85
REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang Dengan Pascasarjana Universitas Tanjungpura PASCASARJANA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW

RENCANAPEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN PERBATASANAGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN

BENGKAYANG

KerjasamaBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten BengkayangDengan

Pascasarjana Universitas Tanjungpura

PASCASARJANAUNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK2018

Page 2: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …
Page 3: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

I00rs01,86

8rou

rrelnq (nfBs) tuup6ey uarcde1

lsrBg rrsluBrrrlgx

EuedqEusg

Euuro 1

Euaro g uesoCI

@'1€ZgL{Buunuod y'o51u,fug ruur(qsg 'If 'AI urued'duoy60t0106t9l8029+

WtgLtuuunuo4' 1uuorsv51 efeg 1g

amdiftmfual su$sro rulleAI Feseg runD

I00I€0t86tL0s0z96t'd'IAI 1"r(BpIH '{ 'rO 'Jord

tEuefe4Eueg uapdtqpll yqilddvg

ftrefelEueguepdnqr; Eueqeg to8ul uupuruce;1

srusrqr6y u?sq?qJed uu€sepJedu€ssitrs;tr wunEuuqme4 errBcueg Are1lre1

uusrrus:Iqed nqem qEwl '9ue:grssq1p ftruf uurunl 'g

surdor4'c

uepdnqey'quryW quIqr6'u

uagayuerfe)l rsB{sf '?

rssssFr.rupv'gqoE3uy qqumf ?

psnEue6 m; op88uy'gIrBurgT xugdle;

rlBurnu lBurBIV JIeutg T :rugdlelraopey

luurBlv'e

FEqf uurun8re4 'puuEuologTuepqel 'c

dIN'gsrrrBN ?

su?$l?Iod rurl snle) 'zuu6or4

"4II [ .I

NVHVSf,9NTdNVHlrtV!{

TNPNf

Page 4: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 1

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia sedang membangun dalam berbagai bidang dan berbagai

wilayah. Fokus prioritas pembangunan pada tingkat wilayah Desa merupakan

hal penting mengingat desa merupakan wilayah yang menyentuh langsung

kehidupan masyarakat. Pembangunan ini direncanakan secara

berkelanjutan untuk menciptakan kesejahtraan bagi rakyat Indonesia.

Kawasan perdesaan harus dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan

dengan kawasan perkotaan. Pemahaman yang menyeluruh dan tidak

dikotomis ini menjadi penting dan mendasar dalam penyusunan peraturan atau

aturan main yang berkaitan dengan perdesaan maupun perkotaan, agar terjadi

sinergi dan keseimbangan perlakuan wilayah, khususnya oleh pelaku

pembangunan. Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 6 tahun 2014

tentang Desa maka menjadi peluang bagi setiap desa untuk bisa mengembangkan

setiap potensi yang dimilikinya secara mandiri sesuai kebutuhan masing-masing

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah pembangunan antar desa yang

dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas

pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan

partisipatif yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota. Kawasan perdesaan yang

diusulkan bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan,

pengembangan ekonomi, dan/atau pemberdayaan masyarakat desa melalui

pendekatan partisipatif dengan memprioritaskan pengembangan potensi dan/atau

pemecahan masalah kawasan perdesaan.

Pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia akan semakin menantang

dimasa depan dengan kondisi perekonomian daerah yang semakin terbuka dan

kehidupan berpolitik yang lebih demokratis. Akan tetapi desa sampai kini belum

beranjak dari profil lama yakni terbelakang dan miskin. Meskipun banyak pihak

BAB IPENDAHULUAN

Page 5: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 2

mengakui bahwa desa mempunyai peranan yang besar bagi kota, namun tetap saja

desa masih dipandang rendah dalam hal ekonomi ataupun yang lainnya. Padahal

telah diketahui bersama bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berdiam di

daerah pedesaan dan berprofesi sebagai petani kecil (lahan terbatas atau sempit).

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi

prioritas utama dalam segenap rencana strategi dan kebijakan pembangunan di

Indonesia. Jika tidak, maka jurang pemisah antara kota dan desa akan semakin

tinggi terutama dalam hal perekonomian.

Kesenjangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan serta kemiskinan di

pedesaan telah mendorong upaya-upaya pembangungan di kawasan pedesaan.

Meskipun demikian, pendekatan pengembangan kawasan pedesaan seringkali

dipisahkan dari kawasan perkotaan. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya proses

urban bias yaitu pengembangan kawasan pedesaan yang pada awalnya ditujukan

untuk meningkatkan kawasan kesejahteraan masyarakat pedesaan malah berakibat

sebaliknya yaitu tersedotnya potensi pedesaan ke perkotaan baik dari sisi

sumberdaya manusia, alam, bahkan modal (Djakapermana, 2003:4)

Berdasarkan pengalaman tersebut sudah seharusnya pendekataan

pembangunan kawasan pedesaan mulai diarahkan secara integral dengan

mempertimbangkan kekhasan daerah baik dilihat dari sisi kondisi, potensi dan

prospek dari masing-masing daerah. Namun didalam penyusunan kebijakan

pembangunan pedesaan secara umum dapat dilihat dalam tiga kelompok yaitu:

1) Kebijakan secara tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang

menjamin kelangsungan setiap upaya pembangunan pedesaan yang

mendukung kegiatan sosial ekonomi, seperti penyediaan sarana dan prasarana

pendukung (pasar, pendidikan, kesehatan, jalan, dan lain sebagainya),

penguatan kelembagaan, dan perlindungan terhadap aktivitas sosial ekonomi

masyarakat melalui undang- undang.

2) Kebijakan yang langsung diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi

masyarakat pedesaan.

Page 6: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 3

3) Kebijakan khusus menjangkau masyarakat melalui upaya khusus, seperti

penjaminan hukum melalui perundang-undangan dan penjaminan terhadap

keamanan dan kenyamanan masyarakat (Haeruman, 1997:11).

Kondisi riil di lapangan menggambarkan masyarakat perdesaan sebagai

suatu kelompok masyarakat yang sebagian besar bertumpu pada aktivitas berbasis

sumberdaya alam baik pertanian dalam arti luas maupun perikanan. Akan tetapi,

keunggulan komparatif (comparative advantage) masyarakat perdesaan tidak serta

merta mampu menempatkan perdesaan tumbuh dan sejajar dengan perkotaan.

Beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perdesaan menyejajarkan posisinya

dengan perkotaan antara lain akibat kualitas sumberdaya manusia, dan kualitas

dan ketersediaan infrastruktur. Kualitas sumberdaya manusia di perdesaan

mengalami perkembangan yang sangat lamban. Terjadi kecenderungan adanya

urbanisasi masyarakat perdesaan yang tidak hanya dilakukan oleh sumberdaya

manusia berkualitas rendah, tetapi juga sumberdaya manusia berkualitas cukup

tinggi dari perdesaan yang terkuras menuju perkotaan. Hal ini terkait erat dengan

masalah infrastruktur perdesaan yang terbatas yang tidak memberikan ruang

gerak lebih bebas bagi sumberdaya manusia perdesaan berkualitas untuk

mengekspresikan kemampuannya. Keterbatasan alternative ruang gerak ini

menjadi salah satu daya dorong kuat bagi sumberdaya manusia berkualitas untuk

melakukan mobilitas menuju perkotaan. (Rustiadi dan Pranoto, 2007)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang

Penataan Ruang menyebutkan bahwa Kawasan perdesaan adalah wilayah yang

mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam

dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Penataan

ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah

administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan.. Oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa membangun pertanian pada hakekatnya adalah

membangun perekonomian desa itu sendiri.

Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan pertanian yang ada di desa

sangat beragam. Karakteristik kegiatan perekonomian pada suatu kawasan pada

Page 7: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 4

dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga sektor pertumbuhan (Soedrajat, 1997),

yaitu :

(1) sektor pertumbuhan primer, yakni sektor atau kgiatan ekonomi yang

menciptakan pertumbuhan pesat dan menciptakan kekuatan ekspansi ke berbagai

sektor lain dalam perekonomian ,

(2) sektor pertumbuhan suplementer, yakni sektor yang berkembang dengan

cepat sebagai akibat lagsung dari perkembangan di sektor pertumbuhan primer,

dan

(3) sektor pertumbuhan terkait, yakni sektor atau ekonomu yang berkembang

seirama dengan kenaikan pendapatan, penduduk dan produksi sektor industri.

Pembangunan perdesaan merupakan suatu langkah untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat di perdesaan dengan menumbuhkan partisipasi aktif dari

setiap individu di perdesaan dalam pembangunan dan menciptakan hubungan

yang selaras antara masyarakat perdesaan dan lingkungannya. Dengan menyadari

bahwa 82,31 % wilayah Indonesia adalah kawasan perdesaan (Potensi Desa,

2008) atau 75,410 desa dan sebagian besar penduduk miskin masih berada di

perdesaan (19,93 juta jiwa dari 31,02 juta jiwa pada Maret tahun 2010), upaya

pembangunan perdesaan merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan.

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan perdesaan adalah:

(1) Belum optimalnya kebijakan dan program dari berbagai sektor yang

berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan

masyarakat perdesaan. Salah satunya menyangkut kebijakan penguatan

kapasitas, peran desa dan tata kelola kepemerintahan desa yang baik yang

merupakan salah satuprioritas pembangunan, yang hingga saat ini belum

berjalan secara optimal dan perlu ditingkatkan sehingga diperlukan

penyempurnaan dan penyiapan perangkat hukum yang mengatur desa;

penguatan kemampuan perangkat desa ataupun anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) yang pada umumnya masih memiliki

keterbatasan pendidikan, ataupun terkait dengan pelaksanaan fungsi dan

pemahaman tentang desa; serta penyediaan dukungan penganggaran untuk

desa;

Page 8: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 5

(2) Kurang berkembangnya dan belum optimalnya mekanisme koordinasi antar

pemangku kepentingan (stackeholder) termasuk pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah, antar pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota, dan

desa),antar kementerian/lembaga (KL), dan pemerintah dengan

nonpemerintah dalam pembangunan perdesaan;

(3) Kurang optimalnya keberpihakan dari kepemimpinan lokal, keberdayaan,

peran serta, kapasitas dan kemandirian lembaga desa, masyarakat desa serta

pemerintah desa, yang antara lain, ditunjukkan dengan:

1. Belum optimalnya kapasitas aparat kabupaten/kota dan masyarakat dalam

pemanfaatan sumber daya lokal;

2. Kurangnya sumberdaya manusia berkualitas dalam pengembangan dan

pelaksanaan teknologi perdesaan serta penerapan inovasi teknologi

perdesaan untuk meningkatkan skala ekonomi masyarakat perdesaan

sehingga perlu suatu upaya pembangunan terpadu melalui peningkatan

peran serta masyarakat; dan

3. Masih rendahnya pelayanan, penguatan dan pemantauan terhadap

pengembangan perekonomian berbasis komunitas;

(4) Kurang optimalnya peran lembaga keuangan dan kredit mikro yang dapat

memperkuat perekonomian dan modal yang dilihat dari:

1. Belum optimalnya pengembangan ekonomi lokal di perdesaan yang

ditandai oleh masih kurangnya akses dan pemanfaatan lembaga keuangan

perdesaan seperti lembaga keuangan mikro dan kredit oleh masyarakat

desa dalam upaya peningkatan kapasitas pengelolaan usaha ekonomi

mikro di perdesaan;

2. Kurangnya akses terhadap sarana prasarana pendukung pemasaran

produksi dan distribusi barang dan jasa di perdesaan;

3. Belum optimalnya pengembangan diversifikasi produk lokal nonpertanian

sebagai penyangga mata pencaharian bagi masyarakat perdesaan;

4. Terbatasnya akses dan pemanfaatan terhadap prasarana dan sarana

ekonomi di perdesaan;

Page 9: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 6

5. Belum optimalnya hubungan antar daerah untuk bekerjasama

menumbuhkan perekonomian masyarakat dalamproduksi, pemasaran dan

distribusi produk lokal;

6. Terbatasnya akses infrastruktur dan transportasi di wilayah tertinggal,

terpencil, dan perbatasan;

7. Belum optimalnya fungsi pasar desa karena kondisi fisik yang belum

memadai dan kurang optimalnya kelembagaan pengelolaan pasar desa; dan

8. Masih lemahnya tingkat investasi petani dalam meningkatkan nilai tambah

hasil pertanian;

(5) Masih rendahnya pelayanan sarana dan prasarana di desa dan kawasan

perdesaan yang ditandai oleh:

1. Masih kurangnya akses dan pelayanan sarana dan prasarana sumber daya

air bersih, air minum, dan permukiman yang layak dan sehat;

2. Belum optimalnya fungsi sarana dan prasarana sumber daya air dalam

memenuhi kebutuhan air irigasi dan air baku perdesaan serta pengendalian

daya rusak air;

3. Rendahnya akses dan pemanfaatan terhadap pelayanan transportasi

khususnya untuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di

kawasan yang terpencil, terisolir, dan perbatasan termasuk sarana dan

prasarana transportasi antarpulau kecil;

4. Masih rendahnya sarana dan prasarana perdesaan untuk menunjang

kehidupan sosial ekonomi masyarakat perdesaan;

5. Masih belum memadainya fasilitas sistem ketenagalistrikan, jangkauan

penyiaran televisi radio, layanan pos dan telekomunikasi, serta transportasi

perdesaan mengingat keterbatasan kemampuan investasi terutama di

daerah tertinggal; dan

6. Sulitnya mencari ketersediaan energi primer non bahan bakar minyak

(bbm) yang ekonomis, mudah diperoleh, serta pembangkit yang mudah

dikelola; dan

(6) Masih terbatasnya akses masyarakat perdesaan terhadap lahan ditandai oleh:

Page 10: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 7

1. Masyarakat perdesaan sebagian besar merupakan petani penggarap bukan

pemilik lahan sehingga pendapatan yang diterima dari usaha pertanian

lebih rendah dibandingkan pemilik lahan;

2. Masih rendahnya tingkat sertifikasi tanah yang berakibat pada terbatasnya

akses masyarakat perdesaan terhadap modal; dan

3. Masih tingginya konflik pertanahan akibat aturan hukum yang mengatur

pengelolaan pertanahan belum sepenuhnya memberikan jaminan kepastian

hukum.

Kecamatan Jagoi babang sebagai salah satu dari kecamatan di Kabupaten

Bengkayang, merupakan salah satu kecamatan yang mengembangkan konsep

agribisnis sebagai salah satu pendekatan dalam memacu pembangunan dan

pengembangan wilayahnya. Sebagai salah satu kecamatan dengan karakteristik

wilayah khusus yaitu wilayah perbatasan, kecamatan ini cukup berkembang pesat

menjadi salah satu kecamatan yang diperhitungkan di Kawasan Timur Indonesia

melalui isu perbatasannya.

Sama halnya dengan kawasan perbatasan umumnya di Indonesia,

pembangunan kawasan perbatasan di Kecamatan Jagoi Babang kabupaten

Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat ini juga masih menghadapi permasalahan

mendasar berupa manajemen pengelolaan kawasan yang belum terintegrasi antar

sektor, antar daerah, antar pusat dan daerah, ataupun antarnegara. Kegiatan

pembangunan di kawasan perbatasan seringkali dihadapkan pada masalah

ketidakserasian kebijakan yang menyebabkan terhambatnya kegiatan

pembangunan, misalnya pembangunan ruas-ruas jalan strategis nasional di

Kalimantan yang sulit direalisasikan karena terbentur oleh status kawasan hutan

lindung, yang hingga saat ini belum ada solusi yang memuaskan mengenai

strategi pembangunan kawasan perbatasan di Kalimantan yang sebagian besar

wilayahnya berada di kawasan lindung

Dilihat dari potensi sumber daya alam dan wilayah, Jagoi Babang

memiliki potensi yang layak dikembangkan bidang pertanian dan perkebunan.

