bisa memberikan man-faat kepada masyarakat dan menjaga lingkungan,” pesan Mbah Moen.

ADEMKAN WARGA RING SATU Kehadiran Menteri BUMN Rini Soe-

marno ke Pabrik Rembang tak sekadar meninjau fasilitas produksi berkapasitas 3 juta ton per tahun tersebut. Lebih dari itu, Rini sempat berdialog de-ngan warga ring satu yang didampingi kepala desa masing-masing. Dialog

ringan dan bebas itu berlangsung di lobi gedung CCR Pabrik Rembang.

Didampingi Dirut SMI Rizkan Chandra, menteri BUMN mengungkap-kan kegembiraannya karena Pabrik Rembang sudah siap diresmikan. ”Kita tidak mungkin beroperasi tanpa duku-ngan warga sekitar. Insya Allah pabrik ini segera beroperasi penuh. Sekarang baru mulai percobaan, bahan-bahan beli dari warga sekitar. Tentu nanti bahan diambil dari tambang sendiri,” papar Rini di hadapan puluhan warga Desa Tegaldowo, Kajar, Pasucen, Kadi-wono, dan Timbrangan.

Menteri BUMN mengajak warga untuk bersama-sama menjaga Pabrik Rembang sekaligus mengawalnya agar tetap memberikan dampak positif dari sisi ekonomi maupun lingkungan. ”Saya sudah tanya Dirut, apakah semua kecamatan di lingkungan ini sudah ada embung, ternyata ada dua yang belum. Janjinya tahun ini selesai,” cetus Rini.

Hingga saat ini, SMI telah mem-bangun embung tadah hujan di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, seluas 6.300 meter persegi, lalu akan disusul di Desa Kumendung dan Maguan. Rini menandaskan, sebagai perusahaan pelat merah, Pabrik Rembang harus beroperasi dengan baik dan untung. Namun, di sisi lain, pabrik itu juga harus memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar.

”Karena itu, kita harus komunikasi terus. Kalau ada yang kurang, tolong kami dikasih tahu. Tapi, kalau kami butuh bantuan, mohon warga juga mau membantu,” harapnya. Sejumlah perwakilan warga lantas memberikan masukan. Antara lain Amat Soleh (Kadiwono), Ustad Ahmad Achid (Tim-brangan), Wahyudi (Tegaldowo), Rame (Pasucen), serta Ahmad Ridwan (Kades

Kadiwono). Menurut Ahmad Achid, Desa Tim-

brangan termasuk wilayah pertanian yang tandus. Dibutuhkan terobosan luar biasa agar kawasan itu berubah menjadi daerah yang subur sehingga petani bisa meningkatkan pendapatan. Dari sisi keagamaan, dia mengungkap-kan, kemampuan baca-tulis Alquran anak-anak dari Timbrangan perlu ditingkatkan.

”Harapan saya, ada semacam diklat atau pelatihan untuk meningkatkan ka-pasitas guru-guru TPQ yang sudah ada. Dengan demikian, warga sekitar pabrik bisa maju, sejahtera, sekaligus religius. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih buat pemerintah, kok mau-maunya mendirikan BUMN di sini,” tutur Achid.

Sementara itu, Kades Kadiwono Ahmad Ridwan menegaskan, demi kemanusiaan dan kelanjutan asas manfaat, Pabrik Rembang harus segera beroperasi. Menurut dia, efek positif pendirian pabrik sudah dirasakan warga sejak jauh hari. Selain terlibat langsung dalam proyek, warga juga bisa mengi-kuti berbagai pelatihan keterampilan maupun pendidikan paket C yang diselenggarakan SMI.

Menteri BUMN mengucapkan terima kasih atas dukungan dan ber-bagai masukan dari warga ring satu. Dia berjanji memperbanyak program yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. ”Makanya, saya mengajak Dirut Bank Mandiri Pak Kartika Wirjoatmodjo dan Dirut BNI Pak Achmad Baiquni yang akan membantu pengusaha kecil dan mikro di desa-desa,” tutur Rini dalam acara yang ditutup dengan penyera-han bingkisan dari Dirut SMI Rizkan Chandra kepada warga ring satu tersebut. (lin/bwo/SG)

• • APRIL-JUNI 201712

Rangkaian kegiatan Bulan Keselamatan dan Keseha-tan Kerja (K3) Nasional dan Bulan Mutu PT Semen Padang tahun 2017 dipungkasi dengan upacara pe-nutupan di Kantor Pusat Semen Padang pada Kamis

(16/2). Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry selaku pembina upacara mengingatkan, kegiatan sebulan penuh itu digelar bukan dalam rangka mencari yang terbaik. Lebih dari itu, Bulan Mutu dan K3 diharapkan dapat memberikan pemahaman, meningkatkan kepedulian, serta menyampai-kan informasi K3, mutu, dan inovasi kepada seluruh kar-yawan dan anak perusahaan.

”Selamat kepada seluruh pemenang perlombaan dan pemilihan, mudah-mudahan prestasi ini dapat dipertahan-kan di masa yang akan datang. Kepada tim atau unit kerja yang belum memperoleh kategori terbaik, kami berharap agar tetap berperan aktif dan semoga memperoleh predi-kat terbaik pada tahun-tahun berikutnya,” kata Benny pada upacara yang dihadiri Direktur Produksi Indrieffouny Indra, Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto, jajaran pimpinan anak perusahaan dan lembaga penunjang Semen Padang, kar-yawan, serta pengurus dan anggota FKIK Semen Padang.

Pada kesempatan itu, Benny meminta kepada seluruh jajaran di perusahaan, termasuk tenaga kerja kontraktor, un-tuk meningkatkan koordinasi kerja, mematuhi prosedur kerja, dan menerapkan norma-norma K3. Meningkatkan fungsi pengawasan, membudayakan kegiatan safety talk sebelum memulai pekerjaan, dan melaksanakan safety moment saat memulai kegiatan rapat. ”Mudah-mudahan bulan-bulan ke depan tidak ada lagi kasus kecelakaan kerja,” ucap dia.

Terkait dengan aspek kesehatan kerja, dia menegaskan bahwa tahun ini tidak ada lagi karyawan Semen Padang yang tidak mengikuti medical checkup (MCU), menerapkan pola hidup sehat, dan melaksanakan program tindak lanjut dari hasil MCU yang direkomendasikan dokter perusahaan. Dengan begitu, hari hilang atau hilangnya kesempatan ber-produksi karena sakit dapat ditekan sekecil-kecilnya.

Kegiatan Bulan K3 Nasional dan Bulan Mutu Semen Padang tahun ini melibatkan seluruh unit kerja, anak perusa-haan, rekanan, kontraktor, dan instansi terkait. Kegiatan yang dilangsungkan meliputi sosialisasi seperti konvensi mutu dan seminar K3 serta pemantapan norma-norma K3 untuk kar-

yawan dan kontraktor. Juga penilaian dan pemilihan teladan, meliputi pemilihan tim K3LH teladan, pemilihan tempat kerja teladan/HKR, dan pemilihan kontraktor teladan.

Selain itu, digelar serangkaian lomba K3, meliputi lomba pemadam kebakaran dan P3K antartim PKTD unit kerja, lom-ba cerdas cermat K3, lomba foto K3, poster K3, videografi K3, dan artikel K3 yang diikuti karyawan Semen Padang.

Di samping itu, Semen Padang juga menggelar kegiatan sosial. Meliputi penanaman pohon trembesi di area jalan baru tambang yang diikuti jajaran direksi dan eselon I. Ketua Panitia Bulan K3 Nasional dan Bulan Mutu Semen Padang 2017 Hendra Bayu mengatakan, penghargaan telah diserah-kan kepada seluruh pemenang pada 13 Februari 2017.

”Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada manajemen Semen Padang yang telah memberi-kan dukungan sehingga kegiatan ini terselenggara dengan sukses. Dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang telah menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Hendra Bayu.

Di sisi lain, Dirut Semen Padang Benny Wendry memin-ta semua jajarannya agar dapat mempertahankan Proper Hijau yang diraih pada 2016. Untuk itu, seluruh karyawan harus mengoperasikan semua peralatan sesuai ketentuan yang ada, termasuk perawatan mesin, pengelolaan limbah, dan lainnya.

”Operasional pabrik harus dikawal, terutama emisi cerobong dikendalikan sehingga tetap berada di bawah baku mutu. Begitu juga terhadap limbah B3, harus dikelola dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan dan memicu komplain masyarakat. Di samping itu, setiap unit kerja harus melakukan efisiensi pemakaian sumber daya, seperti pemakaian sumber daya air dan energi listrik. Mari kita dukung program pabrik bersih,” tuturnya.

Semen Padang memperoleh Proper Hijau pada 2016, setelah 13 tahun hanya memperoleh Proper Biru dari KLH. Proper Hijau diberikan untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien, dan pelaksanaan upaya tang-gung jawab sosial dengan baik. (rnp/SP)

SEMANGAT PROPER HIJAUDI BULAN K3 DAN BULAN MUTU

KILAS

APRIL-JUNI 2017 • • 13

Serikat Karyawan Semen Indo-nesia (SKSI) genap berusia 18 tahun pada 26 Februari 2017. Peringatan HUT organisasi

karyawan yang terlahir dengan nama Serikat Pekerja Semen Gresik (SPSG) pada 26 Februari 1999 itu ditandai dengan tasyakuran di depan sekretariat SKSI Gedung Dormitory Pabrik Tuban, Selasa (28/2).

Hadir dalam tasyakuran itu Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia Ahyanizzaman, Direktur Produksi Se-men Gresik Prasetyo Utomo, Ketua Umum SKSI Adityo Sugeng, perwakilan Federasi Serikat Pekerja Anak Usaha, dan sejumlah anggota SKSI.

Dalam kesempatan tersebut, Direk-tur SDM dan Hukum SMI Ahyanizzaman memaparkan kondisi industri perseme-nan domestik saat ini. Menurut dia, saat ini situasi industri semen dalam negeri telah jauh berbeda dengan tingkat per-saingan yang semakin ketat. Karena itu, dia berharap peran serta SKSI dalam memperkuat daya saing perusahaan.

Sinergi yang kuat antara manaje-men dan karyawan akan membuat perusahaan semakin kompetitif. ”Dalam kondisi saat ini, manajemen dan kar-yawan harus bersinergi agar tercipta operational excellence untuk men-

dukung daya saing perusahaan,” jelas Yani, panggilan akrabnya.

Peringatan hari jadi SKSI tahun ini mengangkat tema Dengan Semangat Kebersamaan Mari Kita Sukseskan Mubes ke VII. Tema itu sengaja diang-kat seiring rencana SKSI menggelar musyawarah besar (mubes) Mei menda-tang. Mubes tersebut sedianya digelar April, tapi diundur karena menyesuai-kan jadwal overhaul.

”Ini adalah bagian dari komitmen SKSI yang mengusung semboyan mitra-profesional-sejahtera. Dalam penyelenggaraan kegiatan serikat, kita tetap profesional untuk mendahulu-kan tanggung jawab pekerjaan,” tutur Ketua SKSI Adityo Sugeng.

Tahun ini mubes SKSI akan digelar di Kota Batu dan direncanakan berlang-sung selama tiga hari. Sebelum itu, dilangsungkan pra-mubes untuk mem-bahas tata tertib dan persiapan lain. Fo-rum mubes itu akan mendemisionerkan kepengurusan SKSI periode 2014-2017 dan memilih pengurus baru.

Sementara itu, menyikapi kondisi persaingan industri semen yang semakin ketat, SKSI berharap dapat memperkuat sinergi dengan manaje-men untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Bentuk sinergi itu telah

diwujudkan SKSI bersama manajemen dalam sejumlah kegiatan. Salah satunya sharing tentang product knowledge yang telah berlangsung beberapa wak-tu lalu. ”Dengan pemahaman produk yang cukup, kami (SKSI) berharap kar-yawan dapat turut memasarkan produk Semen Gresik secara personal. Ini akan sangat membantu penjualan produk kita,” ungkap pria yang biasa dipanggil Adit itu.

Sebagai mitra perusahaan, seri-kat yang memiliki visi Mewujudkan Organisasi yang Excellent sebagai Penggerak Perkembangan Perusahaan yang Bermanfaat bagi Karyawan dan Keluarganya itu juga berharap dapat menjembatani karyawan dalam mem-berikan saran yang membangun bagi manajemen.

Adit melanjutkan, SKSI yang saat ini beranggota 1.600 karyawan merupakan amanat undang-undang untuk men-jembatani komunikasi antara karyawan dan manajemen. Ribuan anggota itu diharapkan dapat berperan aktif untuk menjalankan organisasi melalui unit-unit kepengurusan yang telah dibentuk. Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan sehingga diskusi antaranggota bisa dilakukan kapan saja tanpa harus tatap muka secara langsung. (bwo/lin/SG)

DIRGAHAYUSKSI

KILAS

PERKUAT DAYA SAING DENGAN SINERGI

• • APRIL-JUNI 201714

KILAS

Semen Indonesia membuktikan janji untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar pabrik. Menjelang pengoperasian Pabrik Rembang, SMI dan Pemkab Rembang menyepakati pendirian

AKSI (Akademi Komunitas Semen Indonesia) Rembang. MoU penyelenggaraan pendidikan vokasi setara D-II itu ditan-

datangani di kantor Pemkab Rembang pada Jumat (3/3) oleh Bupati Abdul Hafidz dan Ketua Pengurus SMIF (Semen Indone-sia Foundation) Soesetyoko Soewandi. Momen bersejarah itu disaksikan Wabup Rembang Bayu Andriyanto, jajaran pendidikan Kabupaten Rembang, serta sejumlah Dirut perusahaan daerah.

Tampak pula Direktur Enjiniring dan Proyek SMI Gatot Kusty-adji serta beberapa direktur anak usaha SMI. Bupati Abdul Hafidz berharap kehadiran AKSI nanti tidak menjadi pesaing bagi AKN (Akademi Komunitas Negeri) Rembang. ”Tapi bersin-ergi untuk sama-sama maju. Semakin banyak lembaga pendidi-kan akan semakin baik untuk warga Rembang,” tutur bupati.

Menurut dia, manfaat berdirinya pabrik semen di Rembang harus bisa dinikmati oleh warga setempat. Perjalanan SMI berin-vestasi di Rembang sangat panjang, tapi berujung happy ending seiring terbitnya Keputusan Gubernur Jateng Nomor 660.1/6 Tahun 2017 yang bertanggal 23 Februari 2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik Semen PT Semen Indonesia (Persero) di Kabupaten Rembang.

Setelah pabrik semen, berturut-turut Rembang akan dibanjiri sejumlah investasi industri padat karya lainnya.

Antara lain gas alam, garmen, sepatu, mebel, dan industri komponen otomotif. ”Industrialisasi ini harus diimbangi de-ngan penyiapan SDM yang kompeten. Jangan sampai warga Rembang hanya jadi penonton karena persoalan pendidikan. Kehadiran AKSI sangat pas,” tambahnya.

Gatot Kustyadji dalam kesempatan itu menjelaskan, AKSI di Gresik berdiri sejak dua tahun lalu. Menyusul kemudian AKSI Rembang dan Aceh yang akan di-launching dalam waktu bersamaan, lantas Kupang. ”Ini merupakan perwu-judan empat pilar CSR perusahaan, yaitu SI Cerdas, SI Lestari, SI Peduli, dan SI Prima,” kata dia.

Kelebihan AKSI dibanding lembaga pendidikan lain ada-lah tersedianya live laboratory berupa pabrik semen serta anak-anak perusahaan SMI lainnya. AKSI telah menjalin kerja sama dengan 15 anak perusahaan SMI. Antara lain PT Cipta Nirmala, PT Kawasan Industri Gresik (KIG), PT Konsulta, dan PT Swabina Gatra. Empat perusahaan tersebut juga akan beroperasi di Rembang.

Menurut Ketua Pengurus SMIF Soesetyoko Soewandi, AKSI Rembang dan Aceh mulai beroperasi pada 2 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. ”Kita launching bareng dalam rangkaian SMI Peduli Pendidikan,” terang dia.

AKSI Rembang berdaya tampung 90 mahasiswa yang terbagi dalam tiga jurusan, yakni pemeliharaan mesin perala-tan industri, operasi mesin peralatan industri, serta otomasi perkantoran. ”Mahasiswa tidak perlu susah-susah cari tem-pat magang atau penelitian. Semua ada di pabrik. Kita juga menyiapkan beasiswa bagi yang berprestasi,” imbuh Koko, panggilan akrabnya.

Dia memastikan bahwa AKSI tidak akan bersaing dengan AKN Rembang karena basisnya berbeda. ”Kurikulumnya saja tidak sama. AKN kan berbasis perikanan. Justru kita akan bekerja sama demi kemajuan pendidikan di Rembang,” tegas dia. (lin/bwo/SG)

AKSI SambutIndustrialisasidi Rembang

APRIL-JUNI 2017 • • 15

KILAS

Serikat Pekerja Semen Padang (SPSP) menggelar pel-bagai acara menyambut ulang tahun ke-15 yang jatuh pada 8 Maret 2017. Tiga acara puncak yang diadakan adalah donor darah, workshop, dan senam massal.

Ketua Umum SPSP Desri Ayunda berharap, sampai kapan pun SPSP tetap menjadi mitra strategis bagi perusahaan. “Prinsipnya, perusahaan maju seiring dengan kesejahteraan karyawan,” ujarnya.

Perusahaan bisa maju bila ditopang dengan peningkatan kapasitas karyawan. Oleh karena itu diadakan workshop dengan tema ‘Peran Pekerja Industri Semen dalam Mening-katkan Persaingan Menghadapi Pasar’ yang rencananya menghadir-kan Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso sebagai narasumber.

Tema ini menjadi penting karena persaingan di industri semen yang semakin ketat. Mantan calon walikota Padang ini mencatat ada dua tantangan besar industri semen di masa depan, dan bagaimana peran SPSP menghadapinya. Perta-ma, munculnya Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia. “Kami punya data, 80 ribu TKA telah masuk ke Indonesia. Sebanyak 30 ribu di antaranya berasal dari Tiongkok,” beber Desri.

TKA menyasar pabrik-pabrik besar dan ironisnya bersedia digaji murah. Ini jelas membahayakan bagi pekerja lokal. Meski di Semen Padang belum terasa dampak masuknya TKA ini, Desri menegaskan langkah antisipasi diperlukan. Karena itu pihaknya akan terus memperkuat KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) antara manajemen dengan karyawan.

Kedua, mudahnya mengurus izin pabrik sehingga menyebabkan bertambahnya pesaing. Di industri semen misalnya, tercatat lebih dari 10 pemain yang menyebabkan persaingan di dalam negeri semakin ketat. Dampaknya terha-dap pekerja adalah munculnya PHK bila gagal bersaing. SPSP akan berjuang agar langkah PHK tidak terjadi. Tapi kalaupun terjadi, tegas Desri, harus sesuai perundangan yang berlaku.

Ia menyambut baik rencana pemerintah melakukan moratorium penambahan pabrik semen di tahun 2017. “Ini perjuangan kami dari Federasi Serikat Pekerja Industri Se-men,” katanya.

1.000 KANTONG DARAHSementara itu, Rabu (8/3), SPSP menggelar kegiatan do-

nor darah di Gedung Serba Guna Semen Padang. Pada saat itu ditargetkan terkumpul sebanyak 1.000 kantong darah. Dari target itu, hingga pukul 15.30 WIB sudah didapatkan se-banyak 388 kantong darah. Sisanya ditargetkan bisa dicapai pada donor darah di Pantai Padang, 2 April 2017.

“Mudah-mudahan kerelaan dan keikhlasan hati para pendonor yang telah menyumbangkan darahnya hari ini akan dibalas oleh Allah SWT. Sebab, darah yang telah didonorkan

ini akan sangat berarti sekali bagi pasien yang membutuh-kan,” tutur Desri Ayunda, ketua SPSP .

Desri optimistis target 1.000 kantong darah optimis akan tercapai, karena donor darah digelar dua kali. Donor darah berikutnya berlangsung di Pantai Muaro Lasak, Kota Pa-dang. “Selain donor darah di Pantai Muaro Lasak, SPSP juga menggelar kegiatan lainnya seperti gotong royong mem-bersihkan Pantai Muaro Lasak dan kegiatan senam massal,” bebernya.

Di sela-sela pembukaan donor darah, Desri Ayunda menyerahkan penghargaan kepada karyawan Semen Pa-dang bernama Afdelis. Staf Biro SHE itu menjadi salah satu penerima penghargaan sebagai pendonor terbanyak dari Wapres Jusuf Kalla, yang juga Ketum PMI Pusat.

“Penghargaan dari Wapres Jusuf Kalla itu diterima Afdelis di Istana Negara pada 19 Februari lalu, karena telah men-donorkan darahnya sebanyak 100 kali. Capaian itu sangat kami apresiasi karena secara tidak langsung mengangat citra perusahaan,” kata dia.

SPSP yang menaungi 1.568 karyawan PT Semen Padang memiliki sejarah panjang. Organisasi ini berdiri sejak 2002, menggantikan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di perusahaan semen pertama di Indonesia itu. (ok/andika/SP)

DONOR DARAH DAN SENAM MASSAL

MERIAHKAN HUT SPSP

• • APRIL-JUNI 201716

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk turut menyemarakkan perayaan HUT BUMN di Pantai Kuta Man-dalika, Lombok Tengah, NTB,

Jumat (27/1). Bertajuk Bersama ke Mandalika, Bergerak untuk Indonesia, peringatan hari jadi sejumlah BUMN yang jatuh pada Desember 2016 dan Januari 2017 tersebut dihadiri direksi dari 118 perusahaan milik negara.

Sebanyak 22 BUMN yang berulang tahun adalah PT Semen Indonesia, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Bank BRI, PT Danareksa, PT Dok Kodja Bahari, PT INTI, PT Energy Management Indone-sian, PT Inalum, Indonesia Tourism De-velopment Corporation (ITDC), PT Jasa Raharja, PT Jiwasraya, Perum LKBN Antara, PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III, PT Pelindo IV, PT Perikanan Indonesia, PT Pertamina, PT Pertani, PT Pupuk Kaltim, PT Pusri, dan PT Waskita Karya.

Acara yang digelar pada 27-28

Januari 2017 itu menjadi program ”BUMN Hadir untuk Negeri” sebagai upaya mendorong semangat sinergi di lingkungan perusahaan milik negara. SMI memberikan bantuan untuk pem-bangunan musala senilai Rp 300 juta di Desa Wisata Sasak Ende yang terletak di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Secara simbolis, ban-tuan tersebut diserahkan oleh Dirut SMI Rizkan Chandra kepada Marip, perwaki-lan warga Sasak Ende.

Pada perayaan kali ini, Menteri BUMN Rini M. Soemarno dan para direksi BUMN memang mengusung sejumlah kegiatan sosial di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Rombon-gan menyerahkan bantuan yang berasal dari dana CSR senilai Rp 11,275 miliar untuk berbagai lembaga pendidikan dan petani bawang putih.

Bantuan itu diserahkan Rini secara resmi kepada Gubernur NTB Muham-mad Zainul Majdi di Kila Senggigi

Beach Hotel pada Jumat malam (27/1). Menurut Rini, kehadiran direksi BUMN itu bertujuan, antara lain, untuk men-dukung kebangkitan kepariwisataan di Mandalika Resort.

”Bantuan CSR ini untuk kemajuan pariwisata Mandalika dan sekitarnya. Pemilihan kawasan Mandalika sebagai bentuk dukungan BUMN terhadap program pemerintah dalam percepa-tan pembangunan Mandalika sebagai destinasi halal tourism terbaik dunia sekaligus sebagai destinasi wisata cruise,” kata Rini.

Wagub NTB Muhammad Amin men-gapresiasi bantuan BUMN yang lang-sung diserahkan oleh direktur utama dan disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno. ”Ini luar biasa. Selama 26 tahun, saya kira hari ini menjadi tong-gak sejarah. Saya berharap bantuan tersebut bisa menggerakkan ekonomi masyarakat Mandalika,” tutur Amin. (znl/fir/SG)

KILAS

HUT BUMN, SMI BANGUN MUSALA RP 300 JUTA

APRIL-JUNI 2017 • • 17

KILAS

Jajaran Direktorat Produksi dan Litbang Semen Gresik kian gencar mengimplementasikan knowledge management. Mela-

lui SMI d’Forum yang berlangsung di Ruang Wijaya Kusuma, lantai 7 Kantor Pusat Semen Gresik (KPSG), Tuban, Kamis (9/2), lahir commitment agree-ment yang berisi enam poin.

Komitmen itu merupakan keputu-san bersama yang harus dilaksana-kan demi memenuhi target kualitas tahun 2017 di Pabrik Tuban serta Gresik. Enam komitmen yang diteken bersama itu masing-masing menjalan-kan kebijakan kualitas dan rencana mutu 2017 dengan lebih menekankan stabilitas kualitas, memanfaatkan ma-terial alternatif penganti clay secara optimal, serta menjaga kontinuitas suplai karena kondisi tambang tanah liat yang semakin terbatas.

Poin ketiga, mengoptimalkan pemakaian dolomit untuk bahan baku raw mill dan menggantikan filler batu kapur untuk semua cement mill

dengan dolomit, lalu meminta pihak pemasaran segera mencari pasar PCC sesuai dengan SPPT SNI yang telah dimiliki (di mana PCC memiliki potensi penghematan trass hingga 26 miliar rupiah per tahun untuk 2 mill).

Kelima, secara terus-menerus me-lakukan review proses bisnis (prosedur dan instruksi kerja) sesuai dengan persyaratan sistem manajemen dan peraturan yang berlaku. Poin terakhir, melakukan rapat koordinasi dan evalu-asi mutu secara berkala setiap dua minggu.

SMI d’Forum merupakan ajang rutin yang bertujuan menggelorakan semangat sharing knowledge demi peningkatan kinerja. Puluhan peserta terlibat aktif dalam forum bertema Quality Sustainable Development tersebut.

Ada delapan pembicara yang dihadirkan. Antara lain Suharyanto (Department of QSHE), Samsuri (Bu-reau of Product Quality Assurance),

dan Fajar Soleh FE (Section of Product Quality Assurance).

Berikutnya Teguh Sutrisno dan Bagus Wisnu Aji dari Department of Process & Technology RD. Juga Afifu-din Zuhri (Section of Process Control), Khoirul Anwar (Bureau of Mining), serta Tri Eddy Susanto (Department of Product Application RD).

Sebelumnya, tekad mewujudkan tar-get produksi tahun 2017 terlontar dalam SMI d’Forum yang mengangkat tema Be A Leader Through Quality, Capacity and Availability Stock, Cost Efficiency and Environmentally Friendly Behavior pada Selasa (17/1). Tahun ini jajaran produksi ditargetkan mampu menghasilkan 13,5 juta ton semen. Angka itu merupakan akumulasi produksi dari empat pabrik Semen Gresik di Tuban.

Selain itu, grinding mill di Ciga-ding, Banten, yang mulai beroperasi pertengahan Februari diharapkan bisa menyumbang produksi 990 ribu ton semen per tahun. (lin/SG)

SMI D’FORUM SEPAKATI 6 KOMITMEN

• • APRIL-JUNI 201718

Semen Indonesia melalui anak usahanya, Semen Gresik, meluncurkan program Jago Bangunan ber-barengan dengan penyerahan rekor Muri di Wisma Achmad Yani, Gresik, Selasa (28/2). Launching

dilakukan bersama oleh Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Aunur Rosyidi; Direktur Komersial Semen Gresik Mukhamad Saifudin; Kepala Kompartemen SVP, ICT & Strategic Procurement Mat Sulkan; Kadep Ko-munikasi dan Sarana Umum Aris Sunarso; Kadep Corpo-rate Marketing Rudi Hartono; Kadep Penjualan Bambang Djoko; dan Kadep ICT Development Ilmanza Restuadi.

Semua naik ke panggung dan bersama-sama memencet tombol launching portal www.jagobangunan.com. Program tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam memenuhi kebutuhan informasi dan memelihara hubungan dengan tukang bangunan sebagai mitra kerja. Program itu dapat diakses secara online di alamat www.jagobangunan.com. Itu merupakan saluran layanan terpadu pertama untuk komunitas tukang bangunan di industri persemenan Indonesia. ”Saluran ini membekali para tukang bangu-nan dengan beragam informasi terkait dengan konstruksi dan bangunan,” terang Direktur Komersial Semen Gresik Mukhamad Saifudin.

Portal itu menyediakan informasi dari A sampai Z yang sangat berguna bagi para tukang agar semakin jago. Lewat Info Jago, misalnya, para tukang bangunan bias mendapat-kan informasi mengenai desain dan konstruksi bangunan

secara langsung melalui telepon bebas pulsa pada konsul-tan ahli yang bernama Pak Jago.

