62
Laboratorium/SMF Ilmu Farmasi dan Farmakoterapi Referat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman RSUD A.W.Sjahranie Samarinda HORMON GONAD Oleh: Amaliaturrahmah 06.55372.00315.09 Pembimbing: dr. Andi Irawan, Sp. FK

Referat Hormon

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Hormon

Laboratorium/SMF Ilmu Farmasi dan Farmakoterapi ReferatFakultas Kedokteran Universitas MulawarmanRSUD A.W.Sjahranie Samarinda

HORMON GONAD

Oleh:Amaliaturrahmah06.55372.00315.09

Pembimbing:dr. Andi Irawan, Sp. FK

Lab/SMF Ilmu Farmasi/Farmakoterapi

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Samarinda

2010

Page 2: Referat Hormon

ESTEROGEN DAN PROGESTIN, AGONIS DAN

ANTAGONISNYA

1. PENDAHULUAN

Estrogen dan progestin merupakan hormon steroid kelamin endogen yang

diproduksi oleh ovarium, korteks adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan.

Kedua jenis hormon ini dan derivat sintetiknya mempunyai peranan penting pada

wanita dalam perkembangan tubuh, proses ovulasi, fertilisasi, implantasi, dan dapat

mempengaruhi metabolisme lipid, karbohidrat, protein dan mineral; juga berperan

penting pada pertumbuhan tulang, spermatogenesis dan behavior.

2. ESTROGEN

Banyak senyawa steroid dan nonsteroid baik alami maupun sintetik, yang

mempunyai aktivitas estrogenik. Selain struktur intinya juga terdapat perbedaan

dalam hal potensi estrogeniknya dan lama kerjanya; 17- estradiol adalah estrogen

alami paling poten kemudian disusul estron dan estriol paling lemah, sedangkan

etinilestradiol merupakan estrogen sintetik paling poten.

Dietilstilbestrol (DES), estrogen nonsteroid sintetik pertama dengan potensi

estrogenik sama dengan estradiol, dapat diberikan oral dan masa kerja lebih

panjang dari estrogen alami. Senyawa nonsteroid lain yang berefek estrogenik atau

anti estrogenik umumnya berasal dari tumbuhan al. flavonoid, isoflavon (mis.

genistein) dan kumestan, dapat ditemukan di berbagai tanaman. Golongan terakhir ini

dikenal sebagai fitoestrogen. Menurut laporan, genistein bersifat relatif selektif

terhadap reseptor estrogen-(ER(), penelitian mengenai ini masih berlangsung.

Estrogen disintesis dari androstenedion dan testosteron secara langsung,

dengan bantuan enzim aromatase atau CYP19 melalui 3 langkah proses

aromatisasi cincin A. Aktivitas ini dilakukan oleh cytochrome P450 family of

monooxygenases yang berada di retikulum endoplasmik berbagai sel dan

Page 3: Referat Hormon

diinduksi oleh gonadotropin. Sel-sel tersebut al. di granulosa ovarium, sel Sertoli

dan Leydig kelenjar testis, sel stroma jaringan adiposa, sinsitiotrofoblas plasenta,

tulang dan beberapa tempat di otak.

Meski estrogen disintesis di berbagai tempat, sumber utama estrogen di

sirkulasi adalah ovarium. Organ ini mengandung 17-hid.roksisteroid dehidrogenase

tipe-I yang memproduksi testosteron dan estradiol dari androstenedion dan estron,

kedua- nya merupakan reaksi timbal-balik.

Di hepar terrdapat enzim dehidrogenase tipe II mengoksidasi estradiol di

sirkulasi menjadi estron dan keduanya akan dikonversi menjadi estriol kemudian

ketiga estrogen ini terkonyugasi dengan glukoronid dan sulfat sebelum diekskresi di

urin. Pada wanita pascamenopause, sumber estrogen utama adalah jaringan adiposa

dan organ selain ovarium, sedangkan estron disintesis dari dehidrodroepiandrosteron

dari korteks adrenal. Pada pria, estrogen diproduksi oleh testis dan di luar gonad dari

aromatisasi C19 steroid di sirkulasi, androstenedion dan dehidroepiandrosteron, yang

merupakan prekursor androgen.

Meski efek estrogenik umumnya berasal dari estrogen yang berada di

sirkulasi, pada keadaan patologis, misal pada tumor mammae, estrogen berasal dari

aromatisasi androgen atau hidrolisis estrogen yang terkonyugasi, karena ternyata pada

tumor mammae banyak ditemukan enzim aromatase dan hidrolitik ini. Di plasenta,

estron berasal dari dehidroepiandrosteron fetus, estriol dan derivat 16-hidroksil-nya;

urin wanita hamil merupakan sumber estrogen alami.

Tabel 1. BEBERAPA SENYAWA YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS

ESTROGENIK

Senyawa steroid

alami

steroid

sintetik

nonsteroid

estradiol etinilestradiol Dietilstilbestrol (DES)

estron mestranol bisfenol a

estriol quinestrol genistein

equilin

Page 4: Referat Hormon

2.2. FISIOLOGI DAN KHASIAT FARMAKOLOGI

PERTUMBUHAN. Estrogen sangat penting peranannya pada perubahan bentuk dan

fungsi tubuh masa pubertas anak perempuan menjadi bentuk tubuh yang karakteristik

untuk wanita dewasa, al.seks sekunder. Efeknya langsung pada pembentukan kontur

tubuh dan perkembangan vagina, uterus dan tuba fallopi. Bersama hormon lain

merangsang pertumbuhan duktuli, stroma dan akumulasi lemak kelenjar mammae.

Estrogen berperan pada pembentukan kontur tubuh, skelet dan tulang panjang

pada masa pubertas dan diakhiri dengan fusi epifisis, pertumbuhan rambut aksila,

pubis, pigmentasi regio genitalia, dan pigmentasi areola mammae pada masa

kehamilan trimester pertama. Perkembangan seksual wanita terutama dipengaruhi

estrogen, sedangkan androgen perannya lebih kecil. Testosteron dan androstenedion

ditemukan di vena ovarium, berperan pada perubahan masa pubertas anak

perempuan, al. dalam hal percepatan pertumbuhan, pertumbuhan rambut aksila dan

pubis menjadi sempurna, timbulnya akne akibat pertumbuhan dan sekresi kelenjar

sebasea.

Pada anak laki-laki, defisiensi estrogen tidak mempengaruhi usia pubertas,

tetapi kecepatan pertumbuhannya berkurang, maturasi skelet dan penutupan epifisis

lambat, sedangkan pertumbuhan linier terus berlangsung menjadi pria dewasa. Pada

pria, defisiensi estrogen juga menyebabkan hipergonadotropisme, makroorkhidisme

dan peningkatan jumlah testosteron. Beberapa individu mungkin mengalami

gangguan metabolisme lipid, karbohidrat dan fertilitas.

REGULASI NONENDOKRIN SIKLUS MENSTRUASI / HAID. Siklus haid

wanita diatur oleh sistim neuroendokrin hipotalamus-hipofisis-ovarium. Suatu osila-

tor neuronal di hipotalamus secara periodik akan menginduksi pengeluaran

gonadotropin-releasing hormone (GnRH, hormon pemicu gonadotropin) ke

pembuluh portal hipotalamus-hipofisis yang akan merangsang gonadotrop dan

mensekresikan luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) dari

hipofisis anterior. Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan pematangan

folikel graaf ovarium, dan juga produksi estrogen dan progesteron. Bila kedua

Page 5: Referat Hormon

hormon terakhir ini kadarnya meningkat, akan menghambat sekresi hormon

hipotalamus dan hipofisis (reaksi umpan batik negatif).

Karena sekresi GnRH berlangsung secara intermiten, maka sekresi LH dan

FSH juga bersifat pulsatif, sesuai dengan pulsasi sekresi GnRH yang diatur sistim

neuronal hipotalamus. Sekresi pulsatif ini penting untuk mempertahankan siklus haid

ovulatoar yang normal, karena pemberian infus GnRH terus menerus justru dapat

menyebabkan sekresi LH dan FSH terhenti, produksi estradiol dan progesteron

menurun hingga timbul amenorea. Secara neuroanatomi, penggerak (generator)

neuronal yang mengatur sekresi pulsatif ini berada di nukleus arkuata hipotalamus,

bagian otak yang paling banyak mengandung neuron GnRH. Aktivitas generator ini

tidak dipengaruhi oleh rangsang saraf aferen dari bagian otak lain. Jumlah seL di

hipotalamus yang mengandung GnRH relatif sedikit dan tidak menunjukkan adanya

GnRH net work. Hampir seluruh sel-sel GnRH tidak mempunyai reseptor estrogen

atau progesteron, tetapi dapat menerima rangsang dari sinaps neuron opioid,

katekolamin dan GABA yang kemudian dapat mempengaruhi reseptor steroid di

ovarium. Sebelum pubertas generator GnRH tersebut tidak berfungsi, tidak ada

sekresi gonadotropin sehingga tidak terjadi siklus haid. Belum diketahui bagaimana

mekanisme yang dapat menyebabkan mulai berfungsinya generator pada masa

pubertas.Adanya efek umpanbalik negatif steroid bersama dengan aktivitas intrinsik

generator GnRH di hipotalamus, menyebabkan meningkatnya pulsasi LH secara

relatif dengan amplitudo kecil pada fase folikuler, dar frekuensi pulsasi dengan

amplitudo yang tinggi berkurang pada fase luteal.

Pada wanita masa reproduksi, kadar puncak LH di pertengahan siklus

(midcycle) menyebabkar ruptur folikel dan ovulasi terjadi 1-2 hari kemudian, Folikel

ruptur ini akan menjadi korpus luteum yang di bawah pengaruh LH akan

memproduksi sejumlah besar progesteron dan estrogen pada fase luteal. Bila tidak

ada kehamilan beberapa hari kemudian korpus luteum tidak berfungsi, estrogen dan

progesteron akan sangat menurun, terjadilah perdarahan haid. Jadi fase luteal siklus

haid berlangsung sekitar 14 hari sesuai dengan masa hidup korpus luteum. Bila kadar

Page 6: Referat Hormon

steroid sangat menurun, generator bekerja sedemikian rupa hingga gonadotropin

mulai disekresikan lagi dan akan terjadi fase proliferasi sebagai awal siklus yang

baru.

Meningkatnya LH pada fase luteal akan mempengaruhi frekuensi dan

amplitido pulsasi sekresi LH,prrogesteron secara langsung menurunkar frekuensi

pulsasi aktivitas generator di hipotalamus dan frekuensi pulsasi sekresi LH juga

menurun. Hermon ini juga mempunyai efek langsung pada hipofisis untuk melawan

efek inhibisi estrogen dan karenanya jumlah sekresi LH akan meningkat.

