Upload
aariefmadromi
View
293
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 1/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 2/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 3/147
Buddha hidup Lian Sheng bernama Sheng-yen Lu, lahir di belakang
danau di Chiayi, Taiwan pada tahun 1945. Beliau adalah lulusan dari
Fakultas Geodesi Zhong-zheng jurusan geodesi. Beliau telah menulis
karya sastra di surat kabar semasa duduk di SMA. Sifat Buddha hidup
ramah dan menjunjung tinggi alam, setelah berusia 50 tahun Beliau telah
belajar melukis lukisan Tiongkok, karya lukisan beliau begitu hebat,
beliaupun pernah menggelar lebih dari 10 kali pameran lukisan, karya
lukis Beliau juga terpilih dan dimuat di majalah berpengaruh, “ Seni
Rupa Tiongkok”.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 4/147
Buddha Hidup Lian Sheng menduduki posisi international yang
terhormat, karya tulis Beliau juga mendapatkan penghargaan dari
mantan presiden A.S, Bill Clinton, mantan gubernur Washington D.C,
Mike Lowry, dan tokoh-tokoh terkenal lainnya; sebab isi tulisan Beliautidak hanya dapat memulihkan kesedihan manusia, tetapi juga dapat
meningkatkan spiritual bahkan mengubah nasib.
Kehidupan dari Buddha Hidup Lian Sheng sangat ajaib, semasa muda
Beliau adalah seorang penganut kristiani yang saleh. Pada usia 25 tahun,
mata batin Beliau dibuka oleh Maha Dewi Yao chi dan Beliau melihatTrini Arya dari Sukhavatiloka muncul di angkasa dan berpesan pada
Beliau agar membabarkan Dharma dan memberikan kebaikan kepada
segenap makhluk hidup.Setelah itu,Tuan Sanshan Jiuhou setiap malam
mengajar-kan Dharma selama 3 tahun.Belakangan Beliau menemukan
seorang guru generasi ke-14 dari aliran Qing-Cheng, Taois Qing Zhen
(Bhante Liao-ming) di Gunung Jiji, Taichung. Dengan Guru inilah,Beliau belajar Tao dan Tantra, serta fengshui dan ramalan wangsit, dan
uga menjadi penerus generasi ke-15 dengan nama Taois Xuan-he.
Demi membuka simpul keragu-raguan dalam hatinya, Buddha Hidup
Lian-sheng mendalami Buddhadharma. Mulai tahun 1970, Beliau
berguru pada guru-guru dari aliran Mahayana seperti Y.M.Yin-shun,Y.M. Le-guo, Y.M. Dao-an. Pada tahun 1972, Beliau menerima
Bodhisattva-sila di Vihara Bishanyan, Nantou.
Setelah tahun 1981, Beliau berguru kepada guru-guru dari empat sekte
besar dari tradisi Tantra Tibet:
1. Sekte Nyingmapa ( sekte merah )
Beliau mendapatkan mudra hati silsilah dan abhiseka dari bhante Liao-
ming. Barang bukti silsilah ada: Vajra gentha dan dorje berukuran kecil
yang digunakan oleh Guru Norna dari Sekte Nyingmapa, pusaka Kotak
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 5/147
Manjhusri dari Istana Potala Tibet, dan lain sebagainya.
2. Sekte Kargyupa ( sekte putih )
Beliau menerima Abhiseka Panca Budhha dari Gyalwa Karmapa ke-16.
Barang bukti silsilah ada: japamala kristal putih yang di pakai olehGyalwa Karmapa,botol pusaka dari vihara di Tibet, dan lain
sebagainya.
3. Sekte Sakyapa (sekte variasi )
Beliau memperoleh Abhiseka Mahaparipurna Prajna dan Abhiseka
Acarya dari Lama Sakya Zheng Kong. Barang bukti silsilsh ada: pratimaSakyamuni Budhha, setempel giok Singa Gunung Es,Teratai, Ceret
Giok, Vajra Pasa ( tali ) yang telah lama digunakan oleh Lama.
4. Sekte Gelugpa ( sekte kuning )
Beliau memperoleh Abhiseka AnuttarayogaTantara dari guru Thbuten
Dargye. barang bukti silsilah ada: pratima Vajrapani Bodhisattva yangterbuat dari tanah liat, dan Kalachakara Vajra dari emas dari Kanjurwa
Khautughtu Rinpoche; Dharmacakra batu permata,Ghanta dan Dorje
dari emas,Phur-bu Thrimukha Vajra, jubah Simha Dharmaraja dan
kalung 108 buah Dorje emas,dan lain sebagainya.
Buddha Hidup Lian Sheng pernah menganut berbagai Agama, sepertiagama:
Kristen, Agama Tao,dan Agama Mahayana. Waktu itu dengan ramalan
wangsit,reputasi beliau tersohor sampai ke Asia Tenggara, bahkan
kepala Negara dari satu Negara pernah datang berkonsultasi secara
rahasia; belakangan karena banyak orang berdatangan siang dan malamsehingga mengganggu ketenangan keluarga beliau, lewat petunjuk dari
MAHA DEWI YAOCHI, Beliau akhirnya imigrasi ke Seattle,A.S.
Di Seattle, Budhha Hidup Lian-sheng tekun berlatih dharma Tantra dan
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 6/147
memperoleh keberhasilan. Beliau juga meniup sangkakala Dharma dan
menabuh tambur Dharma dengan membangun vihara perintis di Negara
barat, Ling Shen Ching Tze di Seattle. Semenjak itu aliran Cen fo cong
di babarkan ke seluruh dunia dan siswa yang berguru pada beliau di
seluruh dunia hingga saat ini hampir mencapai 6 juta orang. Dan juga banyak rinpoche dari Tibet yang berguru pada beliau,misalnya: mantan
ketua parlemen Tibet,Kasur Jigme L. Rinpoche,Tuten Gyatso
Rinpoche,Tsampa Rinpoche, dan lain-lain.
Oleh karena itu, aliran Cen fo cong adalah aliran baru yang
menggabungkan intisari dari Taoisme, Mahayana, dan Tantrayanamenjadi satu kesatuan. Aliran Cen fo cong juga merupakan metode
pene-kunan zaman modern, namun tidak kehilangan nuansa khas dari
Agama Buddha tradisional; dalam aspek membebaskan para insan,
aliran Zhen fozong telah berbaur dengan banyak Ilmu-ilmu Taosime, fu,
ramalan wangsit, fengshui, tolak bala, sadhana dewa rejeki, dan berbagai
sadhana keduniawan lainnya dengan tujuan agar para insan terbebas darikerisauan dan kesulitan, sehingga tujuan membebaskan para insan
melalui cara “ menuntun setiap manusia untuk menyelami
kebijaksanaan Buddha dengan terlebih dahulu menarik manusia lewat
hasratnya “ dapat tercapai. Supaya para insan yang baru mulai
menganut Agama Buddha dapat berlatih Buddhadharma walau dalam
kondisi masih mempunyai hasrat, untuk selanjutnya mencapai pencerahan, membuang kesera-kahan, dapat mengendalikan hidup dan
mati sendiri, dan mencapai ke Buddhaan.
Padma Freddy
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 7/147
01. Menurunkan Papan Nama Guru Lu
Ada sepasang suami istri dari kalangan pengusaha besar yang hidup
makmur, suka berderma, sering berdonasi untuk keperluan perbaikan
alan, membangun jembatan, menolong kaum papah, dan menyumbang
tanah berukuran besar kepada perkumpulan sosial. Suami istri yang
amat sosial dan sudah paruh baya ini punya masalah yang mengganjal di
hati, yakni belum mempunyai keturunan.
Suami istri ini telah banyak berbuat kebajikan, sering berdoa di kuil atau
vihara, sering memohon petunjuk kepada orang pintar, juga sudahsekian kali memeriksakan diri ke dokter, tetapi hasilnya tetap nihil.
Suatu hari, melalui rekomendasi seseorang, suami istri ini datang mene-
mui Guru Lu.
Mereka bertanya, "Apakah bakal punya keturunan?"
Saya menekan puncak kepala, lewat cahaya suci yang muncul, saya
segera tahu jawabannya dan berkata, "Berkat Yang di Atas, berkat Para
Buddha dan Dewa, kalian bakal punya anak, dua putra."
Mereka bertanya, "Kapan bakal punya anak?"
"Hanya Yang di Atas Mahatahu."
Mereka menjadi gelisah, "Sebenarnya kapan?"
Saya menjawab, "Sudah punya."
Mereka berdua saling menatap kebingungan. Lalu si istri berkata, "GuruLu bicara sembarangan, kami belum punya keturunan malah dikata
sudah punya. Saya akan menurunkan papan nama Anda."
Saya berkata, "Boleh saja."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 8/147
Si suami terdiam, tampak geram, lalu menarik istrinya meninggalkan
tempat. Si istri masih bergumam, "Jaman sekarang banyak penipu."
Konon si istri kemudian mulai menyebarkan gosip di luaran, "Ramalan
Guru Lu sudah tidak akurat, bicara sembarangan, tukang bohong."
* * *
Lima tahun kemudian, pengusaha itu tiba-tiba meninggal dunia.
Seorang wanita muda membawa sepasang anak kembar laki-laki berusia
tujuh tahun muncul memperebutkan harta peninggalan.
Melalui hasil pemeriksaan DNA, sepasang anak kembar itu terbukti
adalah putra dari pengusaha itu.
Saya sempat mengetahui berita tersebut. Namun, saya diam saja.
Suatu hari, saya mengajak keluarga makan bersama di sebuah restoransambil mengobrol santai.
Biasanya saya yang mentraktir pada acara makan bersama keluarga.
Usai makan, saat saya hendak membayar, si kasir berkata, "Sudah
dilunasi seseorang. Orang ini mengatakan bahwa dia berutang kepada
Anda. la baru saja meninggalkan tempat."
Saya buru-buru keluar. Dari kejauhan, saya melihat seorang nyonya
berbalik badan beranjali kepada saya, lalu melangkah jauh.
Ternyata dia adalah istri pengusaha besar itu. Dia sangat tahu diri.
Suatu hari, seorang umat menyerahkan selembar kartu nama kepada
saya, di atasnya tertulis kalimat sebagai berikut: Diam-diam telah
bersarana Kini tekun bertobat Jawaban akurat Terbukti di kemudian
hari
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 9/147
Dulu, istri pengusaha besar itu memaki saya sampai habis-habisan.
Kini, malah bersarana kepada saya, bertobat atas kesalahannya yang
dulu, dan tekun melatih Sadhana Tantra. Selain itu, ia juga berdonasi dan
menjadi tenaga sukarela. Sebait gatha dari saya berbunyi sebagai berikut:
Ramalan yang akurat Tanpa suka tanpa galau Membina sesama tekun bersadhana Menuju keberhasilan.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 10/147
02. Tragedi Keluarga
Dari sekian banyak kasus konsultasi yang saya layani, pernah juga yang
awabannya berupa teka-teki, seperti berikut ini:
Seorang bapak mengajak putranya datang untuk berkonsultasi.
Bapak ini adalah seorang anggota lembaga penelitian berpangkat tinggi
yang berusia sekitar 50 tahun, wajahnya tampak penuh kekhawatiran.
Putranya berusia 20 tahun lebih, baru saja lulus kuliah, ekspresi wajah-
nya tampak aneh.
Saya sulit melukiskan ekspresi wajahnya yang aneh, sepertinya
berwatak penuh siasat, namun bersikap masa bodoh. Bapak ini
bermaksud mena-nyakan nasib mereka berdua. Lewat cahaya suci di
kepala, saya segera mengetahui segalanya tentang mereka. Saya sempat
berdesah, lalu menuturkan sebait gatha:
Angin menerpa daun kering Pasir menerjang bak hujan Kitab kuno
penuh rayap Bapak ini berkata, "Tidak mengerti." Saya berkata,
"Sebaiknya tidak mengerti." "Mohon Guru Lu memberitahukan masa
depan kami berdua."
"Nanti pada tanggal 9 bulan 9 penanggalan lunar akan saya beritahu."
"M engapa demikian? Mengapa tidak dikatakan sekarang saja? Tanggal 9
bulan 9 masih satu bulan lagi!"
Saya kembali berdesah, "Bulan depan akan tahu jawabannya."
"Masih teka-teki?" "Betul, teka-teki."
Benar saja, pada tanggal 9 bulan 9 penanggalan lunar, baik koran mau-
pun liputan televisi pagi hari itu memberitakan sebuah Tragedi
Keluarga, sebagai berikut:
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 11/147
Seorang pria membacok ayah sendiri sebanyak 39 kali. Bacokan yang
mematikan pada pembuluh darah di tengorokan, sungguh mengenaskan.
Berita ini mengenai kejadian yang terjadi pada bapak dan putranya ini
pada pagi hari tepat tanggal 9 bulan 9 penanggalan lunar. Meskipun
saya sudah ketahui sebelumnya, tetapi saya masih juga merasa prihatin!
Saya memang meninggalkan sebuah teka-teki atas diri bapak dan
putranya ini yang jawabannya baru akan terkuak pada tanggal 9 bulan 9
penanggalan lunar.
Jalinan karma mereka sebagai berikut:
Pada kehidupan yang lampau, mereka berdua ini adalah sahabat karib
yang sama-sama bekerja di sebuah perusahaan besar. Namun karena
persaingan demi memperebutkan posisi jabatan tinggi, mereka pun
menjadi musuh yang sering bertikai untuk saling menjatuhkan.
Hubungan dari kawan menjadi lawan ini semakin hari semakin parah.
Suatu hari, salah satu dari mereka tak kuasa menahan amarah dalam hati,
sehingga tega membakar rumah tinggal lawannya.
Amukan api yang tak mengenal ampun ini melampiaskan hati yang
murka. Si jago merah malahap habis seluruh isi rumah, termasuk
penghuni yang sedang tertidur lelap.
Mobil pemadam kebakaran tiba, namun, tak mampu membangunkan
lagi orang yang sudah menjadi abu dalam ketiduran.
Inilah hubungan mereka berdua kini, yang mati kebakaran terlahir
sebagai putra dari bapak yang menyulut api di kehidupan lampau. Anak ini tanpa alasan selalu menaruh rasa dendam terhadap bapaknya.
Akhirnya, pada suatu pertengkaran, ia membacok mati bapaknya
dengan 39 kali bacokan. Sungguh sebuah dendam kesumat yang tiada
akhir.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 12/147
Wahai, manusia:
Hukum karma sungguh menakutkan Paling tabu terdorong rasa murka
Mematikan nyawa tidak mudah Mati karena karma tak ada yang sulit
Manusia jaman sekarang mudah terpancing emosi, lantas baku hantam
dan terjalinlah ikatan dendam. Sering terjadi tawuran antar-
kelompokyang saling membacok. Ada pula yang membunuh karena
menagih utang uang pinjaman, utang harta, utang cinta...semua ini
merupakan kondisi dari karma dan samsara. Sebagai seorang sadhaka
hendaknya mewaspadai.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 13/147
03. Mengatasi Setan Mimpi Buruk
Suatu ketika, usai memenuhi undangan seorang tuan rumah untuk
mengamati fengshui rumahnya, saya duduk santai di ruang tamu rumah
tinggalnya.
Tuan rumah itu mengeluarkan daun teh harum untuk diseduh. Lalu ia
memanggil putranya. Seorang anak lelaki keluar dari ruang tidur,
langkahnya seperti zombie, berwajah pucat, bertubuh kurus kering,
sepasang mata tampak tidak ada cahaya, seperti orang yang kehilangan
roh.
Tuan rumah itu berkata kepada anaknya, "Beri salam kepada Guru Lu!"
Anak itu berkata, "Salam sejahtera, Guru Lu." Lalu melangkah menuju
kamar tidurnya.
Tuan rumah itu berdesah, lalu berkata, "Saya tidak mengerti apa yang
telah terjadi pada diri anak saya ini, dulu dia tidak begitu. Dulu dia
selalu ranking kelas, jago olahraga, penurut. Coba lihat, sekarang dia
berubah menjadi begini, hanya mengurung diri di kamar tidur, sama
sekali tidak ada kegiatan."
"Autis?" tanya saya.
"Mirip Autis, tetapi bukan."
"Apakah dia menggandrungi permainan komputer?" saya coba
menebak.
"Tidak juga."
"Lalu apa yang dikerjakannya di kamar?"
"Tidur."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 14/147
"Apa? Malam hari tidur, siang hari tidur lagi? Bukankah ini Penyakit
Tidur?"
Tuan rumah itu berkata, "Sudah diperiksakan ke dokter, namun dokter
tidak menemukan penyebabnya. Begitu juga dengan meminta petunjuk
Dewa, pun tidak membawa hasil. Mohon Guru Lu berkenan memeriksa
apakah ada yang tidak beres dengan rumah tinggal ini?"
Saya mengatakan bahwa fengshui rumah ini lumayan bagus.
Tuan rumah itu berkata, "Konon Guru Lu sangat lihai menangani
berbagai penyakit aneh, sudikah Guru Lu mencari jalan keluar untuk anak saya ini?"
Saya bercanda, "Saya cuma seorang amatir."
Saya menekan cahaya suci, melalui mata batin, saya melihat seorang
gadis ayu yang berwajah putih bertubuh ramping dalam senyuman
manis menghampiri saya dengan seribu gaya mempesona.
la beranjali kepada saya dan berkata, "Guru Lu, kiranya sudi
memaklumi saya, sekali ini saja. Saya mati tenggelam, saya butuh hawa
yang dari anak muda ini untuk mempertahankan hidup."
Saya menganggukkan kepala, dan memakluminya, lalu bertanyakepadanya, "Kamu setiap malam mencuri hawa yang anak ini?"
"Benar."
"Saya tidak bermaksud mempersulit kamu. Namun, saya mesti
memenuhi permintaan tuan rumah ini. Bagaimana sebaiknya?"
la berkata, "Saya sadar bahwa Guru Lu punya tiga amanat suci. Saya
tidak mampu melawan, mohon Guru Lu membiarkan saya hidup. Saya
minta dengan tulus."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 15/147
Tiba-tiba saya mendapat ilham, "Di halaman belakang Vihara
Vajragarbha Seattle terdapat sebatang pohon. Kamu boleh menempel di
sana. Lepaskanlah putra tuan rumah ini."
Gadis itu tersenyum dan berkata, "Siap!" lalu melesat jauh dalam wujud
asap.
* * *
Di kemudian hari, putra tuan rumah itu sehat kembali dan suka
bersenda gurau seperti dahulu kala.
Celakanya, pohon besar di sisi naga Vihara Vajragarbha Seattle semakin
hari semakin menguning dan layu, sungguh dahsyat.
Sebait gatha sebagai berikut: Unik sungguh unik
Satya Buddha lahir memberi petunjuk Dharma bak kabut tak
terbelenggu Saya si Bhiksu tua hanya tersenyum.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 16/147
04. Pencopet pun Minta Konsultasi
Suatu hari, seorang pencopet datang berkonsultasi. Raut wajah
pencopet ini berbentuk segi tiga, tampak, merana, penuh keriput,
berkuping kecil, berhidung mancung, sepasang matanya cukup
bercahaya. Pencopet ini pasti suka bergadang, tampak kurang tidur.
Begitu melihat penampilan orang seperti ini, sepintas mengamati
melalui cahaya suci, saya segera tahu segala hal tentang dirinya.
la menyodorkan secarik kertas yang bertulisan "nasib".
Saya menjawab, "Makan tidak perlu bayar!"
la berkata, "Di dunia ini mana ada makan yang tidak perlu bayar?"
Saya jawab, "Makan di penjara."
la berkata, "Kita tidak membicarakan hal ini. Saya mohon petunjuk
tentang nasib."
"Kamu mau dengar perkataan yang jujur?"
"Apa bedanya?"
"Secara jujur, kamu seorang terhina; secara basa-basi, kamu adalah
seorang sejati."
"Saya tidak paham maksud Anda."
"Benarkah kamu ingin saya berkata terus terang?"
"Terus terang saja, saya tidak takut."
Saya berterus terang, "Secara jujur, kamu adalah seorang pencopet;
secara basa-basi, kamu adalah seorang sejati yang lihai memanjat
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 17/147
genteng."
Pencopet ini berdiri, dengan marah ia berkata, "Punya bukti?"
Saya berkata, "Kamu telah mencuri tiga buah arloji Rolex untuk digadai.
Di saku celana kamu ada selembar nota penggadaian."
Muka pencopet ini segera memerah, lalu bertanya, "Bagaimana Anda
bisa tahu?"
Saya jawab, "Saya ini seorang Buddha Hidup, tahu semuanya."
"Apa lagi yang Anda ketahui?"
"Tempo hari kamu pernah datang kemari. Kamu mencuri tiga buah
gandulan emas Mahadewi Yaochi. Kamu harus mengembalikannya."
