Upload
lecong
View
224
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KERJA
TAHUN 2016
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
2
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja ( Renja ) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Kalsel Tahun 2016 mempunyai arti strategis karena di dalamnya memuat
uraian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Mengamati
pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah
berjalan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada tahun 2016, disamping
mengoptimalkan program dan kegiatan yang telah berjalan juga dirumuskan program
kegiatan baru untuk mempersiapkan kesinambungannya.
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan dan Sasaran yang
menggambarkan Pencapaian Rencana Strategis dan Program serta Kegiatan yang akan
dijalankan pada tahun 2016.
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan bahkan dalam
penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Atas bantuan dan partisipasi semua pihak dalam pembuatan Rencana Kinerja
Tahun 2016 ini kami ucapkan banyak terima kasih.
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Drs. H. GUSTI SYAHYAR Pembina Utama Muda NIP. 19610512 198503 1 014
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
3
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Maksud Tujuan 3
D. Sistematika 3
BAB II
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja 4
A. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014 4
BAB III
Tujuan dan Sasaran 39
A. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional 39
B. Tujuan dan Sasaran Renja 40
BAB IV
Program dan Kegiatan 41
A. Program dan Kegiatan Tahun 2016 41
BAB V
Penutup
50
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Kinerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan tahunan yang
sifatnya lebih teknis dan operasional dibandingkan dengan Rencana Strategis (Renstra).
Komponen-komponen yang terkandung di dalam renstra seperti visi, misi, tujuan dan
sasaran serta program masih bersifat umum dan belum ditetapkan target-target yang
hendak dicapai. Oleh karena itu target yang hendak dicapai harus dijabarkan dalam
bentuk rencana kerja. Selanjutnya rencana kerja ini dikaitkan dengan kebijakan Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan
yang dijabarkan dalam usulan kegiatan dan administrasi umum. Usulan tersebut
kemudian dievaluasi dari aspek anggaran yang ada, selanjutnya usulan kegiatan teknis
dan administrasi umum yangmendapat alokasi anggaran kemudian digabungkan
menjadi satu rencana kegiatan tahunan.
Dengan demikian rencana kegiatan tahunan adalah suatu rencana kinerja yang
telah tersedia anggarannya yaitu anggaran untuk membiayai kegiatan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan dalam
rangka mencapai sasaran dengan dukungan dana baik dari APBD maupun APBN
melalui dana dekonsentrasi.
Komponen-komponen yang terkandung di dalam rencana kinerja tahun 2016
meliputi sasaran stratejik dan sasaran program yang akan dilaksanakan dalam tahun
yang bersangkutan. Setiap sasaran stratejik kemudian diuraikan lebih rinci ke dalam
target indikator-indikator kinerja sasaran yang hendak dicapai. Demikian pula terhadap
kegiatan, target-target untuk kegiatan dirinci ke dalam indikator input, output dan
outcome.
Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, rencana kerja SKPD
mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan
strategis menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan.
Pada dasarnya rencana kinerja (performance plan) tahun 2016 menguraikan
target kinerja yang hendak dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2016 tersebut. Target
kinerja mempresentasikan nilai kualitatif yang harus dicapai selama tahun 2016 dari
semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran. Pada
akhirnya target kinerja untuk tingkat kegiatan yang didefinisikan dalam rencana kinerja
dimaksudkan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas kegiatan pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
5
B. Landasan Hukum
Landasan normatif sebagai kerangka dasar hukum dalam penyusunan Rencana
Kinerja (Renja-SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958
tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain
mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3699);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Keputusan Menteri PAN Nomor : KEP/46/M.PAN/4/2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengawasan Melekat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan;
9. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2008 tentang
urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);
10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6);
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
6
C. Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Kalimantan Selatan merupakan program dan kegiatan prioritas yang akan
dilaksanakan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang akan dilaksanakan
berdasarkan ketepatan strategi dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki
organisasi. Pembuatan rencana kerja ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai
berikut :
1. Maksud
Penyusunan Rencana Kerja (Renja–SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai dasar yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan sekaligus sebagai tolok ukur
kinerja setiap bidang pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Tujuan
Sedangkan tujuan dari penyusunan rencana kerja ini adalah :
a. Mewujudkan visi misi Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang termuat
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terutama di bidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
b. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional.
c. Sebagai instrumen untuk mengukur capaian target kinerja penyelenggaraan
kegiatan pada BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan.
D. Sistematika
Sistematika penulisan rencana kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum,
maksud tujuan dan sistematika penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA TAHUN 2014
Memuat tentang pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja
pada Tahun 2014
BAB III TUJUAN, SASARAN
Memuat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai tahun 2016
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN
Memuat indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi
kegiatan, kebutuhan dana indikatif dan sumber dana tahun
2016
BAB V PENUTUP
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
7
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
A. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014
Pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan tahun 2014 dapat
disampaikan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, meliputi :
a) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan;
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui BPMPD telah berperan aktif
dalam pelaksanaan Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) ke VIII Tingkat
Nasional sejak Tahun 2011 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dan
hanya menghadiri Acara Puncak BBGRM. Sejak Tahun 2012 BPMPD Provinsi
Kalimantan Selatan mendapat tambahan dana dan dapat mengikuti Kegiatan
BBGRM ke IX Tingkat Nasional seutuhnya di Kota Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur
antara lain didahului BBGRM ke IX Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan berupa
Kegiatan (i)Pencanangan BBGRM ke X Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan serta
BBGRM ke IX Tingkat Nasional yaitu (ii)Pra Puncak BBGRM, (iii)Rakor BPMPD
Tingkat Nasional, (iv)Pameran BBGRM dan (v)Acara Puncak BBGRM. Pada Tahun
2013 Gubernur Kalimantan Selatan menyetujui menjadikan Provinsi Kalimantan
Selatan menjadi Tuan Rumah pelaksanaan Kegiatan BBGRM ke X Tingkat Nasional
yang diselenggarakan di Kota Banjarbaru. Dan pada Tahun 2014 pelaksanaan
Kegiatan Acara Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong ke XI dilaksanakan di Ditjen
PMD, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan pada kegiatan Pameran BBGRM selalu
melibatkan BPMPD Kabupaten/Kota dengan melaksanakan koordinasi dan
pembagian tugas antara lain BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan
stand dengan dekorasi beserta display dan bahan untuk menempatkan produk-
produk unggulan dari kabupaten/kota. Dan kabupaten/kota bertugas menyeleksi
produk-produk unggulan yang dipamerkan dan sekaligus menjaga stand/produk.
Selain itu BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan pembinaan ke
lembaga desa antara lain Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD). Pada
tahun 2014 jumlah LPM yang dibina sebanyak 1.537 LPM, BPD sejumlah 1.876
BPD dan BKAD sejumlah 142 BKAD.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
8
b) Pendataan potensi desa;
Salah satu bentuk upaya peningkatan kapasitas dan kelembagaan
masyarakat yang dilakukan oleh BPMPD Provinsi Kalsel yakni lewat pengisian
Profil Desa dan Kelurahan yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data
Profil Desa dan Kelurahan. Keberadaan Profil Desa dan Kelurahan bertujuan untuk
mengetahui gambaran potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan
yang akurat, komprehensif dan integral. Pengisian Profil Desa dan Kelurahan
meliputi pengisian Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Kelurahan yakni
keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan kelurahan
serta kelembagaan, sarana dan prasarana yang ada di desa, dan tingkat
perkembangan desa berupa capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat
mencerminkan tingkat kemajuan dan keberhasilan masyarakat dan pemerintahan
desa / kelurahan.
Pada tahun 2014 BPMPD Provinsi Kalsel khususnya Bidang Pemerintahan
Desa dan Kelurahan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penyusunan Profil
Desa dan Kelurahan dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang operator berasal
dari BPMPD Kabupaten / Kota di Kalsel. Bimbingan Teknis ini bertujuan untuk
melatih operator – operator yang ada di Kabupaten / Kota agar dapat melakukan
pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara maksimal.Bidang Pemerintahan Desa
dan Kelurahan juga melakukan monitoring evaluasi ke 13 Kabupaten / Kota se
Kalsel terkait pengisian Profil Desa dan Kelurahan.
Pada tahun 2014 sebanyak 645 desa dan kelurahan, 37 kelurahan dan 608
desa, telah melaksanakan sistem pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara
online sebagai berikut :
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
9
REKAPITULASI DESA / KELURAHAN ONLINE SE KALSEL TAHUN 2014
c) Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Salah satu Kegiatan yang dilaksanakan yakni Lomba SIKOMPAK
(TransparanSI, Keberpihakan terhadap Orang Miskin, Partisipasi, Akuntabilitas dan
Keberlanjutan)AWARD yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2013 dengan
melombakan 4 (empat) Kategori pelaku pemberdayaan masyarakat yaitu Unit
Pengelola Keuangan (UPK), Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD), Pendamping
Lokal (PL) dan Perencanaan Pembangunan Desa (PPD).
Pada tahun 2014 Lomba SIKOMPAK diikuti oleh Kabupaten/Kota dengan
rincian pada kategori Unit Pengeloa Keuangan (UPK) diikuti 10 UPK yang berasal
dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Balangan.
Pada Kategori Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) diikuti oleh 9 desa
pada 9 kabupaten yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Barito Kuala,
Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru dan
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Pada kategori Pendamping Lokal (PL) diikuti oleh 9 kabupaten yakni
Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten
Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten
Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Balangan.
NO KABUPATEN / KOTA online kel online desa
TOTAL DESA/KEL
1 Kota Banjarmasin 0 0 52
2 Kota Banjarbaru 20 0 20
3 Kab. Banjar 1 62 63
4 Kab. Tapin 4 89 93
5 Kab. Hulu Sungai Selatan 3 125 128
6 Kab. Hulu Sungai Tengah 2 29 31
7 Kab. Hulu Sungai Utara 1 4 5
8 Kab. Balangan 0 0 0
9 Kab. Tabalong 0 112 112
10 Kab. Barito Kuala 1 53 54
11 Kab. Tanah Laut 4 75 79
12 Kab. Tanah Bumbu 1 58 59
13 Kab. Kotabaru 0 1 1
TOTAL 37 608
2019 645
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
10
Pada kategori Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD)diikuti oleh 10 BKAD
pada 10 Kabupaten yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Barito Kuala,
Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten
Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan.
Pada tahun 2014 BPMPD Provinsi Kalsel juga mengikuti Event Gelar Karya
Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Nasional yang pelaksanaannya diadakan di
Balai Sidang Convention Center Jakarta.Pada kegiatan Event Gelar Karya
Pemberdayaan Masyarakat BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan juga melibatkan
BPMPD Kabupaten penerima dana PNPM Mandiri Perdesaan dengan
melaksanakan koordinasi dan pembagian tugas antara lain BPMPD Provinsi
Kalimantan Selatan menyiapkan stand dengan dekorasi beserta display dan bahan
untuk menempatkan produk-produk unggulan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dari
kabupaten yang menjadi binaan PNPM MPd. dan BPMPD kabupaten bertugas
menyeleksi produk-produk unggulan UPK yang dipamerkan dan sekaligus menjaga
stand/produk.
d)Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat;
- Pelatihan Kader Peduli HIV/AIDS
HIV adalah suatu virus yang biasanya ditularkan dari satu orang kepada
orang lain melalui kontak seksual. Orang yang telah terinfeksi virus HIV akan
terkena penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tersebut, yaitu AIDS. Virus HIV
yang telah masuk ke dalam tubuh seseorang tidak akan menimbulkan gejala-
gejala yang terlihat secara fisik sehingga penderitanya terlihat normal seperti
tidak sedang terkena penyakit. Namun, perlu diwaspadai, walaupun dari luar
penderita HIV tampak normal-normal saja, tetapi dia dapat menularkan virus
tersebut kepada orang lain dalam berbagai cara yang mungkin juga tidak disadari
oleh penderita itu.
Cara penularan virus ini bisa bermacam-macam misalnya melalui hubungan
seksual, penggunaan jarum suntik berganti-ganti orang, transfusi darah, bahkan
pada ibu hamil yang menularkan kepada bayi yang sedang dikandungnya. Jika
virus HIV telah masuk ke tubuh seseorang baru beberapa tahun kemudian virus
ini akan mulai menyerang sistem kekebalan tubuh pada sel darah putih.
Kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi HIV biasanya akan terus menurun
dan kemudian hilang dalam kurun waktu sekitar 5 sampai 10 tahun. Pada saat
itulah ciri-ciri seseorang yang terkena HIV baru muncul, seperti badan yang
terus-menerus turun, mengalami diare berkepanjangan, munculnya panas tinggi
yang tidak dapat sembuh, lalu diikuti dengan bercak-bercak kemerahan, dan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
11
batuk berkepanjangan. Setelah mengalami gejala-gejala tersebut, seseorang telah
dinyatakan terkena penyakit AIDS. Setelah kekebalan tubuh seseorang hilang
maka penyakit akan mudah menghinggapi orang tersebut. Penyakit akan terus
menerus hingga sampai suatu saat muncul penyakit yang benar-benar berbahaya
yang kemudian akan mengakibatkan kematian.
Dengan gambaran di atas maka dipandang perlu untuk memberikan
pelatihan untuk kader-kader masyarakat peduli HIV/AIDS, guna meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang HIV/AIDS dan Program-program Pencegahan
HIV/AIDS, sehingga bisa berperan aktif dalam mensukseskan program
pencegahan HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini
adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang HIV/AIDS
2. Mengetahui situasi dan kondisi penyebaran HIV/AIDS
3. Mengetahui program-program HIV/AIDS
4. Menumbuhkan kepedulian sosial
5. Memberikan keterampilan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan
masyarakat luas
6. Mengetahui tugas dan fungsi kader masyarakat peduli HIV/AIDS di lingkungan
masing-masing
7. Membantu dalam penyebarluasan informasi mengenai HIV/AIDS kepada
masyarakat luas
Pelatihan untuk kader – kader masyarakat peduli HIV/AIDS pada tahun 2014 ini
diikuti oleh 39 orang kader dari Kabupaten/Kota di Kalsel.
