97
Respirologi Anak Ramzi Syamlan, SpA

Respirologi anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT respirologi anak

Citation preview

Page 1: Respirologi anak

Respirologi AnakRamzi Syamlan, SpA

Page 2: Respirologi anak

Pelajari !!!!

Embriologi sistem respiratori

Anatomi sistem respiratori

Fisiologi sistem respiratori

Mekanisme pertahanan sistem respiratori

Pendekatan diagnostik respiratorik

anak

(buku respirologi anak, hal 51-70)

Page 3: Respirologi anak

Anatomi

Page 4: Respirologi anak
Page 5: Respirologi anak

TUBERCULOSIS ANAK

Page 6: Respirologi anak

Progressive disease

Page 7: Respirologi anak

Patogenesisinokulasi M tuberculosis

pagositosis oleh makrofagM tb dihancurkan

M tb bertahan, replikasi

fokus primer

Peneyebaran melalui

saluran limfe

komplek primer

CMI (+)

komplikasi dari: (1)komplek primer, (2)limfogenik dan (3) hematogenik

Imunitas optimal

SAKIT TB Infeksi TB

meninggal sembuh Sakit TB

Uji tuberculin (+)

TB primer

TB post primer

reaktivasi/ reinfeksi

Masa inkubasi 2-12 mg

Page 8: Respirologi anak

Basilus TuberkulosisReaksi Jaringan

Formasi Tuberkel

1. Reaksi Eksudat Perkejuan2. Reaksi Produktif3. Kalsifikasi, sirosis

Lesi PrimerPenyebaran Limfogen

Komponen Limfogen

Kompleks Primer

Penyebaran HematogenStadium Alergik Tinggi

Penyebaran Limfogen

Tuberkulosis Organ dan Penyebaran per continuitatumStadiumAlergi Stabil

Stadium

1

I

II

III

Page 9: Respirologi anak

Demam pada awitan penyakit

Uji Tuberkulin Positif

TB paru primer Meningitis TBMilier TBEfusi Pleural TB

TB Osteo-artikular

TB Ginjal

Kon

jun

ctivitis Flikte

nula

ris

Erite

ma n

odosu

m2 – 3 bulan

3 – 12 bulan

6 – 24 bulan

> 5 tahun

Waktu setelah infeksi primer

Manifestasi Klinis

Timetable of Tuberculosis

Donald PR et.al. In: Madkour MM, ed. Tuberculosis. Berlin; Springer;2003.p.243-64

Page 10: Respirologi anak

MASALAH DIAGNOSIS TB MASALAH DIAGNOSIS TB ANAKANAK

INFEKSI TB versus SAKIT TB infeksi - tanpa gejalasakit - tidak banyak menunjukkan

tanda dan gejala - tidak spesifik

Page 11: Respirologi anak

DIAGNOSIS TB ANAKDIAGNOSIS TB ANAK

• GEJALA KLINIS

• UJI TUBERKULIN

• RADILOGIS

Page 12: Respirologi anak

GEJALA Berat badan turun Anoreksia Demam lama atau berulang Diare Pembesaran kelenjar lymfe Batuk > 3 minggu Keringat malam Skrofuloderma Conjunctivitis phlyctenularis TB tulang dan sendi gibbus

Page 13: Respirologi anak

Gejala spesifik TB :Gejala spesifik TB :a. TB kulit/scrofulodermab. TB tulang & sendi : dengan gejala gibbus, sulit membungkuk, pincang & pembengkakan sendic. TB SSP : meningitis TBd. TB abdomen : fenomena papan cature. gejala mata : conjuctivitis phlyctenularis dan tuberkel koroid

Page 14: Respirologi anak

Uji Tuberkulin (Mantoux)Uji Tuberkulin (Mantoux)• Dipakai PPD (Pure Protein Derivat) 1cc• Pembacaan 48-72 jam• Diukur indurasi Ø transversal dalam mm

0-4 mm : - 5-9 mm : meragukan dilakukan uji ulang minimal 2 mgg ≥ 10 mm : positif (pd gizi baik) & ≥ 5 mm pd gizi

buruk/immunokompromais Mantoux positif : infeksi TB ; pernah menderita

TB Mantoux negatif : TB berat ; anergi (malnutrisi,

penyakit sangat berat, pemberian imunosupresif)

