34
BAB I PENDAHULUAN Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral. Insiden penyakit ini mencapai 0,5- 7,5 : 1000 di Inggris dan Swedia. 1 Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan tinnitus. Sebuah episode penyakit Meniere umumnya melibatkan vertigo, ketidakseimbangan, mual, dan muntah. Serangan rata-rata berlangsung selama dua sampai empat jam. Setelah serangan yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam. Ada beberapa variabilitas dalam durasi gejala. Beberapa pasien mengalami serangan singkat sedangkan penderita lainnya dapat mengalami ketidakseimbangan konstan. 1 1

Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neuro

Citation preview

Page 1: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus

bersifat bilateral. Insiden penyakit ini mencapai 0,5-7,5 : 1000 di Inggris dan

Swedia.1

Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu

telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan

tinnitus. Sebuah episode penyakit Meniere umumnya melibatkan vertigo,

ketidakseimbangan, mual, dan muntah. Serangan rata-rata berlangsung selama dua

sampai empat jam. Setelah serangan yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan

kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam. Ada beberapa variabilitas dalam

durasi gejala. Beberapa pasien mengalami serangan singkat sedangkan penderita

lainnya dapat mengalami ketidakseimbangan konstan.1

Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Meniere.

Dokter biasanya menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisik telinga. Beberapa pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan audiometri,

CT scan kepala atau MRI dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf

kranial ke delapan (nervus vestibulokokhlearis) serta penyakit lain dengan gejala

serupa.1

 

1

Page 2: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. NERVUS VESTIBULARIS

1. Anatomi dan Fisiologi

Nervus vestibulocochlearis merupakan nervus cranialis ke delapan yang

terdiri dari 2 komponen fungsional yang berbeda yaitu 1) Nervus Vestibularis,

yang mebawa impuls keseimbangan dan 2) Nervus Cochlearis, yang membawa

impuls pendengaran yang berasal dari organon corti di dalam cochlea. Organ

keseimbangan dan pendengaran berasal dari sebuah precursor embriologis di

bagian petrosus os. Temporalis : utriculus membentuk system vestibularis dengan

tiga kanalis semisirkularis-nya, sedangkan sakulus membentuk telinga dalam

dengan koklea yang membentuk seperti siput (gambar 1).1

2

Page 3: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Gangguan keseimbangan dan pendengaran merupakan salah satu

gangguan yang sering kita jumpai dan dapat mengenai semua usia. Sering kali

pasien datang berobat walaupun tingkat gangguannya masih dalam taraf yang

ringan. Hal ini disebabkan oleh karena terganggunya aktivitas sehari-hari dan rasa

ketidaknyamanan yang ditimbulkan.6

Reseptor saraf vestibularis ialah sel-sel rambut (sel neuroepitelial) yang

terdapat di krista ampularis pada kanal semisirkularis, di macula pada utrikulus

dan macula di telinga dalam. Impuls dari sel-sel rambut ini dihantar melalui

serabut sel bipolar dari ganglion vestibular yang terletak di meatus akustikus

internus. Serabut-serabut sel bipolar inilah yang membentuk saraf vestibularis.

Serabut ini berjalan di meatus akustikus internus bersama nervus koklearis dan

memasuki batang otak di perbatasan pons dengan medulla oblongata. Serabut

saraf vestibularis ini bersinaps di inti-inti vestibularis, yang terdiri atas inti

vestibularis medialis (schwalbe). Inti vestibularis superior (Bechterew), inti

vestibularis lateralis (Deiter) dan inti vestibularis inferior (Spinal). Sebagian kecil

dari serabut saraf vestibularis berjalan langsung ke serebelum dan berakhir di

korteks lobus nodulo-flokularis. Dari kelompok inti-inti vestibularis ini keluar

serabut-serabut yang mengadakan hubungan dengan inti-inti atau daerah lainnya,

diantaranya adalah dengan batang otak, medulla spinalis, serebelum dan mungkin

juga serebrum.2

Hubungan batang otak. Serabut dengan inti vestibularis mengadakan

hubungan dengan inti saraf otak III, IV, dan VI (yang mengurus otot

ekstraokuler). Sistem vestibuler memainkan peranan yang dalam mengurus gerak

3

Page 4: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

terkonjugasi bola mata yang reflektoris terhadap gerakan serta posisi kepala.