Pencopet ini berkata, "Anda sungguh akurat, saya memang salut."
Saya coba mendidik dia, "Kamu penganut agama Buddha?"
"Betul."
"Seorang penganut agama Buddha harus taat pada Pancasila Buddhis,
yaitu tidak bunuh, tidak curi, tidak cabul, tidak dusta, dan tidak mabuk-
mabukan. Kamu telah melanggar lima sila ini, apalagi mencuri, mana
pantas disebut penganut agama Buddha?"
Mukanya tampak memerah, dengan malu-malu ia berkata, "Orangtua
saya penganut agama Buddha, tentu saya juga penganut agama Buddha.
Saya tidak tahu bahwa agama Buddha begitu banyak peraturan."
Saya berkata, "Mulai sekarang, jalanilah hidup dalam lembaran baru."
la memohon, "Saya sungguh ingin mengetahui nasibku."
Saya menjawab dengan sebait gatha: ,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 18/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 19/147
05. Ketemu Seorang Penguji
Sekawanan orang datang ke tempatku.
Yang berdiri paling depan adalah seorang pria berperawakan tinggi besar yang mengenakan setelan jas dengan sepatu kulit mengkilap, alisnya
cukup panjang, matanya besar dan bercahaya, bermulut lebar.
Yang berdiri di belakangnya rata-rata berusia tigapuluhan, serba setelan
as, tampaknya mereka semua dari kalangan berkelas.
Bos yang berdiri paling depan mengambil tempat duduk, yang lain
berdiri di belakangnya.
Bos ini bertanya, "Apakah Anda seorang Buddha Hidup?"
"Benar," jawabku.
"Konon hasil prediksi Anda sangat akurat, maka kami datang ke mari
hendak memohon petunjuk kepada Buddha Hidup tentang keberadaan
seseorang, apakah nyawanya masih bisa bertahan?"
Bos ini menuliskan nama seseorang lengkap dengan alamat tempat
tinggal dan tanggal lahirnya di secarik kertas, lalu menyodorkannya ke
hadapan saya.
Orang yang dimaksud bernama Zhao Wen, berusia 70 tahun.
Saya mencari tahu dengan hitungan jari. Saya sempat ragu, lalu berkata,
"Orang ini jelas sudah mati, mengapa Anda masih menanyakan apakah
ia masih bisa hidup?"
Bos ini berkata, "Akurat. Saya ingin menguji Anda, mengapa orang ini
bisa mati?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 20/147
Saya berpikir pada usianya yang tujuhpuluh, jangan-jangan ia meninggal
karena sakit. Namun, hasil prediksi saya bukan demikian, lalu saya
menjawab, "Mati bunuh diri,"
Bos ini dan teman-temannya saling memandang, lalu menganggukkan
kepala dan kembali bertanya, "Bagaimana cara ia bunuh diri?"
"Saya melihat sebuah kereta api melintas dalam kecepatan tinggi, ia
merebahkan diri di rel kereta api."
"Tepat sekali," sahut Bos ini, "saya adalah seorang dokter forensik,
mereka ini adalah jaksa dan bagian berita acara. Saya dengar Anda adalahseorang Buddha Hidup sejati, sehingga usai memeriksa jenazah langsung
menuju ke sini untuk menguji Anda. Kini kami dapat membuktikan
prediksi Anda memang sangat akurat, kami percaya Anda memang
seorang Buddha Hidup sejati, kami salut,"
Usai berkata, mereka siap-siap meninggalkan tempat.
Saya berkata, 'Tunggu sebentar!"
"Ada perlu apa?"
"Mana amplop merahnya?"
Dokter ini tertawa, lalu meninggalkan amplop merah berisi 500 dolar.
Saya berkata kepadanya, "Berkat amplop ini, saya bersedia
memberitahu Anda satu hal, kemarilah, saya akan membisiki Anda."
Dokter ini pun mendekatkan kupingnya.
"Jadilah seorang dokter forensik yang bijak, tidak baik berselingkuh
dengan seorang dokter forensik wanita...."
Wajah dokter ini memerah, sebelum meninggalkan tempat, ia berkata,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 21/147
"Lain hari saya akan datang minta petunjuk."
Namun dokter ini sama sekali tidak kembali menemui saya, padahal
saya bermaksud menolongnya.
Di kemudian hari, peristiwa perselingkuhan kedua dokter forensik ini
terkuak, cukup heboh.
Dokter pria ini kehilangan jabatannya, begitu pula dengan dokter wanita
itu, juga kehilangan jabatan.
Mereka berdua saling mendakwa.
Suatu ketika saat saya berada di Taiwan, saya melihat dokter forensik
pria itu sedang menikmati susu kacang kedele di sebuah kedai,
pakaiannya kusam dan tampangnya kumuh mirip; seorang pengemis.
Saya dapat mengenalinya, tetapi ia sudah tidak dapat mengenali saya.
Sebait gatha sebagai berikut:
Waktu mempercepat usia terkuras
Janganlah berlebihan menuntut harta
Pada akhirnya juga terkubur di tanah pemakaman
Masa muda tak mungkin dibeli dengan emas
Syair ini berbicara tentang upaya pemburuan harta dan tahta yang pada
akhirnya tetap kosong belaka. Bukankah banyak orang yang tidak sadar
bahwa rindu dan kasih juga sebuah mimpi belaka? Begitu pula denganwanita.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 22/147
06. Tidak Menghadiri Upacara
Pernikahan
Seorang umat alim menyodorkan selembar Undangan Pernikahan beserta dana bhakti, dan memohon kepada saya agar memastikan diri
berkenan menghadiri upacara pernikahannya.
Selama ini umat alim tersebut sangat menghormati saya. la menghendaki
saya menghadiri upacara pernikahannya untuk memberi pemberkatan,
rasanya saya tidak ada alasan untuk tidak hadir.
la memohon dengan sangat, "Guru mesti meluangkan waktu hadir untuk
memberi pemberkatan."
Saya menganggukkan kepala.
Tiba-tiba sebuah pertanda muncul, saya coba meramal lewat cahayasuci. Celaka! Hatiku tersentak, bagaimana baiknya?
Saya sempat 'melihat' kehidupan lampau umat tersebut.
Pada kehidupan lampau, umat alim ini adalah istri pertama seorang
hartawan. Karena sifatnya yang pencemburu, ia pun selalu menindas si
istri kedua dengan cara yang ekstrim. Suatu ketika, ia menyuruh
seseorang mendorong si istri kedua ke dalam; sumur hingga mati
tenggelam.
Pada kehidupan sekarang, si istri pertama ini menitis menjadi seorang
pria yakni umat alim ini. Sedangkan si istri kedu tetap dalam wujud
wanita menitis menjadi calon istri umat alim ini, datang untuk menagihutang.
Jalinan karma ini sungguh rumit dan di luar akal sehat. Kini, pembalas
dendam akan dijadikan istri, bagaimana perhitungannya kelak?
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 23/147
Yang 'terlihat' oleh saya:
Segumpalan awan hitam terbang kemari menutupi cahaya mentari, langit
menjadi gelap dan hujan lebat pun segera tiba disertai hujatan halilintar.
Beberapa pohon tumbang, berserakan.
* * *
Saya seorang Buddha Hidup yang memahami dengan jelas jalinan
karma, namun, saya tidak boleh merusak jalinan karma.
Untuk menolong umat alim ini, saya memanggil dia untuk memberitahukan beberapa hal, yakni:
- Saya tidak dapat menghadiri upacara pernikahannya.
- Saya tidak dapat memberi pemberkatan pada pernikahannya.
- Pada sore hari pernikahannya, tebanglah sebatang pohon yang beradadi halaman belakang rumahnya.
Umat alim ini bertanya, "Mengapa?"
Saya berkata, "Kamu jangan bertanya mengapa, tetapi lakukan saja
sesuai petunjuk saya, hal ini baik untuk kamu."
la berjanji akan melakukannya. Lalu ia mencari seseorang untuk
menebang pohon di sisi naga rumah pada hari pernikahannya. Namun,
rencana ini dihalangi oleh seorang Guru Fengshui dengan alasan sangat
tabu bila menebang pohon pads hari pernikahan.
Sanak saudara dari umat alim ini percaya pada Guru Fengshui itu,mereka semua menyarankan agar jangan melakukar penebangan.
Saya menghendaki ia tebang pohon; Guru Fengshui melarangnya.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 24/147
Pada hari pernikahan, atas larangan dari sanak saudara,; akhirnya umat
alim ini pun tidak dapat berbuat banyak.
Setelah menikah, mereka berdua saling mencintai. Umal alim ini pun
sudah melupakan pembicaraan saya. ]
Tujuh tahun kemudian, di antara mereka berdua mulai i terjadi
perselesihan.
Suatu hari, si istri dengan golok membacok sang suami sebanyak 14 kali
bacokan hingga anggota tubuh umat alim ini terpisah dari tubuh.
Si istri divonis masuk penjara.
* * *
Berita ini membuat saya prihatin. Kalau saja saya menghadiri upacara
pernikahannya, bukankah nama baik saya akan tercoreng?
Saya sarankan melakukan penebangan pohon pada hari pernikahannya
adalah semacam 'Metode Pengalihan', yakni mengalihkan aksi mutilasi
di kemudian hari yang memisahkan anggota tubuhnya.
Sangat disesalkan, ia tidak melakukannya.
Saya bermaksud menyelamatkannya, sayang sekali, petaka sulit
terhindar, sungguh sulit mengubah sebuah jalinan karma!
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 25/147
07. Tiga Badai Topan Menerjang Taiwan
Suatu hari, saya baru saja meninggalkan Taiwan kembali ke Seattle, saya
segera menerima fax atas nama beberapa uma memohon saya memberi
amanat pada badai topan berubah arah. Bukan satu badai topan, tetapi
tiga sekaligus.
Saya teringat saat ceramah saya pernah berkata, "Begitu saya
meninggalkan Taiwan, badai topan akan muncul. Namun, saya akan
membuat mereka berubah arah."
Kini, benar terjadi. Baru saja saya mengangkat kaki dari Taiwan, badai
topan langsung berkecamuk, alangkah tepatnya4! Malah sekaligus tiga
topan, seolah-olah sudah mengincar kepergian saya.
Saya menggeser letak arah kompas fengshui pada posisi; langit, bumi,
gemuruh, angin, rawa, air, api, gunung.
Dari posisi 'angin', saya menyusup ke dalam, bertemu dengan tiga Dewa
Angin.
Tiga Dewa Angin ini sangat gagah, tinggi badan sekitar 3,5 meter,
berkepala besar, berwajah kepiting, rambut tak terurus, tangan
memegang 'Panji Penggerak Angin'.
Saya berkata, "Saya Guru Lu, hari ini saya kemari untuk memohon
kepada Anda bertiga kiranya sudi tidak melintasi Taiwan."
Salah satu Dewa Angin berkata, "Kami tahu Anda punya kekuatan.
Anda di Taiwan, kami mengalah; Anda tidak di Taiwan, buat apa kamimesti mengalah?"
"Saya telah berjanji kepada para murid di Taiwan agar Anda sekalian
berubah arah."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 26/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 27/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 28/147
08. Menaklukkan Setan Tua
Suatu hari, seorang hartawan datang memberitahu saya, "Sejak rumah
saya yang bermodel vila ditambahkan sebuah loteng untuk ruang belajar
anak bungsu, mulailah terjadi hal aneh. Buku yang tersusun rapi di rak
buku, berserakan di lantai. Pena yang jelas-jelas berada di tempat
tertentu, tiba-tiba menghilang, lalu muncul di tangga. Jendela yang
tertutup rapat, keesokan hari terbuka semua. Lebih aneh lagi, kursi
bergeser sendiri, gelas satu per satu hancur. Kadang terdengar jelas suara
orang melangkah di loteng, setelah dilihat ke atas, tak terlihat seorang
pun."
Saya berkata, "Mungkin ada yang iseng?"
Hartawan ini berkata, "Tidak, tidak, di rumah hanya ada anak bungsu
tinggal sendirian, la anak baik-baik, tidak suka berbohong. Pada awalnya
saya juga tidak percaya. Setelah sekian kali kejadian, saya jadi penasaran dan langsung memeriksa ke tempat itu, saya juga mendengar
suara langkah manusia di loteng, tetapi setelah dilihat ke atas, sama
sekali tidak ada orang. Juga terdengar suara gaduh di lantai satu, lantas
piring dan cangkir berserakan di lantai, padahal anak saya sedang
bersekolah."
Saya bertanya, "Sudah pernah minta orang lain selidiki?"
Hartawan ini berkata, "Terus terang, sudah pernah mengundang
beberapa orang Bhiksu membacakan doa, pernah mengundang Pendeta
Tao melakukan ritual dengan memasang dupa dan kertas mantra, juga
pernah mengundang seorang medium datang melihat, tetap tak ada hasil.
Malah para Bhiksu itu diserang diare; Pendeta Tao itu diserang vertigo
hingga jatuh pingsan; medium itu begitu pulang sampai rumah,
rumahnya kemalingan, lemari dan laci berantakan, namun tidak sampai
kehilangan sesuatu. Kami semua mengatakan ada setan, tetapi tidak
berdaya."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 29/147
Saya berkata, "Kasus aneh ini pasti saya tangani. Mari kita berangkat
sekarang!"
Saya tiba di rumah hartawan tersebut.
Vila hartawan ini ada taman bunga, kazebo, batu gunung hiasan, dan
kolam air mancur. Bangunan lotengnya unik, lingkungannya asri.
Saya terlebih dahulu menutupi Tiga Cahaya Suci'.
Saya mengamati interior vila, meninjau taman bunga, lalu ; naik ke
loteng.
Saya berkata, "Bagus tuh, mana ada setan?"
"Mungkin setannya sedang istirahat," ujar hartawan ini.
Usai berkata, tiba-tiba angin meniup masuk dari jendela, kain tirai agak
tersingkap. Lewat telinga batin, terdengar olehku suara seorang nenek tua, "Seorang awam saja berani-berani mengganggu saya istirahat, nanti
dia pulang akan saya buat diare."
Nenek tua itu ternyata punya kemampuan. Dengan jarinya dia
menunjuk ke arah perutku, seberkas sinar hitam melesat ke; arah
perutku.
Sebelumnya saya sudah melakukan Metode Simabhandana, sehingga
sinar hitam itu mengitari saya tiga kali;
enek tua itu penasaran, "Orang awam yang berlatih Tantra. Akan saya
tumbangkan dia."
la meniup seberkas hawa ke kepalaku.
Saat itulah Tiga Cahaya Suci' yang saya tutupi di kepalaku terbebas.
Tiga Cahaya Suci' yang dimaksud adalah Cahaya Buddha, Cahaya
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 30/147
Batin, dan Cahaya Putih.
Nenek tua itu sadar telah berhadapan dengan orang lihai, buru-buru
meminggir, sebab begitu terpancar 'Tiga Cahaya Suci', kemampuan yang
ia tekuni puluhan tahun akan terkuras habis.
Saya berkata, "Hai, Nenek, Anda tidak mudah bisa memperoleh energi
tanah dan sudah berlatih sekian tahun lamanya, buat apa membuat onar
di loteng?"
"Anak itu yang duluan mencari gara-gara. la buang air kecil seenaknya di
taman, mengotori diriku," Nenek tua itu lanjut berkata, "sekarang sayasudah kenal siapa diri Anda, tolong jangan kuras kekuatan saya, saya
akan segera meninggalkan tempat ini."
"Kalau Anda tidak berbuat onar, saya tidak akan mencampuri urusan
Anda."
Seiring dengan embusan angin, nenek tua itu melayang ke arah bukit di
belakang vila, menghilang.
Saya berkata kepada hartawan ini, "Saya sudah mengusir setan itu,
loteng ini sadah aman dari gangguan."
Hartawan ini berkata, "Saya hanya menyaksikan mulut Guru Lu komat-kamit, tidak terlihat apa-apa!"
"Syukurlah tidak melihat sesuatu, lebih tenteram," ujarku sambil
tertawa.
Sejak itu, loteng vila sama sekali normal kembali, tak ada lagi kejadian
aneh, aha!
Menaklukkan Setan Tua.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 31/147
09. Buddha Hidup Penyelamat Nyawa
Ada seorang siswa bermarga Shen yang berprofesi sebagai pramugari,
datang ke tempat saya untuk berkonsultasi.
Dari wajahnya, tampak segumpalan hawa gelap di bagian dahi. Saya
coba mencari tahu melalui cahaya suci, "Celaka!" Ada yang tidak beres.
Ternyata pada kehidupan lalu, siswa Shen ini berprofesi sebagai
seorang pemburu yang membunuh hewan dalam jumlah yang banyak.
Selain dimasak untuk hidangan sendiri, ia juga menjualnya ke para wargadi kota tempat ia tinggal.
Dalam pandangan Buddhis, karma buruk siswa Shen tergolong sangat
berat.
Pernah suatu ketika pada kehidupan lalu, ia memburu seekor kambing
betina, tampak seekor anak kambing mengembek dengan suara tangis
yang menyedihkan di sisi tubuh induknya yang sedang terluka, ketika
didekati oleh pemburu pun si anak kambing tidak lari menghindar.
Hati si pemburu pun luruh tidak tega melihat kondisi ini. Si pemburu
mengeluarkan obat mujarabnya dan membantu mengobati luka induk
kambing. Si pemburu lalu menunggui hingga anak kambing besertainduknya kuat berjalan dan pergi meningalkan tempat.
Kejadian ini merupakan satu-satunya kebajikan yang pernah dilakukan
oleh si pemburu dalam kehidupan lampaunya.
Meskipun pada akhirnya ia bermaksud mengganti profesi, namun
karena tidak memiliki kepintaran apapun, ia terpaksa melanjutkan
profesinya sebagai pemburu.
* * *
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 32/147
Saya bertanya kepada siswa Shen, "Apakah Anda pernah menghadiri
Upacara Ritual Pelepasan Satwa?"
"Kadangkala."
"Bersediakah Anda sering-sering melakukan pelepasan satwa?"
"Bersedia, mulai hari ini saya akan sering melakukannya."
"Baguslah, sungguh patuh."
Saya berpesan kepadanya, "Bulan depan Anda jangan bepergian dengan
pesawat."
la keberatan, "Tidak bisa, bulan depan saya ada jadwal penerbangan
selama satu minggu, dari Taipei ke Jepang, dan dari Jepang ke Taipei."
"Haruskah terbang?"
"Tidak mesti juga, karena saya masih bisa ambil cuti, jadi bisa saja batal
terbang."
"Baguslah, Anda tidak perlu tugas terbang."
Siswa Shen menyahut, "Kalau begitu saya tidak terbang."
* * *
Gumpalan hawa gelap di wajah siswa Shen yang terlihat oleh saya,
memberi pertanda ia bakal terkena Sambaran Tiga Petir, yakni Petir
Logam, Petir Api, dan Petir Tanah. Biasanya yang terjadi adalah
Sambaran Lima Petir, tiga-saja sudah cukup mengerikan.
Lebih detail lagi, Sambaran Lima Petir yang dimaksud adalah:
■ Petir Logam — menghabisi nyawa dengan golok atau pedang.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 33/147
■ Petir Kayu — menghabisi nyawa dengan tertindih pohon besar atau
pilar.
■ Petir Air — menghabisi nyawa dengan menghanyutkan.
■ Petir Api — menghabisi nyawa dengan membakar.
■ Petir Tanah — menghabisi nyawa dengan tertimbun tanah longsor.
Umumnya kita mengetahui bahwa orang yang 'mati tersambar petir'
adalah dikarenakan karma buruknya yang berat. Jadi, selain petir langit,
masih ada lagi yang namanya Lima Petir.
Coba diperhatikan pesawat terbang yang siap mendarat, sedikit saja
salah perhitungan, pendaratan yang terlalu horizontal akan
menyebabkan tubuh pesawat patah dua disertai dengan suara dentuman
yang memekik, inilah Sambaran Petir Logam.
Lalu pesawat akan terbakar dilahap api, inilah Sambaran Petir Api.
Suara dentuman yang timbul saat pesawat menghantam
landasan, inilah Sambaran Petir Tanah.
Bukankah ini sebuah Sambaran Tiga Petir?
Awalnya karma buruk siswa Shen memang sangat berat, namun, paling
tidak ia telah melakukan sebuah kebajikan besar, dan pada kehidupan
kali ini masih tahu mengembangkan bodhicitta dengan pelepasan satwa,
sehingga ia telah membantu dirinya sendiri terhindar dari sebuah
mahapetaka.
Ada umat yang bertanya kepada saya, "Seumur hidup melakukan
kejahatan, hanya satu kali berbuat kebajikan, bagaimanakah perhitungan
karmanya?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 34/147
Saya menjawab, "Kebajikan besar."
