3
METODE PENELITIAN 1. Judul Penelitian Potensi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum) sebagai Antifungi terhadap Candida albicans di Rongga Mulut 2. Sampel dan Objek Penelitian 2.1 Sampel Sampel penelitian ini adalah enam jenis konsentrasi ekstrak daun kemangi yaitu 80%, 60%, 50%,40%, 30%, 20% serta Aquades sebagai kontrol negatif dan ketokonazol 2% sebagai kontrol positif. 2.2 Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan C. albicans dengan rumus: (t – 1) (r – 1) > 15 t = banyaknya kelompok perlakuan r = jumlah replikasi Banyaknya kelompok perlakuan dalam penelitian ini adalah 8 kelompok (6 jenis konsentrasi, C+, C-). Dengan rumus di atas dibutuhkan replikasi sebanyak 3 kali. 3. Alat dan Bahan a. Metode Dilusi ALAT - Tabung reaksi 8x3 bh - Rak tabung reaksi 1x3 bh - Gelas Ukur 1 bh BAHAN - Brain Heart Infusion Broth (BHI) - Enam jenis konsentrasi ekstrak daun kemangi - Sediaan jamur Candida albicans - Aquades sebagai kontrol negatif - Ketokonazol 2% sebagai kontrol positif b. Metode Difusi ALAT - Cawan Petri 2x3 bh - Pipet 1 bh - Jarum ose steril 1 bh - Tabung reaksi 1x3 bh - Jangka sorong 1 bh - Kertas cakram 8x3 bh BAHAN - Saboroud Dextrose Agar (SDA)

Rincian Alat Dan Bahan Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rincian Alat Dan Bahan Penelitian

METODE PENELITIAN

1. Judul PenelitianPotensi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum) sebagai Antifungi terhadap Candida albicans di Rongga Mulut

2. Sampel dan Objek Penelitian 2.1 Sampel

Sampel penelitian ini adalah enam jenis konsentrasi ekstrak daun kemangi yaitu 80%, 60%, 50%,40%, 30%, 20% serta Aquades sebagai kontrol negatif dan ketokonazol 2% sebagai kontrol positif.2.2 Objek PenelitianObjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan C. albicans dengan rumus:

(t – 1) (r – 1) > 15t = banyaknya kelompok perlakuanr = jumlah replikasi

Banyaknya kelompok perlakuan dalam penelitian ini adalah 8 kelompok (6 jenis konsentrasi, C+, C-). Dengan rumus di atas dibutuhkan replikasi sebanyak 3 kali.

3. Alat dan Bahana. Metode DilusiALAT- Tabung reaksi 8x3 bh- Rak tabung reaksi 1x3 bh- Gelas Ukur 1 bhBAHAN- Brain Heart Infusion Broth (BHI)- Enam jenis konsentrasi ekstrak daun kemangi- Sediaan jamur Candida albicans- Aquades sebagai kontrol negatif- Ketokonazol 2% sebagai kontrol positif

b. Metode DifusiALAT- Cawan Petri 2x3 bh- Pipet 1 bh- Jarum ose steril 1 bh- Tabung reaksi 1x3 bh- Jangka sorong 1 bh- Kertas cakram 8x3 bhBAHAN- Saboroud Dextrose Agar (SDA)- Sediaan jamur Candida albicans- Enam jenis konsentrasi ekstrak daun kemangi- Aquades sebagai kontrol negatif- Ketokonazol 2% sebagai kontrol positif

Ket: perlakuan 3x replikasi

Page 2: Rincian Alat Dan Bahan Penelitian

4. Cara Kerja4.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) Metode Dilusi

1. Pembuatan media kultur jamur dilakukan dengan cara memasukkan koloni dari C.albicans yang dipilih ke dalam tabung yang berisi cairan BHI lalu diinkubasi selama 3x24 jam pada suhu 20o-25oC.

2. Siapkan 8 tabung tes dengan konsentrasi ekstrak daun kemangi masing – masing tabung 80%, 60%, 50%, 40%, 30%, 20% serta C(+), C(-).

3. Masukkan 1ml C.albicans ke dalam masing-masing tabung, kemudian diinkubasi dalam suhu ruangan selama 3x 24 jam.

4. Setelah tiga hari dapat diamati tingkat kekeruhan yang tampak pada tiap tabung, dengan indikator tabung dengan suspensi yang jernih menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur C. albicans terhambat. Hasil pengamatan tersebut merupakan acuan untuk menentukan Kadar Hambat Minimun (KHM).

4.2 Kadar Bunuh Minimum (KBM) Metode Difusi

1. Siapkan dua media Saboroud Dextrose Agar (SDA) padat, kemudian satu koloni jamur diambil dengan menggunakan jarum ose steril, lalu ditanam pada media SDA tersebut dengan cara menggores. Kemudian diinkubasikan pada suhu 20o-25oC selama 48 jam.

2. Sediakan 8 kertas cakram. Enam kertas cakram dicelupkan pada masing-masing variasi ekstrak kemangi, satu kertas cakram dicelupkan pada aquades sebagai kontrol negatif, serta satu kertas cakram dicelupkan dalam larutan ketokonazol 2% sebagai kontrol positif..

3. Delapan kertas cakram tersebut ditempatkan dalam dua buah cawan petri yang telah diinokulasi jamur C.albicans (4 kertas cakram dalam satu cawan petri).

4. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 20o-25oC. 5. Lalu amati di atas lampu untuk mengetahui ada atau tidak koloni C. albicans di

sekitar cakram tersebut. Ukur diameter hambatan yang terbentuk dengan cara pengukuran diameter vertikal ditambah diameter horizontal ditambah diameter diagonal dibagi tiga.

6. Hasil pengamatan tersebut merupakan acuan untuk menentukan Kadar Bunuh Minimum (KBM).