67
REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER TAPIS TEMAKAY ADAT BUBAY (Analisis Hermeneutika) ( Skripsi ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 Oleh : Alea Nadira

REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTERTAPIS TEMAKAY ADAT BUBAY

(Analisis Hermeneutika)

( Skripsi )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Oleh :

Alea Nadira

Page 2: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

ABSTRAK

Representasi Tapis Lampung Dalam Film Dokumenter“ Tapis Temakay Adat Bubay ”

Oleh

Alea Nadira

Warisan budaya saat ini telah banyak dilupakan oleh masyarakat kita termasuksalah satunya warisan budaya kain tenun asal Lampung yaitu Tapis. Penelitian inimengkaji film yang berjudul Tapis Temakay Adat Bubay yang merupakan filmpromosi Tapis diproduksi oleh seorang mahasiswa asal Lampung. Dengan durasi22 menit, film ini menggambarkan proses pembuatan Tapis dari pemilihanbenang, penenunan kain sampai proses penjualan Tapis itu sendiri. Selain itudigambarkan pula potret kehidupan pengrajin Tapis dan kegunaan Tapis dalamadat pernikahan Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Teori yang digunakan adalah teori hermeneutika tradisional Schleiermacher danmenggunakan metode penelitian analisis hermeneutika untuk menemukan maknaRepresentasi Tapis yang terkandung dalam adegan adegan pada film. Hasilpenelitian menunjukkan dalam film Tapis Temakay Adat Bubay terdapat sepuluhadegan yang mengandung delapan unsur representasi Tapis yang kemudian dibagipada tiga kelompok representasi yaitu representasi pembuatan Tapis, representasimotif Tapis dan representasi Tapis bernilai jual. Kemudian terdapat dua adeganyang menggambarkan fungsi Tapis dalam adat Lampung. Sehingga berdasarkanhasil penelitian, film Tapis Temakay Adat Bubay dinyatakan kurangmerepresentasikan kegunaan tapis dalam adat secara dalam , film ini hanyasebagai media memperkenalkan Tapis secara umum.

Kata kunci : Film, Representasi, Tapis, Hermeneutika.

Page 3: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

ABSTRACT

Representation Tapis Of Lampung In Film Documentaries

"Tapis Temakay Adat Bubay"

By

Alea Nadira

The current cultural heritage has been widely overlooked by our society includeone cultural heritage woven fabric origin Lampung which is Tapis. Thisresearch examines the movie with the title is Tapis Temakay Adat Bubay thatproduced by a student of origin of Lampung. With a duration of 22 minutes, thefilm depicts the process of making Tapis from the selection of yarn, weaving thecloth to be a Tapis And then to salesthat product itself. In addition it alsoillustrated portrait of the lives of the craftsmen of Tapis and Tapis was uses inthe Lampung wedding's cultural customs . This study used a qualitativeapproach. The theory used is traditional hermeneutics theory Schleiermacherand using research methods analysis of hermeneutics to find meaningrepresentation of Tapis contained in the scene the scene on film. The resultsshowed in the film Tapis Temakay Adat Bubay have a ten scene that containseight element representation of the Tapis and then divided in three groups,namely the representation of the manufacturing Tapis, Tapis motifs andrepresentations taht Tapis was a worth selling. Then there are two scenes thatdescribe the function of the Tapis in the cultural customs of Lampung. So basedon the results of the research, the movie Tapis Temakay Adat Bubay expressedless represent the usefulness of Tapis in the Cultural customs of Lampung. Thismovie, just as the media to introduce Tapis in General.

Keywords: Film, representation, Tapis, Hermeneutics.

Page 4: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG DALAM FILM DOKUMENTER TAPISTEMAKAY ADAT BUBAY

(ANALISIS HERMENEUTIKA)

Oleh

ALEA NADIRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali
Page 6: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali
Page 7: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali
Page 8: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Alea Nadira , lahir di Bandung,

Jawa Barat pada 14 Agustus 1995, merupakan

anak pertama dari dua bersaudara. Penulis pernah

menempuh pendidikan formal di SD Pertiwi

Teladan Kota Metro yang lulus pada tahun 2007.

Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di SMP N 8 Bandung dan lulus

tahun 2010. Kemudian melanjutkan studi di SMA N 5 Kota Metro yang

selesai di tahun 2013.

Ditahun yang sama , dengan bangga penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

melalui jalur SBMPTN Tulis. Semasa menjadi mahasiswa, penulis sempat aktif di

HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota bidang Research and Development.

Selagi menempuh pendidikan di bangku kuliah, pengaplikasian ilmu yang di

dapat penulis juga dituangkan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor

Palayanan Pajak Pratama, Kota Metro pada periode Oktober - Desember 2016.

Page 9: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

Motto

“ Always turn a negative

situation into

a possitive situation “

Page 10: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

SANWACANA

Alhamdulillahhirabbil’alamin. Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT,

karena atas segala kuasa-Nya memberikan kemudahan, berkat dan karunia kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Representasi

Tapis Lampung dalam Film Dokumenter Tapis Temakay Adat Bubay ”

(analisis Hermeneutika) tepat waktu sebagai syarat untuk menyematkan gelar

sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tak

luput dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karnanya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih baik

lagi nantinya. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi pembacanya.

Dengan berbekal pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, tanpa adanya

bantuan, semangat dan motivasi dari berbagai pihak yang telah terlibat dalam

penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Maka, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapka terimakasih yang tulus kepada :

1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung

2. Ibu Dhanik Sulistyarini, S. Sos., M.Comn&MediaSt selaku ketua jurusan

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Page 11: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

Lampung. Terimakasih atas segala dukungan motivasi dan saran yang

telah Ibu berikan kepada penulis.

3. Bapak Dr. Ibrahim Besar, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

Terimakasih banyak atas kesabaran, waktu, saran, arahan, ilmu serta

bimbingan Bapak kepada penulis, selalu bersedia memahami dan

menjelaskan ketidakmengertian penulis dalam proses penyusunan skripsi.

Penulis sangat senang mendapat kesempatan menjadi mahasiswi

bimbingan Bapak.

4. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku dosen penguji. Terimakasih

banyak atas waktu, saran, masukan, ilmu serta bimbingan yang telah

Bapak berikan kepada penulis.

5. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom., M.Si selaku dosen pembimbing akademik

penulis dan seluruh jajaran dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung terkhusus dosen jurusan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis menuntut ilmu.

6. Mamah tercinta, Mikota. Yang sangat cantik, sangat penyabar dan

penyayang dan yang paling semangat memberikan penulis semangat.

Yang selalu menjadi tempat mencurahkan segala cerita senang sedih

dalam hidup penulis. Dirasa tak cukup untuk menuliskan bagaimana

penulis sangat bangga dan menyayangi ibunda. Terimakasih atas

segalanya.

7. Ayahanda tercinta, Yanto Sugianto . Yang ganteng, sangat penyabar, dan

penyayang. Yang selalu memberikan nasihat nasihat terbaik untuk terus

hidup dengan baik, yang selalu menjaga penulis, memastikan agar

Page 12: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

anaknya selalu aman. Dirasa tak cukup untuk menuliskan bagaimana

penulis sangat bangga dan menyayangi ayahanda. Terimakasih atas

segalanya.

8. Adikku satu satunya adek dafa yang sangat menyebalkan. Tapi tetap adik

yang sangat baik dan menyayangi kakak dan kedua orang tuanya. Semoga

kita selalu kompak dalam membanggakan dan membahagiakan mamah

dan ayah .

9. Untuk semua sahabat yang terus semangatin buat nyelesaian skripsi ini

Dinar Amira, Nawa Suci Y, Malik Ibrahim, Riko, dan Bunga , terimakasih

untuk terus ingetin menyelesaikan skripi ini cepet cepet . ku sayang kalian.

semoga kita tetep bisa bersahabat sampai tua, dan sukses untuk kita

masing masing !!!!.

10. Untuk Mutiara Langit P , terimakasih sudah menjadi kakak pembimbing

skripsi yang super membantu. Terimakasih waktu pikiran dan rumahnya

yang udah jadi tempat buat revisian skrispi. Walaupun ujungnya mah

banyak curhatnya yaaa

11. Untuk teman teman seperjuanganku yang sudah dapat gelar sarjananya

dan yang masih berjuang mengejar gelar sarjana Hayatun Nufus, Cucu

Hakim, Ardis Alzena, Adelia yolanda, Adis Zaimasuri, Rizky, Gilban .

Semoga tetap terjaga silaturahminya sampai anak cucu kita nanti.

12. Untuk teman seperkampusanku Bibeh, Dian jisung, Silvi, Eno, serta

teman teman komunikasi 2013, untuk kakak kakak dan adik adik jurusan

Ilmu Komunikasi, terimakasih atas kebersamaannya. Semoga kita bisa

Page 13: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

membangun Lampung menjadi Lampung yang lebih baik. Hidup

mahasiswa!

13. Untuk anak anak Metropedia terimakasih udah jadi tempat sharing dari

bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali . Kak Davi yang

udah jadi penyambung hubungan saya dengan kak wisnu pembuat film

dalam skripsi ini makasih kak untuk semua masukan dan semangatnya

Alhamdulillah sudah selesai perskripsian saya, Kak Adit artis kita yang

suaranya paling asik kalo karokean, Kak Vito dan Kak Rendra yang udah

jadi tempat sharing masalah bisnis, Yoga, Kak Rio, Mbak Dilla, Mbak

Citra, Mbak Dewi , Mbak Putri, Kak Krisna dan semua terimakasih

waktunya selama ini semoga kita bisa terus silaturahmi sampai udah pikun

masing masing hehehee..

14. Untuk sepupu sepupu Atu Yaya, Udo Epin , Ahi Ahda alhamdulillah eya

bisa menyusul dapet gelar juga, speial untuk Adin Puja ayokkk cepetan

kelarin kuliah jangan keasyikan bisnis. Dan untuk adik adik sepupu

tercinta, adek Rian, Farhan, Nahwan , Nathan, Reyhan, Tama, Azka,

Radhwa, Ghazi, Maysa, abang Fatih, arin dan adek Nadhif tetep

semangat, dan yang udah sekolah jangan males dan suka bolos . teteh

sayang kalian !!

