Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rancang Bangun Purwarupa Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bantalan Satu Arah
Aji Tata Irwinsyah1 dan Iwa Garniwa2
1.Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424, Indonesia 2.Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424, Indonesia
Email:[email protected]
Abstrak Gelombang laut merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan merupakan sumber energi yang selalu tersedia disetiap waktu.Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi yang tinggi untuk memanfaatkan energi kinetik yang berasal dari gelombang laut,sehingga diharapkan gelombang laut dapat menjadi solusi kebutuhan energi Indonesia yang selalu tumbuh sepanjang waktu khusus nya pada daerah-daerah pesisir.Generator adalah mesin listrik yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.Energi mekanik pembangkit listrik tenaga gelombang laut berasal dari gelombang yang dihasilkan dan di hubungkan dengan pelampung yang akan memutar freewheel yang dihubungkan dengan generator.Metode yang penulis gunakan dalam skripsi ini yaitu mempelajari dasar teori dari gelombang laut,prinsip kerja mesin listrik khususnya generator dan motor,serta studi literatur tentang pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang sudah digunakan.Tujuan akhirnya adalah berupa purwa rupa sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan sistem gir satu arah. Hasil dari penelitian ini adalah prototype PLTGL sistem bantalan satu arah dengan kecepatan putar roda maksimum 5,024 rad/s, tegangan maksimum 1,97 volt, daya maksimum 0,1906 Watt, dan efisiensi 1,826 % pada amplitudo 13 cm dan periode 2,4 s.
Kata kunci:Gelombang laut,generator,pembangkit listrik,Energi terbarukan
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
Design Prototype of Ocean Waves Power Plant Using One Way
Bearing System Abstract
The ocean waves are energy sources that are environmentally friendly and an energy source that is always available every time. Indonesia as island states have a high potential for harnessing the kinetic energy derived from ocean waves, so expect a wave of the sea can be a solution to the energy needs of Indonesia. Synchronous generator is an electric engine that can convert mechanical energy into electrical energy.Energy of sea wave power plant comes from waves generated and is connected with a float that will rotate a freewheel associated with generator.Metode in this seminar is to learn the basic theory of ocean waves, the working principle of electrical machines, especially generators and motors, as well as literature on sea wave power plant that has been used.The purpose this seminar is the form of a system prototype for sea wave power plant with one way bearing and will analyze the output voltage. The result of this research is prototype PLTGL using one way bearing method with maximum rotational speed of 5,024 rad /s, maximum voltage 1,97 volt, maximum power 0,1906 Watt, and efficiency 1,826 % at Amplitude of 13 cm and period 2,4 s.
Keywords: Ocean waves, generators, power plants, renewable energy
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
1. Pendahuluan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini telah diketahui bahwa konsumsi energi listrik semakin
meningkat.Hal ini dikarenakan pertumbuhan jumlah penduduk,kenaikan
kesejahteraaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia yang
membutuhkan energi listrik untuk beraktivitas seperti sektor industri,hingga
rumah tangga.Kebutuhan energi listrik akan meningkat terus sekitar 6,5 % per
tahun nya.
Namun pada daerah pesisir Indonesia yang mana belum meraskan
manfaat dari energi listrik secara penuh.Hal ini akan berdampak pada
pemanfaatan sumber daya di daerah pesisir Indonesia.Untuk memenuhi
kebutuhan listrik di Indonesia secara menyeluruh,diperlukan pembangkit listrik
yang dapat digunakan pada daerah pesisir dengan sumber tenaga yang
aman,ramah lingkungan,dan terjaga.