Tindakan ovarektomi atau terhentinya fungsi ovarum pada masa

pascamenopause menyebabkan produksi FSH dan LH berlebihan dan diekskresi

melalui urin. Karenanya pengukuran kadar LH diurin atau plasma, secara klinis

berguna untuk manila fungsi hipofisis dan mengetahui efektivitas dosis terapi

estrogen replacement therapy (ERT), dimana umumnya kadar LH akan menurun.

Umumnya begitu ERT mulai diberikan, FSH menurun dan tidak akan kembali ke

kadar normal, akibat adanya produksi inhibin dari ovarium. Karenanya pengukuran

kadar FSH untuk memonitor efektivitas ERT secara klinis tidak berguna.

EFEK STEROID GONAD SECARA SIKLIK PADA SISTEM REPRODUKSI

Selama fase folikuler ovarium atau fase proliferasi endometrium, estrogen

akan mulai membentuk kembali endometrium dengan cara merangsang proliferasi

dan diferensiasi: terjadi berbagai mitosis, ketebalan lapisan endometrium bertambah

dan terjadi perubahan karakteristik. kelenjar dan pembuluh darah endometrium.

Proses ini dan kelanjutan efek estrogen dan progesteron diduga sebagian besar

diperantarai oleh peptide growth factors yang mengatur kerja steroid dan reseptornya

di endometrium. Di endometrium dan jaringan lain, `respons terhadap estrogen yang

penting adalah induksi reseptor progesteron, yang menyebabkan sel-sel dapat

memberikan respons terhadap hormon ini pada separuh fase kedua dari suatu siklus

haid (fase luteal atau fase sekretoris).

Estrogen menstimulasi proliferasi dan diferensiasi tuba, progesteron

menghambat proses ini. Kontraktilitas clot tuba meningkat karena pengaruh estrogen

Page 7: Referat Hormon

dan menurun oleh progesteron dan ini akan mempengaruhi waktu transit ovum ke

uterus. Jumlah dan komposisi cairan mukus serviks bertambah karena efek estrogen

dan akan mempermudah penetrasi sperma, sedangkan progesteron efeknya

berlawanan. Estrogen menyebabkan kontraksi miometrium secara ritmik dan

progesteron akan menurunkannya. Semua efek ini penting dalam membahas

mekanisme kerja kontrasepsi hormonal pada bab berikutnya.

EFEK METABOLIK. Pada organ nonendokrin (tulang, endotelium vaskular, hepar,

SSP, jantung) terdapat reseptor estrogen (ER), karenanya banyak efek metaboliknya

terjadi secara langsung pada reseptor yang bersangkutan.

Efek estrogen pada massa tulang menguntungkan, karena mengurangi proses

resorpsi kalsium tulang. Tulang secara terus-menerus mengalami remodeling, karena

adanya osteoklas yang menyebabkan resorpsi dan osteoblas yang membentuk tulang.

Pada usia 18-40 tahunan, perribentukan dan resorpsi tulang berlangsung seimbang

sehingga total bone mass dapat dipertahankan, sesudah usia tersebut proses resorpsi

terjadi lebih cepat.

Osteoklas dan osteoblas mempunyai reseptor estrogen (ERs), androgen (ARs)

dan progesteron (PRs). Hormon ini menginduksi apoptosis osteoklas dan

mengantagonis efek osteoklastogenik dan pro-osteoklastik hormon paratiroid dan

interleukin-6, juga merangsang produksi leptin dari jaringan adiposa. Efek utama

estrogen al. menurunkan jumlah dan aktivitas osteoklas, menyebabkan pertumbuhan

tulang dan penutupan epifisis pada wanita dan pria. Pria dengan defek ER akan

mengalami osteoporosis, epifisis tidak menutup, turnover tulang meningkat; hasil

observasi menunjukkan bahwa osteoporosis idiopatik pria berhubungan dengan

kurangnya ekspresi ER-a pada osteoklas dan osteoblas.

Kecuali menstimulasi sintesis enzim dan faktor pertumbuhan (growth factor)

yang penting untuk pertumbuhan uterus dan kelenjar mammae serta diferensiasinya,

hormon ini juga mempengaruhi produksi dan aktivitas berbagai protein tubuh.

Misalnya, meningkatkan kadar transkortin (CBG),- globulin pengikat tiroksin

(thyroxine-binding globulin, TBG), globulin pengikat hormon kelamin (sex hormone-

Page 8: Referat Hormon

binding globulin, SHBG), transferin, substrat renin, dan fibrinogen. Keadaan ini dapat

meningkatkan kadar plasma tiroksin, estrogen, testosteron, Fe, Cu dan substansi

lainnya.

Estrogen meningkatkan trigliserid dan menurunkan kolestrerol total plasma

meski ringan, yang lebih penting adalah meningkatkan HDL dan menurunkan LDL

dan lipoprotein (a) [Lp(a)]. Adanya efek yang menguntungkan dalam rasio HDL/

LDL ini, dimanfaatkan pada estrogen replacement therapy (ERT) untuk wanita

pascamenopause. Diduga efek ini merupakan efek langsung pada hepar karena di

hepar terdapat ER, tetapi mungkin juga ada mekanisme lain. Estrogen menyebabkan

sekresi kolesterol ke empedu bertambah dan sekresi asarn empedu berkurang,

sehingga terjadi peningkatan saturasi kolesterol di empedu. Hal ini memungkinkan

timbulnya batu empedu pada beberapa wanita yang menggunakan estrogen.

Pengaruh estrogen saja terhadap kadar glukosa dan insulin puasa tidak

mempunyai makna klinis. Dahulu akseptor kontrasepsi oral dengan dosis estrogen

dan progestin lebih tinggi dari yang sekarang ada, dapat mengalami gangguan tes

toleransi glukosa, tetapi belum jelas apakah ini akibat komponen estrogen atau

progestinnya.

Estrogen sedikit meningkatkan faktor koaguIasi VII dan A-II, menurunkan

faktor antikoagulasi protein C, protein S dan antitrombin III. Sistim fibrinolitik juga

dipengaruhi. Beberapa studi pada wanita pengguna estrogen saja atau bersama

progestin membuktikan kadar plasminogen meningkat dan daya gumpal trombosit

menurun.

Penggunaan estrogen jangka panjang dihubungkan dengan berkurangnya

renin plasma, angiotensin converting enzyme, endotelium-I dan ekspresi reseptor

angiotensin-I. Pada Binding pembuluh darah dapat meningkatkan produksi NO yang

terjadi dalam beberapa menit, dan induksi inducible nitric oxide synthase (iNos) dan

produksi prostasiklin yang lebih lambat. Semua perubahan ini menyebabkan efek

vasodilatasi Estrogen juga menginduksi pertumbuhan sel endotel dan menghambat

proliferasi sel otot polos vaskular.

Page 9: Referat Hormon

2.3. RESEPTOR DAN MEKANISME KERJA

Estrogen mempunyai 2 jenis reseptor, ER dan ERp yang berasal dari gen

berbeda dan berada di inti sel. ER terdapat banyak di saluran reproduksi wanita al.

uterus, vagina, ovarium dan juga di kelenjar mammae, hipotalamus, sel-sel endotel,

dan otot polos vaskular. ERp letaknya menyebar, terbanyak di prostat dan ovarium

dan dalam jumlah lebih sedikit di paru, otak, dan pembuluh darah. Fungsi biologik

reseptor ini nampaknya berlainan, misal: ER dan ER mengikat 17- estradiol

dengan kekuatan yang sama sekitar 0.3 nM, sedangkan fitoestrogen genistein terikat

ER dengan afinitas 5 kali lebih tinggi dari ikatannya pada ER.

Kedua ER merupakan ligand-activated transcription factors yang dapat

meningkatkan atau menurunkan sintesis mRNA dari gen target. Setelah masuk sel

melalui difusi pasif membran plasma, hormon akan terikat ER di inti sel. ER yang

semula merupakan monomer akan mengalami perubahan konformasi, terjadi

dimerisasi sehingga afinitas dan kecepatan pengikatannya Pada DNA meningkat. ER

akan terikat estrogen response elements (EREs) di gen target.

FARMAKOKINETIK

Berbagai jenis estrogen dapat diberikan oral, parenteral, transdermal ataupun

topikal. Karena sifat lipofiliknya absorpsi per oral baik. Ester estradiol dapat

diberikan IM, bervariasi mulai dari beberapa hari sekali sampai satu bulan sekali.

Pemberian transdermal (transdermal patch) yang diganti setiap 1-2 kali seminggu

umumnya berisi estradiol yang absorpsinya terjadi secara kontinu melalui kulit.

Umumnya etinilestradiol, conjugated estrogen, ester estron, dietilstilbestrol,

diberikan oral. Estradiol oral, absorpsi cepat dan lengkap, mengalami metabolisme

lintas-pertama di hepar yang ekstensif, substitusi etinil pada atom C17 dapat

menghambat proses tersebut. Preparat oral lain, conjugated equine estrogen (ester

sulfat dari estron), equilin, senyawa alami lain dihidrolisis oleh enzim di intestin

bagian bawah hingga gugus sulfat terlepas dan estrogen diabsorpsi di intestin. Karena

adanya perbedaan dalam metabolisme menyebabkan perbedaan potensi

estrogeniknya, misalnya, etinilestradiol lebih paten dari conjugated estrogen.

Page 10: Referat Hormon

Beberapa jenis bahan makanan dan produk asal tanarnan, misalnya kacang kedelai

yang mengandung flavanoid genistein, dan kumestan diduga mempunyai efek

estrogenik. tetapi hal ini masih membutuhkan pembuktian klinik

Transdermal estradiol patch. Penglepasan hormon berlangsung lambat,

kontinu, didistribusi sistemik, kadar dalam darah lebih konstant daripada per oral.

Cara pemberian ini juga tidak menyebabkan kadar tinggi dalam darah yang dapat

mencapai sirkulasi portal, mungkin inilah yang menyebabkan efeknya pada profil

lipid berbeda.

Absorpsi estradiol valerat atau estradiol sipionat setelah pemberian dosis

tunggal IM, berjalan lambat sampai beberapa minggu, karenanya pemberiannya 1-4

minggu sekali. Di dalam darah umumnya estrogen alami terikat globulin pengikat

hormon kelamin steroid (sex steroid-binding globulin, SSBG) dan sedikit terikat

albumin. Sebaliknya etinilestradiol terikat albumin dan tidak terikat SSBG. Karena

ukuran molekul dan sifat lipofiliknya, estrogen yang bebas akan mudah keluar dari

plasma dan akan didistribusi secara ekstensif ke kompartemen jaringan. Jenis hormon

ini mengalami metabolisms cepat dan ekstensif, mass parch plasma hanya beberapa

menit.