Ada pula program pulsa gratis periode 1 Maret 2017 hingga 31 Agustus 2017 sebagai wujud penghargaan dan kepedulian Semen Gresik dalam menunjang kebutuhan komunikasi bagi para anggota komunitas Jago Bangunan yang sudah terdaftar sampai Desember 2016. ”Di samping layanan online dan poin pulsa, program ini juga mengada-kan kegiatan berbasis komunitas seperti arisan tukang,” tandas Mukhamad Saifudin, merujuk arisan dengan hadiah utama 1 mobil Honda Mobilio dan 10 paket umrah terse-but. (ram/bwo/SG)

KILAS

jagobangunan.com

Bikin Tukang Makin JagO

APRIL-JUNI 2017 • • 19

KILAS

Peringatan HUT ke-4 holding Se-men Indonesia yang terbentuk pada 7 Januari 2014 berlang-sung sederhana, guyub, dan

penuh makna. Segenap direksi SMI dan seluruh opco hadir, mulai Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, hingga TLCC Vietnam. Tampak pula beberapa komisaris SMI maupun ocpo, juga Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso.

Rangkaian acara dimulai dengan upacara bendera di halaman kantor lama Pabrik Gresik pada Senin (9/1) pukul 07.30 WIB, diikuti seluruh kar-yawan SMI Group. Pada kesempatan itu, perusahaan me-launching AKSI (Akademi Komunitas Semen Indone-sia) Aceh, AKSI Rembang, dan Sistem Informasi Sekolah (SIS).

Seusai upacara, acara disambung dengan tumpengan di lobi kantor pusat SMI. Tasyakuran itu diikuti ratu-san karyawan yang duduk lesehan, di mana tiap kelompok mengitari sebuah tumpeng. Dirut Rizkan Chandra me-

nyerahkan potongan tumpeng pertama kepada Dirut Semen Tonasa Andi Unggul Attas, berikutnya Dirut Semen Indonesia Kupang Ari Wardana, Dirut Semen Gresik Sunardi Prionomurti, dan Dirut Semen Padang Benny Wendry. Lalu perwakilan Semen Indonesia Aceh, perwakilan media massa, perwakilan TLCC, juga Ketua ASI Widodo Santoso.

Pada hari yang sama, digelar Semen Indonesia Award on Innovation Award (SMI-AI) di Wisma A. Yani, Gresik, yang merupakan pesta para inovator dari SMI dan seluruh opco. Dirut SMI Rizkan Chandra membeber sejarah panjang perusahaan saat didaulat sebagai ins-pektur upacara. Selain itu, Rizkan meng-ingatkan akan banyaknya tantangan yang harus dihadapi SMI ke depan.

Selama 2016, papar Rizkan, perusa-haan membeli banyak semen maupun clinker dari kompetitor. Itu merupakan strategi untuk meningkatkan market share sekaligus konsolidasi semen nasional. ”Market kita bukan hanya kawasan domestik saja, tapi regional.

Sehingga bagaimana kita masuk di Bangladesh, masuk di Sri Lanka tidak ada bedanya dengan kita masuk ke Kalimantan. Sama-sama tidak punya fasilitas, tapi bagaimana produk kita sampai di sana. Kalau memang diper-lukan fasilitas, kita akan buat atau beli fasilitas yang ada,” ujarnya.

Secara garis besar, Rizkan mering-kas pesannya dalam 3 poin yang disebutnya CHT, yaitu customer focus, strengthening holding, serta trans-formation. Intinya, perusahaan harus lebih dekat dengan konsumen, lantas menegaskan fungsi holding sejak pemberlakuan KSO (kerja sama ope-rasi) antara SMI dan Semen Gresik. Yang ketiga, melanjutkan transformasi menjadi entitas bisnis yang makin besar dan adaptif.

”Terima kasih atas dedikasi, perjuan-gan yang luar biasa, kerja keras, dan kerja cerdas dari karyawan sehingga perusahaan dapat bersaing secara kompetitif di tahun yang penuh tanta-ngan,” pungkas Rizkan. (lin/bwo/SG)

HUT ke-4 Semen Indonesia

Dari Tumpengan hingga Pesan CHT

• • APRIL-JUNI 201720

KILAS

Lokasi pembangunan pabrik Semen Indonesia Aceh (SIA) di Kabupaten Pidie, Aceh, mendapat tamu istimewa dari jajaran keamanan setempat. Adalah Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Tatang

Sulaiman dan Kapolres AKBP M. Ali Khadafi yang me-nyinggahi pabrik dengan kapasitas 3 juta ton per tahun tersebut dengan ditemani Dirut SIA Bahar Syamsu.

Dalam sambutannya, Bahar Syamsu memaparkan bah-wa proyek Aceh ditargetkan tuntas pada Juli 2020 dengan anggaran Rp 5,8 triliun. ”Dana tersebut bukan hanya un-tuk pembangunan pabrik, namun juga untuk mendukung program CSR yang dilakukan oleh perusahaan,” katanya.

Lead of PCRM Rendra Sanjaya menambahkan, hingga awal Februari 2017 tim proyek Aceh telah menyelesaikan tahap Cut & Fill 1. Adapun pengerjaan Cut & Fill 2 akan terus dikebut dan ditargetkan selesai pada Juni 2017. ”Untuk saat ini, yang kita kejar terlebih dahulu adalah sa-rana pendukung proyek. Antara lain pembangunan masjid dan kantor proyek serta beberapa fasilitas lainnya seperti pumping dan lain-lain,” terangnya.

Untuk mendukung kelancaran proyek, CSR SIA Trimizi telah menyiapkan sejumlah program pemberdayaan ekono-mi masyarakat, peningkatan mutu dan kualitas SDM setem-pat, serta pelestarian lingkungan. Faktor-faktor pendukung lain seperti akses di kawasan ring 1 juga akan dibangun.

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman berharap kerja sama yang sudah dibangun itu bisa berjalan dengan baik. Sehingga ke depan dapat saling membantu, terutama dalam hal menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pihaknya mengajak SIA untuk meyakinkan masyarakat

akan dampak positif dari investasi pabrik Aceh. Dengan begitu, masyarakat dapat menerima keberadaan pabrik dan menghilangkan isu-isu negatif. ”Kita akan memper-siapkan Kodim setempat untuk melakukan pendampingan secara langsung kepada masyarakat agar bisa sinkron dengan program CSR yang telah disiapkan SIA,” ucapnya.

Kapolres Pidie AKBP M. Ali Khadafi menambahkan, sinergi antara Polri, TNI, dan pihak keamanan SIA harus diperkuat untuk meningkatkan keamanan di lokasi proyek. Selain itu, pihaknya sependapat dengan Pangdam Is-kandar Muda bahwa sosialisasi kepada masyarakat harus diintensifkan.

”Kami berharap dukungan TNI dan Polri untuk penga-manan di site selama proyek berlangsung. Proyek ini akan efektif mulai bulan Juli 2017, di mana semua fasilitas pendukung telah rampung dan pembangunan pabrik siap dimulai,” jelas Bahar Syamsu. (isd/SG)

PANGDAM DAN KAPOLRESKUNJUNGI PABRIK ACEH

APRIL-JUNI 2017 • • 21

BIDIK

MENGEJAR PINTAR • Anak-anak Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pang-kep, ini tiap pagi dikejar waktu agar tidak terlambat masuk sekolah. Bentor (becak motor) jadi pilihan

utama karena bisa langsung berangkat, tidak seperti angkot yang menunggu penumpang penuh baru tancap gas. Ongkos naik bentor juga lebih murah, apalagi kalau ditanggung berlima.

(FOTO: Bachtiar Basir, anggota Komunitas Fotografi Semen Tonasa, karyawan PT Biringkassi Raya)

• • APRIL-JUNI 201722

Karena itulah Direktorat Pemasaran dan Supply Chain SMI memben-tuk Marketing Corporate, sebuah organisasi baru yang menjalankan

fungsinya sejak Januari 2017. “Tugasnya satu, yaitu mendefinisikan revenue pe-rusahaan itu di-generate oleh siapa saja. Lalu menentukan siapa saja end user kita, baik yang sifatnya retail maupun industri. Retail nanti komposisinya 70 persen, sedangkan industri 30 persen,” kata Direktur Pemasaran dan Supply Chain SMI Aunur Rosyidi dalam perbincangan di Cirebon, Jabar, Jumat (10/3).

Direktorat Pemasaran dan Supply Chain memang punya peran kunci dalam menjaga ’kesehatan’ perseroan sehingga bisa terus beroperasi, tumbuh dan berkembang. Tujuannya tidak lain adalah memaksimalkan revenue (pendapatan) yang dihasilkan dari aktivitas penjualan semen dan produk turunannya, mulai ready mix, precast, building material, agregat dan sebagainya.

Penjualan dilakukan masing-masing opco, tapi tetap di bawah kontrol Direk-torat Pemasaran dan Supply Chain. Itu penting karena holding mempunyai tar-get pendapatan yang mesti diperjuang-

kan bersama-sama oleh Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa dan TLCC Vietnam.

“Kami juga melakukan kontrol terha-dap biaya-biaya yang menyebabkan re-venue itu berkurang. Biaya apa saja, bisa perniagan, ongkos angkut, pengantong-an dan lainnya. Ini merupakan efisiensi mendasar di bidang penjualan,” sebut Aunur yang didampingi Vice President Marketing Corporate SMI Rudi Hartono. Tugas kedua Direktorat Pemasaran dan Supply Chain adalah mengontrol revenue dari anak usaha non semen, misalnya SI Logistik, KWSG, Waru Abadi, SI Beton, termasuk kontribusi dari para distributor.

Aunur menegaskan, dalam menjual semen pihaknya tidak lagi berhenti pada distributor. Sekarang SMI wajib hadir sedekat-dekatnya dengan end user, dalam hal ini pekerja konstruksi. Ini sesuai dengan tiga fokus yang ditekankan Dirut SMI Rizkan Chandra, yakni Customer focus, strengthening Holding, serta Transformation (CHT). “Itu yang sekarang kita gencarkan. Salah satu caranya ya membentuk Corporate Marketing tadi. Dia yang mendefinisikan revenue peru-sahaan itu akan didapat dari mana saja,”

FOKUS

PERSAINGAN LUAR BIASA DALAM MENJUAL SEMEN SERTA PRODUK

TURUNANNYA TIDAK BISA LAGI DIHADAPI

DENGAN CARA-CARA BIASA. PERLU STRATEGI DAN KIAT-KIAT ISTIMEWA

AGAR PRODUK SEMEN INDONESIA GROUP TETAP JADI PILIHAN UTAMA CUSTOMER. INTINYA, SMI HARUS

HADIR SEDEKAT-DEKATNYA DENGAN

END USER, BAIK SECARA FISIK MAUPUN

EMOSIONAL.

CHEAPER,FASTER,BETTER

APRIL-JUNI 2017 • • 23

FOKUS

sambungnya. Tahun ini Aunur dan jajarannya

dihadapkan dengan target penjualan Rp 27,5 triliun, naik sekitar Rp 2,5 triliun dari realisasi tahun 2016. Sejumlah strategi telah disiapkan agar kenaik-an target 6 hingga10 persen itu bisa tercapai. Penjabaran supply chain bakal ditingkatkan, sementara penempatan SDM dilakukan secermat mungkin. “Tempatkan orang-orang di tempat yang tepat, jadi siapa mengerjakan apa itu harus jelas,” tegas mantan Direktur Komersial Semen Gresik ini.

Di pasar domestik, terang Aunur, bisnis semen penuh ketidakpastian. SMI Group tidak pernah berhenti memproduksi semen, tapi pada saat yang sama harus berhadapan dengan pasar yang permintaannya naik-turun. Ketidakpastian itu harus dibuat pasti, karena itu dibutuhkan saluran yang bisa menampung berapa pun volume produksi perusahaan. Dengan begitu target penjualan bakal tercapai.

“Januari sampai Juni biasanya (penjualan) turun. Nanti tidak boleh lagi, harus dibuat flat. Pabrik harus terus memproduksi dan kita terus men-jual sesuai target. Karena, itu adalah revenue yang tidak boleh disia-siakan,” ucap Aunur seraya menambahkan, ek-spor merupakan salah satu jalan untuk membuang kelebihan produksi semen, selain menjualnya ke anak-anak usaha yang bergerak di bisnis turunan.

Di sinilah Semen Indonesia Interna-sional (SII) harus mengambil peran agar misi regional expansion yang termaktub dalam strategi 3 + 1—Cement Busi-ness, Adjacent Portfolio dan Regional Expansion yang ditopang Cost Trans-formation—bisa diwujudkan. SII juga bertanggung jawab mengkonsolidasi-kan ekspor yang dilakukan keempat opco, sehingga tidak lagi dilakukan parsial. Tujuan pungkasnya adalah mencari pendapatan sebesar-besarnya dari luar. Kendati begitu pemenuhan kebutuhan domestik tetap jadi prioritas utama. Sistem ‘subsidi silang’ antara Se-men Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa akan diterapkan demi tercapai-nya keseimbangan pasar. Contohnya, bila Semen Gresik tengah kekurangan barang, maka ocpo lain yang mempun-yai kelebihan semen wajib membantu. “Jadi semennya disalurkan ke pasar Semen Gresik tadi. Prioritas utama kita adalah pasar domestik, harus dipenuhi

agar tidak dimasuki pesaing,” cetus pria kelahiran Gresik, 20 April 1968, ini.

Bila semua berjalan mulus, kata Aunur, tidak ada lagi istilah kelebihan volume yang memicu banting harga. Dia bersyukur, berkat kerja tim dan sinergi yang solid, angka penjualan SMI di bulan Januari-Februari sesuai RKAP. Bahkan ada kelebihan 0,9 persen. “Dulu opco bergerak sendiri-sendiri, sekarang mikirnya harus holding. Mind-set-nya harus diubah, harus sinergi. Karena itu koordinasi dilakukan setiap saat, bisa day by day di level bawah, dan week by week di level direktur komersial dan rekan-rekan holding. Kalau tidak demikan maka target tidak akan tecapai,” ingat Aunur.

Ujung dari semua usaha yang dilaku-kan Direktorat Pemasaran dan Supply Chain adalah KPI (Key Performance Indicators) yang meliputi tiga hal, yaitu revenue, market share, serta pertum-buhan. Dia sepakat dengan semangat CHT yang didengungkan Dirut SMI Rizkan Chandra. “Customer mesti dikelola sebaik mungkin agar makin loyal, kemudian semua harus berpikir holding, dan bukan mementingkan ego masing-masing opco,” sebut tiga.

Optimalisasi tiga hal itulah yang melatarbelakangi lahirnya market share management, revenue management, volume management dan cost manage-ment. Dengan demikian upaya penca-paian target perusahaan menjadi lebih terukur, dan di sisi lain utilisasi pabrik menjadi maksimal. “Misalnya (utilisasi) kita patok di angka 90 persen. Nggak boleh sampai turun jadi 70 persen, karena biaya akan naik,” katanya lagi.

HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN CUSTOMER

Rudi Hartono selaku komandan Mar-keting Corporate (MC) menambahkan, perseroan kini harus berdekat-dekat dengan customer, bahkan sampai end user. Bila selama ini SMI mempercaya-kan penjualan semen kepada distribu-tor, maka mulai perusahaan juga akan menjalan peran tersebut. Artinya, untuk urusan penjualan, konsumen bisa ber-hubungan langsung dengan SMI.

Lantas, apa peran distributor? “Tetap sebagai financial agent, yaitu membantu perusahaan dalam mem-buat tranksaksi agar secure. Tapi dalam berhubungan dengan customer, kita akan ikut masuk ke situ. Intinya dalam masa transisi ini tetap ada hubungan antara ditributor dengan customer, dan MC dengan customer. Jadi jalan seperti biasa,” terang Vice President MC ini.

Ke depan pelanggan bisa kontak langsung dengan SMI, dan ini lumrah terjadi di perusahaan lain. Karena itu, bila tidak ada yang melayani, bisa-bisa customer beralih mengambil semen ke tempat lain. Transaksi pun bisa langsung, tanpa melalui distributor. Kebijakan ini, kata Rudi, untuk meng-akomodasi pelanggan yang ingin berurusan langsung dengan SMI. “Jadi kita lebih nguwongne customer untuk membangun hubungan emosional dengan mereka,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pendekatan terhadap customer-custo-mer besar dengan volume pembelian di atas 2000 ton per bulan. Dari sana bakal dibuat MoU klausul kontrak jual beli, yang secara otomatis meresmikan hubungan SMI dengan mereka. “Lang-kah seperti ini dirintis sejak Januari lalu, dan akan terus kita gencarkan,” ujar Rudi.

MoU antara SMI dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tentang pengang-kutan logistik dan material lainnya yang ditandatangani di Indramayu, Jabar, Jumat (10/3), merupakan salah satu upaya perusahaan mendekati cus-tomer. Kelak, untuk menjangkau daerah yang sulit, bisa saja SMI bekerja sama dengan pengelola moda transportasi udara. “Intinya kita ingin menghadirkan pelayanan prima kepada pelanggan, cheaper (lebih murah), faster (lebih cepat) and better (lebih baik),” tutup Aunur Rosyidi, diamini Rudi Hartono. (lin/znl/SG)

AUNUR ROSYIDIDirektur Pemasaran dan

Supply Chain SMI

• • APRIL-JUNI 201724

FOKUS

SILOG TANGANIDISTRANS SMI GROUP

“Secara bertahap nanti semua urusan distrans akan kita serah-kan kepada SILog. Akhir tahun ini dijadwalkan sudah rampung

semua,” terang Pgs Kadep Supplay Chain Semen Indonesia Rudi Hartono disela FGD (Focus Group Discussion) di Gedung Utama Semen Indonesia, Gresik, Selasa ( 21/3).

FGD ini menyepakati hal-hal teknis antara holding dengan SILog sebagai pihak yang akan menjadi operator dis-trans ke depan. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Pemasaran dan Supply Chain SMI Aunur Rosyidi. Dan, tentu saja jajaran departemen terkait dan pihak SILog. “Kenapa harus ada FGD seperti ini, tidak lain adalah untuk meningkatkan daya saing kita. Peralihan ke SILog ini bagian dari itu. Supaya kita lebih efisien dan berdaya saing lebih,” terang Aunur Rosyidi.

Ke depan, SILog akan sepenuhnya mengelola jalur distrans produk SMI Group. Pada tahal awal produk-produk

Semen Gresik yang akan di-handle lebih dulu. Dari porsi 40 persen saat ini, secara bertahap sampai akhir tahun nanti akan ditingkatkan menjadi 60 persen. “Tahun ini, produk Semen Gresik yang akan menjadi percontoh-an. Nanti kalau sudah fix, baru seluruh opco juga akan ditangani Silo,” beber Rudi, yang juga Vice President Market-ing Corporate SMI.

Dari FGD tahap I, terungkap nilai efisiensi yang bisa dihasilkan sebesar Rp 30 miliar dari proses pengalihan ini. Nilai itu muncul dari terputusnya beberapa rantai pasokan yang terjadi pada pola lama. “Setelah dilakukan peralihan ini, mata rantai itu bisa diputus dan tentu saja menekan cost sehingga memberi nilai efisiensi,” ungkapnya.

Dalam proses distrans, SILog nanti akan menjadi pemain utama. SMI Group hanya akan berurusan dengan perusahaan yang dipimpin Sumar-wanto ini. SILog bertanggungjawab dalam mengangkut, membongkar

sampai menyimpan di gudang. Atau biasa dikenal dengan 3PL (third party logistic) alias logistik terpadu.

“Kalau selama ini kan banyak sekali berhubungan dengan ekspedi-tur. Yang diakui atau tidak, semua memiliki problem yang berbeda. Nah, sekarang kita serahkan sepenuhnya ke SIlog. Silakan diatur dan dikelola. Kalau nanti ada yang nggak beres, kita tinggal manggil saja SILog,” tegas Rudi.

Bagaimana dengan pemain lama yang selama ini sudah menjadi mitra SMI? Rudi memastikan para pemain lama itu tidak akan mati. Begitu juga dengan pemain baru yang hendak bergabung. Pasalnya, yang dialih-kan ini hanya soal wewenang. Jika biasanya berhubungan langsung dengan SMI, kini ke SILog

“Nggak perlu ada kekhawatiran itu. SILog nanti bertugas mengkoordinasi dan mengelola semua infrastruktur yang dimiliki para ekspeditur. Jadi

SEMEN INDONESIA TERUS BERIKHTIAR MENINGKATKAN DAYA SAING DI SEGALA LINI. SELAIN DEPARTEMEN PRODUKSI (COGM) YANG TERUS MENGGENJOT EFISIENSI, POS LAIN YANG JUGA MENGENCANGKAN IKAT PINGGANG ADALAH LINI DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI (DISTRANS).

URUSAN VITAL INI MENJADI TANGGUNG JAWAB TUNGGAL SEMEN INDONESIA LOGISTIK (SILOG).

APRIL-JUNI 2017 • • 25

nggak ada yang dimatikan. Tetap se-perti biasa, hanya kali ini ditangani satu pintu di SILog,” jelasnya.

TARGET MELOMPAT SILog sendiri, sebagaimana ditutur-

kan Dirut Sumarwanto, mengaku siap menjalankan tugas berat mengelola dinstrans SMI Group. Perusahaan yang sebelumnya bernama Varia Usaha (VU) ini akan fokus pada distrans dan bisnis bahan bangunan. Sedangkan cabang bisnis lain yang selama ini ditekuni VU seperti perdagangan internasional, bahan tambang dan barang industri akan dikonsolidasikan dengan anak usaha SMI lainnya.

Ini sejalan dengan langkah SMI yang akan lebih menyeriusi bisnis ba-han bangunan turunan semen seperti beton pracetak, ready mix, asbes dan sebagainya. Sumarwanto mengatakan, peningkatan tanggung jawab ke level holding ini otomatis mengubah target perusahaan. “Saya sering katakan, (tar-getnya) bukan naik, tapi melompat,” kata Sumarwanto yang ditemui usai kegiatan penghijauan di Desa Landoh, Kecamatan Sulang, Rembang, Kamis (23/2) silam.

Dari sisi penjualan, karena akan

tambahan dari Pabrik Rembang, targetnya melonjak 68 persen diban-ding tahun 2016 yang mencapai 4,3 juta ton. Otomatis pendapatan juga dipatok naik 48 persen, dari Rp 4,6 triliun (2016) menjadi Rp 6,4 triliun. Dia mengakui, sepintas terkesan im-

possible untuk mencapai angka-angka tersebut. Itu betul, kalau dipandang sebagai target SILog saja. Tapi kalau dipahami sebagai target bersama, baik SMI, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan SILog sendiri, bukan hal mustahil untuk mencapainya. “Asal ada kesadaran bersama dan kita semua betul-betul bersinergi,” ingatnya.

Dukungan seluruh opco, menurut Sumarwanto, sifatnya mutlak. Teruta-ma Semen Gresik dan Semen Padang yang akan menambah rilis produknya seiring tuntasnya Pabrik Rembang dan Indarung VI. Itu alasannya Sumarwanto merencanakan right issue dalam waktu dekat, agar SP dan ST menjadi salah satu pemilik saham SILog.

Saat ini saham SI Logistik dikuasai SMI (74 persen) dan KWSG (26persen). Nanti, bila SP dan ST masuk, sa-ham KWSG dan SMI bakal menurun sedikit. “Secara prosentase iya, tapi secara absolut tidak turun. Karena uang hasil right issue akan digunakan untuk pengembangan SI Logistik,” beber mantan Kadep Pengemban-gan Perusahaan SMI ini. Harapannya, penyertaaan modal ini membuat SILog semakin besar. (ram/bwo/lin/SG)

FOKUS

SUMARWANTODirektur Utama SILog

• • APRIL-JUNI 201726

Dalam Rapat Kerja Perusahaan SMI Tahun 2017 di Wisma A Yani, Gresik, Senin (23/1), Mahendra Siregar mengawali

paparannya dengan situasi perekono-mian di tanah air. Prediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4 persen di tahun 2017 bakal sulit terwujud. Pasalnya, bila melihat fakta beberapa tahun ke bela-kang, kecenderungannya selalu turun. Kesimpulannya, tahun 2017 tidak akan lebih mudah dibanding 2016.

Ada lima poin kesimpulan paparan yang disampaikan komut. Selain tan-tangan berat di tahun 2017, menurut Mahendra, kebijakan negara-negara akan semakin proteksionis, sebagai risiko perang dagang dan antiglobalisasi yang meningkat. “Ekonomi Indonesia tumbuh hampir sama dengan tahun lalu, de-mikian juga pertumbuhan sektoral. Kabar baiknya, belanja infrastruktur tetap jadi prioritas pemerintah,” paparnya.

Pemerintah setidaknya bakal meng-gulirkan 225 proyek strategis nasional dan 1 program kelistrikan. Rinciannya adalah, di Sumatera ada 46 proyek

senilai Rp 31,1 triliun, Jawa 89 proyek senilai Rp 77,8 triliun, dan Kalimantan 24 proyek senilai Rp 38 triliun.

Selanjutnya di Sulawesi terdapat 28 proyek senilai Rp 14,3 triliun, Maluku dan Papua 13 proyek senilai Rp 4,81 triliun, Bali dan Nusra 16 proyek senilai Rp 0,91 triliun, serta lintas wilayah ada 9 proyek dan 1 program kelistrikan senilai Rp 127 triliun.

Berbagai peluang itu harus disikapi dengan perencanaan yang realistis. Tidak boleh lagi ada target-target yang tinggi namun gagal terwujud dengan alasan terimbas kondisi ekonomi nasio-nal maupun global. “Bikin rencana yang realistis,jangan terbuai dengan ambisi sendiri,” ingatnya.

Mahendra lantas menjabarkan enam arahan dewan komisaris, mulai dari me-nerapkan program cost transformation 2.0 yang dilakukan dengan dua cara. Yaitu melanjutkan efisiensi dan efektivitas holding, serta meningkatkan akuntabili-tas setiap penanggung jawab program. ”Lalu menggunakan program cost trans-formation sebagai pintu masuk reformasi

FOKUS

BUILDING MATERIALTUMPUAN VISI 2030

VISI SEMEN INDONESIA DIANGGAP KURANG

PAS DENGAN PERKEMBANGAN

INDUSTRI PERSEMENAN YANG SANGAT CEPAT. DI MASA MENDATANG

ADA KEMUNGKINAN MASYARAKAT TIDAK LAGI BUTUH SEMEN,

MELAINKAN BUILDING MATERIAL. KARENA ITU,

MENURUT KOMUT SMI MAHENDRA SIREGAR,

TAK ADA SALAHNYA PERSEROAN MENGUBAH

VISI AGAR LEBIH FOKUS PADA PRODUK

TURUNAN SEMEN.

APRIL-JUNI 2017 • • 27

yang menyeluruh,” sebutnya. Kedua, terus mendorong langkah-

langkah kreatif dan jitu sepanjang proses produksi dan pemasaran se-hingga mampu menawarkan ‘complete solution’ kepada pelanggan. Ketiga, mengawal tahap penyelesaian dan operasionalisasi proyek-proyek baru yang tertunda agar tuntas pada tahun ini. “Apa pun alasannya, tahun ini harus selesai. Kalau tidak, kita akan kehilang-an kepercayaan dari stakeholder,” ingat Wakil Menteri Keuangan RI periode 2011-2016 ini.

Keempat, mengawal peningkatan kontribusi bisnis cement-related, non cement-related, dan aksi korporasi inorganik untuk mencapai target 2017 dan visi SMI 2030. Kelima, menyem-purnakan porgram TJSL/CSR per-seroan 2017 sehingga tepat guna, tepat sasaran dan menunjang prinsip 3P (Profit, People, Planet). Keenam, terus memperbaiki efektivitas manaje-men SDM.

Mahendra menggarisbawahi poin keempat, terutama menyangkut visi perseoran yang dianggap tidak pas lagi dengan kondisi tahun 2030. “Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia Tenggara di tahun 2030. Pernah nggak kita berpikir,jangan-jangan tahun 2030 sudah tidak ada semen?” tegasnya.

Karena itu, menurut Mahendra, visi yang lebih cocok adalah menjadi pe-rusahaan building material terkemuka di Asia Tenggara. Bisa jadi semennya tidak mayoritas lagi, atau semen benar-benar sudah tidak ada lagi. Makanya dia mendorong SMI terus berinova-si dan mengikuti perkembangan teknologi building material yang terus bergerak.

“Kalau kita dalam kondisi masih kuat bisa masuk ke sana, maka proses transisinya akan lebih mudah. Jangan berpikiran kita akan berada pada kondisi yang sama sampai 2030 atau 2050, karena memiliki cadangan bahan tambang hingga 100 tahun ke depan. Sambil melakukan cost trans-formation, kita harus lakukan reformasi yang lain. Dan sambil reformasi yang lain, kita tetap jaga visi 2030.Tapi visi itu sendiri juga harus diubah,” tegas komut dalam raker bertema ‘Winning The Competition through Customer Focus, Strengthening Holding and Transformation’ itu.

OPTIMALKAN CHT Tahun 2015 menjadi masa-masa sulit

bagi industri semen domestik, diwarnai dengan masuknya sejumlah pemain baru serta oversupply. Di luar dugaan, tantangan yang muncul di tahun 2016 ternyata jauh lebih sulit. Dan, situasi pelik itu diprediksi masih akan ber-langsung sepanjang 2017. Menyikapi kondisi tersebut, Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengajak seluruh jajarannya untuk berubah.

“Sekarang ini tidak ada pekerjaan yang susah,yang ada susah sekali,” in-gat Rizkan saat menjadi pemateri dalam Rapat Kerja Perusahaan SMI 2017.

