1
KAMIS 3 OKTOBER 2019 | 13 DISCLAIMER Materi tulisan ini hanya memberikan informasi dan bukan sebagai ajakan kepada siapapun untuk membeli atau menjual efek tertentu. Keputusan melakukan transaksi saham se- penuhnya menjadi tanggung jawab pemodal. PT. MAP BOGA ADIPERKASA TBK (“Perseroan”) Berkedudukan di Jakarta Pusat PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi Perseroan dengan ini mengundang para pemegang saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (untuk selanjutnya disebut ”Rapat”) yang akan diselenggarakan pada : Hari/Tanggal : Jumat, 25 Oktober 2019 Waktu : 10.00 WIB – selesai Tempat : Ruang Edelweiss, Sahid Sudirman Center, Lantai 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220 dengan agenda Rapat: - Pengubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Berdasarkan Pasal 13 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Oleh karena itu Perseroan mengajukan agenda tersebut di atas dalam Rapat. Catatan: 1. Perseroan tidak mengirimkan surat undangan tersendiri kepada pemegang saham Perseroan dengan demikian iklan panggilan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka merupakan undangan resmi bagi pemegang saham Perseroan. 2. Pemegang saham Perseroan yang berhak hadir atau diwakili dengan surat kuasa yang sah dalam Rapat adalah: a. untuk saham-saham Perseroan yang tidak berada dalam penitipan kolektif, pemegang saham Perseroan atau kuasa pemegang saham Perseroan yang sah yang nama- namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Oktober 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB; dan b. untuk saham-saham Perseroan yang berada dalam penitipan kolektif, para pemegang rekening atau kuasa pemegang rekening yang namanya tercatat pada daftar pemegang rekening atau bank kustodian di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) pada tanggal 2 Oktober 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bagi pemegang rekening efek KSEI dalam penitipan kolektif diwajibkan memberikan Daftar Pemegang Saham yang dikelolanya kepada KSEI untuk mendapatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (“KTUR”). 3. Pemegang saham Perseroan atau kuasanya yang sah yang akan menghadiri Rapat diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Surat Kolektif Saham dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas Biro Administrasi Efek sebelum memasuki ruang Rapat. Untuk pemegang saham Perseroan dalam penitipan kolektif wajib membawa KTUR yang dapat diperoleh melalui anggota bursa atau bank kustodian. 4. a. Pemegang saham Perseroan yang tidak dapat hadir, dapat diwakili oleh kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan ketentuan bahwa anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa pemegang saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkan tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara. b. Formulir surat kuasa dapat diperoleh pada setiap hari kerja dan selama jam kerja di kantor Perseroan di Sahid Sudirman Center Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220. c. Semua surat kuasa harus telah diterima oleh Direksi Perseroan di kantor Perseroan dengan alamat sebagaimana tercantum pada butir 4.b di atas, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat sampai dengan pukul 16.00 WIB. 5. Bagi pemegang saham Perseroan yang berbentuk badan hukum seperti perseroan terbatas, koperasi, yayasan atau dana pensiun agar membawa fotokopi dari anggaran dasarnya yang lengkap. 6. Bahan-bahan terkait Rapat telah tersedia di kantor Perseroan di Sahid Sudirman Center Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220, pada jam kerja sejak tanggal panggilan Rapat ini sampai dengan tanggal Rapat dan salinan-salinan dari bahan Rapat tersebut dapat diperoleh pemegang saham Perseroan melalui permintaan tertulis kepada Perseroan atau dapat diakses melalui website Perseroan, yaitu www.mbai.co.id. 7. