Upload
septsepta
View
251
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
1/12
Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)
adalah rangkaian tindakan penyelamatan nyawa yang meningkatkan kemungkinan
untuk hidup setelah henti jantung.
Semua orang bisa menjadi penyelamat untuk menyelamatkan nyawa korban
serangan jantung. Kompresi dada merupakan dasar dari RJP. Karena pentingnya
tindakan tersebut, kompresi dada harus menjadi tindakan RJP paling awal untuk
semua korban tanpa memandang usia. Penyelamat juga sebaiknya menambahkan
ventilasi setelah kompresi dada. Penyelamat terlatih yang bekerja sama harus
berkoordinasi dalam melakukan kompresi dada dan ventilasi dalam tim.
Seringkali serangan jantung pada orang dewasa terjadi tibatiba, yang
penyebabnya adalah jantung! oleh karena itu, sirkulasi yang dihasilkan oleh kompresidada merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Sebaliknya, serangan jantung pada
anakanak yang paling sering terjadi karena as"iksia, yang membutuhkan ventilasi
dan penekanan dada untuk mendapatkan hasil optimal.
#rutan rantai kelangsungan hidup pada pasien dengan henti jantung ($ardia$
arrest) dapat berubah tergantung lokasi kejadian% apakah $ardia$ arrest terjadi di
dalam lingkungan rumah sakit (&') atau di luar lingkungan rumah sakit (&').
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 1
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
2/12
#ntuk pasien yang mengalami serangan jantung di luar rumah sakit (&')
mengandalkan masyarakat untuk memberikan pertolongan.
a. Pengenalan henti jantung secara cepat dan aktivasi emergency response
system
Ketika menjumpai seorang penderita yang mengalami henti jantung se$ara
tibatiba, penolong yang seorang diri harus pertama kali mengenali bahwa
penderita telah mengalami henti jantung, berdasarkan pada tidak adanya atau
berkurangnya respon na"as. Setelah memastikan bahwa lokasi sekitar aman,
penolong harus memeriksa respon penderita dengan $ara menepuk pundak
penderita dan memanggil penderita. Setelah itu baik penolong yang terlatih
maupun yang tidak terlatih harus segera mengakti"kan emergency responsesystem (dengan menghubungi nomor darurat yang tersedia) tanpa meninggalkan
pasien. Setelah mengakti"kan emergency response systemsemua penolong harus
segera memulai RJP.
b. Pengecekan nadi
Penolong yang tidak terlatih maupun penolong yang terlatih mengalami
kesulitan dalam menge$ek nadi. Penolong harus memeriksa nadi dalam waktu
kurang dari *+ detik. ilakukan dengan menilai denyut arteri besar (arteri karotis,
arteri "emoralis) dan segera melakukan kompresi dada jika tidak menemukan.
-agi penolong yang tidak terlatih, pijat jantung dimulai jika pasien tidak responsi"
dan napas tidak normal, tanpa meraba adanya denyut karotis atau tidak.
angkah / angkah resusitasi %
1. Kewaspadaan terhadap bahaya :
- Memanggil bantuan
Penolong mengamankan diri sendiri
- Mengamankan lingkungandari kemungkinan bahaya lain yang
mengan$am, seperti adanya arus listrik, an$aman kejatuhan benda
- Meletakan korbanpada tempat yang rata, keras, kering
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 2
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
3/12
2. Menilai pasien sebelum memulai RP :
- !ek kesadaran korbandengan memanggil dan menepuk bahunya.
- "akukan rangsang nyeridengan menekan tulang dada korban
-Pengecekan nadi dalam waktu kurang dari *+ detik (metode terbaru tidak
memakai look, listen and "eel lagi, lgsg $ek nadi)
ika nadi tidak terababerarti korban mengalami henti jantung, maka
segera lakukan kompresi pada dada korban
- ika nadi teraba lanjutkan dengan membebaskan jalan napas dan
pemeriksanaan napas
Prinsip RJP adalah '- bukan -'. 0aka yang pertama kali dilakukan adalah
kompresi dada bukan pemberian ventilasi napas.- 0emberikan penekanan dada yang memadai (setidaknya *++*1+2 3
menit)
- Posisi penolong sejajar dengan bahu korban, letakkan satu tumit tangan
diatas tulang dada, letakan tangan yang lain diatas tangan yang sudah
diletakan diatas tulang dada. Selama kompresi, siku harus dijaga tetap
lurus.
- 0emberikan kompresi dada dengan kedalaman yang memadai
- Kompresi dada dilakukan sebanyak 4+2 dalam waktu kurang dari *5 detik
-Setelah melakukan kompresi selanjutnya membuka jalan napas (lakukan
kurang dari *5 detik). akukan dengan menengadahkan kepala korban.
Pada korban trauma yang di$urigai mengalami patah tulang leher
melakukan jalan napas $ukup dengan mengangkat dagu korban.
