Upload
trinhngoc
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
(RAN-GRK)
Shinta Damerys Sirait
Kepala Bidang Pengkajian Energi
Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan HidupKementerian Perindustrian
Disampaikan dalam Workshop Energi Efisiensi di IKM
Hotel Lumire, 27 Maret 2012 1
I. PENDAHULUAN
II. PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
III. TINDAK LANJUT
2
OUTLINE
I. PENDAHULUAN
Mengapa Perubahan Iklim Menjadi
Perhatian Indonesia?
4
1. Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim sebagai negara kepulauan dan kegiatan ekonomi masyarakat bertumpu pada sumber daya alam.
2. Aksi Perubahan Iklim merupakan suatu target untuk pencapaian Pembangunan Nasional dan Millennium Development Goals (MDGs).
3. Perlu respon untuk melakukan mitigasi dan adaptasi agar masyarakat siap untuk menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan iklim (low carbon development & perubahan behavior).
Indonesia secara sukarela dan aktif berkontribusi dalam penurunan gas rumah kaca (GRK)
Dampak Perubahan Iklim
terhadap Pembangunan
5
•Kejadian ekstrim Iklim, Cuaca, Suhu udara, Curah hujan peningkatanintensitas bencana dan prevalensi penyakit
Kejadian Ekstrim
•Penurunan produksi & produktivitas tenaga kerja, ketimpangan tinggi dampak terhadap perdagangan, fiskal dan pertumbuhan ekonomi makro dan efek pengentasan kemiskinan
•Pengurangan akses bagi masyarakat miskin terhadap aset penghidupan mereka
• Strategi penanggulangan kemiskinankurang efektif dan peningkatan kerentanan masyarakat miskin
Dampak terhadapKemiskinan &
SasaranPembangunan
Nasional
•Ancaman terhadap ketahanan pangan
•Kerentanan mata pencaharian, kerusakanpada infrastruktur
•Ancaman terhadap perempuan, wanitahamil dan anak-anak penyakit, kemiskinan
•Ancaman terhadap kondisi lingkungan
Dampak terhadapSasaran MDGs
PERUBAHANIKLIM
BALI
ACTION
PLAN
KOMITMEN
PRESIDEN
UNTUK
MENURUNKAN
EMISI
(G20, Sept
2009)
Mitigasi
Adaptasi ICCTF
• APBN
• Kerjasama
Bilateral /
MultilateralRENCANA
AKSI
NASIONAL
PENURUNAN
EMISI GAS
RUMAH
KACA
(RAN – GRK)
INDONESIA
CLIMATE
CHANGE
SECTORAL
ROADMAP
(ICCSR)
6
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025
RPJMN 2005-2009
RPJMN 2010-2014
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2020-2025
Visi 2025: Indonesia Asri dan Lestari
1. Pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan
2. PI sebagai kebijakan lintas bidang
Inisiatif Swasta
Pengarusutamaan Perubahan Iklim Ke dalam Agenda Pembangunan Nasional
77
Prioritas Nasional RPJM 2010 - 2014
• Pro-growth
• Pro-job
• Pro-poor
• Pro-environment
Four Track Strategy
Kesejahteraan masyarakat dan ekonomi ramah lingkungan yang
berkelanjutan
Prioritas Nasional
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
12
13
14
Ketahanan Pangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Bidang Perekonomian
Prioritas Nasional dan Rencana Aksi
Prioritas Fokus
Ketahanan Pangan
• Lahan, Area Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Pertanian• Infrastruktur• Penelitian dan Pengembangan• Investasi, Keuangan dan Subsidi• Pangan dan Nutrisi• Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Infrastruktur
• Tanah dan Tata Ruang • Jalan• Perhubungan• Perumahan Rakyat • Pengendalian Banjir• Telekomunikasi• Transportasi Perkotaan
Prioritas Nasional dan Rencana Aksi
Prioritas Fokus
Energi
• Kebijakan• Restrukturisasi Perusahaan Negara• Kapasitas Energi• Energi Terbarukan• Produksi Minyak dan Gas Derivatif • Konversi Gas
Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
• Perubahan Iklim • Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan• Sistem Peringatan Dini• Peningkatan Kapasitas dalam Mitigasi Bencana
II. PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI PENURUNAN
EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15
Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020
26% 26+15=41%
Upaya sendiri Upaya Sendiri danDukungan internasional
Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugasi sbg koordinator penyusunan RAN -GRK
11
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
PERTANIAN
ENERGI DAN TRANSPORTASI
INDUSTRI
LIMBAH
Mitigasi Perubahan Iklim
RAN-GRK adalah pedoman untuk langkah-langkah dalam memfasilitasi mitigasi perubahan iklim
Perpres No. 61/2011 RAN-GRK
