RCFA kebocoran kondensor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rtet

Citation preview

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 1 dari 6

    PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatra Bagian Utara

    PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Labuhan Angin

    Root Cause FailureAnalysis

    Recommended Corrective Actions & Failure Defense Task

    Th. 2015

    Penyusun Menyetujui Mengetahui

    Aries I Elisa Ombun SihombingAE Pengelola Sistem Plt. Asman. Enjinering Plt. Manajer

    Kebocoran tube condenser Unit 1

    *** PT. PLN (Persero) Sektor Labuhan Angin ***

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 2 dari 6

    I. RESUMEPermasalahan : Kebocoran Condensor Unit 1Penyebab : Ada beberapa penyebab kemungkinan sesuai BAB IIIWaktu : 16 April 2015 pada Condensor Unit 1, merupakan kejadian berulang

    3 kali kejadian selama Tahun 2015

    II. DAMPAK

    Dampak yang terjadi yaitu Unit stop untuk pemeriksaan kebocoran dan flushing

    III. ANALISA PENYEBAB GANGGUAN

    Penyebab gangguan kebocoran condenser unit 1 dapat dilihat pada Gambar 3. Diagram

    RCFA 5 Why Kebocoran Condensor Unit 1.

    Gambar 1. Trip Unit Tanggal 15 April Jam 17.00

    Pada Tanggal 15 April Jam 17.00 unit 1 Trip, pada Gambar 1 di atas pada saat trip terjadi

    kenaikan pressure vacuum dari -89 Kpa menjadi -70 Kpa dan terjadi kenaikan temperature.

    Setelah terjadi trip dilakukan pengecekan kualitas air condensate dan diperoleh conductivity

    > 10.000 S/cm yang mengindikasikan terjadi kebocoran pada tube condenser.

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 3 dari 6

    Gambar 2. Salah satu titik kebocoran condensor

    Setelah dilakukan pemeriksaan Tanggal 16 April ditemukan 7 titik kebocoran condenser

    seperti terlihat pada Gambar 2. Salah satu titik kebocoran. Kebocoran yang ditemukan cukup

    besar dan banyak sehingga conductivity sangat tinggi pada condensate water.

    3.1 Diagram RCPS Kebocoran Tube Condensor Unit 1

    Penyebab kebocoran tube condenser dapat di analisa menggunakan metode 5 Why sebagaimana

    terlihat pada Gambar 3. Dari hasil analisa ada beberapa kemungkinan penyebab utama kebocoran

    kondensor unit 1 yaitu :

    a. Korosi yang terjadi akibat bio fouling (disebabkan mikroorganisme), korosi pada casing karena

    tidak optimal nya catodic protection, dan korosi karena dissolved gas oksigen yang tinggi pada

    system condensate

    b. Abrasi/gerusan karena benda tajam pada sisi air pendingin seperti pasir, pecahan kerang dan

    abrasi oleh steam, dan abrasi ketika pekerjaan secara mekanik

    c. Vibrasi pada condenser

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASET PEMBANGKIT No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 4 dari 6

    Gambar 3. Diagram RCPS Kebocoran Condensor Unit 1

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 5 dari 6

    Gambar 4. Pada tube condenser unit 1 sisi bawah banyak ditemukan teritif

    3.2 Korosi

    Korosi pada tube titanium sebenarnya sangat jarang terjadi karena material titanium sangat

    tahan terhadap korosi, akan tetapi ada beberapa mikroorganisme laut yang menyebabkan

    biofouling sehingga terjadi korosi karena mikroorganisme, ini dapat dicegah dengan menginjeksikan

    chlorint atau bahan kimia lain yang sejenis.

    Korosi juga dapat terjadi pada system air condensate yang banyak mengandung dissolved

    oksigen. Tingginya dissolved oksigen merupakan salah satu indikasi adanya kebocoran pada system

    kondensat. Kebocoran biasanya sangat kecil dan biasanya ditemukan pada sambungan, dapat

    dilakukan pengecekan menggunakan metode gasa helium pada saat OH.

    Kebocoran pada area sambungan juga dapat disebabkan oleh korosi pada sambungan casing dan

    pipa titanium, yang disebabkan oleh korosi karena tidak optimum nya system catodic protection.

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 6 dari 6

    2. Abrasi/Gerusan

    Pada Gambar 4 dapat dilihat banyak teritif yang menempel pada permukaan pipa sehingga transfer

    panas exhaust turbin kepada air pendingin cooling water terhambat, sehingga dampak nya akan

    meningkatkan temperature pada condenser sisi uap sehingga kerja vacuum menjadi berat. Dampak

    lanjutan dari banyak nya teritif yaitu salah satu penyebab penurunan effisiensi unit 1 sehingga tara

    kalor sangat tinggi hingga 4000 KCal/KWh yang artinya biaya untuk memproduksi 1 KWh menjadi lebih

    besar (Standart Commisioning Tara kalor 2900 Kcal/KWh).

    Pembersihan diharapkan tidak dilakukan pembersihan secara mekanik dengan benda keras,

    sehingga tidak merusak permukaan tube ataupun menyebabkan tergoresnya tube. Kondisi

    menempelnya teritif disebabkan tidak dilaksanakan nya injeksi chlorin pada system air pendingin,

    sehingga perlu perbaikan system chlorint plant segera dan sebelum pulihnya kondisi chlorint plant

    dapat diinjeksi bahan kimia pengganti.

    Pembersihan tube dapat dilakukan secara kimia dianjurkan, system mekanis dapat menggunakan

    water jet cleaning dengan tekanan tertentu.