- Pelatihan Sistem Informasi Posyandu ( SIP )
Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
12
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Untuk itu, semua pihak kita harapkan mendukung kelembagaan posyandu,
melalui penguatan kapasitas kelembagaan, regulasi, memperkuat koordinasi lintas
sektoral terkait, serta dukungan anggaran. Dalam hal penguatan kelembagaan
tersebut, juga diperlukan kader-kader yang memiliki keahlian dibidang teknologi
informasi, sehingga bisa mengembangkan program posyandu dalam sebuah sistem
informasi.
Dengan keterampilan dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi
informasi, kita sangat meyakini bahwa program-program yang dikembangkan
dalam keorganisasian posyandu, bisa lebih berkualitas dan terkoordinasi lebih
cepat.
Banyak manfaat yang kita peroleh dari penggunaan sistem informasi
posyandu antara lain adalah sebagai alat manajemen yang digunakan untuk
mengetahui kekurangan dan keberhasilan program revitalisasi posyandu, serta
menetapkan langkah untuk terus menerus mampu memenuhi kebutuhan dasar
tumbuh kembang anak, sesuai dengan perkembangannya.
Sistem Informasi Posyandu ( SIP ) adalah seperangkat alat penyusunan
data/informasi yang berkaitan dengan kegiatan, kondisi dan perkembangan yang
terjadi di setiap Posyandu. Sistem Informasi Posyandu ( SIP ) merupakan kegiatan
yang menghasilkan suatu informasi yang terjadi di posyandu meliputi data umum
posyandu, pelayanan posyandu, data pengguna posyandu sampai dengan data
petugas posyandu. SIP yang banyak diterapkan oleh posyandu di Indonesia adalah
sistem informasi yang masih berupa paper based ( manual ), dimana
pendokumentasiannya dan pelaporannya banyak terjadi hambatan. Oleh karena itu,
diperlukan Sistem Informasi Posyandu berbasis komputer dimana memerlukan
kader posyandu sebagai SDM yang mampu mengoperasikannya serta jaringan yang
baik.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas maka Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Prov.Kalsel melakukan Pelatihan Sistem
Informasi Posyandu.Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Sistem Informasi Posyandu
adalah:
1. Peningkatan kemampuan SDM pengelola Sistem Informasi Posyandu ( SIP )
2. Menyediakan informasi dan data yang tepat guna mengenai pengelolaan
posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu bisa
menggunakannya untuk membina Posyandu demi kepentingan masyarakat
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
13
3. Menjadi bahan acuan untuk memahami permasalahan sehingga dapat
mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran
4. Meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan
desa/kelurahan yang partisipatif dan representatif sebagai wadah peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
Pelatihan Sistem Informasi Posyandu Provinsi Kalimantan Selatan baru
dilaksanakan pada tahun 2014 dengan komposisi peserta adalah sebagai berikut :
BPMPD Kab/Kota sebanyak 13 orang
Kader Kecamatan di Kab/Kota sebanyak 13 orang
Kader Desa Percontohan di Kab/Kota sebanyak 13 orang
Peserta Provinsi dari Dinas/Instansi terkait dan PKK sebanyak 4 orang
Pelaksanaan Pelatihan Sistem Informasi Posyandu ( SIP ) telah sesuai dengan
perencanaansebelumnya.
2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa:
a) Peningkatan Pembinaan Koordinasi Program Pemberdayaan;
Dalam upaya memperkuat komitmen dan sinergitas bersama antara
lembaga pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan di
tingkat Kabupaten/Kota dengan Provinsi dalam melaksanakan kebijakan dan
program – program pemberdayaan masyarakat tahun 2014, maka dilaksanakan
Rapat Koordinasi Penguatan Program dan Kelembagaan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Se-Kalimantan Selatan Tahun 2014.
Rapat koordinasiPenguatan Program dan Kelembagaan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun 2014 ini bertujuan untuk :
a. Menjelaskan tentang gambaran kondisi kemiskinan di Provinsi Kalimantan
Selatan
b. Menjelaskan strategi penanggulangan kemiskinan di Provinsi Kalimantan
Selatan
c. Penyelarasan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa yang dikembangkan di provinsi dan kabupaten;
Rapat Koordinasi ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yaitu dari tanggal 4 s/d 5
Maret 2014 dengan peserta yang terdiri dari :
1. Kepala dan Sekretaris atau Kasubbag Program BPMPD Kab. Barito Kuala,
Banjar, Tanah Laut, Tapin, HST, Balangan, HSU, Kotabaru dan Tanah Bumbu.
2. Kepala, Sekretaris dan Kepala Bidang Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan KB Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kab. HSS, dan Tabalong.
3. BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
14
Sedangkan materi yang disampaikan antara lain :
1. Profil Kemiskinan di Kalimantan Selatan
2. Peningkatan Peran TKPKD dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
3. Rencana Kerja tahun 2014 pada Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Provinsi
Kalimantan Selatan
4. Rencana Kerja tahun 2014 pada Bidang Kelembagaan dan Pengembangan
Partisipasi Masyarakat BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan
5. Rencana Kerja tahun 2014 pada Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat BPMPD
Provinsi Kalimantan Selatan
6. Rencana Kerja tahun 2014 pada Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi
Tepat Guna BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan
Hasil dari rapat tersebut yakni untuk Provinsi Kalimantan Selatan
penyumbang terbesar garis kemiskinan adalah kenaikan harga beras dan rokok,
selain itu dalam 2 (dua) tahun terakhir kesenjangan atau gap kemiskinan berupa
pendapatan penduduk miskin dan sejahtera semakin bertambah. Hal ini antara
lain dikarenakan pada struktur perekonomian Kalimantan Selatan terdapat
ketimpangan antara tenaga kerja di sektor pertanian dan sektor pertambangan.
Sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja terbesar hanya menduduki urutan
ke 3 penyumbang perekonomian jika dibandingkan dengan sektor
pertambangan yang merupakan penyumbang utama perokonomian di
Kalimantan Selatan namun dengan serapan jumlah tenaga kerja paling sedikit.
Selain itu terjadi pertambahan penduduk miskin di perdesaan semaikn
meningkat jika dibandingkan dengan pertambahan penduduk miskin di
perkotaan.Salah satu strategi menanggulangi kemiskinan tersebut adalah dengan
pembentukan TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah)
baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.Hal ini telah dilaksanakan di
Provinsi Kalimantan Selatan namun berdasarkan kondisi di lapangan masih
terdapat TKPKD di beberapa kabupaten/kota yang perlu terus dioptimalkan.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
15
Ke depan dalam rangka lebih memantapkan program penanggulangan
kemiskinan maka program Gerbangmas-Taskin akan direvitalisasi ke tahap II
dengan melibatkan lintas SKPD di dalamnya agar lebih fokus dan terarah.
b) Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemdes/Kelurahan;
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Pemerintah Provinsi
Kalsel telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD untuk menunjang
program/kegiatan pada bidang Pemerintahan desa dan kelurahan, khususnya
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemerintahan Desa/Kelurahan.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Provinsi Kalsel dimana kegiatan ini telah berjalan sejak tahun
2009 hingga sekarang.Peserta perlombaan yakni desa dan kelurahan yang meraih
predikat juara I pada tingkat kecamatan dan kabupaten/kota, sehingga desa dan
kelurahan tersebut diperbolehkan mewakili kabupaten/kota dalam Perlombaan
Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalsel.
Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Perlombaan Desa dan Kelurahan
Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 yang ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 188.44 / 0129 / KUM / 2014
tanggal 24 Maret 2014 yang melaksanakan penelitian dan penilaian langsung
kepada Juara I Perlombaan Desa Tingkat Kabupaten dan Juara I Perlombaan
Kelurahan Tingkat Kabupaten / Kota Tahun 2014, yang dilaksanakan dari tanggal
21 April s.d. 21 Mei 2014.
Tim Penilai Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2014 kemudian menetapkan urutan Desa dan Kelurahan yang
berhasil meraih predikat Juara Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2014 sebagai berikut :
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
16
A. PERLOMBAAN DESA :
NO DESA KECAMATAN KABUPATEN /
KOTA
KETERANGAN
1 2 3 4 6
1 Desa Ilung Batang Alai
Utara
Hulu Sungai
Tengah
Juara I
2 Desa Padang
Panjang
Tanta Tabalong Juara II
3 Desa Tri Martini Sungai Loban Tanah Bumbu Juara III
4 Desa Gelagah Sungai
Tabukan
Hulu Sungai
Utara
Juara Harapan I
5 Desa Batu Hapu Hatungun Tapin Juara Harapan II
6 Desa Wilas Kelumpang
Barat
Kotabaru Juara Harapan III
B. PERLOMBAAN KELURAHAN :
NO KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN /
KOTA
KETERANGAN
1 2 3 4 6
1 Kelurahan
Guntung Manggis
Landasan Ulin Banjarbaru Juara I
2 Kelurahan
Pekapuran Raya
Banjarmasin
Timur
Banjarmasin Juara II
3 Kelurahan
Antasari
Amuntai Tengah Hulu Sungai
Utara
Juara III
4 Kelurahan Barabai
Utara
Barabai Hulu Sungai
Tengah
Juara Harapan I
5 Kelurahan Batu
Piring
Paringin Balangan Juara Harapan II
6 Kelurahan
Kandangan Utara
Kandangan Hulu Sungai
Selatan
Juara Harapan III
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
17
c) Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di Kalsel;
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) adalah gerakan nasional
dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya
dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga sejahtera yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi
luhur, sehat mandiri berkeadilan, maju, kesetaraan gender serta kesadaran hukum
dan lingkungan. Prinsif gerakan PKK adalah pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat. Sasaran Gerakan PKK adalah keluarga, baik di pedesaan maupun
perkotaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan dan
kepribadiannya.
Kondisi keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai arti
yang besar dalam proses pembangunan, karena kondisi keluarga dapat merupakan
barometer bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Untuk dapat membina
keluarga secara langsung dan menjangkau sasaran sebanyak mungkin, dibentuk
Gerakan PKK, yang mekanisme gerakannya dikelola dan dilaksanakan oleh Tim
Penggerak PKK dissetiap jenjang.
Misi Gerakan PKK adalah :
1. Meningkatkan mental spiritual, prilaku hidup dengan menghayati dan
mengamalkan Pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan kewajiban
sesuai dengan HAM, demokrasi, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan
kegotong royongan serta pembentukan watak bangsa yang selaras, serasi dan
seimbang.
2. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa serta pendapatan keluarga.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya peningkatan
pemanfaatan pekarangan melalui Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman(
HATINYA ) PKK, sandang dan perumahan serta tata laksana rumah tangga yang
sehat.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta
membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan
ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung.
Rencana kerja lima tahun TP PKK disusun dengan mengacu pada Millenium
Develompment Goals ( MDGs ) sebagai pedoman pelaksanaan 10 Program Pokok
PKK dengan program-program prioritasnya harus mendapat perhatian TP PKK di
semua jenjang yang pelaksanaannya dissesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
daerah.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
18
Pelaksanaan program dan kegiatan PKK secara terpadu dilaksanakan oleh
Pokja-pokja dengan berpedoman pada 10 Program Pokok PKK.
1. Program Pokja I mengelola program penghayatan dan pengamalan Pancasila
dan program gotong royong.
2. Program Pokja II mengelola program pendidikan dan keterampilan dan
pengembangan kehidupan berkoperasi.
3. Program Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata
laksana rumah tangga.
4. Program Pokja IV mengelola program kesehatan, kelestarian lingkungan hidup
dan perencanaan sehat.
Pada tahun 2014 dana yang tersedia pada BPMPD Provinsi Kalsel sebanyak
Rp. 945.500,- untuk kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di
Kalimantan Selatan antara lain :
a. Publikasi lewat media cetak dan elektronik
b. Rakon Provinsi
c. Sosialisasi UP2K
d. Sosialisasi TTG
e. Sosialisasi Pola Asuh Anak
f. Pembinaan Desa Percontohan
g. Penilaian Desa Percontohan
h. Pasar murah dan pembagian sembako pada bln Ramadhan
i. Pelatihan keterampilan
Terkait Desa Percontohan BPMPD Provinsi Kalsel telah melakukan pembinaan
administrasi kepada 26 desa dan kelurahan di tahun 2014
3. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
a) Fasilitasi Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan;
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006
tentang Pedoman Administrasi Desa dimana Pemerintah Provinsi Kalsel telah
mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD Provinsi untuk menunjang
program / kegiatan pada Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, khususnya
Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan, yakni
Penyelenggaraan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Desa se
Kalsel.
Tujuan dari diselenggarakannya Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa
yakni mengingat pentingnya peningkatan wawasan dan pengetahuan bagi kepala
desa agar dalam menjalankan roda pemerintahan di desa dapat memacu
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
19
pembangunan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dapat
mengelola administrasi pemerintahan dan keuangan secara tertib dan benar.
Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Desa se Kalsel tahun 2014
dilaksanakan dalam dua angkatan dimana satu angkatan diikuti oleh 44 Kepala
Desa dari Kabupaten – Kabupaten di Kalsel.
b) Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan;
Salah satu aspek terpenting dalam pengembangan wilayah adalah penegasan
tata batas desa / kelurahan.Selama ini masih banyak ditemui perselisihan yang
terjadi diakibatkan oleh tata batas wilayah yang masih belum jelas. Kesadaran
akan pentingnya penetapan batas wilayah inilah yang menjadi fokus perhatian dari
BPMPD Provinsi Kalsel khususnya Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan. Oleh
karena itu pada tahun 2014 Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan
menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
dengan peserta sebanyak 26 orang dari BPMPD Kabupaten / Kota se Kalsel.