Page 15: Respirologi anak

Feja K, et all, 2005

Page 16: Respirologi anak

Feja K, et all, 2005

Page 17: Respirologi anak

Feja K, et all, 2005

Page 18: Respirologi anak

Kalsifikasi TB (ATS/CDC modified)

Klas Kontak Infeksi Sakit Tindakan

0 - - - -

1 + - - profilaks I

2 + + - Profilaks II

3 + + + terapi

Page 19: Respirologi anak

Seting klinik

Suspek TB

Bukti adanya infeksi TB

Uji Tuberkulin

positif negatif

Bukan TB

Cari etiologi lain

lengkapi: Ro, lab

Diagnosis TBterapi

Page 20: Respirologi anak

Parameter 0 1 2 3

Kontak TB Tidak jelas _ Laporan klg, BTA (-) atau tidak jelas

BTA (+)

Uji tuberkulin Negatif

_ _

Positif (> 10 mm atau > 5mm pada

imunosupresi)

BB/ status gizi _ BB/TB <90%G atau BB/U < 80%

Gizi buruk atau BB/TB < 70% atau BB/U <

60%

_

Demam tanpa sebab jelas

_ > 2 minggu _ _

Batuk _ > 3minggu _ _

Pembesaran kelenjar limfe kolli, aksila,inguinal

_

> 1 cm, ,jumlah >1,tidaknyeri _ _

Pembengkakan tulang/sendi panggul,lutut,falang

_ Ada pembengkakan _ _

Foto Rontgen toraks

Normal/

tidak jelas

• Gambaran sugestif

TB

SKORING TB ANAK (IDAI-DEPKES)

Page 21: Respirologi anak

CATATAN UNTUK SKOR DIAGNOSIS TB ANAK

• Diagnosis ditegakkan oleh dokter• jika dijumpai gambaran milier, skrofuloderma, langsung di diagnosis tuberkulosis• Berat badan dinilai saat datang (moment opname)• Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi baku • Foto Rontgen toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak

Page 22: Respirologi anak
Page 23: Respirologi anak

• Gambaran sugestif TB berupa : pembesaran kelenjar hilus atau para trakeal dengan/tanpa infiltrat; konsulidasi segemental/lobar; kalsifikasi dengan infiltrat; atelektasis; tuberkuloma. Gambaran milier tdk dihitung dalam skor karena diperlakukan secara khusus.• Semua anak dengan reaksi cepat BCG (≤ 7 hari), harus di evaluasi dengan sistem skoring TB anak. BCG bukan merupakan alat diagnosis• Diagnosis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah skor ≥ 6 ( skor maksimal 14)

Page 24: Respirologi anak

Mantoux test / PPD

Page 25: Respirologi anak

Mantoux test / PPDMantoux test / PPD

Page 26: Respirologi anak

Umur berapakah wanita ini???

20 tahun

70 tahun

Page 27: Respirologi anak

PENGOBATAN TBC ANAKPENGOBATAN TBC ANAK

Page 28: Respirologi anak

PRINSIP PENGOBATAN

Multi drug, BUKAN monoterapi Mencegah resistensi mencegah fall and rise phenomenon Masing-masing OAT mempunyai

karakter berbeda Long term, kontinyu, tidak terputus masalah adherence (kepatuhan)

Diberikan setiap hari dan teratur

Page 29: Respirologi anak

Rejimen OAT

2 bln 6 bln 9 bln 12 bln

INHRIFPZA

EMBSM

PREDDOT.S !

Page 30: Respirologi anak

ObatDosis harian(mg/Kg/hari) Adverse reactions

Dosis 2 x /minggu(mg/Kg/dosis))

Isoniazid(INH)

5-15(300 mg))

Hepatitis, peripheral neuritis,hypersensitivity

15-40(900 mg))

Rifampisin(RIF)

10-15(600 mg))

Gastrointestinal upset,skin reaction, hepatitis, thrombocytopenia,hepatic enzymes, including orangediscolouraution of secretions

10-20(600 mg)

Pirazinamid(PZA)

15 - 40(2 g)

Hepatotoxicity, hyperuricamia,arthralgia, gastrointestinal upset

50-70(4 g)

Etambutol(EMB)

