Referat Anastesi Dr Zulki

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    1/50

    REFERAT ANASTESIMANAJEMEN NYERI DAN

    OBAT ANALGETIK 

    Disusun OlehSIGIT NURAWALIN

    H1AP00!" 

    Pe$%i$%in&

    '() *ul+i M,ulu% Ri-.n&,/ S)An

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    2/50

    Pendahuluan

    • Ne(i    pengalaman sensorik danemosional yang diakibatkan adanyakerusakan jaringan yang sedang atau

    akan terjadi, atau pengalamansensorik dan emosional yangmerasakan seolah-olah terjadikerusakan jaringan (International

     Association for the Study of Pain).• Nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri

    akut dan nyeri kronik. 

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    3/50

    • Nyeri mekanisme proteksi, defensifdan penunjang diagnostik.

    Penatalaksanaan terhadap nyeri

     tidak saja tertuju pada usaha untukmengurangi atau memberantas rasanyeri itu, melainkan bermaksud

    menjangkau mutu kehidupan pasien.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    4/50

    Klasikasi

    • Klasikasi nyeri berdasarkan durasi(akut, kronik), patosiologi(nosiseptif, nyeri neuropatik) danetiologi (paska pembedahan,kanker).

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    5/50

    Nyeri Akut s Nyeri KronikNe(i ,+u- Ne(i +(.ni+  

    - L,$,n, ',l,$ hi-un&,n $eni-

    - Sens,si -,2,$ $enusu+ 

    - Di%,3, .leh se(,- A4'el-,

    - Di-,n',i enin&+,-,n BP/ n,'i/

    ',n (esi(,si- K,us,n, sesi5+/ ',,-

    'ii'en-i5+,si se6,(, %i.l.&is

    - Res.n ,sien 7 F.+us ,', ne(i/

    $en,n&is ',n $en&e(,n&/ 6e$,s

    - Tin&+,h l,+u $en&&.s.+ %,&i,n

    ,n& ne(i

    - Res.n -e(h,', ,n,l&esi+ 7

    $e(e',+,n ne(i se6,(, e8e+-i8 

    - !amanya sampai hitungan bulan

    - "ensasi terbakar, tumpul, pegal

    - #iba$a oleh serat %

    - &ungsi siologi bersifat normal

     Kausanya mungkin jelas mungkintidak

    - idak ada keluhan nyeri, depresi

    dan kelelahan

    - idak ada aktitas sik sebagai

    respon terhadap nyeri

    - espon terhadap analgesik * sering

    kurang meredakan nyeri

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    6/50

    N.sise-i8 9s Ne(iNeu(.,-i+

    • Nyeri nosiseptif   nyeri in+amasi yangdihasilkan oleh rangsangan kimia, mekanikdan suhu yang menyebabkan aktifasi

    maupun sensitisasi pada nosiseptor perifer• Nyeri neuropatik  nyeri yang ditimbulkan

    akibat kerusakan neural pada saraf perifermaupun pada sistem saraf pusat yang

    meliputi jalur saraf aferen sentral danperifer, biasanya digambarkan denganrasa terbakar dan menusuk.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    7/50

    Nyeri iseral s Nyeri"omatik

    • Nyeri iseral  nyeri yang menjalar danmengarah ke daerah permukaan tubuh

     jauh dari tempat nyeri namun berasal dari

    dermatom yang sama dengan asal nyeri.• Nyeri somatik nyeri yang tajam,

    menusuk, mudah dilokalisasi dan rasaterbakar yang biasanya berasal dari kulit,

     jaringan subkutan, membran mukosa,otot skeletal, tendon, tulang danperitoneum.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    8/50

    &isiologi Nyeri

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    9/50

    Nosiseptor

    • Nosiseptor   reseptor ujung saraf bebas yangada di kulit, otot, persendian, iseral danaskular.

    • eseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam

    dua komponen yaitu *• eseptor A delta  erupakan serabut komponen

    epat (keepatan tranmisi /-01 m2det) yangmemungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akanepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan

    "erabut %

      serabut komponen lambat(keepatan tranmisi 1,3 m2det) yang terdapatpada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanyabersifat tumpul dan sulit dilokalisasi

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    10/50

    "kala Nyeri4 Pengukuran intensitas nyeri akut

    &P" (&aes of Pain "ale)

    " (erbal ating "ale)

    N" (Numerial ating "ales)

    A" (isual Analogue "ales)

    4 Assessment nyeri pada anak-anak

    5reiik 6. 5r 7 Anesth 8119:

    Postoperatie Pain anagement-;%P. Eur Soc of Reg Anesth and Pain Ther  811<

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    11/50

    =ndikasi * pasien (#e$asa dan anak8 > 0th) yangtidak dapat menggambarkan intensitas nyerinyadengan angka1 * tidak merasa nyeri sama sekali8 * sedikit nyeri? * ukup nyeri/ * lumayan nyeri9 * sangat nyeri

    @1 * Amat sangat Nyeri (tidak tertahankan)

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    12/50

    erbal ating "ale (")

    • 7uga sering disebut sebagai erbal #esriptor

    "ale (#")• emberikan pilihan lima skala deskripsi erbal

    atau isual untuk menggambarkan nyeri yangdialami pasien

    5ro$n, #N. 7 PerioperatiePratie, 8119

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    13/50

    4 1 idak Nyeri

    4 @ B 0 Nyeri ingan (sedikit mengganggu aktitas sehari-hari)

    4 ? B / Nyeri "edang (gangguan nyata terhadap aktitas sehari-hari

    4 < B C Nyeri berat (tidak dapat melakukan aktitas sehari-hari)

    4 @1 Nyeri sangat berat. idak tertahankan

    4 N" adalah alat pengukuran leel intensitas Nyeri yang

    digunakan seara erbal4 "ederhana dan mudah dimengerti oleh pasien de$asa dan anak-

    anak > C tahun

    4 5ermanfaat untuk praktek sehari-hari

    5ro$n, #N. 7 Perioperatie Pratie, 8119

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    14/50

    isual Analogue "ale (A")

    • erdiri atas mistar garis sepanjang kurang lebih @1 m denganDidak nyeriE pada ujung kiri dan DNyeri Paling 5eratE di ujungkanan

    • Pasien diminta untuk menandai garis tsb di titik yangmenggambarkan intensitas nyeri yang dialaminya

    • #apat dilakukan dengan mistar plastik atau kertas, dengan

    penanda• 5iasanya bentuk mistar adalah horisontal, tetapi bisa juga

    dibuat ertikal karena nyeri bisa diisualisasikan FbertingkatG• ariasi penerapan A" juga menakup penggunaan angka atau

    kata-kata

    5ro$n, #N. 7 Perioperatie Pratie, 8119

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    15/50

    ekanisme kerja obatanalgetik

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    16/50

    • ;olongan obat A=N" bekerja diperifer menghambat pelepasan mediatorsehingga aktitas enHim siklooksigenase

    terhambat dan sintesa prostaglandin tidakterjadi.

    • Analgetik opioid bekerja di sentral  menempati reseptor di kornu dorsalis

    medulla spinalis sehingga terjadipenghambatan pelepasan transmitter danperangsangan ke saraf spinal tidak terjadi.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    17/50

    Penanganan nyeri

    • enga$ali pemeriksaan dengan seksama

    • enentukan penyebab dan derajat2stadiumpenyakit dengan tepat

    • Komunikasi yang baik dengan penderita dan

    keluarga• engajak penderita berpartisipasi aktif dalam

    pera$atan

    • eyakinkan penderita bah$a nyerinya dapat

    ditanggulangi• emperhatikan biaya pengobatan dan tindakan

    • erenanakan pengobatan, bila perlu, searamulti disiplin

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    18/50

    &armakologi

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    19/50

    WHO Three-ste Analgesic!adder .

    • Pada mulanya, langkah pertama,hendaknya menggunakan obat analgesiknon opiat.

    Apabila masih tetap nyeri naik ketangga2langkah kedua, yaitu ditambahkanobat opioid lemah misalnya kodein.

