Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
22 Maret ● SENIN MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu Kolose 1:13-23a 13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; 14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. 15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. 18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. 19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. 23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya
Renungan Bagian ini memberi kita himne Kristologis lain yang ditulis dengan indah yang
membawa pengajaran mendalam tentang Yesus Kristus. Untuk devosi singkat
ini, saya ingin menawarkan tiga pemikiran untuk pengembangan spiritual
pribadi kita. Hal pertama adalah keunggulan Yesus Kristus. Keunggulannya tidak
dimulai dengan sejarah. Ia berada di luar batas ruang dan waktu. Dia ada di sana
sebelum dunia diciptakan. Dia ada di sana pada awal penciptaan. Dia masih
bersama kita, mengawasi ciptaan-Nya dan di dalam Dia "segala sesuatu
bersatu". Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan keunggulan dan supremasi
Yesus Kristus.
Di antara banyak hal lain yang telah Yesus lakukan adalah anugerah-Nya yang
tak ternilai bagi umat manusia. Ingatlah bahwa Dia adalah Tuhan atas ciptaan,
namun Dia dengan rela mempersembahkan diri-Nya, untuk kebaikan kita,
“dengan darah salib-Nya”. Dalam himne Kristologis lainnya yang ditemukan
di Filipi 2, kita diberitahu bahwa Yesus “dalam keadaan sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib” (Filipi 2:8). Yesus Tuhan atas segala ciptaan, merendahkan diri-Nya, dan
pergi ke kayu salib, untuk menawarkan kepada manusia yang sesat jalan keluar
dari dosa-dosa kita. Hanya Yesus saja yang bisa menawarkan anugerah hadiah
ini, memberi kita pengampunan dan rekonsiliasi yang tidak selayaknya kita
peroleh.
Lalu bagaimana kita akan menanggapi Ia yang lebih utama dalam segala
sesuatu dan kehadiran-Nya? Kita dapat menanggapi dengan menolaknya atau
dengan meletakkan hadiah ini di peti es. Namun jika Yesus adalah seperti yang
kita katakan, adalah bodoh bagi kita untuk menolak Dia atau menempatkan Dia
di pinggir hidup kita. Tanggapan yang tepat bagi kita adalah menempatkan Dia
di pusat kehidupan kita sewaktu kita berusaha untuk menjadi "kudus dan tak
bercela dan tak bercacat" dan "bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil." Ini harus menjadi
tanggapan praktis kita, diinformasikan oleh iman kita pada keunggulan Kristus
dan hadiah tak ternilai yang telah Dia tawarkan dengan murah hati kepada kita.
Doa Allah, Tuhan kita, sangat mudah bagi kita untuk menyatakan bahwa kita percaya
kepada Yesus Kristus dan menyanyikan pujian atas kebesaran-Nya. Ajari kami
untuk membiarkan keyakinan ini membentuk hubungan kami dengan-Mu dan
mengizinkan-Mu untuk mengubah hidup kami sehingga kami benar-benar
kudus dan tak bercela dan tak bercacat. Dalam nama Yesus yang tak ternilai dan
yang lebih utama dalam segala sesuatu. Amin.
Tindakan Sebagai perpanjangan dari masa Prapaskah ini, Anda mungkin ingin mengambil
satu buku yang bagus tentang Yesus untuk dibaca dan kemudian berbicara
dengan teman-teman gereja Anda tentang apa yang telah Anda pelajari dari
bacaan Anda. Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk membaca Simply
Jesus karya N.T. Wright, atau Kristus tiada tara karya John Stott,
Oleh Rev Dr Daniel Koh Kah Soon, Pastor, Barker Road Methodist Church, Secretary, Methodist Welfare Services
23 Maret ● SELASA MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu Yohanes 11:45-57 45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. 46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. 47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." 51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. 54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. 55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. 56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?" 57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.