15-25(2,5 g)

Optic neuritis, decreased visualacuity, decreased red-green colourdiscrimination, hypersensitivity,gastrointestinal upset

50(2,5 g)

Streptomisin(SM)

15 - 40(1 g)

Ototoxicity nephrotoxicity25-40(1,5 g)

When INH and RIF are used concurrently, the daily doses of the drugs are reduced

PNAA, 2005

Dosis OAT

Page 31: Respirologi anak

Kortikosteroid

Anti-inflamasi prednison : oral, 1-2mg/kgBB/hari,

2-4 weeks, tap off Indikasi:

TB milier Meningitis TB Pleuritis TB dengan efusion pleura Peritonitis TB dengan asites

Page 32: Respirologi anak

Fixed Dose Combination

FDC: >2 obat dalam satu tablet dengan formulasi yang tetap

Dosis sederhana patient friendly, doctor friendly Meningkatkan kepatuhan Menurunkan MDR (resistensi) Suplai lebih mudah Pemantauan lebih mudah

Page 33: Respirologi anak

FDC (formulasi IDAI)

Page 34: Respirologi anak

fixed dose fixed dose combinationcombination

Page 35: Respirologi anak

Evaluasi Perbaikan klinis :

BB meningkat Nafsu makan meningkat Gejala berkurang/menghilang (panas, batuk, dll)

Pemeriksaan penunjang : CXR : 2 / 6 bulan (atas indikasi) Darah tepi : LED Uji tuberkulin: TIDAK DIGUNAKAN sebagai

evaluasi!

Page 36: Respirologi anak

Gagal Terapi

Respons tidak adekuat : Analisis ulang diagnosis: TB atau BUKAN ? Analisis aspek lain: nutrisi, penyakit lain MDR : sangat jarang pada anak

Pengobatan tidak teratur

Page 37: Respirologi anak

Pencegahan Imunisasi BCG

Sebelum 2 bulan > 3 bulan sebaiknya di PPD dulu Dosis 0,05 ml (< 1 tahun) , 0,1 ml (anak & dws); Diberikan intrakutan di daerah insersi otot deltoid

kanan Efektivitas : 0-80 %, terutama TB berat ES : minimal, ulserasi lokal, limfadenitis KI : imunokompromais (def imun, infeksi berat,

gizi buruk, gagal tumbuh), pernah TBC, uji tuberkulin >5mm, hamil, demam tinggi, infeksi kulit yang luas.

Page 38: Respirologi anak

Profilaksis Primer

Mencegah Infeksi TB Kontak (+), Infeksi (-) uji tuberkulin negatif Obat: INH 5 - 10 mg/kgBB/hari Selama kontak ada: kontak harus diobati minimal 3 bulan Ulang uji tuberkulin:

Negatif: berhasil, stop INH Positif: gagal, lacak apakah infeksi atau sakit ??

Page 39: Respirologi anak

Profilaksis Sekunder

Mencegah sakit TB: paparan (+), infeksi (+), sakit (-)

Uji tuberkulin positif Populasi risiko tinggi

BALITA, Pubertas Penggunaan steroid yang lama Keganasan Infeksi khusus: campak, pertusis

Obat: INH 5 - 10 mg/kgBB/hari Lama: 6-12 bulan

Page 40: Respirologi anak

PNEUMONIA

Page 41: Respirologi anak

Batasan

Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah akut yang mengenai * parenkim paru* distal dari brokiolus terminalis (bronkiolus respiratorius dan alveoli)

menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan gas setempat

Page 42: Respirologi anak

secara anatomis pneumonia dibagi 3:^ pneumonia lobaris^ pneumonia intertitialis (bronkiolitis)^ pneumonia lobularis (bronkopneumonia)

Page 43: Respirologi anak

Epidemiologi terutama menyerang bayi dan anak kecil kejadian tertinggi ditemukan pada usia

kurang dari 4 tahun dan berkurang dengan meningkatnya umur

Page 44: Respirologi anak

ETIOLOGI

JENIS MIKROORGANISMEBakteri Pneumokokus, Streptokokus,

Stafilokokus, Hemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa

Virus atau kemungkinan virus

Respiratory syncitial virus, adenovirus,

Sitomegalovirus, Virus Influenza

Jamur Aspergilus, Koksidiomikosis, Histoplasma, dll

Aspirasi Cairan amnion, makanan, cairan

lambung, benda asing

Page 45: Respirologi anak

ETIOLOGI

USIA BAKTERI PATOGEN

Neonatus Streptococcus group B, Escheria coli, Klebsiella sp, Enterobactericeae

1-3 bulan Clamydia trachomatis

Usia prasekolah

Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenzae type B, Staphylococcus aureus,