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan pembangkit listrik
yang dapat mengubah energi kinetik gelombang laut menjadi energi
listrik.Pembangkit ini dapat dimanfaatkan untuk daerah pesisir Indonesia dan
sekitarnya yang mana masih belum mendapatkan kebermanfaatan dari energi
listrik.Pembangkit ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu,energi yang bersih
karena membutuhkan sumber penggerak dari energi kinetik yang berasal dari
gelombang laut,keuntungan lainya energi nya dapat selalu dibangkitkan
sepanjang waktu karena gelombang laut yang dihasilkan selalu ada sepanjang
waktu.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
4
Universitas Indonesia
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang,membangun serta menganalisis
kinerja pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan sistem gir satu arah
menggunakan gelombang buatan
Batasan Masalah
Masalah yang akan menjadi pembahasan difokuskan dan dibatasi sebagai
berikut:
a) Skripsi ini hanya membahas tentang pemanfaatan energi gelombang laut
untuk dikonversi menjadi energi listrik.
b) Skripsi ini hanya membahas sistem pembangkit listrik tenaga gelombang
laut dengan sistem gir satu arah.
c) Roda penggerak dan pelampung memiliki ukuran yang tetap.
d) Pada skripsi ini hanya dilihat pengaruh amplitudo dan periode gelombang
laut terhadap hasil keluaran sistem pembangkit listrik tenaga gelombang
laut.
e) Pengujian kinerja sistem menggunakan fluida yaitu air tawar dengan
massa jenis 1000 kg/cm3.
f) Pengujian kinerja sistem dilakukan dengan membangkitkan gelombang
pada kolam miniatur berukuran 180cm x 60cm x 45cm
g) Pengaruh kondisi lingkungan diabaikan dalam analisis kinerja sistem.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
• Memepelajari dasar teori tentang energi kinetik gelombang laut,prinsip kerja
mesin listrik generator.
• Merancang dan membuat sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut
dengan sistem gir satu arah
• Melakukan pengujian untuk melihat unjuk kerja sistem yang telah dibuat dan
melakukan modifikasi jika diperlukan
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
5
Universitas Indonesia
• Menganalisis kinerja sistem, pengaruh perbedaan amplitudo gelombang
terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator yang dikopel
dengan pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem gir satu arah
Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana pada bab satu akan dibahas latar
belakang masalah, tujuan dari penulisan skripsi, batasan masalah yang diambil,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab dua berisi
penjelasan atau penjabaran teoritis yang digunakan pada pembangkitan energi listrik
tenaga gelombang laut dengan sistem gir satu arah. Teori-teori dasar yang dibahas
antara lain energi kinetik gelombang laut,konversi energy listrik menjadi energy
listrik dengan spesifikasi mesin listrik yang digunakan,serta teori mengenai generator
yang akan digunakan.Pada bab tiga dibahas perancangan sistem pembangkitan listrik
tenaga gelombang laut dengan sistem satu arah. Selanjutnya pada bab empat akan
dianalisis kinerja dari sistem pembangkit terhadap besar nya ampiltudo gelombang
yang berbeda-beda. Kemudian hasil dari penulisan ini akan disimpulkan pada bab
lima
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
6Universitas Indonesia
2. Teori Gelombang Laut
Gelombang laut merupakan pergerakkan naik dan turunnya permukaan air
laut dengan arah tegak lurus permukaan bumi yang membentuk grafik sinusoidal,
sehingga gelombang laut termasuk gelombang transversal. Gelombang laut
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu gaya gravitasi, intensitas angin laut, dan
tegangan permukaan air laut. Setiap daerah memiliki sifat gelombang laut yang
berbeda, berdasarkan tinggi gelombang, periode, dan kecepatan angin.
• Puncak gelombang (Crest)
Titik tertinggi dari sebuah gelombang.
• Lembah gelombang (Trough)
Titik terendah gelombang, diantara dua puncak gelombang.
• Panjang gelombang (Wave length)
Jarak mendatar antara dua puncak gelombang atau antara dua lembah
gelombang.
• Tinggi gelombang (Wave height)
Jarak tegak antara puncak dan lembah gelombang.
• Periode gelombang (Wave period)
Waktu yang diperlukan oleh dua puncak gelombang yang berurutan untuk
melalui satu titik.
