7
Respon dari masing-masing jaringan periodontal terhadap trauma oklusi 1. Respon gingiva Akumulasi bakteri pada plak serta pembentukan poket periodontal dapat menyebabkan kerusakan pada gingiva marginal akan tetapi trauma oklusi yang terjadi pada jaringan pendukung tidak berpengaruh pada gingiva. Trauma oklusal tidak menyebabkan kerusakan pada gingiva marginal karena suplay darahnya tidak terganggu, walaupun pembuluh darah dari ligamen periodontal rusak akibat tekanan oklusal yang berlebihan. Banyak penelitian menunjukan bahwa trauma oklusi tidak menyebabkan poket, gingivitis serta tidak menyebabkan peningkatan aliran cairan gingiva. Selama inflamasi hanya terbatas pada gingiva, proses inflamasinya tidak disebabkan oleh tekanan oklusal. Ketika inflamasi meluas dari gingiva kejaringan periodontal (gingivitis berlanjut ke periodontitis) plak yang menyebabkan inflamasi masuk ke daerah yg dipengaruhi oleh oklusi, yang disebut zone of co-destruction. namun pada trauma oklusi dengan deep bite, dapat menyebabkan lepasnya gingiva margin. 2. Respon Tulang alveolar Trauma oklusi dapat menghasilkan kerusakan tulang dalam ketiadaan atau adanya peradangan. Dengan tidak adanya peradangan, dampak yang disebabkan oleh trauma oklusi adalah meningkatnya kompresi dan ketegangan ligamen periodontal dan meningkatnya osteoclasis tulang alveolar bahkan nekrosis pada ligamen periodontal dan

Respon Jaringan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

respon jaringan

Citation preview

Respon dari masing-masing jaringan periodontal terhadap trauma oklusi1. Respon gingivaAkumulasi bakteri pada plak serta pembentukan poket periodontal dapat menyebabkan kerusakan pada gingiva marginal akan tetapi trauma oklusi yang terjadi pada jaringan pendukung tidak berpengaruh pada gingiva. Trauma oklusal tidak menyebabkan kerusakan pada gingiva marginal karena suplay darahnya tidak terganggu, walaupun pembuluh darah dari ligamen periodontal rusak akibat tekanan oklusal yang berlebihan. Banyak penelitian menunjukan bahwa trauma oklusi tidak menyebabkan poket, gingivitis serta tidak menyebabkan peningkatan aliran cairan gingiva. Selama inflamasi hanya terbatas pada gingiva, proses inflamasinya tidak disebabkan oleh tekanan oklusal. Ketika inflamasi meluas dari gingiva kejaringan periodontal (gingivitis berlanjut ke periodontitis) plak yang menyebabkan inflamasi masuk ke daerah yg dipengaruhi oleh oklusi, yang disebut zone of co-destruction. namun pada trauma oklusi dengan deep bite, dapat menyebabkan lepasnya gingiva margin.

2. Respon Tulang alveolarTrauma oklusi dapat menghasilkan kerusakan tulang dalam ketiadaan atau adanya peradangan. Dengan tidak adanya peradangan, dampak yang disebabkan oleh trauma oklusi adalah meningkatnya kompresi dan ketegangan ligamen periodontal dan meningkatnya osteoclasis tulang alveolar bahkan nekrosis pada ligamen periodontal dan terjadi resorpsi pada tulang dan pada struktur gigi. Perubahan ini bersifat reversibel dalam artian dapat diperbaiki jika penyebabnya dihilangkan dan dilakukan perawatan. Selain itu akan terjadi peningkatan mobilitas, berkurangnya ketinggian tulang crestal dan terjadi peningkatan volume tulang secara keseluruhan tetapi tidak ada kehilangan perlekatan. Ketika dikombinasikan dengan peradangan, trauma oklusi dapat memperburuk kerusakan tulang yang disebabkan oleh peradangan dan menyebabkan pola tulang aneh.Trauma oklusal menyebabkan meningkatnya tekanan oklusal sehingga kepadatan tulang alveolar bertambah. Tekanan oklusal yang melebihi kapasitas adaptasi jaringan tersebut akan menyebabkan terjadinya resorbsi tulang alveolar. Pada trauma oklusal, tekanan cenderung didistribusikan ke ligamen periodontal dan kelebihan tekanan akan menyebarkan sedikit peningkatan kadar remodeling tulang mediator. Pada trauma oklusal, kekuatan yang berlebihan dan eksentrik, tetapi jaringan periodontal beradaptasi dengan penebalan tulang kortikal alveolar, meningkatkan kepadatan trabecular dan ketidakteraturan perluasan ruang periodontal. Hal ini terjadi di seluruh panjang dan lebar dari akar gigi dan jaringan sekitarnya. Pada daerah servikal dari jaringan periodontal, jika oklusal trauma terjadi terlalu kuat dan persisten dapat menyebabkan peregangan / traksi dan / atau kompresi berlebihan dari ligamen periodontal. Di daerah serviks, akumulasi dari mediator dapat naik ke titik merangsang terutama aktivitas resorpsi tulang.