    • Apabila ternyata masih belum reda atau

    menetap maka, sebagai langkah ketiga,disarankan untuk menggunakan opioidkeras yaitu morn.

    ytheLadder

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    20/50

    Acute Pain

    WFSA

    Severe

    Pain

    Strong Opioid

    +/- Non Opioid

    +/- Adjuvants Moderate

    Pain

    Weak Opioid

    +/- Non Opioid

    +/- AdjuvantsMild

    Pain

    Non-Opioid

    +/- Adjuvants

    y the Ladder

    Pain Deminising

    Pain Deminising

    !ronic Pain

    W"O

    Mild

    Pain

    Non-Opioid

    +/- Adjuvants

    Moderate

    Pain

    Weak Opioid

    +/- Non-Opioid

    +/- Adjuvants

    Severe

    Pain

    Strong Opioid

    + / - Non Opioid

    +/- Adjuvants

    Pain PersistingOr #ncreasing

    Pain Persisting

    Or #ncreasing

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    21/50

    Analgesia ultimodal

    • Analgesia multimodal  menggunakan dua atau lebih obatanalgetik yang memiliki mekanisme

    kerja yang berbeda untuk menapaiefek analgetik yang maksimal tanpadijumpainya peningkatan efek

    samping dibandingkan denganpeningkatan dosis pada satu obatsaja

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    22/50

    Analgesia multimodal

    • Penekanan pada proses tranduksidengan menggunakan A=N"

    • Penekanan pada proses transmisidengan anestetik lokal (regional)

    • Peningkatan proses modulasi denganopioid

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    23/50

    Multimodal Analgesia ( Balanced Analgesia )Multimodal Analgesia ( Balanced Analgesia )

    MODULATION

    OPIOID

    - Systemic

    - Eidu!al

    Su"a!ac#noid

    $O%-&

    PE'$EPTION

    T'ANSMISSION

    LO$AL ANESTETI$

    - Eidu!al

    - Su"a!ac#noid

    $om"ination o analgesics$om"ination o analgesics

    t#at act "y die!entt#at act "y die!ent

    mec#anisms !esult inmec#anisms !esult in

    syne!getic analgesiasyne!getic analgesia

    T'ANSDU$TION

    Pa!acetamol

    $O%-*

    $O%-&

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    24/50

    Analgesia preemtif 

    •  ujuan  mengobati nyeri sebelum terjadi,terutama ditujukan pada pasien sebelumdilakukan tindakan operasi (pre-operasi).

    • Pemberian analgesia sebelum onset dari

    rangsangan melukai untuk menegahsensistisasi sentral dan membatasipengalaman nyeri selanjutnya.

    • 5isa diberikan obat tunggal, eI* opioid,

    ketorolak, maupun dikombinasikan denganopioid atau A=N" lainnya, dilakukan 81 B 01menit sebelum tindakan operasi.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    25/50

    P%A (Patient %ontrol Analgesia)

    • Pasien dikontrol nyerinya denganmemberikan obat analgesik itu sendiridengan memakai alat (pump), dosis

    diberikan sesuai dengan tingkatan nyeriyang dirasakan. P%A bisa diberikandengan ara =ntraenous Patient %ontrolAnalgesia (=P%A) atau Patient %ontrol

    Jpidural Analgesia (P%JA), namun denganara ini memerlukan biaya yang mahalbaik peralatan maupun tindakannya

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    26/50

    bat-obat analgesik

    • bat adalah bentuk pengendalian nyeri yangpaling sering digunakan.

    •  erdapat tiga kelompok obat nyeri yaituanalgesik non opioid, analgesik opioid danantagonis dan agonis-antagonis opioid.Kelompok keempat obat disebut adjuan ataukoanalgesik.

    • Ada pula mengatasi nyeri seara terpadu yaitu

    bila pada proses transduksi diberikan N"A=#,bila pada proses transmisi diberikan anestesilokal, dan bila pada proses modulasi diberikannarkotik.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    27/50

    Analgesik non-opioid (obat antiin+amasi non steroid2A=N")

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    28/50

    • A=N"   bekerja di tempat ederamelalui inhibisi sintesis prostaglandindari prekursor asam arakidonat.

    • Prostaglandin mensensitisasinosiseptor dan bekerja searasinergis dengan produk in+amatorik

    lain di tempat edera, misalnyabradikinin dan histamin, untukmenimbulkan hiperalgesia.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    29/50

    • A=N" tidak menimbulkanketergantungan atau toleransi sik.

    • Penyulit yang tersering berkaitan

    dengan pemberian A=N" adalahgangguan saluran erna, meningkatnya$aktu pendarahan, pengelihatan kabur,

    perubahan minor uji fungsi hati, danberkurangnya fungsi hati, danberkurangnya fungsi ginjal.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    30/50

    S,li6l,-es

    • %ontoh obatnya* Aspirin, mempunyaikemampuan menghambat biosintesisprostaglandin. Kerjanya menghambatenHim siklooksigenase seara ireersibel,

    pada dosis yang tepat,obat ini akanmenurunkan pembentukan prostaglandinmaupun tromboksan A8, pada dosis yangbiasa efek sampingnya adalah gangguan

    lambung (intoleransi). Jfek ini dapatdiperkeil dengan penyangga yang ook(minum aspirin bersama makanan yangdiikuti oleh segelas air atau antasid).