Dengan adanya Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan aparat
pemerintah di kabupaten / kota terkait pentingnya pengembangan wilayah desa
dan kelurahan khususnya mengenai tata batas desa / kelurahan.
4. Program pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dan pengembangan usaha
mikro
a) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan Usaha Ekonomi
Masyarakat;
Sasaran Strategis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan
Pengembangan Usaha Mikro Tahun 2014 melalui Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan dengan indikator meningkatnya kapasitas
manajemen BUMDES, jumlah desa yang dibantu dalam membangun prasarana
dasar serta jumlah BUMDES yang meningkat pendapatannya
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
20
Pada kegiatan Pengembangan BUMDES dan Usaha Ekonomi
Masyarakat di Pedesaan (BUMDES Percontohan Prov. Kalsel) adalah
meningkatnya kapasitas manajemen BUMDES dan Usaha Ekonomi Masyarakat di
Pedesaan yang dapat dicapai diantaranya melalui Bintek-Bintek Pengelolaan
Keuangan BUMDES bagi Aparatur Kabupaten yang menangani kegiatan BUMDES
serta bagi Pengelola BUMDES Percontohan Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam Bintek ini peserta yang dilatih sebanyak mungkin tetapi dari segi
pendanaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan hanya dapat melatih sebanyak
33 orang. Pelatihan ini mengenai bagaimana cara mengelola manajemen keuangan
BUMDES dan pengembangan usaha BUMDES Percontohan.
Realisasi yang dicapai dari segi fisik 100 % sesuai perencanaan, namun dari
segi anggaran masih ada sisa dikarenakan adanya ketidaksesuaian biaya
perjalanan dinas yang harusnya dilaksanakan oleh eselon tertentu dilaksanakan
oleh eselon dibawahnya, demikian juga untuk biaya hotel ada yang tidak dapat
diambil karena ada yang menginap 1 kamar untuk 2 orang. Padahal program ini
perlu didukung oleh semua pihak baik dari segi pembinaan manajemen dimana
diperlukan dana yang cukup untuk opersionalnya, karena Program ini sangat
strategis, dicanangkan secara nasional apalagi ada wacana dari pemerintahan Joko
Widodo untuk membangun dan mengembangkan 5000 BUMDES se Indonesia, hal
ini bertujuan salah satunya agar desa punya sumber pendanaan untuk membiayai
kegiatan pembangunan dan pemerintahan secara mandiri. Seharusnya BUMDES
ada disetiap desa, dimana jumlah desa di Kalsel sebanyak 1.876 Desa.
Setiap tahunnya ditargetkan 11 buah BUMDES percontohan dapat dibina
oleh BPMPD Provinsi Kalsel sedangkan pada tahun 2014 BPMPD Provinsi Kalsel
khususnya Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat telah membina 18 BUMDES
percontohan melebihi target yang ditetapkan.
Target lainnya mengenai pembentukan dan pengembangan Bumdes adalah
banyaknya program-program pemerintah dibidang pemberdayaan masyarakat
yaitu sejak tahun 1996 s/d sekarang yang bergerak dibidang pengembangan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang tentunya harus disesuaikan mekanismenya
agar tidak bertentangan dengan Undang-Undang LKM dan Undang-Undang
perbankan seperti LKM yang dijalankan oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK)
Gerbangmas-Taskin. UPK ini sangat berpeluang menjadi Bumdes sehingga dapat
menjalankan berbagai kegiatan usaha selain simpan pinjam.
Dalam rangka sinergi program dilingkungan Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan dan Sinergi
program lintas SKPD, Kabupaten/Kota dan dilingkungan Pemerintah Provinsi
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
21
Kalimantan Selatan dan Pemangku Kepentingan lainnya dalam penanggulangan
kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan , Dana ini sejak tahun 2014 juga
diperuntukkkan untuk lokus program Penanggulangan Kemiskinan Tim
Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi
Kalimantan Selatan dan sejak tahun 2015 juga diperuntukkkan untuk
Desa/Kelurahan juara lomba desa tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi.
b) Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
Kegiatan pemberian stimulan Pembangunan Desa Tahun 2014 merupakan
kegiatan pemberian bantuan kepada Desa melalui LPM , diutamakan untuk Desa
tertinggal dan kekurangan sarana prasarana ekonomi pedesaan. Namun dalam
rangka sinergi program dilingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan dan Sinergi program lintas SKPD,
Kabupaten/Kota dan dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan
Pemangku Kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan di Provinsi
Kalimantan Selatan, Dana ini mulai tahun 2015 juga diperuntukkkan untuk
Desa/Kelurahan juara lomba desa tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi dan lokus
program Penanggulangan Kemiskinan Tim Koordinasi Program Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan pemberian stimulan pembangunan desa ini juga menjadi penting
karena sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah provinsi kepada desa yang
berada diwilayahnya. Di Kalimantan Selatan desa/kelurahan berjumlah 2.019
buah, yang seharusnya merasakan kucuran dana stimulan, akan tetapi karena
keterbatasan dana pemprov. Kalsel untuk kegiatan ini, sehingga ditargetkan desa
memperolehnya secara bertahap. Untuk Tahun 2014 penerima dana stimulan
berlokasi pada 45 Desa, 27 Kecamatan, 10 Kabupaten/Kota yang menurun dari
jumlah penerima dana tahun sebelumnya.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
22
Penurunan desa/kelurahan penerima stimulan di tahun 2014 disebabkan
oleh berkurangnya dana yang diberikan sehingga Bidang UEM BPMPD Provinsi
Kalsel hanya mampu melaksanakan pemberian stimulan kepada 45 desa pada 10
kabupaten di Provinsi Kalsel. Setiap Desa memperoleh dana hibah bervariasi
setiap tahunnya antara 9.000.000 s/d Rp. 20.000.000,- yang dipergunakan untuk
kegiatan ekonomi berkembang, prasarana produksi,prasarana perhubungan dan
prasarana pemasaran.
c) Fasilitasi Permodalan bagi Usaha Mikro Kecil & Menengah di Perdesaan;
Program Gerakan Terpadu Pembangunan Masyarakat Kalimantan Selatan
untuk pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan yang selanjutnya disingkat
Program Gerbangmas-Taskin didasarkan pada pendekatan TRIDAYA, yakni
Pemberdayaan Manusia, Pemberdayaan Usaha dan Pemberdayaan Lingkungan yang
diimplementasikan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat
sebagai pelaku kegiatan. Dalam pendekatan ini kelompok masyarakat miskin
diberikan peluang secara luas sehingga mampu memberdayakan dirinya sendiri
melalui peran serta dalam pengambilan keputusan, pengelolaan program maupun
sebagai pemanfaat dan pelestari program secara langsung. Sedangkan tujuan dari
program Gerbangmas-Taskin yakni :
a. Meningkatkan peran aktif rumah tangga miskin dalam pengambilan keputusan
pembangunan secara terbuka, demokratis dan bertanggung jawab
b. Mengembangkan kemampuan usaha dan peluang berusaha dalam rangka
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi rumah tangga miskin
c. Menyediakan sarana dan prasarana kebutuhan dasar di bidang pendidikan,
kesehatan dan kualitas rumah tinggal dalam rangka mengurangi beban
pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kualitas hidup
d. Mengoptimalkan fungsi fasilitas umum desa/kelurahan sebagai investasi yang
mendukung pengembangan ekonomi lokal dan penanggulangan kemiskinan
e. Menguatkan kapasitas kelembagaan agar berfungsi optimal sebagai pengelola
program penanggulangan kemiskinan maupun pengelola pembangunan di
desa/kelurahan pada umumnya
f. Mengoptimalkan kemitraan antar stokeholders dalam rangka mewujudkan
keterpaduan dan keberlanjutan program penanggulangan kemiskinan secara
partisipatif.
Pada tahun 2014 desa penerima dana Gerbangmas-Taskin yakni sebanyak 50 desa
yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dikarenakan oleh keterbatasan
dana.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
23
BPMPD Provinsi Kalsel khususnya Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat
melaksanakan pula Pelatihan Bagi Ketua Unit Pengelola Keuangan (UPK) di Desa
sebagai bentuk penguatan kapasitas pengelola yang telah dilaksanakan pada tahun
2014 dengan jumlah peserta setiap tahunnya sebanyak 52 orang. Kegiatan lainnya
berupa Rapat Orientasi Program Gerbangmas-Taskin ini dilaksanakan pada tanggal
8 s/d 9 Mei 2014 bertempat di Hotel Pesona Banjarmasin. Pesertanya adalah Kepala
BPMPD Kabupaten /Kota se Kalimantan Selatan, beserta Kepala Bidang atau
Kasubbid yang menangani Program Gerbangmas-Taskin , Camat atau kasi pmd atau
bidang yang menangani dari kecamatan lokasi Gerbangmas-taskin Tahun 2014 ,
yang total keseluruhan peserta berjumlah 52 orang dengan narasumber selain dari
BPMPD, Bappeda dan Inspektorat Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan juga dari
LBP Banjarmasin, dengan hasil sebagai berikut :
1. Penetapan lokasi program Gerbangmas-Taskin yang didanai dari APBD Provinsi
harus didukung oleh kesediaan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk
mengalokasikan dana penyertaan (sharing) dan adanya komitmen melaksanakan
program sesuai dengan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Operasional
Provinsi
2. Pencairan dana Gerbangmas-Taskin dari APBD Provinsi dapat dicairkan, apabila
masing-masing Kabupaten/Kota telah mengajukan LK yang disusun berdasarkan
rekap usulan desa dengan lampiran serta proposal yang didalamnya sudah
mencantumkan BOP atau Biaya Operasional.
3. Hasil verifikasi usulan masing-masing rekap usulan desa dengan lampiran.
4. Pembiayaan program untuk masing-masing Desa/Kelurahan lokasi maupun
biaya operasional pengelolaan diatur secara sharing antara Pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, dimana untuk masing-masing lokasi
dibiayai dari dua sumber pendanaan tersebut.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
24
d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
Dilaksanakannya Rapat Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) pada tanggal 8
September 2014 dengan peserta rapat yakni SKPD terkait seperti Dinas Sosial,
Dinas Kesehatan, dan lain – lain. Maksud dan tujuan diadakannya Rapat UPM
yakni:
1. Mengkoordinasikan kegiatan pengaduan masyarakat yang ada di SKPD dan
stakeholder terkait
2. Ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pengaduan yang ada di masing –
masing SKPD dan Kelompok Program pada TKPK
3. Menindaklanjuti atas hasil temuan dari Itjen Kemendagri
Hasil dari Rapat tersebut bahwa peran Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) tidak
hanya untuk kegiatan/program pemberdayaan saja tetapi juga terhadap semua
program yang ada di masing-masing SKPD misalnya masalah HIV/AIDS, lonjakan
penduduk/pendatang ke suatu wilayah yang menyebabka bertambahnya orang
miskin, dan lain – lain.
Pengaduan yang ada pada Program PNPM-MP secara online masuk ke sentral
laporan di Jakarta kemudian didistribusikan ke masing – masing wilayah dan
diteruskan ke provinsi dan kabupaten.
Unit aduan biasanya ada di masing – masing rumah sakit dan langsung akan
ditangani oleh humas masing – masing. Untuk aduan terhadap bantuan beasiswa
miskin atau Dana BOS biasanya langsung ke kabupaten/kota. Kebanyakan masalah
pengaduan yang masuk ke Provinsi biasanya sudah masuk pada tahap penanganan
oleh kejaksaan.
Rencana Tindak Lanjut yang dihasilkan dari Rapat UPM yaitu masing –
masing SKPD harus menyampaikan rekap aduan masyarakat kepada UPM TKPKD
baik yang sudah ditangani dan selesai maupun yang masih dalam proses
penanganan. Mensosialisasikan kepada masyarakat melalui papan – papan
pengumuman maupun media massa, elektronik, stiker, dan lain – lain. Perlu pula
dibentuknya Tim Penyelesaian Konflik. Serta mengkoordinasikan dengan Bappeda
dan Biro Keuangan untuk menganggarkan kegiatan Pokja Pengaduan.
Kegiatan lain yang dilaksanakan berupa Monitoring dan Evaluasi UPMT ke 5
(lima) kabupaten yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan TKPKD khususnya
Pokja Pengaduan yang ada di kabupaten.
Hasil dari Monitoring dan Evaluasi UPMT meliputi perlunya sosialisasi UPM
kepada masyarakat, koordinasi dengan Bappeda dan SKPD terkait lainnya,
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
25
pentingnya penambahan dana untuk UPM-TKPK dan pelaporan rapat tentang
adanya aduan dari masing – masing SKPD dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali.
e) Optimalisasi Program Lembaga Ekonomi Perdesaan se Kalsel;
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pendampingan Bumdes dan Cetak Pedum
Bumdes. Dalam melaksanakan kegiatan Bumdes Percontohan Prov. Kalsel,
diperlukan pendampingan terus menerus ditingkat desa, apalagi dengan
terbatasnya dana operasional provinsi, pembinaan langsung oleh provinsi kepada
pengelola Bumdes sangat sedikit sehingga diperlukan pendampingan yang
bertugas mendampingi masyarakat dalam hal melaksanakan Bumdes Percontohan
Prov. Kalsel dari manajemen sampai dengan pengembangan usahanya. Sejak
Tahun 2013 s/d 2014, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kegiatan
Optimalisasi program Lembaga Ekonomi Pedesaan se Kalsel menyediakan
pendamping/fasilitator Bumdes Percontohan Prov. Kalsel berjumlah 13 orang,
terdiri dari 2 orang fasilitator Provinsi dan 11 orang fasiltator Kabupaten.
