Upload
yuni-angriani
View
218
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
REFERAT
Citation preview
REFERATKERATITIS HERPES
PEMBIMBING:
dr. Hondrizal,Sp.M
Disusun oleh:
Yuni angriani
1110070100164
Anatomi Kornea
Anatomi Kornea
Nutrisi : Aquous humor, pembuluh darah disekitar limbus , dan air mata
Saraf sensoris : n. ciliaris longus n. nasosiliaris n.oftalmikus n.trigeminus
Nervus Trigeminus
Cabang n. oftalmikus (V1) :N. Lacrimalis, N. Nasociliaris, N.
Frontalis
• Konjungtiva• Glandula
lacrimalis
• Kornea• Corpus
ciliaris• Iris• Konjungtiva
• Bagian membran mukosa cavum nasal
• Kulit palpebra
• Alis• Dahi• Hidung• Selaput
otak• Sinus
paranasalis
Keratitis Herpes Simpleks
DefinisiKeratitis herpes simpleks adalah radang kornea yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks tipe 1 maupun tipe 2.
Bentuk infeksi
1. Epitelial
Pembiakan virus intraepitelial → kerusakan sel epitel → tukak kornea superfisial
2. Stromal
Reaksi imunologik tubuh terhadap virus → menarik sel radang kedalam stroma → mengeluarkan bahan proteolitik →merusak virus dan jaringan stroma disekitarnya
Gejala dan tanda
• lnfeksi primer ditandai oleh adanya demam, malaise, limfadenopati preaurikuler, konjungtivitis folikutans, bleparitis, dan 2/3 kasus terjadi keratitis epitelial
• Gejala-gejala subyektif keratitis epitelial meliputi: mata berair, fotofobia, injeksi perikornea, dan penglihatan kabur.
Primer
Rekuren
• Superfisial, dibedakan atas bentuk pungtata, dendritika dan geografika.
• Profunda, keratitis disciform dan keratitis intertitialis.
• Uveitis atau kerato uveitis
Diagnosis• Gambaran spesifik dendrit tidak memerlukan
konfirmasi pemeriksaan yang lain
• lesi tidak spesifik → gambaran klinis infeksi kornea yang relatif tenang, dengan tanda – tanda peradangan yang tidak berat serta riwayat penggunaan obat – obatan yang menurunkan resistensi kornea .
• Apabila fasilitas memungkinkan dilakukan kuktur virus dari jaringan epitel, dan lesi stroma
Diagnosis Banding
Keratitis herpes zosterKeratitis VaksiniaKeratitis stafilokokus
Penatalaksanaan Menghentikan replikasi virus didalam kornea, sambil memperkecil efek merusak akibat respon radang
1. Debridement
2. Terapi obat
3. Terapi bedah
4. Pengendalian mekanisme pemicu yang mereaktivasi infeksi HSV
Keratitis Herpes Zoster
Definisi :
Peradangan akut pada kornea yang disebabkan karena infeksi virus varisela zoster
Gejala Klinis
Adapun gejala pada herpes zoster oftalmika antara lain adalah :• Stadium prodromal : nyeri lateral sampai mengenai
mata, demam, malaise, dan sakit kepala• Dermatitis• Nyeri pada mata• Lakrimasi• Penurunan visus• Mata merah unilateral
Bagian - bagian pada mata yang terkena dan dapat menimbulkan gejala pada infeksi VZV adalah :• Kelopak mata : blefaritis • Konjungtiva : konjungtivitis yang
ditandai dengan injeksi konjungtiva dan edema
• Sklera: Skelritis atau episkleritis mungkin berupa nodul yang biasa menetap selama beberapa bulan
• Kornea : keratitis • Traktus uvea : uveitis • Retina : retinitis
Herpes Zoster keratitis bermanifestasi dalam bentuk klinis yaitu :
