2
TUGAS RADIOLOGI SITUS INVERSUS Situs inversus merupakan anomali situs dengan karakteristik posisi organ vise merupakan posisi cermin dari posisi normal, dan pada kebanyakan kasus posisi apeks berada di sebelah kanan garis sumbu tubuh (situs inversus dengan dekstrokardia). S berbeda dengan situs ambiguous dengan polisplenia karena pada situs inver kelainan posisi pankreas. Situs inversus terdapat pada sekitar 0,01% dari anomali ini sangat penting diidentiikasi sebelum tindakan operasi maupun tindakan lainnya seperti endoskopi dan intervensi radiologis untuk menghindari terja dalam penanganan pasien. !asien situs inversus dengan dekstrokardia memiliki kemung untuk menderita penyakit jantung congenital yang rendah bila dibandingkan inversus dengan levokardia. Sebagian besar pasien situs inversus dengan levokardia penyakit jantung congenital yang berat. "arang ditemukan pasien de#asa dengan situ levocardia karena sebagian besar telah meninggal sebelum mencapai usia de#asa. $ida organ padat rongga abdomen, organ berongga seperti usus, lambung dan pemb mesenterium juga memiliki posisi cermin dari situs solitus. !osisi lambung, jejunum descendens terletak di kanan, sedangkan posisi ligamentum $reit , ileum, dan colon terletak di kiri. &engan perkembangan teknologi '$ Scan, *+ dan angiograi terlih nah#a pembuluh darah arteri mesenterika superior dan vena mesenterika superior meng inversi. DEKSTROKARDIA &ekstrokardia merupakan anomali posisi jantung, yaitu jantung berada di hemit kanan dengan basis apeks jantung mengarah ke kanan dan kaudal. alposisi ini diseb jantung itu sendiri dan bukan karena kelainan ekstrakardiak. elainan dek dibedakan dengan dekstroposisi. &ekstroposisi merupakan perubahan letak jantung ke secarasekunder karena penyebab ekstrakardiak seperti hipoplasia paru kanan, pasca

RADIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

situs inversus dan dektrokardia

Citation preview

TUGAS RADIOLOGI

SITUS INVERSUSSitus inversus merupakan anomali situs dengan karakteristik posisi organ viseroatrial situ merupakan posisi cermin dari posisi normal, dan pada kebanyakan kasus posisi apeks jantung berada di sebelah kanan garis sumbu tubuh (situs inversus dengan dekstrokardia). Situs inversus berbeda dengan situs ambiguous dengan polisplenia karena pada situs inversus tidak terjadi kelainan posisi pankreas. Situs inversus terdapat pada sekitar 0,01% dari populasi. Bentuk anomali ini sangat penting diidentifikasi sebelum tindakan operasi maupun tindakan terapeutik lainnya seperti endoskopi dan intervensi radiologis untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penanganan pasien. Pasien situs inversus dengan dekstrokardia memiliki kemungkinan untuk menderita penyakit jantung congenital yang rendah bila dibandingkan dengan situs inversus dengan levokardia. Sebagian besar pasien situs inversus dengan levokardia menderita penyakit jantung congenital yang berat. Jarang ditemukan pasien dewasa dengan situs inversus levocardia karena sebagian besar telah meninggal sebelum mencapai usia dewasa. Tidak hanya organ padat rongga abdomen, organ berongga seperti usus, lambung dan pembuluh darah mesenterium juga memiliki posisi cermin dari situs solitus. Posisi lambung, jejunum, dan colon descendens terletak di kanan, sedangkan posisi ligamentum Treitz, ileum, dan colon ascendens terletak di kiri. Dengan perkembangan teknologi CT-Scan, MRI dan angiografi terlihat pula nahwa pembuluh darah arteri mesenterika superior dan vena mesenterika superior mengalami inversi.

DEKSTROKARDIADekstrokardia merupakan anomali posisi jantung, yaitu jantung berada di hemithoraks kanan dengan basis-apeks jantung mengarah ke kanan dan kaudal. Malposisi ini disebabkan oleh jantung itu sendiri dan bukan karena kelainan ekstrakardiak. Kelainan dekstrokardia harus dibedakan dengan dekstroposisi. Dekstroposisi merupakan perubahan letak jantung ke kanan secara sekunder karena penyebab ekstrakardiak seperti hipoplasia paru kanan, pasca pneumonektomi kanan atau hernia diafragmatika. Dekstrokardia pada anak-anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi jika didapat pada orang dewasa maka penyebabnya sangat terbatas seperti situs inversus totalis. Dengan adanya teknologi pencitraan yang makin berkembang maka kelainan ini dapat dengan mudah dikenali oleh petugas medis. Analisis dekstrokardia memerlukan pendekatan secara sistematik. Pendekatan yang mudah dapat dilakukan menurut Van Praagh. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi situs dimulai dari atrium ke ventrikel kemudian ke arteri besar. Analisis meliputi situs viseroatrial, hubungan atrioventri-kular, morfologi ventrikel, situs ventrikel, posisi ruang jantung, hubungan antara ventrikel dengan pembuluh darah besar serta ada tidaknya defek septum dan stenosis pulmonal. Analisa dekstrokardia juga memerlukan analisis putaran jantung sewaktu masa pembentukan jantung. Perputaran bisa ke kanan (D looping) dan ke kiri (L looping). Perpaduan antara ruang-ruang jantung dan perputaran jantung diperlukan untuk mengetahui jenis dekstrokardia. Setelah mengevaluasi di atas maka kita dapat memastikan morfologi jantung terhadap rongga thorak (D-loop atau Lloop) dan kemudian mengevaluasi hubungan dengan pembuluh darah besar (normal, inversi, D-TGA atau L-TGA).

Referensi : Diana Tiong, Yudistira Panji Santosa, Asimptomatik Situs Inversus dengan Dekstrokardia, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta (PDF)