Renungan Joseph Kayafas, menantu mantan imam besar Hanas, adalah imam besar dari
tahun 18 hingga 36 M. Dia adalah anggota partai Saduki. Dia telah ditempatkan
pada kedudukan itu oleh pendahulu Pontius Pilatus sebagai prokurator Romawi
di Yudea, menunjukkan bahwa imamat tinggi adalah jabatan politik, tidak
dikendalikan oleh orang Yahudi sendiri selama periode ini, tetapi pada dasarnya
ditunjuk oleh penguasa Romawi. Karena inilah kelas pendeta tinggi merasa
tidak aman.
Pada pertemuan Sanhedrin, terjadi perdebatan hebat tentang apa yang harus
dilakukan terhadap Yesus. Yesus melakukan banyak mukjizat dan dalam ayat-
ayat sebelumnya dari pasal ini, kita melihat salah satu mukjizat terbesar dari
Yesus, Ia membangkitkan Lazarus, saudara laki-laki Maria dan Marta yang telah
meninggal selama 4 hari. Banyak yang menyaksikan mukjizat ini mulai percaya
dan mengikuti Yesus. Ini sangat mengecewakan Sanhedrin yang berkata "jika
kita membiarkan dia terus seperti ini, semua orang akan percaya padanya". Tapi
mereka tidak yakin bagaimana menghentikan Dia. Mereka telah mencoba untuk
menangkap Yesus sebelumnya tetapi gagal. Kayafas mencoba membujuk
Sanhedrin dengan membuatnya terdengar seperti satu-satunya solusi dan hal
yang benar untuk dilakukan. Dia menyarankan untuk mengorbankan yang lebih
rendah ("satu orang") untuk yang lebih besar ("seluruh bangsa") - satu orang
binasa, daripada bangsa Yahudi. Sanhedrin memutuskan untuk mengambil
nyawa Yesus.
Nubuat dari Kayafas bahwa Yesus akan mati bagi bangsa ini sejalan dengan
banyak nubuatan Alkitab tentang pendamaian dosa. Rasul Yohanes lebih lanjut
menyatakan “bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan
dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai”, ini digemakan
dalam 1 Yohanes 2: 2 “Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan
bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
Di bulan April 2020, di saat teduh saya, saya merasakan Tuhan mendorong saya
untuk "mengasihi bangsa". Saya benar-benar bingung karena sebelum Covid-
19, saya melakukan perjalanan setiap bulan untuk misi. Bangsa-bangsa selalu
dekat dengan hati saya tetapi karena Covid-19, hampir tidak mungkin untuk
melakukan perjalanan misi. Saya ingat duduk di mobil saya dan hanya
mengeluh kepada Tuhan bagaimana Covid-19 telah mengganggu hidup saya
dan bagaimana hal itu telah memengaruhi persekutuan pertemuan di gereja.
Tuhan kemudian mendorong saya untuk membaca tulisan suci yang sudah
akrab dari Yesaya 60:1-3 – “Bangkitlah [dari depresi rohani menuju kehidupan
baru], menjadi teranglah [bersinar dengan kemuliaan dan kecemerlangan
Tuhan], sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab
sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-
bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu [Yerusalem], dan kemuliaan-Nya
menjadi nyata atasmu.” Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada
terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Saya segera tahu bahwa Tuhan menuntut tanggapan. Alih-alih melihat
kesulitan, Tuhan mendorong untuk melihat kesempatan. Leonard Ravenhill
mengutip "Peluang seumur hidup perlu dimanfaatkan selama masa hidup
kesempatan itu (The opportunity of a lifetime needs to be seized during the
lifetime of the opportunity)". Tuhan meminta saya untuk mengasihi Bangsa-
bangsa di negara Singapura, saudara pekerja tamu kita. Ini adalah waktu bagi
Gereja Yesus Kristus untuk bersinar terang di saat kegelapan yang luar biasa ini.
