Report_code002AIK_XIV_SP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mendoukusei yo kore

Citation preview

Perawatan Oven dan Water Bath

I. TUJUANa. Untuk mengatahui prinsip kerja dari oven dan water bathb. Merawat dan memperbaiki alat pemanas yang tersedia di laboraorium

II. DASAR TEORIa. Perawatan dan perbaikanPerawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan.Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu :1. Perawatan berencana2. Perawatan darurat

Tujuan perawatan antara lain :- Untuk memperpanjang usia pakai peralatan- Untuk menjamin daya guna dan hasil guna- Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan- Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan

Jenis Perawatan PeralatanDalam prakteknya perawatan peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra perawatan dan perawatan pencegahan.a. Perawatan sebelum dioperasikan (pra-perawatan)Perawatan peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi dengan efektif. Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat rencana perawatannya. Perawatan dapat berupa jadwal pembersihan, penggantian pelumasan danuji coba peralatan tanpa beban. Peralatan yang baru dihidupkan hendaknya tidak langsung dibebani. Peralatan dibiarkan hidup beberapa menit, sementara itu diadakan itu diadakan pengecekan pada bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan, barulah peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan.b. Perawatan Pencegahan.Telah disebutkan di depan bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah. Terjadinya kerusakan, tetapi perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap pakai.

Cara memeriksa/mengamati yaitu dengan cara :- Lihat, maksudnya cara kerja peralatan diperhatikan, barangkali ada sesuatu yang kelihatan tidak semestinya.- Rasa, maksudnya selama mesin bekerja perlu dirasakan barangkali ada getaran suhu meningkat, bau yang aneh dan sebagainya.- Dengar, maksudnya cara kerja peralatan didengarkan barangkali ada suara-suara asing yang menandakan kelainan.

Pencegahan Korosi.Pada umumnya peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari logam/baja ada kecenderungan berkarat (korosi). Proses korosi akan terjadi bila logam bereaksi dengan oksigen, air atau bermacam-macam asam. Korosi sangat merugikan karena cepat merusak peralatan. Oleh sebab itu korosi harus dicegah.

Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara : Kebersihan, yaitu menjaga peralatan tetap bersih selalu dibersihkan sehabis dipakai. Melindungi logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi antara lain dengan mengolesi oli, mengecat, melapisi dengan anti karat.

Perawatan BerkalaMaksudnya ialah perawatan yang dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang diprogramkan.Macam-macam kegiatan perawatan berkala antara lain : Pemeriksaan secara periodikMaksudnya ialah memeriksa peralatan terhadap bagian-bagiannya untuk diadakan perawatan pencegahan. Pemeriksaan dapat dilakukan 3 bulanan, 6 bulanan atau 1 tahunan. Penyetelan bagian-bagian/komponen.Selama peralatan beroperasi, dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya getaran, perubahan suhu, keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut kendor atau posisi komponen bergeser. Untuk itu perlu distel kembali agar kembali seperti semula. Penggantian komponenDari hasil inspeksi, mungkin ditemukan ada komponen-komponen yang perlu diganti karena aus, patah atau bengkok hingga tak dapat berfungsi dengan baik. Untuk itu perlu penggantian komponen. Dalam melaksanakan perawatan berkala ini, harus bekerja berdasarkan petunjuk perawatan.

Alat/Bahan Keperluan Perawatan dan PerbaikanJenis maupun jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan perbaikan sangat tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Misalnya diperlukan sejumlah kunci pas atau ring dari bermacam-macam ukuran, atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis tertentu.Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah tangga antara lain : Alat-alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau, solder, kwas dan sebagainya Alat-alat ukur dan tester seperti multimeter, megger, tang amper, tespen dan lainnya-lainnya. Power supply AC/DC untuk pengetesan.Sedangkan bahan-bahan keperluan perawatan dan perbaikan antara lain:- Bahan pembersih seperti :detergen, karosen, tinner, alkohol, dan sebagainya- Bahan pelumas seperti : oli dan grease (gemuk)- Bahan pencegah korosi seperti : lak, cat, dll- Bahan suku cadang, mulai dari peralatan penunjang sampai dengan suku cadang peralatan utama seperti : mur, baut, self-tapping, selongsong asbes, kabel, sekering dan sebagainya.

