26
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 2 di Blok 6 ini dengan baik. Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 6 yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas Padang. Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Gunawan yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi yang membutuhkan. Padang, Mei 2015 1

Radiologi Kedoteran Gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Radiologi kedokteran gigi.

Citation preview

Page 1: Radiologi Kedoteran Gigi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 2 di Blok 6 ini dengan

baik.

Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 6 yang

merupakan bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Andalas Padang.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Gunawan

yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan kepada teman-teman yang telah

menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan

bagi yang membutuhkan.

Padang, Mei 2015

Penyusun

1

Page 2: Radiologi Kedoteran Gigi

DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................1

Daftar isi.....................................................................................................................................2

Skenario 2 blok 6........................................................................................................................3

Terminlogi .................................................................................................................................3

Identifikasi masalah....................................................................................................................4

Analisis masalah.........................................................................................................................4

Skema.......................................................................................................................................8

Learning objectives..................................................................................................................9

Daftar pustaka..........................................................................................................................17

2

Page 3: Radiologi Kedoteran Gigi

SKENARIO

Farhan 25 tahun, memenuhi janjinya dengan drg. Rahadian untuk dilakukan

perawatan saluran akar pada gigi 21. Setelah dilakukan pemeriksaan, drg. Rahardian meminta

farhan untuk melakukan foto periapikal gigi 21 di Lab. Radiologi. Dalam ruangan radiologi,

Farhan diinstruksikan untuk duduk di kursi dan memegang film rontgen foto yang

dimasukkan ke dalam mulut.

Setelah selesai, Farhan menerima hasil foto dan keterangan mengenai gambaran

radiografis giginya. Farhan berpikir, kenapa film foto periapikal yang digunakan tidak besar

seperti foto panoramik yang pernah dilakukan adiknya. Farhan memberikan hasilnya kepada

drg. Rahardian, setelah mengamati hasil foto, beliau kecewa karena gambaran radiolusent dan

radiopak tidak begitu jelas sehingga harus dilakukan foto ulang.

TERMINOLOGI

1. Foto periapikal : suatu teknik foto intraoral yang berguna untuk menunjukkan

anatomi gigi dan jaringan pendukung di sekitarnya

2. Radiografis : suatu metode pembuatan catatan fotografi berbagai bagian

tubuh dengan menggunakan sinar x

3. Foto panoramik : jenis film radiografi ekstraoral yang sumber sinar x nya

ditempatkan di luar rongga mulut agar diperoleh gambaran lengkap lengkung gigi

maksila, mandibula, serta struktur fasial

4. Radiolucent : lolosnya sebagian sinar x yang menyebabkan daerah gelap

pada radiograf

5. Radio-opaque : sinar x tidak dapat lewat, sehingga terdapat warna yang putih

terang pada radiograf

3

Page 4: Radiologi Kedoteran Gigi

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja kegunaan foto rontgen intraoral dan ekstraoral?

2. Apa saja jenis-jenis rontgen dalam kedokteran gigi?

3. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam kedokteran gigi?