15. Spesial untuk mas Wisnu Wijaya yang telah bersedia menjadikan film

produksinya sebagai narasumber penelitianku, terimakasih mas wisnu.

Semoga mas wisnu and the next project nya selalu sukses.

16. Terimakasih Kepada Bapak Beni selaku tour guide Musium Lampung dan

petugas perpustakaan arsip musium lampung serta om M Harya

Page 14: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

Ramdhoni yang telah banyak membantu saya dalam mengumpulkan data

tentang Tapis.

17. Keluarga besar HMJ Ilmu Komunikasi Unila yang telah memberikan

pembelajaran dan pengalaman yang sangat berarti bagi penulis. Sukses

selalu untuk HMJ Ilmu Komunikasi Unila.

18. Terakhir untuk pembaca skripsi ini, semoga dapat berguna dan

bermanfaat bagi pembaca.

Penulis,

Alea Nadira

Page 15: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

i

DAFTAR ISI

ABSTRAKABSTRACTHALAMAN PENGESAHANSURAT PERNYATAANRIWAYAT HIDUPMOTTOSANWACANADAFTAR ISIDAFTAR BAGANDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR

Halaman

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ........................................................................................ 1B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 8B. Landasan Teori........................................................................................ 10

a. Hermeneutika Film............................................................................ 10C. Landasan Pendukung .............................................................................. 12

1. Film Sebagai Media Komunikasi Massa........................................... 12a. Sifat Film..................................................................................... 14b. Unsur Film .................................................................................. 15

2. Kebudayaan Lampung ...................................................................... 19D. Film Tapis Temakay Adat Bubay ........................................................... 22E. Kerangka Pemikiran................................................................................ 26

III. METODELOGI PENELITIANA. Tipe Penelitian ........................................................................................ 27B. Metode Penelitian.................................................................................... 28C. Objek Penelitian ...................................................................................... 29D. Fokus Penelitian ...................................................................................... 30E. Definisi Konsep....................................................................................... 30F. Sumber Data............................................................................................ 32G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 32H. Teknik Analisis Data............................................................................... 33

Page 16: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

ii

IV. GAMBARAN UMUMA. Tapis Lampung ...................................................................................... 35B. Film Tapis Temakay Adat Bubay ............................................................ 36C. Profil Sutradara ....................................................................................... 39

V. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ...................................................................................... 41

1. Pemahaman Keseluruhan .................................................................. 42a. Sinopsis Film.............................................................................. 42b. Alur Keseluruhan ....................................................................... 44c. Identifikasi Tokoh ...................................................................... 52

2. Pemahaman Perbagian ..................................................................... 57a. Representasi Tapis dalam Film Documenter “Tapis Temakay

Adat Bubay” ............................................................................... 57b. Kegunaan Tapis Pada Adat Lampung........................................ 67

B. Pembahasan ........................................................................................... 71a. Unsur Representasi Tapis........................................................... 73b. Kegunaan Tapis Pada Adat Lampung........................................ 76

VI. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ................................................................................................ 101B. Saran ..................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

iii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 26

Page 18: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel Tinjauan Penelitian Terdahulu.............................................. 8 – 9

Tabel 2. Identifikasi Tokoh Dalam Film Tapis Temakay Adat Bubay.......... 52– 53

Page 19: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Cuplikan Film Tapis Temakay Adat Bubay................................. 36Gambar 2.Poster Film Tapis Temakay Adat Bubay ...................................... 37Gambar 3. Wisnu Wijaya, Sutradara Film Tapis Temakay Adat Bubay ...... 39Gambar 4.Opening Film Tapis Temakay Adat Bubay ................................. 43Gambar 5.Opening Scene Film Tapis Temakay Adat Bubay ........................ 44Gambar 6.Alat Tenun Tapis ( Patok ) ........................................................... 45Gambar 7.Alat Tenun Tapis ATBM ............................................................ 45Gambar 8.Kehidupan Nelayan Pesisir Barat ................................................ 46Gambar 9.Kehidupan Petani Pesisir Barat .................................................... 46Gambar 10.Kehidupan Pedagang Pesisir Barat ............................................ 46Gambar 11.Lisnawati dan Seorang Ibu Berpakaian Kebayan. ..................... 47Gambar 12.Lisnawati Menjelaskan Tentang Adat Sai Bathin ...................... 48Gambar 13.Adegan Proses Menenun Kain Tapis ......................................... 48Gambar 14.Adegan Saat Narator Menjelaskan Pergeseran Simbol.............. 50Gambar 15.Adegan Saat Narator Menceritakan Pergeseran Simbol ............ 51Gambar 16.Credit Scene Film Tapis Temakay Adat Bubay.......................... 52Gambar 17.Bentuk Pola Tapis Lampung ..................................................... 54Gambar 18.Pengerajin Perempuan Sedang Menenun................................... 54Gambar 19. Penjabaran Fungsi Tapis Asli Lampung ................................... 55Gambar 20. Penjabaran Fungsi Tapis Dalam Adat Pernikahan.................... 55Gambar 21. Penjabaran Fungsi Tapis Dalam Adat Lampung Sai Bathin..... 56Gambar 22. Tantangan Perkembangan Tapis .............................................. 56Gambar 23. Scene Pengenalan Tapis Secara Umum .................................... 57Gambar 24. Proses Tenun Tapis ................................................................... 57Gambar 25. Proses Tenun Tapis Menggunakan Tenun Gedog..................... 59Gambar 26. Proses Tenun Tapis Menggunakan ATBM............................... 60Gambar 27. Proses Tenun Menggunakan Tehnik Cucuk Krui ..................... 63Gambar 28. Proses Pewarnaan Tapis ............................................................ 64Gambar 29. Motif Klasik Tapis .................................................................... 65Gambar 30. Motif Modern Tapis .................................................................. 66Gambar 31. Proses Tawar Menawar Tapis ................................................... 67Gambar 32. Ilustrasi Pembuatan Tapis Oleh Calon Pengantin Wanita ........ 70Gambar 33. Penggunaan Tapis Oleh Penari Dalam Festival Adat ............... 70

Page 20: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

vi

Gambar 34. Kain Tapis Jung Sarat............................................................... 81Gambar 35. Kain Tapis Jung Sarat............................................................... 81Gambar 36. Kain Tapis Jung Sarat............................................................... 81Gambar 37. Kain Tapis Jung Sarat............................................................... 81Gambar 38. Kain Tapis Kaca........................................................................ 81Gambar 39. Kain Tapis Kaca........................................................................ 82Gambar 40. Kain Tapis Kaca........................................................................ 82Gambar 41. Kain Tapis Kaca........................................................................ 82Gambar 42. Kain Tapis Kaca........................................................................ 82Gambar 43. Kain Tapis Kaca........................................................................ 82Gambar 44. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 45. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 46. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 47. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 48. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 49. Kain Tapis Kaca........................................................................ 83Gambar 50. Kain Tapis Kaca........................................................................ 84Gambar 51. Kain Tapis Kaca........................................................................ 84Gambar 52. Kain Tapis Kaca........................................................................ 84Gambar 53. Kain Tapis Kaca........................................................................ 84Gambar 54. Kain Tapis Akheng .................................................................... 85Gambar 55. Kain Tapis Akheng .................................................................... 85Gambar 56. Kain Tapis Akheng .................................................................... 85Gambar 57. Kain Tapis Cucuk Pinggir......................................................... 86Gambar 58. Kain Tapis Kain Inuh ................................................................ 86Gambar 59. Kain Tapis Kain Inuh ................................................................ 87Gambar 60. Kain Tapis Kain Inuh ................................................................ 87Gambar 61. Kain Tapis Kain Inuh ................................................................ 87Gambar 62. Kain Tapis Kain Inuh ................................................................ 87Gambar 63. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 64. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 65. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 66. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 67. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 68. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 88Gambar 69. Kain Tapis Pucuk Rebung ........................................................ 89Gambar 70. Kain Tapis Pucuk Rebung ......................................................... 89Gambar 71. Kain Tapis Cucuk Andak........................................................... 89Gambar 72. Kain Tapis Cucuk Andak........................................................... 90Gambar 73. Kain Tapis Laut Linau............................................................... 90Gambar 74. Kain Tapis Laut Linau .............................................................. 90Gambar 75. Kain Tapis Tuho ........................................................................ 91

Page 21: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

vii

Gambar 76. Kain Tapis Sabab Mata Kibau .................................................. 91Gambar 77. Kain Tapis Balak Tuho.............................................................. 92Gambar 78. Kain Tapis Dewasano ............................................................... 92Gambar 79. Kain Tapis Dewasano ............................................................... 92Gambar 80. Kain Tapis Raja Medal ............................................................. 93Gambar 81. Kain Tapis Raja Medal ............................................................. 93Gambar 82. Kain Tapis Raja Tunggal .......................................................... 94Gambar 83. Kain Tapis Raja Tunggal .......................................................... 94

Page 22: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, banyak hal hal yang kini dilupakan oleh

masyarakat kita, seperti berbagai warisan budaya atau adat istiadat daerah yang

sudah banyak tidak dipakai atau bahkan banyak yang tidak mengenal berbagai

warisan budaya tersebut. Salah satu bentuk warisan budaya yang sering dilupakan

adalah kain tenun. Kain tenun sendiri merupakan kain yang dihasilkan dengan cara

menenun menyilangkan benang lungsing dan benang pakan dan kemudian akan

diwarnai dengan proses pewarnaan yang alami. Ada banyak contoh kain tenun yang

mungkin kita kenal seperti, Ulos dari tanah Batak, Sumatera Utara, lalu ada

Songket dari Sumatera Selatan atau berbagai macam kain tenun tradisional dari

Nusa Tenggara yang terkenal hingga dunia internasional

Sebenarnya ada beberapa cara dalam upaya melestarikan kain tenun tersebut. Salah

satu alternatif yang dianggap mampu dipakai pada era global seperti ini adalah

melalui film. Keberadaan film telah diciptakan sebagai salah satu media

komunikasi massa yang benar – benar disukai saat ini. Film adalah gambar-hidup,

juga sering disebut movie. Secara kolektif film sering disebut sinema. Ada beberapa

Page 23: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

2

fungsi film yaitu film bisa menjadi bahasa politik, media propaganda dan alat

kampanye politik. Sedangkan pada masyarakat di area luas beda budaya, film bisa

menjadi alat pengenal budaya bagi masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Film

juga memiliki peran penting dalam memajukan kemanusiaan. Dengan kekuatan

sinematografinya, efek, audio, visual dan kemampuan mengkonstruksi pemikiran.

