82
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN JUMLAH PETI KEMAS YANG DIMUAT PADA KAPAL LAUT DENGAN METODE KNAPSACK (STUDI KASUS PT. ANUGERAH DWI SUKSES) TUGAS AKHIR Oleh : Nama : Nyoman Tri Dharma Yasa Nim : 06.41010.0217 Jurusan : S1 Prodi : Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2013

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN JUMLAH

PETI KEMAS YANG DIMUAT PADA KAPAL LAUT DENGAN METODE

KNAPSACK

(STUDI KASUS PT. ANUGERAH DWI SUKSES)

TUGAS AKHIR

Oleh :

Nama : Nyoman Tri Dharma Yasa

Nim : 06.41010.0217

Jurusan : S1

Prodi : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

BAB I

PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Anugerah Dwi Sukses merupakan sebuah perusahaan pelayaran yang

memberikan jasa pengiriman barang (peti kemas) lewat laut. Untuk dapat

mengirim peti kemas tersebut dibutuhkan sebuah kapal laut sebagai sarana

transportasi pengiriman. Dalam melakukan transaksi pengiriman peti kemas,

selalu dijumpai kelebihan kapasitas muat peti kemas terhadap kapal laut, sehingga

pelaksanaan muat peti kemas menjadi tertunda beberapa jam, karena harus

memilih peti kemas berdasarkan berat yang tidak melebihi dari kapasitas muat

kapal. Pemilihan tersebut harus optimal dalam arti kata, pemuatan berat peti

kemas tidak boleh kelebihan dan tidak boleh kekurangan dari kapasitas berat muat

kapal.

Selain itu laba yang diperoleh dalam transaksi shipping harus besar dari

hasil pemilihan tersebut. Proses pemilihan tersebut dijalankan secara manual oleh

pihak perusahaan, akibatnya proses pengangkutan peti kemas menjadi lama.

Bongkar-muat peti kemas pada kapal laut merupakan kegiatan yang vital pada

perusahaan ini, sehingga harus dikerjakan secepat dan sebaik mungkin. Apabila

proses kerjanya lambat, maka barang yang dimuat juga akan lama dan terlambat

sampai ke tujuan. Akibat dari permasalahan tersebut pihak perusahaan merugi

karena tidak ada shipper yang datang untuk melakukan transaksi order shipping

ke perusahaan ini.

Perusahaan ini telah memakai sistem terkomputeriasi berbasis desktop,

Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

akan tetapi dalam implementasi di lapangan masih terdapat kelemahan terutama

masalah jarak dari perusahaan ke dermaga pelabuhan. Jadi pihak perusahaan harus

melakukan copy data dan dikirim melalui e-mail, lalu dilakukan transfer melalui

flash disk untuk dapat menampilkan data muat peti kemas tersebut. Apabila terjadi

kelebihan muatan, maka harus mengirimkan e-mail kembali ke perusahaan untuk

dilakukan set out muatan ke dalam sistem. Hal ini yang menyebabkan lama

pembuatan laporan muat peti kemas.

Dari permasalahan yang terjadi di atas dapat disimpulkan bahwa

perusahaan tersebut membutuhkan sebuah metode yang dapat memberikan

informasi mengenai muat peti kemas terhadap kapal laut secara optimal dan

sebuah sistem informasi berbasis web yang saling terintegrasi dengan metode

tersebut, sehingga prosedur penentuan jumlah peti kemas pada kapal laut menjadi

cepat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana memecahkan permasalahan dalam menentukan jumlah peti kemas

yang dimuat pada kapal laut dengan metode knapsack untuk mengoptimalkan

baik muat peti kemas pada kapal laut dan juga pendapatan jasa yang didapat.

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penentuan jumlah

peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan metode knapsack.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka batasan-batasan

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

permasalahan yang ada adalah :

1. Laporan yang dikeluarkan pada sistem berfokus pada jumlah muat optimal

peti kemas pada kapal laut dengan menggunakan metode knapsack.

2. Variabel yang digunakan untuk perhitungan knapsack adalah berat peti kemas,

pendapatan jasa muat yang diperoleh per transaksi, dan kapasitas muat kapal

laut.

3. Tidak terdapat perhitungan tarif jasa muat peti kemas pada kapal laut.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dalam menyelesaikan laporan kerja

praktek ini adalah :

1. Dapat memecahkan permasalahan penentuan jumlah peti kemas yang dimuat

pada kapal laut dengan metode knapsack.

2. Dapat merancang dan membangun sistem informasi penentuan jumlah peti

kemas yang dimuat pada kapal laut dengan metode knapsack.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dalam menerapkan sistem ini adalah sebagai

berikut :

1. Chief Officer dapat mengetahui informasi dengan cepat tentang jumlah

optimum muat peti kemas pada kapal laut yang akan segera berangkat, dan

dapat mengambil keputusan dengan cepat.

2. Perusahaan dapat mengoptimalkan pendapatan dari jasa muat peti kemas pada

kapal laut.

Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

3. Tidak terbatas pada jarak dan waktu karena sistem yang dibuat berbasis web.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam rangka penyusunan laporan kerja

praktek ini terdiri dari 5 (lima) bab. Dengan penjelasan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara umum tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika penulisan

Tugas Akhir sebagai ringkasan materi dari masing-masing bab. Latar

belakang masalah menjelaskan tentang inti dari dibuatnya makalah TA ini,

diikuti dengan perumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan untuk

mempersempit dari masalah yang dibahas.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam

penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam pembuatan

sistem. Teori-teori tersebut, yaitu dynamic programming knapsack, data-

data peti kemas, dan lain-lain.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang analisis dan

perancangan sistem yang meliputi analisis dan identifikasi masalah,

analisis perancangan sistem yang teridiri dari system flow, Data Flow

Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), desain input/

output, serta rencana evaluasi.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Bab ini berisikan tentang implementasi sistem yang baru, yang meliputi

kebutuhan akan perangkat keras dan perangkat lunak, cara menggunakan

program aplikasi serta evaluasi dari implementasi sistem yang baru.

Berisikan petunjuk-petunjuk manual penggunaan aplikasi sebagai sebuah

alat dalam menjalankan sistem.

BAB V : PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan mengenai hasil dari pembahasan yang telah

dilakukan dan saran-saran mengenai sistem yang telah dibuat untuk

pengembangan sistem lebih lanjut. Saran dan kritik untuk pengembangan

sistem ini sangat diperlukan agar organisasi semakin maju.

Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

BAB II

LANDASAN TEORI

2

2.1 Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem merupakan jaringan kerja dari

prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Sedangkan

prosedur sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urut-urutan operasi

klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau

lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam

dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Sistem merupakan kumpulan dari

elemen-elemen atau komponen-komponen merupakan definisi yang lebih luas.

Komponen-komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri

(FitsGerald, FitGerald, Stalling, 1981).

Komponen-komponen saling berinteraksi dan saling berhubungan

membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat dicapai.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di dalam

mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan merancang suatu sistem.

Untuk menganalisis dan merencanakan satu sistem, analis dan perancang sistem

harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponennya.

7

Page 8: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

2.2 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data

merupakan bentuk jamak dari bentuk sumber dari bentuk tunggal datum atau

data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada

saat yang tertentu (Anthony, Dearden, 1980).

Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah

perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Informasi ibarat darah

yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat

penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan

informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya berakhir.

2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dalam prosesnya

apabila sistem informasi dijalankan sesuai dengan prosedur, maka akan

menghasilkan sebuah output berupa laporan yang berisikan informasi-informasi

penting, digunakan untuk membuat keputusan. \

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Jadi informasi dapat diperoleh dari

8

Page 9: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

suatu sistem informasi (Leitch, 1983).

2.4 Analisa Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “Penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. Hasil informasi

dari analisis sistem tersebut, kemudian dirangkum dan dibuat suatu kesimpulan

untuk dapat melanjutkan ke tahap proses perancangan sebuah sistem untuk

merekomendasikan sistem yang lebih baik dari yang sebelumnya (Jogiyanto,

1998).

Tahap analisis sistem dilakukan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap

analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di

dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

2.5 Obervasi

Obersvasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang

dilakukan. Obersvasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik

pengumpulan fakta/data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk

mempelajari suatu sistem. Mengamati para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisik mereka adalah teknik terpenting bagi penganalisis sistem.

Dengan mangamati kegiatan para pemuat keputusan, penganalisis berupaya

9

Page 10: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

mengumpulkan pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan,

tidak hanya sekedar apa yang didokumentasikan atau apa yang dijelaskan. Selain

itu, dengan mengamati para pembuat keputusan, penganalisis berupaya melihat

secara langsung hubungan yang ada antara pembuat keputusan dengan anggota

organisasional lainnya (Jogiyanto, 1998).

Dengan mengamati lingkungan kantor, penganalisis sistem berusaha

menemukan arti simbolis konteks kerja dan pembuat keputusan. Penganalisis

mengamati unsur-unsur fisik ruang kerja mereka atas pengaruh yang

ditimbulkannya terhadap perilaku pembuat keputusan. Selanjutnya, dengan

mengamati unsur-unsur fisik pembuat keputusan memiliki kontrol atasnya (cara

berpakaian, posisi meja, dan sebagainya), penganalisis berusaha memahami

pesan-pesan yang sedan dikirim. Terakhir, dengan observasi, analisis berusaha

memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pihak-pihak lain di

organisasi.

2.6 Wawancara

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta

(fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan

sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara

(interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang

yang diwawancarai. dalam wawancara keinginan untuk mendapatkan pendapat

orang yang diwawancarai serta perasaannya tentang kondisi sistem yang ada saat

itu, tujuan-tujuan pribadi dan organisasional, serta prosedur-prosedur informal.

10

Page 11: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Pendapat orang yang diwawancarai sangat penting dan lebih dapat

mengungkapkan dibanding fakta yang ada, karena orang tersebut mengetahui

tentang seluk beluk organisasi dengan lebih baik. Dengan wawancara dapat lebih

memahami budaya organisasi dengan cara mendengarkan perasaan responden

sekaligus menentukan tingkat optimisme mereka (Jogiyanto 1998).

Tujuan-tujuan yang diperoleh dari wawancara juga menjadi informasi

penting yang bisa dikumpulkan. Fakta yang diperoleh dari hard data dapat

menjelaskan kinerja di masa lalu sedangkan tujuan proyek menjelaskan masa

depan organisasi.

2.7 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah analisis dari

siklus pengembangan sistem. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana

suatu sistem dibentuk. Setelah tahap analisis selesai dilakukan, maka akan

didapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Adapun tujuan dari

perancangan sistem ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

kepada programer komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat

(Verzello/Reuter, 1982).

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa sasaran yang harus

dipenuhi yaitu desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus

11

Page 12: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami

dan digunakan. Selain itu juga desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama

perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem

yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.

2.7.1 System Flow

System flow merupakan bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-

prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang

dikerjakan di sistem. selain itu juga menggambarkan input, proses, output dari

sebuah sistem informasi. Adapun karakteristik system flow adalah berawal dari

pemasukan data ke sistem, setiap data dilakukan proses ke dalam sistem, dan hasil

dari olahan suatu proses adalah menghasilkan bentuk informasi atau laporan yang

baru (Jogiyanto, 1998).

2.7.2 Document Flow

Document flow merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan

dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini

menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan

alir sistem. bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai

tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tersebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal-

hal lain yang terjadi ketika dokumen tersebut mengalir melalui sebuah sistem

(Jogiyanto, 1998).

12

Page 13: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

2.7.3 Data Flow Diagram (DFD)

Melalui suatu teknik analisis data terstruktur yang disebut Data Flow

Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasikan proses-proses data

di dalam organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari

sistem. Degan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalisis sistem

dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bisa menampilkan

dokumentasi sistem yang solid (Kendall, 2003).

Keempat simbol tersebut adalah kotak rangkap dua yang digunakan untuk

menggambarkan suatu external entity (bagian lain, sebuah perusahaan seseorang

atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.

External entity, disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap extenal

terhadap sistem yang sedang digambarkan. Setiap external entity diberi label

dengan sebuah nama yang sesuai. Tanda panah menunjukkan perpindahan data

dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan

data. Aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan

menggunakan tanda panah paralel.

Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan

adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu

perubahan dalam di dalam atau perubahan data; jadi, aliran data yang

meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang

masuk.

Adapun kelebihan menggunakan teknik analisis DFD adalah dapat

digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.

13

Page 14: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Penggunaan DFD menunjukkan mereka kepada pengguna sebagai representasi

tidak lengkap pemahaman penganalisis mengenai sistem. Kelebihan lainnya

dengan teknik DFD adalah memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap

komponen yang digunakan dalam diagram. Kemudian penganalisis harus

memastikan bahwa semua keluaran yang diperlukan bisa diperoleh dari data-data

masukan dan bahwa logika proses terefleksi dalam diagram.

2.7.4 Datababase

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasi. Database juga dapat diartikan sebagai

tempat untuk menyimpan data-data penting suatu organisasi (Jogiyanto, 1988).

Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut. Data di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya

informasi yang dihasilkan berkualitas. Pengorganisasian basis data yang baik juga

berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data di akses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

DBMS (Database Management Systems).

2.7.5 Relational Datababase Management System (RDBMS)

RDBMS dapat diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan

untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data

14

Page 15: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

informasi dengan praktis dan efisien. Data yang dapat dimanipulasi tersebut

kemudian disajikan dalam bentuk laporan dengan informasi yang bisa diatur

sesuai dengan kebutuhan pengguna (Kadir, 1998).

RDBMS sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data. Dalam

RDBMS data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi dan antar tabel

satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship. Untuk membuat

struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan

menghapus data dari tabel diperlukan software. Berbagai macam software yang

terdapat pada pasaran untuk RDBMS adalah MySQL, PostgreSQL, Oracle,

Microsoft Access, Interbase, dan lain-lain.