Pengembangan kawasan pedesaan berbasis agribisnis merupakan hal penting

karena nilai tambah dari semua rangkaian produksi pertanian tercipta pada

Page 11: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8

subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat

menjadi fase transisi menuju tranformasi struktural pertanian keproduksi pertanian

sesungguhnya. Dalam pengembangan komoditi, wilayah harus didasarkan atas

keunggulan komparatif lokasi, dengan demikian produk-produk pertanian yang

mempunyai karaktristik khusus harus mempunyai orientasi pengembangan yang

lebih baik dan manajemen yang tepat untuk mencapai efisiensi yang maksimal

(Panggabean, 2008:2).

Sumber daya alam yang cukup besar di Desa Jagoi adalah tanah ladang,

kebun dan hutan. Hasil utama pertanian di Kecamatan Jagoi Babang adalah padi

dan hasil utama kebun adalah jagung, karet, kelapa sawit, dan sahang/lada. Untuk

perkebunan kelapa sawit, saat ini pengelolaannya ada yang dilakukan oleh warga

secara perorangan (sebagian baru mulai tanam), maupun yang dikelola perusahaan

(sudah mulai panen).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Maksud

Maksud pembangunan kawasan perdesaan adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan potensi dan / atau memecahkan masalah pada kawasan

perdesaan.

2. Menjelaskan kerangka pendekatan dalam membangun kawasan perdesaan,

meliputi prinsip dan kriteria pokok pemilihan dan penentuan kawasan

perdesaan, rumusan program dan kegiatan, serta bentuk capaian/keluaran yang

diharapkan dari pembangunan kawasan.

3. Memberikan pemahaman tentang pembangunan kawasan perdesaan, yang

mencakup kedudukan dan perannya dari kerangka regulasi, baik dalam lingkup

kabupaten, maupun pada skala desa.

4. Menjelaskan kerangka pendekatan dalam membangun kawasan perdesaan,

meliputi prinsip dan kriteria pokok pemilihan dan penentuan kawasan

perdesaan, rumusan program dan kegiatan, serta bentuk capaian/keluaran yang

diharapkan dari pembangunan kawasan.

Page 12: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 9

1.2.2. Tujuan

Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk :

1. Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat

perdesaan.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat

desa.

3. Menggerakkan pembangunan kawasan perdesaan dengan pendekatan

partisipatif.

4. Mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para

pihak pada kawasan yang ditetapkan.

Rencana pembangunan kawasan perdesaan (RPKP) merupakan rencana

pembangunan jangka menengah yang berlaku selama 5 (lima) tahunan yang di

dalamnya memuat program pembangunan di kawasan perdesaan yang telah

ditetapkan. RPKP yang telah disusun ini dapat diubah menyesuaikan kondisi

perkembangan kebutuhan kawasan.

1.3. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum kegiatan Fasilitasi Daerah dalam Penetapan KawasanPerdesaan meliputi:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan

Nasional;

2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang;

3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian;

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-

undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Page 13: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 10

8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;

10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi;

11. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Penataan Tugas dan

Fungsi Kabinet Kerja;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 Tentang

Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman

Teknis Peraturan di Desa;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang

Pengelolaan Keuangan Desa; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114

Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa;Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 tahun 2015

tentang Pendampingan Desa.

Page 14: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 11

Analisis Kondisi Kawasan Perdesaan perbatasan diperlukan dengan

tujuan untuk menghasilkan dan memutakhirkan gambaran umum kondisi

kawasan perdesaan perbatasan yang diperlukan untuk menunjang

perencanaan pembangunan kawasan perdesaan perbatasan. Hasil analisis

kondisi kawasan perdesaan perbatasan kemudian dapat digunakan untuk

menentukan potensi masalah dari suatu Kawasan Perdesaan pada umumnya.

Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten

Bengkayang terletak di 0°33'00" Lintang Utara sampai 1°030'00" Lintang Utara

dan 108°039'00" Bujur Timur sampai 110°010'00" Bujur Timur. Secara

administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut:

a. Utara : Serawak-Malaysia Timur dan Kabupaten Sambas

b. Selatan : Kabupaten Pontianak

c. Barat : Laut Natuna dan Kota Singkawang

d. Timur : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak

Gambar 2.1. Peta Delineasi Kawasan Perdesaan Perbatasan Berbasis Agribisnis

BAB IIANALISIS KONDISI KAWASAN PERDESAANPERBATASAN KABUPATEN BENGKAYANG

Page 15: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 12

Dasar Hukum :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 6 Tahun 2004, tentang

Perubahan Desa menjadi Kelurahan di Kabupaten Bengkayang,

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2006, tentang

Pemekaran Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi Kecamatan Sungai

Raya Kepulauan,

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 8 Tahun 2006, tentang

Pemekaran Kecamatan Sanggau Ledo menjadi Kecamatan Tujuh Belas, dan

4. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 12 Tahun 2006, pemekaran

Kecamatan Samalantan menjadi Kecamatan Lembah Bawang di Kabupaten

Bengkayang,

Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas terdapat 2 (dua) kelurahan dan

17 (tujuh belas) kecamatan, yakni:

1. Kecamatan Bengkayang, meliputi Kelurahan Bumi Emas dan Kelurahan

Sebalo

2. Kecamatan Capkala

3. Kecamatan Jagoi Babang

4. Kecamatan Ledo

5. Kecamatan Lembah Bawang

6. Kecamatan Lumar

7. Kecamatan Monterado

8. Kecamatan Samalantan

9. Kecamatan Sanggau Ledo

10. Kecamatan Seluas

11. Kecamatan Siding

12. Kecamatan Sungai Betung

13. Kecamatan Sungai Raya

14. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan

15. Kecamatan Suti Semarang

16. Kecamatan Teriak

Page 16: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 13

17. Kecamatan Tujuh Belas

Jagoi Babang termasuk kecamatan dengan jarak dari kota kabupaten

terjauh ketiga setelah Kecamatan Siding dan Kecamatan Sungai Raya. Saat ini

Jagoi Babang terterdiri dari 6 desa yakni : Gersik, Semunying Jaya, Jagoi, Sekida,

Kumba, dan Sinar Baru. Dari sejumlah desa ini, Sinar Baru merupakan desa

terjauh dari Kantor Pemerintahan Kecamatan Jagoi Babang. Sedangkan desa

terdekat adalah Desa Jagoi yang berada di pusat kecamatan.

2.1. FISIK DASAR

2.1.1.Luas Dan Batas Wilayah Kawasan Perdesaan Perbatasan

Jagoi Babang merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Bengkayang,

yakni sebesar 655,00 km² atau sekitar 12,14% dari luas Bengkayang. Informasi

luas wilayah setiap desa di Kecamatan Jagoi Babang dikemukakan sebagai

berikut:

Tabel 2.1.Luas Desa Di Kecamatan Jagoi Babang

No. Nama Desa Luas (Km2) Persentase1 Jagoi 51,69 7,892 Kumba 65,52 10,003 Sinar Baru 250,00 38,174 Gresik 92,00 14,055 Semunying Jaya 75,00 11,456 Sekida 120,79 18,44

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Tabel 2.1 menginformasikan bahwa desa yang terbesar adalah Desa Sinar

Baru yang luasnya 250 km² atau sekitar 38,17 % dari total luas Kecamatan Jagoi

Babang. Desa yang terkecil yaitu Desa Jagoi yang luasnya 51,69 km² atau sekitar

7,89 % dari total luas Kecamatan Jagoi Babang. Berikut dikemukakan informasi

jarak setiap desa ke ibukota kecamatan :

Page 17: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 14

Tabel 2.2.Jarak Ibu Kota Desa Ke Ibukota Kecamatan Jagoi Babang

No. Nama Desa Jarak Ke Ibukota Kecamatan (Km)1 Jagoi 02 Kumba 173 Sinar Baru 234 Gersik 155 Semunying Jaya 286 Sekida 12

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Apabila dilihat dari jarak kantor desa ke ibukota kabupaten dengan jalur

darat, desa yang paling dekat jarak tempuhnya adalah Desa Jagoi yang jarak

tempuhnya hanya 0,00 km. Desa yang mempunyai jarak dan waktu tempuh paling

panjang yaitu Desa Semunying Jaya yaitu 28 km, sedangkan desa lainnya

mempunyai waktu tempuh dari balai desa ke Kecamatan/ibukota kabupaten rata-

rata dengan jarak tempuk ±18 km.

Secara geografis Jagoi Babang terletak pada garis lintang 1°15’16”LU

1°30’00”LU dan garis bujur pada 109°33’935”BT-110°10”BT. Batas wilayah

administratif Kecamatan Jagoi Babang adalah sebagai berikut:

Utara : Negara Bagian Serawak - Malaysia Timur,

Selatan : Kecamatan Seluas,

Timur : Kecamatan Siding,

Barat : Kecamatan Sambas.

2.1.2.Topografi

Kecamatan jagoi babang berada pada ketinggian antara 82.4 -118,t m di

atas permukaan laut dengan counter terendah berada di sekitar bagian barat

kecamatan Jagoi Babang dan tertinggi di daerah pegunungan sekitar ibukota

kecamatan bagian utara hingga ke arah timur. Dari sisi kountur cukup

menguntungkan dari aspek drainase, sebab tingkat curah hujan didaerah ini cukup

tinggi rata-rata 3700 mm per tahun, dengan daerah pembuangan air di sepanjang

sungai dengan bantaran sungau yang berfungsi masih baik. Di lihat dari aspek

Page 18: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 15

hidrologi hamper semuanya berada pada daerah ketinggian yang cukup aman dari

genangan air baik pasang maupun hujan terkecuali di hilir bantaran sungai kumba

(banjir musiman).

Topografi dapat dilihat dari kemiringan lereng dan juga ketinggian lahan.

Data kemiringan lereng di Kecamatan Jagoi Babang dapat dilihat pada tabel 2.3

dan data ketinggian lahan dapat dilihat pada tabel 2.4.

a. Kemiringan Lereng

Data mengenai kemiringan lereng pada suatu daerah dapat menentukan

kesesuaian teknik bercocok tanam dan pengolahan lahan. Jika kemiringan

lerengnya miring, maka teknik cocok tanam pada daerah tersebut adalah dengan

membuat terasteras. Tujuannya adalah menjaga agar unsur hara tidak hilang. Dari

peta kemiringan lereng pada suatu kawasan dapat diperoleh pula informasi

tentang kemiringan lereng yang terdapat di suatu wilayah. Salah satu kegunaan

informasi pada kemiringan lereng ialah untuk keperluan pertanian. Dengan

menggunakan analisis peta, maa akan dengan mudah menentukan daerah atau

wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis

komoditas pertanian apa sajakah yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut.

Oleh sebab itu, untuk menjawab kedua pertanyaan tadi diperlukan analisis

variabel yang terdapat dalam kompilasi peta yang berhubungan dengan aspek

pertanian tersebut.

Table 2.3Data Kemiringan Lereng di Kawasan Perdesaan

No. KemiringanLereng

(%)

DESASinarBaru

Sekida SemunyingJaya

Gersik Jagoi Kumba

1. 0 – 8

2. 8 – 15

3. 15 – 25

4. 25 – 45

5. 45

Sumber : Hasil FGD Tim RPKP Bengkayang tahun 2015

Page 19: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 16

Dari sekian desa yang ada di wilayah kecamatan jagoi Babang ini,

kondisi kemiringan lereng adalah pada rata-rata 8 -15 % dan hal ini menunjukkan

bahwa daerah dari desa-desa yang ada di wilayah kecamatan Jagoi Babang adalah

memang cocok untuk wilayah pertanian.

b. Ketinggian Lahan

Pada suatu wilayah data mengenai ketinggian lahan suatu kawasan adalah

penting karena dengan melihat ketinggian dapat diperoleh pula data mengenai

potensi curah hujan dan suhu yang berpengaruh terhadap aspek pertanian. Dari

peta ini dapat diperoleh pula informasi tentang kemiringan lereng yang terdapat di

suatu wilayah. Apabila ditemukan letak ketinggian antara 1000 – 15.000 m dpl,

maka sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian holtikultura karena pada

ketinggian tersebut tanaman holtikultura dapat hidup dan berkembang.

Tabel. 2.4.Data Ketinggian Lahan di Kawasan Perdesaan Perbatasan Berbasis Agribisnis

Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

No. KetinggianLahan(m dpl)

DesaSinarBaru

Sekida SemunyingJaya

Gersik Jagoi Kumba

1. 0 – 8

2. > 8 – 15

3. > 15 – 25

4. > 25 – 45

5. > 45

Sumber: Hasil FGD Tim RPKP Bengkayang,2015

Aspek topografi yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan jenis

tanaman apa yang sesuai adalah terkait jenis perkmukaan tanah. Jenis tanah yang

berbeda akan mentukan struktur, tekstur, dan kelembapan tanah yang berbeda

pula.

Page 20: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 17

Tabel 2.5.Jenis Permukaan Tanah

No. Jenis Permukaan Tanah Luas (Km2)1 OGH 02 Aluvial 03 Regosol 04 Pedsoled merah kuning 352,665 Podsol 279,346 Latosol 23,00

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Jenis permukaan tanah di kawasan perdesaan perbatasan Kecamatan Jagoi

Babang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pedsoled merah kuning, Podsol dan

Latosol. Jenis tanah yang mendominasi kawasan perdesaan Perbatasan Kecamatan

Jagoi Babang adalah Pedsoled merah kuning. Luas jenis permukaan tanah ini

sebesar 53,84% dari luas keseluruhan 655 Km2.

Tabel 2.6.Jenis Tekstur Tanah Kecamatan Jagoi Babang

No. Jenis Tekstur Tanah Luas(Km2/sq.Km)

1 Halus 286,62 Sedang 361,143 Gambut 7,26

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Sebagian besar jenis tanah di Kecamatan Jagoi Babang berstektur sedang

yakni berkisar 55,73% dari luas tanah keseluruhan 648 Km2/sq.Km.

2.1.3.Penggunaan Lahan

Menurut Dardak (2005), lahan merupakan sumber daya pembangunan

yang memiliki karakteristik unik, yakni (i) sediaan/luas relatif tetap karena

perubahan luas akibat proses alami (sedimentasi) dan proses artifisial (reklamasi)

sangat kecil; (ii) memiliki sifat fisik (jenis batuan, kandungan mineral, topografi,

dsb) dengan kesesuaian dalam menampung kegiatan masyarakat yang cenderung

spesifik.

Page 21: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 18

Manfaat data terhadap penggunaan lahan pada proses perencanaan

diharapkan dapat mendorong agar pemerintah perlu campur tangan dalam

pengaturan penggunaan lahan. Beberapa alasan mengapa pemerintah perlu

campur tangan dalam mengatur penggunaan lahan ;

1. Perlu tersedianya lahan untuk kepentingan umum

2. Adanya factor eksternalitas

3. Informasi yang tidak sempurna

4. Daya beli masyarakat yang tidak merata

5. Perbedaan penilaian masyarakat antara manfaat jangka pendek dengan manfaat

jangka panjang.

Pemanfaatan lahan merupakan bentuk campur tangan manusia terhadap

sumberdaya lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik yang bersifat

material maupun spiritual (Juhadi, 2007). Sedangan menurut Yusran (2006),

pemanfaatan lahan adalah pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan

pilihan terbaik dalam bentuk pengalokasian fungsi tertentu, sehingga dapat

memberikan gambaran secara keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan

tersebut seharusnya berfungsi. Pendapat lain tentang pemanfaatan lahan di

kemukakan pula oleh Dardak (2005) bahwa dalam perspektif ekonomi, tujuan

utama dari pemanfaatan lahan adalah untuk mendapatkan nilai tambah tertinggi

dari kegiatan yang diselenggarakan di atas lahan. Perencanaan peruntukan lahan

untuk suatu fungsi tertentu dan besarnya volume kegiatan yang diijinkan di atas

suatu lahan akan berbeda-beda pada setiap daerah kota sesuai dengan karakteristik

kegiatan dan masalah yang berkaitan. Kenyataan ini mengarahkan bagaimana

seharusnya suatu daerah dikembangkan dan didefinisikan secara baik. Peruntukan

penggunaan ruang atau lahan suatu tempat secara langsung disesuaikan dengan

masalah-masalah yang terkait, dan bagaimana seharusnya suatu daerah atau zona

dikembangkan.

