Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN
RESERVASI DOKTER
(Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda)
ARFAN NURHAKIM FAHRI1112093000075
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana KomputerFakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN
RESERVASI DOKTER
(Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
ARFAN NURHAKIM FAHRI
1112093000075
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 / 1440 H
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN
RESERVASI DOKTER
(Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
ARFAN NURHAKIM FAHRI
1112093000075
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 / 1440 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PENGESAHAN UJIAN
iv
PERNYATAAN
v
ABSTRAK
ARFAN NURHAKIM FAHRI (1112093000075), “Rancang Bangun Sistem
Informasi Penjadwalan Dan Reservasi Dokter (Studi Kasus : Rumah Sakit
Juanda)”. Dibawah bimbingan YUNI SUGIARTI, M.Kom dan ERI
RUSTAMAJI, MBA.
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan umum
yang membutuhkan keberadaan sistem Informasi yang akurat dan handal, serta
cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien
serta lingkungan yang terkait lainnya. Rumah Sakit Juanda belum mempunyai
sistem informasi penjadwalan dokter dan reservasi dokter, hal ini menyebabkan
pasien yang datang dari lokasi yang jauh harus datang lagi esok harinya untuk
mendapatkan pelayanan dengan nomor antrian yang didapatkan hari ini, sehingga
pelayanan tidak berjalan dengan baik dan efektif. Selain itu pada aktivitas
administratif berupa pencatatan laporan harian, mingguan dan bulanan yang berisi
pendaftaran pasien, kedatangan pasien, dan pembayaran kerap kali mengakibatkan
redudansi data karena kesalahan penamaan berkas yang disebabkan oleh tidak
adanya integrasi data Microsoft Excel pada rumah sakit ini. Penerapan sistem
berbasis IT menawarkan potensi besar untuk akses cepat terhadap informasi
jadwal dan reservasi dokter serta menjawab permasalahan antrian pasien yang
kerap terjadi di Rumah Sakit Juanda. Tujuan penelitian ini adalah merancang
sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter pada Rumah Sakit Juanda.
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application
Development (RAD) yang meliputi require planning, analysis, design, dan
implementation. Menggunakan UML (Unified Modeling Language), Web Based
System dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database.
Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi penjadwalan dan reservasi
dokter yang mampu meningkatkan pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit
Juanda. Dengan demikian diharapkan pelayanan penjadwalan dan reservasi dokter
pada Rumah Sakit dapat meningkat dengan memanfaatkan sistem informasi
berbasis web.
Kata Kunci: Penjadwalan dan Reservasi Dokter, UML, RAD, PHP, MySQL
V Bab + xvi Halaman + 207 Halaman + 61 Gambar + 41 Tabel + Pustaka +
Lampiran Pustaka Acuan (28, 1999 – 2018)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’aalamin, puji syukur yang sebesar-besarnya
kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya,
penulis diberikan nikmat sehat dan ilmu sehingga dapat melaksanakan, dan
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem
Informasi Penjadwalan Dan Reservasi Dokter (Studi Kasus : Rumah Sakit
Juanida)”. Shalawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat, serta muslimin, dan
muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat kelak.
Amin.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah banyak membantu baik moril dan materil dalam
menyelesaikan laporan ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan
ungkapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Ibu Nida’ul Hasanati, S.T., MMSI, selaku Sekertaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama, dan Bapak
Eri Rustamaji, MBA selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak
membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Dosen-dosen program studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmunya selama penulis duduk dibangku kuliah.
6. Ibu Hj. Rini Sujiyanti, S.E., M.M. selaku Manajemen Umum Rumah Sakit
Juanda yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penilitian pada
perusahaanya.
7. Bapak Taufik Ismail Bagian Kepala Kepegawaian Rumah Sakit yang telah
banyak membantu, dan memberikan informasi yang saya butuhkan,
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, serta memberikan
masukan dan saran kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi
lebih baik lagi yang dapat disampaikan melalui email [email protected].
viii
Akhir kata, penulis berharap, insya Allah semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis, serta para pembaca, terutama teman-teman Sistem
Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa
informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta , 22 Juni 2019
Arfan Nurhakim Fahri
NIM. 1112093000075
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
PENGESAHAN UJIAN .................................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 10
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
1.5.1 Manfaat Praktis ............................................................................. 11
1.5.2 Manfaat Teoritis ........................................................................... 13
1.6 Metodologi Penelitian .......................................................................... 13
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 13
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 14
BAB II .............................................................................................................. 16
LANDASAN TEORI........................................................................................ 16
2.1 Pengertian Rancang Bangun ................................................................ 16
2.2 Konsep Sistem ..................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Sistem ......................................................................... 16
2.2.2 Karakteristik Sistem...................................................................... 17
2.2.3 Klasifikasi Sistem ......................................................................... 19
2.3 Konsep Dasar Informasi....................................................................... 21
x
2.3.1 Pengertian Data ............................................................................ 21
2.3.2 Pengertian Informasi ..................................................................... 22
2.3.3 Kualitas Informasi ........................................................................ 22
2.3.4 Nilai Informasi ............................................................................. 23
2.3.5 Karakteristik Data dan Informasi .................................................. 24
2.4 Pengertian Sistem Informasi ................................................................ 26
2.4.1 Komponen Sistem Informasi ......................................................... 27
2.5 Penjadwalan dan Reservasi dokter ....................................................... 28
2.5.1 Pelayanan Kesehatan .................................................................... 28
2.5.2 Dokter .......................................................................................... 29
2.5.3 Penjadwalan ................................................................................. 31
2.5.4 Reservasi dokter. .......................................................................... 36
2.5.5 Pencatatan Riwayat Pasien (Rekam Medis) ................................... 41
2.6 Pengertian Rumah Sakit ....................................................................... 41
2.6.1 Pengertian Rumah sakit menurut Undang-undang RI No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan ............................................................................... 41
2.6.2 Jenis-jenis Rumah Sakit ................................................................ 42
2.6.3 Sistem Informasi Rumah Sakit ...................................................... 42
2.7 Metodologi Penelitian .......................................................................... 43
2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data ..................................................... 43
2.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ............................................... 44
2.8 Analisis dan Desain Berorientasi Objek ............................................... 47
2.8.1 Objek (Object) .............................................................................. 47
2.8.2 Kelas (Class) ................................................................................ 48
2.8.3 Atribut .......................................................................................... 49
2.9 Unified Modeling Language (UML) .................................................... 49
2.9.1 Sejarah Perkembangan UML ........................................................ 49
2.9.2 Use Case Diagram ........................................................................ 51
2.9.3 Activity Diagram .......................................................................... 55
2.9.4 Class Diagram .............................................................................. 56
2.9.5 Mapping Class Diagram ............................................................... 59
xi
2.9.6 Sequence Diagram ........................................................................ 61
2.10 Konsep Dasar dan Definis Basis Data .................................................. 62
2.10.1 Sejarah Sistem Basis Data dan Aplikasi Praktis ............................ 62
2.10.2 Data dan Basis Data ...................................................................... 66
2.10.3 Bahasa Basis Data ........................................................................ 67
2.10.4 CRUD .......................................................................................... 69
2.11 Pengembangan Sistem ......................................................................... 69
2.11.1 Web .............................................................................................. 69
2.11.2 Hypertext Preprocessor (PHP) ...................................................... 70
2.11.3 Android ........................................................................................ 71
2.11.4 Versi Android ............................................................................... 71
2.11.5 Fitur dan Arsitektur Android ......................................................... 72
2.11.6 Pengguna Smartphone .................................................................. 73
2.11.7 MySQL ........................................................................................ 74
2.11.8 XAMPP dan PhpMyAdmin .......................................................... 74
2.11.9 Pengujian Black Box .................................................................... 74
BAB III ............................................................................................................. 76
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 76
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 76
3.1.1 Observasi ...................................................................................... 77
3.1.2 Wawancara ................................................................................... 77
3.1.3 Studi Pustaka ................................................................................ 78
3.1.4 Studi Literatur Sejenis .................................................................. 80
3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................. 86
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) .......................... 87
3.2.2 Proses Desain (Workshop Design) ................................................ 88
3.2.3 Implementasi ................................................................................ 92
3.3 Kerangka Penelitian ............................................................................. 94
BAB IV ............................................................................................................. 96
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 96
4.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) ................................. 96
xii
4.1.1 Gambaran Umum Organisasi ........................................................ 96
4.1.2 Analisa Masalah ........................................................................... 99
4.1.3 Analisa Persyaratan .................................................................... 104
4.1.4 Analisa Keputusan ...................................................................... 106
4.2 Proses Desain (Workshop Design) ..................................................... 113
4.2.1 Tahap Perancangan Proses .......................................................... 113
4.2.2 Perancangan Database ................................................................ 151
4.2.3 Perancangan Antar Muka Pengguna ............................................ 181
4.3 Implementasi ..................................................................................... 186
4.3.1 Pemograman (Coding) ................................................................ 186
4.3.2 Pengujian (Testing) ..................................................................... 187
BAB V ............................................................................................................. 201
PENUTUP ...................................................................................................... 201
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 201
5.2 Saran ................................................................................................. 202
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 204
LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................... 207
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik pengunjung rumah sakit juanda tahun 2018 .......................... 2
Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi............................................................... 26
Gambar 2.2 Siklus RAD .................................................................................... 45
Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram ............................................................ 51
Gambar 2.4 Notasi use case .............................................................................. 52
Gambar 2.5 Notasi aktor .................................................................................. 52
Gambar 2.6 Relasi Assosiasi ............................................................................. 53
Gambar 2.7 Relasi Assosiasi Dua Aktor ............................................................ 53
Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram .............................................................. 56
Gambar 2.9 Contoh Class Diagram ................................................................... 59
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram .......................................................... 62
Gambar 2.11 pengguna smartphone dari berbagai platform .............................. 73
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ...................................................................... 95
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Juanda Kuningan ...................... 99
Gambar 4.2 Rich Picture layanan Rumah Sakit Juanda yang Sedang Berjalan 100
Gambar 4.3 Sistem Usulan ............................................................................. 109
Gambar 4.4 Use Case Diagram ....................................................................... 116
Gambar 4.5 Activity Diagram Login ............................................................... 132
Gambar 4.6 Activity Diagram Ganti Password ................................................ 133
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Profil ........................................................ 134
Gambar 4.8 Activity Diagram Membuat Surat Rujukan Laboratorium ............ 135
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Konsultasi ............................................ 136
Gambar 4.10 Activity Diagram Lihat Laporan ................................................ 137
Gambar 4.11 Activity Diagram Lihat Rekam Medis ........................................ 138
Gambar 4.12 Activity Diagram Kelola Hasil Uji Laboratorium ....................... 139
Gambar 4.13 Activity Diagram Kelola Pasien ................................................. 140
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelola Reservasi ............................................ 142
Gambar 4.15 Activity Diagram Kelola Jadwal ................................................ 144
xiv
Gambar 4.16 Activity Diagram Daftar ............................................................ 146
Gambar 4.17 Kelola Pembayaran ................................................................... 147
Gambar 4.18 Activity Diagram Reservasi Dokter ........................................... 148
Gambar 4.19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran ............................. 149
Gambar 4.20 Activity Diagram Verifikasi Pembayaran .................................. 150
Gambar 4.21 Activity Diagram Logout ........................................................... 151
Gambar 4.22 Class Diagram .......................................................................... 154
Gambar 4.23 Mapping Class Diagram ............................................................ 155
Gambar 4.24 Sequence Diagram Login .......................................................... 156
Gambar 4.25 Sequence Diagram Ganti Password ........................................... 157
Gambar 4.26 Sequence Diagram Edit Profil ................................................... 158
Gambar 4.27 Sequence Diagram Rujukan Lab ................................................ 159
Gambar 4.28 Sequence Diagram Kelola Konsultasi ........................................ 160
Gambar 4.29 Sequence Diagram Lihat Laparan ............................................. 161
Gambar 4.30 Sequence Diagram Lihat Rekam Medis ...................................... 162
Gambar 4.31 Sequence Diagram Kelola Hasil Uji Lab ................................... 163
Gambar 4.32 Sequence Diagram Kelola Data Pasien ..................................... 164
Gambar 3344 Sequence Diagram Kelola Reservasi ........................................... 166
Gambar 4.34 Sequence Diagram Kelola Jadwal Dokter .................................. 167
Gambar 4.35 Sequence Diagram Daftar ......................................................... 168
Gambar 4.36 Sequence Kelola Pembayaran .................................................... 169
Gambar 4.37 Sequence Diagram Reservasi Dokter ......................................... 170
Gambar 4.38 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran .......................... 171
Gambar 4.39 Sequence Diagram Verifikasi Pembayaran ................................ 172
Gambar 4.40 Sequence Diagram Logout ......................................................... 173
Gambar 4.41 Interface Login Website ............................................................ 182
Gambar 4.42 Interface Login Android ............................................................ 182
Gambar 4.43 Interface Home .......................................................................... 183
Gambar 4.44 Interface Konsultasi Dokter ....................................................... 183
Gambar 4.45 Interface Jadwal Dokter ............................................................. 184
Gambar 4.46 Interface Pembayaran ............................................................... 184
xv
Gambar 4.47 Intervace Menu Reservasi di Android ........................................ 185
Gambar 4.48 Interface Dokter ........................................................................ 185
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Vesri Android .................................................................................... 72
Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis ....................................................................... 80
Tabel 4.1 Analisis Perbandingan Sistem .......................................................... 111
Tabel 4.2 Identifikasi Aktor ............................................................................. 113
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case ....................................................................... 114
Tabel 4.4 Use Case Narrative Login ................................................................ 117
Tabel 4.5 Use Case Narrative Ganti Pasword .................................................. 118
Tabel 4.6 Use Case Narrative Edit Profil ........................................................ 119
Tabel 4.7 Use Case Narrative Membuat Surat Rujukan Lab ............................ 120
Tabel 4.8 Use Case Narrative Kelola Konsultasi .............................................. 120
Tabel 4.9 Use Case Narrative Lihat Laporan ................................................... 121
Tabel 4.10 Use Case Narrative Lihat Rekam Medis ........................................ 122
Tabel 4.11 Use Case Narrative Kelola Hasil Uji Lab....................................... 122
Tabel 4.12 Use Case Narrative Kelola Data Pasien ......................................... 123
Tabel 4.13 Use Case Narrative Kelola Data Reservasi .................................... 124
Tabel 4.14 Use Case Narrative Kelola Jadwal Dokter ..................................... 125
Tabel 4.15 Use Case Narrative Daftar ............................................................. 126
Tabel 4.16 Use Case Narrative Kelola Pembayaran ........................................ 127
Tabel 4.17 Use Case Narrative Reservasi Dokter ............................................ 128
Tabel 4.18 Use Case Narrative Upload Bukti Pembayaran .............................. 129
Tabel 4.19 Use Case Narrative Verifikasi Pembayaran ................................... 130
Tabel 4.20 Use Case Narrative Logout ............................................................ 131
Tabel 4.21 Daftar objek yang berpotensial ....................................................... 152
Tabel 4.22 Tabel Seleksi Objek yang berpotensial ........................................... 152
Tabel 4.23 Daftar Objek yang Diusulkan ......................................................... 153
Tabel 4.24 Spesifikasi Tabel tm_user .............................................................. 175
Tabel 4.25 Spesifikasi Tabel tm_pegawai ........................................................ 175
Tabel 4.26 Spesifikasi Tabel tm_pasien ........................................................... 176
xvii
Tabel 4.27 Spesifikasi Tabel tp_jadwal ........................................................... 177
Tabel 4.28 Spesifikasi Tabel tp_reservasi ........................................................ 177
Tabel 4.29 Spesifikasi Tabel tp_hasillab .......................................................... 178
Tabel 4.30 Spesifikasi Tabel tp_konsultasi ...................................................... 178
Tabel 4.31 Spesifikasi Tabel tp_rekammedis ................................................... 179
Tabel 4.32 Matrix CRUD ................................................................................ 180
Tabel 4.33 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak (Software) Sistem .. 186
Tabel 4.34 Pengujian Level Staff ..................................................................... 188
Tabel 4.35 Pengujian Level Dokter ................................................................. 191
Tabel 4.36 Pengujian Level Direktur ............................................................... 194
Tabel 4.37 Pengujian Level Kasir .................................................................... 195
Tabel 4.38 Pengujian Level Laboran ............................................................... 196
Tabel 4.38 Pengujian Level Pasien .................................................................. 198
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah
merupakan kebutuhan sebagai alat penunjang untuk mempermudah perkerjaan
baik untuk sebuah organisasi, lembaga atau instansi ataupun perusahaan, (Indrajit,
2016) misalnya dalam hal ini ialah Sistem Penjadwalan dan Reservasi dokter di
rumah sakit Juanda.
Teknologi Informasi telah menjadi alat yang sangat penting dalam
pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat bila
dibangingkan dengan cara manual. Hal-hal yang manual dapat dibuat menjadi
otomatis sehingga dapat mempermudah dalam mengolah data, serta memiliki
relevansi dengan kebutuhan lembaga tersebut.
Teknologi Internet di Indonesia berkembang sangat pesat. Internet telah
menjangkau banyak lapisan di masyarakat, mulai dari pelajar, karyawan, pebisnis,
sampai kaum manula. Internet terbukti banyak memberikan kemudahan bagi
setiap orang dalam melakukan aktivitas dan mendapatkan berbagai macam
informasi. Sehingga kini internet telah menjadi alternatif media komunikasi dan
pertukaran informasi yang paling efektif. (Riandy, Edi, & Rengga, 2009)
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan umum
yang membutuhkan keberadaan sistem Informasi yang akurat dan handal, serta
2
cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien
serta lingkungan yang terkait lainnya.(Aslam Fatkhudin & Alifiani, 2017)
Rumah sakit Juanda merupakan sebuah Rumah Sakit yang berada di
wilayah Kuningan tepatnya dijalan Ir. H. Juanda. Rumah sakit ini melayani pasien
dari anak-anak hingga orangtua. Pendaftaran yang ada pada rumah sakit juanda
saat ini adalah dengan cara pasien datang secara langsung ke rumah sakit untuk
mendaftarkan diri dan ada seorang petugas yang mencatat datanya.
Berdasarkan wawancara terhadap kepala kepegawaian bahwa masih ada
pelayanan dari Rumah Sakit yang masih perlu perbaikan dikarenakan pasien yang
berasal dari daerah yang jauh dari rumah sakit ini jarang sekali yang mendapat
pelayanan langsung karena belum adanya informasi tentang penjadwalan dokter
dan juga belum ada layanan reservasi dokter pada Rumah Sakit Juanda ini.
Akibatnya mereka harus datang lagi esok harinya untuk mendapatkan pelayanan
dengan nomor antrian yang didapatkan hari ini.
Gambar 1.1 Grafik pengunjung rumah sakit juanda tahun 2018
(sumber : laporan pengunjung tahun 2018 Rumah Sakit Juanda)
0
500
1000
1500
2000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Mei
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
ber
Okt
ob
er
No
vem
ber
Des
emb
er
Data Pasien
Data Pasien
3
Untuk mendapatkan pelayanan konsultasi dengan dokter, sebelumnya
pasien harus datang ke rumah sakit lalu melakukan pendaftaran kepada petugas
rumah sakit dengan memberikan data diri, selanjutnya petugas rumah sakit
memasukan data pasien ke formulir pendaftaran yang menggunakan form berupa
kertas, lalu petugas rumah sakit memasukan lagi data tersebut ke aplikasi
pengolahan data yaitu Microsoft Excel. Setelah data pasien diinput, petugas
selanjutnya memberikan nomor antrian kepada pasien.
Dokter yang bekerja di rumah sakit memiliki shift bekerja yang sangat
kompleks, sehingga apabila penjadwalan masih dilakukan secara manual maka
akan terjadi human-error yang menyebabkan terjadinya kesalahan besar bagi
dokter professional dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti bentrokan antar
jadwal dokter. Hal ini juga terjadi pada Rumah Sakit Juanda, dimana seluruh
penjadwalan dokter yang masih dilakukan manual sehingga terjadinya jadwal
yang tidak sesuai atau bentrok karena sering terjadinya human-error.
Petugas rumah sakit (staf) harus membuat laporan harian, mingguan dan
bulanan tentang pendaftaran pasien, kedatangan pasien, dan pembayaran.
Seringkali, pada tahap ini petugas rumah sakit mengalami kesulitan dalam
membuat laporan. Hal ini terjadi karena berkas data yang harus diketik ulang
dengan Microsoft Excel. Sehingga kerap kali mengakibatkan redudansi data, ini
terjadi karena kesalahan penamaan berkas ataupun karena data-data tersebut
disimpan dalam file atau worksheet yang berbeda dan juga kesalahan ini
disebabkan oleh tidak adanya integrasi data Microsoft Excel pada rumah sakit ini.
Ini merupakan hal yang umum terjadi karena keterbatasan kemampuan Sumber
4
Daya Manusia untuk melakukan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel.
Karena pada dasarnya aplikasi Microsoft Excel menuntut setiap penggunanya
untuk menguasai pembuatan formula-formula atau rumus yang ada baik itu rumus
matematika, logika maupun teks agar dapat melakukan pengolahan data dengan
baik (Musyaffa & Ilham, 2014). Namun sesuai dengan perkembangan waktu dan
teknologi, kebutuhan akan informasi juga semakin berkembang dirasakan adanya
kekurangan dengan software tersebut antara lain: tampilannya masih kurang user
friendly, menu yang tersedia tampak tidak beraturan, susah untuk
mensinkronisasikan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadi redudansi
data.
Selanjutnya pada proses konsultasi, dokter terlebih dahulu mencari lembar
rekam medis pelanggan, lalu melakukan proses konsultasi, dan setelah proses
konsultasi selesai dokter harus mencatat lagi rekam medis pasien untuk menjadi
bahan rujukan pada proses konsultasi berikutnya. Sehingga pada proses ini
memberian efek samping kepada pelayanan di rumah sakit, yaitu banyaknya
waktu yang terbuang untuk mengurus data rekam medis ini ditambah lagi jika ada
rujukan dari dokter ke laboratorium untuk pemeriksaan pasien. Pihak
laboratorium juga menyimpan arsip laboratorium yang nantinya akan berguna
untuk lampiran pada rekam medis. Data rekam medis pasien masih ditulis manual
di kertas, lalu data ini direkap per harinya dan disimpan di ruang pengarsipan,
sering kali terjadi kehilangan dokumen yang masih tercatat di kertas, dan juga
lamanya proses rekap data untuk pelaporan yang disebabkan dokter harus
mengetik ulang untuk di arsipkan, sedangkan data ini sangat penting bagi pasien,
5
dokter maupun perusahaan untuk pengelolaan data dan pengambilan keputusan.
Dan petugas rumah sakit masih kesusahan untuk memberikan data terbaru secara
cepat. Adapun permasalahan yang serupa didalam penelitian tentang
Implementation of Hospital Examination Reservation System Using Data Mining
Technique (Seung Hyun Chung , 2015). Pada penelitian ini disebutkan sekitar
20,2% pasien sebagai customer merasa tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit
karena lamanya waktu yang di habiskan untuk mengantri ketika melakukan
reservasi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sistem informasi yang dapat
diakses secara cepat untuk melakukan reservasi.
Selain reservasi masalah besar lainnya yang dihadapi oleh Rumah Sakit
adalah masalah yang terkait dengan penjadwalan. Seperti yang dibahas didalam
jurnal penelitian Development of a Doctor Schedulling System: A Constraint
Satisfaction and Penalty Minimisation Schedulling Model (T. Chawasemerwa,
2018) bahwa dokter yang bekerja di rumah sakit memiliki shift bekerja yang
sangat kompleks, sehingga apabila penjadwalan masih dilakukan secara manual
maka akan terjadi human-error yang menyebabkan terjadinya kesalahan besar
bagi dokter professional dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti bentrokan
antar jadwal dokter. Hal ini juga terjadi pada Rumah Sakit Juanda, dimana seluruh
penjadwalan dokter yang masih dilakukan manual sehingga terjadinya jadwal
yang tidak sesuai atau bentrok karena sering terjadinya human-error.
;Beberapa penelitian tentang sistem pendaftaran memang sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Diantaranya penelitian dengan judul Rancang Bangun
Aplikasi Pendaftaran Online Jasa Pengobatan Berbasis Multimedia Pada Klinik
6
Utama Siti Aksar Depok (Wardianto, 2011). Aplikasi pendaftaran online yang
dibuat adalah pendaftaran antrian untuk layanan medis dokter gigi yang
memberikan informasi nomor antrian dan perkiraan waktu kapan nomor antrian
dilayani. Pada penelitian tersebut sistem yang dibuat berbasis desktop. perlu
petugas pendaftaran atau admin menjalankan aplikasi.
Penelitian lainnya adalah Perancangan Sistem Pendaftaran Online Pasien
Pada Klinik Dengan Metode First In First Out (FIFO) Berbasis Web Service
(Abdullah & Iswandi, 2015). Aplikasi yang dirancang ini berguna sebagai
pendaftaran antrian untuk layanan medis dokter dan sarana menginformasikan
tentang jasa yang ditawarkan oleh Kimia Farma Bireuen. Dalam perancangannya
menggunakan metode FIFO yaitu dengan Singel Channel (satu pintu) ataupun
multi channel (banyak pintu) tergantung pada kebutuhan dan dengan asumsi
bahwa setiap pintu mempunyai tingkat pelayanan yang sama. Diharapkan dengan
adanya sistem tersebut dapat memberi manfaat kepada masyarakat atau calon
pasien yang akan berobat tidak harus datang langsung ke rumah sakit untuk
melakukan pendaftaran. Sistem Pendaftaran Online Pasien Pada Klinik Dengan
Metode FIFO Berbasis Web Service ini, dapat menekan biaya pendataan pasien
secara manual, sekaligus dapat mempromosikan berbagai informasi tentang
pelayanan kesehatan di Klinik tersebut.
Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Web Pada
Klinik Stmik Amikom Yogyakarta (Amir, 2011). Disini penulis bertujuan untuk
memberikan kemudahan dalam melakukan pendataan pasien, pendataan
rekamedis dan layanan konsultasi secara Online. Memberikan kemudahan dalam
7
melakukan konsultasi kesehatan tanpa harus datang langsung ke klinik. Dan juga
untuk mengatasi rintangan waktu dan ruang yang selama ini menjadi masalah
pada sistem informasi secara Online untuk pelayanan kesehatan pada klinik dan
rumah sakit. tetapi masih ada kelemahan dalam sistem ini, yaitu keamanan data
yang merupakan aspek yang paling penting banyak terdapat kekurangan dan
kebolongan dalam hal keamanan, terutama keamanan halaman administrator.
Rancang Bangun Sistem Informasi reservasi Online fisioterapi
menggunakan JSP sebagai sistem layanan terpadu (Edi Satriyanto, Rangga
Asmara & Riandy Gautama). Aplikasi pendaftaran Online yang dibuat adalah
reservasi online di bidang kesehatan mengenai fisioterapi, dalam hal ini penulis
menggunakan JSP (Java Sever Pages). Sistem reservasi Online ini bertujuan untuk
memudahkan pasien dalam melakukan pendaftaran dan konsultasi antar dokter
dan pasien fisioterapi.
“Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Pada Klinik dr. Veri Kajen
Kabupaten Pekalongan Berbasis Android” penelitian ini menggunakan aplikasi
android dengan menggunakan perangkat lunak ionic (Aslam Fatkhudin &
Alifiani, 2017). Aplikasi ini di lengkapi dengan fitur pemesanan dengan syarat
syarat yang perlu di perhatikan yang memudahkan pasien untuk mengetahui
informasi pendaftaran, memudahkan operasional, kecepatan akses, perkiraan
waktu dipanggil, dan nomor antrian. Adapun kelengkapan fitur aplikasinya.
Admin menginput data login, data admin, dokter, jadwal dan data antrian ke
Sistem Informasi pendaftaran kemudian data info antrian tersebut akan diproses
dan dikirim ke pasien.
8
Relevansi dari penelitian-penelitian di atas dengan penelitian ini adalah
untuk membuat sistem pendaftaran dan reservasi dokter secara Online, agar
memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendaftarkan diri pada saat berobat di
rumah sakit. Dan pasien tidak perlu menunggu terlalu lama saat di rumah sakit
dan akhirnya efektivitas dari segi waktu dapat tercapai. Dalam menyampaikan
informasi penjadwalan dan reservasi dokter tersebut tentunya diharapkan
informasi yang diperoleh ini dapat diakses dan diserap oleh seluruh lapisan
masyarakat, sehingga fungsi sitem informasi penjadwalan dan reservasi dokter
pada rumah sakit juanda ini dapat berjalan secara optimal.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut penulis yang merupakan salah
satu mahasiswa program studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ingin melakukan kegiatan
penelitian di Rumah Sakit Juanda dengan judul “RANCANG BANGUN
SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN RESERVASI DOKTER
(Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka
penulis menyimpulkan identifikasi masalah yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala kepegawaian, bapak
Taufik Ismail bahwa belum tersedianya sistem informasi
penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda, pasien
yang datang mendaftarkan diri ke staf untuk melakukan pemeriksaan
9
di Rumah Sakit Juanda, setelah pasien mengisi data diri di form
pendaftaran, pasien menyerahkan form pendaftaran kepada staf. Staf
menanyakan keperluan pemeriksaan pasien lalu mengarahkannya ke
dokter yang dituju sesuai keperluan pasien. Setelah itu staf
memasukkan data pasien ke dalam rekam medis pasien. Tetapi jika
dokter yang bersangkutan sudah tidak bisa melayani konsultasi atau
pemeriksaan hari tersebut dikarenakan sudah banyaknya pasien lain
yang menjalani pemeriksaan dengan dokter yang bersangkutan, maka
pasien di alihkan di hari esoknya untuk melakukan pemeriksaan..
2. Melalui hasil obeservasi yang telah dilakukan, petugas rumah sakit
masih harus mengetik berkas reservasi secara manual melalui
Microsoft Excel.
3. Dengan masih manualnya menggunakan Microsoft Excel proses
penjadwalan yang dilakukan pada Rumah Sakit Juanda maka terjadi
human error sehingga menyebabkan tidak kesesuaian jadwal atau
bentrok jadwal antar dokter.
4. Belum terdapat database yang terstruktur untuk menyimpan data
transaksi Rumah Sakit sehingga menyebabkan dokter harus terlebih
dahulu mencari lembar rekam medis pelanggan, dan setelah proses
konsultasi selesai dokter harus mencatat lagi rekam medis pasien
untuk menjadi bahan rujukan pada proses konsultasi berikutnya
10
Melalui identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan
diuraikan dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana Membangun Sistem
Informasi Penjadwalan Dan Reservasi Dokter Pada Rumah Sakit Juanda.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan, maka penulis memberi batasan masalah agar
penelitian ini lebih terfokus, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem ini ditunjukan hanya untuk Rumah Sakit Juanda kuningan
Jawa Barat.
2. Metode Menggunakan metode pengembangan sistem Object Oriented
Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan
menggunakan Rapid Application Development (RAD).
3. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan
Unified Modelling Language (UML) yang meliputi penggunaan Use
Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence
Diagram.
4. Membuat sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah
Sakit Juanda yang beroperasi melalui web browser dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP serta MySQL sebagai
database server.
5. Keluaran dari sistem ini berupa informasi jadwal dokter pada pasien,
reservasi, penjadwalan dokter, rekam medis, transaksi pembayaran,
dan cek laboratorium.
11
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah
sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Merancang sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter pada
Rumah Sakit Juanda, sehingga pasien dapat melakukan pemesanan
atau pendaftaran online darimana saja dan kapan saja.
2. Merancang sistem pelaporan rumah sakit untuk menghindari
kehilangan dan redudansi data transaksi rumah sakit.
3. Merancang database yang terstruktur untuk menyimpan data transaksi
rumah sakit.
4. Merancang sistem pelaporan transaksi pada rumah sakit.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat Praktis
1. Bagi Rumah Sakit Juanda
Manfaat praktis sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter
bagi Rumah Sakit Juanda ialah dapat memberikan kemudahan bagi
setiap pihak dalam melakukan kegiatan pelayanan kesehatan dan
meningkatkan efisiensi waktu dalam penanganan langsung pasien.
12
Serta memberikan kemudahan bagi petugas rumah sakit dalam
pengaturan proses konsultasi pasien dengan dokter, memberi
kemudahan untuk mengakses data rekam medis bagi pasien maupun
dokter sehingga meminimalisir terjadinya human error dalam proses
pendataan pasien. Dan juga mengurangi penggunaan media kertas
pada proses pelayanan sehingga dapat menekan biaya
2. Bagi Pembaca
Manfaat praktis sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter
bagi pembaca ialah agar penelitian yang dibuat oleh penulis
diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi
khususnya di bidang perancangan sistem informasi pelayanan
kesehatan. Dan menjadi sumbangan kepustakaan serta informasi
tambahan yang dapat berguna bagi para pembaca serta dapat menjadi
bahan referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
mengembangkan Sistem informasi pelayanan kesehatan.
3. Bagi Universitas
Manfaat praktis sistem informasi penjadwalan dan reservasi dokter
bagi Universitas yaitu sebagai acuan dan pedoman untuk peneliti-
peneliti yang akan datang, juga sebagai bahan ajaran terkait dengan
metode penerapan sistem informasi yang sesuai dengan penjadwalan
dan reservasi dokter. Selain itu manfaat sistem informasi penjadwalan
dan reservasi dokter untuk Universitas yaitu dapat menjadi referensi
bagi mahasiswa dalam melakukan penulisan karya ilmiah.
13
1.5.2 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan
mengenai gambaran umum dan analisa sistem mengenai sistem
penjadwalan dan reservasi dokter pada rumah sakit juanda.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini diantaranya
ialah metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
ialah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematiks terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala
atau gejala-gejala dalam objek penelitian
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, dengan
bercakap-cakap secara tatap muka dengan pihak yang terkait.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu teknik untuk mendapatkan data
teoritis guna memperolah pendapat para ahli dan teorinya melalui
sumber bacaan. Oleh Karena itu penulis mengumpulkan informasi
14
dari berbagai sumber kepustakaan yang berhubungan dengan topik
penelitian seperti buku dan jurnal yang terkait reservasi rumah
sakit di perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi, dan
perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Studi Literatur Sejenis
Studi literature adalah kegiatan yang meliputi mencari
secara literature, melokalisasi dan menganalisis dokumen yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Dokumen bisa
berupa teori-teori dan bisa pula hasil-hasil penelitian seperti
skripsi.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini dibagi
dalam 5 (lima) bab, adapun uraian masing-masing bab tersebut, adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan serta
sistematika penulisan sebagai acuan dalam penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori yang terkait dengan konsep sistem
informasi, konsep sistem rumah sakit, konsep sistem reservasi,
rekam medis, Analisis dan perancangan sistem serta metode yang
digunakan.
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem yang digunakan dalam menganalisis dan
merancang sistem. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan
kegiatan selama penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Juanda
Kuningan Jawa Barat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum, sejarah, visi, misi, dan
struktur organisasi Rumah Sakit Juanda Kuningan Jawa Barat,
informasi mengenai pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit
Juanda Kuningan Jawa Barat, Analisis permasalahan mengenai
sistem yang berjalan saat ini pada pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Juanda Kuningan Jawa Barat. Perancangan sistem yang akan
dirancang, meliputi perancangan database dan interface sistem ini
sampai implementasinya di Rumah Sakit Juanda Kuningan Jawa
Barat.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh
penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk dijadikan sebagai
acuan pengembangan sistem ke arah yang lebih baik
16
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Pengertian bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan
komponen yang didasarkan pada spesifikasi desain. (Whitten & Bentley, 2007)
Rancang bangun adalah gambaran, perancangan dan pembuatan sketsa dan
dapat menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk perangkat lunak kemudian
menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sisrem yang sudah ada. (Pressman
& Maxim, 2015)
2.2 Konsep Sistem
Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu
kesatuan. Komponen-komponen tersebut akan saling berhubungan dan bekerja
sama untuk mencapai tujuannya. (Mulyanto, 2009)
2.2.1 Pengertian Sistem
Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai
sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan
output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen
tidak memberikan kontibusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan,
komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem. (Mulyanto, 2009)
17
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. yaitu:
1. Komponen / Elemen Sistem (component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila
suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang
lebih besar, maka akan disebut denga subsistem, sedangkan sistem
yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super
sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebagai sistem,
maka perguruan tinggi merupakan super sistem. (Mulyanto, 2009)
2. Batasan Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. (Mulyanto,
2009)
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem
yang dapat memengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang
menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang
18
menguntungkan harus di jaga sehingga akan mendukung
kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang
merugikan harus di tahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu
kelangsungan sebuah sistem. (Mulyanto, 2009)
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah
yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan
(input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung,
suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan
subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. (Mulyanto, 2009)
5. Masukan Sistem (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input ialah bahan yang dimasukan agar sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input ialah energi yang diproses
untuk mendapatkan keluaran. (Mulyanto, 2009)
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.
Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain
atau hanya sebagai sisa pembuangan. (Mulyanto, 2009)
7. Pengolah Sistem (process)
19
Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang
melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
pengurutan atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah
masukan berpa data menjadi informasi yang berguna. (Mulyanto,
2009)
8. Sasaran sistem (objective)
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan
(goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan yang mengarahkan suatu
sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem tidak terarah dan terkendali.
Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani.
(Mulyanto, 2009)
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut (Mulyanto, 2009) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya,
hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik
(physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat
20
dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem
transportasi, dan lain sebagainya. (Mulyanto, 2009)
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
karena proses alam. Misalnya, sistem tata surya, dan rotasi bumi.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya,
sistem komputer, sistem transportasi, dan lain sebagainya.
Sedangkan sistem yang melibatkan interaksi manusia dan mesin
disebut dengan human machine system. (Mulyanto, 2009)
3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu
Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di anatara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem
komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program
yang dijalankan. Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sitem
yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Misalnya, sistem persediaan. (Mulyanto, 2009)
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak
berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem
relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran
21
tertentu, bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari
pihak luar. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh
dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input
dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.
(Mulyanto, 2009)
2.3 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat
diperlukan dalam suatu organsasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan
informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama. Informasi yang
berguna bagi suatu sistem akan menghindari entropy, yaitu suatu keadaan
di mana suatu sistem sudah tidak berjalan sesuai dengan tujuannya atau
keadaan di mana suatu sistem sudah hampir mati. (Mulyanto, 2009)
2.3.1 Pengertian Data
Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data
diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum”
yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Menurut
(Laudon & Laudon, 2015) , data (data) dapat diartikan sebagai
sekumpulan fakta mentah yang mewaiki kejadian-kejadian yang
terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan fisiknya, sebelum
diolah dan dibentuk ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan
digunakan manusia.
22
Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,
dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol,
teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Data merupakan material
atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum
berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah
untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna. (Mulyanto, 2009)
2.3.2 Pengertian Informasi
Informasi (information) dapat kita artikan sebagai data
yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti dan fungsi
bagi manusia. (Laudon & Laudon, 2015)
Menurut Barry E, informasi merupakan sesuatu yang
menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna
kepada orang yang menerimanya. Menurut Robert N. Anthony
dan John Dearden dalam buku Management Control Systems,
menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang
menambah pengetahuan bagi penggunanya (Mulyanto, 2009).
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal
pokok, yaitu:
1. Akurasi (accuracy)
23
Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak
bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus
jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan informasi dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesenjangan sehingga merusak atau mengubah data asli tersebut
(Mulyanto, 2009).
2. Relevansi (relevancy)
Informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda (Mulyanto, 2009).
3. Tepat waktu (timeliness).
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan
data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, Karena informasi
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan (Mulyanto,
2009).
2.3.4 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai
uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini
berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi
24
tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang
sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut.
Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai tinggi.
Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam
pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah
(Mulyanto, 2009).
2.3.5 Karakteristik Data dan Informasi
Data dan informasi memiliki karakteristik, yaitu:
1. Akurasi dan atau Presisi
Akurasi menyatakan tingkat kebenaran terhadap informasi
dan menentukan kehandalan informasi. Sedangkan presisi
menyatakan tingkat ketelitian suatu informasi (Mulyanto, 2009).
2. Tipe Data
Tipe data, diantaranya teksm citra, atau gambar, audio, dan
video. Yang perlu dipertimbangkan apakah tipe data yang
digunakan sesuai dengan tujuannya (Mulyanto, 2009).
3. Usia Informasi
Usia sebuah informasi dapat dinyatakan oleh lama waktu
sejak informasi dihasilkan sampai saat ini. Usia informasi
dipengaruhi oleh interval dan keterlambatan interval periode yang
25
digunakan untuk menghasilkan informasi harian, mingguan,
bulanan, dan seterusnya (Mulyanto, 2009).
4. Rentang Waktu
Rentang waktu adalah selang waktu yang digunakan untuk
mencakup data (Mulyanto, 2009).
5. Tingkat Keringkasan
Informasi yang terlalu detail akan sulit diserap dan
dimengerti. Informasi yang terlalu ringkas juga akan menyebabkan
informasi tidak sesuai dengan tujuan. Tingkat keringkasan suatu
data perlu disesuaikan (Mulyanto, 2009).
6. Kelengkapan
Data dan informasi harus lengkap, sehingga dapat
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
(Mulyanto, 2009).
7. Kemudahan Akses
Sebaik apapun informasi, tetapi sulit untuk diakses, akan
menjadikan informasi tersebut tidak berkualitas (Mulyanto, 2009).
8. Sumber Informasi
Sumber informasi dapat bersifat internal dan eksternal.
Sumber informasi internal didapat dari dalam lingkungan
organisasi. Sedangkan sumber informasi eksternal berasal dari luar
organisasi. Sumber informasi dapat bersifat formal dan informal.
Sumber informasi dikatakan formal apabila didapat dari data-data
26
resmi seperti sistem informasi dan pertemuan resmi. Sedangkan
sumber informasi informal didapat dari perbincangan tidak resmi
(Mulyanto, 2009).
9. Relevansi
Relevansi menyatakan bermanfaat atau tidaknya suatu
informasi bagi pemakainya. Relevansi suatu informasi dapat
berbeda-beda tergantung oleh pemiliknya (Mulyanto, 2009).
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,
teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi, untuk mencapai suatu tujuan
(Mulyanto, 2009).
Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi
27
(Sumber: Buku Sistem Informasi Konsep & Aplikasi)
2.4.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal
sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah
manusia, hardware, software, data dan jaringan. Kelima komponen
tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi
mencakup kelima komponen tersebut. Berikut merupakan penjelasan
komponen dari sistem informasi:
1. Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem
informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem
informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.
Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar
sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi (Mulyanto, 2009).
2. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang
digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak
28
hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti
lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal (Mulyanto, 2009).
3. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah
(instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber
daya ini berupa program dan prosedur (Mulyanto, 2009).
4. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk
memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar
membentuk sumber daya organisasi (Mulyanto, 2009).
4. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan
lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber
daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit, dan
dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta
prosesor antar jaringan (Mulyanto, 2009).
2.5 Penjadwalan dan Reservasi dokter
2.5.1 Pelayanan Kesehatan
Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2009 (Depkes RI) yang tertuang dalam Undang- Undang
Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan
29
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok
ataupun masyarakat.
2.5.2 Dokter
Pengertian dokter 2.5.2.1
Dokter adalah lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit
dan pengobatannya; seseorang yang karena keilmuannya berusaha
menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang
menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk
menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan
mempunyai gelar dalam bidang kedokteran. (KBBI)
Tugas dokter 2.5.2.2
Tugas seorang “dokter” adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa
penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara
cepat dan tepat.
2. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien
pada saat sehat dan sakit.
4. Menangani penyakit akut dan kronik.
5. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
30
6. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim
ke RS.
7. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS dan memantau pasien yang telah
dirujuk atau di konsultasikan.
8. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi
pasiennya.
9. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan
sebagai pencegahan sakit.
10. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, pengobatan
pasien sekarang harus komprehensif, mencakup promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dokter berhak dan juga
berkewajiban melakukan tindakan tersebut untuk kesehatan
pasien. Tindakan promotif misalnya memberikan ceramah,
preventif misalnya melakukan vaksinasi, kuratif memberikan
obat/ tindakan operasi, rehabilitatif misalnya rehabilitasi medis.
11. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
dan rehabilitasi.
12. Mawas diri dan mengembangkan diri/ belajar sepanjang hayat
dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu
kedokteran.
31
13. Tugas dan hak eksklusif dokter untuk memberikan Surat
Keterangan Sakit dan Surat Keterangan Berbadan Sehat setelah
melakukan pemeriksaan pada pasien.
2.5.3 Penjadwalan
Penjadwalan berasal dari kata “jadwal” yang berarti pembagian
waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel
kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang
terperinci (contoh: 'jadwal penataran itu sudah disetujui oleh pimpinan')
Berikut ini adalah beberapa definisi Penjadwalan atau Scheduling
menurut beberapa ahli :
Pengertian Penjadwalan menurut Vollman (1998), Penjadwalan
adalah rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik
waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan.
Pengertian Penjadwalan menurut Krajewski dan Ritzman,
Penjadwalan adalah pengalokasian sumber daya dari waktu ke waktu untuk
menunjang pelaksanaan dan penyelesaian suatu aktifitas pengerjaan
spesifik.
Pengertian Penjadwalan menurut Russell, Taylor, Buffa dan Sarin,
Penjadwalan adalah penentuan tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan suatu produk atau jasa tertentu.
32
Pengertian Penjadwalan menurut Herjanto (1999), Penjadwalan
adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, secara umum
penjadwalan bertujuan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu
langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari
fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan disusun dengan
pertimbangan berbagai keterbatasan yang ada.
Penjadwalan dalam pekerjaan merupakan pengalokasian sumber
daya manusia pada suatu tempat kerja tertentu dengan waktu dan tempat
yang telah ditentukan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan
(Dhuha & Suseno, 2017). Penjadwalan yang akan dilakukan adalah jadwal
jaga dokter di Rumah Sakit Juanda. Penjadwalan ini dilakukan agar jadwal
tiap dokter yang berjaga menjadi optimal.
Panjangnya jam kerja untuk tenaga medis (terutama bagi dokter),
akan membutuhkan tenaga yang cukup besar. Di dalam kondisi ini,
memungkinkan akibat pada kemudian hari akan timbul kondisi buruk pada
dokter karena tenaganya terlalu di forsir untuk bekerja dalam 24 jam selama
7 hari penuh untuk menangani pasien di Rumah Sakit (Ulya, 2017). Selain
itu apabila kinerja dokter terlalu diforsir, maka akan menyebabkan kurang
maksimalnya pelayanan terhadap para pasien di Rumah Sakit.
Untuk mendapatkan solusi dari masalah-masalah yang telah
disebutkan sebelumnya, maka diperlukan sebuah penjadwalan. Penjadwalan
33
yang optimal adalah penjadwalan yang menerapkan keadilan untuk setiap
dokter yang mendapatkan jadwal. Penyusunan jadwal shift jaga kurang
optimal apabila dikerjakan secara manual. Karena mungkin saja meskipun
di Rumah Sakit sudah terdapat jadwal shift jaga dokter, namun kadang
nama dokter tersebut terdapat pada shift yang berurutan, ada 2 nama yang
sama pada 1 shift, atau bahkan dalam 1 shift tidak ada dokter yang berjaga
sama sekali (Rezaeiahari, 2017). Karena terbatasnya jumlah dokter yang ada
di dalam Rumah Sakit yang dibandingkan dengan jumlah pasien serta
jumlah shift yang ada (Ulya, 2017), dalam penyusunan jadwal shift jaga
dokter ini, harus diperhatikan agar jadwal jaga mendapatkan hasil optimal,
menguntungkan semua pihak, dan menghasilkan pelayanan yang terbaik
untuk pasiennya (Atmasari, 2010).
Pada penerapan optimasi penjadwalan shift jaga dokter ini, akan
digunakan Sistem Informasi Penjadwalan dan Reservasi Dokter untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dibuat dengan proses biologi dari
proses evolusi. Diharapkan dengan menggunakan Sistem Informasi
Penjadwalan dan Reservasi Dokter akan memperoleh optimasi penjadwalan
yaitu kondisi dimana terbentuk kombinasi terbaik dokter yang berjaga pada
Rumah Sakit, serta tidak ada permasalahan bentrokan jadwal jaga pada 1
waktu (Sufarnap & Sudarto, 2011).
Permasalahan yang sering terjadi di Rumah Sakit adalah tingginya
tingkat kedatangan pasien yang datang per hari dan variabilitas kedatangan
pasien yang selalu berubah dalam satu minggu yang tidak diimbangi dengan
34
jumlah dokter yang bertugas. Masalah antrian merupakan problem yang
harus dicari solusinya, jumlah dokter yang tidak sebanding dengan jumlah
pasien yang berobat per hari akan mengakibatkan jumlah antrian menjadi
sangat panjang. (Atmasari, 2010). Jadi jelaslah dari permasalahan diatas
diketahui bahwa jumlah dokter yang bertugas sangat berpengaruh pada
kualitas layanan yang diberikan. Jadwal tenaga kerja kepegawaian adalah
disain penjadwalan kerja yang memperhitungkan tingkat kedatangan pasien
dan kenyamanan kerja bagi dokter dalam penyusunannya. Dengan kebijakan
menentukan jumlah dokter yang bekerja per hari dalam satu minggu
berdasarkan jumlah pasien yang berkunjung per hari, jumlah dokter yang
bertugas per hari akan sebanding dengan jumlah pasien yang berobat
kondisi ini memungkinkan variabilitas kedatangan pasien dapat diatasi dan
kualitas layanan menjadi lebih baik. (Dhuha & Suseno, 2017). Jadwal
tenaga kerja ini nantinya akan dibandingkan dengan jadwal Rumah Sakit
Juanda untuk melihat disain penjadwalan kerja mana yang paling mampu
mengatasi variabilitas permintaan pasien per hari dalam satu minggu.
Analisis dengan menggunakan teori antrian bertujuan untuk melihat
bagaimana pengaruh jadwal terhadap kondisi antrian, baik jadwal tenaga
kerja maupun jadwal Rumah Sakit akan dianalisis dengan menggunakan
teori antrian. Semakin kecil jumlah antrian yang terjadi menggambarkan
semakin baik jadwal tersebut menangani variabilitas permintaan.
Perbandingan antara jadwal kerja dengan jadwal kerja Rumah Sakit serta
analisis dengan menggunakan teori antrian memberikan pengaruh yang
35
berbeda terhadap kedua disain sistem penjadwalan kerja dalam merespon
problem yang terjadi di poliklinik umum Rumah Sakit. Hasil analisis data
tersebut menggambarkan disain sistem, penjadwalan kerja yang sekarang
digunakan di Rumah Sakit belum optimal untuk diterapkan, karena dengan
tingkat kedatangan pasien yang tinggi dan dengan variabilitas jumlah
kedatangan pasien yang sangat tinggi per hari dalam satu minggu, kebijakan
menugaskan satu dokter dan satu dokter cadangan untuk setiap giliran kerja
sudah tidak optimal lagi. (Rezaeiahari, 2017). Disamping itu disain jadwal
tersebut tidak mampu mengatasi problem layanan dan waktu tunggu dengan
baik, karena dengan hanya satu dokter jumlah antrian dan rata-rata waktu
menunggu akan menjadi sangat besar. Disain penjadwalan kerja dengan
menggunakan jadwal tenaga kerja kepegawaian mampu mengatasi problem-
problem diatas dan sesuai dengan kondisi yang terjadi di Rumah Sakit.
