7
Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 2 : 1-7 1 RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.) RESPONSE KIND OF MULCH TO CHILI’S VARIETIES (Capsicum annum L.) Sri Susanti Ningsih 1) Abstract This study has arranged by Random Design Group (RAK) factorial with two treatments and 3 replications.Kinds of mulch in the frist factor with a 3 levels, that is M 0 = No Mulch (control), M 1 = Black Silver Mulch, M 2 = Grass Mulch. The second factor is several varieties of chili premises 3 level are : Varieties of Helix (V 1 ), V 2 = Variety New Rodeo, V 3 = F1 Taro Varieties. The results of studies that use some kind of mulch on some chili varietyes show very real influence on the production of chili and the highest production obtained from the use of mulches grass (M 2 ) and silver black plastic mulch (M 1 ), whereas the lowest in the treatment without mulch (M 0 ). Abstrak Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Binjai Serbangan Lingkungan II, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara dengan topografi datar berada pada ketinggian ± 7 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan September 2010 1) .. Staf Pengajar Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Asahan Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah beberapa jenis mulsa dengan 3 taraf yaitu M 0 = Tanpa Mulsa (kontrol), M 1 = Mulsa Hitam Perak, M 2 = Mulsa Alang-alang. Faktor kedua adalah beberapa Varietas Cabai dengan 3 taraf yaitu : V 1 = Varietas Helix, V 2 = Varietas New Rodeo, V 3 = Varietas taro F1. Hasil penelitian bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa terhadap beberapa varietas cabai menunjukkan interaksi tidak berbeda nyata pada semua parameter yang diamati tinggi tanaman, diameter batang, bobot buah pertanaman sampel dan bobot buah perplot, berpengaruh nyata terhadap produksi cabai per sempel dan sangat nyata pada produksi per plot, produksi tertinggi diperoleh dari penggunaan mulsa alang alang (M 2 ) dan mulsa plastik hitam perak (M 1 ), sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa mulsa (M 0 ). PENDAHULUAN Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu tanaman ekonomis penting di dunia dan telah dibudidayakan secara meluas (Rubatzky dan Yamaguchi 1997). Kegunaannya yang beragam menjadikan cabai sebagai salah satu komoditas andalan yang bernilai

RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

  • Upload
    vancong

  • View
    219

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 2 : 1-7

1

RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA

VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.)

RESPONSE KIND OF MULCH TO CHILI’S VARIETIES (Capsicum annum L.)

Sri Susanti Ningsih1)

Abstract

This study has arranged by

Random Design Group (RAK)

factorial with two treatments and 3

replications.Kinds of mulch in the frist

factor with a 3 levels, that is M0 = No

Mulch (control), M1 = Black Silver

Mulch, M2 = Grass Mulch. The second

factor is several varieties of chili

premises 3 level are : Varieties of Helix

(V1), V2 = Variety New Rodeo, V3 = F1

Taro Varieties.

The results of studies that use

some kind of mulch on some chili

varietyes show very real influence on

the production of chili and the highest

production obtained from the use of

mulches grass (M2) and silver black

plastic mulch (M1), whereas the lowest

in the treatment without mulch (M0).

Abstrak

Penelitian dilaksanakan di

Kelurahan Binjai Serbangan

Lingkungan II, Kecamatan Air Joman,

Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera

Utara dengan topografi datar berada

pada ketinggian ± 7 m di atas

permukaan laut. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juli 2010

sampai dengan September 2010

1)

.. Staf Pengajar Jurusan Pertanian Fakultas

Pertanian – Universitas Asahan

Penelitian ini disusun berdasarkan

Rancangan Acak Kelompok (RAK).

Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan

3 ulangan. Faktor pertama adalah

beberapa jenis mulsa dengan 3 taraf

yaitu M0 = Tanpa Mulsa (kontrol), M1

= Mulsa Hitam Perak, M2 = Mulsa

Alang-alang. Faktor kedua adalah

beberapa Varietas Cabai dengan 3 taraf

yaitu : V1 = Varietas Helix, V2 =

Varietas New Rodeo, V3 = Varietas

taro F1.

