Upload
arif-setiawan
View
230
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
radiografi test
Citation preview
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 1/16
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM UJI BAHAN
RADIOGRAPHIC
INTERPRETATION
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN ALAT BERAT
POLITEKNIK NEGERI MADURA
2015
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 2/16
BAB I
PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG
Pemeriksaan bahan merupakan suatu cara untuk mengetahui keadaan dari suatu
bahan, dengan menggunakan metode-metode yang ada dalam tata cara untuk
mengetahui retak atau cacat dari suatu bahan.
Metode NDT ( Non Destructive Test ) merupakan metode yang mudah
dilakukan untuk mengetahui cacat atau retakan yang ada pada suatu bahan benda
uji. Dengan metode NDT (Non Destructive Test) benda uji yang diteliti lebih
mudah diketahui cacat atau retakannya yang ada pada permukaannya.Metode
yang digunakan adalah metode Radiographic Test yang merupakan pengujian
pada material untuk mengetahui jenis, dan luas cacat didalam material dengan
cara menembakkan sinar Alpha, Beta maupun amma, dengan alat khusus,
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Instu!s"#na$ U%u% &
Mahasis!a mampu melakukan pengujian "D# (Non Destructive Test)
dengan cara radiogra$i untuk mendeteksi Internal Discontinuity.
1.2.2 Tujuan Instu!s"#na$ K'usus &
%. Mahasis!a mampu menjelaskan jenis-jenis cacat yang mampu
dideteksi dengan uji &#.
'. Mahasis!amampu menjalaskan syarat-syarat accepten criteria uji &#.
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 3/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DE(INISI PENGUJIAN RADIOGRA(I
&adiogra$i adalah salah satu kategori pengujian tanpa merusak
( NDT).De$inisidari pengujian tanpa merusakadalahpengujian bahan dengan tidak
merusak bahan yang diuji i$at $isik maupun kimia dari bahan tersebut selama dan
setelah pengujian tidak mengalami perubahan. #ujuan dari pengujian tanpa
merusak adalah untuk mengetahui mutu barang atau bahan yang merupakan salah
satu cara pengendalian untuk pemenuhan standar yang telah ditetapkan. Pengujian
tanpa merusak ini dibeberapa negara maju sudah dilakukan dan dikembangkan
penggunaannya sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini.Pemeriksaan radiogra$i
merupakan salah satu metode utama pemeriksaan tidak merusak yang saat ini
digunakan.
Metode &adiogra$i mempunyai daya penetrasi dan penyerapan dari radiasi
sinar * dan sinar +, maka radiogar$i dapat digunakan untuk memeriksa berbagai
macam produk antara lain sambungan las, pengecoran, penempaan dan $abrikasi.
Metode pengujian las meman$aatkan sinar-*, yang dihasilkan oleh tabung sinar-*,
atau sinar gamma, yang dihasilkan oleh isotop radioakti$. Prinsip dasar radiogra$i
untuk inspeksi pengelasan adalah sama dengan radiogra$i medis, radiasi
menembus yang dile!atkan melalui benda padat, dalam hal ini bagian lasan yang
di inspeksi akan dipantulkan ke $ilm $otogra$i, menghasilkan gambar struktur
internal objek yang disimpan pada $ilm. umlah energi yang diserap oleh
objek tergantung pada ketebalan dan kepadatan material. nergi yang tidak
diserap oleh objek akan menyebabkan paparan dari $ilm radiogra$i.