Gambar 9. Trauma oklusal dengan penebalan pada lamina dura, perluasan ruang ligament dan peningkatan gambaran diffuse dari kepadatan tulang alveolar (tanda panah merah) dengan vertical bine loss (tanda panah hijau)Sumber : Occlusal trauma can not be compared to orthodontic movement. Dental Press J Orthod.

3. Respon Ligamen periodontal Trauma oklusal menyebabkan perubahan secara histologi pada jaringan periodontal: terganggunya sirkulasi, trombosis dari vaskularisasi Ligamen Periodontal, edema, dan hialinisiasi dari serat kolagen, inflamasi dari infiltrasi sel, pyknosis nuklir dari osteoblas, sementoblas dan fibroblas. Adaptasi ruang ligamen periodontal dengan menjadi lebih lebar (hourglass shape), dan ini secara klinis dimanifestasikan dengan peningkatan mobilitas dan bukti radiografi berupa triangulasi.

Gambar 10.Trauma oklusal diimplikasikan dengan perubahan degeneratif pada ligamen periodontal. Vaskulitis lokal diteliti bahwa berkaitan dengan disorganisasi dari sel ligamen periodontal dan serat kolagen. Perubahan mikroskopik itu menuju pada peningkatan mobilitas gigi. Jika trauma cukup parah, kematian dari serat kolagen dapat terjadi, bahkan hyalinisasi dari ligamen periodontal.Garis lurus antar tekanan oklusal yang dapat diterima dan tekanan yang dapat menyebabkan trauma mungkin berkaitan dengan matricelluler protein periostin. Protein ini ditemukan berasal dari ligamen periodontal. Periostin mempunyai peran mendasar pada perbaikan sel dan berinteraksi dengan protein lain yang berkaitan dengan adhesi sel, proliferasi sel, dan diferensiasi sel. Tekanan oklusal pada gigi membantu mempertahankan level periostin. Keabsenan periostin pada percobaan gen hewan, terjadi defek periodontal pada tekanan normal. Jika tekanan tekanan oklusal dihilangkan, defek periodontal diselamatkan. Periostin terlibat pada fibrinogenesis kolagen. Hal ini membuat periostin sebagai biomarker yang menarik sejak kerusakan periodontal termasuk sel periodontal, ketidakmampuan untuk memperbaiki, kekurangan diferensiasi fibroblas untuk menyembuhkan area terjangkit dan kerusakan kolagen.Fibroblas memiliki peran pada kerusakan tulang alveolar karena kemampuannya untuk menghasilkan sitokin yang kita tahu sebagai mediator inflamasi. Cytokine Interleukin-1 (IL-1) diidentifikasi pada cairan sulkus gingiva. Sel ligamen periodontal juga melepaskan IL-6, yang termasuk dalam metabolisme tulang pda penyakit periodontal dan pergerakan gigi ortodontik. IL-8 juga dapat menyebabkan kerusakan periodontal dan resorbsi tulang alveolar melalui osteoclastogenesis. Trauma oklusal dapat menyebabkan perubahan spesifik pada distribusi dan bentuk dari terminal saraf pada ligamen periodontal, yang mana berbatasan dengan mediator penghasil fibroblas. Saat mediator kimia tersebut berinteraksi dengan sistem imun, kerusakan periodontal mungkin terjadi.Hubungan antara oklusi dan struktur pendukung pada gigi sangat kompleks dan beraneka segi. Tekanan oklusal berlebihan dapat mempengaruhi sistem, perubahan keseimbangan dari adaptive state ke pathologic state.4. Respon SementumPada trauma yang sedang, apabila terjadi kerusakan pada sementum, maka akan regenerasi kembali dalam waktu satu minggu. Bila terjadi tekanan oklusal berlebih, sementum akan mengalami resorpsi. Pada keadaan yang severe, resorpsi sementum dapat mencapai dentin. Namun pada proses repair, dapat terbentuk spike formation of cementum dengan pembentukan kembali sementum yang berbentuk ireguler.Respon dari masing-masing jaringan periodontal terhadap trauma oklusi

Trauma Oklusi

Respon Ligamen PeriodontalRespon SementumRespon Tulang AlveolarRespon Gingiva

Terganggunya sirkulasi, trombosis vaskularisasi Ligamen Periodontal, edema, hialinisiasi serat kolagen, inflamasi pelebaran ruang ligamen periodontalmobilitasResorpsi sementumTidak menyebabkan kerusakan pada gingiva marginal karena suplay darahnya tidak tergangguTekanan oklusal kepadatan tulang alveolar resorpsi tulang alveolar, ketinggian tulang crestal mobilitas

(Consolaro A. Occlusal trauma cannot be compared to orthodontic movement. Dental Press J Orthod. Dental Press J Orthod. 2012 Nov-Dec;17(6):5-12.)