Sasaran yang ingin dicapai dalam penjadwalan kerja atau mendisain jadwal
kerja dokter dengan menggunakan jadwal tenaga kerja kepegawaian adalah
menyusun suatu disain sistem penjadwalan kerja yang dapat melayani
semua pasien yang datang dengan tingkat variabilitas yang berbeda.
(Sufarnap & Sudarto, 2011). Disini mendisain jadwal kerja dokter bukan
hanya permasalahan bagaimana mengalokasikan sejumlah dokter untuk
menangani suatu tingkat permintaan kedatangan pasien tetapi juga
bagaimana mendisain jadwal kerja yang ergonomis
Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbasis Web dapat menjadi
solusi untuk pengolahan data serta dapat memberikan infomasi tentang
36
kesehatan dan jadwal dokter kepada pasien yang lebih akurat dan
menjadikan proses penjadwalanya lebih efisien.
2.5.4 Reservasi dokter.
Reservasi adalah kata yang berasal dari bahasa inggris yaitu
“toreserve” yang berarti menyediakan atau mempersiapkan tempat atau
fasilitas sebelumnya. Sedangkan reservation yaitu pemesanan suatu tempat
fasilitas. Kata reservation atau pemesanan dalam dunia pariwisata disebut
juga booking. (Suartana, 1987)
Definisi Reservasi adalah sebuah proses perjanjian yang berupa
pemesanan produk barang ataupun jasa namun belum ditutup dengan sebuah
transaksi jual beli. Proses reservasi ditandai dengan adanya proses tukar
menukar informasi antara produsen dan konsumen yang bertujuan untuk
menciptakan adanya kesepahaman mengenai produk ataupun jasa yang
ingin di pesan. (Pamudji, 2009)
Reservasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses perjanjian
berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada
saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen
mengenai produk tersebut namun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual
beli. Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan adanya
proses tukar-menukar informasi antara konsumen dan produsen agar
kesepahaman mengenai produk dapat terwujud. (Christanto, 2012)
37
Dengan melakukan reservasi maka kita akan mendapatkan kepastian
untuk mendapatkan tempat atau pelayanan jasa tesebut. Kita bisa datang
pada saat yang di tentukan dan langsung mendapatkan tempat. Reservasi
juga sering disebut dengan istilah booking. Dengan melakukan reservasi
maka kita dapat memastikan pemakaian fasilitas-fasilitas tersebut. (Pamudji,
2009)
Reservasi tidak hanya menguntungkan bagi konsumen tapi juga bagi
pihak yang menyediakan layanan. Dengan melakukan reservasi konsumen
dapat mempersiapkan semua keperluanya, dapat memperkirakan total biaya
yang di perlukan, memudahkan konsumen mendapatkan fasilitas, serta
mendapatkan kepastian fasilitas yang akan di dapat. (Pamudji, 2009)
Bagi pihak penyedia layanan reservasi dapat digunakan untuk
mempersiapkan segala fasilitas sebelum digunakan konsumen serta untuk
menyediakan permintaan yang dipesan khusus oleh masing-masing
konsumen. Dengan adanya reservasi pihak penyedia layanan juga dapat
mengetahui kapasitas tempat pada hari tertentu sehingga jika ada pemesanan
dari konsumen lain tidak akan tumpang tindih dengan pemesanan konsumen
sebelumnya (Pamudji, 2009)
Pada sebuah perusahaan yang menyediakan pelayanan hotel,
penerbangan atau rumah sakit biasanya ada bagian khusus yang menangani
reservasi dari calon konsumen. Bagian ini tidak hanya bertugas menerima
reservasi tetapi juga memiliki tugas lain seperti mempromosikan produk
38
atau jasa perusahaan, memberikan informasi yang benar dan lengkap
mengenai pelayanan yang disediakan, membina hubungan baik dengan
kosmuen, menangani perubahan ataupun pembatalan pemesanan, membuat
laporan, serta mendokumentasikan data pemesanan dengan akurat.
(Pamudji, 2009).
Untuk melakukan reservasi dokter pada rumah sakit Juanda,
sebelumnya pasien harus datang ke rumah sakit lalu melakukan pendaftaran
kepada petugas rumah sakit dengan memberikan data diri, selanjutnya
petugas rumah sakit memasukan data pasien ke formulir pendaftaran yang
berupa kertas, lalu petugas rumah sakit memasukan data tersebut ke aplikasi
pengolahan data Microsoft Excel. Setelah data pasien diinput, petugas
selanjutnya memberikan nomor antrian kepada pasien.
Melalui media reservasi konsumen dapat menimbang terlebih dahulu
sebelum membeli produk atau memesan jasa sampai dengan waktu yang
telah ditentukan (time limit). Sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan produk atau fasilitas yang telah dipesan tersebut tidak boleh
dijual kepada konsumen lain karena produk tersebut telah diprioritaskan
kepada konsumen yang telah melakukan reservasi. Hal tersebut merupakan
hal yang menguntungkan bagi konsumen karena sampai batas waktu yang
telah ditentukan konsumen dapat melakukan perbandingan dengan produk
lain. Apabila konsumen membatalkan untuk membeli produk atau jasa
tersebut maka konsumen tidak harus membeli produk yang dipesan tersebut.
Reservasi dianggap batal apabila terjadi beberapa hal seperti berikut :
39
1. Terjadinya sesuatu di luar kendali manusia (bencana alam, perang,
dll) sehingga produk tidak dapat dibuat oleh produsen.
2. Konsumen melakukan pembatalan sebelum batas waktu.
3. Terdapat kesalahan pengisian data penting mengenai konsumen
pada saat proses reservasi sehingga produsen harus membatalkan
reservasi (tergantung kebijakan masing-masing perusahaan).
4. Tidak dilakukan transaksi terhadap produk yang dipesan sampai
dengan time limit yang telah ditentukan.
5. Produsen maupun konsumen melakukan hal-hal yang
menyebabkan reservasi harus dibatalkan, tergantung perjanjian yang
dibuat/ ditentukan.
Alur Reservasi Online
Untuk Reservasi Online Anda bisa mengunjungi aplikasi Rumah Sakit
Juanda :
1. Reservasi online hanya bisa dilakukan untuk pasien yang sudah
memiliki Account di aplikasi Rumah Sakit Juanda.
2. Reservasi online bisa dilakukan paling lambat 2 hari sebelum
kedatangan.
3. Pendaftaran hanya bisa dilakukan 1 kali dalam 1 hari.
40
5. Reservasi online bisa dilakukan melalui aplikasi Rumah Sakit
Juanda
6. Setelah masuk aplikasi Rumah Sakit Juanda pendaftar harus
melakukan beberapa langkah pendaftaran.
Langkah 1
• Pilih poli yang dituju oleh pasien.
• Masukan cara pembayaran dan pastikan terlebih dahulu cara
pembayaran karena cara pembayaran menentukan loket pendaftaran.
• Pilih tanggal reservasi ( tanggal reservasi bisa dipilih paling lambat
H-2 sebelum tanggal pemeriksaan yang diinginkan.
• Pendaftar bisa mengecek terlebih dahulu jumlah no antrian yang
sudah terdaftar di setiap tanggal.
• Tekan tombol next apabila semua kolom sudah terisi.
Langkah 2
• Pastikan data – data yang di input sudah betul.
• Apabila terjadi kesalahan penginputan data tekan tombol back.
• Apabila data – data sudah benar tekan tombol save.
• Pendaftar akan menerima kode booking sebagai bukti pendaftaran,
nama pasein, no antrian, cara pembayaran, tanggal kedatangan dan
jam kedatangan.
41
2.5.5 Pencatatan Riwayat Pasien (Rekam Medis)
a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Menteri Kesehatan,
2008)
b. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien (penjelasan Pasal 46 ayat (1)
Undang-undang Praktik Kedokteran tahun 2004) (Kesehatan, 2004)
c. Pasal 46 ayat (1) Undang-undang Praktik Kedokteran menegaskan
bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis dalam
menjalankan praktik kedokteran. (Kesehatan, 2004)
2.6 Pengertian Rumah Sakit
2.6.1 Pengertian Rumah sakit menurut Undang-undang RI No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan
Rumah sakit adalah suatu sarana kesehatan yang berfungsi untuk
melakukan upaya keseahtan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan
atau upaya kesehatan penunjang, dengan tetap memperhatikan fungsi
sosial, serta dapat juga dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
42
2.6.2 Jenis-jenis Rumah Sakit
1) Rumah Sakit Umum (RSU)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 983/1992 Pasal 1 ayat 1
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang
bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik. (DepKes, 1992)
2) Rumah Sakit Khusus
Menurut Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 Pasal 56 ayat 1, RS
khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan pada satu bidang tertentu. Berdasarkan jenis penyakit
atau disiplin ilmu tertentu. Misalnya: RS Kusta, RS Mata, RS
Bersalin, dll. (DepKes, 1992)
3) Rumah Sakit Umum Pemerintah
Menurut Keputusan Menteri kesehatan No. 983/1992, Rumah Sakit
Umum Pemerintah adalah RSu milik pemerintah baik pusat, daerah,
Departemen Hankam, maupun BUMN. (DepKes, 1992)
2.6.3 Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa
dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan
untuk kegiatan rumah sakit (Sabarguna, 2008)
43
2.7 Metodologi Penelitian
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-
konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu
(McLeod & Schell, 2007).
Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan yang terus
menerus terhadap sesuatu.
2.7.1 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. (Jogiyanto,
2008)
2. Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan
data responden. Wawancara (interview) dapat berupa wawancara personal
(personal interview), wawancara intersep (intercept interview) dan
wawancara telephone (telephone interview). Wawancara personal yaitu
wawancara dengan melakukan tatap muka langsung dengan responden.
Wawancara intersep yaitu sama dengan wawancara personal tetapi
responden-responden dipilih di lokasi-lokasi umum, misalnya dilakukan di
mall (Jogiyanto, 2008).
44
3. Studi Pustaka
Studi pustaka berisi dengan sumber-sumber bacaan yang
digunakan untuk melakukan penelitian. Sumber-sumber bacaan ini dapat
berupa tesis, disertasi. Simposium, buku, artikel jurnal, majalah atau
sumber dari internet (Jogiyanto, 2008).
4. Studi Literatur Sejenis
Studi literature adalah kegiatan yang meliputi mencari secara
literature, melokalisasi dan menganalisis dokumen yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti. Dokumen bisa berupa teori-teori dan
bisa pula hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
permasalahan yang akan diteliti (Jogiyanto, 2008).
2.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem
RAD (Rapid Application Development) 2.7.2.1
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah
metode RAD (Rapid Application Development). RAD adalah
suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan
sistem yang mencakup suatu metode pengembangan perangkat
lunak. RAD secara konseptual bertujuan mempersingkat waktu
yang biasanya diperlukan dalam Siklus Hidup Pengembangan
Sistem (SHPS) tradisonal antara perancangan dan penerapan
sistem informasi (Kendall & Kendall, 2011).
45
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam
RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam
tahap penilaian, perancangan dan penerapan. Adapun
ketiga fase tersebut adalah Perencanaan Syarat-Syarat
(Requirement Planning), Proses Desain (Workshop
Desain) dan Implementasi (Implementation). Sesuai
dengan metodologi RAD menurut Kendall (2010), berikut
ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap
fase pengembangan aplikasi.
Gambar 2.2 Siklus RAD
(Sumber: Kendall, 2011)
1. Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)
Dalam fase ini, mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau
sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi
yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam
fase ini ialah menyelesaikan problem-problem perusahaan.
Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan
46
sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu
tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
(Kendall & Kendall, 2011).
2. Tahap Desain (Workshop Design RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
dapat digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan
pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola kerja kepada
pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama
beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan
dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna
merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki
modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.
Apabila seorang pengembangnya merupakan pengembang atau
pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha
kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada
tingkat terakselerasi (Kendall & Kendall, 2011).
3. Tahap Implementasi (Implementation)
Fase implementasi, penganalisis bekerja dengan para pengguna
secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek
bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Segera sesudah aspek-
aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring,
sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan
47
kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall &
Kendall, 2011).
2.8 Analisis dan Desain Berorientasi Objek
Jika kita membuat program berorientasi objek tanpa OOAD (Object-
Oriented Analysis and Design Process), ibarat membangun rumah tanpa terlebih
dahulu menganalisa apa saja yang dibutuhkan oleh rumah itu. (Widodo &
Herlawati, 2011)
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan
pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi
objek (OOD). OOA adalah metode analisis yang memeriksa requirement
(syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem dari sudut pandang kelas-
kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan
OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada
manipulasi objek-objek sistem atau subsistem (Sugiarti, 2013).
2.8.1 Objek (Object)
Objek adalah entitas yang memiliki atribut, karakter (behavour)
dan kadangkala disertai kondisi (state). Objek merepresentasikan sesuatu
sistem real seperti siswa, sistem kontrol permukaan sayap pesawat, sensor
atau mesin. Objek juga merepresentasikan sesuatu dalam bentuk konsep
seperti nasabah bank, merek dagang, pernikahan dan sekedar listing.
Bahkan bisa juga menyatakan visualisasi seperti bentuk huruf (font),
histogram, poligon, garis, atau lingkaran. Semuanya memiliki fitur atribut
48
(untuk data), behaviour (operation atau method), keadaan (memori),
identitas dan tanggung jawab. Proses menjabarkan sistem nyata menjadi
objek dinamankan abstraksi (abstraction) (Widodo & Herlawati, 2011)
Istilah-istilah objek:
-Atribut: Data item yang menegaskan objek
-Operasi: Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk
tingkah laku kelas
-Metode: Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang
mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam
sistem).
2.8.2 Kelas (Class)
Kelas adalah penggambaran satu set objek yang memiliki atribut
dan behavior yang sama. Kelas mirip tipe data pada pemograman non
objek, tapi lebih komprehensif kerena terdapat struktur sekaligus
karakteristiknya. Kita dapat membentuk kelas baru yang lebih spesifik dari
kelas generalnya. Kelas dan objek merupakan jantung dari pemograman
berorientasi objek. Untuk menghasilkan program jenis ini sangat penting
untuk selalu berfikir dalam konsep objek (Widodo & Herlawati, 2011).
Kelas merupakan gambaran sekumpulan objek yang terbagi dalam
atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama. Suatu kegiatan
mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai
struktur data sama ke dalam satu grup (Sugiarti, 2013)
49
2.8.3 Atribut
Rincian suatu kelas misalnya warna mobil, jumlah sisi suatu
bentuk, dan sebagainya dinamakan atribut. Atribut bisa sederhana (integer,
floating-point dan sebagainya) bisa juga kompleks (Widodo & Herlawati,
2011).
2.9 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah system (Sugiarti, 2013).
2.9.1 Sejarah Perkembangan UML
UML yang diperkenalkan oleh Ivar Jacobson (yang sebelumnya
terkenal dengan konsep object oriented software engineering [OOSE]),
James Rumbaugh (yang sebelumnya terkenal dengan konsep Object
Modeling Tchnique [OMT]), serta Grady Booch (yang sebelumnya
terekenal dengan notasi Booch yang digunakan sebagai salah satu
metodologi analisis dan perancangan berorientasi objek) (Nugroho, 2010).
UML pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady
Booch , Ivar Jacobson, dan James Rambaugh mulai mangadopsi ide-ide
serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodenya
dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemudian disebut UML.
50
Usaha pengembangan UML dimulai pada Oktober 1994 ketika Rambaugh
bergabung dengan Booch di Rational Software Corporation. Proyek
pertama mereka adalah menggabungkan metode Booch dan OMT. Versi
0.8 UML diliris pada bulan Oktober 1995. Saat peluncuran UMLversi 0.8
itu, Jacobson yang bergabung dengan Rational sehingga UML diperluas
untuk mengadopsi OOSE. Hasilnya adalah versi 0.9 dari UML yang dirilis
pada Juni 1996) (Nugroho, 2010).
Sepanjang tahun 1996 Rambugh, Booch, dan Jacobson juga
banyak mendapat masukan dari komunitas rekaysa perangkat lunak. Saat
ini banyak organisasi perangkat lunak melihat bahwa UML strategis bagi
bisnis mereka. Kemudian Booch, Rambugh, serta Jacobson memapankan
konsorsium UML yang disebut OMG (Object Management Group), yang
anggota-angotanya adalah beberapa organisasi berdedikasi tinggi yang
bertujuan untuk melengkapi/memperluas konsep-konsep yang melandasi
UML. Kolaborasi ini menghasilkan UML 1.0 yang dapat digunakan secara
luas dalam hampir segala bentuk perancangan perangkat lunak dan sistem
informasi) (Nugroho, 2010).
Perkembangan terus berlanjut dengan masuknya organisasi-
organisasi besar kedalam OMG yang merupakan konsorsium yang
berusaha membuat standarisasi metode pengembangan perangkat lunak
berorientasi objek, pada tahun 2011 UML sudah sampai pada versi 2.0.
UML ini masih terus dikembangkan oleh para pencetusnya untuk
51
mengadaptasi semua aspek dalam pengembangan sistem/perangkat lunak
berorientasi objek (Nugroho, 2010).
2.9.2 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan
kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem yang akan dibuat. Diagram use case digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram
Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use
case, yaitu use case, aktor dan relasi.
1. Use case
52
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.
Gambar 2.4 Notasi use case
2. Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakam
menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Gambar 2.5 Notasi aktor
3. Association / asosiasi
Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
53
Gambar 2.6 Relasi Assosiasi
Berikut ini merupakan gambar relasi assosiasi dua
aktor, yaitu:
Gambar 2.7 Relasi Assosiasi Dua Aktor
4. Extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.
5. Include
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
Setiap use case harus dijelaskan alur prosesnya melalui sebuah
deskripsi use case (use case description) atau scenario use case. Deskripsi
use case berisi:
1. Nama use case yaitu penamaan use case yang menggunakan kata
kerja.
54
2. Deskripsi yaitu penjelasan mengenai tujuan use case dan nilai yang
akan didapatkan oleh aktor.
3. Kondisi sebelum (pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada
sebelum use case dilakukan.
4. Kondisi sesudah (post-condition) yaitu kondisi-kondisi yang sudah
dipenuhi ketika use case sudah dilaksanakan alur dasar (basic flow)
yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi yang dilakukan adalah
benar atau proses yang harusnya terjadi.
5. Alur alternative (alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi
alternatif, yang berbeda dari alur dasar.
Relasi antar use case / aktor digambarkan sebagai sebuah garis antar
dua symbol digunakan untuk menghubungkan (Widodo & Herlawati,
2011):
1. Generalisasi (Generalization)
Generalisasi pada aktor dan use case dimaksudkan untuk
menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat
pada aktor-aktor maupun use case-use case yang sejenis.
2. Ekstensi (Ekstension)
(Whitten, 2004:260) mengartikan ekstensi pada use case adalah
use case yang terdiri dari langkah yang diekstrasi dari use case
yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal
dan karena itu memperluas fungsinya. Hubungan antara
ekstensi use case dan use case yang diperluas disebut extend
55
relationship, diberi simbol “<<extend>>” dan hubungannya
berupa garis putus-putus berpanah terbuka.
3. Inklusi (Inclusion)
Use case dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda
dengan use case dasar yang akan diekstensi. Sehingga use case
inklusi bukan merupakan use case optional dan tidak boleh
tidak dijalankan. Simbol hubungan inklusi adalah garis putus-
putus dengan anak panah terbuka dan diberi keterangan
“<<include>>”.
2.9.3 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Diagram
aktivitas menggambarkan aktivitas sistem, bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem. Diagram aktivitas
mendukung perilaku paralel (Sugiarti, 2013).
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefiniskan
hal-hal berikut (Sugiarti, 2013):
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface
dimana setiap aktivitas di anggap memiliki sebuah rancangan
antarmuka tampilan.
56
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan
sebuah pengujian yang perlu didefiniskan kasus ujiannya.
Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram
2.9.4 Class Diagram
Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Sugiarti,
2013):
57
1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu
kelas.
2. Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam
kotak kelas tersebut.
3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh
suatu kelas.
Diagram kelas mendeskripsikan objek dalam sistem dan berbagai
hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga
menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang
terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Diagram kelas
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta
hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-
lain (Sugiarti, 2013).
Kelas memiliki tiga area pokok yaitu:
1. Nama
2. Atribut, atribut adalah karakteristik data yang dimiliki suatu
objek dalam kelas. Contohnya adalah kelas manusia memiliki
atrinut nama, usia, dan tanggal lahir
3. Operasi, operasi adalah fungsi atau transformasi yang mungkin
dapat diaplikasikan ke suatu objek dalam kelas. Misalnya kelas
manusia memiliki operasi berjalan, makan dan minum.
Multiplitas/Multiplicity menunjukan jumlah suatu yang bisa
berhubungan dengan objek yang lain. Umumnya ditunjukkan dengan
58
beberapa banyak objek yang bisa mengii properti “satu” atau “banyak”,
tetapi secara khusus dapat ditunjukkan pula dengan bilangan integer lebih
besar atau sama dengan nol (Sugiarti, 2013).
- 1 (pasti 1)
- 0...1 (nol atau satu), 0...* (nol atau lebih) atau 1...* (satu atau
lebih)
- Tidak ada batasan(bisa 0,1,...,n)
- Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk
yang pasti bernilai 1.
Relasi antar kelas adalah keterkaitan hubungan antar kelas secara
konseptual. UML menyediakan beberapa relasi antar kelas yang akan
dijelaskan berikut ini (Sugiarti, 2013):
1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar kelas. Umumnya
menggambarkan class yang memiliki atribut berupa kelas lain,
atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah
navigability menunjukan arah query antar kelas.
2. Agregasi adalah hubungan bagian dari atau bagian keseluruhan.
Suatu kelas/objek mungkin memiliki/bisa dibagi menjadi kelas/
objek tertentu dimana objek/kelas yang disebut kemudian
merupakan bagian dari kelas/objek yang terdahulu.
3. Generalisasi adalah relasi ke atas beberapa sub kelas kepada
super kelas di atasnya (ditunjukan dengan notasi segitiga). Sub
59
kelas mewarisi fitur dari super kelasnya. Sub kelas mampu over
riding metode super kelasnya.
4. Dependency adalah hubungan dimana perubahan pada suatu
kelas akan mempengaruhi kelas yang lain dimana kelas yang
terakhir ini bergantung pada kelas yang sebelumnya. Dalam
dependency antar 2 elemen jika terjadi perubahan pada salah
satu elemen maka akan mengakibatkan perubahan pada elemen
yang lain.
-
Gambar 2.9 Contoh Class Diagram
2.9.5 Mapping Class Diagram
Mapping class diagram dilakukan dengan menggunakan mapping
problem domain object to an RDBMS format, dengan tujuan untuk
mengoptimalkan database yang terbentuk sehingga tidak ada tabel yang
mengalami redudansi pada saat pemanggilan data (Sugiarti, 2013).
60
Terdapat 8 tahapan cara memetakan problem domain object dalam
class diagram ke format RDBMS (Relational Database Management
System), yaitu (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):
1. Petakan semua class konkert dalam problem domain ke tabel
RDBMS. Jika, problem domain class abstrak memiliki
beberapa subclass langsung, petakan juga ke dalam tabel
RDBMS.
2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.
3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedut atau modul
program.
4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi
dengan kolom yang dapat menyimpan primary key dari tabel
terkait, yaitu, menambahkan foreign key ke dalam tabel.
Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang berhubungan.
5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many
dari tabel yang asli ke tabel yang baru.
6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel
asosiatif baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-
sama. Masukkan primary key dari kedua tabel tersebut ke
dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu menambahkan foreign
key ke tabel.
7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran,
salin primary key dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke
61
kolom baru pada tabel yang memiliki hubungan multi-valued
(1..* atau 0..*) yang dapat menyimpan primary key dari tabel
terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued.
8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari
subclass sama dengan primary key dari superclass. Multiplicity
dari hubungan asosiasi yang baru dari subclass ke superclass
harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu mereka dapat
menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke
subclass adalah 0..*, jika tidak konkret hubungannya adalah
1..1. Selanjutnya, Exclusive-or (XOR) harus ditambahkan
kedalam asosiasi. Lakukan langkah ini untuk setiap superclass.
Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut
superclass ke semua subclass dan hapus superclass dari desain.
2.9.6 Sequence Diagram
Diagram sekuensial menggambarkan kelakuan atau perilaku objek
pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message
yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk
menggambarkan diagram sekuensial maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Sugiarti, 2013).
Banyaknya diagram sekuensial yang harus digambar adalah
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang
penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan
62
sudah dicakup pada diagram sekuensial sehingga semakin banyak use case
yang didefinisikan maka diagram sekuensial yang harus dibuat juga
semakin banyak (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram
2.10 Konsep Dasar dan Definis Basis Data
Secara umum kita bisa mendefinisikan sistem basis data sebagai koleksi
dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan
dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan
tertentu, serta dihapus (Nugroho, 2010).
2.10.1 Sejarah Sistem Basis Data dan Aplikasi Praktis
Pemrosesan data mengendalikan pertumbuhan komputer, seperti
pada awal dari komputer komersial. Teknik untuk penyimpanan data dan
63
pemrosesan berevolusi menurut waktu yang secara garis besar diuraikan
dalam penjelasan berikut (Nugroho, 2010):
1. 1950 hingga awal 1960. Pita magnetik dikembangkan untuk
penyimpanan data. Pekerjaan pemrosesan data seperti
penggajian diotomatisasikan, data disimpan di pita. Pemrosesan
data mencakup pembacaan data dari satu pita atau lebih dan
menulis hasilnya pada pita yang lain. Data juga dapat
dimasukkan dari kartu bertebuk (punched card) dan
keluarannya dapat berupa cetakan di printer.