2.8 Black Box Testing

Black box testing dilakukan tanpa pengetahuan detail struktur internal dari

sistem atau komponen yang dilakukan tes. Juga disebut sebagai behavioral

testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing.

Teknik ini digunakan untuk menguji kelemahan suatu program atau sistem,

dengan tujuan untuk mengetahui dan dapat memperbaiki kelemahan tersebut

(Romeo, 2003). Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada

software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhsan dari software. Dengan adanaya

black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi

masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional

pada suatu program.

15

Page 16: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

2.9 World Wide Web (WWW)

World wide web, lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan

yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung internet (Sidik, Pohan,

2002). Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan

menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi

dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan

dalam browser web. Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web

sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya

sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari e-mail

sampai dengan chatting, serta melakukan transaksi bisnis.

Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku

internet lainnya dan menulusuri informasi di internet. Selain itu web telah

diadopsi sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa

alasan yaitu akses informasi yang mudah, informasi yang mudah didistribusikan,

bebas platform; informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi

mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

2.10 Server Web

Server Web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-

dokumen web. Komputer ini akan melayani permintaan web dari klien. Dalam

implementasinya server web akan bertindak layaknya seorang pelayan, yang akan

memberikan informasi yang diinginkan para penguna (Sidik, 2007). Browser web

seperti Explorer atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan (termasuk

16

Page 17: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

jaringan internet) dengan server web, menggunakan HTTP (Hyper Text Transfer

Protocol). Pengertian dari HTTP sendiri adalah sebuah protokol untuk meminta

dan menjawab antara client dan server. Browser akan mengirimkan request

kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan

oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia.

2.11 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman scripting yang berbasis web.

Singkatan dari PHP pada awalnya adalah Personal Homepage, namun seiring

dengan perkembangannya berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. PHP

merupakan bahasa scripting yang bersifat server-side, artinya kode-kode PHP

akan dieksekusi oleh server web kemudian hasil dari eksekusi yang berupa kode

HTML (Hypertext Mark up Language) dikirimkan ke browser client. Dengan cara

kerja begitu, klien tidak akan bisa melihat kode PHP dan hanya bisa melihat hasil

kode HTML yang diciptakan oleh engine PHP yang berada di web server

(Gunadi, 2007).

PHP dapat dijalankan banyak sistem operasi seperti: Windows, Linux,

MacOs, dan lain-lain. PHP juga kompatibel dengan banyak database seperti:

MySQL, PostgreSQL, Oracle, Microsoft Access, Interbase, dan lain-lain.

2.12 Pihak-Pihak Dalam Kegiatan Kapal Niaga

Kegiatan pelayaran niaga timbul karena adanya kebutuhan untuk

mengangkut barang dagang yang dihasilkan disuatu tempat dan akan dijual ke

17

Page 18: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

tempat yang lain. Semboyan the flag follows the trade, line (kapal) mengikuti

perdagangan, sudah cukup berbicara tentang hubungan sebab akibat antara

kegiatan perniagaan dengan kegiatan pelayaran.

Semboyan ini telah lama dikenal dan sampai sekarang prinsip-prinsipya

masih tetap dianut oleh pengusaha pelayaran yang menjalankan usahanya

berdasarkan pola pengusaha yang umum. Namun demikian ada juga kalanya

beberapa pihak berusaha membalikkan semboyan tersebut menjadi shipping

promotes the trade (pelayaran menunjang atau menggalakkan usaha perniagaan).

Bagi usaha-usaha pelayaran yang ditunjang oleh subsidi dari pemerintah,

tujuan itu mungkin dapat dicapai tetapi dalam usaha pelayaran dimana segala

sesuatu diselenggarakan berdasarkan hukum ekonomi rasanya niat menggalakkan

perdagangan melalui usaha pelayaran itu terlalu berat untuk dilaksanakan.

Pelayaran melayani perniagaan, karenanya pihak-pihak yang mempunyai

kepentingan dalam suatu kegiatan pelayaran di samping pihak maskapai

pelayaran, adalah mereka yang berniaga, yaitu si pengirim barang (the shipper)

dan si penerima barang (the consignee).

Dalam suatu pengiriman atau pengapalan barang dengan kapal laut

terdapat tiga pihak yang saling mempunyai hubungan hukum satu sama lain,

yaitu:

1. Pengirim Barang (Shipper)

Orang atau badan hukum yang memiliki muatan kapal (barang) untuk

dikirim dari sebuah pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) guna diangkut ke

pelabuhan lainnya (pelabuhan tujuan).

18

Page 19: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

2. Pengangkut (Carrier)

Perusahaan pelayaran yang melaksanakan atau menyelenggarakan

pengangkutan muatan dari pelabuhan pemuatan ke pelabuhan tujuannya, atau ke

pelabuhan antara.

3. Penerima barang (Consignee)

Orang atau badan hukum, kepada siapa muatan dikapalkan. Hak dan

kewajiban ketiga pihak dalam pengapalan telah diatur dengan cukup lengkap oleh

perundang-undangan nasional yang dituangkan dalam berbagai undang-undang

dan peraturan pemerintah yang mengatur berbagai aspek pengangkutan melalui

laut. Juga beberapa buah konvensi internasional telah dibentuk guna mengatur

masalah pelayaran khususnya pelayaran samudera, baik mengenai segi teknis

pelayarannya maupun segi penyelenggaraan pelayaran.

2.13 Kapal

Kapal ialah setiap sarana yang digunakan untuk dapat dipergunakan

sebagai angkutan atau wadah kerja di air. Dengan definisi ini kapal termasuk juga

kapal-kapal keruk, dok, rakit, tongkang, dan lain-lain. Akan tetapi yang dimaksud

kapal dalam pengertian undang-undang, sesuai dengan bentuk-bentuk sarana laut

yang diatur dalam undang-undang sebagai sebuah kapal.

Sesuai dengan KUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang) pasal 309

maka yang dimaksud dengan kapal ialah semua perahu, dengan nama apapun dan

dari apapun juga. Selanjutnya KUHD buku II bab I sampai dengan IV hanya

mempersoalkan mengenai kapal laut, yang maksudnya adalah semua kapal yang

19

Page 20: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dipakai untuk pelayaran di laut atau yang dipergunakan untuk itu. Dengan

demikian yang dimaksud dengan kapal dalam masalah kapal, pengusaha kapal,

nakhoda, dan pelayaran, perjanjian kerja menurut KUHD hanyalah terbatas untuk

kapal (Rozaimi dan Abrial).

2.14 Jenis-jenis Kapal Niaga

Kapal-kapal niaga yang beroperasi di dunia untuk melakukan

pengangkutan barang, sungguh sangat banyak jenisnya dan hal itu tidak

mengherankan, karena jenis barang niaga yang harus diangkut oleh kapal juga

tidak terbatas. Adanya barang yang harus diangkut dalam keadaan (kondisi)

tertentu, pelabuhan pemuatan dan pelabuhan pembongkaran yang berbeda-beda,

barang tertentu yang akan saling merusak kalau dicampur satu sama lain,

menimbulkan kebutuhan akan kapal yang berbeda-beda pula.

Demikian pula dalam dunia pelayaran niaga modern, kita telah mengenal

adanya kapal-kapal: general cargo carrier, tanker, log carrier, container vessel

dan lain-lain, yang masing-masing mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda

satu dari lainnya. Di samping itu sifat perairan yang berbeda-beda (perairan iklim

tropis, sungai danau) ikut menentukan kebutuhan akan kapal niaga. Ditinjau dari

segi niaga (commercial aspects), kita dapat mengadakan pembagian jenis-jenis

kapal berdasarkan konstruksi bangunan kapal dan sifat muatan yang harus

diangkut oleh kapal yang bersangkutan, sebagai berikut:

1. Kapal Barang (Cargo Vessel)

Yang dimaksud dengan “kapal barang” adalah kapal yang dibangun khusus

20

Page 21: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dengan tujuan untuk mengangkut barang, menurut jenis barang masing-masing.

2. Kapal Penumpang (Passanger Vessel)

Kapal penumpang yaitu kapal yang dibangun khusus untuk mengangkut

penumpang, kapal jenis ini dibangun dengan banyak geladak di mana pada

masing-masing geladak tersebut dibangun kamar-kamar sebagai cabin bagi para

penumpang yang bepergian dengan kapal laut tersebut. Cabin tersebut dibuat

dalam beberapa tingkatan kelas menurut jensi fasilitas dan tingkat kenyamanan

yang disediakan.

Untuk pelayaran jarak jauh melintasi samudera (hight seas) kapal

penumpang hanya menyediakan kelas-kelas cabin saja tetapi untuk pelayaran

inter-insuler seperti di Indonesia. Di samping cabin juga disediakan kelas dek,

untuk memberi kesempatan kepada mereka yang terbatas kemampuannya dalam

membayar fare melakukan perjalanan dengan kapal penumpang.

3. Kapal Barang-Penumpang (Cargo-Passenger Vessel)

Kapal jenis ini dibangun dengan tujuan untuk mengangkut muatan (cargo)

dan penumpang (passenger) bersama-sama dalam perbandingan yang cukup

memadai. Jenis kapal ini mempunyai banyak geladak serta cabin penumpang dan

cargo hatches (hold-nya mungkin hanya satu atau paling banyak dua buah).

Muatan, sesuai dengan tujuan pengapalan dan keperluan pemadatan masing-

masing, ditempatkan dalam palka-palka, sedangkan penumpang ditempatkan

dalam cabins dari kelas I dan III dan juga ada kelas dek di mana penumpang

biasanya tidur di tempat tidur yang disediakan kapal atau dibawa sendiri oleh

penumpang. Penumpang kapal dibenarkan membawa barang sampai seberat 20 kg

21

Page 22: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dan kalau barang bawaannya melebihi jumlah itu maka kelebihannya

diperlakukan sebagai overacht yang dikenakan pembayaran. Barang penumpang

seberat 20 kg tersebut bebas biaya angkutan. Kapal barang-penumpang ini sangat

cocok untuk pengangkutan atau pulau di Indonesia di mana jarak dari satu

pelabuhan ke pelabuhan lainnya pendek-pendek saja dan dari pelabuhan-

pelabuhan itu bergerak (berpindah) penumpang maupun barang dalam jumlah dan

frekuensi yang memadai.

Penumpang yang naik dan turun dari pelabuhan-pelabuhan itu pun

memperbesar earning kapal sedangkan muatan yang dikapalkan dalam partai

kecil-kecil jutstru memperbesar frekuensi pelayaran kapal karena bongkar muat di

tiap-tiap pelabuhan di singgah hanya memerlukan waktu yang pendek. Frekuensi

pelayaran kapal menjadi besar karena masa layar yang pendek-pendek.

2.15 Ukuran-ukuran Kapal Niaga

Untuk mengusahakan kapal secara eknomis dan efisien tentulah sangat

penting bagi pengusaha untuk mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang

ukuran-ukuran kapal, baik kapal yang akan atau sedang diusahakan maupun kapal

lain yang diusahakan oleh pengusaha lain, ataukah juga kapal yang sedang dalam

proses pembangunan. Ukuran kapal, baik yang berupa ukuran ruang maupun

ukuran bobot (berat) ditentukan oleh bentuk kapal yang bersangkutan. Banyak

kapal yang satu berpenampilan datar (flat) sedangkan kapal lainnya banyak

mempunyai sudut-sudut runcing yang tidak memungkinkan pengisian muatan

secara penuh dan kompak.

22

Page 23: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Banyaknya tiang-tiang kapal, sekatan-sekatan dan lain-lain sangat

mempengaruhi kemampuan kapal dalam menyediakan ruangan untuk

memadatkan muatan. Berhubung dengan kenyataan itu perlulah bagi seorang

pengusaha pelayaran untuk menyelidiki ruang kapal seteliti-telitinya agar dapat

memperoleh kapal dengan kapasitas muat sebesar-besarnya.

Ruang kapal, baik ruangan yang disediakan bagi pemadatan muatan

maupun ruang kapal keseluruhannya, dinyatakan dalam satuan hitungan kaki

kubik (cubic feet) atau register ton. Satu register ton ruang muatan sama dengan

100 cubic feet atau kurang lebih 2,83 meter kubik. Dengan demikian bila kita

memperoleh informasi yang menyatakan sebuah kapal tertentu mempunyai ukuran

5.800 GRT (gross registered ton), maka dapat diketahui bahwa kapal tersebut

mempunyai ruangan sebesar 16.414 M3. Apa yang diuraikan di atas adalah ukuran

kapal dalam pengertian ukuran volume, perlu diketahui bahwa dalam dunia

perkapalan istilah tonase (tonage) kapal mempunyai dua pengertian, yaitu:

1. Menunjukkan ukuran berat (bobot), dalam hal ini ukuran tonase kapal

dinyatakan dengan satuan hitungan metric ton (1.000 kg) atau long ton yang

sama dengan 1.016 kg.

2. Menunjukkan ukuran ruangan (volume), dalam hal ini ukuran tonase kapal

dinyatakan dalam satuan hitungan kaki kubik.

Berhubung dengan adanya dua pengertian tonase, kita harus dapat menilai

sendiri, dalam pengertian apakah suatu istilah ton atau tonage digunakan. Setelah

mengetahui pengertian istilah tonase, selanjutnya perlu memahami beberapa

penggunaan istilah tonase kapal niaga, sebagai berikut:

23

Page 24: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

1. Gross Register Tonnage, GRT (Ukuran Isi Kotor)

Dengan istilah ukuran isi kapal kotor, dimaksudkan isi atau ukuran ruang

dari semua ruang kapal yang berada (terletak) di bawah geladak ukuran kapal

yang bersangkutan, ditambah dengan isi ruangan between deck (geladak antara)

yang terletak di atas geladak ukuran tetapi di bawah upper deck (geladak paling

atas), ditambah lagi dengan semua ruangan tertutup yang terletak di atas geladak

paling atas tersebut. Bangunan yang terletak di atas geladak ini dalam ilmu

bangunan kapal dikenal sebagai super structure.