Oleh sebab itu, film dapat berguna sebagai sarana advokasi pemikiran. Film juga

memiliki kemampuan untuk mengubah gagasan subyektif menjadi sebuah

objektivitas yang rasional karena sebuah film dapat memberikan sentuhan,

membuka pandangan dan pemikiran baru terhadap suatu hal. Salah satu contohnya

film juga dapat digunakan sebagai penggambaran terhadap keadaan dalam

masyarakat.

Film memiliki berbagai bentuk yang bermacam macam. Salah satunya adalah film

dokumenter. Film dokumenter sendiri didefenisikan oleh Robert Flaherty sebagai

”karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) atau hasil

interpretasi pribadi pembuatnya mengenai kenyataan tersebut. Film dokumenter

pertama kali diciptakan oleh John Giersonyang. Di Indonesia sendiri sejarah film

dokumenter memang tidak sejelas film-film fiksi yang lebih populer. Namun dalam

satu dekade terakhir, film dokumenter di Indonesia mulai berkembang pesat. Tema-

tema yang diangkat oleh film-film dokumenter itu pun semakin beragam, yaitu

antara lain tema sosial-politik, seni, perjalanan, petualangan, dan komunitas.

Perlahan-lahan film dokumenter mulai diputar di televisi. Pada tahun 1996, film

dokumenter “Anak Seribu Pulau” yang diciptakan Mira Lesmana dan Riri Riza

Page 24: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

3

menjadi film dokumenter pertama yang tampil di layar televisi.

Beberapa sineas film dokumenter pun ada yang mencoba mengangkat keindahan

kain tenun Indonesia dalam sebuah karya film documenter mereka yaitu seperti “

Rangsa Ni Tonun”. Kisah film dokumenter ini menyajikan proses pembuatan tenun

sejak dari mencari dan memilih kapas, membuat benang, mewarai benang sampai

proses penenunan dan menghasilkan kain, yang dikenal dengan nama Ulos. Salah

satu lainnya film dokumenter yang mengangkat kain tenun adalah karya sineas asal

Lampung yaitu film “ Tapis Temakay Adat Bubay”. Film ini di sutradarai oleh

Wisnu Wijaya. Film ini berlatar belakang dari keprihatinan sang sutradara yang

melihat Tapis semakin lama semakin bergeser fungsi aslinya, apalagi Tapis yang

belum banyak dikenal di masyarakat internasional. Bahkan, jangankan di dunia

internasional di wawasan nusantara dan dunia pertenunan Indonesia sendiri Tapis

masih kalah dengan tenarnya kain daerah lain seperti Ulos dari kebudayaan Batak

Sumatra Utara, Batik dari Jawa, atau Tenun Toraja yang kini mulai banyak dikenal

masyarakat.

Kain Tapis sendiri merupakan kearifan lokal yang berada di daerah Lampung yang

memberikan sumbangsih kepada negara dalam bentuk produk tenun sulam

nusantara yang patut dilestarikan. Dalam film ini diceritakan tentang dinamika yang

dihadapi para pengerajin kain tapis Lampung baik dari masalah produksi kain tapis

yang masih menggunakan teknik manual membutuhkan waktu hingga berbulan-

bulan lamanya hingga bagaimana upaya pelestarian yang dilakukan oleh beberapa

masyarakat yang mengkomparasikan proses pembuatan manual kain tapis dengan

Page 25: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

4

teknik modern yang nyatanya mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan

waktu dan teknik yang sangat efisien.

Dalam film ini juga diceritakan bagaimana Tapis memiliki fungsinya masing

masing disetiap motifnya karena penggunaan berbagai macam tapis ternyata

berbeda dalam berbagai macam kegiatan adat. Salah satu acara adat yang sering

memakai Tapis dalam pelengkap acaranya adalah upacara pernikahan adat, dimana

wanita yang ingin menikah di wajibkan untuk membuat kain Tapis yang akan di

pakainya di upacara pernikahannya nanti. Pembuatan itu dapat memakan waktu

cukup lama sekitar dua sampai empat bulan lamanya. .Namun makin kesini

penggunaan Tapis sudah bergeser dan lebih bersifat komersil. Kini Tapis banyak

hadir dalam toko toko yang ada di Lampung dengan berbagai pilihan motif baik

yang motif asli atau lama hingga motif baru yang lebih modern.

Film ini pun telah banyak memenangkan berbagai festival film documenter nasional

seperti , 5 Film Unggulan Denpasar Film festival 2014 , Official Selection, Special

Screening Bioskop Taman Sari festival Kesenian Yogyakarta 2014, 10 Film

Unggulan DOCDAY fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, 2014,

Official Selection Pameran Menapis Rupa Merajut Budaya, Taman Budaya

Lampung , 2015, dan terakhir Best Documentary Film, Film Festival Jambi, 2015.

Menurut sang sutradara, ia memilih film sebagai media pengenalan Tapis karena

film dianggap sebagai media yang lebih cepat diterima di masyarakat, mengingat

film sendiri merupakan media komunikasi dengan dua cara, audio dan visual.selain

itu, film juga dianggap memiliki akses yang lebih dimudah jika dibandingkan

Page 26: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

5

dengan buku atau media lainnya. Sutradara pun berharap dengan adanya film ini

Tapis dapat dikenal dimasyarakat luas khususnya di dunia pertenunan Indonesia.

Melihat fenomena Tapis yang mulai berkembang di Provinsi Lampung, dan dengan

adanya film dokumenter yang memperkenalkan Tapis, peneliti tertarik untuk

menganalisis bagaimana keefektivitasan pengenalanan Tapis Lampung melalui

sebuah film documenter “ Tapis Temakay Adat Bubay” yang merupakan karya

sineas asal Lampung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah yang

akan diteliti adalah :

1. Bagaimana representasi Tapis Lampung dalam film dokumenter Tapis

Temakay Adat Bubay ?

2. Bagaimana kegunaan kain Tapis pada kegiatan upacara adat Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui representasi Tapis Lampung pada film documenter “Tapis

Temakay Adat Bubay “.

2. Untuk mengetahui kegunaan atau fungsi tapis pada kegiatan upacara adat

Lampung.

Page 27: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalalah :

1.Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi pembaca yang ingin meneliti tentang film,

analisis hermeneutik dan representasi sebuah film. Menemukan data ilmiah tentang

pengenalan suatu hal baru dalam sebuah film dan dapat mengaplikasikan teori yang

berhubungan dengan perfilman.

2.Secara Praktis.

a. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai representasi Tapis

yang ada pada film Tapis Temakay Adat Bubay. Penelitian ini juga dapat

dijadikan masukan bagi para kreator film dalam merepresentasikan Tapis

bagi karyanya.

b. Untuk pembuatan skripsi sebagai salah satu syarat guna meraih gelar sarjana

pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Page 28: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam tinjauan pustaka untuk memudahkan peneliti

menentukan langkah-langkah yang sistematis. Penelitian terdahulu dapat menjadi

acuan atau gambaran untuk menunjang dan membantu proses penelitian yang

akan dilakukan. Peneliti dapat mempelajari hal hal keperluan penelitian dari

beberapa penelitian lain, untuk menghindari plagiat ataupun pengulangan

penelitian.

Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam

melakukan penelitian yaitu film pertama “Representasi Nilai Nilai Budaya Local

Dalam Film Sang Penari ( Analisis Semiotika) ” oleh Nafilan (2013) ,kemudian

film kedua “Perubahan Fungsi dan Makna Simbolik Kain Tapis ( Studi Kasus di

Desa Banjar Negri Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Lampung” oleh

Septian Anggraheni (2013), dan penelitian terakhir yang dijadikan rujukan

adalah “Representasi Kejawen Dalam Film Sang Pencerah” oleh To’at Maulana

(2016).

Page 29: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

8

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Judul Peneliti MetodologiPenelitian

Tujuan Penelitian Perbedaan penelitian Kontribusi bagipeneliti

Representasi NilaiNilai Budaya LocalDalam Film SangPenari ( AnalisisSemiotika)

Nafilan(2013/Skripsi/IlmuKomunikasi,Fisip,UniversitasMercubuana,Jakarta)

Mengggunakanmetodologipenelitian deskriptifkualititaif denganalat analisisnya yaituanalisis semiotika

Untuk mengetahuirepresentasi nilai nilaibudaya local dalam filmsang penari

Memiliki perbedaandalam sisi fokuspenelitian yaknipenelitian ini menelitirepresentasi nilaibudaya dalam filmberbentuk tariansedangkan penelitiansaya meneliti tentangbagaimana filmsebagai mediapengenalan warisanbudaya berbentukbenda yaitu kain tapis

Kontribusi bagipenelitian sayaadalah penelitian inimemiliki objek yangsama denganpenelitian saya yaitumenjadikan filmsebagai mediaaltenatif untukmengenalkan sisibudaya daerah diindonesia

Perubahan Fungsidan Makna SimbolikKain Tapis ( StudiKasus di DesaBanjar NegriKecamatan WayLima KabupatenPesawaranLampung)

Septian Anggraheni(2013/Skripsi/Sosiologi &Antropologi ,Universitas NegeriSemarang)

Penelitian inimenggunakanmetode penelitiankualitatif sehinggamenghasilkan datadeskriptif

(1) Mengetahuiperubahan fungsi danmakna simbolik kaintapis(2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yangmempengaruhiperubahan fungsi danmakna simbolik kaintapis,(3) Mengetahui dampakperubahan tersebutterhadap masyarakat di

Penelitian ini mencarisecara mendalambagaimana tapis kinitelah bergeser fungsidan makna asli darikain tapis itu sendirisedangkan penelitiansaya hanya menelitipengemasan tapisdalam film untukmemperkenalkan tapis

Kontribusi bagipenelitian sayaadalah penelitan inijuga membahastentang TapisLampung.