Page 22: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 19

Tabel 2.7.Pemanfaatan Lahan Kering Di Kecamatan Jagoi Babang

No. Pemanfaatan Lahan Luas (Ha)1 Sawah irigasi 3032 Sawah Tadah Hujan 80693 Tegal / Kebun 3.6774 Ladang / huma 5365 Perkebunan 41.4566 Hutan Rakyat 2757 Padang Rmput 68 Hutan Negara 3.1689 SementaraTak Diusahakan 2.02110 Lainnya 824

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Jagoi Babang masih

tergantung pada pengairan tadah hujan. Hal ini terlihat dari besarnya luas lahan

yang masih menggunakan pengairan tadah hujan yaitu sebesar 8069 Ha. Sebagian

besar lahan kering di Kecamatan Jagoi Babang merupakan perkebunan yaitu

seluas 41.456 Ha.

2.1.4.Rawan Bencana

Maksud dari adanya Pemetaan Kawasan Rawan Bencana pada suatu

wilayah adalah untuk menentukan lokasi daerah rawan bencana yang dapat

dijadikan sebagai acuan dalam penanggulan bencana dan mitigasi bencana.

Sedangkan sasarannya adalah tersedianya peta lokasi daerah rawan bencana yang

akan membantu pengambil keputusan untuk bertindak dalam masa sebelum

bencana, antara lain terkait: kajian lokasi rawan bencana, manajemen bencana,

mitigasi berbagai resiko bencana, evakuasi dan penyelamatan, dan pengembangan

wilayah pesisir. Ataupun pada masa setelah bencana untuk membantu proses

rekonstruksi wilayah terkena bencana.

Kecamatan Jagoi Babang ini secara klimatologi memiliki curah hujan yang

tinggi hingga mencapai 273 mm. Curah hujan ini dipengaruhi oleh letak

kecamatan tersebut dalam wilayah tropis (dengan ciri hujan tropis yang cukup

lebat dan kelembaban udara yang tinggi). Jumlah hari hujan yang paling banyak

Page 23: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 20

adalah pada bulan Januari dan November sedangkan yang paling sedikit adalah

pada bulan Agustus. Dilihat dari kondisi demikian dapat dikategorikan bahwa

Jagoi babang tidaklah termasuk daerah rawan bencana.

2.2. SOSIAL BUDAYA DAN KEPENDUDUKAN

2.2.1. Analisis Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk berkaitan erat dengan jumlah penduduk

dan luas wilayah. Perhitungan kepadatan penduduk Kawasan Perdesaan

menggunakan kepadatan penduduk bruto, yaitu adalah banyaknya penduduk

per satuan luas wilayah (jiwa/Ha). Kepadatan penduduk bruto sama dengan

kepadatan penduduk kasar, yang dihitung menggunakan persamaan :

Kepadatan penduduk Kecamatan Jagoi Babang ditampilkan dalam Tabel 2.8

berikut :

Tabel 2.8.Kepadatan Penduduk Kecamatan Jagoi Babang

No. Nama Desa Luas(Km2)

Jumlahpenduduk

(jiwa)

Kepadatan(jiwa/Km2)

1 Jagoi 51,69 2.493 482 Kumba 65,52 2.302 353 Sinar Baru 250,00 1.363 54 Gersik 92,00 1.057 115 Semunying Jaya 75,00 1.032 146 Sekida 120,79 1.743 14

Jumlah 655,00 9.990 15Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Berdasarkan SNI 03-1733-2004, standar kepadatan penduduk

terbagi ke dalam empat kategori, yakni:

Tabel 2.9Standar Kepadatan Penduduk

Klasifikasi Kawasan

KepadatanRendah Sedang Tinggi Sangat Padat

Standar (jiwa/Ha) < 150 151 - 200 201 - 400 > 400

Page 24: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 21

Berdasarkan informasi yang ditunjukkan dalam Tabel 2.8 dan Tabel 2.9,

maka dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk di kecamatan Jagoi Babang

tergolong sangat rendah.

2.2.2. Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk

Perhitungan mengenai laju pertumbuhan penduduk sangat

dibutuhkan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah penduduk per tahun

beserta aspek-aspek yang mempengaruhi perubahan tersebut.

Tabel 2.10.Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Jagoi Babang

Tahun Pertumbuhan Penduduk1990 – 2000 4,782000 - 2010 3,31

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

2.2.3. Analisis Sex Ratio

Sex ratio menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah

penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan

waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyak penduduk lai-laki per

100 perempuan. Sex ratio penduduk Kecamatan Jagoi Babang dapat

di lihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.11.Sex Ratio Penduduk Kecamatan Jagoi Babang

No. Nama Desa Laki-Laki

Perempuan Jumlah Rasio JenisKelamin

1 Jagoi 1.295 1.198 2493 1082 Sekida 901 842 1743 1073 Kumba 1298 1004 2302 1294 Sinar Baru 789 574 1363 1375 Gersik 565 492 1057 1156 Semunying Jaya 644 388 1032 166

Jumlah 5492 4498 9990 122

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Page 25: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 22

2.3. EKONOMI

Secara umum, ekonomi merupakan sebuah aspek yang aktivitasnya

berhubungan dengan penyediaan barang dan pelayanaan jasa, dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan hak baik privat maupun publik, dan dapat

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

periode 2010-2014 lebih ditekankan pada upaya percepatan pengembangan

kawasan perbatasan, yakni sebagai pintu masuk gerbang aktivitas ekonomi dan

perdagangan dengan negara tetangga. Kawasan perbatasan diharapkan sebagai

beranda depan negara, sekaligus pintu gerbang aktivitas ekonomi dan

perdagangan dengan negara tetangga. Hal yang ingin diwujudkan adalah

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keamanan negara dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan.

Saat ini salah satu indicator aktivitas perdagangan yang ada di daerah

perbatasan dan menjadi karakteristik wilayah perbatasan adalah adanya kegiatan

Pasar tradisionil/Pasar Kaget di wilayah Serikin. Perbatasan Jagoi Babang-Serikin

hanya memiliki Pos Lintas Batas (PLB). Menurut peraturan, PLB hanya

diperbolehkan untuk lalulintas penduduk yang bertempat tinggal di kecamatan

yang langsung berbatasan dengan Malaysia dengan menggunakan Kartu Lintas

Batas. Penduduk juga hanya diperbolehkan belanja paling banyak 600 ringgit per

bulan. Dengan Kartu Lintas Batas, penduduk Indonesia hanya diperbolehkan

masuk hanya sampai Daerah Bau. Jika ingin pergi lebih jauh dari Bau, mereka

harus menggunakan paspor yang hanya dapat melalui pintu batas resmi seperti di

Entikong dan tidak boleh melalui PLB Jagoi Babang-Serikin.

Pasar Serikin semakin berkembang setelah krisis ekonomi sekitar tahun

2000 ketika “pasar kaget” yang muncul akibat krisis ekonomi, yang menyebabkan

nilai rupiah jauh lebih rendah dibandingkan ringgit, yang terletak di sekitar Pintu

Perbatasan Lintas Batas (PPLB) Entikong (Kabupaten Sanggau, Kalimantan

Barat)-Tebedu (Sarawak) dipindahkan ke lokasi yang agak jauh dari lingkungan

PPLB. Konsekwensinya adalah pengunjung dari Malaysia diwajibkan

menggunakan paspor untuk masuk ke wilayah Indonesia. Kegiatan di Pasar

Page 26: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 23

Serikin sangat menguntungkan penduduk Kampung Serikin karena ada sekitar

300 pedagang Indonesia disini. Penghasilan penduduk Serikin dari pasar Serikin

terutama bersumber dari penyewaan lokasi berjualan, sewa kamar sebagai tempat

penginapan dan penyimpanan barang dagangan dan usaha tempat parkir

pengunjung.

Pemerintah Malaysia pernah mau menutup pasar ini karena menurut

peraturan, orang asing tidak diperbolehkan berdagang di Malaysia tanpa visa

kerja. Namun karena mendapat tantangan dari penduduk setempat, akhirnya

kegiatan di Pasar Serikin berlangsung sampai sekarang. Pengunjung Serikin

sangat ramai terutama menjelang hari raya Idul Fitri, Natal, dan Gawai Dayak

atau pada waktu libur sekolah. Serikin adalah salah satu tempat wisata di Sarawak

yang dipromosikan sebagai pasar yang menjual barang murah dari Indonesia.

Serikin menjadi bagian dari paket wisata Sarawak yang ditawarkan ke turis lokal

terutama dari Semenanjung maupun turis mancanegara melalui hotel-hotel di

Kuching atau acara-acara seperti konferensi internasional. Lebih dari 50 persen

pengunjung Serikin berasal dari Semenanjung Malaysia dan manca Negara.

Pasar Serikin yang banyak dikunjungi turis menjual berbagai barang dari

baju, mainan anak-anak, cindera mata Malaysia buatan Indonesia, perlengkapan

pengantin sampai berbagai makanan ringan dan ikan kering. Selain itu ada juga

dijual sayuran segar yang pembelinya berasal dari Kuching dan sekitarnya yang

pergi ke Serikin untuk bertamasya sekalian belanja keperluan sehari-hari. Ada

juga beberapa rumah makan di Pasar Serikin yang diusahakan oleh orang

Indonesia. Kecuali pedagang sayur, kebanyakan pedagang barang kelontong

berasal dari tempat yang cukup jauh dari perbatasan seperti Pontianak dan

Singkawang (Kalimantan Barat) dan bahkan Jawa Barat. Karena bertempat

tinggal bukan di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Serikin, para

pedagang ini tidak seharusnya mendapat Kartu Lintas batas. Dengan maksud

menarik pedagang untuk berdagang di wilayah Indonesia, Pemerintah sedang

membangun pasar di Jagoi Babang. Seperti halnya pasar di perbatasan Entikong-

Tebedu, pasar di Jagoi Babang kemungkinan besar juga akan gagal karena tidak

mempertimbangkan kemudahan dan kenyamanan pengunjung dari Malaysia.

Page 27: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 24

Pedagang Indonesia juga enggan untuk pindah ke lokasi yang sudah disediakan

Pemerintah karena jika mereka meninggalkan lokasi yang sudah lama mereka

sewa, maka pemilik lokasi akan menyewakan kepada pedagang Indonesia yang

lain yang masih ramai berminat untuk berdagang di Serikin. Selagi pasar yang

dibangun Pemerintah Indonesia tidak memperhatikan kenyamanan pembeli

sedangkan pembeli dari Malaysia merupakan target utama pedagang, pasar di

perbatasan hanya menambah deretan proyek di perbatasan yang memboroskan

uang negara.

2.3.1. Analisis Ekonomi Sektoral

Sektor peranian masih merupakan penopang utama perekonomian di

Kecamatan Jagoi Babang karena sumber pendapatan utama masyarakat di

kecamatan Jagoi Babang berasal dari sector pertanian. Namun demikian, sector

ini masih perlu dioptimalkan lagi sehingga kontribusinya terhadap sektor

perekonomian yang ada di Kecamatan ini semakin baik.

Tabel 2.12.Data Produksi Sektor Pertanian

Kecamatan Jagoi Babang

No. Jenis Pertanian Jumlah produksi

1 Padi Sawah 2119 Ton2 Padi Ladang 593 Ton3 Palawija :

- Jagung- Ubi kayu- Ubi jalar- Kacang kedelai

600259

35,7027

4 Sayuran :- Kacang Panjang- Ketimun- Terung- Bayam- Cabai Rawit- Lainnya

96 Kw152 Kw683 Kw37 Kw37 Kw7 Kw

5 Buah-Buahan :DurianJengkolManggaNangka / Cempedak

486159165294

Page 28: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 25

PetaiPisangRambutanSukunBuah Lainnya

32995497113268

6 Ternak / Unggas :SapiKambingBabiAyam BurasAyam Ras PedagingItik / bebek

54349613737657111784

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Berdasarkan informasi yang ditunjukkan dalam Tabel 2.12 diketahui

bahwa produksi sektor pertanian di kecamatan Jagoi Babang dari komoditas

tanaman padi didominasi oleh padi sawah, dari tanaman palawija didominasi

oleh jagung, jenis sayuran didominasi oleh terung, buah-buahan didominasi oleh

pisang, ternak didominasi oleh ayam buras.

Masyarakat Jagoi juga memiliki potensi kerajinan bidai sebagai kerajinan

khas yang terbuat dari rotan, hasilnya berupa tas,perabot dapur, tikar dan

keperluan alat rumah tangga lainnya. Di Jagoi Babang terdapat banyak sekali

kerajinan bidai yang dijual ke Serikin Serawak-Malaysia. Kerajinan Bidai

merupakan salah satu industri rumah tangga yang banyak terdapat di Desa Jagoi,

Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang.

2.3.2. Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat perbatasan, menurut

beberapa literatur adalah masalah kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi ini

mendorong mereka terlibat dalam kegiatan ekonomi illegal guna memenuhi

kebutuhan hidupnya; termasuk kegiatan illegal lain yang terkait dengan aspek

politik dan keamanan.

Gambaran sejauhmana tingkat kesejahteraan penduduk Kecamatan Jagoi

Babang dapat dilihat dari data jumlah rumah tangga sasaran dengan status

kesejahteraan 40% terendah sebagai berikut :

Page 29: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 26

Tabel 2.13.Jumlah Rumah Tangga sasaran

Dengan Status Kesejahteraan 40% TerendahDi Kecamatan Jagoi Babang

No. Nama Desa Jumlah Rumah Tangga1 Jagoi 2442 Kumba 1333 Sinar Baru 914 Gresik 1385 Semunying Jaya 506 Sekida 226

Jumlah 882Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Tabel 4.13 meginformasikan bahwa rumah tangga sasaran dengan status

kesejahteraan 40% terendah di Kecamatan Jagoi Babang paling banyak di Desa

Jagoi (27,6%) disusul rumah tangga di desa Sekida (25,6 %), Gresik (16,6%) dan

Kumba (15%).

Dalam penanganan permasalahan sosial diperlukan upaya yang sistematis

dan tepat sasaran. Hal ini bisa dilakukan bila didasarkan pada data dan informasi

yang akurat dan reliable sesuai dengan kondisi obyektif wilayah perbatasan.

Tersedianya data dan informasi yang akurat dan reliable, akan menjadi acuan

dalam penentuan kebijakan program pembangunan kesejahteraan sosial yang

dibutuhkan masyarakat wilayah perbatasan.

Masalah kesejahteraan sosial berkaitan erat dengan keadaan berfungsinya

perorangan, keluarga, kelompok, masyarakat atau lembaga sosial. Orang yang

bermasalah adalah orang yang mengalami hambatan untuk mewujudkan nilai-nilai

kehidupan dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Faktor penyebab

masalah tersebut baik internal maupun eksternal. Faktor internal bersumber dari

perorangan, kelompok atau masyarakat sendiri, seperti tingkat pendidikan yang

rendah, tidak punya keterampilan, pemilikan aset (tanah, barang-barang produktif

lainnya) yang kurang, melemahnya modal sosial dan lainnya. Faktor eksternal,

antara lain bersumber pada sistem sosial yang secara potensial menimbulkan

ketimpangan struktural dalam masyarakat, dan menyebabkan mereka bermasalah,

seperti karena kesempatan, dan peraturan-peraturan yang tidak memfasilitasi

Page 30: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 27

masyarakat. Faktor eksternal lainnya, termasuk intervensi pemerintah, lembaga

pemerintah, dan pengusaha swasta.

