12
RADIOLOGI PADA PERAWATAN ORTHODONTIC Peran radiologi pada kedokteran gigi: - Sarana penunjang dalam penegakkan diagnosa - Menentukan rencana perawatan yang akan dilakukan - Mengetahui hasil perawatan yang telah dilakukan 1. Radiografi Panoramik Dental panoramic unit merupakan alat kedokteran gigi yang digunakkan untuk mendapatkan foto rontgen kondisi gigi dan rahang secara keseluruhan. Foto panoramic digunakkan untuk mendiagnosa kelainan yang terjadi di struktur rahang dan gigi manusi namun hanya dapat

Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

  • Upload
    rosita

  • View
    135

  • Download
    18

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fkg

Citation preview

Page 1: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

RADIOLOGI PADA PERAWATAN ORTHODONTIC

Peran radiologi pada kedokteran gigi:

- Sarana penunjang dalam penegakkan diagnosa- Menentukan rencana perawatan yang akan dilakukan- Mengetahui hasil perawatan yang telah dilakukan

1. Radiografi Panoramik

Dental panoramic unit merupakan alat kedokteran gigi yang digunakkan untuk mendapatkan foto rontgen kondisi gigi dan rahang secara keseluruhan.

Foto panoramic digunakkan untuk mendiagnosa kelainan yang terjadi di struktur rahang dan gigi manusi namun hanya dapat melihat struktur gigi dan rahang manusia. Foto panoramic biasa digunakan untuk keperluan konversi maupun orthodonti.

Page 2: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

Indikasi utama dental panoramik:

• Medical record

• Evaluasi awal kelainan periodontal

• Penilaian perawatan ortodonsi

• Membandingkan gambaran radiografik sisi kiri dan kanan

• Perluasan lesi /kelainan di rahang

• Pertumbuhan benih gigi tetap dan susunan geligi

• Fraktur kompleks, gigi impaksi, sinus maksilaris, dan kasus-kasus bedah mulut lainnya

• Kondisi, termasuk perawatan implant.

• Dapat digunakan untuk pasien yang tidak dapat menoleransi film intraoral

Komponen dan fungsi alat:

1. Panoramic x-ray unit- Membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.- Kompnen panoramic x-ray unit:

o X-ray tube heado Head positionero Exposure control

2. Intensifying Screen

- lembaran plastik dilapisi dengan bahan fluorescent fosfor

- Fosfor : bahan yang mengkonversi energi foton untuk cahaya

- Komponen:

o Layar cepat

o Layar lambat

o Layar medium

Page 3: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

3. Casette- Mengatur oral film ekstra dan mengintensifkan layar, baik kaku atau fleksibel,

melengkung atau lurus tergantung pada satuan yang digunakan x-ray panorama- Menyimpan sebuah film- Untuk mengurangi atau menghilangkan cahaya,- Untuk mempertahankan film, kontak seragam dengan kedua layar selama eksposur- Untuk melindungi layar mengintensifkan dari kerusakan fisik

4. Film- Sensitive terhadap cahaya dari intensifying screen- Beberapa layar film lebih sensitive terhadap cahaya hijau daripada biru- Ukuran layar umumnya tersedia dalam dua ukuran : 5 x 12 inchi dan 6 x 12 inchi

Cara Pemakainan dan Pengondisian Pasien

• Mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu lapisan/bidang/struktur tertentu mengaburkan lapisan di depan dan di belakang dari objek yang diinginkan

• Tabung dan kaset-film bergerak berlawanan arah mengelilingi pasien, pasien/objek tetap diam

• Panoramic x-ray optimal control parameter : tube voltage (KV) tidak membutuhkan waktu dalam pengoperasiannya

• Panoramic projection dioperasikan dengan mengatur ukuran pasien dan program akan menilai mengontrol nilai parameter radiasi yang dibutuhkan.

• Dalam panoramic x-ray terdapat kv prevail dan di transfer melalui program disimpan dan control expose pada peralatan control table

• Tombol kontrol panel : untuk menghubungkan tabung dan kaset keduanya dapat digerakkan dengan arah berlawanan

Persiapan Alat:

1. Loading the film into the cassette2. Pengaturan collimation sesuai ukuran yang diinginkan3. Set the program mode on the panoramic unit4. Mengatur paparan5. Hidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja

Page 4: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

Persiapan Pasien:

1. Place the lead apron on the patient2. Pasien diminta untuk melepaskan semua perhiasan3. Penjelasan prosedur dan pergerakan alat4. Pakaikan apron pelindung pada pasien5. Pasien diposisikan dalam unit dengan tegak dan diperintahkan untuk memegang

handel6. Pasien diminta memposisikan gigi edge to edge dengan dagu bersentuhan pada

tempat dagu7. Kepala tidak boleh bergerak dibantu dengan penahan kepala8. Pasien diinstruksikan: menutup bibir dan menekan lidah ke palatum, jangan

bergerak sampai alat berhenti berputar9. Jelaskan pada pasien: bernafas normal, jangan bernafas terlalu dalam saat

penyinaran

Persiapan Operator:

1. Operator memakai pakaian pelindung2. Operator berdiri di belakang, mengambil jarak menjauh dari sumber x-ray waktu

penyinaran3. Perhatikan pasien saat penyinaran4. Matikan alat setelah selesai digunakan, kembalikan tempat posisi kepala pada

tempatnya5. Ambil kaset proses

Posisi Pasien saat Pengambilan Gambar Panoramik:

1. Bite in the bite block2. Adjust head position vertically3. Adjust head position horizontally4. Pasien diminta melangkah maju kira-kira setengah selangkah 5. Pasien diminta menutup bibir dan menahan lidah di atap mulut6. Paparan dan pemberhentian pasien

Kelebihan Dental Panoramik:

• Pemeriksaan posisi dan akar gigi dari berbagai posisi.

• Revolusioner baru panorama / tomografi sistem x-ray

Page 5: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

• Unit ini konsisten memberikan film di Panorama, Sinus, TMJ dan fungsi Cephalometrik.

• Pemeriksaan yang dinamis pada TMJ memungkinkan studi tentang membuka dan menutup temporo-sendi rahang.

• Jangkauan yang luas dari tulang muka dan gigi

• Dosis radiasi terhadap pasien yang rendah

• Kenyamanan pasien ketika pemeriksaan

• Dapat digunakan kepada pasien yang tidak bisa membuka mulut

• Waktu yang pendek diperlukan untuk menghasilkan gambar, biasanya berkisar 3–4 menit

• Dapat ditoleransi pasien dengan baik dibandingkan film intraoral

• Pemahaman pasien tentang film panoramik untuk edukasi pasien dan presentasi kasus

Page 6: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

2. Radiografi Cephalometric

Radiografi cephalometric digunakan pada orthodonti untuk mendapatkan gambaran radiografi tulang tengkorak dan menafsir hubungan antara gigi dan rahang serta rahang dan tulang wajah.

Hal-hal yang penting dalam radiografi sefalometrik adalah pengukuran dan perbandingan titik spesifik, jarak ,dan garis di tulang wajah.

Titik utama pada cephalometric:

• Sella (S): Pusat dari sella tursika

• Orbital (Or): Titik paling bawah infraorbital

• Anterior Nasal Spine (ANS): Ujung dari anterior nasal spine

• Posterior Nasal Spine (PNS): Di palatum durum

• Prosthion (Pr): Titik paling anterior dari alveolar crest (diantara I1, RA)

Page 7: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

• Infradentale (Id): Titik paling anterior dari alveolar crest (diantara I1, RB)

• Pognion (Pog): Titik paling anterior dari bony chin.

• Gnathion (Gn): Titik paling anterior dan inferior dari bony outline of the chin.

• Menton (Me): Titik paling rendah dari outline tulang simfisis mandibular.

• Gonion ( Go): Titik paling lateral external di pertemuan horizontal dan ascending ramus mandibula.

• Articular (Ar): Posterior mandibula dan dorsal os. Temporal

• Posion (Po): Titik paling atas dari ear rod

Bidang pada Cephalometric:

• Maxilary plane

Bidang transversal yang melalui tengkorak. Garisnya dari anterior dan posterior nasal spines.

Page 8: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

• SN Plane

Bidang transversal dari sella tursika ke nasion.

• SNA plane

Menghubungkan posisi anteroposterior maksila (yang diperlihatkan pada poin A) ke arah cranial base.

• SNB Plane

Menghubungkan posisi anteroposterior mandibula (yang diperlihatkan titik B) dengan cranial base.

• Frankfort Plane

Bidang transal dari posion ke orbital.

• Mandibular Plane

Bidang transversal yang digambarkan di bawah ramus mandibular

Analisis Cephalometric:

Analisis Steiner

Steiner membagi analisisnya menjadi 3 bagian yaitu:

1. Analisis skeletall merupakan hubungan RA-RB terhadap tulang tengkorak.2. Analisis dental. Hubungan antara Incisif dan RA-RB.3. Analisis jaringan lunak

Analisis Skeletal Stener:

Page 9: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

• Sudut SNA

Garis sella-nasion dan nasion – titik A

Nilai normal SNA: 82 ˚± 2˚

SNA > : maksila prognasi

SNA < : maksila retrognasi

• Sudut SNB

Garis sella-nasion dan nasion- titik B

Nilai normal: 80˚ ± 2˚

SNB> : mandibula prognasi

SNB< : mandibula retrognasi

• Sudut ANB

Garis nasion-titik A dan nasion-titik B

Nilai normal ANB: 2˚ ± 2 ˚

ANB> : hubungan kelas II

Page 10: Radiologi Pada Perawatan Orthodontic

ANB< : hubungan kelas III

• Sudut MP-SN

Garis sella-nasion dan dataran mandibula

MP-SN> : pola pertumbuhan wajah ke arah horizontal

MP-SN< : pola pertumbuhan wajah ke arah vertikal

• Sudut Dataran Oklusal

Garis sella-nasion dan dataran oklusal

Nilai normal: 14,5 ˚

Hasil Foto Radiografi Cephalometric