23
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 6 REPRODUKSI SEL MITOSIS NAMA : Hendra Pangaribuan NPM : E1J012075 Shift 2 : Senin (12.00-14.00) Kelompok : B2 LABORATORIUM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN

Reproduksi Sel Mitosis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Reproduksi Sel Mitosis

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 6

REPRODUKSI SEL MITOSIS

NAMA                : Hendra Pangaribuan

NPM                    : E1J012075

Shift 2                 : Senin (12.00-14.00)

Kelompok            : B2

LABORATORIUM AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

Page 2: Reproduksi Sel Mitosis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Dasar Teori

Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini

Anda akan mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses

reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis),

diikuti dengan pembagian  sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti

yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan

sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis di seluruh organism pada

dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan

pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan

mengenai proses pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak

mengenai pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan

sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi

dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.

Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap

pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh

dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap

organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek.

Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat.

Fase-fase mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase

dan pembagian selanjutnya dapat dilihat pada bagan fase mitosis.

Reproduksi Sel113

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan

reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa

melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang

bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,

yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya

terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap

pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Page 3: Reproduksi Sel Mitosis

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

1. Profase :

pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin

menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi

kromatid.

2. Metafase:

pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang

pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom

/kromatid mudah diamati dan dipelajari.

3. Anafase:

pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju

    ke kutub-kutub pembelahan sel.

4. Telofase:

pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti

menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma

menjadi dua bagian).

1.2  Tujuan Praktikum

1.      Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis.

2.      Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.

3.      Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses

mitosis.

Page 4: Reproduksi Sel Mitosis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwapembelahan sel. Pembelahan sel diawali

dengan adanya pembelahankromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap

tahappembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui

teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan padakromosom dalam sel tersebut. Adapun

pembelahan sel dibedakan menjadidua macam , yaitu mitosis dan meiosis (Juwono,

2000)Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga darisatu sel dihasilkan

dua buah sel anakan yang masing-masing memiliki sifat-sifat genetik yang sama. Mitosis

berlangsung pada semua sel, kecuali padasel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis

adalah peristiwa pembelahansel yang terjadi pada sel-sel somatik, sangat aktif pada jaringan

meristemyang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotif sama dan identik dengan sel

induknya sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel-selgamet dengan hasil akhir empat

buah sel anak yang haploid dengankomposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel

induknya. Sebelumterjadi peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting

sepertipembelahan kromosom. Kromosom merupakan pembawa keturunan.Biasanya

kromosom digambarkan pada tahap metaphase. Pada saatsel aktif membelah, kromosom

relatif mudah diamati dengan memperlakukansel-sel tersebut dengan metode fikrasi dan

pewarnaan sederhana (metodesquash) (Suryo, 1997). Ketika organisme bersel tunggal

(uniseluler) melakukanpembelahan untuk membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan

suatu selmemproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel juga memungkinkansesuatu

organism multiseluler, termasuk manusia dapat tumbuh danberkembang dari satu sel tunggal,

yaitu telur yang dibuahi. Bahkan setelahorganisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus

berlangsung danberfungsi dalam pembuahan dan perbaikanpergantian sel yang mati

akibatpemakaian normal dan sel yang robek atau mengalami kecelakaan.Reproduksi dari suatu benda

retumit sel tidak dapat terjadi dengan hanyamenjepitnya menjadi dua sel bukan seperti

gelembung sabun yang begitusaja membesar dan terpisah menjadi dua. Pembelahan sel

melibatkandistribusi materi genetik yang indentik DNA, kepada kedua sel anak. Suatuhal

yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah ketetapan dalampenyampaian DNA, tanpa

pengurangan dari satu generasi ke generasiberikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya,

mengelolakan keduakelainnan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan kemudian sel

tesebutterpisah menjadi dua sel anak (Campbell, 2002).Pembelahan adalah cara sel untuk

memperbanyak ciri, satu selinduk membelah menjadi dua, masing-masing membelah lagi

menjadi duadan seterusnya. Sehingga dari satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiridari

Page 5: Reproduksi Sel Mitosis

ribuan, bahkan milyaran sel. Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakandan tumbuh. Gamet

terbentuk melewati proses pembelahan pada sel induk gamet yang direbut gametogonium.

Gometogonium jantan(spermatogonium), dan gometogonium betina (gogonium).