2.5. INDIKASI

Sebagai kontrasepsi, Sebagai HRT (hormone replacement therapy) pada

wanita pascamenopause.. Tidak semua wanita pascamenopause membutuhkan

ERT/HRT. Berkurangnya sekresi estrogen dari ovarium berlangsung lambat dan

bergradasi yang berlangsung kontinu sampai beberapa tahun setelah haid berhenti.

Umumnya hal ini terjadi pada menopause primer (akibat usia lanjut), tetapi bila

menopause terjadi akibat oovorektomi (menopause sekunder) make menurunnya

estrogen terjadi tiba-tiba. Menopause menyebabkan gejala seperti rasa panas dimuka

(gejala vasomotor, hot flushes), insomnia bahkan mungkin gelisah. Bila gejala hebat

hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, dapat diberi ERT. Penggunaan ERT dari

awal menopause memang dapat mencegah gejala yang lebih series a.l gangguan

kalsifikasi tulang, osteoporosis yang berisiko terjadinya fraktur meski hanya dengan

Page 11: Referat Hormon

trauma ringan. Tetapi penggunaan estrogen jangka lama (> 5 tahun) berisiko

timbulnya proliferasi endometrium beriebihan dan mungkin kanker endometrium.

Karenanya diberikan bersama progesteron atau progestin untuk mencegah proliferasi

berlebihan pada mereka yang masih mempunyai uterus. Perlu diingat penggunaan

ERT + progestin jangka waktu lebih dari 4-5 tahun dapat berisiko timbulnya kanker

mammae.

Defisiensi estrogen akibat defisiensi fungsi hipofisis, hipotalamus, dan gonad,

yang bukan disebabkan menopause, seperti pada sindroma Turner, akibat disgenesia

ovarium dan dwarfism, akan menyebabkan gangguan pertumbuhan genital, kelenjar

mammae, rambut pubis, dan aksila.

2.6. SEDIAAN DAN DOSIS

Estriol, tablet 1 dan 2 mg, masa kerja singkat karena ikatannya pada sel target

singkat, afinitas terhadap protein plasma rendah, cepat dieliminasi dari tubuh, dosis 2-

4 tablet sehari; Estradiol valerat tab 2 mg, dosis 1 tab sehari; 17- estradiol patch 100

µg/hari; Etinilestradiol tab 50 µg, mesa kerja lebih panjang, dosis 1/2 -1 tablet ,sehari,

Estropipat (Na-estron sulfat) 0,625 mg, dosis 1 a 2 tab sehari. Semua ini digunakan

pada defisiensi estrogen, osteoporosis pascamenopause.

2.7. EFEK SAMPING

Reaksi yangs timbul, a.l. gangguan siklus haid, meal atau bahkan muntah, rasa

kembung, edema, beret badan bertambah. Yang lebih sering pusing, migren, kloasma

terutama pada kulit muka, peningkatan tekanan darah, trombosis, proliferasi

endometrium atau varises. Estrogen dapat meningkatkan kadar globulin pengikat

tiroid (thyroid binding globulin). Pasien dengan fungsi tiroid normal dapat

mengkompensasi keadaan ini dengan membentuk lebih banyak hormon tiroid hingga

kadar T3 dan T4 serum normal. Tetapi pasien dengan thyroid hormone replacement

therapy bila menggunakan estrogen akan membutuhkan dosis tiroid lebih tinggi.

Kadar tiroid bebas pada pasien ini harus dimonitor agar kadarnya berada dalam

kisaran yang normal.

Page 12: Referat Hormon

Penggunaan estrogen atau estrogen + progestin pernah dihubungkan dengan

meningkatnya risiko kejadian infark miokard dan stroke, trombosis vena dan emboli

pare. Bila timbul gejala atau ada suspek penvakit tersebut penggunaanya harus segera

dihentikan.Pada pasien yang pemah hipertrigliseridemia sehingga pankreatitis.

2.8. KONTRAINDIKASI

Wanita hamil atau menyusui, gangguan fungsi hepar, riwayat trombosis atau

emboli, hipertensi, penyakit jantung, perdarahan vagina yang belum jelas

penyebabnya, adenoma mamma atau adanya tumor pads alai reproduksi.

2.9. INTERAKSI

Estradiol sebagian dimetabolisme oleh isozim CYP3A4. Penggunaan bersama

obat yang dapat merangsang isozim tersebut, misal fenobarbital, karbamazepin,

rifampisin dapat mempercepat metabolisme sehingga dapat menurunkan efek

tarapinya atau mempengaruhi profil siklus haid yang normal. Inhibitor isozim 3A4,

seperti eritromisin, klaritromisin, ketokonazol, itrakonazol dan jus anggur (grapefruit

juice) dapat meningkatkan kadar estrogen darah dan menyebabkan timbulnya efek

samping.

3. ANTIESTROGEN DAN SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR

MODULATOR (SERM)

ANTI ESTROGEN

3.1. KLOMIFEN

Klomifen, suatu trifeniletilen derivat 7-alkilamide estradiol, bersifat

antagonis murni estrogen pada semua jaringan. Pada jaringan klomifen terikat pada

ligand-binding pocket dari ER dan ER ,akan menghambat aktivitas P-glikoprotein,

gene expression of aromatase, lGF-1 dan insulin receptor substrate-1. Pada ER

klomifen meningkatkan degradasi proteolitik intraseluler sedangkan pads ERR

berefek protektif terhadap degradasi.

Dari beberapa penelitian telah terbukti bahwa klomifen dapat meningkatkan

amplitudo sekresi LH dan FSH tanpa mempengaruhi frekuensi sekresinya yang

umumnya bersifat pulsatif. Ini menandakan bahwa klomifen bekerja di hipofisis

Page 13: Referat Hormon

anterior untuk menghambat umpan-balik negatif estrogen terhadap sekresi

gonadotropin dan menambah pulsasi sekresi GnRH dari hipotalamus sehingga dapat

merangsang ovulasi. Karenanya preparat ini diindikasikan untuk infertilitas wanita

akibat siklus haid anovulatoar, tetapi dengan syarat tidak mempunyai kelainan

organik pada sumbu hipotalamus hipofisis-ovariumnya. Pada pria pernah digunakan

juga untuk merangsang gonadotropin dan menambah spermatogenesis, Jadi klomifen

mempunyai efek endokrinologik positif tetapi bukti bahwa obat ini dapat

meningkatkan fertlitas pria oligoastenospermia idiopatik masih kurang.

Pemberian klomifen sitrat oral akan segera diabsorpsi di saluran cerna,

metabolismenya di hepar. Eliminasi terutama melalui feces dan sedikit melalui urin.

Masa paruhnya panjang, sekitar 5-7 hari karena ikatannya dengan protein plasma,

adanya siklus enterohepatik dan akumulasinya di jaringan lemak.

Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 x 50 mg, dimulai pada hari ke-5

perdarahan haid selama 5-7 hari.

Efek samping yang sering timbul pads penggunaan jangka panjang al.

vasomotor-flushes, kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan

penglihatan. Sakit kepala juga pernah dilaporkan. Semua efek samping akan

menghilang bila obat dihentikan. Pada pria pernah dilaporkan, gangguan tubuli

semiferus, mual, sakit kepala, gangguan penglihatan; timbulnya piospermia dan

perubahan rasio E2/T (estradiol/testosteron) juga pernah dilaporkan.Klomifen

dikontraindikasikan pada wanita hamil.

SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATOR (SERM)

Dengan kemajuan di bidang teknologi genetik telah memungkinkan

pengembangan obat yang kerjanya unik, di satu organ sebagai agonis dan di organ

lain antagonis estrogen (bersifat tissue-selective). Golongan ini dikenal sebagai

selective estrogen receptor modulator (SERM). Sintesis senyawa ini bertujuan untuk

mendapatkan efek estrogenik yang menguntungkan (misal padatulang, otak, hepar

selama penggunaannya sebagai terapi sulih hormon pada wanita pascamenopause)

tanpa efek yang merugikan di jaringan lain seperti kelenjar mammae, endometrium

Page 14: Referat Hormon

atau efek proliferasi seinya minimal. Ada 2 generasi SERM yang penggunaannya

telah disetujui FDA, yakni generasi-1: tamoksifen, toremifen; dan generasi-2:

raloksifen.

3.2. TAMOKSIFEN

Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti stilben

seperti dietilstilbestrol. Tamoksifen berefek anti-estrogenik di kelenjar mammae dan

agonis estrogen di tulang dan endometrium. Pada wanita premenopause yang sehat

dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek hambatan

estrogen terhadap prolaktin di hipofisis, dibandingkan plasebo, preparat ini dapat

mengurangi bone turover dan bone loss, Pada wanita dengan siklus anovulatoar,

dapat meningkatkan LH plasma. Di klinik digunakan sebagai terapi ajuvan kanker

mammae stadium awal atau lanjut. Response rates sekitar 50% pada kasus dengan

ER positif dan 70% pada kasus dengan ER dan PR positif.

Efek samping: hot-flushes, mual, trombosis pernah dilaporkan; karena berefek

agonis estrogen di endometrium penggunaan jangka panjang tamoksifen dapat

meningkatkan risiko kanker endometrium.

3.3. RALOKSIFEN

Raloksifen merupakan hormon nonsteroid, bekerja pada ER- dan ER-,

sebagai agonist & antagonis. Variasi efek ini diduga karena adanya variasi reseptor

estrogen dan jumlahnya berbeda di jaringan yang berbeda, misal ER- lebih banyak

dari pada ER- di tulang, prostat, hipokampus. Bersifat agonist estrogen di tulang,

lipid darah, endotel vaskular, diduga karena mempunyai inti benzotiofen. Bersifat

antagonis estrogen di jaringan uterus dan kelenjar mammae karena adanya rantai

samping.

penggunaan raloksifen dianjurkan sebagai prevensi osteoporosis pada wanita

pascamenopause dengan dosis 60 mg sehari. Efek samping yang pernah dilaporkan

al. gangguan saluran cerna, gangguan sistem muskuloskeletal, reaksi kulit, gangguan

kardiovaskular, susunan saraf dan trombosis. Preparat ini tidak boleh diberikan pada

kehamilan, trombosis, emboli pare, hipersensitivitas, trombosis vena retina.

