Click here to load reader
Upload
dwi-ahmed
View
219
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
genetika molekuler sapi potong
Citation preview
Tugas: Ilmu ternak Potong dan Ruminansia Lanjut Dwi Ahmad Priyadi15/391200/PPT/00923
Resum: Jurnal of Benetic Engineering and Biotechnology (2014) 12. 143-147
Nukleotida Polimerphisme Tunggal (Single Nucleotide Polymorphism) gen Insulin-like
Growth Factor Binding Protein-3 pada Sapi Mesir (Egyptian)
Othman E. Othman, Sally S. Alam, Sekena H. Abd El-AziemCell Biology Department, National Reserch Centre, Dokki, Egypt
Pendahuluan
Gen Insulin-like Growth Factor Binding Protein-3 (IGFBP-3) adalah gen struktural
yang bertanggungjawab pada banyak pengaruh di sistem insulin-like growth factors (IGFs).
Gen ini dipertimbangkan sebagai gen kandidat untuk sifat pertumbuhan dan reproduksi.
IGFBP-3 merupakan keluarga dari sekurangnya 6 protein homolog yang mengikat IGFs dan
banyak mengatur aksi biologisnya. IGFBP-3 digunakan sebagai marker untuk fungsi-fungsi
tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, kekebalan, dan keseimbangan
energi. Di Mesir, sapi merupakan penghasil daguing dan susu yang penting, maka dari itu
untuk kepentingan seleksi polimorphisme gen ini perlu diteliti.
Materi Metode
Sampel darah diambil dari 46 ekor sapi Mesir. Genom DNA diekstrak dengan metode
Miller termodifikasi. Fragmen DNA tersebut di perbanyak dengan PCR metode Mullis,
kemudian diamplifikasi dengan elktoforesis agarose. Perbanyakan fragmen gen IGFBP-3 sapi
pada 651-bp dan didigesti dengan tiga enzim endonuklease; HaeIII, MspI, dan TaqI. Digesti
produk PCR dengan enzim endonuklease MspI dan TaqI menghasilkan pola restriksi yang
mirip pada semua ternak yang dites. Produk PCR juga di squensi di Macrogen Incorporation
(Seoul, Korea), kemudian hasil squensi di masukkan ke GenBank.
Hasil dan Pembahasan
Digesti produk PCR dengan enzim retriksi HaeIII tersingkap tiga genotif yang berbeda
pada Sapi Mesir dan terlihat dua alel; alel A dengan 7 fragmen yang terdigesti dihasilkan dari
6 titik restriksi dan alel C dengan 8 fragmen yang terdigesti dihasilkan dari 7 titik restriksi; 6
titik di alel A pada penambahan titik restriksi lain di posisi 289^299 seperti pada hasil SNP (A
→ C) pada alel C di posisi 299. Primer mengapit 651-bp yang didalamnya bagian dari ekson
2, intron 2, ekson 3, dan bagian dari intron 3. Digesti dengan enzim MspI menghasilkan hasil
yang serupa pada semua ternak, memotong di titik C^CGA di posisi 506^507 dan
menghasilkan ukuran fragmen 506-bp dan 145-bp. Digesti produk PCR dengan enzim TaqI
Tugas: Ilmu ternak Potong dan Ruminansia Lanjut Dwi Ahmad Priyadi15/391200/PPT/00923
juga mwnunjukkan hasil yang sama pada semua ternak, dan memotong titil T^CGA pada
posisi 411^412 dan menghasilkan 2 fragmen pada ukuran 411-bp dan 240-bp. Pola restriksi
dari IGFBP-3/HaeIII menunjukkan 46 sapi yang diuji adalah bergenotif AA, CC, dan AC
dengan frekuensi berurutan 21,74%, 21,74%, dan 56,52%. Efek IGFBP-3 pada IGF-1 dapat
menghambat maupun meningkatkan, dan konsentrasi dari IGFBPs merupakan indikator
yang potensial dari status IGF-I dan dimungkinkan menjadi penyedia pada pertumbuhan
ternak dan potensi karkas.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa polimorphisme IGFBP-3/HaeIII dapat digunakan
sebagai marker yang baik untuk pembeda genetis antara sapi potong dari fungsi tubuh yang
berbeda seperti pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, imunitas, dan keseimbangan
energi. Squensing nukleotida IGFBP-3 A dan C alel dari sapi potong Mesir telah di masukkan
ke GenBank secara berurutan dengan nomor KF899893 dan KF899894.