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, pemegang saham Perseroan atau kuasanya yang sah diminta dengan hormat untuk hadir di tempat Rapat 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai. Jakarta, 3 Oktober 2019 PT. Map Boga Adiperkasa Tbk Direksi Perseroan JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) segera melakukan penawaran obligasi II senilai Rp 2 triliun pada Okto- ber ini. Aksi ini merupakan yang kedua kalinya setelah KAI sukses memulai debutnya pada 2017. Managing Director Danareksa Sekur- itas Budi Susanto mengatakan, perseroan akan menjadi salah satu penjamin emisi dari aksi penerbitan obligasi KAI. Se- bagai BUMN, obligasi KAI dinilai men- janjikan dan berpotensi diserbu investor. “Sebagai BUMN yang bergerak di sektor transportasi, mereka punya nilai tersendiri sebagai penerbit di mata investor. Karena selama ini sektor keuangan dan perbankan yang paling banyak melakukan penawaran,” jelas dia di Jakarta, Rabu (2/10). Sebagai informasi, KAI pernah men- erbitkan obligasi I senilai Rp 2 triliun, yang terdiri atas dua seri pada November 2017. Seri A berjangka lima tahun dan seri B berjangka tujuh tahun. Ketika itu, tangkat kupon yang diraih berkisar 7,75%-8,25%. Minat investor yang mem- beli tercermin dari penawaran yang masuk, yakni mencapai lebih dari dua kali lipat atau Rp 5,2 triliun. Penerbitan obligasi merupakan salah satu opsi KAI dalam memenuhi kebu- tuhan belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun ini. Salah satu proyek besar perseroan adalah light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi. Budi menilai, likuiditas pasar obli- gasi Tanah Air diproyeksikan semakin luber pada kurtal IV-2019. Pasalnya, ada sekitar Rp 30 triliun obligasi yang jatuh tempo di sisa tahun ini. Namun, investor diperkirakan melirik obligasi dengan peringkat-peringkat yang bagus lantaran meningkatnya ketidakpastian pada ekonomi global. Selain likuiditas, sejumlah kelompok investor seperti Dana Pensiun, serta Asuransi juga memiliki kewajiban untuk menempatkan sebagian portofolionya di pasar obligasi. “Karena kondisi uncertainty, justru investor akan cari aman dengan mencari obligasi yang high quality,” jelas dia. Kompetisi Oktober ini sejumlah korporasi ber- lomba-lomba menawarkan surat utang dengan bunga yang kompetitif. Salah satu BUMN yang belum lama ini sukses melangsungkan penawaran obligasi ada- lah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perseroan meraih Rp 2,71 triliun dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dan sukuk III tahap V. Untuk seri obligasi, PLN meraih kupon 7,9%-9,9%. Sementara itu, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memutuskan untuk menahan aksi penerbitan obligasi Rp 3,5 triliun. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia TBk (BBRI) percaya diri menawarkan obligasi senilai Rp 5 triliun. Salah satu strategi BRI dalam penerbitan kali ini adalah, banyak menyasar investor retail. Surat utang dirilis dalam tiga seri dengan indikasi kisaran kupon 6,35%-8,21%. Lebih lanjut, PT BCA Finance saat ini juga dalam masa penawaran awal (bookbuilding) dalam penerbitan obligasi III tahap I senilai Rp 1,5 triliun. Surat utang ini terdiri dari tiga seri dengan indikasi kisaran kupon 6,5% hingga 7,8%. Perseroan akan melangsungkan pen- awaran umum pada 28-31 Oktober 2019. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) juga men- awarkan Rp 248 miliar. Masa penawaran akan dilakukan selama 11-15 Oktober. Ob- ligasi BJBR dirilis dalam tiga seri dengan indikasi tingkat kupon 8,25%-8,75%. Di sektor properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tengah melangsung- kan penawaran umum untuk PUB III tahap II senilai Rp 700 miliar yang terdiri dari dua seri. Masa penawaran umum dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2019. Tingkat kupon yang dipasang perseroan lumayan tinggi, yakni 9,12%-9,5%. (c01) REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia Kami perkirakan, IHSG masih cend- erung tertekan pada support resistance 5.990-6.080. Saham-saham yang cukup menarik diperhatikan yakni; SIMP, TPIA, BRPT, INDF, ICBP, MYOR, BBTN, BMRI, BBRI, BBNI, PGAS, TINS, MEDC, ANTM, INCO. Secara teknikal IHSG bergerak break out level support lower bollinger bands dan mendekati level support psikologis 6000. Indikator Stochastic dan RSI tertekan kembali kearea oversold. IHSG break out regresi bearish trend dengan support pelemahan dikisaran FR161.8% yang berada pada kisaran 5.990-6.000. IHSG (-1.35%) ditutup melemah 82.82 poin kelevel 6055.42 dengan sektor pertambangan (-1.80%) dan Keuan- gan (-1.55%) turun cukup signifikan. Katalis dari pelemahan kinerja sektor manufaktur yang melemah mencuri kepercayaan investor pada aset beresiko seperti ekuitas di Negara Berkembang. Saham-saham perbankan plat merah menjadi kontributor utama pelemahan IHSG. BMRI (-5.43%), BBRI (-3.44%) dan BBNI (-4.81%) turun signifikan ditengah kekhawatiran tentang perlambatan per- tumbuhan kredit dimana Pertumbuhan pinjaman bank pada 8,6% Y / y pada bulan Agustus, laju paling lambat sejak Maret 2018, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 270.46 miliar tanpa negosiasi saham TBIG sebesar Rp 1.06 triliun. Mayoritas bursa saham Asia turun disaat indeks saham Tiongkok libur. Indeks Nikkei (-0.49%) dan TOPIX (-0.42%) turun setelah data manufak- tur yang menyedihkan dari ekonomi terbesar dunia terus bergema. Indeks manufaktur AS rilis terlemah sejak akhir resesi terakhir. Kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan dunia di tengah perang perdagangan AS-China, memicu putaran spekulasi lain mengenai jumlah yang dapat digunakan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga tahun ini. RUMOR CENTRAL OMEGA RESOURCES DKFT Di-upgrade ke Target Rp 350? Saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) dikabarkan bakal kinclong tahun ini sehingga mendongkrak harga saham ke level target Rp 350. Penjualan perseroan diharapkan bisa meningkat dua kali lipat dengan potensi mem- bukukan laba bersih. Central Omega juga disebut-sebut mengantongi izin ekspor biji nikel sebanyak 810.000 ton. Rencana aksi korporasi yang kabarnya direspon pasar, turut jadi sentimen positif. (ely) Pembelian saham dilakukan dengan berba- gai tahapan, mulai dari uang muka hingga pinjaman (shareholder loan) senilai Rp 2,1 triliun. Bahkan, Road King yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong membuka peluang untuk pendanaan lanjutan senilai Rp 863 miliar untuk dua ruas tol tersebut. Perjanjian jual beli bersyarat telah diteken pada 30 September 2019. Saham dua ruas tol yang dibeli Kings Key tersebut adalah milik Waskita di PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola ruas tol Solo-Ngawi dengan masa konsesi hingga 2056, serta saham perseroan di PT Jasamarga Ngawi Kerto- sono Kediri (JNKK) sebagai pengelola ruas tol Ngawi-Kertosono dengan masa konsesi hingga 2066. “Selain ekuitas, Kings Key juga setuju untuk membeli saham pada JNKK dengan pemberian pinjaman pada saat penyelesaian transaksi,” ungkap manajemen Road King dalam kete- rangan resmi, Rabu (2/10). Rincian CSPA ini, yaitu Kings Key mem- bayar uang muka Rp 1,32 triliun atau setara HK$ 729,3 juta untuk 40% saham JSN. Lalu, senilai Rp 562 miliar atau setara HK$ 310,5 juta untuk 40% saham JNKK. Pada bagian shareholder loan, nilai yang akan dibayar saat tanggal penyelesaian transaksi sekitar Rp 226 miliar