Page 15: Referat Hormon

4. PROGESTERON

Progesteron merupakan hormon steroid kelamin alamiah yang diproduksi di

tempat yang sarna dengan. estrogen. Derivat sintetiknya, golongan progestin,

merupakan hasil modifikasi struktur testosterone tanpa atom C19 atau derivat 19-

nortestosteron. Gambar 29-4 memperlihatkan struktur kimia Derbagai preparat

progesteron dan derivatnya, yang banyak digunakan dan dibedakan sbb: golongan

pregnan, terdiri atas progesteron, megestrol asetat dan medroksiprogesteron asetat

(MPA); golongan. estran, terdiri atas 19-nortestosteron, noretindron, etinodiol

diasetat; golongan gonan, terdiri atas norgestrel, desogestrel, norgestimat.

4.1. SINTESIS DAN SEKRESI

Progesteron disekresi oleh ovarium terutama dari korpus luteum selama fase

pertengahan kedua siklus menstruasi. Sebenarnya sekresi dimulai tepat sebelum

ovulasi,. Kecuali di ovarium, hormon ini juga disintesis di testis, korteks adrenal dan

plasenta. Kecepatan sekresinya mulai dari beberapa mg sehari selama fase folikuler

dan meningkat sampai 10-20 mg pada fase luteal, mencapai beberapa ratus mg pada

masa akhir kehamilan. Pada pria, kecepatan sekresinya sekitar 1-5 mg sehari, sesuai

dengan fase folikuler siklus wanita.

Bila ada fertilisasi ovum, sekitar 7 hari kemudian terjadi implantasi diikuti

pembentukan trofoblast yang akan mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG)

ke sirkulasi maternal untuk mempertahankan kehidupan korpus luteum. Kadar hCG

di urin, beberapa hari sebelum haid berikutnya akan terus meningkat secara progresif

sampai sekitar 5 minggu berikutnya kemudian menurun selama kehamilan. Pada

bulan ke 2-3 kehamilan, placenta yang terus berkembang, mulai mensekresikan

estrogen dan progesteron bersamaan dengan yang berasal dari adrenal fetus, mulai

saat tersebut korpus luteum tidak diperlukan lagi. Estrogen dan progesteron akan

terus disekresikan sampai kehamilan aterm.

4.2. FISIOLOGI DAN KHASIAT FARMAKOLOGI

SALURAN REPRODUKSL Progesteron pada fase luteal akan mengendalikan efek

proliferasi estrogen pads endometrium dan terjadi fase Sekretorik Terjadinya

Page 16: Referat Hormon

penurunan hormon ini secara tiba-tiba pada akhir siklus haid, merupakan penyebab

utama keluamya perdarahan haid. Pada keadaan normal efek estrogen akan

mendahului dan menyertai progesteron dalam hal efeknya pada endometrium dan hal

ini penting untuk timbulnya siklus haid yang normal.

Hormon ini menyebabkan sekret kelenjar endoserviks lebih kental dan lebih

sedikit, hal ini dapat mempersulit penetrasi sperma. Kecuali itu pematangan epitel

vagina akan berubah menjadi, seperti pada kehamilan, dan keadaan ini dapat di-

ketahui dengan pemeriksaan sitologi hapus vagina. Progesteron berperan penting

untuk mempertahankan kehamilan, akan menekan terjadinya perdarahan haid dan

kontraksi uterus. Karenanya preparat progestin digunakan untuk threatened abortion,

meski sebenarnya kegunaan terapi ini masih diragukan karena pada abortus spontan

jarang ditemukan kadar progesteron yang rendah.

KELENJAR MAMMAE. Selama masa kehamilan dan fase luteal siklus haid,

progesteron dan estrogen menyebabkan proliferasi asini kelenjar mammae. Pada

akhir masa kehamilan asini kelenjar terisi sekret dan vaskularisasi bertambah,

sesudah partus dimana estrogen dan progesteron sangat menurun, baru akan terjadi

laktasi.

SUSUNAN SARAF PUSAT. Suhu tubuh wanita selama suatu siklus haid akan

meningkat 1°F( 0.560C) pads pertengahan siklus (midcycle), hal ini dihubungkan

dengan waktu di mana terjadi ovulasi. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh efek

progesteron dan berlangsung sampai terjadi perdarahan haid. Mekanisme timbulnya

perubahan suhu ini beium diketahui jelas tetapi mungkin terjadi perubahan pada pusat

pengatur suhu di hipotalamus. Progesteron dapat menimbulkan rasa kantuk, mungkin

akibat efek depresan dan hipnosis pada SSP. Karenanya dapat dianjurkan

penggunaannya pada malam hari sebelum tidur yang pada beberapa wanita dapat

membantu mudah tertidur.

EFEK METABOLIK. Progesteron dapat meningkatkan insulin basal atau setelah

makan karbohidrat, tetapi tidak menyebabkan perubahan toleransi glukosa, kecuali

penggunaan jangka panjang progestin yang poten (norgestrel). Hormon ini dapat

Page 17: Referat Hormon

merangsang aktivitas enzim lipoprotein lipase dan nampaknya menambah deposit

lemak. Progesteron dan analognya (MPA) dapat menyebabkan .peningkatan LDL dan

penurunan HDL (sedang) atau tidak ada perubahan. Progesteron juga mungkin dapat

mengurangi efek aldosteron pada reabsorpsi Na ditubuli renalis dan menyebabkan

peningkatan sekresi mineralokortikoid korteks adrenal.

4.3. MEKANISME KERJA

Di dalam gen progesteron hanya mempunyai reseptor tunggal (PR) yang

memproduksi dua isoform, PR-A dan PR-B. Kedua isoform PR ini mempunyai

ligand-binding domain yang identik, tidak berbeda seperti yang dimiliki isoform ER.

Pada keadaan tanpa ligand, PR berada di inti dalam bentuk monomerik terikat inaktif

dengan heat-shock proteins (HSP-90, HSP-70 dan p59), apabila telah terikat

progesteron HSP terlepas (berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan

kemudian membentuk dimer (homo- dan heterodimer) yang terikat dengan

selektivitas tinggi pada progesterone response elements (PREs) pada gen target.

Proses transkripsi oleh PR teriadi melalui recruitment beberapa ko-aktivator.

Kompleks reseptorkoaktivator ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa protein

spesifik yang mempunyai aktivitas asetilasi histon. Asetilase histon menyebabkan

remodeling kromatin dan menambah protein transkripsi al. RNA polimerase II ke

promotor target. Antagonis progesteron juga akan menyebabkan dimensasi reseptor

dan pengikatan dengan DNA, tetapi konformasi antagonist-bound PR lain dengan

agonist-bound PR.

4.4. FARMAKOKINETIK

Progesteron oral akan cepat mengalami metabolisme lintas pertama di hepar,

bioavailabilitas oralnya rendah dan lebih banyak digunakan IM (dalam larutan

minyak) atau suppositoria vaginal atau diberikan bersama alat kontrasepsi dalam

rahim atau intrauterine devices (AKDR / WD). Kecuali itu dibuat analog 17-

Page 18: Referat Hormon

hidroksi progesteron seperti misal medroksi progesteron asetat (MPA) dan 19-

norsteroid untuk digunakan oral. Progesteron micronized mengandung partikel kecil

(<10 µm) dalam larutan minyak dikemas dalam kapsul gelatin. Meski bioavailabilitas

absolut preparat ini rendah, kadar plasma yang efektif dapat dicapai.

Derivat progestin, MPA dan megestrol asetat dapat diberikan oral, karena

metabolisme hepar lebih sedikit dari progesteron alami, masa kerja lebih panjang, 7-

24 jam karenanya cukup diberikan 1 x sehari. Hidroksiprogesteron kaproat dan MPA

diberikan IM. Ekskresi semua sediaan melalui urin.

4.5. INDIKASI

Kontrasepsi, wanita pascamenopause, kombinasi dengan estrogen, abortus

iminens/ancaman abortus; ancaman lahir prematur; abortus habitualis; kanker

endometrium; perdarahan fungsional endometrium.

Derivat progestin telah digunakan untuk terapi paliatif karsinoma

endometrium yang telah bermetastasis, megestrol asetat sebagai terapi lini kedua

untuk karsinoma mammae.

4.6. PREPARAT

Untuk kontrasepsi hormonal tablet noretisteron 5 mg. MPA 5 mg, allilestrenol

5 mg.

5. ANTIPROGESTIN

Antiprogestin baru dikenal sekitar tahun 1981- an, yang sebelumnya dikenal

sebagai antagonis glukokortikold/RU486. Preparat ini beredar di beberapa negara

dengan indikasi terminasi kehamilan dan pada tahun 2000 FDA menyetujui

penggunaanya di USA.

MIFEPRISTON. merupakan antagonis kompetitif progestin pada PR-A dan PR-B.

Pada pernberian oral cukup aktif dan bioavailabilitasnya tinggi dengan masa paruh

20-40 jam. Metabolisme terutama di hepar, ekskresi terutama melalui feses. Indikasi.

FDA telah menyetujui penggunaan mifepriston bersama misoprostol untuk terminasi

kehamilan dini (< 49 hari dihitung dari awal haid yang terakhir) pada hamil ektopik,

abortus inkomplit atau perdarahan yang hebat, atau tindakan abortus dengan alasan

Page 19: Referat Hormon

medis. Hanya dianjurkar digunakan oleh dokter ahli kebidanan. Efek samping yang

berbahaya, meski jarang, perdarahan vaginal dapat berlangsung sampai. 8-17 hari

terkadang membutuhkan transfusi darah. Yang lebih sering: rasa sakit diabdomen,

kramp uterus, mual, muntah dan diare.

6. KONTRASEPSI HORMONAL

Kontrasepsi adalah tindakan untuk mencegah konsepsi atau mencegah

kehamilan. Dikenal berbagai cara yang dapat mencegah konsepsi, al. penggunaan

kondom pada pria atau alat kontrasepsi dalarn rahim (AKDR. IUD= intra uterine

devices); tindakan operasi sterilisasi (tubektomi wanita atau vasektomi pria), atau

penggunaan kontrasepsi hormonal. Cara terakhir inilah yang akan dibahas di bawah

ini.

6.1. JENIS KONTRASEPS1 HORMONAL

Sampai sekarang baru dikenal kontrasepsi hormonal (KH) wanita. Untuk pria

belum ada yang dapat diterima oleh pria. Dalam hal KH, kecuali harus efektif dan

relatif aman, juga harus mudah digunakan don diterlma balk oleh pria maupun

wanita.