4. Apa yang menyebabkan foto rontgen tidak jelas?

5. Bagaimanakah standar mutu hasil radiografi?

6. Bagaimanakah tahapan dari perawatan saluran akar?

7. Bagaimakah interpretasi hasil foto rontgen?

8. Apa saja penerapan dasar-dasar radiologi dalam bidang kedokteran gigi?

9. Bagaimanakah teknik pengambilan foto rontgen?

ANALISIS MASALAH

1. Kegunaan foto rontgen dalam bidang kedokteran gigi antara lain:

a. Mendeteksi ada atau tidaknya anomali pada gigi

b. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan gigi

c. Mengetahui letak karies yang tersembunyi

d. Melihat jika adanya fraktur

e. Pada bidang forensik, digunakan untuk mengidentifikasi korban

f. Pada bidang prostodonti, digunakan untuk melihat kepadatan tulang

g. Melihat keadaan TMJ, gigi impaksi, dan melihat bagian tengkorak lainnya

2. Jenis-jenis rontgen dalam kedokteran gigi antara lain:

a. Foto intraoral

- Foto rontgen oklusal

- Foto rontgen periapikal

4

Page 5: Radiologi Kedoteran Gigi

- Foto rontgen bite wing

b. Foto ekstraoral

- Foto rontgen lateral

- Foto rontgen panoramic

- Foto rontgen chepalometri

- Foto rontgen antero-posterior

- Foto rontgen postero-anterior

- Proyeksi waters

- Proyeksi reverse towne

- Proyeksi submentovertex

3. Alat-alat yang digunakan dalam rontgen gigi antara lain:

a. Sinar x unit

b. Cassete

c. Film

d. Screen

e. Grid

f. Tabung sinar x

g. Apron

h. Control panel

4. Faktor yang menyebabkan foto rontgen tidak jelas adalah:

a. Karena film tergores kuku atau benda lain yang menyebabkan radiograf terdapat

goresan radiolucent

b. Memengang film dengan jari yang basah atau berkeringat menyebabkan terdapat

cap jari pada radiograf

c. Emulsi yang tergores, sehingga terdapat noda putih pada radiograf

5

Page 6: Radiologi Kedoteran Gigi

d. Penempelan film kurang tepat yang menyebabkan radiograf tidak lengkap

5. Standar mutu hasil radiografi antara lain:

a. Kontras warna

b. Densiti

c. Kejernihan gambar

6. Tahapan perawatan saluran akar

Tahapan PSA adalah sebagai berikut:

a. Tahap I

Mahkota gigi di-bur untuk mendapatkan jalan masuk ke kamar pulpa. Semua

tambalan dan jaringan rusak pada gigi (karies) dibuang.

b. Tahap II

Pulpa dikeluarkan dari kamar pulpa dan saluran akar. Suatu instrumen kecil yang

disebut “file” digunakan untuk membersihkan saluran akar. Gigi ditutup dengan

tambalan sementara untuk melindungi kamar pulpa dan saluran akar agar tetap

bersih. Tambalan sementara akan dibongkar pada kunjungan selanjutnya.

c. Tahap III

Saluran akar diisi dan dibuat kedap dengan suatu bahan yang mencegah bakteri

masuk. Kamar pulpa sampai dengan permukaan mahkota gigi ditutup dengan

tambalan sementara.

d. Tahap IV

Tambalan sementara dibongkar dan diganti dengan tambalan tetap atau dibuatkan

“crown” (sarung gigi).

e. Tahap V

Saluran akar, tambalan tetap, atau “crown” dievaluasi untuk melihat ada / tidaknya

6

Page 7: Radiologi Kedoteran Gigi

masalah. Setelah PSA selesai, gigi akan disuplai nutrisinya oleh tulang dan gusi di

sekitarnya.

7. Interpretasi hasil foto rontgen:

a. Email : terlihat radio-opaque karena mengandung 90% mineral

b. Dentin : terlihat radio-intermediet, agak kabur, namun tidak radiolucent

c. Pulpa : terlihat radiolucent

d. Milohyoid ridge : terlihat tumpul dari segi bawah gigi

8. Teknik pengambilan foto rontgen

a. Persiapan pasien : jelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien, lepaskan segala

perhiasan dari kepala dan leher, kemudian pasang apron pada pasien

b. Persiapan operator : operator juga menggunakan apron. Pada saat rontgen dimulai,

operator diharapkan berada sejauh mungkin dari tabung sinar x

c. Posisi pasien harus sesuai dengan prosen rontgen yang dilaksanakan

7

Page 8: Radiologi Kedoteran Gigi

SKEMA

8

Jenis : intraoral

dan ekstraoral

Mutu hasil foto rontgen

Teknik

pengambilan foto

rontgen

Radiologi kedokteran

gigi

Terapan dasar radiologi KG dan alat

yang digunakan

Interpretasi hasil

foto rontgen

Faktor

pengganggu

Teknik

Standar

Page 9: Radiologi Kedoteran Gigi

LEARNING OBJECTIVES

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan terapan dasar radiologi KG dan alat-

alat yang digunakan

a. Terapan secara umum

- Radiodiagnosa : mengetahui kelainan pada gigi seperti kelainan pada

apikal

- Mengetahui adanya karies yang tersembunyi, dan kedalaman karies

- Pada bidang forensik digunakan untuk mengidentifikasi korban kecelakaan

- Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi

- Melihat adanya penyakit dan kelainan periodontal, serta jika adanya trauma

- Untuk melihat keberhasilan perawatan yang telah dilakukan dan melihat

keadaan gigi sebelum dilakukan perawatan

b. Alat-alat yang digunakan

- Pesawat sinar x.