Page 30: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

9

desa Banjar NegeriKecamatan Way LimaKabupaten Pesawaran

RepresentasiKejawen DalamFilm Sang Pencerah

To’at Maulana(2016/Skripsi/ IlmuKomunikasi,UniversitasLampung)

(1)Mengetahuirepresentasi kejawendalam film SangPencerah(2) Mengetahuiusaha KH AhmadDahlan dalammelakukanpencerahan ajaranislam dalam filmSang Pencerah

Pneliti menggunakantipe penelitian deskriptifkualitatif dan jugamenggunakanparadigma interpretativedan analisishermeneutika.

Memiliki perbedaanobjek penilitian, jikapenelitian ini menelitirepresentasi kejawendalam sebuah filmnasional penelitiansaya menelitipengenalan tapisdalam sebuah filmdokumenter.

Kontribusi bagipenelitian sayaadalah penelitian inijuga menggunakanteori hermeneutikadengan kajian filmuntuk memecahkanpermasalahanpenelitian

Page 31: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

10

B. Landasan Teoritis

a. Hermeneutika Film

Dalam mendapatkan pemahaman dari film, dapat menggunakan kajian

hermeneutika. Secara etimologis, “hermeneutika” berasal dari bahasa Yunani

yaitu hermeneuein yang berarti menafsirkan. Sedangkan kata benda hermeneia

secara harfiah dapat diartikan penafsiran atau interpretasi. Secara terminologis,

hermeneutika berarti proses mengubah sesuatu atau situasi dari ketidaktahuan

menjadi ketahuan atau mengerti

Dalam konteks pendekatan kualitatif, metode yang digunakan peneliti untuk

menganalisis adalah dengan memakai hermeneutika. Hermeneutika secara

umum dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau filsafat tentang interpretasi

makna. Secara mendasar, hermeneutik lebih merupakan usaha memahami dan

menginterprestasi sebuah teks. Hermeneutik merupakan bagian dari

keseluruhan pengalaman mengenai dunia. Di dalam perkembangan

hermeneutika modern, terdapat dua tradisi hermeneutika. Yang pertama adalah

hermeneutika tradisional oleh Schleiermacher, Dilthey dan Betti, yang dimulai

dengan mengamati objek interpretasi tertentu seperti teks, hukum, maupun

karya seni, dan mencoba memformulasikan hukum-hukum untuk melakukan

interpretasi. Yang kedua adalah hermeneutika filosofis dari Heidegger dan

Gadamer, yang dimulai dengan menganalisis apa yang dimaksud dengan

pemahaman dan menentukan implikasi dari bermacam-macam cara

interpretasi. Martin Heidegger, yang melihat filsafat itu sendiri sebagai

“interpretasi,” secara eksplisit menghubungkan filsafat sebagai hermeneutika

dengan Hermes (Palmer, 2005 : 15). Hermeneutika mengidentifikasi

Page 32: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

11

interpretasi dengan kategori “pemahaman” dan mendefnisikan pemahaman

sebagai pemahaman maksud pembicaraan dari sudut pandang arah semula

dalam situasi asli wacana (Ricoeur, 2012 : 58).

Mediasi dan proses membawa pesan yang diasosiasikan dengan Hermes ini

terkandung dalam tiga makna dasar dari hermeneuein dan hermeneia dalam

penggunaan aslinya. Tiga bentuk ini menggunakan bentuk dari hermeneuein,

yaitu: (1) mengungkapkan kata-kata; (2) menjelaskan, seperti menjelaskan

sebuah situasi; (3) menerjemahkan, seperti transliterasi bahasa asing (Palmer,

2005 : 15-16). Hermeneutika akan mengambil peran mengupas tentang makna

tersembunyi dalam teks, dialog dan adegan pada film, karena setiap interpretasi

adalah usaha untuk memahami makna-makna secara mendalam dalam film

sebagai sebuah teks atau wacana. Dalam tutur bahasa pada sebuah film

terkandung berbagai makna. Pemaknaan inilah yang akan membawa kita pada

proses komunikasi berikut dengan menggunakan hermeneutika sebagai tahap

untuk mengetahui makna yang mendalam di dalam film (Palmer, 2005 : 16).

Di sisi inilah hermeneutika berperan penting untuk menafsirkan makna dan

pesan yang dikonstuksi dalam sebuah film menurut pandangan peneliti film.

Teks dalam film sendiri tidak hanya terbatas pada apa yang ditayangkan, tetapi

selalu berkaitan dengan konteks. Teks pada hermeneutika dibentuk dari tiga

unsur yakni teks atau wacana itu sendiri, penulisnya atau dalam film adalah si

pembuat film yaitu sutradara, dan konteks di sekitar teks. Hal ini berarti film

sebagai teks memiliki muatan pesan yang bersifat temporal dan terbatasi

budaya yang menyelimuti sang sutradara sebagai penulis film (Ricoeur, 2012 :

32). Budaya sang penulis lahir dari lingkungannya, mulai dari lingkungan

Page 33: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

12

keluarga sampai lingkungan yang masih diketahui oleh penulis teks. Dari latar

belakang penulis itulah hermeneutika lahir sebagai metode penafsiran,

hermeneutika hadir karena kekeliruan konsepsi sejarah, pemahaman, bahasa

dan status ideologis suatu karya (Palmer, 2005 : 288).

Dalam hermeneutika film, masing masing objek penelitian memiliki andil yang

besar dalam interpretasi yang benar. Penelitian film yang menggunakan kajian

hermeneutika akan masuk kedalam standar metode hermeneutika yang disebut

lingkaran hermeneutika. Lingkaran termasuk sebagai satu keseluruhan yang

menentukan arti masing masing bagian, dan bagian bagian tersebut secara

bersama membentuk lingkaran. Suatu kata ditentukan artinya lewat arti

fungsionalnya dalam kalimat keseluruhan dan kalimat ditentukan maknanya lewat

arti satu per satu kata yang membentuknya. (Lestari, 2012:36)

C. Landasan Pendukung

1. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Film merupakan media elektronik paling tua daripada media lainnya, apalagi film

telah berhasil mempertunjukkan gambar-gambar hidup yang seolah- olah

memindahkan realitas ke atas layar besar. Keberadaan film telah diciptakan

sebagai salah satu media komunikasi massa yang benar – benar disukai bahkan

sampai sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir ini film telah memasuki kehidupan

umat manusia yang sangat luas lagi beraneka ragam. ( lliliweri, 1991 : 153 ).

Menurut Effendi 1986 ; 239) film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi

kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai

Page 34: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

13

tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni

teater sastra dan arsitektur serta seni musik.

Effendy ( 2000 : 207 ) mengemukakan bahwa teknik perfilman, baik peralatannya

maupun pengaturannya telah berhasil menampilkan gambar – gambar yang

semakin mendekati kenyataan. Dalam suasana gelap dalam bioskop, penonton

menyaksikan suatu cerita yang seolah-olah benar – benar terjadi dihadapannya.

Film adalah fenomena sosial, psikologi, dan estetika yang kompleks yang

merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata

dan musik. Sehingga film merupakan produksi yang multi dimensional dan

kompleks. Kehadiran film di tengah kehidupan manusia dewasa ini semakin

penting dan setara dengan media lain. Keberadaannya praktis, hampir dapat

disamakan dengan kebutuhan akan sandang pangan. Dapat dikatakan hampir

tidak ada kehidupan sehari – hari manusia berbudaya maju yang tidak tersentuh

dengan media ini. Gagasan untuk menciptakan film adalah dari para seniman

pelukis. Dengan ditemukannya cinematography telah minimbulkan

gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar - gambar yang mereka

lukis. Dan lukisan – lukisan itu bisa menimbulkan hal yang lucu dan menarik,

karena dapat disuruh memegang peran apa saja , yang tidak mungkin diperankan

oleh manusia. Si tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, menghilang

menjadi besar atau menjadi kecil secara tiba – tiba. ( Effendy, 2000 : 211 – 216 )

Secara sederhana, komunikasi massa menurut Bittner (Rakhmat, dalam

karnilh, dkk.1999), adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated

Page 35: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

14

through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat

diketahui bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa. Jadi jika

komunikasi itu disampaikan kepada sekumpulan orang atau kepada khalayak

ramai, seperti ceramah akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan

puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, komunikasi tersebut

tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi media massa.

Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi-

keduanya dikenal sebagai media elektronik. Kemudian surat kabar dan majalah-

keduanya disebut dengan media cetak, serta media film.

a) Sifat Film

Tumbuh dan berkembangnya film sangat bergantung pada tekhnologi dan paduan

unsur seni sehingga menghasilkan film yang berkualitas (McQuail,1997:110).

Berdasarkan sifatnya film dapat dibagi atas :

1. Film cerita (Story film) adalah Film yang mengandung suatu cerita, yang

lazim dipertunjukan di gedung – gedung bioskop yang dimainkan oleh para

bintang sinetron yang tenar. Film jenis ini didistribusikan sebagai barang

dagangan dan diperuntukan untuk semua publik.

2. Film berita (News film) adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar –

benar terjadi, karena sifatnya berita maka film yang disajikan pada publik

harus mengandung nilai berita ( Newsvalue ).

3. Film documenter pertama kali diciptakan oleh John Giersonyang

mendefinisikan bahwa film dokumenter adalah “Karya cipta mengarah

kenyataan ( Creative treatment of actuality) yang merupakan kenyataan –

Page 36: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

15

kenyatan yang menginterprestasikan kenyataan. Titik fokus dari film

dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang terjadi, bedanya dengan film

berita adalah film berita harus mengenai sesuatu yang mempunyai nilai

berita atau newsvalue.

4. Film cartoon, Walt Disney adalah perusahaan kartun yang banyak

menghasil berbagai macam film kartun yang terkenal samapai saat ini.

Timbulnya gagasan membuat film kartun adalah dari seniman pelukis.

Serta ditemukannya cinematografi telah menimbulkan gagasan untuk

menghidupkan gambar – gamabar yang mereka lukis dan lukisan itu

menimbulkan hal – hal yang bersifat lucu

b) Unsur – Unsur Film

Film adalah pertunjukan yang ditayangkan melalui media media layar lebar

ataupun layar kaca. Adapun unsur-unsur pokok dalam pembuatan sebuah film

adalah sebagai berikut :

1. Sutradara

Sutradara berperan sebagai pemegang pimpinan dan berhak mengontrol dalam

pembutan film dari awal hingga akhir. Sutradara bertanggung jawab atas

pengarahan selruh proses pembuatan film. Sutradara dituntut memiliki wawasan

yang luas, memiliki pemikiran yang kreatif yang kemudian dapat menyatukan

bagian bagian yang terisah kemudian dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh

untuk ditayangkan kepada publik.