Dikenal 3 cara pemberian KH wanita :

a. Oral. Preparat kombinasi, berisi derivat estrogen dan progestin; yang hanya berisi

progestin (linestrenol 0,5 mg), minipil. Tabel 29-2 menunjukkan pil KH oral yang

ada di Indonesia.

b. Suntikan. DIVIPA (Depo-medroksiprogesteron asetat) berisi MPA 150 mg

diberikan 12 minggu sekali; Cyclofem (MPA 50 mg & estradid sipionat 10 mg)

disuntikan setiap 30 hari

c. Implant subkutan. Satu implant nonbiodegradable yang berisi 68 mg etonogestrel

(3-ketodesogestrei), untuk selama 3 tahun (Implanon); dan 6 implant yang total

berisi 6 x 36 mg levonorgestrel, digunakan selama 5 tahun (Norplant).

Tabel BEBERAPA KONTRASEPSI ORAL YANG ADA DI INDONESIA

Page 20: Referat Hormon

Derivat estrogen progestin

tipe kombinasi 0.04 mg EE* 0.025 mg desogestrel

0.03 mg EE 0.150 mg desogestrel

0.02 mg EE 0.150 mg desogestrel

0.03 mg EE 0.075 mg gestoden

0.05 mg EE 2.5 mg linestrenol

0.03 mg EE 0.150 mg levonongestrel

0.05 mg EE 1.0 mg linestrenol

minipill 0.5mg linestrenol

*EE = etinilestradiol

6.2. MEKANISME KERJA

Ada beberapa mekanisme kontrasepsi preparat hormonal ini, a.l. dengan

penggunaan estrogen dan progestin terns menerus terjadi penghambatan sekresi

GnRH dan gonadotropin sedemikian rupa hingga tidak terjadi perkembangan folikel

dan tidak terjadi ovulasi; progestin akan menyebabkan bertambah kentalnya mukus

serviks sehingga penetrasi sperms terhambat; terjadi gangguan keseimbangan

hormonal dan hambatan progestreron, menyebabkan hambatan nidasi; gangguan per-

gerakan tuba.

CARA PENGGUNAAN. KH oral, balk kombinasi maupun minipill, harus diminum

setiap hari pada waktu yang sama, mulai haid pertama perdarahan haid sampai habis

satu blister, yang terdiri dari 28 tablet, 22 tablet aktif (berisi hormon) dan 6 tablet

placebo. Setelah habis 1 blister segera mulai dengan blister bare. KH suntikan

diberikan hari ke 5 perdarahan haid. KH implantasi, diimplantasikan pads had ke 5

perdarahan haid; bila sebelumnya menggunakan pil oral, langsung dipasang sesudah

pil oral dihentikan.

6.3. EFEK SAMPING

Efek samping komponen KH paling sering adalah gangguan haid, mual mungkin

timbul pads awal penggunaan, peningkatan tekanan darah, rasa sakit di kelenjar

mammae gangguan toleransi glukosa padadiabetes, tromboemboli. Komponen

Page 21: Referat Hormon

progestin dapat menyebabkan sakit kepala. Gangguan kardiovaskular umumnya lebih

sering terjadi pada wanita usia lebih dari 35 tahun, perokok atau mempunyai faktor

risiko, misal obesitas, diabetes yang terapinya kurang baik atau hipertensi.

6.4. KONTRAINDIKASI

Kehamilan, wanita usia > 40 tahun, trombosis atau emboli, penyakit

kardiovaskular dan serebrovaskular, hipertensi, gangguan fungsi hepar, ikterus

kolestatik, hiperplasia endometrium, porfiria, hiperlipoproteinemia, suspek/sudah

ada tumor estrogen-dependent, perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnya,

varises, sering menderita migren.

6.5. INTERAKSI OBAT

Bila KH digunakan bersama antikonvulsan, barbiturat, rifampisin, tetrasiklin,

activated charcoal, dapat terjadi perdarahan atau kegagalan kontrasepsi. Pada

diabetes mellitus, KH oral dapat menurunkan test toleransi glukosa, dan

meningkatkan kebutuhan insulin atau antidiabetik oral.

ANDROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANABOLIK STEROID

1 . A N D R O G E N

1.1. KIMIA DAN BIOSINTESIS

Androgen ialah hormon steroid yang rumus kimianya berciri 19 atom C

dengan inti steroid. Androgen dan proandrogen disintesis oleh testis, ovarium dan

Page 22: Referat Hormon

korteks adrenal laki-laki dan perempuan. Testosteron merupakan androgen utama yang

disekresi oleh testis pada pria testosteron juga androgen utama pada wanita. Pada

androgen androstenedion dan dehidroepiandrosteron bersifat androgen lemah yang

diubah di perifer menjadi testosteron.

Bahan dasar biosintesis testosteron ialah kolesterol. Bila terjadi gangguan

produksi testosterone dalam testis, maka testosteron yang dihasilkan dari konversi

proandrogen korteks adrenal tidak cukup untuk mempertahankan fungsi reproduksi

laki-laki. Kadar testosteron dalam plasma relatif tinggi pada 3 masa kehidupan laki-

laki, yaitu pada embrio ketika sedang terjadi diferensiasi fenotip, pada neonatus dan

pada dewasa. Mulai usia 6 bulan sampai sebelum pubertas kadamya < 50 ng/dL.

Pada saat pubertas, oleh sebab yang belum diketahui, gonadotropin diproduksi oleh

hipofisis dalam jumlah yang cukup besar sehingga merangsang produksi testosteron

dalam testis. Sekresi gonadotropin terjadi secara pulsatif,produksi testosterone pada

laki-laki dewasa normal ialah 2,5-10 mg sehari dan kadar plasma normal 500-

700 µg/dL. Kadar plasma testosteron memperlihatkan irama harian dengan kadar

tertinggi di pagi hari, maupun irama bulanan. Kadar testosteron dalam testis ± 100

kali kadar testosteron dalam sirkulasi sistemik. Kadar yang tinggi dalam testis ini

secara fisiologis diperlukan untuk spermatogenesis.

1.2. FAAL DAN FARMAKODINAMIK

Fungsi androgen tergantung dari periode kehidupan laki-laki. Pada masa

embrional (12-18 minggu) fungsinya ialah pembentukan fenotip lakil laki; pada masa

neonates (2 bulan) diduga fungsinya ialah organisasi dan penandaan susunan saraf

pusat dalam hat tingkah laku (behavior) dan fungsi seksual laki-laki; pada pubertas

fungsinya ialah mengubah anak laki-laki menjadi dewasa, baik dalam

pertumbuhan dan perkembangan tulang rangka dan otot maupun karakter seksnya.

Pada masa prapubertas, androgen dalam jumlah kecil yang disekresi oleh

testis dan korteks adrenal cukup untuk mencegah sekresi gonadotropin melalui

mekanisme umpan balik. Pada saat pubertas terjadi penurunan sensitivitas terhadap

mekanisme umpan balik sehingga gonadotropin disekresi dalam jumlah yang cukup

Page 23: Referat Hormon

dan terjadi pembesaran testis. Segera setelah itu penis dan skrotum tumbuh, begitu pula

rambut pubis sebagai ciri seks sekunder laki-laki. Bersamaan dengan itu fungsi

anabolik androgen merangsang pertumbuhan badan dengan penambahan tinggi badan,

perkembangan; otot rangka, dan tulang disertai pertambahan berat badan yang pesat.

Kulit bertambah tebal disertai profilerasi glandula sebasea. Pada individu tertentu hal

ini menimbulkan akne. Lemak subkutan berkurang, dan mulai tumbuh rambut di

ketiak, tubuh dan ekstremitas. Pertumbuhan laring dan pita menimbulkan suara

bernada rendah. Terjadi peningkatan eritropoitis sehingga hematokrit dan

hemoglobin pada laki-laki dewasa lebih tinggi daripada anak dan wanita.

Semua ini menghasilkan gambaran khas laki-laki. Pada akhirnya pertumbuhan

longitudinal tubuh berakhir dengan penutupan epifisis tulang panjang.

,Pada laki-laki, androgen diperlukan untuk mempertahankan fungsi testis,

vesikula seminalis, prostat, epididimis dan mempertahankan ciri kelamin sekunder

serta kemampuan seksual. Androgen juga dibutuhkan untuk spermatogenesis serta

pematangan sperma dalam epididimis. Proses ini sangat kompleks clan bagaimana peran

testosteron masih belum jelas.

Pada laki-laki dewasa sampai usia 50 tahun terjadi perubahan bertahap, yang

jelas adalah terjadinya penipisan rambut di pelipis dan puncak kepala. Dapat terjadi

pembesaran bertahap prostat jinak pada tiap pria yang disebabkan oleh konversi

testosteron menjadi DHT oleh enzim 5-reduktase II dalam sel prostat. Hal lain

yang dapat terjadi adalah tumbuhnya kanker prostat, Oleh karena itu terapi kanker

prostat yang bermetastasis adalah menurunkan kadar testosteron atau menghambat

kerjanya. Pada penuaan terjadi penurunan kadar plasma testosteron secara bertahap

dan lambat dan kadar SHBG meningkat sehingga kadar testosterone bebas

makin rendah. Sekresi FSH dan LH meningkat tetapi respons terhadap

gonadotropin tersebut menurun. Pada usia 80 tahun total konsentrasi

testosteron 80%, tetapi yang bebas hanya 20% dari kadar seat usia 20 tahun. Hal ini

dihubungkan dengan penurunan libido, energi, masse otot dan kekuatan, dan

kepadatan tulang. Perubahan yang sama terjadi pada penurunan mendadak kadar

Page 24: Referat Hormon

testosteron plasma pads umur muda misalnya karena orkiektomi atau trauma. Dapat

pula timbul vasomotor, flushing, dapat diatasi dengan pemberian terapi

testosteron.

Pada perempuan, androgen berfungsi merangsang pertumbuhan rambut pubis

dan mungkin menimbulkan libido. Pada masa menopause androgen merupakan

sumber estrogen terbesar. Androgen juga merupakan faktor eritropoetik lewat pe-

rangsangan pembentukan eritropoetin di dalam ginjal. Androgen dalam kombinasi

dengan estrogen kadang-kadang diberikan untuk terapi sulih hormon pada wanita

pascamenopause untuk mengurangi kejadian perdarahan bila hanya menggunakan

estrogen saja. Di samping itu, androgen ini juga akan memperbaiki libido. Untuk

osteoporosis, androgen tidak lagi dianjurkan kecuali bila disebabkan oleh

hipogonadisme. Saat ini obat yang digunakan untuk osteoporosis adalah bifosfonat.

Efek farmakodinamik androgen mirip efek fisiologisnya. Terhadap testis

androgen berefek langsung. Pemberian androgen mengakibatkan respons yang

bifasik. Dosis rendah mengakibatkan atrofi testis dan penurunan fungsi testis karena

menghambat sekresi gonadotropin, sehingga tidak diproduksi testosteron endogen.