Pesawat sinar x terdiri dari 3 komponen utama yaitu:

1) Kepala tabung (tube head), terdiri dari:

a) Tabung hampa udara, berisi filamen, copper block, dan target

b) Aluminium filtration, berguna untuk mengghilangkan bahaya

penggunaan sinar x

c) Surrounding lead shield (pelindung lead), berguna untuk

meminimalisir kebocoran

d) Collimator, menentukan banyak sedikitnya sinar x yang keluar

e) Cone, berguna untuk menentukan arah sinar x dan mencegah

radiasi hambur

f) Step-up transformer, untuk menaikkan tegangan utama

9

Page 10: Radiologi Kedoteran Gigi

g) Step-up down transformer, untuk menurunkan tegangan utama

h) Minyak, berguna untuk mengurangi panas yang timbul

2) Kontrol panel, terdiri dari:

a) Tombol on/off

b) Timer

c) Warning light, yang menyala saat sinar x keluar

d) Exposure time selector, terdiri dari

Numerical, berguna untuk menentukan waktu

Anatomical, berguna untuk menentukan area mulut yang

akan disinari oleh sinar x

3) Lengan pesawat sinar x

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis rontgen dalam kedokteran

gigi

a. Teknik Rontgen Intra oral/Proyeksi Intra Oral

Pemeriksaan intra oral adalah salah satu aplikasi radiologi klinik yang pertama

kali digunakan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Secara umum dapat

dikatakan bahwa radiografi intraoral dapat memberikan informasi diagnostik

yang tidak diperoleh dari pemeriksaan sebelumnya. Sampai saat ini radiografi

merupakan metode diagnostik non invasive utama untuk eveluasi perubahan

internal jaringan yang termineralisasi di daerah orofasial. Pemeriksaan ini terdiri

dari 3 macam proyeksi yaitu : periapical, bitewing dan occlusal.

Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara

radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan

gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14

10

Page 11: Radiologi Kedoteran Gigi

sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan

periapikal, interproksimal, dan oklusal.

1)    Teknik Rontgen Periapikal

Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan

tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh

foto periapikal yaitu teknik parallel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM

adalah teknik bisektris.

2)    Teknik Bite Wing

Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah

daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi

yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien

dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.

3)    Teknik Rontgen Oklusal

Teknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun

rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik

pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit

bagian dari film tersebut.

b. Teknik Rontgen Ekstra Oral/Proyeksi Ekstra Oral

Radiografi yang termasuk proyeksi ekstra oral adalah semua proyeksi radiografik

daerah maksilofasial, dengan film diletakan di luar mulut pasien. proyeksi

ekstraoral di bidang kedokteran gigi meliputi proyeksi-proyeksi standar maupun

proyeksi khusus untuk pemeriksaan daerah kepala, sendi temporomandibula,

sinus, tulang nasal, zigomatik dan sebagainya.

11

Page 12: Radiologi Kedoteran Gigi

Foto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan

tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral

yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik,

sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah foto lateral, foto antero

posterior, foto postero anterior, foto cephalometri, proyeksi-Waters, proyeksi reverse-

Towne, proyeksi Submentovertex

1)    Teknik Rontgen Panoramik

Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan

gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila

beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk

mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi,

mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

2)    Teknik Lateral

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka,

diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

3)    Teknik Postero Anterior

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau

kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapat

memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis,

fossanasalis, dan orbita.

12

Page 13: Radiologi Kedoteran Gigi

4) Teknik Antero Posterior

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila

dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.

5)    Teknik Cephalometri

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma

penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan

untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

6)    Proyeksi Water’s

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis,

sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.

7)    Proyeksi Reverse-Towne

Foto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami

perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral

pada maksila.

8)    Proyeksi Submentovertex

Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus

sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus

zigomatikus.

c. Radiografi Konvensional Dan Modern Radiographic Imaging

Radiografi digital merupakan panduan radiografi diagnostik konvensional,

dengan kemajuan teknologi komputer. Tujuannya adalah untuk menghasilkan

13

Page 14: Radiologi Kedoteran Gigi

gambaran yang memberikan informasi diagnostik maksimum, dengan radiasi

minimum.

d. Computed Tomographic-Scan (CT-Scan)

Computed Tomographic-scan (CT-scan) adalah sarana pencitraan radiografik

modern dengan paparan radiasi yang jauh lebih besar, dan sistem lebih kompleks.