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 4/16
2.2 )a*at Las +a,a -"$% a,"#a-"
Beberapa jenis cacat yang muncul pada pengujian &# antara lain
a. Porositas adalah hasil dari jebakan gas di logam. Porositas dapat
mengambil banyak bentuk radiogra$i tapi sering muncul bulat sebagai
bintik gelap atau tidak teratur atau muncul bintik luar biasa, dalam cluster ,
atau di baris.
ambar '.% ketsa cacat las porositas dan image pada $oto radiogra$i
b. /ncomplete Penetrationatau kurangnya penetrasi (01P) terjadi ketika
logam las gagal menembus sendi. /ni adalah salah satu diskontinuitas las
yang paling pantas. 2urangnya penetrasi memungkinkan riser stres alam
dari yang retak mungkin merambat. #ampilan pada radiogra$i adalah area
gelap dengan yang terde$inisi dengan baik, tepi lurus yang mengikuti
muka tanah atau akar di tengah-tengah lasan tersebut.
ambar '.' ketsa cacat las incomplete penetration dan image pada $oto
radiogra$i
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 5/16
c. Incomplete Fusionadalah suatu kondisi dimana logam pengisi las tidak
benar kering dengan logam dasar. Penyebabnya adalah kondisi pengelasan
yang tidak benar atau persiapan las yang tidak benar. Penampilan pada
radiogra$i biasanya muncul sebagai garis gelap atau garis berorientasi ke
arah lapisan las sepanjang persiapan las atau daerah bergabung.
ambar '.3 ketsa cacat las incomplete fusion dan image pada $otoradiogra$i
d. ndercut adalah erosi logam dasar di sebelah akar las. Penyebabnya adalah
teknik pengelasan yang rendah, dan ketidakseimbangan dalam kondisi
pengelasan. Dalam gambar radiogra$i yang muncul sebagai garis tidak
teratur gelap offset dari centerline dari lasan tersebut.
ambar '.4 ketsa cacat las undercut dan image pada $oto radiogra$i
e. !rack atau retak dapat dideteksi dalam radiogra$ hanya ketika mereka
menyebar dalam arah yang menghasilkan perubahan ketebalan yangsejajar dengan sinar "#ray. &etak akan muncul sebagai garis bergerigi dan
sering tidak teratur sangat samar. 5elah kadang-kadang dapat muncul
sebagai ekor pada inklusi atau porositas. Berdasarkan arahnya ada dua
jenis crack , yaitu
%. 0ongitudinal crack dalah sebuah retakan yang terletak searah dengan
sumbu pengelasan. Dapat ditemukan pada lasan dan $ase metal .
Penyebabnya adalah pemanasan atau masalah pendinginan yang cepat,
juga disebabkan oleh tegangan susut di daerah kendala tinggi.
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 6/16
ambar '.6 ketsa cacat las crack dan image pada $oto radiogra$i
'. #rans7erse crack adalah retak yang terletak dalam pengelasan
melintang dengan arah sumbu las. Penyebabnya adalah kekerasan pada
%eld metal .
$. &orm 'olesadalahakibat jebakan gas antara dendrit solidifying dari logam
las, sering menunjukkan array herring$one. Penyebabnya adalah gas
yangmungkin timbul dari kontaminasi permukaan yang akan dilas, atau
dicegah dari gas yang keluar dari ba!ah las oleh celah sendi.
ambar '.8 Image cacat las %orn hole pada $oto radiogra$i
g. lug inclution adalah inklusi terak yang terperangkap pada bahan padat
non-logam dalam logam las lasan. Inklusi terak adalah daerah dalam
penampang las atau di permukaan lasan dimana fluks sekali-cair digunakan
untuk melindungi logam cair secara mekanik yang terjebak dalam logamdipadatkan.lag yang dipadatkan ini merupakan bagian dari salib bagian
las, jika logam tersebut tidak menyatu dengan dirinya sendiri. 9al ini
dapat menyebabkan kondisi yang lemah yang dapat merusak komponen
servicea$ility.Inklusi juga dapat muncul pada permukaan las.eperti fusi
lengkap, inklusi terak dapat terjadi antara logam las dan basis atau antara
le!at lasan indi7idu. Bahkan, inklusi terak sering dikaitkan dengan fusi
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 7/16
lengkap. Dalam sebuah radiogra$i gelap, bentuk asimetris bergerigi di las
atau di sepanjang daerah sambungan las adalah indikasi dari terak inklusi.