Gametogoniumakan terbelah berualang-ulang untuk terciptanya gamet, karena gamet

yangdihasilkan umumnya berlangsung terus-menerus selama usia subur

makhluk bersangkutan. Agar tetap ada persediaan gametogonia dalam gonad perludilakukan

pembelahan terlebih dahulu (Kimball, 1983).

  Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpaterjadinya pertukaran atau

perolehan informasi bereditor baru. Bakteribereproduksi hampir selalu secara aseksual saja.

Melalui proses yang disebutpembelahan biner. Selama berlangsungnya pembelahan tersebut,

bakteritumbuh menduplikasi (menggandakan) informasi kereditas,

mengkategorikankromosom-kromosom yang telah di duplikasi, dan membelah

sitoplasmanya.Sebagian besar sel yang membentuk tumbuh organisme eukariotik multiseluler

yang bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yangdikenal sebagai mitosis

(Stansfield, 2007).Dalam proses pembelahan sel, bahan sintesis berupa kromosomselalu

diwariskan kepada sel anak. Kromosom itu lah yang menjadi bahanpokok agar sel bisa hidup.

Karena itu dalam proses pembelahan suatu selinduk, kromosomlah terlebih dahulu

mengalami pembelahan, baru disusuloleh sel secara keseluruhan. Ada dua macam

pembelahan sel jika dilihat daricara pembelahan kromosomnya, yaitu mitosis dan meiosis.

Mitosis yaitupembelahan sel dimana kromosom sel anak tetap sama dengan susunankromosom sel

induk. Baik jumlah maupun macam kromosomnya. Olehmitosis, sel induk yang diploid akan

menghasilkan sel anak yang tetapdiploid. Meiosis perlu untuk meredaksi jumlah macam-

macam kromosommenjadi setengah kromosom asal, dan hanya terjadi pada

prosespembentukan gamet. Dengan demikian meiosis disebut juga pembelahanreduksi, oleh

meiosis gametogonia yang diploid akan menghasilkan gametyang ploid (Juwono,

2000).Mitosis hanya merupakan satu bagian dari siklus. Sebenarnya fasemitosis mencakup

mitosis dan sitokinesis, biasanya merupakan bagianteringkat dari siklus tersebut.Pembelahan

sel mitosis yang berurutan bergantian dengan interfaseyang jauh lebih lama. Selama interfase

inilah sel tumbuh dan menyalinkromosom dalam pernapasan untuk pembelahan sel. Interfase

dibagimenjadi fase G1, fase S, dan fase G2. Selama ketiga subtase ini sel tumbuh dengan

menghasilkan protein dan organel dalam sitoplasma sampai seltersebut menyelesaikan

pernapasannya untuk pembelahan sel (Surya, 1997).Fungsi mitosis yang pertama adalah

membuat salinan yang persissama dari setiap kromosom, lalu membagikan sel identik

kromosom kepadamasing-masing dari kedua sel keturunan atau sel anakan,

Page 6: Reproduksi Sel Mitosis

melaluipembelahan sel awal (sel induk). Mitosis berlangsung pada semua sel,kecuali pada

sel-sel yang akan menjadi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas5 fase , yaitu sebagai berikut :

1.Interfase.Interfase adalah periode di antara dua mitosis yang berurutan,dan terdiri atas tiga

fase: G1, S, G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing

kromosom mengalami replikasihingga menghasilkan sepotong molekul DNA identik yang

disebutkromatid. Untai-untai tipis kromatin umumnya tampak sebagai materiamorplus (tidak

berbentuk jelas) dan bergranula dalam nucleus sel-selyang diwarnai saat interfase. Sebelum dan

sesudah fase S, ada duaperiode saat berlangsung aktivitas metabolitik, pertumbuhan,

dandiferensasi secara giat, yaitu fase G1 (gap 1) dan G2 (gap 2). Selama G1,sel-sel

mempersiapkan sintesis DNA (fase S), sedangkan selama G2,terjadi pertumbuhan dan

pembesaran sel (Stansfield, 2007).Fase M atau mitosis terdiri atas 4 fase yang utama

yaituprofase, metaphase, anaphase, dan telofase. Mitosis biasanya adalah faseterpendek

dalam siklus sel , hanya berlangsung selama 1 jam dari waktutotal siklus sel sepanjang 18-24

jam dalam sebuah sel hewan ideal. Lamawaktu yang dihabiskan dalam fase-fase lainnya yaitu

pada fase G1berlangsung selama 6-12 jam, fase S 6-8 jam, dan fase G2 3-4 jam.Waktu yang

dihabiskan pada masing-masing fase mitosis cukupberbeda-beda. Profase biasanya

memerlukan waktu yang jauh lebih lamadaripada fase-fase lainnya (Stansfield, 2007).