Kata dia, strategi 3 + 1 yang meli-puti cement business, adjacent por-tofolio serta regional expansion yang didukung cost transformation harus terus dipertajam. Namun, karena bisnis SMI kini bukan hanya semen, dia pun menggarisbawahi visi To be A Lead-ing International Cement Company in Southeast Asia sebagai satu hal yang tidak lagi relevan.

Seiring langkah perseroan yang makin menyeriusi bisnis hilir, maka visi 2030 itu sudah selayaknya diubah menjadi To be A Leading International Building Material Company in Regional. “Regional di sini bukan Asia Tenggara, tapi akan kita define sendiri sesuai suplly chain kita,” bebernya.

Rizkan lantas mengupas tren industri semen domestik tahun 2015 dan 2016 yang diwarnai penurunan growth. Si-tuasi kurang menggembirakan ini mem-buat bisnis SMI mengalami penurunan 0,7 persen di tahun 2015, sehingga market share tergerus dari 43,7 menjadi 41,9 persen. Tahun berikutnya situasi masih berat, sehingga bisnis perseroan

anjlok sampai 1,1 persen.

Toh, di tengah situasi kurang meng-untungkan itu, SMI berhasil men-jalankan program cost transformation hingga menghemat dana Rp 1,5 triliun atau 108 persen dari target yang di-canangkan. Prestasi ini mendapat apre-siasi positif dari Dewan Komisaris SMI, seperti diungkapkan Komut Mahendra Siregar. Hal lain yang juga diapresiasi adalah keberhasilan mengendalikan market share di angka 41,7 persen, atau -0,2 persen di tengah penurunan per-tumbuhan semen nasional -0, 7 persen.

“Di antara top three—SMI, Indoce-ment dan Holcim--kita masih yang ter-baik. Tapi ingat, lawan kita nanti bukan mereka karena peta segera berubah lagi,” sambungnya. Tak heran kalau Riz-kan mengajak segenap keluarga besar SMI Group untuk terus beradaptasi dan memperkuat budaya inovasi.

Menurut Rizkan, dalam bisnis ter-dapat dua jenis perubahan, yaitu turn around (putar haluan) dan transforma-tion. Turn around artinya melakukan perubahan tapi masih dalam portofolio yang sama. Sementara transformasi sudah go beyond dari portofolio yang existing. SMI bakal melakukan turn around karena semennya masih domi-nan, dan masih akan dominan dalam beberapa tahun ke depan.

“Tidak ada opsi lain, tahun 2017 kita berada di channel transformation atau CHT. Ada tiga hal yang harus kita lakukan, yaitu Customer focus, strength-ening Holding, serta Transformation (CHT),” ungkap Rizkan seraya mengin-gatkan bahwa customer SMI nanti bukan lagi distributor. Sekali lagi dia menegas-kan, pertumbuhan bisnis semen hanya bisa terjadi kalau kita melakukan cara-cara yang luar biasa. (lin/znl/bwo/SG)

FOKUS

• • APRIL-JUNI 201728

SIB saat ini menempati ranking empat perusahan ready mix (beton curah siap pakai) di tanah air. Peringkat pertama

ditempati Pioner dengan market share 21 persen, disusul Adhimix (17 persen), serta SRM atau Siam Cement (15 persen). “Kami yang memiliki mar-ket share 12 persen berada di pering-kat empat. Semoga di akhir tahun nanti bisa menjadi nomor tiga,” kata Direktur Komersial SIB Ibrahim saat ditemui di kantornya, Kamis (9/3).

Bila tahun 2020 ditarget harus menjadi perusahaan ready mix ter-besar di Indonesia, berarti tiap tahun harus naik satu strip. Ibrahim meng-akui itu bukan perkara mudah. Butuh strategi yang tidak biasa agar SIB tampil di puncak hanya dalam waktu tiga tahun. “Kita harus ekspansi atau melakukan akuisisi perusahaan-peru-sahaan sejenis. Dengan begitu kita tidak hanya dapat tambahan volume,

tapi juga market share,” sebutnya. Tahun lalu SIB sudah ‘mencaplok’

Varia Usaha Beton yang merupakan anak perusahaan SMI juga, sehingga mampu menggeser posisi Holcim dari peringkat empat. Tahun ini akusisi bakal dilanjutkan terhadap PT Igasar dan PT PKM, dua perusahaan milik PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. “Otomatis Semen Padang dan Semen Tonasa nanti memiliki saham penyer-taan di SIB,” terang Ibrahim yang didampingi Sandhy Alief F, Marketing Analyst and Communication SIB.

Di luar SMI Group pihaknya tengah mencari-mencari perusahaan di Ja-karta dengan market share di atas top ten. Itu dilakukan karena mengakuisisi perusahaan ready mix besar cukup sulit dilakukan. “Barangkali peringkat 11 atau 12. Sekarang ini pasar agak turun, jadi perusahaan yang tidak di-back up pabrik semen di belakangnya pasti megap-megap. Jadi ini kesem-

patan bagus,” terang dia. Kenapa harus Jakarta? Menurut

Ibrahim, pasar ready mix terbesar saat ini adalah Jakarta dan sekitarnya (60 persen). Proyek infrastruktur, baik pemerintah maupun swasta, bergerak kencang di Jakarta, Bogor, Tangerang maupun Bekasi. Tambahan fasilitas produksi di pusat Jakarta bisa menjadi added value SIB di mata pelang-gan. “Mereka (perusahaan yang akan diakuisisi) punya pasar 5 persen, kita 12 persen. Kalau digabung jadi 17 persen, itu sudah bisa mengantar kita menjadi nomor tiga,” beber pria yang punya pengalaman belasan tahun di bisnis ready mix ini.

Selain akuisisi, SIB yang mematok volume produksi 2,3 juta m3 di tahun 2017 juga getol menambah jumlah batching plant (BP). Tak cuma di Jawa, melainkan sampai Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. “Sekarang ini kita punya 54 batching plant yang

SEMEN INDONESIA BETON (SIB) AKAN MENJADI GARDA TERDEPAN HILIRISASI BISNIS SEMEN INDONESIA DENGAN PRODUK UTAMA READY MIX DAN PRECAST. BERDIRI PADA 11 APRIL 2012 DENGAN NAMA SGG PRIMA BETON, TAHUN 2020 PERUSAHAAN INI HARUS MENJADI NOMOR

SATU DI INDONESIA. SEJUMLAH TEROBOSAN DISIAPKAN AGAR TARGET ITU DAPAT TERWUJUD.

SIB DIBURU WAKTU JADI NOMOR SATU

FOKUS

APRIL-JUNI 2017 • • 29

FOKUS

tersebar di seluruh Indonesia. Kalau pabrik precast, baru punya di Gresik, Semarang serta Surabaya,” ucapnya.

Bisnis precast, diakui Ibrahim, akan lebih diseriusi karena pros-peknya dinilai bagus. Dia sepakat dengan prediksi Dirut SMI Rizkan Chandra bahwa di masa mendatang masyarakat tidak lagi mencari semen. Precast menjadi pilihan utama karena lebih praktis. Makanya, mempunyai pabrik precast di ibukota masuk pri-oritas SIB juga.

Diungkapkan Ibrahim, dinamika pasar ready mix hampir sama dengan semen. Artinya, ketika supply berle-bih, perang harga tidak terelakkan. Solusinya, perusahaan harus mampu mengikat pelanggan seerat mungkin. Kualitas produk saja tidaklah cukup. Ada dua faktor penentu lain yang tidak boleh diabaikan, yaitu harga dan kedekatan (relationship).

“Pertimbangan pertama merek se-men, kedua pertemanan, disusul har-ga. Makanya kita tidak boleh sampai lost contact dengan konsumen.Harus dijaga betul, karena lengah sedikit saja bisa diambil sama kompetitor,” tambah Sandhy Alief F. Beruntung brand Semen Gresik masih kuat dan bisa dijual, sehingga Ibrahim dan jajaran marketingnya lebih gampang masuk ke proyek-proyek besar.

Lebih jauh Ibrahim mengungkap-kan, terpilihnya Dirut SIB Wedo Wiroaji menjadi Ketua Umum Per-kumpulan Perusahaan Beton Siap

Pakai Indonesia (PBSPI) mempunyai nilai strategis bagi perusahaan. Paling tidak,SIB bisa memperoleh informasi dengan cepat soal perkembangan industri beton siap pakai.

“Itu penting sebagai pijakan awal kita dalam melangkah. Di samping itu, dengan berhimpun dalam satu wadah kita menjadi semakin kuat. Suara asosiasi juga lebih didengar pemerintah,” ungkap Ibrahim yang di-dapuk menjadi pembina PBSPI. Kelak akan ada standardisasi mutu produk perusahaan di bawah PBSPI, lewat koordinasi pemerintah.

RINTIS TAMBANG BATU DAN PASIR

Dengan produk utama ready mix dan precast, kebutuhan vital SIB adalah semen, batu dan pasir. Semen tidak ada masalah, karena perusahaan punya akses langsung dengan Semen Gresik dan mendapatkan harga khu-sus. Dalam setahun kebutuhan semen SIB bisa menembus 750 ribu ton. “Yang masih jadi masalah itu batu dan pasir karena kita ambil dari luar. Kita harus manut dengan harga mereka ka-rena tidak punya pilihan,” aku Ibrahim.

Padahal dua komponen bahan baku itu berpengaruh banyak terha-dap harga pokok penjualan (HPP). Bahan baku yang mahal membuat HPP naik, dan itu tidak bagus untuk persaingan merebut konsumen. Maka itu SIB menerapkan strategi menu-runkan biaya material yang meliputi

pembelian langsung semen ke induk, pendirian/kerjasama crusher di tem-pat strategis, dan pendirian pabrik additive di tiap area provinsi.

“Target kita, tahun ini harus menguasai tambang batu dan pasir sendiri. Kalau punya sendiri, selain lebih murah, vendor-vendor akan ber-pikir dua kali bila ingin mempermain-kan harga,” paparnya. Selama ini SIB mendapat pasokan batu dari daerah Rumpin (Bogor), sedangkan pasir dari Bangka Belitung. Dengan menguasai dua sumber bahan pokok itu perusa-haan bisa berhemat sekitar Rp 30 ribu untuk setiap kubik ready mix.

Perkara anggaran pihaknya tidak risau. Sebab SIB tahun ini mendapat suntikan modal Rp 200 miliar dari Se-men Indonesia, di mana separonya di-gunakan untuk pengembangan usaha ready mix dan precast. “Yang Rp 100 miliar lagi ya untuk ngurus quarry itu,” cetus pria berkacamata ini.

Sebagai perusahaan yang terbilang baru, SIB telah dipercaya untuk me-masok ready mix ke sejumlah proyek besar di Jakarta dan sekitarnya. Anta-ra lain pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru (New Priok Container Terminal), Apron Terminal III Bandara Soekarno Hatta, serta Light Rail Trans-port (LRT) yang diresmikan Presiden Jokowi pada September 2016. “Kita juga lagi mengembangkan pasar di Sumatera, Manado serta Makassar. Ada beberapa proyek properti besar di sana,” kata Ibrahim. (lin/znl/SG)

• • APRIL-JUNI 201730

FOKUS

Sejak kapan SII ada dan apa latar belakang pendiriannya?

SII berdiri tahun lalu, persis 1 Ramadan, berdasar SK Menkum HAM. Kalau nggak salah minggu pertama, 6 Juni 2016. Setelah itu, kami urus segala administrasinya, selesai akhir Juli. Kami mulai bergerak dengan tim pertama bulan September. Tidak banyak, hanya enam orang, karena ini perusahaan trading.

SII dibentuk untuk mengatasi surplus semen di dalam negeri. Sebelumnya, SMI sudah melaku-kan ekspor, tapi masih spot-spot saja. Karena surplusnya hanya di bulan-bulan tertentu, sekarang surplus, nanti tidak. Kadang sudah ada komitmen ekspor, tapi permintaan domestik tiba-tiba melonjak, maka ekspornya dibatalkan.

Nah, mulai 2017 dan seterus-nya, hampir dipastikan kita akan punya surplus 2 sampai 3 juta ton sehingga tidak bisa lagi ditangani dengan cara spot atau parsial. Mesti ada unit khusus yang me-nangani karena kontraknya harus

long term dan harus mencari pasar baru. Jadi, ide awal yang sangat mendasar adalah melaku-kan ekspor dan mengamankan suplai di dalam negeri. Supaya utilisasi pabrik kita tetap terjaga.

Ada tugas lain lagi? Ya, pasti ada periode-periode

tertentu kita kurang (barang). Maka, tugas SII adalah mencari sumber, entah dari impor atau mitra lokal. Jadi, ia sebagai stabi-lizer; ketika lebih ia buang, ketika kurang ia cari. Bahkan, step beri-kutnya adalah membantu dalam efisiensi supply chain. Artinya, ada fasilitas-fasilitas kita yang selama ini dimiliki opco tertentu harus disuplai dari sana. Misalnya grinding plant atau packing plant Semen Padang, harus disuplai dari Padang.

Sekarang, di mana kita harus sudah berpikir cost, itu tidak ber-laku lagi. Tugas SII adalah men-cari sumber-sumber yang lebih murah. Lalu, yang dari Padang bagaimana? Ya kita ekspor. Jadi, kita dapat dua keuntungan, yang

RAHMAN KURNIAWANDirektur Utama Semen Indonesia International (SII)

DIBENTUK AWAL JUNI 2106, SEMEN INDONESIA INTERNATIONAL (SII) PUNYA TUGAS PENTING

MENDUKUNG MISI REGIONAL EXPANSION SEMEN INDONESIA. TAK MUDAH MEMANG. SEBAB, SII

HARUS BERSAING DENGAN SEDERET PERUSAHAAN TRADING YANG BERPENGALAMAN PULUHAN TAHUN.

APA MODAL SII AGAR BERJAYA DI PASAR SEMEN REGIONAL YANG KIAN RIUH DAN KOMPLEKS? LALU, AKSI BISNIS RIIL APA SAJA YANG SUDAH

DILAKUKAN SELAMA SETAHUN TERAKHIR? BERIKUT WAWANCARA TIM SINERGI DENGAN DIRUT SII

RAHMAN KURNIAWAN DI SELA RAKER PERUSAHAAN SEMEN INDONESIA (SMI) TAHUN 2017 DI WISMA A.

YANI, GRESIK, SENIN (23/1).

"KURANG BARANG MENCARI, LEBIH DIBUANG KE REGIONAL"

APRIL-JUNI 2017 • • 31

FOKUS

grinding plant tetap terisi dari sumber yang lebih murah, sedangkan surplus dari Padang kita ekspor.

Sekarang tidak harus packing plant Semen Gresik disuplai dari Gresik, begitu juga milik Semen Tonasa dan Pa-dang. Tugas SII adalah mencari sumber-sumber yang lebih murah sehingga surplusnya bisa diekspor. Sehingga secara bersamaan kami harus mencari mitra dan pembeli ekspor. Hasilnya, kita dapat revenue sekaligus efisiensi biaya. Itu kontribusi yang diharapkan holding terhadap SII.

Apa bedanya bila ekspor dilakukan opco masing-masing?

Dengan adanya konsolidasi ekspor oleh SII, kita punya bargaining posi-tion yang kuat di mata buyer. Tidak diadu-adu lagi. Sehingga harga bisa kita naikkan ke level maksimal. Tidak lagi, misalnya, trader-trader itu datang dan saling mengadu antara Gresik, Padang, dan Tonasa. Sehingga kadang opco yang satu bisa jual di level yang lebih rendah, lainnya lebih tinggi, padahal harganya lebih jauh.

Sekarang dengan adanya SII, kita bisa memonitor dan punya bargaining position kuat. Sekarang ini kita tahu harga di Vietnam berapa. Dengan be-gitu, kita bisa benchmark, tidak seperti sebelumnya, ketika kita bergantung kepada trader.

Kami juga mulai mengikat kontrak jangka panjang dengan mitra-mitra strategis, yaitu pabrik semen yang pun-ya fasilitas ekspor, dalam arti pelabuhan-nya memadai untuk ekspor. Ia menjadi mitra untuk mengisi kekurangan, tapi kalau kita nggak butuh ya kita ekspor. Jadi, yang kami ekspor bukan hanya dari SMIG, tapi juga dari perusahaan-perusahaan mitra.

Dengan penguasaan sumber-sumber dalam negeri, cita-cita kami bisa meng-konsolidasi potensi ekspor di Indonesia. Sehingga harga pun menjadi lebih baik.

Kok baru sekarang membentuk peru-sahaan trading?

Memang bisa dibilang kita agak terlambat membentuk perusahaan trad-ing. Orang lain sudah punya belasan, bahkan puluhan tahun. Itu kalau kita ngomong Heidelberg, Cemex, juga SCG. Kantor SCG Trading di Indonesia cukup besar. Kita baru mulai sekarang. Tapi, tidak ada kata terlambat, kan?

Memang tantangannya banyak. Eksternal ada, di internal sendiri banyak fasilitas kita yang harus dibenahi. Salah satunya persaingan di freight cost. Dalam dunia transportasi, belum tentu jarak yang lebih dekat itu lebih murah. Jarak jauh kalau ada angkot akan lebih murah dibanding jarak dekat tapi harus carter taksi.

Posisi pabrik Semen Indonesia itu bu-kan di jalur perdagangan internasional. Sehingga kita harus carter kapal. Nah, less competitive kita itu ada di freight cost. Ketika kita bersaing dengan Vietnam, China, atau Thailand, mereka ada di jalur perdagangan internasional. Jadi, kapal-kapal itu turun dari China, melewati Vietnam, Thailand, ke Selat Malaka, lalu langsung Afrika. Itu jalur angkut kapal internasional.

Kita ada di luar itu. Ibaratnya, kita tinggal di pelosok. Jadi, kalau mau cari kendaraan, harus telepon dulu, baru di-jemput. Freight cost itu ditentukan oleh lamanya sewa kapal. Itulah yang jadi masalah kita. Kedua, fasilitas pelabu-han kita tidak didesain untuk keperluan ekspor.

Di situlah kami bermain dan inilah pentingnya kita melakukan konsolidasi. Sehingga dengan berbagai keter-batasan yang kita miliki, pelabuhan yang berkapasitas kecil, loading rate ke-cil, kita masih bisa mendapatkan harga yang maksimal. Kalau nggak, harga kita akan ditekan terus. Sebab, trader akan bilang, ”Wah, freight cost-nya mahal.” Di Vietnam, kapal 50 ribu tiga hari muat sudah selesai. Di sini mesti 10 hari, be-lum lagi jaraknya ke sini lebih jauh.

Ada rencana bisnis lain di luar trading semen?

Ke depan, kita ingin menjadi portfolio investment. Kenapa? Karena melakukan trading dengan mitra dan pihak-pihak luar negeri, kami bisa men-jadi market intelligence. ”(Kita bisa beri usulan, Red) Eh, beli nih pabrik ini, beli perusahaan itu.” Karena kita masuk ke dalam. Kita kenal dan tahu kondisinya seperti apa.

Karena memperbesar market share itu bukan lagi dengan cara menjual produk lagi, tapi ambil perusahaannya. Ambil perusahaan yang 3 juta, langsung dapat pasar 3 juta. SII bisa menjadi mata-mata. Karena kami trading, bebas masuk ke mana saja. Karena bagi kami, semua pabrik semen itu adalah mitra.

Mereka kompetitor buat pabrik semen lainnya, tapi bagi kami mereka mitra. Jadi, ke depan kita berharap menjadi portfolio investment. Ini salah satu opsi ketika holding ingin memper-besar portofolionya di negara-negara lain. Saat ini kita juga dalam proses mendirikan anak usaha di Singapura. Kenapa? Karena kita perlu status global, itu untuk image juga. ”Oh, ini perusa-haan trading internasional, kantornya kok di dalam negeri?”

Apa lagi langkah bisnis riil yang sudah dilakukan?

Ketika kami berdiri, situasi domestik di kuartal keempat justru kekuran-gan barang. Jadi, yang kami lakukan adalah membeli dari mitra. Kita lakukan kontrak jangka panjang sampai akhir tahun. Mungkin ini pertama kali. Sebab, biasanya kalau opco kan beli per PO (preorder). Karena bayangan kami, kalau barangnya tidak diambil, kami akan ekspor.

Ternyata kita kekurangan barang, akhirnya semua barangnya diam-bil. Tidak ada yang diekspor, malah masih kurang. Di saat sama, kami juga memberikan bantuan ke opco dalam hal negosiasi harga. Sehingga mereka dapat harga maksimal.

Kami juga sudah buka pasar baru, masuk ke Malaysia yang belum pernah kita masuki. Lalu Australia, secara kuali-tas kita sudah lulus. Sehingga pabrik di Kupang nanti punya peluang ekspor ke sana.

Target perusahaan di tahun 2017?Pertama, mengekspor kelebihan

barang yang dimiliki SMI, berapa pun itu. Kedua, mengamankan pasokan internal karena diproyeksikan di bulan-bulan tertentu akan kurang. Ketiga, mencari tambahan revenue dengan cara mengekspor dari pihak ketiga. Jadi, kami diwajibkan melakukan bisnis dengan pihak ketiga.

Pasar ekspor kita paling besar Bang-ladesh. Mereka impor 16 juta ton clinker setiap tahun. Lalu Sri Lanka, ada 4 juta ton, semuanya dari Semen Padang karena paling dekat. Kemudian, ada Myanmar, Filipina, Taiwan, dan Australia. Kami juga mulai mengembangkan pasar ke Afrika, sudah kirim sampel ke sana. Kemarin ada permintaan dari Mozam-bik, tapi kita tidak ada barang. (lin/znl/bwo/SG)

• • APRIL-JUNI 201732

INSIDE

Kenapa harus ada KSO?Jadi begini, KSO itu sebagai

kelanjutan transformasi korporasi yang terjadi di Semen Indonesia. Dimulai pada tahun 1991, saat Semen Indone-sia berubah dari perusahaan tertutup menjadi terbuka. Dari yang tidak listed menjadi listed. Ini setelah dilakukan IPO dan go public pada Juli 1991. Transformasi berlanjut dengan adanya konsolidasi dengan (Semen) Padang danTonasa pada tahun 1995. Tahun 1998 kita menjadi strategic partner-nya Cemex. Itu juga bagian dari trans-formasi yang kita jalani.

Berikutnya, di era Pak Dwi (Dwi Soetjipto, red), kita harus sinergi. Untuk memperkuat agar tak ter-gantung pada pimpinan, dibuatlah struktur holding yang kuat. Bagaimana caranya? Semen Indonesia fokus pada hal-hal yang strategis. Sehingga yang

sifatnya operasional diserahkan ke-pada anak perusahaan atau operating company (opco). Jadi, kebijakan yang sifatnya strategis menjadi wewenang holding, sedangkan opco mengurusi operasional.

Transformasi itu mengharuskan adanya opco baru karena adanya pemisahaan tersebut. Nah, dari sana lahirlah Semen Gresik. Tetapi, ini bukan Semen Gresik yang bertrans-formasi menjadi Semen Indonesia. Ini new baby. Kebetulan, namanya sama dan memiliki value yang masih cukup tinggi.

Semen Gresik ini harus dilahirkan untuk mengemban tugas opco. Karena itu, lahirlah KSO ini. Di mana Se-men Gresik mendapat mandat untuk mengelola aset-aset yang dimiliki Se-men Indonesia. Seperti Pabrik Tuban, packing plant, dan fasilitas-fasilitas lain

yang selama ini dikelola Semen Indo-nesia. Jadi, semua itu dialihkelolakan ke Semen Gresik lewat KSO ini.

Bila bagian dari transformasi korpo-rasi, kenapa harus menunggu sekian lama?

Benar. Idealnya, proses transformasi itu langsung berlanjut setelah Semen Gresik yang new baby itu lahir pada Desember 2013. Tetapi, harus dipa-hami, kita masih memiliki handicap fasilitas perpajakan di Pabrik Tuban IV yang jatuh temponya pada 1 Januari 2017. Jadi, fasilitas ini kita dapatkan saat operasional (Pabrik) Tuban 4. Saat minta fasilitas pajak, itu kan ada perjanjian tidak boleh dialihkan ke pihak lain. Kalau tetap dilakukan, maka kita kena denda sebesar Rp 166 miliar. Eman, kan? Karena itu, kita pilih me-nunggu sampai 1 Januari 2017.

TERHITUNG SEJAK 1 JANUARI 2017, KERJA SAMA OPERASI (KSO) ANTARA SEMEN INDONESIA DAN SEMEN GRESIK RESMI BERLAKU. LANGKAH BISNIS ITU MERUPAKAN LANJUTAN

TRANSFORMASI KORPORASI UNTUK MENEGASKAN FUNGSI SEMEN INDONESIA SEBAGAI HOLDING. MENGAPA HARUS ADA KSO? APA PULA KEUNTUNGANNYA BAGI PERSEROAN?

BERIKUT WAWANCARA DENGAN DIRUT SEMEN GRESIK SUNARDI PRIONOMURTI.

KSO Selamatkan Dana Perusahaan Rp 4 Triliun

SUNARDI PRIONOMURTI • Dirut Semen Gresik

APRIL-JUNI 2017 • • 33

INSIDEKSO kesannya berbelit. Mengapa tidak pakai cara sederhana, misalnya menjual atau menyewakan aset Se-men Indonesia kepada Semen Gresik?

Itu memang sempat masuk dalam salah satu skema kita. Tetapi, konsek-uensinya mahal. Transfer aset itu mahal sekali. Bisa saja dilakukan proses hibah dari Semen Indonesia ke Semen Gresik. Tetapi, kita harus bayar pajak sekitar Rp 4 triliun. Angka ini dihitung dari nilai Pabrik Tuban saat ini. Ma-kanya, kita ambil jalan KSO ini. Agak berliku, tetapi kita pilih karena ini jalan terbaik. Paling efisien.

Tapi, ini semua legal?Sudah pasti. Kita ini perusahaan

negara. Masak ambil langkah yang nabrak aturan? Semua clear. Sebelum melangkah, kita sudah komunikasi dengan konsultan legal, pajak, dan manajemen. Kalau Semen Indonesia punya hajat, kan tahapannya selalu prudential.

Bagaimana dengan status Pabrik

Rembang? Masuk dalam KSO?Tidak. Sekali lagi, yang masuk

dalam KSO itu adalah fasilitas ope-rasional yang sebelumnya dikelola Semen Indonesia. Semua itu harus dilepaskan karena Semen Indonesia memainkan peran yang lebih strategis sebagai holding. Mengambil kebija-kan-kebijakan strategis yang diterap-kan seluruh opco. Baik yang ada saat ini maupun yang didirikan kemudian.

Tak ada kebingungan karyawan dalam masalah ini?

Rumusnya sederhana saja. Dilihat dari ”KTP” masing-masing karyawan saat masuk ke sini. Kalau masuk Se-men Indonesia, maka hak-haknya melekat seperti sediakala. Nggak ada yang berkurang. Begitu juga kalau masuk ”KTP”- nya Semen Gresik. Jadi, bagi karyawan Semen Indonesia yang ditugaskan di KSO maupun SG atau penugasan di keduanya SS (shared service), tidak mengubah status hukum karyawan tersebut. Artinya, tetap SK yang sama sebagai karyawan Semen

Indonesia ditambah dengan tambahan penugasan.

Untuk manajemen karir, penilaian kinerja karyawan, promosi dilakukan oleh perusahaan asal atas rekomendasi tes dari Semen Gresik atau KSO. Dan untuk berorganisasi, serikat karyawan tetap pada masing-masing serikat asal perusahaan, yaitu SKSI dan SKSG.

Bagaimana dengan sistem peng-gajian? Penggajian tetap dalam masing-masing perusahaan asal. Bagi karyawan SI di KSO tetap sama dan sebaliknya, karyawan SG yang ditempatkan di SI akan disesuaikan. Selain itu, remunerasi dan benefit bagi karyawan Semen Indonesia di KSO tetap sama tanpa perubahan. Seperti halnya untuk perhitungan tunjangan manfaat pensiun, tetap sama. Hanya, keseluruhannya akan dibayarkan oleh perusahaan yang ditempati. Untuk struktur organisasi Semen Gresik dan KSO, masing-masing telah mempunyai logo korporasi tersendiri. Namun, logo produk tetap sama, Semen Gresik. (ram/fir/eds/SG)

Menjawab Kebutuhan dan LazimKerja sama operasi (KSO) antara Semen Indonesia

dan Semen Gresik adalah bagian dari transformasi kor-porasi yang harus dilakukan untuk menjawab perubahan peta bisnis semen. Implementasi KSO akan memisahkan fungsi strategis dan fungsi operasional dengan tegas.

SMI nanti berfokus menjalankan fungsi sebagai strategic holding, sementara fungsi operasional atas Pabrik Tuban I–IV dilakukan entitas lain. ”Makanya, perlu dibentuk KSO-KSO bukan sebuah badan hukum, namun memiliki lingkup operasi yang komprehensif sebagaima-na opco lainnya,” terang Direktur SDM dan Hukum SMI Ahyanizzaman saat sosialisasi di Gedung PPS, Gresik, Senin (21/11/2016).

Selain KSO, sejatinya ada dua alternatif lain. Yaitu, penjualan aset SMI kepada SG dan penyewaan aset SMI kepada SG. Namun, dua alternatif itu dinilai terlalu mahal jika dibandingkan dengan KSO yang sangat pas untuk menjawab kebutuhan, dapat dioperasikan, serta lazim.