2. Akhir 1960 dan 1970-an. Pengguna harddisk secara luas pada
akhir 1960-an mengubah skenario pemrosesan data karena
harddisk mengizinkan akases langsung ke data. Posisi data
pada harddisk tidak terlalu menentukan karena setiap lokasi
pada harddisk dapat dicapai dalam hitungan waktu yang cukup
singkat (dalam hitungan milidetik). Pada era ini Peter Chen
(1976) dan Dr. Codd (1980) juga mendefinisikan model
relasional dan cara nirprosedural untuk mencari data-data yang
memenuhi kriteria tertentu (permohonan) pada model data
relasional. Hasilnya, sistem basis data relasional kemudian
dilahirkan dalam bentuk Relational Database Management
System (RDBMS) dari International Business Machine (IBM)
yang bernama DB2. Kesederhanaan model relasional serta
64
kemampuannya untuk menyembunyikannya perincian
implementasi secara tuntas memudahkan kerja pemogram.
3. 1980-an. Meskipun secara akademis menarik, model relasional
pada awalnya tidak digunakan secara praktis karena kinerjanya
yang kurang memuaskan-basis data relasional berkinerja
kurang baik dibandingkan dengan basis data hierarki serta
jaringan. Keadaan ini berubah dengan kehadiran System R
(suatu proyek penelitian di IBM Research) yang
mengembangkan teknik-teknik baru untuk mengonstruksi basis
data relational yang lebih efesien. Kerja pendahuluan dari
System R dilakukan oleh Astrahan dan kawan-kawan (1976),
dan Chamberlin dan kawan-kawan (1981).
4. Awal 1990-an. Bahasa SQL dan PL/SQL (Programming
Language/Structured Query Language) pertama kali dirancang
oleh para peneliti dari Oracle untuk aplikasi-aplikasi
pengambilan keputusan yang sangat sarat dengan operasi
permohonan (pencarian data-data yang memenuhi kriteria-
kriteria tertentu), dibandingkan dengan pemrosesan data di
tahun 1980-an yang lebih merupakan aplikasi-aplikasi
pemrosesan transaksi yang sarat dengan operasi pembaharuan
(updating). Sistem pendukung keputusan dan pemrosesan
permohonan bergabung sebagai aplikasi utama pada basis data.
Vendor-vendor basis data juga mulai memperkenalkan sistem
65
objek-relasional untuk dapat beroperasi pada tipe-tipe data
yang lebih kompleks (misalnya, data-data gambar, suara, serta
video) serta untuk mengadaptasi produknya dengan konsep
pemograman yang muia marak di era ini, yaitu pemograman
berorientasi objek (object Oriented Programming/OOP).
5. Akhir 1990-an. Pemicunya adalah perkembangan yang luar
biasa dari Word Wide Web (WWW). Basis data disebarkan
secara lebih ekstensif dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya. Sistem basis data saat ini harus mendukung
tingkat pemrosesan transaksi yang sangat tinggi serta harus
dijamin keandalannya (harus dapat mendukung transaksi 7x 2
jam, tanpa sedikit pun berkurang kinerjanya).
6. Tahun 2000- an dan seterusnya. Secara alamiah kita dapat
meramalkan arah teknologi basis data pada dekade ini. Jika
tidak terjadi banyak kejutan, kita dapat mengharapkan
kecenderungan yang saat ini berjalan akan terus berlanjut.
Kemampuan-kemampuan yang kita harapkan adalah
a. Kemampuan untuk mengelola tipe data yang semakin
kompleks. Data yang dimaksud adalah data multidimensi,
yang merupakan hal yang penting pada aplikasi gudang
data (data warehouse).
b. Perkembangan lebih lanjut dari DBMS bertipe objek-
relasional, yaitu server basis data yang mampu mengelola
66
semua tipe data yang mungkin, penting untuk aplikasi-
aplikasi yang berjalan di jaringan internet.
c. Basis data yang terdistribusi secara murni. Hal ini
memungkinkan organisasi-organisasi mengelola basis data
pada lokasi yang berbeda-beda dan memperbaharuinya
secara otomatis.
d. Tempat penyimpanan yang dapat dialamati dengan isinya
akan semakin popular. Dengan pendekatan ini pengguna
dapat memanggil data tertentu dengan menspesifikasikan
data yang dikehendaki.
e. Basis data dan teknologi lain yang berkaitan, misalnya
layanan informasi seperti televisi yang akan membuat akses
basis data semakin mudah dilakukan oleh pengguna yang
tidak terlatih dibidang komputer.
2.10.2 Data dan Basis Data
Basis data saat ini digunakan untuk menyimpan objek-objek seperti
dokumen, citra fotografi, suara, serta video, tidak hanya teks serta angka
seperti pada aplikasi basis data yang terdahulu. Sebagai contoh basis data
mahasiswa mungkin mengandung data dan foto mahasiswa yang
bersangkutan. Dengan demikian pengertian data dapat kita perluas
menjadi fakta, teks, grafik, suara, serta video yang bermanfaat di lingkup
pengguna (Nugroho, 2010).
67
Basis data sebagai kumpulan terorganisasi dari data-data yang
berhubungan sedmikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi,
serta dipanggil oleh pengguna. Terminologi hubungan berarti data
mendeskripsikan domain (ranah) tertentu sehingga pegguna mudah untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya ke basis data
tersebut (Nugroho, 2010).
2.10.3 Bahasa Basis Data
Sistem basis data menyediakan bahasa untuk mendefinisikan basis
data DDL (Data Definition Language) serta bahasa untuk memanipulasi
basis data DML (Data Manipulation Language) untuk melakukan operasi-
operasi tertentu pada basis data. Dalam praktiknya, kedua jenis Bahasa
basis data itu tidak benar-benar dapat dipisahkan secara tegas. Saat ini
keduaya merupakan bagain dari bahasa basis data tunggal yang disebut
Structured Query Language (SQL) yang merupakan bahasa basis data
standar untuk basis data bertipe relasional (Nugroho, 2010).
1. Data Definition Language (DDL)
Skema basis data dengan sekumpulan definisi yang
diekspresikan dengan bahasa khusus yang dinamakan Data
Definition Language (DDL). Kamus data (data dictionary atau
data directory) adalah suatu himpunan dari metadata, suatu data
yang menerangkan data yang lainnya. Skema tabel adalah suatu
contoh dari metadata. Sistem basis data akan membaca kamus data
sebelum membaca atau memodifikasi data yang sebenarnya. Data
68
yang tersimpan pada basis data biasanya memiliki batasan-batasan
(constrain) tertentu. Dalam hal ini DDL dapat digunakan untuk
menentukan batasan-batasan basis data tersebut. Sistem basis data
memeriksa batasan-batasan setiap kali basis data disisipkan dan
diperbaharui (Nugroho, 2010).
2. Data Manipulation Language (DML)
Secara umum, manipulasi data pada basis data meliputi hal-
hal berikut:
a. Pemanggilan informasi yang tersimpan di basis data
(query)
b. Penambahan informasi baru di basis data (inserttion)
c. Penghapusan informasi yang tidak diperlukan lagi di basis
data (deletion)
d. Modifikasi informasi yang ada di basis data (updation)
Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa yang
memungkinkan pengguna untuk mengakses atau memanipulasi
data dalam sistem basis data yang bertipe relational. Pada
dasarnya, ada dua jenis DML, yaitu:
a. DML Prosedural, yang menghendaki pengguna untuk
menspesifikasikan data yang diperlukan dan cara untuk
mendapatkan data itu. Hal ini dilakukan dengan bahasa-
bahasa pemograman yang mampu mengakses basis data
(misalnya, Bahasa C/C++ atau Java)
69
b. DML Deklaratif (DML Nonprosedural), yang menghendaki
pengguna untuk menspesifikasikan data yang diperlukan
tanpa harus menspesifikasikan cara untuk mendapatkannya.
Conoh DML Nonprosedural adalah SQL.
Query adalah pernyataan yang meminta pemanggilan
informasi tertentu dari basis data. Sebagian dari DML dinamakan
bahas Query (query language) (Nugroho, 2010).
2.10.4 CRUD
1. Create, Retrieve, Update, Delete; istilah umum yang digunakan
untuk menjelaskan fungsi dasar basis data. (Simamarta, 2006)
2. Suatu singkatan yang mewakili create, read, update, delete,
yang merupakan empat tindakan yang bisa dilakukan dalam
pandangan basis data. (Simamarta, 2006)
2.11 Pengembangan Sistem
2.11.1 Web
Web adalah layanan internet yang paling popular. Web merupakan
sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan,
mengambil, memformat, dan menampilkan informasi menggunakan
arsitektur klien/server. Laman web yang diformat menggunakan hypertext
dengan link tertanam yang menghubungkan dokumen satu sama lain dan
juga menghubungkan laman ke objek lain, seperti suara, video, atau file
animasi. Ketika mengklik grafis dan sebuah klip video dimainkan artinya
70
telah mengklik sebuah hyperlink. Sebuah situs web (web site) umumnya
berupa kumpulan laman web yang dihubungkan dengan Home (home
page). (Laudon & Laudon, 2015)
2.11.2 Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP diambil dari PHP: Hypertext Preprocessor namun banyak
juga yang menyebutkan bahwa PHP adalah Personal Home Page. PHP
berada dibawah lisensi GNU yang berarti dapat digunakan secara bebas
tanpa harus membayar lisensi apapun (A.S & Shalahuddin, 2010).
PHP dibuat pertama kali oleh seorang perekayasa perangkat lunak
(software engineering) yang bernama Rasmus Lerdoff. Rasmus Lerdoff
membuat halaman web PHP pertamanya pada tahun 1994. PHP merupakan
skrip yang diangkat dari skrip PERL (skrip cikal bakal PHP), skrip yang
lebih dulu ada sebelum PHP. PHP merupakan skrip sisi server (server side
script) dimana kode program PHP hanya dapat dilihat pada sisi server , Di
sisi klien yang tampil hanyalah kode HTML-nya saja (A.S & Shalahuddin,
2010).
PHP4 dengan versi-versi akhir menuju PHP5 sudah mendukung
pemograman berorientasi objek. PHP merupakan bahasa pemograman
yang digunakan untuk pemograman web (A.S & Shalahuddin, 2010).
PHP dapat dijalankan dengan menggunakan perangkat lunak yang
berperan sebagai PHP server . Perangkat lunak PHP server yang sering
71
digunakan saat ini antara lain Xampp, AppServ, dan PHPTriad. Ketiga
perangkat lunak tersebut sudah dipaket dengan DBMS MYSQL
didalamnya (A.S & Shalahuddin, 2010).
2.11.3 Android
Android awalnya diciptakan oleh Andi Rubin sebagai sistem
operasi telepon seluler, sekitar awal abad keduapuluh satu ini. Android
adalah sistem opersi yang didasarkan pada versi modifikasi Linux. Pada
tahun 2005 Google membeli Android dan mengambil alih pekerjaan
development beserta tim development mereka (Lee, 2012).
Google menjadikan Android menjadi platform opensource,
sebagian besar kode Android dirilis dibawah Aphace License, sehingga
orang yang ingin menggunakan kode Android bisa mendapatkan nya
secara gratis. (Lee, 2012).
Keuntungan nya adalah Android menawarkan pendekatan kepada
pengembang aplikasi. Para pengembang hanya perlu mengembangkan
kode yang disediakan Android dan aplikasi tersebut dapat dijalankan pada
bermacam macam perangkat berbeda selama perangkat itu menggunakan
system operasi Android(Lee, 2012).
2.11.4 Versi Android
Android telah melakukan beberapa update sejak pertama rilis,
berikut tabel versi Android yang dirilis oleh Google.
72
Tabel 2.1 Vesri Android
Versi Nama Tanggal Rilis
1.5 Cupcake 30 April 2009
1.6 Donut 15 September 2009
2.0 Eclair 26 Oktober 2009
2.2 Froyo 20 Mei 2010
2.3 Gingerbread 6 Desember 2010
3.0 Honeycomb 10 Mei 2011
4.0 Ice Cream Sandwich 16 Desember 2011
4.1 Jelly Bean 9 Juli 2012
4.4 KitKat 31 Oktober 2013
5.0 Lollipop 15 Oktober 2014
6.0 Marshmallow 17 Agustus 2015
7.0 Nougat 1 Juli 2016
8.0 Oreo 21 Agustus 2017
2.11.5 Fitur dan Arsitektur Android
Fitur yang tersedia pada Android adalah: (Hermawan, 2011)
- Framework aplikasi: memungkinkan penggunaan dan
pemindahan dari komponen yang tersedia.
- Dalvik Virtual Machine : Virtual Machine yang disempurnakan
untuk mobile.
- Grafik : Grafik 2D dan 3D yang didasarkan pada Library
OpenGL.
- SQLite : untuk menyimpan data.
- Mendukung media : audio , video dan beberapa format gambar.
- GSM, Bluethooth, EDGE, HSDPA, 3G, 4G dan wifi.
- Camera, GPS, Compas, dan accelometer.
73
- Android Runtime : Satu set libraries inti yang menyediakan
ebagian besar fungsi yang tersedia di libraries inti dari Bahasa
pemprograman java. Setiap aplikasi akan jalan pada proses
sendiri pada DVM.
- Libraries : Satu set library dalam Bahasa pemprograman C/C++
yang digunakan oleh berbagai komponen pada system Android
- Linux kernel : Android bergantung pada linux versi 2.6 untuk
menjalankan proses inti seperti keamanan, management memori,
management proses, networking, dan model driver.
2.11.6 Pengguna Smartphone
Berikut adalah pengguna smartphone dari berbagai
platform di Indonesia:
Gambar 2.11 pengguna smartphone dari berbagai platform
74
2.11.7 MySQL
Merupakan DBMS open source (kode pemogramannya dapat di-download
gratis) dan freeware (gratis dipakai), walau gratis MYSQL tidak bisa dikatakan
DBMS jelek karena gratis, hal ini terbukti dengan adanya sebuah operator telepon
selular yang menggunakan DBMS ini dan memiliki sistem yang andal dengan
optimasi. Sampai saat ini MYSQL masih menjadi DBMS open source yang paling
banyak digunakan di dunia. MYSQL terkenal dengan kecepatannya dalam
pengaksesan datanya. MYSQL saat ini dimiliki oleh perusahaan O.racle (A.S &
Shalahuddin, 2010).
2.11.8 XAMPP dan PhpMyAdmin
XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis
dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat
lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MYSQL dan PHPMyAdmin
(Supriyanto, 2007).
PHPMyAdmin merupakan salah satu pengola data MYSQL yang berbasis
web yang berada dalam menu XAMPP, PHPMyAdmin memberikan kemudahan
dalam pengopasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan
PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house (Supriyanto, 2007).
2.11.9 Pengujian Black Box
Pengujian perangkat lunak sangat diperlukan dalam suatu sistem
informasi, dengan pengujian perangkat lunak dapat ditemukan kesalahan atau
75
error dalam sistem tersebut, dengan demikian dapat diketahui apa yang harus
diperbaiki (Rouf, 2012).
Metode black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua
persyaratan fungsional untuk suatu program (Rouf, 2012).
Menurut Pressman (2010), pengujian black box disebut juga pengujian
behavioral, yang berfokus pada kebutuhan fungsional software. Black box
mencoba untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut : (1) fungsi-
fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dan
struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan kinerja atau tingkah
laku dan (5) inisialisasi dan kesalahan terminasi (Pressman R. , 2010).
Kelebihan Black Box testing:
1. Black box testing dapat menguji keseluruhan
fungsionalitas perangkat lunak.
2. Black box testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan
efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini black box testing
dapat membantu memaksimalkan testing investment.
3. Menguji program dari sudut pandang user.
76
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai metode tertentu sesuai
dengan tujuan penelitiannya. Ada beberapa metode yang telah kita ketahui antara
lain wawancara, observasi, studi pustaka, dan studi literatur sejenis.
Ibu Hj. Rini Sujiyanti, S.E., M.M selaku Kepala Bagian Manajemen umum
Rumah Sakit Juanda Kuningan Jawa Barat yang memberikan arahan serta masukan
untuk perancangan sistem informasi Penjadwalan dan Reservasi Dokter.
Kebutuhan data yang terkait dengan informasi penjadwalan dan reservasi dokter
didapatkan dari staf administrasi yang ada di Rumah Sakit Juanda Kuningan.
Wawancara dilakukan dengan cara wawancara personal, yaitu melakukan
tanya jawab dengan Ibu Hj. Rini Sujiyanti, S.E., M.M. Selaku Kepala Bagian
Manajemen umum dan Bapak Taufik Ismail selaku Kepala Bagian Kepegawaian.
Rumah Sakit Juanda Kuningan, dengan menggunakan media kertas dan alat tulis,
Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan, penulis
mendapatkan informasi mengenai:
1. Informasi administrasi rumah sakit yang berisi mengenai
a) Data pasien
b) Data Staf dan Dokter
c) Alur administrasi pasien
d) Bentuk instansi
e) Struktur instansi
77
f) Kedudukan, fungsi dan tanggung jawab instansi
g) Bentuk tugas, fungsi dan wewenang instansi
2. Data yang dimiliki instansi terpencar-perncar atau belum
terdokumentasi dengan baik, sehingga sulit untuk menemukan
data yang telah lalu dalam rekam medis, serta tidak semua
pasien mengetahui jadwal dokter, kendala apa saja yang pernah
dialami oleh pasien yang menjalani reservasi dokter.
3.1.1 Observasi
Observasi (Observation) ini dilakukan dengan melihat langsung
proses kegiatan penjadwalan dan reservasi yang berjalan di Rumah Sakit
Juanda. Pada tanggal 15 Desember 2018 s/d 8 Januari 2019 dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk mencari
data yang diperlukan untuk penelitian. Hasil yang dicapai adalah
mendapatkan informasi dan melihat proses kerja yang terkait dengan
penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda. Penjadwalan dan
reservasi doter yang di aplikasikan dalam Rumah Sakit Juanda masih
manual dengan menggunakan Microsoft Excel.
3.1.2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)
(Nazir, 2009).
78
Wawancara merupakan salah satu dari jenis teknik pendekatan
komunikasi (communication approach) yaitu pendekatan yang
berhubungan langsung dengan sumber data dan terjadi proses komunikasi
untuk mendapatkan datanya.
Wawancara tersebut dilakukan pada hari Senin, 7 Januari 2019, dan
beberapa perwakilan dari pegawai yang ada di Rumah Sakit Juanda
Kuningan, yang menghasilkan gambaran proses sistem berjalan, dan data
yang dibutuhkan dalam merancang sistem informasi penjadwalan dan
reservasi dokter.
3.1.3 Studi Pustaka
Studi kepustakaan dilakukan bertujuan untuk mencari informasi
dengan mempelajari berbagai pustaka yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas yaitu dengan membaca buku buku dan contoh metode
pengembangan sistem berorientasi objek model RAD dengan notasi UML,
Disini penulis mempelajari tiap konsep yang berkaitan dengan topik
bahasan penelitian, antara lain :
1. Data informasi mengenai konsep sistem informasi, bersumber
dari 2 buku, yaitu:
a. Buku yang berjudul “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”
yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar, penulis Agus
Mulyanto, cetakan pertama pada Desember 2009.
b. Buku yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen
Mengelola Perusahaan Digital” yang diterbitkan oleh
79
Salemba Empat, penulis Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon, cetakan pada tahun 2015..
2. Data informasi mengenai pemodelan sistem, bersumber dari
buku “Analisis & Perancangan UML (Unified Modelling
Language) Generated VB.6.” yang diterbitkan oleh Graha Ilmu,
penulis Yuni Sugiarti, cetakan pertama pada tahun 2013.
3. Data informasi mengenai database, bersumber dari 2 buku,
yaitu:
a. Buku yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Sistem
Basis Data” yang diterbitkan oleh ANDI, penulis Adi
Nugroho, cetakan pertama tahun 2011.
b. Buku yang berjudul “Perancangan Basis Data” yang
diterbitkan oleh ANDI, penulis Janner Simarmata., cetakan
pertama tahun 2007.
4. Data informasi mengenai pemograman berorientasi objek,
bersumber dari buku “Modul Pembelajaran Pemograman
Berorientasi Objek dengan Bahasa Pemograman C++, PHP,
dan Java” yang diterbitkan oleh Modula, penulis Rosa A.S &
M. Shalahuddin, cetakan pertama tahun 2010.
5. Data informasi mengenai metodologi penelitian, bersumber dari
2 buku, yaitu:
a. Buku yang berjudul “Metodologi Penelitian Sistem
Informasi: Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian di
Bidang Sistem Teknologi Informasi” yang diterbitkan oleh
80
ANDI, penulis Prof. Jogiyanto HM., Akt., MBA, Ph.D,
cetakan pertama tahun 2008.
b. Buku yang berjudul “Metodologi Penelitian-Pendekatan
Praktis dalam Penelitian” yang diterbitkan oleh ANDI,
penulis Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. & Dr. Sopiah
MM., S.Pd, cetakan pertama tahun 2010.
3.1.4 Studi Literatur Sejenis
Tabel 3.1 Studi Literatur Sejenis
No Judul Penulis Pembahasan
1 Rancang Bangun
Aplikasi Pendaftaran
Online Jasa Pengobatan
Berbasis Multimedia
Pada Klinik Utama Siti
Aksar Depok
Wardianto
(2011)
Sistem pendaftaran online yang
dibuat adalah pendaftaran
antrian untuk layanan medis
dokter gigi pada klinik utama
Sisti Aksar Depok. Sistem ini
bertujuan untuk memberikan
informasi nomor antrian dan
perkiraan waktu kapan nomor
antrian dilayani. Pada penelitian
tersebut sistem yang dibuat
berbasis desktop. perlu petugas
pendaftaran atau admin
menjalankan aplikasi. Sistem ini
dapat dijadikan tolak ukur dari
81
sistem yang penulis
kembangkan. Metode penelitian
yang digunakan yaitu
pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara, dan studi
pustaka. Pengembangan sistem
tersebut menggunakan metode
berorientasi objek dengan notasi
Unified Modelling Languange
menggunakan model Rapid
Application Development, Tools
Hypertext Preprocessor sebagai
Bahasa pemograman, dan
MySQL sebagai tools untuk
perancangan dan desain
(Database Management System)
2 Perancangan Sistem
Pendaftaran Online
Pasien Pada Klinik
Dengan Metode First In
First Out (FIFO)
Berbasis Web Service
Banten Syariah Kantor
Cabang Pembantu Depok
Abdullah &
Iswandi,
(2015)
Aplikasi yang dirancang ini
berguna sebagai pendaftaran
antrian untuk layanan medis
dokter dan sarana
menginformasikan tentang jasa
yang ditawarkan oleh Kimia
Farma Bireuen. Dalam
perancangannya menggunakan
82
metode FIFO yaitu dengan
Singel Channel (satu pintu)
ataupun multi channel (banyak
pintu) tergantung pada
kebutuhan dan dengan asumsi
bahwa setiap pintu mempunyai
tingkat pelayanan yang sama.
Diharapkan dengan adanya
sistem tersebut dapat memberi
manfaat kepada masyarakat atau
calon pasien yang akan berobat
tidak harus datang langsung ke
rumah sakit untuk melakukan
pendaftaran. Sistem Pendaftaran
Online Pasien Pada Klinik
Dengan Metode FIFO Berbasis
Web Service ini, dapat menekan
biaya pendataan pasien secara
manual, sekaligus dapat
mempromosikan berbagai
informasi tentang pelayanan
kesehatan di Klinik tersebut.
3 Rancang Bangun Sistem
Informasi reservasi online
Edi Satriyanto,
Rangga
Aplikasi pendaftaran online
yang dibuat adalah reservasi
83
fisioterapi menggunakan
JSP sebagai sistem
layanan terpadu
Asmara &
Riandy
Gautama
online di bidang kesehatan
mengenai fisioterapi, dalam hal
ini penulis menggunakan JSP
(Java Sever Pages). Sistem
reservasi online ini bertujuan
untuk memudahkan pasien
dalam melakukan pendaftaran
dan konsultasi antar dokter dan
pasien fisioterapi. Metode
penelitian yang digunakan,
yaitu pengumpulan data dengan
cara observasi, wawancara, studi
pustaka, dan studi literatur.
4 Sistem Informasi
Pendaftaran Pasien Pada
Klinik dr. Veri Kajen
Kabupaten Pekalongan
Berbasis Android
Aslam
Fatkhudin &
Dwi Nur
Alifiani
(November,
2017)
Penelitian ini menggunakan
aplikasi android dengan
menggunakan perangkat lunak
ionic. Aplikasi ini di lengkapi
dengan fitur pemesanan dengan
syarat syarat yang perlu di
perhatikan yang memudahkan
pasien untuk mengetahui
informasi pendaftaran,
memudahkan operasional,
kecepatan akses, perkiraan
84
waktu dipanggil, dan nomor
antrian. Adapun kelengkapan
fitur aplikasinya. Admin
menginput data login, data
admin, dokter, jadwal dan data
antrian ke Sistem Informasi
pendaftaran kemudian data info
antrian tersebut akan diproses
dan dikirim ke pasien.
5 Perancangan Sistem
Informasi Pelayanan
Kesehatan Berbasis Web
Pada Klinik Stmik
Amikom Yogyakarta
Amir (2011) Disini penulis bertujuan untuk
memberikan kemudahan dalam
melakukan pendataan pasien,
pendataan rekamedis dan
layanan konsultasi secara on-
line. Memberikan kemudahan
dalam melakukan konsultasi
kesehatan tanpa harus datang
langsung ke klinik. Dan juga
untuk mengatasi rintangan
waktu dan ruang yang selama ini
menjadi masalah pada sistem
informasi secara on-line untuk
pelayanan kesehatan pada klinik
dan rumah sakit. tetapi masih
85
ada kelemahan dalam sistem ini,
yaitu keamanan data yang
merupakan aspek yang paling
penting banyak terdapat
kekurangan dan kebolongan
dalam hal keamanan, terutama
keamanan halaman
administrator.