 

2.ProfasePada profase, kromosom-kromosom menebal atauberkondensasi, sehingga menjadi

bias terikat dibawah mikroskopcahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara

prognentmenjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekelilingprotein-protein

histon, kemudian mengumpar terpielin (supercore) padadirinya sendiri (Juwono,2000).

3.MetafaseSaat metaphase, serabut-serabut kinetokor dari MTOC yangbersebrangan akan

mendorong dan menarik sentromer-sentromer yangmenjadi satu pada kromatid-kromatid

saudari. Masing-masingkromosom berserak ke bidangnya yang biasa dekat dengan

bagiantengah sel. Kromosom-kromosom dijaga pada panni itu oleh tekanandari serabut-

serabut MTOC yang bersebrangan (Juwono,2000).

4.AnafaseSelama anaphase, kromatid-kromatid saudari memirah dibagian sentromer dan

tertarik ke kutub-kutub yang bersebrangan. Seiringbergeraknya masing-masing kromatid

melalui sitosol yang kental,lengannya bergerak lambat dibelakang sentromer (yang melekat

keserabut selendang melalui kinekotor), sehingga member bentuk khaspada kromatid tersebut

, tergantung pada letak sentromernya kromosom-kromosom metasentrik tampak berbentuk V,

Page 7: Reproduksi Sel Mitosis

kromosom-kromosomsubmetasentrik berbentuk J, sedangkan kromosom-kromosom

telosentrik tampak seperti batang.

5.TelofasePada telofase, masing-masing sel dari kromatid-kromatid yangmemisah, berkumpul

pada kedua kutub sel. Kromosom mulai membukakumparannya dan kembali ke keadaan

interfase. Gelendong bergenerasimembrane nucleus terbentuk kembali, dan sitoplasma

membelah dalamproses yang disebut sitokinens. Sitokinesis pada sebagian besartumbuhan

melibatkan pembentukan lempengan sel dari pectin yang  

berawal dari tengah sel dan menyebar secara lateral ke dinding sel.Nantinya, selulora dan

materi – materi penguat lainnya ditambahkan kelempengan sel (jika selnya adalah sel

tumbuhan), sehingga mengubahlempengan itu menjadi dinding sel yang baru (Stansfield,

2007).Jaringan yang mudah untuk ditelaah mitosis ialah meristem padatitik tumbuh akan

bawang mewarnainya dengan zat pewarna yang meruaiakan tampak kromosom-kromosom

dalam sel-sel yang membelah diri. Selakar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom 8

diantaranya padamulanya disumbangkan oleh“bapak” tumbuhan bawang, yaitu tumbuhanyang

menyediakan gamet jantan kromosom ini sering dinamai kromosompaternal. Pada banyak

sel, termasuk bawang. Satu atau lebih kromosom itumempunyai nukleous. Ini dapat diamati

dengan kromosom mikroskopbiologi. Keadaan yang amat lembut ini pada kromosom selama

mera antarapembelahan sel tidak seharusnya menggambarkan mereka itu lembab padasaat

itu. Malah sebaliknya, mereka itu aktif benar dalam sintesis RNA dansejenak sebelum

pembelahan sel berikutnya. Juga dalam sintesis DNA,sebenarnya kandungan DNA menjadi

dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel (Kimball,1983).

BAB III

Page 8: Reproduksi Sel Mitosis

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1  Bahan dan Alat

         Mikroskop

         Ujung akar bawang merah

         Gelas pengamat

         Gelas objek

         Gelas penutup

         Jarum pengiris

         Skalpel

         Forset

         Pewarna asetokarmin

         Larutan 1 M HCl

         Larutan 70% dan 96% alcohol

2.2  Prosedur Kerja

         Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.

         Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit.

Lebih lama lebih baik.

         Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang

sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.

         Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus.

Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal scalpel.

Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi ddengan asetokarmin

untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.

         Tutp gelas objek dengan gelas penutup.

         Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian

balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan ibu

jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk

di amati di bawah mikroskop.

         Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.

         Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu,

Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).