Yani menjelaskan, dari sisi hukum, KSO sudah lumrah dilakukan di Indonesia. Contoh kasusnya adalah KSO TPK Koja antara Pelindo II dengan PT Hutchison Ports Indonesia (1999), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk den-gan PT Jaya Real Property Tbk (2011), serta PT Telkom

Indonesia dengan Aria West Indonesia. Ketentuan KSO antara lain diatur dalam UU PPh No

36 Tahun 2008; UU PPN No 42 Tahun 2009; Permen BUMN No PER-13-MBU-2014 tentang KSO sebagai al-ternatif pendayagunaan aset tetap BUMN; Surat DJP No S-323/PJ.42/1989 tentang masalah perpajakan bagi joint operation; Surat DJP No S-618/PJ.8/2001 yang berisi penjelasan tentang joint operation; Surat DJP No S-500/PJ.02/2013; Surat KPP WP Besar 3 No S-8215/WPJ.19/KP.03/2013 tentang surat jawaban terkait KSO di SI dan SG; serta PSAK 66 (2013) Pengaturan Bersama yang efektif per 1 Januari 2015 tentang pelaporan keuangan sisi venture ratas KSO.

Secara umum, KSO adalah bentuk perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama den-gan memberikan kontribusi ke dalam suatu kegiatan ter-tentu dan kemudian membagi keuangan yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

KSO antara SMI dan SG dilakukan sehingga risiko dapat diminimalkan karena arahan manajemen yang sama. KSO bakal mengelola Pabrik Gresik dan Tuban I–IV, di mana manajemennya diserahkan kepada SG. Sementara SG sendiri memiliki Pabrik Rembang dan pabrik-pabrik lain yang akan dikembangkan kemudian. (lin/znl/bwo/SG)

• • APRIL-JUNI 201734

INSIDE

Pertengahan Maret 2017, proyek yang terletak di kawasan industri Krakatau Steel itu sudah membukukan progres

98 persen. Bahkan, sejak Februari lalu, cement mill dengan kapasitas 250 ton/jam itu sudah melalukan trial dengan menggunakan material clinker yang didatangkan dari Pabrik Tuban.

”Hasilnya cukup bagus. Tinggal beberapa bagian kecil yang mesti disempurnakan. Dan, insya Allah su-dah siap beroperasi. Tinggal nunggu tanggalnya saja,” tutur Ahmed Vaival, GM Project Management Semen Indonesia, yang salah satunya mem-bawahi proyek Cement Mill Cigading. ”Januari lalu kami telah menuntaskan commissioning dan uji coba peralatan kosongan. Februari kita tingkatkan dengan material,” tambahnya.

Spesifikasi teknis, terang Vaival,

seperti halnya proyek-proyek di ling-kungan SMI Group lainnya, Cigading memakai vertical mill. Selain kuali-tasnya lebih baik jika dibandingkan dengan horizontal mill, alat itu juga lebih efisien karena hemat energi.

Sebagai perbandingan, vertical mill membutuhkan energy listrik 25-39 kWh/ton, sedangkan horizontal mill bisa di atas 30 kWh/ton. ”Padahal, listrik selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam proses produksi,” ujarnya.

Cement Mill Cigading dilengkapi 2 silo dengan kapasitas 10 ribu dan 20 ribu ton. Ke depan, proyek itu juga akan dilengkapi dengan pelabuhan khusus yang bisa disinggahi kapal dengan bobot 40 dwt atau daya an-gkut 40 ribu ton. Pelabuhan tersebut memiliki gantry crane untuk proses loading dengan kapasitas 1.000 ton/

jam. Dengan begitu, proses bongkar muat lebih cepat dan terukur, yang selanjutnya akan dibawa ke silo lewat belt conveyor. ”Setelah Cement Mill Cigading, jalan kita akan bergerak ke sana,” jelas Vaival.

Perlu dicatat, proyek Cigading didesain untuk memproduksi slag cement. Yakni, semen yang diproduksi dengan bahan baku slag alias lim-bah bijih baja dari PT Krakatau Steel. Semen slag ini yang pertama bukan hanya di lingkungan Semen Indonesia Group, tetapi juga di Indonesia. ”Sam-pai sekarang, di Indonesia belum ada semen jenis ini. Padahal, di luar negeri sudah banyak. Peluang itulah yang kita ambil lewat Cigading,” sebutnya.

Bahan baku slag nantinya akan dipasok dari PT Krakatau Semen Indonesia (KSI), sebuah perusahaan patungan yang dibentuk SMI dan

DI LUAR HIRUK PIKUK PEMBANGUNAN PABRIK REMBANG, SEMEN INDONESIA JUGA MEMILIKI PROYEK YANG TAK KALAH MEMBANGGAKAN. YAKNI, PROYEK CEMENT MILL DI CIGADING, CILEGON, BANTEN. DIGARAP SEJAK AWAL 2016, INI AKAN MENJADI PABRIK PERTAMA DI

INDONESIA YANG MEMPRODUKSI SLAG CEMENT.

CIGADING SEGERAMENGGELINDING

Lanjutkan Tradisi Pionir Semen Indonesia

APRIL-JUNI 2017 • • 35

INSIDEKrakatau Steel. KSI nanti akan menda-pat slag dari Krakatau Steel. Slag itu selanjutnya diproses agar bisa menjadi bahan baku semen.

Karena itu, letak proyek Cigad-ing dengan KSI berimpitan. Dari 11 hektare lahan yang tersedia, 7 hektare digunakan untuk Cemen Mill Cigading dan sisanya untuk pabrik pengolah blast furnace slag (BFS) milik KSI. Progres pembangunan pabrik peng-

gilingan slag tersebut masih di kisaran 30 persen. ”Tetapi, saya sudah bicara dengan Pak Bambang Tridoso (Dirut KSI, red), dijanjikan Juli nanti sudah beroperasi. Semoga saja terealisasi sehingga kita bisa segera mem-produksi slag cement,” harap Vaival.

Untuk sementara, sambil men-unggu pasokan slag, proyek Cigad-ing akan dipakai untuk memproduksi semen jenis OPC dan PPC. Satu silo

dengan kapasitas 10 ribu ton untuk OPC serta silo kedua dengan kapa-sitas 20 ribu ton untuk PPC dan slag. Teknisnya, nanti jika pesanan PPC lebih banyak, silo kedua dipakai untuk produksi PPC. Tetapi, bila kosong, jenis semen slag yang akan diprod-uksi. ”Operasionalnya nanti, kita lihat permintaan pasar seperti apa. Silo kedua kita desain untuk itu,” ungka-pnya. (ram/znl/fir/SG)

Jawa masih menjadi pasar utama industri semen nasional. Jika dikerucutkan lagi, pasar DKI Jakarta dan seki-tarnya menjadi penyerap semen terbesar dibanding wilayah lain di Indonesia. Itu bisa dimaklumi karena banyak proyek infrastruktur yang digerakkan swasta maupun pemerintah di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kehadiran Cement Mill Cigading akan memperkuat skuad Semen Indonesia Group untuk menggoyang pasar ibu kota yang saat ini sudah diramaikan 14 merek semen. Sebelumnya, SMI menggelontor pasokan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya dari Packing Plant Ciwandan dan Tanjung Priok milik Semen Padang. Masing-masing memproduksi 600 ribu ton/tahun.

Nah, dengan hadirnya Cement Mill Cigading, volume semen yang akan dilempar ke pasar DKI dipastikan bertam-bah. Tahap awal, Cigading akan memproduksi 600 ribu ton dari 1,5 juta ton desain terpasang. Ibarat perang, tambahan amunisi itu tentu melegakan. Ketersediaan semen lebih

terjamin dan mampu memangkas ongkos distribusi. Sebab, selama ini mesti ”mengimpor” dari Pabrik Tuban atau Padang.

Satu yang menjadi titik lemah proyek Cigading adalah pasokan listrik. Karena berada di kawasan industri Krakatau Steel, listrik harus dipasok anak usaha BUMN penghasil baja tersebut. ”Air dan listrik, kita sudah teken kontrak untuk ambil dari mereka. Nggak boleh ke yang lain,” ujarnya.

Proyek Cigading mendapat pasokan listrik sebesar 13 megawatt dengan konsumsi 11 megawatt. Harga jual listrik yang dipatok sebesar Rp 1.550/kWh. Bandingkan dengan harga jual listrik PLN yang sebesar Rp 1.000/kWh. ”Nggak ada pilihan. Kita harus menghormati isi kerja sama yang telah disepakati,” beber Vaival. Meski konsekuensinya, titik break-even point (BEP) menjadi agak tersendat. Proyek yang menghabiskan dana Rp 620 miliar (termasuk lahan) itu diprediksi baru BEP lima tahun ke depan setelah berop-erasi. (ram/znl/fir/SG)

Masuk Jakarta dari Tiga Arah

AHMED VAIVAL • GM Project Management Semen Indonesia

• • APRIL-JUNI 201736

INSIDE

Tahun 2017 tidak akan lebih mudah, terutama bagi Semen Gresik (SG) yang bertarung di Pulau Jawa. Wilayah padat penduduk ini menjadi sangat kom-petitif karena dari total kelebihan pasokan 28 juta

ton di Indonesia, sebanyak 25 juta ton bertumpuk di Jawa. SG adalah penguasa di Jawa bagian timur dengan

market share 70 sampai 73 persen, sementara di Jateng mempunyai pangsa pasar 30 persen. Hanya di kawasan Jabar/DKI/Banten dominasi SG belum begitu kelihatan. Karena itulah Semen Indonesia memberi tugas khusus kepada SG agar meningkatkan penetrasinya di tiga wilayah tersebut.

“Holding mendorong Semen Gresik agar meningkatkan market share yang sekarang ini 16 persen menjadi 20 persen. Peluang masih ada, karena pasar di Jabar/DKI/Banten sangat ter-buka,” kata Direktur Pemasaran dan Supply Chain SMI Aunur Rosyidi saat ditemui di sela raker SG di Kantor Pusat Semen Gresik (KPSG), Tuban, Rabu (1/2).

Selama ini SG mengandalkan pasokan dari Pabrik Tuban untuk bertarung di wilayah barat. Padahal, ketika demand sedang naik, dengan utilisasi 90 persen pun cukup sulit memenuhi kebutuhan di Jatim dan Jateng. Beroperasinya

Pabrik Rembang serta grinding mill di Cigading, Banten, di-harapkan menjadi solusi terbaik. “Ada tambahan 3 juta ton dari Rembang, ditambah 1,5 juta ton dari Cigading. Hara-pannya itu bisa dialirkan ke wilayah barat,” sambungnya.

Alumnus Teknik Mesin ITS ini menyadari bersaing di Jawa bagian barat sangat berat. Di Jawa saat ini terda-

pat 16 pemain, dan mayoritas berkumpul di Jabar/DKI/Banten. “Makanya kita harus mengeluarkan

tenaga ekstra untuk merebut pasar di sana. Di Jakarta pembangunan luar biasa, baik proyek swasta, infrastruktur pemerintah, juga pembangunan yang dilakukan masyarakat,” sebutnya.

Di Jabar dan Banten sama saja. Apalagi tahun 2017 pemerintah mengalihkan subsidi

untuk pembangunan infrastruktur, termasuk kelanjutan program Sejuta Rumah. Tahun 2016,

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disediakan pemerintah sebesar Rp 9,2 triliun. Tahun 2017 nilainya kurang lebih sama. “Tahap awal kita tingkatkan menjadi 20 persen dulu, nanti kalau ada tambahan volume insya Allah bisa meningkat lagi penjualannya,” ujarnya.

Sebelumnya, saat memberikan arahan di depan peserta raker, Aunur mengapresiasi capaian SG di bulan Januari

Rapat Kerja

Semen Gresik2017

TUGAS KHUSUS GENJOTPASAR JABAR-DKI-BANTEN

APRIL-JUNI 2017 • • 37

INSIDE2017. Volume penjualan mencapai 102 persen dari target, harga jual naik 3 persen, dan revenue juga naik 5 persen.

“Kawan-kawan sudah berbuat maksimal, tapi perlu ditingkatkan lagi karena persaingan bertambah berat,” ingat Aunur dalam raker di Ruang Wijaya Kusuma, KPSG, yang dihadiri Komut SG Suparni, Komisaris Satriyo, Dirut Sunardi Prionomutri, Direktur Produksi Prasetio Utomo, dan Direktur Komersial Mukhamad Saifudin itu.

Menurutnya, lanskap industri semen domestik saat ini semakin riuh. Jumlah pemain yang awalnya 6 perusahaan kini membengkak menjadi belasan. Beberapa new entrants ikut mewarnai persaingan, antara lain Semen Merah Putih, Jui Shin (Semen Garuda), Se-men Bima, An Hui Chonh, Semen Puger, SCG (Semen Jawa), Semen Barru, Semen Serang, dan Semen Jakarta. “Para pendatang baru ini mengambil market share sekitar 3 persen,” ucapnya.

Tantangan lainnya adalah disparitas harga SG dengan produk lain. Di be-berapa daerah, beber Aunur, dispari-tas harga itu sudah di atas Rp 2.000. Padahal kalau menurut teori, disparitas di atas Rp 2.000 bisa mengakibatkan konsumen berpindah ke merek lain. “Inilah tantangan kita dalam menjual semen. Soal kapan harga harus naik atau turun, saya kira teman-teman pemasaran yang lebih tahu agar men-dapat market share dan revenue yang baik,” kata Aunur.

PASOKAN KURANG Dirut SG Sunardi Prionomurti me-

ngakui, sepanjang 2016 yang menjadi critical issue adalap gap antara ca-

pacity share dan market share. Secara umum pasar semen domestik memang mengalami oversupply, namun itu tidak berlaku bagi SG. Perusahaan justru kesulitan memenuhi permintaan pasar sehingga harus membeli klinker dari pihak luar.

Repotnya, mencari klinker dari pabrik lain tidak semudah membalik telapak tangan. “Januari ini saja kita ingin cari terak 160 ribu ton, dapatnya cuma 40 ribu ton. Semen juga begitu, cari 130 ribu ton cuma dapat 50 ribu ton. Kita bisa sport jantung terus bila tidak bisa mencari solusi selisih kapasi-tas yang mencapai 7 persen tersebut,” ungkapnya.

Pelarangan impor klinker dan semen oleh pemerintah membuat situasi makin pelik. Maka itu pihaknya berharap opco lain yang kelebihan produksi tidak perlu mengekspor ke luar negeri, tapi dialihkan saja ke SG. “Pabrik Rembang dan grinding mill Cigading jadi harapan kita. Semoga pengoperasiannya tidak molor lagi,” harap Sunardi.

Selain kekurangan pasokan, hal lain yang perlu dilakukan di tahun 2017 adalah penguatan terhadap seluruh distribution channel. Sunardi mengin-gatkan, yang paling berkuasa di jalur distribusi adalah toko. “Mereka punya bargaining power luar biasa, karena akan memajang barang yang punya margin tinggi. Makanya kita harus bisa mengelola hubungan yang baik den-gan toko-toko,” pungkasnya dalam raker bertema ‘Bertransformasi Menuju Keunggulan Operasi’ itu.

Hal sama diakui Komut SG Suparni, yang menyebut kondisi tahun 2017 tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bedanya, perusahaan sekarang punya tambahan volume dari Pabrik Rembang yang segera berop-erasi, serta grinding mill Cigading, Banten. Berarti, kalau sebelumnya SG ikut memasarkan semen dari perusa-haan lain, maka nanti akan menjual produk sendiri.

Butuh usaha keras untuk menjual se-men di tengah situasi ekonomi global maupun dalam negeri yang tidak begitu baik. Pertumbuhan konsumsi semen juga masih jauh dari harapan. Maka, menurut Suparni, SG harus bisa mencuri market share kompetitor. “Supaya produk kita paling dipilih, sila-kan gunakan cara BCA, BRI atau Bank Mega,” sebut mantan dirut SMI ini.

BCA adalah bank yang paling mudah diakses dan sangat dipercaya. Walau bunga tabungannya rendah, tapi orang rela antre untuk menyimpan uangnya. “Dulu mereka dijuluki Bank Capek Antre. Tapi setelah didukung fungsi IT yang canggih, masalah terse-but bisa diatasi,” ujarnya.

BRI adalah bank yang mempunyai jaringan luas hingga ke pelosok desa. Sebaliknya Bank Mega, sebut Suparni, meski bunganya tinggi tapi kurang diminati nasabah. “Konsumen Indone-sia itu unik, kepercayaan ditempatkan tinggi sekali. Maka jangan coba-coba mengobral janji,” ingat dia. SG harus mampu memberi nilai tambah kepada konsumen sehingga menjadi produk yang top of mind. Salah satu caranya adalah membuat SG lebih dekat, lebih mudah dan lebih baik. (lin/bwo/SG)

• • APRIL-JUNI 201738

INSIDE

RKAPCERMIN

HARGA DIRIPERUSAHAAN

Meski dihadapkan dengan ber-bagai tantangan internal dan

eksternal, PT Semen Pa-dang berhasil melalui tahun 2016 dengan kinerja baik. Di tahun 2017 ini, perusahaan tetap optimistis di tengah persaingan industri semen nasional yang semakin sengit. “Walau persaingan semakin ketat, terutama di Pulau Jawa, kita tetap optimistis mampu menampilkan kinerja terbaik demi merealisasikan target perusahaan,” kata Dirut Semen Padang Benny Wen-dry saat membuka rapat kerja perusahaan di Gedung Serba Guna, Semen Padang, awal Februari lalu.

Benny mengungkapkan, produksi semen selama tahun 2016 sebesar 6.456.059 ton atau tercapai 90,47 persen dari RKAP sebesar 7.136.000 ton. Produksi klinker sebesar 4.980.985 ton, tercapai 92,40 persen dari RKAP 5.390.380 ton. Sementara total penjua-lan tahun 2016 mencapai 6.980.615 ton atau 91,14 persen dari RKAP sebesar 7.659.000 ton.

Pada tahun 2016 perusahaan juga banyak menore-hkan prestasi tingkat nasional maupun internasional, antara lain meraih Proper Hijau, juara 1 pengelolaan kearsipan dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indo-nesia), juara 1 keterbukaan informasi publik dari KI

Rapat Kerja

Semen PADANG2017

APRIL-JUNI 2017 • • 39

INSIDESumbar, meraih platinum Award IQA 2016, wajib pajak terbaik, platinum for global communication, dan gold for Annual Report dari League of American Communications Profes-sionals, Industri hijau level 4, serta runner up Asean Risk Awards 2016.

Sepanjang 2016 ada tiga proyek strategis yang tengah dikebut penyelesaiannya, yaitu Cement Mill Dumai, Proyek Indarung VI, dan Packing Plant Bengkulu. Packing Plant atau Cement Mill Dumai den-gan total investasi Rp 349,88 miliar pada 2016 telah berproduksi sebesar 534.300 ton atau tercapai 96 persen dari RKAP sebesar 554.000 ton. Bahkan, volume pemasaran PP/CM Dumai ini berhasil melebihi target, yakni 559.220 ton atau 100,9 persen dari RKAP sebesar 554.108 ton.

Pada 2017, Cement Mill Dumai akan dilengkapi dengan silo klinker serta penyempurnaan sistem loading semen bag ke kapal dan unload-ing klinker. Investasi lainnya adalah, penambahan satu lagi packing plant di Bengkulu.Ground Breaking PP dengan investasi Rp 75 miliar ini di-

laksanakan pada 28 Desember 2016.

FOKUS TIGA HAL Dalam Raker Semen Padang ta-

hun 2017 disepakati bahwa perusa-haan fokus pada tiga hal utama yang harus dilaksanakan dengan maksimal oleh seluruh unit kerja. Ketiganya adalah pasar, penguatan manajemen serta cost transformation. Tiga hal ini perlu ditingkatkan untuk menjaga daya saing serta menggenjot laba perusahaan.

Terkait pasar, manajemen Semen Padang menyatakan, unit-unit yang ada di perusahaan harus berupaya menggarap semua sektor yang men-dukung pencapaian target pasar, serta bagaimana menjaga hubungan yang baik dengan konsumen, agar produk Semen Padang tetap jadi pilihan utama.

Penguatan manajemen juga perlu dilakukan, sebab Semen Padang merupakan perusahan persemenan pertama di Indonesia dan berpen-galaman. “Citra baik perusahaan harus dipertahankan karena ini men-yangkut nama negara juga. Pasalnya

Semen Padang merupakan perusa-haan BUMN,” kata Benny.

Cost transformation tak kalah penting,karena hasil akhirnya adalah daya saing Semen Padang di pasar domestik maupun regional. Disamp-ing itu, Benny menegaskan tidak ada artinya rencana kerja yang baik tanpa dibarengi eksekusi yang juga baik. “Tidak ada gunanya suatu rencana jika dalam pelaksanaannya di lapangan tidak dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh,” ingat dirut.

Menurut Benny, RKAP yang telah disusun harus diibaratkan dengan komitmen yang telah ditandatangani dengan darah. Artinya, RKAP bukan sekadar komitmen tapi sudah men-yangkut harga diri dan kehormatan perusahaan. Maka, tidak ada pilihan lain, semua target yang ditulis harus diperjuangkan bersama-sama agar tercapai. “Semoga Semen Padang semakin unggul dibanding pabrik lain yang ada di Indonesia,” tandas Benny dalam raker yang dibuka Ko-mut Semen Padang Saldi Isra itu.

Sementara itu, Komisaris Semen Indonesia Djamari Chaniago menya-takan Semen Padang tidak hanya perusahaan semen yang pertama di Indonesia, namun juga perusahaan yang patut dijadikan tempat belajar. “Saya tidak hanya melihat Semen Padang sebagai pabrik semen yang lebih dulu ada, tapi juga dari sisi yang lain. Banyak yang bisa dipela-jari dari Semen Padang, misalnya manajemen. Semua ini harus diper-tahankan,” kata Djamari.

Dari sisi manajemen, pemasa-ran, hingga cost transformation, rapor Semen Padang sangat baik. Sehubungan dengan itu, mantan komut SP itu mengingatkan pada seluruh karyawan untuk mengabdi pada kepentingan negara. “Peru-sahaan ini milik negara, bukan milik ninik mamak, sebab itu tunjukkanlah prestasi terbaik dalam pengabdian,” tegas pensiunan bintang tiga TNI ini. (rnp/ek/SP)

• • APRIL-JUNI 201740

INSIDE

Ekonom Indonesia yang juga Member of National Economy and Industry Committee (KEIN) Hendri Saparini Ph,D, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini belum terlalu

menggembirakan. Kendati begitu tingkat konsumsi semen nasional terus tumbuh. Paparan Hendri Saparini ini disam-paikan dalam Rapat Kerja Semen Tonasa tahun 2017 di Auditorium Kantor Pusat Semen Tonasa, Senin (30/1).

Raker bertema ‘Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Melalui Inovasi dan Efisiensi’ itu dihadiri Komut Semen Indonesia Mahendra Siregar, Direktur Enjiniring dan Proyek Gatot Kustyadji, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, Komut Semen Tonasa Idrus A Paturusi, Dirut Andi Unggul Attas, jajaran direksi serta karyawan eselon I, II dan III.

Dalam penjelasannya, Hendri Saparini mengupas kondisi ekonomi Indonesia tahun ini yang tumbuh tidak terlalu signifikan atau hanya 5,2 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan investasi infrastruktur juga terbilang lambat.

Secara umum, penjualan semen di Indonesia tahun 2014 hingga 2016 cenderung stagnan, bahkan bisa dibilang tu-

run. “Itu dipengaruhi kondisi ekonomi nasional dan perlam-batan sektor riil,” sebutnya. Meski begitu, untuk produsen semen di bawah naungan Semen Indonesia Group, masih mendominasi kapasitas produksi nasional tahun 2016, yakni sekitar 34 persen.

Oleh karena itu, managing director ECONIT Advisory Group ini berharap agar Semen Tonasa dapat menin-

gkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri. “Tapi pasar

ekspor juga masih terbuka lebar untuk Semen Tonasa,” cetusnya.

Hendri Saparini juga menyinggung dampak langsung kebijakan Presiden AS Donald Trump terhadap volume ekspor

Indonesia ke negara adidaya tersebut. Kata dia,dampaknya tidak sebesar negara peer

karena ekspor Indonesia ke AS lebih kecil dari peer countries. “Kebutuhan semen di Indonesia akan

semakin membaik, terutama dengan adanya pembangu-nan infrastruktur di berbagai daerah seperti jalan tol dan pemukiman. Semen Tonasa masih berpeluang menambah pasar di Kawasan Timur Indonesia (KTI),” tutur Hendri.

INOVASI DAN EFISIENSI Sementara itu, Direktur Utama Semen Tonasa Andi Ung-

Rapat Kerja

Semen TONASA2017

Ekonomi Melambat,Tonasa Tetap Tumbuh

APRIL-JUNI 2017 • • 41

INSIDEgul Attas dalam sambutannya men-gajak seluruh karyawan bekerja lebih keras karena target perusahaan di ta-hun 2017 cukup tinggi. Tak ada yang tidak mungkin asal semua yakin dan selalu mengusung semangat sinergi. “Kita harus yakin bisa meraihnya. Mari kita bekerja keras dan cerdas, dan tidak lupa berdoa,” papar Unggul di hadapan ratusan peserta raker.

Unggul tak lupa mengucapkan terima kasih pada seluruh karyawan yang telah bekerja keras sehingga Semen Tonasa mendapat rapor baik di mata Semen Indonesia selaku holding. Penegasan sama disam-paikan Komut Semen Tonasa Idrus A Patturusi. “Tahun 2016 sudah kita lalui dengan baik, dan kita harus bisa lebih baik lagi di 2017,” katanya.

Idrus menegaskan, Semen Tonasa harus meningkatkan daya saing dan efisiensi, khususnya energi listrik dan biaya bahan kantong. Di sisi lain juga harus memperkuat saluran distribusi dan penetrasi pasar, standarisasi manajemen, pemeliharaan pabrik, SDM yang baik, internalisasi budaya perusahaan, optimalisasi produksi. “Termasuk meningkatkan pengelo-

laan lingkungan serta memaksimalkan utilisasi fasilitas produksi dan ekspor,” jelasnya.

Di tempat sama, Komut Semen Indonesia Mahendra Siregar men-gatakan bahwa Semen Indonesia akan menjadi kekuatan yang luar biasa jika memanfaatkan keberadaan seluruh opco berikut fasilitas produksi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan apa yang kita miliki, tandas-Mahendra, tidak ada alasan untuk merasa berada dalam posisi yang tidak kuat. “Mari kita tingkatkan nilai tambah, kemampuan bersaing dan kemampuan logistik kita untuk mem-perluas jangkauan pasar. Kontribusi dan peranan Semen Tonasa sangat signifikan,” ujar Mahendra.

Ketua ASI Widodo Santoso juga memberikan gambaran mengenai prospek industri semen dan ekonomi makro tahun 2017, lewat presentasi berjudul ‘Peluang dan Tantangan Industri Semen Indonesia’. Berbagai masukan itu sangat penting dan bisa dijadikan landasan untuk menyusun inisiatif strategi menghadapi persain-gan di tahunn 2017 yang semakin sengit. (rudi/jr/ST)

HENDRI SAPARINI Ph,DEkonom • Member of National Economy

and  Industry Committee (KEIN)

• • APRIL-JUNI 201742

Tahun 2016 meninggalkan kenangan manis bagi Semen In-donesia. Proyek clean develop-ment mechanism (CDM) yang

digagas sejak beberapa tahun terakhir membuahkan hasil. Ini seiring dengan diterbitkannya certified emission reduc-tion (CER) oleh United Nation Frame-work Convention on Climate Change (UNFCCC) pada 12 Desember 2016. UNFCCC merupakan badan dunia bentukan PBB yang mengurusi isu lingkungan dan perubahan iklim.

Sebagai tindak lanjut, Senin (16/1) Dirut SMI Rizkan Chandra melakukan penyerahan secara simbolis CER kepada Duta Besar Swedia Johanna Brismar Skoog di kantor SMI, The East Building, Jakarta. Penyerahan sertifikat terse-but disaksikan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Per-industrian Achmad Sigit Dwihanjono; Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar; Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strate-gis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno; serta perwakilan dari Swedish Energy Agency (SEA) dan Sindicatum Carbon Capital.

Sertifikat itu diberikan atas kerja nyata SMI dalam mengurangi emisi

gas buang serta penggunaan bahan substitusi batu bara dengan biomas di Pabrik Tuban. Nah, keberhasilan itu mendapat pengakuan dari UNFCCC lewat sertifikat CER. Dalam program CDM, sertifikat itu tak semata berarti

pengakuan. Tetapi sekaligus menjadi bukti transaksi jual beli karena mencan-tumkan berapa ton emisi gas buang yang mampu dikurangi Pabrik Tuban. Di sertifikat itu tertera, pada periode 25 Februari 2012–29 Februari 2016 jumlah

emisi yang mampu ditekan sebanyak 213.717 ton CO2 equivalent (lihat di: https://cdm.unfccc.int/Issuance/cers_iss.html).