Sementara kadarnya dalam testis tidak cukup untuk mempertahankan fungsi testis

sehingga spermatogenesis dihambat. Dosis besar tidak menyebabkan atrofi maupun

penurunan fungsi testis, karena kadar testosteron eksogen cukup besar untuk

menunjang kebutuhan. Besar kecilnya dosis,yang menghambat spermatogenesis

berbeda menurut species dan sediaan yang digunakan. Misalnya pemberian 25 mg

testosteron propionat setiap hari selama 6 minggu menyebabkan penurunan

spermatogenesis. Anabolik steroid juga dapat menyebabkan penurunan

spermatogenesis.

Efek anabolik pada pemberian androgen terlihat lebih jelas pada

hipogonadisme, pada perempuan dan anak laki-laki sebelum pubertas. Seperti

juga efek lainnya, pemberian androgen yang melebihi kebutuhan fisiologis tidak

akan menambah pertumbuhan otot melebihi pertumbuhan yang disebabkan oleh

kadar normal androgen pada laki-laki. Karena itu pemberian androgen pada

Page 25: Referat Hormon

olahragawan laki-laki dengan tujuan memperbesar pertumbuhan otot tidak rasional

karena lebih besar resiko daripada manfaatnya.

Pemberian androgen pada masa anak dan remaja merangsang penutupan

epifise tulang secara prematur sehingga menjadi pendek. Pemberian androgen pada

perempuan yang fungsi hormonalnya normal akan menimbulkan perubahan seperti

yang terlihat pada anak laki-laki masa pubertas. Perubahan ini disebut efek masku-

linisasi (virilisasi).

Karena testosteron dalam sirkulasi dapat diubah menjadi 5-et-

dihidrotestosteron dan estradiol, make efek androgen dapat tampak sebagai efek

testosteron, dihidrotestosteron dan estradiol.

1.3. MEKANISME KERJA

Testosteron bebas dari plasma masuk ke sel target dengan Cara difusi.

Tergantung jaringan dan fungsi sel yang dimasukinya testosteron dapat bekerja

langsung sebagai androgen melalui ikatan dengan reseptor androgen, atau dengan

berubah dahulu menjadi dehidrotestosteron (DHT) yang kemudian akan berikatan

dengan reseptor androgen yang sama tetapi dengan afinitas yang lebih tinggi.

Testosteron juga dapat bekerja sebagai estrogen dijaringan yang mempunyai

enzim aromatase (CYP19, ada di banyak jaringan terutama hepar dan jaringan

lemak) yang akan mengubahnya menjadi estradiol yang kemudian bekerja

melalui reseptor estrogen. Efek ini nyata pada tulang yaitu pada penutupan epifisis

dan peningkatan densitas tulang. Beberapa penelitian menunjukkan perannya pada

libido bila diberikan pada defisiensi CYP19.

Di prostat dan vesikula seminalis, 90% testosteron diubah oleh enzim 5

a-reduktase menjadi dihidrotestosteron (DHT) yang lebih aktif berfungsi sebagai

mediator intrasel hormon tersebut. DHT berikatan dengan reseptor di sitoplasma 10 x

lebih kuat dibandingkan dengan testosteron dan kompleks DHT- reseptor lebih

mudah menjadi bentuk aktif dan berikatan dengan DNA daripada kompleks

testosteron-reseptor. IN menjelaskan kelebihan DHT dibanding testosteron dalam hal

potensi androgeniknya. DHT berperan pada genitalia eksterna saat diferensiasi pada

Page 26: Referat Hormon

mass gestasi, maturasi pada pubertas, serta timbulnya penyakit prostat.

Tidak semua jaringan target memerlukan perubahan testosteron menjadi DHT.

Testosteron langsung bekerja pada - perkembangan duktus Wolfii dalam mass

embrional, masse dan kekuatan otot rangka, eritropoesis, dan pada sel Sertoli.

Beberapa penelitian menunjukkan efeknya pada peningkatan kepadatan tulang.

Dalam susunan saraf pusat, sebagian efek testosteron terjadi karena

aromatisasInya menjadi estradiol. pada rangsangan pertumbuhan folikel rambut, DHT

lebih berperan daripada testosteron.

Testosteron atau DHT berikatan dengan reseptor di sitoplasma, kemudian

kompleks steroidreseptor ini mengalami modifikasi dan translokasi ke dalam

nukleus dan berikatan dengan tempat ikatan spesifik (spesific binding sites) pada

kromosom. Hal ini menyebabkan aktivitas RNA polimerase meningkat diikuti

peningkatan sintesis RNA spesifik dan selanjutnya peningkatan sintesis protein.

Modifikasi kompleks steroid-reseptor serta peningkatan sintesis asam nukleat dan

protein spesifik tersebut sangat kompleks. Jenis reseptor seperti ini sama dengan

reseptor hormon steroid lainnya dan hormon tiroid, disebut nuclear receptor super-

family. Keseluruhan mekanisme kerja androgen dengan perbedaan efek dalam

berbagai jaringan barn dapat dijelaskan akhir akhir ini. Pertama, DHT mempunyai

afinitas terhadap reseptor lebih daripada testosteron. Kedua, ada mekanisme lain

yang juga mempengaruhi kerja androgen, yaitu adanya ko-faktor transkripsi berupa

ko-aktivator maupun ko-represor yang bersifat spesifik jaringan target. Sampai saat

ini, peran ko-faktor transkripsi ini pada reseptor androgen masih belum sejelas

perannya pada reseptor nuklear lainnya. Mekanisme kerja androgen pada perempuan

sama dengan laki-laki.

M. FARMAKOKINETIK

Testosteron dalam pelarut minyak yang disuntikkan, diabsorpsi sangat cepat,

segera dimetabolisme di hepar dan cepat diekskresi sehingga efeknya lemah. Testosteron per

oral diabsorpsi dengan cepat, tetapi efektivitasnya lebih lemah lagi sebab hampir

seluruhnya dimetabolisme di hepar sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Testosteron

Page 27: Referat Hormon

dalam bentuk ester bersifat kurang polar dibandingkan bentuk bebasnya, sehingga

dalam pelarut minyak suntikan intramuskular akan diabsorpsi lebih lambat dan mesa

kerjanya lebih panjang. Misalnya pemberian testosteron enantat atau sipionat dalam

minyak disuntikkan intramuskular tiap 2 minggu pada pasien hipogonad akan melepas

testosteron dalam jumlah yang cukup untuk mencapai kadar serum normal setelah

beberapa had dan menetap serta sedikit menurun beberapa saat sebelum suntikan berikut.

Bile dosis ditingkatkan dalam upaya menjarangkan suntikan make kadar dalam serum sulit

dikontrol.

Testosteron dalam plasma 98% terikat protein, yaitu testosteDro-estradiol binding

globulin (TEBG) atau sex hormone binding globulin (SHBG) dan albumin. Dengan

demikian, kadar SHBG menentukan kadar testosteron bebas dalam plasma dan waktu

paruhnya. T 1/2 testosteron berkisar antara 10-20 menit. Testosteron menurunkan sintesis

SHBG, sementara estrogen meningkatkannya, sehingga kadar globulin tersebut pada

perempuan due kali lebih tinggi dibanding pada laki-laki.

Testosteron diinaktivasi terutama di hepar menjadi androstenedion., androsteron

dan etiokolanolon Alkilasi testosteron akan memperlambat metabolismenya dii hepar serta,

memungkinkan pemberian per oral,, tetapi sediaan: bentuk alkil ini ternyata toksik terhadap

hepar sedangkan testosterone tidak hepatotoksik.

Ekskresi 90% melalui urin, 6% melalui tinja dalam bentuk asal, metabolik dan

konjugat. Hanya 30% dari 17-ketosteroid yang diekskresi melalui urin, antara lain

androsteron dan etikolanolon, berasal dad metabolisme steroid testis, sebagian besar

berasal dari metabolisme steroid adrenal. Dengan demikian kadar 17-ketosteroid urin

tidak menggambarkan jumlah sekresi androgen oleh testis tetapi terutama oleh korteks

adrenal. Androgen sintetik jugs mengalami metabolisme tetapi lebih lambat sehingga

waktu paruhnya lebih panjang. Ekskresi androgen sintetik dapat berupa bentuk asal

atau metabolitnya.

1.5. SEDIAAN DAN INDIKASI

Sediaan yang digunakan untuk efek anaboliknya dan disebut steroid

anabolik. Pedu diingat bahwa upaya memisahkan efek anabolik dad efek androgen

Page 28: Referat Hormon

ternyata tidak berhasil pada manusia. Efek samping androgenik ternyata tetap

menyertai efek anabolik yang dituju.

Testosteron bentuk ester merupakan sediaan pilihan untuk kedua indikasi

tersebut. Penggunaan alkil androgen hanya untuk edema angioneurotik herediter atau

terapi jangka pendek pada penyakit berat karena preparat ini hepatotoksik.

Alkil androgen yang penggunaannya mudah tersebut (per oral) populer digunakan

oleh atlet yang ingin menambah massa otot atau prestasinya, sesuatu yang secara

ilmiah tak terbukti manfaatnya tetapi terbukti efek samping hepatotoksiknya yang

sering fatal setelah waktu tertentu.

TERAPI SUBTITUSI. indikasi utama androgen ialah sebagai terapi pengganti pada

defisiensi androgen yaitu pada hipogonadisme dan hipopituitarisme. Hasil terapi

substitusi yang paling baik didapat dengan pemberian sediaan transdermal atau

suntikan IM.. Dosis yang diperlukan per hari paling sedikit setara dengan 10 mg

testosteron, ini bisa didapat misalnya dengan pemberian testosteron propionat 25 mg

tiga kali seminggu. Bentuk ester kerja panjang sipionat atau enantat dapat diberikan

tiap 2-3 minggu sebesar 200 mg. Terapi jangka panjang dengan dosis di atas

biasanya dapat mencapai efek maskulinisasi penuh bila diberikan cukup dini sesuai

kasusnya. Pasien dengan pubertas terlambat harus diperiksa lebih dulu fungsi

hipofisis dan gonadnya. lnduksi pubertas pads kasus ini dapat dilakukan dengan lama

pengobatan 4-6 bulan, lalu berhenti 4-6 bulan jugs untuk melihat kemungkinan

terjadinya pembesaran testis dan pertumbuhan spontan.