Studi Literautur Sejenis dilakukan bertujuan untuk mencari informasi
dengan mempelajari tiap konsep yang berkaitan dengan topic bahasan penelitian
yang akan dibahas yaitu dengan membaca jurnal jurnal dan skripsi sebagai bahan
pertimbangan dan perbandingan dalam membuat Rancang Bangun Sistem
Informasi Penjadwalan dan Reservasi Dokter Rumah Sakit.
Berdasarkan beberapa jurnal penelitian sejenis yang telah di review, penulis
dapat menyimpulkan kelebihan berupa fitur-fitur yang dimiliki oleh Sistem
Informasi Penjadwalan dan Reservasi dokter pada Rumah Sakit.
Sistem yang akan penulis rancang dan bangun menghasilkan sistem yang
fokus pada sistem penjadwalan dan reservasi dokter secara lengkap, sistem ini
berupa informasi jadwal dokter pada pasien, reservasi, penjadwalan dokter, rekam
medis, pemesanan dokter secara online oleh pasien, pencatatan penjadwalan,
pencatatan data, transaksi pembayaran, dan cek laboratorium. Sistem ini juga akan
dikembangkan menggunakan development tools berbasis mobile yaitu Android
Studio.
86
Selain itu, membedakan dengan peneliti ini dengan penelitian yang
sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem Rapid
Application Development (RAD), menggunakan Unified Modelling Language
(UML) untuk merancang sistem dan sistem yang dibuat berbasis web dan android
dengan tampilan antar muka pemakai (user interface) yang cukup mudah dalam
pemakaiannya.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Penulis merancang bangun sistem penjadwalan dan reservasi dokter pada
Rumah Sakit Juanda untuk dijadikan salah satu media penyampai informasi secara
efektif, interaktif, dan informatif dengan menggunakan pendekatan RAD (Rapid
Application Development).
Beberapa alasan penulis menggunakan RAD dalam sistem informasi
penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda Kuningan Jawa barat :
1. Sistem ini merupakan pengembangan sistem berbasis web yang
dikembangkan oleh penulis dan memerlukan waktu yang singkat. Ini
dikarenakan semua komponennya sudah disediakan dalam framework,
sehingga metode RAD sangat tepat diterapkan.
2. Kebutuhan yang ada dapat dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam
periode waktu yang pendek.
3. RAD dapat mengembangkan aplikasi dengan cepat dan secara
berkelanjutan mengimplementasikan perancangan dan spesifikasi
kebutuhan pengguna menggunakan tools seperti PHP dan MySQL.
87
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)
Pada fase pertama dalam melakukan pengembangan sistem pada
metode Rapid Application Development (RAD) dilakukan identifikasi
kebutuhan sistem yang terkait dengan perancangan sistem pada Rumah
Sakit Juanda Kuningan Jawa barat. Hasil pengumpulan data dari penulis
adalah observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur sejenis yang
berupa informasi dan data data Rumah Sakit yang di butuhkan, selain itu,
dalam fase ini juga dapat menentukan batasan-batasan untuk sistem yang
dibuat, menentukan masalah serta menentukan jalan keluar dari masalah
tersebut. Fase ini terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu :
Gambaran Umum Organisasi 3.2.1.1
Membuat gambaran umum Rumah Sakit Juanda dengan
menggunakan Microsoft Word, sebagai informasi dasar untuk
mempermudah dalam identifikasi sistem, yang terdiri dari profil Rumah
Sakit Juanda beserta visi misi, struktur organisasi dan tugas dari setiap
bagian struktur organisasi.
Analisa Permasalahan (Problem Analysis) 3.2.1.2
Analisa permasalahan yang dimulai dari menganalisa proses
sistem penjadwalan dan reservasi dokter yang sedang berjalan di
Rumah Sakit Juanda, kemudian mengidentifikasi permasalahan yang
ada pada sistem berjalan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah
menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.
88
Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) 3.2.1.3
pada langkah ini dilakukan analisa kebutuhan apa saja yang
diperlukan dalam permasalahan sistem penjadwalan dan reservasi
dokter pada Rumah Sakit Juanda. Pada tahap ini akan dilakukan
requirement yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu functional
requirement (kebutuhan fungsional) dan nonfunctional requirement
(kebutuhan nonfugsional).
Analisis Keputusan (Decision Analysis) 3.2.1.4
Yaitu tahap menentukan solusi yang akan digunakan dalam
mengatasi masalah sistem yang telah di analisa. Solusi tersebut
yaitu menentukan sistem usulan yang sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan, menentukan teknologi yang akan dipakai
pada sistem usulan, menggambarkan sistem usulan dengan
menggunakan tools Visio dalam bentuk rich picture disertai dengan
penjelasannya, menentukan jumlah dan siapa saja pengguna (user)
pada sistem usulan, seperti pasien, dokter, staf, kasir, dan
laboratorium, serta menentukan komponen-komponen pada sistem
usulan yang meliputi management user, data master, proses
terstruktur serta sistem pelaporan dan yang terakhir melakukan
analisis perbandingan sistem antara sistem yang berjalan dengan
sistem usulan.
3.2.2 Proses Desain (Workshop Design)
Hasil dari perencanaan kebutuhan (requirement planning) yang
terdiri dari gambaran umum organisasi, analisa permasalahan (problem
89
analysis), analisis persyaratan (requirement analysis), analisis keputusan
(decision analysis) selanjutnya di disain berbasis UML
Dalam fase ini dilakukan untuk merancang sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Adapun metode analisis dan
perancangan sistem penjadwalan dan reservasi dokter di Rumah Sakit
Juanda dengan menggunakan tools Unified Modelling Language (UML).
Tahapan yang dilakukan dalam fase ini meliputi:
3.2.2.1 Tahap Perancangan Proses
Tahap ini terdiri dari perancangan diagram-diagram UML
dari sistem yang dibuat, yaitu use case diagram, activity diagram,
class diagram, mapping database, schema database, dan sequence
diagram pada layanan penjadwalan dan reservasi dokter yang
meliputi pembuatan jadwal, pendaftaran pasien, pemeriksaan atau
konsultasi, diagnosa, rujukan laboratorium, resep obat, dan
pembayaran.
1. Use Case Diagram
Peneliti mencoba untuk mengumpulkan requirements system
dan memahami sistem yang sedang digunakan, kemudian membuat
identifikasi aktor dan identifikasi use case yang akan menjadi use
case. Use case tersebut digambarkan dalam bentuk diagram use
case dengan menggunakan tools Astah UML dan dideskripsikan
dalam bentuk narasi use case sebagai urutan langkah-langkah yang
secara tindakan saling terkait (skenario).
90
a. Identifikasi actor, penulis mengidentifikasi actor-actor yang
terlibat dalam sistem, dan apa saja tugasnya.
b. Perancangan use case, Penulis menggambarkan use case
beserta hubungan dengan actor-actor yang terlibat di dalam
sistem.
c. Use case narrative, menjelaskan secara narasi diagram use
case sistem informasi Penjadwalan dan Reservasi dokter.
2. Activity Diagram
Pada tahap ini penulis membuat sebuah alur kerja dari
sebuah aktivitas ke aktivitas lainnya dalam sistem penjadwalan dan
reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda. Tahap ini menggambarkan
perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam
berbagai use case berinteraksi. Perancangan ini digambarkan dalam
bentuk activity diagram dengan menggunakan tools Astah UML
3.2.2.2 Tahap Perancangan Database
1. Class Diagram
Menggambarkan diagram yang menunjukan hubungan
antara class dalam sistem penjadwalan dan reservasi dokter pada
Rumah Sakit Juanda ini dan bagaimana mereka saling berkolaborasi
untuk mencapai suatu tujuan. Perancangan ini digambarkan dalam
bentuk activity diagram dengan menggunakan tools Astah UML
91
2. Mapping Database
Perancangan database merupakan pemetaan data yang
digunakan sebagai langkah untuk berbagai tugas integrasi data
termasuk transformasi data atau data mediasi antara sumber data
dan identifikasi tujuan hubungan data sebagai bagian dari analisis
data silsilah.
Pada tahap ini penulis menggambarkan relasi antar table
dalam database sistem penjadwalan dan reservasi dokter pada
Rumah Sakit Juanda berdasarkan class diagram yang di hubungkan
melalui kunci utama (primary key) dan kunci tamu (foreign key).
Perancangan ini digambarkan dalam bentuk activity diagram
dengan menggunakan tools Astah UML
3. Schema Database
Schema database menggambarkan hubungan primary key
dan foreign key dari setiap tabel. Perancangan ini digambarkan
dalam bentuk activity diagram dengan menggunakan tools Astah
UML
4. Sequence Diagram
Penulis menggambarkan interaksi objek sistem penjadwalan
dan reservasi dokter pada Rumah Sakit Juanda yang disusun dalam
suatu urutan waktu yang memperlihatkan tahap demi tahap yang
terjadi untuk menghasilkan output didalam use case yang
digambarkan dalam bentuk diagram sequence. Perancangan ini
92
digambarkan dalam bentuk activity diagram dengan menggunakan
tools Astah UML
5. Perancangan Spesifikasi Database
Pada perancangan spesifikasi data menggambarkan tipe
data, tipe file, key tabel serta struktur database dan pembagian hak
akses database berdasarkan level aktor yang ada pada sistem
penjadwalan dan reservasi dokter pada Rumah Sakit Juanda.
6. Matrix CRUD
Pada perencanaan matrix crud menggambarkan hak akses
aktor pada tiap-tiap module dari setiap sistem sharing informasi
kegiatan mahasiswa yang akan dibuat. Crud memiliki kepanjangan
create, read, update, dan delete yang menandakan hak aktor dalam
penggunaan sistem penjadwalan dan reservasi dokter.
3.2.2.3 Membuat Perancangan Antarmuka Pengguna
Pada tahap desain interface, penulis merancang tampilan
antar muka untuk user berinteraksi dengan sistem rancangan
tampilan sistem ini sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga
sistem penjadwalan dan reservasi dokter dapat digunakan secara
maksimal oleh para user Rumah Sakit Juanda.
3.2.3 Implementasi
Pada tahap ini penulis membangun sistem (coding) dan menguji
sistem (testing)
93
Membangun Sistem (Coding) 3.2.3.1
Hasil dari tahap proses desain (workshop design) yang
terdiri dari use case diagram, activity diagram, class diagram,
mapping database, schema database, dan sequence diagram,
kemudian di olah dan di terjemahkan dalam coding.
Dalam tahap ini sistem dirancang dengan menggunakan
bahasa pemograman PHP, dan database MYSQL menjadi sistem
atau aplikasi penjadwalan dan reservasi doter.
Menguji Sistem (Testing) 3.2.3.2
Hasil dari membangun sistem (coding) dengan
menggunakan bahasa pemograman PHP, dan database MYSQL
diuji setiap fungsi aplikasi.
Uji coba terhadap sistem baru untuk melihat masalah yang
ada pada sistem, sehingga bisa diperbaiki. Adapun ujicoba yang
akan dilakukan menggunakan metode black box testing. Pada
pengujian black box yang di uji berupa input dan output.
Pengujian secara black box merupakan pendekatan menguji
apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan
benar. Proses yang dilakukan dalam pengujian ini, yaitu:
1. Kesalahan interface.
2. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun
output.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database.
94
3.3 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian adalah serangkaian konsep dan kejelasan
hubungan antar konsep yang dirumuskan berdasarkan tinjauan pusaka,
yaitu teori dan hasil penelitian terdahulu untuk digunakan sebagai dasar
dalam menyelesaikan skripsi yang dibuat oleh penulis.
95
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
96
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
4.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)
Pada tahap ini penulis membutuhkan data-data atau informasi
mengenai perusahaan yaitu Rumah Sakit Juanda Kuningan Jawa Barat,
informasi yang dibutuhkan dapat berupa gambaran umum perusahaan
maupun sistem yang sedang berjalan pada Rumah Sakit Juanda Kuningan
Jawa Barat, dengan data-data atau informasi tersebut dapat dilakukan analisa
sistem untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan yang telah ditangani oleh
sistem yang berjalan dan bagaimana agar kebutuhan yang belum bisa
dipenuhi dapat diberikan solusinya dan diterapkan dalam tahapan sistem
sehingga dapat dilakukan perancangan sistem yang baik dan sesuai dengan
hasil yang diharapkan.
4.1.1 Gambaran Umum Organisasi
4.1.1.1 Sejarah Rumah Sakit Juanda Kuningan
Rumah Sakit Juanda adalah rumah sakit umum swasta yang
berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No 207 Kuningan, Yang didirikan pada
tanggal 12 November 2002, di bawah Yayasan Assyfa yang
diketuai oleh dr. H. Sardjono, M. Kes. Perlu diketahui bahwa,
sebelumnya RS. Juanda Kuningan adalah sebuah rumah bersalin
yang hanya melayani pasien kebidanan dan kandungan, namun
karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bersifat umum di
Kabupaten Kuningan meningkat, maka Rumah Bersalin Juanda
97
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Swasta dengan nama Rumah
Sakit Juanda Kuningan sesuai dengan Surat Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit Nomor : 503/11/028 /Jamsarkes dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Kuningan.
Pada Tahun 2012 badan hukum Rumah Sakit Juanda
berubah menjadi di bawah PT. GAFARI dimana direktur utamanya
adalah dr. H. Sardjono, M. Kes serta mendapatkan ijin pelayanan
kesehatan sebagai rumah sakit tipe C.
Rumah Sakit Juanda adalah rumah sakit yang
mengutamakan pelayanan, kebersihan, dan keramahan petugas
sehingga kepuasan pasien (Customer Satisfaction) adalah segala-
galanya. Sebagai rumah sakit swasta di kota Kuningan Rumah Sakit
Juanda Kuningan hadir tidak untuk berkompetisi dengan rumah
sakit yang lain, melainkan untuk saling melengkapi dan
meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Kuningan. Dalam usianya yang telah mencapai sepuluh tahun RS.
Juanda Kuningan terus berbenah dalam berbagai aspek, baik aspek
pelayanan medis, manajemen, peralatan kesehatan, sarana dan
prasarana yang menunjang dalam bidang pelayanan kesehatan
terhadap pasien.
4.1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan
Visi “Menjadi rumah sakit pilihan utama di
kabupaten kuningan yang berorientasi pada layanan
98
berkualitas, paripurna dan berkesinambungan. Kesembuhan
& Kepuasan Pasien Adalah Tujuan Kami
1. Dalam mendukung visi Rumah Sakit Juanda Kuningan,
maka Misi Rumah Sakit Juanda Kuningan adalah sebagai
berikut : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas
sesuai standar nasional.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan suber daya manusia
sesuai standar nasional yang berkesinambungan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana guna menunjang
kualitas mutu layanan kesehatan.
4. Menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis dengan
institusi dan pelanggan.
5. Kendali mutu & Kendali Biaya
4.1.1.3 Motto Rumah Sakit Juanda Kuningan
“Kesembuhan dan Kepuasan Pasien Adalah Tujuan
Utama Kami”
1. Nilai – Nilai Budaya Perusahaan
2. Integritas
3. Keselamatan
4. Ketepatan
99
5. Sepenuh Hati
6. Pelayanan Prima
4.1.1.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit Juanda Kuningan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Juanda Kuningan
4.1.2 Analisa Masalah
Analisa Sistem Berjalan 4.1.2.1
Secara visual proses sistem yang berjalan di Rumah
Sakit Juanda Kuningan dapat dilihat pada Gambar 4.
Dibawah ini:
100
Gambar 4.2 Rich Picture layanan Rumah Sakit Juanda yang Sedang Berjalan
Penjelasan dari Rich Picture di atas adalah sebagai berikut:
1. Pasien baru mengisi form pendaftaran yang berisi data
pribadi pasien.
2. Setelah melengkapi form pendaftaran maka staff
memasukkan data tersebut ke dalam rekam medis
pasien.
3. Setelah data form pendaftaran dimasukkan ke rekam
medis, maka pasien akan menerima kartu pasien.
4. Pasien yang sudah terdaftar akan membawa kartu pasien
dan menyerahkan pada staf rumah sakit.
5. a. b. Staff akan mencari dan menemukan berkas laporan
medis pasien tersebut.
6. Ketika sudah menemukannya, maka staf akan
menanyakan keperluan pemeriksaan kali ini dan
101
memberikan catatan yang diperlukan serta
mengarahkannya ke dokter yang dituju sesuai keperluan
pasien.
7. Dokter akan memeriksa rekam medis pasien dan
melakukan pemeriksaan selanjutnya, dokter akan
memberikan resep yang akan ditulis pada rekam medis
pasien yang nantinya akan diserahkan ke staf.
8. Jika Dokter memerlukan informasi tambahan
sehubungan dengan kondisi pasien, maka ia dapat
memberikan surat rujukan Lab untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium.
9. Surat rujukan lab akan diperiksa oleh staf laboratorium
yang akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan
catatan yang terdapat pada surat rujukan lab tersebut.
10. Surat rujukan lab juga dapat diterbitkan oleh staf
sehubungan dengan keperluan rekam medis bagi pasien
baru untuk mencegah adanya kemungkinan pasien baru
mempunyai riwayat alergi tertentu sehingga dokter dapat
memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi
pasien.
11. Laboratorium akan mengeluarkan Laporan hasil lab
yang akan menjadi rujukan dokter dalam melakukan
pemeriksaan kondisi pasien sebelum memutuskan
pengobatan yang tepat.
102
12. Laporan hasil lab akan masuk dalam rekam medis
pasien, sehingga dokter dapat memberikan pengobatan
yang sesuai dengan kondisi pasien.
13. Staff akan memberikan resep obat dan struk pembayaran
kepada pasien
14. Pasien melakukan pembayaran di bagian kasir
15. Lalu Kasir akan melakukan verifikasi pembayaran
tersebut dan memberikan kuitansi pembayaran kepada
pasien.
16. Setelah melakukan verifikasi pembayaran, Kasir akan
menyerahkan verifikasi struk pembayaran ke staff.
17. Staf akan membuat laporan yang akan diserahkan
kepada Direktur.
18. Laporan tersebut akan diserhakan kepada direktur untuk
diperiksa.
Identifikasi Masalah 4.1.2.2
1. Belum adanya sistem khusus yang menangani data
rekam medis, seringkali terjadi kehilangan data rekam
medis maupun kesulitan dalam mencari data rekam
medis pasien karna masih dalam bentuk kertas sehingga
dalam proses layanan di rumah sakit menjadi kurang
maksimal akibatnya terjadi kerugian di sisi pasien
maupun rumah sakit.
103
2. Informasi mengenai penjadwalan dokter dan
ketersediaan waktu konsultasi maupun penanganan
dokter tidak pasti, karena pasien harus datang ke rumah
sakit terlebih dahulu, kadang jumlah pasien dalam satu
rumah sakit menumpuk dan menyebabkan beberapa
pasien tidak mendapatkan pelayanan sehingga
menyebabkan kerugian terhadap pasien maupun rumah
sakit.
3. Pihak direktur tidak dapat langsung memantau proses
yang terjadi pada setiap rumah sakit, karena laporan
kepada direktur dibuat oleh masing masing rumah sakit
per-hari dengan merekap data kunjungan pasien dari
Microsoft Excel dan masing masing rumah sakit
menyerahkan laporan nya kepada manager umum, lalu
manager umum merekap laporan dari tiap-tiap rumah
sakit tersebut lalu melaporkan kepada direksi. Tentu saja
membutuhkan banyak waktu untuk sekedar melihat
laporan harian maupun laporan bulanan bagi pihak
direksi.
4. Laporan yang diberikan kepada direktur dan manager
kurang akurat karena belum ada integrasi data antar
rumah sakit, sehingga jika pasien yang sama datang ke
rumah sakit berbeda akan membuat pendaftaran baru dan
104
nomor pasien yang berbeda dan mengakibatkan
redudansi data.
5. Belum ada sistem khusus untuk mengatur proses yang
terjadi pada laboratorium, surat rujukan dokter untuk
laboratorium dan surat hasil laboratorium hanya
didokumentasikan dengan media kertas, sehingga sering
terjadi kehilangan dan redudansi disebabkan tidak
adanya integrasi antar rumah sakit.
4.1.3 Analisa Persyaratan
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi maka
tahap selanjutnya adalah mendefinisikan dan menganalisis
persyaratan-persyaratan informasi untuk membangun sistem
informasi reservasi dokter agar sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit juanda. Tahap analisa persyaratan dibagi menjadi 2 (dua)
bagian, yaitu kebutuhan fungsional (Functional Requirement) dan
kebutuhan non fungsional (Nonfunctional Reuirement). Berikut
adalah kebutuhan fungsional dan non fungsional dari sistem
informasi reservasi dokter rumah sakit juanda :
Fungsional persyaratan 4.1.3.1
Fungsional persyaratan, yaitu aktifitas yang harus
disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Sistem
yang dirancang harus mempunyai fungsional persyaratan
sebagai berikut:
105
1. Sistem dapat mengelola dan menyimpan, seluruh data
kegiatan pelayanan rumah sakit.
2. Sistem dapat mengatur reservasi pasien terhadap dokter.
3. Sistem dapat mengatur jadwal dan konsultasi terhadap
pasien .
4. Terdapat fungsi tambah, edit, dan hapus dalam
pengelolaan data didalam sistem.
5. Laporan dapat dibuat dengan mudah kerena data-data
terdokumentasi dengan baik pada satu sistem
6. Sistem menyediakan pembagian hak akses
Nonfungsional persyaratan 4.1.3.2
Nonfungsional persyaratan, yaitu aktifitas yang harus
disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan mencakup
kebutuhan privasi sistem, keamanan sistem, performa
sistem, Bahasa pemograman yang digunakan dalam sistem,
metode yang digunakan oleh. Sistem yang dirancang harus
mempunyai fungsional persyaratan sebagai berikut:
1) Staf memiliki username dan password sendiri dan
memiliki hak aksesnya untuk masing-masing actor
2) Waktu rata-rata dari sistem untuk menjalankan suatu
aksi pengguna adalah 3 detik.
3) Waktu turnaround yang di butuhkan yaitu 2 detik
4) Bandwith yang terpakai untuk menjalankan suatu tujuan
yaitu 1Mb (Mega Byte)
106
5) Ketersediaan storage dalam menjalankan suatu tujuan
adalah 120Mb (Mega Byte)
6) Umum memiliki username dan password.
7) Sistem dapat menginformasikan peringatan jika terjadi
kesalahan dalam melakukan login atau pengisian data di
dalam sistem.
8) Melakukan penyimpanan data user, data profil, data
rekam medis, kegiatan reservasi, data hasil diagnose dan
data uji laboratorium.
9) Mencegah hilangnya data-data pelayanan yang selama
ini disebabkan karena penyimpanan data-data pelayanan
dilakukan manual dengan menggunakan kertas.
10) Memudahkan penyajian laporan kegiatan terlaksana dan
tidak terlaksana dengan membuat fasilitas yang dapat
secara otomatis menampilkan laporan.
11) Data terdokumentasi dan terstruktur.
12) Mengefisienkan waktu dalam mencari kembali data-data
yang dibutuhkan.
13) Sistem melakukan proses perubahan data jumlah
pembayaran pasien menjadi dokumen invoice.
4.1.4 Analisa Keputusan
Tahap ini menentukan komponen-komponen dari sistem
usulan yang akan dirancang dan dibangun. Sistem usulan ini
107
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam proses pelayanan
rumah sakit juanda
Menentukan Sistem Usulan 4.1.4.1
Penulis mengusulkan dengan membangun
sebuah aplikasi berbasis web dan mobile yang dapat
menyimpan data-data layanan kesehatan serta sistem
ini diharapkan mampu untuk membantu dalam proses
layanan kesehatan, pendokumentasian data-data rekam
medis, laporan hasil uji lab, dan laporan rutin rumah
sakit khususnya data kunjungan pasien, dan
mengurangi terjadinya kesalahan pada proses layanan.
Menentukan Teknologi 4.1.4.2
Sistem usulan ini dirancang dengan
menggunakan tools UML (Unified Modelling
Language) untuk menggambarkan proses sistem.
Sedangkan teknologi yang akan digunakan untuk
pengembangan sistem ini adalah bahasa pemrograman
PHP. Media penyimpanan data menggunakan MySQL.
Peneliti menggunakan XAMPP yang merupakan web
server apache yang di dalamnya sudah menyediakan
database server MySQL dan mendukung
pemrograman PHP. Untuk aplikasi yang digunakan
pasien menggunakan mobile Android, Bahasa
pemprograman yang digunakan adalah JAVA dan
108
XML. Sedangkan tools yang digunakan untuk
membangun aplikasi mobile adalah Android Studio.
Untuk koneksi antara webservice dengan mobile atau
Aplication Programing Interface (API) mengunakan
notasi JSON. Sistem Informasi reservasi dokter yang
akan dibangun ini menggunakan teknologi open
source, jadi pengembang tidak perlu menggunakan
banyak biaya untuk mendapatkan lisensi dari tools
yang digunakan.
Dengan server yang sudah terkoneksi dengan
internet maka sistem ini dapat diakses dengan mudah
dimana dan kapan saja. Sistem ini dapat diakses
dengan berbagai macam web browser, seperti UC
Browser, Chrome (disarankan), Opera, Firefox dan
lain-lain. Selain itu dalam pengembangan aplikasi
mobile Android dibangun mengunakan SDK Android
versi Jellybean sampai SDK terbaru saat ini yaitu
Oreo, sehingga dapat diakses oleh berbagai macam
device Android yang tersedia saat ini.
Gambaran Sistem Usulan 4.1.4.3
Gambaran sistem usulan merupakan
gambaran mengenai rancangan sistem usulan dari
sistem informasi reservasi dokter rumah sakit juanda
kuningan, sistem usulan ini diharapkan dapat
109
mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang
sedang berjalan.