Page 37: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

16

2. Penulis Skenario

Penulis skenario adalah orang yang membuat film dalam bentuk tulisan, secara

mendetail sehingga semua unsur yang terlibat dalam pembuatan film bisa

menerjemahkan tugas-tugasnya dengan optimal, karena dalam skenario harus

rinci dan jelas segala bentuk lakuan-lakuan yang harus dilakukan oleh

aktor/aktris.

3. Aktor/Aktris

Aktor/aktris merupakan pemain dalam sebuah film beserta seluruh aktingnya.

Artis adalah orang yang akan menghidupkan film yang dibuat, memainkan peran

yan telah ditentukan dengan scenario yang telah ditulis dengan aktingnya.

4. Juru Kamera

Tugas dari juru kamera adalah mengambil gambar dalam proses pembuatan film.

Juru kamera merupakan tangan kanan sutradara. Gambar diambil tentunya atas

dasar skenario dan arahan dari sutradara yang merupakan pemimpin dalam dalam

proses pembuatan film. Juru kamera juga berfungsi untuk mengatur lensa maupun

filter-filter yang akan digunakan.

5. Editing

Editing adalah proses penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh

seorang editor. Proses editing dilakukan setelah seluruh proses pengambilan

gambar untuk film selesai dari awal hingga akhir

6. Penata Artistik

Penata artistik terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting. Tentu saja penata

artistik juga harus dapat mengaktualisasikan apa yang diinginkan oleh tuntutan

skenario. Dengan kata lain, penata artistik adalah penerjemah konsep visual

Page 38: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

17

sutradara kepada pengertian pengertian visual. Penata artistik bertugas untuk

membuat setting dan menyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita

dalam film. Dalam tugasnya, penata artistik akan dibantu sebuah tim kerja yang

terdiri dari penata kostum,bagian make-up pembuatan efek efek khusus serta

dekorasi untuk film.

7. Penata Suara

Penata suara merupakan orang yang memiliki tugas melakukan proses pengolahan

suara dari sebuah film. Berbagai macam unsur suara seperti dialog, narasi, musik,

serta efek efek suara akan dipadukan menjadi satu jalur suara. Jalur suara letaknya

bersebelahan dengan gambar dalam film.

8. Penata Musik

Penata musik mempunyai tugas melakukan pengolahan terhadap musik dalam

sebuah film. Penata musik berfungsi sebagai perangkai adegan, menunjukan

suasana waktu dan tempat dan suasana batin pemain film, mengiringi adegan

dengan cepat, mengantisipasi adegan dan membentuk ketegangan yang dramatik

serta mengiringi susunan kerabat kerja atau credit title diakhir film.

9. Produser

Unsur paling utama (tertinggi) dalam suatu tim kerja produksi atau pembuatan

film adalah produser, karena produserlah yang menyandang atau mempersiapkan

dana yang dipergunakan untuk pembiayaan produksi film. Produser merupakan

pihak yang bertanggungjawab terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam

proses pembuatan film. Selain dana, ide atau gagasan, produser juga harus

menyediakan naskah yang akan difilmkan, serta sejumlah hal lainnya yang

diperlukan dalam kaitan proses produksi film.

Page 39: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

18

Representasi sendiri merupakan usaha menyajikan ulang dari pemaknaan suatu

tanda, baik orang maupun peristiwa. Konsep representasi sendiri dilihat sebagai

sebuah produk dari proses representasi. Representasi tidak hanya melibatkan

bagaimana identitas budaya disajikan di dalam sebuah teks tapi juga

dikonstruksikan di dalam proses produksi berdasarkan masyakarat yang

mengkonsumsi nilai-nilai budaya yang direpresentasikan tadi. Cerita di dalam

film merupakan konstruksi dari pembuatnya dan penonton memproduksi

makna. Representasi di sini harus lebih dilihat sebagai upaya menyajikan ulang

sebuah realitas. Dalam usaha menyajikan ulang ini tentunya sampai kapan juga

tidak akan pernah menyajikan dirinya sebagai realitas yang aslinya. Film

sebagai representasi budaya hanyalah sebagai second hand reality. Ariel

Heryanto menyebutkan bahwa film komersial tidak boleh dipandang sebagai

medium yang mewakili kenyataan sosial secara faktual dalam pengertian

langsung, karena kenyataan sosial di film sesungguhnya kurang menarik untuk

dijadikan film terutama bagi penonton sebagai konsumen film (Heryanto, 2015

: 77).

Melalui sajiannya yang selektif dan menekankan pada tema-tema tertentu, film

menciptakan kesan-kesan kepada khalayaknya mengenai topik-topik yang

ditonjolkan dan memiliki makna dengan cara tertentu. Film menyediakan

“definisi situasi” yang dipercayai sebagai kenyataan, film sebagai media massa

memperteguh norma dan perilaku yang ada seperti yang ingin dikonstruksikan

sang produser film (Melvin DeFleur, dalam Mulyana, 2004 : 108). Untuk

Page 40: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

19

memahami film, diperlukan kerangka referensi yang sudah diketahui oleh

penonton. Jika penonton tidak mengetahui akan latar belakang situasi yang

dikonstruksi film, maka maksud dari film tidak akan sampai. Apa yang

dipahami seseorang membentuk dirinya sendiri ke dalam kesatuan sistematik

yang membentuk bagian-bagian dan memiliki makna dalam keseluruhannya.

2. Kebudayaan Lampung

Lampung merupakan salah satu nama provinsi Indonesia yang terletak di pulau

Sumatera. Letak provinsi Lampung berada di bagian paling selatan pulau

Sumatera dengan ibukota Bandar Lampung. Lampung memiliki potensi alam

yang sangat beragam. Selain sumber daya alam yang begitu melimpah, letaknya

yang berbatasan langsung dengan lautan membuat Lampung memiliki potensi

kekayaan laut yang sangat melimpah. Selain kekayaan alam yang melimpah,

Lampung juga memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah tersohor bila

dibandingka dengan provinsi-provinsi lain di pulau Sumatera. Kebudayaan

Lampung meliputi rumah adat, berbagai tarian tradisional, pakaian adat, juga

berbagai kuliner khas.

Kebudayaan di Lampung merupakan perpaduan kebudayaan Arab, Cina, dan

India. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah yang menyebutkan Lampung

sebagai jalur perdagangan dunia, sehingga banyak budaya dari luar Indonesia

yang mempengaruhi kebudayaan Lampung.

Kebudayaan atau budaya sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah,

merupakan wujud jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal yang

memiliki kaitan dengan budi, serta akal manusia. Dalam bahasa Inggris

Page 41: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

20

kebudayaan disebut sebagai culture, yang berasal kata Laton Colere (mengerjakan

atau mengolah). Dapat juga diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata

culture sering juga diartikan sebagai “kultur” yang dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan, warisan budaya dibagi dua macam yaitu warisan buaya benda dan tak

benda. Warisan budaya benda adalah warisan budaya yang bisa diindera dengan

mata dan tangan, misalnya berbagai artefak atau situs yang ada di sekitar kita.

Provinsi Lampung sendiri memiliki salah satu warisan budaya berbentuk benda

yaitu kain tapis.

Kain tapis sendiri adalah jenis pakaian digunakan kaum perempuan sebagai

penutup tubuh bagian bawah, dari pinggang hingga mata kaki, atau dikenal

dengan sinjang, sarung. kerajinan tenun tradisional masyarakat Lampung ini

dibuat dari benang katun dan benang emas. Benang katun adalah benang yang

berasal dari bahan kapas dan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan

kain tapis, benang emas atau perak dibuat dengan tehnik sulam (cucuk dalam

bahasa lampung) tradisional atau tehnik bordir (modern). Kain tapis juga

merupakan salah satu pakain tradisioal Lampung yang identik dengan warna

gemerlap, khususnya warna emas.

Motif-motif yang digunakan dalam pembuatan kain tapis lampung pada

umumnya mengangkat tema alam, terutama flora dan fauna, dan ada pula kain

tertentu yang mengangkat kehidupan rumah tangga seperti pada kain tapis cucuk

handak. Selain itu,terdapat juga perbedaan motif yang dipengaruhi asal daerahnya,

seperti tapis pepadun, tapis peminggir, tapis liwa, dan tapis abung.

Page 42: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

21

Motif pada tapis peminggir (pesisir) lebih dominan mengangkat tema flora

sementara motif tapis pepadun (pedalaman) cenderung lebih sederhana. Seiring

perkembangan zaman, muncul varian kain tapis yang dibuat dengan tehnik bordir

menggunakan mesin. Kelebihan dari kain tapis bordir ini dapat diproduksi secara

massal dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat. Namun dari segi kualitas

tentu berbeda.

Seperti halnya pakaian-pakaian adat yang lain, kain tapis lampung memiliki

makna tersendiri, tertama bagi masyarakatn adat Lampung, kain tapis juga

mempunyai fungsi masing-masing sesuai dengan siapa dan kapan kain tapis

tersebut dipergunakan. Keragaman Masyarakat adat Lampung memiliki banyak

adat-istiadat yang masih mereka junjung tinggi hingga sekarang. Tapis merupakan

atribut adat yang selalu hadir dalam upacara-upacara adat masyarakat adat

lampung.

Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur

yang sama dengan ragam hias di daerah lain.

1. Tapis Jung Sarat, merupakan salah satu bagaian dari pakaian perkawinan

adat yang digunakan oleh mempelai wanita. Selain itu, tapis Jung sarat

juga digunakan oleh isteri-isteri kerabat atau saudara yang lebih tua ketika

menghadiri upacara pengambilan gelar. Seorang gadis yang ikut menari

dalam upacara adat juga menggunakan tapis Jung Sarat.

2. Tapis Raja Tunggal, dalam upacara pengambilan gelar pangeran atau

sultan, serta upacara perkawinan adat, isteri saudara paling tua biasa

Page 43: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

22

menggunakan tapis ini, Sedangkan saat mengahadiri upacara adat, gadis-

gadis di daerah Abung Lampung Utara juga menggunakannya.