Dirut SMI Rizkan Chandra men-jelaskan, melalui upaya penurunan emisi gas buang yang terintegrasi dan diterapkan di seluruh pabrik, perseroan pada 2015 telah berhasil menurunkan emisi 12,7 persen dari baseline 2009,

lalu ditargetkan turun 22 persen pada 2020. ”Kontribusi ini jauh lebih tinggi dari peraturan menteri per-industrian tentang peta panduan pengurangan emisi CO2 industri di Indonesia sebesar 2 persen pada 2015 dan 3 persen pada 2020,” ujarnya.

Emisi gas buang CO2 di pabrik semen berasal dari tiga sumber. Yakni proses kalsinasi bahan baku,

penggunaan bahan bakar fosil dan batu bara, serta pemakaian energi

listrik di pabrik. ”Untuk hal pertama, target perseroan adalah mengurangi persentase clinker dalam produksi se-men sehingga mengurangi emisi CO2 dengan penggunaan material adiktif substitusi. Kami menjadi produsen semen pertama yang memproduksi slag di Cigading, Banten, dan terbukti mampu menurunkan penggunaan clink

SMI RAIH SERTIFIKAT CER-CDM PROJECT DARI UNFCCC

Tekan Emisi Gas Buang,

Kantongi Rp 10,2 M dari Pemerintah

Swedia

JEMPOL

APRIL-JUNI 2017 • • 43

JEMPOL

er hingga 30 persen. Kedua, dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi CO2 di Pabrik Tuban melalui proyek CDM yang ditan-dai dengan diterbitkannya sertifikat UNFCCC,” papar Rizkan.

Selain itu, lanjut dia, SMI meman-faatkan gas buang sebagai sumber energi dengan membangun waste heat recovery power generator (WHRPG) di Pabrik Indarung sebesar 8 megawatt pada 2014. Sehingga per tahun meng-hasilkan penghematan operasional sebesar Rp 33 miliar dan mengurangi emisi CO2 sebesar 42 ribu ton. ”Ini yang pertama dilakukan pabrik semen di Indonesia,” ucapnya.

SMI juga sedang merampungkan fasilitas WHRPG serupa di Tuban dengan kapasitas 30 megawatt dan berkontribusi terhadap penghematan biaya operasional sebesar Rp 120 miliar serta mengurangi emisi CO2 sebe-sar 122 ribu ton per tahun. ”Di masa mendatang, seluruh pabrik di Semen Indonesia Group akan menggunakan WHRPG sebagai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan yang lebih baik,” beber Rizkan.

Sejak 2009, SMI dibantu konsultan ahli di bidang CDM, yakni Sindicatum Carbon Capital, telah merintis pengurangan emisi gas buang yang berkelanjutan. Pada Mei 2015, dilakukan penandatanganan Emission Reduction Purchase Agree-ment (ERPA) antara SMI dan pemerintah Swedia untuk periode enam tahun, yakni 2013-2018. Berdasar ERPA, jumlah CER yang telah diperjualbelikan pada tahap pertama sebesar 193.536 ton CO2eq.

Issuance CER itu oleh UNFCCC telah dikirimkan kepada SMI sebagai penjual dan Swedia (Swedish Energy Agency) selaku pembeli. Kenapa Swedia? Seba-gaimana diketahui, negara-negara di dunia telah sepakat untuk mengurangi perubahan lingkungan yang disebab-kan efek rumah kaca lewat CDM. Dalam mekanisme itu diatur, negara-negara industri yang tidak mampu mengenda-likan emisi gas buang diharuskan mem-beri apresiasi atau membeli kepada negara-negara atau perusahaan yang mampu mengurang iemisi gas buang pada proses produksinya.

SMI berdasar ERPA telah mengikat kerja sama dengan pemerintah Swedia dalam proyek CDM itu. Dalam kesepa-katan yang ditandatangani pada 6 Mei 2015, jumlah CER yang diperjualbelikan

untuk issuance CER tahap pertama sebe-sar 193.536 ton CO2eq dengan periode monitoring Januari 2013–Februari 2016. Harga CER yang telah disepakati sebesar 3,75 euro per CER dengan durasi kontrak jual beli selama enam tahun mulai 2013. Pendapatan yang diperoleh SMI dari penjualan CER tersebut sebesar 725.760 euro atau sekitar Rp 10,2 miliar.

Dubes Swedia Johanna Brismar Skoog menilai CDM menjadi kunci yang penting dalam upaya mengatasi peru-bahan iklim yang makin terasa secara global. Dia mencontohkan peningkatan suhu serta sejumlah bencana alam yang terjadi akibat perubahan iklim. ”Peme-rintah Swedia terus berkolaborasi dengan negara-negara di dunia untuk mengatasi perubahan iklim. Kami hanya negara kecil, dan berpengaruh tidak luas bagi lingkungan global. Makanya, kami berinisiatif untuk keluar dan men-dukung negara lain,” tuturnya.

Sejak 1999, lanjut dia, pemerintah Swedia aktif mendukung berbagai inisiatif, menginisiasi 9 kumpulan dana internasional, dan memfasilitasi 130 proyek yang bernilai sekitar USD 300 juta. ”Dalam upaya penanggulangan perubahan iklim, dibutuhkan contoh yang benar dan Semen Indonesia adalah contoh itu. CER bisa memberi-kan contoh substitusi bahan bakar fosil dengan alternatif yang ramah lingkun-gan. Biomas yang sebenarnya diang-gap sebagai sampah dan menimbulkan masalah bagi pemerintah Indonesia dapat berubah menjadi sumber energi. Pemerintah Swedia mengapresiasi CER Semen Indonesia dan akan terus menja-lin kerja sama,” paparnya.

Bagaimana sisa CER yang tidak dibeli pemerintah Swedia? ”Sisa issuance CER sebesar 20.181 ton CO2eq akan ditawar-kan ke negara lain yang berminat untuk membeli dengan harga yang menarik,”

terang Rahadi Mahardika, salah satu penanggung jawab proyek itu.

Untuk diketahui, CER adalah satuan jumlah emisi gas rumah kaca (CO2) yang bisa diturunkan melalui peman-faatan biomas sebagai bahan bakar alternatif dan dikonversikan menjadi sebuah kredit (1 CER = 1 ton CO2eq). Jumlah CER itu diperoleh dari pemaka-ian biomas sebagai bahan bakar alter-natif untuk substitusi batu bara di Pabrik Tuban 1 dan Tuban 3 mulai Januari 2013 hingga Februari 2016. Jumlah biomas yang dipakai selama 4 tahun sebesar 275.778 ton. Jenis biomas yang terdaftar dalam PDD adalah sekam padi dan cocopeat. Sekam padi disuplai dari 4 kabupaten terdekat dengan pabrik. Yaitu Kabupaten Tuban, Lamongan, Rembang, dan Jombang. Plus Kecama-tan Cepu. Lalu, cocopeat disuplai dari Kabupaten Banyuwangi.

Dengan diperolehnya CER tersebut, langkah perseroan untuk turut serta dalam pengendalian emisi lingkungan dan pencegahan pemanasan global telah diakui dunia internasional. Perseroan mampu menurunkan emisi CO2 yang dibebakan pemakaian batu bara. Reduksi emisi CO2 secara langsung akan mengu-rangi emisi gas rumah kaca (GHG) yang dapat menimbulkan pemanasan global.

Selain bermanfaat di bidang lingkun-gan, proyek CDM berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat sosial. Hal itu terbukti dengan terbentuknya banyak vendor penyuplai sekam, di mana mereka bias membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar. Hingga saat ini, SMI menjalin kerja sama dengan 11 vendor penyuplai sekam. Selain itu, membuka lowongan pekerjaan untuk tenaga bongkar sekam di storage. Jumlah tenaga untuk membongkar sekam padi dari karung seki-tar 20–30 orang. Mereka berasal dari desa ring 1. (ram/rhd/andryanto/SG)

• • APRIL-JUNI 201744

Sekretaris HKDH Pri Dwi Haryanto mengatakan timnya tidak cuma berjuang untuk kepentingan internal perusahaan, melainkan

juga mengharumkan nama Semen Tonasa sebagai pabrik semen yang mempunyai ‘pasukan’ produksi yang solid dan kuat.

Pri menceritakan jika semula timnya merasa prihatin dengan proses kerja di lingkungannya yang masih mengguna-kan sistem kontrol konvensional. Hal ini sangat berpengaruh pada kelancaran produksi, utamanya di bagian bucket silo. Jika ada gangguan, maka otomatis sistem akan berhenti dan harus segera dicari penyebabnya. “Butuh waktu lama untuk perbaikan sehingga otomatis akan mengganggu proses produksi, bahkan mengancam target harian,” tutur Pri yang ditemui pertengahan Maret lalu.

Dengan alasan itu, sejak 2013 tim HKDH pelan-pelan melakukan perbaikan sistem kerja yang dianggap sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan pasar.

Mulailah tim teknis yang berang-gotakan lima orang, masing-masing Shabir sebagai fasilitator, Achmad selaku ketua, sekretaris Pri Dwi tHary-anto serta anggota Ilham dan Bachtiar, bekerja keras. “Kita hendak mengubah sistem kerja yang semula konvensional menjadi sistem kontrol dari relay ke PLC berbasis komputer,” tambahnya.

Diakui Pri, melakukan perubahan

seperti itu tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu kekompakan dan kerja keras, terutama perbaikan perang-kat lunak dan perangkat keras yang tida boleh mengesampingkan semangat efisiensi. Artinya tetap menggunakan peralatan yang layak pakai namun hasil kerjanya optimal.

Dalam praktiknya, tim HKDH menerapkan tujuh langkah atau tahap penerapan sistem baru di lingkungan bucket silo semen Biringkassi. Dalam setiap tahap selalu ditemui kendala, terutama soal kemampuan mesin dan pengetahuan karyawan. “Kita berikan solusi yang nantinya menghasilkan peningkatan produksi,” ujar Pri.

Ia menambahkan, dengan sistem PLC berbasis komputer, petugas dengan mudahmya mengontrol semua sistem kerja di bucket silo Biringkassi hanya di depan komputer. Selain efisien waktu dan tenaga, ternyata hasilnya cukup memuas-kan. Terjadi peningkatan produksi bucket 1 silo Biringkassi untuk mendukung target semen curah 14.000 ton perhari, dari realisasi hanya 9.000 ton.

Hal ini sangat mendukung kelan-caran distribusi semen ke semua wilayah pemasaran semen Semen Tonasa dengan pintu distribusi melalui pelabuhan Biring-kassi. Dari pelabuhan ini, setiap harinya puluhan kapal dari berbagai wilayah ber-labuh untuk selanjutnya memuat semen ke berbagai pelosok negeri, terutama

di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan pelabuhan-pelabuhan kecil di nusantara lainnya. “Biringkassi juga menjadi keluar terdekat untuk mengirim semen ke pasar regional,” katanya lagi.

Ternyata nama HKDH juga mem-punyai filosofi lain, bahwa tim teknis Semen Tonasa ini, meski setiap saat bergelut dengan sistem kerja mesin yang rumit dan keras, namun bisa juga menjadi tim yang penuh romantika dan kelembutan. Di samping itu, HKDH beberapa kali mengharumkan nama Se-men Tonasa di ajang kompetisi tingkat holding maupun regional.

Untuk prestasi, tim ini telah mengan-tongi berbagai peringkat terbaik, misal-nya juara 1 Semen Indonesia Award on Innovation (SMI-AI) 2015-2016 kategori Gugus Kendali Mutu, dengan inovasi berjudul ‘Meningkatkan Keandalan Bucket 1 Silo Semen Biringkassi untuk mendukung tercapainya Target Ang-kutan Semen Curah 14.000 Ton/Hari.’ “Kita juga pernah meraih peringkat keempat nasional,” bebernya.

Bermula dari tujuan yang mulia seba-gai bentuk loyalitas kepada perusahaan, tim HKDH mampu menjadi inspirasi bagi ribuan karyawan lainnya untuk memaju-kan perusahaan sebagai industri semen terbesar di KTI. Serta mampu mereali-sasikan target produksi perusahaan dan mendukung kelancaran pemasaran ke berbagai pelosok di nusantara. (rud/ST)

TIM HKDV TERUS BERINOVASIUNTUK GENJOT PRODUKSI

TERBENTUK DENGAN MISI DAN VISI YANG SAMA UNTUK MENUNJANG PENINGKATAN PRODUKSI DAN SEBAGAI BENTUK LOYALITAS KEPADA PERUSAHAAN, SEBUAH TIM GUGUS KENDALI MUTU (GKM) BERNAMA HIDUPKU KAN DAMAIKAN HATIMU (HKDH) KINI MAMPU

MENJADI SOLUSI UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DI SEMEN TONASA.

JEMPOL

APRIL-JUNI 2017 • • 45

Berbagai upaya dilakukan masing-masing departemen di Semen Indonesia untuk meminimalisasi pengeluaran, termasuk penggu-

naan kertas (paper). Selama ini kertas me-mang menjadi sarana, bahkan kebutuh an utama, bagi setiap karyawan dalam melakukan Korespondensi Intern (Korin).

Sebagai langkah efisiensi, ke depan penggunaan kertas akan terus dikurangi. Dalam kaitan itulah sosiali-sasi pengaplikasikan nota dinas online (NDO) dilakukan di Ruang Sinergi, Kantor Pusat SMI, Gresik, Rabu (22/3). NDO merupakan aplikasi yang diguna-kan untuk mempermudah koordinasi di unit kerja internal, antar unit, dan antar perusahaan di SMI Group.

Kepala Departemen ICT Deve-lopment Ilmanza Restu Adi Kur-niawan menyebutkan, “Pola kerja kita yang lama menggunakan korin

berbentuk hardcopy, sudah harus diubah untuk mengurangi jumlah penggunaan kertas”.

Pengajuan surat manual yang meng-gunakan draft terlebih dahulu, review, dan cetak ulang akan memakan biaya lebih. Karena itu NDO memiliki peran penting. Selain itu, pola kerja dan mo-bilitas tinggi dari setiap karyawan akan lebih ditunjang dengan aplikasi NDO yang menggunakan sistem paperless.

Pihak terkait juga dapat memoni-tor sejauh mana progres dari sebuah surat sudah diproses, sehingga betul-betul memudahkan koordinasi antar karyawan, mengingat mobilisasi yang tinggi. “Dengan adanya NDO, efek-tivitas dan efisiensi bisa lebih optimal terutama soal waktu karena NDO bisa diakses di mana saja,” tambah Galih Kurdinar Purdaniyanto selaku ICT De-velopment Staff.

Terlebih, perkembangan peru-sahaan yang sangat dinamis akan memerlukan sistem aplikasi NDO. Korin yang sifatnya manual akan lebih banyak terkendala dalam sebagian hal dan prosesnya akan lebih kompleks bila dibandingkan dengan penggu-naan NDO.

Sebagai contoh, dengan mun-culnya lokasi pabrik baru perseroan di berbagai wilayah, akan lebih efektif bila menggunakan NDO daripada korin manual yang memakan waktu lebih lama karena berbentuk hardcopy. Diberlakukannya sistem NDO meng-gantikan sistem korin diharapkan mam-pu menunjang efektivitas dan efisiensi koordinasi kerja antar karyawan di SMI Group. Sebelumnya, sosialisasi yang sama berlangsung di Semen Tonasa yang diikuti karyawan eselon I, II dan III. (nugraha/roi/nue/SG)

Selamat Datang NDO, Selamat Tinggal Korin

JEMPOL

• • APRIL-JUNI 201746

JEMPOL

C. KELOMPOK JUARA INOVASI THANG LONG CEMENT

1. MECH.1212. MECH.1133. FRIENDSHIP

D. PENGHARGAAN PENUNJANG

1. The Most Creative Incremen-tal Innovation: SS BLACK GOLD

2. The Most Creative Break-through Innovation: ECO ZAK

3. The Best of Innovation Poster Contest: MORTAR KUARSA

4. The Best of Innovation Proto-type Contest: SAHARA

Perhelatan Semen Indonesia Award on Innovation Award (SMI-AI) dari tahun ke tahun terus menunjukkan kemajuan

signifikan. Sejak kali pertama digelar pada 2010, nilai potensi benefit yang dihasilkan terus melambung. Demikian pula partisipasi peserta maupun jumlah inovasi yang dihasilkan dari masing-masing opco.

Untuk SMI-AI tahun 2015-2016 yang dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, potensi benefit yang di-hasilkan mencapai Rp 880 miliar atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2014) senilai Rp 777 miliar.

”Kalau tahun sebelumnya sebesar Rp 777 miliar, tahun ini mendekati Rp 900 miliar,” kata Dirut Semen Indone-sia Rizkan Chandra saat memberikan sambutan dalam SMI-AI di Wisma A. Yani, Gresik, Senin (9/1).

Inovasi, menurut Rizkan, sudah menjadi budaya karyawan yang dit-

erapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan terus mendorong lahirnya ide-ide kreatif karena itu penting untuk beradaptasi dengan situasi industri se-men yang terus berubah.

Gerakan inovasi perusahaan dit-erapkan sejak 1980 dengan lingkup pengelolaan sebatas incremental innovation saja. Pada tahun 2009-2016, telah dilakukan restrukturisasi dan perluasan lingkup inovasi sebagai bentuk pengembangan tata kelola inovasi dalam kerangka Manajemen Inovasi Semen Indonesia yang meliputi pengembangan struktur inovasi.

”Struktur inovasi ada tiga level, yaitu daily routine (basic innovation), men-cakup implementasi program 5R, dan total productive maintenance (TPM),” beber Rizkan. Selanjutnya, incremental innovation mencakup kategori proyek kendali mutu (PKM), gugus kendali mutu (GKM), sistem saran (SS), dan program 5R.

Lalu, breakthrough innovation men-

cakup kategori produk dan bahan baku (PBB), teknologi dan proses produksi tambang-raw mill (TPP T-RM), teknologi dan proses produksi kiln-finish mill (TPP K-FM), serta manajemen dan kategori anak perusahaan & afiliasi (APA).

GM of Engineering Knowledge & Innovation SMI Ahmad Aris pada kesempatan yang sama menjelaskan, gelaran SMI-AI bermuara pada diraih-nya sejumlah prestasi nasional maupun internasional. Antara lain di Konvensi Mutu Nasional mendapat 11 gold dan 1 platinum (Semen Tonasa); 5 silver, 6 gold, dan 2 platinum (Semen Padang); 5 gold dan 1 diamond (Semen Gresik).

Pada konvensi tingkat internasional, Semen Tonasa menyabet 2 gold di Thailand. Begitu pula Semen Padang, meraih 2 gold di Thailand serta 1 three star dan 1 platinum dari Singapura. Adapun Semen Gresik membawa pu-lang 2 gold dari Thailand, 1 1 three star dari Singapura, plus 1 three star dari New Zealand. (lin/znl/ram/bwo/SG)

SMI-AI HasilkanBenefit Rp 880 Miliar

A. KELOMPOK BREAKTHROUGH INNOVATION

Kategori Produk & Bahan Baku 1. ECO ZAK2. PROGRESSIVE POROUS3. PROGRESSIVE RSC

Kategori Teknologi & Proses Produksi; Tambang-Raw Mill 1. F12. BLADE3. TAGEH 23

Kategori Teknologi & Proses Produksi; Kiln-Packer 1. RESPECT CM 20162. BULLNOSE3. ACHENG

Kategori Manajemen1. DIMSUM2. BULLWHIP EFFECT3. SISTEMIK

Kategori Anak Usaha & Afiliasi 1. VUB 102. D’BLAST

B. KELOMPOK INCREMENTAL INNOVATION

Kategori 5R 1. MERAPI2. BERLIAN3. BIJA

Kategori Sistem Saran (SS)1. BLACK GOLD2. ROCKER ARM3. FLASH ON

Kategori Gugus Kendali Mutu (GKM)1. HKDH2. BLENDING3. SULFUR TRAP

Kategori Proyek Kendali Mutu-Tim Manajemen Menengah (PKM-TMM)1. SEVEN UP2. AKURAT3. SINERGI

JAWARA SMI-AI 2015-2016

APRIL-JUNI 2017 • • 47

BIDIK

UNTUK BUMI • Embung raksasa di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, ini siap menampung air hujan dari area

tangkapan seluas 279 hektare. Selain mencegah banjir, embung dengan kapasitas 15 ribu meter kubik ini jadi andalan petani setempat untuk

mengairi sawah mereka. Bertepatan dengan Hari Air Sendunia, Rabu (22/3), puluhan warga menggelar kirab budaya dengan mengelilingi embung.

(FOTO: Firman Safiudin Bahari, Humas Semen Indonesia)

• • APRIL-JUNI 201748

Ajang penilaian The Most Ef-ficient Department (TMED) atau departemen paling efisien di Semen Padang tahun 2016

menghasilkan jawara baru. Jika juara pada 2015 adalah Departemen Produksi IV, pada 2016 posisi puncak diambil alih Departemen Distribusi dan Transportasi (Distrans). Runner-up 1 diraih Departe-men Akuntansi & Keuangan. Adapun Departemen Pengadaan mengulang prestasi tahun lalu sebagai runner-up 2.

Penghargaan TMED 2016 diserah-kan di sela-sela Rapat Kerja Semester I/2017 di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang pada Jumat (3/2). Tim Penilai Koordinator Biaya yang dike-tuai Oktoweri memberikan 1.670 poin kepada Distrans yang sukses dalam pencapaian KPI utama; menghemat biaya overhead per ton produksi semen terhadap RKAP mencapai 4 persen se-nilai Rp 49,2 miliar dan konsisten dalam pengendalian biaya. Atas prestasi yang diraih, departemen itu mendapatkan reward senilai Rp 100.000 per karyawan dengan total Rp 8.500.000

Sementara itu, Departemen Akun-tansi & Keuangan yang mengantongi 1.668 poin dinilai sukses dalam penca-paian KPI utama; melakukan penghe-matan biaya overhead terhadap RKAP

mencapai 15 persen senilai Rp 3,1 miliar dan konsisten dalam pengendali-an biaya. Departemen itu mendapatkan hadiah Rp 75.000 per karyawan dengan total Rp 4.050.000.

Adapun Departemen Pengadaan meraih 1.498 poin. Departemen itu dinilai sukses dalam pencapaian KPI utama; melakukan penghematan biaya overhead terhadap RKAP mencapai 10 persen senilai Rp 1,3 miliar serta konsisten dalam pengendalian biaya. Atas prestasi tersebut, departemen itu meraih hadiah Rp 50.000 per karyawan dengan total Rp 4.100.000.

Tim penilai yang beranggota Sumar-sono, Andria Delfa, Zulkarnaen, Mareza Harlan, Yulia Hidayati, Hendra Bayu, Hanny K. Lukito, dan Nur Anita Rah-mawati menetapkan tiga kriteria penilai-an. Yaitu efisiensi realisasi biaya, tren konsistensi realisasi biaya, serta inisiatif dan performance dari sisi kelengkap-an data biaya, tanggal pengumpulan laporan kinerja efisiensi, dan ketajaman analisis.

Efisiensi realisasi biaya merupa-kan penghematan controllable cost dibandingkan dengan RKAP dalam periode tersebut, yang terdiri atas biaya lembur, outsourcing, pemeli-haraan, distribusi dan transportasi,

sewa alat berat, serta beban umum lain. Tidak termasuk biaya bahan baku produksi, tenaga kerja, dan listrik.

Penilaian TMED merupakan bagian dari Program Bedah Biaya di Semen Pa-dang melalui pembentukan Koordinator Biaya (KorBi) dan Koordinator Margin Penjualan (KorMa) sejak November 2012. KorBi memiliki tanggung jawab sebagai penyedia data yang berkaitan dengan realisasi biaya di unit masing-masing, penyedia data yang berkaitan dengan inisiatif CRP per departemen, serta pihak yang bertanggung jawab menganalisis kewajaran biaya dan rea-lisasi inisiatif CRP unit masing-masing.

KorBi juga bertanggung jawab menyiap kan laporan kinerja departe-men setiap bulan paling lambat tanggal 7. Data kinerja efisiensi biaya per departemen akan menjadi bahan evalu-asi rapat kinerja departemen bulanan bersama direksi.

Selama tahun 2016, PT Semen Pa-dang sukses melaksanakan program cost transformation dengan penghematan sebesar Rp 384 miliar dari RKAP. Keber-hasilan penghematan itu diraih melalui penghematan pemakaian bahan & listrik sebesar Rp 68,7 miliar; harga beli bahan sebesar Rp 212,3 miliar; dan tarif angku-tan sebesar Rp 113,3 miliar. (humas SP)

DISTRANS JUARA TMED SEMEN PADANG 2016

JEMPOL

APRIL-JUNI 2017 • • 49

JEMPOL

Keseriusan Semen Indonesia membudayakan perilaku inovatif di kalangan karyawan kem-bali berbuah apresiasi positif.

Penghargaan Most Innovative Business Award 2017 kategori semen dari Warta Ekonomi berhasil dimenangi pada malam penghargaan di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat malam (24/2). SMI adalah satu di antara 93 perusahaan yang dinilai menghasilkan inovasi terbaik sehingga terus berkembang dan eksis dalam ketatnya persaingan industri.

Malam penganugerahan bertajuk In-donesia Most Innovative Business Award 2017 itu dihadiri Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurman, founder Warta Ekonomi Fadel Muhammad, dan top executive dari 93 perusahaan yang dinilai paling inovatif di Indonesia.

Oke Nurman, yang mewakili Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam sambutannya mengatakan bahwa peran inovasi sangat penting dalam perkem-bangan bisnis perusahaan dan men-dukung pertumbuhan ekonomi nasional. ”Di tataran mikro, inovasi juga memiliki peran strategis untuk menciptakan produk atau jasa yang mampu berdaya saing di kancah persaingan global,” katanya.

Dalam kondisi seperti saat ini, lanjut dia, di mana tingkat permintaan global cenderung rendah, harga komodi-tas bergerak lambat, dan perubahan kebijakan negara maju berimbas pada ekonomi nasional, dibutuhkan ino-vasi dan kreativitas untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. ”Inovasi mutlak diperlukan untuk memenangi persaingan yang sangat ketat, men-dorong perusahaan untuk meningkatkan strategi dalam berproduksi dan berkarya

sehingga ikut mendukung kemajuan ekonomi nasional,” sambungnya.

Sebaliknya, menurut Oke, keter-batasan inovasi dalam pengelolaan daya saing justru dapat menjadi hambatan perkembangan bisnis perusahaan dan akhirnya berimbas pada laju pertumbu-han ekonomi nasional yang tidak sesuai harapan. ”Pemerintah juga menaruh perhatian khusus dalam hal inovasi dalam bentuk stimulus ekonomi, peme-rataan pembangunan infrastruktur, serta memacu investasi,” ucapnya.

Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam APBN 2017 ditetap-kan 5,1 persen, Oke menilai pemer-intah membutuhkan kerja sama dari perusahaan-perusahaan swasta untuk memperkuat sendi-sendi ekonomi yang ada. ”Kita harus mengubah mindset, mengubah tantangan menjadi peluang agar bersama-sama dapat menciptakan produk dan jasa asal Indonesia yang ber-daya saing di tingkat global,” tuturnya.

Fadel Muhammad, menteri kelautan dan perikanan pada Kabinet Indone-sia Bersatu II, menambahkan, inovasi dalam definisi umum bermakna proses organisasi dalam memperkenalkan ide, alur kerja, metodologi, dan produk atau layanan baru yang berbeda sehingga memberikan nilai tambah dan ber-manfaat secara luas. ”Sejumlah pakar ekonomi dunia membuat slogan dalam pengembangan strategi perusahaan, yakni berinovasi atau mati,” ucapnya.

Slogan itu tidaklah berlebihan, mengingat pentingnya inovasi dalam menyokong perkembangan bisnis perusahaan. ”Makin berkembang ino-vasi di suatu perusahaan, makin hebat kinerjanya dan makin tinggi profit yang dihasilkan,” paparnya. Inovasi juga terbukti menjadi salah satu strategi yang

dapat membantu berbagai perusahaan untuk dapat bertahan dan mengikuti perkembangan zaman serta mendukung pertumbuhan kinerja keuangan. Dengan inovasi, perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Boeing, dan Tesla dapat bertahan di tengah ketatnya per-saingan di industri yang mereka geluti. Sementara di sisi lain, inovasi men-dorong perusahaan-perusahaan baru seperti Uber dan Xiaomi untuk tumbuh dengan cepat.

Inisiatif Warta Ekonomi untuk menyelenggarakan Indonesia Most In-novative Business Award 2017 muncul dari dorongan Wapres Jusuf Kalla untuk mengukur dan memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan di Indo-nesia yang telah menghasilkan inovasi terbaik. Dalam menentukan pemenang, tim Warta Ekonomi melakukan serang-kaian riset sejak 27 Desember 2016 hingga 20 Januari 2017.

Kandidat pemenang ditentukan ber-dasar laporan keuangan dan pantauan tim riset Warta Ekonomi atas inovasi yang telah dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Berdasar desk research, terdapat kurang lebih 250 perusahaan yang tergolong inovatif. Perusahaan-perusahaan tersebut terbagi ke berbagai kategori dari bermacam industri.