2.4. SARANA DAN PRASARANA

Prasarana merupakan kelengkapan dasar fisik yang

memungkinkan suatu kawasan/wilayah dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, sedangkan sarana merupakan fasilitas penunjang, yang berfungsi

untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial dan

budaya. Dengan demikian sarana dan prasarana dasar merupakan hal yang

harus terpenuhi bagi seluruh warga kota atau desa agar dapat

mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas kehidupannya.

2.4.1. Pendidikan

Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Jagoi Babang

dapat dilihat pada Tabel 2.14 berikut :

Tabel 2.14Sarana & Prasarana Pendidikan Di Kecamatan Jagoi Babang

No JenisSekolah

Jumlah Gedungsekolah

JumlahRuang Kelas

JumlahGuru

JumlahMurid

1 SD 16 108 137 19382 SMP 5 21 44 5143 SMA 1 9 19 2174 SMK 1 3 10 64

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Berdasarkan informasi yang dikemukakan dalam Tabel 2.14 tampak

bahwa ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Jagoi Babang

lebih memadai pada level pendidikan dasar, sedangkan pada level pendidikan

lainnya masih terbatas.

2.4.2. Kesehatan

Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Jagoi Babang

dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut :

Page 31: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 28

Tabel 2.15Sarana & Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Jagoi Babang

No Sarana & PrasaranaKesehatan

Tenaga Medis & Paramedis

Jenis Jumlah Jenis Jumlah1 Rumah Sakit Umum 0 Dokter Umum 22 Rumah Sakit Bersalin 0 Dokter Gigi 03 Poliklinik 0 Tenaga Teknis Kefarmasian 24 Puskesmas 1 Analisis Kesehatan 25 Puskesmas Pembantu 3 Perawat 146 Puskesmas Keliling 1 Bidan 147 Posyandu 14 Perawat Gigi 28 Poskesdes / Polindes 6 Tenaga Kesehatan Masyarakat 29 Apotik 0 Tenaga Kesehatan Lingkungan 210 Toko Obat / Jamu 0 Nutrisionist 2

Jumlah 24 Jumlah 42Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Berdasarkan informasi yang dikemukakan dalam Tabel 2.15 tampak

bahwa ketersediaan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan di Kecamatan Jagoi

Babang yang relatif lebih memadai adalah posyandu, perawat dan bidan,

sedangkan sapras dan tenaga kesehatan lainnya masih terbatas.

2.4.3. Ekonomi

Usaha perdagangan yang ada di Kecamatan Jagoi Babang dikemukakan

pada Tabel 3.16 berikut:

Tabel 2.16Banyaknya Perusahaan Perdagangan Yang Memiliki Surat Ijin Usaha

Di Kecamatan Jagoi Babang

No Jenis Jumlah1 Perdagangan Besar 32 Perdagangan Menengah 33 Perdagangan kecil 3

Jumlah 9Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Jumlah usaha perdagangan di Kecamatan Jagoi Babang masih sangat

minim, baik untuk skala besar, menengah dan kecil. Demikian pula keberadaan

Page 32: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 29

KUD, hanya ada di satu desa saja yakni Desa kumba. Keberadaan Non KUD tidak

di semua desa, Usaha Non KUD paling banyak ada di desa Jagoi.

Tabel 2.17Banyaknya KUD Dan Non KUD Di Kecamatan Jagoi Babang

No Nama Desa KUD Non KUD Jumlah1 Jagoi 0 5 52 Kumba 1 1 13 Sinar baru 0 0 04 Gersik 0 0 05 Semunyin Jaya 0 2 26 Sekida 0 0 0

Jumlah 1 8 9Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

2.4.4. Transportasi

Kondisi prasarana jalan di Kecamatan Jagoi Babang dapat dilihat pada

Tabel 2.18 berikut :

Tabel 2.18Status Pengawasan, Kelas & Kondisi Jalan

Di Kecamatan Jagoi Babang

Status Pengawasan, Kelas & Kondisi Jalan Panjang Jalan (Km)Status Pengawasan Negara 12,33

Provinsi 0Kabupaten 77,55Jumlah 89,88

Kelas jalan IIB 77,5Tidak Dirinci 77,5

Kondisi Jalan Baik 26,2Sedang 7,9Rusak 28,15Rusak berat 15,3Jumlah 249,87

Jumlah 3.133,48Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Prasarana jalan di Kecamatan Jagoi Babang sebagian besar merupakan

jalan dengan status pengawasan pemerintah Kabupaten Bengkayang. Kelas jalan

adalah IIB, dan sebagian besar jalan dalam kondisi baik dan rusak.

Page 33: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 30

2.4.5. Bahan Galian

Potensi bahan galian di Kecamatan Jagoi Babang diinformasikan pada

Tabel 2.19 berikut :

Tabel 2.19Potensi Bahan Galian Di Kecamatan Jagoi Babang

No Nama Desa Potensi Bahan Galian1 Jagoi Gabro, Pasir2 Kumba Granit, Andesit3 Sinar baru Sirtu4 Gersik Batu Pasir

Sumber : BPS Kabupaten Bengkayang, 2018

Potensi bahan galian di setiap desa di Kecamatan Jagoi Babang cukup

bervariasi. Potensi bahan galian tidak terdapat di semua Desa. Desa –desa yang

memiliki potensi bahan galian adalah Desa Jagoi, Kumba, Sinar Baru dan Gersik.

Page 34: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 31

3.1. POTENSI DAN MASALAH

Daerah perbatasan adalah wilayah yang secara geografis dan demografis

berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas. Kawasan

perbatasan negara meliputi kawasan perbatasan darat dan kawasan perbatasan laut

termasuk pulau-pulau kecil terluar (UU 26/2007, tentang Penataan Ruang). Ada

38 wilayah kabupaten perbatasan di Indonesia, yakni 27 wilayah di antaranya

termasuk daerah tertinggal. Sebagai daerah tertinggal, ciri utamanya adalah

kondisi sosial budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta

ketersediaan infrastuktur yang masih tertinggal dibanding wilayah lainnya.

Tabel 3.1Potensi dan Masalah di

Kawasan Perdesaan Perbatasan Berbasis Agribisnis

Aspek Potensi Masalah

Fisik Dasar 1. Kawasan budidaya lahanpertanian cukupdominan

2. Topografi kemiringanlereng relatif mampumendukung kegiatanpertanian.

3. Kawasan budidayacukup dominan danpermukiman tidakterlalu padat sehinggamasih mampumendukungperkembangan perluasankawasan budidaya.

1. Kegiatan penggarapanlahan pertanian menetappada satu wilayah(masih ladangberpindah)

2. Pemasaran hasil produk-produk pertanianmaupun industri rumahtangga lebih berorientasipada pasar negaratetangga (pasar serikindan sekitarnya)

Sosial Budaya danKependudukan

1. Komposisi penduduklebih didominasi olehusia produktif sehinggamemerlukan perhatianpemerintah dalam

1. Budaya kurangmendapatkan perhatian(desa Semunying jayarumah adat semakinberkurang, ke depan

BAB IIIANALISIS ISU STRATEGIS

Page 35: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 32

penyediaan lapangankerja.

2. Penduduk yang bekerjadi sektor pertanianmenunjuk kan kenaikanrata-rata tiap tahun yaitu67.05 %

3. Pertumbuhan pendudukrata-rata pertahunmengalami kenaikan0,98 %

4. Memiliki organisasiKarang Taruna, OSMyang berfunsi cukupbaik dalan menatakehidupan bermasyrakat.

5. Pemuda yang ingindibina cukup banyak

perlu dibangun kembali)sedang diarahkan olehPemda pada kebijakanKampung Budaya didaerah perbatasan.Budaya Melayu(Kumba, Sinar Baru)dan Dayak (Jagoi,Gresik, SemunyingJaya, dan Sekida)

2. Pembinaan remajamasih kurang dan belumterarah

3. Tingkat imigrasi yangmasih kurang karenakurang tersedianyalapangan kerja di sektornon pertanian

4. Kelompok usia 60-75tahun ke atasmenunjukkan strukturumur menua butuhfasilitas sosial

Ekonomi 1. Ketersediaan lahandalam pengembangansentra ekonomi desa

2. Produktivitas lahan yangtinggi memberikankontribusi yang besarbagi pendapatanpenduduk

3. Hasil produksi pertanianyang cukup melimpah.

4. Industry kerajinanunggulan yang bisamengangkat potensidaerah karena hasilproduksi sangat unik dandiminati di LN.

1. Lahan produktif untuklahan pertanian masihbanyak yang belumdiolah

2. Belum adanya usahakecil menengah yangbisa ditingkatkan untukmenjadi klaster untuklebih dapat dibina olehpemerintah dalamproduksi danpemasaran.

3. Pasar untuk menampunghasil-hasil produksipertanian belum tersediadan lebih berorientasipada pasar negaratetangga.

4. peremajaan/ pengadaanbibit pada sektorpertanian belumdilakukan secaraoptimal

5. Masih kurangnya minatmasyarakat untukmenggarap sektor

Page 36: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 33

pertanian secaramenetap danberkelanjutan

Sarana dan Prasarana 1. Jaringan jalan sudahtersedia.

2. Pola pergerakanmasyarakat dari rumahke sawah /tempat kerjadan ke daerahperbatasan (Malaysia)relatif dekat.

3. Potensi Sumber DayaEnergi (PLTMH)tersedia

4. Areal kawasan untukpersawahan masihsangat luas.

5. Adanya sumber air yangdapat digunakan untukair bersih.

6. Adanya beberapa lokasiwisata yang tidakterpublikasi dengan baiksehingga kurangdirespon untukdikunjungi.

1. Kualitas jalan padabeberapa desa di areallingkar dalamkecamatan yang ada saatini dalam keadaan rusakberat sampai sedang

2. Masih kurangnyajaringan irigasipersawahan

3. Dari segi fasilitas listrikyang ada kurangmemadai karena posisikawasan desaperbatasan

4. Kegiatan perdaganganjasa yang masih sangatkurang

5. Belum adanya saranadan prasaranapendukung

6. Sumber air bersih belumdikelola secaramaksimal

7. Jaringan listrik yang adabelum merata ataumenyeluruh sehinggamasih ada dusun-dusunpelosok desa yangmasih belum terjangkaulistrik.

8. Jumlah jaringan jalanyang belum memadai disebagian luasankawasan perbatasan danperkembanganpermukiman yangterpencar-pencar.

Page 37: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 34

Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat perbatasan, menurut

beberapa literatur adalah masalah kemiskinan dan keterbelakangan. Kondisi ini

mendorong mereka terlibat dalam kegiatan ekonomi illegal guna memenuhi

kebutuhan hidupnya; termasuk kegiatan illegal lain yang terkait dengan aspek

politik dan keamanan.Pendekatan yang dilakukan terhadap kawasan perbatasan

sering mencampur-adukan antara masalah kedaulatan dengan masalah

kewilayahan. Untuk itu maka pendekatan “security approach” perlu diubah

kepada konsep “prosperty approach” yang akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di wilayah perbatasan. Diharapkan masyarakat perbatasan akan

semakin kuat rasa identitas kebangsaan sebagai bagian dari NKRI.

Tabel 3.2.Identifikasi Potensi dan Masalah Desa

Kecamatan/desa

Pot

ensi

Uraian Data pendukung

Kec

amat

an J

agoi

Bab

ang

Desa Jagoi Sumber daya alam yangcukup besar di Desa Jagoiadalah tanah ladang, kebunhutan dan pasir.

Keterampilan menganyamBidai

Sumber air bersihKeberadan beberapa

perusahaan perkebunankelapa sawit.

Pengaruh tokoh adat dikalangan penduduk cukupbesar terutama dalampenyelesaian perselisihanantar

Pekerja Sosial Masyarakat(PSM) dan Karang Taruna(KT)

Terdapat fasilitas kesehatan

Terdapat perkebunan karet,kelapa sawit, dan sahang/lada.

Mas

alah

Keberadaan perusahaan-perusahaan kelapa sawittersebut hingga kini belummemberikan kontribusibagi kesejahteraanpenduduk sekitar.

Belum ada kejelasantentang pembagian hasilyang diperoleh parapemilik tanah.

Kualitas SDM yang rendah

Page 38: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 35

Pemasaran hasil kebun dankerajinan rakyat saat inimasih banyak tertuju kewilayah negara tetangga(Malaysia).

Pengetahuan pengelolaanlahan yang menetap masihsangat kurang.

Ketergantungan ekonomidengan negara tetangga.

Sarana dan prasanainfrastruktur jalanpenghubung dantransportasi umum yangbelum memadai.

Pegawai instansi diperbatasan yang berasaldari pendatang.

Kemampuan swadaya padasebagian besar masyarakatmasih rendah.

Desa Sekida

Pote

nsi

SDA yang masih cukupmenjanjikan.

Jumlah kelompokmasyarakat yang menjadikelompok usia tenagakerja.

Masyarakat adat yangmasih kuat upaya untukmelestarikan budayatradisional sehingga bisauntuk menjadi desaBudaya.

Terdata beberapa lokasi yangmasih mengandung pasir ,kerikil dan kayu

Mas

alah

Beberapa fasilitas jalanyang masih mengalamibeberapa kerusakan mulaidari sedang hingga berat.

Sarana prasarana bagi messguru yang belum ada diSDN jagoi sejaro.

Sarana irigasi yang masihbelum maksimal bagi lahanpertanian.

Sarana air bersih jugabelum ada.

Harga bibit sawit yangmahal sehingga masyarkattidak bisa menanam sawitsecara perorangan.

Belum memiliki rumahadat.

Kegiatan posyandu yangmasih menumpang di

Jalan Desa sei Take – SejaroRuas jalan dari dusun Sejaro keRisau.SDN jagoi Sejaro.

Page 39: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 36

rumah penduduk.Adanya pencemaran oleh

karena lahan perkebunansawit di RT Sentebeng.

Beberapa daerah masihkekurangan sarana airbersih.

BPD Sekida belumberfungsi maksimal.

Pelayanan pemerintahanDesa yang belum maksimalkepada masyarakat.

Desa SemunyingJaya

Pote

nsi

Keanekaragaman hayatiyang ada di kawasanhutan memiliki nilaiekonomis dannilai medisbagi masyarakat yanghidup dan tinggal disekitar kawasan hutan.

Sumber daya alammasyarakat seperti kayu,rotan damar dan masihbanyak lagi.

Mas

alah

Perusahaan telahmenggusur lahan-lahanmiliki masyarakat di DusunSemunying Bungkang;kawasan hutan, kebun

karet.Desa Gersik

Pote

nsi

Terdapat sumber air. Terdapat SDA (Pasir,

Kerikil, Kayu dan TK). Terdapat fasilitas

kesehatan. Terdapat fasilitas

pendidikan Kelembagaan BPD

Mas

alah

Masih kekuarangan airbersih.

Belum hidup denganPHBS (MCK belummaksimal).

Kontur daerah yangbanyak tebing.

Infrastruktur jalan yangbelum memadai sbgsarana transportasi.

Masih terdapat fasilitassekolah dengan kategorirusak berat (SDN Dusun

Page 40: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 37

Senaning). Jembatan yang juga

dalam keadaan rusakberat.

Masih banyak lahan yangmenganggur.

Harga bibit yang mahal.Desa Kumba

Pote

nsi

Terdapat sumber air. Terdapat SDA (Pasir,

Kerikil, Kayu dan TK). Terdapat fasilitas

kesehatan. Terdapat fasilitas

pendidikan Kelembagaan BPD

Mas

alah

Masih kekuarangan airbersih.

Belum hidup denganPHBS (MCK belummaksimal).

Kontur daerah yangbanyak tebing.

Infrastruktur jalan yangbelum memadai sbgsarana transportasi.

Masih terdapat fasilitassekolah dengan kategorirusak berat (SDN DusunSenaning).