    Abrasi tube condenser juga bisa terjadi karena abrasi pasir ataupun pecahan kerang laut, akan

    tetapi biasanya perlu waktu yang lama unit beroperasi. Jadi kemungkinan ini kecil akan tetapi bisa

    diminimalkan dengan memperbaiki system TBS

    Abrasi oleh steam disebabkan pada ekhaust turbin masih berupa fasa Superheated seharusnya

    pada condenser sudah fasa saturated. Hal ini bisa disebabkan oleh pengoperasian dengan pressure

    rendah (Standart 9 MPa, kondisi actual 6 Mpa). Pada saat pressure mainsteam diturunkan menjadi 6

    MPa pada diagram moiler dapat dilihat, kondisi masuk steam bergeser ke kanan seperti terlihat pada

    Gambar 5 (garis merah)

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 7 dari 6

    Gambar 5. Mollier Diagram Mainsteam inlet Turbin

    Pada Gambar 5 di atas merupakan keadaan ideal adiabatic sehingga terlihat pada

    condenser pada fasa saturated, padahal pada keadaan actual bias jadi masih superheated

    Fasa masuk condenser masih superheat bisa juga disebabkan pressure condenser yang

    tinggi. Pressure condenser tinggi disebabkan oleh temperature condenser yang tinggi,

    kebocoran udara pada area condenser system, nozzle vacum erosi, atau performance motor

    vacuum yang sudah menurun.

    Hubungan antara temperature air pendingin, flow air pendingin dan jumlah exhaust steam

    terhadap pressure dapat di lihat pda Gambar 6 di bawah ini. Kondisi pressure maint steam

    pada beberapa kondisi beban dapat di lihat pada Tabel 1.

    Panas yangdibuang bila P= 9 Mpa

    TambahanPanas yangdibuang bila P= 6 Mpa

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 8 dari 6

    Gambar 6. Hubungan antara temperature air pendingin, flow air pendingin dan jumlah

    exhaust steam terhadap pressure

    Tabel 1. Manual operation Turbin System

    name unitcondition of

    THA

    condition ofvalve opening

    completely

    conditions oflabel

    conditions of HPheater stopped

    completely

    conditions of75% THA

    conditions of50% THA

    generator end power KW 115000 118446 115299 115299 86438 57500

    the total steam inletvalue of the steamturbine

    Kg/h 409437 422311 412999 382823 305830 206747

    pressure of the mainsteamtemperature

    temperature of coolwater

    feed watertemperature

    exhaust enthalpy

    back pressure

    186.3

    30 30 30 30 30 30

    220.5 222.1 220.7 160.2 205.7

    8

    KJ/Kg 2274.6 2273.2 2274.6 2275.9 2293.2 2330.8

    KPa 8 8 8 8 8

    9.32

    537 537 537 537 537 537

    MPa 9.32 9.32 9.32 9.32 9.32

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 9 dari 6

    3.3 Vibrasi pada Condensor

    Vibrasi pada condenser terjadi disebabkan factor vibrasi pada turbin, ataupun aliran

    velocity dari air laut. Vibrasi merupakan kejadian yang umum terjadi sebagai penyebab

    kebocoran tube kondensor. Kemungkinan ini juga kecil pada kebocoran unit 1 akan tetapi

    dapat diminimalkan dengan pengecekan rutin vibrasi dan perbaikan penyebab vibrasi yang

    tinggi

    IV. TINDAKAN PERBAIKAN

    No. TINDAKAN PERBAIKAN PIC

    1. Memeriksa kebocoran dan plug tube yang bocor Har Turbin

    2. Perbaikan/Revitalisasi Chlorint Plant Enj

    3. Pengetesan Thickness Tube Condensor denganmetode Eddy Current untuk memastikan penyebabkebocoran

    Har Turbin

    4. Perbaikan system TBS Har Turbin

    I. TINDAKAN PENCEGAHAN/FAILURE DEFENSE TASK (FDT)No. FDT PIC

    1. Inspeksi Chlorint Plant Tahunan Har Turbin

    2. Sementara sebelum Chlorint Plant beroperasi normalinjeksi bahan kimia pengganti chlorint

    Analisa Kimia

    3. Inspeksi & pengetesan area kondensor include vacumterhadap kebocoran setiap OH

    Har Turbin

    4. Inspeksi Rutin tahunan pada Catodic Protection jikaditemukan kerusakan perbaiki

    Har Turbin

    5. Cleaning dengan Water Jet setiap OH apabiladitemukan banyak pengotor saat inspeksi

    Har Turbin

    6. Inspeksi Rutin Tahunan TBS jika rusak perbaiki Har Turbin

    7. Operasikan unit sesuai pressure pada manual operasi9 Mpa

    Operasi

    8. Pengetesan Thickness Tube Condensor denganmetode Eddy Current setiap MOH

    Har Turbin

  • SLBA

    PT. PLN (Persero)Sektor PembangkitanLabuhan Angin

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASETPEMBANGKIT

    No. Dok :

    RCFA REPORTKebocoran Condensor Unit 1

    No. Rev :Tgl. :

    Halaman : 10 dari 6

    9. Inspeksi Turbin pada MOH Har Turbin

    10. Inspeksi dan Pengetesan MCWP Tahunan Har Turbin

    11. Pdm rutin vibrasi Enj

    II. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Penyebab kebocoran kondensor unit 1 disebabkan oleh berbagai hal diantara nyakarena korosi, abrasi oleh pasir, pembersihan secara mekanis, vibrasi, kebocoranpada sambungan dan abrasi oleh steam

    5.2 Saran

    Agar FDT yang telah dibuat agar ditindaklanjuti untuk meningkatkan keandalan

    unit dan mencegah kejadian berulang.