ditambah bunga Rp 63 miliar dan biaya provisi Rp 772 juta. Sesuai rencana, pembayaran akan dilakukan dalam sejumlah tahapan. Pertama, 60% dari harga pembelian saham JNKK dan 100% dari harga pembelian JSN, serta pinjaman kepada JNKK harus dibayar Kings Key saat tanggal penyelesaian. Tahap selanjutnya, 40% dari harga pembelian Oleh Farid Firdaus JAKARTA – Road King Infrastructure Ltd melalui anak usahanya, Kings Key Ltd, menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) untuk mengakuisisi masing-masing 40% saham pada dua ruas tol milik PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT). saham JNKK akan dibayarkan Kings Key saat tahun pertama, setelah penyelesaian transaksi dilakukan. Untuk mengamankan pembayaran tersebut, Kings Key atau pemegang saham pengendali akan memberikan Waskita Toll Road dukungan kredit yang disertakan bank garansi atau rekening escrow. Manajemen Road King menjelaskan, CSPA ini berdasarkan negosiasi jangka panjang antara kedua pihak. Nilai akuisisi telah telah memperhitungkan perkembangan jaringan lalu lintas di Indonesia. “Perhitungan ini berdasarkan studi WB Group Consulting (Shenzhen) Ltd per Septem- ber 2019 untuk jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, serta biaya proyek untuk pembangunan ruas dari Kertosono-Kediri,” tutur manajemen. Penyelesaian CSPA juga tunduk kepada sejumlah syarat dan dinyatakan batal apabila Kings Key dan Waskita tidak memenuhi preseden pada 12 Desember 2019, atau tang- gal lain yang disepakati kedua belah pihak. Transaksi ini juga harus mendapat persetujuan dewan komisaris Waskita Toll Road pada 30 Oktober 2019. Adapun terdapat sejumlah kompensasi dalam perjanjian pembelian saham JSN. Kom- pensasi ini akan tergantung dari penyelesaian transaksi nantinya. Lalu, hal ini juga berlaku apabila JSN dengan otoritas jalan tol Indonesia melakukan amandemen konsesi. Kompensasi yang dimaksud adalah Kings Key bersedia membayar kepada Waskita Toll Road hingga Rp 194 miliar setelah penyesuaian tarif jalan tol, yang dikenakan berdasarkan perjanjian konsesi JSN. Penyesuaian mulai berlaku pada tahun 2021. Lalu, ada juga kom- pensasi hingga Rp 428 miliar untuk JSN dari otoritas jalan tol Indonesia pada 2021 sesuai dengan perjanjian amandemen konsensi JSN. Berdasarkan tinjauan uji tuntas, manajemen Road King memperkirakan adanya pendanaan lanjutan untuk JSN dan JNKK, termasuk penyelesaian konstruksi tol Kertosono-Kediri. Anggaran yang dipersiapkan perseroan sekitar Rp 863 miliar, sesuai porsi saham perseroan dalam JSN dan JNKK nantinya. Jika berjalan sesuai rencana, maka kompos- isi pemegang saham JSN dan JNKK antara lain Kings Key 40%, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 40% dan PT Lintas Marga Jawa 20%. Sebelum penyelesaian transaksi, ketiga pihak tersebut diharuskan untuk membuat perjanjian tambahan guna mengatur hubungan masing-masing pemegang saham. Secara administratif, Kings Key juga diwajibkan untuk menyediakan letter of undertaking dari King Road sebagai pengendali 75% saham perseroan. Sinergi Program Kemitraan BUMN Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura M.Sidik Heruwibowo (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT Sarana Jatim Ventura Tri Agus Darmawan (kanan) berbin- cang dengan Direktur Keuangan Perum Peruri Nungki Indraty (kedua kiri) dan Kepala PKBL Perum Peruri Eman Suherman, pada acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu (2/10/2019). Kerja sama tersebut mengenai penyaluran dana Program Kemitraan BUMN sebesar Rp 4 miliar antara Bahana Artha Ventura dengan Perum Peruri yang akan disalurkan melalui dua Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yaitu PT Sarana Jatim Ventura sebesar Rp 2 miliar dan PT Sarana Yogyakarta Ventura sebesar Rp 2 miliar. IST

