11
1 Koreksi Tarif Angkutan Dorong Perlambatan Inflasi IHK Juli 2018 INFLASI IHK Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Juli 2018 mencapai 3,18% (yoy), berada dalam kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 3,12% (yoy) didorong oleh kenaikan inflasi kelompok inti dan volatile food di tengah melambatnya inflasi administered prices (Grafik 1). Secara bulanan, inflasi IHK mencapai 0,28% (mtm), melambat dibandingkan bulan lalu sebesar 0,59% (mtm) yang bersumber dari koreksi tarif angkutan pasca Idul Fitri 1 (Grafik 2). Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Juli, inflasi IHK telah mencapai 2,18% (ytd) (Tabel 1). Grafik 1. Disagregasi Inflasi Tahunan Grafik 2. Disagregasi Sumbangan Inflasi Bulanan Tabel 1. Disagregasi Inflasi Juli 2018 *) Proyeksi BI Secara spasial, sebagian besar daerah mencatatkan inflasi rendah. Perkembangan realisasi inflasi di berbagai daerah secara agregat masih dalam rentang sasaran inflasi nasional 2018 sebesar 3,5%±1% (yoy) kecuali Papua sebesar 5,32% (yoy). Tingginya inflasi di Papua bersumber dari inflasi angkutan udara dan ikan segar selama setahun terakhir. Inflasi terendah berturut-turut terjadi di KTI (3,08%, yoy), Jawa (3,13%, yoy) dan Sumatera (3,44%, yoy) (Gambar 1). Secara bulanan, inflasi tertinggi terjadi di KTI (0,29%, mtm), Jawa (0,27%, mtm) dan Sumatera (0,26%, mtm) (Gambar 2). 1 Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebesar 0,19% (mtm). Inflasi IHK Juli 2018 sejalan dengan rata-rata IHK pasca Idul Fitri empat tahun terakhir sebesar 0,27% (mtm). RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT (TPIP)

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

1

Koreksi Tarif Angkutan Dorong Perlambatan Inflasi IHK Juli 2018

INFLASI IHK

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 tetap terkendali dan berada dalam kisaran

sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Juli 2018 mencapai 3,18% (yoy), berada dalam kisaran sasaran

3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 3,12% (yoy) didorong oleh

kenaikan inflasi kelompok inti dan volatile food di tengah melambatnya inflasi administered prices

(Grafik 1). Secara bulanan, inflasi IHK mencapai 0,28% (mtm), melambat dibandingkan bulan lalu

sebesar 0,59% (mtm) yang bersumber dari koreksi tarif angkutan pasca Idul Fitri1 (Grafik 2). Dengan

perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Juli, inflasi IHK telah mencapai 2,18% (ytd) (Tabel 1).

Grafik 1. Disagregasi Inflasi Tahunan Grafik 2. Disagregasi Sumbangan Inflasi Bulanan

Tabel 1. Disagregasi Inflasi Juli 2018

*) Proyeksi BI

Secara spasial, sebagian besar daerah mencatatkan inflasi rendah. Perkembangan realisasi inflasi

di berbagai daerah secara agregat masih dalam rentang sasaran inflasi nasional 2018 sebesar

3,5%±1% (yoy) kecuali Papua sebesar 5,32% (yoy). Tingginya inflasi di Papua bersumber dari inflasi

angkutan udara dan ikan segar selama setahun terakhir. Inflasi terendah berturut-turut terjadi di KTI

(3,08%, yoy), Jawa (3,13%, yoy) dan Sumatera (3,44%, yoy) (Gambar 1). Secara bulanan, inflasi

tertinggi terjadi di KTI (0,29%, mtm), Jawa (0,27%, mtm) dan Sumatera (0,26%, mtm) (Gambar 2).

1 Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebesar 0,19% (mtm). Inflasi IHK Juli 2018 sejalan dengan rata-rata IHK

pasca Idul Fitri empat tahun terakhir sebesar 0,27% (mtm).