Hasil penelitian bahwa

penggunaan beberapa jenis mulsa

terhadap beberapa varietas cabai

menunjukkan interaksi tidak berbeda

nyata pada semua parameter yang

diamati tinggi tanaman, diameter

batang, bobot buah pertanaman sampel

dan bobot buah perplot, berpengaruh

nyata terhadap produksi cabai per

sempel dan sangat nyata pada produksi

per plot, produksi tertinggi diperoleh

dari penggunaan mulsa alang – alang

(M2) dan mulsa plastik hitam perak

(M1), sedangkan yang terendah pada

perlakuan tanpa mulsa (M0).

PENDAHULUAN

Cabai (Capsicum annuum L.)

adalah salah satu tanaman ekonomis

penting di dunia dan telah

dibudidayakan secara meluas

(Rubatzky dan Yamaguchi 1997).

Kegunaannya yang beragam

menjadikan cabai sebagai salah satu

komoditas andalan yang bernilai

Page 2: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

2

ekonomis tinggi. Selain dimanfaatkan

sebagai bumbu masak pada skala

rumah tangga, cabai juga digunakan

sebagai bahan campuran dalam

berbagai industri pengolahan makanan

dan minuman, serta untuk pembuatan

obat-obatan dan kosmetik (Suwandi et

al. 2002).

Tanaman cabai banyak ragam tipe

pertumbuhan dan bentuk buahnya.

Diperkirakan terdapat 20 spesies yang

sebagian besar hidup di Negara asalnya.

Masyarakat pada umumnya hanya

mengenal beberapa jenis saja, yakni

Cabai besar, cabai keriting, cabai rawit

dan paprika, (Kusandriani 1996).

Kandungan vitamin A dan C pada

buah cabai yang cukup tinggi

merupakan nilai tambah dari komoditas

ini. Rata-rata setiap 100 g buah cabai

mengandung 58 kilo kalori, 2.8 gr

protein, 2.3 gr lemak dan 6.6 gr

karbohidrat, 3 mg kalsium, 18 mg

fosfor, 1.3 mg zat besi, 10 000 IU

vitamin A dan 16 mg vitamin C (Thai

Horticulture 2006).

Sejalan dengan kebutuhan

manusia dan teknologi yang semakin

berkembang, permintaan akan

ketersediaan cabai semakin meningkat.

Sayangnya peningkatan ini belum

diikuti oleh produktivitas nasional cabai

yang masih tergolong rendah. Tingkat

konsumsi per kapita terhadap cabai

merah pada tahun 1992 sebesar 3.16

kg/8.9 gram per kapita per hari, tidak

termasuk kebutuhan industri (Santika,

2002). Produktivitas nasional cabai

pada tahun 2004 hanya sebesar 6.49

ton/ha dan bahkan mengalami

penurunan menjadi 6.39 ton/ha pada

tahun 2005 (Deptan 2006). Nilai ini

masih sangat kecil dibandingkan

dengan potensi produksi nasional yang

dapat mencapai 18 ton/ha.

Melihat kebutuhan dan permintaan

akan cabai merah yang cukup besar

maka perlu diadakan teknik budidaya

untuk peningkatan produksi dan mutu

hasil tanaman cabai merah, salah satu

diantaranya adalah teknologi budidaya

cabai merah (Sunaryono, 2003).

Dalam rangka memacu produksi

tanaman cabai merah ada beberapa

faktor yang dapat dilakukan disamping

penggunaan benih atau bibit unggul,

yaitu manipulasi lingkungan tempat

untuk tanaman seperti : penggunaan

mulsa pada tanaman cabai merah. Pada

awalnya penggunaan mulsa ditujukan

kepada pencegahan erosi pada musim

hujan dan pencegahan kekeringan pada

musim kemarau. Pada dewasa ini

pemulsaan pada cabai merah

berkembang pada kajian iklim mikro

tanah, refleksi matahari dan daya serap

permukaan tanah (Umboh, 2002).

Budidaya cabai dengan sistem

mulsa merupakan perbaikan kultur

teknik ke arah yang intensif.

Penggunaan mulsa organik lalang

misalnya dapat memberikan kebaikan

bagi pertumbuhan dan produksi

tanaman cabai karena unsur organik

yang dikandungnya. Selain itu dapat

menekan biaya yang di keluarkan

karena mudah didapat di sekitar lahan

pertanian.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Respon Beberapa Jenis

Mulsa Terhadap Beberapa Varietas

cabai (Capsicum annum L.).