Jembatan yang jugadalam keadaan rusakberat.

Masih banyak lahan yangmenganggur.

Harga bibit yang mahal.Desa Sinar Baru

Pote

nsi

Terdapat SDA (tanah, batu,batu gunung, kayu)Terdapat semen, batu bata.Terdapat sarana fisikIrigasi.Keorganisasian di tingkatmasayarakat.Kelembagaan BPD.Keberaan jasa keuangannon bank yang cukupmembantu bagi masyarakat.Program-program pelatihandari pemerintah setempatcukup embantu masyarakat

Page 41: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 38

Mas

alah

Pada musim kemarausarana transportasi air tidakberfungsi.( Hasil bumisangat mengandalkantransportasi melalui jalursungai)Infrastruktur jalan yangmasih kurang maksimal.Pada musim hujan, tingkatpenyebaran penyakit diaredi masayarakat cukuptinggi.

Berdasarkan pada FGD tingkat desa dan kabupaten yang diadakan pada

tanggal 24 Juli 2018, didapat hasil berupa perumusan potensi dan masalah serta

usulan program oleh penduduk yang termasuk dalam kawasan perdesaan

perbatasan yang telah ditetapkan. Berikut merupakan beberapa potensi dan

masalah yang ada di Kawasan Perdesaan Perbatasan Berbasis Agribisnis

Kabupaten Bengkayang menurut masing-masing desa terlihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.Potensi Masing-masing Desa di Kawasan Perdesaan Perbatasan

Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

POTENSI

URAIAN DESAJAGOI SEKIDA SEMUNYING

JAYAGRESIK KUMBA SINAR

BARULahan pertanian luasHutan DesaHutan ProduksiPertanian padi sawahPertanian padi ladangPerkebunanPeternakan (rumah tangga& kelompok : sapi,kambing, babi, ayam,bebek)Hasil hutanSistem jaringan sumberdaya air (sungai )Sumber daya manusia(pendidikan &keterampilan)Pusat kegiatan strategisnasionalKawasan strategis nasionalKawasan pengembangan

Page 42: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 39

ekonomi terpadu (KAPET)Kawasan kampung budayaBUMDES adaBUMDESMA DolodGajahKampung kreatifPadiKaretSawit

Sumber : FGD 2018

Tabel 3.3.Permasalahan Masing-masing Desa di Kawasan Perdesaan Perbatasan

Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

MASALAH

URAIAN DESAJAGOI SEKIDA SEMUNYING

JAYAGRESIK KUMBA SINAR

BARULadang berpindahPola tanam belum teraturLahan kering di musimkemarauLahan tergenang di musimhujanKekurangan air padamusim kemarauLahan transmigrasi belumdibuka dan tidak adakejelasan batasLahan tidurHama pertanian tikusHarga bibit, pupuk, danobat- obatan pertanianmahalKetersediaan saprodi(bibit, pupuk, dan obat-obatan pertanian) terbatasKurangnya AlsintanEmbung belumtermanfaatkan(air tidak teralirkan kesawah)Embung belum adaPemanfaatan Sumber DayaAir belum optimalJaringan irigasi belum adaJaringan irigasi belumdimanfaatkan secara

Page 43: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 40

optimal (sumber airminim)Jaringan irigasi primer-sekunder tidak terawatJalan usaha tani belumsemuanya adaTidak ada gudangpenyimpan hasil panen danpupukKemampuan mengolahsawah rendah(msh byk yang melakukanpertanian tradisional)Penataan petak sawahBelum memiliki pasar desaBelum terbentuknyaBumdesBelum tersediaInfrastruktur komunikasidan telekomunikasi /fasilitas komunikasi yangmemadaiTenaga penyuluh terbatas

Sumber : FGD 2018

Tabel 3.2 menjelaskan bahwa potensi yang terdapat di 6 desa yang

diajukan sebagai kawasan perdesaan perbatasan adalah usaha pertanian

(Agribisnis). Usaha pertanian dalam hal ini mencakup usaha pertanian padi dan

jagung. Setiap desa mempunyai potensi pertanian. Luasnya lahan dan

tersedianya infrastruktur pertanian yaitu saluran irigasi sawah dan embung

sebagai sumber pengairan juga merupakan potensi lain yang dimiliki oleh

kawasan perdesaan perbatasan ini. Akan tetapi infrastruktur pertanian belum

dimanfaatkan secara optimal. Bukan hanya infrastruktur saja, pengelolaan

pertanian juga masih belum optimal sehingga produktivitasnya rendah, padahal

lahan yang dimiliki sangat luas. Perlu adanya analisis dan kajian lebih lanjut

guna meningkatkan produktivitas lahan dan hasil pertanian.

Permasalahan yang banyak muncul dalam mengembangkan pertanian

mereka adalah tata air (pengairan). Sumber daya air di kawasan ini sudah sangat

memadai akan tetapi tidak adanya jaringan irigasi yang memadai

mengakibatkan minimnya produktivitas lahan pertanian mereka dalam

Page 44: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 41

menghasilkan hasil pertanian. Selain itu alat-alat pertanian yang menunjang

juga masih minim. Harga pupuk dan obat-obatan juga sangat mahal

dikarenakan tidak adanya toko/kios pertanian di kawasan ini, sehingga

mengharuskan petani setempat membeli pupuk dan obat-obatan pertanian ke

ibukota kabupaten yang jaraknya cukup jauh. Hama pertanian berupa penyakit

dan tikus juga merupakan salah satu masalah yang harus di atasi petani.

Walaupun kawasan perdesaan perbatasan mempunyai potensi tersedianya

sumber daya manusia berdasar pada jumlah penduduknya akan tetapi sumber

daya manusia juga muncul sebagai masalah karena masih kurangnya penduduk

yang mau terjun untuk bertani.

3.2. PENELAAHAN DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Tabel 3.3Hasil Telaah Dokumen RTRW dan Masterplan Agribisnis

No DokumenPerencananaan

PeriodeWaktu

Kebijakan Terkait Keterangan

1. RTRWKabupatenBengkayang

2014Sd

2034

a. Pusat Kegiatan StrategisNasional (PKSN) yaitu JagoiBabang;

b. Pusat Kegiatan WilayahPromosi (PKWp) yaitu KotaBengkayang;

c. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)yaitu Kota Seluas, Ledo,Samalantan, Sungai Duri;

d. Pusat Pelayanan Kawasan(PPK) yaitu Sungai Raya,Monterado, Sanggau Ledo;dan

e. Pusat Pelayanan Lingkungan(PPL) yaitu Capkala, Pisak,Suti Semarang, Sekaruh,Sungai Betung, Tempapan,Lumar, dan Sebujit.

Struktur Ruang

Rencana pola ruang wilayahmeliputi rencana kawasanlindung:a. hutan lindung Gunung

Bawang dengan luas kurang

Pola Ruang

Page 45: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 42

lebih 10.247 Ha terletak diwilayah Kecamatan LembahBawang, Sungai Betung,Bengkayang, dan Lumar;

b. hutan lindung Pandan Pulohdengan luas kurang lebih6.589 Ha terletak di wilayahKecamatan Sungai Betung,Bengkayang, dan Teriak;

c. hutan lindung PenrinssenSinjang dengan luas kuranglebih 17.098 Ha terletak diwilayah Kecamatan Seluasdan Siding; dan

d. kawasan hutan lindunglainnya dengan luas kuranglebih 228 Ha terletak diwilayah Kecamatan Lumar,Suti Semarang danSamalantan.

Kawasan yang memberikanperlindungan terhadap kawasanbawahannya:a. Kawasan bergambut terdapat

di Kecamatan Sungai Raya,Sungai Raya Kepulauan,Capkala, Samalantan,Monterado, LembahBawang, Seluas, dan JagoiBabang.

b. Kawasan resapan air terdapatdi Gunung Raya Pasi,Gunung Bawang, GunungNyiut, Gunung PandanPuloh, Gunung Penrinssen,Gunung Sinjang, GunungJalo, dan Bukit Vandring.

Kawasan Hutan Produksi:a. Kawasan hutan produksi

terbatas (HPT) terdapat diKecamatan Sungai Betung,Bengkayang, Lumar, Seluas,Jagoi Babang dan Sidingdengan luas kurang lebih46.724 Ha.

b. Kawasan hutan produksitetap (HP terdapat diKecamatan Monterado,Lembah Bawang, Sungai

Page 46: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 43

Betung, Bengkayang, Teriak,Lumar, Ledo, Suti Semarangdan Siding dengan luaskurang lebih 63.554 Ha.

c. Kawasan hutan produksiyang dapat dikonversi (HPK)terdapat di KecamatanSungai Raya Kepulauan,Sanggau Ledo, Seluas danJagoi Babang dengan luaskurang lebih 15.669 Ha.

a. Kawasan strategis dari sudutkepentingan ekonomi yaitukawasan pariwisata diKecamatan Sungai RayaKepulauan; dan

b. Kawasan strategis dari sudutkepentingan fungsi dan dayadukung lingkungan hidupyaitu kawasan ekosistemGunung Raya Pasi, GunungNyiut dan GunungPenrissen-Sinjang.

c. Kawasan strategis dari sudutkepentingan ekonomimeliputi :1. kawasan pelabuhan

khusus Tanjung Gondoldi Kecamatan SungaiRaya Kepulauan;

2. kawasan pusatperdagangan dan jasa diKecamatanBengkayang;

3. kawasan sentrapertanian danperkebunan tersebar diseluruh wilayahKecamatan;

d. kawasan pengembanganperika-nan meliputiKecamatan Sungai Raya danSungai Raya Kepulauan;

e. kawasan industri meliputiCapkala, Seluas, Ledo;

f. kawasan pariwisata meliputikecamatan Sungai RayaKepulauan, Bengkayang,Tujuh Belas, Jagoi Babangdan Siding;

KawasanStrategis

Page 47: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 44

g. kawasan agropolitan diKecamatan Sanggau Ledodan Kecamatan SungaiBetung; dan

h. kawasan minapolitan diTeluk Suak, KecamatanSungai Raya Kepulauan.

i. Kawasan strategis dari sudutkepentingan fungsi dan dayadukung lingkungan hidupyaitu kawasan strategisekosistem Gunung Bawangdan Gunung Pandan Puloh.

j. Kawasan strategis dari sudutkepentingan sosial danbudaya terdiri dari :1. kawasan kampung

budaya Sebujit;2. kawasan kampung

budaya Jagoi Babang;dan

3. kawasan rencanakampung budaya GunungBawang di KotaBengkayang.

Ketentuan umum peraturanzonasi meliputi pengaturanzonasi yang terdiri atas :a. ketentuan umum peraturan

zonasi struktur ruangwilayah;

b. ketentuan umum peraturanzonasi pola ruang wilayah;dan

c. ketentuan umum peraturanzonasi kawasan rawanbencana alam.

PengendalianPemanfaatan

Ruang

2. MasterplanAgribisnisKecamatan JagoiBabang

1. Kawasan PerbatasanRepublik Indonesia diKecamatan Jagoi Babangmerupakan kawasan strategisdari sudut kepentinganpertahanan keamanan danekonomi;

2. Kecamatan Jagoi Babangsebagai KawasanPengembangan EkonomiTerpadu (KAPET)Khatulistiwa yangmerupakan kawasan strategis

RencanaStruktur

PengembanganKawasanAgribisnis

Page 48: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 45

dari sudut kepentinganekonomi.

3. Kecamatan Jagoi Babangsebagai kawasan sentrapertanian dan perkebunantersebar di seluruh wilayahKecamatan;

4. Kecamatan Jagoi Babangsebagai kawasan pariwisataJagoi Babang;

5. Kecamatan Jagoi Babangsebagai Kawasan strategisdari sudut kepentingan sosialdan budaya sebagaimanakawasan kampung budaya

1. Rencana PengembanganSentra Pemasaran

2. Pngembangan pusatProduksi Desa

3. Pengembangan permukiman4. Pengembangan sistem

transportasi5. Pengembangan perangkat

infrastruktur jalan daninfrastruktur fisik pendukunglainnya

6. Sentra Pengolahan hasilproduksi

Rencana PolaRuang Kawasan

Agribisnis

Pembentukan KoperasiBUMDES Bersama

RencanaPengembanganKelembagaan

Agribisnis

Sumber:1. RTRW Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-20342. Masterplan Agropolitan Kecamatan Jagoi babang

3.3. ISU STRATEGIS

Kawasan perbatasan ini memiliki nilai strategis, dimana dari aspek

pertahanan dan keamanan, kawasan perbatasan merupakan batas territorial NKRI

yang sangat berpengaruh terhadap pertahanan dan keamanan nasional. Sementara

dari aspek politik, kawasan perbatasan tergolong rawan konflik politis dengan

negara tetangga karena adanya persinggungan batas territorial dan yurisdiksi,

terutama pada segmen perbatasan yang belum disepakati. Karakteristik dari

Page 49: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 46

masing masing kawasan perbatasan tersebut berbeda-beda, ditinjau dari sisi

potensi kesenjangan dengan negara tetangga, sebagai pusat pertumbuhan dan

pintu gerbang negara, maupun potensi adanya kegiatan eksploitasi sumberdaya

secara illegal. Dengan demikian maka masing-masing kawasan memerlukan

penanganan yang berbeda sesuai dengan tantangan khas dan isu strategis yang

dihadapinya.

Tabel 3.4Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis

No Kriteria Bobot

1Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaiansasaran pembangunan nasional

20

2Merupakan Tugas dan Tanggung Jawab Tim KoordinasiPembangunan Kawasan Perdesaan Berbatasan dengan NegaraTetangga di Kabupaten Bengkayang

10

3 Dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat 204 Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap kawasan perdesaan 105 Kemungkinan atau kemudahan untuk ditangani 156 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25

Total 100

Isu-isu strategis yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan perbatasan,

diantaranya adalah mengenai kekayaan sumberdaya alam yang ternyata belum

mampu dimanfaatkan secara adil, optimal dan berkelanjutan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat terutama mereka yang menetap di kawasan perbatasan.

Bahkan di beberapa lokasi kawasan perbatasan, potensi sumberdaya alam tersebut

dieksploitasi secara illegal oleh pihak asing. Dari aspek infrastruktur, sebagian

besar wilayah perbatasan ternyata belum memiliki sarana dan prasarana wilayah

yang memadai, sehingga mengakibatkan keterisolasian wilayah dan tidak

berkembangnya kegiatan ekonomi, serta potensi terjadinya disintegrasi. Dari

aspek kebijakan, selama ini arah kebijakan pembangunan kewilayahan yang ada

cenderung berorientasi inward looking, sehingga seolah-olah kawasan perbatasan

tersebut hanya menjadi halaman belakang dari pembangunan nasional. Akibatnya

kawasan perbatasan dianggap bukan merupakan wilayah prioritas pembangunan,

baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Page 50: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 47

Kedepan, kebijakan pengembangan kawasan perbatasan ini tidak dapat

lagi hanya menggunakan pendekatan pertahanan dan keamanan semata,

melainkan harus pula memperhatikan kondisi khas masyarakat dan potensi

wilayah setempat. Pemerintah telah menerbitkan Perpres 78 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar guna menjaga keutuhan wilayah NKRI,

keamanan nasional, pertahanan negara dan bangsa, serta menciptakan stabilitas

kawasan melalui pemanfaatan sumberdaya alam. Disamping itu Pemerintah juga

telah menerbitkan UU No.43 tentang Wilayah Negara, yang diantaranya mengatur

pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah dalam

pengelolaan batas wilayah dan kawasan negara, dimana dalam hal ini Pemerintah

Daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam hal pembangunan sosial dan

ekonomi. UU No.43 juga mengamanatkan pembentukan Badan Pengelola di

tingkat pusat dan daerah yang bertugas untuk mengelola batas wilayah dan

kawasan perbatasan dalam hal penetapan kebijakan dan program, penetapan

rencana kebutuhan anggaran, pengkoordinasian pelaksanaan, evaluasi,

pengawasan, serta perumusan keikut-sertaan masyarakat dalam menjaga dan

mempertahankan wilayah negara, termasuk kawasan perbatasan.