Gambar 2. 1 Parameter pada gelombang laut
Sumber:
http://earth.rice.edu/earthupdate/hydrosphere/topics/waves/topic_index.html
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
7Universitas Indonesia
Jenis gelombang laut berdasarkan periodenya dapat dibagi menjadi 6, yaitu:
• Riak gelombang (ripples), periode 1 detik
• Fully developed seas, periode 5-12 detik
• Gelombang besar (swell), periode 6-16 detik
• Surf, periode 1-3 menit
• Tsunami, periode 10-20 menit
• Tidal (Pasang surut), periode 12-24 jam
2.1 Energi Gelombang Laut
Energi dari gelombang laut dapat dihitung dengan menggunakan rata-
rata kerapatan energi pada suatu area di permukaan laut. Dimana rata-rata
kerapatan energi ini merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi
kinetik gelombang Persamaan daya menurut teori linear gelombang [2] adalah
sebagai berikut:
𝑃 = !!" !
𝜌 𝑔!ℎ!𝑇 (2.1)
dengan:
P = Daya per panjang horizontal (W/m)
ρ = Densitas air laut (kg/m3)
h = Tinggi gelombang (m)
g = Percepatan gravitasi bumi(m/s2)
2.1 Massa Jenis Fluida
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m−3).
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
8Universitas Indonesia
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.
Persamaan untuk menentukan massa jenis adalah :
𝜌 = 𝑚𝑉
Dimana : ρ = massa jenis (kg/m³)
m = massa (kg)
V = Volume (m³)
Massa jenis air tawar dan air laut berbeda dimana pada air tawar yaitu 1000
kg/m³ dan pada air laut yaitu 1026 kg/m³ hingga 1028 kg/m³.Perbedaan massa jenis
air ini berbeda dikarenakan kadar garam yang ada pada air laut sehingga mempunyai
pengaruh pada jumlah massa jenis.Untuk mendapatkan massa jenis suatu zat dapat
dilakukan dengan mengukur massa suatu zat dalam suatu wadah bervolume 1
liter,sehingga didapatkan massa jenis suatu zat.
2.2 Cara Kerja Generator DC
Sama seperti pada generator arus bolak-balik, generator arus searah juga
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik sesuai dengan Hukum Faraday.
Jika ada sepotong penghantar dalam medan magnet yang berubah-ubah terhadap
waktu, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk GGL induksi. Demikian pula
sebaliknya bila sepotong penghantar digerakgerakkan dalam medan magnet, dalam
penghantar tersebut juga terbentuk GGL induksi. Medan magnet dihasilkan oleh
kumparan medan sedangkan untuk menghasilkan efek perubahan fluks maka belitan
penghantar diputar oleh prime mover.
(2.4)
(2.2)
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
9Universitas Indonesia
gambar 2. 2 Proses komutasi
Sumber: Chapman, Stephen J, “Electric Machinery Fundamentals”. Singapore:
McGraw Hills Company. 2012
2.3 Jenis Jenis Bearing
Bearing dibuat untuk mengambil beban radial murni, beban dorong murni,
atau kombinasi dari dua jenis beban.Bantalan bola diilustrasikan pada Gambar.
2.10, yang juga menunjukkan empat bagian penting pada bantalan. Komponen
bearing adalah cincin luar, cincin dalam, bola atau elemen bergulir, dan
pemisah. Pada bantalan dengan harga rendah, pemisah kadang-kadang
dihilangkan, namun memiliki fungsi penting untuk memisahkan elemen
sehingga kontak gesek tidak akan terjadi.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
10Universitas Indonesia
Gambar 2. 3 Komponen Bearing bola
Sumber : Budynas,Richard G. “Shigley Mechanical Engineering Design 10th
Edition”. McGraw Hills Company.2015
Gambar 2. 2 Jenis-jenis Bearing bola
Sumber : Budynas,Richard G. “Shigley Mechanical Engineering Design 10th
Edition”. McGraw Hills Company.2015
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
11Universitas Indonesia
3. Proses Pembuatan dan Disain Purwarupa Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bantalan Satu Arah Dalam proses pembuatan sistem pembangkit terlebih dahulu dilakukan
merangkai komponen mekanik.Pada sistem pembangkit tenaga gelombang laut
sistem gir satu arah memerlukan komponen mekanik yaitu poros,bearing
horizontal,bearing satu arah,gir spur,gir rantai,pulley,roda,dinamo 6 volt,dan tali