Perpres No. 71/2011 GHG Inventory dan MRV
Prinsip Dasar dan Substansi RAN-GRK
12
Prinsip Dasar : Tidak menghambat pertumbuhan ekonomi Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan yang berkelanjutan Perlindungan terhadap masyarakat miskin dan rentan
Substansi dan Kriteria Kegiatan : Terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Nasional dan ter- update secara rutin Kegiatan Inti mencakup 5 (lima) bidang untuk penurunan emisi. Kegiatan tersebut
menghasilkan penurunan emisi GRK dengan biaya satuan termurah & terintegrasi untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan (co-benefit)
Kegiatan pendukung mendukung kegiatan inti (secara tidak langsung menurunkan emisi) melalui perkuatan kerangka kebijakan, peningkatan kapasitas manusia dan kelembagaan, sosialisasi, penelitian, dan kegiatan lain yang mempunyai andil menurunkan emisi
Disusun berdasarkan kegiatan yang sudah ada, dan memiliki manfaat tambahan dalam penurunan emisi gas rumah kaca (kegiatan-kegiatan pembangunan yang rendah karbon
Dalam bidang kehutanan dan lahan gambut melalui pencegahan deforestasi, degradasi hutan, konservasi, serta kegiatan-kegiatan lainnya
Alokasi Penurunan Emisi di 5 Sektor/Bidang Utama
Pada Tahun 2020
• Identifikasi Program Sektoral Penurunan Emisi
13
SEKTORTARGET PENURUNAN (Gton CO2e)
26% 41%
Kehutanan dan Lahan Gambut
0.672 1.039
Pertanian 0.008 0.011
Energi dan Transportasi 0.036 0.056
Industri 0.001 0.005
Limbah 0.048 0.078
Total 0.767 1.189
Pembagian Tugas (Perpres No. 61/2011)
14
•Melaksanakan RAN-GRk pada bidang masing-masing
•Melakukan inventarisasi pada bidang masing-masing
•Melaporkan pelaksanaan kegiatan RAN-GRK kepada Menko Ekuin, Bappenas, dan KLH
Kementerian/
Lembaga
•Wajib Menyusun RAD-GRK (12 bulan setelah Perpres RAN-GRK) di-datandangani bedasarkan Rencana Aksi Kabupaten/Kota
•Menyampaikan Laporan RAD-GRK kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas
Daerah (Gubernur)
BAPPENAS
•Koordinasi evaluasi dan kajiulang RAN-GRK
•Menyusun Pedoman RAD-GRK
•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK
•Melaporkan hasil-hasilnya kepada Menko Perekonomian
KLH
•Mengkoordinasikan inventasisai GRK
•Menyusun Pedoman MRV
•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK
•Melaporkan hasil-hasilnya Kepada Menko Perekonomian
MENKO
PEREKONOMIAN
•Koordinasi Pemantauan
•Menetapkan perubahan Matriks
•Melaporkan kepada Presiden
KementerinDalam Negeri
•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK
MENKO
Kesejahteraan Rakyat
•Koordinasi Pemantauan Inventory GRK, penyusunan pedoman dan metodologi MRV
III. TINDAK LANJUT
16
RAN-GRK(Perpres 61/2011)
INVENTORY(Perpres 71/2011)
Sistem MRV (Perpres 71/2011)
1. Ketiganya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan perlu dibangun secara bersama dan integratif.
2. Inventory dan MRV perlu berdasarkan data yang tersedia terutama di daerah (localized indicator) mulai dari data yang ada dan mudah dilakukan membangun data yang dibutuhkan perbaikan/penyempurnaan data
3. Sistem MRV-nationalized (sesuai kondisi nasional/domestik) namun tetap sesuai dengan sistem global
RAN-GRK, INVENTORY DAN MRV
Langkah Bersama di Pusat dan
di Daerah
17
Tim Koordinasi Perubahan Iklim
Kemen PPN/Bappenasdan Kemen LH
Pokja Kehutanan dan Lahan Gambut
Pokja Energi dan
Transportasi
Pokja Pertanian
Pokja Industri
Pokja Limbah
Panel Ahli Pengembangan Ekonomi Hijau
Pembangkit
Listrik dan
Generasi Steam
Proses Fisik dan
Kimia
Listrik
Steam
UdaraBahan bakar Bahan baku
GRK dari pembakaran
bahan bakar GRK dari proses
Bahan
bakar
Udara
Produk
Limbah
GRK dari Pengolahan
Limbah
SUMBER EMISI DI SEKTOR INDUSTRI
PARAMETER UNTUK PENGHITUNGAN EMISI
DI SEKTOR INDUSTRI
Identifikasi Sumber-Sumber Emisi
Pengumpulan dan verifikasi data
Pengumpulan Data Operasi
Bahan baku, produk, produk samping, bahan bakar
1. Laju alir
2. Komposisi
3. Konversi reaksi
4. Kandungan energi bahan bakar
5. Efisiensi pembakaran
6. Kondisi operasi (temperatur dan tekanan)
7. Kapasitas produksi
8. kebutuhan listrik
9. Lama waktu operasi
Pengukuran Data Lapangan
Pengukuran langsung pada aliran keluar peralatan atau
fasilitas tergolong sumber-sumber emisi (gas buang, limbah
cair)
1. Laju alir
2. komposisi
3. Nilai COD dan BOD (limbah cair)
Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca
TERIMA KASIH
20