Gambaran sistem usulan ini akan ditampilkan dalam
bentuk rich picture, berikut adalah rich picture
sistem usulan:
Gambar 4.3 Sistem Usulan
Berikut penjelasan dari sistem yang diusulkan penulis:
1. Pasien melakukan pendaftaran ke sistem, lalu pasien akan
mendapatkan username dan password untuk login pada
aplikasi mobile untuk masuk ke akun member rumah sakit
sebagai pengganti kartu pasien.
2. Setelah melakukan konsultasi atau tindakan medis dari
rumah sakit, pasien dapat melihat data-data hasil rekam
medis yang dibuat oleh dokter maupun hasil lab.
110
3. Pasien juga dapat melakukan reservasi dokter sesuai
jadwal yang tersedia.
4. Pasien dapat melakukan upload pembayaran melalui
sistem.
5. Staf masuk ke sistem dan dapat membuat surat rujukan
lab
6. Staf dapat melakukan kelola laporan.
7. Setelah pasien melakukan reservasi Staf dapat mengelola
data reservasi pasien.
8. Setelah pasien melakukan pendaftaran staf bisa mengelola
data master pasien.
9. Staf dapat melakukan kelola pembayaran.
10. Dokter dapat membuat surat rujukan lab pada sistem.
11. Dokter dapat mengelola layanan konsultasi.
12. Dokter juga dapat mengelola jadwal dokter.
13. Laboratorium dapat mengelola hasil uji lab.
14. Kasir dapat melakukan verifikasi pembayaran melalui
sistem.
15. Direktur dapat melihat laporan melalui system
16. Sebelum masuk ke sistem seluruh aktor harus melakukan
login terlebih dahulu.
17. Seluruh aktor dapat melakukan edit profile dan ganti
password.
111
4.1.3.3.1 Analisis Perbandingan Sistem
Tabel 4.1 Analisis Perbandingan Sistem
Ket Kelemahan Kelebihan
Sistem
Berjalan
1. Seringnya terjadi
kesalahan pada pihak
petugas rumah sakit dalam
pencarian dan penyusunan
rekam medis pasien
2. Informasi yang disajikan
pada laporan harian,
mingguan dan bulanan
terkadang tidak akurat
karena belum terdapatnya
basis data atau database
untuk menyimpan data-
data.
3. Dibutuhkan biaya yang
relatif tinggi karena pada
setiap proses yang berjalan
masih menggunakan
kertas dan seringnya
menggunakan media
telepon dalam
berkoordinasi ataupun
pertukaran informasi antar
pihak.
4. Pihak direktur dan
manager tidak dapat
langsung memantau proses
yang terjadi di rumah sakit
karena pencatatan laporan
masih manual.
5. Waktu penyusunan
laporan dan relatif lama
sehingga penyampaian
informasi kepada pihak
direktur kurang maksimal
6. Pasien kesulitan untuk
menjadwalkan waktu
untuk berkonsultasi dan
penanganan medis dengan
dokter. Staf rumah sakit
kesulitan unutk membuat
laporan kepada manager
dan direktur secara cepat
dan akurat.
112
Ket Kelemahan Kelebihan
Sistem
Usulan
. 1. Proses pengecekan dan
penyusunan data rekam
medis pasien lebih mudah
karna sudah
terkomputerisasi.
2. Informasi yang disajikan
dapat lebih akurat dan
rapih karena sistem dapat
mendokumentasikan data-
data dengan baik
3. Biaya yang dikeluarkan
akan berkurang karena
dengan adanya sistem ini
penggunaan media kertas
dan pertukaran informasi
dengan media telepon
akan berkurang.
4. Direktur dan manager
dapat langsung memantau
aktivitas rumah sakit
melalui sistem informasi
reservasi dokter
5. Mempersingkat proses
penyusunan data laporan
dan penyampaian laporan.
113
4.2 Proses Desain (Workshop Design)
4.2.1 Tahap Perancangan Proses
Use Case Diagram 4.2.1.1
Use case diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor di dalam
sistem manajemen pengetahuan organisasi mahasiswa Rumah Sakit Juanda
Kuningan.
1. Identifikasi Aktor
Tabel 4.2 Identifikasi Aktor
No Aktor Penjelasan
1 Staf Rumah Sakit Orang yang dapat login ke sistem dan
memilki akses
untuk mengelola data-data master seperti
data pasien, data kunjungan, data jadwal
dokter
2 Direktur Orang yang dapat login ke sistem dan
memilik hak akses untuk melihat hasil report
harian bulanan rumah sakit
3 Kasir Orang yang dapat login ke sistem dan
memilik hak akses untuk memverifikasi
pembayaran dan mencetak bukti pembayaran
pasien
4 Laboratorium Orang yang dapat login ke sistem dan
memiliki hak akses menginput hasil tes
laboratorium
5 Pasien Orang yang dapat login ke sistem dan
memiliki hak akses untuk melakukan
reservasi jadwal dokter, melihat data rekam
medis.
6 Dokter Orang yang dapat login ke sistem dan
memiliki hak akses untuk melakukan
penjadwalan dokter, menginput rekam
medis, membuat surat rujukan
114
2. Identifikasi Use Case
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case
No Usecase Penjelasan Aktor
1 Login Use Case ini menggambarkan
kegiatan masuk ke dalam sistem
dengan memasukkan username
dan password yang telah
didaftarkan oleh admin
Semua Aktor
2 Ganti Pasword Use Case ini menggambarkan
kegiatan mengubah password.
Semua Aktor
3 Edit Profil Use Case ini menggambarkan
kegiatan meng-edit data profil
Semua Aktor
4 Membuat
Rujukan
Laboratorium
Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah surat rujukan
kepada laboratorium
Staf, Dokter
5 Kelola Konsultasi Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data Konsultasi
pasien.
Dokter
6 Lihat Laporan Use Case ini menggambarkan
melihat laporan harian, bulanan
atau rentang waktu rumah sakit
yang diinginkan
Staff, Direktur
7 Lihat Rekam
Medis
Use Case ini menggambarkan
melihat data rekam medis pasien
Pasien
8 Kelola Hasil Uji
Laboratorium
Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data hasil uji
laboratorium
Laboratorium
9 Kelola Data
Pasien
Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data Pasien
untuk masuk ke dalam sistem.
Staf
10 Kelola Data
Reservasi
Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data reservasi
pasien.
Staf
11 Kelola Jadwal
Dokter
Use Case ini menggambarkan Dokter
115
No Usecase Penjelasan Aktor
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data jadwal
dokter.
12 Daftar Use Case ini menggambarkan
kegiatan pendaftaran ke dalam
sistem
Pasien
13 Kelola
Pembayaran
Use Case ini menggambarkan
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data pembayaran.
Kasir
14 Reservasi Dokter Use Case ini menggambarkan
kegiatan pendaftaran pelayanan
dokter
Pasien
15 Upload Bukti
Pembayaran Use Case ini menggambarkan
kegiatan mengunggah bukti
pembayaran reservasi
Pasien
16 Verifikasi
Pembayaran
Use Case ini menggambarkan
kegiatan verifikasi pembayaran
ketika pasien telah melunasi
tagihanya
Kasir
17 Logout Use Case ini menggambarkan
kegiatan keluar dari sistem
Semua Aktor
116
3. Use Case Diagram Sistem Informasi Rerservasi Dokter
Gambar 4.4 Use Case Diagram
117
1. Use Case Narrative Sistem Informasi Rerservasi Dokter
1. Use Case Narrative Login
Tabel 4.4 Use Case Narrative Login
Use case name Login
Use case Id 1
Actor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan masuk kedalam
sistem dengan data yang telah diregistrasi oleh Admin.
Pre condition Pengguna sistem harus telah terdaftar di dalam sistem.
Trigger Aktor input username dan password, kemudian klik login
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Membuka sistem 2. Menampilkan halaman
login
3. Masukkan “username”
dan “password”
4. Klik tombol login
5. Validasi username dan
password
6. Menampilkan halaman
utama pengguna
Alternate courses Alternatif no. 5 jika username dan password tidak sesuai
maka akan kembali ke halaman login dan meminta
memasukan username dan password.
Conclusion Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.
Post condition Setelah validasi email dan password benar sistem akan
membuka halaman utama sesuai dengan level pengguna.
118
2. Use Case Narrative Ganti Pasword
Tabel 4.5 Use Case Narrative Ganti Pasword
Use case name Ganti Pasword
Use case Id 2
Actor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan mengubah password
yang digunakan untuk login..
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu ganti pasword
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu pada nama
pengguna sistem
2. Menampilkan pilihan
ganti password
3. Pilih ganti password, 4. Menampilkan form ganti
password
5. Mengisi Form ganti
password.
6. Klik Tombol Simpan
7. Validasi Form ganti
8. Menyimpan data
Alternate courses Alternatif no. 7. jika password lama sama maka akan
menampilkan pesan notifikasi gagal, lalu sistem akan
menampilkan form ganti password.
Alternatif no 6. Jika pilih tombol reset maka akan membuka
kembali halaman form ganti password..
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengubah password.
Post condition Setelah password diubah maka akan disimpan ke dalam
Database..
119
3. Use Case Narrative Edit Profil
Tabel 4.6 Use Case Narrative Edit Profil
Use case name Edit Profil
Use case Id 3
Actor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan mengubah profil
user
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu ubah profil
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu pada nama
pengguna sistem
2. Menampilkan pilihan
menu
3. Pilih edit profil 4. Menampilkan form edit
profil
4. Mengisi form edit profil
5. Klik tombol simpan 6. Validasi Form
Alternate courses Alternatif no. 6 pengguna klik tombol reset maka sistem
akan membuka kembali form ubah profile.
Alternatif no. 7 jika form yang di input tidak valid maka
akan menampilkan notifikasi gagal dan akan kembali ke
form ubah profile.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfalitasi user untuk mengubah
data tentang profil masing – masing user.
Post condition Setelah profil di ubah maka akan disimpan ke dalam
Database..
120
4. Use Case Narrative Membuat Surat Rujukan Lab
Tabel 4.7 Use Case Narrative Membuat Surat Rujukan Lab
Use case name Membuat Surat Rujukan Lab
Use case Id 4
Actor Dokter
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
Membuat Surat Rujukan Lab
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan pasien harus
reservasi terlebih dahulu
Trigger Pengguna membuka rujukan lab
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu rujukan lab 2. Menampilkan form
rujukan lab
3. Mengisi form rujukan lab
5. Submit data 6. Menyimpan data
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
membuat rujukan lab.
Post condition Menampilkan list rujukan lab.
5. Use Case Narrative Kelola Konsultasi
Tabel 4.8 Use Case Narrative Kelola Konsultasi
Use case name Kelola Konsultasi
Use case Id 5
Actor Dokter
Description Use Case ini menggambarkan aktor membuat rujukan
kepada pasien untuk konsultasi dengan dokter.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login
Trigger Pengguna membuka menu Kelola Konsultasi
121
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu Kelola
Konsultasi
2. Menampilkan form Kelola
Konsultasi
3. Mengisi form Kelola
Konsultasi
4. Menyimpan data
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
membuat rujukan konsultasi.
Post condition Menampilkan menu konsultasi.
6. Use Case Narrative Lihat Laporan
Tabel 4.9 Use Case Narrative Lihat Laporan
Use case name Lihat Laporan
Use case Id 6
Actor Direktur
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
melihat Laporan rumah sakit
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login
Trigger Pengguna membuka menu Laporan
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu Laporan 2. Menampilkan list Laporan
3. Pilih laporan reservasi 4. Menampilkan detail
Laporan reservasi
Alternate courses Alternatif no 3a jika klik laporan jadwal maka sistem akan
menampilkan detail laporan jadwal.
Alternatif no 3b jika klik laporan pembayaran maka sistem
akan menampilkan detail laporan pembayaran.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
Laporan.
122
Post condition Menampilkan Laporan.
7. Use Case Narrative Lihat Rekam Medis
Tabel 4.10 Use Case Narrative Lihat Rekam Medis
Use case name Lihat Rekam Medis
Use case Id 7
Actor Pasien
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah Rekam Medis
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka masuk ke aplikasi dan reservasi pasien
sudah dilakukan
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu reservasi 2. Menampilkan tab reservasi
3. Pilih tab riwayat aplikasi 4. Menampilkan riwayat
reservasi pasien
5. Klik rekam medis pada list
riwayat reservasi
6. Menampilkan data rekam
medis pasien
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
Rekam Medis.
Post condition Data rekam medis akan ditampilkan pada aplikasi pasien
8. Use Case Narrative Kelola Hasil Uji Lab
Tabel 4.11 Use Case Narrative Kelola Hasil Uji Lab
Use case name Kelola Hasil Uji Lab
Use case Id 8
Actor Laboraturium
123
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
dan tambah Hasil Uji Lab
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka menu data jenis material
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu Lab 2. Menampilkan list Rujukan
Lab
3. Pilih detail list rujukan lab 4. Menampilkan form Hasil Uji
Lab
5. Mengisi form Hasil Uji
Laboratourium
6. klik tombol simpan
7. Verifikasi data
8. Menyimpan ke database
Alternate courses Alternatif no. 7 jika verifikasi data gagal maka akan
menampilkan notifikasi gagal lalu akan kembali ke halaman list
Rujukan Laboratorium.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelolahasil uji lab.
Post condition Data laboratorium akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.
9. Use Case Narrative Kelola Data Pasien
Tabel 4.12 Use Case Narrative Kelola Data Pasien
Use case name Kelola Data Pasien
Use case Id 9
Actor Staf,
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah data Pasien
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
124
Trigger Pengguna membuka menu data Pasien
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih sub menu Pasien 2. Menampilkan list Pasien
3. Klik tombol tambah pasien 4. Menampilkan form tambah
Pasien
5. Mengisi form tambah
Pasien
6. klik tombol simpan
7. Verifikasi data
8. Menyimpan ke database
Alternate courses Alternatif no. 3a pilih tombol ubah pasien untuk mengubah data
pasien, lalu sistem akan menampilkan form ubah pasien, setelah
itu aktor mengisi form pasien dan klik tombol simpan, maka
sistem akan verifikasi data, jika “YA” maka data akan disimpan,
jika “TIDAK” maka akan muncul pesan gagal dan akan
menampilkan list pasien.
Alternatif no. 3b pilih tombol hapus untuk menghapus data
pasien, lalu akan menampilkan konfirmasi hapus, jika “YA”
maka penghapusan diverifikasi, jika “TIDAK” maka akan
menampilkan list pasien.
Alternatif no. 7 jika verifikasi data tidak valid maka akan muncul
notifikasi gagal dan akan kembali ke halaman list pasien.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengelola
data pasien.
Post condition Data pasien akan disimpan ke dalam database dan ditampilkan.
10. Use Case Narrative Kelola Data Reservasi
Tabel 4.13 Use Case Narrative Kelola Data Reservasi
Use case name Kelola data Reservasi
Use case Id 10
Actor Staf
125
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
lihat, terima, dan tambah reservasi.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu reservasi
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu Reservasi 2. Menampilkan list
reservasi
3. Pilih list reservasi 4. Menampilkan detail
reservasi
5. Pilih datang
6. Klik tombol submit
7. Verifikasi data
8. Menyimpan ke database
Alternate courses Alternatif no. 3 pilih jika pilih “TIDAK” maka data akan
disimpan ke database sebagai reservasi yang tidak disetujui.
Alternatif no. 7 jika verifikasi data gagal maka akan
menampilkan notifikasi gagal lalu akan kembali ke halaman
list reservasi.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data reservasi.
Post condition Data reservasi akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.
11. Use Case Narrative Kelola Jadwal Dokter
Tabel 4.14 Use Case Narrative Kelola Jadwal Dokter
Use case name Kelola Jadwal
Use case Id 11
Actor Dokter
Description Use Case ini menggambarkan aktor menambahkan jadwal
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login
126
Trigger Pengguna membuka menu jadwal
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu jadwal 2. Menampilkan list jadwal
3. Klik tombol tambah
jadwal
4. Menampilkan form
tambah jadwal
5. Mengisi form tambah
jadwal
6. Klik simpan 7. Verifikasi data
8. Menyimpan ke database
Alternate courses Alternatif no. 3 pilih tombol hapus untuk menghapus
jadwal, lalu akan menampilkan konfirmasi hapus, jika
“YA” maka penghapusan diverifikasi, jika “TIDAK” maka
akan menampilkan list jadwal.
Alternatif no. 7 jika verifikasi data tidak valid maka akan
muncul notifikasi gagal dan akan kembali ke halaman list
jadwal.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user melihat,
menambah, menghapus, dan mengubah jadwal.
Post condition Data jadwal dokter akan disimpan ke dalam database dan
kemudian ditampilkan.
12. Use Case Narrative Daftar
Tabel 4.15 Use Case Narrative Daftar
Use case name Daftar
Use case Id 12
Actor Pasien
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan pendaftaran
pada rumah sakit
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login
Trigger Pengguna membuka menu Daftar
Typical course of Actor Action System Response
127
events
1. Pilih menu Daftar 2. Menampilkan data
pendaftaran pasien
3. Isi data sesuai identitas,
lalu submit
4. Menampilkan tampilan
pendaftaran berhasil
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
melakukan pendaftaran.
Post condition Menampilkan halaman login.
13. Use Case Narrative Kelola Pembayaran
Tabel 4.16 Use Case Narrative Kelola Pembayaran
Use case name Kelola Pembayaran
Use case Id 13
Actor Staf Rumah sakit
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan kelola pembayaran.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu nama pembayaran
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu pembayaran 2. Menampilkan list
pembayaran
3. Pilih detail pembayaran 4. Menampilkan detail
pembayaran
5. Pilih dibayar 6. Mencentang pilihan
dibayar
7. Klik Submit 8. Menyimpan ke database
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data pembayaran.
Post condition Setelah reservasi akan di konfirmasi sebagai transaksi yang
sudah dibayar
128
14. Use Case Narrative Reservasi Dokter
Tabel 4.17 Use Case Narrative Reservasi Dokter
Use case name Reservasi
Use case Id 14
Actor Pasien
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
Reservasi
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login
Trigger Pengguna membuka Reservasi Specialist
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Pilih menu Reservasi
Dokter
2. Menampilkan list Dokter
3. Pilih list Dokter 4. Menampilkan menu
poliklinik
5. Pilih list poliklinik 6. Menampilkan Jadwal yg
tersedia
7. Pilih jadwal dokter 8. Verifikasi data
9. Menyimpan ke database
Alternate courses Alternatif no 1a pilih book appointment untuk melakukan
reservasi dengan mengisi form langsung lalu klik tombol
submit, lalu sistem akan menampilkan jadwal yang tersedia
untuk di reservasi, setelah itu pilih jadwal lalu sistem akan
verifikasi data, jika “YA” maka data reservasi akan
disimpan ke database, jika “tidak” maka data reservasi tidak
disimpan dan akan menampilkan form reservasi.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
melakukan reservasi
Post condition User mendapatkan jadwal reservasi
129
15. Use Case Narrative Upload Bukti Pembayaran
Tabel 4.18 Use Case Narrative Upload Bukti Pembayaran
Use case name Upload Bukti Pembayaran
Use case Id 15
Actor Pasien
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan Upload Bukti
Pembayaran.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger -
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu reservasi 2. Menampilkan list
reservasi
3. Pilih detail reservasi 4. Menampilkan halaman
invoice
5. Klik tombol upload 6. menampilkan pilihan
kamera dan galeri
7. Klik kamera 8. membuka kamera
9. Klik Submit 9. Menyimpan ke database
Alternate courses 7a. Klik tombol galeri, maka aplikasi akan membuka galeri,
lalu pilih gambar yang akan diupload, kemudian klik
tombol submit, maka sistem akan mengirim data ke server
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengupload gambar ke sistem.
Post condition Setelah upload bukti pembayaran maka sistem akan
verifikasi data pembayaran.
130
16. Use Case Narrative Verifikasi Pembayaran
Tabel 4.19 Use Case Narrative Verifikasi Pembayaran
Use case name Verifikasi Pembayaran
Use case Id 16
Actor Kasir
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan verifikasi
pembayaran ketika pasien telah melunasi tagihanya. .
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu nama user
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu pada
pembayaran
2. Menampilkan halaman
data pembayaran
3. Memilih tab pembayaran 4. Menampilkan data
pembayaran
5. Klik “Detail” 6. Menampilkan halaman
detail pembayaran
7. Klik “Lunas” 8. Menampilkan pesan
“Anda yakin ingin
mengubah status
pembayaran menjadi
LUNAS?”
9. Klik “Oke” 10. Menampilkan halaman
data pembayaran
Alternate courses -
Conclusion Aktor berhasil melakukan verifikasi pembayaran.
Post condition - Lihat Rekam Medis
- Input hasil Lab
131
17. Use Case Narrative Logout
Tabel 4.20 Use Case Narrative Logout
Use case name Logout
Use case Id 17
Actor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu nama user
Typical course of
events
Actor Action System Response
1. Klik menu pada nama
pengguna sistem
2. Menampilkan pilihan
menu
3. Pilih logout 4. Menampilkan halaman
login
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengakhiri sesi dan keluar dari sistem.
Post condition Setelah logout, sistem akan kembali ke halaman login.
132
Activity Diagram Sistem Informasi Rerservasi Dokter 4.2.1.2
1. Activity Diagram Login
Gambar 4.5 Activity Diagram Login
Login dimulai dengan aktor membuka sistem, halaman menampilkan form
login. aktor dapat memasukkan username dan password. aktor menekan
tombol login sehingga sistem melakukan validasi data. jika informasi
terdaftar, maka aktor dapat mengakses halaman home, jika tidak terdaftar,
aktor kembali ke halaman form login.
133
2. Activity Diagram Ganti Password
Gambar 4.6 Activity Diagram Ganti Password
Ganti password dimulai dengan aktor memilih menu nama pengguna yang
menampilkan pilihan ganti password, aktor memilih ganti password dan
sistem menampilkan form gani password. aktor mengisi form ganti
password dengan dua pilihan berupa simpan dan reset. apabila memilih
simpan, maka sistem akan melakukan validasi password dan penyimpanan
data. Jika tidak berhasil, maka sistem akan mengirimkan notifikasi gagal
dan mengarahkan aktor pada form ganti password. jika aktor memilih reset,
maka aktor akan diarahkan pada proses pengisian form anti password.
134
3. Activity Diagram Edit Profil
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Profil
Edit profil dimulai dengan aktor mengakses menu nama pengguna. sistem
akan menampilkan pilihan menu. aktor memilih edit profile dan sistem
menampilkan form ubah profile. aktor melakukan pengisian form edit
profile. jika aktor memilih simpan maka sistem akan melakukan validasi
data dan penyimpanan data, sementara jika aktor memilih tidak, maka
sistem akan mengirimkan notifikasi gagal dan menampilkan form edit
135
profile. jika aktor memilih reset maka aktor diarahkan pada proses
pengisian form edit profile.
4. Activity Diagram Membuat Rujukan Lab
Gambar 4.8 Activity Diagram Membuat Surat Rujukan Laboratorium
Proses membuat surat rujukan laboratorium dimulai dengan dokter dan/atau
staf klinik memilih rujukan lab. kemudian sistem akan menampilkan form
rujukan lab. dokter dan/atau staf klinik dapat melakukan pengisian form
136
rujukan lab dan pengisian data. jika pengisian telah selesai maka sistem
akan memproses penyimpanan data dan data tersimpan.
5. Activity Diagram Kelola Konsultasi
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Konsultasi
Proses kelola konsultasi dimulai dengan pasien memilih menu kelola
konsultasi. sistem akan menampilkan tab konsultasi dan passion kemudian
dapat memilih tab riwayat konsultasi. sistem kemudian akan menampilkan
list riwayat konsultasi.
137
6. Activity Diagram Lihat Laporan
Gambar 4.10 Activity Diagram Lihat Laporan
Proses lihat laporan dimulai dengan direktur memilih menu laporan. sistem
akan menampilkan tenis laporan sehingga direktur data memilih menu
berupa, laporan reservasi dan laporan jadwal. jika direktur memilih salah
satunya, maka sistem akan menampilkan laporan.
138
7. Activity Diagram Lihat Rekam Medis
Gambar 4.11 Activity Diagram Lihat Rekam Medis
Proses kelola rekam medis dimulai dengan pasien memilih menu
konsultasi. sistem akan menampilkan tab reservasi dan passion kemudian
dapat memilih tab riwayat reservasi. sistem kemudian akan menampilkan
list riwayat reservasi dan pasien akan dapat memilih rekam medis pada list
riwayat reservasi. setelah itu, sistem akan menampilkan data rakam medis
pasien.
139
8. Activity Diagram Kelola Hasil Uji Lab
Gambar 4.12 Activity Diagram Kelola Hasil Uji Laboratorium
Proses kelola hasil uji laboratorium dimulai dengan staf laboratorium
memilih menu rujukan lab. sistem menampilkan list rujukan lab. staf
laboratorium dapat memilih detail list rujukan lab. sistem akan
menampilkan form hasil lab, staf laboratorium dapat mengisi form hasil
lab. staf laboratorium kemudian menekan tombol simpan dan sistem akan
memproses verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan
penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan notifikasi
gagal dan mengarahkan staf laboratorium ke list rujukan lab.
140
9. Activity Diagram Kelola Data Pasien
Gambar 4.13 Activity Diagram Kelola Pasien
Proses kelola pasien dimulai dengan manager umum dan/atau staff umum
memilih menu pasien. sistem menampilkan list pasien. manager umum
dan/atau staff umum dapat melihat tiga pilihan berupa tambah pasien, ubah
141
pasien, dan hapus pasien. jika manager umum dan/atau staff umum
memilih menu tambah pasien, maka sistem akan menampilkan form
tambah pasien dan manager umum dan/atau staff umum dapat mengisi
form pasien. manager umum dan/atau staff umum kemudian menekan
tombol simpan dan sistem akan memproses verifikasi data. jika berhasil,
maka sistem akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem
akan mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan manager umum dan/atau
staff umum ke list pasien. jika manager umum memilih ubah pasien, maka
sistem akan menampilkan form ubah pasien dan manager umum dan/atau
staff umum dapat mengisi form pasien. manager umum dan/atau staff
umum kemudian menekan tombol simpan dan sistem akan memproses
verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan penyimpanan
data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan gagal dan
mengarahkan manager umum dan/atau staff umum ke list pasien.
jika manager umum dan/atau staff umum memilih menu hapus pasien,
maka sistem akan melakukan verifikasi data. jika berhasil, maka sistem
akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan
mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan manager umum dan/atau staff
umum ke list pasien.
