23
Referat DETEKSI DINI KELAINAN JANTUNG BAWAAN Oleh: Ivonne Chandra 07 120 007 Madona Utami Dewi 07 120 075 Venny Andra 07 120 069 Nofri Rahmadika 06 120 017 Herick Hamzah 02 923 078 Pembimbing : dr. Ari Diansyah Preseptor : dr. Didik, Sp. A (K) BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

REfrat PJB Separo Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyakit jantung bawaan. semoga bermanfaat

Citation preview

Referat

DETEKSI DINI

KELAINAN JANTUNG BAWAAN

Oleh:

Ivonne Chandra

07 120 007

Madona Utami Dewi

07 120 075

Venny Andra

07 120 069

Nofri Rahmadika 06 120 017

Herick Hamzah

02 923 078

Pembimbing : dr. Ari Diansyah

Preseptor : dr. Didik, Sp. A (K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan. Referat ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Keseharan Anak RSUP DR M Djamil Padang.

Rasa terima kasih yang besar kami sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan referat ini, antara lain kepada :

1. Konsulen Pembimbing, dr. Didik, Sp.A (K)

2. Residen Pembimbing, dr Ari Diansyah.

3. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas partisipasinya.

Referat ini membahas mengenai kelainan jantung bawaan dengan fokus bahasan Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan.

Penulis menyadari bahwa referat ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca demi kesempurnaan referat ini. Penulis juga berharap referat ini dapat memberikan pengetahuan sertapemahaman tentang deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan terutama bagi penulis sendiri dan bagi rekan-rekan sejawat lainnya.

Akhir kata penulis berharap semoga referat ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta pemahaman semua pihak tentang Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan.

Padang, Februari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......i

DAFTAR ISI..ix

DAFTAR TABELxi

DAFTAR GAMBAR..xii

DAFTAR LAMPIRAN....xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 3

1.3. Manfaat

1.4. Metode 18

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Embriologi Jantung..

2.2. Penyakit Janting Bawaan

2.3. Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan.

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan 37

3.2. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA 39

LAMPIRAN............... 40

DAFTAR TABEL

Tabel 1. .....7DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Embrilogi Jantung..5BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang sering ditemukan, yaitu 10% dari seluruh kelainan bawaan. 6 8 bayi per 1000 kelahiran menderita penyakit jantung bawaan (PJB). Sepertiga dari bayi-bayi tersebut akan menunjukkan gejala pada minggu-minggu awal kehidupannya, 1/3 akan menunjukkan gejala pada masa neonatal. Jadi 0.5% bayi baru lahir kemungkinan akan menunjukkan tanda adanya kelainan jantung dan nya akan menunjukkan gejala pada minggu-minggu awal kehidupannya.1Perkembangan di bidang diagnostik, tatalaksana medikamentosa dan teknik intervensi non bedah maupun bedah jantung dalam 40 tahun terakhir memberikan harapan hidup sangat besar pada neonatus dengan PJB yang kritis. Bahkan dengan perkembangan ekokardiografi fetal, telah dapat dideteksi defek anatomi jantung, disritmia serta disfungsi miokard pada masa janin. Di bidang pencegahan terhadap timbulnya gangguan organogenesis jantung pada masa janin, sampai saat ini masih belum memuaskan, walaupun sudah dapat diidentifikasi adanya multifaktor yang saling berinteraksi yaitu faktor genetik dan lingkungan.2Walaupun cara diagnostik canggih dan akurat telah berkembang dengan pesat, namun hal ini tidak bisa dilakukan oleh setiap dokter terutama di daerah dengan sarana diagnostik yang belum memadai. Hal ini tidak menjadi alasan bahwa seorang dokter tidak mampu membuat diagnosis dini dan sekaligus terapi awal, yang dilanjutkan dengan rujukan untuk terapi definitif yaitu bedah korektif di pusat pelayanan jantung. Oleh karena itu, perlu dipahami perubahan-perubahan sirkulasi fetal ke neonatal dan berbagai penyimpangannya dalam periode minimal 1 bulan pertama. Keberhasilan deteksi dini merupakan awal keberhasilan tatalaksana lanjutan PJB kritis pada neonatus.21.1 BATASAN MASALAH

Referat ini membahas mengenai kelainan jantung bawaan dengan focus bahasan Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui cara mendeteksi dini kelainan jantung bawaan dan sebagai syarat menjalani kepaniteraan klinik di bagiak Ilmu Kesehatan Anak di RSUP dr. M. Djamil Padang

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Referat ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan tentang deteksi dini kelainan jantung bawaan.