Saya menelepon saudara laki-laki saya yang terkasih, Rev Ezekiel Tan untuk
membahas kemungkinan peluang. Tuhan telah mempersiapkan kami berbulan-
bulan sebelumnya dengan mendorong kami untuk meluncurkan Aliansi
Penjangkauan Pekerja Tamu (Alliance of Guest Workers Outreach / AGWO),
sebuah Aliansi Inisiatif Prakarsa Harapan. Kami telah mengumpulkan Gereja
selama periode 2019 untuk menghormati dan menghargai pekerja tamu kami
yang datang dari berbagai negara. Dengan cara tertentu Tuhan sedang
mempersiapkan kita untuk menghadapi pandemi terbesar yang pernah ada di
dunia. Setelah diskusi singkat, kami memutuskan untuk memberkati tiga puluh
ribu saudara dari bangsa-bangsa dengan satu kali makan enak pada hari Jumat
Agung, 10 April 2020. Kami menjangkau mitra kami dan dalam beberapa hari
mengumpulkan dana untuk tiga puluh ribu makanan.
Pada malam Jumat Agung, saya menerima telepon dari salah satu mitra kami
bahwa salah satu asrama yang menampung dua puluh ribu saudara telah
menjadi Cluster Covid-19 sehingga, kami tidak dapat mendistribusikan
makanan. Ini adalah kemunduran besar pertama karena katering sudah terlibat
dan produknya sudah dibeli. Kami hanya merencanakan latihan satu hari pada
hari Jumat Agung untuk memberkati saudara-saudara. Meskipun kecewa, kami
mendistribusikan 9.218 paket Biryani ke 117 pabrik yang dirubah menjadi
asrama (Factory Converted Dormitories / FCD). Kami sekarang memiliki dua
puluh ribu makanan tersisa untuk didistribusikan karena kami harus
bertanggung jawab kepada donor kami serta penyedia katering. Di sinilah
seluruh perjalanan iman dimulai. Keesokan harinya kami pergi berburu di
asrama (berkeliling Singapura mencari FCD yang membutuhkan, yang
mengejutkan, saya menemukan sekelompok saudara yang tidak makan selama
3 hari di FCD di Defu Lane. Mereka berjongkok di depan sebuah pipa air dan
mereka menyendok air dengan tangan mereka, ke mulut mereka. Mereka tidak
makan selama 3 hari karena tidak bisa meninggalkan asrama. Itu membuat
mereka tidak tahu apa-apa tentang makanan oleh karena itu, minum air dari
keran adalah satu-satunya harapan mereka. Sudah 6 bulan sejak perjalanan ini
dimulai, kami hanya memiliki cukup uang untuk tiga puluh ribu makanan tetapi,
seperti bagaimana Tuhan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan untuk memberi
makan 5.000, hari ini kami telah membagikan lebih dari satu juta makanan dan
memberkati ribuan saudara yang berasal dari berbagai negara. Kami telah
melihat berbagai bangsa-bangsa datang kepada anugerah penyelamatan
Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Pengalaman ini telah mengajari saya
bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan bagi Gereja-Nya untuk bersinar.
Jika kita bersedia, untuk waspada pada saat-saat sulit; tidak hanya melihat
kesejahteraan kita sendiri tetapi, untuk percaya bahwa Tuhan menempatkan
Anda di dunia ini untuk mewujudkan Kemuliaan-Nya; bangsa-bangsa bisa
diberkati.
Dalam Kejadian 12:3, "olehmu semua kaum (bangsa) di muka bumi akan
mendapat berkat." Tuhan membuat perjanjian dengan Abraham, jika dia
mengambil langkah iman dan mengikuti Allah, maka dia akan menjadi berkat
bagi bangsa-bangsa. Dalam Galatia 3:29, “ jikalau kamu adalah milik Kristus,
maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah"
Tuhan telah menyatakan bahwa jika Anda bersedia mengambil langkah iman,
Anda bisa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Yesus mati untuk bangsa-
bangsa tetapi bangsa-bangsa perlu melihat Terang-Nya melalui Anda. Saatnya
untuk bangkit dan bersinar.