Dari segi jumlah Bumdes dan luasnya wilayah kerja Fasilitator, jumlah 13
orang sangat tidak memadai sehingga diharapkan kedepan anggaran untuk
fasiltator dapat ditambah. Pada tahun 2014 rakor dan Bintek tidak dapat lagi
dilaksanakan karena keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan
optimalisasi Program Lembaga Ekonomi Pedesaan dimana anggaran untuk tahun
2013 sebesar 700 juta, sedangkan untuk tahun 2014 dikurangi menjadi hanya 300
juta. Dengan terpaksa pembinaan dan pelatihan fasilitator dilakukan face to face
diruangan kantor BPMPD Prov. Kalsel pada saat jam kerja. Hal ini sangat tidak
efektif, karena materi yang disampaikan tidak dapat seragam dan terencana
dengan matang, juga tidak ada proses diskusi dengan sesama fasilitator seperti
pada saat mereka dikumpulkan disatu tempat pelatihan dan dalam suasana
pelatihan secara bersamaan. Demikian juga jika terjadi kendala-kendala dalam
pelaksanaan Bumdes Percontohan Prov. Kalsel tidak dapat dibahas dalam foarum
Rapat Koordinasi.
Realisasi yang dicapai dari segi fisik 100 % sesuai perencanaan, namun dari
segi anggaran masih ada sisa dikarenakan ada gaji fasilitator provinsi yang
dikembalikan karena pengunduran diri 1 orang fasiltator provinsi sejak bulan
Agustus 2014, karena diterima bekerja ditempat lain. Serta ada biaya transport
fasiltator yang tidak diambil karena tidak ada berkas pendukung
pertanggungjawaban.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
26
f) Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
Salah satu kegiatan pada penguatan kelembagaan program penanggulangan
kemiskinan yakni adanya Tim Sinkronisasi Program Penanggulangan Kemiskinan
yang bertugas untuk mempersiapkan lokasi Gerbangmas-Taskin Tahap II.Berikut
daftar untuk lokasi Program Gerbangmas Taskin Tahap II untuk Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten
Tanah Laut, dan Kabupaten Barito Kuala sebagai berikut :
1. Kabupaten Hulu Sungai Tengah
- Kecamatan Pandawan ( Desa Kayu Rabah, Desa Setiap dan Desa Walatung )
- Kecamatan Labuan Amas Selatan ( Desa Panggang Marak, Desa Pantai
Hambawang Barat dan Desa Jamil)
- Kecamatan Barabai ( Desa Mandingin, Desa Ayuang dan Desa Barabai Darat)
2. Kabupaten Balangan
- Kecamatan Lampihong (Desa Matang Hanau, Desa Batu Merah dan Desa
Lajar)
- Kecamatan Halong ( Desa Ha’uwai, Desa Uren dan Desa Halong)
3. Kabupaten Hulu Sungai Utara
- Kecamatan Babirik ( Desa Sungai Durait tengah, Desa Pejukungan Hulu dan
Desa Babirik Hilir)
- Kecamatan Amuntai Selatan (Desa Bajawit, Desa Kayakah, Desa Kota Raja)
- Kecamatan Sungai Pandan ( Desa Rantau Kurau Hulu, Desa Hambuku Hulu
dan Desa Banyu Tajun Hilir)
- Kecamatan Danau Panggang ( Desa Danau Panggang, Desa Bitin dan Desa
Teluk Mesjid)
4. Kabupaten Tanah Laut
- Kecamatan Penyipatan (Desa Batakar, Desa Penyipatan dan Desa Suku
ramah)
- Kecamatan Bati- bati (Desa Bati-bati, Desa Banua Raya dan Desa Padang)
5. Kabupaten Barito Kuala
- Kecamatan Mekar Sari ( Desa Tinggiran Baru, Desa Tinggiran Darat, Desa
Taban Raya)
- Kecamatan Alalak ( Desa Beringin, Desa Berangas, Desa Sugara)
Hal – hal yang perlu diperhatikan yakni :
a. Sebelum anggaran turun perlu verifikasi secara bersama-sama baik pemerintah
provinsi maupun pemerintah kabupaten dan pihak terkait lainnya ( Kecamatan,
Desa/kelurahan dan masyarakat penerima manfaat )
b. Perlunya kesiapan desa sebagai lokasi penerima program
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
27
c. Perlunya koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan instansi terkait lainnya
dalam rangka menyadarkan masyarakat tentang pentingnya program
pengentasan kemiskinan.
d. Perlu adanya sosialisasi dengan melibatkan instansi terkait /tokoh agama/
tokoh masyarakat setempat memberikan penyadaran pada masyarakat agar
membuka pikiran untuk bisa keluar dari kemiskinan tersebut .
e. Perlu sosialisasi yang lebih luas tentang Program Gerbangmas-taskin tahap II
f. Perlunya pelatihan dalam meningkatkan pengembangan usaha ekonomi
masyarakat desa.
g. Perlunya dilakukan pembinaan berkelanjutan kepada desa yang mendapatkan
bantuan program dalam rangka pengentasan kemiskinan.
5. Program Peningkatan Pemanfaatan SDA dan Pendayagunaan TTG;
a) Koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan SDA;
Koordinasi dan fasilitasi yang dilaksanakan baik kepada pusat
(Direktorat SDA-TTG Ditjen PMD Kemendagri RI) maupun dengan kab./kota
yakni:
- Melaksanakan rapat, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis,
- Mengikuti Rapat Koordinasi, Sosialisasi, Bimbingan Teknis, Orientasi,
Konsultasi dan Pengembangan Wawasan.
- Melaksanakan koordinasi dan pembinaan kepada kab./kota
Program/Kegiatan yang dilakukan pembinaan dan fasilitasi kepada
aparatur BPMPD Kab./kota adalah :
1. Pengelolaan DAS Kolaboratif Berbasis Masyarakat
2. Pembangunan Dan Pengembangan Program PLTS Berbasis Masyarakat
3. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut Berbasis Masyarakat
4. Pengelolaan Hutan Desa Berbasis Masyarakat
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Lestari
6. Pengembangan Desa Mandiri Energi
Semua program/kegiatan di atas merupakan kelanjutan dari
program/kegiatan tahun sebelumnya sehingga tidak ada lokasi baru pada tahun
ini disebabkan dibatasinya anggaran dari APBN pada tahun ini yang dialihkan
untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Dana sharing yang telah disiapkan
kabupaten tidak dapat dicairkan karena tidak diperuntukkan untuk duplikasi
kegiatan pada lokasi/desa yang lain.
Keberhasilan sasaran Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi dalam
pengelolaan dan pemanfaatan SDA di pedesaan yang berwawasan lingkungan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
28
dengan keluaran yang diharapkan adalah meningkatnya potensi, pengetahuan
dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA di
pedesaan
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan
yang terkait dengan lingkungan hidup, yaitu Undang-Undang No. 32 tahun 2009
tentang Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Inti dari peraturan
tersebut adalah agar manusia dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya
lingkungan secara aktif dan bijaksana tanpa harus merusaknya.Pemanfaatan
sumber daya alam hendaknya dilandasi oleh tiga pilar pembangunan
berkelanjutan, yaitu menguntungkan secara ekonomi (economically viable),
diterima secara sosial (socially acceptable), dan ramah lingkungan
(environmentally sound). Proses pembangunan yang dilaksanakan dengan tiga
pendekatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
kehidupan generasi masa kini dan yang akan datang.
Upaya-upaya yang dilakukan terkait dengan rehabilitasi lingkungan juga
diperlukan untuk mewujudkan Desa Hijau. Yang dimaksud dengan Desa Hijau
dalam kegiatan ini adalah Desa yang telah menerapkan sistem pengelolaan
lingkungan hidup dan masyarakatnya memiliki kesadaran akan lingkungan hidup
dengan tetap menjaga kelestariannya, serta telah menerapkan praktik
rehabilitasi lingkungan terhadap lahan kritis di lingkungannya. Sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama yang berada
di perdesaan.Fokus kegiatan ini lebih pada pengoptimalan peranserta
pemerintah desa dan peranserta masyarakat sehingga tercipta kesadaran untuk
menjaga kelestarian lingkungannya masing-masing.
Keluaran dari Kegiatan Rehabilitasi Lingkungan Menuju Desa Hijau adalah:
1. Terciptanya suatu sistem pengelolaan lingkungan yang didukung oleh
masyarakat desa yang bersangkutan untuk menggerakan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya;
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Aparat Pemerintah Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Desa dalam proses
Rehabilitasi Lingkungan Menuju Desa Hijau;
3. Meningkatnya pemahaman dan kemampuan Aparat Pemerintah Desa agar
dapat memasukan kegiatan terkait proses Rehabilitasi Lingkungan Menuju
Desa Hijau dalam perencanaan pembangunan desa;
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
29
4. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan praktik Rehabilitasi
Lingkungan Menuju Desa Hijau sesuai dengan kondisi dan potensi desa serta
kebutuhan masyarakat;
Kegiatan lainnya yang dilaksanakan berupa Kegiatan Sosialisasi Program –
Program SDA yang dihadiri oleh Kabupaten/Kota dengan jumlah peserta
sebanyak 30 orang.Kegiatan lainnya yakni Bimbingan Teknis Pemanfaatan Lahan
Potensial Berbasis Masyarakat dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang
berasal dari Kabupaten/Kota.
b) Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan TTG;
- Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XVI Tahun 2014
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemasyarakatan teknologi
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan merupakan upaya yang strategik
guna peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan
secara sinergis oleh pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha maupun pihak
yang peduli kepada masyarakat. Untuk lebih mengoptimalkan
pemasyarakatan TTG, keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 151 Tahun
2004 tentang Penyelenggaraan Gelar Teknologi Tepat Guna menyebutkan
bahwa Gelar TTG Nasional diselenggarakan setiap tahun di Provinsi secara
bergilir.
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XVI tahun 2014 diselenggarakan di
Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Teknis
Nasional tahun 2012 dan tema yang diangkat yakni Dengan teknologi tepat
guna kita tingkatkan produktivitas dan daya saing bengsa menuju kemandirian
masyarakat”Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Lokal Melalui
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Kita Wujudkan Kemandirian
Masyarakat”.Rangkaian kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XVI
Tahun 2014 diselenggarakan pada tanggal 18 s.d. 23 Juni 2014 di Provinsi
Kalimantan Timur dan dikunjungi 40.000 orang, yang meliputi Pejabat
Pemerintah Pusat, Pejabat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia, dunia
usaha, perguruan tinggi serta masyarakat umum.
Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ini diharapkan dapat ditindaklanjuti
dan berdampak positip bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan kegiatan dilaksanakan
oleh struktur dari pusat sampai daerah. Dengan struktur seperti ini maka hasil
dari kegiatan ini dapat diukur secara dan jelas. Oleh karena itu perlu adanya
komitmen pemerintah daerah untuk menindaklanjuti Gelar Teknologi Tepat
Guna Nasional ini secara berkesinambungan. Tindak lanjuti yang dilakukan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
30
oleh Pemerintah Daerah sangat berkaitan erat dengan konteks pemerintah
saat ini dimana pemerintah tidak lagi pada posisi yang paling sentral dalam
menentukan berbagai kebijakan begitu juga dengan masyarakat bukan lagi
sebagai objek tetapi menjadi subjek atau pelaku pembangunan. Pemerintah
sebatas sebagai fasilatator melalui regulasi, pemberian bantuan, pembinaan,
bimbingan, evaluasi dan monitoring.
Peranan strategik TTG terutama dalam mendukung pemanfaatan
sumberdaya lokal menuju peningkatan produktivitas, efesiensi dan daya saing
usaha masyarakat menuntut penyelenggaraan Gelar TTG dengan
menyelaraskan penyelenggarakan Gelar TTG dengan potensi wilayah,
meningkatkan jalinan kemitraan dan mengefektifkan sosialisasinya kepada
pihak terkait.
Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVI juga diikuti oleh
kabupaten/kota dari Provinsi Kalsel yang terdiri dari :
1. Kabupaten Batola yang dipamerkan berupa Alat Press Serbaguna, Alat Press
Jamur, Alat Pemotong Kerupuk, Alat Pembuat Tahu, Produk Unggulan
Kerupuk Ikan Pipih dan Produk Unggulan dari Tas Purun
2. Kabupaten Banjar yang dipamerkan berupa Produk Unggulan Permata dan
Produk Unggulan Batu Permata
3. Kabupaten Tapin yang dipamerkan berupa Alat Press Serbaguna (Kerajinan
atau Makanan), Produk Unggulan Tikar Purun, Produk Unggulan Tas Purun
utk Sekolah/Belanja dan Produk Unggulan Rempa/Selai Pisang
4. Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang dipamerkan berupa Produk Unggulan
Sasirangan
5. Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dipamerkan berupa Mesin Pemecah
Keong, Alat Penetas Telor, Produk Unggulan Tas Enceng Gondok, Produk
Unggulan Dompet Dari Rotan, Produk Unggulan Sarung Air Mineral Dari
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
31
Rotan, Produk Unggulan Kerupuk Itik Alabio dan Produk Unggulan Tikar
Rotan
6. Kabupaten Tabalong yang dipamerkan berupa Produk Unggulan Madu dan
Produk Unggulan Kerupuk dari Ikan
7. Kabupaten Tanah Laut yang dipamerkan berupa Alat/Mesin Penggoreng
Hampa (Vacum Frying), Alat Tugal Padi (Penugal Biji), Produk Unggulan
Dodol Terong dan Produk Unggulan Kerupuk Tenggiri
8. Kabupaten Kotabaru yang dipamerkan berupa Alat TTG Penggoren
Amplang, Produk Unggulan Amplang, Produk Unggulan Kerupuk Ikan dan
Udang, Produk Unggulan Rumput Laut Kering dan Produk Unggulan
Anyaman Daun Pandan
9. Kabupaten Tanah Bumbu yang dipamerkan berupa Alat Pakan Ternak Itik,
Alat Pengupil Jagung, Mesin Pakan Ternak Itik dan Alat Pembuat Tahu
10. Kotamadya Banjarbaru yang dipamerkan berupa Alat Prolisis, Alat Tenun
dan Produk Unggulan Permata
- Kalsel EXPO
Kalsel Expo Tahun 2014 diselenggarakan di Banjarbaru dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Memeriahkan HUT Provinsi Kalimantan Selatan ke 64.
2. Memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 69
3. Membangun komunikasi strategis tentang investasi dan potensi daerah
4. Membangun pemasaran tentang produk-produk starategis dan potensial
serta produk-produk inovasi dan kreatifitas masyarakat.
5. Sebagai media promosi dan publikasi seni dan budaya, produk unggulan
dan karya-karya inovasi kegiatan pembangunan yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Daerah di Indonesia. Khususnya Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten yang ada
di Kalimantan Selatan.
6. Meningkatkan kreativitas masyarakat luas dan Pemerintah Daerah di
bidang pengembangan iptek, seni dan budaya.
7. Membangun daya saing bisnis dan investasi.
8. Menjadikan Kalsel Expo sebagai core event sekaligus annual event
pameran dengan skala nasional
9. Menginformasikan dan mengekspos seluruh potensi yang dimiliki Provinsi
Kalimantan Selatan terutama pada sektor layanan publik dan produk
unggulan yang dihasilkan.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
32
10. Mempromosikan produk kerajinan yang dihasilkan oleh Dekranasda,
Koperasi dan UKM serta mitra binaan perusahaan, BUMN dan BUMD.
11. Memberikan kesempatan kepada peserta pameran untuk melakukan
transaksi dagang secara langsung.
12. Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencintai produk dalam
negeri.
BPMPD Prov. Kalsel berpartisipasi dalam event ini selain dengan tujuan di
atas juga dalam rangka untuk memberikan informasi mengenai kegiatan yang
ada dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kalimantan Selatan, menampilkan
pengembangan alat-alat Teknologi Tepat Guna dan produk unggulan di
Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan pemahaman mengenai
Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat, perlu
digerakan partisipasi masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam lokalnya
melalui Teknologi Tepat Guna.
Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan salah satu penyokong dalam
mengelola Sumber Daya Alam (SDA).TTG dapat diyakini sebagai pendekatan
yang mampu dalam mempercepat pemberdayaan masyarakat. Pemilihan
teknogi yang tepat akan meningkatkan nilai tambah. TTG hanya mungkin
dikembangkan di masyarakat bila bertumpu kepada sumber daya yang ada di
masyarakat itu sendiri, lebih efisien, produk yang berkualitas dan bernilai
tambah.
Pemberdayaan Masyarakat miskin merupakan salah satu display yang
dipamerkan dalam Ekspo Kalsel 2014, salah satunya adalah pemberian
stimulan Program Gerakan Terpadu Pembangunan Masyarakat Kalimantan
Selatan untuk Pengetasan Kemiskinan (Gerbangmas-Taskin) dengan
memberikan bantuan kepada 52 desa/kelurahan pada 26 Kecamatan di 13
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan untuk pengembangan perekomian
masyarakat. Pada kesempatan ini selain ditampilkan pada display stand juga
dibagikan brosur dan leaflet mengenai produk unggulan dan bagaimana
mengolahnya menjadi bernilai ekonomi dan berdaya saing tinggi dan Pameran
TTG berupa alat Pemecah Keong dan Penetas Telor.
c) Penguatan Kelembagaan Posyantekdes;
Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut Posyantek
merupakan lembaga kemasyarakatan di kecamatan yang memberikan pelayanan
teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat Guna (TTG).Maksud
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
33
pembentukan Posyantek adalah untuk mempercepat pemanfaaatan TTG oleh
masyarakat. Sedangkan tujuan dari pembentukan Posyantek yakni :
1. Menjembatani masyarakat pemanfaat / pengguna TTG dengan sumber TTG
2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
teknis, pelayanan informasi dan promosi berbagai jenis TTG
3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam
rangka pemanfaatan TTG
Dalam upaya peningkatan Posyantek BPMPD Provinsi Kalsel pada tahun
2014 menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengurus Posyantek dan Pembina
Kabupaten/Kota dengan peserta berasal dari pengurus Posyantek dan Pembina
Kabupaten/Kota sebanyak 39 orang. Pelatihan ini tidak dapat dilaksanakan pada
tahun 2014 dikarenakan keterbatasan dana sehingga diputuskan hanya akan
menyelenggarakan Rapat Koordinasi.
Dilakukan pula pendirian Posyantek pada 7 ( tujuh ) kabupaten/kota yakni
Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Balangan, Kota Banjarbaru dan Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
d) Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Perdesaan;
Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Perdesaan
dimaksudkan untuk mendukung MDGs dan RPJMN serta RPJMD Provinsi Kalsel
(sebagai fungsi Anggota Pokja Sanitasi dan Pokja AMPL Provinsi).Permasalahan
yang selama ini dihadapi berkaitan Peran serta Masyarakat dalam sanitasi :
Belum memahaminya program dan pengelolaan sanitasi
Belum adanya organisasi yang bergerak dalam kegiatan sanitasi dan
pengelolaan lingkungan
Minimnya kesempatan kaum perempuan untuk menyampaikan usulan dan
mengambil keputusan dalam pengadaan sarana sanitasi
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
34
Belum adanya pengorganisasian kelompok dalam bidang sanitasi
Masih belum adanya kegiatan 3R (Reduce, Reuse And Recylce) baik yang berskala
kota maupun berbasis rumah tangga dan kegiatan usaha/jasa sehingga belum
dapat mengurangi secara berarti volume sampah yang perlu dibuang ke TPA.
Berdasarkan paradigma pengelolaan persampahan baru maka diharapkan
sampah yang perlu diangkut ke TPA adalah seminimal mungkin. Untuk
mencapai hal tersebut, kegiatan 3R (Reduce, Reuse And Recylce) digalakkan
Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan tempat
tinggal,
Kurangnya kepedulian masyarakat dan pengambil kebijakan terhadap program-
program yang bersifat pencegahan dan promosi.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas kegiatan Koordinasi Sarana dan Prasarana
Perdesaan yang dilakukan adalah :
Memberikan saran dan masukan kepada SKPD terkait dalam rangka persiapan
pelaksanaan pembangunan sanitasi baik mencakup pelaksanaan kegiatan
sosialisasi rencana pembangunan fisik dan non fisik, kesiapan lahan analisis
dampak lingkungan.
Memfasilitasi penyusunan program dan kegiatan sanitasi serta membantu
pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi sanitasi;
Membantu menyeleraskan perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaan
kegiatan pembangunan sanitasi didaerah melalui pendekatan top down dan
bottom up dalam proses perencanaan dan penganggaran di kabupaten;
Mendorong terlaksananya Peningkatan Kualitas Layanan Persampahan di
Perdesaan meliputi : (1) Pengelolaan Persampahan melalui sistem 3R (Reduce,
reuse, recycle), (2) pemanfaatan lahan non produktif untuk pengolahan sampah,
Pembinaan Home Industri untuk pengolahan barang dari sampah produktif
menjadi barang produktif,
Mendorong upaya terlaksananya peningkatan layanan pengurangan genangan
untuk menghindari tumbuhnya berbagai macam penyakit yang diakibatkan
kurang baiknya sistem drainase dan saluran irigasi di perdesaan meliputi : (1)
pemberdayaan bagi masyarakat desa untuk pemeliharaan drainase lingkungan,
(2) pembinaan masyarakat desa untuk pengaksesan program kegiatan
pembangunan irigasi dan drainase lingkungan;
Mendorong upaya peningkatan kualitas pelayanan air bersih dan peningkatan
akses air bersih bagi masyarakat desa meliputi : (1) peningkatan SDM untuk
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
35
pengelolaan air bersih non perpipaan, (2) peningkatan informasi akses sumber
daya air bagi masyarakat desa yang kesulitan air bersih, (3) pemeliharaan
sumber air bersih di perdesaan
Mendorong Upaya Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk
meningkatkan kualitas SDM dan lingkungan hidup perdesaan meliputi : (1)
pembinaan masyarakat desa untuk peduli dengan keamanan dan kenyamana
lingkungan hidup (2) pengelolaan hutan secara bijaksana untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat desa
Selain pendampingan untuk 3 (tiga) kabupaten yang aktif menyusun
dokumen MPS (Memorandum Program Sanitasi), yaitu Kab. Balangan, HSU dan
Tanah Laut, pendampingan juga dilakukan terhadap 10 kabupaten/kota yang
lain sesuai dengan tahapan perkembangan PPSP masing-masing kabupaten
1. Kota Banjarmasin :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Pendampingan,
Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi serta Monitoring untuk Pelaksanaan
impementasi Pemutakhiran SSK yang telah tersusun.
2. Kab. Banjar :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Sosialisasi kesiapan
kepesertaan pemutakhiran SSK untuk tahun 2015, Pendampingan &
Koordinasi pelaksanaan studi EHRA, Pendampingan dan Koordinasi Kesiapan
Anggaran pelaksanaan Pemutakhiran SSK Tahun 2015.
3. Kab. Kotabaru :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Sosialisasi kesiapan
kepesertaan pemutakhiran SSK untuk tahun 2015, Pendampingan &
Koordinasi pelaksanaan studi EHRA, Pendampingan dan Koordinasi Kesiapan
Anggaran pelaksanaan Pemutakhiran SSK Tahun 2015.
4. Kab. Tanah Bumbu :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Sosialisasi & Koordinasi
kesiapan kepesertaan pemutakhiran SSK untuk tahun 2015, Monitoring dan
Evaluasi dari impelmentasi kegiatan SSK yang disusun.
5. Kab. Barito Kuala :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Sosialisasi & Koordinasi
kesiapan kepesertaan pemutakhiran SSK untuk tahun 2015, Monitoring dan
Evaluasi dari impelmentasi kegiatan SSK yang disusun.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
36
6. Kab. HSS :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : Sosialisasi & Koordinasi
kesiapan kepesertaan pemutakhiran SSK untuk tahun 2015, Monitoring dan
Evaluasi dari impelmentasi kegiatan SSK yang disusun.
7. Kota Banjarbaru :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan terhadap proses implementasi yang
dilaksanakan, mendampingi pokja sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi
dan koordinasi di satker untuk pendanaan APBN, melakukan lobi dan
koordinasi dengan SKPD di provinsi untuk pemenuhan bantuan hibah
pendanaan sanitasi dari APBD provinsi jika dimungkinkan.
8. Kab. Tapin :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan terhadap proses implementasi yang
dilaksanakan, mendampingi pokja sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi
dan koordinasi di satker untuk pendanaan APBN, melakukan lobi dan
koordinasi dengan SKPD di provinsi untuk pemenuhan bantuan hibah
pendanaan sanitasi dari APBD provinsi jika dimungkinkan.
9. Kab. HST :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan terhadap proses implementasi yang
dilaksanakan, mendampingi pokja sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi
dan koordinasi di satker untuk pendanaan APBN, melakukan lobi dan
koordinasi dengan SKPD di provinsi untuk pemenuhan bantuan hibah
pendanaan sanitasi dari APBD provinsi jika dimungkinkan.
10. Kab. Tabalong :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan terhadap proses implementasi yang
dilaksanakan, mendampingi pokja sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi
dan koordinasi di satker untuk pendanaan APBN, melakukan lobi dan
koordinasi dengan SKPD di provinsi untuk pemenuhan bantuan hibah
pendanaan sanitasi dari APBD provinsi jika dimungkinkan.
11. Kab. Tanah Laut :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan proses internalisasi dan eksternalisasi pada
penyusunan memorandum program sanitasi (MPS), mendampingi pokja
sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi dan koordinasi di satker untuk
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
37
pendanaan APBN, melakukan lobi dan koordinasi dengan SKPD di provinsi
untuk pemenuhan bantuan hibah pendanaan sanitasi dari APBD provinsi jika
dimungkinkan.
12. Kab. Balangan :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan proses internalisasi dan eksternalisasi pada
penyusunan memorandum program sanitasi (MPS), mendampingi pokja
sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi dan koordinasi di satker untuk
pendanaan APBN, melakukan lobi dan koordinasi dengan SKPD
13. Kab. HSU :
Pendampingan Pokja Sanitasi Provinsi Tahun 2014 : melakukan
pendampingan dan pemantauan proses internalisasi dan eksternalisasi pada
penyusunan memorandum program sanitasi (MPS), mendampingi pokja
sanitasi kabupaten dalam melakukan lobi dan koordinasi di satker untuk
pendanaan APBN, melakukan lobi dan koordinasi dengan SKPD di provinsi
e) Pemetaan dan Pengkajian Pemanfaatan TTG;
Dalam merumuskan bentuk teknologi tepat guna yang sesuai untuk
perdesaan diperlukan informasi dan seperangkat data salah satunya melalui
survey pemetaan teknologi tepat guna. Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi
Tepat Guna melaksanakan pemetaan dan pengkajian pemanfaatan TTG yang
hasilnya berbentuk laporan. Tujuan dari pemetaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran umum potensi daerah di kabupaten
2. Mengetahui gambaran pelaksanaan TTG yang sudah ada di daerah dan
permasalahannya
3. Mengetahui pemanfaatan TTG dalam rangka pengelolaan komoditas unggulan
Tahun 2014 fokus pemetaan pada satu kabupaten yakni Kabupaten Tapin.