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    31/50

    4A$in.hen.lDe(i:,-i:es

    • %ontoh obatnya * Aetaminophen (ylenol)adalah metabolit dari fenasetin. bat inimenghambat prostaglandin yang lemahpada jaringan perifer dan tidak memiliki

    efek anti-in+amasi yang bermakna. batini berguna untuk nyeri ringan sampaisedang seperti nyeri kepala, mialgia, nyeripasa persalinan dan keadaan lain. Jfeksamping kadang-kadang timbul @1 kalipeningkatan ringan enHim hati. Pada dosisbesar dapat menimbulkan pusing, mudahterangsang dan disorientasi.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    32/50

    n'.les ,n' Rel,-e';.$.un's

    • I%ontoh obatnya * =ndomethain(=ndoin), obat ini lebih efektif daripadaaspirin, merupakan obat penghambat

    prostaglandin terkuat. Jfek sampingmenimbulkan efek terhadap saluranerna seperti nyeri abdomen, diare,pendarahan saluran erna, danpanreatitis, serta menimbulkan nyerikepala, dan jarang terjadi kelainan hati.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    33/50

    Fen,$,-es

    • %ontoh obatnya * elofenamate(elomen), merupakan turunanasam fenamat, mempunyai $aktu

    paruh pendek, efek samping yangserupa dengan obat-obat A=N" baruyang lain dan tak ada keuntungan

    lain yang melebihinya. bat inimeningkatkan efek antikoagulan oral.#ikontraindikasikan pada kehamilan.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    34/50

    A(l(.i.ni6 A6i'De(i:,-i:es

    • %ontoh obatnya * =buprofen (Adil),tersedia bebas dalam dosis rendahdengan berbagai nama dagang. bat

    ini dikontraindikasikan pada merekayang menderita polip hidung,angioedema, dan reaktiitas

    bronkospastik terhadap aspirin. Jfeksamping* gejala saluran erna.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    35/50

    P(,

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    36/50

    Iiam #eriaties

    • Iiam #eriaties %ontoh obatnya *PiroIiam (&eldene), obat A=N"dengan struktur baru. Laktu

    paruhnya panjang untuk pengobatanartristis rmatoid, dan berbagaikelainan otot rangka. Jfek

    sampingnya meliputi tinitus, nyerikepala, dan rash.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    37/50

    • A6e-i6 A6i' De(i:,-i:es• %ontoh batnya * #iloena (olatren) * bat

    ini adalah penghambat siklooksigenase yangkuat dengan efek antiin+amasi , analgetik,dan antipiretik. Laktu paruhnya pendek,dianjurkan untuk pengobatan arthritisrheumatoid dan berbagai kelainan ototrangka. Jfek sampingnya distress saluranerna, perdarahan saluran erna dan tukaklambung.

    • Mis6ell,ne.us A&en-s• %ontoh obatnya* IaproHin(#aypro). bat ini

    mempunyai $aktu paruh yang panjang. batin memiliki beberapa keuntungan dan resikoyang berkaitan dengan obat A=N" lain.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    38/50

    Analgesik opioid

    • pioid saat ini adalah analgesikpaling kuat yang tersedia dandigunakan dalam pengobatan nyeri

    sedang sampai berat.• bat-obat ini merupakan patokan

    dalam pengobatan nyeri pasa

    operasi dan nyeri terkait kanker

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    39/50

    ekanisme kerja

    • ekanisme pasti kerja opioid telah semakin jelas sejak penemuan resptor-reseptor opioidendogen di sistem limbik, talamus, PA;,substansia gelatinosa, kornu dorsalis dan usus.

    • pioid endogen seperti morn menimbulkanefek dengan mengikat reseptor opioid denganara serupa dengan opioid endogen (endorn-enkefalin): yaitu morn memiliki efek agonis

    (meningkatkan kerja reseptor).• #engan mengikat reseptor opioid di nukleus

    modulasi-nyeri di batang otak, mornmenimbulkan efek pada sistem-sistemdesenden yang menghambat nyeri.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    40/50

    • bat-obat golongan opioid memilikipola efek samping yang sangat miriptermasuk depresi pernafasan, mual,

    muntah, sedasi, dan konstipasi.• "elain itu, semua opioid berpotensi

    menimbulkan toleransi,

    ketergantungan dan ketagihan(adiksi).