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018

TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT (TPIP)

Page 2: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

2

Provinsi di KTI yang mencatatkan inflasi tertinggi adalah Balinusra (0,42%), diikuti oleh Kalimantan

(0,37%), dan Sulawesi (0,34%) sementara Mapua mengalami deflasi (-0,43%). Namun demikian,

deflasi di Mapua tertahan oleh inflasi tinggi di Papua Barat yang mencapai 1,25%, merupakan yang

tertinggi di bulan laporan. Secara provinsi, deflasi terjadi di beberapa daerah yaitu terutama yang

terdalam di Kalimantan Utara (1,40%), Maluku (1,26%), dan Maluku Utara (1,17%). Deflasi di berbagai

daerah dipengaruhi menurunnya tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, harga bawang merah,

dan harga cabai merah.

Gambar 1. Peta Inflasi Daerah Tahunan Gambar 2. Peta Inflasi Daerah Bulanan

Ke depan, inflasi tahun 2018 diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi, yaitu 3,5%±1%.

Dengan perkembangan terkini, inflasi IHK tahun 2018 diperkirakan sebesar 3,5% (yoy)2. Koordinasi

kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, terutama

sebagai antisipasi risiko meningkatnya inflasi volatile food.

INFLASI INTI Inflasi inti tetap terkendali di tengah kenaikan inflasi kelompok jasa. Inflasi inti tercatat sebesar

2,87% (yoy), meningkat dari bulan lalu sebesar 2,72% (yoy) yang didorong oleh meningkatnya

kelompok inflasi inti traded dan non traded (Grafik 3). Dari sisi inflasi barang dan jasa, peningkatan

inflasi inti didorong oleh kelompok jasa (Grafik 4). Sementara itu, kelompok barang relatif stabil seiring

dengan peningkatan inflasi barang durable di tengah perlambatan inflasi barang non durable (Grafik 5).

Terkendalinya inflasi inti hingga Juli 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia

dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai

fundamentalnya. Secara bulanan inflasi inti tercatat sebesar 0,41% (mtm), lebih tinggi dibandingkan

bulan lalu sebesar 0,24% (mtm)3 terutama didorong oleh meningkatnya inflasi inti non traded (Grafik

6).

2 Proyeksi Bank Indonesia Juni 2018.

3 Angka tersebut relatif sama dengan rata-rata inflasi inti pasca Idul Fitri empat tahun terakhir sebesar 0,40% (mtm) namun lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia sebesar 0,30% (mtm).

Page 3: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

3

Grafik 3. Inflasi Inti Traded dan Non Traded (yoy)

Grafik 4. Inflasi Inti Barang dan Jasa (yoy)

Grafik 5. Inflasi Barang Durable dan Barang Non

Durable (yoy)

Grafik 6. Inflasi Inti Traded – Non Traded (mtm)

Inflasi inti kelompok traded masih dalam tren meningkat sejalan dengan perkembangan faktor

eksternal. Inflasi inti traded pada Juli 2018 tercatat sebesar 2,58% (yoy) sedikit meningkat

dibandingkan bulan lalu sebesar 2,50% (yoy) seiring perkembangan nilai tukar rupiah (Grafik 7).

Depresiasi rupiah meningkat dari 5,26% (yoy) pada Juni menjadi 7,96% (yoy) pada Juli 2018. Namun

peningkatan inflasi inti traded tertahan oleh deflasi komoditas global (IHIM) yang lebih dalam

dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari deflasi 0,12% (yoy) menjadi deflasi 2,65% (yoy). Secara

bulanan inflasi inti traded juga meningkat dari 0,19% (mtm) menjadi 0,23% (mtm) didorong oleh

peningkatan inflasi inti traded non makanan. Inflasi inti traded non makanan meningkat dari 0,18%

(mtm) menjadi 0,24% (mtm) terutama bersumber dari komoditas bahan bangunan yaitu pasir di

tengah deflasi komoditas emas perhiasan. Sementara itu, inflasi inti traded kelompok makanan

melambat menjadi 0,16% (mtm) dari sebesar 0,23% (mtm) pada bulan lalu terutama sejalan dengan

berakhirnya perayaan Idul Fitri.