142
10. Activity Diagram Kelola Data Reservasi
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelola Reservasi
Proses kelola reservasi dimulai dengan staf klinik memilih menu reservasi.
sistem menampilkan list reservasi. staf klinik dapat melihat tiga pilihan
berupa tambah reservasi, ubah reservasi, dan hapus reservasi. jika staf
klinik memilih menu tambah reservasi, maka sistem akan menampilkan
form tambah reservasi dan staf klinik dapat mengisi form reservasi. staf
klinik kemudian menekan tombol simpan dan sistem akan memproses
verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan penyimpanan
143
data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan gagal dan
mengarahkan staf klinik ke list reservasi. jika staf klinik memilih ubah
reservasi, maka sistem akan menampilkan form ubah reservasi dan staf
klinik dapat mengisi form reservasi. staf klinik kemudian menekan tombol
simpan dan sistem akan memproses verifikasi data. jika berhasil, maka
sistem akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan
mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan staf klinik ke list reservasi.
jika staf klinik memilih menu hapus reservasi, maka sistem akan
melakukan verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan
penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan
gagal dan mengarahkan staf klinik ke list reservasi.
144
11. Activity Diagram Kelola Jadwal Dokter
Gambar 4.15 Activity Diagram Kelola Jadwal
Proses kelola jadwal dimulai dengan dokter dan/atau staf klinik memilih
menu jadwal. sistem menampilkan list jadwal. dokter dan/atau staf klinik
dapat melihat tiga pilihan berupa tambah jadwal, ubah jadwal, dan hapus
jadwal. jika dokter dan/atau staf klinik memilih menu tambah jadwal, maka
sistem akan menampilkan form tambah jadwal dan dokter dan/atau staf
145
klinik dapat mengisi form jadwal. dokter dan/atau staf klinik kemudian
menekan tombol simpan dan sistem akan memproses verifikasi data. jika
berhasil, maka sistem akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal
maka sistem akan mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan staf klinik
ke list jadwal. jika dokter dan/atau staf klinik memilih ubah jadwal, maka
sistem akan menampilkan form ubah jadwal dan dokter dan/atau staf klinik
dapat mengisi form jadwal. dokter dan/atau staf klinik kemudian menekan
tombol simpan dan sistem akan memproses verifikasi data. jika berhasil,
maka sistem akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem
akan mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan dokter dan/atau staf
klinik ke list jadwal.
jika dokter dan/atau staf klinik memilih menu hapus jadwal, maka sistem
akan melakukan verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan
penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan
gagal dan mengarahkan dokter dan/atau staf klinik ke list jadwal.
146
12. Activity Diagram Daftar
Gambar 4.16 Activity Diagram Daftar
Proses daftar dimulai saat membuka sistem. sistem menampilkan form login dan
daftar. Pasien pilih daftar, lalu sistem menampilkan Form Pendaftaran. pasien
dapat melihat dua pilihan berupa simpan dan Reset. jika pasien memilih menu
simpan, maka sistem memvalidasi data pasien. jika berhasil, maka sistem akan
melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan
gagal dan mengarahkan Form Pendaftaran.
147
13. Activity Diagram Kelola Pembayaran
Gambar 4.17 Kelola Pembayaran
Pada prose ini aktor membuka menu pembayaran, lalu sistem menampilkan
list pembayaran, lalu aktor pilih detail pembayaran, sistem akan merespon
dengan menampilkan detail pembayaran, aktor klik pada pilihan dibayar,
maka sistem akan mencentang pilihan dibayar, lalu aktor klik tombol
submit sistem akan menyimpan data.
148
14. Activity Diagram Reservasi Dokter
Gambar 4.18 Activity Diagram Reservasi Dokter
Proses reservasi dimulai dengan pasien mengakses aplikasi dan sistem
menampilkan halaman home aplikasi. pasien dihadapkan denton dua pilihan
berupa reservasi melalui spesialis dan book appointment. jika memilih
reservasi melalui spesialis maka sistem akan menampilkan pilihan spesialis,
dan pasien akan memilih spesialis. selanjutnya, sistem akan menampilkan
pilihan treatment, sehingga pasien dapat memilih treatment yang dibutuhkan.
setelah itu sistem akan menampilkan jadwal yang tersedia sehingga pasien
dapat memasukkan data dokter dan jadwal. sistem akan memproses verifikasi
data, jika berhasil maka data akan tersimpan, sementara jika gagal maka sistem
149
akan mengarahkan pasien kupada form reservasi. jika pasien memilih book
appointment maka sistem akan menampilkan form reservasi. pasien dapat
mengisi form reservasi dan menekan tombol submit setelah selesai. sistem
akan menampilkan jadwal yang tersedia sehingga pasien dapat melakukan
submit data dokter dan jadwal. sistem kemudian memproses verifikasi data,
mika berhasil maka data akan tersimpan, sementara jika gagal, maka sistem
akan menampilkan tampilan form reservasi.
15. Activity Diagram Upload Pembayaran
Gambar 4.19 Activity Diagram Upload Bukti Pembayaran
150
Pertama pasien membuka menu reservasi, maka sistem akan menampilkan
daftar reservasi, lalu pasien memilih detail reservasi, maka sistem
menampilkan halaman invoice, pasien klik tombol upload akan tampil
pilihan kamera dan galeri, jika memilih galeri makan pasien memilih foto
dari galeri, jika memilih kamera pasien melakukan pengambilan gambar
dari kamera, lalu pasien klik tombol submit , maka sistem akan menyimpan
data.
16. Activity Diagram Verifikasi Pembayaran
Gambar 4.20 Activity Diagram Verifikasi Pembayaran
151
Proses Verifikasi Pembayaran dimulai kasir memilih menu reservasi, lalu sistem
menapilkan list reservasi. kemudian kasir pilih detail reservasi, sistem
menampilkan halaman invoie. Kasir memverifikasi pembayaran, lalu sistem
menyimpan data.
17. Activity Diagram Logout
Gambar 4.21 Activity Diagram Logout
Proses logout dimulai dengan aktor memilih menu nama pengguna. sistem
kemudian menampilkan pilihan menu, aktor memilih log out dan sistem
kemudian mengarahkan aktor pada halaman login.
4.2.2 Perancangan Database
Potensial Object 4.2.2.1
Sebelum membuat Class Diagram dibutuhkan objeck yang
potensial dari use case. Berikut adalah identifikasi objek yang akan
digunakan untuk membuat class diagram.
152
Tabel 4.21 Daftar objek yang berpotensial
Staff
Pasien
Dokter
Direktur
Laboraturium
Laporan
Rumah Sakit
Surat Rujukan Lab
Hasil Uji Lab
Rekam Medis
Reservasi
Login
Logout
Password
User
Username
Jadwal
Form Login
Form Daftar
Form Reservasi
Form Rekam Medis
Form Jadwal
Konsultasi
Form Surat Hasil Uji Lab
Form Surat Rujukan
Berikut adalah proses dari analisis daftar objek potensial:
Tabel 4.22 Tabel Seleksi Objek yang berpotensial
Potential Object Cek Alasan
Staff √ Data user sebagai staf
Pasien √ Data user sebagai pasien
Dokter √ Data user sebagai dokter
Direktur √ Data user sebagai direktur
Laboran √ Data user sebagai laboran
Form Login x Tampilan interface
Form Daftar x Tampilan interface
Form Reservasi x Tampilan interface
Form Rekam Medis x Tampilan interface
Form Jadwal x Tampilan interface
Form Surat Hasil Uji Lab x Tampilan interface
Form Surat Rujukan x Tampilan interface
Reservasi x Bagian penting daripada sistem
Login x Tidak relevan karena berupa aktifitas
Logout x Tidak relevan karena berupa aktifitas
Konsultasi √ Bagian penting dalam sistem
153
Jadwal √ Bagian penting dalam sistem
Surat Rujukan Lab √ Bagian penting dalam sistem
Hasil Uji Lab √ Bagian penting dalam sistem
Password x Merupakan atribut dari objek user
User √ Data pengguna sistem
maka didapat objek yang diusulkan sebagai berikut:
Tabel 4.23 Daftar Objek yang Diusulkan
Proposed Object List
Staff
Pasien
Dokter
Direktur
Laboraturium
Laporan
Rumah Sakit
Surat Rujukan Lab
Hasil Uji Lab
Rekam Medis
Reservasi
Perawatan
Jadwal
Konsultasi
User
154
Class Diagram Sistem Informasi Rerservasi Dokter 4.2.2.2
Gambar 4.22 Class Diagram
155
Mapping Class Diagram Sistem Informasi Rerservasi Dokter 4.2.2.3
Gambar 4.23 Mapping Class Diagram
156
Sequence Diagram Sistem Informasi Rerservasi Dokter 4.2.2.4
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.24 Sequence Diagram Login
User membuka sistem, lalu akan tampil halaman login, user
memasukkan username dan password lalu sistem akan melakukan
pengecekan, jika iya maka user akan masuk ke halaman home, jika tidak maka
akan menampilkan pesan gagal..
157
2. Sequence Diagram Ganti Password
Gambar 4.25 Sequence Diagram Ganti Password
User memilih menu ganti password, maka sistem akan menampilkan
halaman ganti password, lalu user mengisi password baru, lalu sistem akan
melakukan validasi data, jika validasi berhasil maka, password baru akan
tersimpan ke database, jika tidak maka akan menapilkan pesan gagal.
3. Sequence Diagram Edit Profil
158
Gambar 4.26 Sequence Diagram Edit Profil
User memilih menu edit profil, maka sistem akan menampilkan
halaman edit profil, lalu user mengisi form edit profil, lalu sistem akan
melakukan validasi data, jika validasi berhasil maka, profil baru akan
tersimpan ke database, jika tidak maka akan menapilkan pesan gagal.
4. Sequence Diagram Membuat Rujukan
159
Gambar 4.27 Sequence Diagram Rujukan Lab
Dokter memilih menu konsultasi, lalu sistem proses mengambil data ke
tabel reservasi dan tabel hasil lab, maka sistem akan menampilkan list
reservasi. Lalu dokter pilih tambah rujukan, maka sistem proses memanggil
form rujukan dan menampilkannya. Lalu dokter mengisi form tambah rujukan,
lalu sistem proses memvalidasi data ke tabel reservasi. Jika ya, maka sistem
akan menyimpan data ke tabel hasil lab. Jika tidak, maka sistem akan mengirim
notifikasi gagal.
5. Sequence Diagram Kelola Konsultasi
160
Gambar 4.28 Sequence Diagram Kelola Konsultasi
Proses kelola konsultasi dimulai dengan pasien memilih menu kelola
konsultasi. sistem akan menampilkan tab konsultasi dan passion kemudian
dapat memilih tab riwayat konsultasi. sistem kemudian akan menampilkan
list riwayat konsultasi.
161
6. Sequence Diagram Lihat Laporan
Gambar 4.29 Sequence Diagram Lihat Laparan
User membuka menu laporan, lalu sistem akan menampilkan menu
laporan, lalu user memilih laporan yang diinginkan, maka sistem akan
mengambil data laporan ke database, lalu menampilkan hasiln laporan yang
dipilih
162
7. Sequence Diagram Lihat Rekam Medis
Gambar 4.30 Sequence Diagram Lihat Rekam Medis
Pasien memilih menu konsultasi, lalu sistem mengambil data ke tabel
rekam medis, maka sistem akan menampilkan list reservasi. Lalu pasien
memilih rekam medis, lalu sistem mengambil data ke tabel konsultasi dan tabel
hasil lab, maka sistem akan menampilkan rekam medis.
163
8. Sequence Diagram Kelola Hasil Uji Lab
Gambar 4.31 Sequence Diagram Kelola Hasil Uji Lab
Laboran memilih menu rujukan, lalu sistem proses mengambil data ke tabel
hasil lab dan tabel reservasi, maka sistem akan menampilkan list rujukan. Lalu
laboran pilih detail list rujukan, lalu sistem mengambil data ke tabel reservasi,
maka sistem akan menampilkan form hasil uji. Lalu laboran mengisi form hasil uji,
164
maka sistem akan memvalidasi data. Jika ya, maka sistem akan menyimpannya.
Jika tidak, maka sistem akan mengirim notifikasi gagal.
9. Sequence Diagram Kelola Data Pasien
Gambar 4.32 Sequence Diagram Kelola Data Pasien
165
Proses kelola pasien dimulai dengan manager umum dan/atau staff umum
memilih menu pasien. sistem menampilkan list pasien. manager umum
dan/atau staff umum dapat melihat tiga pilihan berupa tambah pasien, ubah
pasien, dan hapus pasien. jika manager umum dan/atau staff umum
memilih menu tambah pasien, maka sistem akan menampilkan form
tambah pasien dan manager umum dan/atau staff umum dapat mengisi
form pasien. manager umum dan/atau staff umum kemudian menekan
tombol simpan dan sistem akan memproses verifikasi data. jika berhasil,
maka sistem akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem
akan mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan manager umum dan/atau
staff umum ke list pasien. jika manager umum memilih ubah pasien, maka
sistem akan menampilkan form ubah pasien dan manager umum dan/atau
staff umum dapat mengisi form pasien. manager umum dan/atau staff
umum kemudian menekan tombol simpan dan sistem akan memproses
verifikasi data. jika berhasil, maka sistem akan melakukan penyimpanan
data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan gagal dan
mengarahkan manager umum dan/atau staff umum ke list pasien.
jika manager umum dan/atau staff umum memilih menu hapus pasien,
maka sistem akan melakukan verifikasi data. jika berhasil, maka sistem
akan melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan
mengirimkan pesan gagal dan mengarahkan manager umum dan/atau staff
umum ke list pasien.
166
10. Sequence Diagram Kelola Data Reservasi
Gambar 3344 Sequence Diagram Kelola Reservasi
Staf klinik memilih menu reservasi, lalu sistem proses mengambil data ke
tabel reservasi, tabel jadwal, tabel pasien, dan tabel perawatan, maka sistem akan
menampilkan list reservasi.Staf klinik pilih tambah reservasi, lalu sistem
mengambil data jadwal dan tabel pasien, maka sistem akan menampilkan form
tambah reservasi. Lalu staf klinik mengisi form tambah reservasi, lalu sistem akan
memvalidasi data. Jika ya, maka sistem akan menyimpan data pada database. Jika
tidak, maka sistem akan mengirim notifikasi gagal. Staf klinik pilih terima
reservasi, maka menampilan konfirmasi terima. Lalu staf ahli pilih ok, lalu sistem
akan memvalidasi data. Jika ya, maka sistem akan menghapus data dari database.
Jika tidak, maka sistem akan mengirim notifikasi gagal.
167
11. Sequence Diagram Kelola Jadwal Dokter
Gambar 4.34 Sequence Diagram Kelola Jadwal Dokter
Dokter memilih menu jadwal, lalu sistem mengambil data ke tabel jadwal,
maka menampilkan list jadwal. Jika pilih tambah jadwal, maka sistem akan
memanggil form tambah jadwal dan menampilkannya, lalu aktor mengisi form
tambah jadwal dan klik tombol submit, lalu sistem memvalidasi data. Jika iya,
maka data akan disimpan ke dalam database. Jika tidak, maka akan menampilkan
notifikasi gagal. Jika pilih ubah jadwal, maka sistem akan memanggil form ubah
jadwal dan menampilkannya, lalu aktor mengisi form ubah jadwal dan klik tombol
submit, lalu sistem memvalidasi data. Jika iya, maka data akan disimpan ke dalam
168
database. Jika tidak, maka akan menampilkan notifikasi gagal. Jika pilih hapus
jadwal, maka sistem akan memvalidasi perintah. Jika iya, data akan dihapus dari
database. Jika tidak, maka akan menampilkan notifikasi gagal..
12. Sequence Diagram Daftar
Gambar 4.35 Sequence Diagram Daftar
Proses daftar dimulai saat membuka sistem. sistem menampilkan form login dan
daftar. Pasien pilih daftar, lalu sistem menampilkan Form Pendaftaran. pasien
dapat melihat dua pilihan berupa simpan dan Reset. jika pasien memilih menu
simpan, maka sistem memvalidasi data pasien. jika berhasil, maka sistem akan
melakukan penyimpanan data dan jika gagal maka sistem akan mengirimkan pesan
gagal dan mengarahkan Form Pendaftaran.
169
13. Sequence Diagram Kelola Pembayaran
Gambar 4.36 Sequence Kelola Pembayaran
Pada prose ini aktor membuka menu pembayaran, lalu sistem menampilkan
list pembayaran, lalu aktor pilih detail pembayaran, sistem akan merespon
dengan menampilkan detail pembayaran, aktor klik pada pilihan dibayar,
maka sistem akan mencentang pilihan dibayar, lalu aktor klik tombol
submit sistem akan menyimpan data.
170
14. Sequence Diagram Reservasi Dokter
Gambar 4.37 Sequence Diagram Reservasi Dokter
Pasien masuk ke aplikasi, maka sistem akan menampilkan home
aplikasi. Lalu pasien pilih reservasi spesialis, maka sistem akan menampilkan
pilihan spesialis. Lalu pasien pilih spesialis, lalu sistem mengambil data ke
tabel perawatan, maka sistem akan menampilkan pilihan perawatan. Lalu
pasien pilih perawatan, lalu sistem akan mengambil data ke tabel jadwal, maka
sistem akan menampilkan jadwal yang tersedia. Lalu pasien pilih jadwal, maka
sistem akan menyimpan data ke tabel reservasi
171
15. Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran
Gambar 4.38 Sequence Diagram Upload Bukti Pembayaran
Pertama pasien membuka menu reservasi, maka sistem akan menampilkan
daftar reservasi, lalu pasien memilih detail reservasi, maka sistem
menampilkan halaman invoice, pasien klik tombol upload akan tampil
pilihan kamera dan galeri, jika memilih galeri makan pasien memilih foto
dari galeri, jika memilih kamera pasien melakukan pengambilan gambar
dari kamera, lalu pasien klik tombol submit , maka sistem akan menyimpan
data.
172
16. Sequence Diagram Verifikasi Pembayaran
Gambar 4.39 Sequence Diagram Verifikasi Pembayaran
Proses Verifikasi Pembayaran dimulai kasir memilih menu reservasi, lalu
sistem menapilkan list reservasi. kemudian kasir pilih detail reservasi, sistem
menampilkan halaman invoie. Kasir memverifikasi pembayaran, lalu sistem
menyimpan data.
17. Sequence Diagram Logout
173
Gambar 4.40 Sequence Diagram Logout
User memilih menu logout, maka sistem akan menghapus session login
user, dan menampilkan halaman login.