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    41/50

    Antagonis dan agonis-antagonis opioid

    • Antagonis opioid   obat yang mela$anefek obat opioid dengan mengikatreseptor opioid dan menghambat

    pengaktifannya.• Nalokson, suatu antagonis opioid murni,

    menghilangkan analgesia dan efeksamping opioid. Nalokson digunakan

    untuk mela$an efek kelebihan dosisnarkotik, yaitu yang paling serius adalahdepresi nafas dan sedasi.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    42/50

    • bat opioid lain adalah kombinasi agonisdan anatagonis, seperti pentaHosin(tal$in) dan butorfanol (stadol).

    Agonis-antagonis opioid adalah analgetikefektif apabila diberikan tersendiri danlebih keil kemungkinannyamenimbulkan efek samping yang tidak

    diinginkan (misalnya depresi pernafasan)dibandingkan dengan antagonis opioidmurni.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    43/50

    Adjuan atau koanalgesik

    • bat adjuan atau koanalgetik   obatyang semula dikembangkan untuk tujuanselain menghilangkan nyeri tetapikemudian ditemukan memilki sifatanalgetik atau efek komplementer dalampenatalaksanaan pasien dengan nyeri.

    • "ebagian dari obat ini sangat efektif

    dalam mengendalikan nyeri neuropatikyang mungkin tidak berespon terhadapopioid.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    44/50

    • Anti kejang, eI* karbamaHepin ataufenitoin (dilantin) Anti kejang ini efektifuntuk nyeri neuropatik karena obat

    golongan ini menstabilkan membran selsaraf dan menekan respon akhir di saraf.

    • Antidepresan trisiklik,eI* amitriptilin atauimipramin,   analgetik yang sangat

    efektif untuk nyeri neuropatik sertaberbagai penyakit lain yangmenimbulkan nyeri.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    45/50

    • bat adjuan lain   adalah hidroksiHin(istaril), yang memiliki efek analgetikpada beberapa penyakit dan efek aditifapabila diberikan bersama morn:

    • pelemas otot eI* diaHepam (alium), yangdigunakan untuk mengobati kejang ototyang berkaitan dengan nyeri:

    • dan steroid eI* deIametason, yang telah

    digunakan untuk mengendalikan gejalayang berkaitan dengan kompresi medulaspinalis atau metastasis tulang padapasien kanker.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    46/50

    • Adjuan lain untuk analgesia adalahagonis reseptor adrenergik-alfa(misalnya, agonis alfa-8, klonidin), yang

    sering diberikan seara intraspinalbersama dengan opioid atau anestetiklokal: obat ini juga memiliki efekanalgetik apabila diberikan seara

    sistemis karena memulihkan responsadrenergik simpatis yang berlebihan direseptor sentral dan perifer.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    47/50

    Kesimpulan

    • Ne(i adalah pengalaman sensorik danemosional yang diakibatkan adanyakerusakan jaringan yang sedang atau

    akan terjadi, atau pengalaman sensorikdan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan(International Association for the Studyof Pain). Nyeri dibagi menjadi dua yaitunyeri akut dan nyeri kronik. 

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    48/50

    •  ujuan keseluruhan dalampengobatan nyeri adalahmengurangi nyeri sebesar-besarnya

    dengan kemungkinan efek sampingpaling keil. erdapat dua metodeumum untuk terapi nyeri yaitu

    pendekatan farmakologik dan nonfarmakologik.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    49/50

    • Penanganan nyeri dapat dilakukandengan menggunakan metodefarmakologis dan nonfarmakologis.

    Mntuk penatalaksanaan nyeri denganmenggunakan farmakologis dapatmenggunakan A=N", pioid, danpemberian ajuan. "elain itu jika

    menggunakan nonfarmakologis dapatmenggunakan terapi sik dan psikologis.

  • 8/18/2019 Referat Anastesi Dr Zulki

    50/50

    J&JJN"=

    @. %harlton J#. Posooperatie Pain anagement. Lorld &ederation of "oieties ofAnaesthesiologists http*22$$$.nda.oI.a.uk2$fsa2html2u1