Dari keterangan di atas jelaslah bahwa yang termasuk dalam perhitungan

ukuran GRT kapal adalah semua ruangan kapal yang tertutup. Adapun yang

dimaksud dengan geladak ukuran adalah geladak yang ditetapkan untuk mengukur

freeboard (lambung timbul) kapal. Kapal cargo mempunyai beberapa buah

geladak, suatu hal yang perlu untuk pemisahan muatan-muatan yang akan

diangkut oleh kapal yang bersangkutan. Untuk dapat menetapkan besar lambung

timbul maksimum dan minimum, diambillah salah satu dari geladak tersebut

sebagai patokan bagi penetapan termaksud. Lambung timbul adalah bagian kapal,

yaitu lambung, yang tidak terbenam ke dalam air, di mana - bagi kepentingan

keselamatan dan stabilitas kapal pada khususnya – perlu ditetapkan besar kecilnya

lambung tersebut.

2. Net Register Tonnage, NRT (Ukuran Isi Bersih)

Ukuran isi bersih yaitu ukuran ruangan kapal yang besarnya sama dengan

ukuran GRT dikurangi ruangan-ruangan yang disediakan untuk nakhoda kapal dan

anak buah kapal, kamar mesin, terowongan (tunnel), gang, kamar mandi/toillete,

24

Page 25: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dapur, ruang makan, dan kamar peta.

3. Displacement Tonnage (Ukuran Isi Tolak)

4. Deadweight Tonnage, DWT (Bobot Mati)

2.16 Muatan Kapal

Yang dimaksud dengan muatan kapal ialah segala macam barang dan

barang dagang yang diserahkan kepada pengangkut untuk diangkut dengan kapal ,

guna diserahkan kepada orang atau badan hukum di pelabuhan tujuannya

(Sudjatmiko, 1997). Karena muatan merupakan sumber penghasilan suatu

perusahaan pelayaran niaga, pengusaha pelayaran selalu menjalankan berbagai

usaha untuk mengangkut muatan sebanyak-banyaknya dan di pihak lain efesiensi

dalam penyelenggaraan bongkar muat ditingkatkan setinggi-tingginya supaya

barang dapat dimuat dan dibongkar dengan cepat, kerusakan barang dihindarkan

atau ditekan sampai batas minimum dan biaya angkutan juga diusahakan

serendah-rendahnya supaya lebih banyak barang dapat diangkut. Jadi dengan

mengangkut muatanlah usaha pelayaran niaga memperoleh hasil yang

menentukan kelangsungan hidup perusahaan pelayaran yang bersangkutan.

2.17 Muatan Peti Kemas

Muatan peti kemas atau container dalam kamus bahasa indonesia adalah

peti-peti besar di mana di dalamnya diisi dengan muatan di gudang eksportir yang

disaksikan oleh pihak bea cukai dan diangkut oleh trailer yang dinamakan

container chasis menuju terminal pelabuhan lalu dimuat kapal. Container-

25

Page 26: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

container kecil sampai kira-kira berat 5 ton dengan isi 8 m3 sebetulnya sudah lama

dipergunakan dibeberapa puluh tahun silam sebagai pengangkut didarat. Setelah

perang dunia ke II muncul barulah dikenal secara besar-besaran, dimana ada tahun

1955 muncul kapal container yang pertama. Sistem ini dimaksudkan untuk

mencari keuntungan secara ekonomis karena ;

1. Muat bongkar dapat dilakukan dengan cepat dan aman

2. Buruh yang dipergunakan tidak terlalu banyak, yang berarti penghematan

terhadap biaya stewador (orang yang bekerja membongkar atau memuat

barang dari atau ke kapal laut).

3. Pelayanannya lebih murah.

4. Kerusakan dapat ditekan sekecil mungkin.

5. Biaya Keseluruhannya menjadi murah.

Yang dimaksudkan dalam container adalah barang-barang dari jenis yang

berharga seperti : jam tangan, radio, alat-alat optik, alat-alat elektronika lainnya.

Sekarang ini dari container tidak terbatas pada hal tersebut tetapi sudah meluas

penggunaannya seperti minyak pelumas pun sudah dipeti kemaskan. Container

dapat dibuat dari kayu-kayu atau dari besi atau kombinasi dari keduanya,

tergantung dari penggunaannya. Di samping itu terdapat container yang dapat

dilipat agar bila dipakai dapat disimpan tanpa memakan banyak tempat. Untuk

standard dari container adalah 20 x 8 x 8.5 kaki, dengan berat antara 5 sampai 20

ton gross (berat kotor) (Tim BPLP Semarang).

Ada bermacam-macam ukuran peti kemas tetapi yang lazim digunakan

dalam pelayaran dari dan ke Indonesia adalah peti kemas twenty-footer dan

26

Page 27: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

fourty-footer. Peti kemas twenty-footer berukuran panjang 20 kaki, lebar 8 kaki

dan tinggi 8 kaki (20' x 8' x8' atau kurang lebih 6m x 21/2m x 21/2m), sedangkan

peti kemas fourty-footer berukuran 40' x 8' x 8' atau kurang lebih 12m x 21/2m x

21/2m dengan kapasitas masing-masing 15 ton (18 M3) atau 25 - 27 ton (38 – 40

M3).

2.18 Jenis-jenis Peti Kemas

Jenis-jenis peti kemas yang banyak digunakan dalam perdagangan ekspor-

impor sangat banyak dan di antara yang terpenting dapat disebutkan di bawah ini :

1. Dry Cargo container

Peti kemas jenis ini digunakan untuk mengangkut general cargo (muatan

umum) yang terdiri dari berbagai jenis barang dagang yang kering dan sudah

dikemas dalam commodity packing (loose) yang tidak memerlukan perlakuan

khusus. Sehubungan dengan fungsinya itu maka jenis peti kemas ini disebut juga

sebagai General Purpose container atau Dry Goods container.

2. Reefer container

Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut barang yang harus

dikapalkan dalam keadaan beku seperti ikan segar, daging hewan, dan lain-lain.

3. Bulk container

Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut muatan curah (bulk

cargo) seperti beras, gandum, yang tidak di kemas. Konstruksinya tidak

menggunakan pintu biasa, melainkan hanya bukaan kecil di bagian bawah

belakang. Untuk membongkar muatan curah, bagian depat peti didongkrak dan

27

Page 28: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

pintu/ bukaan kecil dibuka supaya muatan meluncur keluar. Pada pemuatannya,

barang dicurahkan melalui bukaan yang berada pada atap peti kemas.

2.19 Ukuran-ukuran Peti Kemas

Peti kemas yang digunakan dalam perdagangan internasional beraneka

ragam jenisnya, disesuaikan dengan kebutuhan bagi pengangkutan jenis-jenis

komoditas yang diperdagangkan.

Ukuran-ukuran peti kemas juga beraneka ragam, disesuaikan dengan

sistem pelayaran serta trayek atau jurusan yang harus ditempuh oleh komoditi

yang dikapalkan dengan menggunakan peti kemas.

Dari berbagai macam ukuran peti kemas tersebut, yang umum digunakan

dalam perdagangan internasional di Indonesia adalah peti kemas twenty-footer dan

fourty-footer (panjang dua puluh kaki dan empat puluh kaki) (Sudjatmiko, 1997).

Adapun ukurna dan kapasitas selengkapnya dari peti kemas ukuran

twenty-footer dan fourty-footer dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1 Ukuran-ukuran Peti Kemas

No. Jenis Ukuran satuanUnit 20 kaki Unit 40 kaki

Min. Max. Min. Max.

1 Ukuran dalam Panjang (M)Lebar (M)Tinggi (M)

5.8902.3302.250

4.9302.3502.260

12.0502.3402.370

12.0602.3602.390

2 Daun pintu Lebar (M)Tinggi (M)

2.3402.130

2.3402.150

2.3002.260

2.3502.270

3 Kapasitas ruangan (M3) 30.000 31.000 66.500 68.100

4 Bobot peti kemas (Kg) 1.600 2.320 3.410 3.900

5 Daya Muat (Kg) 18.000 18.720 27.070 27.580

28

Page 29: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

2.20 Dynamic Programming Knapsack

Knapsack adalah tas atau karung yang digunakan untuk memuat sesuatu

dan tentunya tidak semua objek dapat ditampung dalam karung tersebut. Karung

tersebut hanya dapat menyimpan beberapa objek dengan total ukurannya lebih

kecil atau sama dengan ukuran kapasitas karung. Setiap objek objek tidak harus

dimasukkan seluruhnya, akan tetapi hanya sebagian. Nama knapsack berasal dari

masalah optimal untuk pilihan yang tepat, dari barang-barang yang akan dibawa

dalam sebuah tas pada sebuah perjalanan. Sejumlah barang yang tersedia ini,

masing-masing memiliki berat dan nilai, yang menentukan jumlah barang yang

dapat dibawa sehingga total berat dan nilai, yang menentukan jumlah barang yang

dapat dibawa sehingga total berat tidak melebihi kapasitas tas dengan total nilai

sebesar mungkin (Taha, 2007).

Adapun contoh kasus dalam dunia nyata, di mana seorang pilot jet harus

menentukan barang yang paling berharga untuk diangkut ke pesawat jet, Masalah

cargo-loading, di mana kapal dengan kapasitas berat muat yang terbatas, yang

akan mengangkut barang-barang kargo yang paling berharga. Perhitungan dari

pendekatan knapsack adalah sebagai berikut :

Misalkan mi adalah jumlah unit barang i pada ransel, W adalah kapasitas

muat dan menentukan ri dan wi sebagai pendapatan dan bobot per unit item i.

masalah umum diwakili oleh ILP sebagai berikut:

Maximize z = r1m1+ ... +rnmn ............................................................................(2.1)

Ke subject

w1m1+w2m2+ ... +wnmn ≤ W...............................................................................(2.2)

29

Page 30: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

penjelasan rumus 2.2, sebagai berikut :

w = berat peti kemas per satuan ton

W = kapasitas kapal laut yang akan dimuat

m = jumlah unit item

m1,m2, ... ,mn ≥ 0 dan integer..........................................................................(2.3)

Terdapat 3 (tiga) model dalam elemen, yaitu:

4. Stage i di representasikan oleh item i, i = 1,2, ... , n.

5. Alternatif tahap i yang diwakili oleh mi, dari jumlah unit i item termasuk

dalam ransel. Mendefinisikan integer [Wwi ] Sebagai bilangan bulat terbesar dan

kurang dari atau sama dengan integer [Wwi ] , yang mengikuti mi = 0,1 ,....,

integer [Wwi ] .

3. Pada setiap tahap i diwakili oleh xi, berat ditugaskan untuk tahap (item) i, i, + 1 ...., dan n. Definisi ini mencerminkan kenyataan bahwa kendala berat dalam

batasan satunya yang menghubungkan semua tahap n.

Penetapan:

fi (xi) = return maksimal untuk i tahap, i + 1 dan n, xi, cara paling sederhana untuk

prosedur dua langkah determinasi persamaan rekursif:

Tahap 1. Mengekspresikan fi (xi) sebagai fungsi dari fi (xi +1) sebagai berikut:

30

Page 31: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

f i x i =¿

min

mi=0,1, .. . ,integer [Ww i ]x i≤W

{r i mi +f i+1 x i+1 } ,i=1,2,. .. ,n (2.4)

fn+1(xn+1) = 0..................................................................................(2.5)

Tahap 2. Mengekspresikan xi + 1 sebagai fungsi xi untuk memastikan bahwa sisi

kiri, fi (xi), merupakan fungsi dari xi saja. menurut definisi, xi - xi + 1 = wi . mi

mewakili bobot yang digunakan pada tahap i. demikian, xi +1 = wi . mi, dan

persamaan rekursif tepat diberikan sebagai berikut:

f i x i =¿

max

mi=0,1, .. . ,integer [Ww i ]

x i≤W

{r i mi +f i+1 x i−w i mi } ,i=1,2,. . . ,n

(2.6)

31

Page 32: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3

3.1 Analisis Sistem

Untuk dapat merancang suatu sistem informasi, diperlukan sebuah data-

data yang lengkap seputar suatu bagian dari organisasi atau perusahaan tersebut

dalam hal ini adalah sistem penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal

laut pada PT. Anugerah Dwi Sukses. Data-data tersebut didapatkan dari hasil

wawancara dan observasi pada beberapa pihak terkait seputar pekerjaan yang

biasa dilakukan.

Data-data yang terkumpul dari hasil wawancara dan observasi tersebut

kemudian dibuat sebuah document flow untuk dapat mendeskripsikan alur dari

proses bisnis dan job desk masing-masing entity. Adapun Document flow yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

32

Page 33: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

3.1.1 System Flow Lama

Gambar 1 System Flow Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat Pada Kapal

laut Lama

Gambar 3.1 menjelaskan bahwa entity shipper menyerahkan shipping

instruction kepada Customer Service pelayaran, kemudian pihak Customer

Service menyimpan data shipping instruction ke dalam sistem. Pada entity bagian

marketing dapat melakukan display data transaksi shipping, dan dapat melakukan

input data harga pada transaksi tersebut untuk disimpan ke dalam sistem.

33

Page 34: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Pada entity bagian Operasional bertugas untuk mengirimkan data load list

kepada chief officer dengan cara melakukan copy file dari sistem ke dalam flash

disk. Data tersebut kemudian dilihat oleh chief officer untuk dilakukan verifikasi

mengenai pemuatan peti kemas pada kapal laut. Apabila data load list tersebut

tidak sesuai dengan prosedur muat safety kapal laut maka chief officer akan

memberitahukan informasi mengenai kelebihan muatan ke pada bagian

operasional. bagian operasional akan mengirimkan data kelebihan muat tersebut

kepada bagian marketing via e-mail.