Berdasar pada potensi dan masalah di kawasan perdesaan maka dapat

disimpulkan permasalahan menurut prioritasnya. Sama seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya, potensi utama kawasan perdesaan adalah lahan pertanian,

sedangkan prioritas masalah untuk dapat mengembangkan pertaniannya adalah

sumber daya air yang digunakan untuk pertanian dalam arti luas. Dengan

demikian, berdasarkan potensi, masalah, dan kondisi eksisting kawasan

perdesaan perbatasan Kabupaten Bengkayang serta adanya dokumen-dokumen

perencanaan yang terkait, dapat ditarik isu strategis yang ada di kawasan

perdesaan perbatasan Kabupaten Bemgkayang sebagai berikut.

1. Tidak Terencananya Sistem Pengolahan Lahan dan Pengairan (Sistem

Pertanian) dengan Baik

Masalah umum dan utama yang dihadapi dalam pengembangan lahan untuk

usaha pertanian berdasar potensi masalah yang ada adalah kondisi hidro-topografi

Page 51: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 48

serta rejim air yang beragam, genangan air pada lahan di musim hujan dan

kekeringan pada musim kemarau, drainase lamban dan kemasaman tanah. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut diperlukan teknik penataan dan pengelolaan

lahan serta pola tanam yang tepat, sesuai dengan karakteristik lahan di wilayah

tersebut.

Sumber daya lahan yang asli adalah berbentuk datar dengan kelerengan

sampai 2 %, dengan ketinggian tempat d bawah 10 m di atas permukaan air laut

merupakan permasalahan khusus, sehingga pola pengelolaan lahan budidaya dan

air menjadi penting. Pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh petani dari

alam adalah adanya permukaan lahan yang rendah dan relatif tinggi, sehingga

memberikan inspirasi untuk budidaya tanaman, yaitu menanam padi pada bagian

yang rendah dan menanam palawija pada bagian yang relatif tinggi dengan

memperhatikan ritme perubahan genangan dan musim, baik pada musim hujan

maupun musim kemarau. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar pendekatan

pengembangan sistem pertanian berganda (alternate cropping system) di masa

mendatang.

Sumber daya alam berupa lahan di kawasan perdesaan yang ditetapkan masih

sangat luas dan prospektif untuk budidaya pertanian, namun sumber daya manusia

pertanian masih bersifat terbatas baik dalam jumlah maupun kualitasnya.

Pemberdayakan sumber daya manusia menjadi petani profesional masih menjadi

tantangan baik dalam bentuk kelompok tani maupun gabungan kelompok tani

2. Rendahnya Produktivitas Pertanian karena Kurangnya Sarana

Prasarana Pertanian dan Terjadinya Serangan Hama Pertanian

Di samping tidak tepatnya sistem pertanian dalam pengolahan lahan, isu

strategis yang muncul lainnya adalah rendahnya produktivitas pertanian. Kedua

hal ini mempengaruhi satu sama lain. Meningkatnya produktivitas pertanian

sangat berpengaruh dalam bagaimana sistem pertanian yang diterapkan. Apabila

sistem pertanian yang diterapkan tidak sesuai maka akan mempengaruhi

produktivitas pertanian yang tidak maksimal. Maka dari itu apabila sistem

pertaniannya sudah sesuai untuk meningkatkan produktivitas menjadi lebih

Page 52: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 49

mudah. Akan tetapi masalah yang dihadapi oleh petani yang ada di kawasan

perdesaan Agribisnis Kabupaten Kayong Utara dalam hal peningkatan

produktivitas pertanian adalah kurangnya ketersediaan alsintan dan tenaga

operasional mesin-mesin pertanian. Secara umum hal masih merupakan

permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan usaha pertanian di

kawasan pertanian rawa lebak. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia

pertanian masih perlu ditingkatkan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Selain itu faktor pendukung produksi pertanian di lahan rawa lebak

yang masih dihadapi masyarakat adalah fluktuasi ketinggian genangan air yang

sangat variatif dari sisi waktu dan kualitas genangan yang dapat menguntungkan

atau sebaliknya lebih bersifat kendala atau hambatan. Tinggi genangan

mempengaruhi pemilihan jenis tanaman dan varietas yang dibudidayakan serta

penetapan waktu tanam yang tepat untuk memperkecil resiko kegagalan panen,

baik untuk musim hujan maupun musim kemarau. Permasalahan lain adalah

infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi sampai ke petak tersier, jalan usaha

tani untuk menuju dan kembali dari petak tersier untuk mengangkut sarana

produksi dan atau hasil panen sampai ke tempat yang memudahkan dalam

penanganan hasil panen yang baik dan lancar, sehingga kehilangan hasil setelah

panen dapat diminimalisir. Hama pertanian berupa hama tikus juga menjadi

kendala petani dalam memperoleh hasil produktivitas pertanian tinggi.

3. Terbatasnya kemampuan pemasaran hasil produksi pertanian,

perkebunan, kehutanan dan kerajinan

Kesulitan memasarkan hasil pertanian merupakan hal yang umumnya

terjadi dalam industri pertanian di Indonesia, apalagi pada daerah-daerah yang

jauh dari pusat kota. Hal demikianlah yang dialami oleh petani di wilayah

perbatasan Kecamatan Jagoi Babang. Keterbatasan akses pemasaran oleh petani di

kawasan perbatasan Kecamatan Jagoi Babang ini dikarenakan jarak lokasi yang

sangat jauh, minimnya infrastruktur jalan dan keterbatasan kemampuan

keterampilan pemasaran . Hal ini mengakibatkan akses pasar untuk menjual hasil

produksi pertanian menjadi sulit.

Page 53: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 50

Page 54: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 51

4.1. TUJUAN

Tujuan dalam hal ini merupakan arah yang akan dicapai dalam

mewujudkan kawasan perdesaan perbatasan di Kabupaten Bengkayang sebagai

Kawasan Perdesaan Agribisnis. Tujuan dibuat dari isu strategis kawasan yang

merupakan hasil analisis potensi dan masalah. Adapuh tujuan yang diusulkan

untuk merealisasikan kawasan perdesan Agribisnis Kabupaten Bengkayang adalah

sebagai berikut:

1. Mewujudkan usaha pertanian yang berkelanjutan

Tujuan pertama dalam mewujudkan Kawasan Perdesaan Agribisnis

Kabupaten Bengkayang adalah mewujudkan usaha pertanian yang berkelanjutan.

Tujuan ini berangkat dari isu mengenai pemanfaatan lahan pertanian di mana

potensi sawah dan sumber daya air yang cukup tapi tidak optimal dalam

pengolahannya. Usaha Pertanian adalah usaha pemanfaatan lahan pertanian secara

efektif dan efisien dengan mensingkronisasikan fungsi budidaya pertanian secara

luas (pertanian tanaman pangan, hortikultura, perikanan, dan perternakan) sesuai

dengan kondisi kawasan. Berkelanjutan berarti adanya kesinambungan

penggunaan lahan untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan juga adanya

inovasi teknologi tanam dalam pola penanaman tanaman pertanian. Adanya

penjelasan tersebut diharapkan bisa tercipta optimalisasi lahan pertanian di

Kabupaten Bengkayang guna mewujudkan usaha pertanian berkelanjutan dengan

sistem pertanian yang tepat.

2. Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Kawasan Perdesaan Agribisnis

Tidak terlepas dari tujuan yang pertama, tujuan kedua yaitu meningkatkan

produktivtas pertanian kawasan agribisnis mempunyai keterkaitan.

BAB IVTUJUAN DAN SASARAN

Page 55: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 52

Meningkatkan produktivitas pertanian pertama yang dilakukan adalah

mengoptimalkan penggunaan lahan yang selanjutnya didorong oleh faktor

teknologi (alat mesin pertanian) dan infrastruktur pertanian untuk lebih

menambah nilai produksi secara kualitas dan kuantitas. Adanya penggunaan

teknologi dan peningkatan infrastruktur pertanian diharapkan bisa mecapai tujuan

untuk meningkatkan prtoduktivitas usaha pertanian.

3. Mewujudkan kelembagaan yang kredible di Kawasan Perdesaan

Agribisnis

Kelembagaan yang teroganisir merupakan bakal jalannya

organisasai/kelompok yang kokoh dan berkelanjutan. Tujuan mewujudkan

kelembagaan yang kredible diharapkan dapat menjadi wadah kelompok tani di

kawasan perdesaan dalam mengembangkan sektor pertanian. Adanya kelompok

tani yang sistem kelembagaannya baik dan terorganisir diharapkan juga dapat

memberikan program-program perbaikan kapasitas petani dalam peningkatan

kemampuan bertani secara luas.

4. Mewujudkan peningkatan kemampuan pemasaran hasil produksi

pertanian, perkebunan, kehutanan dan kerajinan kawasan perdesaan

perbatasan.

Kemampuan pemasaran sangat berperan bagi keberhasilan penjualan

produk-produk hasil pertanian, sehingga akan meningkatkan pendapatan

masyarakat dan kemudian menggerakkan perekonomian masyarakat di kawasan

perbatasan Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Upaya untuk

merealisasikan tujuan ini dapat dilakukan dengan peningkatan akses transportasi

jalan, pembangunan pasar rakyat, peningkatan keterampilan wirausaha dan

pengembangan industry kecil dan menengah (sentra IKM).

4.2. SASARAN

Sasaran merupakan sesuatu yang menjadi tujuan yaitu apa yang nantinya

akan dicapai. Tercapainya Kawasan Perdesaan perbatasan berbasis agribisnis

Page 56: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 53

merupakan hasil dari perwujudan tiga tujuan yang sudah dijelaskan sebelumnya

dengan beberapa sasaran. Adapun sasaran untuk mencapai tujuan-tujan berikut

adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian tujuan mewujudkan usaha pertanian yang berkelanjutan

dilakukan dengan menyasar pada:

a. Terwujudnya kawasan perdesaan Agribisnis yang berkelanjutan

Adapun sasaran pada poin pertama yaitu terwujudnya kawasan perdesaan

Agribisnis yang berkelanjutan mempunyai fokus pencapaian yaitu

pembuatan rencana kawasan perdesaan yang lebih detail dengan

mempertimbangkan aspek kesesuaian dan bersifat komprehensif. Hal

tersebut bisa menjadikan rencana yang dibuat kedepannya bisa terus

berlanjut.

b. Terwujudnya Pemanfaatan lahan pertanian secara optimal untuk

usaha pertanian

Sasaran terwujudnya pemanfaatan lahan secara optimal untuk pertanian

yaitu tereksplornya potensi lahan yang dimanfaatkan sesuai dengan

kondisinya (kemampuan lahan) yaitu sistem tadah hujan sehingga tercipta

produksi lahan yang maksimal dengan sistem pertanian yang tepat dalam

pengolahan lahan. Adanya hal tesebut diharapkan bisa menamah nilai

efektivitas dan efisiensi lahan terhadap menambahnya nilai hasil produksi

pertanian.

c. Terwujudnya peningkatan kemampuan petani dalam mengelola

lahan

Sasaran kedua dalam pencapaian tujuan mewujudkan usaha pertanian

yang berkelanjutan adalah terwujudnya peningkatan kemampuan petani

dalam mengelola lahan. Keberhasilan pengimplementasian sistem

pertanian yang tepat dalam megolah lahan tidak akan tercipta apabila

kemampuan sumber saya manusia masih rendah. Oleh karena itu perlu

adanya peningkatan kemampuan petani.

Page 57: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 54

d. Terwujudnya keberlanjutan pemanfaatan lahan melalui pola

pertanian berkelanjutan

Keberlanjutan akan tercipta apabila adanya eksistensi dan inovasi dalam

pemanfaatan lahan untuk usaha pertanian. Selain itu keberlanjutan juga

berbicara tentang bagaimana pemanfaatan dan pengolahan lahan yang

ramah terhadap lingkungan. Nilai keberlanjutan juga akan tercipta apabila

tidak adanya ekploitasi lahan berlebihan yang dapat menyebabkan

kerusakan lingkungan (ekosistim sawah) yang juga bisa mengakibatkan

tidak adanya eksistensi pemanfaatan lahan.

2. Meningkatkan Produktivitas Pertanian Kawasan Perdesaan Perbatasan

Berbasis Agribisnis dapat dicapai dengan sasaran sebagai berikut:

a. Terwujudnya peningkatan sarana dan prasana pertanian

Sasaran pertama dalam mewujudkan tujuan meningkatkan produktivitas

pertanian adalah terwujudnya peningkatan sarana dan prasaran pertanian.

Sarana dan prasarana pertanian menjadi penting dalam hal ini karena

apabila metode pengolahan lahan sudah tepat, sumber daya manusia

pertanian dengan kemampuan pertanian yang baik sudah ada, maka

dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang

produksi lahan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu

dalam penyediaannya harus sesuai dengan kesesuaian kondisi kawasan

agar tepat guna. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dalam hal ini

juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Adanya perkembangan

teknologi juga dipengaruhi dengan berkembangnya sarana dan alat/mesin

pertanian yang nantinya akan digunakan. Sehingga perlu adanya

kesesuaian antara alat/mesin dan sarana pertanian berkembang dengan

pemenuhan kebutuhan kawasan pertanian terhadap hal tersebut dalam hal

peningkatan produktivitas pertanian dan lahan.

Page 58: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 55

b. Terwujudnya sistem pengairan yang baik dan pemanfaatan sumber

daya air secara optimal untuk Agribisnis

Bukan hanya metode, manusia, dan material (sarana dan prasarana) saja

dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Optimalisasi potensi lahan

yang dimafaatkan sebagai lahan pertanian tidak akan mencapai tujuan

dalam mewujudkan produktivitas usaha pertanian (Agribisnis) tanpa

adanya optimalisasi potensi sumber daya air yang ada. Sumber daya air

yang dimiliki kawasan perdesaan Agribisnis di Kabupaten Bengkayang

yang melimpah saat ini kurang dimanfaatkan dengan baik. Tidak

teralirinya sawah-sawah merupakan masalah serius yang dihadapi oleh

kawasan perdesaan ini. Padahal adanya sistem pengairan yang baik untuk

dapat mengari sawah-sawah pertanian yang ada merupakan salah satu cara

untuk memberikan kehidupan pada tanaman pertanian dan meingkatkan

produktivitas pertanian. Olah karena itu sasaran kedua dalam

meningkatkan produktivitas pertanian adalah dengan mewujudkan

pemanfaatan sumber daya air secara optimal untuk usaha pertanian.

3. Sasaran untuk mewujudkan kelembagaan kredible adalah :

Terwujudnya Kelembagaan yang kredible di Kawasan Perdesaan

Agribisnis

Sasaran terwujudnya kelembagaan yang kredible dapat dilaksanakan

dengan tiga target pencapaian, yaitu melalui pembentukan kelompok tani

gabungan, pembentukan lembaga keuangan modal produksi, dan lembaga

peningkatan kapasitas petani. Pembentukan kelompok tani gabungan

diharapkan tercapai dengan kelembagaan yang tertata secara strukural dan

terciptanya koordinasi kerjasama antar kelompok tani dalam peningkatan

produktivitas pertanian. Selain itu dengan adanya lembaga keuangan

berfungsi sebagai penjamin pemenuhan modal produksi petani. Peningkatan

kapasistas petani juga menjadi penting yaitu dengan diwadahi oleh lembaga

yang khusus dalam peningkatan petani dibidang pertanian. Hal lain yang

Page 59: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 56

menjadi penting agar kelembagaan tersebut bisa terus berjalan adalah

manajemen pengelolaan lembaga.