Bila terjadi pertumbuhan spontan pengobatan tidak perlu diulang. Sekresi

gonadotropin diperiksa kembali sesudah pemberian androgen dihentikan. Bila

didapatkan kegagalan total dari testis sehingga pubertas tidak terjadi, dianjurkan

pemberian terapi jangka panjang dengan menggunakan ester testosteron misalnya

sipionat atau enantat IM selama 6 bulan-1 tahun setengah dosis pemeliharaan dan

dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sekitar 200 mg tiap dua minggu. Biasanya

perkembangan seksual sepenuhnya tercapai dalam 2-3 tahun. ,

Pemberian androgen pads hipogonadisme menjelang masa pubertas,

Page 29: Referat Hormon

menimbulkan pubertas normal. Bila disertai defisiensi hormon pertumbuhan (GH),

maka harus disertai pemberian GH. Pada gaga) testis pascapubertas terapi

substitusi yang adekuat mengembalikan aktivitas normal. Efek utama androgen

pads keadaan ini ialah terhadap libido, volume ejakulat, tanda seks sekunder, hemo

globin, retensi nitrogen dan pertumbuhan tulan( Sebaliknya, pemberian testosteron

pads laki-lal dengan kadar plasma testosteron normal tida akan mempengaruhi

libido.

EFEK ANABOLIK. Pada hipogonadisme pemberian testosteron menyebabkan

imbangan nitroge positif, retensi natrium, kalium, klorida dan penambahan berat

badan, menyebabkan pembesaran otot maka timbul anggapan bahwa pemberian

androgen dalam dosis farmakologis pada orang normal akan membesarkan otot dan

berat badan lebih dari normal. Hal ini tidak pernah berhasil dibuktikan. Sampai

sekarang tidak ada sediaan hormon anaboli yang tidak bersifat androgenik, sebab

kedua efek tersebut merupakan kerja hormon melalui reseptor yang sama tetapi di

jaringan yang berbeda. Semua hormon anabolik dapat dipakai untuk terapi sub-

stitusi androgen dan semua dapat menimbulkan maskulinisasi bila dosis dan lama

pengobatan cukup.

Efek anabolik hormon androgen sangat bergantung pada keadaan gizi yang

adekuat dan keadaan umum seseorang. Belum ada bukti manfaat penggunaan

androgen sebagai anabolik pada keadaan berikut: gizi kurang, orang tua luka, pasien

lemah sedang/setelah sakit berat misalnya luka bakar, infeksi, obat sitostatik, operasi.

Testosteron sebagai anabolik bermanfaat hanya pada AIDS untuk mengatasi muscle

wasting karena pasien AIDS juga menderita hipogonadisme. Massa otot dan

kekuatannya akan dapat diperbaiki dengan testosteron serum yang meningkat.

Penggunaan androgen oleh olahragawan dengan tujuan mempertinggi

prestasi ialah suatu penyalahgunaan obat (drug abuse). Kenyataan bahwa androgen

yang disalahgunakan cukup sering didapat dari dokter mencerminkan ketidaktahuan-

nya mengenai bahaya penyalahgunaan androgen yang dapat muncul segera tetapi

juga dapat muncul setelah penggunaan lama.

Page 30: Referat Hormon

ANEMIA REFRAKTER. Testosteron merangsang pembentukan eritropoetin, sifat

ini juga dimiliki oleh sediaan androgen lainnya, karena itu androgen dipakai untuk

pengobatan anemia refrakter. Kegunaannya pada anemia dapat dicoba pada

kasus tertentu dalam waktu terbatas. Meskipun hanya kira-kira 1/2 nya yang memberi

respons terhadap androgen, penggunaannya dapat dibenarkan sebab tanpa obat

prognosis anemia refraker sangat buruk. Hasil yang relatif cukup balk kadang-kadang

terlihat pads anemia karena kegagalan sumsum tulang (anemia aplastik). Saat ini

androgen tidak dipakai secara rutin sebab hubungan antara respons dan terapi

belum jelas mengingat anemia aplastik dapat beremisi spontan. Pada anemia

karena gagal ginjal, pemberian androgen sebaiknya dihentikan setelah 3 bulan, ada

atau tidak ada efeknya. Pemberian androgen hanya diulang bile hematokrit turun ke

kadar sebelum terapi. Tetapi sesungguhnya eritropoetin akan lebih terpilih.

Danazol kadang bermanfaat sebagai terapi ajuvan pada anemia hemolitik dan

idiopatik trombositopenik purpura yang resisters pengobatan primer.

EDEMA ANGIONEUROTIK HEREDITER. Steroid 17-a-alkil efektif untuk

pengobatan edema angioneurotik herediter. Efektivitasnya dalam hal ini sama untuk

perempuan dan laki-laki. Steroid 17-a-alkil menyebabkan peningkatan kadar

plasma glikoprotein yang disintesis di hepar, termasuk beberapa faktor

pembekuan clan inhibitor komplemen. Edema angioneurotik herediter disebabkan

oleh aktivasi komplemen karena kurangnya jumlah atau aktivitas inhibitor. Danazol

tidak kalah manfaatnya dibanding androgen kuat.

KARSINOMA PAYUDARA MAMAE. Androgen digunakan untuk terapi paliatif

karsinoma mamae metastasis pada perempuan, kemungkinan kerjanya melalui sifat

antiestrogen. Testosteron paling efektif, makin rendah efek androgenik suatu sediaan

makin rendah efektivitasnya terhadap Ca mamae. Dosis yang diperlukan untuk

mencapai remisi jauh lebih besar daripada dosis yang dipakai pada terapi

substitusi sehingga virilisasi selalu terjadi. sediaan dengan masa kerja singkat

misalnya testosteron clan fluksimesteron propionat, metil testosteron dan

fluksimesteron lebih disukai, sebab bila timbul hiperkalsemia, efeknya tidak

Page 31: Referat Hormon

takan bertahan lama. Remisi lebih sering tercapai dengan kemoterapi sehingga

kegunaan androgen untuk karsinoma mamae bukan merupakan obat terpilih. Pada

karsinoma mamae laki laki, bahkan androgen merupakan kontraindikasi.

OSTEOPOROSIS. Androgen hanya bermanfaat untuk osteoporosis yang

disebabkan oleh defisiensiandrogen. Kegunaannya pada osteoporosis jenis lain belum

terbukti. Pada perempuan kegunaannya. dikalahkan oleh estrogen sebab androgen

tidak terbukti lebih bermanfaat daripada estrogen, sedangkan efek samping

maskulinisasi mengganggu

INFERTILITAS. Pada infertilitas akibat hipogonadisme sekunder diperlukan

gonadotropin untuk merangsang dan mempertahankan spermatogenes. Testosteron

digunakan untuk terapi infertilitas yam disebabkan oleh oligosperma idiopatik.

Sediaan depot (testosteron enantat atau sipionat 200 mg) disuntikan IM sekali

seminggu selama 12-20 minggu. Pada penggunaan testosteron dosis tinggi Jangka

panjang, setelah testosteron dihentikan kadang terjadi rebound spermatogenesis.

Keberhasilan bervariasi, terapi tidak melebihi 40%. beberapa kelemahan terapi ini

ialah : (1) masa terapi panjang dan hasilnya barn terlihat 3-4 bulan setelah terapi

dihentikan; (2) perbaikan produksi sperma hanya bertahan selama 2-3 bulan;dan (3) ada

ke mungkinan terjadi depresi spermatogenesis yang menetap.

Karena risiko diatas dan hasil yang tidak pasti cara ini hanya dipakai

Pada kasus oligospermia idiopatik berat yang tidak berhasil diobati dengan, obat

lain. Pasien harus tahu risiko yang dihadapi

KELAINAN GINEKOLOGIS. Androgen dahulu digunakan untuk kelainan

ginekologis misalnya perdarahan uterus, dismenore dan menopause: tetapi saat ini

pilihan jatuh pada estrogen, dan progestin. Androgen tidak dianjurkan untuk

menghentikan perdarahan uterus yang disebabkan oleh pemberian estrogen.

Pemberian androgen pada perempuan untuk mengembalikan libido tidak

menunjukkan efektivitas yang nyata. Di samping itu efek maskulinisasi pada

perempuan yang sensitive.Untuk supresi laktasi bromokriptin disukai daripada

kombinasi androgen estrogen sebab kombinasi ini sering menyebabkan rebound

Page 32: Referat Hormon

laktasi dan estrogen meningkatkan risiko emboli, Danazol suatu androgen sintetik

diindikasikan pada endometriosis. Obat ini mengembalikan fertilitas pada

endometriosis berdasarkan pertumbuhan jaringan endometrium.

Penggunaan androgen jangka panjang pada geriatri tidak rasional clan

merupakan pemborosan dana. Penggunaan pada bayi prematur atau baru lahir tidak

dianjurkan sebab tidak ada bukti efektivit dan keamanannya.

1.6. EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT

MASKULINISASI. Pada perempuan, semua sediaan androgen berefek

maskulinisasi. Gejala ini ialah pertumbuhan kumis, akne, merendahnya nada suara.

Gangguan menstruasi akan terjadi bila sekresi gonadotropin terhambat. Gejala-gejala

ini dapat hilang bila penggunaan androgen segera dihentikan. Setelah pengobatan

jangka lama, misalnya pada karsinoma payudara, efek samping ini ireversibel. Efek

maskulinisasi lebih kecil dengan sediaan anabolik atau sediaan androgen lemah.

Androgen dikontraindikasikan pada kehamilan berdasarkan kemungkinan efek

maskulinisasi janin perempuan.

FEMINISASI. Efek samping ginekomastia cenderung terjadi pada laki-laki,

terutama yang ada gangguan hepar. Hal ini mungkin berhubungan dengan aromatisasi

androgen menjadi estrogen, sebab pemberian esters testosteron meningkatkan kadar

estrogen plasma pada laki-laki.

PENGHAMBATAN SPERMATOGENESIS. Androgen diperlukan untuk

spermatogenesis, tetapi penggunaan androgen dosis rendah jangka panjang justru

dapat menghambat spermatogenesis. Androgen dosis tersebut cukup untuk

menghambatsekresi LH, FSH clan testosteron endogen sehingga kadar testosteron di

dalam testis tidak cukup untuk berlangsungriya spermatogenesis normal. Hal ini

terjadi karena aromatisasi testosteron menjadi estrogen, penghambat kuat sekresi

gonadotropin.

HIPERPLASIA PROSTAT. Pada laki-laki usia lanjut, androgen dapat

merangsang pembesaran prostat karena hiperplasia; hal ini menyebabkan obstruksi.

Juga kemungkinan munculnya kanker prostat yang mungkin tadinya tidak

Page 33: Referat Hormon

terdeteksi. Karena itu perlu perhatian khusus bila digunakan pada laki-laki usia

lanjut.