slink.Disain Purwarupa Pembangkit ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. 1 Sistem pembangkit tampak isometris
Cara kerja alat ini dimulai dengan naik turun nya gelombang air yang akan
dikonversi menjadi gerakan putar poros.Ketika gelombang naik maka akan
membuat gir spur bekerja dan ketika gelombang turun akan membuat gir rantai
bekerja sehingga dua gerakan naik turun gelombang dapat dimanfaatkan agar
dapat memutar roda yang dihubungkan dengan poros.Selanjutnya roda akan
dihubungkan dengan dinamo yang akan menghasilkan listrik.Skema cara kerja
alat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pada kondisi gelombang turun maka menyebabkan pelampung turun dan
menarik tali ke arah pelampung.Pada gambar 3.2 merupakan skema kerja dari
kondisi pada saat gelombang turun.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
12Universitas Indonesia
Gambar 3. 2 Kondisi Tali pada Gelombang Turun
Pada kondisi gelombang turun akan membuat Gir spur pada poros depan
yang telah dihubungkan dengan bearing satu arah bekerja memutar poros
belakang seperti pada gambar 3.3 . Tanda silang pada gambar 3.3 menandakan
bahwa Gir rantai tidak bekerja memberikan putaran pada poros belakang.Hal ini
dikarenakan pada Gir rantai dipasang bearing satu arah yang mengunci pada
arah kebalikan dari Gir rantai dan me loss poros pada saat gelombang turun.
Gambar 3. 3 Kondisi Gerak Gir Spur pada Gelombang Turun
Pada saat gelombang naik akan menyebabkan pelampung naik
sehingga tali akan bergerak seperti pada gambar 3.4.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
13Universitas Indonesia
Gambar 3. 4 Kondisi tali pada saat gelombang naik
Pada saat gelombang naik,tali akan bergerak seperti pada gambar 3.4
Tali yang bergerak pada arah tersebut disebabkan gaya tarik dari beban yang
dipasang pada pulley atau katrol.Pada kondisi ini komponen mekanis yang
bekerja untuk memutar poros belakang adalah Gir rantai yang telah dihubungkan
dengan bearing satu arah.Selain itu,pada kondisi ini gir spur akan me loss
terhadap poros sehingga tidak akan membuat gerakan gir rantai berhenti
ataupun memberikan putaran pada poros belakang. Skema kerja dari kondisi
gelombang naik dapat dilihat pada gambar 3.5
Gambar 3. 5 Kondisi Gir rantai pada saat gelombang naik
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
14Universitas Indonesia
4. Hasil Penelitian
a. Hasil Pengujian Kecepatan Putar Roda
Setelah dilakukan 3 jenis pengujian pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
Laut Sistem Gir satu arah,maka didapat data seperti pada lampiran.Untuk
menganalisa pengaruh amplitudo dan frekuensi gelombang maka dilakukan terlebih
dahulu pengolahan data hasil pengujian berupa kecepatan putar freewheel , lalu
dihitung besarnya tegangan dan arus keluaran pada setiap variasi amplitudo pada
setiap periode.
Tabel 4.1 Tabel pengaruh variasi amplitudo dan periode gelombang terhadap
kecepatan putar roda tanpa dikopel generator
No Periode (s)
Amplitudo (cm)
kecepatan putar roda (rad/s) percobaan
1 percobaan
2 percobaan
3 1
3 9 2,198 2,617 2,093
2 11 2,826 3,035 3,035 3 13 2,930 2,826 3,349 4
2,4 9 3,245 2,930 3,140
5 11 3,663 3,558 3,663 6 13 3,977 4,396 5,024
Tabel 4.2 Tabel pengaruh variasi amplitudo dan periode gelombang terhadap
kecepatan putar roda dikopel dengan generator tanpa beban
No
Periode (s)
Amplitudo (cm)
kecepatan putar roda (rad/s) percobaa
n 1 percobaa
n 2 percobaa
n 3 1
3 9 0,942 1,046 1,256
2 11 1,674 2,093 2,302 3 13 2,721 2,616 2,826 4
2,4 9 1,988 1,884 1,988
5 11 2,616 2,721 2,930 6 13 3,244 3,140 3,244
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
15Universitas Indonesia
Tabel 4.3 Tabel pengaruh variasi amplitudo dan periode gelombang terhadap
kecepatan putar roda saat dikopel generator berbeban
No Periode (s)
Amplitudo (cm)
Kecepatan putar roda (rad/s) percobaan
1 percobaan
2 percobaan
3 1
3 9 1.884 1.9 1.83
2 11 2.52 2.75 2.661 3 13 3.45 3.24 3.147 4
2,4 9 1.256 1.113 1.320
5 11 1.774 1.813 1.628 6 13 2.65 2.826 2.826
b.Hasil Pengujian Tegangan Keluaran tanpa Beban.
