Upload
trinhkhanh
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
Abstrak— Tingkat kepuasan pegawai terhadap lingkungan
kerja sangat penting untuk menunjang kinerja dari pegawai itu
sendiri. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
seorang pegawai dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu
PT.PLN (PERSERO) memerlukan suatu aplikasi yang dapat
mengetahui tingkat kepuasan seorang pegawai.
Untuk analisis rasio kepuasan yang dilakukan dalam sistem
penilaian index kepuasan pegawai ini menggunakan dashboard
terintegrasi. Dalam proses pembangunan perangkat lunak,
sistem ini dibangun menggunakan proses rekayasa perangkat
lunak dengan metode prototipe. Dimana tahapan dalam metode
prototipe meliputi, tahap awal berupa pengumpulan data, tahap
analisis, tahap desain, tahap pengembangan sistem, dan tahap
testing. Pada tahap awal, pengumpulan data dilakukan melalui
EMI (Employee Mindset Index) survei secara online. Pada tahap
analisis dilakukan indentifikasi kebutuhan yang akan
menghasilkan dokumen SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat
Lunak). Pada tahap desain, developer melakukan desain sistem
yang dapat dilihat pada dokumen DPPL (Deskripsi Perancangan
Perangkat Lunak). Pada tahap pengembangan dilakukan
implementasi program sistem (coding) dan kemudian dilakukan
pengujian dengan metode black box testing.
Hasil EMI survei yang dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO)
ditampilkan dalam bentuk dashboard berupa grafik dan
diagram yang dapat memberikan informasi mengenai tingkat
kepuasan pegawai. Sehingga dengan adanya sistem ini,
diharapkan dapat digunakan sebagai peringatan dini bagi
perusahaan untuk dapat dengan cepat mengambil suatu
tindakan/keputusan dan saran perbaikan.
Kata Kunci— Rancang Bangun, Dashboard, Prototipe,
Index Kepuasan Pegawai.
I. PENDAHULUAN
emasuki era globalisasi yang berkembang dengan
pesat seperti sekarang ini termasuk pada bidang
Teknologi Informasi, sangat berpengaruh pada
proses kerja pada sebuah perusahaan. Dengan
teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan serta
proses bisnis yang ada serta dapat terintegrasi dengan baik
dapat meningkatkan performa kinerja sebuah perusahaan.
Pekerjaan yang tadinya dikerjakan secara manual dan
membutuhkan waktu yang lama dapat lebih praktis dan dapat
lebih cepat diselesaikan dan diolah dengan bantuan teknologi
yang sesuai. Tingkat kepuasan pegawai terhadap lingkungan
kerja sangat penting untuk menunjang kinerja dari pegawai itu
sendiri. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
seorang pegawai dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu
PT. PLN (PERSERO) memerlukan suatu aplikasi yang dapat
mengetahui tingkat kepuasan seorang pegawai.
Untuk analisis rasio kepuasan yang dilakukan dalam
sistem penilaian index kepuasan pegawai ini menggunakan
dashboard terintegrasi. Dalam proses pembangunan perangkat
lunak, sistem ini dibangun menggunakan proses rekayasa
perangkat lunak dengan metode prototipe. Dimana tahapan
dalam metode prototipe meliputi, tahap awal berupa
pengumpulan data, tahap analisis, tahap desain, tahap
pengembangan sistem, dan tahap testing. Pada tahap awal,
pengumpulan data dilakukan melalui EMI (Employee Mindset
Index) survei secara online. Pada tahap analisis dilakukan
indentifikasi kebutuhan yang akan menghasilkan dokumen
SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak). Pada tahap
desain, developer melakukan desain sistem yang dapat dilihat
pada dokumen DPPL (Deskripsi Perancangan Perangkat
Lunak). Pada tahap pengembangan dilakukan implementasi
program sistem (coding) dan kemudian dilakukan pengujian
dengan metode black box testing.
PT. PLN, yang menjadi tempat studi kasus kali ini,
tentu saja sangat membutuhkan teknologi informasi agar dapat
terus bersaing dan terus dapat meningkatkan performa
kerjanya. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban
untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum
dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu
menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No.