Lalu ia bertanya, "Seumur hidup melakukan kebajikan, hanya satu kali
berbuat kejahatan, bagaimanakah perhitungan karmanya?'
Saya menjawab, "Kejahatan besar."
la tidak terima, "Bukankah ini tidak adil?"
Saya berkata, "Bertekad memperbaiki kesalahan, bertobat secara tuntas,
ini pun sebuah kebajikan besar. Begitu pula dengan seorang wanita suci
yang tidak menjaga kesucian tidak lebih baik daripada seorang wanitatunasusila senior yang akhirnya bertobat."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 35/147
10. Mengobati Bayi yang Tidak Berbiji
Mata
Seorang umat menggendong bayinya yang mengidap penyakit anehdatang menemui saya. Bayi ini memang berpenyakit aneh, terlahir
dengan tanpa sepasang biji mata (pupil), matanya tampak serba putih,
tergolong buta bawaan lahir.
Kakek-nenek serta orangtua bayi ini sangat sedih. Si ayah mendesah,
"Kami ini keluarga petani yang taat agama Buddha, mengapa sampai
bisa melahirkan seorang anak tunanetra?"
Mereka mendekatkan bayi ini kepada saya sambil memohon petunjuk.
Melalui cahaya suci, saya telah mengetahui seluk beluknya, lalu
berkata, "Saya tidak akan menolongnya."
Mereka bertanya, "Guru Lu yang welas kasih selalu sudi mengobati penyakit apa saja, mengapa tidak bersedia menolong?"
Saya menjawab, "Saya mau menolongnya, tetapi dia tidak mau saya
tolong!"
Keluarga ini merasa aneh, "Bayi ini baru terlahir, bagaimana ia bisa tidak
mau menerima pertolongan Anda?"
Akhirnya saya memberitahukan kepada mereka kronologinya:
Kehidupan lalu bayi ini adalah siswa saya yang mengikuti saya
bersadhana, setelah beberapa tahun kemudian ia masih tidak
memperoleh keyogaan, ia pun meninggalkan Guru Lu dan mendekatiseorang rohaniawan tua untuk berlatih sadhana.
Rohaniawan tua itu membangun sebuah tempat ibadah yang besar,
namun kemampuan spiritualnya tidak seberapa, tepatnya adalah
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 36/147
seorang rohaniawan gadungan. Hebat dalam hal bicara, padahal
pencapaian sadhananya nihil.
Rohaniawan gadungan itu mencela Guru Lu. Demikian pula para
pengikutnya termasuk siswa tersebut juga ikut-ikutan mencela Guru
Lu.
Terhadap orang semacam ini, saya tidak akan banyak memberi
komentar. Kini, saya hendak menolong 'siswa' ini, namun ia malah
menolak!
la bekata, "Saya memilih meninggalkan Guru Lu dan memilih berguru disekte lain, apakah tidak boleh?"
Saya berkata, "Amitabha yang terlahir kembali tidak kamu kenal, malah
mengikuti jejak orang yang ilmunya kelas kaki lima, sungguh
disayangkan!"
'Siswa' ini meninggalkan saya, bagi saya tidak masalah, tapi jangan
memfitnah, malah mengajak pergi sekawanan siswa. Yang papan atas
tidak dipandang, malah mendekati yang papan bawah, sungguh sesuai
pepatah yang berbunyi 'punya mata tak berbiji'.
* * *
Orangtuanya buru-buru bersujud berulang kali dan memohon dengan
sangat, "Maafkan kedunguan anak ini pada kehidupan lampaunya yang
telah bersikap tidak pantas pada Anda, mohon Guru Lu sudi
mengulurkan tangan!" Saya berkata, "Bersarana ulang saja!" "Ya."
"Diberi abhiseka ulang saja!" "Ya."
Saya membacakan sebait gatha: Merebut tahta di atas cangkang siput
Hidup ini hanya dilalui sepintas Tidak mengenal Satya Buddha malah
kabur Punya mata tanpa biji sungguh dungu Lalu saya mengundang
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 37/147
kehadiran Bodhisattva Mata Langit dan Bodhisattva Pemutar Biji
Mata.
Saya menyebutkan sebait kalimat suci: Di tengah pemandangan yang
asri Kenalan lama dibiarkan bersikap sendiri Di antara pepohonan tao
dan li Terdapat ladang padi dan sayur Demikianlah amanat ini segera
terlaksana Putarlah dengan alami, putarlah dengan alami Berbaliklah,
berbaliklah
Sungguh ajaib, bola mata bayi yang serba putih ini, perlahan-lahan
berputar dan berputar, ternyata di balik bola matanya terdapat biji mata
hitam. Begitu posisinya sudah tepat, bayi ini memperlihatkan sepasang
mata yang besar. Sungguh mukzijat!
Bayi yang punya mata tak berbiji ini, kini sudah dapat
melihat dengan jelas. Orang di sekeliling yang menyaksikan peristiwa ini
semua berdecak kagum. Dengarkan nasihat saya:
Jadi manusia mesti bijaksana, dan mahabijak. Milikilah pencerahan
seperti yang diajarkan dalam Sutra Agung Avalokitesvara.
Punya mata tanpa kejelian, mana bisa mengenali Satya Buddha?
Oleh karena itu, saya katakan: Siapa yang mampu siapa yang tak mampu Bagi yang mampu segalanya terlaksana Wahai para umat
hendaknya jelas Satya Buddha telah hadir.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 38/147
11. Saya Diberitahu Setan Judi
Suatu hari, seorang siswa datang menemui saya dengan penuh ceria
sambil menyodorkan sebuah amplop merah yang isinya sangat tebal
karena amplop tersebut tampak kekecilan.
Saya bertanya kepadanya, "Menang berjudi?"
la menjawab, "Dugaan Guru tepat. Coba Guru tebak, berapa jumlah
yang saya menang dari perjudian?"
Saya memasang kuping mendengarkan suara bisikan, lalu berkata,
"90.000."
'Tepat sekali, 90.000. Siapa yang telah memberitahu Guru?"
Saya menjawab, "Saya diberitahu setan judi."
"Benarkah ada setan judi di dunia ini?"
Saya menasihati siswa ini:
Di dunia ini, berjudi adalah salah satu kebiasaan buruk manusia, sebuah
kebiasaan yang amat sangat buruk. Sering terdengar bahwa ada orang
yang karena ketagihan berjudi sampai meludeskan semua harta
kekayaannya. Banyak orang yang siang malam tergiur dalam perjudian
hingga jiwa raga pun keletihan, apa yang diperoleh? Nihil. Judi akan
membuat kehilangan nyawa, harta benda, dan keluarga, waspadailah.
Hal yang paling parah dari semua ini tidak penting, yang terpenting
adalah sadarilah bahwa sepuluh kali judi sembilan kali kalah!
Siswa ini menyahut, "Saya sadar, saya hanya ingin tahu, benarkah ada
setan judi?"
"Tentu ada, manusia hobi judi, setan juga. Manusia dan setan sama,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 39/147
tentu saja ada setan judi."
"Kalau kami sedang bermain mahyong, apakah setan judi ada di sekitar
itu?" "Benar."
Siswa ini merasa ketakutan.
* * *
Suatu hari, siswa ini mengajak saya berkunjung ke rumahnya. Di
rumahnya telah tersedia sebuah meja persegi, ia mengatakan bahwa
permainan ini hanya sekadar hiburan. Sekali-kali keluarga berkumpul, permainan ini hanyalah sebagai pengisi waktu.
Siswa ini mengajak kedua orangtuanya beserta kakak lelakinya main
mahyong. M ereka berempat mulai duduk dengani rapi.
Saya berkata, "Kakakmu yang akan menang."
Mereka tertawa geli, "Guru Lu, kali ini Anda keliru, kakakku? paling
tidak mahir bermain mahyong, setiap kali main pasti kalah. Kami selalu
memenangkan uangnya. Dia hanya mahir berbisnis» uangnya banyak.
Bagi kami, di meja mahyong ini, dia adalah j Dewa Rejeki yang sejati." ?
Saya turut tertawa.
Lalu saya berkata, "Menurut setan judi, kakakmu akan Saya Diberitahu
Setan Judi menang."
"Berapa jumlahnya?"
"101.000."
"Pasti Guru salah lihat?"
Lalu mereka berempat mulai asyik bermain mahyong. Saya
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 40/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 41/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 42/147
nanti pasti akan saya hajar dia habis-habisan, biar mati muntah
darah...."
"Saya akan menggunakan 'Metode Tujuh Panah Patok Roh' mematok
dia supaya tujuh hari kemudian mati tanpa sebab. Kalau dia masih tidak
sudi meminta ampun kepada saya, lihat saja, saya akan memasukkan
dia ke dalam Neraka Avici ke-18, dan selamanya tak akan bangun dari
situ."
"Siapa pun Dewa Pelindungnya, saya tidak bakal takut, dasar anak tak
tahu diri...."
Temannya berkomentar, "Ramalannya sangat akurat!"
"Apanya yang akurat!"
"Dia seperti Dewa!"
"Dewa apaan!"
Bapak paruh baya ini kalau sudah mulai memaki, semakin naik pitam,
matanya mulai memerah, sambil mengunyah pinang dan menepuk meja.
Tiba-tiba, wajahnya tampak kejang, mulutnya menjadi erot, sekujur
tubuh tak henti bergemetaran....
Teman-teman kaget melihatnya, buru-buru membawanya ke rumah
sakit untuk melakukan pemeriksaan. Dokter mengatakan 'kejang saraf
wajah'....
Sejak itu, mulutnya tambah erot, berbicara tidak jelas, air liur menetes
pun tanpa disadarinya.
Teman-teman membujuknya, "Pergilah menemui Guru Lu; untuk
bertobat! Guru Lu pasti sudi membantu menyembuhkanmu orangnya
sangat welas kasih."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 43/147
"Anak...." Dia mau marah, mulutnya tambah erot lagi.
Teman-teman kembali membujuknya. Namun ia tetap keras kepala dan
berkata, "Biar mati pun saya tidak sudi mencari dia."
Bapak paruh baya ini meminta bantuan kepada orang pintar, mulutnya
tetap saja mengot.
Demikianlah setelah dua bulan kemudian, dengan bantuan teman-
temannya, bapak ini datang menemui saya.
la mengangguk-anggukkan kepala kepada saya, memperlihatkan rasaminta maaf.
Saya berkata, "Saya bersedia membantu menyembuhkan kamu, lain kali
angan memaki-maki saya lagi."
la menganggukkan kepala.
"Kalau ada warga yang datang untuk minta bantuan saya
menyembuhkan bayinya yang gampang kaget, mencari nama, atau
kesambet, saya akan memperkenalkan mereka kepada kamu."
la kembali menganggukkan kepala memperlihatkan rasa terima kasih. i
Melihat sikapnya sungguh mau bertobat, saya pun memperlihatkan
daya sakti kekuatan sadhana untuk menyembuhkannya dengan
menyebut kalimat suci sebagai berikut
Lepas segala kondisi membuat hati lega
Hanya sifat sunya yang mampu melapangkan dada
Mulut Salah Omong Langsung Erot
Senapati Berjubah Baja membukakan alat siksa Mengembalikan wajah
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 44/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 45/147
13. Menyelamatkan Orang yang Berniat
Bunuh Diri
Saat pelayanan konsultasi sedang berlangsung, tanpa * sengaja sayamenengadahkan kepala dan melihat sesosok 'Utusar Baka' masuk ke
dalam ruangan, la membuntuti seorang warga yang tampak lusuh.
Melihat kondisi ini, saya sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres,
langsung memberi isyarat kepada warga yang bari masuk ini menunggu
giliran berikutnya. Saya akan segera mengajak ia membicarakan
masalahnya.
Usai menanyakan masalahnya, saya coba mencari tahu lewat peramalan
ari.
Saya bertanya kepadanya, "Kamu bermaksud bunuh diri?!
Warga lusuh ini menjawab, "Guru Lu, Anda sungguh heba| Bagaimana
Anda bisa tahu bahwa beberapa hari ini pikiran sayi selalu punya niat
bunuh diri dan susah tidur?"
Saya berkata, "Di balik badanmu berdiri sesosok Utusan Baka, begitu
kamu bunuh diri, ia akan menyeret kamu ke Neraka.'
Warga lusuh ini terperanjat mendengarkan perkataan saya
Berikut ini adalah masalah yang ia jelaskan kepada saya
Awalnya ia adalah seorang guru sekolah, lalu dipecat olef pihak sekolah
karena suatu masalah, sejak itu, ia pun menjadi penganggur.
Kemudian ia berkongsi dengan teman membuka usaha • kecil-kecilan,
ternyata gagal total, semua modal yang ia tarik dari hampir seluruh
tabungannya ludes.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 46/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 47/147
ada?"
Saya mengeluarkan dana 200.000, pada masa itu jumlal segitu tidak
sedikit. Saya serahkan kepadanya, dan berkata, "Gunakanlah uang ini
untuk membuka kios peramalan, kelak i kalau sudah balik modal baru
kembalikan ke saya."
"Uang 200.000? Rasanya saya tidak pantas menerimanya,1 "Ini hanya
sekadar materi, mana yang lebih utama? Nyawj atau uang?"
la amat terharu sampai meneteskan air mata. Saya mengamati di balik
badannya, Utusan Baka itu sudat lenyap.
la berkata dengan tegas, "Tidak mungkin bunuh diri lagi! Beberapa
tahun kemudian, ketika saya kembali ke Taiwar saya mendengar bahwa
ada seorang ahli Ilmu Pemberian Namj yang kesohor, banyak orang
mencari dia untuk meminta namai la pernah diwawancara di TV, orang
yang mencari dia sampai berantri panjang. ^
Mendengar berita ini, saya berucap, "Svaha! Svaha!" i
Menyelamatkan Orang yang Berniat Bunuh Diri.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 48/147
14. Kanker Tulang Sumsum Sirna
Omong-omong di Dallas, USA, kini telah berdiri Vihara Vajragarbha
Sanlun yang dipimpin oleh Vajra Acarya Lianzhen.
Kakak perempuan istri dari Vajra Acarya Lianzhen mengidap kanker
tulang sumsum.
Kanker tulang sumsum sangat mengerikan, mata pasien tak mampu lagi
melihat obyek, telinga pasien juga tak mampu lagi mendengar suara.
Di stadium akhir seorang pengidap kanker tulang sumsum, yang
bersangkutan hanya tersisa napas yang bekerja dengan tak berdaya.
Orang yang tadinya segar, akhirnya mesti berbaring di rumah sakit
menantikan saat-saat mengembuskan napas terakhir.
Dokter sudah menyatakan dengan resmi bahwa kakak iparnya sudah
kritis, nyawanya hanya sisa dua hari, sekujur tubuh telah terjalar sel
kanker.
Keluarganya sudah mempersiapkan urusan kematian, bahkan peti mati
pun sudah siap.
Vajra Acarya Lianzhen berkata, "Jalan terakhir hanya memohon kepadaGuru Lu memberi pemberkatan dan menuntunnya terlahir di
Sukawatiloka."
Demikianlah saya pun memberi adhistana padanya.
Usai adhistana, mukjizat pun muncul!
Matanya mampu terbuka melihat obyek, telinganya pun mampu
menang-kap suara.
Yang paling aneh adalah saat dokter memeriksa kembali sel kanker
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 49/147
pasien sudah lenyap semua, tak bersisa. Tadinya '.! sekujur tubuh
penuh dengan sel kanker, sekali adhistana saja 1 menghilang semua.
Dokter menganggap semua ini "Mukjizat", "Di luar akal , sehat', dan
"Tak mungkin".
Pengusaha peti mati pun berkomentar, "Tak pernah terjal hal seperti
ini."
(Berita ini diumumkan oleh Vajra Acarya Lianzhen sendii pada tanggal
8 September 2010 pukul 18.00 bertempat di kantir Vihara Vajragarbha
Seattle)
Umat yang turut mendengar berita ini, berkata, "Kekuatar
Dharma memang tiada tara!"
* * *
Saya sering mengutip sebuah lirik lagu yang bermuatan j kalimat
bijaksana, sebagai berikut:
Manusia yang berusia seabad sungguh langka Dari usia belia hingga usia
tua j
Masa-masa yang dilalui tidak seberapa Belum lagi diganggu rasa galau
dan gundah Harta duniawi tak habis digunakan i Jabatan di pemerintah
banyak penawaran
Pejabat tinggi kaya raya tak memiliki banyak waktu Justru membuat
cepat ubanan Bulan setelah purnama tak lagi bersinar Bunga di saat
musim gugur hampir tak bersisa Tak banyak masa indah yang dapat
dinikmati Lebih baik segera menikmati arak di cangkir emas Berapa
banyak kuburan tak terurus di taman makam Setiap tahun terkubur oleh
rumput liar
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 50/147
Demikian pula sebait kalimat bijaksana akan saya bagikan sebagai
berikut:
Terlelap dalam ketiduran yang pulas Bermimpi lulus ujian negeri yang
amat dihargai kaisar Menjabat dudukan tinggi mengangkat status
orangtua Pulang kampung dengan bangga bersua teman dan berziarah ke
kuburan
Ternyata semua ini hanya sebuah mimipi belaka Tetap mendekap di
bawah kelambu mendengarkan suara serangga
Uir-uir sibuk menyanyikan keindahan cemara
Manusia senantiasa sibuk
Semua ini bagaikan mimpi
Kadang bermimpi hidup melarat
Kadang bermimpi jadi juragan
Pernah bermimpi jadi konglomerat Tao Zhu
Pernah pula bermimpi jadi orang melarat Fan Dan
Pernah bermimpi jadi seorang pujangga ternama
Pernah pula bermimpi jadi pedagang ulet \
Pernah bermimpi jadi orang berkuasa
Pernah pula bermimpi jadi panglima perang
Baik rasa suka bersua maupun rasa duka berpisah
Baik usia panjang maupun usia pendek
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 51/147
Sama saja tiada perbedaan
Dicermati dari semula
Semua ini hanya mimpi belaka
Pada akhirnya akan berkumpul dengan keluarga
Sama-sama dalam sebuah mimpi
Sekalipun berpenampilan serba mewah
Semua ini tetap sebuah mimpi belaka
(Syair ini mengajak manusia berpandangan lebih luas, hidup bersahaja,
dan jangan banyak perhitungan)
Mengenai adhistana dan jamah kepala, saya perlu jelaskarij Saya selalu
memohon Adinata berubah menjadi amrta bercahaya mengabhiseka kedalam tubuh siswa, agar sekujur tubuh siswa dari ujung rambut hingga
ujung kaki penuh dengari amrta tirta. Lalu segala karmawarana, karma
penyakit, bencana beban batin, duka...berubah menjadi hawa gelap
keluar dari jari kaki.
Bagi yang berjodoh akan sembuh total.
Bagi yang jodohnya tanggung akan sembuh sebagian. Bagi yang tak
berjodoh sulit diselamatkan.
Sudah tak terhitung jumlah umat yang terselamatkan dari upaya
pemberkatan jamah kepala yang saya upayakan.
Setiap kali pemberkatan jamah kepala, selalu akan muncul banyak
mukjizat yang sangat ajaib.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 52/147
15. Mencari Ibunda
Ketika berada di USA, sepasang suami istri keturunan bangsa Vietnam
yang berusia sekitar 60-an datang ke tempat \ saya untuk berkonsultasi.
Mereka memberitahu saya bahwa ketika melarikan diri ; saat perang
Vietnam berkecamuk, mereka berpisah dengan ibunda. Kini ibu masih di
Vietnam. Waktu itu mereka dengan susah payah melalui Hong Kong
tiba di USA.
Di USA, mereka mulai dari berdagang asongan, setelah! berjuang sekiantahun, akhirnya mereka berhasil membuka sebuaf toko kelontong, juga
memiliki sebuah kedai laundry. Kini kehidupal mereka mulai mapan.
Pada saat itu, mereka mengetahui bahwa negeri Vietnari sudah luluh
lantah, jejak ibu tak diketahui. Kadang menitip saudari yang pulang ke
Vietnam mencari info keberadaan ibu, juga tida ada hasil.
Ayah sudah lama meninggal.
Mereka tidak mengetahui keberadaan ibu.
Belakangan ini mereka bermaksud berkunjung ke Vietnarr Sebelum
berangkat, mereka datang memohon petunjuk tentani keberadaanibunda.
Saya coba mencari tahu dengan cahaya suci dan peramalan jari.
Saya berkata, "Selamat!" :
"Berita bagus?"
"Masih hidup."
"Kalau masih hidup tentu pantas gembira, namun sepertinya masih ada
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 53/147
yang lebih menggembirakan?"
"Benar, ibumu menikah lagi!"
"Mana mungkin, dia sekarang sudah berusia 90-an."