Doa Tuhan, Engkau memberikan hidup-Mu untuk bangsa-bangsa, tolong aku untuk
mencintai bangsa-bangsa dan bersinar terang-Mu untuk negara-negara ini di
Singapura.
Tindakan Memberkati bangsa dengan menghormati dan menghargai saudara pekerja
tamu kami di Singapura.
Oleh Rev Samuel Gift Stephen
Senior Overseer
Smyrna Assembly (LIFE Centre)
24 Maret ● RABU MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Allah kami yang kami layani mampu membebaskan kami Daniel 3:14-20, 24-25, 28 14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? 15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" 16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." 19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. 20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. 24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" 25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" 28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka.
Renungan Raja Nebukadnezar telah menaklukkan umat Allah dan membawa mereka ke
pengasingan, termasuk Daniel bersama dengan teman-temannya - Sadrakh,
Mesakh dan Abednego. Mencoba untuk hidup setia di pengasingan sangatlah
sulit, dengan banyaknya pencobaan dan godaan. Hal termudah yang harus
mereka lakukan adalah meninggalkan Tuhan mereka, itu akan menghindarkan
mereka dari hukuman dilempar ke tungku api! Itu, mereka bertekad untuk tidak
melakukannya. Mereka memilih untuk tetap setia, karena tahu bahwa Tuhan
yang mereka layani mampu menyelamatkan mereka.
Sungguh dorongan semangat yang kita miliki di sini! Saat kita menghadapi
pencobaan dan godaan, tekanan dan penganiayaan, marilah kita ingat untuk
tetap benar dan setia kepada Allah. Kita tidak boleh membiarkan keadaan sulit
membuat kita tidak setia kepada Tuhan. Selama masa Prapaskah ini, marilah kita
belajar untuk terus mempercayakan diri kita ke tangan Tuhan yang penuh kasih
dan kuasa, karena Tuhan kita lebih dari mampu untuk membebaskan kita. Dia
akan menjaga kita.
Allah akan melakukan ini bukan dari kejauhan! Sama seperti Allah bersama
Sadrakh, Mesakh dan Abednego dalam tungku yang menyala-nyala, demikian
juga Tuhan akan berjalan bersama kita melalui pencobaan dan kesulitan kita.
Dia adalah Tuhan yang dalam Ibrani 13:5 telah berkata, "Aku sekali-kali tidak
akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan
engkau.”
Ya, Tuhan akan datang untuk kita. Tuhan setia pada diri-Nya - Dia setia pada
firman-Nya. Kita tidak selalu tahu bagaimana Tuhan akan melakukannya, tapi
kita bisa yakin bahwa Tuhan yang kita layani lebih dari mampu untuk
membebaskan kita.
Doa Tuhan terkasih,
walau nama saya bukan Shadrach, Meshach atau Abednego
Engkau tetap setia kepada saya, saya tahu.
Pimpin kami bukan ke dalam waktu pencobaan tetapi jika kami menghadapinya,
mohon ingatkan kami akan kesetiaan-Mu - bahwa Engkau lebih dari mampu
untuk membebaskan kami. Dalam nama Yesus. Amin.
Tindakan Ibrani 13: 6, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang
dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Ini adalah pengakuan iman yang luar biasa kepada Tuhan dan jaminan besar
akan kesetiaan-Nya. Ingatlah kembali, banyak pencobaan dan kesulitan yang
telah Anda hadapi dan alami. Meskipun Anda mungkin telah gagal dan jatuh di
sepanjang jalan, ketahuilah sekarang bahwa Tuhan kita jauh lebih besar dan
lebih kuat daripada yang Anda izinkan sejauh ini. Bertekadlah untuk tetap setia -
Tuhan kita mampu membebaskan kita!