3. Tapis Raja Medal. dipakai dalam upacara adat seperti, pengambilan gelar

sutan dan pangeran, isteri-isteri dari saudara paling tua menggunakan

tapis Raja Medal. Sedangkan dalam upacara perkawinan adat, pengantin

wanita di daerah Abung Lampung Utara menggunakan tapi sini.

4. Tapis Laut Andak. Dipakai pada acara tari adat oleh gadis-gadis penari,

dipakai pada acara pengambilan gelar sutan oleh Benulung sebagai

pengiring, serta dipakai pada acara adat oleh menantu perempuan.

5. Tapis Balak. Pada upacara pengambilan gelar dan upacara perkawinan

anak, Tapis balak biasa digunakan oleh adik perempuan dan kelompok

isteri anak seseorang yang sedang mengambil sebuah gelar pengeran.

Selain itu, tapi sini pada acara adat lainnya, juga dipakai oleh gadis-gadis

penari.

6. Tapis Silung. Pada upacara adat seperti perkawinan anak, khitanan,

pengambilan gelar dan sebagainya, Tapis Silung dipakai oleh orang tua

yang masih tergolong saudara dekat. Selain itu, dalam pengarakan

pengantin, Tapis Silung juga biasa dipakai oleh kelompok orang tua yang

tergolong kerabat dekat pada upacara adat seperti perkawinan,

mendapatkan gelar serta khitanan. bisa juga digunakan untuk pengarakan

pengantin.

D. FILM TAPIS TEMAKAY ADAT BUBAY

Tapis temakay adat bubay berasal dari bahasa Lampung dialek A (Sai Bathin)

yang dapat diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu tapis merupakan pakaian adat

Page 44: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

23

perempuan. Dalam film “ Tapis Temakay Adat Bubay” ini diawali dangan

penjelasan tentang tapis sebagai kain warisan adat Lampung yang sudah ada dari

abad 2 SM di Lampung dengan ciri motifnya yang berbentuk pemakalang atau

garis garis baik besar maupun kecil dijelaskan juga tapis dibuat dengan alat

pantok atau ATBM. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai

Kabupaten Lampung Barat yang dikenal sebagai penghasil Tapis terbaik di

Lampung dan memiliki adat yang kuat dibandingkan dengan adat di kabupaten

lainnya di Lampung. Lalu di film ini dijelaskan bagaimana fungsi Tapis asli

dalam adat istiadat Lampung pesisir (Sai Bathin) khususnya dalam adat

pernikahan dimana Tapis biasanya di buat saat masa bertunangan atau masa

pinggit yang dapat berlangsung satu sampai tiga bulan.

Kemudian dijelaskan bagaimana proses pewarnaan tapis dan bagaimana motif

tapis kini banyak mengadopsi inovasi batik dan memiliki motif yang lebih ringan

sehingga dapat dipakai sehari hari dan setelah itu dijelaskan juga bagaimana

pembuatan khusus pada Tapis jenis “Cucuk Krui” salah satu jenis kain Tapis yang

memakai pembuatan dengan cara asli sampai pada proses penjualan dari

pengerajin ke toko dan toko ke pembeli. Dalam film ini juga di selingi dengan

penampakan kehidupan asli masyarakat lampung khususnya pengerajin Tapis.

Dibagian penutup di isi dengan pendapat salah satu pengamat dan desainer Tapis

yaitu Bapak Raswan yang juga merupakan pengisi suara dalam film ini.

Menurutnya pemerintah seharusnya lebih bersungguh sungguh melakukan upaya

pelestarian dan pengenalan tapis ke luar daerah maupun ke dunia internasional

Page 45: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

24

dengan skala banyak dihadiri para pengerajin Tapis agar Tapis dapat bisa setara

populernya dengan kain kain tenun lainnya yang ada di Indonesia seperti daerah

Sumatra Selatan ddengan Songketnya, Sumatra Utara dengan Ulosnya , Pandai

Singkek dari Sumatra barat dan kain kain tenun dari darah Nusa Tenggara.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Hermeneutika sebagai alat untuk

membedah makna film Tapis Temakay Adat Bubay. Hermeneutika menjadi

sebuah analisis sekaligus teori yang digunakan untuk mengungkap representasi

Tapis dan jenis jenis tapis yang ada dalam film ini . Lewat hermeneutika, teks

tak lagi dianggap sekedar tulisan yang terdiri dari susunan aksara, melainkan

apa saja. Oleh sebab itu, dari kacamata hermeneutika kekinian, film adalah

teks.

Selain itu, teori interaksi simbolik George Harbert Mead digunakan sebagai

teori pendukung guna lebih mengarahkan penelitian terhadap penggunaan

simbol-simbol dalam film yang memiliki makna dan keterkaitan simbol-simbol

tersebut. Dalam terminologi yang dipikirkan Mead, setiap isyarat non verbal

(body language, gerak fisik, baju, status, dll) dan pesan verbal (kata-kata,

suara, dll) yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama oleh semua pihak

yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol yang

mempunyai arti yang sangat penting (a significant symbol). Perilaku seseorang

dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku

orang tersebut.

Page 46: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

25

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Film dewasa ini tidak hanya sebagai media hiburan, melainkan dapat menjadi

media komunikasi massa. Dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun

edukatif, bahkan persuasif. Film dapat menggambarkan proses sosial, kebudayaan

serta pengenalan warisan budaya dari lattar atau setting sebuah film. Terdapat

pesan dan nilai-nilai yang berusaha disampaikan kepada para penonton dengan

adanya suatu gambaran aktivitas dalam sebuah film. Dalam pembentukan pesan

dan kesan tersebut tentunya akan membawa hasil pemikiran atau pengetahuan

baru dari cerita yang ditampilkan termasuk pengetahuan baru tentang sebuah

warisan budaya Indonesia yang mungkin sebelumnya asing atau bahkan tidak

pernah diketahui masyarakat luas.

Seperti pada film yang akan saya teliti yaitu Tapis Temakay Adat Bubay yang

dirilis pada tahun 2013 ini . Dimana dalam film ini memaparkan bagaimana

proses pembutan tapis sampai menceritakan bagaimana kehidupan asli masyarakat

adat lampung .Film ini dibuat untuk memperkenalkan tapis sebagai kain warisan

adat Lampung. Proses pengenalan tapis disampaikan melalui pesan pesan yang

disampaikan melalui dialog, kompisisi gambar, sudut pandang kamera, serta

konteks cerita yang dibawa film ini. Untuk menafsirkan pesan pesan tersebut

dalam film, peneliti menggunakan teori Hermeneutik. Dalam hal ini hermeneutik

merupakan sebuah teori yang mampu membantu peneliti menemukan dan

memahami makna yang terkandung dalam suatu film melalui proses penafsiran

Page 47: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

26

Dari pemaparan diatas, dapat digambarkan sebuah bagan untuk mempermudah

memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

Bagan 1. Kerangka Pikir

Unsur Unsur Film TapisTemakay Adat Bubay :

1. Dialog/Wawancara2. Latar/ Properti3. Visual Film

Kegunaan DalamUpacara Adat

Film Surga Dari Pesisir Barat(Terdapat bentuk proa)

Hermeneutika :1. Pemahaman

Keseluruhan2. Pemahaman

Perbagian

Penafsiran Makna

Page 48: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peranan film dokumenter Tapis Temakay Adat Bubay dalam

memperkenalkan Tapis Lampung. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan tipe

penelitian pendekatan kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Menurut David

Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong (2007:5) mengemukakan bahwa

penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan

menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik

secara alamiah. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya

mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif

berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan

kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Sedangkan penelitian deskriptif juga

dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk melukiskan variabel

demi variabel, satu demi satu yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual

secara rinci yang melukiskan gejala yang ada (Rakhmat, 1999:25) serta memberikan

gambaran yang terperinci mengenai penghargaan terhadap kekayaan warisan budaya

Page 49: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

28

berbentuk benda Indonesia khususnya Lampung yang terkandung dalam sebuah

sajian film.

B. Metode Penelitian

Dalam konteks pendekatan kualitatif, metode yang digunakan peneliti untuk

merepresentasi adalah dengan memakai hermeneutika. Hermeneutika dapat

didefinisikan secara longgar sebagai suatu teori atau filsafat interpretasi makna.

Kesadaran bahwa ekspresi-ekspresi manusia berisi sebuah komponen penuh makna,

yang harus disadari sedemikian rupa oleh subjek dan yang diubah menjadi system

nilai dan maknanya sendiri, telah memunculkan persoalan-persoalan hermeneutika.

Hermeneutik merupakan bagian dari keseluruhan pengalaman mengenai dunia. Di

dalam perkembangan hermeneutika modern, terdapat dua tradisi hermeneutika. Yang

pertama adalah hermeneutika tradisional oleh Schleiermacher, Dilthey dan Betti,

yang dimulai dengan mengamati objek interpretasi tertentu seperti teks, hukum,

maupun karya seni, dan mencoba memformulasikan hukum-hukum untuk melakukan

interpretasi. Yang kedua adalah hermeneutika filosofis dari Heidegger dan Gadamer,

yang dimulai dengan menganalisis apa yang dimaksud dengan pemahaman dan

menentukan implikasi dari bermacam-macam cara interpretasi.

Penulis mencoba menetapkan cara kerja Hermeneutika tradisional dari

Schleiermacher (1768-1834), yang menganggap hermeneutic sendiri sebagai ilmu

untuk memahami linguistik yang merujuk pada “general hermeneutics” yang mana

prinsip-prinsipnya menjadi pondasi semua jenis interpretasi teks. Dia

menggambarkan dengan jelas perbedaan antara berbicara dan pemahaman yang pada

Page 50: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

29

akhirnya akan mengantarkan pada paradigma baru hermeneutik sebagai seni

memahami (art of understanding). Menurut Schleiermacher pemahaman selalu

datang dalam bentuk hubungan dialogis; ada pembicara dan pendengar. Dalam hal ini

pendengar secara misterius memahami apa yang pembicara katakan. Oleh karena

itulah, hermeneutik dipahami sebagai seni mendengar (the art of hearing).