Grafik 7. Tekanan Eksternal – Nilai Tukar dan

IHIM

Grafik 8. Komponen Inflasi Inti Jasa

Page 4: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

4

Tabel 2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Inti

Kelompok jasa mendorong kenaikan inflasi inti non traded. Pada bulan Juli 2018, inflasi inti non

traded mengalami kenaikan setelah relatif stabil sejak awal tahun 2018, yakni dari 2,90% (yoy)

menjadi 3,10% (yoy) (Grafik 3). Kenaikan tersebut bersumber dari kenaikan inflasi kelompok jasa,

khususnya dari komunikasi dan pendidikan (Grafik 8). Secara bulanan, inflasi inti non traded pada

bulan ini juga meningkat yang bersumber dari kelompok non makanan sementara kelompok makanan

cenderung stabil sebesar 0,47% (mtm) (Grafik 9). Inflasi inti non traded non makanan meningkat dari

0,19% (mtm) menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang

sekolah dari sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah pertama (Tabel 2).

Inflasi tarif pulsa ponsel dan uang sekolah bulan ini lebih tinggi dibandingkan historis. Kenaikan

tarif pulsa ponsel dan uang sekolah pada bulan ini memberikan sumbangan ke inflasi IHK sebesar

0,10% dari total sumbangan inflasi inti ke IHK sebesar 0,24%. Inflasi pulsa ponsel kembali meningkat

setelah cukup stabil sejak Juni 2017 (Grafik 10). Sementara itu, sumbangan inflasi uang sekolah

mencapai 0,06%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata sumbangan tiga tahun terakhir di bulan Juli yaitu

0,02% (Grafik 11). Kenaikan uang sekolah terutama bersumber dari uang sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama (Grafik 12).

Grafik 9. Inflasi Inti Non Traded (mtm)

Grafik 10. Inflasi Tarif Pulsa Ponsel (sumb. mtm)

Grafik 11. Inflasi Biaya Pendidikan (sumb. mtm)

Grafik 12. Inflasi SD, SMP, SMA, PT (sumb. mtm)

Page 5: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

5

Tekanan permintaan domestik terindikasi meningkat secara terbatas. Indikator demand sensitive

to inflation menunjukkan peningkatan pada bulan ini, sedangkan indikator core flexible price yang terus

meningkat sejak September 2017 mengalami koreksi (Grafik 13).4 Tekanan permintaan yang masih

terbatas ini tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit dan perlambatan pertumbuhan M2.

Pertumbuhan kredit konsumsi melambat dari 11,88% (yoy) ke 10,67% (yoy) di bulan Juni 2018.

Sejalan dengan hal itu, pertumbuhan M2 juga kembali melambat dari 6,10% (yoy) menjadi 5,90% (yoy)

di bulan Juni 2018.

Grafik 13. Core Flexible Price dan Demand

Sensitive to Inflation

Grafik 14. Ekspektasi Inflasi Concensus Forecast,

CPI Sticky Price dan Core Sticky Price

Sementara itu, ekspektasi inflasi terindikasi stabil dan terjangkar dalam kisaran sasaran inflasi.

Terjangkarnya ekspektasi inflasi tahun 2018 dalam kisaran sasaran inflasi tercermin pada hasil survei

Consensus Forecast (CF) bulan Juli 2018 yaitu sebesar 3,50% (average yoy), melambat dibandingkan

hasil survei bulan lalu yakni sebesar 3,60% (average yoy). Sementara itu ekspektasi inflasi yang

ditunjukkan oleh indikator core sticky price5 mulai meningkat pada Juli 2018 (Grafik 14). Di sektor riil,

ekspektasi inflasi dari pedagang eceran dan konsumen terlihat menurun untuk 3 bulan ke depan yang

menunjukkan koreksi pasca Idul Fitri dan kemudian meningkat untuk 6 bulan ke depan yang

menunjukkan kenaikan di akhir tahun (Grafik 15 dan Grafik 16).