Diagnosa GangguanYang dimaksud dengan diagnosa untuk mencari kerusakan ialah menganalisis peralatan dalam keadaan rusak ataupun mengalami gangguan untuk diketahui pada bagian mana terjadinya kerusakan dan apa penyebabnya. Keahlian dan pengalaman mendiagnosa, memungkinkan dapat menemukan kesalahan / kerusakan dengan cepat dan tepat.Agar hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, diperlukan pula pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :- Cara kerja peralatan- Petunjuk pengoperasian peralatan (operation manual)- Petunjuk perawatan (maintenance manual)

Langkah-langkah mendiagnosa gangguan pada peralatan :1. Periksa peralatan secara fisik2. Periksa rangkaian/hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai kebagian yang memungkinkan untuk diperiksa3. Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti4. Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya5. Perhatikan dan catat setiap kelaianan dari peralatan6. Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang pernah dilakukan (bila ada)7. Analisa dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat. [1]

b. OvenOven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya untuk memanaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya.Biasanya oven digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.

Penggunaan OvenPenggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Tombol di bagian tengah digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan, sedangkan tombol bagian bawah untuk mensetting waktu.Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.[2]

c. Water Bath

Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

Gambar 1.Water Bath

Prinsip kerja:Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.

Fungsi Water bath :Water bath dapat digunakan untuk :1. Pemanasan pada suhu rendah 300C sampai 1000C2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

Water bath menggunakan daya listrik yang rendah sehingga sangat ekonomis dan efisien. Pada laboratorium mikrobiologi, water bath digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi.Secara sederhana alat ini menggunakan pemanas pada air yang dipanaskan dengan api maupun dengan listrik atau uap dari air.

Macam-macam alat berdasarkan media pemanas : Tangas air : Jika sebagai media pemanas digunakan air, dalam halini wadah bahan yang akan dipanaskan harus terendam dalam air Tangas uap : jika sebagai media pemanas digunakan uap air,sehingga wadah bahan yang akan dipanaskan tidak boleh terendam air. Tangas minyak : jika sebagai media pemanas digunakan minyak,sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu yang lebih tinggi antara 1700C hingga 2000C Tangas pasir : jika sebagai media pemanas digunakan pasir, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi hingga lebih dari 2000C

Bagian-bagian water bath :1. Pengatur suhu2. pengaman kedudukan tinggi air3. penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai alat pengocok4. elemen pemanas dengan listrik5. tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan

Cara kerja water bath :1. Air dimasukkan ke dalam bejana2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.

Cara penyimpanan water bath :1. Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi )2. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik3. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

Cara perawatan water bath :1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak3. cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

Kalibrasi :Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.[3]

III. ALAT DAN BAHANa. Alat1. Oven2. Water Bath3. Kuas pembersih4. Obeng5. Multimeter 6. Serbet

b. Bahan1. Kertas merang2. Contact cleaner3. Ampelas4. Larutan HCl 0,5 N5. Alkohol teknis

IV. LANGKAH KERJA

a. Perawatan Oven1. Casing oven dibuka menggunakan obeng2. Dicari kerusakan atau bagian yang mengalami disfungsi3. Sambungan pada rangkaian listrik yang terdapat didalam oven dicek menggunakan multimeter dengan mode R ()4. Bagian-bagian yang saling kontak disemprot dengan contact cleaner dan dibersihkan.5. Rak tatakan dibersihkan menggunakan ampelas dan contact cleaner.6. Rangkaian dipasang kembali 7. Oven dicoba dengan menghubungkannya ke arus listrik. Jika tidak menyala atau tidak bekerja dengan semestinya, langkah 1-6 diulang kembali.

b. Perawatan Oven1. Casing water bath dibuka menggunakan obeng2. Dicari kerusakan atau bagian yang mengalami disfungsi3. Sambungan pada rangkaian listrik yang terdapat didalam water bath dicek menggunakan multimeter dengan mode R ()4. Bagian-bagian yang saling kontak disemprot dengan contact cleaner dan dibersihkan.5. Bagian penampung air dibersihkan dengan larutan HCl encer dan alkohol, lau dibilas dengan air. 6. Rangkaian dipasang kembali 7. Water bath dicoba dengan menghubungkannya ke arus listrik. Jika tidak menyala atau tidak bekerja dengan semestinya, langkah 1-6 diulang kembali.