174
Skema Database Sistem Informasi Rerservasi Dokter 4.2.2.5
175
Perancangan Spesifikasi Database 4.2.2.6
1. tm_user
Nama tabel : tm_user
Type file : Master
Primary key : user_id
Foreign key : pasien_id, staff_id
Tabel 4.24 Spesifikasi Tabel tm_user
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
user_id Int 4 Primary key dari tabel m_user
username Varchar 35 Username user
password Varchar 35 Password user
pasien_id int 4 Foreign key dari tabel
tm_pasien
staff_id int 4 Foreign key dari tabel tm_staff
2. tm_pegawai
Nama tabel : tm_ staff
Type file : Master
Primary key : staff_id
Foreign key : user_id, dokter_id
Tabel 4.25 Spesifikasi Tabel tm_pegawai
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
staff_id Int 4 Primary key dari tabel tm_staff
user_id Int 2 Foreign key yang merupakan
ID dari tabel tm_user
dokter_id Int 2 Foreign key yang merupakan
ID dari tabel tm_dokter
user_name Varchar 50 Nama user
user_email Varchar 50 Email user
176
user_phone Varchar 50 Telepon user
user_address text - Alamat user
User_image tinytext - Foto user
User_otoritas tinyint - Otoritas user di sistem
User_dob date date Tanggal lahir user
3. tm_pasien
Nama tabel : tm_ pasien
Type file : Master
Primary key : pasien_id
Foreign key : -
Tabel 4.26 Spesifikasi Tabel tm_pasien
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
staff_id Int 4 Primary key dari tabel tm_staff
user_phone Varchar 50 Telepon user
user_address text - Alamat user
User_image tinytext - Foto user
User_kode varchar 20 Kode utntuk user
User_nik varchar 20 No KTP user
User_scan tinytext - Foto KTP user
User_dob date date Tanggal lahir user
4. tp_jadwal
Nama tabel : tp_jadwal
Type file : Transaksi
Primary key : jadwal_id
Foreign key : dokter_id, user_id
177
Tabel 4.27 Spesifikasi Tabel tp_jadwal
Nama Field Tipe
Data
Ukuran Keterangan
jadwal_id Int 4 Primary key dari tabel tp_jadwal
dokter_id Int 5 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel tm_dokter
user_id int 5 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel tm_user
Jadwal_date date - Tanggal jadwal
Jadwal_time time - Waktu jadwal
Jadwal_status tinyint - Status jadwal
5. tp_reservasi
Nama tabel : tp_reservasi
Type file : Transaksi
Primary key : reservasi _id
Foreign key : jadwal_id, user_id, perawatan_id
Tabel 4.28 Spesifikasi Tabel tp_reservasi
Nama Field Tipe
Data
Ukuran Keterangan
reservasi_id Int 5 Primary key dari tabel
tp_reservasi
jadwal_id Int 5 Foreign key dari tabel
tp_jadwal
user_id Int 5 Foreign key dari tabel
tm_user
dokter_id Int 5 Foreign key dari tabel
178
tm_dokter
Reservasi_date date - Tanggal reservasi
Reservasi_time time - Waktu reservasi
Reservasi_code varchar 15 Kode reservasi
Reservasi_status tinyint Status reservasi
Reservasi_terima date date Tanggal reservasi diterima
6. tp_hasillab
Nama tabel : tp_hasillab
Type file : Transaksi
Primary key : hasillab _id
Foreign key : reservasi_id, klinik_id
Tabel 4.29 Spesifikasi Tabel tp_hasillab
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
hasillab_id Int 4 Primary key dari tabel tp_hasillab
Reservasi_id int 4 Foreing key dari tabel
tp_reservasi
Hasillab_image tinytext - Gambar dari hasil lab
Hasillab_deskripsi Text - Deskripsi dari hasillab
7. tp_konsultasi
Nama tabel : tp_konsultasi
Type file : Transaksi
Primary key : konsultasi_id
Foreign key : reservasi_id, dokter_id
Tabel 4.30 Spesifikasi Tabel tp_konsultasi
Nama Field Tipe
Data
Ukuran Keterangan
179
konsultasi_id Int 4 Primary key dari tabel
tp_konsultasi
Reservasi_id int 4 Foreing key dari tabel
tp_reservasi
dokter_id int 4 Foreing key dari tabel tm_dokter
konsultasi_image tinytext - Gambar dari konsultasi
konsultasi_deskripsi Text - Deskripsi dari konsultasi
8. tp_rekammedis
Nama tabel : tm_rekammedis
Type file : Laporan
Primary key : rekammedis _id
Foreign key : konsultasi_id, hasillab_id, user_id
Tabel 4.31 Spesifikasi Tabel tp_rekammedis
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
rekammedis _id Int 5 Primary key dari tabel
tp_rekammedis
User_id Int 5 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel tm_user
konsultasi_id Int 5 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel tp_konsultasi
hasillab_id Int 5 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel tp_hasillab
180
Matrix CRUD 4.2.2.7
Tabel 4.32 Matrix CRUD
Location
Entity-Attribute
Man
ager
Um
um
Sta
f K
lin
ik
Pasi
en
Dok
ter
Div
Sosm
ed
Lab
ora
n
Dir
ektu
r
pegawai
pegawai_id CRU R R R R R R
username CR R R R R R R
password CRU RU R RU RU RU RU
phone CRU RU R RU RU RU RU
address CRU RU R RU RU RU RU
image CRU RU R RU RU RU RU
email CRU RU R RU RU RU RU
pasien
pasien_id CRU R R R R R R
username CR R R R R R R
password CRU RU RU RU RU RU RU
alamat CRU RU RU R R R R
jeniskelamin CRU RU RU R R R R
phone CRU RU RU R R R R
email CRU RU RU R R R R
photo CRU RU RU R R R R
Pasien_dob CRU RU RU R R R R
Pasien_nik CRU RU RU R R R R
Pasien_scan CRU RU RU R R R R
jadwal
jadwal_id CRU R R R R
181
date CRU RU R RU R
time CRU RU R RU
status CRU RU R
konsultasi
konsultasi_id CRU R R R R R R
deskripsi CRU R R R R R R
Image CRU R R R R R R
reservasi
reservasi_id CRU R R R R R R
kode CRU R
CR
U R R R R
tanggal CRU
CR
U
waktu CRU
CR
U
Tanggal terima CRU
CR
U
status CRU R
hasillab
hasillab_id R CR R
deskripsi R CR R
image R CR R
Keterangan: C = Create, R = Read, U = Update, D = Delete
4.2.3 Perancangan Antar Muka Pengguna
Dalam tahapan ini ialah membuat tampilan rancangan interface untuk
memudahkan dalam pembangunan sistem informasi pelayanan rumah sakit, sesuai
dengan level aksesnya:
Berikut tampilan rancangan interface bagi setiap penggguna berdasarkan user
dan level aksesnya:
182
1. Halaman Login
Gambar 4.41 Interface Login Website
Gambar 4.42 Interface Login Android
183
2. Halaman Home/Berita
Gambar 4.43 Interface Home
3. Halaman Konsultasi Dokter
Gambar 4.44 Interface Konsultasi Dokter
184
5. Menu Jadwal Dokter
Gambar 4.45 Interface Jadwal Dokter
6. Menu Pembayaran
a. Halaman Pembayaran
Gambar 4.46 Interface Pembayaran
185
7. Menu Reservasi
Gambar 4.47 Intervace Menu Reservasi di Android
8. Menu Dokter
Gambar 4.48 Interface Dokter
186
4.3 Implementasi
4.3.1 Pemograman (Coding)
Tahap pemograman atau coding adalah tahap dimana semua yang
telah digambarkan dibuat menggunakan bahasa pemograman untuk
menjadi sebuah sistem yang dapat digunakan. Sejumlah tools digunakan
untuk mengembangkan perangkat lunak sistem informasi pelayanan
kesehatan estetika. Berikut ini merupakan daftar tools yang digunakan:
Tabel 4.33 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak (Software) Sistem
No Tools Kegunaan
1. Astah Mendesain diagram-diagram UML
2. PHP Bahasa pemograman dalam
pengembangan aplikasi berbasis web
3. MySQL Database yang digunakan dalam
pengembangan sistem yang diusulkan
4. XAMPP Apache
HTTP Server
Web server dalam pengembangan
aplikasi berbasis web
5. PHPMyAdmin Perangkat untuk mengakses database
yang ada pada XAMPP Apache
6. Sublime Text Sebagai code editor saat penulisan sintak
bahasa pemograman
7. Google Chrome Sebagai browser yang berfungsi untuk
menginterprestasi sintak Bahasa
pemograman PHP kedalam tampilan
grafis
8. Android Studio Perangkat untuk menjalankan Android
SDK
9. Java Bahasa pemprograman dalam
pengembangan aplikasi berbasis android
10. Android SDK alat pengembangan yang digunakan
187
untuk mengembangkan aplikasi untuk
platform Android
Perangkat keras (hardware) yang digunakan memiliki spesifikasi
antara lain:
Laptop Lenovo G470 Series :
1. Windows 7
2. Processor : Intel® Core™ i5-2430M CPU @ 2.40GHz
3. Installed memory (RAM) : 8.00 GB
4. System type : 64-bit Operating System
Handphone Motorola NEXUS 6 :
1. Android Nougat
2. Processor : Quad-core 2.7 GHz Krait 450
3. Installed memory (RAM) : 3.00 GB
4.3.2 Pengujian (Testing)
a. Pengujian Level Administrator
Setelah proses coding selesai dibuat, maka tahap
berikutnya adalah pengujian sistem menggunakan black box
testing. Cara pengujian dilakukan dengan menjalankan
sistem dan melihat output-nya apakah telah sesuai dengan
hasil yang diharapkan. Berikut ini adalah hasil dari testing
aplikasi sistem informasi reservasi dokter
188
1. Pengujian Level Staff
Tabel 4.34 Pengujian Level Staff
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
Home
1 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola Jadwal
189
1 Pilih menu jadwal Menampilkan list menu jadwal Sesuai
2 Pilih tambah Menampilkan form tambah
jadwal
Sesuai
3 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
4 Klik hapus Menampilkan popup
konfirmasi hapus jadwal
Sesuai
5 Klik Ya Menghapus data dari database¸
menampilkan list data jadwal
Sesuai
6 Klik batal Menutup popup konfirmasi
hapus jadwal
Sesuai
7 Klik detail Menampilkan halaman detail
jadwal
Sesuai
8 Klik edit Menampilkan form edit jadwal Sesuai
9 Klik reset Mengembalikan form seperti
keadaan semula
Sesuai
10 Klik simpan Menyimpan ke database Sesuai
Kelola Reservasi
11 Pilih menu reservasi Menampilkan list menu
reservasi
Sesuai
13 Pilih tambah Menampilkan form tambah
reservasi
Sesuai
14 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
190
20 Klik detail Menampilkan halaman detail
reservasi
Sesuai
21 Klik terima Menampilkan pop up
penerimaan reservasi
Sesuai
18 Klik Ya Menyimpan Konfirmasi
penerimaan dari database
Sesuai
19 Klik batal Menutup popup konfirmasi
terima
Sesuai
22 Klik reset Mengembalikan form seperti
keadaan semula
Sesuai
23 Klik simpan Menyimpan ke database Sesuai
Kelola Pasien
1 Pilih menu pasien Menampilkan list pasien Sesuai
2 Pilih Tambah Menampilkan form tambah
pasien
Sesuai
3 Klik reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
4 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
5 Pilih edit Menampilkan form edit data
Material
Sesuai
6 Klik reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
Kelola pembayaran
1 Pilih pembayaran Menampilkan list pembayaran Sesuai
191
2 Pilih detail Menampilkan detail
pembayaran
Sesuai
3 Klik dibayar Pilihan dibayar tercentang Sesuai
4 Klik Submit Menyimpan data ke database Sesuai
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampikan halaman login
Sesuai
2. Pengujian Level Dokter
Tabel 4.35 Pengujian Level Dokter
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
Home
1 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
192
Ganti Password
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola Jadwal
1 Pilih menu jadwal Menampilkan list menu jadwal Sesuai
2 Pilih tambah Menampilkan form tambah
jadwal
Sesuai
3 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
4 Klik hapus Menampilkan popup
konfirmasi hapus jadwal
Sesuai
5 Klik Ya Menghapus data dari database¸
menampilkan list data jadwal
Sesuai
6 Klik batal Menutup popup konfirmasi
hapus jadwal
Sesuai
7 Klik detail Menampilkan halaman detail
jadwal
Sesuai
8 Klik edit Menampilkan form edit jadwal Sesuai
9 Klik reset Mengembalikan form seperti
keadaan semula
Sesuai
10 Klik simpan Menyimpan ke database Sesuai
193
Kelola Konsultasi
11 Pilih menu
konsultasi
Menampilkan list konsultasi Sesuai
13 Pilih tambah Menampilkan form tambah
konsultasi
Sesuai
14 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
20 Klik detail Menampilkan halaman detail
konsultasi
Sesuai
21 Klik edit Menampilkan form edit
konsultasi
Sesuai
22 Klik reset Mengembalikan form seperti
keadaan semula
Sesuai
23 Klik simpan Menyimpan ke database Sesuai
Membuat Rujukan
1 Pilih detail
konsultasi lab
Menampilkan detail konsultasi Sesuai
2 Centang pilihan
laboratorium dan
klik simpan
Menyimpan data ke database Sesuai
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampilkan halaman login
Sesuai
194
3. Pengujian Level Direktur
Tabel 4.36 Pengujian Level Direktur
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
Home
1 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Laporan
1 Pilih menu laporan Menampilkan jenis laporan Sesuai
195
2 Pilih laporan
reservasi
Menampilkan laporan reservasi sesuai
3 Pilih laporan jadwal Menampilkan laporan jadwal sesuai
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampilkan halaman login
Sesuai
4. Pengujian Level Kasir
Tabel 4.37 Pengujian Level Kasir
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
Home
1 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
196
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola verivikasi Pembayaran
1 Pilih menu verifikasi
pembayaran
Menampilkan menu verifikasi
pembayaran
Sesuai
2 Pilih detail verifikasi
pembayaran
Menampilkan detail verifikasi
pembayaran
Sesuai
3 Klik verivikasi
pembayaran
Menyimpan data verivikasi ke
database
Sesuai
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampilkan halaman login
Sesuai
5. Pengujian Level Laboran
Tabel 4.38 Pengujian Level Laboran
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
197
Home
1 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola hasil uji laboratorium
1 Pilih rujukan lab Menampilkan list rujukan lab Sesuai
2 Pilih detail rujukan
lab
Menampilkan detail rujukan
lab
Sesuai
3 Mengisi form
rujukan dan klik
simpan
Menyimpan ke database Sesuai
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampilkan halaman login
Sesuai
198
6. Pengujian Level Pasien
Tabel 4.39 Pengujian Level Pasien
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
Login
1 Login (username
dan password) benar
Masuk ke halaman home Sesuai
2 Login (username
dan password) salah
Menampilkan pesan username
dan password salah
Sesuai
Edit Profil
1 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form
edit profil
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
1 Pilih Ganti
Password
Menampilkan halaman form
ganti password
Sesuai
2 Klik Reset Mengembalikan form ke
keadaan semula
Sesuai
3 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Reservasi
1 Pilih reservasi
melalui spesialis
Menampilkan list spesialis Sesuai
199
2 Pilih spesialis Menampilkan list perawatan Sesuai
3 Pilih perawatan Menampilkan list jadwal yang
tersedia
Sesuai
4 Pilih jadwal Memverifikasi data lalu
disimpan ke database
Sesuai
5 Pilih Book
Appointment
Menampilkan form reservasi Sesuai
6 Mengisi form
reservasi lalu klik
submit
Menampilkan jadwal yang
tersedia
Sesuai
Upload Bukti pembayaran
1 Pilih reservasi Menampilkan list reservasi Sesuai
2 Pilih list reservasi Menampilkan halaman invoice Sesuai
3 Klik tombol upload Menampilkan pilihan kamera
dan galeri
sesuai
4 Klik kamera Membuka kamera sesuai
5 Klik galeri Membuka galeri sesuai
6 Klik simpan Menyimpan gambar ke server sesuai
Lihat rekam medis
1 Pilih menu reservasi Menampilkan tab reservasi Sesuai
2 Pilih tab riwayat
reservasi
Menampilkan list riwayat
reservasi
Sesuai
3 Klik rekam medis
pada riwayat
Menampilkan data rekam
medis pasien
Sesuai
200
reservasi
Logout
1 Pilih Logout Keluar dari sistem dan
menampilkan halaman login
Sesuai
201
BAB V
PENUTUP
5
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,
maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari penelitian mengenai Rancang
Bangun Sistem Informasi Reservasi Dokter pada Rumah Sakit Juanda adalah
sebagai berikut:
1. Menghadirkan sistem yang dapat memberikan informasi dan
menjadwalkan pertemuan dokter dan pasien di Rumah Sakit Juanda,
pasien yang datang memberikan kode boking kepada staf Rumah
Sakit, staf Rumah Sakit mengkonfirmasi kehadiran pasien, pasien
diarahkan kepada dokter yang bersangkutan, pasien melakukan
reservasi, dokter memberikan diagnosa, resep obat dan surat rujukan
laboratorium. Dengan sistem ini dapat memudahkan pasien
mendapatkan pelayanan secara langsung .
2. Dengan adanya sistem ini pegawai tidak lagi harus memproses
berkas reservasi secara manual di Microsoft Excel, karena data
secara otomatis diolah oleh sistem sehingga memudahkan staff
dalam pembuatan laporan.
3. Sistem penjadwalan Rumah Sakit Juanda menjadi teroptimalkan
dengan adanya sistem ini karena tidak harus lagi membuat jadwal
dokter secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel.
202
4. Sistem ini mampu mengelola data pasien serta rekam medis sehingga
memudahkan dokter dalam pencarian riwayat dan pencatatan
diagnosa pasien.
5. Sistem ini dibangun dengan model pengembangan Rapid
Application Development (RAD) sebagai metode pengembangan
sistem dari tahap Require Planning, Workshop Design sampai
dengan tahapan Implementation. Pada tahap implementation hanya
sampai pada tahap pengujian sistem dengan menggunakan Black
Box Testing.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi dari segi
fungsi maupun tampilan hingga mencakup pembayaran reservasi,
inventori obat, dan juga memperhatikan keamanan data pada
sistem agar lebih terjamin keamanannya.
2. Sistem ini juga bisa diintegrasikan dengan layanan asuransi
kesehatan.
3. Diharapkan pengembang berikutnya dapat mengembangkan sistem
ke dalam aplikasi mobile iOs, sehingga aplikasi ini tidak hanya
beroperasi melalui web browser dan android saja
203
4. Diharapkan nantinya sistem mampu mempermudah proses
reservasi dokter di Rumah Sakit Juanda Kuningan.
204
DAFTAR PUSTAKA
A.S, R., & Shalahuddin, M. (2010). Modul Pembelajaran Pemograman
Berorientasi Objek dengan Bahasa Pemograman C++, PHP, dan Java.
Bandung: Modula.
Abdullah, & Iswandi. (2015). Perancangan Sistem Pendaftaran Online Pasien
Pada Klinik Dengan Metode First In First Out (FIFO) Berbasis Web Service
Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu Depok.
Amir. (2011). Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Web
Pada Klinik Stmik Amikom Yogyakarta.
Aslam Fatkhudin, & Alifiani, D. N. (2017). Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Pada Klinik dr. Veri Kajen Kabupaten Pekalongan Berbasis Android. Jurnal
Ilmiah Edutic / Vol.4 No. 1.
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2012). Systems analysis and design
with UML Version 2.0: An object-oriented approach with UML. John Wiley
& Sons.
DepKes, R. I. (1992). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/MenKes.
SK/XI/1992. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.
Hermawan, S. (2011). Mudah membuat aplikasi Android. Yogyakarta: Andi.
Indrajit, R. E. (2016). Manajemen Informasi dan Teknologi Informasi. STIMIK
Perbannas Renaissance Center, Jakarta.
Jogiyanto, H. M. (2008). Metodologi penelitian sistem informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). System Analysis and Design.(8 Eds.).
Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kesehatan, K. (2004). Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran. Jakarta: Republik Indonesia.
205
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2015). Management Information Systems:
Managing the Digital Firm Plus MyMISLab with Pearson eText--Access
Card Package. Prentice Hall Press.
Lee, W.-M. (2012). Beginning android 4 application Development. John Wiley &
Sons.
McLeod, R., & Schell. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Edisi 9. Jakarta: PT.
Index.
Menteri Kesehatan, R. I. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang RekamMedis.
Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1, 1–5.
Musyaffa, & Ilham, A. (2014). Dari Mase Ke Masa Aplikasi Pengolah Angka.
Sekolah Tinggi Akuntasi Negara.
Nugroho, A. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan
Metode USDP. Yogyakarta: Andi, Yogyakarta.
Pamudji. (2009). Pelayanan Pelanggan Restoran. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2015). SOFTWARE ENGINEERING: A
PRACTITIONER’S APPROACH, EIGHTH EDITION (Eighth edi). New
York: McGraw-Hill Education.
Riandy, G., Edi, S., & Rengga, A. (2009). Rancang Bangun Sistem Informasi
Reservasi Online Fisioterapi Menggunakan JSP Sebagai Sistem Pelayanan
Terpadu. EEPIS Final Project.
Sabarguna, B. S. (2008). Sistem informasi rumah sakit. Yogyakarta, Konsorsium
Rumah Sakit Islam Jateng.
Simamarta, J. (2006). Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.
Yogyakarta: Andi.
206
Suartana. (1987). Prosedur Reservation Untuk Wisatawan Sebagai Media
Pemesanan fasilitas Pariwisata.
Sugiarti, Y. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling
Language) Generated VB. 6. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Wardianto, M. (2011). Rancang bangun aplikasi pendapatan online jasa
pengobatan berbasis multimedia pada Klinik Utama Siti Aksar Depok.
Whitten, J., & Bentley, L. (2007). Sistem Analisis dan Metode Desain edisi 5
(Vol. 3). Andi, Yogyakarta.
Widodo, P. P., & Herlawati. (2011). Menggunakan UML. Bandung: Informatika
Bandung.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara
Hari, Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Narasumber : Hj. Rini Sujiyanti, SE, MM
Bapak Taufik Ismail
Penanya : Arfan Nurhakim Fahri
Hasil : Mengetahui alur proses pelayanan kesehatan dan
pemarsalahan yang dihadapi Rumah Sakit Juanda
khusunya untuk reservasi Dokter.
1. Apakah Rumah Sakit Juanda sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam
pelayanan kesehatannya? Bagian apa saja yang telah memanfaatkan?
Jawab : “Beberapa sudah memanfaatkan. Bagian yang telah memanfaatkan yaitu
keuangan, resepsionis, kasir, dan apotek”
2. Apakah Rumah Sakit Juanda memiliki website?
Jawab : “Iya Rumah Sakit Juanda memiliki website.”
3. Apakah jenis website yang telah dimiliki Rumah Sakit ini berjenis website
statis atau dinamis?
Jawab : “Untuk saat ini website yang kami miliki masih berjenis website statis
sehingga belum ada interaksi langsung antara masyarakat yang mengakses
website tersebut dengan pihak kami”
4. Informasi apa sajakah yang dapat dilihat pada website Rumah Sakit Juanda?
Jawab : “Informasi mengenai profil rumah sakit, berita, artikel dan promosi yang
berkaitan dengan Rumah Sakit Juanda dan dunia kesehatan pada umumnya.
Lalu juga ada informasi mengenai jadwal dokter dan kamar inap namun
masih statis dan jarang di-update.
5. Siapakah yang bertanggung jawab atas pengelolaan website tersebut?
Jawab : “Pihak pengelola adalah pihak luar (outsource) dibantu oleh pihak
marketing.”
6. Apakah website rumah sakit Syarif Hidayatullah sudah direncanakan untuk
dikembangkan menjadi website yang dinamis?
Jawab : “Belum ada rencana untuk mengembangkan menjadi website yang
dinamis karena website yang sekarang ini juga masih suka error.”
7. Bagaimana proses Rumah Sakit Juanda dalam penanganan reservasi dokter
atau rekam medis sejauh ini?
Jawab : “Dari awal berdiri, Rumah Sakit Juanda telah melakukan pelayanan
terkait reservasi dokter dan rekam medis. Namun pencatatan dilakukan dalam
satu komputer di resepsionis. Dan pemanfaatannya dilakukan dengan
mencetak dahulu dikertas kemudian diisi manual oleh resepsionis dan
perawat. Sebenarnya kami menginginkan sistem yang bisa mengintegrasikan
setiap pelayanan kesehatan terutama pelayanan reservasi dokter, sehingga
tidak perlu dicetak dikertas. Karena selain pemborosan kertas juga dapat
membuang waktu dan membuat antrean panjang sehingga suasana ruang
tunggu kurang kondusif, dan juga rawan terselip atau bahkan hilang.”
8. Pelayanan apa saja yang diberikan di Rumah Sakit Juanda terkait dengan
reservasi dokter?
Jawab : “Ada beberapa pelayanan, untuk dokter kami ada dokter umum, dokter
anak, dokter gigi, dokter penyakit dalam dan dokter spesialis radiologi.”
9. Bagaimana alur pelayanan kesehatan reservasi dokter dari pertama masuk
sampai keluar?
Jawab : “Pasien mendaftar terlebih dahulu di resepsionis, kemudian akan
diberikan kertas hasil cetak riwayat kesehatannya. Pasien menyerahkan kertas
tersebut kepada perawat untuk pemeriksaan awal. Selanjutnya pasien
diarahkan sesuai dengan pelayanan kesehatan yang dipilih sesuai dengan
kubutuhan atau permasalahan kesehatan pasien. Setelah melakukan konsultasi
dengan dokter. Dokter menuliskan diagnosa dan resep obat di kertas yang
nanti dibawa pasien untuk mengambil obat di apotek. Jika ada rujukan dari
dokter untuk cek lebih lanjut ke Laboratorium, maka dokter membuat surat
rujukan Laboratorium untuk diserahkan pasien kepada staf Laboratorium.
Laboratorium memeriksa dan kemudian mencetak hasilnya yang akan
diserahkan kepada pasien, pasien diberi kwitansi untuk pembayaran di kasir.
Untuk pelayanan dokter atau bidan, setelah di apotek akan diberikan tagihan
pengobatan. Setelah itu pasien menyerahkan semua kertas riwayat kesehatan
dan tagihan ke kasir dan membayarnya. Bagian kasir mengumpulkan kertas
tersebut untuk di masukkan kedalam komputer resepsionis datanya.”
10. Adakah bagian yang khusus mengelola teknologi informasi dan pengelolaan
data reservasi dokter?
Jawab : “Belum ada secara khusus. Selama ini dikelola oleh bagian
kepegawaian.”
11. Apa yang pihak Rumah Sakit inginkan untuk mengelola teknologi informasi
dan pengelolaan data reservasi dokter?
Jawab : “Kami menginginkan sebuah sistem yang terintegrasi disetiap bagian –
bagian yang memanfaatkan data riwayat medis yang membuat kemudahan
kepada pihak rumah sakit dan pasien. Namun Rumah sakit ini belum begitu
besar jadi terbatas dalam hal pendanaan dan sumber daya manusia untuk
peningkatan teknologi informasi yang optimal.”
Lampiran 2. Kode Program
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="utf-8" />
<title>Login - Administrator </title>
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<meta content="A fully featured admin theme which can be used to build CRM, CMS, etc."
name="description" />
<meta content="Coderthemes" name="author" />
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge" />
<!-- App favicon -->
<link rel="shortcut icon" href="<?=base_url()?>assets/images/logo/<?php echo
$shortcut_icon;?>">
<!-- plugin css -->
<link href="<?=base_url()?>assets/libs/jquery-vectormap/jquery-jvectormap-1.2.2.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<!-- App css -->
<link href="<?=base_url()?>assets/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="<?=base_url()?>assets/css/icons.min.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="<?=base_url()?>assets/css/app.min.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<!-- Vendor js -->
<script src="<?=base_url()?>assets/js/vendor.min.js"></script>
<!-- App js-->
<script src="<?=base_url()?>assets/js/app.js"></script>
<script src="<?=base_url()?>assets/js/vue.min.js"></script>
<script src="<?=base_url()?>assets/js/moment.min.js"></script>
<script src="<?=base_url()?>assets/js/axios.min.js"></script>
<script src="<?=base_url()?>assets/js/vue-cookies.js"></script>
</head>
<body class="authentication-bg authentication-bg-pattern">
<div class="account-pages mt-5">
<div class="container">
<div class="row justify-content-center">
<div class="col-md-8 col-lg-6 col-xl-5">
<div class="card" style="background:rgba(33, 33, 33, 0.7);">
<div class="card-body p-4">
<div class="text-center w-75 m-auto">
<a href="index.html">
<span><img src="<?=base_url()?>assets/images/logo/<?php echo
$shortcut_icon;?>" alt="" height="30"></span>
</a>
<p class="text-muted mt-3" style="margin-bottom:0;">PT. PRATAMA
INDOTAMA SOLUSI</p>
<p class="text-muted mb-4">ADMINISTRATOR</p>
</div>
<h5 class="auth-title">Sign In</h5>
<form id="login-form" @submit.prevent="postLogin" method="post">
<div id="login-class">
<div class="form-group mb-3">
<label for="emailaddress">Email address</label>
<input class="form-control" type="email" v-model="postEmail"
id="emailaddress" required="" placeholder="Enter your email">
</div>
<div class="form-group mb-3">
<label for="password">Password</label>
<input class="form-control" type="password" v-
model="postPassword" required="" id="password" placeholder="Enter your password">
</div>
</div>
<p style="text-align:center;margin-top:-10;" class="message-login"
:class="statusLogin"><small>{{message}}</small></p>
<!-- <div class="form-group mb-3">
<div class="custom-control custom-checkbox checkbox-info">
<input type="checkbox" class="custom-control-input" id="checkbox-
signin">
<label class="custom-control-label" for="checkbox-
signin">Remember me</label>
</div>
</div> -->
<div class="form-group mb-0 text-center">
<button class="btn btn-success btn-block" type="submit"
:disabled="disabledButton"> {{loginButton}} </button>
</div>
</form>
<!-- <div class="text-center">
<h5 class="mt-3 text-muted">Sign in with</h5>
<ul class="social-list list-inline mt-3 mb-0">
<li class="list-inline-item">
<a href="javascript: void(0);" class="social-list-item border-primary
text-primary"><i class="mdi mdi-facebook"></i></a>
</li>
<li class="list-inline-item">
<a href="javascript: void(0);" class="social-list-item border-danger
text-danger"><i class="mdi mdi-google"></i></a>
</li>
<li class="list-inline-item">
<a href="javascript: void(0);" class="social-list-item border-info text-
info"><i class="mdi mdi-twitter"></i></a>
</li>
<li class="list-inline-item">
<a href="javascript: void(0);" class="social-list-item border-secondary
text-secondary"><i class="mdi mdi-github-circle"></i></a>
</li>
</ul>
</div> -->
</div> <!-- end card-body -->
</div>
<!-- end card -->
<!-- <div class="row mt-3">
<div class="col-12 text-center">
<p> <a href="pages-recoverpw.html" class="text-muted ml-1">Forgot your
password?</a></p>
<p class="text-muted">Don't have an account? <a href="pages-register.html"
class="text-muted ml-1"><b class="font-weight-semibold">Sign Up</b></a></p>
</div>
</div> -->
<!-- end row -->
</div> <!-- end col -->
</div>
<!-- end row -->
</div>
<!-- end container -->
</div>
<!-- end page -->
<footer class="footer footer-alt">
</footer>
<script>
new Vue({
el: '#login-form',
data: {
postEmail: '',
postPassword: '',
success: '',
errors: [],
dataLogin: '',
statusLogin: 'success',
message: '',
loginButton: 'Login',
disabledButton: false
},
methods: {
postLogin: function (e) {
$("#login-class").slideUp();
this.loginButton = 'Please wait...';
this.disabledButton = true;
var logindata = new FormData();
logindata.append('email', this.postEmail);
logindata.append('password', this.postPassword);
axios.post(`<?=base_url();?>/auth/login`, logindata)
.then(response => {
var status = response.data.status;
var id_admin = response.data.id_admin;
if (status === 'success') {
$(location).attr('href', 'dashboard');
} else {
this.message = 'Login error, please try again...';
$("#login-class").slideDown();
e.preventDefault();
}
})
.catch(e => {
this.errors.push(e)
})
console.log(this.errors);
}
}
})
</script>
</body>
</html>
Lampiran 3.
Surat - Surat Pendukung