19/2000. PT. PLN bagian SDM (Sumber Daya Manusia) juga
membutuhkan sebuah website untuk melakukan EMI survei
bagi para karyawan untuk mengetahui tingkat kepuasan
karyawan akan fasilitas dan sarana yang diberikan PT. PLN
selama ini. Dimana hasil dari EMI survei tersebut ditampilkan
dalam bentuk dashboard yang terintegrasi dengan website
internal perusahaan. Dashboard akan menampilkan informasi
secara interaktif berupa grafik dan diagram dalam bentuk
laporan secara rinci (drill down report) yang menjelaskan
faktor apa saja yang menyebabkan perubahan tingkat
kepuasan pegawai terhadap lingkungan kerja di PT. PLN
(PERSERO).
Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat
memberikan informasi kepada supervisor bagian SDM
mengenai tingkat kepuasan pegawai. Sehingga dengan adanya
sistem ini tidak hanya dapat mengubah survei offline menjadi
survei berbasis online, akan tetapi dengan sistem ini proses
survei dapat dilakukan kapan saja sehingga diharapkan dapat
digunakan sebagai peringatan dini bagi perusahaan agar dapat
dengan cepat diambil keputusan dan saran perbaikan.
RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN INDEX KEPUASAN PEGAWAI
TERHADAP LINGKUNGAN KERJA MELALUI DASHBOARD TERINTEGRASI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROTOTIPE, STUDI KASUS PT. PLN
(PERSERO) AREA BALI SELATAN Putu Sudharyana, Bekti Cahyo Hidayanto, Feby Artwodini Muqtadiroh
Sistem Informasi – FakultasTeknik Informasi (FTIf) - ITS
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telpon: (031) 596 4965,592 2949, 593 9214
E-mail: [email protected], [email protected] U
M
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2
II. METODE
A. Metode Pengerjaan aplikasi
Metode Penelitihan atau yang biasa disebut dengan
Metodologi merupakan sebuah tahapan pengerjaan tugas
akhir. Bagian ini merupakan bagian yang penting, karena
dapat digunakan sebagai panduan pengerjaan tugas akhir agar
dapat diselesaikan secara terarah, teratur, dan sistematis.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini
terdiri dari beberapa tahap yaitu studi literatur, pengumpulan
data, tahap analisis, tahap perancangan, tahap implementasi,
tahap pengujian, dan laporan akhir. Agar lebih mudah
dipahami, metode pengerjaan tugas akhir ini akan disajikan
dalam bentuk bagan seperti yang digambarkan pada gambar
2.1
Gambar 2-1 Flowchart Pengerjaan Penelitian
Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur,
kemudian dilanjutkan dengan tahap diskusi dan wawancara
yang dilakukan dengan pihak perusahaan untuk mengetahui
keadaan terkini dari perusahaan. Tahap selanjutnya adalah
tahap analisis mengenai kebutuhan sistem. Setelah tahap
analisis selesai, dilanjutkan dengan tahap perancangan sistem.
Perancangan disini meliputi spesifikasi kebutuhan user, design
sistem, pembuatan use case, sequence diagram sesuai dengan
UML (Unified Modelling Language). Tahap selanjutnya
adalah tahap implementasi sistem, yaitu tahapan dimana
dilakukan penerapan rancangan dan analisis berupa penulisan
kode program sehingga menjadi suatu aplikasi yang sesuai.
Tahap berikutnya yaitu tahap pengujian dan testing sistem,
dimana pada tahapan ini dilakukan pengujian dan evaluasi
terhadap prototipe aplikasi yang telah dikerjakan.
B. Prototipe
Prototype sering disebut Rapid Application Design
(RAD), karena pembuatan aplikasi dengan menggunakan
metode ini menyederhanakan dan mempercepat desain
perancangan sistem. Menurut Ian Sommerville (1995), prinsip
yang digunakan adalah untuk membantu pengguna dan
developer mengerti kebutuhan sistem. Berikut adalah beberapa
keuntungan menggunakan prototype antara lain:
1. Developer menjadi lebih memahami kebutuhan
pengguna.
2. Kekurangan fitur – fitur dapat terdeteksi.
3. Sistem kerja tersedia lebih awal.
4. Fitur – fitur yang membingungkan dapat
didiskusikan.
5. Prototype dapat bertindak sebagai dasar untuk
membuat spesifikasi sistem.
Dalam pengembangan software, prototype adalah proses untuk
membuat versi awal untuk dievaluasi, sebelum
menginvestasikan sumber daya lain. Proses pembuatan
prototype dapat dibagi menjadi empat langkah, seperti yang
terlihat pada gambar 2.2 (Kussmaul & Jack, 2008).