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di

Kelurahan Binjai Serbangan

Lingkungan II Kecamatan Air Joman,

Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera

Utara dengan topografi datar berada

pada ketinggian ± 7 m di atas

Page 3: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

3

permukaan laut. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juli 2010

sampai dengan September 2010.

Bahan dan Alat yang digunakan

adalah Biji Cabai Varietas Helix, Biji

Cabai Varietas New Rodeo, Biji Cabai

Varietas Taro F1, Pupuk Kandang Sapi

sebagai pupuk dasar, Insektisida

Curacron 500 EC (bahan aktif

Profenofos), dan Fungisida Score 250

EC (bahan aktif Difenoconazole). Alat

Penelitian yang digunakan adalah

Cangkul, parang, dan babat untuk

pengolahan lahan, Gembor dan

Handsprayer, Alat tulis, timbangan, dan

kalkulator, Meteran sebagai alat ukur

pengamatan parameter, Gergaji, triplek,

paku dan Polybag

Penelitian ini disusun berdasarkan

Rancangan Acak Kelompok (RAK)

Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan

3 ulangan. Faktor pertama adalah

beberapa jenis mulsa dengan 3 taraf

yaitu M0 = Tanpa Mulsa (kontrol), M1

= Mulsa Hitam Perak, M2 = Mulsa

Alang-alang. Faktor kedua adalah

beberapa Varietas Cabai dengan 3 taraf

yaitu : V1 = Varietas Helix, V2 =

Varietas New Rodeo, V3 = Varietas

taro F1.

Peubah Amatan yang dilakukan

terhadap Tinggi Tanaman (cm),

Diameter Batang, Jumlah Buah Per

Tanaman Sampel (gram) dan Jumlah

Buah per Plot

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman (cm)

Dari hasil pengamatan dan analisis

sidik ragam dapat dilihat bahwa respon

beberapa jenis mulsa menunjukkan

pengaruh yang tidak berbeda nyata

terhadap tinggi tanaman cabai umur 2,

4 dan 6 MST dan berpengaruh sangat

berbeda nyata pada umur 8 MST.

Interaksi respon beberapa jenis mulsa

dan beberapa varietas cabai

menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda nyata pada semua umur yang

diamati.

Hasil uji beda rataan pengaruh

beberapa jenis mulsa dan beberapa

varietas cabai terhadap tinggi tanaman

cabai umur 8 MST pada Tabel 1.

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa

respon penggunaan beberapa jenis

mulsa dengan beberapa varietas cabai

pada perlakuan mulsa alang – alang

dengan Varietas Taro F1

(M2V3)memiliki rataan tertinggi yaitu

73,14 cm, berbeda nyata dengan semua

perlakuan yang ada . Interaksi

penggunaan beberapa jenis mulsa

terhadap beberapa varietas cabai

menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda nyata

Tabel 1. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa dan Beberapa Varietas

Cabai terhadap Tinggi Tanaman (cm) Umur 8 Minggu Setelah Tanam.

M/V V1 V2 V3 Rataan

M0 70,42c 70,86c 70,55c 105,91

M1 70,82c 70,93c 71,33b 106,54

M2 71,37b 71,91b 73,14a 108,21

Rataan 106,30 106,85 107,51 -

Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan

tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNJ.KK 0,45 %

Ningsih

Page 4: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

4

Diameter Batang (mm)

hasil pengamatan dan analisis

sidik ragam perlakuan penggunaan

beberapa jenis mulsa terhadap beberapa

varietas cabai menunjukkan pengaruh

yang tidak berbeda nyata terhadap

diameter tanaman cabai pada umur 2 ,

4, 6 MST dan berbeda sangat nyata

pada umur 8 MST. Interaksi perlakuan

pengguaan beberapa jenis mulsa dan

varietas juga menunjukkan pengaruh

yang tidak berbeda nyata . Hasil uji

beda rataan pengaruh pengguaan

beberapa mulsa terhadap beberapa

varietas cabai pada Tabel 2.