- -erikan na"as buatan 12
- akukan lagi kompresi 4+2 dilanjutkan na"as buatan 12 lakukan sebanyak
# siklus
- $valuasi Jika jantung berdenyut tetapi tidak bernapas maka berikan
bantuan napas saja sebanyak *11+2 per menit. Jika jantung masih
berdenyut dan masih bernapas maka korban dimiringkan agar ketika
muntah tidak terjadi aspirasi. Jika nadi masih belum teraba ulangi siklus
4+ % 1 sebanyak 52, evaluasi ulang tiap 1 menit, lakukan terus hingga
bantuan datang atau nadi mulai teraba. Jika ada 6 (Automated External
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 3
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
4/12
e!i"rilation), lakukan *2 kejut listrik *1+1++ joule, tiap 5 siklus
kompresi. Jika tersedia obatobatan% epinephrine * mg tiap 45 menit
sambil terus melakukan kompresi
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 4
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
5/12
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 5
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
6/12
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 6
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
7/12
A#A Guidelines 2015 merekomendasikan inisiasi kompresi dada sebelum
ventilasi ('- bukan -'). Perubahan ini men$erminkan bukti yang berkembang
tentang pentingnya penekanan dada dan "akta bahwa persiapan untuk memberikan
jalan napas membutuhkan waktu lebih.
Penekanan baru pada '- membantu memperjelas bahwa manuver jalan napas
harus dilakukan dengan $epat dan e"isien sehingga gangguan dalam kompresi dada
diminimalkan dan kompresi dada harus menjadi prioritas dalam resusitasi orang
dewasa.
& 7uideline 1+*5 merekomendasikan %
Penyelamat awam
-agi penolong yang tidak terlatih, pijat jantung dimulai jika pasien tidakresponsi" dan napas tidak normal, tanpa meraba adanya denyut karotis atau tidak.
Penyelamat awam terlatih yang merasa yakin bahwa ia dapat melakukan kedua
kompresi dan ventilasi harus membuka jalan napas menggunakan $ead tilt % c$in li!t
maneu&er. #ntuk penyelamat menyediakan#ands'nly CPR.
Petugas kesehatan
Sebuah penyedia layanan kesehatan harus menggunakan $ead tilt % c$in li!t
maneu&eruntuk membuka jalan napas dari korban dengan tidak ada bukti trauma
kepala atau leher. Jika penyedia layanan kesehatan menduga $edera tulang belakang
servikal, jalan napas harus dibuka dengan menggunakan a* t$rust tanpa ekstensi
kepala. Karena mempertahankan jalan napas yang paten dan menyediakan ventilasi
yang memadai adalah prioritas dalam RJP, tetap lakukan $ead tilt % c$in li!t
maneu&erjikaa* t$rust tidak $ukup untuk membuka jalan napas.
&reathing
-antuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut. 8apas buatan
kemudian dapat diberikan sekitar * kali napas setiap 9 detik (sekitar *+ napas per
detik). 0emberikan ventilasi yang $ukup (1 na"as buatan setelah 4+ kompresi).
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 7
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
8/12
Guidelines !or CPR and ECC 2015 mengutamakan kebutuhan RJP yang
berkualitas tinggi, hal ini men$akup%
Ke$epatan kompresi paling sedikit *++*1+ 23menit
Kedalaman kompresi paling sedikit 5 $m dan tidak lebih dari 9 $m pada
dewasa dan paling sedikit sepertiga dari diameter anteroposterior dada pada
penderita anakanak dan bayi :$m dan 5$m pada anakanak. -atas antara
*,5 hingga 1 in$i tidak lagi digunakan pada dewasa, dan kedalaman mutlak
pada bayi dan anakanak lebih dalam daripada versi sebelumnya dari A#A
Guidelines !or CPR and ECC+
0emberi kesempatan daya rekoil dada (c$est recoil)yang lengkap setiap
kali selesai kompresi.
0eminimalisasi gangguan pada kompresi dada.
0enghindari ventilasi yang berlebihan.
;idak ada perubahan dalam rekomendasi untuk rasio kompresiventilasi
yaitu 4+%1 untuk dewasa, anakanak, dan bayi. A#A Guidelines !or CPR and ECC
2015meneruskan rekomendasi untuk memberikan napas buatan sekitar * detik+
-egitu jalan napas telah dibebaskan, kompresi dada dapat dilakukan se$ara terus
menerus (dengan ke$epatan paling sedikit *++*1+23menit) dan tidak lagi
diselingi dengan ventilasi. 8apas buatan kemudian dapat diberikan sekitar * kali
napas setiap 9 detik (sekitar *+ napas per detik).
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
9/12
memberikan napas buatan. 0emulai pertolongan dengan kompresi dada dapat
mendorong lebih banyak penolong untuk memulai RJP.