Sistem vestibuler yang ikut berperan dalam membuat mata dapat memfiksasi pada

benda yang diam pada saat kepala dan badan berada dalam keadaan bergerak.2

Hubungan dengan medulla spinalis. Hubungan dengan medulla spinalis

terjadi melalui traktus vestibule-soinalis lateralis dan medialis. Impuls yang

melalui serabut pada traktus ini ikut membantu reflex miotatik local, ikut

mengatur tonus otot ekstensor badan dan anggota gerak terhadap gravitasi dan

mempertahankan sikap tegak.2

Hubungan dengan serebelum. Bagian vestibuler dari cerebellum

(archicerebellum) berperan dalam mempertahankan keseimbangan. Hal ini

dilakukan melalui serabut dari inti vestibularis ke motor neuron medulla spinalis,

dan melalui hubungan serebelo-retikuler dan retikulospinalis. Paleocerebellum

mempengaruhi tonus otot, dalam hubungannya dengan sikap dan gerakan, melalui

inti-inti vestibuler dan nucleus ruber.2

2. Gangguan Saraf Vestibularis

Gangguan saraf vestibularis atau hubungannya dengan sentral yang dapat

menyebabkan terjadinya vertigo, rasa tidak stabil, kehilangan keseimbangan,

nistagmus dan salah tunjuk (“pas pointing”).2

Sistem vestibuler sangat sensitive terhadap perubahan konstentrasi O2

dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah mendadak dapat

menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan

konsentrasi O2 saja, tapi harus ada faktor lain yang menyertainya, misalnya

sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva intern, atau salah satu arteri tersebut

4

Page 5: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2 hanya satu sisi saja

yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial

antara vestibuler kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.6

Vertigo merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh penderita

dengan gangguan sistem vestibuler. Ini merupakan rasa bergerak (penderita

merasa bahwa sekitarnya bergerak, atau dirinya yang bergerak), dan biasanya

disertai oleh rasa tidak stabildan kehilangan keseimbangan.2

3. Penyebab Gangguan Sistem Vestibular

Berbagai penyakit atau kelainan dapat mengganggu sistem vestibular,

sebagai berikut :2

1. Gangguan jenis perifer

- Neuronitis vestibular

- Vertigo posisional benigna

- Mabuk kendaraan (motion sickness)

- Trauma

- Obat-obatan, misalnya streptomisin

- Labirintitis

- Penyakit meniere

- Tumor diffosa posterior, misalnya neoroma akustikus

- Keadaan patologis yang merusak nervus akustikus, dapat pula

menyebabkan lesi di nervus vestibularis.

5

Page 6: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

2. Gangguan jenis sentral

- Stroke atau iskemi batang otak (vertebra—basiler)

- Migren basilar

- Trauma

- Perdarahan atau lesi di serebelum

- Lesi lobus temporalis

- Neoplasma

3. Lain-lain

- Toksik (misalnya antikonvulsan fenitoin, sedative)