REKOMENDASI · 2019. 10. 3. · fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas Biro Administrasi Efek sebelum memasuki ruang Rapat. Untuk pemegang

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REKOMENDASI · 2019. 10. 3. · fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas Biro Administrasi Efek sebelum memasuki ruang Rapat. Untuk pemegang

kamis 3 oktober 2019

| 13

DISCLAIMER

Materi tulisan ini ha nya mem berikan informasi dan bukan se ba gai aja k an ke pada sia pa pun un tuk mem beli atau menjual efek tertentu. Ke putusan me lakukan transaksi sa ham se­pe nuh nya men ja di tang gung jawab pe mo dal.

PT. MAP BOGA ADIPERKASA TBK(“Perseroan”)

Berkedudukan di Jakarta PusatPANGGILAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASADireksi Perseroan dengan ini mengundang para pemegang saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (untuk selanjutnya disebut ”Rapat”) yang akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 25 Oktober 2019Waktu : 10.00 WIB – selesaiTempat : Ruang Edelweiss, Sahid Sudirman Center, Lantai 30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220

dengan agenda Rapat:- Pengubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan.Berdasarkan Pasal 13 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Oleh karena itu Perseroan mengajukan agenda tersebut di atas dalam Rapat.Catatan:1. Perseroan tidak mengirimkan surat undangan tersendiri kepada pemegang saham

Perseroan dengan demikian iklan panggilan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 19 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka merupakan undangan resmi bagi pemegang saham Perseroan.

2. Pemegang saham Perseroan yang berhak hadir atau diwakili dengan surat kuasa yang sah dalam Rapat adalah:a. untuk saham-saham Perseroan yang tidak berada dalam penitipan kolektif, pemegang

saham Perseroan atau kuasa pemegang saham Perseroan yang sah yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Oktober 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB; dan

b. untuk saham-saham Perseroan yang berada dalam penitipan kolektif, para pemegang rekening atau kuasa pemegang rekening yang namanya tercatat pada daftar pemegang rekening atau bank kustodian di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) pada tanggal 2 Oktober 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Bagi pemegang rekening efek KSEI dalam penitipan kolektif diwajibkan memberikan Daftar Pemegang Saham yang dikelolanya kepada KSEI untuk mendapatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (“KTUR”).

3. Pemegang saham Perseroan atau kuasanya yang sah yang akan menghadiri Rapat diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Surat Kolektif Saham dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas Biro Administrasi Efek sebelum memasuki ruang Rapat. Untuk pemegang saham Perseroan dalam penitipan kolektif wajib membawa KTUR yang dapat diperoleh melalui anggota bursa atau bank kustodian.

4. a. Pemegang saham Perseroan yang tidak dapat hadir, dapat diwakili oleh kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan,

dengan ketentuan bahwa anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa pemegang saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkan tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara.

b. Formulir surat kuasa dapat diperoleh pada setiap hari kerja dan selama jam kerja di kantor Perseroan di Sahid Sudirman Center Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220.

c. Semua surat kuasa harus telah diterima oleh Direksi Perseroan di kantor Perseroan dengan alamat sebagaimana tercantum pada butir 4.b di atas, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat sampai dengan pukul 16.00 WIB.

5. Bagi pemegang saham Perseroan yang berbentuk badan hukum seperti perseroan terbatas, koperasi, yayasan atau dana pensiun agar membawa fotokopi dari anggaran dasarnya yang lengkap.

6. Bahan-bahan terkait Rapat telah tersedia di kantor Perseroan di Sahid Sudirman Center Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220, pada jam kerja sejak tanggal panggilan Rapat ini sampai dengan tanggal Rapat dan salinan-salinan dari bahan Rapat tersebut dapat diperoleh pemegang saham Perseroan melalui permintaan tertulis kepada Perseroan atau dapat diakses melalui website Perseroan, yaitu www.mbai.co.id.

7. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, pemegang saham Perseroan atau kuasanya yang sah diminta dengan hormat untuk hadir di tempat Rapat 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai.

Jakarta, 3 Oktober 2019PT. Map Boga Adiperkasa Tbk

Direksi Perseroan

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) segera melakukan penawaran obligasi II senilai Rp 2 triliun pada Okto-ber ini. Aksi ini merupakan yang kedua kalinya setelah KAI sukses memulai debutnya pada 2017.