Si istri berkata, "Ketika berpisah, penampilan ibu sudah tua renta, mana
mungkin menikah lagi, sekarang berada di mana?"
Saya minta mereka gelar peta dunia di meja, jariku bagaikan jarum
penunjuk detik berdenyutan bergeser dari Vietnam menuju Muangthai,
lalu berhenti di Yun-nan, Tiongkok.
Jari saya menunjuk di sebuah tempat kecil di Yun-nan, berhenti di situ.
Saya berkata, dia di sini.
"Tidak mungkin, mana mungkin? Dari Vietnam lewat Muangthai ke
Yun-nan, menikah lagi, Guru Lu tidak keliru? Kami tidak berani
percaya."
Saya berkata, "Percaya atau tidak terserah, yang jelas, perjalanan ibu
kalian ke Yun-nan cukup berliku."
Mereka bertanya lagi, Tempat kecil yang dimaksud di Yun-nan berada
di sebelah mana?"
"Di sebuah tempat komunitas manula."
Mereka tambah bingung.
Akhirnya tibalah mereka ke kampung halaman di Vietnam. Tentu tak
menemukan ibunda, setelah bertanya kepada sanak saudara, tidak berhasil juga. Awalnya memang sudah lama tak ada berita, sehingga
mereka sudah tidak menaruh harapan sedikit pun juga.
Mereka bertamasya ke Muangthai, mampir makan di sebual rumah
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 54/147
makan mie yang dibuka oleh seorang Chinese, sambil > mengobrol
dengan yang punya rumah makan.
Pemilik rumah makan itu berasal dari Yun-nan. Mereka bertanya
kepada pemilik rumah makan, apakah ada tempat kecil demikian?
Pemilik rumah makan itu menjawab, "Saya justru berasa dari sana."
"Apakah benar ada tempat komunitas manula?" "Itu sebuah panti
ompo, dulu saya membuka rumah makaf di sebelah panti jompo
tersebut, saya banyak kenal penghuni cl sana." 1
Mereka memperlihatkan foto ibunda kepada pemilik rumal makan.
Pemilik rumah makan berkata, "Di panti jompo ada seoran nenek tua
berkebangsaan Vietnam, ia menikah dengan salah seorang kakek tua di
panti jompo tersebut, berita ini sempat j menghebohkan. Gambar dalam
foto ini kira-kira mirip, namun s saya tidak berani memastikannya."
Pada akhirnya, mereka benar menemukan ibunda tua, < berita ini seolah
sebuah legenda.
Sebait gatha berbunyi demikian: Di manakah kampung halaman
Kampung halaman berada di telapak tangan Mencari orang dalam
sejengkal batin Dalam batin ditemukan keteduhan.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 55/147
16. Sepuluh Tahun Menderita Imsonmia
Seorang ibu paruh baya datang menemui saya, wajahnya kurus, kulit
berkeriput, rambut agak acak-acakan, merana seperti kembang layu,
beralis pendek dan bermata sipit.
la bercerita kepada saya, "Sudah sepuluh tahun saya tidak bisa tidur,
setiap hari jelang gelap saya sangat ketakutan, melihat tempat tidur pun
ketakutan."
Saya tentu tahu penderitaan seorang imsonmia, banyak orang di jamansekarang mengalami susah tidur dikarenakan stres, banyak beban
pikiran, depresi, dan lain sebagainya.
Penderitaan yang dialami seorang imsonmia sangat mengerikan, bahkan
sebagian orang yang karena menderita imsonmia lantas kehilangan
makna hidup dan mengakhiri hidupnya sendiri, sungguh naas.
Ibu yang menderita imsonmia ini sudah mencoba berbagai cara untuk
mengatasi susah tidurnya, antara lain:
- minum susu sebelum tidur.
- mandi air hangat sebelum istirahat.
- melakukan refleksi telapak kaki.
- mematikan cahaya lampu di sekeliling ruang tidur.
- ruang tidur dilengkapi kedap suara.
- mengkonsumsi obat tidur, obat penenang.
- dan lain sebagainya.
Setelah 10 tahun, sama sekali tidak berkhasiat.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 56/147
Saya bertanya kepadanya, "Kamu ingin tidur nyenyak?";
"Sudah pasti, kalau tidak, buat apa saya kemari?"
Melalui cahaya suci, saya telah mengetahui masalahnya saya melihat
seekor ular kembang berwarna putih melilit di kepalanya.
Saya berkata kepadanya, "Badan kamu ada sesuatu."
"Benar, kalau ia di kepala, saya sakit kepala; kalau ia di leher, saya
susah napas; kalau ia di ulu hati, saya ketakutan; kalau ia di perut, saya
sakit perut; kalau ia di pinggang, saya sa' pinggang; kalau ia di kaki, sayatidak mampu melangkah."
"Saya akan membujuk dia pergi."
"Dia tidak mau."
"Bagaimana kamu tahu?"
"Benda ini bisa bergerak, saya merasakannya, malam i berada di
kepalaku, saya sakit kepala tidak bisa tidur, kepalak dijadikannya
sebagai sarang."
"Saya punya satu cara akan mengatasi hal ini, ia pasti pergi, kamu
percayakah?"
"Saya tentu percaya, itulah sebabnya saya kemari."
Saya mengusirnya dengan Mantra 9 Aksara yang berbun: "LIN BIN
DOU ZHE JIE ZHEN LIE ZAI QIAN", tak disangka, ia mengecil jadi
sebutir cahaya putih menyembunyikan diri di dala tulang, tetap tidak mau pergi.
Saya memberkati ibu itu dengan jamah kepala, ular itu malah menyem-
bunyikan diri di sela kuku kakinya. Dengan Metoda Simabhandana juga
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 57/147
tidak mungkin, karena cara ini malah membuat ular Itu terkurung di
badan-nya tak mau keluar dan tambah parah.
Akhirnya saya menggunakan jurus pamungkas yang ampuh: Saya minta
ibu itu mengenakan barang milik saya seperti topi untuk kepala, scarf
untuk di leher, pakaian dalam atas untuk tubuh bagian atas, pakaian
dalam bawah untuk tubuh bagian bawah, sepatu dan kaus kaki untuk
kaki.
Begitu dipakai, ibu itu langsung bersin sambil menyemburkan ular putih
dari mulutnya, dan ular itu seketika mati terkena cahaya matahari.
Demikianlah penyakit imsonmia yang sudah 10 tahun diderita oleh ibu
itu sembuh total, sejak hari itu ia dapat tidur nyenyak.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Tidak mempan dengan simabhan-
dana Sulit sembuh dari kerasukan siluman ular Akhirnya teratasi lewat
cara unik Buddha Hidup Keunikan yang hingga kini pun tergolongantik.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 58/147
17. Sandal Menghilang
Suatu ketika, usai pelayanan konsultasi, saya membenah alat-alat tulis,
lalu melihat ke belakang...HA! Sandal saya hilang Saya bolak-baik
mencari sandalku di tempat saya selalu menaruhnya, aneh, sungguh
raib.
Saya mengira mungkin orang yang usai konsultasi kuran hati-hati salah
memasukkan kakinya ke sandal langsung jalan. Tetapi, keliru juga, kalau
salah sandal, mestinya masih ada sepasang yang tertinggal!
Mengapa di depan pintu satu sandal pun tidak ada? Pencuri? Tidak
mungkin sandal pun diincar pencuri. Meskipun saya merasa aneh,
namun saya tidak mempedulikannya, hanya sepasang sandal, beli lagi
saja.
* * *
Malam itu.
Roh saya meninggalkan jasmaniku, terbang melayang...tib di sebuah kuil
Taois dekat Kuil Dewa Kota.
Kuil yang tua ini dipimpin oleh seorang pendeta tua yan lumayan sakti.Saya menyaksikan pendeta Tao ini sedang melakukan sebuah ritual.
Di posisi tengah kuil tampak sebuah Meja Delapan Dewa yang di
atasnya sudah disiapkan benda-benda antara lain kertas mantra
berwarna kuning, sarana pena kuas, ramuan obat baiji, pewarna merah,
bahan persembahan, dan air tanpa akar.
Di depan altar terdapat kain sutra lima warna dan rupang Lima
Senapati.
Di depan Lima Senapati itulah, sandalku yang sudah hilang terletak
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 59/147
dengan rapi.
Saya merasa aneh, mengapa sandalku berada di situ?
Bagaimana mungkin pendeta tua itu bisa memperoleh sandalku?
Rambut pendeta tua itu terurai acak, dengan sebilah Pedang Bintang
Biduk di tangannya, ia menulis sesuatu di atas kertas mantra.
Dari mulutnya terdengar ucapan sebagai berikut:
- Pendiri Sanqing, Para Dewa yang berlalu-lalang, berilah saya kekuatan,
saya akan menyeret dan mengikat roh Sheng-yen Lu di sandalnya, biar
dia tidak dikasih kesempatan hidup, mati sajalah.
- Pendiri Sanqing, Sheng-yen Lu pernah menggagalkan rencana saya,
hari ini saya tak akan memaafkannya, seberani-beraninya dia, saya
tetap akan menyeret rohnya ke depan altar ini dan akan menghabisi
nyawanya dengan Pedang Bintang Biduk ini.
- Pendiri Sanqing, Sheng-yen Lu sudah lama beraksi di sini! Dosanya
segudang, tak ada kejahatan yang tak ia lakukan, kini ada seorang saleh
datang memberi saya uang 500.000 untuk menghentikan kejahatannya
lewat upaya ritual, mohon seret roh Sheng-yen Lu kemari agar saya
menghukumnya. Kelak saya | akan memberi persembahan setiap hari,membuat rupang Anda mohon memberi amanat.
Pendeta tua itu menggambar tiga lembar kertas mantra. Tampak
seberkas angin mengembus ke arah altar, tiba-tiba rohku tak kuat
berpijak dan terserap ke dalam embusan hawa gelap tersebut....
Pendeta tua itu senang melihat kejadian ini, langsung menyerang rohku
dengan Pedang Bintang Biduk.
Untung saya sudah melakukan simabhandana, Pedang s Bintang Biduk
terhalang oleh Vajraprakara....
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 60/147
Pendeta tua itu mengakali lagi dengan satu jurus, yang | muncul rupanya
Mbah Macan. Mbah Macan ini berubah menjac seekor macan tutul
raksasa yang mampu menelan sebuah rumaf besar dalam sekali lahap.
Mulut macan ini mengincar rohku, lalu menelan saya beserta simabhan-
dana yang saya bentangkan.
Saya sempat berteriak, "Celaka! M ati aku!"
Pada saat yang kritis inilah, di balik tubuhku muncul 'Raji Setan
Berwajah Senyum'. Raja Setan Berwajah Senyum ini adalal dayaka yang
diberi amanat oleh Bodhisattva Ksitigarbha untuk saya, mulutnyamampu menelan air tiga sungai dan lima pegunungan. Begitu ia
membuka mulut, Mbah Macan langsung ditelannya.
Menyaksikan Mbah Macan ditelan oleh Raja Setan Berwaja Senyum,
pendeta tua itu langsung ketakutan sampai berkeringat dingin.
la bertanya, "Sheng-yen Lu, kamu sebenarnya siapa? Mengapa Raja
Setan bisa menyertai kamu?"
Saya menjawab, "Saya bukan siapa-siapa, saya adalah...." Rohku
memperlihatkan cahaya ratusan ratna, di tengahnya muncul sesosok....
Pendeta itu termangu, dan bersujud di tempat. Sebait gatha berbunyisebagai berikut: Berkepala besar bertelinga panjang bertubuh cahaya
Sekujur tubuh tampak agung sulit diungkap Semua orang menyebut
nama agung-Nya Mampu mengikis segala karmawarana.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 61/147
18. Kertas Mantra Penaat Sila Tidak
Berzina
Tempat kediaman saya kedatangan seorang tamu yang tampan, kulitwajahnya putih bersih, matanya bercahaya seperi bintang, beralis tebal,
berhidung mancung, bibir berwarna merah mengenakan stelan jas yang
dipadu dengan dasi berwarna biru pergelangan tangannya mengenakan
arloji Rolex, di sisi rambutnya yang hitam terdapat sedikit cambang,
tubuhnya tinggi semampai Begitu diperhatikan, sungguh sempurna, la
berkata kepada saya, "Setelah menyimak buku karya Guru Lu, sayatelah memahami bahwa nilai kehidupan yang paliir utama adalah
bersadhana. Kondisi lahir dan mati, kumpul dan ' pisah, makmur dan
rapuh, sehat dan lesu, selalu silih berganti. Yang hakiki adalah, tidak
melekat pada harta dan tahta, membenal diri, mendalami Dharma,
mencapai pencerahan."
Saya berkata bahwa apa yang ia katakan memang bena Orang bijak dulu
meninggalkan sebuah lagu bermuatan makna hidup yang liriknya saya
sukai, lalu saya bacakan isi lagu tersebi kepadanya:
Tidak melekat pada kondisi duniawi Leluasa tak terbelenggu
Keteduhan batin mampu mengembangkan bakat Saatnya berpulanglangsung menapaki padma Meninggalkan jalan hidup dan mati
Melangkah di dunia hiruk p ikuk
Tidak bakar dupa dan namaskara secara rutin
Tidak membenahi tempat ibadah
Tidak melayani jemaat yang hadir
Tidak peduli pada segala pencelaan
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 62/147
Masalah yang mengiang di telinga
Dibiarkan tertinggal di balik gunung
Tidak perlu menjadi pahlawan
Belajarlah jadi orang biasa
Tak ada salahnya demikian
la berkata, "Saya sangat suka dengan perkataan orang biasa itu!"
Saya menyalin lirik lagu ini dan memberikan kepadanya, la berkata,
"Orangtua saya adalah pengusaha besar, saya sebagai generasi ke-2
mesti meneruskan usaha mereka, tetapi saya tidak tertarik. Berkat
membaca buku karya Guru Lu, saya menyadari bahwa harta yang
berlimpah bersifat sementara saja, begitu pula dengan kedudukan. Yang
saya inginkan adalah mencari Jalan Kebenaran, inilah sesuatu yang
sungguh." Saya berkata, "Sungguh terpuji." la berkata, "Saya ingin
menjadi Bhiksu." Saya langsung memperlihatkan keraguan saya dengan
mempertanyakan gaya hidupnya yang serba gelamur.
Mukanya memerah, lalu ia berkata kepada saya, "Guru j Lu, terus
terang, saya punya satu kebiasaan buruk, sekarang i* saya memiliki
banyak teman wanita, saya tidak mengejar mereka tetapi merekalahyang mengejar saya. Saya tidak kuat menahaf godaan, sehingga...apakah
ada cara yang mujarab?" ;
Saya menjawab, "Tidak ada cara!"
"Mengapa Buddhadharma tiada tara malah tak mampu ; mengatasi hal
yang satu ini?"
Saya menjawab, "Penyakit sendiri hanya diri sendiri yanj
mengetahuinya, penyakit batin mesti disembuhi obat batin, kalai batin
lurus jasmani juga akan suci, batin yang gejolak akan menimbulkan
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 63/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 64/147
19. Sampai Jumpa di Toilet
Ada seorang siswa saya yang sebelumnya telah bergu pada Bhiksu
Xiandun, di punggungnya tumbuh tumor kulit, ia memohon kepada
saya untuk menyembuhkannya. Saya menggunakan Metode Sumur
Emas, caranya seperti berikut.
Dengan sebuah pena, saya menggambar di punggung tempat tumor kulit
tumbuh, sambil berucap:
Garis pertama menjadi sungai.
Garis kedua menjadi kali.
Garis ketiga dan keempat menjadi sumur emas.
Pena saya bukan sembarang pena, adalah pena Empu Pujangga Lushan.
Menunjuk langit menjadi bersih.
Menunjuk bumi menjadi suci.
Menunjuk manusia menjadi panjang usia.
Menunjuk tumor menjadi binasa.
Lalu saya mencelupkan pena ini pada pewarna merah da menotali
tumor kulitnya.
Anehnya, sejak hari itu, tumor kulitnya semakin hari semaki berkurang.
Tiga minggu kemudian, tumor kulit yang tadinya mes dibedah, kini
sama sekali lenyap, kulitnya bersih kembali sepe kondisi semula.
Pena yang saya gunakan untuk Metode Sumur Emas ini sangat unik,
dan saya sudah 49 tahun lamanya mendalami metod yang rahasia ini.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 65/147
Pewarna merah pernah diberkati oleh 'Tianyi Shangren'! Metode ini
tidak bisa sembarangan digunakan, hanya dapat digunakan untuk orang
yang berhati lurus, tidak akan mempan kalau digunakan pada orang
yang berhati jahat.
Hal ini tercatat dalam sebait gatha, berbunyi sebagai berikut:
Yang unik dan yang antik
Metode Sumur Emas memang antik
Bukan Buddha bukan Dewa
Hanya melalui kekuatan sebuah pena
Mulut menjapa mantra muncullah cahaya
Menyaksikan kesembuhan segala penyakit
* * *
Siswa yang sembuh dari tumor kulit ini banyak memperkenalkan saya,
teman-temannya pun berdatangan memohon pengobatan pada saya, dan
semuanya sembuh total.
Penampilan siswa ini tidak biasa, ia adalah seorang pengusaha besar,
sejak itu malah selalu menyertai saya bepergian ke mana-mana sambil
membantu membawa kopor saya.
Suatu hari ia berkata kepada saya, "Guru Lu, sudah saatnya saya
meninggalkan Anda."
"Mengapa?"
"Saya bersama beberapa kolega saya akan hijrah ke New
York, saya tidak bisa lagi melayani Anda." "Begitukah? Baik, pergilah!"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 66/147
"Padahal saya enggan meninggalkan Guru Lu, saya bermaksud belajar
lebih banyak Sadhana Tantra lagi dari Guru Lu."
Saya berkata, "Jalinan manusia sudah ditakdirkan, pergilah la berkata,
"Saya pernah berikrar hendak melayani Guru Lu!"
"Saya orang yang sehat walafiat, juga orang yang sang santai, kamu
masih muda, masa depan masih cemerlang, say tidak mungkin
membiarkan kamu melayani saya yang seorang Bhiksu ini, ikrar kamu
sudah cukup ditebus dua tahun."
la bertanya, "Guru, di manakah kita akan berjumpa lagi? Sayamenjawab, "Sampai jumpa di toilet!" la tertawa, "Guru paling suka
bercanda." Saya berkata, "Saya bisa meramal lewat jari, kita akan
berjumpa lagi di toilet, sungguh!" "Hahaha!"
* * *
Beberapa tahun kemudian, saya berkunjung ke Viena. Saya sedang
menikmati konser di sebuah gedung musik milik kerajaan. Di tengah-
tengah acara diberi waktu jeda 10 menit unt hadirin yang butuh ke
toilet.
Saya pun berjalan ke sana kemari menelusuri ruangan, lalu tiba di ruang
toilet yang berada di lantai bawah. Saya merasakan perlu buang air kecil.
Saya masuk ke dalam ruang toilet, berdiri di depan sebuah urinal, tiba-
tiba di sebelah kiri saya terdengar suara menyapa, "Guru Lu, tak
disangka, senang sekali berjumpa dengan Anda." Ternyata siswa yang
dulu itu, ia sedang berdiri di depan urinal sebelah kiri saya.
Sampai jumpa di toilet! Hahaha! Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:Asap dan hujan mengelabui pandangan Berapa kalikah mampu meramal
hal yang terkecil Sungai dan gunung membentang ribuan mil Tak
disangka mondar-mandir di kamar kecil.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 67/147
20. Membasmi Kejahatan
Suatu hari, saya meninjau sebuah kuil yang indah dan agung. Kuil ini
memuja Buddha, Bodhisattva, dan Dewa, merupakan gabungan dari
agama Buddha dan Tao.
Di tingkat paling atas kuil ini dibangun sebuah loteng yan sangat antik,
terukir hewan suci kirin yang di atasnya duduk sesosok Dewata yang
memegang hiasan giok, di depan loteng dilengkapi juntaian giok, di atap
loteng terlukis 28 Dewa Bintan lengkap dengan kereta mustika
berpayung mahkota.
Saya mengamati Dewata itu, kepalanya terikat kain, bada mengenakan
ubah berwarna biru, wajahnya bagaikan bulan di musim gugur,
memelihara jenggot yang panjang, matanya taja bagaikan bintang.
Ukiran ini terbuat dari bahan kayu bermutu yang harum.
Saat saya sedang mengamati, tiba-tiba ia bersuara, dan berkata kepada
saya, "Guru Lu, Anda telah datang."
Saya bertanya, "Anda Dewa yang mana?"
"Guangfa Tianzun."
"Ada apa sampai membuka suara?"
"Ketua kuil ini mendalami Ilmu Sesat, berniat jahat, suda banyak
melakukan penipuan, dosanya banyak. Kini tiba saatny Anda
menghabisi penjahat ini."