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa

respon penggunaan beberapa jenis

mulsa dengan beberapa varietas cabai

pada perlakuan mulsa alang – alang

dengan varietas Helix (M2V1) memiliki

rataan diameter terbesar yaitu 12.98

mm, tidak berbeda nyata dengan

perlakuan mulsa hitam perak dan

varietas Helix (M1V1) 12.73 mm , tetapi

berbeda nyata dengan semua perlakuan

yang lain. Interaksi penggunaan

beberapa jenis mulsa dan beberapa

varietas cabai menunjukkan pengaruh

yang tidak berbeda nyata.

Berat Buah per Tanaman Sampel(gr)

Analisis sidik ragam perlakuan

pengguaan beberapa jenis mulsa

terhadap beberapa varietas cabai

menunjukkan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap berat buah per tanaman

sampel cabai. Interaksi perlakuan

beberapa Jenis mulsa dan beberapa

varietas cabai juga menunjukkan

pengaruh yang tidak berbeda nyata

pada bobot buah per sample yang

diamati. Hasil uji beda rataan pengaruh

penggunaan beberapa jenis mulsa dan

beberapa varietas terhadap berat buah

per tanaman sampel cabai dapat dilihat

pada Tabel 3.

Tabel 2. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa pada Beberapa

Varietas Cabai terhadap Diameter Tanaman (cm) Umur 8 MST.

M/V V1 V2 V3 Rataan

M0 12,54b 11,89c 12,13b 18,11

M1 12,73a 12,25b 12,08b 18,53

M2 12,98a 12,43b 12,33b 19,84

Rataan 19,12 18,26 18,10 Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak

berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNJ.KK 2,10 %

Tabel 3. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Mulsa dan

Varietas Cabai terhadap Berat Buah per Tanaman Sampel (gram).

M/V V1 V2 V3 Rataan

M0 44,37b 38,49b 41,12b 61,99

M1 61,85a 51,87b 54,43b 84,08

M2 74,14a 62,19a 67,18a 101,75

Rataan 90,18 76,28 81,36 - Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNT.KK 8,81 %

Page 5: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

5

Pada Tabel 3 tampak penggunaan

beberapa jenis mulsa dengan beberapa

varietas cabai pada perlakuan mulsa

alang – alang dengan varietas Helix

(M2V1) memiliki rataan buah terberat

pada tanaman sampel yaitu 74,14 gram,

tidak berbeda nyata dengan perlakuan

M2V3 (67,18 gram), M2V2 (62,19 gram)

dan M1V1 (61,85 gram), tetapi berbeda

nyata dengan perlakuan lainnya

.Interaksi perlakuan beberapa jenis

mulsa dan beberapa varietas cabai

menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda nyata.

Berat Buah Per Plot (gr)

Analisis sidik ragam dapat dilihat

bahwa perlakuan penggunaan beberapa

jenis mulsa dan beberapa varietas cabai

menunjukkan pengaruh sangat berbeda

nyata terhadap berat buah cabai per

plot. Interaksi perlakuan beberapa jenis

mulsa dan beberapa varietas cabai juga

menunjukkan pengaruh yang berbeda

nyata pada bobot buah per plot yang

diamati. Hasil uji beda rataan perlakuan

beberapa jenis mulsa dan beberapa

varietas cabai terhadap bobot buah

cabai per plot memperlihatan bahwa

mulsa dengan perlakuan mulsa alang –

alang dan varietas Helix (M2V1)

memiliki bobot terberat yaitu 203.87 gr,

berbeda sangat nyata dengan semua

perlakuan. Interaksi perlakuan beberapa

jenis mulsa dan varietas cabai

menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda nyata pada berat buah per plot.

Analisis statistik menunjukkan

bahwa penggunaan beberapa jenis

mulsa menunjukkan pengaruh sangat

berbeda nyata nyata terhadap tinggi

dan diameter tanaman umur 8 MST

dan tidak berpengaruh nyata terhadap

tinggi dan diameter tanaman pada umur

2, 4 dan 6 MST, hal ini disebabkan

bahwa mulsa plastik hitam perak dan

mulsa alang – alang tidak menghambat

pertumbuhan tanaman kepermukaan

(Koryati, 2004). Adanya peningkatan

pertumbuhan tanaman juga disebabkan

persediaan akan unsur hara terpenuhi

bagi pertumbuhan tanaman.