Grafik 15. Ekspektasi Inflasi Pedagang Eceran Grafik 16. Ekspektasi Inflasi Konsumen

4 Indikator demand sensitive to inflation terdiri dari komoditas inti non food pada keranjang IHK. Indikator core flexible price terdiri dari komoditas inti pada keranjang IHK yang memiliki pergerakan harga yang fluktuatif. Komoditas flexible price memberikan informasi terkait kondisi perekonomian terkini.

5 Indikator core sticky price terdiri dari komoditas inti pada keranjang IHK yang memiliki pergerakan harga yang stabil atau cenderung tidak mengalami perubahan harga yang tidak signifikan. Komoditas sticky price lebih memberikan informasi terkait dengan ekspektasi inflasi sehingga dapat menjadi proxy ekspektasi inflasi ke depan. Mayoritas komoditas sticky price merupakan komoditas dari sektor manufaktur dan komoditas jasa.

Page 6: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

6

INFLASI VOLATILE FOOD

Inflasi volatile food stabil dibandingkan bulan lalu, namun lebih tinggi dibandingkan historis

pasca Idul Fitri. Inflasi volatile food tercatat sebesar 0,90% (mtm)6, stabil dibandingkan inflasi bulan

lalu sebesar 0,90% (mtm). Inflasi volatile food bulanan tersebut lebih tinggi dari historisnya pasca

Idul Fitri empat tahun terakhir seiring dengan inflasi daging ayam ras dan telur ayam ras yang lebih

tinggi dibandingkan historisnya (Grafik 17-21). Inflasi volatile food bulan ini terutama bersumber dari

komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai rawit di tengah deflasi komoditas bawang

merah, cabai merah dan daging sapi (Tabel 3). Kenaikan inflasi telur ayam ras dan daging ayam ras

pada bulan ini memberikan sumbangan ke inflasi IHK sebesar 0,15% dari total sumbangan inflasi

volatile food ke IHK sebesar 0,18%.

Grafik 17. Inflasi Volatile Food Saat HBKN

Grafik 18. Inflasi Beras Saat HBKN

Grafik 19. Inflasi Hortikultura Saat HBKN Grafik 20. Inflasi Daging Ayam Ras dan Telur

Ayam Ras Saat HBKN

Grafik 21. Inflasi Daging Sapi Saat HBKN

6 Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata inflasi Volatile Food pasca Idul Fitri empat tahun terakhir sebesar 0,16% (mtm) maupun proyeksi Bank Indonesia Juni 2018 sebesar 0,20% (mtm).

Page 7: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

7

Tabel 3. Komoditas Penyumbang Inflasi/Deflasi Kelompok Volatile Food Juni 2018 (mtm)

Inflasi telur ayam ras dan daging ayam ras meningkat pasca Idul Fitri didorong oleh

meningkatnya permintaan di tengah terbatasnya pasokan dan kenaikan harga bahan

produksi. Inflasi telur ayam ras mencapai 10,98% (mtm), lebih tinggi dari bulan lalu yaitu deflasi

3,93% (mtm) dan tertinggi sejak akhir tahun lalu yaitu 11,46% (mtm). Sementara itu, inflasi daging

ayam ras mencapai 5,53% (mtm), melambat dibandingkan bulan lalu yaitu inflasi 2,35% (mtm).

Tingginya inflasi telur ayam ras dan daging ayam ras bulan ini didorong oleh beberapa faktor antara

lain7: i) peningkatan permintaan masyarakat seiring dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)

dan implementasi kebijakan Bantuan Pangan Non Tunai dalam bentuk paket komoditas pangan yang

salah satunya adalah telur ayam ras; ii) kenaikan harga pakan ternak seiring dengan kenaikan harga

jagung global dan pelemahan rupiah; dan iii) pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Promotor

(AGP) yang menyebabkan lebih panjangnya masa panen dari 30 hari menjadi 35 hari serta deplesi

atau kematian Day Old Chick dari 6% menjadi 10%. Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan,

inflasi telur ayam ras mencapai 19,39% (yoy) dengan level harga sebesar Rp25.958/kg, di atas harga

acuan Rp22.000/kg (Grafik 22). Sementara itu, inflasi daging ayam ras mencapai 21,30% (yoy)

dengan level harga mencapai Rp38.811/kg, di atas harga acuan Rp32.000/kg (Grafik 23).