- Infeksi

- Hipotiroid

B. NERVUS KOKLEARIS

1. Anatomi dan fisiologi

Reseptor pendengaran ialah sel-sel rambut di organ Corti. Dari sini impuls

dihantar melalui serabut-serabut sel bipolar ganglion spiral (kokhlear), yang

membentuk saraf kokhlearis. Saraf kokhlearis ini berjalan di lantai meatus

akustikus internus, bersama-sama nervus vestibularis dan nervus fasialis, dan

keluar melalui porus akustikus internus, kemudian memasuki batang otak di

bagian atas dari medulla oblongata pada perbatasannya dengan pons.2

Serabut nervus kokhlearis (bersinaps) di inti kokhlearis bagian dorsal dan

ventral. Dari sini keluar serabut, yang sebagian menyilang dan sebagian lagi tidak

menyilang, dan meneruskan diri melalui leminkulus lateralis menuju korpus

6

Page 7: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

genikulatum medial, serabut ini melalui inti lemniskus lateralis dan olivarius

superior. Pada inti ini ada serabut yang bersinaps. Dari korpus genikulatum

medial, setelah bersinaps, serabut melanjutkan diri ke korteks aufitif.2

2. Gangguan saraf koklearis

Gangguan pada saraf koklearis dapat menyebabkan tuli, tinnitus atau

hiperakusis.

1. Tuli (tuli konduktif dan tuli sensorineural)

- Tuli konduktif disebabkan oleh gangguan telinga luar dan telinga tengah.

Tuli konduktif dapat disebabkan oleh sumbatan telinga luar, misalnya

oleh serumen, air darah eksudat, dekat membrane timpani, perforasi

membrane timpani, dan otitis media.

- Pada tuli saraf, disebabkan oleh lesi yang mengenai organ korti, nervus

kokhlearis, atau jaras auditorik sentral.5

2. Tinitus ialah persepsi bunyi berdenging di telinga, yang disebabkan oleh

eksitasi atau iritasi pada alat pendengaran, sarafnya, inti serta pusat yang

lebih tinggi.2

3. Hiperakusis atau meningginya ketajaman pendengaran yang bersifat

patologis didapatkan pada paralisis muskulus stapedius, pada migren

psikoneurosis dan dapat juga merupakan aura dari epilesi lobus temporalis.2

3. Penyebab Gangguan Saraf Kokhlearis

1. Tuli konduktif disebabkan oleh gangguan telinga luar dan dalam. Tuli

konduktif dapat disebabkan oleh sumbatan liat telinga luar, misalnya oleh

7

Page 8: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

serumen, air, darah, eksudat dekat membrane timpani, perforasi membrane

timpani, dan otitis media. Gangguan di nasofaring yang mengakibatkan

obstruksi pada tuba Eustachi dapat menyebabkan tuli konduktif.2

2. Tuli saraf dapat disebabkan oleh lesi di:2

- Reseptor di telinga dalam

- Nervus kokhlearis

- Inti-inti serta serabut pendengaran di batang itak

- Korteks auditif

Reseptor dapat rusak karena senilitas, obat-obatan (misalnya :

streptomisin, aspirin, kina) oleh suara yang keras yang berlangsung lama,

syndrome meniere, otosklerosis dan thrombosis arteri auditer interna.

Serabut kokhlearis dapat rusak karena trauma, tumor (misalnya : neuroma,

tumor di sudut serebelopontin), meningitis, dan intoksikasi. Lesi dibatang

otak, misalnya oleh gangguan peredaran darah, lesi desak ruang (space

occupying lesion) dapat disertai oleh ketulian. Persarafan pendengaran ialah

bilateral, karena kerusakan lobus temporalis satu sisi tidak akan

menyebabkan ketulian.2

C. DEFINISI

Penyakit meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo,

tinnitus, berkurangnya pendengaran yang bersifat fluktuatif dan perasaan penuh di

telinga. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan manusia

tidak mampu mempertahankan posisi dalam berdiri tegak. Hal ini disebabkan oleh

adanya hidrops (pembengkakan) rongga endolimfa pada kokhlea dan vestibulum.1

8

Page 9: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. Pengertian

vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitar

dapat disertai gejala lain, tertutama jaringan otonomik akibat gangguan alat

keseimbangan tubuh. Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing

saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala somatic

(nistagmus, unstable), gejala otonom seperti pucat, keringat dingin, mual, muntah,

dan pusing.8

Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu

mendengar bunyi namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi

tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri (impuls sendiri). Namun tinnitus

hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus dicari penyebabnya.8

Gangguan pendengaran biasanya berfluktuasi dan progresif dengan

pendengaran yang semakin memburuk dalam beberapa hari. Gangguan

pendengaran pada penyakit Meniere yang parah dapat mengakibatkan hilangnya

pendengaran secara permanen.1,2,8

D. EPIDEMIOLOGI

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.

Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Kemungkinan ada komponen

genetic yang berperan dalam penyakit Meniere. Pasien dengan resiko besar

terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,

merokok, stress, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengkonsumsi

aspirin.

9

Page 10: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

E. ETIOLOGI

Penyebab pasti Meniere belum diketahui. Namun terdapat berbagai teori

termasuk pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang

menuju labirin dan terjadi gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi

dan autoimun.6

Meniere saat ini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Selain itu para ahli juga

mengatakan terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur. Hal ini

menurut para ahli dapat menimbulkan gejala dari penyakit Meniere. Para peneliti

juga sedang melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap kemungkinan lain

penyebab penyakit Meniere dan masing-masing memiliki keyakinan tersendiri

terhadap penyebab lain dari penyakit ini, termasuk faktor lingkungan seperti suara

bising, infeksi virus HSV, penekanan pembuluh darah terhadap saraf

(microvascular compression syndrome). Selain itu gejala dari penyakit Meniere

dapat ditimbulkan oleh trauma kepala, infeksi saluran pernapasan atas, aspirin,

merokok, alcohol, atau konsumsi garam berlebihan. Namun pada dasarnya belum

ada yang tahu secara pasti apa penyebab penyakit Meniere.6

F. PATOFISIOLOGI

Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa

(peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada

kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga

10

Page 11: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya

tekanan osmotic dalam kapiler, meningkatnya tekanan osmotic ruang

ekstrakapiler, jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut

atau karena defek dari sejak lahir).6

Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang bila

mencapai dilatasi maksimal akan terjadi rupture labirin membrane dan endolimfa

akan bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi

di telinga dalam sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan

pendengaran serta rasa penuh di telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka

membrane akan sembuh dengan sendirinya dan cairan perilimfe dn endolimfe

tidak bercampur kembali namun penyembuhan ini tidak sempurna.5,6

G. GEJALA KLINIS

Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala

lain bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering

disebut trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli sensorineural fluktuatif

terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo

disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan

merasa berputar, mual, dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai

beberapa mingu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa

sembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan

kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.

11

Page 12: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Pada penyakit Meniere, vertigonya periodic dan makin mereda pada serangan-

serangan selanjutnya.6

Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan

dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala

lain yang menyertai serangan adalah tinnitus yang kadang menetap walaupun

diluar serangan. Gejala yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh pada

telinga.6

Vertigo periodic biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua

jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi

periode remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap

serangan biasanya disertai gangguan pendengaran dan keseimbangan sehingga

tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan

pulih kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan

penyakit lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis

multiple, neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ).6

Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodic, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multiple vertigo periodic dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak

periodic dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat

perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa

mual dan muntah namun tidak berlangsung lama.5,6

12

Page 13: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun diluar

serangan. Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo. Tinnitus

sering dideskripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging,

berdengung, dan denging dalam telinga.1,6

Gangguan pendengara mungkin terasa hanya berkurang sedikit pada awal

serangan, namun seiring dengan berjalannya waktu dapat terjadi kehilangan

pedengaran yang tetap. Penyakit Meniere mungkin melibatkan semua kerusakan

saraf di semua frekuensi suara pendengaran namun paling umum terjadi pada

frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak nyaman dan

sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh.6

Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan

tekanan udara perbedaannya rasa penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava

dan Toynbee.1,5,6

H. DIAGNOSIS

Kondisi penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti

penyakit Meniere, dengan demikian kemungkinan penyakit lain harus

disingkirkan dalam rangka menegakkan diagnosis yang akurat. Evaluasi awal

didasarkan pada anamnesis yang sangat hati-hati. Diagnosis penyakit ini dapat

dipermudah dengan kriteria diagnosis : 1,7,9

Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan rasa penuh pada

telinga.

Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural.

13

Page 14: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya Tumor N.VIII.

pada tumor N.VIII serangan vertigo periodic, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multiple vertigo periodic dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan

vertigo tidak periodic dan makin lama makin menghilang. Pada VPPJ,

keluhan vertigo datang akibat perubahan posisi kepala yang dirasakan

sangat berat.dan terkadang disertai rasa mual dan muntah namun tidak

berlansgung lama.

Pemeriksaan Fisik

Diperlukan untuk memperkuat diagnosis. Bila dari hasil pemeriksaan fisi

telinga kemungkinan kelainan telinga luar dan tengah dapat disingkirkan

dan dipastikan kelainan berasal dari telinga dalam misalnya dari anamnesis

didapatkan kelainan tuli saraf fluktuatif dan ternyata dilakukan dengan

hasil pemeriksaan maka kita sudah dapat mendiagnosis penyakit Meniere,

sebab tidak ada tuli saraf yang membaik kecuali pada penyakit Meniere.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat mendiagnosis penyakit Meniere adalah

: 1,6

o Pemeriksaan Audiometri

o Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan

o Elektrokokleografi (ECOG)

o Brain Evoked Response Audiometry (BERA)

o Magnetic Resonance Imaging (MRI)

14

Page 15: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

I. PENATALAKSANAAN

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yang bersifat simptomatik, seperti sedative dan bila perlu

diberikan antiemetic. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan penyebabnya.

Penatalaksanaan pada Penyakit Meniere adalah sebagai berikut : 6

A. Diet dan gaya hidup

Diet rendah garam memiliki efek yang kecil terhadap konsentrasi

sodium pada plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi dalam

ginjal untuk mempertahankan level sodium dalam plasma. Untuk

mempertahankan keseimbangan konsentrasi sodium, ginjal

menyesuaikan kapasitas untuk kemampuan transport ion berdasarkan

intake sodium. Penyesuaian ini diperankan oleh hormone aldosteron

yang berfungsi mengontrol jumlah transport ion di ginjal sehingga akan

mempengaruhi regulasi sodium di endolimfe sehingga mengurangi

serangan penyakit Meniere.

Pemakaian alcohol, rokok, coklat harus dihentikan. Kafein dan nikotin

juga merupakan stimulant vasoaktif dan menyebabkan terjadinya

vasokonstriksi dan penurunan aliran darah arteri kecil yang member

nutrisi saraf dari telinga tengah. Olahraga yang rutin dapat

menstimulasi sirkulasi aliran darah sehingga perlu untuk dianjurkan ke

pasien. Pasien juga harus menghindari penggunaan obat-obatan yang

bersifat ototoksik seperti aspirin karena dapat memperparah tinnitus.

15

Page 16: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras,

berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu

objek tidak bergerak, jangan mencoba minum walaupun ada perasaan

mau muntah, setelah vertigo hilang pasien diminta untuk bangun secara

perlahan karena iasanya setelah serangan akan terjadi kelelahan dan

sebaiknya pasien mencari tempat yang nyaman untuk tidur selama

beberapa jam untuk memulihkan keseimbangan.

B. Farmakologi

Untuk penyakit ini diberikan obat-obatan vasodilator perifer,

antihistamin, antikolinergik, steroid dan diuretic untuk mengurangi

tekanan pada endolimfe. Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan

sebagai obat alternative dan neurotonik untuk menguatkan sarafnya

selain itu jika terdapat infeksi virus dapat diberikan antivirus seperti

aciklovir.

Transquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus

akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat

adiktifnya tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang.