Bagian marketing akan menerima data kelebihan tersebut dan melakukan

set out peti kemas dengan berat yang mendekati dengan kelebihan tersebut.

Setelah selesai melakukan set out akan muncul data load list yang baru di dalam

sistem. Kemudian bagian marketing akan mengirim pesan via e-mail kepada

bagian Operasional bahwa data kelebihan muat sudah teratasi.

Bagian Operasional akan menyampaikan data load list yang baru kepada

chief officer dengan menggunakan flash disk. Kemudian chief officer melakukan

verifikasi lagi berdasarkan safety muat peti kemas terhadap kapal laut, apabila

setuju maka bagian operasional akan membuat load list summary untuk

ditandatangani oleh chief officer sebagai bukti bahwa data peti kemas tersebut

telah disetujui untuk dimuat ke kapal laut.

3.1.2 Pseudocode Knapsack

Untuk dapat mengoptimalkan kapasitas muat peti kemas pada kapal laut

beserta pendapatan jasa pada PT. Anugerah Dwi Sukses, maka dipergunakan

34

Page 35: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

metode knapsack sebagai bagian dari sistem informasi untuk chief officer dalam

membuat keputusan menentukan peti kemas yang dimuat pada kapal laut. Adapun

pseudocode knapsack adalah sebagai berikut :

INTEGER-KNAPSACK(W,V,i,k)Begin#W adalah berat dari suatu item#V adalah nilai dari suatu item#i adalah jumlah dari item#k adalah kapasitas muat suatu muatan dalam beratif i = 0

then return 0elseif k – W[i] < 0

then return INTEGER-KNAPSACK(W,V,i-1,k)else

a = INTEGER-KNAPSACK(W,V,i-1,k)b = INTEGER-KNAPSACK(W,V,i-1,k-W[i])return max(a,b)

End

INTEGER-KNAPSACK(W,V,i,k)Begin#initialize variablesT =Array(length[V],c)for i←0 to length[V]do T[i,0] = 0for j=0 to cdo T[0,i] = 0#Execute Knapsack loopfor i=1 to length[V]for j=1 to cif j=W[i] < 0

then T[i,j] = T[i-1, j]else

T[i,j] = max(T[i-1,j], vi + T[i-1, j-wi])End

(sumber: http://www.cs.ship.edu/~tbriggs/dynamic/index.html)

3.2 Perancangan Sistem

Setelah analisis sistem yang dijelaskan dengan document flow selesai

dibuat, maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem sesuai dengan topik

bahasan. Dalam rancang sistem ini akan terbagi beberapa bagian yaitu System

35

Page 36: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur

Database, Desain input/output, Rencana Evaluasi Sistem.

3.2.1 System Flow Rekomendasi

Gambar 2 System Flow Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat Pada Kapal

Laut Rekomendasi

Gambar 3.2 menjelaskan bahwa entity shipper menyerahkan shipping

instruction kepada Customer Service pelayaran, kemudian pihak Customer

36

Page 37: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Service menyimpan data shipping instruction tersebut ke dalam sistem. Pada

entity bagian marketing dapat melakukan display data transaksi shipping, dan

dapat melakukan input data harga pada transaksi tersebut untuk disimpan ke

dalam sistem.

Bagian marketing dapat melakukan penentuan muat peti kemas dengan

menggunakan metode knapsack. Hasil dari pada perhitungan tersebut sebagai

tolak ukur untuk melakukan set out peti kemas. Setelah bagian marketing

melakukan set out peti kemas maka sistem akan melakukan update data. chief

officer dapat menampilkan data dari sistem kemudian melakukan verifikasi data

muat tersebut berdasarkan prosedur safety muat peti kemas pada kapal laut.

Apabila chief officer tidak menyetujui data tersebut maka chief officer dapat

mengirim pesan berupa data kelebihan muat kepada bagian marketing.

Setelah pesan sudah dikirim kepada bagian marketing sistem akan

memberikan notifikasi kepada bagian marketing bahwa terdapat pesan dari chief

officer. bagian marketing dapat membuka pesan tersebut yang berisikan data

kelebihan muat. bagian marketing melakukan set out berdasarkan dari data

kelebihan yang diterima. Setelah melakukan set out maka sistem akan melakukan

update data. bagian marketing yang telah melakukan set out dapat mengirimkan

pesan kepada chief officer sebagai tanda bahwa data telah dilakukan perubahan

berdasarkan permintaan chief officer.

Setelah dilakukan pengiriman pesan yang dilakukan oleh bagian

marketing terhadap chief officer, maka dari sistem akan memberikan notifikasi

pesan yang telah diterima. chief officer dapat membuka pesan dan melakukan

37

Page 38: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

verifikasi terhadap data yang telah dilakukan perubahan.

Jika setuju maka chief officer akan melakukan cetak load list summary dan

melakukan tanda tangan terhadap laporan tersebut dan dilakukan pengarsipan

sesuai dengan tanggal tersebut.

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Setelah dibuat desain system flow, langkah selanjutnya yaitu membuat

desain DFD untuk mengetahui proses-proses apa saja yang dibutuhkan untuk

dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi penentuan jumlah muat peti kemas

pada kapal laut dengan metode knapsack.

38

Page 39: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

1. DFD Level Context Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang

dimuat pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

Gambar 3 DFD Level Context Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

Gambar 3.3, merupakan DFD level context gambar tersebut terdapat 6

entity yang terlibat dalam input/output data ke dan dari sistem. External entity

tersebut adalah external entity shipper, external entity bagian marketing, external

entity ship owner, external entity chief officer, external entity sie container, dan

external entity Berth Planner. Adapun external entity shipper memasukkan data ke

sistem adalah, id shipping untuk menampilkan container, port arrival untuk

pencarian, id jenis container untuk pencarian, dan shipping instruction. Ouput

yang diperoleh external entity shipper dari sistem adalah daftar jenis container,

39

input voyage

input line

data tampil pelabuhan

input pelabuhan

input pelabuhan berangkat

input pelabuhan tiba

data detail shipping semua

id jadwal utk tampil detail shipping semua

data hapus booking

load list summary utk marketing

load list summary utk chief

data harga

data hapus muat

data muat

data tampil pesan utk chief

data tampil pesan utk marketing

detail shipping urut berbahaya

daftar shipping utk marketing

list shipping utk marketing

daftar shipping utk chief

booking of cargo utk chief

booking cargo utk marketing

id jadwal utk penentuan muat

id shipping utk detail shipping

detail shipping urut ukuran

detail shipping urut jenis

input data log marketing

input log pesan chief

detail shipping semua

daftar jadwal tremper

id jadwal utk daftar jadwal tremper

id shipping utk menampilkan container

port arrival utk pencarian

id jenis container utk pencarian

data jenis container

data container

daftar kapal laut

data kapal laut

data cari shipper

daftar container shipper

data search jadwal kapal laut

data search container

daftar jenis container

shipping instruction

0

sistem informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal

laut

+

Shipper

Bagian Marketing

Ship Owner

Berth Planner

Sie Container

Chief Officer

Page 40: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

data search container, data cari jadwal kapal laut, daftar container shipper, dan

data cari shipper.

External entity bagian marketing melakukan input data ke sistem adalah,

id shipping untuk detail shipping, id jadwal untuk penentuan muat, data input log

marketing, data harga, data hapus muat, data muat, dan data hapus booking..

Output yang diperoleh external entity untuk bagian marketing dari sistem adalah

load list summary untuk bagian marketing, data tampil pesan untuk bagian

marketing, booking of cargo untuk bagian marketing, data detail shipping urut

barang berbahaya, data detail shipping urut ukuran peti kemas, data detail

shipping urut jenis peti kemas, daftar shipping untuk bagian marketing, data detail

shipping untuk bagian marketing, dan data list shipping untuk bagian marketing.

External entity ship owner hanya mengintputkan data kapal laut ke sistem,

dan tidak terdapat output dari sistem ke external entity ship owner. Adapun

external entity sie container memasukkan data ke sistem adalah data jenis

container dan data container. Tidak terdapat output dari sistem untuk external

entity sie container.

External entity chief officer memasukkan data ke sistem adalah id jadwal

untuk menampilkan detail shipping dan data input log pesan. Output yang

diterima dari sistem kepada external entity chief officer adalah data booking of

cargo untuk chief officer, data load list summary untuk chief officer, daftar

shipping untuk chief officer, data tampil pesan untuk chief officer,

40

Page 41: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

DFD Level 0 Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

Gambar 4 DFD Level 0 Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

41

output data shipping container

input data shipping container

[input voyage]

[input line]

[data tampil pelabuhan]

[input pelabuhan]

[input pelabuhan berangkat]

[input pelabuhan tiba]

data output pelabuhan

data output pelabuhan tiba

data output pelabuhan berangkat

output data voyage kapal

output data line kapal

data input pelabuhan

data input pelabuhan tiba

data input pelabuhan berangkat

data input voyage kapal

data input line kapal

[data detail shipping semua]

[id jadwal utk tampil detail shipping semua]

[data hapus booking]

[load list summary utk marketing]

[load list summary utk chief]

[data harga]

[data hapus muat]

[data muat]

data update pilihan muat

[data tampil pesan utk chief]

[data tampil pesan utk marketing][detail shipping urut berbahaya]

output data pesan

[daftar shipping utk marketing]

[list shipping utk marketing][daftar shipping utk chief]

[booking of cargo utk chief]

[booking cargo utk marketing]

[id jadwal utk penentuan muat]

[id shipping utk detail shipping]

[detail shipping urut ukuran][detail shipping urut jenis]

[input data log marketing] [input log pesan chief]

output data log pesan

[detail shipping semua]

[daftar jadwal tremper]

[id jadwal utk daftar jadwal tremper]

[id shipping utk menampilkan container]

[port arrival utk pencarian]

[id jenis container utk pencarian]

output shipper

[data jenis container]

[data container]

[data kapal laut]

[daftar kapal laut]output kapal laut

input kapal laut

data jadwal kapal laut utk shipping

output shipping

input shipping

output notify party

input notify party

output consignee

input consignee

input shipper

output container

input container

output jenis container

input jenis container

data container utk shipping

[data cari shipper]data ambil shipping utk freight

[daftar container shipper]

[data search jadwal kapal laut]

[data search container]

[daftar jenis container]

[shipping instruction]

Shipper

Bagian Marketing

2

mengkonfirmasi shipping instruction

+

3

memberikan uang tambang

+

2 jenis container

1 container

14 kapal laut

6 shipper

5 consignee

4 notify party

7 shipping

1

mastering container

+

4

mastering jadwal kapal laut

+

Ship Owner

Berth Planner

Sie Container

Chief Officer

8 log pesan

9 pelabuhan

10 pelabuhan tiba

11pelabuhan berangkat

12 voyage kapal

13 line kapal

3shipping container

Page 42: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

42

Gambar 3.4, merupakan DFD level 0 dari sistem informasi penentuan

jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan menggunakan metode

knapsack. Pada gambar tersebut terdapat 6 entity yang terlibat dalam input/output

data ke dan dari sistem. External entity tersebut adalah external entity shipper,

external entity bagian marketing, external entity ship owner, external entity chief

officer, external entity sie container, dan external entity Berth Planner.

Pada gambar terdapat 4 proses yaitu, proses mastering container, proses

melakukan konfirmasi shipping instruction, proses memberikan uang tambang,

dan proses mastering jadwal kapal laut.

Pada gambar terdapat pula data store yang berjumlah 14 data store yaitu,

data store container, data store jenis container, data store shipping container,

data store notify party, data store consignee, data store shipper, shipping, data

store log pesan, data store pelabuhan, data store pelabuhan tiba, data store

pelabuhan berangkat, data store voyage kapal, data store line kapal, dan data

store kapal laut.

Pada proses mastering container terdapat external entity sie container

yang memberikan 2 input ke proses yaitu data jenis container dan data container.

Terdapat pula data input dari 2 data store ke proses yaitu data store container dan

data store jenis container dengan masing-masing data output jenis container dan

container. Dari proses mastering container sendiri mengeluarkan 3 output yaitu

data input shipping container yang ditujukan untuk proses melakukan konfirmasi

shipping instruction, data input container yang ditujukan untuk data store

container, dan data input jenis container yang ditujukan pada data store jenis

Page 43: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

43

container. Proses melakukan konfirmasi shipping instruction terdapat external

entity shipper yang memberikan 4 input ke proses tersebut yaitu id shipping untuk

menampilkan container, data port arrival untuk pencarian, id jenis container

untuk pencarian, dan shipping instruction. Terdapat data input dari 5 data store ke

proses yaitu data output shipping, data output shipper, data output consignee, data

output notify party, dan data output shipping container.

Terdapat pula 2 proses yang memasukkan ke proses melakukan konfirmasi

shipping instruction yaitu proses mastering container dan proses mastering jadwal

kapal laut, dengan data input masing-masing adalah data input shipping container

dan data input jadwal kapal laut untuk shipping. Dari proses melakukan

konfirmasi shipping instruction sendiri mengeluarkan output 4 terhadap data store

yaitu data store, shipping container, data store notify party, data store notify

party, data store consignee, data store shipper, dan data store shipping dengan

masing-masing output shipping, shipper, consignee, notify party, dan shipping

container. Satu output terakhir diberikan kepada proses memberikan uang

tambang yaitu data ambil shipping untuk freight.

Page 44: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

44

2. DFD Level 1 Mastering Container

Tabel 5 DFD Level 1 Mastering Container

Gambar 3.5, merupakan DFD level 1 hasil decompose proses mastering

container dari sistem informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada

kapal laut. Terdapat external entity sie container dan 4 proses yaitu proses

menyimpan data container, proses menyimpan data jenis container, proses

mengambil data container pelayaran, dan proses mengambil data container

pelayaran untuk shipping. Terdapat juga 2 data store yaitu data store container

dan data store jenis container. Pada proses menyimpan data container, terdapat

data input dari external entity sie container yaitu data container dan mengeluarkan

output data input container yang ditujukan ke data store container. Pada proses

menyimpan data jenis container, terdapat data input dari external entity sie

container yaitu data jenis container dan mengeluarkan output data input jenis

container yang ditujukan ke data store jenis container. Proses mengambil data

container menerima data input dari data store container dan jenis container

masing-masing data adalah data output container dan data output jenis container.