Jarang : Streptococcus group A, Moraxella catarhallis, Pseudomonas Aeruginosa

Usia Sekolah Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae

Page 46: Respirologi anak

BRONKOPNEUMONIA46

Faktor resiko Berat lahir rendah Malnutrisi Tidak mendapat ASI Paparan terhadap asap rokok Kepadatan lingkungan Imunisasi tidak lengkap

Page 47: Respirologi anak

PATOGENESIS

Paru terlindung dari infeksi dengan beberapa mekanisme :

Filtrasi partikel di hidung Pencegahan aspirasi dengan refleks

epiglottis Ekspulsi benda asing melalui refleks batuk Pembersihan kearah kranial oleh selimut

mukosilier Fagositosis kuman oleh makrofag alveolar Netralisasi kuman oleh substansi imun

lokal Drainase melalui sistem limfatik

Page 48: Respirologi anak

Bakteri melalui saluran napas terhisap ke paru perifer edema mempermudah proliferasi dan penyebaran kuman.

Bakteri umumnya berada di nasopharing dan bersifat asimptomatik

Infeksi virus memudahkan bakteri berikatan dengan reseptor sel epitel pernafasan

Jika bakteri sampai di alveolus akan menginfeksi sel pneumatosit tipe II

Bakteri mengadakan multiplikasi invasi sel epitel alveolus menyebar dari alveolus ke alveolus melalui pori dari Kohn

PATOGENESIS

Page 49: Respirologi anak

MANIFESTASI KLINISPemeriksaan Bakteri Virus MikoplasmaAnamnesis

Umur Berapapun Berapapun Usia sekolah

Awitan Mendadak Perlahan Tidak nyata

Sakit serumah Tidak Ya, Bersamaan Ya, berselang

Batuk Produktif Non produktif Kering

Gejala Penyerta Toksik Mialgia, ruam, organ bermukosa

Nyeri kepala, otot, tenggorok

Fisis

Keadaan Umum Klinis>temuan Klinis < temuan Klinis < temuan

Demam Umumnya ≥ 39ºC Umumnya <39ºC Umumnya 39ºC

Auskultasi Ronkhi ± suara napas melemah

Ronkhi bilateral, difus, mengi

Ronkhi uniteral, difus, mengi

Page 50: Respirologi anak

Gambaran Klinis biasanya didahului oleh ISPA selama beberapa

hari suhu dapat naik mendadak sampai 39-40C mungkin disertai kejang karena demam yang

tinggi anak gelisah dispneu, pernafasan cepat dan dangkal, disertai

pernafasan cuping hidung sianosis sekitar hidung dan mulut batuk dapt ditemukan pada permulaan penyakit

Page 51: Respirologi anak

pemeriksaan fisik: tergantung luas daerah yang terkenaI : retraksi interkostaP: bagian dada yang sakit tertinggalP: redup jika sarangnya konfluensA: ronki basah

Page 52: Respirologi anak

Diagnosis

diagnosis didasarkan : riwayat penyakit pemeriksaan fisisk pemerksaan penunjang:

X- foto torax: infiltrat tersebar sampai bercak konsolidasi merataLaboratorium: leukositosis 15.000-40.000/mm, predominan PMN, hitung jenis bergeser ke kiri, LED meningkatjika leukositoss 50.000-100.000/mm atau kurang dari 5000/mm prognosis burukpemeriksaan mikrobiologi atau serologi: untuk diagnosa etiologi

Page 53: Respirologi anak

DIAGNOSISPedoman diagnosis dan tata laksana Pneumonia

menurut WHO :

Usia kurang dari 2 bulan

Pneumonia berat Napas cepat : > 60 x / menit

Chest indrawing berat

Pneumonia sangat berat

Tidak bisa minum

Kejang

Kesadaran menurun

Hipertermi/hipotermi

Napas lambat/tidak teratur

Page 54: Respirologi anak

Usia 2 bulan – 5 tahun

Pneumonia Napas cepat :