Oleh Rt Rev Datuk Danald ak Jute Bishop of Kuching (Sarawak and Brunei Darussalam)
25 Maret ● KAMIS MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Engkau telah membuka telingaku Mazmur 40:1-17 1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. 2 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, 3 Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
4 Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! 5 Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
6 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. 7 Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; 8 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
9 Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN. 10 Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku,
kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
11 Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu!
12 Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah.
13 Berkenanlah kiranya Engkau, ya TUHAN, untuk melepaskan aku; TUHAN, segeralah menolong aku! 14 Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka semua yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku! 15 Biarlah terdiam karena malu mereka yang mengatai aku: "Syukur, syukur!"
16 Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!" 17 Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!
Renungan Engkau telah membuka telingaku
Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi
Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa
tidak Engkau tuntut
Mazmur 40:6a
Dalam mazmur ini, Daud dengan sangat menyentuh mengingat bagaimana
Allah membebaskannya dari 'lubang kebinasaan' dan dari 'lumpur rawa' (40:1).
Mazmur ini berisi banyak wawasan rohani yang sangat berharga yang sangat
membantu orang Kristen yang menghadapi kesulitan atau sedang menjalani
pencobaan.
Dalam ayat 6-8, Daud mengalihkan perhatiannya pada esensi agama yang
benar. Dia merenungkan apa artinya menjadi orang percaya sejati, penyembah
Allah yang sejati. Dia menyimpulkan bahwa seorang beriman sejati adalah
seseorang yang memiliki telinga terbuka (40:6) dan yang senang melakukan
kehendak Allah (40:8).
Apa artinya memiliki telinga terbuka?
Seseorang yang telinganya terbuka tidak tuli terhadap suara lembut Allah
Mahakuasa. Telinganya tidak tersumbat oleh kotoran dan lemak pengejaran
duniawi, ketidakpedulian spiritual dan pengacauan gangguan duniawi sehingga
bisikan ilahi tidak lagi terdengar olehnya.
Orang yang telinganya terbuka selalu memperhatikan firman Allah. Dia selalu
menerima perintah Tuhan. Dia selalu selaras dengan Roh dan peka terhadap
bisikan dan bimbingan-Nya.
Tetapi mazmur ini menekankan bahwa tidak cukup hanya dengan membuka
telinga, menegaskan bahwa telinga yang terbuka harus selalu disertai dengan
hati yang taat (40:8), yang menganggap melakukan kehendak Tuhan bukan
hanya tugas, tetapi kesenangan besar (40:8; cf. Yak 1:22- 25).
Telinga yang terbuka dan hati yang taat lebih berharga bagi Allah daripada
persembahan lembu dan domba (40:6). Jiwa yang mau menerima dan hidup
yang berserah lebih penting dari pada tindakan kulit luar akan ibadah dan
pelayanan!
Karena tanpa ketaatan, ekspresi ibadah kita yang paling bersemangat dan
pelayanan kita yang paling rajin seperti kotoran di mata Allah - itu hampa dan
tidak berarti (Mat 7: 21-23).
Doa Ya Tuhan, Bapa Surgawi kami, selidiki hati kami hari ini dengan Roh-Mu. Berilah
kami rahmat untuk selalu menerima apa yang dikatakan Firman-Mu kepada
kami. Beri kami kerendahan hati dan keberanian untuk patuh. Kami memohon
ini dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tindakan Berdoa supaya Tuhan menunjukkan satu bidang dalam hidup Anda yang belum
diserahkan kepada-Nya. Kemudian mohonlah supaya Tuhan memberi Anda
kesediaan dan kekuatan untuk menyerahkan area ini kepada-Nya.