1.4 METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan referat ini adalah melalui studi kepustakaan, jurnal dan beberapa penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. EMBRIOLOGI JANTUNG 2Pembentukan jantung dimulai pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18 atau 19 setelah fertilisasi, dimana pada saat itu embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui difusi saja. Jantung berkembang dari sekelompok sel-sel mesoderm yang disebut cardiogenic area.2

Akibat pertumbuhan otak dan embrio yang melipat secara sefalokaudal, jantung dan pericardium cavity yang pertama kali terletak di daerah leher, dan akhirnya di dada.

Gambar 1 : Embriologi Jantung Normal secara garis besar (sumber : www.pubmed.com)Pada hari ke-21,terbentuk primitive heart tube dan 3 lapisan jantung, yaitu :

Endocardium : membentuk lapisan di bagian dalam jantung

Myocardium : mesoderm di sekeliling tabung endocardium berangsur-angsur menebal membentuk myocardium yang membentuk dinding otot

Epicardium : sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas jantung membentuk epicardium yang melapisi bagian luar jantung

Pada hari ke-22, terbentuk primitive heart tube yang kemudian berkembang menjadi 5 regio yang berbeda dan mulai memompa darah yaitu :

1. Sinus venosus :

- menerima darah dari seluruh vena pada embrio

- kontraksi jantung dimulai pada regio ini, kemudian diikuti oleh regio lainnya secara berurutan berkembang menjadi atrium kanan, coronary sinus, sinoatrial (SA) node, vena cava superior, dan vena cava inferior

2. Atrium berkembang menjadi atrium kanan dan kiri

3. Ventrikel berkembang menjadi ventrikel kiri

4. Bulbus cordis berkembang menjadi ventrikel kanan

5. Truncus arteriosus berkembang menjadi ascending aorta dan pulmonary trunk

Pada hari ke-23, primitive heart tube memanjang. Akibat bulbus cordis & ventricle tumbuh lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial & venous end dari tabung dibatasi oleh pericardium, primitive heart tube mulai berputar dan melipat. Bagian cranial bergerak ke arah ventral, kaudal, dan kiri. Sedangkan bagian kaudal beregak ke arah dorsal, cranial, dan kanan. Pertama-tama, heart tube berbentuk seperti huruf U, kemudian menjadi berbentuk huruf S.

Pada hari ke-28, lapisan endocardium menebal membentuk endocardial cushion yang

akan membentuk atrioventricular canal, interatrial septum, dan interventricular septum.

2.2. PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

2.2.1. Definisi

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin. Ada 2 golongan besar PJB, yaitu non sianotik (tidak biru) dan sianotik (biru) yang masing-masing memberikan gejala dan memerlukan penatalaksanaan yang berbeda.42.2.2. Epidemiologi 1,3Angka kejadian PJB dilaporkan sekitar 810 bayi dari 1000 kelahiran hidup dan 30 % diantaranya telah memberikan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan.

Tabel 1. Frekuensi relative kelainan jantung bawaan di bagian ilmu kesehatan anak FKUI/ RSCM :

Jenis PenyakitPerkiraan Rata-rata

( Morgan,1978)FKUI/RSCM

(Sastroasmoro, 1990)

Defek septum ventrikel20%29,8%

Defek Septum Atrium10%16%

Duktus arteriosus persisten10%13,8%

Stenosis Pulmonal10%6,8%

Tetralogi Fallot10%12,8%

Koarktasio Aorta10%0,1%

Stenosis Aorta 5%0,3%

Transposisi Arteri besar5-10%3%

Atresia trikuspid- 2%0,5%

Anomali Ebstein1%0,7%

Lain-lain< 1%