GANGGUAN PERTUMBUHAN. Hati-hati memberikan androgen pada anak

prapubertas, sebab dapat terjadi pubertas prekoks. Jangan memberikan anabolik

steroid untuk merangsang pertumbuhan anak yang meskipun berbadan kecil tetapi

normal dan sehat. Pemberian untuk gangguan pertumbuhan tertentu harus dilakukan

oleh ahli hormon anak karena biasanya bukan hanya androgen yang diperiukan.

Androgen mempercepat penutupan epifisis sehingga mungkin anak tidak akan

mencapai tinggi badan yang seharusnya. Beratnya efek samping ini tergantung dari

usia tulang, obat yang dipakai, dosis dan lama terapi. Efek samping ini dapat bertahan

± 6 bulan meskipun pemberian androgen telah dihentikan.

EDEMA. Pada dosis terapi untuk hipogonadisme retensi cairan biasanya tidak

sampai menimbulkan edema. Pemberian androgen dosis besar misalnya pada

pengobatan neoplasma menimbulkan edema yang disebabkan oleh retensi air dan

elektrolit. Hal ini harus dipertimbangkan sewaktu memberikan androgen pada

pasien gagal jantung, penyakit ginjal, sirosis hepatis clan hipoprotenemia.

IKTERUS. Metiltestosteron merupakan androgen yang pertama diketahui dapat

menimbulkan hepatitis kolestatik. lkterus jarang terjadi dan reversibel bila

obat dihentikan. Bila timbui ikterik itu disebabkan stasis empedu dalam kapiler biller

tanpa kerusakan sel. Kemudian diketahui bahwa keadaan ini dtimbulkan oleh

17alkil steroid.

Testosteron dan ester testosteron tidak menimbulkan efek samping karna itu ester

testosteron lebih sering digunakan dalam klinik. Efek samping ikterus berhubungan

dengan dosis dan muncul 2-5 bulan setelah mulai terapi. Karena itu steroid 17-a-alkil

dipakai hanya untuk jangka pendek 3-4 minggu, disusul masa istirahat yang sama

lamanya. Pemberian steroid derivat 17-a-alkil memperbesar kemungkinan timbulnya

keganasan hepatoselular dan endotelial terutama pada penggunaan dosis besar

jangka panjang misalnya pada terapi anemia refrakter.

HIPERKALSEMIA. Hiperkalsemia dapat timbul pada perempuan pasien

Page 34: Referat Hormon

karsinoma payudara yang diobati dengan androgen. Pada keadaan ini terapi

androgen harus dihentikan dan diberi cairan yang cukup (hidrasi) serta diberi

pengobatan terhadap hiperkalsemia.

1.7. INTERAKSI OBAT

17-a-alkil androgen meningkatkan efek antikoagulan oral (kumarin dan

indandion) sehingga perlu penurunan dosis antikoagulan untuk mencegah

terjadinya perdarahan. Metandrostenolon menurunkan metabolisms oksifenbutason

sehingga efeknya menjadi lebih panjang, lebih kuat dan sulit diduga. Karena itu

dianjurkan untuk tidak memakai kedua obat ini bersamaan. Metandrostenolon juga

meningkatkan efektivitas dan efek toksik kortikosteroid. Anabolik steroid dapat

menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus, sehingga kebutuhan akan

obat antidiabetik menurun. Lagi pu!a anabolik steroid menghambat metabolisme

antidiabetik oral. Androgen menurunkan tiroksin binding globulin (TBG) plasma,

sedangkan kadar tiroid hormon bebas (T3 & T4) tetap normal.

2. ANTIANDROGEN

Antiandrogen ialah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja

androgen. Tujuan penelitian tentang obat yang bersifat antiandrogen pertama-tama

ialah untuk pengobatan karsinoma prostat atau keadaan lain yang berhubungan

dengan kadar testosteron yang berlebihan baik pada laki-laki maupun

perempuan dan anak

Estrogen merupakan antiandrogen alami. Efek estrogen pada jaringan

target berlawanan dengan efek androgen. Selain itu estrogen merupakan

penghambat kuat sekresi gonadotropin sehingga secara sekunder menghambat

sekresi testosteron. Sedangkan Progesteron merupakan antiandrogen lemah.

Flutamid ialah suatu antiandrogen yang bukan steroid sehingga tidak

memperlihatkan aktivitas hormon, Kerjanya mungkin melalui perubahan in vivo

menjadi 2-hidroksiflutamid dan mengakibatkan regresi organ-organ yang dipengaruhi

testosteron misalnya prostat dan vesikula seminalis. Karena mekanisme umpan-balik

Page 35: Referat Hormon

testosteron dipengaruhi maka terjadi peningkatan LH dan testosteron plasma.

Kenaikan testosteron plasma ini dapat menjadi pembatas efek flutamid yang

berlebihan. Kegunaan klinik flutamid ialah untuk kanker prostat 3 x sehari, diberikan

bersama GnRH analog. Contoh GnRH analog adalah leiuprolid, buserelin,

leuprorelin, goserelin, dalam bentuk sediaan suntikan depo yang diberikan 3 bulan

sekali. Bicalutamid ternyata lebih aman dan penggunaannya lebih mudah yaitu 1 x

sehari. Sedangkan nilutamid kurang aman bandingkan keduanya. Selain itu flutamid

juga bermanfaat untuk tetapi hirsutisme pada perempuan, tetapi efek samping pada

hepar membatasi kegunaan kosmetik tersebut.

Finasterid ialah sediaan penghambat kompetitif 5-a-reduktase tipe II

yang aktif secara oral. Dutasterid menghambat type I dan II..Kedua obat ini

menurunkan kadar DHT plasma dan prostat tanpa peningkatan LH atau

testosteron dan dindikasikan untuk hiperplasia prostat jinak. Efek sampingnya

impotensi tanpa diketahui mekanismenya. Finasterid juga bermanfaat untuk hirsu-

tisme wanita dan male pattern baldness pada pria.

Beberapa obat misalnya spironolakton dan simetidin memperlihatkan efek

antiandrogen sebagai efek sampingnya, tetapi sekarang telah terbukti bahwa

spironolakton dapat digunakan pada wanita dengan hirsutisme dengan efek samping

haid yang ireguler.

3. KONTRASEPSI LAKI-LAKI

Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas hambatan sekresi FSH dan LH

yang diikuti hambatan spermatogenesis dan produksi testosteron endogen. Dosis

androgen untuk maksud ini harus sedemikian rupa sehingga kadar androgen plasma

tetap normal sementara kadar dalam testis relatif rendah dibanding keadaan normal.

Kadar androgen plasma yang lebih rendah dari normal menurunkan libido, sedangkan

kadar androgen terlalu tinggi menyebabkan efek samping. Temyata sangat sulit

menentukan dosis efektif untuk kontrasepsi dengan hanya menggunakan testosteron

saja.

Progesteron atau estrogen, walaupun menghambat spermatogenesis dan

Page 36: Referat Hormon

produksi testosteron, selalu menimbulkan penurunan libido, sehingga sebagai obat

tunggal tidak mungkin digunakan untuk kontrasepsi laki-laki. Kombinasi

testosteron dengan progesteron atau kombinasi testosteron dengan estrogen

mungkin dapat diterima dan digunakan sebagai kontrasepsi hormonal laki-laki.

Dalam hat ini progesteron atau estrogen berfungsi sebagai penghambat sekresi FSH

dan LH, sedangkan pada testosteron berfungsi mempertahankan libido dan ciri seks

sekunder serta fungsi organ kelamin lakiiaki. Estrogen merupakan penghambat

gonadotropin yang leebih kuat dibandingkan dengan progesteron ataupun testosteron,

mungkin karena itu efektivitasnya sebagai kontrasepsi lebih konsisten daripada

testosteron atau progesteron.

Di samping hormon steroid tersebut di atas, agonis maupun antagonis

gonadotropin releasing hormon (GnRH) juga sedang diteliti kegunaannya sebagai

kontrasepsi laki-laki, baik sebagai sediaan tunggal maupun dalam kombinasi dengan

testosteron.

Nama sediaan Kimia Cara pemberian

Pemakaian Klinis Dosis

Testosteron IM 10-50 mg/3x seminggu

Testosteron propionat

ester IM karsinoma payudara 10-25 mg/2-3x seminggu

Testosteron sipionat

ester IM -hipogonadisme prepubertal dan hipogonadisme usia dewasa-karsinoma payudara

100-200 mg/tiap 24 minggu

200-400 mg/tiap 2-4 minggu

Testosteron ester IM stimulasi individualisasi

Page 37: Referat Hormon

enantat pubertas/pertumbuhan pada kasus spesifik

Metilestosteron 17 alkil oral, bukal -hipogonadisme usia dewasa-anabolik-karsinoma payudara metastase

10-50 mg/hariIndividualisasi200 mg/hari.

Fluoksimesteron 17 alkil oral -hipogonadisme usia dewasa-anabolic-karsinoma payudara metastatk

10-20 mg/hariIndividualisasi10-30 mg/hari

D a n a z o l 17 alkil o r a l - e n d o m e t r i o s i s

-mama fibrosistik-edema angioneurotik herediter

t e r g a n t u n g b e r a t p e n y a k i t d a n respons individual 200-800 mg/hari selama 3-9 bulan100-400 mg/hari400-600 mg/hari lalu turun serendah mungkin yang masih efektif

TABEL SEDIAAN ANDROGEN

TABEL SEDIAAN STEROID ANABOLIK

Nama sediaan Kimia Cara pemberian

Rasio aktivitas androgen: anabolik

Pemakaian klinis selain anabolik

Dosis

Etilestrenol 17 alkil oral 1:4 sampai 1:8

4-8 mg/hari

Metandrostenolon

17 alkil Oral 1 : 3 osteoporosis 2,5-5 mg/hari

Page 38: Referat Hormon

Oksandrolon 17 alkil Oral 2,5-20 mg/hari

Oksimetolon 17 alkil Oral 1 : 3 anemia 1-5 mg/kgBB/hari

Stanozolol 17 alkil Oral 1:3 sampai 1:6

6 mg/hari

Nandrolon fenpropionat

17 alkil injeksi 1:3 sampai 1:6

karsinoma payudara

50-100 mg/minggu

Nandrolon dekanoat

17 alkil injeksi 2:5 sampai 1:4

50-100 mg/tiap 3-4 minggu

Metandriol 17 alkil injeksi lar air 10-40 mg/harilar minyak 50-10 mg/ 1-2x seminggu

Fluoksimesteron 17 alkil Oral anemia dewasa 4-10 mg/hari anak 25-10 mg/harianemia 0,4-1 mg/kg/hari

Metilestosteron 17 alkil Oral 10-20 mg/hari

Testolakton Tidak menganung 17 alkil

oral karsinoma payudara

4 x 250 mg/sehari