Oleh Dr Roland Chia
Chew Hock Hin Professor of Christian Doctrine
Trinity Theological College
Research Advisor, Ethos Institute for Public Christianity
26 Maret ● JUMAT MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Sebagai orang-orang pilihan Allah KOLOSE 3:12-17 12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Renungan Bagaimana rasanya disebut orang pilihan Allah? Komunitas Kristen adalah
pilihan Allah. Itu adalah panggilan yang tinggi dan hanya dapat dihidupi dengan
mengikuti suara Dia yang memanggil. Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose sangat jelas bahwa kita dipilih dan sangat dikasihi oleh Allah. Rasul
Paulus selanjutnya memberikan cetak biru tentang bagaimana kita harus
menjalani hidup kita bersama. Kata-kata yang dia gunakan adalah kasih sayang,
kebaikan, kerendahan hati, kelembutan dan kesabaran. Anda mungkin berkata
ini suatu tuntutan yang sulit, bagaimana kita bisa melakukan ini terutama di saat
ada begitu banyak ketakutan di tengah pandemi global.
Tuhan kita Yesus sepenuhnya ilahi, tetapi kita begitu sering lupa bahwa Dia juga
sepenuhnya manusia dengan semua emosi manusia dan Yesus memahami
ketakutan kita. Jika kita menantikan siapa yang tahu apa artinya menjadi
manusia yang seutuhnya dan juga sepenuhnya ilahi, maka kita membawa doa-
doa kita dan semua pasang surut kita kepada Yesus!
Sementara kita berdoa agar kita dapat merenungkan penderitaan Yesus di
taman Getsemani, kita tahu bahwa hanya Dialah yang membawa doa kita
kepada Bapa Surgawi-Nya. Melalui mengikut Yesuslah kita melakukan
perjalanan “dari Takut menuju Iman”. Ini adalah jalan berbatu dengan
rintangan di jalannya, kita diberitahu agar diri kita mengenakan pakaian belas
kasih sehingga kita dapat menjangkau orang lain dalam perjalanan hidup yang
menakutkan. Kita perlu mempraktikan kebaikan karena social distancing
pembatasan jarak sosial menciptakan semangat keegoisan. Kita akan
membutuhkan kerendahan hati karena di beberapa titik dalam perjalanan kita
juga akan merasa takut dan akan membutuhkan satu sama lain.
Yesus memimpin jalan menuju perdamaian. Apapun yang kita lakukan, kita
melakukannya dalam nama-Nya. Kita mengikuti-Nya sebagai orang yang
mencintai kita dan menuntun kita menjauh dari rasa takut dan mengajari kita
untuk percaya dalam iman. Mungkin dalam perjalanan kita akan menyanyikan
syair dari himne agung ini untuk menyemangati kita:
When peace like a river attendeth my way
Saat kedamaian seperti sungai memenuhi jalan saya
When sorrows like sea billows roll
Saat kesedihan seperti ombak laut bergulir
Whatever my lot Thou hast taught me to say
Apapun yang telah kuberikan kepadaku untuk diucapkan
It is well, it is well with my soul
Baiklah, itu baik dengan jiwaku
Gates 1873
Doa Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau mengutus Putra-Mu Yesus untuk
mengajari kami bagaimana menjalani hidup kami terutama di saat seperti ini.
Bantulah kami untuk mengenakan kerendahan hati dan kasih agar kami dapat
berguna bagi saudara dan saudari kami. Mendekatlah dengan kami saat kami
merasa takut dan tunjukkan kami cara untuk menemukan kedamaian dan cinta,
usir ketakutan kami saat rasa takut itu muncul dan panggil kami untuk melihat
kepada-Mu, yang setia. Jadikanlah kami satu Tuhan di saat-saat sangat mudah
untuk mementingkan diri sendiri. Terima kasih atas kesetiaan-Mu, baru setiap
pagi, kekal cinta-Mu bagi kami, Engkau berjalan bersama kami di setiap langkah
perjalanan “dari Ketakutan menuju Iman”. Amin
Tindakan Luangkan waktu untuk mendengarkan orang-orang di sekitar Anda, berikan
perhatian untuk bertanya kepada saudara saudari dalam Kristus bagaimana
perasaan mereka. Mari saling membantu untuk menjadi berani pada saat
ketakutan menghampiri kita dan mintalah orang yang mengenal dan mencintai
kita agar mendoakan kita mendapatkan kekuatan. Ingatlah bahwa Anda dipilih
dan sangat dikasihi, kita menjalani hidup kita berpadanan dengan panggilan ini.