Managing Director Danareksa Sekur-itas Budi Susanto mengatakan, perseroan akan menjadi salah satu penjamin emisi dari aksi penerbitan obligasi KAI. Se-bagai BUMN, obligasi KAI dinilai men-janjikan dan berpotensi diserbu investor.

“Sebagai BUMN yang bergerak di sektor transportasi, mereka punya nilai tersendiri sebagai penerbit di mata investor. Karena selama ini sektor keuangan dan perbankan yang paling banyak melakukan penawaran,” jelas dia di Jakarta, Rabu (2/10).

Sebagai informasi, KAI pernah men-erbitkan obligasi I senilai Rp 2 triliun, yang terdiri atas dua seri pada November 2017. Seri A berjangka lima tahun dan seri B berjangka tujuh tahun. Ketika itu, tangkat kupon yang diraih berkisar 7,75%-8,25%. Minat investor yang mem-beli tercermin dari penawaran yang masuk, yakni mencapai lebih dari dua kali lipat atau Rp 5,2 triliun.

Penerbitan obligasi merupakan salah satu opsi KAI dalam memenuhi kebu-tuhan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Salah satu proyek besar perseroan adalah light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi.

Budi menilai, likuiditas pasar obli-gasi Tanah Air diproyeksikan semakin luber pada kurtal IV-2019. Pasalnya, ada sekitar Rp 30 triliun obligasi yang jatuh tempo di sisa tahun ini. Namun, investor diperkirakan melirik obligasi dengan peringkat-peringkat yang bagus lantaran meningkatnya ketidakpastian pada ekonomi global.

Selain likuiditas, sejumlah kelompok investor seperti Dana Pensiun, serta Asuransi juga memiliki kewajiban untuk menempatkan sebagian portofolionya di

pasar obligasi.“Karena kondisi  uncertainty, justru

investor akan cari aman dengan mencari obligasi yang high quality,” jelas dia.

KompetisiOktober ini sejumlah korporasi ber-

lomba-lomba menawarkan surat utang dengan bunga yang kompetitif. Salah satu BUMN yang belum lama ini sukses melangsungkan penawaran obligasi ada-lah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perseroan meraih Rp 2,71 triliun dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dan sukuk III tahap V. Untuk seri obligasi, PLN meraih kupon 7,9%-9,9%.

Sementara itu, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memutuskan untuk menahan aksi penerbitan obligasi Rp 3,5 triliun. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia TBk (BBRI) percaya diri menawarkan obligasi senilai Rp 5 triliun. Salah satu strategi BRI dalam penerbitan kali ini adalah, banyak menyasar investor retail. Surat utang dirilis dalam tiga seri dengan indikasi kisaran kupon 6,35%-8,21%.

Lebih lanjut, PT BCA Finance saat ini juga dalam masa penawaran awal (bookbuilding) dalam penerbitan obligasi III tahap I senilai Rp 1,5 triliun. Surat utang ini terdiri dari tiga seri dengan indikasi kisaran kupon 6,5% hingga 7,8%.  Perseroan akan melangsungkan pen-awaran umum pada 28-31 Oktober 2019.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) juga men-awarkan Rp 248 miliar. Masa penawaran akan dilakukan selama 11-15 Oktober. Ob-ligasi BJBR dirilis dalam tiga seri dengan indikasi tingkat kupon 8,25%-8,75%.

Di sektor properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tengah melangsung-kan penawaran umum untuk PUB III tahap II senilai Rp 700 miliar yang terdiri dari dua seri. Masa penawaran umum dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2019. Tingkat kupon yang dipasang perseroan lumayan tinggi, yakni 9,12%-9,5%. (c01)

REKOMENDASI

Reliance Sekuritas Indonesia

Kami perkirakan, IHSG masih cend-erung tertekan pada support resistance 5.990-6.080. Saham-saham yang cukup menarik diperhatikan yakni; SIMP, TPIA, BRPT, INDF, ICBP, MYOR, BBTN, BMRI, BBRI, BBNI, PGAS, TINS, MEDC, ANTM, INCO. Secara teknikal IHSG bergerak break out level support lower bollinger bands dan mendekati level support psikologis 6000. Indikator Stochastic dan RSI tertekan kembali kearea oversold. IHSG break out regresi bearish trend dengan support pelemahan dikisaran FR161.8% yang berada pada kisaran 5.990-6.000.