Gambar 2.2 Proses Pembuatan Prototipe
C. Index Kepuasan Pegawai
Katzell (1964) berpendapat bahwa jika ada
konsensus tentang kepuasan kerja, itu adalah ekspresi verbal
dari evaluasi pekerjaannya. Locke (1976) mendefinisikan
kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang
menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari penilaian
pekerjaan atau pengalaman kerja. Robbin dan Coulter (1996)
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum
seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Jika berbicara
mengenai sikap dan tingkah laku pegawai akan mengacu pada
bagaimana tingkat kepuasan pegawai tersebut terhadap
pekerjaannya. Mobley dan Locke (1970) telah melakukan lima
penelitian untuk mengeksplorasi hubungan antara pentingnya
aspek pekerjaan dan tingkat kepuasan terhadap pekerjaan itu
sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian suatu
hasil/ nilai juga menghasilkan tingkat frustasi terhadap
pegawai yang signifikan juga. Untuk itu diperlukan index
kepuasan pegawai yang dapat memberikan informasi
mengenai apa yang diinginkan oleh pegawai sehingga pihak
SDM dapat menentukan langkah apa yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kepuasan pegawai terhadap lingkungan
kerjanya.
Untuk dapat mempertahankan kepuasan pegawai
diperlukan suatu pengukuran sehingga nantinya dari
pengukuran tersebut diperoleh suatu index terhadap kepuasan
pegawai. Index kepuasan pegawai tersebut nanti akan
digunakan sebagai pedoman dan informasi terhadap kepuasan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3
pegawai terhadap lingkungan kerja di PT. PLN. Berikut
adalah aturan yang digunakan oleh PT. PLN dalam mencari
nilai index kepuasan pegawai pada perusahaan:
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒙 𝑲𝒆𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒈𝒂𝒘𝒂𝒊 =𝚺 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒂𝒏
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏
Nilai pertanyaan berdasarkan skala berikut:
- Sangat tidak setuju = 1
- Tidak setuju = 2
- Cenderung tidak setuju = 3
- Cenderung setuju = 4
- Setuju = 5
- Sangat setuju = 6
Jadi berdasarkan aturan/ rumus dan skala dari pertanyaan,
diperoleh jika nilai index kepuasan pegawai antara 1 s/d 2
maka pegawai dikatakan belum puas terhadap lingkungan
kerja. Jika nilai index kepuasan pegawai antara 2,1 s/d 4 maka
pegawai dianggap sudah cukup puas dengan lingkungan kerja
mereka. Kemudian jika nilai index kepuasan pegawai antara
4,1 s/d 6 maka pegawai dapat dikatakan sudah puas terhadap
lingkungan kerja mereka.
D. Black Box Testing
Black box testing adalah metode pengujian perangkat
lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan
dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-
box). Pengetahuan khusus dari kode aplikasi/ struktur internal
dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak
diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan
persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.
Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan
kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database
eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Black Box Testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari
perangkat lunak.
E. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa
spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.
Karena tergolong bahasa visual, UML lebih
mengedepankan penggunaan diagram untuk
menggambarkan aspek dari sistem yang sedang dimodelkan
(Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005). UML tidak berdasarkan
pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi
UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object
Management Group) pada tahun 1997. UML yang
berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar.
UML didefinisikan sebagai bahasa visual untuk
menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat
model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah
sistem. Oleh karena itu, UML lebih mengedepankan
penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari sistem
yang sedang dimodelkan. UML mendeskripsikan beberapa
diagram, diantaranya adalah: Diagram Struktur (meliputi Class
diagram), dan Diagram Perilaku (meliputi Use-case diagram,
Sequence diagram, Robustness diagram).
III. ANALISIS KEBUTUHAN, PERANCANGAN, DAN
PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI
A. Analisis Kebutuhan
Dari hasil survei dan wawancara dapat ditentukan
analisis kebutuhan adalah sebagai berikut:
1. Pengguna
Pengguna sistem ditentukan oleh departemen
yang pada PT.PLN (PERSERO). Dalam hal ini
departemen yang memegang peranan penting
adalah Departemen Sumber Daya Manusia
(SDM). Beberapa pengguna yang terlibat dalam
penggunaan aplikasi ini adalah manager,
supervisor SDM, administrator, dan pegawai.