4. Sasaran untuk mewujudkan kemampuan pemasaran hasil produksi

pertanian, perkebunan, kehutanan dan kerajinan adalah :

Terwujudnya kemampuan pemasaran hasil produksi pertainan,

perkebunan dan kerajinan kawasan perbatasan.

Sasaran terwujudnya kemampuan pemasaran hasil pertanian dapat

dilaksanakan dengan tiga target pencapaian, yaitu melalui peningkatan

akses jalan, pembangunan pasar rakyat, peningkatan keterampilan

wirausaha dan pengembangan industri kecil dan menengah.

Berdasarkan uraian penjelasan tujuan dan sasaran di atas, dapat

dikemukakan rangkuman tujuan dan sasaran sebagai berikut :

Tabel 4.1.Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan

Perbatasan Berbasis Agribisnis Kabupaten Bengkayang

Isu Strategis Tujuan Sasaran

Tidak terencananya sistempengolahan lahan danpengairan(sistem pertanian) denganbaik

Mewujudkan usahapertanian yangBerkelanjutan (pertaniantanamanpangan, hortikultura,perikanan, dan perternakan)

Terwujudnya kawasanperdesaanAgribsinis yangberkelanjutanTerwujudnya Pemanfaatanlahanpertanian secara optimaluntuk usaha tani dengansistem tadah hujanTerwujudnya Peningkatankemampuan petani dalammengelolalahanTerwujudnya keberlanjutanpemanfaatan lahan melaluipolapertanian surjan

Rendahnya produktivitas Meningkatkan ProduktivitasTerwujudnya peningkatansarana dan prasana produksi

Page 60: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 57

pertaniankarena kurangnya saranaprasaranapertanian dan terjadinyaseranganhama pertanian

Pertanian di KawasanPerdesaanAgribisnis

pertanian

Terwujudnya sistempengairan yangbaik dan pemanfaatan sumberdayaair secara optimal untukusaha pertanian

Mewujudkan kelembagaanyangkredible di kawasanperdesaanAgribisnis.

Terwujudnya kelembagaanyangkredible

Terbatasnya kemampuanpemasaran hasil pertanian

Mewujudkan peningkatankemampuan pemasaran hasilproduksi pertanian, perkebunan,kehutanan dan kerajinankawasan perdesaan perbatasan

Terwujudnya peningkatankemampuan pemasaran hasilproduksi pertanian, perkebunan,kehutanan dan kerajinan kawasanperdesaan perbatasan

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Page 61: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 58

5.1. STRATEGI

Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif

tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran

Pembangunan Kawasan Perdesaan dengan efektif dan efisien. Penyusunan strategi

dan kebijakan pembangunan kawasan perdesaan akan dapat mendukung aktifitas

pembangunan dan menciptakan layanan masyarakat, termasuk di dalamnya

upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan

pemanfaatan teknologi informasi.

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Rumusan strategi menunjukkan

keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah bagi

stakeholder pembangunan daerah.

Langkah yang dilakukan dalam merumuskan strategi, yaitu:

1. Menyusun alternatif pilihan langkah yang dinilai realistis dapat mencapai

tujuan dan sasaran yang ditetapkan;

2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan

ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk

setiap langkah yang akan dipilih; dan

3. Melakukan evaluasi untuk menentukan pilihan langkah yang paling tepat

antara lain dengan menggunakan metode SWOT (Strengths/ Kekuatan;

Weaknesses/ Kelemahan; Opportunities/Peluang; dan Threats/ Tantangan),

dengan langkah-langkah sebagaimana tertuang pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1Identifikasi SWOT

Internal Eksternal(+) Kekuatan1. Tersedianya lahan pertanian dan

perkebunan di kawasan perdesaan2. Budaya gotong royong yang tinggi

(+) Peluang1. Adanya dukungan kebijakan dari

pemerintah, pemerintah provinsi,dan pemerintah kabupaten

BAB IVSTRATEGI DAN KEBIJAKAN

Page 62: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 59

3. Kelembagaan masyarakat mendukung4. Kaya akan Potensi SDA

2. Adanya dukungan pendanaanpemerintah, swasta dan pihak-pihaklainnya

3. Adanya kerjasama lintas sektor4. Posisi strategis kawasan perdesaan

yang terletak di perbatasan

(-) Kelemahan1. Pemanfaatan lahan pertanian dan

perkebunan di kawasan perdesaanbelum optimal

2. Infrastruktur dasar yang masih terbatas3. Potensi SDA belum dikelola secara

optimal4. SDM belum diberdayakan secara

optimal

(-) Ancaman1. Pasar bebas Masyarakat Ekonomi

Asean (MEA)2. SDA dieksploitasi secara illegal oleh

pihak Asing3. Alih fungsi lahan pertanian4. Terisolasinya wilayah Perbatasan

Pemetaan SWOT di atas sangat penting untuk memahami kondisi riil daerah

termasuk di dalamnya Pemerintah Daerah. Atas dasar informasi yang telah terbagi

4 (empat) kuadran di atas dirumuskan alternatif strategi sebagai berikut:

Tabel 5.2Penentuan Alternatif Strategi dan Indikator Sasaran

Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbatasan Berbasis Agribisnis

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang:1. Adanya dukungan

kebijakan daripemerintah, pemerintahprovinsi, danpemerintah kabupaten

2. Adanya dukunganpendanaan pemerintah,swasta dan pihak-pihaklainnya

3. Adanya kerjasamalintas sektor

4. Posisi strategiskawasan perdesaanyang terletak diperbatasan.

Ancaman:1. Pasar bebas Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA)2. SDA dieksploitasi secara

illegal oleh pihak Asing3. Alih fungsi lahan

pertanian4. Terisolasinya wilayah

Perbatasan

Kekuatan:1. Tersedianya lahan

pertanian danperkebunan di kawasan

Alternatif Strategi:1. Pemanfaatan lahan

pertanian secaraoptimal sesuai

Alternatif Strategi:1. Pemanfaatan lahan

pertanian kawasanperdesaan untuk

Page 63: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 60

perdesaan2. Budaya gotong royong

yang tinggi3. Kelembagaan

masyarakat mendukung4. Potensi SDA

mendukung

kebijakan pemerintah2. Peningkatan dukungan

pendanaan pemerintah,swasta dan pihak-pihaklain sertamemaksimalkanbudaya gotong-royongmasyarakat

3. Peningkatan kerjasamalintas sektor dankelembagaanmasyarakat

4. Pemanfaatan SDA dikawasan perdesaanperbatasan

mengatasi Alih fungsilahan pertanian

2. Peningkatan kompetensitenaga kerja dalammenghadapi Pasar bebasMasyarakat EkonomiAsean (MEA)

3. Penguatan budaya dankearifan lokal dalamrangka mengatasi Illegaltrading oleh pihakAsing.

4. PeningkatanInfrastruktur wilayahperbatasan secaramaksimal.

Kelemahan:1. Pemanfaatan lahan

pertanian kawasanperdesaan belumoptimal

2. Infrastruktur dasar yangmasih terbatas

3. SDM belumdiberdayakan secaraoptimal

4. Potensi SDA belumdikelola secara optimal

Alternatif Strategi:1. Peningkatan dukungan

kebijakan daripemerintah, pemerintahprovinsi, danpemerintah kabupatendalam pemanfaatanlahan pertanian danperkebunan di kawasanperdesaan

2. Penguatan dukunganpendanaan pemerintah,swasta dan pihak-pihaklainnya untukmeningkatkaninfrastruktur dasar yangmasih terbatas

3. Peningkatan kerjasamalintas sektor untukpengelolaan potensiSDA

4. Pemberdayaan SDMkawasan perdesaanperbatasan secaraoptimal.

Alternatif Strategi:1. Pemanfaatan lahan

pertanian danperkebunan di kawasanperdesaan secaraoptimal

2. PembangunanInfrastruktur dasardengan memperhatikanRTRW

3. Peningkatan kompetensitenaga kerja dalammenghadapi Pasar bebasMasyarakat EkonomiAsean (MEA)

4. Pengelolaan potensiSDA secara optimal

Berdasarkan matrik SWOT di atas, maka dapat disusun prioritas

implementasi strategi, guna mewujudkan kawasan perdesaan perbatasan berbasis

agribisnis Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang sebagai berikut :

Page 64: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 61

1. Pembuatan rencana spasial kawasan dan rencana detail Kawasan Perdesaan

Perbatasan berbasis agribisnis

2. Optimalisasi lahan pertanian dengan sistem surjan

3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang agribisnis surjan

4. Peningkatan inovasi teknologi tanam oleh petani

5. Peningkatan kelengkapan sarana prasarana produksi pertanian dan alat mesin

pertanian

6. Peningkatan sistem pengairan pertanian di kawasan perdesaan

7. Peningkatan pemanfaatan sumber daya air untuk usaha Pertanian dengan

perbaikan saluran irigasi

8. Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan pertanian yang kredible

9. Peningkatan akses pemasaran hasil pertanian

10. Peningkatan kemampuan wirausaha masyarakat

11. Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat

5.2. KEBIJAKAN

Berdasarkan hasil analisis isu strategis, rumusan tujuan, sasaran, dan

strategi, maka tahap selanjutnya adalah perumusan arah kebijakan dalam rangka

mewujudkan Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Perbatasan Berbasis

Agribisnis di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Berikut arah

kebijakan dalam mencapai strategi pembangunannya:

1. Menyusun rencana kawasan yang komprehensif yang sesuai dengan kondisi

Kawasan Perdesaan Perbatasan

2. Meningkatkan produktivitas pertanian melalui intensifikasi dan diversifikasi

dengan pengembangan sistem surjan yang komprehensif

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang agribisnis

4. Meningkatan pemanfaatan inovasi teknologi pertanian oleh petani di kawasan

perbatasan

5. Meningkatkan kelengkapan sarana prasarana produksi pertanian dan

alat/mesin pertanian yang dibutuhkan

Page 65: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 62

6. Mewujudkan sistem pengairan pertanian yang sesuai dengan karakteristik

kawasan perdesaan perbatasan.

7. Meningkatkan jaringan irigasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber

daya air untuk agribisnis berkelanjutan

8. Meningkatkan peran kelembagaan kelompok tani

9. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian

10. Meningkatkan keterampilan dan kreativitas wirausaha masyarakat.

11. Meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kebijakan Pembangunan Kawasan Perdesaan Perbatasan merupakan

pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang diinginkan. Kebijakan Pembangunan Kawasan Perdesaan Perbatasan

Berbasis Agribisnis di Kecamatan JagoiBabang Kabupaten Bengkayang

menghubungkan antara strategi pembangunan yang dipilih dengan pencapaian

tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan, yang digambarkan sebagai berikut:

Tabel 5.1.Strategi dan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Kawasan

Perdesaan Perbatasan Berbasis Agribisnis Kecamatan Jagoi BabangKabupaten Bengkayang

Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi Arahkebijakan

Keterbatasanperencanaanusaha pertaniandalam pemanfaatan lahandengan sistempengairan yangbaik

MewujudkanKawasanagribisnis Yanglestari danberkelanjutan

Terwujudnyapemanfaatanlahanpertanianscara optimaluntuk usahatani dengansistem surjan.

Optimalisasilahan pertaniandengan sistemsurjan

Meningkatkanproduktivitaspertanianmelaluiintensifikasi dandiversifikasidenganpengembangansistem surjanyangkomprehensif.

Terwujudnyapeningkatankemampuanpetani dalammengelolalahan.

Peningkatankapasitas SDMdalam bidangusaha pertaniansurjan berkelanjutan

Meningkatnyakemampuanmasyarakat dalambidang pertaniansurjan berkelanjutan.

Page 66: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVIEW RPKP PERBATASAN AGRIBISNIS KECAMATAN JAGOI BABANGKABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 63

Terwujudnyapemanfaataninovasiteknologipertanian .

Peningkatanpemanfaataninovasi teknologipertanian olehpetani .

Meningkatanpemanfaataninovasi teknologipertanian olehpetani di kawasanperbatasan.

Rendahnyaproduktivitaspertaniankarenakurangnyasarana prasaranapertaniansertaterjadinyaseranganhamapertanian

Meningkatkanproduktivitaspertanian dikawasanperdesaanperbatasanberbasisagribisnis

Terwujudnyasarana danprasaranaproduksipertanian

Peningkatankelengkapansarana prasaranaproduksipertanian, alatdan mesinpertanian(alsintan)

Meningkatkankelengkap ansarana prasaranaproduksipertanian, alat danmesin pertanian(alsintan)

Terwujudnyasistempengairan yangbaik danpemanfaatansumber daya airsecara optimaluntuk agribisnis

Peningkatansistem pengairanpertanian dikawasanperbatasan

Mewujudkansistem pengairanpertanian yangsesuai dengankarakteristikkawasanperbatasan

Peningkatanpemanfaatansumber daya airuntuk agribisnisberkelanjutandenganperbaikansaluran irigasi.

Meningkatkanjaringan irigasiuntukmengoptimalkanpemanfaatansumber daya airuntuk agribisnisberkelanjutan

MewujudkanKelembagaanyang kredibledikawasanperdesaanBerbasisagribisnis

Terwujudnyakelembagaanyang kredible

Peningka tanperan dan fungsikelembagaanpertanian yangkredibel

Pembentu kankelembagaankelompok tani

Terbatasnyakemampuanpemasaran hasilproduksipertanian,perkebunan dankerajinan

Mewujudkanpeningkatankemampuanpemasaran hasilproduksi pertanian, perkebunandan kerajinankawasan perbatasan

Terwujud nyapeningkatankemampuanpemasaran hasilproduksipertainan,perkebunan dankerajinankawasanperbatasan

Peningkatanakses pemasaranhasil pertanian,perkebunan,kerajinan.

Meningkatkanpemasaran hasilpertanian,perkebunan,kerajinan

PeningkatanKemampuanWirausaha danPemberdayaanekonomimasyarakat

Meningkatkanketerampilan &kreativitaswirausaha untukmeningkatkanekonomimasyarakat

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Page 67: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 65

6.1. PROGRAM, KEGIATAN, PENDANAAN

Perumusan Program Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan

(RPKP) lima tahun ke depan merupakan kelanjutan dari perumusan kebijakan

pembangunan sebelumnya. Program adalah instrumen kebijakan yang

berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/

lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi

anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Instansi

Pemerintah.

Perumusan program Rencana Pembangunan Kawasan

Perdesaan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Program harus disusun dalam kerangka strategis Rencana Pembangunan

Kawasan Perdesaan, yaitu harus memperhitungkan bahwa program yang

dirumuskan merupakan salah satu elemen dalam mengatasi permasalahan

atau mengembangkan potensi Kawasan Perdesaan.

b. Penyusunan program harus melibatkan TKPKP, lembaga pemerintah, dan

masyarakat desa terkait untuklmeningkatkan rasa tanggung jawab atas

pencapaian kinerja program.

c. Penamaan program dengan kalimat sederhana, ringkas mudah dimengerti

sehingga dapat dijabarkan kedalam kegiatan.

d. Program harus didefinisikan sebagai cara untuk mencapai target kinerja

sasaran melalui strategi dan kebijakan.

Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program

sebagai arah dari pencapaian kinerja yang memberikan kontribusi bagi

pencapaian tujuan pembangunan. Kegiatan mempunyai jangka waktu

BAB VIPROGRAM, KEGIATAN, PENDANAAN

DAN INDIKATOR CAPAIAN

Page 68: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 66

minimal satu tahun atau lebih sesuai dengan program pembangunan yang

direncanakan sepanjang periode lima tahun pembangunan. Didalam

penyusunan kegiatan harus mencantumkan: nama kegiatan, lokasi, volume,

satuan, dan waktu pelaksanaan. Dalam pendanaan, disebutkan jumlah biaya

dan sumber dana yang membiayai dalam menjalankan kegiatan tersebut.

rincian Program, Kegiatan Dan pendanaan RPKP Perbatasan berbasis

Agribisnis Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dapat dilihat pada

Tabel 6.1.