Proses mengambil data container pelayaran mengeluarkan output data ambil

container yang ditujukan pada proses mengambil data container pelayaran untuk

data ambil container

[output jenis container]

[output container]

[data container utk shipping]

[input jenis container]

[input container]

[data jenis container]

[data container]

mengkonfirmasi shipping instruction 2 jenis container

1 containerSie

Container

1.1

menyimpan data container

1.2

menyimpan data jenis container

1.4

mengambil data container

pelayaran utk shipping

1.3

mengambil data container

pelayaran

Page 45: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

45

shipping yang kemudian menghasilkan output data container untuk shipping yang

ditujukan pada proses melakukan konfirmasi shipping instruction.

3. DFD Level 1 Mastering Jadwal Kapal Laut

Gambar 6 DFD Level 1 Mastering Jadwal Kapal Laut

Gambar 3.6, merupakan DFD level 1 hasil decompose proses mastering

jadwal kapal laut dari sistem informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat

pada kapal laut. Terdapat 2 external entity yaitu external entity Berth Planner dan

external entity ship owner. Terdapat 9 proses yaitu proses menyimpan data

pelabuhan berangkat, proses menyimpan data pelabuhan tiba, proses menyimpan

data voyage kapal, proses menyimpan data line kapal, proses menyimpan data line

kapal, proses menyimpan data pelabuhan, proses menampilkan daftar kapal laut,

proses menampilkan daftar jadwal tremper, proses menampilkan data pelabuhan,

split data utk tampil pelabuhan[data tampil pelabuhan]

[data output pelabuhan]

[input pelabuhan berangkat]

[input pelabuhan tiba]

[input voyage]

[input line]

[input pelabuhan]

[output data line kapal]

[data output pelabuhan berangkat]

[data output pelabuhan tiba]

[output data voyage kapal][data input voyage kapal]

[data input line kapal]

[data input pelabuhan berangkat]

[data input pelabuhan tiba]

[data input pelabuhan]

[daftar jadwal tremper]

[id jadwal utk daftar jadwal tremper]data daftar jadwal tremper

data kapal laut utk shipping

split data kapal laut utk ditampilkan

data ambil jadwal kapal laut pelayaran

[output kapal laut]

[input kapal laut]

[data jadwal kapal laut utk shipping]

[daftar kapal laut]

[data kapal laut]

mengkonfirmasi shipping instruction

14 kapal laut

Berth Planner

Ship Owner

4.5

menyimpan data kapal laut

4.6

menampilkan daftar kapal laut

4.9

mengambil data jadwal kapal laut

utk shipping

4.10

mengambil data jadwal

kapal laut

4.7

menampilkan daftar jadwal

tremper

13 line kapal

12 voyage kapal

11pelabuhan berangkat

10 pelabuhan tiba

9 pelabuhan

4.4

menyimpan data

pelabuhan

4.2

menyimpan data pelabuhan

tiba

4.1

menyimpan data pelabuhan berangkat

4.3

menyimpan data line kapal

4.13

menyimpan data voyage

kapal

4.8

menampilkan data pelabuhan

Page 46: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

46

proses mengambil data jadwal kapal laut, dan proses mengambil data jadwal kapal

laut. Terdapat juga 6 data store yaitu data store pelabuhan berangkat, data store

pelabuhan tiba, data store voyage kapal, data store line kapal, data store

pelabuhan, dan data store kapal laut. Pada proses menyimpan data pelabuhan

berangkat, terdapat data input dari external entity Berth Planner dan

mengeluarkan output data input pelabuhan berangkat yang ditujukan pada data

store pelabuhan berangkat.

Pada proses menyimpan data pelabuhan tiba, terdapat data input dari

external entity Berth Planner dan mengeluarkan output data input pelabuhan tiba

yang ditujukan pada data store pelabuhan tiba. Proses menyimpan data voyage

kapal, terdapat data input dari external entity Berth Planner dan mengeluarkan

output data input voyage kapal yang ditujukan pada data store voyage kapal.

Proses menyimpan data line kapal, terdapat data input dari external entity Berth

Planner dan mengeluarkan output data input line kapal yang ditujukan pada data

store line kapal.

Page 47: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

47

4. DFD Level 1 Memberikan Uang Tambang

Gambar 7 DFD Level 1 Memberikan Uang Tambang

input data hapus booking

input data harga shipping

[data detail shipping semua]

[id jadwal utk tampil detail shipping semua]

split data detail shipping semua berdasarkan id jadwal

[daftar shipping utk chief]

[daftar shipping utk marketing]

data daftar shipping

[data hapus booking]

[load list summary utk chief]

[load list summary utk marketing]

data load list summary

[data muat]

[data hapus muat]

[data harga]

data hapus pilihan

data pilih muatan

[data update pilihan muat]

[data tampil pesan utk chief]

[data tampil pesan utk marketing]data tampil pesan

[output data pesan]id jadwal utk pesan

[detail shipping urut berbahaya]split data detail shipping urut berbahaya

split id shipping urut berbahaya

id jadwal utk load list

split data load list summary

[list shipping utk marketing]

split data load list

[output data log pesan]

[booking cargo utk marketing]

[booking of cargo utk chief]

loading of cargo

id jadwal utk list shipping

id jadwal utk tampil daftar shipping[id jadwal utk penentuan muat]

id shipping utk detail shipping urut jenis

id shipping utk detail shipping urut ukuran

id shipping utk detail shipping semua

[id shipping utk detail shipping]

[detail shipping urut jenis]

[detail shipping urut ukuran]

split data utk detail shipping urut jenis

split data utk detail shipping urut ukuran

input data log pesan1

[input log pesan chief]

[input data log marketing]

[detail shipping semua] split data detail shipping

split data utk daftar shipping

split data utk booking of cargo

data ambil shipping utk freight pelayaran

[data ambil shipping utk freight]

mengkonfirmasi shipping instruction

Bagian Marketing

3.16mengambil

data shipping utk freight pelayaran

3.5

menampilkan booking of

cargo

3.7

menampilkan daftar shipping

3.4

menampilkan detail shipping urut semua

berdasarkan id shipping

3.9

menampilkan load list

3.11

menginputkan data log pesan

Chief Officer

Bagian Marketing

3.3

menampilkan detail shipping

urut ukuran

3.2

menampilkan detail shipping

urut jenis

Bagian Marketing

8 log pesan

Chief Officer

Chief Officer

Bagian Marketing

Bagian Marketing

3.8

menampilkan load list summary

3.1

menampilkan detail shipping urut

barang berbahaya

3.6

menampilkan pesan

Bagian Marketing

Chief Officer

3.12

memberikan harga booking

of cargo

3.13

memilih muat peti kemas

7 shipping3.14

menghapus pilihan muat peti kemas

Bagian Marketing

Bagian MarketingBagian

Marketing

Chief Officer

Bagian Marketing

3.15

meng hapus list booking of

cargo

Bagian Marketing

3.10

menampilkan detail shippping semua

berdasarkan id jadwal

Chief Officer

Chief Officer

Page 48: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

48

Gambar 3.7, merupakan DFD level 1 hasil decompose proses memberikan

uang tambang dari sistem informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat

pada kapal laut. Terdapat 2 external entity pada proses ini yaitu external entity

bagian marketing dan external entity chief officer. Terdapat 16 proses pada proses

memberikan uang tambang yaitu proses menampilkan detail shipping urut barang

berbahaya, proses menampilkan detail shipping urut jenis peti kemas, proses

menampilkan detail shipping urut ukuran peti kemas, proses menampilkan detail

shipping urut semua berdasarkan id shipping, proses menampilkan booking of

cargo, proses menampilkan pesan, proses menampilkan daftar shipping, proses

menampilkan load list summary, proses menampilkan load list, proses

menampilkan detail shipping urut semua berdasarkan id jadwal, proses

memasukkan data log pesan, proses memilih muat peti kemas, proses menghapus

list booking of cargo, dan proses mengambil data shipping untuk freight

pelayaran. Terdapat juga 2 data store dalam proses ini yaitu data store log pesan

dan data store shipping.

Proses menampilkan detail shipping urut barang berbahaya mempunyai

beberapa data input diantaranya adalah data input split id shipping untuk detail

shipping urut barang berbahaya dari external entity bagian marketing dan data

input split data detail shipping urut barang berbahaya dari proses mengambil data

shipping untuk freight pelayaran. Data output dari proses ini adalah detail

shipping urut barang berbahaya yang ditujukan pada external entity bagian

marketing. Proses menampilkan detail shipping urut jenis peti kemas mempunyai

beberapa data input diantaranya adalah data input split id shipping untuk detail

Page 49: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

49

shipping urut jenis peti kemas dari external entity bagian marketing dan data input

split data shipping untuk detail shipping urut jenis peti kemas dari proses

mengambil data shipping untuk freight pelayaran. Data output dari proses ini

adalah detail shipping urut jenis peti kemas untuk external entity bagian

marketing.

Proses menampilkan detail shipping urut ukuran peti kemas mempunyai

beberapa data input diantaranya adalah data input split id shipping untuk detail

shipping urut ukuran peti kemas dari external entity bagian marketing dan data

input split data shipping untuk detail shipping urut jenis peti kemas dari proses

mengambil data shipping untuk freight pelayaran. Data output dari proses ini

adalah detail shipping urut ukuran peti kemas yang ditujukan untuk external entity

bagian marketing.

Proses menampilkan detail shipping urut semua berdasarkan id shipping

mempunyai beberapa data input diantaranya adalah data input split id shipping

untuk detail shipping urut semua berdasarkan id shipping dan data input split data

shipping untuk detail shipping urut semua berdasarkan id shipping dari proses

mengambil data shipping untuk freight pelayaran. Data output yang dihasilkan

oleh sistem ini adalah data output detail shipping urut semua berdasarkan id

shipping yang ditujukan untuk bagian marketing.

Page 50: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

50

5. DFD Level 1 Mengonfirmasi Shipping instruction

Gambar 8 DFD Level 1 melakukan konfirmasi shipping instruction

Gambar 3.8, merupakan DFD level 1 hasil decompose proses melakukan

konfirmasi shipping instruction dari sistem informasi penentuan jumlah peti

kemas yang dimuat pada kapal laut dengan menggunakan metode knapsack.

Terdapat external entity shipper yang memberikan data input dari dan ke proses

ini. Terdapat 12 proses pada DFD level 1 ini diantaranya adalah proses

menyimpan data shipper, proses menyimpan data consignee, proses menyimpan

data notify party, proses menyimpan data container shipper, proses menampilkan

[output shipper]

[output data shipping container]

[input data shipping container]

split data utk cari shipper

[data cari shipper]

[daftar jenis container]

[output shipping]

[input shipping]

split data input shipping

split data utk menampilkan jenis container

[id shipping utk menampilkan container]

[port arrival utk pencarian]

[id jenis container utk pencarian]

split data shipping utk freight

split data container shipper

split data jadwal kapal laut utk search

split data container data ambil transaksi shipping

[output consignee]

[output notify party]

[data container utk shipping]

[data jadwal kapal laut utk shipping]

[input consignee]

[input notify party]

[input shipper]

[data ambil shipping utk freight]

[daftar container shipper]

[data search jadwal kapal laut]

[data search container]

data container shipper

data shipper

data notify party

data consignee

[shipping instruction]Shipper

memberikan uang tambang

2.3

menyimpan data consignee

2.4

menyimpan data notify

party

2.1

menyimpan data shipper

2.5

menyimpan data container

shipper

2.8

menampilkan data cari container

2.9

menampilkan data cari jadwal

kapal laut

2.10

menampilkan daftar container

shipper

2.11

mengambil data shipping

utk freight

mastering container

6 shipper

5 consignee

5 consignee

4 notify party

4 notify party

7 shipping

mastering jadwal kapal laut

2.12

mengambil data transaksi

shipping

6 shipper

2.7

menampilkan daftar jenis container

2.2

menyimpan data shipping

2.6

menampilkan data cari shipper

3shipping container

3shipping container

Page 51: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

51

data cari shipper, proses menampilkan daftar jenis container, proses menampilkan

data cari container, proses menampilkan data cari jadwal kapal laut, proses

menampilkan daftar container shipper, proses mengambil dta shipping untuk

freight, dan proses mengambil data transaksi shipping. Terdapat 5 data store pada

proses ini yaitu data store shipper, data store consignee, data store shipping, data

store notify party, dan data store shipping container.

External entity shipper memberikan data input shipping instruction yang

kemudian dibagikan pada masing-masing proses yaitu proses menyimpan data

shipper, proses menyimpan data consignee, proses menyimpan data notify party,

proses menyimpan data shipping container, dan proses menyimpan data shipping.

Proses menyimpan data shipper mempunyai data input shipper yang diberikan

external entity shipper. Data output dari proses ini adalah data output shipper

yang ditujukan pada data store shipper.

Proses menyimpan data consignee mempunyai data input consignee yang

diberikan external entity shipper. Data output dari proses ini adalah data output

consignee yang dtujukan pada data store consignee. Proses menyimpan data notify

party mempunyai data input notify party yang diberikan external entity shipper.

Data output dari proses ini adalah data output notify party yang ditujukan pada

data store notify party. Proses menyimpan data shipping mempunyai data input

shipping yang diberikan pada external entity shipper. Data output dari proses ini

adalah data output shipping yang ditujukan pada data store shipping.