> 50 x / menit (anak 2 bulan-1 tahun)

>40 x / menit ( anak 1-5 tahun)

Tidak ada retraksi

Pneumonia berat Chest indrawing

Pneumonia sangat berat

Tidak dapat minum

Kejang

Kesadaran menurun

Malnutrisi

Pedoman diagnosis dan tata laksana Pneumoniamenurut WHO :

Page 55: Respirologi anak

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Bronkopneumonia. Tampak bercak kasar di kedua lapang paru

Page 56: Respirologi anak

Pneumonia Lobaris, anak 2 tahunperselubungan di lobus paru kiri atas.

Page 57: Respirologi anak

Diagnosa Banding bronkiolitis gagal jantung aspirasi benda asing atelektasis abses paru tuberkulosis

Page 58: Respirologi anak

Komplikasi efusi pleura dan empiema: terjadi sekitar 45%

kasus komplikasi sistemik: meningitis, endokarditis,

perikarditis, dapat terjadi bersamaan dengan abses paru, sepsis.

Page 59: Respirologi anak

Penatalaksanaan Sebelum memberikan obat ditentukan dahulu:

berat ringannya penyakit riwayat pengobatan sebelumnya adanya penyakit yang mendasari

pemberian antibiotik:*penyakit ringan (krn virus): tdk perlu AB*pemilihan AB didasarkan umur, KU pend,

dugaan kuman penyebab

Page 60: Respirologi anak

ANTIBIOTIKA awal (24-72 jam pertama): Umur 1-2 bln: ampicillin + aminoglikosida

(gentamicin) respon baik dilanjutkan 10-14 hari

Umur > 2 bln: penicillin/ampicillin + kloramfenikol, jika respon baik dilanjutkan sampai dg 3 hari klinis sembuh (biasanya cukup 5-7 hari)

antibiotik selanjutnya ditentukan atas dasar pemantauan ketat terhadap respon klinis dalam 24-72 jam pengobatan awal.

antibiotik pengganti tergantung pada kuman penyebab (gol sefalosporin)

Page 61: Respirologi anak

Simptomatik & Suportif Oksigen cairan, kalori dan nutrisi yang memadai Fisioterapi Koreksi elektrolit-metabolik Pemberian terapi inhalasi dengan nebulizer

bukan merupakan tata laksana rutin yang harus diberikan. Inhalasi dengan B2 agonis dapat dilakukan bila terdapat lendir yang berlebihan

Evaluasi hasil pengobatan: perbaikan klinis + radiologis bila kelainan radilogis tidak membaik selama 4-

6mgg perlu dipkirkan adanya TB, CA dll

Page 62: Respirologi anak

Prognosis

angka mortalitas menurun sejak ditemukannya AB

pemberian AB yang tepat dan adequat , mortalitas dapat diturunkan sampai 1%

faktor yang berperan adalah patogenesis kuman, usia, penyakit dasar dan KU pasien

Page 63: Respirologi anak

Bronkiolitis

Page 64: Respirologi anak

BronkiolitisSindrom obstruksi bronkiolus (saluran nafas bagian bawah) yang sering diderita bayi dan anak kecil yang berumur 2bln- 2thn.

Angka tertinggi terjadi rata-rata pada umur 2-8 bulan.

Page 65: Respirologi anak

Etiologi

CARA PENULARAN : Aerosol yang lembut

batuk Aerosol lebih besar

batuk dan bersin Kontak langsung atau tak

langsung

FAKTOR RESIKO

BRONKIOLOTIS : Usia < 6 bulan Tidak pernah dapat ASI Laki2 > Prpn Prematur Paparan asap rokok Menderita gangguan sistem

kekebalan Menderita peny.Jantung Menderita peny.Paru

menahun Tinggal di lingk. yg sesak,

Page 66: Respirologi anak

ETIOLOGI

RSV/ Respiratory syncytial virus (95% kasus)