Ada sejumlah kriteria yang digali dalam desk research. Antara lain sejarah perusahaan, inovasi produk dan jasa, serta strategi dalam proses produksi yang dilakukan dalam upaya berkom-petisi dan mengembangkan perusahaan dari 2013 hingga 2015. Juga kinerja keuangan perusahaan pada 2013 hingga 2015 berdasar karakteristik dari sektor industri perusahaan masing-masing. (andry/SG)

SMI RAIH INDONESIA

MOST INNOVATIVE

BUSINESS AWARD 2017

• • APRIL-JUNI 201750

Belum pernah ada yang menya-mai capaian ini sebelumya. Karena itulah program Semen Gresik ini masuk catatan Mu-

seum Rekor Indonesia (MURI). Penyerahan Piagam Rekor MURI

kepada Kadep Penjualan Semen Gresik Bambang Djoko dilakukan di Wisma Achmad Yani, Gresik, Selasa (28/2). Acara ini dihadiri para pekerja konstruksi yang telah lolos sertifikasi. Hadir dalam penyerahan ini, Direktur Pemasaran dan Supplay Chain Semen Indonesia Aunur Rosyidi, Direktur Komersial Semen Gresik Mukhamad Syaifudin, Kadep Komunikasi

dan Sarana Umum Aris Sunarso, Kadep Corporate Marketing Rudi Hartono, serta Kadep SVP, ICT & Strategic Procurement Mat Sulkan.

Dikatakan Aunur Rosyidi, penghar-gaan MURI ini harus dibarengi dengan semangat tinggi dari seluruh jajaran Se-men Indonesia dan Semen Gresik. Khu-susnya dalam memberikan pelayanan dan peningkatan kompetensi bagi para pekerja kontruksi. “Yang pasti, kita tidak akan berhenti di sini. Ke depan akan ada banyak terobosan lain yang intinya membekali teman-teman pekerja konstruksi dalam menghadapi persaingan yang makin ketat,” katanya.

Disebutkan Aunur, saat ini persaing-an industri semen sangat ketat. SMI menyambut persaingan itu dengan positif yang dibuktikan dengan terus tumbuh dan berkembangnya usaha korporasi. Baik dalam ukuran (size) maupun daerah sebaran. “Kita juga memiliki diversifikasi usaha yang terus berkembang. Karena itu, semua itu harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Khususnya teman-teman pekerja konstruksi yang berada di garda terdepan,” ujar Aunur.

Para pekerja konstruksi yang telah lulus sertifikasi ini akan senantiasa menjadi bagian penting bagi kemajuan perseroan. Saat ini, SMI secara nasional merupakan produsen semen dengan

kapasitas terbesar yakni 30 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 14 juta ton disumbang Semen Gresik. Tahun ini, lanjut Aunur, akan ada tambahan 6 juta ton dari Pabrik Rembang dan Pabrik Indarung VI di Padang, Suma-tera Barat. “Ini produk asli karya anak negeri. Kami dan bapak-bapak sekalian pasti bangga maju bersama Semen Gresik. Produk yang kokoh dan tak tertandingi,” tegasnya.

Pelatihan dan sertifikasi merupakan program rutin yang telah dijalankan Se-men Gresik sejak 2006. Hingga saat ini jumlah anggota komunitas telah menca-pai 13.181 orang, hampir 6.200 dianta-ranya telah disertifikasi oleh Lembaga Penyedia Jasa Kontruksi (LPJK). Tahun ini Semen Gresik akan melebarkan sayap dengan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi di wilayah Jawa Barat.

Imam Prayogo dari LPJK menyampai-kan terima kasih atas dukungan Semen Gresik dalam menyukseskan program ini. “Saya kira ini tidak sekadar luar biasa, tapi spektakuler. Layak untuk mendapat-kan rekor MURI,” tandasnya dalam acara yang diselingi penyerahan beasiswa dari Semen Gresik kepada 28 anak tukang tersebut. Ke depan, pelatihan dan serti-fikasi ini akan terus diperluas. Targetnya, sampai 2019 mendatang sebanyak 750 ribu pekerja konstruksi harus mendapat-kan sertifikat. (ram/bwo/SG)

Sertifikasi Pekerja Konstruksi Berbuah Rekor MURIPelatihan

dan sertifikasi

pekerja konstruksi yang

dige rakkan Semen Gresik

sukses meluluskan

1.125 pekerja konstruksi

di Jawa Timur.

JEMPOL

APRIL-JUNI 2017 • • 51

JEMPOL

Keberhasilan Semen Tonasa memper-tahankan brand-nya sebagai semen yang paling banyak dipilih warga Makassar berbuah penghargaan

Makassar Master Brand Award (MBA) 2017. Selain Semen Tonasa, ada juga 20 merek produk barang dan jasa yang juga menerima penghar-gaan dari lembaga riset Makassar Research bekerja sama dengan Majalah Makassar Terkini tersebut.

Para penerima anugerah merek paling populer di ibukota Sulsel tersebut terdiri dari kategori me-dia massa, produk makanan dan minuman, pakaian, toko retail, produk komputer, jasa trans-portasi, produk rumah tangga dan bahan bangunan.

Senior Manager of Sales Re-gion I (Sulawesi) Semen Tonasa A Chaeruddin mengungkapkan, peng-hargaan MBA ini menjadi bukti bahwa Semen Tonasa masih tetap dan selalu menjadi pilihan masyarakat Kota Makas-sar. “Kami berterima kasih kepada jalur distribusi dan toko yang telah membantu kami dalam memenuhi kebutuhan se-

men untuk pembangunan fisik, khususnya di Kota Makassar,” ungkapnya usai menerima penghargaan yang

berlangsung di Hotel Aston Makassar, Kamis (16/3) malam.

Tak bisa dimungkiri, lanjut Chaerud-din, ada beberapa merek pesaing yang telah masuk ke Kota Makassar. Namun, hal itu justru menjadi tambahan semangat

bagi Semen Tonasa berbuat lebih baik lagi. Terutama menjaga mutu dan layanan, dengan harga yang tetap bersaing. Dengan

begitu produk Semen Tonasa dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat

Makassar. “Produk Semen Tonasa sesuai SNI yang ditetapkan

oleh pemerintah. Komitmen kami juga jelas, yakni selalu memenuhi kebutuhan semen baik proyek maupun retail,” katanya.

Manager of Sales Sulawesi Selatan Semen Tonasa, Achmad Drajat menambahkan, penghar-gaan ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk

terus menggali potensi-potensi pasar yang ada di Sulsel, khu-susnya Kota Makassar. “Hal ini cukup membanggakan, dan menjadi cambuk bagi kami untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Agar produk Semen Tonasa tetap menjadi nomor satu di Sulsel, khususnya Kota Makassar,” ujarnya.

Sekadar diketahui, penganugera-han MBA 2017 merupakan pembe-

rian penghargaaan kepada brand atau pemilik usaha yang telah sukses dalam membangun dan mempertahankan ekuitas mereknya. (saf/ST)

SEMEN TONASA SABETMAKASSAR MASTER BRAND AWARD 2017

• • APRIL-JUNI 201752

JEMPOL

Satu lagi proyek besar di Batam, Kepulauan Riau, yang dibangun dengan produk Semen Padang. Setelah digunakan untuk pembangunan Jembatan Barelang serta berbagai proyek besar lain, produk Semen Pa-

dang kini dipakai untuk pembangunan Bendungan Sei Gong di Pulau Galang, Desa Sijantung, Batam. Proyek bendungan itu baru saja ditinjau Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

”Alhamdulillah, produk Semen Padang kembali diper-caya untuk proyek monumental. Ini membuktikan bahwa kepercayaan terhadap produk Semen Padang yang memiliki moto Jaminan Mutu dan Kekuatan tetap terjaga di kalangan kontraktor nasional dan daerah,” kata Dirut Semen Padang Benny Wendry di Padang pada Kamis (23/3).

Bendungan Sei Gong dibangun atas kerja sama Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat dengan Badan Pengu-sahaan (BP) Batam, dengan alokasi dana mencapai Rp 260 miliar. Bendungan di atas area seluas 355,99 hektare itu dibangun untuk mewujudkan konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, pengembangan industri baru, serta penyediaan infrastruktur bagi kesejahte-raan masyarakat di wilayah Kota Batam, khususnya Kecamatan Galang. Hingga kini progres proyek telah mencapai 35 persen.

Benny menjelaskan, untuk proyek bendungan itu, produk semen PCC dari Semen Padang yang akan digunakan mencapai 3.000 ton. ”Kami menyam-paikan terima kasih kepada kontraktor proyek yang telah memercayai produk Semen Padang. Sebagai BUMN yang

juga milik pemerintah dengan pengalaman selama 107 tahun, Semen Padang akan tetap menjaga kepercayaan kon-sumen dengan memproduksi semen berkualitas dan ramah lingkungan,” kata Benny, didampingi Kepala Perwakilan Semen Padang di Batam Emil Rida.

Pada kesempatan sama, Emil Rida menambahkan, produk Semen Padang saat ini banyak dipakai untuk membangun jembatan dan gedung bertingkat di Batam. Selain Jembatan Barelang, ada Best Western Premier Panbil setinggi 15 lan-tai. ”Kedua bangunan itu 100 persen menggunakan Semen Padang,” ungkap Emil.

Bukan hanya di Batam, produk Semen Padang telah banyak dipakai untuk berbagai bangunan monumental di

negeri ini. Sebut saja Monumen Tsunami Aceh, Bandara Kuala Namu, Sumut, dan Jembatan Layang Kelok Sembilan yang kini mendunia.

Semen Padang merupakan pelopor industri semen di Indonesia. Perusa-haan yang terletak di Indarung, Kota Padang, Sumatera Barat, itu didirikan pada 18 Maret 1910 dan dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada 5 Juli 1958. Dengan telah beroperasi selama 107 tahun, mutu produk Semen Padang tentu tidak diragukan lagi. Karena itu, tak heran bila Semen Padang tetap merajai pasar semen di Sumatera, termasuk juga di Kepri.

Saat ini market share Semen Padang di Sumatera sebesar 43 persen dan se-cara nasional 11 persen. Semen Padang saat ini memiliki kapasitas produksi 7,4 juta ton, belum termasuk Pabrik Indarung VI yang segera diresmikan dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. (humas SP)

BendunganSei Gong

GunakanSemen

Padang

Kabid. Penjualan Riau Kepulauan Emil Ridha bersama Anthony Soejadi

manager operasional PT Perkasa Beton Batam.

APRIL-JUNI 2017 • • 53

JEMPOL

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berjaya di ajang Public Re-lations Indonesia Awards (PRIA) 2017 yang berlangsung di Hotel

Harris Kuta, Denpasar, Bali, Jumat (24/3). Dua penghargaan berhasil diraih, yakni kategori media relations sub kategori perusahaan BUMN Tbk, serta Bronze Winner PRIA 2017 untuk kategori majalah cetak internal sub karegori perusahaan BUMN Tbk.

Seremoni penyerahan penghargaan dibalut dalam konferensi dan work-shop bertajuk The Power of Credibility dan Trust, yang dihadiri ratusa perwak-ilan perusahaan dari seluruh tanah air. “Kami bersyukur dan bangga dengan penghargaan ini. Mudah-mudahan penghargaan ini dapat memacu kami untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan,” tutur Kabiro Komunikasi Perusahaan SMI Sigit Wahono.

Lebih lanjut dikatakan, penghar-gaan yang diperoleh dapat memacu jajaran Komunikasi Perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya, teru-tama dalam persoalan komunikasi

perusahaan, baik internal maupun eksternal. Terlebih SMI memiliki grup industri persemenan di Tuban, Pa-dang, Makassar serta Vietnam.

Salah satu penunjang komunikasi internal di lingkungan SMI Group adalah majalah Sinergi yang terbit tiga bulan sekali. Majalah yang dikerjakan bersama awak humas seluruh opco itu menyabet penghargaan Bronze Winner. “Dengan media ini kami ingin informasi perkembangan perusahaan dapat diketahui oleh semua kalangan karyawan Semen Indonesia Group,” sebut Sigit.

Sementara itu, Asmono Wikan mengatakan PRIA diselenggarakan dalam rangka menempatkan public relations (PR) pada posisi penting dan strategis di sebuah perusahaan. PR berperan menjelaskan visi-misi, kebijakan, program maupun capai-an perusahaan kepada masyarakat secara terbuka.“Kinerja PR terbukti memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi pemerintah atau korporasi, bahkan bagi bangsa dan negara. Untuk itu jadikan PR di lembaga kita

sebagai ujung tombak keberhasilan kebijakan dan program, bukan berada di belakang,” kata Asmono.

Ajang PRIA tahun kedua ini digelar untuk mengapresiasi kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta yang memiliki ekspos pemberitaan terba-nyak di tahun 2016. Metode penen-tuan pemenang dilakukan dengan monitoring atas pemberitaan di media cetak yang dilakukan oleh PT Isentia. Hasil monitoring dipilih tim juri PR Indonesia untuk ditentukan peme-nangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Asmono, metode penjurian PRIA 2017 sangat khas, kredibel, dan tepercaya. Dewan juri diisi unsur-unsur pakar PR, prak-tisi PR, konsultan/agensi PR, tokoh asosiasi/organisasi PR, fotografer dan jurnalis senior, praktisi desain dan branding, serta PR Indonesia Gurus. Untuk itu ia mendorong agar praktisi PR di kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta meningkatkan kinerja dan menjalin hubungan baik dengan media sehingga kinerja unggulnya dapat diketahui oleh publik. (znl/SG)

SMI REBUT 2 PENGHARGAAAN PR INDONESIA AWARDS

• • APRIL-JUNI 201754

Cita-cita ibarat petunjuk arah yang menuntun seseorang menuju kehidu-pan yang diimpikan. Namun, ketika impian sudah dalam genggaman, tidak jarang Tuhan menyodorkan jalan lain. Jalan baru itulah yang kini ditapaki Magfiratur Rahma, staf Biro SDM PT Semen Tonasa. Sejak belia,

lajang yang akrab disapa Fira ini bercita-cita menjadi seorang perawat. Seragam putih-putih dan pekerjaan mulia yang dilakukan perawat membuatnya kepincut.

Maka, setelah merampungkan pendidikan di SMA Semen Tonasa, tanpa ragu dia meneruskan studi ke poltekkes di Makassar. Lulus dari sana, Fira sempat menjadi perawat di RS Semen Tonasa. Impian mengenakan seragam putih-putih pun jadi kenyataan, walau tidak berlangsung lama.

Ketika Semen Tonasa membuka lowongan pekerjaan, Fira memasukkan lamaran. Serangkaian tes dia jalani dengan sabar hingga akhirnya resmi diterima menjadi ba-gian keluarga besar Semen Tonasa sejak April 2012. ”Profesi perawat saya tinggal-kan. Begitulah perjalanan hidup. Semua sudah diatur oleh Sang Khalik. Kita semua tinggal menjalani,” tutur karyawati berjilbab ini.

Bekerja di perusahaan semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memberikan pengalaman baru baginya. Apalagi, Fira ditempat-kan di Biro SDM yang menuntut karyawan memiliki etos kerja tinggi dan memegang teguh budaya perusahaan. Penggemar bakso ini bertutur, ”Perlu semangat kerja yang tinggi untuk memajukan perusahaan. Sebab, dengan semangat kerja yang tinggi, otomatis kinerja perusahaan bakal meningkat sehingga mampu memenangkan persaingan di pasar.”

Anak kedua di antara lima bersaudara yang lahir dari pasangan Sire Kunta-Hajah Kamariah ini mengaku makin menikmati dunia kerjanya yang baru. Impian menjadi perawat pun mulai pupus dari ingatan. Fira mengaku kerap diberi tanggung jawab baru yang tidak terbayang sebe-lumnya. Misalnya menjadi master of ceremony (MC) di berbagai acara perusahaan. ”Pertama agak sulit karena kita dituntut punya percaya diri tinggi dan selalu update pengetahuan,” cetus perempuan yang dikenal pemalu dan mengaku sebelumnya agak grogi saat berbicara di depan orang banyak ini.

Beruntung, dia mendapat kesempatan untuk mengikuti pen-didikan khusus MC. Ditambah gelar sarjana ekonomi manajemen yang baru direngkuh, penyuka traveling ini kian pede menjadi pemandu acara. ”Apa pun itu, kalau sudah jadi amanat, harus kita jalankan dengan penuh tanggung jawab. Kuncinya adalah terus belajar dan tidak pernah putus asa,” ucapnya. (rud/ST)

Dari Perawat MenjaDi MC

Magfiratur Rahma

JELITA

APRIL-JUNI 2017 • • 55

Anak adalah harapan bangsa. Mereka adalah penerus cita-cita. Karena itu, setiap anak harus menjadi gene-

rasi yang sehat dan cerdas. Sebagai bentuk tanggung jawab menyehatkan anak, Kerukunan Istri Karyawan Semen Tonasa (KIKST) menggelar imunisasi dan pemberian vitamin untuk balita di Medical Centre Semen Tonasa pada Kamis (23/2).

Kegiatan itu diikuti sekitar 60 balita yang merupakan anak karyawan Se-men Tonasa maupun warga ring 1. Turut hadir pada kesempatan itu Ketua KIKST Hj Inastritati Putri Alim Bakti, didampingi Koordinator Seksi Kesra Hj Andi Isfah Amsir dan pengurus lainnya.

Menurut Koordinator Seksi Kesra

KIKST Hj Andi Isfah Amsir, kegiatan ini berlangsung di tiga wilayah. Pertama di Bungoro Indah, kemudian di Medical Centre Semen Tonasa, dan berikutnya di wilayah Tonasa 1. Tujuan kegiatan itu adalah memberikan asupan makanan tambahan bagi balita serta menambah kekebalan tubuh mereka terhadap berbagai jenis penyakit. ”Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, semuanya gratis,” terangnya.

Ketua KIKST Hj Inasritati Putri me-nambahkan, organisasi yang dipimpin-nya rutin menggelar berbagai kegiatan sosial. ”Salah satunya imunisasi ini karena kami peduli terhadap kesehat-an generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa,” tegasnya. (nd/ST)

KIKSTGelar

Imunisasi di Tiga

Tempat

WANITA

• • APRIL-JUNI 201756

Roda organisasi Ikatan Istri Karyawan Semen Indonesia (IIKSMI) kembali menggelinding seiring dilantiknya 84 pengurus

blok baru di Ruang Pola Gedung PPS, Gresik, Selasa (7/2). Mereka adalah 38 pengurus dari 19 blok di Gresik serta 46 pengurus dari 23 blok di wilayah Tuban.

Ketua Umum IIKSMI Ny Lifa Achmed Vaival menjelaskan, pengurus masing-masing blok terdiri atas ketua dan sekretaris. Mereka bertanggung jawab meneruskan informasi dari pengurus unit/bidang kepada anggota. Proses pemilihan pengurus blok berlangsung sejak November 2016 untuk wilayah Tu-ban dan wilayah Gresik dimulai sebulan kemudian.

”Proses pemilihan dilakukan melalui musyawarah sesuai dengan AD/ART organisasi. Salah satu syarat wajib bagi calon pengurus adalah sisa masa kerja

suami tidak boleh kurang dari tiga ta-hun. Ini karena periodisasi pengurusan blok adalah tiga tahun,” jelas Lifa.

Pihaknya berharap para pengurus baru tersebut memegang komitmen untuk menjalankan roda organisasi bersama pengurus pusat sesuai dengan AD/ART. Komitmen itu penting untuk membawa organisasi semakin maju, berkembang, dan bermanfaat. Ter-lebih, IIKSMI merupakan organisasi sosial nonprofit sehingga keikhlasan dan kesadaran tanggung jawab sangat diperlukan.

Sebagai organisasi yang menaungi istri karyawan, IIKSMI juga diharapkan dapat memperkuat sinergi dengan peru-sahaan. Hal itu penting untuk lebih mem-berikan manfaat bagi perusahaan dalam menghadapi situasi industri persemenan yang semakin kompetitif. ”Harus selalu bersemangat, lebih kreatif, dan produktif

karena pengurus blok adalah gerbong kemajuan organisasi,” pesannya.

Senada dengan Lifa, Pembina IIKSMI Ny Yani Gatot Kustyadji menyebut pelantikan dan periodisasi pengurus blok tersebut merupakan wujud ke-seriusan IIKSMI dalam mengembang-kan organisasi menjadi lebih profesional sesuai dengan tuntutan zaman. ”Pe-ngurus blok harus dapat menjembatani informasi dari unit/bidang di pengurus pusat dengan anggota,” kata Yani.

Selain itu, pengurus blok mesti memberikan motivasi bagi para ang-gota untuk selalu aktif sehingga dapat terjalin informasi dan komunikasi yang bagus. ”IIKSMI dibentuk untuk mem-bangun anggota dan keluarga serta masyarakat, termasuk mendorong kaum perempuan untuk mandiri dan mampu berperan aktif dalam masyarakat secara luas,” ungkapnya. (bwo/SG)

IIKSMI LANTIK PENGURUS BLOKPERIODE 2017-2020

WANITA

APRIL-JUNI 2017 • • 57

WANITA

KAJIAN NURUL ILMI IIP BUMN JATIM DI SMI

Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN se-Jawa Timur menggelar Pengajian Rutin Nurul Ilmi di Ruang Pola Gedung PPS Gresik, Selasa (17/1). Pengajian rutin yang diadakan dua bulan sekali itu mengambil tema ‘Tujuan Hidup Manusia

Beribadah kepada Allah SWT’, di mana kali ini SMI bertindak sebagai tuan rumah.

“Acara ini terlaksana berkat kerja sama IIP BUMN Jatim dibantu CSR Semen Indonesia dan IIKSMI (Ikatan Istri Kar-yawan Semen Indonesia). Terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan ini. Semoga ke-giatan pagi ini memberikan manfaat dan diridhoi Allah SWT,” ungkap Ny Gatot Kustyadji saat membuka acara.

Kepala Seksi Kerohanian IIP BUMN Jatim Siti Saodah mengungkapkan bahwa pengajian rutin ini diadakan untuk memberikan siraman rohani bagi seluruh anggota. “Supaya kegiatan IIP BUMN tidak hanya kegiatan yang biasa saja, tapi ada yang bersifat kerohanian. Semoga seluruh anggota men-jadi ibu-ibu yang benar-benar memahami tugasnya sebagai seorang wanita, ibu dan istri yang senantiasa mencari ridho

Allah SWT,” ungkap Siti. Pengajian kali ini diikuti sekitar 100 peserta yang ter-

diri dari anggota IIP Jatim dan beberapa pengurus IIKSMI. Mereka begitu khusyuk mengikuti acara dari awal hingga paripurna. Didapuk sebagai pembicara Ustad Aunur Rofiq Ghufron yang merupakan Pimpinan Ponpes Al Furqon Al Islamiyah, Desa Srawo, Sidayu, Gresik.

Aunur Rofiq Ghufron menuturkan bahwa setiap manusia memiliki akal, sehingga apa pun yang diperbuat pasti punya alasan dan tujuan. Begitu pula kita hidup, tentunya memiliki tujuan. “Jadilah orang yang mengerti tujuan hidup. Orang mati tidak akan membawa harta dan jabatan. Yang kita bawa hanyalah amal, maka itu hiduplah dengan mencari ridho Allah SWT,” pesannya.

Setelah SMI, pengajian berikutnya dilangsungkan pada 9 Maret 2017 bertempat di kantor PT Barata Indonesia (Persero), dengan tema ‘Pesugihan.’ Kali ini ceramah disampaikan Ustad Abu Aslam, dengan peserta 40 orang. (fir/SG)

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan

agar mereka beribadah kepada-Ku.”

(QS. Adz-Dzariyaat, Ayat: 56)

• • APRIL-JUNI 201758

Namun sayang, majalah yang berbasis di Amerika Serikat itu tidak menuliskan secara terperinci kenapa Nagari Pariangan dipilih sebagai desa terindah di dunia bersamaan dengan empat desa terindah lain.

Yaitu Desa Wengen di Swiss; Desa Eze di Prancis: Desa Nia-gara on The Lake di tepi Danau Ontario, Kanada; serta desa tertua di Republik Ceko, Cesky Krumlov.

Nah, penasaran kan kenapa Nagari Pariangan dinobat-kan sebagai satu di antara lima desa terindah di bumi ini? Tunggu apa lagi? Datang langsung saja ke Nagari Pariangan. Lokasinya sekitar 100 km dari pusat pemerintahan Provinsi Sumbar di Kota Padang atau sekitar satu jam perjalanan dari Bukittinggi.

Di nagari berhawa sejuk itu, terdapat banyak pemandang-an indah. Bahkan, begitu memasuki gerbang Nagari Pariang-an, Anda akan disuguhi panorama hamparan sawah di sisi kiri dan kanan dengan bulir padi boneh (gemuk) yang mulai menguning. Dari kejauhan, hamparan sawah itu tersusun se-perti anak tangga. Tentunya, pemandangan hamparan sawah tersebut membuat suasana perjalanan ke desa terindah di dunia serasa menyenangkan.

NAGARI PARIANGAN DI KABUPATEN TANAH DATAR, PROVINSI SUMATERA BARAT (SUMBAR), MENJADI BUAH BIBIR DI KALANGAN TRAVELER. DESA YANG TERLETAK DI LERENG GUNUNG MARAPI ITU DINOBATKAN SEBAGAI SATU DI ANTARA LIMA DESA TERINDAH DI DUNIA VERSI BUDGET TRAVEL,

SEBUAH MAJALAH PARIWISATA INTERNASIONAL.

Nagari Pariangan,

Indahnya Mengguncang

Dunia

DESTINASI

APRIL-JUNI 2017 • • 59

Begitu memasuki perkampungan Nagari Pariangan, Anda akan melihat permukiman penduduk dengan bangu-nan yang sangat khas, berupa rumah gadang (rumah besar) yang menjadi ru-mah adat suku Minangkabau. Menurut sejarah yang ada dalam tambo Minang, Nagari Pariangan adalah asal muasal suku Minang.

Di Nagari Pariangan, terdapat se-jumlah destinasi yang sayang jika tidak disinggahi. Antara lain Masjid Islah yang dibangun komando Syekh Burhanud-din pada awal abad ke-19 atau tahun 1800-an. Dari dulu hingga sekarang, masjid itu selalu menjadi pusat segala informasi dan pusat peribadatan bagi masyarakat setempat.

Menariknya lagi, di sekitar masjid bergaya arsitektur Dongson ala dataran tinggi Tibet itu terdapat beberapa fasilitas penunjang. Antara lain empat tempat pemandian umum air panas. Masing-masing disebut Rangek Barang, Rangek Tujuan Pincuran, Rangek Gadu-ang, dan Rangek Songo.

Menurut warga setempat, semua air panas di pemandian umum itu men-gandung belerang sehingga bermanfat untuk mengobati penyakit kulit. Sebab, sumber air panas tersebut berasal dari Gunung Marapi. ”Pemandian ini dibagi-bagi, sebagian untuk perempuan, seba-giannya lagi untuk kaum laki-laki,” kata

warga setempat, Amrin Narin, 56. Pemandian air panas itu juga menjadi

tempat berkumpulnya seluruh elemen masyarakat Nagari Pariangan. Mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Bagi masyarakat Pariangan, tempat pemandian itu juga dikenal dengan istilah tapian, yang berarti tempat mandi. Artis ibu kota Kevin Julio juga pernah mandi di pemandian itu saat syuting film terbaru nya yang berjudul Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu.

Di bawah pemandian itu, mengalir sebuah sungai yang bernama Batang Bangkaweh. Di sungai tersebut, hidup berbagai jenis ikan, tapi tidak boleh ditangkap oleh siapa pun. Masyarakat setempat menyebutnya ikan larangan. Denda besar menanti bagi siapa saja yang berani menangkap atau meracun ikan yang hidup di sungai itu.

Selain pemandian umum air panas, di sekitar Masjid Islah juga ada situs cagar budaya seperti Batu Basurek dan Tungku Tigo Sajarang. Keberadaan situs sejarah di masjid tua Nagari Pariangan itu tentu membuat para wisatawan yang datang betah untuk singgah berlama-lama karena situs budaya di kawasan masjid itu sangat indah.

Puas mengunjungi Masjid Islah, Anda bisa mendatangi makam Dt. Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Rumah adat khas

Sumbar merupakan mahakaryanya. Makam itu terletak di tepi jalan utama Pariangan, tepatnya 5 meter setelah persimpangan jalan menuju Masjid Islah Pariangan. Makam tersebut sangat bersih dan asri karena padang ilalang dan pohon-pohon yang rindang.

Oleh warga setempat, makam Dt. Tantejo Gurhano disebut sebagai Kuburan Panjang karena memiliki ukur-an 25,5 meter x 7 meter. Ada sebuah mitos menarik tentang makam itu. Ko-non, apabila diukur oleh pengunjung, panjangnya tidak akan pernah sama.

Bahkan, mitos menarik itu pernah diungkapkan Wakil Gubernur Sum-bar Nasrul Abit saat kunjungannya ke Pariangan pada pertengahan Novem-ber 2016. Percaya atau tidak, mitos itulah yang membuat Kuburan Panjang menarik untuk didatangi.