Proses menyimpan data shipping container mempunyai data input

shipping container yand diberikan pada external entity shipper. Data output dari

Page 52: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

52

proses ini adalah data output shipping container yang ditujukan pada data store

shipping container. Proses menampilkan data cari shipper mempunyai data input

split data shipping untuk cari shipper dari proses mengambil data transaksi

shipping. Data output dari proses ini adalah data output cari shipper yang

ditujukan untuk external entity shipper. Proses menampilkan data jenis container

mempunyai data input split data shipping untuk jenis container dari proses

mengambil data transaksi shipping. Data output dari proses ini adalah data output

jenis container yang ditujukan untuk external entity shipper.

Proses menampilkan data cari container mempunyai beberapa data input

diantaranya adalah data input cari container dari external entity shipper dan data

input split shipping untuk cari container dari proses mengambil data transaksi

shipping. Data output yang dihasilkan proses ini adalah data output cari container

yang ditujukan untuk external entity shipper. Proses menampilkan data cari

jadwal kapal laut mempunyai beberapa data input diantaranya adalah data input

cari jadwal kapal laut dari external entity shipper dan data input split shipping

untuk cari jadwal kapal laut dari proses mengambil data shipping untuk cari

jadwal kapal laut. Data output dari proses ini adalah data output cari jadwal kapal

laut yang ditujukan untuk external entity shipper.

3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Setelah dilakukannya analisis proses-proses yang dibutuhkan oleh sistem,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan database sebagai

tempat penyimpanan data-data yang diinputkan oleh user ke dalam sistem.

Page 53: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

53

Adapun tahap-tahapan dalam perancangan database adalah dimulai dari

Conceptual Data Model (CDM), kemudian Physical Data Model (PDM), lalu

menjadi query sql terstruktur yang siap untuk diimplementasikan ke dalam sistem.

1. Conceptual Model Diagram (CDM) Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti

Kemas yang dimuat Pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

Gambar 9 CDM Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas

Gambar 3.9, merupakan CDM dari database anugerah_ds dari sistem

informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan

menggunakan metode knapsack. Terdapat 14 tabel dalam CDM ini yaitu tabel

pelabuhan, tabel pelabuhan berangkat, tabel pelabuhan tiba, tabel voyage kapal,

tabel kapal laut, tabel line kapal, tabel log pesan, tabel shipping, tabel consignee,

tabel notify party, tabel shipper, tabel shipping container, tabel contaner, dan tabel

jenis container.

line log

pelabuhan kapal

shipping tiba

line tiba kapal

voyage tibavoyage berangkat

pelabuhan berangkat pelabuhan tiba

shipping container 2

shipping container 1

shipping np

shipping consignee

jenis container

shipping shipper

jenis containerid jenis containerjenis

containerno containerukuranbesaravail

kapal lautid kapal lautnama kapal lautkapasitas muat

voyage kapalvoyage

shipperid shippertgl registrasinama shipperalamat shippertelepon shipperfax shipperemail shipper

consigneenama consigneealamat consigneetelepon consignee

notify partynama npalamat nptelepon np

shippingid shippingtgl shippinglokasi stuffingtanggal stuffingfreightmuat

log pesanid logtgl logisi pesanpengirim

shipping containerkomoditasberbahayaberat bersihberat kotorquanittyvolumenominal

pelabuhanid pelabuhannama pelabuhan

line kapalid line

pelabuhan tibaetatransit

pelabuhan berangkatetd

Page 54: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

54

Tabel pelabuhan berangkat mempunyai relasi many to one terhadap tabel

pelabuhan, dengan nama relasi pelabuhan berangkat. Tabel pelabuhan berangkat

juga mempunyai relasi many to one dengan tipe dependent terhadap tabel voyage

kapal laut, dengan nama relasi voyage berangkat. Pelabuhan tiba mempunyai

relasi many to one terhadap tabel pelabuhan, dengan nama relasi pelabuhan tiba.

Pelabuhan tiba juga mempunyai relasi many to one bertipe dependent terhadap

tabel voyage kapal, dengan nama relasi voyage tiba. Pelabuhan tiba mempunyai

relasi many to one terhadap tabel kapal laut, dengan nama relasi pelabuhan kapal.

Tabel pelabuhan tiba mempunyai relasi many to one terhadap tabel line kapal,

dengan nama relasi line tiba kapal.

Tabel log pesan mempunyai relasi many to one terhadap tabel line kapal,

dengan nama relasi line log. Tabel shipping mempunyai relasi many to one

terhadap tabel pelabuhan tiba, dengan nama relasi line tiba kapal. Tabel shipping

juga mempunyai relasi many to one terhadap tabel shipper, dengan nama relasi

shipper shipper. Tabel consignee mempunyai relasi many to one bertipe

dependent terhadap tabel shipping, dengan nama relasi shipping consignee.

Tabel notify party mempunyai relasi many to one bertipe dependent

terhadap tabel shipping, dengan nama relasi shipping np. Tabel shipping container

mempunyai relasi many to one bertipe dependent terhadap tabel shipping, dengan

nama relasi shipping container 1.

Page 55: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

55

2. Physical Data Model (PDM) Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat Pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

Gambar 10 PDM Sistem Informasi Penentuan Jumlah Peti Kemas yang dimuat Pada Kapal Laut dengan Metode Knapsack

ID_LINE = ID_LINE

ID_KAPAL_LAUT = ID_KAPAL_LAUT

VOYAGE = VOYAGEID_LINE = ID_LINE

VOYAGE = VOYAGEVOYAGE = VOYAGE

ID_PELABUHAN = ID_PELABUHAN_BERANGKAT ID_PELABUHAN = ID_PELABUHAN_TIBA NO_CONTAINER = NO_CONTAINER

ID_SHIPPING = ID_SHIPPING

ID_SHIPPING = ID_SHIPPING

ID_SHIPPING = ID_SHIPPING

ID_JENIS_CONTAINER = ID_JENIS_CONTAINER

ID_SHIPPER = ID_SHIPPER

JENIS_CONTAINERID_JENIS_CONTAINER CHAR(5)JENIS VARCHAR(25)

CONTAINERNO_CONTAINER CHAR(13)ID_JENIS_CONTAINER CHAR(5)UKURAN TINYINT(1)BESAR TINYINT(1)AVAIL TINYINT(1)

KAPAL_LAUTID_KAPAL_LAUT CHAR(5)NAMA_KAPAL_LAUT VARCHAR(25)KAPASITAS_MUAT INT(11)

VOYAGE_KAPALVOYAGE CHAR(11)

SHIPPERID_SHIPPER CHAR(6)TGL_REGISTRASI DATETIMENAMA_SHIPPER VARCHAR(30)ALAMAT_SHIPPER VARCHAR(50)TELEPON_SHIPPER VARCHAR(15)FAX_SHIPPER VARCHAR(15)EMAIL_SHIPPER VARCHAR(50)

CONSIGNEEID_SHIPPING CHAR(10)NAMA_CONSIGNEE VARCHAR(30)ALAMAT_CONSIGNEE VARCHAR(50)TELEPON_CONSIGNEE VARCHAR(15)

NOTIFY_PARTYID_SHIPPING CHAR(10)NAMA_NP VARCHAR(30)ALAMAT_NP VARCHAR(50)TELEPON_NP VARCHAR(15)

SHIPPINGID_SHIPPING CHAR(10)VOYAGE CHAR(11)ID_SHIPPER CHAR(6)TGL_SHIPPING DATETIMELOKASI_STUFFING VARCHAR(35)TANGGAL_STUFFING DATEFREIGHT TINYINT(1)MUAT TINYINT(1)

LOG_PESANID_LOG CHAR(13)ID_LINE CHAR(18)TGL_LOG DATETIMEISI_PESAN VARCHAR(100)PENGIRIM VARCHAR(25)

SHIPPING_CONTAINERID_SHIPPING CHAR(10)NO_CONTAINER CHAR(13)KOMODITAS VARCHAR(50)BERAT_BERSIH FLOATBERAT_KOTOR FLOATQUANITTY MEDIUMINT(9)VOLUME MEDIUMINT(9)NOMINAL INT(11)BERBAHAYA TINYINT(1)

PELABUHANID_PELABUHAN CHAR(5)NAMA_PELABUHAN VARCHAR(25)

LINE_KAPALID_LINE CHAR(8)HAPUS_LINE TINYINT(1)

PELABUHAN_TIBAVOYAGE CHAR(11)ID_PELABUHAN_TIBA CHAR(5)ID_LINE CHAR(8)ID_KAPAL_LAUT CHAR(5)ETA DATETIMETRANSIT TINYINT(1)

PELABUHAN_BERANGKATID_PELABUHAN_BERANGKAT CHAR(5)VOYAGE CHAR(11)ETD DATETIME

Page 56: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Gambar 3.10, merupakan hasil generate CDM ke PDM, dan tabel-tabel

tersebut sudah siap untuk diimplementasikan ke dalam sistem informasi

penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan menggunakan

knapsack. Adapun penjelasan lebih detail mengenai tabel-tabel ini akan dijelaskan

pada sub bab database structure sebagai berikut.

3.2.4 Database Structure

1. PELABUHAN

Fungsi : menyimpan data pelabuhan

Primary key : ID_PELABUHAN

Foreign key : -

Tabel 2 PELABUHANNo. Column Type Size Key

1 ID_PELABUHAN CHAR 5 Primary key

2 NAMA_PELABUHAN VARHCAR 25 -

2. VOYAGE_KAPAL

Fungsi : menyimpan data voyage kapal laut

Primary key : VOYAGE

Foreign key : -

Tabel 3 VOYAGE_KAPALNo. Column Type Size Key

1 VOYAGE CHAR 11 Primary key

3. PELABUHAN_BERANGKAT

Fungsi : menyimpan data pelabuhan berangkat kapal laut

Primary key : VOYAGE

Page 57: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Foreign key : ID_PELABUHAN_BERANGKAT

Tabel 4 PELABUHAN_BERANGKATNo. Column Type Size Key

1 VOYAGE CHAR 11 Primary key

2 ID_PELABUHANG_BERANGKAT CHAR 5 Foreign key

3 ETD DATETIME - -

4. KAPAL_LAUT

Fungsi : menyimpan data kapal laut

Primary key : ID_KAPAL_LAUT

Foreign key : -

Tabel 5 KAPAL_LAUTNo. Column Type Size Key

1 ID_KAPAL_LAUT CHAR 5 Primary key

2 NAMA_KAPAL_LAUT VARCHAR 25 -

3 KAPASITAS_MUAT INT 11 -

5. LINE_KAPAL

Fungsi : menyimpan data jalur pelabuhan keberangkatan kapal laut

Primary key : ID_LINE

Foreign key : -

Tabel 6 LINE_KAPALNo. Column Type Size Key

1 ID_LINE CHAR 8 Primary key

2 HAPUS_LINE TINTYINT 1 -

6. PELABUHAN_TIBA

Fungsi : menyimpan data pelabuhan tiba kapal laut

Primary key : VOYAGE

Foreign key : ID_PELABUHAN, ID_LINE, ID_KAPAL_LAUT

Page 58: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 7 PELABUHAN_TIBANo. Column Type Size Key

1 VOYAGE CHAR 11 Primary key

2 ID_PELABUHAN_TIBA CHAR 5 Foreign key

3 ID_LINE CHAR 8 Foreign key

4 ID_KAPAL_LAUT CHAR 5 Foreign key

5 ETA DATETIME - -

6 TRANSIT TINYINT 1 -

7. LOG_PESAN

Fungsi : menyimpan data log pesan.

Primary key : ID_LOG_PESAN

Foreign key : ID_LINE

Tabel 8 LOG_PESANNo. Column Type Size Key

1 ID_LOG_PESAN CHAR 13 Primary key

2 ID_LINE CHAR 8 Foreign key

3 TGL_LOG DATETIME -

4 ISI_PESAN VARCHAR 100

5 PENGIRIM VARCHAR 25

8. SHIPPER

Fungsi : menyimpan data shipper

Primary key : ID_SHIPPER

Foreign key : -

Tabel 9 SHIPPERNo. Column Type Size Key

1 ID_SHIPPER CHAR 6 Primary key

2 TGL_REGISTRASI DATETIME -

3 NAMA_SHIPPER VARCHAR 30

Page 59: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

4 ALAMAT_SHIPPER VARCHAR 50

5 TELEPON_SHIPPER VARCHAR 15

6 FAX_SHIPPER VARCHAR 15

7 EMAIL_SHIPPER VARCHAR 50

9. SHIPPING

Fungsi : menyimpan data transaksi shipping

Primary key : ID_SHIPPING

Foreign key : VOYAGE, ID_SHIPPER

TABEL 10 SHIPPINGNo. Column Type Size Key

1 ID_SHIPPING CHAR 10 Primary key

2 VOYAGE CHAR 11 Foreign key

3 ID_SHIPPER CHAR 6 Foreign key

4 TGL_SHIPPING DATETIME - -

5 LOKASI STUFFING VARCHAR 35 -

6 TANGGAL_STUFFING DATE - -

7 FREIGHT TINTYINT 1 -

8 MUAT TINYINT 1 -

10. CONSIGNEE

Fungsi : menyimpan data consignee

Primary key : ID_SHIPPING

Foreign key : -

Tabel 3.11 CONSIGNEENo. Column Type Size Key

1 ID_SHIPPING CHAR 10 Primary key

2 NAMA_CONSIGNEE VARCHAR 30 -

3 ALAMAT_CONSIGNEE VARCHAR 50 -

4 TELEPON_CONSIGNEE VARCHAR 15 -

Page 60: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

11. NOTIFY_PARTY

Fungsi : menyimpan data notify party

Primary key : ID_SHIPPING

Foreign key : -

Tabel 12 NOTIFY_PARTYNo. Column Type Size Key

1 ID_SHIPPING CHAR 10 Primary key

2 NAMA_NP VARCHAR 30 -

3 ALAMAT_NP VARCHAR 50 -

4 TELEPON_NP VARCHAR 15 -

12. JENIS_CONTAINER

Fungsi : menyimpan data jenis container.