• Keratitis epithelial akut
Tes Flouresen lesi dendritik kecil dan halus (pseudodendrit)
Keratitis nummular
• 10 hari setelah onset kemerahan di kulit
• Multiple granular infiltrat bundar berkelompok, tepinya berbatas tegas
• “halo of stromal haze”
• bersifat sementara, tetapi bisa juga meninggalkan jaringan parut yang samar
Keratitis Disciform
• infiltrasi stroma 3-4 bulan setelah fase akut awal
• Didahului oleh keratitis stroma akut epitel atau anterior keratitis stroma
• Pemeriksaan :• disk shaped• well defined• edema stromal difus tanpa disertai
vaskularisasi
• Edema disciformik jaringan parut, neovaskularisai , deposisi lemak
Keratitis Neurotropik
• Sensasi kornea (-)• Perforasi kornea epitelisasi akan sulit mudah
infeksi sekunder pada mata
Pemeriksaan Penunjang
1.Mikroskopik• Percobaan Tzanck : Kerokan pada palpebral
diwarnai dengan Giemsa Sel Dantia berinti banyak
2.Immunofloresensi direk 3.PCR ( Polymerase Chain Reaction ) Isolasi
dan identifikasi virus
Diagnosis Banding
Keratitis Herpes
Simplex
Keratitis Herpes Zoster
Usia Primary : 5 tahun
Kekambuhan : usia
pertengahan
Usia tua
Immunosupresi
Manifestasi pada mata
Nyeri Ringan Lebih berat
Dendritic keratitis Sentral Disekitar lokasi
Besar Kecil
Well-defined dendrite Berbentuk bintang
Ulkus sentral Plak yang meninggi
Spectrum 1. Blefarokonjungtivitis
- Folikular
- Siktrik
Herpes Zoster Akut :
1. Skleritis
2. Konjungtivitis
3. Keratitis
• Pungtat epiteliat keratitis
• Mikrodendrit
• Keratitis nummular
• Keratitis disciform
4. Uveitis anterior
5. Akut etinal necrosis
2. Kelainan epitel
- Ulkus dendrit
Herpes Zoster Kronik :
1. Konjungtivitis
2. Keratitis
- Keratitis nummular
- Keratitis disciform
- Keratitis neurotropic
- Mukosa plak keratitis
3. Keratitis stroma
- Keratitis nekrosis
- Keratitis non nekrosis
- Keratitis disiform
- Keratitis intersisial
4. Komplikasi pada kornea
- Stromal vaskularisasi konjungtivitis, skar
- Keratitis trophic
- Keratopaty lipid
5. Uveitis akut
6. Skleritis
7. Acute retinal necrosis
Komplikasi
1. Uveitis
2. Parase otot penggerak mata
3. Glaukoma sekunder
4. Neuritis optic
5. Post herpetic neuralgia
Penatalaksanaan
1. Terapi sistemik :• Obat antivirus oral
• Acyclovir dosis 800 mg, 5 kali sehari selama10 hari • Valasiklovir dengan dosis 1 g 3 kali sehari selama 10
hari • famciclovir, 500 mg/ 8 jam selama 7-10 hari
• Analgetik• Steroid sistemik
Penatalaksanaan 2. Terapi lokal
• Keratitis zoster :
• Tetes mata steroid 4 kali sehari.• Cyclopegics (Cyclopentolate) • Salep mata acyclovir 3% diberikan 5 kali sehari selama 2 minggu
• Antibiotik topikal.• Glaukoma sekunder
• Timolol 0,5 % atau Betaxolol 0,5%• Acetazolamide
• Ulkus kornea Tarsorrhaphy lateral. • Kerusakan epitel yang menetap digunakan :
• Tetes air mata buatan• Soft contact lens bandage
• Keratoplasti
Prognosis
Prognosis baik :
• Tindakan perawatan• asiklovir dapat mencegah komplikasi ke mata sampai ke
arah penurunan visus dan pencegahan terjadinya paralisis motorik
• waktu pemberian antiviral yang sebaiknya diberikan 72 jam pertama setelah onset
• Kepatuhan pasien