Parainfluenza virus Adenovirus Rhinovirus Virus Influenza Mycoplasma

pneumoni

Page 67: Respirologi anak

PATOGENESIS

Virus melekat pd sel epitel kolumner bersilia ->

pembelahan virus, sitonekrosis, udem dan

radang -> penyempitan lumen bronkiolus ->

tekanan intratorak negatif selama inspirasi ->

udara masuk, terperangkap dalam ruang

alveolus -> hiperinflasi, ventilasi dan

oksigenisasi terganggu

Obstruksi partial -> Emfisema

Obstruksi total -> Atelektasis

Page 68: Respirologi anak

Awal batuk, pilek, bersin-bersin Setelah beberapa hari (1-2 hr):

Batuk Wheezing Sesak nafas Sianosis Takipneu Retraksi intercostal Pernafasan cuping hidung Demam

Kasus berat gx timbul bbrp hr & perjalanannya sangat cepat

Page 69: Respirologi anak

Pemeriksaan fisik ditemukan suhu subfebris atau tinggi, konjungtivitis ringan, faringitis, frekuensi napas meningkat, pernapasan cuping hidung, retraksi, kostae melebar

Suara hipersonor pd perkusi, ekspirasi memanjang, wheezing dan ronkhi

Pd keadaan yg berat suara napas tdk terdengar, apneu (terutama pd bayi < 6 mg)

Hepar dan lien dapat teraba oleh karena hiperinflasi paru

Page 70: Respirologi anak

Ro:Foto thorak tampak paru2 emphysematus, costae mendatar

Lab:gambaran darah tepi dlm bts normalkimia darah asidosis respiratorik&metabolik

Mikrobiologi:Usapan nasofaring

Pemeriksaan Penunjang

Page 71: Respirologi anak
Page 72: Respirologi anak

DIAGNOSA BANDING

Asma Serangan pertama Pneumonia dengan berbagai sebab (aspirasi,

virus, bakteri dan mikoplasma) Pertusis Decompensatio cordis

Page 73: Respirologi anak

Tatalaksana

Bersifat suportif O2 lembab selama sesak 2 L/mnt nasal Infus bila ada resiko aspirasi / kecukupan cairan Nutrisi (ASI !!!), penyesuaian suhu dll Fisioterapi dada tidak rutin

Antibiotik bila dicurigai infeksi bakteriAmpicillin/Cefotaxim = 100 mg/kgBB/hr

Bronkodilator kontroversial : boleh dicoba (trial dose) bila sesak berkurang

diteruskan (jika dicurigai asthma) Epinephrine, β-2 agonis (salbutamol dll)

Kortikosteroid diberikan bersama bronkodilator (pd keadaan gawat/berat)

Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit jika ada

Page 74: Respirologi anak

Tatalaksana

RibavirinTetapi penggunaan obat ini masih kontroversial mengenai efektivitas dan keamanannya

Terapi suportif lain (kontroversial): Heliox (campuran oksigen dan helium) Recombinant Human Deoxyribonuclease

1(rhDNase 1)

Pencegahan Immunoglobulin (RSVIG) untuk bayi risiko

tinggi (prematur, paru kronis) Vaksinasi dalam penelitian

Page 75: Respirologi anak

KOMPLIKASI Dehidrasi Infeksi Sekunder oleh bakteri Pneumothorak Emfisema Gagal napas

Page 76: Respirologi anak

PROGNOSIS Tergantung berat-ringannya penyakit,

cepatnya pengananan dan peny. penyerta (peny. jantung)

Masa kritis 48-72 jam sesudah dispneu dimulai

Angka,kematian < 1%

Page 77: Respirologi anak

BRONKITIS

Page 78: Respirologi anak

Bronkitis Proses peradangan sementara pada bronkus

dan trakea yg menimbulkan batuk dan biasanya tanpa pengobatan akan sembuh dalam waktu 2 minggu (akut) atau 2-3 mgg (kronis)

Page 79: Respirologi anak

ETIOLOGI Virus

- Rhinovirus- Influenza- RSV- Adenovirus

Bakteri- Infeksi sekunder

- Staphylococcus aureus, pneumokokkus, Haemophilus influenzae, bordetella pertussis

Aspirasi/makananInhalasi asapAsma !!Fibrosis kistik

Page 80: Respirologi anak

MANIFESTASI KLINIK Batuk

- Mula-mula kering nonproduktif kemudian batuk produktif purulen disertai muntah

Biasanya tdk ditemukan kelainan pd pemeriksaan fisik

Kadang ditemukan Ronkhi, wheezing

Page 81: Respirologi anak

DIAGNOSA BANDING Asma bronkial Tuberkulosis

Page 82: Respirologi anak

TERAPI Hindarkan asap Istirahat cukup Posisi bayi diubah-ubah (fisioterapi) Hindarkan penggunaan obat penekan batuk Antibiotik diberikan pd kasus yg dicurigai

infeksi bakteri Teofilin (sering bermanfaat karena biasanya

juga menderita asma) Bronkodilator bila ditemukan wheezing

Page 83: Respirologi anak

PROGNOSIS

Baik

Page 84: Respirologi anak

Asma Bronkiale

Page 85: Respirologi anak

Definisi Asma Konsensus nasional Asma (2004): Mengi berulang dan/atau batuk persisten

dengan karakteristik sebagai berikut: Timbul secara episodik Cenderung pada malam/dini hari (nokturnal) Musiman Setelah aktivitas fisik Serta terdapat riwayat asma atau atopi lain pada

pasien dan/atau keluarganya

Page 86: Respirologi anak

Kasus Asma (pada anak)

Tentukan diagnosis : asma / bukan asma

Asma Bronkiale :

Tentukan derajat serangan asma

tatalaksana serangan (akut) asma

Tentukan derajat penyakit asma

tatalaksana jangka panjang

Page 87: Respirologi anak

Algoritme diagnosis asma anak

Batuk &/ mengi

Riwayat penyakitPemeriksaan fisisUji tuberkulin

Patut diduga asma:• episodik• nokturnal/morning dip• musiman• pasca aktivitas fisik• riwayat atopi pasien/keluarga

Tidak jelas asma:• timbul masa neonatus• gagal tumbuh• infeksi kronik• muntah / tersedak• kelainan fokal paru• keln. sistem kardiovaskuler

Periksa peak flow meter atauspirometer untuk menilai:• reversibilitas (>15%)• variabilitas (>15%)

Pertimbangkan pemeriksaan:• foto Rö toraks & sinus• uji faal paru• respons terhadap b.dilator• uji provokasi bronkus

Page 88: Respirologi anak

….. pemeriksaan (lanjutan):• uji keringat• uji imunologis• pemeriksaan motilitas silia• pemeriksaan refluks GE

berikan bronkodilatorTidakberhasil

berhasil

sangat mungkin asma

tentukan derajat & pencetusnyabila asma sedang/berat: foto Rö

berikan obat anti asma:tidak berhasil nilai ulang D/,ketaatan & ketepatan terapi

mendukungdiagnosis lain

tidak mendukungdiagnosis lain

diagnosis & pengobatan altenatif

bukanasma

Pertimbangkan asmasbg. penyakit penyerta

Page 89: Respirologi anak

Parameter Ringan Sedang Berat Ancamangagal napas

Aktivitas (bayi)

Berjalan (menangis keras)

Berbicara (menangis lemah)

Istirahat (berhenti makan)

Bicara Kalimat Penggal klm. Kata-kata

Posisi Bisa baring Lebih suka duduk

Duduk ber-topang lgn.

Kesadaran Mungkin teragitasi

Biasanya teragitasi

Biasanya teragitasi

Bingung

Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada

Mengi Sedang, akhir eksp.

Nyaring,eksp. + insp.

Terdengartanpa steto.

Sulit / tidakterdengar

Sesak napas Minimal Sedang Berat

Page 90: Respirologi anak

Otot bantu napas

Biasanya tidak

Biasanya ya Ya Gerakan paradok

Retraksi Dangkal, ret. interkostal

Sedang, + ret.sup.stern

Dalam, + nps.cpg.hdg

Dangkal / hilang

Laju napas Takipnu Takipnu Takipnu Menurun

Laju nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi

Pulsus paradoksus

Tidak ada (<10 mmHg)

Ada 10-20 mmHg

Ada >20 mmHg

Tidak ada (Otot lelah)