Primary key : ID_JENIS_CONTAINER

Foreign key : -

Tabel 13 JENIS_CONTAINERNo. Column Type Size Key

1 ID_JENIS_CONTAINER CHAR 5 Primary key

2 JENIS VARCHAR 25 -

13. CONTAINER

Fungsi : menyimpan data container.

Primary key : NO_CONTAINER

Foreign key : ID_JENIS_CONTAINER

Tabel 14 CONTAINERNo. Column Type Size Key

1 NO_CONTAINER CHAR 13 Primary key

2 ID_JENIS_CONTAINER CHAR 5 Foreign key

3 UKURAN TINTYINT 1 -

Page 61: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

4 BESAR TINYINT 1 -

5 AVAIL TINTYINT 1 -

14. SHIPPING_CONTAINER

Fungsi : menyimpan data shipping container

Primary key : ID_SHIPPING, NO_CONTAINER

Foreign key : -

Tabel 15 SHIPPING_CONTAINERNo. Column Type Size Key

1 ID_SHIPPING CHAR 10 Primary key

2 NO_CONTAINER CHAR 13 Primary key

3 KOMODITAS VARCHAR 50 -

4 BERAT_BERSIH FLOAT - -

5 BERAT_KOTOR FLOAT - -

6 QUANTITY MEDIUMINT 9 -

7 VOLUME MEDIUMINT 9 -

8 NOMINAL INT 11 -

9 BERBAHAYA TINYINT 1 -

3.2.5 Desain Input/Output

Setelah membuat rancangan database, langkah berikutnya adalah

mendesain input/output. Dalam mendesain input/output haruslah terdapat

kesesuaian antara yang disimpan oleh user dan yang ditampilkan oleh sistem,

dengan kolom-kolom suatu tabel yang terdapat dalam database yang telah

dirancang, sehingga terjadi keselarasan. Adapun desain input/output yang harus

terdapat dalam sistem penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut

dengan metode knapsack adalah sebagai berikut :

Page 62: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

1. Desain Input Peti Kemas

Gambar 11 Desain Input Peti Kemas

Gambar 3.11 merupakan desain input peti kemas yang mempunyai fungsi

untuk menyimpan data peti kemas ke dalam sistem. Data input peti kemas yang

dimasukkan ke dalam sistem antara lain adalah id jenis peti kemas, ukuran peti

kemas yang mempunyai beberapa pilihan diantaranya adalah 20 feet dan 40 feet,

serta besar peti kemas yang mempunyai pilihan cube, high cube dan 45.

2. Desain Input Jadwal Kebarangkatan Kapal Laut

Gambar 12 Desain Input Jadwal Kebarangkatan Kapal Laut

Gambar 3.12 merupakan desain input jadwal keberangkatan kapal laut

yang berfungsi untuk menyimpan data jadwal keberangkatan kapal laut ke dalam

sistem. Data input jadwal keberangkatan kapal laut yang dimasukkan ke dalam

Page 63: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

sistem antara lain adalah id kapal laut, ETA (Estimated Time Arrival), ETD

(Estimated Time Departure), pelabuhan tiba, dan pelabuhan berangkat.

3. Desain Output Peti Kemas

Gambar 13 Desain Output Peti Kemas

Gambar 3.20 merupakan desain output peti kemas. Desain ini mempunyai

fungsi untuk menampilkan data peti kemas. Data yang ditampilkan pada desain ini

adalah nomor container, jenis peti kemas, ukuran peti kemas, dan besar peti

kemas.

4. Desain Output Booking of Cargo

Gambar 14 Desain Output Booking of Cargo

Gambar 3.21 merupakan desain output booking of cargo. Desain ini

mempunyai fungsi untuk menampilkan data booking of cargo. Data output

booking of cargo terdiri dari id jadwal keberangkatan kapal laut, nama kapal laut,

ETA, ETD, pelabuhan tiba, dan pelabuhan berangkat.

3.2.6 Rencana Evaluasi

Pada Tabel 3.17, merupakan rencana evaluasi, dalam melakukan testing

sistem. Apakah sistem yang telah dibuat telah menjalankan prosedur sesuai

Page 64: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dengan kebutuhan, jika tidak maka pengembang harus memperbaiki kesalahan

tersebut. Untuk itu dibutuhkan black box testing untuk dapat menguji sistem yang

telah dibuat berupa tabel-tabel seperti yang terlihat di bawah ini.

Tabel 16 Rencana EvaluasiNo Proses Input Output Harapan

1 Menyimpan data kapal laut

Id kapal laut='KRU01', nama kapal laut='Krakatau',kapasitas muat=750

sukses

2 Menyimpan data pelabuhan

Id pelabuhan='SUA01', nama pelabuhan='Surabaya'

sukses

3 Menyimpan data pelabuhan tiba

voyage='SU0JA130201', id pelabuhan tiba='JAA01',id line='L1302001', id kapal='KRU01', eta='2013-02-10 06:00', transit='0'

sukses

4 Menyimpan data pelabuhan berangkat

voyage='SU0JA130201', id pelabuhan berangkat='SUA01', etd='2013-02-10 09:00'

sukses

5 Menyimpan data line kapal

Id line='L1302001' sukses

6 Menyimpan data voyage kapal

voyage='SU0JA130201' sukses

7 Menyimpan data jenis peti kemas

Id jenis peti kemas='DRY01', jenis='dry'

sukses

8 Menyimpan data peti kemas

No container='DRY0120C00001' id jenis container='DRY01', ukuran=0, besar=0

sukses

9 Menyimpan data consignee

Id shipping='13GDU00001', nama consignee='takashii mura', alamat consignee='jl. Takoyaki 13, dumai', telepon consignee='01374394702'

sukses

10 Menghitung knapsack Id shipping={1,2,3,4,5,6,7,8}, berat={22,23,28,24,31,25,27,32}, nominal={10000000,30000000,57000000,52000000,59000000,53000000,54000000,600000

Id shipping={6,4,3,2},berat={25,24,28,23},nominal={53000000,52000000,57000000,30000000}

Page 65: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

00}

Page 66: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4

4.1 Implementasi Sistem

Setelah perancangan sistem selesai dibuat pada bab III, maka pada bab ini

akan mengimplementasikan rancangan sistem tersebut berupa screenshot atau

potongan-potongan gambar dari aplikasi yang telah dibuat. Berikut ini adalah

screenshot aplikasi sistem informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat

pada kapal laut pada metode knapsack yang akan dijelaskan layaknya seperti buku

manual, bagaimana langkah-langkah menjalankan sistem informasi ini :

1. Halaman Depan Web

Gambar 15 Halaman Depan Web

Gambar 4.1 merupakan halaman depan web sistem informasi penentuan

jumlah muat peti kemas pada kapal laut dengan menggunakan metode knapsack.

66

Page 67: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Halaman ini merupakan halaman pembuka yang berisi mengenai informasi PT.

Anugerah Dwi Sukses selaku perusahaan liner. Informasi tersebut meliputi

alamat, nomor telepon perusahaan, jasa yang diberikan perusahaan dan lain-lain.

Halaman ini juga sekaligus sebagai halaman penghubung dengan feature-feature

yang terkait dengan sistem seperti maintenance data master, transaksi shipping,

penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan metode

knapsack, dan mencetak laporan load list summary untuk chief officer. Halaman

ini tidak memiliki hak akses, sehingga siapa pun dapat mengakses halaman ini.

2. Halaman Login

Gambar 16 Halaman Login

Gambar 4.2 merupakan halaman login dari sistem informasi penentuan

jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan menggunakan metode

knapsack. Halaman ini berfungsi untuk membagi hak akses masing-masing entity

untuk membatasi feature-feature yang tersedia dalam sistem, yang bertujuan untuk

meminimalkan risiko penyelewengan data. Adapun entity yang berhak untuk

melakukan login adalah entity customer service, entity bagian marketing, entity

chief officer, dan entity administrator. Masing-masing entity mempunyai feature

67

Page 68: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

yang berlainan. Hal ini ditujukan untuk menjaga keamanan data pada sistem. Hak

akses sistem ini masih dalam per jabatan dalam organisasi dan belum perorangan.

Hal ini telah dijelaskan pada sub bab pembatasan masalah sistem.

3. Halaman Transaksi Order Shipping

Gambar 17 Halaman Transaksi Order Shipping

68

Page 69: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Gambar 4.3 merupakan halaman transaksi order shipping dari sistem

informasi penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut dengan

menggunakan metode knapsack. Fungsi dari halaman ini adalah untuk menyimpan

data transaksi order shipping yang bersumber dari shipper. Halaman ini hanya

dapat di akses oleh entity customer service.

4.2 Evaluasi Sistem

Setelah Aplikasi yang telah dirancang telah selesai dibuat, maka untuk

langkah terakhir sebelum aplikasi ini diimplementasikan terhadap perusahaan ada

baiknya dilakukan tahap evaluasi sistem dengan menggunakan metode black box

testing. Dengan tahap ini diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dalam sistem

sebelum sampai ke tangan end user, dalam hal ini pihak perusahaan.

Tabel 17 Evaluasi SistemNo Proses Input Output Harapan Output Program Hasil

1 Menyimpan data kapal laut

Id kapal laut='KRU01', nama kapal laut='Krakatau',kapasitas muat=750

sukses sukses sukses

2 Menyimpan data pelabuhan

Id pelabuhan='SUA01', nama pelabuhan='Surabaya'

sukses sukses sukses

3 Menyimpan data pelabuhan tiba

voyage='SU0JA130201', id pelabuhan tiba='JAA01',id line='L1302001', id kapal='KRU01', eta='2013-02-10 06:00', transit='0

'

sukses sukses sukses

69

Page 70: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

No Proses Input Output Harapan Output Program Hasil

4 Menyimpan data pelabuhan berangkat

voyage='SU0JA130201', id pelabuhan berangkat='SUA01', etd='2013-02-10 09:00'

sukses sukses sukses

5 Menyimpan data line kapal

Id line='L1302001' sukses sukses sukses

6 Menyimpan data voyage kapal

voyage='SU0JA130201'

sukses sukses sukses

7 Menyimpan data jenis peti kemas

Id jenis peti kemas='DRY01', jenis='dry'

sukses sukses sukses

8 Menyimpan data peti kemas

No container='DRY0120C00001' id jenis container='DRY01', ukuran=0, besar=0

sukses sukses sukses

9 Menyimpan data consignee

Id shipping='13GDU00001', nama consignee='takashii mura', alamat consignee='jl. Takoyaki 13, dumai', telepon consignee='01374394702'

sukses sukses sukses

10 Menghitung knapsack

Id shipping={1,2,3,4,5,6,7,8}, berat={22,23,28,24,31,25,27,32}, nominal={10000000,30000000,57000000,52000000,59000000,53000000,54000000,60000000}

Id shipping={6,4,3,2},berat={25,24,28,23},nominal={53000000,52000000,57000000,30000000}

Id shipping={6,4,3,2},berat={25,24,28,23},nominal={53000000,52000000,57000000,30000000}

sukses

4.3 Analisis Evaluasi

Berdasarkan pada hasil evaluasi yang telah dilakukan di atas, maka

didapatkan analisis-analisis sebagai berikut :

70

Page 71: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

1. Black box testing pada fungsi dasar sistem

Beberapa tes yang telah dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi dasar yang

terdapat pada sistem penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal

laut telah berjalan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Hal

tersebut telah terbukti dengan dibuatnya Evaluasi sistem pada tabel 4,1,

dari nomor testing 1 sampai dengan nomor testing 34. Hasil evaluasi sistem

dengan teknik black box testing pada fungsi dasar sistem tersebut

ditunjukkan pada hasil akhir bernilai “sukses”.

2. Perbandingan penentuan jumlah peti kemas yang dimuat pada kapal laut

tanpa memakai metode knapsack dengan penentuan jumlah peti kemas

yang memakai metode knapsack.

Hasil output dari penentuan peti kemas ini akan menjadi bahan

perbadingan dengan hasil output dengan menggunakan metode knapsack. Adapun

contoh kasusnya adalah sebagai berikut :

Terdapat data transaksi shipping pada PT. Anugerah Dwi Sukses dengan

beberapa peti kemas dengan masing-masing berat adalah 22, 23, 28, 24, 31, 25,

27 dan 32 (dalam satuan ton). Pendapatan jasa muat peti kemas yang diterima oleh

perusahaan tersebut masing-masing adalah 10.000.000, 30.000.000, 57.000.000,

52.000.000, 59.000.000, 53.000.000, 54.000.000, dan 60.000.000 (dalam satuan

rupiah). Peti kemas tersebut diangkut dengan sebuah kapal laut yang kapasitas 100

ton. Adapun data transaksi shipping dapat dilihat pada tabel 13.