Interaksi dialektika antara keseluruhan dengan sebagian yang mana setiap bagian

memberi makna yang lain (lingkaran hermeneutik). Tujuan the hermeneutic circle ini

untuk memahami proses mental atau makna sesungguhnya dari pembicara (the

speaker/writer). Dalam pandangan Schleiermacher, kita harus masuk ke dalam

lingkaran hermeneutik ini untuk dapat memahami keseluran sebelum kita memahami

sebagian atau sebaliknya. Signifikansi hermeneutic Schleiermacher ini bahwa

hermeneutik tidak lagi dipandang secara eksklusif sebagai disiplin khusus dari teologi

atau literature, tapi sebagai seni memahami (the art of understanding) bahasa verbal.

untuk itu penulis merasa hermeutik Schleiermacher cocok mendapatkan pemahaman

mengenai peranan film documenter Tapis Temakay Adat Bubay dalam

memperkenalkan tapis Lampung.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah bentuk pengambilan gambar sebagai tanda yang

mempresentasikan Tapis Lampung yang merupakan keseluruhan gambar dalam film

Tapis Temakay Adat Bubay

Page 51: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

30

D. Fokus Penelitian

Fokus pengamatan dalam penelitian ini adalah bagian bagian dari sinema berupa

gambar, adegan, dan setting film yang menyiratkan bentuk analisis terhadap Tapis

Lampung pada film documenter Tapis Temakay Adat Bubay.

E. Definisi Konsep

1. Kebudayaan

Kebudayaan atau budaya yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah,

merupakan wujud jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal yang

memiliki kaitan dengan budi, serta akal manusia. terdapat tiga wujud kebudayaan

menurut Koentjaraningrat. Pertama adalah gagasan, ide, atau sistem nilai. Kedua,

simbol-simbol lain yang wujudnya lebih konkret dari wujud pertama untuk dapat

menjadi pembeda atau berlaku sebagai cultural traits antara kebudayaan yang satu

dengan lainnya yaitu perilaku, kebiasaan, habitus atau yang kita kenal dengan istilah

adat-istiadat. Terakhir ialah budaya material. Budaya material (material culture) atau

artefak atau benda-benda hasil produksi suatu kebudayaan merupakan hal-hal dalam

kebudayaan yang paling konkret (empirik).

Sedangkan Cultural heritage dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai

warisan budaya, peninggalan budaya, atau tinggalan budaya (Ahimsa-Putra, 2004:

23—27). Apabila berangkat dari pemahaman tentang budaya di atas, maka warisan

atau tinggalan budaya (apapun bentuknya) juga bagian dari kebudayaan karena ia

merupakan perangkat-perangkat simbol/lambang kolektif milik generasi sebelumnya.

Di sini, tinggalan budaya dapat didefinisikan sebagai perangkat-perangkat simbol

Page 52: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

31

kolektif yang diwariskan oleh generasi-generasi sebelumnya dari kolektivitas

pemiliki simbol tersebut.

2. Film

Film bukan lagi suatu hal yang asing di kalangan masyarakat. Film merupakan suatu

media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan suatu

realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak,

merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan

menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini

memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda

secara cepat dan berturut-turut . Proses pembuatan film merupakan gabungan

dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan

dengan kamera film; memotret gambar atau model miniatur menggunakan

teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan

kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya. (Wikipedia, Film).

Tidak hanya sebagai media hiburan, film juga memiliki fungsi diantaranya sebagai

sarana informasi pendidikan, bisnis, sosial dan politik, sebagai sarana berdakwah,

sarana transformasi budaya dan sarana untuk membangun industri.

Page 53: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

32

F. Sumber Data

Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer: Film “Tapis Temakay Adat Bubay”

2. Data Sekunder: didapatkan melalui studi literatur seperti buku, majalah, artikel

yang mendukung penelitian

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya, peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut

a) Dokumentasi

Dokumentasi sebagai aktivitas, dimaksudkan dengan peneliti mencari, menonton dan

menyimak rangkaian cerita yang dikemas dalam film Tapis Temakay Adat Bubay

kemudian mengelompokkan satuan analisisnya yang bersumber dari film tersebut.

Dimana satuan analisis yang dimaksud adalah gambar gambar dari film Tapis

Temakay Adat Bubay sebagai tanda yang merepresentasikan pengenalan Tapis dalam

film Tapis Temakay Adat Bubay

b) Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan

terhadap buku literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Page 54: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

33

H. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan sifat Lingkaran Hermeneutik yang bekerja intuitif atau secara

psikologis, maka secara garis besar penulis menyederhanakan proses pemahaman

tersebut menjadi dua bagian yakni pemahaman keseluruhan yang didapatkan dari

hasil analisis naratif dan pemahaman bagian yang didapat dengan memfokuskan diri

pada identifikasi satuan analisis data yang sesuai dengan inti permasalahan. Adapun

penggunaan tahapan analisis data adalah dengan meninjau kembali beberapa

penelitian terdahulu tentang film yang menggunakan metode hermeneutik sebagai

proses interpretasi.

Secara konkret, analisis data pada film ini dengan beberapa tahap sebagai berikut:

1. Menonton dan Membaca Film Suatu makna dalam teks dapat timbul ketika

makna tersebut dibaca. Melalui proses pengulangan baca maka penafsir akan

semakin memahami konteks cerita yang didapat sehingga memperoleh tahap

pemahaman awal. Hal ini pula yang dinyatakan oleh Jaques Derrida bahwa

teori interpretasi pada dasarnya adalah teori membaca, yang pada akhirnya

juga merupakan teori tentang teks. Pemahaman seseorang tergantung pada

bagaimana ia membaca teks. (Sumaryono,1999:133)

2. Memahami makna keseluruhan cerita dengan analisis naratif:

a. Membuat synopsis

b. Identifikasi karakter penokohan, latar, tempat, dan waktu

c. Penelusuran alur

Page 55: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

34

3. Memahami bagian-bagiannya yang berupa satuan analisis data, setting

tempat, gambar, relasi gambar, maupun berbagai bentuk ungkapan dan

hubungan antar teks atau realita dengan menyalin gambar dalam film sesuai

dengan fokus permasalahan. Secara konkret hasilnya berupa tabel spesifikasi.

4. Mendaftar wacana-wacana yang sudah teridentifikasi dalam film sesuai

dengan fokus permasalahan berdasarkan poin 2 dan 3. Secara konkret

hasilnya berupa tabel spesifikasi

5. Apabila belum mendapatkan pemahaman secara optimal, maka proses dapat

diulangi sampai dirasa cukup.

6. Menyusun kesimpulan pemahaman berdasarkan poin 1,2,3,4, dan 5. Dimulai

dari totalitas atau bagian terpenting yang mengacu pada fokus masalah yaitu

adanya representasi pengenalan Tapis Lampung yang ada dalam film Tapis

Temakay Adat Bubay sehingga menimbulkan gagasan atau pengetahuan baru

yang merupakan hasil dari keseluruhan proses interpretasi

Page 56: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Tapis Lampung

Lampung adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera bagian Selatan.

Wilayahnya sendiri berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Selatan,

Bengkulu dan Selat Sunda. Masyarakat Lampung merupakan masyarakat yang

berasal dari beragam suku di Indonesia.

Secara umum, kain tapis menyimbolkan kesucian yang dapat melindungi

pemakainya dari segala kotoran. Hal lain yang tergambar dari kesatuan motif kain

tapis adalah lambang dari kebesaran pencipta alam. Dalam seiap motif kain tapis

selalu digambarkan keindahan alam semesta berupa flora atu fauna.

Dengan begitu, para pemakainya dapat merenungi dan mengakui kebesaran Tuhan

dalam menciptakan alam semesta ini. Tidak hanya kain tapis, komponen lain

dalam kelengkapan pakaian adat lampung juga memiliki falsafah tersendiri.

Seperti siger yang dipakai oleh pengantin perempuan di kepala yang

melambangkan kehormatan dan kebesaran adat. Mahkota ini juga bermakna

penghormatan terhadap harkat derajat kaum wanita. Dalam baju adat Lampung,

perempuan dicitrakan sebagai sosok yang dihormati, lemah lembut,

berkepribadian baik juga santun dan hormat pada kaum laki-laki.

Page 57: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

36

Gambar 1. Cuplikan Film Tapis Temakay Adat Bubay(Sumber: Youtube.co.id)

Sampai saat ini, pakaian adat lampung masih digunakan oleh masyarakat lampung

ataupun masyarakat pendatang dalam acara-acara sakral seperti resepsi

pernikahan. Sebagian masyarakat ulun lampung juga menggunakannya dalam

acara-acara adat yang digelar. Pakaian adat ini juga mengalami banyak modifikasi

sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini tidak mengapa, asalkan

pengembangan ataupun modifikasi tersebut tidak menghilangkan nilai-nilai sacral

yang terkandung di dalam pakaian adat Lampung.

B. Film Tapis Temakay Adat Bubay

Kain tapis yang merupakan kearifan lokal yang berada di daerah Lampung

memberikan sumbangsih kepada negara dalam bentuk produk tenun sulam

nusantara yang patut dilestarikan, dalam kurun waktu beberapa dekade ini,

perkembangan kain Tapis Lampung mempunyai paradigma tentang upayanya

dalam pelestarian namun juga pada sisi ke modernitasnya, upaya-upaya tersebut

kini menjadi hal menarik dimana dalam sebuah proses pembuatan kain tapis yang

masih menggunakan teknik manual membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan

lamanya akan dikomparasikan pada proses pembuatan kain tapis dengan teknik

Page 58: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

37

modern yang nyatanya mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan waktu

dan teknik yang sangat efisien.

Gambar 2. Poster Film Tapis Temakay Adat Bubay(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Film ini menceritakan tentang dinamika yang dihadapi para pengerajin kain tapis

Lampung baik dari masalah produksi kain sampai masalah pemasaran serta

fungsinya sebagai kain adat yang sudah mengalami pergeseran nilai fungsi. Film

ini menggunakan gabungan dari beberapa gaya bertutur antara lain : dokudrama,

perbandingan, dan rekonstruksi, sebagai bentuk penyampaian pesan melalui

media audio visual.