Oleh Mr Michael Perreau
Director General
United Bible Societies
27 Maret ● SABTU MINGGU KELIMA PRA PASKAH
Tuhan memerlukannya Matius 21:1-11 1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. 3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya." 4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: 5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." 6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. 7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya. 8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. 9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" 10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" 11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Renungan Sejak zaman kuno, orang Israel telah mengakui Yerusalem sebagai kota Allah,
ibu kota Bait Suci, dan takhta raja-raja. Dengan kata lain, kota Yerusalem adalah
pusat negara, bangsa dan agama. Di kota terkenal ini, terdapat pejabat lokal
yang didirikan oleh kekaisaran Romawi, pendeta dan ahli Taurat yang melayani
sistem Bait Suci, pedagang, pekerja, dan penduduk setempat.
Apa yang terjadi ketika Yesus, yang telah berkhotbah di bagian utara dan
tengah Palestina, naik keledai ke Yerusalem? Penulis menggambarkan
masuknya Yesus ke kota itu sebagai sesuatu yang mengejutkan, mengguncang
orang-orang dan sangat mengganggu mereka (ayat 10)!
Situasi seperti itu hanya terjadi tiga kali dalam Injil Matius, sekali pada saat
kelahiran Yesus, ketika Yesus disalibkan dan ketika tirai Bait Suci robek.
Setelah keributan itu, pertanyaan langsung dari orang-orang adalah, "Siapakah
orang ini?" Kesaksian orang-orang tentang Yesus adalah bahwa “Inilah nabi
Yesus dari Nazaret di Galilea”. Apakah itu cukup kuat untuk membenarkan
keterkejutan yang dialami oleh penduduk kota? Itu pasti jawaban yang tidak
memuaskan bagi penduduk kota, karena bagaimana mungkin seorang nabi dari
utara - orang asing dalam hal itu - mengguncang kota suci yang besar ini?
Namun itu adalah Yesus, orang luar, yang akan membangunkan dengan keras
kepada orang-orang dalam kota yang mandiri dan berpuas diri - kesempatan
untuk menilai kembali hidup mereka dan mengubah iman mereka. Pada titik ini,
siapa pun dapat melakukan hal yang sama.
Pertama, hal itu membutuhkan penemuan kembali akan Yesus - bukan raja yang
menyelamatkan Israel, raja yang memimpin pasukan melawan naga kuning,
tetapi Raja perdamaian yang naik keledai perdamaian masuk ke kota suci.
Kedua, ini membutuhkan reorientasi keyakinan pribadi seseorang. Munculnya
Yesus, orang luar, memberi orang-orang di dalam kota kesempatan untuk
memberikan tanggapan kepada Allah, untuk menerima atau menolak Yesus
sebagai Anak Allah, Juruselamat, dan Raja.
Ketiga, hal itu membutuhkan pemfokusan kembali kehidupan seseorang. Ketika
Anda berfokus pada Yesus, Anda menyesuaikan prioritas Anda di semua bidang
kehidupan Anda dan menjadi murid Yesus yang tulus dan fokus.
Sesaat sebelum memasuki kota, dua murid di Betfage yang diutus oleh Yesus —
para pemilik keledai itu ketika mendengar para murid berkata, "Tuhan
memerlukannya," dengan senang hati memberikan keledai itu kepada Yesus.