71

Page 72: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 18 Data ShippingItem Berat (Ton) Pendapatan (Rupiah)

1 22 10.000.000

2 23 30.000.000

3 28 57.000.000

4 24 52.000.000

5 31 59.000.000

6 25 53.000.000

7 27 54.000.000

8 32 60.000.000

Total 212 375.000.000

Dari data shipping pada tabel di atas terlihat bahwa total berat dari

keseluruhan peti kemas adalah 212 ton dan pendapatan total adalah Rp

375.000.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa peti kemas yang akan dimuat pada

kapal laut harus dilakukan seleksi terlebih dahulu agar dapat dimuat pada kapal

laut yang kapasitas hanya 100 ton. apabila dilakukan penentuan peti kemas

dengan menggunakan sistem lama pada PT. Anugerah Dwi Sukses, yaitu dengan

cara pelanggan yang melakukan shipping dengan cepat yang mendapatkan

pelayanan utama. Tabel 14 menjelaskan bahwa total berat yang dimuat pada kapal

laut adalah 97 ton dan pendapatan totalnya adalah Rp 149.000.000. Adapun

tabelnya dapat dilihat pada tabel 14 sebagai berikut

72

Page 73: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 19 Hasil penentuan muat peti kemas menggunakan pelanggan yang lebih dahulu mengorder yang mendapat prioritas pelayanan

Item Berat (Ton) Pendapatan (Rupiah)

1 22 10.000.000

2 23 30.000.000

3 28 57.000.000

4 24 52.000.000

Total 97 149.000.000

Penentuan muat peti kemas dengan cara yang lain, yaitu dengan cara

memaksimalkan pendapatan. Pendapatan yang tertinggi pada suatu peti kemas

akan mendapatkan pelayanan angkut pada kapal laut. Pada tabel 15 menjelaskan

bahwa total berat peti kemas yang dapat diangkut adalah 91 ton dan total

pendapatan yang diperoleh adalah Rp. 176.000.000. Adapun tabelnya dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 20 Hasil penentuan muat peti kemas dengan menggunakan pendapatan tertinggi yang mendapat prioritas pelayananItem Berat (Ton) Pendapatan (Rupiah)

3 28 57.000.000

5 31 59.000.000

8 32 60.000.000

Total 91 176.000.000

Adapun cara terakhir dalam memenentukan muat peti kemas pada kapal

laut adalah dengan menggunakan metode knapsack. Pada table 16 terlihat baghwa

total berat yang dapat dimuat adalah 100 ton dan pendapatan total yang diperoleh

adalah Rp. 192.000.000. Adapun tabelnya dapat dilihat sebagai berikut :

73

Page 74: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 21 Penentuan muat peti kemas pada kapal laut dengan menggunakan metode knapsack

Item Optimum Berat Optimum Pendapatan Optimum

6 25 53.000.000

4 24 52.000.000

3 28 57.000.000

2 23 30.000.000

Total : 100 192.000.000

Dari hasil perbandingan penentuan muat peti kemas antara yang

menggunakan metode knapsack dengan yang tidak menggunakan metode, terlihat

bahwa yang menggunakan metode knapsack, perusahaan dapat mengoptimumkan

kapasitas muat kapal laut, begitu juga dengan pendapatan yang diperoleh. Adapun

perhitungan manual metode knapsack akan dibahas selanjutnya.

3. Perbandingan Antara Perhitungan Metode knapsack pada Sistem dengan

Perhitungan Manual knapsack

Untuk dapat membuktikan bahwa hasil output program pada perhitungan

knapsack evaluasi sistem pada tabel 12 dengan nomor testing 29 bernilai benar,

maka akan dibuatkan sebuah perhitungan manual sebagai perbandingan bahwa

output perhitungan knapsack pada sistem dengan perhitungan manual adalah

sama. Adapun perhitungan manual knapsack sebagai berikut :

Perhitungan knapsack iterasi ke-1 adalah sebagai berikut:

f 1 x1 =¿ maxm1=0,1,2

{10 .000 .000m 1} . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 16 sebagai berikut :

74

Page 75: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 22 Perhitungan knapsack iterasi ke-1

x1

10.000.000m1 Optimum Solution

m1 = 0 m1 = 1 f1(x1) m1

0 0 - 0 0

22 0 10.000.000 10.000.000 1

44 0 10.000.000 10.000.000 1

66 0 10.000.000 10.000.000 1

88 0 10.000.000 10.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-2 adalah sebagai berikut :

f 2 m2 =¿ maxm2=0,1,2

{30 .000 .000m2 +f 2 x2−2m2 } . Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 17 sebagai berikut :

Tabel 23 Perhitungan knapsack iterasi ke-2

x2

30.000.000m2 + f2(x2 – 2m2) Optimum Solution

m2 = 0 m2 = 1 m2 = 2 f2(x2) m2

0 0 0 0 0 0

23 0 10.000.000 30.000.000 + 0 = 30.000.000 30.000.000 1

46 0 10.000.000 30.000.000 + 10.000.000 = 40.000.000 40.000.000 1

69 0 10.000.000 30.000.000 + 10.000.000 = 40.000.000 40.000.000 1

92 0 10.000.000 30.000.000 + 10.000.000 = 40.000.000 40.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-3 dapat diperoleh yang rumus sebagai

berikut :

f 3 x3=¿ maxm3=0,1,2

{57. 000 . 000m3 +f 3 x3−2m3} . Adapun

perhitungannya dapat dilihat pada tabel 18 sebagai berikut :

75

Page 76: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 24 Perhitungan knapsack iterasi ke-3

x3

57.000.000m3 + f3(x3 – 2m3) Optimum Solution

m3 = 0 m3 = 1 m3 = 2 f3(x3) m3

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

28 0 40.000.000 57.000.000 + 0 = 57.000.000 57.000.000 1

56 0 40.000.000 57.000.000 + 30.0000 = 87.000.000 87.000.000 1

84 0 40.000.000 57.000.000 + 40.000.000 = 97.000.000 97.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-4 dapata diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

f 4 x4 =¿ maxm4=0,1,2

{52 .000.000m 4+f 4 x 4−2m4} . Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 19 sebagai berikut :

Tabel 25 Perhitungan knapsack iterasi ke-4

x4

52.000.000m4 + f4(x4 - 2m4) Optimum Solution

m4 = 0 m4 = 1 m4 = 2 f4(x4) m4

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

28 0 57.000.000 52.000.000 + 0 = 52.000.000 57.000.000 0

46 0 57.000.000 52.000.000 + 10.000.000 = 62.000.000 62.000.000 1

48 0 57.000.000 52.000.000 + 30.000.000 = 82.000.000 82.000.000 1

62 0 87.000.000 52.000.000 + 57.000.000 = 109.000.000 109.000.000 1

86 0 97.000.000 52.000.000 + 87.000.000 = 139.000.000 139.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-5 dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

f 5 x5 =¿ maxm5=0,1,2

{59.000 .000m5 +f 5 x5−2m5 } . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 20 sebagai berikut :

76

Page 77: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

Tabel 26 Perhitungan knapsack iterasi ke-5

x5

59.000.000m5 + f5(x5 - 2m5) Optimum Solution

m5 = 0 m5 = 1 m5 = 2 f5(x5) m5

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

24 0 52.000.000 0 52.000.000 0

31 0 57.000.000 59.000.000 + 0 = 59.000.000 59.000.000 1

62 0 57.000.000 59.000.000 + 57.000.000 = 116.000.000 116.000.000 1

77 0 139.000.000 59.000.000+62.000.000 = 121.000.000 139.000.000 0

93 0 139.000.000 59.000.000 + 109.000.000 = 168.000.000 168.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-6 dapat diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

f 6 x6=¿ maxm6=0,1,2

{53 .000 .000m6 +f 6 x6−2m6} . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 21 sebagai berikut :

Tabel 27 Perhitungan knapsack iterasi ke-6x6 53.000.000m6 + f6(x6 - 2m6) Optimum Solution

m6 = 0 m6 = 1 m6 = 2 f6(x6) m6

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

24 0 52.000.000 0 52.000.000 0

25 0 52.000.000 53.000.000 + 0 = 53.000.000 53.000.000 1

28 0 57.000.000 53.000.000 + 0 = 53.000.000 57.000.000 0

50 0 82.000.000 53.000.000+ 52.000.000 = 105.000.000 105.000.000 1

75 0 139.000.000 53.000.000 + 82.000.000 = 135.000.000 139.000.000 0

100 0 168.000.000 53.000.000 + 139.000.000 = 192.000.000 192.000.000 1

Perhitungan knapsack iterasi ke-7 dapat diperoleh dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

f 7 x7=¿ maxm7=0,1,2

{54 . 000 .000m 7+f 7 x7−2m7 } . Untuk lebih jelasnya

77

Page 78: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

dapat dilihat pada tabel 22 sebagai berikut :

Tabel 28 Perhitungan knapsack iterasi ke-7

x7

54.000.000m7 + f7(x7 - 2m7) Optimum Solution

m7 = 0 m7 = 1 m7 = 2 f7(x7) m7

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

25 0 53.000.000 0 53.000.000 0

28 0 57.000.000 54.000.000 + 0 = 54.000.000 57.000.000 0

54 0 110.000.000 54.000.000+ 53.000.000 = 107.000.000 110.000.000 1

81 0 164.000.000 54.000.000 + 110.000.000 = 164.000.000 164.000.000 1

100 0 192.000.000 54.000.000 + 135.000.000 = 189.000.000 192.000.000 0

Perhitungan knapsack iterasi ke-8 dapat diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

f 8 x8 =¿ maxm8=0,1,2

{60. 000 . 000m8 +f 8 x8−2m8 } . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 23 sebagai berikut :

Tabel 29 Perhitungan knapsack iterasi ke-8

x8

60.000.000m8 + f8(x8 - 2m8) Optimum Solution

m8 = 0 m8 = 1 m8 = 2 f8(x8) m8

0 0 0 0 0 0

23 0 30.000.000 0 30.000.000 0

32 0 59.000.000 60.000.000 + 0 = 60.000.000 60.000.000 1

64 0 116.000.000 60.000.000 + 59.000.000 = 119.000.000 119.000.000 1

96 0 170.000.000 60.000.000 + 116.000.000 = 176.000.000 176.000.000 1

100 0 192.000.000 60.000.000 + 116.000.000 = 176.000.000 192.000.000 0

Setelah dilakukan perhitungan knapsack seperti di atas, maka didapatkan

hasil bahwa pendapatan optimum yang didapatkan dari transaksi order peti kemas

tersebut dapat mencapai Rp. 192.000.000 dan berat optimum peti kemas yang

dapat dimuat pada kapal laut adalah 100 ton. Untuk dapat merealisasikan hal

78

Page 79: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

tersebut maka bagian vesel planner diwajibkan untuk memilih peti kemas yang

beratnya masing-masing adalah 25, 24, 28, dan 23 (dalam satuan ton). Pendapatan

dari hasil muat peti kemas masing-masing adalah 53.000.000, 52.000.000,

57.000.000, dan 30.000.000 (dalam satuan rupiah).

Tabel 30 Hasil penentuan peti kemas menggunakan metode knapsackItem Optimum Berat Optimum Pendapatan Optimum

6 25 53.000.000

4 24 52.000.000

3 28 57.000.000

2 23 30.000.000

Total : 100 192.000.000

Dari hasil perhitungan manual yang telah dilakukan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa output perhitungan knapsack yang dilakukan oleh sistem

dengan yang dilakukan secara manual adalah sama dan benar.

79

Page 80: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

BAB V

PENUTUP

5

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis masalah pada PT. Anugerah Dwi Sukses sampai pada

perancangan sistem, kemudian implementasi dan evaluasi sistem, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Aplikasi yang telah dibangun beserta semua fungsi-fungsi dasarnya telah

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan, dalam kasus ini adalah

PT. Anugerah Dwi Sukses di bagian order peti kemas kapal laut. Fungsi-

fungsi tersebut turut andil bagian di dalam menentukan jumlah optimal peti

kemas yang dimuat pada kapal laut yang merupakan akar permasalahan dalam

pembuatan tugas akhir ini.

2. Metode knapsack yang terimplentasikan ke dalam sistem yang dibangun,

telah mampu memberikan informasi penting kepada manajer dalam

menentukan jumlah optimal peti kemas yang dimuat pada kapal laut.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran untuk para developer atau mahasiswa yang ingin

melanjutkan atau ingin mengembangkan sistem ini supaya menjadi lebih berguna

bagi perusahaan pengguna adalah sebagai berikut :.

1. Terdapat metode dalam melakukan penjadwalan pada kapal laut.

2. Terdapat perhitungan secara otomatis dalam memberikan nominal pendapatan

80

Page 81: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

muat peti kemas pada kapal laut berdasarkan dari data transaksi shipping, serta

mata uang yang digunakan pada sistem dapat bervariasi.

3. Skala pengembangan sistem dapat diperluas, seperti pengadaan bidang-

bidang tertentu dalam perusahaan seperti bidang bongkar peti kemas pada

kapal laut, bidang keuangan, bidang administrasi, bidang kepegawaian, bidang

penjadwalan kapal laut dan lain-lain.

4. Variabel yang digunakan untuk menentukan jumlah muat peti kemas

ditambah satu lagi menjadi 4 variabel yaitu, kapasitas muat kapal laut, berat

peti kemas, volume peti kemas, dan nominal pendapatan jasa muat kapal laut.

81

Page 82: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN …ppta.stikom.edu/upload/upload/file/0641010021706410100217.pdf · Laporan yang dikeluarkan pada sistem ... Tugas Akhir sebagai ringkasan

DAFTAR PUSTAKA

Andi, 2006, Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5, Andi Offset, Wahana Komputer, Semarang.

Anthony, N. Robert, Dearden, John, 1980, Management Control Systems edisi keempat, Richard D. Irwin, Illinois.

FitsGerald, Jerry, FitsGerald F. Ardra, Stalling, D. Warren, Jr., 1981, Fundamentals of Systems Analysis edisi kedua, John Willey & Sons, New York.

Gunadi, I Made, 2007, Joomla! Website Magic Dengan Joomla! Bikin Website Semudah Memasak Mie Instan!, jasakom, jakarta.

Jogiyanto, M., Hartono. 1999, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan Terstruktur dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 1998, Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.

Kendall & Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem, Jilid 1, Person Education Asia Pte. Ltd. Dan PT Prenhallindo, Jakarta.

Leitch, A., Robert/Roscoe, K., Davis, 1983, Accounting Information Sistem, Prentice-Hall, New Jersey.

Neuschel, F. Richard, 1971, Management by System edisi kedua, McGraw-Hill, New York.

Romeo, 2003, Testing dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama, STIKOM, Surabaya.

Rozaimi Jatim dan Abrial, Undang-Undang Perkapalan.

Sidik, Betha, 2007, Pemrograman Web dengan HTML, Informatika, Bandung

Sidik, Betha, Pohan, I. Husni, 2002, HTML dan XML,Informatika, Bandung.

Sudjatmiko, 1997, Pokok Pelayaran Niaga, PT. Toko Gunung Agung, Jakarta.

Taha, Hamdy, A., 2007, Research Operation, Prentice Hall, New York.

82