V. DATA PENGAMATAN

1

VI. PEMBAHASAN

Oven merupakan salah satu jenis alat pemanas yang ada di laboratorium. Prinsip kerja oven adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas. Oven sering digunakan untuk memanaskan atau mengeringkan zat-zat kimia yang memiliki potensi untuk merusak jika terjadi kontak. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan perawatan terhadap oven secara berkala agar oven dapat bertahan lama.Rangkaian listrik dalam oven cukup sederhana, hanya ada beberapa sambungan dari bagian input sampai ke tombol pengatur. Berdasarkan hasil praktikum, rangkaian dalam oven masih berfungsi dengan baik yang ditunjukkan dengan hasil rengukuran resistansi pada cabang-cabang rangkaian, sehingga hanya perlu disemprot dengan contact cleaner untuk mencegah korosi dan meningkatkan kenyamanan pada saat digunakan. Keadaan isolator pada oven juga masih baik. Bagian rak tatakan oven sudah mengalami korosi hampir di seluruh bagiannya, untuk membersihkannya digunakan amplas dan contact cleaner, serta dikeringkan.Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada oven, sebaiknya digunakan wadah yang sesuai untuk memanaskan zat kimia sehingga tidak ada zat kimia yang tercecer atau tumpah. Alat yang akan dikeringkan dalam oven sebaiknya tidak terlalu basah karena dapat menyebabkan korosi. Sebaiknya hindari membuka pintu oven terlalu lama saat oven sedang ekerja karena dapat mengurangi panas dalam oven.

Praktikum selanjutnya adalah perawatan water bath. Water bath juga merupakan salah satu alat pemanas yang ada di laboratorium. Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Water bath biasanya digunakan untuk menguapkan zat atau larutan pada suhu yang tidak terlalu tinggi.Hampir sama seperti oven, jika casing water bath dibuka akan tampak isolator yang berada di sekitar badan water bath. Isolator tersebut berfungsi untuk mempertahankan suhu.Rangkaian listrik pada water bath juga cukup sederhana. Water bath yang digunakan dalam praktikum masih berfungsi dengan baik yang ditunjukkan dengan hasil penrukuran resistansi pada cabang-cabang rangkaian. Perawatan dilakukan dengan menyemprotkan contact cleaner untuk mencegah korosi serta membersihkan debu yang menempel. Bak penampung air pada water bath masih dalam keadaan baik dan tidak mengalami kebocoran sehingga hanya cukup dibersihkan dengan asam klorida encer (0,5 N) dan alkohol kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan.Water bath merupakan alat yang mengalami kontak dengan air, jadi sebaiknya diperhatikan agar dalam penggunaannya tidak ada air yang masuk ke bagian samping yang berisi rangkaian listrik. Selain itu, sebaiknya air dalam bak penampung sebaiknya diganti secara berkala setiap dua bulan sekali.

VII. KESIMPULANa. Prinsip kerja dari oven dan water bath adalah mengubah arus listrik menjadi energi panas.b. Perawatan oven dilakukan dengan memeriksa resistansi rangkaian dalam, menyemprotkan contact cleaner, dan membersihkan rak tatakan dengan ampelas.c. Perawatan water bath dilakukan dengan memeriksa resistansi rangkaian dalam, menyemprotkan contact cleaner, dan membersihkan bak penampung air dengan larutan HCl encer dan alkohol lalu membilasnya dengan air bersih.

VIII. DAFTAR PUSTAKA1. http://naldohatake.blogspot.com/2013/01/pengertian-perawatan-dan-perbaikan.html (diakses pada tanggal 19 Maret 2014)2. http://alatlaboratoriumkita.wordpress.com/2012/03/13/alat-laboratorium-oven/ (diakses pada tanggal 25 Maret 2014)3. http://analismuslim.blogspot.com/2011/12/waterbath-penangas-air.html(diakses pada tanggal 25 Maret 2014)

Yogyakarta , 27 Maret 2014Asisten, Praktikan,

Sugili Putra, M.Sc Nimas Agustina P.