REFLEKSI KASUSSTUDY EXCHANGEGENERAL SURGERY DEPARTMENTHELIODOR
WICICKI HOSPITAL, POZNAN, POLAND
MAHARANI PRIMASTUTI ARGANIST20110310020DOKTER PEMBIMBING:dr.
Galuh Suryandari
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014
REFLEKSI KASUSNama/NIM : Maharani P. Arganist/20110310020Rumah
Sakit: Heliodor wicicki Hospital, Poznan, PolandDepartemen :
General Surgery
1. PengalamanBerdasarkan data rekam medis yang ada, seorang
wanita berusia 50 tahun menjalani operasi Hartmann Procedure
setengah tahun yang lalu karena menderita Ulcerative Collitis.Saat
ini akan dilakukan prosedur pembuatan J-Pouch pada pasien.
2. Masalah yang dikajiapakah hartmann procedure dan pembuatan
J-Pouch sudah sesuai untuk menangani pasien yang menderita
ulcerative collitis? Bagaimana penanganan ulcerative collitis di
Indonesia?
3. Analisis KritisUlcerative Colitis termasuk kelompok penyakit
IBD (Inflammatory Bowel Diseases) atau penyakit radang usus dapat
bersifat akut atau kronis yang terjadi pada lapisan dalam dari
kolon (usus besar) sedemikian rupa sehingga terbentuk ulkus. Dapat
meluas ke ujung usus halus pada perbatasan dengan usus besar (ileum
terminal)Kolitis ulseratif (ulcerative colitis) adalah peradangan
kronis dari usus besar (kolon) sampai menimbulkanulserasi. Ulserasi
dan peradangan lapisan dalam usus besar menyebabkan gejala sakit
perut,diare, dan perdarahan rektum.Terapi UC memiliki dua tujuan
yaitu: (1) menghentikan serangan akut dan simptomatikdan (2)
mencegah serangan kambuhan.indikasi terapi pembedahan adalah
kolitis ulseratif disertai perforasi, perdarahan hebat, displasia
atau kanker, dan tidak respon terhadap 7-10 hari terapi
kortikosteroid ataupun cyclosporin.
Pada pasien dilakukan prosedur Hartmann, yaitu suatu tindakan
pembedahan yang dilakukan dengan melakukan reseksi kolon sigmoid
atau rektum karena suatu kelainan atau tumor di sigmoid dan rektum.
Tindakan berupa proksimal end colostomy untuk diversi dan stump
distal ditutup. Stoma dapat bersifat temporer atau menjadi suatu
stoma yang permanen.
a. Indikasi operasi Peritonitis lokal dan general yang
disebabkan oleh perforasi karena kanker pada kolon sigmoid dan
rektum. Trauma pada kolon dan rektum proksimal yang tidak menjamin
dilakukannya anastomosis primer karena secara teknik sulit, tumor
dengan rekurensi yang tinggi, dan tanpa atau kurangbowel
preparation. Obstruksi yang disebabkan oleh tumor atau karsinoma
sigmoid dan rektum. Divertikulitis sigmoid
b. Kontra indikasi dioperasiKeadaan umum tidak memungkinkan
dilakukan operasi
c. Diagnosis banding Karsinoma sigmoid Inflamatory bowel disease
(ULCERATIVE COLLITIS, Chron Disease) Divertikulitis sigmoid
Pada Pasien, sudah benar dilakukan prosedur Hartmann, untuk
mengambil kolon yang telah mengalami ulserasi. Bagaimana dengan
prosedur ke-2? Yaitu J-Pouch? J-pouch atau disebut juga dengan
ileoanal pouch adalah prosedur yang dilakukan pada penyakit kolitis
ulserative, Ca kolon, dan pasien yang harus menjalani operasi
pengangkatan kolon. J-Pouch dibuat dari usus kecil. Pouch (kantong)
dibuat dengan menyatukan usus kecil menggunakan stapler. Kantung
ini berguna sebagai pengganti kolon (tempat bagi feses). Prosedur
ini merupakan lanjutan dari hartmann procedure. Stage 1 adalah
mengambil kolon yang telah mengalami ulserasi dan membuat stoma
(ileostomy) untuk tempat pembuangan feses Stage 2 adalah pembuatan
j-pouch Stage 3 adalah penutupan stoma
JpouchIleostomy
Stapler
Bagaimana penanganan Kolitis ulserative di Jogjakarta,
indonesia?Di Jogjakarta, prosedur J-Pouch untuk penanganan
ulserative collitis belum dilaksanakan. Hanya dilakukan hartmann
procedure dan pembuatan stoma.
4. DokumentasiNama Pasien: Ny. XUsia: 50 tahunRPS: Pelaksanaan
prosedur J-pouchRPD: ulserative collitisOperasi sebelumnya:
Hartmann procedure
5. Referensi
http://www.ccfa.org/what-are-crohns-and-colitis/what-is-ulcerative-colitis/.
(t.thn.).http://www.j-pouch.org/Whatis.html.
(t.thn.).http://www.nhs.uk/conditions/ulcerative-colitis/Pages/Introduction.aspx.
(t.thn.).Nickloes, T. A. (2014). Hartmann Procedure. Medscape.
