24
Oleh : Dwi Akbarini Preseptor : dr. Susi Handayani, M.Sc Sp.An REFERAT TERAPI CAIRAN

Referat Terapi Cairan Rini

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Terapi Cairan Rini

Oleh :Dwi AkbariniPreseptor :

dr. Susi Handayani, M.Sc Sp.An

REFERATTERAPI CAIRAN

Page 2: Referat Terapi Cairan Rini

Pendahuluan

Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas cairan, persentasenya dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia < 1 tahun cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75%.

Page 3: Referat Terapi Cairan Rini

Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.

Page 4: Referat Terapi Cairan Rini

Tinjauan Pustaka

Page 5: Referat Terapi Cairan Rini

Cairan intraselularCairan yang terkandung di antara sel

disebut cairan intraselular. Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.5

Page 6: Referat Terapi Cairan Rini

Cairan ekstraselularCairan yang berada di luar sel disebut

cairan ekstraselular. Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia.

Page 7: Referat Terapi Cairan Rini

Definisi ElektrolitSelain air, cairan tubuh mengandung dua

jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit.Elektrolit merupakan zat yang terdisosiasi

dalam cairan dan menghantarkan arus listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).

Page 8: Referat Terapi Cairan Rini

Definisi Non ElektrolitNon elektrolit merupakan zat seperti

glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.

Page 9: Referat Terapi Cairan Rini

Proses Pergerakan Cairan Tubuh

Perpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme transpor pasif dan aktif.

Mekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energi sedangkan mekanisme transpor aktif membutuhkan energi.

Difusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif. Sedangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang memerlukan ATP.

Page 10: Referat Terapi Cairan Rini

Input Cairan (dalam ml) Output Cairan (dalam

ml)

Minum 1100 – 1400 Air Kemih 1200

Makan 800 – 1000 Tinja 100 -200

Hasil

Oksidasi

300 Paru 400

Keringat 500 – 600

Total 2200 – 2700 ml Total 2200 – 2700 ml

Keseimbangan Cairan Harian Dewasa Sehat

Page 11: Referat Terapi Cairan Rini

Perubahan Volume a. Defisit volumeb. Kelebihan volume

Page 12: Referat Terapi Cairan Rini

Perubahan KonsentrasiHiponatremiaHipernatremiaHipokalemiaHiperkalemiaHipokalsemiaHiperkalsemia

HipofosfatemiaHiperfosfatemiaHipomagnesemiaHipermagnesemia

Page 13: Referat Terapi Cairan Rini

Perubahan Komposisi

Asidosis respiratorik (pH< 3,75 dan PaCO2> 45 mmHg)

Alkalosis respiratorik (pH> 7,45 dan PaCO2 < 35 mmHg)

Asidosis metabolik (pH<7,35 dan bikarbonat <21 mEq/L)

Alkalosis metabolik (pH>7,45 dan bikarbonat >27 mEq/L)

Page 14: Referat Terapi Cairan Rini

PENATALAKSANAAN CAIRAN

Terapi Cairan IntravenaInfus cairan intravena (intravenous fluids drip) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

Page 15: Referat Terapi Cairan Rini

Jenis Cairan Infus- Cairan hipotonik- Cairan Isotonik- Cairan Hipertonik

Page 16: Referat Terapi Cairan Rini

Pembagian CairanKristaloid

Kristaloid bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat (relatif sebentar di intravaskuler), dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan NaCl 0,9%.

Page 17: Referat Terapi Cairan Rini

Kristaloid Kristaloid bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat (relatif sebentar di intravaskuler), dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan NaCl 0,9%.

Page 18: Referat Terapi Cairan Rini

Koloid alami Koloid alami yaitu fraksi protein plasma 5%

dan albumin manusia ( 5 dan 2,5%). Dibuat dengan cara memanaskan plasma atau plasenta 60°C selama 10 jam untuk membunuh virus hepatitis dan virus lainnya

Page 19: Referat Terapi Cairan Rini

Koloid sintesis-Dextran- Hydroxylethyl Starch (Heta starch)- Gelatin

Page 20: Referat Terapi Cairan Rini

Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperatif dan postoperatif.

Page 21: Referat Terapi Cairan Rini

Terapi Penggantian DarahKehilangan darah sampai sekitar 20% EBV

(EBV = Estimated Blood Volume = taksiran volume darah), akan menimbulkan gejala hipotensi, takikardi dan penurunan tekanan vena sentral.

Page 22: Referat Terapi Cairan Rini

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari donor ke sistem sirkulasi penerima melalui pembuluh darah vena.

Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:

Homologous atau allogenic transfusionAutologous transfusion

Page 23: Referat Terapi Cairan Rini

Komponen Darah- Whole blood- PRC- Platelet- Frozen Plasma- Cryoprecipitated AHF- Granulosit

Page 24: Referat Terapi Cairan Rini

Terima Kasih