PEF / FEV1

-pra b.dilat. -pasca b.dil

(% nilaiduga >60% >80%

/ % nilai ter- 40-60% 60-80%

baik) <40% <60%

SaO2 >95% 91-95% <90%

PaO2 Normal >60 mmHg <60 mmHg

PaCO2 <45 mmHg <45 mmHg >45 mmHg

Page 91: Respirologi anak

Asma episodik jarang / ringan (75%) Gejalanya hanya sesekali timbul

Asma episodik sering / sedang (20%) Gejalanya lebih sering timbul

Asma persisten / berat (5%) :Timbul terus menerus, hampir tiap hari

Page 92: Respirologi anak

Klasifikasi Derajat Penyakit AsmaParameter kilinis,kebutuhan obat,dan faal paru

Asma Episodik

Jarang

Asma Episodik

Sering

Asma Persisten

Frekuensi serangan < 1X/bln > 1X/bulan Sering

Lama serangan < 1 mgg > 1 minggu Hampir ssepanjang tahun, tidak ada remisi

Intensitas serangan Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat

Diantara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan malam

Tidur & aktivitas tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu

Pemeriksaan fisis diluar serangan

Normal(tdk ditemukan kelainan

Mungkin terganggu(ditemukan kelainan)

Tidak pernah normal

Obat pengendali(anti inflamasi

Tidak perlu Perlu Perlu

Uji faal paru(diluar serangan)

PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF?FEV1 < 60%

Variabilitas 20-30%

Variabilitas faal paru(bila ada serangan)

Variabilitas > 15% Variabilitas > 30% Variabilitas >50%

Page 93: Respirologi anak

TATALAKSANA

RELIEVER Pelega/ obat

serangan Saat serangan Β2 agonis kerja

pendek, methyl xanthine, antikolinergik,

CONTROLLER Obat pencegah /

profilaksis Jangka panjang / lama Steroid, glucocortikoid,

Disodium cromoglycate, antileukotrien (montelukast, zafirlukast)

Page 94: Respirologi anak

Algoritma serangan asma Klinik / IGD

Nilai derajat serangan

Tatalaksana awal• nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit

• nebulisasi ketiga + antikolinergik• jika serangan berat, nebulisasi 1 x (+antikolinergik)

Serangan sedang ( nebulisasi 2-3x, repons parsial )• berikan O2

• nilai ulang se- dang Ruang Rawat Sehari • pasang infus

Serangan ringan ( nebulisasi 1x, respons baik )• obesrvasi 1-2 jam• efek bertahan, boleh pulang

Serangan berat( nebulisasi 3x, respons buruk)• O2 sejak awal• nilai ulang berat, rawat inap• foto Ro toraks• pasang infus

Page 95: Respirologi anak

Rng. Rawat Sehari• Oksigen teruskan• steroid oral• nebulisasi / 2 jam• 8-12 jam klinis sta- bil boleh pulang• 12 jam tetap belum baik rawat inap

Ruang Rawat Inap• Oksigen teruskan• atasi dehidrasi & asidosis jika ada• steroid IV tiap 6-8 jam• nebulisasi/1-2 jam• aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan• nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j• 24 jam stabil boleh pulang• dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU

Boleh pulang• bekali -agonis (hirupan / oral)• jika ada obat pengendal, te- ruskan• inf.virus (+), steroid oral• 24-48 jam kon- trol proevaluasi

Catatan:Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dengan adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali.

Page 96: Respirologi anak

Algoritma tatalaksana jangka panjang

Obat pereda: -agonis atau teofilin(hirupan / oral) bila perlu

Tambahkan obat pengendali:kromoglikat / nedokromil hirupan*)

Obat pengendali: gantisteroid hirupan dosis rendah

Obat pereda: -agonis teruskan

6-8 mingguobat, dosis/dosis > 3x < 3x

(-) (+)6-8 minggu, respons

Asma episodik jarang(asma ringan)

Asma episodik sering(asma sedang)

Asma persisten(asma berat)

6-8 minggu, respons (-) (+)

Page 97: Respirologi anak

Pertimbangkan penambahan salah 1:• -agonis kerja panjang• -agonis lepas terkendali• teofilin lepas lambat

Naikkan dosis steroid hirupan

Tambahkan steroid oral

*) ketotifen dapat digunakan pada pasien balita dan/atau asma tipe rinitis

6-8 minggu, respons (+)(-)

6-8 minggu, respons(-) (+)

6-8 minggu, respons(-) (+)

(asma berat)