Page 9: Reproduksi Sel Mitosis

         Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada

pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1,HASIL PENGAMATAN

Page 10: Reproduksi Sel Mitosis

Interfase

Profase akir

Telofase akhir

4.2PEMBAHASAN

Pengertian mitosis serta tahap-tahap pembelahannyaMitosis adalah proses

pembelahan sel yang menghasilkan dua selanak yang masing-masing memiliki sifat dan

Page 11: Reproduksi Sel Mitosis

jumlah kromosom yang samadengan jumlah sel induknya. Mitosis berlangsung pada semua

sel, kecualipada sel-sel yang akan menjadi kelamin. Kromosomnya berpasangansehingga

disebut (2n) diploid (Juwono, 2000).Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui

beberapafase, yaitu profase, metaphase, anafashe, dan telofashe. Selain itu ada pulainterfase

yang merupakan fase antara metosis satu dan metosis berikutnya(Stanfield,2007).ProfasePada

tahap profase, sel induk yang akan membelah memperlihatkangejala terbentuknya dua

sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat,yang satu bergerak ke arah kutub yang

berlawanan. Pada permulaan profasekromosom-kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.

Pada akhir profasemulai terbentuklah benang-benang gelendong inti pada masing-

masingkutub sel yang letaknya berlawanan (Kimball,1983).MetafaseMetafase ditandai

dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadidari sebaris mikrotobula yang meluas di

antara ujung-ujung atau kutub seltersebut. Sentromer setiap duplet mulai lengket pada

sekumpulanmikrotobula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub.

Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semuasentromer terletak persis

dalam satu bidang di ekuator (Kimball,1983).AnaphaseAnaphase mulai ketika kromosom yang

terduplikat dari setiapduplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masih pada gelembung

danbergerak ke kutub berlawanan, sambil melepas ujung-ujungnya yang lepasdi

belakangnya. Matafor tampaknya jatuh karena ujung-ujung yang bebaskromosom tersebut

kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran denagn sitoplasma di sekitarnya

menghalangi geraknya menujukutub (Kimball,1983).TelofaseTelofase kira-kira merupakan

kebalikan dari profase. Begitu sampaike kutub maka kromosom mulai membuka

gulungannya. Nukleus timbulkembali, membran nuklir mulai membentuk sekitar kromosom.

Akhirnyastruktur yang disebut lempengan sel muncul di ekuator

(Kimball,1983).InterfasePada fase interfase ADN telah berlipat dua dan tiap

kromosommembelah memanjang menjadi dua bagian yang masing-masing masihterikat oleh

sebuah sentromer bersamaaan. Belahan kromosom ini disebutkromatid (Suryo, 1997).4.2.2

Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang belum membelah,

dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan susunannya agak

merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis pada

tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya

sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami

simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada

pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun

dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami

Page 12: Reproduksi Sel Mitosis

menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase.

Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri

secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.

Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman

potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami

pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahap-

tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan

larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap

pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan

dua kali perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan

rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol

bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih

menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas

antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini

daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.

Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang bukan

tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan peletakan potongan

pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan pencacahan tudung akar

menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan

mempermudah pengamatan, sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu

pengikatan warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang

teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk

mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin.

Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase pertama

yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai

terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri

untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti

tidak terlihat dan nukleolus menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan

pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke

arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase

ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di

dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai

terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki

Page 13: Reproduksi Sel Mitosis

dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis. Fase yang tidak

ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada fase ini  kromosom menyusun diri

secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran

nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,

melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan

kromosom selama pembelahan.

BAB V

KESIMPULAN

Page 14: Reproduksi Sel Mitosis

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum reproduksi sel mitosis, dapat

disimpulkan bahwa :

        Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,

yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.

        Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi

kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.

        Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang

equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.

        Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-

kutub pembelahan sel.

        Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)

dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

Page 15: Reproduksi Sel Mitosis

DAFTAR PUSTAKA

Asih, Yasmin. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi Manusia.

Elrot, Susan, Stansfield William. 2007.Genetika Edisi keempat . Erlangga: Jakarta

Juwono, Achmad, Zulfa Juniarto. 2000. Biologi Sel: EGC: Jakarta

Kimball, J W. 1983. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta

Suryo. 1987.Genetika Manusia. Gajah Mada University Press: Jogjakarta

Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi

Universitas Bengkulu.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga