4
Putu Aria/21487 Tugas Mata Kuliah Masyarakat Sipil Review Tulisan Larry Diamond tentang Masyarakat Sipil Pada pembahasan awal Larry Diamond mencoba memfokuskan bahasan masyarakat sipil dan hubungannya dengan demokrasi. Menurutnya, yang menjadi perhatian studi tentang demokrasi pada masa tersebut terbagi dalam tiga ranah, yaitu ; perilaku, organisasi dan kultur politik suatu negara ataupun rezim yang berlaku. Dari tiga ranah tersebut Larry memberikan gambaran umumnya pada awal chapter. Elit dalam demokrasi menurut Larry memiliki peran yang sangat sentral dalam suatu pemerintahan, baik itu dalam kondisi yang stabil ataupun pada masa-masa transisi. Namun dia cenderung menanggapi dengan skeptis, karena menurutnya demokrasi bukan sekedar sebuah sistem semata. Elit dibalik segala kemampuan yang dimilikinya tetap membutuhkan dukungan massa. Massa memiliki peran besar dalam sistem demokrasi yaitu sebagai kontrol dan menghasilkan tekanan politik bagi para penguasa atau elit. Namun penekanannya bukan pada bagaimana masaa mempengaruhi demokratisasi dan dapat dimobilisasi demi kepentingan tertentu, tapi juga bagaimana kumpulan individu dan gagasan ide tersebut menjadi lebih terorganisir serta memiliki tujuan yang lebih luas demi kepentingan banyak pihak. Hal ini yang secara eksplisit dikategorikan sebagai masyarakat sipil menurut Larry. Dalam segi ruang lingkup masyarakat sipil bentukan- bentukan organisasi atau asosiasi dapat terjadi baik itu secara formal maupun informal. Namun yang menarik adalah dengan euforia kebebasan demokrasi yang katanya memberi ruang seluas-luasnya bagi penyaluran ide dan gagasan serta kesempatan menciptakan berbagai asosisasi, ternyata tidak lantas membuat masyarkat sipil bebas semaunya dalam kontrol terhadap negara. Meski dapat membatasi kekuasaan negara, tetapi konsepsi Civil Society juga melegitimasi negara secara tidak langsung, karena berlindung di balik aturan-aturan kelembagaan dan hukum. Setidaknya ada 5 hal yang membedakan masyarakat sipil dengan kelompok lain ; Pertama, mayarakat sipil memusatkan perhatiannya pada tujuan-tujuan publik bukan privat. Kedua, masyarakat sipil berhubungan dengan negara tetapi tidak berusaha merebut kekuasaan atas negara atau tidak mengendalikan politik secara menyeluruh è sasarannya lebih 1

Review Tulisan Larry Diamond Tentang Masyarakat Sipil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas analisis Ilmu Pemerintahan

Citation preview

Page 1: Review Tulisan Larry Diamond Tentang Masyarakat Sipil

Putu Aria/21487Tugas Mata Kuliah Masyarakat Sipil

Review Tulisan Larry Diamond tentang Masyarakat Sipil

Pada pembahasan awal Larry Diamond mencoba memfokuskan bahasan masyarakat sipil dan hubungannya dengan demokrasi. Menurutnya, yang menjadi perhatian studi tentang demokrasi pada masa tersebut terbagi dalam tiga ranah, yaitu ; perilaku, organisasi dan kultur politik suatu negara ataupun rezim yang berlaku. Dari tiga ranah tersebut Larry memberikan gambaran umumnya pada awal chapter.

Elit dalam demokrasi menurut Larry memiliki peran yang sangat sentral dalam suatu pemerintahan, baik itu dalam kondisi yang stabil ataupun pada masa-masa transisi. Namun dia cenderung menanggapi dengan skeptis, karena menurutnya demokrasi bukan sekedar sebuah sistem semata. Elit dibalik segala kemampuan yang dimilikinya tetap membutuhkan dukungan massa. Massa memiliki peran besar dalam sistem demokrasi yaitu sebagai kontrol dan menghasilkan tekanan politik bagi para penguasa atau elit. Namun penekanannya bukan pada bagaimana masaa mempengaruhi demokratisasi dan dapat dimobilisasi demi kepentingan tertentu, tapi juga bagaimana kumpulan individu dan gagasan ide tersebut menjadi lebih terorganisir serta memiliki tujuan yang lebih luas demi kepentingan banyak pihak. Hal ini yang secara eksplisit dikategorikan sebagai masyarakat sipil menurut Larry.

Dalam segi ruang lingkup masyarakat sipil bentukan-bentukan organisasi atau asosiasi dapat terjadi baik itu secara formal maupun informal. Namun yang menarik adalah dengan euforia kebebasan demokrasi yang katanya memberi ruang seluas-luasnya bagi penyaluran ide dan gagasan serta kesempatan menciptakan berbagai asosisasi, ternyata tidak lantas membuat masyarkat sipil bebas semaunya dalam kontrol terhadap negara. Meski dapat membatasi kekuasaan negara, tetapi konsepsi Civil Society juga melegitimasi negara secara tidak langsung, karena berlindung di balik aturan-aturan kelembagaan dan hukum. Setidaknya ada 5 hal yang membedakan masyarakat sipil dengan kelompok lain ; Pertama, mayarakat sipil memusatkan perhatiannya pada tujuan-tujuan publik bukan privat. Kedua, masyarakat sipil berhubungan dengan negara tetapi tidak berusaha merebut kekuasaan atas negara atau tidak mengendalikan politik secara menyeluruh è sasarannya lebih kepada reformasi struktur kekuasaaan agar lebih menguntungkan khalayak banyak (pergantian kebijakan misalnya). Ketiga, masyarakat sipil mencakup pluralisme dan keagamaan. Keempat, masyarkat sipil tidak berusaha menampilkan seluruh kepentingan pribadi atau komunitas. Hal ini terkadang yang membuat bias konsep Civil Society itu sendiri, karena dalam aplikasinya dapat bersifat lintas ruang di luar fokus organisasi (kasus greja dan buruh). Kelima, Civil Society harus dibedakan dengan konsep civic community. Tidak selalu elemen dari masyarakat sipil berbasis pada pastisipasi publik untuk negara yang cenderung vertikal, tetapi juga bisa terbentuk dari orientasi kebutuhan akan ekonomi (kasus Bangladesh dengan rekanan ekonomi berekelompok).

Setelah memberikan gambaran bagaimana bentuk masyarkat sipil, Larry kemudian tidak lupa menyertakan dilema dan persoalan dan menjalankan fungsi masyarkat sipil, berikut adalah permasalahan yang dia temukan :

• Dilema pendanaan dan otonomi lewat pendanaan dari lembaga donor, pelaku pasar dan negaraè muncul ketergantungan

• Dilema dukungan internasional è kebutuhan mengembangkan dukungan untuk mendemokratisasikan negara berhadapan dengan agenda kekuatan internasional yang justru membebani dan tidak kontekstual.

• Muncul sinisme, ketidakdisiplinan dan kecenderungan untuk menjauh dari politik dan negara.

1

Page 2: Review Tulisan Larry Diamond Tentang Masyarakat Sipil

Putu Aria/21487Tugas Mata Kuliah Masyarakat Sipil

• Munculnya civic deficit. Penguatan asosiasi sosial seringkali diikuti sikap untuk mengalienasi diri dari negaraè CS harus mewaspadai kekuasaan negara tapi juga harus menghormati kekuasaan.