IHSG (-1.35%) ditutup melemah 82.82 poin kelevel 6055.42 dengan sektor pertambangan (-1.80%) dan Keuan-gan (-1.55%) turun cukup signifikan. Katalis dari pelemahan kinerja sektor manufaktur yang melemah mencuri kepercayaan investor pada aset beresiko seperti ekuitas di Negara Berkembang. Saham-saham perbankan plat merah menjadi kontributor utama pelemahan IHSG. BMRI (-5.43%), BBRI (-3.44%) dan BBNI (-4.81%) turun signifikan ditengah kekhawatiran tentang perlambatan per-tumbuhan kredit dimana Pertumbuhan pinjaman bank pada 8,6% Y / y pada bulan Agustus, laju paling lambat sejak Maret 2018, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar Rp 270.46 miliar tanpa negosiasi saham TBIG sebesar Rp 1.06 triliun.

Mayoritas bursa saham Asia turun disaat indeks saham Tiongkok libur. Indeks Nikkei (-0.49%) dan TOPIX (-0.42%) turun setelah data manufak-tur yang menyedihkan dari ekonomi terbesar dunia terus bergema. Indeks manufaktur AS rilis terlemah sejak akhir resesi terakhir. Kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan dunia di tengah perang perdagangan AS-China, memicu putaran spekulasi lain mengenai jumlah yang dapat digunakan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga tahun ini.

RUMOR

CENTRAL OMEGA RESOURCES

DKFT Di-upgrade ke Target Rp 350?

Saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) dikabarkan bakal kinclong tahun ini sehingga mendongkrak harga saham ke level target Rp 350. Penjualan perseroan diharapkan bisa meningkat dua kali lipat dengan potensi mem-bukukan laba bersih. Central Omega juga disebut-sebut mengantongi izin ekspor biji nikel sebanyak 810.000 ton. Rencana aksi korporasi yang kabarnya direspon pasar, turut jadi sentimen positif. (ely)

Pembelian saham dilakukan dengan berba-gai tahapan, mulai dari uang muka hingga pinjaman (shareholder loan) senilai Rp 2,1 triliun. Bahkan, Road King yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong membuka peluang untuk pendanaan lanjutan senilai Rp 863 miliar untuk dua ruas tol tersebut.

Perjanjian jual beli bersyarat telah diteken pada 30 September 2019. Saham dua ruas tol yang dibeli Kings Key tersebut adalah milik Waskita di PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola ruas tol Solo-Ngawi dengan masa konsesi hingga 2056, ser ta saham perseroan di PT Jasamarga Ngawi Kerto-sono Kediri (JNKK) sebagai pengelola ruas tol Ngawi-Kertosono dengan masa konsesi hingga 2066.

“Selain ekuitas, Kings Key juga setuju untuk membeli saham pada JNKK dengan pemberian pinjaman pada saat penyelesaian transaksi,” ungkap manajemen Road King dalam kete-rangan resmi, Rabu (2/10).

Rincian CSPA ini, yaitu Kings Key mem-bayar uang muka Rp 1,32 triliun atau setara HK$ 729,3 juta untuk 40% saham JSN. Lalu, senilai Rp 562 miliar atau setara HK$ 310,5 juta untuk 40% saham JNKK. Pada bagian shareholder loan, nilai yang akan dibayar saat tanggal penyelesaian transaksi sekitar Rp 226 miliar ditambah bunga Rp 63 miliar dan biaya provisi Rp 772 juta.