Grafik 22. Inflasi dan Harga Telur Ayam Ras Grafik 23. Inflasi dan Harga Daging Ayam Ras

7 Kemendag, 24 Juli 2018

Page 8: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

8

Grafik 24. Inflasi dan Harga Cabai Rawit

Grafik 25. Inflasi dan Harga Bawang Merah

Inflasi cabai rawit kembali meningkat dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini,

harga cabai rawit naik sebesar 14,81% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yaitu 7,62%

(mtm). Kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena terbatasnya pasokan di wilayah sentra. Inflasi

cabai rawit tercermin dari pasokan cabai di Pasar Induk Kramat Jati yang mencapai 2.959 ton, lebih

rendah dari rata-rata empat tahun terakhir yaitu 3.670 ton. Dengan perkembangan tersebut, secara

tahunan, cabai rawit mengalami inflasi sebesar 14,44% (yoy) dengan level harga mencapai

Rp45.893/kg (Grafik 24).

Komoditas bawang merah dan cabai merah mengalami deflasi seiring dengan meningkatnya

pasokan. Deflasi bawang merah mencapai 8,36% (mtm), koreksi setelah mengalami inflasi sejak

bulan Februari 2018. Deflasi bawang merah seiring dengan meningkatnya pasokan yang tercermin

pada pasokan di Pasar Induk Kramat Jati sebesar 2.545 ton, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yaitu

1.912 ton. Sementara itu, komoditas cabai merah masih melanjutkan deflasi seperti pada bulan

sebelumnya yaitu sebesar 4,17% (mtm), lebih dalam dibandingkan bulan lalu yaitu 3,70% (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, komoditas bawang merah mengalami deflasi

sebesar 4,88% (yoy) dengan level harga mencapai Rp28.477/kg, di bawah harga acuan Rp32.000/kg

(Grafik 25). Sementara itu, inflasi cabai merah sebesar 34,94% (yoy) dengan level harga sebesar

Rp34.463/kg (Grafik 26).

Grafik 26. Inflasi dan Harga Cabai Merah

Grafik 27. Inflasi dan Harga Daging Sapi

Grafik 28. Inflasi dan Harga Beras

Harga beras cenderung stabil pasca deflasi selama empat bulan terakhir. Inflasi beras bulan Juli

2018 mencapai 0,01% (mtm), setelah mengalami deflasi sejak bulan Maret 2018. Stabilnya harga

beras pada bulan ini seiring dengan intensitas panen yang mulai berkurang. Namun demikian, stok

beras diperkirakan masih aman seiring dengan adanya persetujuan impor beras sebesar 1 juta ton

Page 9: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

9

yang diperkirakan masuk sampai akhir Agustus 20188. Harga gabah di level petani dan penggilingan

pada bulan ini juga masih menunjukkan penurunan9. Selain itu, Bulog juga melakukan Operasi Pasar

sebesar 5.980 ton di bulan Juni 2018 sehingga sejak awal tahun Operasi Pasar telah mencapai

312.385 ton. Dengan perkembangan tersebut, inflasi beras mencapai 5,70% (yoy) dan harga beras

rata-rata mencapai Rp11.661/kg10 (Grafik 28).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi volatile food mencapai 5,36% (yoy), meningkat dari

bulan sebelumnya sebesar 4,60% (yoy) dan akhir tahun 2017 sebesar 0,71% (yoy). Tren

kenaikan inflasi volatile food dari awal tahun terutama disumbang oleh komoditas aneka daging dan

telur, hortikultura, serta beras (Grafik 29). Tren kenaikan harga volatile food global juga turut

mendorong kenaikan inflasi volatile food domestik (Grafik 30).