6.2. INDIKATOR CAPAIAN

Setelah program, kegiatan dan pendanaan diketahui maka langkah

selanjutnya adalah menetapkan indikator capaian tahunan. Penetapan indikator

capaian bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan

pencapaian tujuan dan sasaran dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

pembangunan kawasan perdesaan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi

pencapaian indikator program pembangunan setiap tahun atau indikator

capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang

diinginkan pada akhir periode Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan dapat

dicapai.

Indikator capaian tahunan pada RPKP Perbatasan Berbasis

Agribisnis Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

ditunjukkan pada Tabel 6.2

Page 69: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 67

Tabel 6.1.Program, Kegiatan Dan Pendanaan

No Program Kegiatan IndikatorCapaian

Lokasi Volume Satuan JumlahBiaya

SumberDana

WaktuPelaksanaan2017

2018

2019

2020

2021

Isu Strategis 1 : Tidak Terencananya usaha pertanian dalam pemanfaatan lahan dengan sistem pengairan yang baik.Tujuan : Mewujudkan usaha pertanian (agribisnis) yang lestari dan berkelanjutan.

1 Penataan sawahdengan sistempertanian surjan

Pencetakan sawahuntuk surjan yangsesuai dengankondisi lahan.

Luas lahanpertaniandengansystem surjanbertambahdari tahun ketahun

Dusun BelidaDesa SekidaDilaksanakanoleh DITZIADTNI AD

44,11 Ha 706.760.000 APBN

Ds Kumba 100 Ha APBN

Ds SinarBaru >45 Ha APBNDs SekidaDusun Kindau

20-30 HaHa

APBN

Ds Gersik 148 Ha APBNDs Jagoi 219 Ha APBNDs Semunying 200 Ha APBN

2 Peningkatankapasitasmasyarakat dalambidang pertanianberkelanjutan

Pelatihan danpenyuluhanagribisnis

Meningkat-nya jumlahpetani yangmampumengolahlahan dengansistem surjan

Ds KumbaDs Sinar BaruDs GersikDs. JagoiDs SekidaDs Semunying

222525272830

OrangOrangOrangOrangOrangOrang

APBDAPBDAPBDAPBDAPBDAPBD

Page 70: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 68

Penyediaan tenagapenyuluh danpendampinglapangan yangterdidik

Tersedianyajumlah tenagapenyuluh danpendampingusahapertanian

Penyuluhpertanian diKecamatanJagoi Babang

3 Orang

Pelatihanpenyuluh danpendampinglapangan

Meningkatnya jumlahpenyuluhpertanianyang mampumendidikpetani dikawasan desaperbatasan.

Penyuluhpertanian diKecamatanJagoi Babang

1 Orang APBDAPBN

SLPHP (Sekolahlapangpengendalianhama pertanian)

Meningkatnya jumlahpetani yangmampumengendalikan hamapertanian.

Ds KumbaDs Sinar BaruDs GersikDs JagoiDs SekidaDs Semunying

222525272830

OrangOrangOrangOrangOrangOrang

APBDAPBDAPBDAPBDAPBDAPBD

3 Peningkatanpemanfaatanteknologipertanian olehpetani

Pelatihanpenggunaan alatdan mesinpertanian

Meningkatnya jumlahpetani yangmenggunakan alsintan

Ds KumbaDs Sinar BaruDs GersikDs JagoiDs SekidaDs Semunying

Perwakilandari

setiapkelompok

Kelompoktani

Page 71: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 69

Isu Strategis 2 : Rendahnya produktivitas pertanian karena kurangnya sarana prasarana pertanian dan terjadinya serangan hama pertanianTujuan ke-1 : Mewujudkan produktivitas pertanian di kawasan perbatasan.No Program Kegiatan Indikator

CapaianLokasi Volume Satuan Jumlah

BiayaSumber

DanaWaktu

Pelaksanaan2017

2018

2019

2020

2021

4 Penyediaan saranaproduksi, alat danmesin pertanian(alsintan)

Penyediaan benihunggul padi

Tercukupinyajumlahkebutuhanbenih unggulpadi saatmusim tanam

Ds JagoiDs SekidaDs KumbaDs Sinar Baru

50458520

HaHaHaHa

----

APBNAPBNAPBNAPBN

Ds SekidaDs JagoiDs KumbaDs Gersik

75602020

HaHaHaHa

90.525.00072.420.00024.140.00024.140.000

APBNAPBNAPBNAPBN

Ds JagoiDs SekidaDs KumbaDs Sinar BaruDs SemunyingDs Gersik

110120105100100100

HaHaHaHaHaHa

APBNAPBNAPBNAPBNAPBNAPBN

Penyediaan benihunggul jagung

Tercukupinyajumlahkebutuhanbenih ungguljagung saatmusim tanam

Kumba(Benih jagung)

751.125

HaKg

APBN

Ds Kumba

Ds Jagoi

752.250

25625

HaKg

HaKg

128.250.000

11.250.000

APBN

APBN

Page 72: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 70

Ds Sekida

Ds Sinar Baru

Ds Gersik

10250

8200

7175

HaKg

HaKg

HaKg

4.500.000

3.600.000

3.150.000

APBN

APBN

APBN

Penyediaangudangpenympanan hasilpertanian

Tersedianyagudangpenyimpananhasilpertanian

Padi :Sekida

Jagung :Kumba

1

1

Unit

Unit

APBN

Penyediaan pupukuntukpeningkatanproduktivitaspertanian

Tercukupinyaketersediaanpupuk .

Pupuk UntukPadi :Ds JagoiDs SekidaDs KumbaDs GersikDs Sinar BaruDs semunying

110120105100100100

HaHaHaHaHaHa

APBN

Pupuk UntukJagung :Ds JagoiDs SekidaDs KumbaDs GersikDs Sinar Baru

25107578

HaHaHaHaHa

APBN

Page 73: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 71

Ds semunying ….. Ha

Penyediaanalsintan

Tercukupinyajumlahalsintan.

Ds Jagoi :Traktor roda 2& Pompa Air.

1 Unit APBN

Ds Jagoi : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power Tresher

(mesinperontok padi).

213

1

UnitUnitUnit

Unit

APBNAPBNAPBN

APBN

Ds Kumba : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power Tresher

(mesin perontokpadi).

Mesinpenggilingjagung

MesinPengeringJagung

Traktor roda 4 Eksafator mini

PC 135X

213

2

2

2

11

UnitUnitUnit

Unit

Unit

Unit

UnitUnit

Page 74: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 72

Ds Sekida : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power

Tresher(mesinperontokpadi).

213

1

UnitUnitUnit

Unit

Ds Gersik : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power

Tresher(mesinperontokpadi).

213

1

UnitUnitUnit

Unit

Ds Sinar Baru : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power

Tresher(mesinperontok

213

1

UnitUnitUnit

Unit

Page 75: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 73

padi).

Ds Semunying : Hard Spayer Pompa air Traktor roda

dua Power Tresher

(mesinperontok padi).

Penyediaanbengkel perbaikandan perawatanalsintan

Tersedianyabengkeluntukperbaikan danperawatanalsintan.

Kumba(SimpangEmpat)

1 Unit APBN

5 Pencegahan danpenanggulanganpenyakit tanamandan ternak

Penyediaan obat-obatan pertanian

Tercukuinyakebutuhanobat-obatanpertanian Herbisida,

utk 1 Hadiperlukan2 liter;

Insektisida,utk 1 Hadiperlukan2 liter;

Fungisida,

Ds Jagoi:110 Ha

550 Liter APBNAPBD

Ds Sekida :120 Ha

600 Liter APBNAPBD

Ds Kumba:105 Ha

525 Liter APBNAPBD

Ds Gersik :100 Ha

500 Liter APBNAPBD

Ds Sinar Baru :100 Ha

500 Liter APBNAPBD

Page 76: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 74

utk 1 Hadiperlukan1 liter

Ds Semunying:100 Ha

500 Liter APBNAPBD

6 Penyediaanprasaranaproduksipertanian

Rehabilitasi /pemeliharaan danpembangunanjalan & jembatanuntuk transportasipengangkutan /pemasaran hasilproduksi.

Lancarnyaaksesibilitaspertanianterhadappetani danpasar

JaringanIrigasi AirTanah dangkal& dalam :Ds KumbaDs Sinar BaruDs Jagoi

1 Unit APBD

Dam Parit :Ds Sekida

1 Unit APBD

Dam parit :Ds Jagoi

1 Unit APBD

Dam Parit danPintu Air :Ds Jagoi

1 Unit APBD

Jalan usaha tani Tersedianyajalan usahatani untukkemudahanaksesibilitaspetanimenuju lahanpertanian

Kumba 8 Km

Sinar baru 62

KmJemba

tanSekida 5 Km

Jagoi 101

KmJemba

tanGersik 5 KmSemunying 5 Km

Page 77: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 75

1 Jembatan

7 Tata kelolasumber daya air dilahan pertaniandalam kawasanperbatasan

PembuatanEmbung

Terbangunnya embunguntukpengairanpertanian

Ds Sekida 1 Unit APBD

Kumba :3 Ha

1 Unit

Sinar baru:30m x 30m

1 Unit

Jagoi:1 Ha

1 Unit

Sekida:30mx30m

1 Unit

Gersik :50m x 50m

1 Unit

Semunying :50 x 50m

1 Unit

8 Perbaikan danperluasan jaringanirigasi primer dansekunder

Rehabilitasi danperluasanjaringan irigasiprimer dansekunder

Tersedianyajaringanirigasi primerdan sekunderyangmemadaiuntuk lahanpertanian

Kumba: 12 Km,3 pintu air,Sinar baru:1 Km(di Dusun Peleng)Jagoi: 15 km

Sekida: 2 Km

Gersik: 7 Km

Semunying:4 Km

9 Perbaikan danperluasan jaringanirigasi tersier.

Rehabilitasi danperluasanjaringan irigasi

Tersedianyajaringanirigasi tersier.

Ds Jagoi

Ds Sekida

Page 78: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 76

tersierDs Kumba

Ds Gersik

Ds Sinar Baru

Ds Semunying

Isu Strategis 2 : Rendahnya produktivitas pertanian karena kurangnya sarana prasarana pertanian dan terjadinya serangan hama pertanianTujuan ke-2 : Mewujudkan kelembagaan yang kredibel di kawasan perbatasan

No Program Kegiatan IndikatorCapaian

Lokasi Volume Satuan JumlahBiaya

SumberDana

WaktuPelaksanaan

2017

2018

2019

2020

2021

10 Pembentukankelembagaankelompok tani

Peningkatankapasitas badankoordinasiterpadu

Meningkatnya kapasitasbadankoordinasiterpadu

Ds Jagoi(terbentuk April2018)

1 Kegiatan

PeningkatankapasitasBUMDESMAkawasanperdesaan

MeningkatnyakapasistasBUMDESMA kawasanperdesaanperbatasan

Ds Sekida(terbentuk April2018)

1 Kegiatan

Page 79: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 77

kecamatanJagoi Babang

Pembentukankelompokpengelola gudangpertanian danpemasaran

Terbentuknyakelompokpengelolagudangpertanian danpemasaran.

Ds Sekida 1 Kelompok

Pembentukankelompokmasyarakat untukperawatan danperbaikanalsintan.

Terbentuknyakelompokmasyarakatuntukperawatandan perbaikanalsintan.

Ds Kumba 1 Kelompok

Isu Strategis 3 :Terbatasnya kemampuan pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan kerajinanTujuan : Mewujudkan peningkatan kemampuan pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan kerajinan

kawasan perdesaan perbatasan.

No Program Kegiatan IndikatorCapaian

Lokasi Volume Satuan JumlahBiaya

SumberDana

WaktuPelaksanaan

11 PembentukanKampung Kreatif

PembentukanKampung Kreatif

Terbentuknyakampungkreatif

Desa Sekida 1 Lokasi APBN

12 Pembangunanpasar rakyat

Pembentukanpasar sentrarakyat

Terbangunnya pasarrakyat

Desa Jagoi,Dusun Take(Lahan seluas 4 Ha)

1 Unit APBN

13 PelatihanPengelolaan PasarRakyat

Peningkatankemampuanpengelolaan pasar

Meningkatnyakemampuan

Desa Jagoi 1 Kegiatan APBN

Page 80: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 78

rakyat mengelolapasar rakyat

14 Sosialisasi,pelatihan,pendampingankewirausahaandalam upayapengembanganindustri kecil danmenengah(Sentra IKM)

Peningkatankemampuanmasyarakat dalampengelolaanindustri kecil danmenengah

Meningkatnyaketerampilan& kreativitaswirausahamasyarakatdalampengelolaanindustry kecil& menengah.

Desa JagoiDesa Sekida

1 Kegiatan APBNAPBD

Page 81: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 65

Tabel 6.2.Indikator Capaian Tahunan

Program Kegiatan KondisiKinerjaPadaAwalRPKP

(Tahun)

Capaian Kinerja Dan Kerangka Pendanaan Penanggung

JawabTahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi Kinerja Pada

Akhir Periode RPKPTarget Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Penataan sawahdengan sistempertanian surjan

Pencetakansawah untuksurjan yangsesuai dengankondisi lahan.

Peningkatankapasitasmasyarakat dalambidang pertanianberkelanjutan

Pelatihan danpenyuluhanagribisnis

Penyediaantenaga penyuluhdan pendampinglapangan yangterdidikPelatihanpenyuluh danpendampinglapanganSLPHP(Sekolah lapangpengendalian

Page 82: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 66

hama pertanian)Peningkatanpemanfaatanteknologi pertanianoleh petani

Pelatihanpenggunaan alatdan mesinpertanian

Penyedia an saranaproduksi, alat danmesin pertanian(alsintan)

Penyediaanbenih unggulpadi

Penyediaanbenih ungguljagungPenyediaangudangpenympananhasil pertanianPenyediaanpupuk untukpeningkatanproduktivitaspertanianPenyediaanalsintanPenyediaanbengkelperbaikan danperawatanalsintan

Pencegahan dan Penyediaan

Page 83: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 67

penanggu langanpenyakit tanamandan ternak

obat-obatanpertanian

Penyedia anprasarana produksipertanian

Rehabilitasi /pemeliharaandan pembangunan jalan &jembatan untuktransportasipengangku tan /pemasaran hasilproduksi.Jalan usaha tani

Tata kelola sumberdaya air di lahanpertanian dalamkawasan perbatasan

PembuatanEmbung

Perbaikan danperluasan jaringanirigasi primer dansekunder

Rehabilitasi danperluasanjaringan irigasiprimer dansekunder

Perbaikan danperluasan jaringanirigasi tersier.

Rehabilitasi danperluasanjaringan irigasitersier

Pembentukankelembagaankelompok tani

Peningkatankapasitas badankoordinasi

Page 84: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 68

terpaduPeningkatankapasitasBUMDESMAkawasanperdesaanPembentukankelompokpengelolagudangpertanian danpemasaran

Pembentukankelompokmasyarakatuntuk perawatandan perbaikanalsintan.

PembentukanKampung Kreatif

PembentukanKampungKreatif

Pembangunanpasar rakyat

Pembentukanpasar sentrarakyat

Pelatihanpengelolaan pasarrakyat

Peningkatankemampuanpengelolaan

Page 85: REVIEW - bengkayangkab.go.id...KABUPATEN BENGKAYANG, TAHUN 2018 8 subsistem budidaya, pemasaran dan pengolahan atau agroindustri pedesaan dapat menjadi fase transisi menuju …

REVISI RPKP PERBATASAN BERBASIS AGRIBISNIS KABUPATENBENGKAYANG, TAHUN 2018 69

pasar rakyatSosialisasi,pelatihan,Pendampi ngankewirausahaandalam upayapengembanganindustri kecil danmenengah(Sentra IKM)

Peningkatankemampuanmasyarakatdalampengelolaanindustri kecildan menengah