Mengapa demikian? Itu karena mereka mengakui Dia sebagai Raja dan Tuhan
mereka.
Apakah Yesus adalah Rajamu hari ini? Aspek mana dari Anda yang Tuhan ingin
pakai? Apakah Anda ingin dipakai oleh Tuhan?
Doa Tuhan Yesus! Jika ada aspek dalam hidupku yang mencegah Engkau menjadi
Tuhanku, maka Engkau sama sekali bukan Tuhanku. Saat ini, saya ingin
mengevaluasi kembali hidup saya dan menjadikan Engkau Raja; Tuhan, gunakan
saya dan semua yang saya miliki.
Tindakan Dengan cara apa saya tidak menyenangkan Tuhan? Apakah saya bersedia
menyesuaikan waktu, uang, minat, dan aspirasi saya agar sejalan dengan tujuan
Tuhan?
Oleh Rev Dr Clement Chia
Principal
Singapore Bible College
28 Maret ● MINGGU PALEM
Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus Yohanes 12:12-26 12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." 16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia." 20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. 21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." 22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Renungan 20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. 21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
Ini mengingatkan pada sebuah insiden bertahun-tahun yang lalu. Saya sendirian
di gereja. Saya mendengar ketukan di pintu saya dan saya mencari tahu, saya
melihat kepala seorang anak laki-laki muncul. Dia bertanya, "Apakah ini gereja
yang percaya kepada Yesus?" Jawab saya“Ya.” "Apa yang bisa saya bantu?"
“Bisakah Anda memberi tahu saya bagaimana saya bisa mengikuti Yesus?”
Itulah percakapan antara saya dan Nixon, anak laki-laki berusia 10 tahun dari
lingkungan sekitar yang membaca tentang Yesus dari Alkitab untuk anak-anak
di perpustakaan. Saya memimpin dia dalam doa dan memberinya sebuah Good
News Bible.
Berita tentang Yesus membangkitkan Lazarus dari antara orang mati menyebar
jauh dan luas. Banyak yang mendengar dan datang mencari Yesus. Di antara
mereka yang mendengar, beberapa percaya, beberapa tidak dan beberapa
mencari verifikasi. Kita diberitahu di sini bahwa beberapa orang Yunani yang
datang ke perayaan itu datang kepada Filipus, mencari pertemuan dengan
Yesus. Kami tidak tahu apakah mereka datang karena mereka percaya dan ingin
mengikuti-Nya atau mereka datang untuk memeriksa apakah Yesus benar-
benar seperti yang mereka katakan.
“Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus .…”
Hari ini, ketika orang datang ke gereja, akankah mereka mendengar tentang apa
yang Tuhan telah lakukan untuk mereka melalui Yesus atau akankah mereka
mendengar tentang apa yang harus mereka lakukan untuk menjadi baik? Hari
ini ketika, orang melihat kita, apakah mereka melihat kasih Yesus di dalam kita
atau apakah mereka melihat komunitas yang hanya peduli tentang diri mereka
sendiri? Hari ini, ketika orang datang kepada kita, akankah mereka terhubung
dengan Yesus sehingga mereka dapat mengenal-Nya, mengikuti-Nya, belajar
dari-Nya dan dengan melakukan itu, tumbuh serupa dengan-Nya?
Doa Ya Allah Bapa kami, Engkau menebus kami dan menjadikan kami anak-anak-Mu
di dalam Kristus. Penuhi kami dengan cinta-Mu sehingga kami dapat mencintai
orang lain dengan cinta-Mu sehingga mereka dapat melalui kami mengalami
cinta-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.
Tindakan 1. Doakan sebuah doa berkat bagi kolega dan tetangga Anda.
2. Lakukan sesuatu sebagai ungkapan kasih, baik itu kepada rekan Anda atau
salah satu tetangga Anda sama seperti kepada Yesus.
Oleh Bishop Terry Kee Bishop, Lutheran Church in Singapore