2. Teknologi
Beberapa teknologi yang digunakan dipilih
berdasarkan kebutuhan perusahaan dan
beberapa teknologi dipilih karena kesesuaian
dengan aplikasi yang dikembangkan.
PHP
PHP digunakan sebagai teknologi
utama yang digunakan dalam proses
pengembangan aplikasi ini. Tidak ada
kebutuhan khusus dari perusahaan atas
penggunaan teknologi lain seperti java
atau c++. Pengembangan juga tidak
menggunakan framework khusus,
karena aplikasi ini akan diintegrasikan
dengan website internal dari PT.PLN
(PERSERO).
MySQL
Sebagai suatu aplikasi kuisioner, sistem
dituntut untuk dapat menyimpan data
kuisioner dari EMI Survei yang
dilakukan PT.PLN (PERSERO) secara
aman, efektif dan efisien tetapi tidak
memerlukan suatu lisensi tambahan.
Pemilihan penggunaan MySQL sebagai
database didasarkan pada kebutuhan
tersebut.
Web-Based
Alasan penggunaan teknologi web
adalah agar aplikasi ini dapat
diintegrasikan dengan sistem pada
website internal dari perusahaan. Dari
kebutuhan ini, perusahaan dapat
langsung mengintegrasikan aplikasi
dengan sistem yang telah ada.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4
B. Deskripsi Umum Aplikasi
Aplikasi yang dibangun dalam tugas akhir ini adalah
sistem penilaian index kepuasan pegawai pada PT. PLN
(PERSERO) yang berfungsi sebagai rekapitulasi dan dasar
penilaian kepuasan pegawai. Rekapitulasi data berupa hasil
kuisioner Employee Mindset Index (EMI) survei yang
dilakukan PT. PLN (PERSERO). Kemudian hasil survei
ditampilkan dalam bentuk dashboard yang diintegrasikan
dengan website internal PT. PLN (PERSERO), untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar acuan penilaian dan
pengambilan keputusan.
C. Domain Model
Pada aktivitas ini, akan dilakukan pembuatan domain
model yang akan dijadikan pedoman dalam pembuatan
aplikasi. Gambar dari domain model dapat dilihat pada
gambar 4.1
Gaar 4.1 Domain Model
D. Use Case Diagram
Perancangan diagram use case didasarkan pada
fungsi – fungsi utama yang tersedia untuk mengelola dan
menampilkan informasi mengenai index kepuasan pegawai
terhadap lingkungan kerja PT.PLN (PERSERO). Gambar use
case diagram secara umum dapat dilihat pada gambar 4.2
E. Activity Diagram
Berikut merupakan diagram aktifitas yang
menjelaskan alur aktifitas dari masing – masing use case yang
telah didefinisikan sebelumnya. Salah satu contoh dari activity
diagram dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Activity Diagram
F. Antarmuka Aplikasi
Menjelaskan tentang gambaran mengenai isi dari
dokumen user interface. Berikut adalah salah satu contoh
antarmuka aplikasi pada halaman login beserta komponennya
yang dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Antarmuka Aplikasi Login
act login
sistempengguna
ActivityInitial
masukan username dan
password autentifikasi pengguna
menampilkan pesan erorr bahwa
autentifikasi gagal
menampilkan pesan bahwa
autentifikasi berhasil
ActivityFinal
[username atau password benar]
[username atau password salah]
Gambar 4.2 Use Case Diagram
uc use case
administrator
superv isor
manager
pegawai
login
logout
menambahkan
informasi pada
website
memasukkan data
kuisioner
melihat v isualisasi
hasil kuisioner
menambahkan akun
pengguna
menghapus akun
pengguna
mengupdate
informasi hasil
rekapitulasi hasil
kuisioner
menampilkan
v isualisasi data hasil
rekapitulasi
menampilkan
dashboard
mengunggah
dashboard
melihat akun
pengguna
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«extend»
«extend»
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5
Tabel 1 Komponen Halaman Login
Komponen Antarmuka
Tujuan Isi / Batasan / Tingkah Laku
Logo Untuk menampilkan informasi identitas aplikasi
Username Untuk mengisikan username dari pengguna
Wajib diisi
Password Untuk mengisikan password dari pengguna
Wajib diisi
Tombol Login Untuk masuk ke dalam aplikasi
Tekan jika ingin masuk ke dalam aplikasi
Tombol Reset Untuk mengosongkan field username dan password
Tekan jika ingin mengosongkan field username dan password.