Saya berkata, 'Saya tidak bisa."
"Anda bisa."
"Saya hanya orang biasa yang tak ada artinya." "Orang lain tidak tahu,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 68/147
tetapi saya tahu, saya melihat di kepala Anda memantulkan tiga cahaya
suci. Manusia di jaman sekarang sudah tak ada yang seperti ini."
Saya sadar tak mungkin mengelabuinya, lalu bertanya, "Bagaimana cara
menghabisinya?" "Begini...."
* * *
Pada malam hari itu, roh saya tiba di sebuah ruang tidur bawah tanah
kuil tersebut, tampak seorang pria dengan seorang wanita sedang
bercumbu.
Pria ini ternyata ketua kuil. la punya kemampuan pula, kedatanganku
langsung diketahuinya.
la berkata, "Kamu, Sheng-yen Lu, berani-beraninya merusak urusanku."
Saya menepuk pinggulnya, la menoleh sambil marah-marah, "Sheng-yen
Lu, kamu membuat saya marah, hari ini saya akan membakar kamu
dengan api."
Ketua kuil ini menjapa Mantra Api. Segumpal api menerjang ke arahku.
Saya duduk di tengah Cahaya Prajna.
Cahaya Prajna membubung ke atas, gumpalan api itu memutar balik dan
menyerang ke arah Cahaya Prajna.
Melihat kondisi ini, saya segera berucap sebuah kalimat suci.
Api tersebut membalik arah menyerbu ketua kuil. Seketik itu, tempat
tidurnya, rambutnya, almarinya, turut terbakar, la lari tunggang langgangke arah bhaktisala.
Memang sudah waktunyalah karma mematang, api tersebut segera
melahap bhaktisala. Api biasa menarik api langit, api murni menarik api
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 69/147
suci, langit tampak memerah, seluruh isi kuil terlahap, oleh si jago
merah, memang sudah karmanya. Angin membantu mengganaskan api
Kuil rubuh beserta pilar-pilarnya Tumpukan puing berserakan Luluh
lantah bagai diterjang ombak Tangisan setan merebak bak lidah api
Bubungan asap menerjang tingginya langit
Kebakaran ini sekaligus menghabisi nyawa ketua kuil da wanita
tersebut, menjadi arang hitam di bawah tumpukan puing puing kuil.
Kejadian ini sempat diliput oleh media massa. Konon ap !i berasal dari
kelalaian nyala lilin. Rupang Avalokitesvara Seribut? Tangan dan ukiran
Dewata Guanfa Tianzun turut musnah, begi pula arca-arca yang lain,
semuanya terbakar habis.
Malam hari itu, saya tidur dengan pulas.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Kebakaran kuil agung cukup mengkhawatirkan
Arca Dewata memantulkan cahaya merah Membasmi Kejahatan
Orang sesat mengundang petaka
Bencana akan tiba tepat saatnya.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 70/147
21. Sheng-yen Lu Hampir Meninggal
Di suatu hari, saya bangun pagi dan menggigil tanpa seba ini pertanda
tidak mujur.
Saya coba mencari tahu lewat cahaya suci.
Celaka! Nyawaku bakal tamat.
Badan saya sehat, tidak ada penyakit, juga tidak ada penyakit yang
mematikan, mestinya tidak ada masalah dalam h kesehatan.
Tahun ini, Bintang Rahula saya belum muncul, dan tida ada gejala
kecelakaan yang menyebabkan kematian.
Ini dia, pasti sebuah aksi pembunuhan, seseorang ingin menghabisi
nyawa Guru Lu, ia menyewa seorang pembunuh bayaran yang akan
mencegat saya di tengah jalan untuk melenyapkan saya.
Saya terperanjat, sempat sedih!
Ada yang bertanya kepada saya, "Guru Lu, mengapa tampak sedih?"
Saya menjawab, "Saya hampir meninggal."
"Anda baik-baik saja, orang yang saleh mana mungkin cepat
meninggal?"
"Sungguh, hari wafatku segera tiba."
"Tidak benar!"
"Tanggal 26 nanti adalah hari wafatku."
"Guru Lu suka bercanda, kami tidak percaya."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 71/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 72/147
Dewa Huanjin Lishi turun dari langit, mendadak membelokkan roda
depan motor tersebut. Tampak motor itu ; terpelanting, salah satu kaki
pembunuh itu patah tertimpa mot ia menjerit kesakitan dan tak mampu
berdiri di tempat. Seseora yang lewat di sana memanggil ambulans
untuk mengangkutny ke rumah sakit.
Akhirnya saya tidak jadi meninggal pada tanggal 26. Para umat berkata,
"Lihat, Guru Lu berkata tidak jujur, beliau tidak terjadi apa-apa, tidak
wafat." Saya tertawa terbahak-bahak. "Kalian mana tahu bahwa saya
baru saja luput dari sebu bencana."
Belakangan memang terbukti kebenaran kejadian ini. Seseorang yang
berhati iri telah menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh
saya, namun motor yang dikendar pembunuh itu terpelanting, sehingga
ia jatuh, dan dimasukkan 1 rumah sakit. Saya telah luput dari petaka
tanggal 26, dan beri ini cukup banyak orang yang mengetahuinya. Saya
tetap bertah hidup hingga saat ini dikarenakan pembunuh bayaran itu
mengalami kecelakaan dan menciderai kakinya. Sebait gatha berbunyi
sebagai berikut: Saya sempat menghadapi kematian Dewa Langit turun
untuk penyelamatan Orang saleh ternyata berwujud manggala Diam-
diam usia hidupku ditambah.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 73/147
22. Kartu Undangan Merah
Suatu hari dulu, seorang umat yang sering datang berkonsultasi,
menyodorkan selembar kartu undangan kepada saya, dan berkata,
"Guru Lu, saya akan menikah, mohon Anda berkenan menghadiri pesta
pernikahan saya."
Saya berkata, "Selamat! Selamat! Kamu ada kemajuan."
la berkata, "Saya mesti berterima kasih kepada Guru Lu."
"Untuk apa berterima kasih?"
Guru Lu memberitahu saya bahwa jodoh saya berada di Selatan, ia
adalah seorang karyawati di kawasan modifikasi, pada bulan Agustus
mendatang kami akan menikah. Ternyata ramalan ini tepat sekali, hanya
satu hal yang tidak akurat."
"Yang mana?"
"la memang sedang bekerja di kawasan modifikasi, namun sebenarnya ia
adalah staf keuangan di sebuah perusahaan besar di Tainan yang
kebetulan sedang mewakili rekannya bertugas di kawasan modifikasi."
Saya tersenyum, dan berkata, "Pokoknya saat saya meramal, ia memang
sedang bekerja di kawasan modifikasi."
"Benar."
"Berarti akurat!"
"Benar juga," ia bertanya, "Guru Lu, apakah Anda tahu bagaimana kami
bisa berkenalan?"
"Kamu menguji saya?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 74/147
"Tidak berani, hanya ingin Anda memberitahu saja." Saya coba mencari
tahu lewat ramalan jari. Pinjam buku juga sebuah jodoh Berdialog
dengan ceria Memahami isi buku M enambah data asal usul
Rupanya pengenalannya melalui peminjaman buku di sebuah pustaka,
sama-sama meminjam buku yang sama, lalu i mengalah, dan berkenalan.
Selanjutnya mereka berbicara banyak di sebuah cafe, saling mengagumi.
Setelah beberapa kali membuat janji dan bertemu, setengah tahun
kemudian langsung merencanakan pernikahan.
* * *
Di hari pernikahan, mereka terlebih dahulu mengadaka pesta di tempat
tinggal pihak pria. Tradisi desa cenderung menggelar 'hidangan meja',
mereka memasang tenda di lapang terdekat, dan menyiapkan beberapa
set meja, bangku, dan menyuguhkan makanan yang langsung dimasak di
tempat ole seorang koki, makanannya cukup bercita rasa.
Begitu tiba di tempat, saya langsung diantar ke meja utai Saya senang
sekali bisa duduk semeja dengan tamu-yang kebanyakan sudah
mengenal saya.
Pada masa itu nama saya sudah banyak dikenal di Taiwan, banyak tamu
dari mancanegara yang datang berkonsultasi.
Hidangan siap dihidangkan, semua tamu pun mulai menikmati.
Saya tidak menyentuh sumpit, apalagi makan, saya hanya meneguk
minuman dingin.
Mereka asyik bersulang arak, saya hanya membalas dengan minum air
putih.
Tuan rumah dengan ramah meletakkan beberapa jenis lauk yang lezat di
piring saya.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 75/147
Saya tetap tidak menggerakkan sumpit.
Tuan rumah bertanya, "Mengapa tidak makan?"
Saya menjawab, "Dharmapala tidak mengizinkan saya makan, maka
malam ini saya puasa makan."
"Apa sebabnya?"
"Saat saya mempersembahkan makanan ini kepada Dharmapala, mereka
tidak makan, maka saya pun tidak boleh makan."
"Dharmapala dari Guru Lu terlalu memilih makanan!" mereka
menimpali sambil tertawa.
Usai pesta, semua tamu keracunan makanan dan segera dibawa ke
rumah sakit, bersyukurlah tidak sampai membahayakan nyawa.
Tamu yang semeja dengan saya teringat bahwa saya sama sekali tidak makan, lalu berkata, "Ternyata kejadian ini sudah dalam ramalannya."
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Pesta nikah sebuah budaya Sanak saudara saling bersua Hidangan yang
disaji hendaknya bersih Biar petaka tidak merusak suasana ceria.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 76/147
23. Sembarang Memberi Nama
Umat yang datang berkonsultasi kadang suka memohon dicarikan nama.
Ini sudah menyangkut Ilmu Pemberian Nama.
Ilmu Pemberian Nama terdapat tiga faktor utama, sebagai berikut:
- jumlah garis aksara
- bunyi aksara
- makna aksara
Dari aspek 'makna aksara', umumnya tidak menggunakan aksara yang
bermakna tidak layak, tidak elegan, dan berbenturan.
Menurut saya, orang yang bermarga 'Wu' (tiada) paling sulit diberi
nama, misalnya:
- Wu Zhong (setia)
- Wu Xiao (bakti)
- Wu Qian (uang)
- Wu Fu (berkah)
- Wu Ren (murah hati)
- Wu Yi (keadilan)
Yang bermarga Wu tidak bisa diberi nama 'Jia' (indah), artinya jadinegatif, menyesalkan.
Tetapi kalau diberi nama 'Huai' Gahat), tetap tidak layak, memang serba
salah.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 77/147
Misalnya lagi:
- Wu Tou (curi)
- Wu Sha (benturan bahaya)
- Wu Ying (menang)
- Wu Wang (semberono)
- Wu Jiu (arak) Tetap saja tidak bagus. Untuk itu, kalau umat yang
bermarga Wu minta dicarika:
nama, saya cenderung menambahkan aksara 'You' (namun), misalnya
Wu Youzhong, Wu Youxiao, Wu Youqian, Wu Youfu, Wu Youren, Wu
Youyi....
Ilmu Pemberian Nama termasuk sebuah pengetahuan besar, cukup
banyak memberi dampak kepada pemilik nama.
Nama yang paling bagus pun mesti tergantung arah tak yang
bersangkutan, misalnya bidang yang ia geluti kelak, apak di
pemerintahan, pertanian, perindustrian, perdagangan, dan 1=
sebagainya.
ama dan fakta mesti saling berpadu.
* * *
Ada seorang umat bermarga Wu datang meminta dicarik; nama untuk
bayinya. Saya memberi nama Wu Youyou (namu ada) pada bayinya.
Umat tersebut merasa senang. Sejak nama itu diberikan:
- keluarga ini yang tadinya tidak ada rumah milik, sege dapat membeli
rumah.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 78/147
■ keluarga ini yang tadinya tidak punya modal, tak lama kemudian
menjadi sangat kaya setelah menanam modal kecil pada suatu bisnis.
■ keluarga ini yang sejak lama ingin mempunyai seorang putri, ternyata
terkabul mendapat momongan seorang bayi perempuan yang saya beri
nama Wu Youzhen (namun sejati).
■ kehidupan keluarga ini menjadi membaik.
• ibunda umat ini yang tadinya sakit parah, ternyata sembuh pula.
keluarga ini tak terduga memenangkan lotre, belakangan ini putra-putrimereka mendapat prestasi yang sangat baik di sekolah.
tadinya mereka memiliki sebidang tanah ganjil yang tidak bernilai jual,
malah mendapat penawaran dari pengusaha properti dengan harga yang
tinggi.
Ada yang berkata kepada saya, "Guru Lu, cara pemberian nama Anda
kadangkala tidak sesuai dengan tiga faktor tersebut."
Saya berkata, "Saya ini asal-asalan memberi nama, dan mereka juga
terima apa adanya." "M ana boleh begini?"
Saya menjawab, "Nama yang diberi sesuai Ilmu Pemberian
ama, tentu bagus. Saya asal-asalan memberi nama, juga ad bagusnya."
"Maksudnya?'
"Terdapat keserasian di dalam kesembarangan." "Tidak paham."
"Sebaiknya tidak usah dipahami. Cara saya ini adalah II Pemberian
Nama Sunya, bagi yang percaya, silakan saja." Sebait gatha berbunyi
sebagai berikut: Sengaja menuntut sempurna malah gagal Mencoba
menebak malah sia-sia Kebolehan yang dimiliki seorang Dewata
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 79/147
Tersirat dalam kejernihan alam.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 80/147
24. Berlian yang Berkilauan
Suatu hari dulu, sekawanan orang masuk ke tempat tinggal saya, salah
seorang di antara mereka yang berstelan jas berkata kepada saya, "Guru
Lu, tahukah Anda isi saku saya?"
Saya mencari tahu melalui cahaya suci dan jari.
Saya tidak menjawab.
Mereka mengamati saya yang menjadi pusat perhatian.
Saya mengeluarkan secarik kertas, lalu dengan perlahan-lahan
menggambar sebuah segitiga sama sisi dengan garis yang halus. Gambar
segitiga ini berbentuk tiga dimensi, bagian bawah lancip, bagian atas
lebar, di bagian atas tergambar sebuah lingkaran kecil yang sekelilingnya
dibelah menjadi segitiga sama sisi pula, kemudian ditambah lagi garis-
garis berupa pancaran Binar.
Saya menulis lagi sebuah kata '10 karat'.
Orang yang berkerumun di situ berseru:
"Luar biasa!"
"Berlian yang berkilauan!"
"Besarnya 10 karat!"
Pria yang mengenakan stelan jas ini mengeluarkan sebuah kantong hitam
dari sakunya, setelah dibuka, ternyata sebutir berlian 10 karat yang berkilauan.
Semua orang bersorak-sorai dengan sorotan mata melotot. Pria ini
berkata, "Ramalan Guru Lu memang sangat akurat.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 81/147
Kami bermaksud meminjam kekuatan sakti Anda untuk memba kami."
Saya bertanya, "Apa masalahnya?"
"Kami beri kesempatan kepada Anda untuk ikut andil, An tidak perlu
tanam modal, begitu harta karunnya berhasil diperol Anda pasti
mendapat bagian."
"Apa katamu?" saya tidak paham apa yang akan mere lakukan.
Kemudian saya baru paham rencana mereka, ternyata mereka adalah
kelompok pemburu harta karun.
Ketika tentara Jepang dievakuasi dari Pulau Luzon, Philipi mereka
mengubur banyak batangan emas yang mereka perol saat Perang Dunia
II berkecamuk. Mereka terpaksa mengubu karena tidak keburu dibawa
kabur. Komandan militer Jepang y turut mengubur batangan emas itu
sempat membuat selemb peta harta karun.
Kelompok pemburu harta karun ini telah mengajukan permohonan
untuk penggalian, setelah sekian kali berusaha, ternyata membawa
harapan kecil, mereka hanya berhasil memperoleh sedikit batangan
emas, tetapi batangan emas dai jumlah yang besar masih belum
diketemukan. Tujuan mereka menemui saya adalah agar saya membantu
menemukan ha karun tersebut melalui kekuatan sakti saya.
Setelah memahami maksud kedatangan mereka, saya j tertawa geli.
Pria ini bertanya, "Bolehkah minta bantuan Guru Lu me harta karun?
Kami berikan 10%...atau 30% juga boleh, mohon beri petunjuk ke arah
mana mesti digali? Sedalam berapa meter? Kami maunya sekali menggalilangsung ketemu sasaran."
Mereka mengeluarkan peta harta karun tersebut dan mohon kepada
saya sudi memberi petunjuk yang konkrit.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 82/147
Saya coba mencari tahu dengan cahaya suci, namun cahaya suci tidak
memberi reaksi.
Saya berkata, "Tidak dapat diprediksi."
"Mana mungkin? Barusan Anda mampu mengetahui 10 karat berlian di
saku saya, sekarang mengapa tidak mampu?"
"Saya tidak tahu."
"Begini saja, saya akan carikan pesawat khusus untuk membawa Anda
ke lokasi langsung beri petunjuk, bagaimana?"
"Saya tidak mungkin meninggalkan tempat ini. Kalau memang benar
batangan emasnya ada, cari tahu di sini atau di lokasi, sama saja."
Pria dan kawan-kawannya tampak kecewa, lalu meninggalkan tempat
dengan rasa tidak senang.
Setelah mereka pergi, saya bertanya kepada Dharmapala Baya mengenai
kegagalan ini.
Dharmapala saya menjawab, "Sekelompok orang ini lungguh tidak ada
berkah untuk memperoleh batangan emas tersebut, itulah sebabnya tak
dapat diprediksi."
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Musim berganti mempercepat waktu berlalu i Janganlah memaksakan
kehendak dalam urusan berkah
Akhirnya tulang belulang terkubur di pemakaman
Batangan emas pun tak mampu menebus rambut hitam.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 83/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 84/147
hanya sebuah,ulah penipuan."
"M engapa bisa begini?"
"Orangtua saya menganggap gagasan mencetak kitab suci agar manusia
hidup lebih berakhlak, masih bisa diterima. Sedangkan urusan
penyeberangan arwah, mereka tidak percaya, tepatnya tidak percaya
adanya Alam Dewa dan Alam Neraka."
Saya coba meramal dengan cahaya suci, lalu berkata, "Begini, kamu
pulang saja ke rumah, seminggu kemudian, mungkin saja orangtuamu
akan setuju mengenai masalah penyeberangan ini, saya tidak menipu,umlah biaya penyeberangan tidak ditentukan, tetapi berupa pemberian
secara sukarela."
* * *
Suatu malam.
Ayahnya hendak tidur, tiba-tiba merasa seperti dalam mimpi, angin
sejuk berembus, dalam suasana berkabut yang disertai suara rantai besi
menggesek di lantai, tampak sesosok arwah berdiri di depan tempat
tidurnya.
Arwah yang berambut terurai itu berwajah pucat pasi, di lehernyaterdapat sebuah gembok besar, di belakangnya berd dua sosok utusan
baka setinggi delapan kaki, berwajah kelab
Si ayah bermaksud menyembunyikan diri, namun tubuhn tak mampu
bergerak.
Arwah yang lehernya digembok itu berteriak, "Anakku! Anakku!"
Si ayah mengamati arwah itu, ternyata adalah ayahnya sendiri.
Si ayah bertanya, "Benarkah Ayah di Neraka?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 85/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 86/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 87/147
Saya sulit memberi tanggapan.
Pada tanggal 18 September 2010, bertempat di Vihara Vajragarbha
Taiwan, saya menggelar Upacara Ritual Apihoma Buddha Amitabha.
Buddha Amitabha naik ke angkasa, bersama Para Dewa Pegunungan
Taiwan Tengah membentuk sebidang 'Vajraprakara' di atas pegunungan
Taiwan Tengah untuk menghalangi badai topan.
Kejadian ini sempat diliput oleh media massa bahwa di atas pegunungan
Taiwan Tengah terdapat bentangan cahaya dinding yang amat indah.
* * *
Badai Topan Fanapi akhirnya mendarat di Hualian, Taiwan. Awalnya
badai topan ini akan menelusuri Zhuoshuixi yang di daerah Zhanghua
menuju ke laut, tetapi, tidak terjadi seperti yang diramalkan, karena
badai topan tersebut bertemu Vajraprakara dan terhalangi, tak dapat
melampauinya, sehingga badai topan langsung menuju ke bawah, setelah
berkelok-kelok, lewat Tainan menuju ke laut.
Upaya Vajraprakara ini berhasil melindungi bagian Utara dan bagian
Tengah Taiwan, namun tidak mampu melindungi bagian Selatan
Taiwan.
Yang terhibur adalah bagian Utara dan bagian Tengah Taiwan
terselamatkan.
Yang mengkhawatirkan adalah bagian Selatan Taiwan akan terjadi
bandang air.