Analisis statistik menunjukkan

bahwa penggunaan beberapa jenis

mulsa menunjukkan pengaruh yang

nyata terhadap produksi tanaman per

sampel dan berpengaruh sangat nyata

terhadap produksi buah per plot. Hal ini

dikarenakan pada tanah – tanah yang

tidak diberi mulsa ada kecendrungan

menurunnya bahan organik tanah dan

sebaliknya pada tanah – tanah yang

diberi mulsa kandungan bahan

organiknya cukup baik dan cenderung

meningkat (Umboh, 2002). Selanjutnya

mulsa dapat mengurangi penguapan

dalam kurun waktu yang lama dan

karena dapat menambah bahan organik

tanah maka kemampuan untuk

menahan air menjadi meningkat.

Tabel 4. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Penggunaan Beberapa Mulsa dan Varietas

Cabai terhadap Bobot Buah Cabai per plot (gr).

M/V V1 V2 V3 Rataan

M0 176,44b 153,27c 154,61c 242,17

M1 184.98b 176,07b 181,65b 271,35

M2 203,87a 179,57b 183,96b 283,70

Rataan 282,64 254,46 260,11 -

Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan

tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNT.KK 2,87 %

Ningsih

Page 6: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

6

Produksi tertinggi diperoleh pada

penggunaan mulsa alang – alang (M2)

diikuti mulsa plastik hitam perak (M1),

sedangkan yang terendah pada

perlakuan tanpa mulsa (M0), begitu

juga pada tinggi tanaman dan diameter,

penggunaan mulsa alang – alang (M2)

cendrung lebih baik dibandingkan

mulsa plastik hitam perak (M1) dan

tanpa menggunakan mulsa (M0) Hasil

ini diduga karena mulsa alang – alang

dapat memperbaiki kesuburan tanah,

struktur, dan cadangan air tanah, mulsa

alang – alang juga dapat menghalangi

pertumbuhan gulma (Ruijter dan Agus,

2004). Selain itu, sisa tanaman dari

mulsa dapat melapuk, dan akan menjadi

bahan organik yang berguna bagi

tanaman. Penggunaan mulsa alang –

alang ini lebih efektif pada musim

hujan dibanding mulsa plastik hitam

perak, warna hitam dari mulsa plastik

tersebut akan menyebabkan radiasi

matahari yang diteruskan kedalam

tanah menjadi kecil bahkan mungkin

nol, hal ini kurang baik terjadi pada

tanaman karena tanah akan menjadi

sangat basah.

Dari hasil penelitian dan analisis

statistik menunjukkkan bahwa

pengaruh interaksi antara penggunaan

beberapa mulsa dan beberapa varietas

cabai menunjukkan pengaruh yang

tidak berbeda nyata terhadap tinggi

tanaman dan diameter pada umur 2, 4,

6, dan 8 MST, hal ini dikarenakan

interaksi antara beberapa mulsa dan

beberapa varietas cabai tidak

berpengaruh pada pertumbuhan akar

yang berhubungan dengan pertumbuhan

atas bagian tanaman. Hal ini sesuai

dengan literatur Sitompul dan Guritno

(1995), yang menyatakan potensi

pertumbuhan akar perlu dicapai

sepenuhnya untuk mendapatkan potensi

pertumbuhan bagian.

Dari hasil penelitian dan analisis

statistik menunjukkkan bahwa interaksi

antara penggunaan beberapa mulsa dan

beberapa varietas cabai menunjukkan

pengaruh yang tidak berbeda nyata

terhadap bobot buah per sampel dan

bobot buah per plot, hal ini karena

interaksi yang ditimbulkan terhadap

perlakuan tidak saling mendukung,

dimana cabai memerlukan unsur hara

untuk pembentukan buahnya dan

berpengaruh terhadap banyaknya

produksi. Hal ini sesuai dengan literatur

Rukmana dan Oesmana (2006) yang

menyatakan cabai menghendaki tanah

dengan kandungan unsur hara yang

cukup. Unsur hara ini cukup penting

untuk pertumbuhan dan peningkatan

produksinya.