Grafik 29. Sumbangan ytd Inflasi Pangan

Grafik 30. Harga Pangan Domestik dan Global

INFLASI ADMINISTERED PRICES

Kelompok administered prices mengalami koreksi, lebih dalam dibandingkan historis pasca

Idul Fitri. Kelompok administered prices mencatat deflasi sebesar 0,68% (mtm)11, setelah bulan

sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,38% (mtm). Deflasi tersebut lebih rendah dari historis

deflasi administered prices pasca Idul Fitri empat tahun terakhir terutama disebabkan karena lebih

dalamnya deflasi angkutan udara dan angkutan antar kota dibandingkan historisnya (Tabel 1, Grafik

31-33). Tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar 12,34% (mtm), lebih rendah dibandingkan

bulan lalu yaitu inflasi 14,91% (mtm) dan historisnya pasca Idul Fitri yaitu 1,84% (mtm). Sejalan

dengan itu, deflasi tarif angkutan antar kota bulan ini mencapai 10,78% (mtm), lebih rendah

dibandingkan bulan lalu dan historisnya yaitu masing-masing inflasi 11,42% (mtm) dan deflasi

7,11% (mtm).

8 Sampai dengan 30 Juni 2018, realisasi beras impor yang sudah masuk mencapai 664 ribu ton (Sumber: Bulog, Juni 2018).

9 Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat petani pada Juli 2018 turun 0,38% (mtm) menjadi Rp4.633/kg, sedangkan GKP di tingkat penggilingan turun 0,48% (mtm) menjadi Rp4.716/kg. Sementara itu, GKG di tingkat petani turun 2,88% (mtm) menjadi Rp5.206/kg, sedangkan GKG di tingkat penggilingan turun 2,84% (mtm) menjadi Rp5.313/kg.

10 Rata-rata seluruh jenis beras dari data PIHPS.

11 Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata deflasi administered prices pasca Idul Fitri empat tahun terakhir sebesar 0,07% (mtm) maupun proyeksi Bank Indonesia Juni 2018 yaitu deflasi 0,18% (mtm).

Page 10: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

10

Deflasi kelompok administered prices yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga Bahan

Bakar Khusus (BBK). Pada bulan Juli 2018, Pemerintah menaikkan harga BBK yaitu Pertamax

sebesar Rp600/l, Pertamax Turbo sebesar Rp550/l, Pertamina Dex sebesar Rp400/l, dan Dexlite

sebesar Rp900/l. Kenaikan harga BBK tersebut menyebabkan inflasi bensin meningkat menjadi

1,83% dengan sumbangan ke inflasi IHK sebesar 0,06% serta kenaikan inflasi solar menjadi 1,40%

(mtm) dengan sumbangan ke inflasi IHK sebesar 0,002%.

Tabel 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Mei 2018 (mtm)

Grafik 31. Inflasi Administered Prices saat HBKN

Grafik 32. Inflasi Angkutan Udara

Grafik 33. Inflasi Angkutan Antar Kota

Secara tahunan inflasi kelompok administered prices masih melanjutkan tren perlambatan

sejak Juli 2017. Pada Juli 2018, inflasi kelompok administered prices sebesar 2,11% (yoy), melambat

dari bulan sebelumnya yaitu 2,88% (yoy) dan akhir tahun 2017 yaitu 8,70% (yoy). Perlambatan

tersebut terutama didorong perlambatan inflasi tarif listrik sejalan dengan berlalunya dampak

kenaikan tarif listrik non subsidi daya 900 VA pada tahun 2017. Sementara itu, harga bensin dan

solar relatif tidak mengalami perubahan seiring dengan kebijakan Pemerintah yang tidak menaikkan

harga BBM di 2018 di tengah masih tingginya harga minyak dunia (Grafik 34 dan 35).

Grafik 34. Inflasi Komoditas Strategis AP Grafik 35. Harga BBK dan Minyak Dunia

Page 11: RELEASE NOTE INFLASI JULI 2018 TIM PENGENDALIAN … · lebih tinggi dari proyeksi Bank ... menjadi 0,59% (mtm) terutama bersumber dari komoditas tarif pulsa ponsel dan uang ... Tekanan

11

Jakarta, 1 Agustus 2018