Kemudian tulisan dilanjutkan dengan membahas bagaimana karateristik masyarakat sipil yang ada umumnya dalam ruang demokratisasi. Menurutnya setidaknya ada 5 karateristik yang dimiliki sebuah masyarakat sipil. Karateristik yang pertama, pengelolaan urusan internal dikelola dengan demokratis. Ruang lingkupnya mencakup pembuatan keputusan, kesetaraan politik, memiliki komunikasi yang baik serta aturan main yang jelas. Poin selanjutnya, sebuah bentuk masyarakat sipil pasti miliki tujuan serta fokus perjuangan. Tidak hanya sampai disitu, masyarakat sipil biasanya memiliki bentuk kelembagaan tertentu. Menurut Samuel Huntington, ada empat kriteria dasar dalam mengukur kelembagaan Civil Society, yaitu melalui otonomi-nya, kemampuan adaptasi, koherensi dan kompleksitas. Huntington memaparkan kriteria tersebut dengan mengambil kasus-kasus dari negara tertentu. Kriteria karateristik selanjutnya menurut Larry adalah pluralisme dan membentuk masyarakat yang solid. Dia beranggapan bahwa semakin kuat kesolidan dalam kehidupan perkumpulan, semakin banyak keanggotaan dan variasi asosisasi yang ada akan lebih memperjuangan ide serta aspirasi umum yang mencakup semua kalangan anggota.

Larry pada bahasan awalnya memberi kita alat untuk mendeskripsikan ataupun mengidentifikasi bagaimana masyarkat sipil itu hadir dan apa makna nya bagi sistem demokrasi. Pada chapter masyarakat sipil dan transissi demokrasi, ulasan mengarah pada studi kasus di berbagai belahan dunia yang didalamnya memiliki andil masyarakat sipil, terutama dalam mengontrol pemerintahan maupun menggoyahkan sebuat rezim yang otoriter. Larry menemukan bahwa transisi demokrasi yang melibatkan masyarakat sipil memiliki berbagai versi dan caranya sendiri, artinya perlawanan ataupun kontrol masyarakat sipil bentuknya tidak universal di berbagai negara dikarenakan memiliki pemicu yang berbeda-beda. Dalam beberapa contoh yang dipaparkan dalam tulisan, seperti ; kasus pemogokan serikat buruh di spanyol dan polandia, kasus pembangunan ekonomi di afrika yang mendorong terciptanya kelas masyarakat dan menumbuh suburkan asosisasi dan gerakan-gerakan tertentu, sampai pada kasus NAMFREL di Filipina dimana gerakan tersebut melawan militer negara. Beberapa kasus memang sukses mengangkat Civil Society sebagai jagoan yang di elu-elu kan(dalam hal mengontrol dan men-demokratisasikan negara), tetapi ada juga saat-saat Civil Society gagal dalam melakukan misinya. Menurut Larry terlepas dari berhasilnya atau tidaknya Civil Society dalam mengiring sebuah transisi pemerintahan, yang paling penting adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sipil ini bersifat berkelanjutan atau tidak hanya pada momen tertentu saja. Perlu agenda jangka panjang untuk memelihara tatanan tersebut. Di lain sisi, Larry juga memberi kredit kepada media pada waktu itu. Dengan adanya aliran informasi yang transparan dan upaya mendorong masyarakat untuk lebih mengetahui kebobrokan rezim yang sedang berjalan, media berperan besar menciptakan ruang pertempuran yang terbuka.

Di akhir tulisan, Larry mencoba menyimpulkan semua yang dia pelajari tentang fenomena masyarakat sipil. Terkait dengan keseluruhan eksplanasi yang sudah dipaparkan, Civil Society sudah cukup mengambil peran untuk mendorong terciptanya konsolidasi demokrasi. Civil Society sebagai ruang untuk pendidikan demokrasi yang fleksibel mungkin banyak menciptakan sisi positif tetapi tidak dipungkiri juga menimbulkan sedikit kekhawatiran. Di negara-negara berkembang yang menjadi basis proyek lembaga donor, mulai menunjukan ketergantungannya terhadap kucuran dana yang diberikan. Pada kasus Chili, LSM yang ada harus bergantung pada negara karena pendanaan mereka di hentikan. Hal seperti ini di khawatirkan dapat mengurangi peran Civil Society itu sendiri karena di bantu negara dan cenderung tidak independen. Poin terakir tulisan ini adalah Semakin besar peran Civil Society, semakin besar pula kemungkinan sistem demokrasi tumbuh dan kekal.

2