Bencana bandang air yang melanda Taiwan Selatan ini, belakangan
disebut sebagai Bencana 919, menyebabkan Kota Kaohsiung dan Kota
Pingdong terlanda musibah.
Ada yang bertanya kepada saya, "Mengapa bisa begini?
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 88/147
Saya menjawab, "Ini nasib negara, sama seperti keluarg-juga memiliki
nasib sendiri. Yang tadinya jelas ke Utara, malah ke Selatan, memang
sudah takdir."
Ada yang bertanya kepada saya, "Bukankah Guru Lu puny Rahasia
Zen?"
Saya menjawab, "Yang coba mendalami Zen bukan Zen Rahasia langit
mana ada rahasia? Zen memberi arti statis, Rahasi memberi arti ilusi,
dari situlah muncul Rahasia Zen yang besar.
Ada lagi yang bertanya, "Cahaya suci Guru Lu sangat akurat, mengapatidak menyelamatkan Taiwan Selatan?"
Saya menjawab, 'Tidak menyelamatkan Taiwan Selata itulah yang
akurat!"
"Maksudnya?"
"Tidak berani mengungkap."
Saya kira memang masuk akal kalau Buddha juga memili Tiga Tidak
Berdaya, dan saya juga menemukan satu fakta bah "yang bisa
diselamatkan akan terselamatkan, yang tidak bisa diselamatkan akan
tidak terselamatkan, segalanya sudah terkondisi."
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Yang mau mencela biarlah dicela
Yang mau menyalahkan biarlah disalahkan Salah dan benar tidak masuk
di telinga, Biarlah tertinggal di balik bukit hijau.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 89/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 90/147
Pejabat Sipil ini berkata, "Kalau saya yang menang, lain kali Anda
angan lagi disebut Buddha Hidup!"
"Kalau Anda yang kalah?"
"Saya akan bersarana dan berguru kepada Anda."
Siswa dan keluarganya sangat khawatirkan diri saya sebab mereka tahu
bahwa saya kurang bisa minum arak, sedangkan Pejabat Sipil ini punya
ulukan "Raja Arak" yang tak tertandingi. Mereka sungguh
mengkhawatirkan saya.
Kami meminum arak yang kadar alkoholnya paling keras, yakni arak
gandum.
Saya tidak tahu main suten ala arak, saya gunakan suten adu jari biasa,
siapa yang kalah wajib minum satu gelas arak.
Saya coba mencari tahu hasil pertarungan minum ini lewat cahaya suci,
ternyata Pejabat Sipil ini yang bakal menang, dan saya yang Buddha
Hidup ini pasti kalah total.
Saya pun membaca dalam hati, "Langit punya Dewa Arak, bumi punya
Dewa Arak, mohon Dewa Arak berkenan hadir, demikian amanat ini
sudi diindahkan."
Lalu Dewa Arak muncul membantu saya meminum arak. Giliran saya
minum arak gandum, meskipun saya yang buka mulut, sebenarnya
Dewa Araklah yang meneguknya, dan yang saya minum hanyalah air
putih.
Dewa arak ini tak berwujud, tak dapat dilihat oleh mata jasmani
manusia.
Demikianlah, Pejabat Sipil satu gelas, saya satu gelas, suten kami
hampir seimbang. Arak gandum yang berjumlah 24 botol, sudah habis
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 91/147
separuh.
Pejabat Sipil ini mulai tidak stabil. Sedangkan saya, tetap segar bugar
karena alkoholnya I sudah teruap semua. ,
Pejabat Sipil ini berkata, "Ada yang tidak beres dengan j arak di gelas
Buddha Hidup!"
Saya berkata, "Kalau begitu Anda minum punya saya." ; Begitu ia
meneguk arak di gelas saya, langsung "Buk!" terkulai di lantai, lalu
berteriak, "Anda sungguh seorang Buddhai Hidup, ternyata memang
serba bisa. Saya tidak berani lagi bertarung dengan Buddha Hidup, saya bersedia bersarana kepad Anda, saya mengaku kalah!"
Saya tertawa terbahak-bahak. Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Bersantai-santai sajalah Orang yang santai berbahagialah Arak dalam
gelas masih tersisa Jangan menyisakan galau di sukma Bernyanyi ria di
bawah sinar rembulan Bercengkerama dengan penuh ceria.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 92/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 93/147
Tiba-tiba petugas bea cukai ini memeluk perutnya samb menjerit-jerit
kesakitan, mukanya pucat, berguling-guling di lantai sepertinya hampir
mau mati.
la menjerit, "Oh, Tuhan! Tolonglah saya, minta ampun!"
Petugas bea cukai yang lain mendengar jeritannya seger berhamburan
kemari, salah satu dari mereka mengenal saya, lal'; berkata, "Master Lu,
Anda lekas memakai kembali bajunya, moho Anda memberkati rekan
saya ini dengan jamah kepala!"
Saya mengenakan kembali baju, kemudian menjamah kepala petugas bea
cukai yang sedang kesakitan setengah ma' ini.
Memang ajaib, rasa sakitnya langsung lenyap, warna mukanya kembali
membaik, ia pun berdiri di tempatnya.
Semua petugas bea cukai di sana berdecak kagum, merel ramai-ramaimemohon Master Lu jamah kepala.
Belakangan seseorang memberitahu saya:
Petugas bea cukai yang satu ini seorang Kristiani yang fanatik, selalu
beranggapan Bhiksu adalah setan, setiap kali ketemu Bhiksu, langsung
disuruh masuk ke kamar pemeriksaa khusus dan dipermainkan semena-
mena. !
Para Bhiksu hanya merasa jengkel namun tidak berani f berkomentar.
Kali ini ketemu seorang Guru Lu. Di sisi Guru Lu selalu ada
Dharmapala, dan Dharmapala segera memberi pelajaran denganmembuatnya sakit perut setengah mati.
Suatu ketika, saya bertemu lagi dengan petugas bea cukai ini.
Saya bertanya, "Perlu masuk ke kamar pemeriksaan khusus?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 94/147
la menjawab, "Tidak usah!" Saya bertanya lagi, "Perlu periksa seluruh
badan?" la menjawab, "Tidak usah! Mohon Master Lu memberkati
saya dengan jamah kepala!"
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Bhiksu meninggalkan rumah
belum kembali ke rumah Petugas bea cukai sibuk memeriksa Batin yang
terdalam tak terlihat dari luar Pengalaman pahit mengubah jadi sikap
santun.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 95/147
29. Rumah Hantu Dijual
Seorang siswa menaksir sebuah rumah tinggal, ia bermaksud
membelinya, sehingga khusus mengundang saya untuk membantu
mengamati fengshui rumah tersebut.
Di atas rumah ini terpampang tulisan "Rumah dijual".
Rumah ini sangat nyaman, berbentuk segi empat, tamp luarnya indah,
berbentuk huruf 'U', interiornya tertata dengan selera tinggi, membuat
orang tertarik tinggal di rumah ini.
Dari aspek "Naga, Liang, Pasir, Air, Arah", semuanya memenuhi syarat
fengshui, hampir tidak ada cacat.
Lingkungan di sekitarnya juga sangat bagus.
Pemilik rumah ini seorang Profesor Perguruan Tinggi, istrinyamengajarkan piano, dua-duanya berpendidikan tinggi.
Mereka menemani saya meninjau ke sekeliling rumah.
Ketika saya melangkah sampai di ruang tidur putrinya, sekonyong-
konyong melihat seorang gadis kecil yang bertampa sedih berjalan ke
arah almari pakaian, lalu menghilang.
Saya segera sadar bahwa ini adalah arwah, lalu menca tahu lewat cahaya
suci, segalanya jelas sudah.
Saya bertanya kepada pemilik rumah, "Mengapa rumah ini mau dijual?"
Pemilik rumah menjawab, "Saya akan pindah mengajar perguruan tinggi
yang lain, oleh sebab itu rumah ini saya jual."
Saya tahu bahwa ia tidak berkata jujur.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 96/147
Saya bertanya, "Ini kamar putri Anda, putri Anda di mana?"
ia tidak bisa menjawab.
Wajah istrinya tampak memerah.
Saya berkata, "Putri Anda telah bunuh diri, tepat di kamar ini, hawa
kemarahannya masih ada."
Pemilik rumah beserta istrinya membelalakkan mata.
"Guru Lu, kami salut kepada Anda, sulit menutupi fakta dari Mata
Dharma Anda. Putri saya memang mengakhiri hidupnya di kamar ini,
lewat mimpi, ia sering berpesan kepada kami agar mencari Guru Lu
untuk melakukan penyeberangan."
Saya berkata kepada siswa saya, "Kamu beli saja rumah ini."
Siswa ini ketakutan, "Saya mana mungkin berani?"
Saya berkata, "Jangan takut, saya akan membawa pergi gadis kecil ini
untuk diseberangkan, kelak rumah ini sudah tidak ada hantu lagi, kamu
masih takut?"
Siswa ini tetap berkata, "Takut!"
Saya berkata, "Sudahlah, kamu beli dulu rumah ini, saya akan menginap
di sini tiga hari, segalanya akan aman, rumah ini akan bersih, apa yang
kamu takuti?"
Siswa ini berkata, "Bayangannya susah dihapus, saya tidak jadi
belilah!"
Akhirnya saya berkata, "Saya Guru Lu menjamin, setelah kamu beli
rumah ini, segalanya akan baik-baik saja, dan rejeki akan datang
berlimpahan selamanya. Percayalah omonganku, kalau ternyata tidak
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 97/147
seperti yang saya katakan, juallah rumah ini kepada saya."
Siswa ini berkata, "Guru Lu sudah berkata demikian, ka tentu percaya,
sebenarnya kami juga suka rumah ini."
Saya benar-benar menetap tiga hari tiga malam di ruma tersebut, lalu
saya bacakan kalimat suci sebagai berikut: Dunia ini mana mungkin tak
ada dendam Tempat suci berada di langit di atas langit Lekaslah pergi
bersujud kepada Buddha Jangan lagi pusing dengan alam manusia
Indahkanlah amanat ini
Arwah gadis kecil ini membubung ke atas, menganggukk kepala tiga kalikepadaku, lalu dituntun pergi oleh seberkas cahay murni.
Siswa ini setelah pindah di rumah ini, ternyata aman sejahtera dan
lancar-lancar saja.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Terdapat arwah di rumah yang
dijual Merisaukan hati penghuni rumah Begitu diseberangkan oleh
kekuatan Buddha Segalanya menjadi aman sejahtera.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 98/147
30. Balasan Surat Guru Lu Tiba
Banyak siswa mempunyai pengalaman yang sama seperti berikut ini.
Oleh karena saya sudah hijrah ke Seattle, USA, hampir 30 tahun, banyak umat di mancanegara menjadi sulit untuk menemui saya.
Seringkali ada umat yang mengidap penyakit aneh, mereka akan
berkonsultasi lewat surat menyurat. Bagi mereka yang cukup mampu,
bisa saja langsung terbang ke Seattle menemui saya, namun bagi mereka
yang berekonomi lemah atau sibuk, sungguh tidak mudah. Apalagi saat
ini aplikasi untuk memperoleh visa USA semakin sulit, sehinggasemakin menyulitkan mereka untuk menemui saya.
Itulah sebabnya dalam sebuah kurun waktu yang cukup lama, saya
lebih sering melayani konsultasi lewat surat. Meskipun berjarak ribuan
mil, hasilnya tetap akurat.
Pernah seorang umat bermarga Fan menanyakan masalahnya lewat
surat, sebagai berikut:
1. Bagaimana urusan pernikahan putrinya?
2. Bakal lancarkah investasi sahamnya?
3. Istrinya sedang menunggu donasi ginjal, kapan ada hasil?
Setelah menerima surat, saya coba mencari tahu lewat cahaya suci, lalu
mengetahui jawabannya, dan memberi tanggapan sebagai berikut:
1. Pernikahan putrinya akan gagal.
2. Investasi saham sebaiknya dilakukan pada bulan Pebruari, dan
sebelum bulan April segera dilepas.
3. Donasi ginjal istrinya pada bulan depan akan menda kabar baik.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 99/147
Surat balasan ini saya berkati dan kemudian kirim. Ternya sehari
sebelum menerima surat saya, umat bermarga Fan ini bermimpi sesosok
Dewa memberitahu dia bahwa surat balas Guru Lu sudah tiba, dan
memperlihatkan isi surat padanya.
la memberitahu hal ini kepada keluarga, namun seisi keluarga tidak
percaya.
Keesokan hari, surat balasan benar-benar tiba, isinya sama. Keluarganya
merasa takjub.
Hanya saja, jawaban pertama di surat tersebut membu mereka sulit percaya. Putri mereka pada bulan berikutnya ak menikah, mengapa isi
surat mengatakan 'gagal', mereka angg ini tidak akurat.
Akhirnya tibalah hari menjelang pernikahan putrinya. Seh sebelum hari
pernikahan, calon mempelai pria pergi berenang pantai bersama teman-
temannya, sungguh naas, ia mati terhany
Ternyata pernikahnya ini sungguh 'gagal'!
Istrinya yang mesti melakukan pencangkokan ginjal tel menunggu satu
tahun lamanya, namun belum menemukan don ginjal yang cocok untuk
istrinya, ternyata pada bulan berikutn mendapat kabar baik!
Pada bulan Maret, tiba-tiba nilai saham melonjak, bui April nilai saham
anjlok.
Semuanya akurat sekali!
Satu-satunya yang disesalkan adalah pernikahan putrinya, kecelakaan
yang merenggut nyawa calon suami putrinya itu membuat si putri
sangat sedih lalu berniat menjadi Bhiksuni.
Saya memberitahu kepada putrinya, "Satu setengah tahun kemudian
akan muncul seorang calon suami yang ideal, kamu belum bisa lepas dari
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 100/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 101/147
31. Bunda Maria dan Bunda Mazu
Seorang siswa memohon saya menyeberangkan adik iparnya yang
berada di tempat nan jauh.
Dalam proses penyeberangan, .lewat Mata Dharma saya melihat
fenomena sebagai berikut:
Di tengah gumpalan cahaya merah terdapat cahaya putih, dan di dalam
cahaya putih berdiri sesosok Dewi, tercium harum semerbak. Gerak-
gerik Dewi ini amat lembut, garis mata dan hidungnya agak tajam,menampakkan senyum, mengenakan jubah serba putih, sekujur tubuh
memancarkan cahaya suci. Setelah saya amati dengan saksama, ternyata
bukan Bodhisattva yang biasa kita kenal, tetapi adalah Bunda Maria,
Ibunda dari Yesus, yang dipuja dengan tulus oleh umat Katolik.
Saya bertanya kepada siswa tadi, "Apakah adik iparmu penganut
Katolik?"
Siswa ini menjawab, "Tidak jelas."
Saya berpesan kepadanya, "Coba segera tanyakan kepada orangtuanya
apakah dia penganut Katolik?"
Siswa ini segera menghubungi lewat telepon. Ternyata memang benar,
adik iparnya sejak sepuluh tahun yang lalu sudah menganut agama
Katolik, dan sering berdoa dengan Kitab Rosario di hadapan rupang
Bunda Maria.
Saya berkata kepada siswa ini, "Adik iparmu telah dituntun leh Bunda
Maria masuk ke Surga."
Peristiwa mukjizat semacam ini banyak terjadi, kepergii seseorang
selalu dituntun sesuai kepercayaan masing-masing terbukti memang
demikian.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 102/147
Ada lagi seorang siswa yang ayahnya baru meninggal. Siswa ini
memohon saya melakukan penyeberangan.
Dalam proses penyeberangan, saya melihat sebuah fenomena sebagai
berikut:
Dewa Mata Jauh dan Dewa Kuping Jauh muncul, lalu langit turun
sebuah tandu suci yang di dalamnya duduk seso Dewi, yakni Dewi
Bahari. Dewi Bahari (Mazu) ini memancark seberkas cahaya emas dan
mengangkat ayah dari siswa terse1 Saya bertanya kepada siswa ini,
"Ayahanda pemuja D Bahari?"
Siswa ini menjawab, "Benar." Setelah ditanyakan lebih lanjut, ternyata
si ayah perna' menjadi ketua komisaris di sebuah Kuil Mazu, pernah
pula mengundang tandu suci Mazu pulang ke rumahnya, bahkan '
pernah menjadi ketua penjaga dupa pada sebuah tempat iba'* yang
bernama Vila 13, sering pula si ayah berdana dan menj tenaga relawan
dalam upacara kirab tandu suci Mazu.
Para siswa yang mendengarkan peristiwa ini semua berdecak kagum.
Pernah suatu kali pada ritual penyeberangan untuk seorang Bhiksu,
yang saya lihat lewat Mata Dharma adalah:
Sesosok Dewa yang gagah berwibawa turun dari langit, mengenakan
ketopong emas berkilauan yang dihiasi bulu feniks, mengenakan baju
baja yang memancarkan cahaya emas, kedua tangan menggenggam
sebatang Pentung Penakluk Mara, berwajah putih dan agung, kaki
mengenakan sepatu boot perang berwarna hijau tua, sekujur tubuh
dihiasi untaian pita sutra.... i la adalah Dharmapala Skanda. i Mahadewa
Pelindung Dharma di sisi Buddha I Selalu membuat takut para Mara !
Saya bertanya kepada para Bhiksu yang berada di sekeliling, "Mengapa
Bhiksu ini dituntun oleh Dharmapala Skanda? Ada yang tahu?"
Para Bhiksu merasa takjub, lalu seseorang di antara mereka menjawab,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 103/147
"Guru Lu sungguh luar biasa, Bhiksu ini berperilaku agak aneh, ia tidak
memuja Buddha atau Bodhisattva, hanya memuja Skanda, membaca
sutra dan mantra dari Skanda, kini [Skanda muncul menuntunnya pergi,
bukankah terbukti jodohnya kuat?"
Saya beranjali, "Svaha! Svaha!" I Para Bhiksu turut mengagumi.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Wahai umatku bersadhanaiah
Kondisi duniawi tak pernah usai Dari jalan sesat menuju jalan awal
Menyudahi kebingungan segalanya jernih.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 104/147
32 Nayoro di Hokkaido
Pada bulan Oktober 2010, saya bersama Acarya Lianshi, Acarya
Liandian, dan rombongan sekitar duapuluh orang bertamasya ke
Hokkaido, Jepang. Kami mengahnbil kesempatan kali ini berkunjung ke
Vihara Vajragarbha Amiyoshi yang berada di Osaka. Ketua Viharanya,
Acarya Jingxiang, menggelar sebuah Upacara Abhiseka Vihara.
Segalanya berjalan dengan sangat lancar.
Kami berkunjung pula ke Cetya Dajian yang berada di Nagato. Acarya
Lianchang juga menggelar ceramah Dharma yang diakhiri denganAbhiseka Adhistana. Segalanya juga berjalan dengan sangat lancar.
Lalu kami naik pesawat dari Hiroshima transit di Tokyo, menuju ke
Sapporo, Hokkaido.
Pemandu Jepang kami bermarga Wang.
Saya berkata, "Saya pernah pergi ke sebuah kota paling Utara di
Hokkaido, yaitu Nayoro."
"Nayoro?" Pemandu Wang mengusap kepalanya sambil ergumam,
"Noyoro? Tak ada tempat yang bernama Nayoro."
"Ada."
la berkata, "Tidak ada, jangan-jangan Anda keliru, yang nda maksud
adalah Wakkanai."
Saya berkata, "Tidak salah, saya pernah ke Nayoro."
Pemandu Wang berkata, "Saya sekolah dan menetap di Jepang sudah
puluhan tahun, tidak pernah tahu ada tempat ya bernama Nayoro."
Pemandu menyangkal dengan tegas.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 105/147
Rekan-rekan serombongan saling memandang, mere" tidak tahu mesti
percaya pada Guru Lu atau Pemandu Wang*
Ketika bus kami berhenti di sebuah area istirahat, say punya firasat,
lalu saya coba cari tahu lewat cahaya suci, dari segalanya pun terjawab.
Tiba-tiba sebuah bus besar melesat ke arah kami, lalu; berhenti tepat di
hadapan saya dan Pemandu Wang.
Rekan-rekan yang menyaksikan ini, berseru, "Hah?"
Ternyata mobil bus ini berasal dari kota Nayoro, plat m; bus tertulisdengan jelas: "NAYORO".
Pemandu Wang membelalakkan mata.
Yang lebih aneh lagi, nomor plat mobil ini adalah "627 bulan Juni
tanggal 27 tepat hari ulang tahun Guru Lu dalam hitungan kalender
internasional.
Selain itu, umat yang bernama Lei Fengyu pun berseru' melihat nama
supir yang mengendarai bus ini tertulis 'Tuan She yen".
Oh Tuhan! Tiga hal kebetulan ini membuat rekan-reka serombongan
merasa takjub.
