Upload
vian-aprilya
View
239
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 ratih.ppt
1/16
7/25/2019 ratih.ppt
2/16
Anatomi dan fsiologi penis
7/25/2019 ratih.ppt
3/16
7/25/2019 ratih.ppt
4/16
7/25/2019 ratih.ppt
5/16
7/25/2019 ratih.ppt
6/16
FimosisFimosis adalah suatu kelainan dimana prepu
penis yang tidak dapat di retraksi (ditarik) ke proksampai ke korona glandis. Fimosis dialami oleh sebesar bayi baru lahir karena terdapat adhesi alamantara prepusium dengan glans penis.
BalanopostitisBalanopostitis adalah peradangan menyelur
daerah glans penis dan preputium.
7/25/2019 ratih.ppt
7/16
Etiologi fmosis
7/25/2019 ratih.ppt
8/16
Faktor resiko fmosis
7/25/2019 ratih.ppt
9/16
Etiologi balanopstitis
ineksi seperti terineksi virus (herpes, H!,H"!) ba#teri neisserea gonorhoe
"neksi bakteri ataupun #andida
"ritasi dari iritan eksterna
Faktor resiko ada pria yang tidak sunat
Faktor higiene yang buruk pada genitalnya
7/25/2019 ratih.ppt
10/16
atofsiologi
$A%"FE&'A&"
7/25/2019 ratih.ppt
11/16
$A%"FE&'A&""%"
1. Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin
(balloning )2. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan
menggembung saat mulai buang air kecil yang kemudianmenghilang setelah berkemih. al tersebut disebabkan oleh karenaurin yang keluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan yangdibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum keluar melalumuaranya yang sempit.
!. "iasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karenatimbul rasa sakit.
#. Kulit penis tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan
$. %ir seni keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes dan kadangkadang memancar dengan arah yang tidakdapat diduga
&. "isa juga disertai demam
'. ritasi pada penis
7/25/2019 ratih.ppt
12/16
enegakan diagnosis *Anamnesis : keluhan utama : nyeri saat pipis.
* +iayat penyakit &ekarang
* +iayat penyakit -ahulu * +iayat penyakit eluarga
* +iayat &osial
* Pemeriksaan Fisik
- penilaian ondisi mum
- !ital &ign
- "nspeksi regio sekitar
- alpasi
- Pemeriksaan Penunjang
- &el rin
* ultur
7/25/2019 ratih.ppt
13/16
FIMOSIS PARAFIMOSIS
-EF"%"&" -EF"%"&"
+E'"$ '"-A -AA'-"+E'E&" E A+AH +/&"$A&A$A" 0/+/%A 1A%-"&
'E+'A+"%2A +E'"$ &A$A"& /+/%A+"& '"-A -AA'-"E$BA"A% A-A EA-AA%&E$A
E'"//1" E'"//1"
/%1E%"'A"%FE&" (/&'"'"&,BAA%'"'"&,
BAA%//&'"'"&)'+A$A
$E%A+" +E'"$ EBEAA%1&AA' /"'& A'A &EHAB"&
E$A&A%1A% A'E'E+
1E3AA "%"& 1E3AA "%"&
E&"'A% BA, A%0A+A% +"%$E%1E0", +E'"$$E%11EE$B%1 &AA' $"&",+E'E%&" +"%, -E$A$, &$E1$A,"+"'A&"
E-E$A%2E+"
3E+A'A% A-A 0"%0"% /+/%A
-iagnosis banding
7/25/2019 ratih.ppt
14/16
enatalaksanaan4. &irkumsisi 5 khitan
6. &alep kortikoid (7,78*7,49) 6:4 selama 67*;7 h
;. eregangan harus hati*hati untuk menghindariluka yang menyebabkan pembentukan parut
7/25/2019 ratih.ppt
15/16
Edukasi
4. &elalu men
7/25/2019 ratih.ppt
16/16
omplikasi
4. etidaknyamanan5nyeri saat berkemih6. Akumulasi sekret dan smegma di baah prepusium yang terkena ineksi sekunder dan akhirnya terbentuk