Pada pengujian tegangan keluaran dilakukan dengan mencatu multimeter ke
dalam sistem.Pengujian dilakukan dengan variasi amplitudo dan periode
gelombang.Variasi amplitudo yaitu 9cm,11cm,13cm.Sedangkan untuk variasi periode
yaitu 2,4 sekon dan 3 sekon.Didapat hasil pengujian sebagai berikut.
Gambar 4. 1 Grafik pengaruh variasi amplitudo terhadap tegangan keluaran pada T=2,4 sekon
0
0.5
1
1.5
2
2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
TeganganV)
Data
Pengaruh amplitudo terhadap tegangan keluaran
T= 2,4 sekon 13cm
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
16Universitas Indonesia
Gambar 4. 2 Grafik pengaruh variasi amplitudo terhadap tegangan keluaran pada T= 3sekon
b. Hasil pengujian Tegangan dan daya pada Generator dengan beban
Akibat terhubungnya generator pada beban menyebakan putaran toda semakin lambat
pada semua variasi amplitudo dan periode.Hal ini dikarenakan terhubungnya beban
menyebabkan adanya aliran arus listrik yang menghasilkan medan magnet jangkar
pada stator.Medan magnet ini membuat torsi yang dibutuhkan generator untuk
berputar semakin besar dibandingkan saat tidak berbeban.Kenaikan torsi akan
menyebabkan terjadinya penurunan nilai kecepatan putar freewheel pada saat
generator terhubung dengan beban.
Pada tabel di atas interval waktu kerja merupakan waktu ketika alat merespon
gangguan tanpa diperhitungkan waktu tunda yang telah diatur. Dan total waktu
adalah waktu total alat merespon gangguan dengan waktu tunda atau waktu
sebenarnya ketika dilakukan pengujian.
Selanjutnya dapt dilihat pada grafik 4.3 dan 4.4 bahwa besar tegangn keluaran
generator pada saat berbeban mengalami penurunan dibandingkan dengan tidak
berbeban.Hal ini dikarenakan pengaruh melambatnya kecepatan putar generator saat
berbeban.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Tegangan(V
)
Data
Pengaruh Amplitudo terhadap Tegangan keluaran , T= 3 sekon
13cm
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
17Universitas Indonesia
Gambar 4. 3 Grafik pengaruh penggunaan beban terhadap tegangan keluaran pada T=2,4sekon
Gambar 4. 4 Grafik pengaruh penggunaan beban terhadap tegangan keluaran pada T=3 sekon
Setelah mendapatkan tegangan output generator,maka dapat dianalisa daya
efektif yang dihasilkan generator dengan variasi periode dan amplitudo
gelombang.Pada grafik 4.4 dan 4.5, dapat dilihat bahwa semakin kecil periode nya
maka daya yang dihasilkan semakin besar dan semakin besar amplitudo nya membuat
daya yang dihasilkan semakin besar juga.Hal ini dikarenakan adanya daya masukan
00.050.1
0.150.20.250.3
0.350.40.450.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tegangan(V
)
Data
Pengaruh beban terhadap tegangan keluaran generator T=2,4 sekon
9cm
11cm
13cm
00.050.1
0.150.20.250.3
0.350.40.450.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Tegangan(V
)
Data
Pengaruh beban terhadap tegangan keluaran generator T=3 sekon
9cm
11cm
13cm
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
18Universitas Indonesia
dari gelombang laut sehingga daya keluaran yang dihasilkan generator juga
bertambah.