"Nayoro", "627", dan "Tuan Sheng-yen".
Mengapa bisa begini? Kalau saja kami tiba di sini sem lebih awal, atau
semenit lebih telat, kami tidak akan bertemu dengan bus ini. Bus besar
ini mendatangkan tiga hal kebetu untuk kami.
"Ada setan!" ujar Pemandu Wang.
"Sungguh kebetulan sekali, ada setan kali!" rekan-rekan menimpali.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 106/147
Sepanjang hidup saya ini, terjadi banyak hal kebetulan, sangat banyak.
Begitu saya memikirkan seseorang, orang tersebut langsung muncul;
begitu saya memikirkan satu hal, hal tersebut langsung terjadi. Kekuatan
ini sangat luar biasa, meskipun dalam kehidupan saya banyak
menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan, tetapi begitu sayamenyalurkan pemikiran saya, hal tersebut langsung dapat teratasi.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Dari kecil bersifat tulus Suka
bersadhana malas belajar Melanglang buana mengatasi masalah
Berkelana dan memondok di pelosok dunia.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 107/147
33. Permohonan Dewa Pohon
Suatu malam, sesosok Dewa Pohon datang menemui saya.
Saya tidak merasa heran kalau pepohonan juga memi Dewa Pohon.Dalam kitab Sutra menyebutkan adanya Dewa dewa lain seperti Dewa
Udara, Dewa Tanah, Dewa Surya, De Candra, Dewa Bintang, Dewa
Air, Dewa Api, Dewa Angin, De Sungai, Dewa Laut, Dewa Gunung,
Dewa Tanaman....
Dewa Pohon yang satu ini sudah ratusan tahun melati diri, iamenampakkan diri dalam wujud manusia: kepala mengenakan kain
berwarna hijau, wajah berwarna emas, ba ' memakai jubah bergambar
sepasang naga, tangannya bany dan tak bisa diam, memakai ikat
pinggang kain sutra, kakiny terpaku pada sepatu boot tinggi, beralis
panjang dan bermat lebar yang penuh cahaya, jenggotnya panjang amat
bergaya'
Dewa Pohon berkata, "Saya sengaja kemari untuk mene Guru Lu."
"Ada masalah apa?"
"Ada satu masalah mohon bantuan."
"Coba katakan."
"Terus terang, saya sudah melatih diri di lereng bukit sel ratusan tahun,
lalu seseorang membangun vila di depan say aman-aman saja, namun,
belakangan ini ada seorang guru i fengshui beranggapan bahwa pohon
besar di depan vila mem' dampak yang tidak baik terhadap fengshui
vila, ia menganjurkan agar pohon ini mesti ditebang. Tuan rumah vila
menjadi takut mendengarkan hal ini, tetapi agak ragu juga, sehingga
besok tuan rumah vila ini akan meminta petunjuk pada Guru Lu, mohon
Guru Lu berkenan mengamankan nyawa pohon saya ini."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 108/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 109/147
saja, buat apa tebang pohon?"
la berkeringat dingin, tak mampu beragumentasi bany lalu bertanya,
"Guru Lu, saya belum buka mulut, bagaimana An bisa tahu semuanya,
Apakah Anda seorang Dewa?"
Orang-orang di sekitar situ pun ikut merasa kagum. Saya tertawa, "Saya
bukan Dewa, tetapi paling tidak ju setengah Dewalah."
Tuan rumah vila ini beranjali, belakangan ia sekeluarg minta bersarana.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Pagi dingin di vila lereng bukitPohon besar laksana payung memandang jauh Masalah tidak
menyentuh tempat ini Tidak turuti omong kosong malah aman.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 110/147
34. Uji Coba
Seorang tamu yang tidak kenal datang ke tempatku, ia mengeluarkan
sebuah kotak besar persegi dan meletakkannya di depan saya. Kotak ini
terbungkus dengan sangat rapi.
Tamu ini berkata, "Guru Lu, bingkisan ini untuk Anda."
Saya berkata, "Terima kasih."
"Guru Lu, tahukah Anda apa isi bingkisan ini?"
"Bila ingin memberi saya bingkisan ya berikan saja, mengapa mesti
minta saya menebak isinya?"
Tamu ini berkata, "Saya sudah lama mendengar bahwa Guru Lu
memiliki Mata Dewa, mampu mengetahui hal yang sudah terjadi
maupun yang akan datang, dapat memahami isi hati orang, tak ada halyang tidak diketahui. Hari ini, beberapa teman datang bersama saya,
mereka orang yang keras kepala, mengapa Guru Lu tidak mengambil
kesempatan ini menginsafkan orang-orang yang keras kepala ini?"
Saya berkata, "Lain kali jangan terulang lagi ya!" la berjanji, "Ya, hanya
sekali ini saja." Saya menulis sebait gatha di selembar kertas.Mendatangkan berkah belum tentu berhasil Sifat serakah itu kebiasaan
manusia Adalah kucing yang datang mencari makan Demikianlah jelas
adanya
Kertas tadi dibaca bergantian oleh teman-teman tamu tadi,
semuanya tercengang.
Akurat!
Mereka mengacungkan jempol.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 111/147
Bingkisan ini dibuka, ternyata sebuah 'Kucing Pendata Hoki' yang
terbuat dari bahan keramik.
Salah seorang teman dari tamu tadi masih kurang salu ia berkata, "Guru
Lu, Anda bisa meramal, apakah Anda tahu jumlah uang di dompetku?"
"M enebak jumlah uang di sakumu?"
"Benar, kalau jawabannya tepat, saya baru salut."
"Kalau tidak tepat?"
"Berarti Anda membual."
Kali ini sungguh sebuah ujian berat yang tidak mudah. Setelah saya cari
tahu lewat cahaya suci, jawabannya sudah a namun saya berkata, "Saya
tidak ingin memberi jawaban."
la berkata, "Anda kalah!"
Saya berkata, "Saya tidak kalah, saya hanya tidak ingi menerima uji
coba seperti ini, namun saya hendak memberit Anda, sekarang Anda
pulang, Anda bisa menyelamatkan ratu"1 nyawa, cepat pulanglah!"
la berkata, "Ratusan nyawa, mana mungkin?"
Sekawanan tamu yang tidak dikenal ini buru-buru meninggalkan tempat
menuju rumah orang yang bermaksud menguji tadi.
Istrinya sedang memasak air di sebuah kuali besar, hendak
memasukkan sekeranjang remis ke dalam kuali unt memasak kuah remis
yang katanya bermanfaat untuk organ hati.
Tamu tadi berteriak, "Stop! Stop! Hari ini tidak menikmati kuah remis,
lepaskan saja ratusan remis ini ke habitatnya!"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 112/147
Teman-teman yang lain berseru, "Apa yang dikatakan Guru Lu sungguh
akurat!"
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Menjelma orang awam di tengah
cahaya Menyelamatkan umat memperlihatkan kemampuan Dilindungi
para Dewa dan Naga Berhasil menyelamatkan insan dunia.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 113/147
35. Gurumu Sudah Gila
Seorang siswa datang berkonsultasi, "Guru Lu, tahun in sudah berlalu
setengah tahun, kira-kira setengah tahun selanjutny apa yang mesti saya
perhatikan?"
Saya bertanya, "Kamu tinggal di mana?"
Siswa ini menjawab, "Kaohsiung."
Saya coba cari tahu melalui cahaya suci, segalanya menjadi jelas.
Saya berkata, "Jika saya ingin kamu mematuhi perkata saya, apakah
kamu mau lakukan sesuai perkataan saya?"
Siswa ini menjawab, "Perkataan Guru bagaikan amanat suci, saya pasti
turuti perkataan Guru, kalau tidak, tidak mungki saya datang
konsultasi."
"Sungguh?"
"Sungguh, saya pasti patuh."
"Baik, pada awal bulan September tahun ini, semua bara di lantai satu
dipindahkan ke lantai dua, mobil dibawa ke gunun.
Siswa ini menunjukkan ekspresi wajah keberatan atas ; perkataan saya,
lalu berkata, "Guru Lu, ini tidak mudah, lantai satu rumah saya
merupakan sebuah ruang tamu besar. Perab dan sound system yang
mewah ada di lantai satu, Anda ingin saya memindahkannya ke lantai
dua, apa alasannya?"
Saya menjawab, Tak boleh diungkapkan, apakah kai bersedia?"
"Bersedia!" jawab siswa ini dengan terpaksa.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 114/147
* * *
Sesampai di rumah, istrinya tidak setuju.
'Tanpa alasan memindahkan semua barang lantai satu ke lantai dua,
mobil dibawa ke gunung, buat apa?"
"Pesan dari Guru."
"Gurumu sudah gila!" kata istrinya, 'Tidak mau pindah!"
Tetangga yang mendengarkan hal ini, turut berkomentar, "Gurumu
sudah gila! Kalau dikatakan gempa, apa gunanya pindah ke lantai dua?
Kalau dikatakan kebakaran, apa gunanya pindah ke lantai dua? Kalau
dikatakan kebanjiran, kita sudah limapuluh tahun tinggal di sini, sama
sekali aman."
"Gurumu sudah gila!"
Para tetangga tidak mendukung.
Siswa ini menjadi serba salah, kalau tidak turuti, berarti menyimpang
dari amanat Guru Lu; jika dituruti, istri dan tetangga semua memakinya
gila, hari cerah begini, bagaimana bisa terjadi bencana?
Apalagi mobil dibawa ke rumah teman yang berada di gunung, sebulan
tidak diambil-ambil, teman pun bisa memakinya gila.
Badai Topan Fanapi datang menerjang!
Badan Meteorologi menyebutkan, "Hualian, Yilan, Taipei mesti hati-
hati!"
Tak disangka badai topan terhalang oleh pegunungan tengah, akhirnya
membelok ke Tainan menuju laut, sehingga bagian Selatan penuh dengan
gumpalan awan yang tebal. Air hujan datang mengguyur, bagaikan
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 115/147
tumpahan air. Badan Meteorologi berulang-ulang memperbarui angka
intensitas curah hujan.
Bagian Selatan Taiwan terjadi banjir besar yang terpar dalam kurun
waktu 50 tahun terakhir ini, terutama di Kota Kaohsiung, Kabupaten
Kaohsiung, dan Kabupaten Pingdong. Bencana banjir 919 pun terjadi.
Siswa ini tidak mematuhi perkataan Guru Lu, lantai satu tergenang air,
mobil mewah habis terendam air, ia sangat menye: Sebait gatha
berbunyi sebagai berikut: Dikatakan gila belum tentu gila Perkataan
sejati ada di sana Memahami kejadian di alam semua ini berlalu begitu
saja.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 116/147
36. Celaka! Hujan Melulu
Saya akan berkunjung ke Osaka, Hiroshima, Nagato, dan Hokkaido,
rencana hanya delapan hari.
Pemandu Wang di Jepang sempat mengamati laporan dari Badan
Meteorologi, lalu berkata, "Celaka! Dalam delapan hari, ada tujuh hari
akan turun hujan."
Saya terdiam.
Rekan-rekan berkomentar, "Kita tidak usah khawatir, kita ada Guru Lu,
hari hujan juga akan berubah menjadi hari cerah."
Pemandu Wang berkata, "Laporan Badan Meteorologi Jepang selalu
akurat, tujuh hari turun hujan, hanya satu hari cerah, tak ada orang yang
bisa mengubah kenyataan ini."
Rekan-rekan berkata, "Guru Lu kami mampu mengubahnya."
Pemandu Wang berkata, 'Kalian mau percaya pada saya atau percaya
pada Guru Lu?"
Rekan-rekan berseru, "Percaya pada Guru!"
Pemandu Wang agak geram.
* * *
Saya sadar, jika setiap hari hujan menemani kita menikmati
pemandangan indah saat bepergian ke luar negeri, akan mengurangi
nikmatnya bertamasya, apalagi mesti memegan payung, sungguh tidak
leluasa.
Berjalan-jalan di bawah cuaca hujan menikmati Danau Toya, Danau
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 117/147
Shikotsu, dan Kota Otaru, malah tak dapat memandang jauh pula,
sungguh merusak suasana, alangkah baiknya kalau cuacanya cerah dan
ditemani angin sejuk sep sepoi.
Saya memasuki jhana, tiba di angkasa, menemui Dewa Air.
Dewa Air berkata kepada saya, "Dewa Air mengatur Ca Air,
merupakan salah satu cakra di alam ini, di atas Cakra Ud terdapat Cakra
Angin, di atas Cakra Angin terdapat air hujan Alam Cahaya, yang
membuat kedalaman Cakra Air berkapasi 100.020.000, sayalah Dewa
yang mengatur Cakra Air."
Saya bertanya, "Apakah Dewa Air yang mengatur huj di alam ini?"
Dewa Air menjawab, 'Tidak, Dewa Air mengatur Cakra tidak mengatur
hujan, Anda hendaknya mencari Dewa Hujan, Dialah yang mengatur
hujan."
Saya menemui Dewa Hujan.
Dewa Hujan berkata, "Memang saya yang mengatur huj tetapi,
intensitas curah hujan diatur oleh Dewa Indra, Anda hendaknya mencari
Dewa Indra."
Lalu, saya menemui Dewa Indra.
Dewa Indra berkata, Tujuh hari hujan, satu hari cer 'isudah dijadwalkan
sebelumnya, tidak bisa diubah."
Saya berkata, "Kalau begitu jadwal saya kali ini akan sia-sia!"
Dewa Indra berkata, "Mohon maaf!'
Saya berkata, saya ada sebait syair hendak dibacakan untuk Dewa
Indra, sebagai berikut:
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 118/147
Berbuat kebajikan mampu meredam petaka
Ada berkah tentu mampu mengubah
Segalanya biarlah saya yang menanggung
Tanah garapan berubah menjadi laut biru
Dewa Indra bertanya, "Bagaimana bisa ubah?"
Saya menjawab, "Saya baca Sutra Agung Avalokitesvara 1.000 kali."
Dewa Indra berkata, "Bisa diubah, bisa diubah."
Saya menekan cahaya suci, seketika itu tiga cahaya (Cahaya Putih,
Cahaya Buddha, Cahaya Suci) memancarkan seribu Padmakumara yang
membaca Sutra Agung Avalokitesvara dalam cahaya, sebentar saja
selesai membaca dalam jumlah seribu kali.
Saya dengan Mudra Penunjuk menunjuk 'langit tiujan'.
Demikianlah selama delapan hari kami bertamasya di Jepang, cuaca
berubah menjadi tujuh hari cerah, hanya satu hari hujan, dan hujannya
pun turun di tempat lain, bukan di tempat saya berada.
Keunikan Sadhana memang tiada tara. Sebait gatha berbunyi sebagai
berikut: Takdir saya tidak diatur langit
Semuanya diatur sendiri Berkah dan pahala dapat diubah Nasib pun
datang tepat pada waktunya.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 119/147
37. Mohon Jangan Memancing Lagi
Ada seorang siswa mengajak putra-putrinya datang menemui saya.
Anaknya berjumlah enam orang, begitu berbaris, kelihatannya cukup
banyak, yang aneh adalah; anak-anak ini semuanya berbibir sumbing.
Siswa ini bertanya kepada saya, "Mengapa mereka semuanya berbibir
sumbing?"
Saya coba cari tahu lewat cahaya suci, semuanya terjawab jelas, lalu
saya berkata, "Karma membunuh."
Siswa ini bertanya, "Sejak saya bercatur sarana kepada Guru Lu, saya
tidak pernah lagi membunuh hewan, mengapa dikatakan karma
membunuh?"
Saya bertanya, "Kamu suka memancing ikan?"
Siswa ini menjawab, "Saya tidak pernah memancing ikan."
Saya bertanya, "Apakah orangtua kamu memancing ikan?"
Siswa ini menjawab, "Kakek dari anak-anak ini sepanjang hidup tidak
ada hobi lain kecuali memancing ikan, sampai sekarang masih
memancing. Namun saya tidak membunuh hewan, mengapa karma ini
berdampak pada anak-anakku?"
Semua orang memperhatikan mulut anak-anak ini, bibir atas tebal,
sumbing, persis seperti mulut ikan terkena kail.
Saya berkata kepada siswa ini, "Urusan karma memang di luar akalsehat, sama halnya seperti genetika, juga bisa melangkahi satu generasi.
Sebenarnya, ada buah karma yang cepat, ada buah karma yang lambat,
ada karma yang berbuah dalam satu masa kehidupan, ada pula karma
yang berbuah pa masa kehidupan berikut, jadi bukan tidak berbuah,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 120/147
hanya masai waktu saja!"
Siswa ini memohon, "Guru Lu tolong membantu."
"Anak-anak boleh jalani bedah plastik, soal memancing ikan, sebaiknya
kakek dari anak-anak ini jangan memancing lagi
Siswa ini bertanya, "Guru Lu pernah bercerita bahwa a seorang Guru
Leluhur Tantra memancing ikan. M engapa ia bola memancing?"
Saya berkata:
Ada seorang Guru Leluhur Tantra sedang duduk di ping danau
memancing. Seorang anak kecil tiba di situ dan melihat; Guru Leluhur
memancing ikan, lalu berkata kepada Guru Leluh "Buddhisme
mengajarkan tidak membunuh, mengapa Guru Leluh memancing ikan?"
Guru Leluhur menjawab, "Kamu adalah hasil pancingan saya!"
Anak kecil ini belum tentu mengerti, namun artinya sudah jelas.
Guru Leluhur memancing ikan sama dengan menyelamatkan makhluk,
begitu ikan berhasil dikail, Guru Lelu1 akan mengantarnya ke tempat
Cakravartiraja agar ikan tersel terlahir di alam yang lebih layak.
Ini bukan pembunuhan, melainkan sebuah upaya berp; karena ikan
terseberangkan.
Ini merupakan contoh kasus yang memperbolehkan memancing ikan.
Saya, Guru Lu, tentu boleh memancing ikan karena saya juga mampu
mengantar ikan ke alam yang lebih baik.
Saya ingin menasihati para siswa yang suka membunuh hewan agar
sering-sering:
- membaca Sutra Agung Avalokitesvara.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 121/147
- menjapa Mantra Penyeberangan Manjusri.
- mencetak Kitab Yuli Baochao.
- mencetak Sutra Ksitigarbha.
Ketahuilah, karma membunuh adalah karma paling berat, tak ada karma
yang lebih berat dari karma membunuh. Seorang umat Buddha, siapa
pun orangnya, apapun alasannya, mesti menaati sila nomor satu ini.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Karma membunuh paling berat
Saya akan menyelamatkan begitu ada aksi pembunuhan
Orang yang merawat rasa maitri karuna di hati
Dewa senantiasa melindungi keturunannya.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 122/147
38. DENDAM!
Suatu kali, saya melewati sebatang pohon beringin besar saya melihat
seorang wanita berdiri di bawah pohon tersebut, wajahnya tak ada
ekspresi, badannya sama sekali tidak bergerak Seberkas hawa yin
berembus kemari, membuat bulu kudukku berdiri.
Ya ampun, ternyata ia adalah sesosok hantu.
Hantu wanita ini berkata, "Guru Lu, saya sudah lama menunggu Anda!"
Saya bertanya, "Ada perlu dengan saya?"
la menjawab, "Saya ada sebuah masalah, selain Anda ta' ada lagi yang
mampu menyelesaikan, mohon Anda sudi membant saya."
Saya mencari tahu lewat cahaya suci, segalanya jelas sudah. Saya
menaruh rasa iba padanya, dan saya juga sadar bahwa masalah inimemang hanya saya saja yang bisa membantunya.
Saya menasihati dia, "Janganlah membalas dendam denga kebencian,
mengapa tidak melepaskan dia?"
la berkata, "Keadilan mesti ditegakkan, dendam ini mest dibalas. Kami
awalnya adalah sepasang suami istri, sangat disayangkan, setelah
muncul orang ketiga, kami mulai berselisih akhirnya dia mencekik saya
hingga mati, lalu diriku digantung : pohon beringin ini seolah-olah saya
bunuh diri. Hakim tidak jeli,
menetapkan dia tidak berdosa, kini dia sudah kabur ke USA."
"Kamu tidak mampu ke USA?"
"Betul, siang hari ada Dewa Piket Siang, malam hari ada Dewa Piket
Malam, saya sama sekali tidak berdaya, apalagi samudra begitu luas,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 123/147
saya tidak sanggup melewatinya."
"Saya dapat membantu kamu?"
"Betul, kepala Anda terdapat tiga cahaya suci, Dewa Piket Siang tidak
akan melukai saya, Dewa Piket Malam juga tidak akan melukai saya.
Saat Anda pulang ke USA, Anda boleh bawa saya."
"USA begitu luas, suami kamu di mana?"
la menjelaskan, "USA memang luas, namun nama besar Guru Lu sangat
terkenal, pada tanggal tertentu dia akan datang berkonsultasi di tempatAnda, saat itu Anda lepaskan saya, tentu saya bisa urus sendiri."