Sesuai rencana, pembayaran akan dilakukan dalam sejumlah tahapan. Pertama, 60% dari harga pembelian saham JNKK dan 100% dari harga pembelian JSN, serta pinjaman kepada JNKK harus dibayar Kings Key saat tanggal penyelesaian.

Tahap selanjutnya, 40% dari harga pembelian

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – Road King Infrastructure Ltd melalui anak usahanya, Kings Key Ltd, menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) untuk mengakuisisi masing-masing 40% saham pada dua ruas tol milik PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

saham JNKK akan dibayarkan Kings Key saat tahun pertama, setelah penyelesaian transaksi dilakukan. Untuk mengamankan pembayaran tersebut, Kings Key atau pemegang saham pengendali akan memberikan Waskita Toll Road dukungan kredit yang disertakan bank garansi atau rekening escrow.

Manajemen Road King menjelaskan, CSPA ini berdasarkan negosiasi jangka panjang antara kedua pihak. Nilai akuisisi telah telah memperhitungkan perkembangan jaringan lalu lintas di Indonesia.

“Perhitungan ini berdasarkan studi WB Group Consulting (Shenzhen) Ltd per Septem-ber 2019 untuk jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, serta biaya proyek untuk pembangunan ruas dari Kertosono-Kediri,” tutur manajemen.

Penyelesaian CSPA juga tunduk kepada sejumlah syarat dan dinyatakan batal apabila

Kings Key dan Waskita tidak memenuhi preseden pada 12 Desember 2019, atau tang-gal lain yang disepakati kedua belah pihak. Transaksi ini juga harus mendapat persetujuan dewan komisaris Waskita Toll Road pada 30 Oktober 2019.

Adapun terdapat sejumlah kompensasi dalam perjanjian pembelian saham JSN. Kom-pensasi ini akan tergantung dari penyelesaian transaksi nantinya. Lalu, hal ini juga berlaku apabila JSN dengan otoritas jalan tol Indonesia melakukan amandemen konsesi.

Kompensasi yang dimaksud adalah Kings Key bersedia membayar kepada Waskita Toll Road hingga Rp 194 miliar setelah penyesuaian tarif jalan tol, yang dikenakan berdasarkan perjanjian konsesi JSN. Penyesuaian mulai berlaku pada tahun 2021. Lalu, ada juga kom-pensasi hingga Rp 428 miliar untuk JSN dari otoritas jalan tol Indonesia pada 2021 sesuai

dengan perjanjian amandemen konsensi JSN. Berdasarkan tinjauan uji tuntas, manajemen

Road King memperkirakan adanya pendanaan lanjutan untuk JSN dan JNKK, termasuk penyelesaian konstruksi tol Kertosono-Kediri. Anggaran yang dipersiapkan perseroan sekitar Rp 863 miliar, sesuai porsi saham perseroan dalam JSN dan JNKK nantinya.

Jika berjalan sesuai rencana, maka kompos-isi pemegang saham JSN dan JNKK antara lain Kings Key 40%, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 40% dan PT Lintas Marga Jawa 20%.

Sebelum penyelesaian transaksi, ketiga pihak tersebut diharuskan untuk membuat perjanjian tambahan guna mengatur hubungan masing-masing pemegang saham. Secara administratif, Kings Key juga diwajibkan untuk menyediakan letter of undertaking dari King Road sebagai pengendali 75% saham perseroan.

Sinergi Program Kemitraan BUMNDirektur Utama PT Bahana Artha Ventura M.Sidik Heruwibowo (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT Sarana Jatim Ventura Tri Agus Darmawan (kanan) berbin-cang dengan Direktur Keuangan Perum Peruri Nungki Indraty (kedua kiri) dan Kepala PKBL Perum Peruri Eman Suherman, pada acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu (2/10/2019). Kerja sama tersebut mengenai penyaluran dana Program Kemitraan BUMN sebesar Rp 4 miliar antara Bahana Artha Ventura dengan Perum Peruri yang akan disalurkan melalui dua Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yaitu PT Sarana Jatim Ventura sebesar Rp 2 miliar dan PT Sarana Yogyakarta Ventura sebesar Rp 2 miliar.

IST