Selain destinasi tersebut, rasanya sangat sayang kalau Anda tidak menyem-patkan diri berkunjung ke Aia Najun (Air Terjun) Pariangan jika mengunjungi daerah tersebut. Namun, untuk menuju lokasi itu, Anda harus sangat berhati-hati, mengingat jalan setapak yang sedikit licin dan berbatu menjadi jalur yang wajib dilalui. Kendati demikian, sejuknya udara dan percikan air dari Aia Najun Pariangan yang menerpa wajah dijamin mampu mengusir penat selama menempuh per-jalanan. (riki suardi/SP)

DESTINASI

• • APRIL-JUNI 201760

Celebes Canyon merupakan satu di antara sekian objek wisata menarik yang ada di aliran Sungai Ule. Memang destinasi wisata

itu belum banyak dikenal wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Kendati be-gitu, Celebes Canyon sudah akrab dengan komunitas pencinta alam yang kerap me-nyinggahinya. Sebagai objek wisata baru, harap maklum kalau sarana dan prasarana di sana belum memadai. Toh, itu semua tidak mengurangi minat para pencinta alam untuk berkunjung ke sana.

Selain indah, Celebes Canyon cocok untuk lokasi berkemah atau sekadar bermain air sambil menikmati indahnya tebing sungai. Celebes Canyon bisa dijangkau dalam waktu dua jam perja-lanan dari Makassar atau sejauh 113 km. Namun, untuk sampai ke lokasi, dari area parkir kita harus berjalan kaki seki-tar 20 menit melewati area persawahan.

Di sini kita disuguhi pemandangan alam khas pedesaan yang rimbun dan hijau serta hamparan sawah bertingkat-tingkat bak permadani. Capek dan berkeringat, itu jelas.

Namun, begitu sampai di lokasi, dija-min rasa lelah itu buyar seketika. Indahnya lukisan alam di depan mata ibarat air segar yang mengusir dahaga panjang. Aliran sungai yang jernih plus dinding berupa batu-batu persegi di kedua sisi sangat memesona. Deras air yang mem-bentur bebatuan menghasilkan irama alam yang riuh tapi mendamaikan hati. Itulah pesona utama Celebes Canyon yang sulit ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Menurut M. Idris, warga setempat, alir-an sungai Celebes Canyon tidak pernah kering walau di musim kemarau. Malah air menjadi lebih jernih dan segar. Hamparan air seakan berlomba mencapai titik teren-dah melalui sela-sela bebatuan sehingga

BILA AS PUNYA GRAND CANYON, NGARAI INDAH

YANG MASUK TUJUH KEAJAIBAN DUNIA, BARRU TIDAK MAU

KALAH. KABUPATEN YANG TERLETAK DI

SULAWESI SELATAN ITU MEMILIKI DESTINASI

WISATA YANG BELUM BANYAK DIKENAL ORANG: CELEBES

CANYON. LOKASI WISATA SUNGAI ITU TERLETAK

DI DESA LIBURENG, KECAMATAN TANETE

RIAJA, BARRU.

EKSOTISnya”GRANDCANYON” aLa BaRRU

DESTINASI

APRIL-JUNI 2017 • • 61

menimbulkan gemuruh yang ber-irama, menyuguhkan pemandangan tersendiri. Sayang, saat tim Sinergi berkunjung, permukaan air sungai tampak meninggi dan warnanya kecokelatan akibat guyuran hujan dua hari terakhir. Air juga menggenangi tanah di pinggiran sungai. ”Kalau tidak sedang banjir, indahnya bakal lebih luar biasa. Makanya, pengunjung di musim kemarau lebih banyak. Setiap hari ada saja yang ke sini. Mereka berasal dari berbagai daerah,” kata Idris.

Celebes Canyon Barru dinominasi-

kan sebagai Tempat Wisata Terbaru di Indonesia dalam ajang Anugerah Pe-sona Indonesia (API) 2016 dan berhasil meraih juara kedua untuk Tujuan Wisata Baru Terpopuler 2016.

Sebagai objek wisata anyar, wajar kalau fasilitas di Celebes Canyon masih jauh dari memadai. Toilet dan musala belum tersedia, apalagi warung makan yang bisa dijadikan tempat mengaso bagi pengunjung. Di sana baru disedia-kan area parkir yang dijaga penduduk setempat. Tetapi, bagi pencinta alam, Celebes Canyon adalah surga.

Sebab, di sana tidak ada larangan mendirikan tenda, asal bisa menjaga lingkungan dengan baik. Jangan main corat-coret, baik di batang pohon mau-pun bebatuan. Jangan pula membuang sampah sembarangan. Akan lebih baik pengunjung membawa kantong plastik sendiri-sendiri untuk membungkus sampah, kemudian dibawa pulang.

Ada beberapa tip bagi traveler yang ingin mengunjungi Celebes Canyon. Pertama, siapkan bekal, mulai air minum, makanan ringan, hingga ma-kanan utama jika memang Anda ingin berlama-lama di sana. Sebab, tidak ada warung yang menjajakan makanan, kecuali di perkampungan terdekat.

Kedua, siapkan uang untuk membeli tiket masuk dan biaya parkir. Hasil dari penjualan tiket masuk dan parkir digu-nakan warga untuk merawat Celebes Canyon dan wilayah sekitarnya.

Ketigaa, bawalah pakaian ganti, terutama bagi Anda yang tidak bisa menahan diri melihat jernihnya air sungai.

Keempat, perlu kewaspadaan tinggi jika ingin berfoto-foto ria di atas be-batuan. Sebab, permukaannya licin.

Kelima, siapkan kondisi dengan baik. Sebab, Anda harus berjalan kaki dari tempat parkir menuju Celebes Canyon dengan jarak 200–300 meter. Persoa-lannya, jalur satu-satunya yang tersedia tidak semulus jalan aspal.

Satu lagi, keenam, jangan lupa membawa kamera karena Celebes Can-yon menyediakan sejumlah spot yang sangat fotogenik. (rud/ST)

DESTINASI

• • APRIL-JUNI 201762

MITRA

SEBAGAI WARGA PESISIR, OTAK BISNIS LILIK HARIJANTO TAK JAUH-JAUH DARI HASIL LAUT. BERJUALAN ANEKA JENIS IKAN DAN CUMI-CUMI PERNAH DIA GELUTI. HASILNYA;

BANGKRUT TOTAL. SEORANG TEMAN MEMBERI JALAN AGAR DIA MENJADI PENGEPUL LOBSTER. JALAN YANG MENUNTUNNYA MENJADI JUTAWAN.

Lobster Antar Jadi Kades

n Lilik Harijanto

Lilik, asal Desa Sukoharjo, Dukuh Jarakan RT 02/RW 01,

Kecamatan Rem-bang, Kabupaten Rembang, nyaris pa-tah semangat ketika usaha berjualan aneka jenis ikan laut yang dia tekuni kolaps. Bisnis itu se-jatinya sempat memberinya harapan besar. Pemasarannya bahkan sampai ke Surabaya dan Pekalongan.

Namun, karena terlalu percaya kepada pelanggan, usaha itu pun ambruk. “Barang sudah kita kirim, tapi pembayarannya macet,” kenang Lilik, disambung geleng-geleng kepala. Ditemui awal Desember 2016 lalu, bapak dua anak ini pun berkisah tentang perkenalannya dengan bisnis lobster. Seorang teman yang sudah lama jadi pengepul lobster di Jakarta memberi saran agar dia beralih ke binatang laut bercapit itu.

Lilik tak butuh waktu lama untuk berpikir. Tahun itu juga, 2006, pria kelahiran Rembang, 22 Sep-tember 1970, ini mulai jadi pengepul. Dia hanya fokus pada lobster jenis Mutiara dan Pakistan,

APRIL-JUNI 2017 • • 63

yang memang sering didapat para nelayan dari Rembang dan sekitarnya. “Bisa dibilang saya ini pionir, soalnya ketika itu di Rembang belum ada pengepul lobster. Setahun kemudian perkembangannya luar biasa. Agen dan bakul tempat saya kulakan mulai berdiri sendiri,” imbuhnya.

Mengaku hanya pengepul kecil, kenya-taanya tiap hari dia menyiapkan uang minimal Rp 10 juta untuk membeli lobster dari sekitar 25 nelayan dan agen yang menjadi mitranya. Harga lobster Pakistan per kg Rp 300 ribu, sedangkan jenis Mutiara mencapai Rp 500 ribu per kg. “Itu kalau hidup. Kalau sudah mati harganya sama, Rp 130 ribu sekilo,” cetusnya.

Lobster-lobster itu lantas dikemas dalam kotak styrofoam dengan berat 25 kg per koli. Dalam sehari Lilik mampu mengirim dua koli lobster ke sejumlah kota, antara lain Jakarta, Surabaya, serta Batam. Pengepul di daerah tujuan lantas menyalurkannya ke sejumlah restoran besar. Mengirim lobster hidup, terang Lilik, lumayan rumit dan mahal. Hewan dari keluarga Nephropidae itu mesti dibius lebih dulu sebelum dima-sukkan ke kotak khusus yang diberi es batu. Setelah itu baru dikirim ke tujuan via pesawat terbang.

“Harus dengan pesawat karena kekuatan bius itu hanya 18 jam. Kalau sampai terlambat risikonya bisa mati. Mengirim lobster mati lebih gampang, cukup lewat bus atau kita paketkan,” terang bungsu dari enam bersaudara ini. Menilik prosesnya yang rumit, wajar kalau harga jual lobster begitu tinggi.

Lobster Pakistan yang dibeli Rp 300 ribu per kg, bisa laku Rp 370 ribu sampai Rp 400 ribu. Lobster jenis Mutiara, yang dikulak Lilik sekilo Rp 500 ribu, dihar-gai konsumen Rp 700 ribu. Sedang kan yang mati dibeli senilai Rp 130 ribu tiap

kg. Bila tiap hari Lilik mengirim dua koli lobster dengan berat 50 kg, berarti dalam sebulan volume penjualannya mencapai 60 koli dengan berat total 1.500 kg.

Taruh kata harga jual per kg rata-rata Rp 400 ribu, maka omzet pemasaran-nya dalam sebulan bisa mencapai 600 juta. Disodori hitung-hitungan ini, Lilik tertawa sebelum akhirnya menjawab, “Soal omzet nggak bisa dimatematika seperti itu. Bisnis ini risikonya besar. Saya pernah beli satu ekor lobster Mu-tiara, karena kurang hati-hati akhirnya mati. Ruginya sampai Rp 800 ribu, itu cuma satu ekor,” terang dia.

Toh Lilik tak memungkiri, usaha mengepul lobster yang telah dijalani selama 10 tahun telah membuatnya jadi jutawan. Rumah dan sebidang tanah telah dia milki, begitu pula ‘saham’ dalam usaha patungan budidaya benur udang dengan sejumlah temannya. “Selain itu ya untuk biaya nyalon kades kemarin,” aku Kepala Desa Sukoharjo ini.

Lilik menjadi kades sejak 2007, dan kini telah memasuki jabatan periode kedua. “Masa jabatan saya berakhir sampai 2019 nanti,” beber suami Siti Naimah ini.

SAINGAN MAKIN BANYAK Lain dulu lain sekarang, begitulah situ-

asi bisnis lobster di Kabupaten Rembang. Bila dulu jumlah pengepul lobster hanya beberapa, sekarang sudah mencapai 10 orang. Akibatnya, menurut Lilik Harijanto, mencari barang dagangan tidak segam-pang sebelumnya.

“Kadang kita memberi uang panjar kepada nelayan, bisa pula dalam ben-tuk barang untuk mendukung opera-sional selama melaut. Tapi tetap saja lobster yang kita dapat tidak sebanyak dulu, karena harus dibagi-bagi dengan pengepul yang lain,” sebutnya. Paling berat kalau dia harus bersaing dengan

pemodal besar yang berani membeli ke nelayan dengan harga tinggi.

Beruntung, tahun 2015 Lilik menda-pat pinjaman modal dari Semen Indo-nesia senilai Rp 40 juta. Kata dia, uang tersebut sangat berarti untuk menjaga kontinuitas usahanya. Tapi masalah tidak berhenti di situ saja. Lilik dan para pengepul lobster lainnya dihadang persoalan yang tak kalah pelik, yaitu ke-luarnya surat edaran Nomor: 72/MEN-KP/II/2016 tentang pembatasan peng-gunaan alat penangkapan ikan cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia.

Dalam surat edaran bertanggal 11 Februari 2016 yang diteken Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu, toleransi penggunaan cantrang tersebut hanya sampai 31 Desember 2016. “Selama ini nelayan di Rembang pakai cantrang untuk menangkap lob-ster. Kalau benar-benar dilarang, solusi satu-satunya ya harus mengganti alat tangkap,” ujar ayah dua anak, Hayas Ahmada dan Ahmad Nabih, ini.

Pria yang mengawali bisnis lobster dengan modal awal hanya Rp 5 juta ini telah menyiapkan ‘sekoci’ bila usaha yang ditekuninya surut akibat keluarnya peraturan Menteri Susi. Tak jauh-jauh dari hasil laut, Lilik dan empat teman-nya tengah merintis usaha budidaya benur udang. Pembeli dari Paciran, Lamongan, sudah siap menampung benih yang dihasilkan.

Di sisi lain, sebagai kades, Lilik juga kepikiran nasib warganya yang kesulitan mengembangkan usaha karena tidak punya akses ke lembaga keuangan. “Ada yang usaha ternak burung, kon-veksi, dan lainnya. Kasihan, mereka se-mua pengusaha kecil. Semoga Semen Indonesia nanti mau turun tangan,” harapnya. (lin/fir)

MITRA

• • APRIL-JUNI 201764

Saat ditemui tim Sinergi, Arif tengah sibuk mengurus ribuan tanaman di halaman rumahnya yang terletak di kawasan ring 1

Semen Tonasa. Pria paro baya itu tam-pak telaten memeriksa ”hartanya” itu satu per satu, mulai daun hingga akar. Tak boleh ada satu bibit tanaman pun yang cacat karena bakal berpengaruh terhadap harga jual.

Arif berkisah, usaha pembibitan itu bermula dari kegemarannya mena-nam berbagai tanaman buah. Waktu itu, tahun ’80-an, dia masih menjadi petani padi.

”Pertama kali saya coba menanam jeruk bali, baik bijinya maupun dengan cara mencangkok,” katanya. Siapa sangka, tindakan coba-coba itu mem-buahkan hasil bagus. Bibit jeruk bali itu

tumbuh subur dan membuat banyak tetangganya tertarik.

Arif kian bersemangat mengem-bangkan bibit tanaman bernama Latin Citrus grandis tersebut. Pelan-pelan namanya makin dikenal sebagai pem-budi daya tanaman buah, terutama jeruk bali.

”Permintaan makin banyak, teruta-ma pada musim hujan. Pembeli itu dari desa tetangga juga tambah banyak,” sambungnya.

Tapi, sebagaimana jenis usaha lain-nya, budi daya tanaman yang dilakoni Arif juga mengalami pasang surut. Tan-tangan terberat dirasakan ketika musim kemarau berkepanjangan karena bibit-bibit tanaman sangat membu-tuhkan air. Terjangan kemarau pernah membuat banyak tanamannya mati.

BERAWAL DARI HOBI MERAWAT TANAMAN BUAH DAN

HIAS, H M. ARIF KINI MENJADI PENGUSAHA MAPAN. WARGA DESA

TARAWEANG, KECAMATAN LABAKKANG, KABUPATEN

PANGKEP, INI SUKSES MENGANTARKAN ANAKNYA MERAIH GELAR MAGISTER.

MODALNYA CUMA TELATEN MENGEMBANGKAN

BIBIT TANAMAN.

BIBIT TANAMAN ANTAR ANAK RAIH MAGISTER

MITRA

APRIL-JUNI 2017 • • 65

CSR

”Waktu itu kemaraunya sangat parah. Cari air untuk minum saja sulit, apalagi untuk mencukupi kebutuhan tanaman,” kenang Arif.

Masa suram itu telah berlalu dan kini usaha pembibitan tanaman buah dan hias itu semakin berkembang. Terutama setelah Arif menjadi mitra binaan Se-men Tonasa dan mendapat pinjaman modal Rp 5 juta pada tahun 2000.

”Sudah tiga kali saya dapat bantuan dari Semen Tonasa,” akunya.

Usaha itu semakin berkembang dan kini Arif memiliki lahan seluas 10 hektare yang diisi 10 ribu bibit berbagai jenis tanaman. Antara lain jeruk bali, nangka, mangga, sirsak, kelengkeng, rambutan, dan kedondong. Itu belum termasuk berbagai jenis tanaman hias

serta tanaman penghijauan se perti mahoni dan angsana. Dalam areal pembibitan itu juga sudah dibangun green house yang merupakan bantuan dari instansi terkait. Arif mematok bibit tanamannya seharga Rp 5.000 hingga Rp 100 ribu, bergantung jenis dan usia tanaman.

Dari usaha pembibitan, pria seder-hana itu mengantongi keuntungan sekitar Rp 3 juta per bulan. Bila musim penghujan, omzetnya meningkat dras-tis. Arif bersyukur, dari usaha pembibit-an itu dirinya mampu menyekolahkan keempat anaknya hingga sarjana. Bahkan, salah seorang di antara mereka meraih gelar magister.

”Alhamdulillah, semua berkat usaha pembibitan tanaman ini. Saya nggak

bisa membayangkan kalau tetap jadi petani padi,” urainya.

Keuntungan lainnya, suami Hj Ratna itu sudah piawai melakukan rekayasa genetika tanaman, seperti penyambu-ngan hingga okulasi. Bibit tanaman yang dihasilkan Arif sudah mencapai ribuan dan menyebar sampai Makas-sar, Barru, serta tentu saja Pangkep. Program penghijauan yang dilakukan Semen Tonasa juga selalu mengguna-kan bibit tanamannya.

Arif bersyukur, meski tidak pernah mengenyam pendidikan khusus bidang pertanian, ilmunya terus bertambah. Selain pengalaman langsung, dia juga kerap mengi-kuti pelatihan yang digelar instansi terkait di Pangkep. (rud/ST)

• • APRIL-JUNI 201766

CSR

Semen Indonesia (SMI) tak mau setengah-setengah membantu para mitra binaan agar bis-nis mereka terus tumbuh dan

berkembang. Di samping menyalurkan pinjaman lunak untuk modal, sejumlah pelatihan pun diberikan secara berkala. Terkini, SMI menggelar kegiatan Mar-keting for Mitra Binaan yang berlang-sung di 10 kota.

Menyusul pelatihan di Kabupaten Tuban, Kamis lalu (19/1) giliran para UKM (usaha kecil dan menengah) di Kabupaten Rembang yang mendapat gemblengan dari pakar marketing MarkPlus yang digandeng perusahaan. Sedikitnya 445 pelaku UKM mengikuti kegiatan yang berlangsung di Balai Kartini, Rembang, tersebut.

Bupati Rembang Abdul Hafidz, Wabup Bayu Andrianto, serta jajaran Forpimda Kabupaten Rembang hadir. Begitu pula Dirut Semen Gresik Su-nardi Prionomurti dan Kadep CSR SMI Wahyudi Heru. ”Ini merupakan kegiatan positif bagi pengembangan ekonomi di Rembang. Karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada direksi Semen Gresik atas kepeduliannya selama ini,” tutur bupati dalam sambutannya.

Semen Gresik, sambung Abdul Hafidz, sudah menunjukkan komitmen-nya untuk bersama-sama membangun ekonomi Kabupaten Rembang. Teruta-

ma melalui program-program CSR yang juga menyasar ratusan pelaku UKM di berbagai bidang. ”Kata ahli, bila UKM berjaya, maka perekonomian secara umum akan kuat. Bisnis UKM terbukti tidak terpengaruh oleh berbagai krisis yang terjadi. Maka, tidak salah kalau Semen Gresik menaruh perhatian besar kepada pelaku UKM,” imbuhnya.

Abdul Hafidz tak lupa mengajak peserta pelatihan berdoa agar pabrik semen Rembang segera beroperasi. Kalaupun saat ini ada izin yang perlu disempurnakan, pihaknya mendukung sepenuhnya setiap langkah yang diambil SMI. ”Dan saya yakin pabrik Semen Gresik di Rembang akan segera beroperasi,” tegasnya.

Senada dengan bupati Rembang, Dirut Semen Gresik Sunardi Prionomurti mengatakan bahwa pelatihan itu merupakan wujud kepedulian perusa-haan terhadap masyarakat Rembang. Kata dia, sudah jadi komitmen sejak awal, di mana pun perusahaan berdiri harus bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar.

”Di mana pun Semen Indone-sia berada, kami akan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Apalagi, angka kemiskinan di Rembang ini terbilang tinggi, yakni sekitar 19,5 persen. Dari seluruh daerah di Jateng, kemiskinan di Rembang ini nomor

tiga,” bebernya. Sunardi melanjutkan, di Tuban pe-

rusahaan memiliki 6.000 mitra binaan. Bisa dimaklumi karena SMI berada di sana sejak 1994. Sementara di Rem-bang, jumlah mitra binaan baru sekitar 400 UKM. ”Semoga yang kita undang hari ini bisa menularkan ilmu yang mereka dapat kepada teman-teman-nya,” ucap Sunardi dalam acara yang akan berlanjut ke Jombang, Pame-kasan, Jember, Banyuwangi, Malang, Madiun, Tulungagung, dan Gresik itu.

Hingga akhir 2016, perusahaan telah menggelontorkan anggaran CSR senilai Rp 50 miliar untuk warga Rem-bang. Karena itu, Sunardi memohon dukungan dan doa agar pabrik semen di Rembang bisa segera beroperasi. ”Kalau bisa beroeprasi, maka pembi-naan kepada masyarakat bakal terus berlanjut,” tutur dia,

Partini, pemilik toko pakaian di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Gunem, bersyukur karena menjadi mitra binaan SMI. Pinjaman modal sudah didapat dan kini dia mendapat pelatihan mar-keting yang sangat penting bagi kema-juan usahanya. ”Ini pertama kali saya ikut pelatihan yang diadakan Semen Gresik. Saya nilai sangat bermanfaat, makanya saya ikut hadir. Selain itu, bisa nambah kenalan sesama UKM mitra binaan,” ucap dia. (lin/bwo/SG)

ROAD SHOw 10 KOTA, SMI GEMbLENG MITRA bINAAN

APRIL-JUNI 2017 • • 67

CSR

Kredit Rp 2,6 Miliar untuk 99 UMKM di Sumbar

Sebagai perusahaan semen yang peduli terhadap perekonomian masyarakat Sumbar, PT Semen Padang melalui Biro Corporate

Social Responsibility (CSR) kembali menyalurkan pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM di Sumbar. Kali ini total pinjaman yang dikucurkan perusahaan semen pertama di Indone-sia dan Asia Tenggara itu mencapai Rp 2,6 miliar dengan jumlah penerima 99 UMKM yang sebelumnya telah menga-jukan proposal pinjaman.

”Pinjaman modal usaha yang di-kucurkan kali ini merupakan pinjaman bergulir tahap I tahun 2017. Pinjaman ini disalurkan kepada 99 UMKM yang telah menjadi binaan CSR,” kata Kepala Biro CSR Semen Padang Dasril setelah membuka acara penyaluran pinjaman di Wisma Indarung Kamis siang (23/3).

Kata Dasril, di antara 99 UMKM itu, ada yang sudah tiga kali menerima pin-jaman modal usaha dari CSR, ada juga yang baru kali pertama. Untuk yang sudah tiga kali, pinjaman yang diterima cukup besar. Bahkan, ada yang me-nerima pinjaman lebih dari Rp 50 juta.

”Pelaku UMKM yang menerima lebih dari Rp 50 juta itu merupakan UMKM binaan yang usahanya sudah berkem-bang berkat pinjaman dari CSR Semen Padang sebelumnya,” ujar Dasril.

Di samping menyalurkan pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan, pihaknya rutin melakukan kunjungan ke semua mitra binaan untuk mengetahui apa-kah ada kendala yang dialami dalam mengembangkan usaha. ”Kalau ada kendala, kami carikan solusinya. Artinya, kami tidak hanya menyalurkan pinjaman modal usaha, tapi juga membantu para mitra binaan untuk mengembangkan usahanya,” bebernya.

Lebih lanjut Dasril memaparkan, pinjaman modal usaha yang dikucur-kan itu merupakan program kemitraan yang berjalan sejak 1987. Hingga 2016, terang Dasril, total pinjaman yang sudah disalurkan CSR Semen Padang mencapai Rp 112 miliar. ”Jumlah uang seratusan miliar lebih itu diterima 6.466 pelaku UMKM di Sumbar yang berasal dari berbagai sektor usaha seperti pe-ternakan, pertanian, usaha bangunan,

konveksi, dan lainnya,” ucapnya. Syamsir, salah seorang mitra binaan

Semen Padang, mengakui bahwa pinjaman tersebut sangat berarti untuk mengembangkan usaha depot air mi-numnya yang berada di Jalan Ampera, Kecamatan Lubeg, Padang. ”Sekarang depot air saya sudah berkembang. Ini berkat pinjaman modal usaha dari Se-men Padang,” kata Syamsir.

Hal serupa disampaikan Yuli Mas-ral, pengusaha material bangunan asal Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan. ”Bunganya cuma 0,35 persen per bulan, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan tempat lain,” tuturnya. (humas/SP)

• • APRIL-JUNI 201768

CSR

Gaharu menjadi salah satu tanaman yang dilirik ba-nyak orang sekarang ini. Selain bisa dijadikan bahan

obat-obatan, tanaman itu juga terkenal sebagai salah satu bahan dasar parfum. Melihat manfaat yang luar biasa dari sisi ekonomi itu, Semen Padang bersama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Universitas Andalas (Unand), dan warga di tiga kelurahan melakukan penanaman pohon gaharu.

”Pemilihan pohon gaharu dalam program ini karena manfaatnya yang tidak hanya untuk penghijauan, namun juga bernilai ekonomi dan bisa mem-bantu warga. Kerja sama tiga pihak itu mengemban tugas masing-masing. ”CSR Semen Padang sebagai penang-gung jawab dalam hal pendanaan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar dan Unand sebagai pihak yang melakukan monitoring dan penyedia bibit tana-man,” ungkap Kepala Bidang Pember-dayaan Dikkessos LH Kasmawati.

Kegiatan yang masuk program Hu-tan Nagari CSR Semen Padang itu telah berjalan sejak Januari 2015. Hingga tahun ini, CSR telah menyalurkan 3.000

bibit gaharu. Namun, dari ribuan bibit itu, yang masih hidup sampai seka-rang 2.611 pohon, tersebar di Limau Manih, Batu Busuak, dan Batu Ga-dang. ”Untuk setiap pohon yang mati, kita cukupkan atau tambahkan lagi kepada warga,” tambahnya.

Hutan Nagari merupakan salah satu program penghijauan CSR yang dilaksanakan sejak Januari 2015. Pro-gram itu dilaksanakan di tiga daerah di wilayah ring 1 perusahaan dan terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok 1 di daerah Limau Manih, kelompok 2 di Batu Busuak, dan kelompok 3 di Batu Gadang. Luas Hutan Nagari tiap-tiap kelompok berkisar 1–2 hektare.

”Gaharu dipilih karena selain bisa untuk penghijauan, juga punya nilai ekonomi tinggi. Daunnya bisa dimanfaat-kan untuk teh, juga sebagai bahan par-fum setelah berumur 5 hingga 6 tahun,” jelas Kepala Biro CSR Semen Padang Dasril. Hingga saat ini SP telah meng-gelontorkan anggaran Rp 290 juta untuk membeli perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan. Misalnya peralatan pertanian dan pupuk senilai Rp 200 juta pada 2015 dan Rp 90 juta pada 2016.

Perusahaan berkomitmen terus men-support pengembangan gaharu di tiga daerah tersebut. Pengawasan dilakukan sampai tuntas. Artinya benar-benar membuahkan hasil yang bisa dinikmati warga. ”Kita akan mengawal dan menuntaskan program pemberdayaan ini. Tidak hanya berlaku untuk saat ini, namun juga akan kita awasi hingga menunjukkan hasil yang bisa memberi-kan manfaat kepada masyarakat,” tutur Dasril saat meninjau lokasi penanaman gaharu Kamis (19/1).

Sebelumnya, SP telah memfasilitasi studi banding kelompok tani ke Lam-pung untuk mempelajari cara menanam dan merawat gaharu. ”Semoga semua ilmu yang didapat di Lampung bisa diterapkan di sini sehingga program ini bisa dijadikan pilot project bagi kelom-pok tani lainnya,” harapnya.

Ibrahim, anggota kelompok tani, mengaku sangat terbantu dengan program itu. Dia menyebut gaharu se-bagai tabungan masa depan. ”Karena kita menabung dengan merawatnya dan mendapatkan hasil setelah lima atau enam tahun yang akan datang,” ungkapnya. (ft/kp/SP)

Tanam 3.000 BIBIT GAHARU

sejak 2015

APRIL-JUNI 2017 • • 69

CSR

Sebagai salah satu forum desa/kelurahan di wilayah ring satu PT Semen Tonasa yang diberi kewenangan dan tanggung

jawab untuk menyalurkan bantuan CSR, Forum Taruna Melati terus berbuat un-tuk masyarakat. Terbaru, Kamis (16/3), bertempat di Aula Kantor Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Minasa Te`ne, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Taruna Melati menyalurkan bantuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mesin perontok padi, serta alat dan mesin pertanian (alsintan).