Pemetaan difokuskan pada teknologi apa saja yang dibutuhkan dalam mendukung
produk unggulan yang dimiliki oleh desa agar dapat berkembang lebih baik.
Realisasi Keuangan Tahun 2014
Dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mencapai sasaran
yang diinginkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Kalimantan Selatan menyusun anggaran yang diperlukan sesuai dengan target yang
telah disepakati bersama. Secara keseluruhan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan telah menganggarkan pembiayaan
kegiatan sebesar Rp. 7.248.673.000,- yang terdiri dari APBD murni tahun 2014 sebesar
Rp. 6.808.673.000,- dan yang berasal dari APBD Perubahan (ABT) BPMPD Prov. Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
38
sebesar Rp. 440.000.000,-kemudian sumber pendanaan rutin APBD di Setda Prov.
Kalsel sebesar Rp. 3.964.000.000,- yang terdiri dari : 1) Dana Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) Gerbangmas-Taskin sebesar Rp. 2.600.000.000,- 2) Dana BLM
Stimulan sebesar Rp. 160.000.000,- 3) Dana BUMDES sebesar Rp. 840.000.000,- dan 4)
Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebesar : Rp. 364.000.000,-.
Adapun untuk dana dekonsentrasi dari Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp. 27.888.054.000,-. Rincian anggaran
beserta realisasi tahun 2014 sampai dengan bulan Desember yang menggambarkan
akuntabilitas kinerja keuangan adalah sebagai berikut :
Kegiatan Belanja Langsung (dana APBD)
Uraian Kegiatan
Tahun 2014 (s/d Desember)
Rencana Realisasi Keuangan
Rp. Rp. %
1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
3. Peningkatan disiplin aparatur
4. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
5. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi
Masyarakat Perdesaan
6. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Teknis Masyarakat
7. Pendataan Potensi Desa
8. Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
9. Peningkatan Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah di Perdesaan
10. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
11. Pengembangan BUMDES dan Usaha Ekonomi
Masyarakat di Perdesaan
12. Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
13. Optimalisasi Program Lembaga Ekonomi
Perdesaan
Se Kalimantan Selatan
14. Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan
Kemiskinan
15. Peningkatan Pembinaan Koordinasi Program
Pemberdayaan
16. Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemerintah
Desa/Kelurahan
17. Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di
Kalsel
18. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan
Kelurahan
19. Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
20. Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan dan
Pemanfaatan SDA
21. Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan
TTG
22. Penguatan Kelembagaan Posyantekdes
23. Pemetaan dan Pengkajian Pemanfaatan TTG
1.047.773.000,-
230.300.000,-
20.000.000,-
22.000.000,-
250.000.000
250.000.000
150.000.000
500.000.000
888.100.000
60.000.000
300.000.000
100.000.000
300.000.000
100.000.000
150.000.000
585.300.000
945.500.000
450.900.000
75.000.000
243.800.000
275.000.000
130.000.000
75.000.000
100.000.000
931.333.840,-
181.728.100,-
19.200.000,-
15.943.000,-
227.360.800
216.251.600
126.471.000
448.965.900
866.415.900
47.175.090
260.258.050
68.932.000
291.707.000
78.654.170
131.357.100
511.766.925
717.231.120
394.811.650
69.896.800
214.940.700
247.889.628
127.681.800
66.592.000
87.172.200
88,89
78,91
96,00
72,47
90,94
86,50
84,31
89,79
97,56
78,63
86,75
68,93
97,24
78,65
97,57
87,44
75,86
87,56
93,20
88,16
90,14
98,22
88,79
87,17
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
39
24. Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana
Perdesaan
Dana Dekonsentrasi (Depdagri)
Program/ Kegiatan
Tahun 2014 (s/d Desember) Rencana Realisasi Keuangan
Rp. Rp. %
- Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Perdesaan (PNPM) - Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat - Dukungan Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen PMD
27.607.784.000,-
200.000.000,- 80.270.000,-
20.324.825.359,-
179.761.500,- 21.937.200,-
73,62
89,88 27,33
TOTAL 27.888.054.000 20.526.524.059 73,60
Secara umum penyerapan dana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalsel khususnya dana APBD tahun 2014 realisasinya rata-
rata lebih dari 80 %. Ini berbanding lurus dengan capaian kegiatan yang hampir
seluruhnya terlaksana dengan baik.
Alokasi Dana Tahun 2015
Selanjutnya program utama yang dijalankan pada tahun 2015 akan dijabarkan
dalam nama program, tujuan dan sasaran program sebagaimana termuat dalam tabel
berikut :
No Program Kegiatan Indikator Kinerja PAGU
Anggaran(Rp)
1 2 3 4 5
1 Prog. Pelayanan Adm Perkantoran
1. Penyediaan jasa surat menyurat
Input : Dana Output : terkirimnya surat-surat dinas Outcome : berjalannya kegiatan surat menyurat
4.400.000,-
2. Penyediaan jasa komunikasi, air & listrik
Input : Dana Output : tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Outcome : jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
99.230.000,-
3. Penyediaan jasa adm keuangan
Input : Dana Output : tersedianya honor pengelola administrasi keu Outcome : meningkatnya kinerja pelayanan adm. keuangan
139.100.000,-
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
Input : Dana Output : Tersedianya alat dan bahan pembersih kantor Outcome : Bersihnya ruangan kantor dan lingkungan
98.200.000,-
5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Input : Dana Output : tersedianya barang cetakan dan penggandaan Outcome : terlaksananya adm perkantoran
15.000.000,-
6. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Input : Dana Output : tersedianya komponen instalasi listrik penerangan kantor Outcome : tersedianya komponen instalasi penerangan
6.000.000,-
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
40
7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan
Input : Dana Output : tersedianya surat kabar dan majalah Outcome : meningkatnya pengetahuan dan informasi karyawan yg bersifat umum
10.600.000,-
8. Penyediaan bahan logistik kantor
Input : Dana Output : tersedianya bahan bakar minyak/gas Outcome : terlaksananya kegiatan administrasi perkantoran
115.000.000,-
9. Penyediaan makanan dan minuman
Input : Dana Output : tersedianya makanan dan minuman Outcome : tersedianya makan minum harian, tamu dan rapat
98.720.000,-
10. Rakor dan konsultasi keluar daerah
Input : Dana Output : terlaksananya rapat, konsultasi dan koordinasi keluar daerah Outcome : tersedianya acara rapat , konsultasi dan koordinasi keluar daerah
433.900.000,-
11. Rakor dan konsultasi ke dalam daerah
Input : Dana Output : tersedianya dana untuk rapat, pembinaan dan monitoring Outcome : terhadirnya rapat pembinaan, pembinaan, monitoring dan evaluasi
53.000.000,-
2 Prog. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1. Pengadaan Peralatan Kerja/Kantor
Input : Dana Output : tersedianya peralatan kantor Outcome : meningkatnya kinerja aparatur
65.000.000,-
2. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Input : Dana Output : tersedianya dana pemeliharaan rutin/berkala pemeliharaan gedung kantor Outcome : terpeliharanya gedung kantor
109.000.000,-
3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Input : Dana Output : tersedianya dana pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional Outcome : terpeliharanya kendaraan dinas/operasional
140.450.000,-
4. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Input : Dana Output : tersedianya dana pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Outcome : terpeliharanya perlengkapan gedung kantor
10.000.000,-
5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Input : Dana Output : Tersedianya dana pemeliharaan rtn/berkala peralatan gedung kantor Outcome :Terpenuhinya peralatan gedung kantor
5.000.000,-
6. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja
Input : Dana Output : tersedianya dana pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja Outcome : terpeliharanya prltn kerja
1.000.000,-
7. Pemeliharaan rutin/berkala komputer
Input : Dana Output : pemeliharaan rutin/berkala komputer Outcome : terpeliharanya peralatan komputer
18.000.000,-
3 Prog. Peningkatan disiplin aparatur
Pengadaan pakaian kerja lapangan
Input : Dana Output : Tersedianya pakaian kerja lapangan Outcome : Terpenuhinya pakaian kerja lapangan
11.700.000,-
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
41
4 Prog. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemberdayaan Masyarakat
Input : Dana Output : Meningkatnya kapasitas dan wawasan aparatur pemberdayaan Output : Terlaksananya keikutsertaan diklat/bintek aparatur pemberdayaan masy.
150.000.000,-
5 Prog. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Input : Dana Output : tersedianya laporan capaian kinerja Outcome : tersedianya informasi mengenai capaian kinerja dan ikhtisar SKPD
17.700.000,-
6 Prog. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
1. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
Input : Dana Output : Berperannya Lembaga Masyarakat sebagai Mitra Pemerintah Desa/Kelurahan Outcome : Meningkatnya peran lembaga kemasyarakatan
270.000.000,-
2. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat
Input : Dana Output : Terlaksananya pendidikan dan pelatihan tenaga teknis masyarakat Outcome : Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis masyarakat
350.000.000,-
3. Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Input : Dana Output : Terlaksananya pembinaan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Outcome : Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
600.000.000,-
7 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
1. Peningkatan permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan
Input : Dana Output : Terlaksananya program Gerbangmas-Taskin di desa/kel Outcome : Meningkatnya partisipasi masyarakat desa serta meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan bagi RTM di desa/kel.
1.100.000.000,-
2. Monitoring evaluasi dan pelaporan
Input : Dana Output : Terlaksananya Unit Pengaduan Masyarakat, terlaksananya monitoring pasar desa Outcome : Termonitornya pelaksanaan program pengembangan ekonomi masyarakat
100.000.000,-
3. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan Usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan
Input : Dana Output :Jumlah desa yang mendapatkan hibah, Peningkatan SDM dan Manajemen Bumdes, Terlaksananya pembinaan dan Monev Bumdes Peningkatan wawasan SDM pembina dan pengelola Bumdes Outcome :Meningkatnya pendapatan masyarakat dan desa
580.000.000
4. Pemberian/ Stimulan Pembangunan Desa
Input : Dana Output : Jumlah LPM yg telah mendapatkan stimulan pembangunan desa, terlaksananya pemantapan perencanaan pemberian stimulan Outcome : Lancar dan meningkatnya arus perekonomian antar desa/kel, meningkatnya swadaya dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
120.000.000,-
5. Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
Input : Dana, SDM Output : Sinergitas program penanggulangan kemiskinan, terbentuknya pilot project penanggulangan kemiskinan Outcome : Sinkronisasi Program Penanggulangan Kemiskinan
286.000.000,-
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
42
8 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dlm Membangun Desa
1. Peningkatan pembinaan koordinasi program pemberdayaan
Input : Dana Output : Tercapainya koordinasi dan sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat Kab/Kota dengan Provinsi Outcome : Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat
200.000.000,-
2. Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemerintahan Desa dan Kelurahan
Input : Dana Output : Tersedianya data tingkat perkembangan desa dan kelurahan Outcome :Terpilihnya desa dan kelurahan terbaik tingkat provinsi
505.925.000,-
3. Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga
Input : Dana Output :Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan Outcome :Meningkatnya mental spiritual, pendidikan dan keterampilan, kualitas dan kuantitas pangan serta derajat kesehatan keluarga
900.000.000,-
4. Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan TTG
Input : Dana Output : Tereksposnya TTG/produk unggulan Kab/Kota melalui gelar TTG nasional/pameran Ekspo Kalsel/juara lomba TTG Outcome : Pengembangan dan Penerapan TTG/Produk unggulan melalui gelar TTG Nasional/Pameran Ekspo Kalsel
300.000.000,-
5. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan SDA
Input : Dana Output : Terlaksananya kegiatan koordinasi, sosialisasi dan bimtek Outcome : terkoordinirnya program dan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan SDA perdesaan
250.000.000,-
6. Penguatan Kelembagaan Posyantek
Input : Dana Output : Tercapainya bimtek penguatan kelembagaan posyantek Outcome : Kelembagaan penguatan posyantek di Provinsi Kalsel
150.000.000,-
7. Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Perdesaan
Input : Dana Output : Terlaksananya kegiatan koordinasi guna peningkatan sarana prasarana masyarakat perdesaan Outcome : Terbangunnya sarana dan prasarana perdesaan
160.000.000,-
9 Prog. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
1. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan
Input : Dana Output : Terbinanya pengelolaan dan penataan administrasi desa dan kelurahan, Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan Outcome : Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan dengan baik sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan
496.075.000,-
2. Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
Input : Dana Output :Pengembangan wilayah desa dan kelurahan Outcome : Terlaksananya pengembangan desa dan kelurahan
200.000.000,-
J U M L A H 8.169.000.000,-
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
43
REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD S/D TAHUN 2015 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Nama Badan : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Lembar 1 dari 4
Kode Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/Kegiatan (Output)
Target Capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2015
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan
SKPD Tahun 2014
Target Program/ Kegiatan Renja SKPD Tahun Berjalan 2015
Perkiraan Realisasi Capaian Target
Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d Tahun 2015
Catatan
Target Realisasi Tingkat Realisasi
(%)
Realisasi Capaian
Tingkat Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12
1 WAJIB 1 22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
1 22 15 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Meningkatnya peran lembaga kemasyarakatan dalam pengembangan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
1 22 15 01 Kegiatan Pemberdayaan
Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
Berperannya lembaga kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan
65 39 13 13 100% 13 65 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 15 02 Kegiatan Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat
Terselenggaranya pelatihan bagi aparatur dan pengurus lembaga kemasyarakatan
550 143 91 91 100% 104 338 61% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 15 06 Kegiatan Pendataan Potensi Desa
Pengumpulan data profil desa/kelurahan
65 39 13 13 100% 0 52 80% BPMPD Prov. Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
44
Lembar 2 dari 4
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12
1 22 15 07 Kegiatan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Terselenggaranya Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di Kab/Kota dan Tingkat Provinsi
50 30 10 10 100% 10 50 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 16
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
Meningkatnya Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Usaha Mikro
1 22 16 05 Kegiatan Peningkatan
Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
Terinventarisirnya usaha ekonomi mikro perdesaan
65 39 4 4 100% 11 54 83% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 16 07 Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Meningkatnya koordinasi penanggulangan kemiskinan
5 3 1 1 100% 1 5 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 16 09 Kegiatan Pengembangan BUMDES dan Usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan
Terlaksananya pembinaan, monev BUMDES
55 33 11 11 100% 12 56 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 16 10 Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
Jumlah desa/kelurahan yang dibantu
440 264 65 45 69% 8 317 72% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 16 15 Optimalisasi Program Lembaga ekonomi Perdesaan Se Kalimantan Selatan
Terdampinginya kegiatan pengembangan usaha ekonomi lokal masyarakat
22 11 11 11 100% 0 22 100% BPMPD Prov.
Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
45
Lembar 3 dari 4
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12
1 22 16 16 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
Sinergitas program penanggulangan kemiskinan
3 1 1 1 100% 1 3 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 17
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
1 22 17 05 Kegiatan Peningkatan Pembinaan Koordinasi Program Pemberdayaan
Monitoring evaluasi pemberdayaan program
65 39 13 13 100% 13 65 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 17 08 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemdes/Kelurahan
Pelaksanaan lomba desa/kelurahan tingkat provinsi
65 39 13 12 92% 13 64 98% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 17 09 Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di Kalsel
Pembinaan kader TP PKK di daerah 39 13 13 13 100% 13 39 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 18
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Meningkatnya pengetahuan aparatur dalam pengembangan pembangunan di perdesaan
1 22 18 05 Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan
- Bimtek pengelolaan administrasi desa
550 396 118 118 100% 0 514 93% BPMPD Prov. Kalsel
- Pelatihan pengelolaan keuangan desa
550 0 0 0 0% 165 165 30% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 18 06 Kegiatan Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
Pengembangan wilayah desa dan kelurahan
26 0 13 13 100% 13 26 100% BPMPD Prov. Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
46
Lembar 4 dari 4
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12
1 22 20
Program Peningkatan Pemanfaatan SDA dan Pendayagunaan TTG
Pelaksanaan pemanfaatan SDA dan pendayagunaan, penerapan teknologi tepat guna oleh masyarakat
1 22 20 01 Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan SDA
Laporan hasil koordinasi dan fasilitasi
5 3 1 1 100% 1 5 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 20 03 Kegiatan Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan TTG
Pengembangan dan pemanfaatan SDA dan TTG melalui gelar dan pameran
5 3 1 1 100% 1 5 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 20 04 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Posyantek
Berfungsinya Posyantekdes di perdesaan
20 6 7 7 100% 7 20 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 20 06 Kegiatan Pemetaan dan Pengkajian Pemanfaatan TTG
Tersusunnya laporan pemetaan dan pengkajian TTG
2 1 1 1 100% 0 2 100% BPMPD Prov. Kalsel
1 22 20 07 Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Pedesaan
Terlaksananya koordinasi peningkatan aksesibilitas masyarakat perdesaan
26 0 4 4 100% 13 17 65% BPMPD Prov. Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
47
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN
A. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi
Kalimantan Selatan adalah merupakan perangkat daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa di Kalimantan Selatan. Tantangan untuk
mensejahterakan masyarakat saat ini tidaklah ringan mengingat ada semacam
fenomena dimana sementara bangsa-bangsa lain sudah saling berkompetisi untuk terus
maju dalam rangka meningkatkan daya saingnya, bangsa kita justru terpuruk dalam
pembenahan masalah-masalah ekonomi, sosial maupun politik di dalam negeri. Dibalik
itu semua ada permasalahan yang paling mendesak untuk dicari pemecahannya saat ini
adalah masalah kemiskinan. Terungkap dari kajian terbaru dari Bank Dunia yang
menyimpulkan bahwa kemiskinan di negara kita bukan sekadar 10-20% penduduk
yang hidup dalam kemiskinan absolut (extreme poverty). Tapi ada kenyataan lain yang
membuktikan bahwa kurang lebih tiga per lima atau 60%3 penduduk Indonesia saat ini
hidup di bawah garis kemiskinan.
Kondisi di atas jelas memprihatinkan mengingat realita kemiskinan bukanlah
permasalahan yang mudah diatasi mengingat kondisinya yang harus ditanggulangi
mencakup banyak segi. Pemilikan sumber daya yang tidak merata, kemampuan
masyarakat yang terbatas dan ketidaksamaan kesempatan dalam menghasilkan akan
menyebabkan keikutsertaan dalam pembangunan tidak merata. Ini semua pada
gilirannya menyebabkan perolehan pendapatan tidak seimbang dan selanjutnya
menimbulkan struktur masyarakat yang timpang.
Dalam pelaksanaannya upaya pengentasan kemiskinan melalaui program
pemberdayaan masyarakat di Kalimantan Selatan telah dilaksanakan secara intensif
dalam kurun waktu terakhir ini. Implementasi program pembangunan yang
menerapkan strategi pemberdayaan masyarakat tersebut merupakan suatu
konsekuensi dari pergeseran paradigma pembangunan nasional yang mengarah kepada
tercapainya upaya pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered
development). Perubahan paradigma pembangunan tersebut mau tak mau menuntut
adanya perubahan strategi pembangunan yang top-down ke pembangunan yang
bottom-up yaitu dengan memberikan kesempatan dan akses yang sama kepada
masyarakat melalui kebijakan pemihakan dan pemberdayaan (demokratisasi
pembangunan).
Melihat fluktuatifnya jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan dalam kurun
waktu terakhir menunjukkan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan harus terus
ditingkatkan terutama fokus pengentasan kemiskinan di perdesaan. Untuk itu berbagai
program dan kegiatan terus dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
48
Pemerintahan Desa disertai dengan upaya peningkatan koordinasi penanggulangan
kemiskinan antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi.
Pada Rancangan Awal RPJMN 2015 – 2019 yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan yang
disebut dengan NAWACITA. Penguatan pemerintahan desa tercantum dalam poin
ketiga NAWACITA yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah – daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan dimana salah satu kebijakan
strategisnya adalah dengan pembangunan perdesaan.
Sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014, pembangunan perdesaan ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, dengan mendorong
pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial,
ekonomi, dan lingkungan. Upaya mengurangi kesenjangan antara desa dan kota
dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri serta membangun
keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan
perdesaan.
B. Tujuan dan Sasaran Renja
Rencana kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 memuat program dan kegiatan prioritas yang
akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi misi Kepala Daerah yang termuat
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terutama di bidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa dengan memanfaatkan potensi
yang dimiliki.
Sasaran strategis bidang pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan;
2. Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi Perdesaan;
3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan;
4. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Lembaga Teknologi Tepat
Guna;
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
49
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
A. Program dan Kegiatan Tahun 2016
Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini merupakan program rutin BPMPD Provinsi Kalsel bertujuan untuk
menjamin kelancaran pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri dari :
a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat yang bertujuan menjamin berjalannya surat
menyurat
b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik bertujuan untuk
menjamin tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan bertujuan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan administrasi keuangan
d. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor bertujua untuk terpenuhinya kebersihan
ruangan kantor dan lingkungan
e. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan bertujuan untuk tersedianya
barang cetakan dan penggandaan
f. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
bertujuan untuk tersedianya komponen listrik penerangan kantor
g. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan dengan
indikator untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi karyawan yang bersifat
umum
h. Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor bertujuan untuk mendukung terlaksananya
kegiatan administrasi perkantoran
i. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman bertujuan untuk menjamin tersedianya
makanan dan minuman harian, tamu dan rapat
j. Kegiatan Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dengan indikator
tersedianya dana terkait acara rapat, konsultasi dan koordinasi ke luar daerah
k. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah dengan indikator terhadirnya
rapat, pembinaan, monitoring dan evaluasi
2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini bertujuan untuk mendukung kelancaran tugas aparatur dengan adanya
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas sebanyak 80 stel
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Berupa Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemberdayaan
Masyarakat dengan indikator terlaksananya keikutsertaan diklat/bimtek aparatur
pemberdayaan masyarakat
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
50
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Berupa Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD dengan indikator tersedianya informasi mengenai capaian kinerja dan ikhtisar
SKPD
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dengan indikator terpeliharanya
gedung kantor
b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dengan indikator
terpeliharanya kendaraan dinas/operasional
c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor dengan indikator
terpeliharanya gedung kantor
d. Kegiatan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor dengan indikator terpeliharanya
gedung kantor
e. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kerja dengan indikator terpeliharanya
peralatan kerja
f. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dengan indikator terpeliharanya
peralatan komputer
6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran lembaga kemasyarakatan dalam
pengembangan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
Indikator kinerja yang ditetapkan pada kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan
Organisasi Masyarakat Perdesaan yakni berperannya lembaga kemasyarakatan sebagai
mitra pemerintah desa/kelurahan dengan kelompok sasaran yakni pembinaan lembaga
kemasyarakatan sebanyak 495 LPM dan 33 BKAD. Lokasi kegiatan pada 11 kabupaten
di Provinsi Kalsel dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 270.000.000,- bersumber dari
APBD Provinsi Kalsel.
b. Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat
Indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan yakni terselenggaranya pelatihan bagi Kader
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ) dan kader peduli HIV/AIDS dengan
peserta masing – masing sebanyak 39 orang. Lokasi kegiatan pada 13 Kabupaten/Kota
dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 350.000.000,- yang bersumber dari dana APBD
Provinsi Kalsel.
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
51
c. Kegiatan Kegiatan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang diusulkan oleh Bidang Kelembagaan dan
Pengembangan Partisipasi Masyarakat untuk tahun 2016. Indikator kinerja kegiatan
yang ditetapkan yakni berperannya partisipasi masyarakat dalam
program/kegiatan/pameran nasional pemberdayaan masyarakat dengan kelompok
sasaran yakni 13 Kelompok Usaha yang ada di 13 Kabupaten/Kota. Lokasi kegiatan
pada 13 Kabupaten/Kota dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 500.000.000,- yang
bersumber dari dana APBD Provinsi Kalsel.
d. Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang diusulkan oleh Bidang Kelembagaan dan
Pengembangan Partisipasi Masyarakat untuk tahun 2016. Indikator kinerja yang
ditetapkan yakni berperannya pokjanal posyandu dalam meningkatkan mutu
pelayanan posyandu dengan kelompok sasaran yakni pembinaan terhadap 52 Pokjanal
Posyandu. Lokasi kegiatan pada 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalsel dengan
kebutuhan dana sebesar Rp. 140.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel.
e. Kegiatan Pembentukan Komite Standar Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Kelurahan
Kegiatan ini juga merupakan kegiatan baru yang diusulkan oleh Bidang Kelembagaan
dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat untuk tahun 2016. Indikator kinerja yang
ditetapkan yakni tersedianya dana guna Pembentukan Komite Standar Pelatihan di
Provinsi Kalsel. Lokasi kegiatan di level Provinsi Kalsel dengan kebutuhan dana sebesar
Rp. 150.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel.
7. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan Usaha Ekonomi Masyarakat dan
Pengembangan Usaha Mikro dengan rincian kegiatan yaitu :
a. Kegiatan Peningkatan Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni terinventarisirnya usaha ekonomi mikro
perdesaan dan terfasilitasinya kemitraan usaha ekonomi masyarakat dengan kelompok
sasaran 52 desa. Lokasi kegiatan pada 11 kabupaten dengan kebutuhan dana sebesar
Rp. 1.100.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni termonitornya pelaksanaan program
pengembangan ekonomi masyarakat. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan
kebutuhan dana sebesar Rp. 100.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
c. Kegiatan Pengembangan BUMDES dan Usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni peningkatan sumber daya manusia dan
manajemen BUMDES yakni sebanyak 48 orang dan meningkatnya pendapatan
masyarakat dan desa sebanyak 12 desa. Lokasi kegiatan pada 11 kabupaten dengan
kebutuhan dana sebesar Rp. 580.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
52
d. Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni lancar dan meningkatnya arus perekonomian
antar desa/kelurahan, meningkatnya swadaya dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dengan kelompok sasaran sebanyak 8 Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM). Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana
sebesar Rp. 120.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
e. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni sinergitas program penanggulangan
kemiskinan di 13 kabupaten/kota. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan
kebutuhan dana sebesar Rp. 286.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Pembinaan Koordinasi Program Pemberdayaan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi
program pemberdayaan masyarakat dengan kelompok sasaran pemerintah
kabupaten/kota. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana
sebesar Rp. 200.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
b. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemdes/Kelurahan
Indikator kinerja yang ditetapkan terpilihnya desa dan kelurahan terbaik tingkat
provinsi dengan kelompok sasaran 12 desa dan kelurahan juara di Provinsi Kalsel.
Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana sebesar Rp.
505.925.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
c. Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di Kalsel
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni meningkatnya mental spiritual, pendidikan dan
keterampilan, kualitas dan kuantitas pangan serta derajat kesehatan keluarga. Lokasi
kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 900.000.000,-
bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
d. Kegiatan Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan TTG
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni pengembangan dan pemanfaatan SDA dan TTG
melalui gelar dan pameran. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan
dana sebesar Rp. 300.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
e. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan SDA
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni terkoordinirnya program dan kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan SDA perdesaan dengan target pelaksanaan Bimtek
pengembangan dan pemanfaatan SDA sebanyak 39 orang. Kebutuhan dana sebesar Rp.