IV. EVALUASI DAN PENGUJIAN PROTOTIPE
A. Pengujian Prototipe Aplikasi
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah semua
fungsi yang terdapat dalam kebutuhan telah dipenuhi oleh
sistem. Pedoman yang digunakan yaitu apabila fungsi-fungsi
yang terdapat pada kebutuhan pengguna telah dipenuhi oleh
perangkat lunak ini. Berikut adalah salah satu contoh
pengujian prototipe aplikasi dalam hal login ke dalam aplikasi.
1. Pengguna masuk ke halaman login. Dan dalam
halaman login, pengguna memasukkan user dan
password untuk masuk ke halaman awal.
Gambar 4.5 Proses Login
2. Jika username dan password salah, maka akan
muncul peringatan error. Jika username dan
password benar maka sistem akan menampilkan
halaman awal aplikasi.
Gambar 4.6 Peringatan Error
Gambar 4.7 Halaman Awal Aplikasi
B. Evaluasi Prototipe
Pada tahap ini proses evaluasi dalam kasus ini
dilakukan sebanyak 2 kali, sesuai dengan batasan yang telah
ditetapkan.
Evaluasi Tahap 1
Pada proses evaluasi tahap 1, perubahan tampilan
beberapa halaman dari website sistem penilaian
index kepuasan pegawai terhadap lingkungan ini.
Berikut beberapa halaman yang mengalami
perubahan.
Gambar 4.8 Halaman Awal sebelum mengalami perubahan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6
Gambar 4.9 Halaman Awal setelah mengalami perubahan
Evaluasi Tahap 2
Pada tahapan ini terdapat perubahan tampilan dari
halaman administrator dan beberapa penambahan fitur. Beikut
merupakan penambahan fitur pengelolaan akun pengguna
pada aplikasi ini.
Gambar 10 Penambahan fitur pengelolaan akun pengguna
V. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian makalah ini, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Spesifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk
pembuatan sistem penilaian index kepuasan pegawai
antara lain, ruang lingkup perangkat lunak, target
audience, lingkungan operasi, kebutuhan fungsional,
dan kebutuhan non fungsional yang mendukung fitur
– fitur dari perangkat lunak ini. (terlampir dalam
SKPL)
2. Rancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan dari
perusahaan dan dapat digunakan menjalankan proses
Employee Mindset Index (EMI) Survey.
DAFTAR PUSTAKA
Bryon Langenfeld (2011). “Scales and Indexes,‖Rare is the
person who can keep from putting his thumb on the
scale.
G. Tate (1990). Prototyping: helping to build the right
software. Computer Science Department, Massey
University, New Zealand.
Jacobson, I. (1999). Applying UML in the Unified Process.
UML World Conferrence (Presentation), New York.
J. Livari (1990). Hirarchical spiral model for information
system and software development. Part 1 : teoretical
background. Department of Information Processing
Science, University of Oulu, Finland.
Katzell (1975). Improving productivity and job satisfaction.
Noferianto, Tri, (2010). Dashboard BI, The Powerfull Data
Visualization. Diakses tanggal 05-12-2011. Diambil
dari
Uhttp://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/06/03/d
ashboard-bi-the-powerfull-data-visualization-in-
business/U
Rachel W.Y, Yee, Andy C.L, Yeung, T.C. Edwin Cheng
(2008). The impact of employee satisfaction on quality
and profitability in high-contact service industries.
Journal of Operation Management. Hongkong.
Rachel W.Y, Yee, Andy C.L, Yeung, T.C. Edwin Cheng
(2010). An empirical study of employee loyalty, service
quality and firm performance in the service industry.
Hongkong.
Stephen Viller, Ian Sommerville (2000). “Etnoghraphically
Informed Analysis for Software Engineers‖.
Computing Department, Lancaster University,
Lancaster LA1 4YR, UK.
Terry Lam, Hanqin Zhang, Tom Baum (2001). An
investigation of employees' job satisfaction: the case of
hotels in Hong Kong. Hongkong.
William H. Mobley, Edwin A. Locke. The Relationship of
Value to Satisfaction.
Yasin, Moch (2007). ―Rancang Bangun Sistem Informasi
Akademik dengan Metode Prototipe di MA PONPES
Amanatul Ummah‖. Laporan Tugas Akhir. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.