3
Cinderella, Dongeng yang Bereinkarnasi (Mutia Fauzia) Cinderella terlahir kembali. Kenneth Branagh mampu membawa dongeng klasik ini menjadi sebuah film yang lebih modern tanpa merusak esensinya. FANTASY/ROMANCE: United States, 2015 U.S. Release Date: 2015-03-13 Running Length: 1:42 MPAA Classification: PG Cast: Lily James, Richard Madden, Cate Blanchett, Hayley Atwell, Helena Bonham Carter, Ben Chaplin, Sophie McShera, Holliday Grainger, Derek Jacobi, Stellan Skarsgard, Nonso Anozie Director: Kenneth Branagh Screenplay: Chris Weitz Cinematography: Haris Zambarloukos Music: Patrick Doyle U.S. Distributor: Walt Disney Pictures Untuk mengubah sebuah film animasi atau kartun menjadi life-action bukan hal yang mudah. Namun, Kenneth Branagh berhasil mengangkat kembali film Cinderella yang sebelumnya pernah diproduksi oleh Walt Disney pada tahun 1950 tanpa menghancurkan ekspektasi penikmat film terhadap film Cinderella versi modern ini. Dengan mengubah beberapa alur cerita tanpa menghancurkan keseluruhan isi cerita, Branagh mampu untuk menyuguhkan sebuah kisah yang akan membawa para penonton yang pernah melihat versi sebelumnya ke dalam sebuah nostalgia. Untuk mereka yang belum pernah menikmati versi 1950nya, film ini akan memberikan sebuah efek delusi yang menyenangkan.

Review Film

  • Upload
    peep

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Review Film Cinderella

Citation preview

Cinderella, Dongeng yang Bereinkarnasi(Mutia Fauzia)

Cinderella terlahir kembali. Kenneth Branagh mampu membawa dongeng klasik ini menjadi sebuah film yang lebih modern tanpa merusak esensinya.

FANTASY/ROMANCE:United States, 2015U.S. Release Date: 2015-03-13Running Length: 1:42MPAA Classification: PGCast: Lily James, Richard Madden, Cate Blanchett, Hayley Atwell, Helena Bonham Carter, Ben Chaplin, Sophie McShera, Holliday Grainger, Derek Jacobi, Stellan Skarsgard, Nonso AnozieDirector: Kenneth BranaghScreenplay: Chris WeitzCinematography: Haris ZambarloukosMusic: Patrick DoyleU.S. Distributor: Walt Disney Pictures

Untuk mengubah sebuah film animasi atau kartun menjadi life-action bukan hal yang mudah. Namun, Kenneth Branagh berhasil mengangkat kembali film Cinderella yang sebelumnya pernah diproduksi oleh Walt Disney pada tahun 1950 tanpa menghancurkan ekspektasi penikmat film terhadap film Cinderella versi modern ini. Dengan mengubah beberapa alur cerita tanpa menghancurkan keseluruhan isi cerita, Branagh mampu untuk menyuguhkan sebuah kisah yang akan membawa para penonton yang pernah melihat versi sebelumnya ke dalam sebuah nostalgia. Untuk mereka yang belum pernah menikmati versi 1950nya, film ini akan memberikan sebuah efek delusi yang menyenangkan.Setelah versi klasik 1950, kisah Cinderella memang sudah sering diadaptasi ke dalam beberapa film seperti CinderFella yang diproduksi oleh Jerry Lewis pada 1960, Ever After: A Cinderella Story di tahun 1998, Ella Enchanted pada tahun 2006 yang diperankan oleh Anne Hatheway dan Into the Woods yang diperankan oleh Anna Kendrick rilis beberapa bulan kemudian. Semua adaptasi dari kisah Cinderella yang telah disebutkan sebelumnya memiliki jalan cerita yang tidak jauh berbeda dengan kisah Cinderella klasik, namun dengan bentuk adaptasi yang berbeda-beda. Yang membuat kisah Cinderella modern milik Branagh dengan beberapa kisah adaptasi sebelumnya adalah kesesuaian dari bentuk serta jalan cerita yang nyaris sama dengan versi klasik dari Cinderella pada tahun 1950-an.Kisah Cinderella versi tahun 2015 ini dibuka dengan sebuah kisah tentang Ella (Lily James) yang harus menghadapi kematian ibunya (Hayley Atwell) ketika usianya masih belia dan memberikan pesan terakhir have courage and be kind. Ayahnya (Ben Chaplin) kemudian memutuskan untuk memberi Ella seorang ibu tiri yang telah memiliki dua orang anak Anastasia (Holiday Grainger) dan Drizella (Sophie McSherra). Sang Ibu Tiri yang bernama Tremaine ternyata bukanlah sesosok ibu yang baik untuk Ella. Setelah ayah Ella meninggal karena kecelakaan dalam sebuah perjalanan bisnis, Tremaine menjadikan Ella seorang pembantu untuk anak-anaknya yang juga berwatak culas. Mereka bertiga kemudian memberi sebutan baru untuk Ella, yaitu Cinderella dikarenakan wajahnya yang berdebu karena hidup di loteng.Jalan cerita yang berbeda dari kisah Cinderella yang lebih modern dibandingkan kisah Cinderella sebelumnya adalah kisah pertemuan Ella dengan sang Pangeran. Jika di Cinderella versi 1950an sang Pangeran hanya muncul di pesta dansa saja, di sini Ella sudah bertemu dengan sang Pangeran tanpa saling mengenal satu sama lain. Mereka berdua bertemu di hutan ketika sang Pangeran sedang berburu. Sang Pangeran jatuh hati karena kebaikan hati dan keberanian yang dimiliki Ella ketika meminta dirinya untuk melepaskan rusa buruannya.Cinderella versi Kenneth Branagh ini jelas memiliki daya tarik khusus untuk semua kalangan penikmat film tanpa memandang usia. Tentu saja, happy ending khas film Disney disuguhkan dengan cukup apik dan memikat di film ini. Jalan cerita yang ceenderung mudah untuk dicerna serta menghibur membuat kisah ini cocok untuk dinikmati bersama keluarga maupun teman sebaya.