Dijelaskan oleh Lubis, dkk (1986),

bahwa jika salah satu faktor tidak saling

mendukung, maka interaksi kedua

perlakuan yang diuji tidak mampu

mempengaruhi sifat genetik yang

dibawa oleh tanaman. Tanaman akan

tumbuh baik bila ketersediaan hara

pada tanah dalam keadaan seimbang

dan tersedia, dalam arti faktor produksi

yang lain seperti tanah (reaksi tanah

dan air) dan iklim dalam kondisi

optimal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

uraian tersebut, maka dapat ditarik

kesimpulan yakni: 1) Perlakuan

penggunaan beberapa mulsa terhadap

beberapa varietas cabai menunjukkan

pengaruh yang nyata terhadap berat

buah per sampel (74,14 M2V1) dan

berat buah per plot (203,87 M2V1),

sedangkan terhadap parameter yang

lainnya tidak nyata. Perlakuan

penggunaan mulsa yang terbaik adalah

Page 7: RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP … · = Mulsa Hitam Perak, M 2 ... Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni ... Angka-angka yang diikuti oleh huruf

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.)

7

perlakuan M2 (penggunaan mulsa alang

– alang), dan 2) Interaksi penggunaan

Berbagai Jenis Mulsa dan Varietas

Cabai menunjukkan pengaruh tidak

berbeda nyata terhadap semua

parameter dan semua umur yang

diamati.

Saran

Dianjurkan menggunakan mulsa

alang – alang dari pada mulsa hitam

perak, selain memiliki nilai ekonomis

lebih rendah, mulsa alang – alang

dapat terurai dalam tanah dan akan

berubah menjadi bahan organik yang

sangat diperlukan bagi tanaman.

Perlu dilakukan penelitian lanjutaan

terhadap pengaruh penggunaan

berbagai macam mulsa dan varietas

terhadap pertumbuhan dan produksi

cabai dengan menggunakan beragam

mulsa, agar diperoleh ketelitian dan

perbandingan yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

[Deptan] Departemen Pertanian,

Direktorat Jenderal Hortikultura.

2006. Statistik Hortikultura 2005.

Jakarta: Departemen Pertanian.

Ruijter dan Agus, 2004. Apa itu Mulsa.

Jurnal Pertanian. World

Agroforestry Centre. Jakarta

Lubis, A, M., A.G. Amrah, M.A.

Pulung, M.Y. Nyapa, dan N.

Hakim. 1986. Pupuk dan

Pemupukan. Jurusan Ilmu Tanah

Fakultas Pertanian UISU. Medan.

Kusandriani Y. 1996. Monograf no.2.

Pembentukan Hibrida Cabai.

Lembang: Balai Penelitian

Tanaman Sayuran.

Rubatzky VE., Yamaguchi M. 1997.

World Vegetables Principles,

Production and Nutritive Value.

Ed. ke-2. USA: Chapman & Hall.

843 hlm.

Rukmana dan Y.Y Oesmana, 2002.

Bertanam Cabai Dalam Pot.

Kanisius, Yogyakarta.

Santika, A. 2002. Agribisnis Cabai

Merah, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sitompul dan Guritno, 1995. Analisis

Pertumbuhan Tanaman.

Yogyakarta. Gadjah Mada

University Press.

Sunaryono, H.H. 2000. Budidaya Cabai

Merah. Sinar Baru Algesindo,

Bandung.

Suwandi, Sumarni N, Bahar FA. 2002.

Aspek agronomi cabai. Di dalam:

Adhi Santika, editor. Agribisnis

Cabai. Penebar Swadaya Jakarta.

Thai Horticulture. Vegetables. Chilli.

(http://www.doae.go.th/library/ht

ml/thaihort/ chilli.htm) [15 Jan

2011]

Koryati. 2004. Pengaruh Penggunaan

Mulsa dan Pemupukan Urea

Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Cabai Merah. Jurnal

Penelitian Bidang Ilmu Pertanian

Vol. 2. No. 1, USU. Hal : 13 – 14.

Medan.

Umboh, H.A. 2002. Petunjuk

Penggunaan Mulsa PT. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Ningsih