250.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
53
f. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Posyantek
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni berkembangnya Posyantek di Provinsi Kalsel
dengan target pelaksanaan Bimtek Penguatan Kelembagaan Posyantek sebanyak 40
orang. Lokasi kegiatan pada 11 kabupaten dengan kebutuhan dana sebesar Rp.
150.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
g. Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Pedesaan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni keberadaan data perencanaan sarana dan
prasarana sanitasi dan air minum. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan
kebutuhan dana sebesar Rp. 160.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
h. Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pemetaan dan Pengkajian Pemanfaatan TTG
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni tersusunnya laporan pemetaan dan pengkajian
TTG. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana sebesar Rp.
100.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparatur dalam
pengembangan pembangunan di perdesaan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
desa dan kelurahan dengan baik sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat
ditingkatkan dengan kelompok sasaran yakni aparatur pemerintah desa sebanyak 132
orang. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana sebesar Rp.
496.075.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
b. Kegiatan Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
Indikator kinerja yang ditetapkan yakni terlaksananya pengembangan desa dan
kelurahan. Lokasi kegiatan pada 13 kabupaten/kota dengan kebutuhan dana sebesar
Rp. 200.000.000,- bersumber dari APBD Provinsi Kalsel
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
54
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016
DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Nama SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Lembar 1 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016 Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 WAJIB 1 22 PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN DESA
Rp. 9,102,500,000
Rp. 10,418,600,000
1 22 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Berjalannya kegiatan pelayanan administrasi perkantoran secara maksimal
SKPD 1 tahun Rp. 1,326,900,000 APBD
Provinsi 1 tahun Rp. 1,415,600,000
1 22 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Berjalannya kegiatan surat – menyurat SKPD 1 tahun Rp. 6,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 8,000,000
1 22 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik SKPD 1 tahun Rp. 181,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 190,000,000
1 22 01 07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Meningkatnya kinerja pelayanan administrasi keuangan
SKPD 1 tahun Rp. 150,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 160,000,000
1 22 01 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Bersihnya ruangan kantor dan lingkungan SKPD 1 tahun Rp. 98,200,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 110,000,000
1 22 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan SKPD 1 tahun Rp. 15,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 17,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
55
Lembar 2 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 01 12 Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Tersedianya komponen instalasi listrik penerangan kantor SKPD 1 tahun Rp. 6,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 8,000,000
1 22 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Meningkatnya pengetahuan & informasi karyawan yang bersifat umum SKPD 1 tahun Rp. 10,600,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 12,600,000
1 22 01 16 Penyediaan bahan logistik kantor
Terlaksananya kegiatan administrasi perkantoran SKPD 1 tahun Rp. 201,200,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 220,000,000
1 22 01 17 Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya makanan dan minuman harian, tamu dan rapat
SKPD 1 tahun Rp. 133,900,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 135,000,000
1 22 01 18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Tersedianya acara rapat, konsultasi dan koordinasi keluar daerah
SKPD 1 tahun Rp. 450,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 470,000,000
1 22 01 19 Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
Terhadirnya rapat, pembinaan, monitoring dan evaluasi
SKPD 1 tahun Rp. 75,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 85,000,000
1 22 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pada SKPD
SKPD 1 tahun Rp. 711,600,000 APBD Provinsi
1 tahun Rp. 522,000,000
1 22 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terpeliharanya gedung kantor SKPD 1 tahun Rp. 525,600,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 300,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
56
Lembar 3 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
Sumber Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 02 24 Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional
SKPD 1 tahun Rp. 150,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 170,000,000
1 22 02 26 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan gedung Kantor
Terpeliharanya peralatan gedung kantor
SKPD 1 tahun Rp. 10,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 20,000,000
1 22 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Terpeliharanya peralatan gedung kantor
SKPD 1 tahun Rp. 5,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 7,000,000
1 22 02 31 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kerja
Terpeliharanya peralatan kerja SKPD 1 tahun Rp. 1,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 3,000,000
1 22 02 33 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer
Terpeliharanya peralatan komputer SKPD 1 tahun Rp. 20,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 22,000,000
1 22 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Lancarnya tugas kedinasan
SKPD 80 Stel Rp. 36,000,000 APBD Provinsi
80 Stel Rp. 36,000,000
1 22 03 x Pengadaan Pakaian Dinas
Lancarnya tugas kedinasan SKPD 80 Stel Rp. 36,000,000
APBD Provinsi
80 Stel Rp. 36,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
57
Lembar 4 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur pemberdayaan masyarakat
SKPD 1 tahun Rp. 150,000,000 APBD
Provinsi 1 tahun Rp. 170,000,000
1 22 05 62 Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemberdayaan Masyarakat
Terlaksananya keikutsertaan diklat/bimtek aparatur pemberdayaan masyarakat (1 tahun);
SKPD 1 tahun Rp. 150,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 170,000,000
1 22 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan SKPD 1 tahun Rp. 20,000,000
APBD Provinsi
1 tahun Rp. 25,000,000
1 22 06 01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Tersedianya informasi mengenai capaian kinerja dan ikhtisar SKPD
SKPD 1 tahun Rp. 20,000,000 APBD
Provinsi
1 tahun Rp. 25,000,000
1 22 15 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Meningkatnya kapasitas lembaga masyarakat dalam partisipasi terhadap pembangunan desa
13 Kab/Kota
dan Provinsi
22 BKAD dan 335 LPM, 104 orang tenaga teknis masyarakat, 52 pokjanal posyandu, 13 kelompok usaha
Rp.
1,410,000,000
APBD Provinsi
Kalsel
30 BKAD dan 478 LPM, 104 orang tenaga teknis masyarakat, 52 pokjanal posyandu, 13 kelompok usaha
Rp.
1,720,000,000
1 22 15 01 Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
Berperannya lembaga kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan
11 Kab 335 LPM dan 22 BKAD
Rp. 270,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
478 LPM dan 30 BKAD
Rp. 350,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
58
Lembar 5 dari 9
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 15 02 Kegiatan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis masyarakat
Provinsi Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis masyarakat sebanyak 104 orang
Rp. 350,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis masyarakat sebanyak 104 orang
Rp. 400,000,000
1 22 15 X Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
Meningkatnya peran Pokjanal Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu
13 Kab/Kota
52 Pokjanal Posyandu Rp. 312.000.000 APBD Provinsi
Kalsel
Meningkatnya peran Pokjanal Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan 52 Pokjanal Posyandu
Rp. 350.000.000
1 22 15 X Kegiatan Pembinaan Pelatih Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan
Terbentuknya Komite Standar Pelatihan di Provinsi Kalsel
Provinsi Kalsel
1 Kegiatan Rp. 150,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
1 Kegiatan Rp. 250,000,000
1 22 15 X Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Meningkatnya partisipasi kelompok usaha dalam program/kegiatan/pameran nasional pemberdayaan masyarakat
Provinsi Kalsel
13 Kelompok Usaha Rp. 328,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 Kelompok Usaha Rp. 600,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
59
Lembar 6 dari 9
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 16
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
Meningkatnya Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Usaha Mikro di Kalsel lewat penguatan lembaga ekonomi di desa
13 Kab/Kota
26 desa utk usaha ekonomi mikro perdesaan, 4 kab/kota terkait pasar desa, 3 kab/kota terkait UPM, 50 org pengelola BUMDES, 11 desa terkait BUMDES, 8 LPM terkait pemberian stimulant dan 4 kab/kota utk sinegisitas program penanggulangan kemiskinan
Rp. 2,186,000,000 APBD Provinsi Kalsel
26 desa utk usaha ekonomi mikro perdesaan, 4 kab/kota terkait pasar desa, 3 kab/kota terkait UPM, 50 org pengelola BUMDES, 11 desa terkait BUMDES, 8 LPM terkait pemberian stimulant dan 4 kab/kota utk sinegisitas program penanggulangan kemiskinan
Rp. 2,850,000,000
1 22 16 05 Kegiatan Peningkatan Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
Terinventarisirnya usaha ekonomi mikro perdesaan
11 Kab 26 Desa Rp. 1,100,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
26 Desa Rp. 1,300,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
60
Lembar 7 dari 9
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 16 07 Kegiatan Monitoring,
Evaluasi dan Pelaporan
Termonitornya pelaksanaan program pengembangan ekonomi masyarakat terkait pasar desa
13 Kab/Kota
4 kab/kota Rp.
100,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
4 kab/kota Rp. 200,000,000
Termonitornya pelaksanaan program pengembangan ekonomi masyarakat terkait UPM
3 kab/kota
3 kab/kota
1 22 16 09 Kegiatan Pengembangan BUMDES dan Usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan
Meningkatnya pendapatan masyarakat dan desa
11 Kab 11 Desa Rp. 580,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
11 Desa Rp. 780,000,000
Meningkatnya SDM dan Manajemen BUMDES
50 orang 50 orang
1 22 16 10 Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
Meningkatnya swadaya dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan lewat pemberian stimulan
13 Kab/Kota
8 LPM Rp. 120,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
8 LPM Rp. 250,000,000
1 22 16 16 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
Tersinerginya program penanggulangan kemiskinan
13 Kab/Kota
4 Kab/Kota Rp. 286,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
4 Kab/Kota Rp. 320,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
61
Lembar 8 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 17
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa/kelurahan serta meningkatnya pemanfaatan SDA dan Teknologi Tepat Guna
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota, 12 desa dan kelurahan juara lomba desa dan kelurahan tingkat provinsi, 30 orang pengurus posyantek
Rp. 2,565,925,000 13 Kab/Kota, 12 desa dan kelurahan juara lomba desa dan kelurahan tingkat provinsi, 30 orang pengurus posyantek
Rp. 2,880,000,000
1 22 17 05 Kegiatan Peningkatan Pembinaan Koordinasi Program Pemberdayaan
Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota Rp. 200,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 Kab/Kota Rp. 200,000,000
1 22 17 08 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemdes/Kelurahan
Terpilihnya desa dan kelurahan terbaik tingkat provinsi
13 Kab/Kota
12 desa dan kelurahan
Rp. 505,925,000 APBD Provinsi
Kalsel
12 desa dan kelurahan
Rp. 520,000,000
1 22 17 09 Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Kesejahteraan Keluarga di Kalsel
Meningkatnya kapasitas pelaksanaan kesejahteraan keluarga
13 Kab/Kota
13 kab/kota Rp. 900,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 kab/kota Rp. 920,000,000
1 22 17 10 Kegiatan Pengembangan, Penerapan dan Pemasyarakatan TTG
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam gelar dan pameran tingkat provinsi dan nasional
Provinsi Kalsel
13 kab/kota Rp. 300,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 kab/kota Rp. 320,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
62
Lembar 9 dari 9
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2016
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Lokasi Target Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif Sumber
Dana
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 22 17 11 Kegiatan Koordinasi
dan Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan SDA
Terkoordinirnya program dan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam perdesaan
Provinsi Kalsel
13 kab/kota Rp. 250,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 kab/kota Rp. 300,000,000
1 22 17 12 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Posyantek
Meningkatnya kapasitas pengurus POsyantek di Provinsi Kalsel
Provinsi Kalsel
30 orang Rp. 150,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
30 orang Rp. 200,000,000
1 22 17 13 Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Pedesaan
Tersedianya data perencanaan sarana dan prasarana sanitasi dan air minum
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota Rp. 160,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 Kab/Kota Rp. 220,000,000
1 22 17 X Pemetaan dan Pengkajian Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
Tersusunnya laporan pemetaan dan pengkajian TTG
13 Kab/Kota
2 dokumen Rp. 100,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
2 dokumen Rp. 200,000,000
1 22 18
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Meningkatnya kapasitas aparatur pemdes/kel dlm penyelenggaraan pemerintahan des/kel
13 Kab/Kota
132 orang, 13 kab/kota
Rp. 696,075,000 APBD
Provinsi Kalsel
132 orang, 13
kab/kota Rp. 800,000,000
1 22 18 05 Kegiatan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan
Meningkatnya kapasitas kepala desa dlm menjalankan pemerintahan
Provinsi Bimtek Manajemen Pemdes sebanyak 3 angkatan terdiri dari 44 orang setiap angkatannya (132 orang)
Rp. 496,075,000 APBD
Provinsi Kalsel
Bimtek Manajemen Pemdes sebanyak 3 angkatan terdiri dari 44 orang setiap angkatannya (132 orang)
Rp. 550,000,000
1 22 18 06 Kegiatan Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
Pembinaan terkait penegasan tapal batas desa dan penataan desa
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota Rp. 200,000,000 APBD Provinsi
Kalsel
13 Kab/Kota Rp. 250,000,000
Rencana Kerja BPMPD Prov Kalsel Tahun 2016
63
BAB V
PENUTUP
Dengan tersusunnya Rencana Kerja (Renja SKPD) Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai acuan/pedoman bagi jajaran aparatur di lingkungan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya.
Dalam rencana kerja ini dilaporkan hasil pelaksanaan kegiatan tahun 2014 dan
rencana program/kegiatan pada tahun 2016. Untuk tahun 2014 sampai dengan triwulan IV
bulan Desember kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(BPMPD) Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan hasil yang baik. Namun demikian
tentu saja dalam pelaksanaan kinerja tersebut masih terdapat beberapa kendala atau
permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi permasalahan tersebut tidak sampai
menghambat pencapaian keseluruhan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Renja SKPD Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Kalimantan Selatan ini seyogyanya akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila
mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak terkait serta dukungan dana dan sarana yang
cukup serta dukungan sumber daya manusia yang memadai baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga dapat didayagunakan secara optimal sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada.
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAHAN DESA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Drs. H. GUSTI SYAHYAR Pembina Utama Muda
NIP. 19610512 198503 1 014