Pada & 1+*5 lebih di"okuskan untuk memberikan RJP dalam suatu tim
agar resusitasi berjalan dengan baik dan e"ekti". 0isalnya, satu penolong
mengakti"kan respon sistem kegawatdaruratan sedangkan penolong kedua
melakukan kompresi dada, penolong ketiga membantu ventilasi atau memakaikan
"ag mas, untuk membantu pernapasan dan penolong keempat mempersiapkan
de"ibrilator.
alam keadaan darurat, resusitasi dapat diakhiri bila terdapat salah satu
dari berikut ini % telah timbul kembali sirkulasi dan ventilasi spontan yang e"ekti"!
ada orang lain yang mengambil alih tanggung jawab! penolong terlalu lelahsehingga tidak sanggup meneruskan resusitasi! pasien dinyatakan mati! setelah
dimulai resusitasi, ternyata kemudian diketahui bahwa pasien berada dalam
stadium terminal suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau hampir
dipastikan bahwa "ungsi serebral tidak akan pulih, yaitu sesudah 4+ menit / * jam
terbukti tidak ada nadi pada normotermia tanpa RJP.
Petunjuk terjadinya kematian otak adalah pasien tidak sadar, tidak ada
pernapasan spontan dan re"lek muntah, serta terdapat dilatasi pupil yang menetap
selama *54+ menit atau lebih, ke$uali pada pasien hipotermik, dibawah e"ek
barbiturat, atau dalam anestesi umum. Sedangkan mati jantung ditandai oleh tidak
adanya aktivitas listrik jantung (asistol) selama paling sedikit 4+ menit walaupun
dilakukan upaya RJP dan terapi obat yang optimal. ;anda kematian jantung
adalah titik akhir yang lebih baik untuk membuat keputusan mengakhiri upaya
resusitasi.
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 9
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
10/12
R'()K*M'(
Komponen perubahan yang terdapat pada CPR Guideline 2015 dengan
yang terdapat pada CPR Guideline 2010%
1. Pengenalan dan aktivasi sistem respon emergensi
1+*5% Penolong harus menelepon untuk meminta bantuan se$epatnya
tetapi sebelum men$ari pertolongan, penolong harus tetap menge$ek
pernapasan dan nadi pasien sebelum menelpon
1+*+% Penolong harus memperhatikan pasien terus menerus untukmelihat apakah pernapasan pasien normal.
0engapa% ilakukan perubahan ini karena dapat meminimalkan
penundaan sehingga lebih $epat dan e"ekti".
2. +denti,ikasi 'gonal )asps oleh -perator
1+*5% #ntuk membantu penolong mengenali serangan jantung,
operator harus menanykan tentang ada tidaknya respon dari korban,
kualitas pernapasan. Jika korban tidak merespon dan napas terhenti
atau tidak normal, penolong dan operator menganggap bahwa korban
mengalami serangan jantung. perator harus diberi tahu tentang
keadaan pasien se$ara klinis untuk mengidenti"ikasi dan mengenali
apakah ada agonal gasps atau tidak
1+*+% perator menanyakan tentang respon korban, apakah korban
bernapas atau tidak supaya dapat membedakan apakah korban
memerlukan 'PR atau tidak
. Perubahan urutan !/'/&
1+*5% ;etap menyarankan '-1+*+% Pergantian dari -' menjadi '-
:. Kompresi dada
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 10
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
11/12
1+*5% Penolong tetap melakukan kompresi dan ventilasi baik
penyebabnya merupakan jantung ataupun non jantung.1+*+% Petugas kesehatan melakukan kompresi pada korban dengan
henti jantung.#. 0yok vs !PR
1+*5% e"ribilator dapat digunakan sesegara mungkin apabila alat
sudah tersedia begitu juga dengan petugas kesehatan yang mampu
melakukan de"ribilasi1+*+% 'PR terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan penggunaan
de"ribilator.
. "aju kompresi dada
1+*5% Kompresi dada pada pasien dewasa dengan henti jantung
dilakukan dengan ke$epatan *++*1+ kali3mnt
1+*+% Kompresi dilakukan dengan ke$epatan paling tidak *++ kali3mnt
. Kedalaman kompresi dada
1+*5% kedalaman kompresi sekitar 1 in$h atau 5 $m , tidak boleh lebih
dari 9 $m
1+*+% paling sedikit kompresi dada dilakukan dengan kedalaman 5 $m
3. 4entilasi selama !PR dengan usaha melancarkan jalan napas
1+*5% Penolong memberikan * kali pernapasan setiap 9 detik (*+
napas dalam * menit) sambil tetap melanjutkan kompresi dada
1+*+% diberikan pernapasan setiap 9= detik, sehingga menghasilkan
total dalam * menit 9= kali napas.
-antuan &idup Kardiovaskular pada ewasa 0uda
1. 4asopresor untuk resusitasi
1+*5%
7/25/2019 REFERAT anestesi #DMSpt
12/12
5'67'R P*07'K'
meri$an &eart sso$iation (&). 1+*5. #ig$lig$ts o! t$e 2015 American
#eart Association Guidelines Update !or CPR and ECC. #S% 7reenville venue.
Re"erat CPR Guideline Update 2015 Page 12