Antiemetic seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan

muntah tapi juga mengurangi gejala vertigo. Diuretic seperti tiazide

dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan

menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan

untuk banyak makanan yang mengandung kalium seperti pisang, tomat,

16

Page 17: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

dan jeruk ketika menggunakan diuretic yang menyebabkan kehilangan

kalium.

C. Latihan

Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan sistem

vestibuler ini sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo dapat

diatasi dengan latihan yang teratur dan baik. Orang-orang yang karena

profesinya menderita vertigo dapat diatasi dengan latihan yang intensif

sehingga gejala yang timbul tidak lagi mengganggu pekerjaan sehari-

hari.1,5,6

Ada beberapa latihan, yaitu : canalt reposition treatment (CRT) / epley

maneuver dan brand-darroff exercise. Dari beberapa latihan ini kadang

memerlukan seseorang untuk membantunya tapi juga ada yang dapat

dikerjakan sendiri. Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan

pertama adalah CRT jika masih terasa ada sisa baru dilakukan brand-

darroff exercise.

17

Page 18: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

J. PROGNOSIS

Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tapi

tidak fatal dan banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini

berbeda untuk tiap pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam

jangka waktu hari hingga tahun. Pasien lain mengalami perurukan gejala secara

cepat. Namun ada juga pasien yang perkembangan penyakitnya lambat.5,6

Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai tindakan

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan dan progresivitas penyakit.

18

Page 19: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

Sebaiknya pasien dengan vertigo berat disarankan untuk tidak mengendarai mobil,

naik tangga, dan berenang. 4,6

19

Page 20: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

BAB III

KESIMPULAN

Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang diakibatkan adanya

kelainan pada telinga dalam berupa hidrops (pembengkakan) endolimfa pada

kokhlea dan vestibulum. Gejala dari penyakit meniere disebut trias meniere yang

terdiri dari vertigo (sakit kepala berputar), tinnitus, dan gangguan pendengaran

berupa tuli sensori neural. Gangguan pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana

gangguan pendengaran terjadi saat serangan dan dapat normal diluar serangan.

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.

Paling banyak ditemukan pada usia 20-5- tahun. Pasien dengan resiko besar

terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,

merokok, stress, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang mengkonsumsi aspirin.

Pada dasarnya, etiologi pasti dari penyakit Meniere ini belum diketahui.

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telingan yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus.

Untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere dengan akurat, kondisi

penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit meniere

harus disingkirkan. Evaluasi awal didasarkan pada anamnesis yang sangat hati-

hati. Pemeriksaan fisis dilakukan utuk menyingkirkan penyebab yang berasal dari

telinga luar atau telinga dalam. Pemeriksaan penunjang seperti audiometric,

20

Page 21: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

elektronistagmografi, elektrokokhleografi, B E R A, dan MRI terkadang

diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere.

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yang bersifat simptomatik, seperti sedative dan bila perlu

diberikan antiemetic. Pengobatan terbaik adalah dengan cara menengani penyebab

dari penyakit tersebut.

21

Page 22: Referat Sindrom Meniere (Neuro)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat ; 2009

2. Lumbatobing SM. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Badan

Penerbit FK UI, Jakarta 2013

3.http://kedokteran.unsoed.ac.id/Files/Kuliah/modul%20/Modul

%20B3%20%20Pemeriksaan%20Saraf%20Kranialis.pdf

4. http://www.kalbemed.com/Portals/6/06_198Vertigo.pdf

5. Baehr, Mathias. Diagnosis Topik Neurologi DUUS : anatomi, fisiologi, tanda

dan gejala . Ed. 4. Jakarta : EGC, 2010

6. Soepardi, E.A, Iskandar, N, Bashiruddin, J, Restuti, R.D.(2007) Buku ajar ilmu

kesehatan telinga hidung tenggorok kepala&leher. Ed.6. Jakarta : Balai

penerbit FKUI.

22