Ketua Taruna Melati, Pakkai meng-ungkapkan bahwa bantuan tersebut masih merupakan realisasi dari Program Rencana Kerja Anggaran Pember-dayaan Masyarakat (RKAPM) 2016. “Selain bantuan yang diberikan hari ini, masih ada lagi program yang harus direalisasikan agar bisa dimanfaatkan

oleh warga Kalabbirang. Kami akan segera merealisasikan dan menyalurkan program berikutnya, beserta pertang-gung jawabannya,” ujarnya.

Kepala Kantor Kelurahan Kalabbi-rang, Adnan, mengungkapkan ke-inginannya untuk membantu perce-patan progres kegiatan Taruna Melati Kalabbirang. “Ke depan, pemerintah kelurahan sangat siap dan terbuka un-tuk bekerja sama dengan siapa pun dan pihak mana pun untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dari CSR Semen Tonasa dan forum kelu-rahan,” kata Adnan.

Sementara itu, Andi Baso Amir, Kaur Implementasi Program CSR PKBL Semen Tonasa, berharap Forum Taruna Melati Kelurahan Kalabbirang dapat mengejar ketertinggalannya dengan kelurahan/desa lain. “Insya Allah, dengan dukungan LCO (Local

Community Organizer) dan tim pen-damping, kami dari pihak manajemen berharap adanya ketepatan waktu pelaksanaan program. Begitupun dengan bantuan yang disalurkan agar tepat sasaran dan berdaya guna bagi masyarakat,” ucapnya.

Harapan sama diungkapkan team leader pendampingan Tonasa Ber-saudara agar Forum Taruna Melati Kalabbirang dapat bersinergi dengan LCO, pemerintah kelurahan dan elemen masyarakat lainnya di Kelurahan Kalab-birang guna mengidentifikasi kebu-tuhan masyarakat. Dengan demikian program-program berikutnya lebih dapat dirasakan manfaatnya.

Usai penyerahan bantuan alsintan, PAUD dan mesin perontok padi, acara dilanjutkan dengan Rapat Penyusunan RKAPM 2017 yang dipimpin M Farid Wajdi selaku LCO Kalabbirang. (frd/ST)

Taruna Melati Salurkan bantuan Semen Tonasa

• • APRIL-JUNI 201770

CSR

Guna mempererat silaturahmi antarklub internal, PT Semen Gresik menggelar kegiatan bertajuk ‘Cang-krukan Klub Internal’ di Mangrove Center, Jenu, Tuban, Sabtu (18/3). Aktivitas yang melibatkan ra-

tusan anggota klub internal itu dihadiri Direktur Produksi SG Prasetyo Utomo serta Kadep Komunikasi dan Sarana Umum Aris Sunarso.

Cangkrukan yang dipadu kegiatan tanam pohon dan ber-sih pantai ini diharapkan bisa semakin memantapkan interaksi perusahaan dengan lingkungan sekitar. Tak kurang dari 32 klub internal turut serta dalam kegiatan ini. Direktur Produksi SG Prasetyo Utomo mengungkapkan, cangkrukan menjadi wadah sharing antar klub internal tentang pengelolaan dan pengembangan organisasi agar lebih powerfull.

Klub-klub internal, menurut Prasetyo, berfungsi sebagai wadah kegiatan karyawan guna mengembangkan diri, di luar rutinitas pekerjaan sehari-hari. Selain itu, klub internal juga bisa mendukung perusahaan dalam upaya pengem-bangan masyarakat sekitar serta penciptaan reputasi positif. “Klub-klub internal ini diharapkan dapat berinteraksi dengan masyarakat, jadi sekaligus membantu perusahaan dalam menciptakan reputasi positif,” tuturnya.

Selain knowledge sharing, cangkrukan tersebut juga dirangkai dengan penanaman pohon mangrove (bakau) dan bersih-bersih pantai. Hal ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dikatakan Prasetyo Utomo, kegiatan semacam ini akan digelar secara berkelanjutan yang diwakili minimal tiga klub dalam setahun.

Selain kawasan pantai, penanaman pohon dan bersih-bersih ini juga akan menyasar daerah sekitar mata air sebagai bagian dari pelestarian alam. “Se perti sumber air Siliwo,

Srunggo, dan Ngipeng ini perlu dilestarikan. Jadi ke depan kegiatan semacam ini akan menyasar sumber-sumber air tersebut,” terang dia.

Kepala Seksi Bina Lingkungan Semen Gresik Wasito Edi menambahkan, sebagai langkah koordinasi dan penguatan komitmen antarklub internal, pihaknya menjembatani dengan menggelar pertemuan rutin klub setiap tiga bulan.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk cangkrukan ini diinisia-si untuk memberikan ruang dan sarana bagi seluruh klub dalam berkoordinasi dan mendorong kreativitas klub. “Cangkruk an ini akan memberikan ruang bagi semua klub internal untuk saling berbagi pengalaman dan gagasan dalam mengelola dan mengembangkan organisasi,” tutupnya. (bwo/SG)

CANGKRUKAN Sambil Tanam Bakau dan Bersihkan Pantai

APRIL-JUNI 2017 • • 71

BIDIK

MENJEMPUT PAGI • Keindahan Gunung Bromo dan lautan pasir yang membentang luas di sekeliling kawah seakan tak pernah tuntas dieksplora-si. Pagi di atas permadani pasir seluas 10 kilometer persegi itu adalah saat di mana embun membasuh rumput, mentari memamerkan secuil wajah-

nya serta pengojek kuda bersiap menyambut wisatawan. Banyak pelancong pilih menunggang kuda menuju kawah karena sensasinya berbeda.

(FOTO: R Slamet Mulyadi, Perkumpulan Fotografi Semen Gresik)

• • APRIL-JUNI 201772

KULINER

Bareh RandangTak Berasa Rendang

SEKILAS, BILA MENGACU PADA NAMA, BANYAK YANG MENGIRA bareh randang BAGIAN DARI RENDANG. BAIK SOAL RASA MAUPUN BENTUK. TAPI, KUDAPAN INI SAMA SEKALI

BERBEDA DENGAN MASAKAN DAGING BERCITA RASA PEDAS YANG MENGGUNAKAN CAMPURAN BERBAGAI BUMBU DAN REMPAH-REMPAH ITU.

APRIL-JUNI 2017 • • 73

Bareh randang (beras rendang) memiliki cita rasa manis dan berbahan baku bukan daging. Secara etimologi, penamaan

bareh randang mengacu pada bahan pokok dan proses membuatnya.

Bareh dalam bahasa Minang (Sumbar) bermakna beras, sedang-kan randang dapat diartikan proses menyangrai. Jadi, secara harfiah, bareh rending dapat diartikan sebagai olahan berbahan dasar beras yang disang-rai bersamaan dengan rempah dan bumbu.

Kudapan itu terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan air gula. Kemudian diaduk dan dipotong-potong menurut ukurannya. Ada yang berben-tuk bulat, ada yang petak. Harganya Rp 10 ribu per kemasan dengan isi 10-15.

Bareh randang mudah ditemukan di Kota Payakumbuh yang berja-rak 120 km dari Kota Padang. Hampir di setiap sudut kota itu mudah ditemukan penjual bareh randang. Kudapan terse-but bisa menjadi buah tangan sepulang berkunjung ke Payakumbuh, selain galamai dan batiah.

Salah satu penjual bareh randang yang terkenal adalah pusat oleh-oleh khas Minang, Erina, yang terletak di Kelurahan Parit Rantang No 253, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh. Toko itu milik Hj Okraini, pembuat bareh randang yang terkenal sejak 80-an. Okraini yang akrab disapa

Ibu Ren menyatakan bahwa usaha yang sudah berjalan selama 37 tahun terse-but merupakan usaha turun-temurun.

Awalnya, dia berjualan bareh ran-dang di Pasar Payakumbuh pada tahun 1980. ”Dulu Ibu berjualan kaki lima di pasar. Anak-anak juga ikut membantu menjajakan batiah, galamai, dan bareh randang ini di angkutan umum di kota ini,” ujar Ibu Ren pada Rabu (14/3), membuka kenangannya saat meniti usaha yang kini dijalankan anak-anak dan saudaranya tersebut.

Bertahan selama 37 tahun hingga sekarang bukanlah hal mudah. Jatuh bangun pun dirasakan ibu delapan anak itu. Dia pernah merasakan tempat usaha yang berpindah-pindah serta hadirnya pesaing dengan produk yang sama. Namun, berkat ketekunan dan kepiawaiannya menjaga pelanggan, usaha Ibu Ren bertahan hingga era modern sekarang.

Terbukti, banyak jajanan buatannya yang mengisi beberapa pusat oleh-oleh yang ada di Kota Padang, Solok, Bukittinggi, hingga Riau. ”Kendala yang dihadapi lebih pada daya tahan. Khusus bareh randang, dalam waktu maksimal seminggu harus sudah terjual. Kalau tidak, kami bakal merugi,” ujar istri Zainal Abidin itu.

Pada tahun 1980, Ibu Ren sempat memindahkan usahanya ke salah satu daerah di Payakumbuh, yaitu Padang Tinggi. Namun, itu hanya berlangsung

tiga tahun, sebelum akhirnya dia hijrah ke kampungnya di daerah Parit Ran-tang. ”Sejak tahun 1983 hingga seka-rang, alhamdulillah tetap di sini (Parit Rantang, Red). Pembuatannya juga kita pusatkan di sini,” terangnya.

Kendati begitu, Erina juga membuka cabang di sejumlah tempat. Antara lain Ngalau Indah dan Bonai Indah. Sedang-kan untuk kota lain, Ibu Ren mengaku bahwa cabangnya baru berada di Riau dengan produk andalan sanjai balado. ”Harapannya, memang nantinya usaha bareh randang, galamai, batiah, dan makanan khas Minang ini juga hadir di kota-kota lain. Sehingga kuliner dari Payakumbuh makin dikenal,” tuturnya.

Dari usaha yang digelutinya itu, Ibu Ren bisa mempekerjakan warga sekitar, baik sebagai penjaga toko maupun tenaga produksi. ”Selain masyarakat sekitar, alhamdulillah sanak keluarga yang tidak bekerja atau ingin mem-bantu juga kami tamping sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ucapnya.

Masyarakat yang ingin mendapat-kan bareh randang dan makanan khas Minang hasil produksi Erina bias dating langsung ke Parit Rantang atau meng-hubungi nomor telepon (0752) 93015. Usaha Okraini itu telah tercatat pada P-IRT Nomor: 2.15.1376.02.002.

”Bagi yang ingin melihat langsung proses produksi, silakan dating ke ala-mat yang tertera di kemasan,” pung-kasnya. (dika/SP)

KULINER

• • APRIL-JUNI 201774

TinuTuan ALIAS BUBUR MANADO ADALAH MAKANAN KHAS DARI MANADO, SULAWESI UTARA. NAMUN, BUBUR YANG TERBUAT DARI BERBAGAI

MACAM BAHAN, YAITU LABU KUNING, BERAS, SINGKONG, BAYAM, KANGKUNG, DAUN GEDI, JAGUNG, DAN KEMANGI, ITU SUDAH TERKENAL DI SEANTERO NUSANTARA.

TIDAK HERAN KALAU WARGA MAKASSAR TURUT MENGGEMARINYA.

GURIHNYA BUBUR MANADO

RASA MAKASSAR

KULINER

APRIL-JUNI 2017 • • 75

KULINER

Menjadi terkenal tak harus di tanah asal, tapi bisa juga di tanah rantau. Begitulah bubur Manado yang banyak

dijumpai di berbagai sudut Kota Makas-sar. Antara lain di Jalan Amanagappa dan Jalan Lasinrang. Siska, salah satu penjual bubur Manado di Jalan Amana-gappa, mengaku awalnya tidak tertarik untuk menekuni usaha kuliner.

Apalagi sejak gadis, dia terbilang tidak terlalu akrab dengan pekerjaan dapur. Suatu kali, iseng-iseng dia mem-buat bubur Manado, lalu menghidang-kannya untuk suami serta para tetang-ga. Tak dinyana, masakan coba-coba itu menuai banyak pujian. ”Katanya enak, tetangga banyak yang suka,” kata Siska saat ditemui awal Maret lalu.

Beberapa hari kemudian dia mem-beranikan diri membuka warung kecil-kecilan di depan rumah. Tentu saja menu andalannya bubur Manado. Hari pertama, masakan Siska ludes dalam hitungan jam. Melihat antusiasme tetang-ganya, Siska kemudian membuka gerai di Jalan Amanagappa, dekat pos ronda.

Di situlah dia melayani pelanggan setiap hari sejak pagi hingga pukul 15.00 Wita. Khusus hari Minggu, warung hanya buka sampai pukul 11.00 Wita. ”Laris karena bertepatan dengan

car free day. Nggak sampai tengah hari sudah habis,” bebernya.

Bubur Manado buatan Siska memang punya rasa khas jika diban-dingkan dengan bubur sejenis lain-nya. Sengaja ditambahi ikan ketamba kering dan sambal. ”Mungkin ini yang membedakan bubur kami dengan yang lainnya,” tutur perempuan 40 tahun yang membuka warung bubur Manado sejak tiga tahun lalu itu.

Keistimewaan lain, hidangan itu baru diramu atau dimasak tatkala pelanggan berada di tempat sehingga benar-benar hangat dan fresh. Menurut para pe-langgan, perkedel jagung dan sambal buatan Siska memang mantap.

”Awalnya dikasih tahu teman-teman, akhirnya saya penasaran untuk mencoba sendiri. Rasanya benar-benar gurih dan enak, membuat saya ketagihan dan selalu mampir ke sini kalau pas lewat,” tutur Suryaningsih, 32, karyawati yang bekerja tidak jauh dari gerai milik Siska.

Dengan harga Rp 20 ribu per porsi, dalam sehari Siska yang dibantu dua karyawan mampu menjual 200 porsi bubur Manado. Dia mengaku masih membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju. Selain rajin mempromosikan melalui media sosial, Siska memanfaat-kan jasa Go-Jek yang banyak tersebar di Kota Makassar. Keberadaan ang-kutan online itu sangat efektif untuk memasarkan buburnya hingga pintu rumah pelanggan.

Meski harus bersaing dengan kuliner khas Makassar seperti sop saudara, coto Makassar, atau ikan bakar, bubur Manado buatan Siska tetap jadi jujukan pelanggan. (rud/ST)

Melihat antusiasme tetangganya, Siska kemudian membuka

gerai di Jalan amana-gappa, dekat pos

ronda. Melihat antu-siasme tetangganya, Siska kemudian mem-buka gerai di Jalan amanagappa, dekat

pos ronda.

• • APRIL-JUNI 201776

RANAH

Ratusan orang mengikuti acara peresmian Sanggar Budaya Turiolo di Kampung Borong Untia, Desa Biringere, Rabu silam

(16/11/2016). Sanggar seni tersebut dibangun selama tiga bulan dengan anggaran Rp 86 juta dari CSR Semen Tonasa. Upacara menre baruga hari itu berlangsung semarak.

Kedatangan tamu dan undangan disambut dengan tari paduppa dan atraksi mangngaru, pernyataan sumpah setia dengan menghunus badik. Menre baruga merupakan ritual adat sebelum menempati suatu bangunan. Banyak sekali prosesi yang harus dilakukan. Antara lain mengelilingi bangunan sanggar seni sebanyak tujuh kali den-gan diiringi tabuhan gendang serta alat musik lokal lain, membakar kemenyan,

lalu dipungkasi dengan sabung ayam. Acara yang dihadiri Bupati Pangkep

Syamsuddin A. Hamid, Wabup Syahban Sammana, Ketua DPRD Pangkep Andi Ilham Zainuddin, dan petinggi kepoli-sian setempat itu ditandai dengan pe-nyerahan sertifikat dari Semen Tonasa kepada tetua Kampung Borong Untia AS Simpuang Ago.

Bupati Pangkep Syamsuddin A. Hamid mengungkapkan, budaya khas Biringere tidak boleh hilang, bahkan harus menjadi identitas dan karakter warga. ”Apa lagi yang bisa kita bang-gakan selain budaya ini? Masyarakat memahami toleransi, sipakatau, saling menghargai, saling memberi ruang untuk hidup sesuai dengan potensi sosial dan ekonominya, juga karena budaya. Karena itu, budaya harus hidup

Menre BaRUGaDi BOROnG Untia

SEMPAT MUNCUL KEKHAWATIRAN BAHWA INDUSTRIALISASI BAKAL

MENGGERUS HABIS BUDAYA LOKAL. NYATANYA,

ITU TIDAK TERJADI DI KAWASAN RING 1

PT SEMEN TONASA. JUSTRU SEBALIKNYA,

BUDAYA KHAS WARGA DESA BIRINGERE,

KECAMATAN BUNGORO, PANGKEP, SULSEL,

SEMAKIN BERKEMBANG. SALAH SATUNYA MENRE

BARUGA, RITUAL ADAT SEBELUM MENEMPATI SEBUAH BANGUNAN.

SeMaraK

APRIL-JUNI 2017 • • 77

RANAH

terus. Dan, acara sekarang ini adalah bagian dari upaya menghidupkan budaya,” paparnya.

Tokoh adat masyarakat Kampung Borong Untia Simpuang Ago mengatakan, sanggar seni tersebut bakal berfungsi sebagai tempat belajar bagi anak-anak tentang budaya, juga sebagai tempat pertemuan masyarakat. ”Bisa jadi tempat tudang sipulung, pertemuan, majelis taklim, serta pelatihan kesenian dan budaya,” kata Puang Ago.

”Yang penting dari belajar budaya adalah mengetahui kearifan masa lalu dan mengasah kecerdasan spiritual yang sekarang sudah diang-gap tidak penting,” lanjutnya. Sementara itu, Direktur Produksi Semen Tonasa Joko Sulisti-yanto mengatakan, pembangunan baruga adat tersebut adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar pabrik.

Dia berharap, dengan adanya bantuan itu, hubungan antara Semen Tonasa dan warga semakin erat. ”Ini bentuk kepedulian kita di To-nasa kepada warga sekitar. Semoga dengan ada baruga adat ini, hubungan kekeluargaan yang sudah terbangun semakin baik dan semakin erat,” kata Joko, didampingi Kadep CSR dan Umum Ferry Djufri.

”Biringere haruslah menjadi warna lokal yang terus melengkapi kearifan pengelolaan peru-sahaan. Biringere tidaklah diistimewakan dari yang lain, tapi ia menjadi istimewa karena unsur budaya dan kearifan lokal, termasuk potensi ketenagakerjaan di dalamnya,” sambung Joko.

Keunikan bangunan serta kegiatan budaya yang terselenggara dengan adanya sanggar seni itu mendapat apresiasi positif pada Malam Apresiasi CSR 2016 yang dihelat SINDO Media Group di Hotel Borobudur, Jakarta, 13 Desem-ber 2016 lalu.

Ada 22 perusahaan yang mendapatkan apresiasi CSR dengan 8 kategori. Yaitu kategori lingkungan, pendidikan, budaya, pemberdayaan ekonomi, sosial, kesehatan, inovasi program CSR, dan inovasi komunikasi CSR. Pembangu-nan sanggar seni di Biringere oleh Semen Tonasa berbuah apresiasi CSR untuk kategori budaya. Penghargaan itu diterima langsung oleh Dirut Semen Tonasa Andi Unggul Attas dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo.

Pemred SINDO Weekly Nevy Hetharia meng-ungkapkan, apresiasi CSR itu sudah menjadi agenda tahunan untuk mendorong program-program CSR yang lebih baik. Dengan begitu, dampaknya bisa lebih dirasakan masyarakat sekitar perusahaan. ”Pada praktiknya, inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaan CSR sangat diperlukan, menyangkut pembagian komposisi dana yang disalurkan ke masing-masing pilar maupun jenis dan format kegiatan CSR di lapa-ngan,” ungkapnya. (far/ST)

• • APRIL-JUNI 201778

Joko Ade Saputra, 30, atau yang le bih akrab disapa Joe memiliki banyak hobi unik dan menantang. Karyawan Departemen Pengadaan Semen

Padang itu selain gemar me nunggang mo-tor gede, bermusik (gitaris sebuah band), juga tergabung dalam klub mancing dan menyukai olahraga ekstrem menembak. ”Olahraga menembak ini dapat meningkat-kan adrenalin yang menyebabkan aliran darah kita meningkat sehingga sumber energi di dalam tubuh juga bertambah,” tutur Wakil Ketua Bidang Berburu Kombatsena itu ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Kombatsena didirikan pada 15 Juli 2011 di Sumbar dan berada di bawah payung Perbakin Sumbar. Di awal berdiri, Kom-batsena beranggota 20 orang. Kini jumlah anggotanya berkembang mencapai 600 orang. Joe bergabung dengan Kombatsena sejak November 2014. Kombatsena telah menjadi wadah bagi dia untuk me nyalurkan hobi dan melaksanakan aktivitas sosial kemasyarakatan.

”Saya suka menembak sejak kecil. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas V SD. Kemudian diajak ayah ke ladang, berburu

tupai dan kera menggunakan senapan angin. Pada saat itu tupai dan kera selalu merusak kelapa dan kakao,” tutur pria asal Lubukalung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, tersebut.

Joe menceritakan, di sela-sela berburu, sang ayah mengajarinya cara menggunakan senapan angin. Sejak saat itulah dia meng-

gilai kegiatan menem-bak. Bahkan, bersama sang ayah, hampir setiap libur akhir pekan dia pergi ke ladang untuk berburu hama dengan menggunakan senapan angin. ”Jadi, hobi menembak itu

bukan untuk hura-hura, namun juga ber-manfaat bagi petani,” ucap pria yang oleh rekan-rekannya dijuluki Joe Sniper lantaran kepiawaiannya membidik sasaran itu.

Joe saat ini sudah mengoleksi tiga senapan tipe PCP (pre-charge pneumatic) cal 4.5 mm. Satu senapan dibelinya dengan harga sekitar Rp 10 juta. Meski harganya tergolong mahal, dia tidak terlalu memper-soalkan. ”Harga tidak jadi masalah karena di era digital ini semua teknologi tentu harus di-upgrade. Kalau tidak, kita akan kesulitan untuk mengimprovisasi kemam-puan dalam menembak tepat sasaran,” terang dia.

Hama Kera pun AmblasJoe (kiri) dan rekannya, memperlihatkan hasil buruan.

BAGI SEBAGIAN ORANG,

TERGABUNG DALAM SEBUAH

KOMUNITAS HANYA DIGUNAKAN UNTUK

MENYALURKAN HOBI DAN MELEPASKAN

KESUMPEKAN DARI RUTINITAS SEHARI-

HARI. NAMUN, TIDAK BEGITU DENGAN PARA ANGGOTA

KOMUNITAS MENEMBAK TEPAT DENGAN SASARAN

(KOMBATSENA) SUMBAR. SELAIN MENGHABISKAN WAKTU LUANG, KOMUNITAS ITU

KERAP MEMBANTU PETANI MEMBASMI

HAMA YANG MENYERANG

TANAMAN.

KOMUNITAS

Dor DoR

APRIL-JUNI 2017 • • 79

SERING DIUNDANG PETANISebagai komunitas hobi, Kom-

batsena sudah memiliki payung dan legalitas sehingga semua kegiatannya tidak berbenturan dengan undang-undang. Bahkan, kini Kombatsena sering diundang petani untuk mem-berantas tupai dan kera. ”Kombatse-na hampir setiap libur pekan berburu hama di kawasan perkebunan warga yang ada di Sumbar. Itu atas unda-ngan petani,” papar Joe.

Berburu hama merupakan per-mintaan para petani dan peladang. Sebab, serangan kera dan tupai kerap membuat petani rugi. Namun, perbu-ruan hama ditekankan hanya kepada tupai. Belum lama ini, terang Joe, Kombatsena diundang ke kawasan perkebunan di Padang Pariaman. ”Yang mengundang kami wali nagari daerah setempat. Di sana, puluhan hama seperti tupai dan kera berhasil kami kendalikan,” ungkapnya.

Selain di Padang Pariaman, Kombat-sena juga diundang untuk mengenda-likan hama di kawasan perkebunan di Kota Padang, yaitu di Lubuk Timpuru-ang, Kecamatan Kuranji, dan Bukit Nga-lau, Indarung. ”Kami diundang kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebu-nan, dan Kehutanan Kota Padang. Saat berburu di dua lokasi tersebut, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah juga ikut bergabung bersama kami,” papar Joe.

Tupai hasil perburuan Kombat-sena diserahkan kepada warga yang

membutuhkan. Binatang itu sangat bermanfaat untuk obat penyakit kulit, asma, dan diabetes. Sekretaris Umum Kombatsena Sumbar Jasril menjelas-kan, komunitas tersebut didirikan untuk mewadahi warga sipil yang memiliki hobi berburu dengan senapan angin. Sebab, senapan termasuk senjata berbahaya.

”Senapan angin itu punya dampak yang membahayakan kalau orang yang menggunakannya tidak menda-

patkan edukasi. Jadi, itulah salah satu alasan kenapa Kombatsena didiri-kan,” terang kepala Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor Tanjung Balik Dishub Sumbar terse-but.

Dia mengatakan, anggota Kombatse-na tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Mereka yang aktif berburu hama hanya sekitar 100 orang. Sisanya lebih suka menjadi pelatih atlet menem-bak atau menyervis senjata. (rs/SP)

KOMUNITAS

Komunitas Kombatsena diabadikan saat berburu membantu petani di Padang Pariaman.

Joe (kiri) bersama Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharulla dalam sebuah kesempatan.

• • APRIL-JUNI 201780

Kue janda tergolong kudapan kering yang cukup banyak diminati sejak zaman penjajah Belanda berkuasa di tanah Bugis/Makassar. Selain rasanya

yang khas, kue itu juga dapat mengenyang-kan dan membuat badan yang loyo kembali segar. Tak aneh kalau banyak yang suka, termasuk warga Bugis/Makassar yang ting-gal di perantauan.

Menurut Wa Mare, pembuat kue di Kelurahan Bonto-Bonto, Kecamatan Marang, kue janda kali pertama dibuat pada masa penjajahan Belanda. Kebetulan pula, si pem-buat berstatus janda. Semula, dia membuat untuk dikonsumsi sendiri. Karena kue itu terasa enak dan mengenyangkan, akhirnya banyak orang yang suka. ”Akhirnya disebut kue janda, entah siapa yang pertama kali mencetuskan nama itu,” kata Wa Mare yang juga menjanda setelah suaminya meninggal belasan tahun lalu.

Kemungkinan lain, sambung Wa Mare, disebut kue janda karena rasanya yang enak dan bisa dinikmati tanpa didampingi penganan atau minuman lainnya. Kue janda dibuat dari tepung terigu, gula merah, dan wijen sebagai penghias. Cara membuatnya pun cukup mudah.

Panaskan gula merah sampai mencair, lantas diamkan selama 12 jam. Berikutnya dicampur terigu untuk membuat adonan serta diberi pengembang kue. Kemudian digulung hingga tipis dan dicetak berbentuk bulat sebelum akhirnya ditaburi wijen. Lang-kah terakhir adalah memanggang dalam oven selama lima menit.

Lantaran cara membuatnya sangat sederhana, tidak heran kalau kue janda banyak dijual di sejumlah pasar tradisional di Pangkep, terutama di Kecamatan Marang, Labakkang, Segeri, dan Pangkajene sebagai kota kabupaten. Bahkan, kue murah itu juga dapat diperoleh di beberapa kios yang ada di perkampungan.

Meski harus bersaing dengan penganan yang lebih modern, kue janda tetap mampu memikat pembeli. Terutama para orang tua yang sudah mengenalnya sejak kecil. Kue janda dijual Rp 500 per biji, ada pula yang menjualnya Rp 1.000 untuk tiga biji yang berukuran lebih kecil. ”Lebih enak dinikmati sambil minum kopi atau teh, tapi dimakan begitu saja juga enak,” beber Wa Mare yang setiap hari memproduksi 1.000-2.000 kue janda atau sesuai pesanan.

Kue-kue itu dipasarkan ke sejumlah kota kecamatan di Pangkep. Dibantu tujuh

pekerja yang semuanya ibu rumah tangga, dalam sehari omzet Wa Mare menca-

pai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. ”Alhamdulillah, dari usaha ini, saya bisa berangkat umrah,” tutur

perempuan paro baya itu. Berharap usahanya semakin besar,

Wa Mare masih menunggu uluran tangan pemerintah maupun pihak-pihak terkait. Sebab, hingga sekarang pembuatan dan pengemasan kue janda dilakukan dengan sangat sederhana dan belum tersentuh peralatan modern. ”Kue ini bisa bertahan 14 hari, makanya sering dijadikan bekal oleh nelayan untuk melaut,” ungkapnya. (rud/ST)

YANG LEGITMENGGODA

INDONESIA MEMANG KAYA

KULINER, TERMASUK

JAJANAN DARI BERBAGAI DAERAH YANG PUNYA RASA

KHAS. SALAH SATUNYA KUE

JANDA, PENGANAN TRADISIONAL YANG SAMPAI SEKARANG

MASIH DIGEMARI WARGA KABUPATEN

PANGKEP, SULAWESI

SELATAN. KUE BERNAMA LOKAL

beppa janda ITU BERBENTUK BULAT

DENGAN WARNA COKELAT DAN

RASA LEGIT.

OLEH-OLEH