Film ini menceritakan kegiatan ibu-ibu menyulam tapis dan mengajarkannya

kepada generasi penerus. Di beberapa scene, juga diceritakan tentang tantangan

perkembangan kain sulam khas Lampung yang semakin hari semakin sedikit

minat dari generasi penerus untuk melanjutkannya. Diceritakan bahwa tapis

Page 59: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

38

banyak disukai oleh peminat kain sulam dari berbagai darah, bahkan

mencanegara, namun sedikitnya orang-orang yang bersedia melanjutkan keahlian

sulam ini membuat tapis tertinggal perkembangannya dari kain khas kerajinan

daerah lainnya, seperti songket, ulos, batik, dan sebagainya.

Dalam film ini, Sutradara Wisnu Wijaya berusaha menghadirkan penggambaran

kain tapis melalui sudut pandang orang Lampung itu sendiri. Orang Lampung

yang digambarkan semakin sedikit dalam memproduksi kain sulam khas

Lampung ini dan juga berkurangnyanya generasi muda membuat tapi sulit

bersaing.

a. Data Produksi Film Tapis Temakay Adat Bubay

Judul : Tapis Temakay Adat Bubay

Sutradara : Wisnu Wijaya

Produsr : Made Karna

Penulis Skenario : Aura Hening WD

Produser : Wisnu Wijaya

Kameramen 1 : Ahmad Kamil

Kameramen 2 : Wisnu Wijaya

Audio : Danu Dwi Nugraha & Ridho Kurniawan

Animator : Fajareka Setiawan

Penata Suara : I Kadek Anggara & Risang Galih

Editor 1 : M. Adhan Lahandde & Ahmad Kamil

Tanggal Rilis : 27 Desember 2014

Durasi : 22 Menit

Page 60: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

39

Negara : Indonesia

Penghargaan :

1. 5 Film Unggulan Dempasar FilmFestival 2014.

2. Official Selection, Special Screening Bioskop Taman Sari Festival

Keenian Yogyakarta, 2014.

3. 10 Film Unggulan DOCDAY Fakultas Ekonomi Universitas Indnsia,

Jakarta, 2014.

4. Official Selection, Pameran Menapis Rupa Merajut Budaya, Taman

Budaya Lampung, 2015

5. Best Documentari Film, Film Festival Jambi, 2015.

C. Profil Sutradara Film Tapis Temakay Adat Bubay

Gambar 3. Wisnu Wijaya, Sutradara Film Tapis Temakay Adat Bubay(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Nama Lengkap : Pande Gede Wisnu Wijaya

Tempat tanggal lahir : Metro, 8 Februari 1991

Agama : Hindhu

Page 61: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

40

Pendidikan : S1 Desain Komunikasi Visual, FSR, ISI Yogyakarta 2009

Program Pascasarjana ISI Yogyakarta 2014

Phone : 081236189683

Alamat : Jln. Cindrawasih no 5b.RT. 007, RW. 002, 29 Banjarsari, Metro

Utara, Lampung

Advertising :

- 2012

-Finalis Yong Film Director “GLOBALISASI JATILAN”

Phinasthika13, Yogyakarta

-Iklan Layanan Masyarakat “Reresik Sampah Visual”

-Iklan Layanan Masyarakat “TUNA RUNGU”

- 2013

- Silver Baskara Phinastika 14, “Bantul Legenda Rasa

#1”,Yogyakarta

Filmografi

- 2013

- Art director film pendek LA indie movie 2013 “AFTER

SUNSET”

- Actris Terbaik Festival Film Jogja

-2014

-Sutradara Film dokumenter “Tapis Temakai Adat Bubay”

Page 62: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

a. Unsur Representasi

1. Kain tapis adalah kain adat yang biasa dipakai wanita suku Lampung

berbentuk kain sarung yang terbuat dari benang kapas. Umumnya bermotif

dasar pada bidang-bidang warna dengan arah horizontal. Pada bidang

tertentu diberi hiasan motif tunggal atau beberapa bentuk motif dengan

sulaman benang emas, perak atau sutera dengan teknik sistem sulam

(cucuk).

2. Motif asli dari kain Tapis adalah garis garis lurus atau disebut

Tembakalang, namun, kini motif Tapis mengalami modifikasi baru seperti

munculnya Motif Kapal, Siger, dan lain sebagainya.

3. Kain tapis juga merupakan benda komersil, yang dimana kain Tapis ini

adalah salah satu kain warisan adat yang memiliki nilai jual yan tinggi

dipasaran.

b. Unsur Kegunaan dalam Upacara Adat

1. Kain Tapis asli merupakan kain tenun hasil kerajinan dari calon pengantin

perempuan, dimana pembuatannya dilakukan pada saat masa menunggu

setelah dilamar sampai ke perayaan pernikahan dilaksanakan. Kain yang

Page 63: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

99

telah ditenun oleh mempelai wanita ini yang akan dipakainya pada saat

perayaan pernikahan tersebut.

2. Kain tapis juga dipakai oleh para pemuka adat, penari penari dan mereka

yang berkepentingan pada saat acara acara adat lainnya, seperti,penemblan

gelar adat, menjemput tamu agung dan lain sebagainya.

3. Tapis Perlambang Status Sosial : Bila saat menghadiri suatu upacara adat

seseorang yang memiliki status sosial lebih rendah memakai tapis yang

hanya diperuntukkan bagi kalangan perempuan dari keluarga punyimbang

yang status sosialnya tinggi, maka akan mendapat teguran dan denda adat.

4. Nilai-Nilai Pada Kain Tapis Lampung : Nilai kesakralan tercermin dari

pemakaiannya yang umumnya hanya pada peristiwa-peristiwa atau

kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan upacara, seperti perkawinan,

pengambilan gelar adat, menjemput tamu agung, dan lain sebagainya.Nilai

keindahan dan kreativitas tercermin dari motif ragam hiasnya yang dibuat

sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. Jadi, kerajinan

menenun merupakan suatu pekerjaan yang sifatnya kolektif.

c. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang menggambarkan representasi

dan kegunaan Tapis dalam upacara adat dalam Film Tapis Temakay Adat Bubay,

menghasilkan saran sebagai berikut:

a. Untuk Film dan Para Sineas Muda

Dengan adanya penelitian ini, peneliti melihat ada beberapa masukan yang dapat

diberikan kepada film ini sendiri , seperti penggunaan bahasa yang lebih luwes

dan mungkin dengan pengambilan gambar yang lebih baik akan menambah nilai

Page 64: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

100

ketertarikan film ini. Peneliti juga berharap agar para sineas muda pembuat film

dokumenter tentang kearifan lokal lebih giat lagi mengeksplor kearifan lokal

Lampung. Tidak hanya berhenti dengan membahas atau memfilmkan Tapis, tetapi

juga kearifan lokal lain seperti destinasi wisata, kuliner, dan hasil budaya lainnya

dalam rangka memperkenalkan Lampung ke kancah yang lebih luas, tidak hanya

nasional bahkan hingga ke mancanegara.

b. Untuk Masyarakat dan Pemerintah Pesisir Barat

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar masyarakat Kabupaten

Pesisir Barat dapat lebih memperluas wawasan mereka dan menggalakkan kepada

generasi muda pengetahuan tentang Tapis. Karena sebagaimana kita ketahui,

Kabupaten Pesisir Barat merupakan sentra penghasil Kain Tapis Lampung. Maka,

sebaiknya regenerasi penerus Kain Tapis Lampung sudah mulai dikembangkan

sejak dini agar Tapis Lampung tidak punah. Dan selain itu, peneliti berharap agar

Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat lebih giat turut serta mengawal

perkembangan Tapis agar tidak hilang ditelan zaman. Salah satu saran yang bisa

peneliti usulkan, yaitu dengan mengadakan program yang mewajibkan agar

generasi muda di sana mengenal serta mempelajari Kain Tapis agar fungsi

regenerasi dapat terlaksana.

c. Untuk Univertas dan Jurusan

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan

rujukan bagi penelitian selanjutnya yang ingin membahas terkait dengan film

yang memuat tentang Tapis Lampung, ataupun sebagai bahan referensi untuk

Page 65: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

101

meneliti film documnter “ Tapis Temakay Adat Bubay” dengan sudut pandang

yang berbeda karena penelitian ini juga masih terdapat banyak kekurangan.

Page 66: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ardianto, Elvinaro, 2004. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana. 1999. Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.

Heryanto, Ariel. 2015. Identitas dan Kenikmatan . Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia

McQuail, Denis. 1996.Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

Moloeng, Lexy J . 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Populer : Kajian Komunikasi dan Budaya. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2015. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Lestari, Ellys Pambayun, 2012. Communication Question. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Raharjo, Mudija. 2008. Dasar-Dasar Hermeneutika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Musium Lampung, 2015, Katalog Tapis Lampung. Lampung: Arsip Musium Lampung

Page 67: REPRESENTASI TAPIS LAMPUNG PADA FILM DOCUMENTER …digilib.unila.ac.id/31111/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2018-04-24 · bahas hal penting sampai yang gak penting sama sekali

Skripsi:

Maulana, Toat, 2014. Representasi Kejawen Dalam Film Sang Pencerah , Bandar Lampung:

Universitas Lampung

Anggraheni , Septian, 2013. Perubahan Fungsi da Makna Simboik Kain Tapis, Semarang :

Universitas Negeri Semarang

Sumber Lain:

http://www.academia.edu/9917037/Mini_research_Semiotic_Arnelia_1303369 (diakses

tanggal 25 agustus 2017).

https://coffilosofia.wordpress.com/2013/02/02/sejarah-film-dokumenter-dan-implikasinya-

pada-perkembangan-film-serta-festival-dokumenter-di-indonesia/ (diakses tanggal 20 Maret

2017).

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-

unsurnya/ (diakses tanggal 10 April 2017).

http://rri.co.id/index.php/berita/47420/Film-Indonesia-Sebagai-Alat-Diplomasi-Tergantung-

UyL4886J3IU (diakses tanggal 20 Maret 2017).

http://www2.pdsp.kemdikbud.go.id/Berita/2015/06/13/Warisan-Budaya-BendaWarisan-

Budaya-Tak-Benda (diakses tanggal 10 April 2017).

http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-

unsurnya/ (diakses tanggal 10 April 2017).