Sistem ini menghasilkan gambaran radiografik potongan obyek dalam lapisan-lapisan,

tanpa terjadi tumpang tindih satu sama lain.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teknik pengambilan foto rontgen

a. Mengandung sistem koloid

b. Bersifat semi-permeabel (dapat ditembus zat tertentu).

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan standar dan mutu foto rontgen

a. Simetris. Gimana cara a foto ini sudah simetris atau belum. Ya dengan

membandingkan kanan kiri serta mengukur jantung dengan Cardiothoraxic

indeks. Selain itu juga denga melihat Patoka dari midsternal ke kanan dan kiri dari

klavikula. Diukur sama panjang atau tidak dengan toleransi 1 mm.

b. Identitas. Ya tentulah identitas. Tak kenal maka tak saying jar urang tuha tuh.

Ha….kalo tidak punya identitas ya dokternya akan bingung nih foro punya siapa

dan ditujukan untuk siapa. Pasiennya pun akan bingung mencari hasil foto nya.

Komponen identitas paling penting adalah nama, tanggal, kanan kiri, no foto.

c. Insipirasi maksimal. Mengapa harus inspirasi maksimal. Kenapa ngga disuruh

nafas seperti biasa. Disuruh inspirasi maksimal supayaudara bias masuk maksimal

sampai alveoli sehingga paru dapat berkembang sempurna. Akibatnya corakan

paru dan vaskuler tidak saling tumpang tindih dan terlihat dengan jelas, diafragma

terlihat dengan sinusnya dan jantung bias dinilai dengan benar.

14

Page 15: Radiologi Kedoteran Gigi

d. Gambarnya tidak berbayang atau giyang. Kalo foto yang tercetak kabur, maka

akan bias menimbulkan gambaran seperti infiltrate sehingga tentunya akan

merugikan pasien yang seharusnya normal malahan dianggap sakit.

e. Tidak ada artefak. Berupa kalung, rambut, anting, kancing, uang dan sebagainya

karena bias menutupi lapangan pandang foto. Contoh rambut itu mengandung

epitel-epitel sehingga bias menimbulkan salah persepsi sebab terlihat seperti

infiltrate.

f. Mencakup seluruh lapangan paru dari apeks paru hingga sinus dari diafragma.

g. Kualitas foto harus pas yang terlihat dari tolak ukur kV sebagai tolak ukur

kekuatan paparan dan mAs sebagai tolak ukur lamanya paparan yang diberikan.

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor pengganggu foto rontgen

a. Dari segi pasien

Faktor yang menyebabkan kegagalan yang dilakukan oleh pasien antara lain:

1) Pasien yang bergerak pada saat pengambilan foto. Pergerakan pada pasien

dapat menyebabkan foto terlihat berbayang

2) Bentuk anatomis rongga mulut pasien.

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan interpretasi foto rontgen

a. Secara umum

1) Email terlihat radio-opaque karena email terdiri dari 90% mineral

2) Dentin terlihat redio-intermediet karena mengandung 75% mineral, agak

kabur, namun tidak sampai radiolucent

3) Milohyoid ridge terlihat tumpul dari segi bawah gigi

4) Kamar pulpa tampak radiolucent dan kerucut ke arah akar

5) Sementum kepadatannya dan warna sama dengan dentin

15

Page 16: Radiologi Kedoteran Gigi

6) Lamina dura tampak radio-opaque dan terletak di antara membran

periodontal dan tulang alveolar

7) Puncak tulang alveolar tampak radio-opaque dan bentuknya runcing

8) Fossa nasalis tampak radiolucent, berbentuk seperti huruf ‘w’

9) Foramen incisivum tampak radiolucent, telihat bulat, dan dibatasi dengan

radio-opaque

b. Gambaran masing-masing gigi

1) Incisivus, tampak kambur pada lekuk mesial dan distal

2) Molar, bervariasi, mahkota gigi terlihat sempit pada bagian distal

3) Premolar dan caninus, gambarannya jelas seperti anatomi aslinya

16

Page 17: Radiologi Kedoteran Gigi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.potooloodental.blog.com/?p=558

https://ml.scribd.com/doc/176841391/radiologi- kedokteran - gigi

17

Page 18: Radiologi Kedoteran Gigi

18