Saya berkata, "Kiranya ini bukan cara yang terbaik, bukankah saya
menjadi turut mendukung kamu berbuat kejahatan?"
"Ini sebuah karmavipaka, bukan kejahatan."
Hantu wanita ini langsung melompat masuk ke dalam saku saya.
* * *
Memang aneh, saya hari Jumat tiba di USA, suaminya hari
Sabtu datang berkonsultasi.
Hantu wanita ini dari saku saya melompat masuk ke tubu orang
tersebut.
Orang ini bertanya kepada saya, "Apakah saya memiliki rejeki
sampingan?"
"Tidak," sahutku.
Orang ini tersenyum, "Guru Lu kehilangan daya akurat, saya ini seorang
bos bandar judi, saya meraup uang dari pecand judi, bagaimana mungkin
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 124/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 125/147
39. Guru Lu Sungguh Datang
Menjemput
Seorang siswa yang sakit parah berkata kepada saya, "Guru Lu, sayasudah selesai menjapa Mantra Guru sebanyak delapan juta kali, namun
masih saja belum mendapat yukta. Hari ini, dokter memberitahu bahwa
hidup saya tinggal setengah tahun, hatiku menjadi tidak tenang, karena
selain belum memperoleh yukta, juga karena kehidupan saya segera
berakhir, mohon Guru Lu sudi memberi petunjuk."
Saya berkata, "Begini saja, kamu sudah selesai menjapa Mantra Guru
sebanyak delapan juta kali, saat jelang wafat nanti,», saya,
Padmakumara, pasti datang menjemput kamu terlahir di alam suci,
bukankah bagus begini?"
"M emang bagus, jika tidak datang?"
"Pasti datang."
la berkata, "Kalau Guru Lu tidak datang saat saya menjelan wafat, saya
akan diam saja; jika Guru Lu datang, saya pasti aka berteriak bahwa
Guru Lu datang, untuk sebuah pembuktian, bolehkah?"
Sanak saudara di sampingnya turut mendukung, meman ini cara yang
tepat untuk membuktikan bahwa Guru Lu mampu menjemput makhluk
hidup terlahir di alam suci.
Dulu, banyak siswa yang memperoleh pertanda mujur selama dalam
upaya menjapa delapan juta kali Mantra Guru, antara lain:
- melihat alam suci Padmakumara.
- melihat diri sendiri berubah menjadi Padmakumara.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 126/147
- melihat sendiri wujud Adinata.
- menjelajahi sepuluh penjuru Dharmadatu.
- tiba di Buddhaloka mendengarkan ceramah Dharma Para Buddha.
- memahami karma tiga masa kehidupan.
- memperoleh cahaya adhistana dari Guru Lu.
- menunggangi pegasus menjelajahi berbagai Buddhaloka.
- meraih hadiah utama lotre.
- dan lain sebagainya.
Sudah banyak kemujuran yang dialami oleh siswa yang usai menjapa
delapan juta kali Mantra Guru, tetapi tidak demikian halnya dengan
siswa yang satu ini, ia sama sekali tidak memperoleh gejala, itulahsebabnya ia merasa bimbang.
* * *
Tibalah saat siswa ini menjelang wafat. Rekan-rekan sedharma
berkumpul membantu menjapa mantra untuk dirinya. Saat ini Guru Lu
berada di seberang Samudra Pasifik.
Rekan-rekan bertanya, "Sudahkah melihat Guru Lu?"
"Belum."
Berselang tidak lama kemudian, rekan-rekan bertanya lagi "Sudahkah
melihat Guru Lu?"
"Saya melihat para leluhur menampakkan diri, saya tidak' mau ikut
mereka."
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 127/147
Kemudian, rekan-rekan bertanya lagi, "Sudahkah meliha Guru Lu?"
"Saya melihat sebuah tandu datang menjemput saya, sayafc tidak mau
ikut mereka."
Tak lama kemudian, rekan-rekan bertanya lagi, "Sudahkah melihat Guru
Lu?"
"Tidak melihat!"
Rekan-rekan tidak bertanya lagi, mereka mulai ragu, apaka. semua
perkataan Guru Lu tidak benar? RAGU! Ketika siswa ini hampir mengembuskan napas, tiba-tiba dengan napas terakhir, ia berseru,
"Guru Lu sungguh datang, Guru Lu sungguh datang beliau membawa
teratai datang menjemput saya, wah! banyak t sekali cahaya!"
Usai berseru, napasnya terhenti. Banyak rekan sedharma datang
mengabarkan kejadian in kepada saya.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Anda berkata bakal ada yukta
Orang lain tidak bodoh pula Hidup Anda bukanlah saya yang atur Saya
akan datang untuk yang japa mantra.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 128/147
40. Siapa yang Bayar?
Suatu ketika pada sebuah pesta makan keluarga, tiba-tiba seseorang
memberi saran, "Mari kita suten, yang kalah yang traktir makan."
Yang hadir pada pesta makan' kali itu cukup banyak, memenuhi empat
meja, biaya makannya bakal berjumlah besar.
Biasanya, sayalah yang membiayai pesta makan keluarga, dan saya
selalu siap untuk itu.
"Tidak baik selalu Guru Lu yang traktir!"
"Sesekali kitalah yang traktir!"
"Selalu Guru Lu yang traktir, kita malu!"
Demikianlah suara suten pun ramai terdengar.
Ada yang berkata, "Guru Lu tentu tahu siapa yang bakal traktir pesta
makan kali ini, mengapa kita tidak tanyakan saja kepadanya?"
"Jangan, jangan tanya saya, yang saya sebut tidak masuk hitungan,
karena siapa pun yang saya sebut, dikira ada unsur sengaja."
"Coba diramal saja, bagaimana?"
Akhirnya saya coba cari tahu lewat cahaya suci, jawabannya langsung
elas.
Saya menjawab, "Hari ini siapa pun tidak perlu bayar!" Semua orang
termangu.
"Siapa pun tidak perlu bayar, kita tidak mungkin makan
cuma-cuma, mana mungkin kita bisa meninggalkan restoran ini?" "Pasti
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 129/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 130/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 131/147
41. Tribune Rubuh
Suatu hari, seorang pria berpenampilan perlente datang menyaksikan
saya melayani konsultasi, ia mengamati tingkat akurasi ramalan saya.
la merasa takjub setelah mengamati beberapa kasus, misalnya:
(1) Seorang wanita menyodorkan secarik kertas berisi alamat rumah
kepada saya.
Saya berkata, "Ini sebuah rumah kosong, tidak ada penghuninya."
Wanita ini cukup kaget, lalu berkata, "Dua hari yang lalu kami baru saja
pindah rumah, rumah baru belum dibenahi, karri,; sementara tinggal di
rumah saudara, maka saya masih menulis?; alamat yang lama, dan Guru
Lu ternyata tahu bahwa rumah tersebut sudah kosong, sungguh akurat!"
(2) Sepasang suami istri datang meminta petunjuk masalah kesehatan putra mereka.
Saya menjawab, "Anak ini tidak memiliki zakar."
Anak ini dan orangtuanya termangu.
Ternyata benar, anak yang berusia tujuh tahun ini hanya memiliki buah
zakar, zakarnya hanya sebesar sebutir kacang hijau, dan di sampingnya
terdapat sebuah lubang kecil sebagal saluran pembuangan air.
Saya berkata, "Anak ini seorang waria."
(3) Seorang pria datang memohon petunjuk masalah jodoh.
Saya berkata, "Kamu sudah dua kali menikah, sekarang datang lagi mau
menanyakan soal pernikahan?"
Pria ini terperanjat, "Guru Lu, saya memang sudah dua kali menikah,
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 132/147
istri pertama kabur, istri kedua meninggal, oleh sebab itu sekarang
bermaksud menikah lagi yang ketiga kali."
Saya berkata, "Sekarang ini ada seorang janda, ia memiliki seorang putra
dan seorang putri, kalian berjodoh, kelak akan hidup bahagia."
"Sungguh akurat! Terima kasih, Guru Lu."
* * *
Akhirnya pria perlente ini tidak tahan lagi, ia pun bertanya, "Bagaimana
nasib saya tahun ini?"
Saya menjawab, "Tahun ini pada tanggal sekian jangan bepergian, bakal
bahaya."
"Ada lagi?"
"Ingatlah tanggal tersebut! Kalau tidak bepergian, selama satu tahun iniaman-aman saja. Mujur atau malang memang sudah ditakdirkan."
Pria ini berkata, "Saya akan ingat," lalu bertanya, "Apakah
sebuah kecelakaan lalu lintas?"
"Bukan."
"Sesungguhnya apa yang akan terjadi?"
"Rahasia langit."
Pria ini meninggalkan tempat saya. la memberitahukan hal ini kepadatemannya. Temannya menertawakan dia, dan berkata bahwa dirinya
sudah banyak menyaksikan permainan ini jangan takhayul. Lalu pria ini
pun melupakan pesan saya.
Tibalah hari yang saya sebutkan, sesuai jadwal, ia pergi menyaksikan
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 133/147
sebuah pertandingan sepak bola, awalnya ia aga ragu-ragu, namun ia
tetap pergi juga.
Penonton yang menyaksikan pertandingan sepak bola amat berjubel.
Akhirnya, di paruh pertandingan, tribune stadiun' pun rubuh.
Seketika itu, langit seakan runtuh, suara tangis meraun raung, banyak
orang saling bertumpuk, suara sirine ambulans : memekik dari kejauhan.
Pria ini terluka parah, sebagian tulang rusuk dan tulang lengannya patah,
tulang kakinya pun remuk, f mata tertancap serpihan kaca....
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Ramalan sepanjang masa membentangi dua alam
Demi penyelamatan makhluk terlepas dari belenggu
Waspadalah pada setiap kondisi yang tidak kekal
Dengarkanlah pesan saya tentang mujur dan malang.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 134/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 135/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 136/147
Begitu saya mencari tahu lewat cahaya suci, jawabannya segera saya
ketahui, tetapi, panjang usia seseorang tak baik bila diberitahu langsung,
hal ini akan membuat dirinya ketakutan.
Saya berkata, "Saya akan memberitahu lewat mimpi."
Malam hari itu, ia melihat sesosok Dewa Langit memegang selembar
kain yang tertulis "Akan wafat pada tanggal....".
Umat lansia ini dapat mengingatnya dengan jelas, ia memberitahukan hal
ini kepada sanak saudara. Mereka merasa sangat ragu, namun tetap
mempersiapkan keperluan kematiannya.
Tibalah pada hari yang dimaksud. Pagi hari itu, umat lansia ini tampak
lumayan segar. Pada tengah hari, ia pergi tidur siang, lalu tidak pernah
bangun lagi.
Keluarga dari umat lansia ini sengaja jauh-jauh datang untuk
memberitahu saya kejadian ini.
Apa yang saya katakan tentang "pemberitahuan lewat mimpi" ternyata
sungguh terjadi, aha!.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 137/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 138/147
turun ke lantai bawah, lalu duduk di bhaktisala.
Guru Lu menatapi pembantu rumah tangga ini, sempat tersenyum,
kemudian lenyap bagaikan uapan asap.
Pembantu rumah tangga ini ketakutan setengah mati, dan memberitahu-
kan kejadian ini kepada ketua cetya beserta istrinya.
la baru tahu belakangan bahwa orang yang ia lihat di cetya itu ternyata
Guru Sheng-yen Lu.
Ini merupakan penampakan jasmani yang sulit diterima akal sehat!
Sebenarnya kejadian semacam ini bukanlah yang pertama kali, sudah
banyak umat yang pernah melihat penampakan jasmani Guru Lu di
berbagai negara.
Pernah suatu kali badai topan kembali melanda sebuah; kawasan.
Semua orang tahu kedahsyatan badai topan, amukan anginnya mampu
merubuhkan pepohonan, ombak setinggi lan menerjang di sepanjang
pantai, deruan anginnya bagaikan raung setan, perumahan yang dilalui
topan pun menjadi porak polan
Ketika itu sebuah pesawat terbang melintas di atas pusar' badai,seseorang mengambil kesempatan ini untuk menyelidi angin topan dari
pesawat menggunakan alat teropong khusus* tiba-tiba ia melihat ada
sesosok bayangan manusia sedang terticN di tengah pusaran badai, lalu
arah badai membelok ke tempat, lain....
Orang tersebut memperbesar hasil foto bayangan manu yang tertidur ditengah pusaran badai, ternyata manusia yang dimaksud adalah Guru
Sheng-yen Lu, sungguh takjub. |-
Berita ini akhirnya sampai di telinga saya. Saya tidak mengatakan 'ya',
uga tidak menyangkal.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 139/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 140/147
44. Batangan Emas yang Berkilauan
Ada satu keluarga datang berkonsultasi.
Nenek mereka semasa hidupnya suka menabung dalam bentuk batanganemas dan menyembunyikannya di tempat yang amat rahasia. Si Nenek
pernah berkata bahwa emas lebih aman, tidak rusak, bahkan lebih
berharga daripada uang karena nilainya terjamin. Setelah si Nenek
meninggal, mereka membongkar seisi rumah dengan saksama, sampai
kewalahan pun tidak menemukan jejak emas sama sekali. Mereka
mendengar bahwa Guru Lu memiliki daya sakti, sehingga mereka datanguntuk meminta bantuan Guru Lu sudi membantu menemukan tempat
penyembunyian emas milik si Nenek.
Saya bertanya kepada mereka, "Apakah sudah mencari di langit-langit
rumah?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di ruang bawah tanah?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di bawah tempat tidur?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di sofa dan bantal?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di lemari pakaian?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di tembok?"
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 141/147
"Sudah. Nenek paling bisa menyembunyikan sesuatu,
semua laci, sela-sela tembok, closet, kulkas, sound system, da tempat-
tempat yang lain sudah kami cari, tetap tidak menemuk emas yang
disembunyikan oleh Nenek."
"Apakah sudah mencari di kaki meja makan?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari di tanah pekarangan rumah?"
"Sudah."
"Apakah sudah mencari dengan bantuan alat deteksi logam?"
"Sudah."
"Kolam ikan? Di rumah ada kolam ikan?"
"Sudah cari, bahkan batu-batu di dasar kolam pun suda dibongkar."
"Apakah Nenek seorang penganut agama Buddha?"
"Ya."
"Apakah rupang Buddha di rumah ada isinya?"
"Ada, kami juga sudah mencari di situ, tidak ada."
"Apakah sudah mencari di akar pohon?"
"Sudah."
Saya sempat menanyakan lagi beberapa tempat yang memungkinkan
untuk disembunyi, tetap nihil.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 142/147
Saya bertanya, "Apakah di rumah ada papan nama?"
"Keluarga ada yang pernah menjabat sebagai kepala des di ruang tamu
terpampang sebuah papan nama, itupun sudah kami cari, tetap tidak
ada. Bukankah Guru Lu bisa meramal? Mengapa tidak membantu kami
cari tempat penyembunyian lew ramalan?"
Akhirnya saya coba mencari tahu lewat cahaya suci, jawabannya segera
diketahui.
Saya berkata, "Air minum di rumah kalian diambil dari air bawah tanah
dan dipompa ke tangki air untuk disalurkan ke beberapa keran air,tangki air ini terbuat dari bahan logam, jumlahnya ada tiga, betulkah?"
"Betul, itupun sudah kami periksa!" Saya berkata, "Tangki air itu, dua
berukuran besar dan satu berukuran kecil, kalian hanya memeriksa dua
tangki yang berukuran besar saja, tetapi yang berukuran kecil tidak
diperiksa."
Keluarga ini segera pulang ke rumah. Seiring dengan pekikan suara sorak
sorai, muncullah batangan emas yang berkilauan.
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut: Kian sembunyi kian menambah
Begitu lepas tangan tiada terkait Semuanya nihil seiring tamatnya usia
Yang tadinya bernilai hanya sekadar pajangan;
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 143/147
45. Apapun Tak Perlu Dilakukan
Seorang pria datang menanyakan tentang kemujuran rumah yang akan ia
beli.
Saya memberi petunjuk agar ia tidak usah mempedulika mujur tidaknya
rumah tersebut, dan apapun tak perlu ia lakuka
Pria ini tampak gelisah, "Saya bermaksud membeli rum ini lalu
direnovasi untuk keperluan nikah."
Saya balik bertanya, "Kapan rencana pernikahan kamu
"Musim semi mendatang."
Saya berkata, "Apapun tak perlu kamu lakukan lagi!"
"Sebenarnya apa sih yang Guru Lu maksudkan dengan5 apapun tak perlu dilakukan lagi?"
"Saya juga tidak paham maksudnya, pokoknya, jawabann adalah
apapun tak perlu dilakukan lagi!"
Pria ini menjadi marah, "Konsultasi macam apa ini? So beli rumah tak
dijawab, soal nikah tak dijawab, apa-apaan ini, Guru Lu meremehkan
saya. Di sini tak bisa memberi jawaban, saya bisa ke tempat lain!"
Pria ini meninggalkan tempat sambil marah-marah!
Pria ini mendapat jawaban yang sangat bagus di tempat ramalan lain,
yakni rumah tersebut sangat mujur.
Peramal itu bahkan mencocokkan tanggal lahir pria ini dengan tanggal
lahir calon istrinya, hari pernikahan pun sudah dipilih.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 144/147
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 145/147
Rapat kerja selesai.
Pria ini masih menunduk.
Rekan-rekan memanggilnya, ia tidak bangun juga. Seseorang mendekat-
kan jari di hidungnya, ternyata ia sudah tidak bernapas, sudah
meninggal.
Semua orang panik dan segera mendatangkan ambulans. Ketika tenaga
medis tiba untuk memeriksa, ia memang sudah meninggal sejak tadi!
Padahal rumah baru sudah selesai direnovasi!
Seminggu lagi akan menikah!
Foto pasangan mempelai pun sudah terpajang di kamar pengantin!
Saya pernah memberitahu kepada pria ini bahwa apapur tak perlu
dilakukan!
amun, saya juga menyesal karena tak dapat berbuat banyak!
Sebait gatha berbunyi sebagai berikut:
Tak perlu beli rumah dan dekorasi
Tak perlu sibuk mempersiapkan pernikahan
Saat anitya tiba pada waktunya
Di akhir hayat semuanya tampak kelabu.
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 146/147
46. Kisah Penyeberangan yang Unik
Seorang pria paruh baya menuliskan tanggal kelahiran dan alamat rumah
abu keponakannya agar saya dapat menyeberangkan arwah
keponakannya.
Sebelum penyeberangan, saya coba mendatangkan arwah
keponakannya, namun gagal.
Pria ini berkata, "Keponakan saya baru meninggal, tiga hari yang lalu
abunya baru dikremasi dan ditempatkan di rumah abu, mengapaarwahnya belum tiba?"
Saya coba mendatangkan lagi arwah keponakannya, tetap gagal juga.
Pria ini menjadi gelisah, "Apakah ia sudah masuk Surga?"
Saya menjawab, "Di Surga belum terdaftar namanya."
"Apakah ia masuk Neraka?"
"Di Neraka belum terdaftar namanya."
"Apakah ia sedang menunggu giliran terlahir di Enam Alam Gati?"
"la belum mendaftarkan diri di tempat Cakravartiraja?"
Pria ini tambah gelisah, "Guru Lu, saya kemari karena Sadhana Tantra
Anda terkenal ampuh. Apa yang telah terjadi dengan keponakan saya?
Mohon jelaskan."
Saya menjawab, "Datanya tidak benar."
Pria ini berkata, "Nama keponakan saya seratus persen benar, begitu
pula dengan tanggal kelahirannya, saya
8/12/2019 Ramalan Nasib
http://slidepdf.com/reader/full/ramalan-nasib 147/147
mengingatnya dengan jelas karena saya sangat menyayanginya Abunya
tiga hari yang lalu sudah dimasukkan ke rumah abu, say ada di sana saat
itu, bagaimana mungkin keliru? Jangan-janga kekuatan sadhana Guru Lu
sudah menurun?"
Saya berkata, "Kekuatan sadhana saya tidak menurun, justru yang aneh
adalah keponakan kamu tidak ada di rumah abu."
"M ana mungkin?"
Pria ini tak berdaya, langsung telepon kepada orangtua keponakannya.
Orangtua keponakannya berkata, 'Tadinya memang dimasukkan ke
rumah abu, kemudian menurut seorang guru fengshui bahwa ini sangat
tidak mujur karena rumah abu ini tida" cocok untuk tanggal kelahiran
anakku. Sehingga buru-buru abuny dikeluarkan, kini disemayamkan di
stupa sebuah vihara, karen waktunya sangat mendesak, tidak sempat
memberitahu kepad kamu."
Usai memperoleh jawaban yang benar pria ini dan para umat yang