Gambar 4. 5 Grafi Daya keluaran sistem pada T=2,4 sekon
Pada grafik 4.6 dapat dilihat bahwa pada saat tertentu daya yang dihasilkan
mengalami kenaikan yang sangat kontras.Hal ini dikarenakan kecepatan putar
freewheel yang meningkat.Pada beberapa keadaan dapat dilihat daya keluaran
mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan kecepatan putar freewheel.
Gambar 4. 6 Grafik Daya keluaran sistem pada T=3sekon
00.010.020.030.040.050.060.07
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Daya(w
a;)
Data
Daya yang dihasilkan pada T=2.4 sekon
13cm
11cm
9cm
00.0050.010.0150.020.0250.03
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Daya(w
a;)
Data
Daya yang dihasilkan pada T=3 sekon
13cm
11cm
9cm
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
19Universitas Indonesia
5. Kesimpulan
1. Kecepatan maksimu freewheel yaitu sebesar 5,024 rad/s pada amplitude 13 cm
dan periode 2,4 sekon.
2. Tegangan maksimum hubung terbuka yaitu sebesar 1,97 volt pada amplitude 13
cm dan periode 2,4 sekon.
3. Daya maksimum sistem yaitu sebesar 0,1906 watt pada amplitude 13 cm dan
periode 2,4 sekon.
4. Efisiensi maksimum sistem yaitu sebesar 1,826 % pada amplitude 13 cm dan
periode 2,4 sekon.
5. Untuk mendapatkan tegangan maksimum generator yaitu 6 volt maka
diperlukan kecepatan putar roda sebesar 141.5638 rad/s.
6. Untuk meningkatkan performa sistem maka dapat dilakukan beberapa hal
yaitu,memperbesar diameter roda,mengencangkan rantai gir spur,memperkecil
gesekan poros dengan memberikan pelumas, dan memperbesar luas penampang
pelampung.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
20Universitas Indonesia
6. Daftar Pustaka
1. Chapman, Stephen J, “Electric Machinery Fundamentals”. Singapore: McGraw
Hills Company. 2012
2. Como, Steven et al. “Ocean Wave Energi Harvesting Off-Shore Overtopping
Design”. WORCESTER POLYTECHNIC INSTITUTE. 2015
3. Budynas,Richard G. “Shigley Mechanical Engineering Design 10th Edition”.
McGraw Hills Company.2015
4. Stewart,Robert H,”Introduction to physical Oceanography”.Texas A&M
University.2008
5. Wiegel, Robert L., “Oceanographical Engineering”. Prentice-Hall. 1964
6. E. McCormick, Michael., “Ocean Wave Enegy Conversion”. John Wiley & Sons.
1981
7. Alvianingsih, Ginas. “RANCANG BANGUN MESIN STIRLING
KONFIGURASI GAMMA LOW-TEMPERATURE-DIFFERENTIAL
SEBAGAI PENGGERAK MULA PADA PEMBANGKIT LISTRIK SKALA
KECIL”. UI Skripsi. 2016
8. Masjono. Manjang, Salama. Zainuddin, Zahir. Thaha Arsyad. “Modelling and
Numerical Simulation of Multiple One Way Gears Wave Energi Converter to
Generate Electricity”. ICSGTEIS 2014. 2014
9. Drew, B., A R Plummer, M N Sahinkaya. “A Review of Wave Energy Converter
Technology”. Proceeding of the institution of mechanical engineers Vol.223 Part
A: Power and Energy, University of Bath, UK. , 2009
10. Rashid, Muhammad H., “Power Electronics: Devices, Circuits, and
Applications”. England: Pearson Education Limited. 2014
11. Prastiantomo, Arief. “Rancang Bangun Miniatur Pembangkit Gelombang Laut
(Ombak)”. Universitas Negeri Jakarta. 2014
12. Holthuijsen, Leo H., “Waves in oceanic and coastal waters”. Cambridge:
Cambridge University.
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017
21
Rancang bangun ..., Aji Tata Irwinsyah, FT UI, 2017