ambar '.: ketsa cacat las slag inclution dan image pada $oto radiogra$i
h. f any shape in anydirection disebabkan ketika fluksi elektroda dilapisi
terkontaminasi dengan uap air. Airitu berubah menjadi gas ketika
dipanaskan dan menjadi terjebak dalam proses pengelasan. !luster
porositas, porositastampil seperti biasa dalam $ilm radiogra$i tetapi
indikasi akan dikelompokkan berdekatan.
i. ffset atau tidak cocok adalah istilah-istilah yang terkait dengan suatu
kondisi dimana dua potong yang dilas bersama-sama tidak benar. ambar
radiogra$i menunjukkan perbedaan yang nyata dalam kepadatan antara dua
potong. Perbedaan kepadatan ini disebabkan oleh perbedaan ketebalan
material. aris gelap lurus disebabkan oleh kegagalan logam las untuk
memadukan dengan luas lahan.
ambar '.; ketsa cacat lasoffset dan image pada $oto radiogra$i
2.3 P/'"tunan
Perhitungan #! ( /</ )
ambar '.= keterangan tebal %eld metal
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 8/16
#!>#m?#r ?#$ @@@...@@@@@@@@@@@@@@@.@@....('.%)
Dengan #! #ebal las-lasan
#m #ebal material
#r #ebal root
#$ #ebal muka las-lasanPenghitungang
g didapatkan dari pembacaan tabel berdasarkan tebal material yang
diuji.
Penghitungan ource to film distance
D>1D?#!......................................................................................('.')
Dengan D ource to film distance
1D source of distance
#! #ebal las-lasan
Penghitungan nsharpness geometry
> 4.' mm
g> @@@@@@@@@@@..@.............................................('.3)
Dengan g geometri unshapness
Focus si*e
#! tebal las-lasan
1D source of distance
Perhitungan (P)
P> @@@@@@..@................................('.4)
2. Ta/$ Ea$uas" ("$% Ra,"#a-"
%. menentukan titik rein$orcement las pada kedua sisi dengan melihat tabel
par. C-36, section // Di7 %.SI unit
material nominal thickness,mm
maximum reinforcement, mm
category b & c buutweld
otherweld
less than 2.4 2.5 .!
2.4 to 4.! inch " #.5
o$er 4.! to #" inch 4 2.5
o$er #" to 25 inch 5 2.5
o$er 25 to 5# inch % "
o$er 5# to % inch % 4
o$er % to #2 inch % 5.5
o$er #2 to #2 inch % %
o$er #2 ! !
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 9/16
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 10/16
'. #abel #-':8 untuk menentukan essential !ire (!ire /DE) yang harus
muncul di dalam $ilm &#.
3. #abel #-'33.' untuk menentukan set diameter dari !ire /DE %F
tabel '2% I)I selection
I)I
source side *lm side
mimimal single wall materialholetyi+e
essential
wire ty+e hole ty+eessenti
alwire ty+e
thickness range, in. (mmdesignati
onhole
essentialwire
designation
holeessential
wireu+ to .25 inch (%.4 #2 2 5 # 2 4
o$er .25 through ."5 (%.4 through(-.5 #5 2 % #2 2 5
o$er ."5 through .5 (-.5 through#2.
# 2 #5 2 %
o$er .5 through .5 (#2. through#-.
2 2 ! # 2
o$er .5 through #. (#-. through25.4
25 2 - 2 2 !
o$er #. through #.5 (25.4 through"!.#
" 2 # 25 2 -
o$er #.5 through 2. ("!.# through5.!
"5 2 ## " 2 #
o$er 2. through 2.5 (5.! through%".5
4 2 #2 "5 2 ##
o$er 2.5 through 4. (%".5 through##.%
5 2 #" 4 2 #2
o$er 4. through %. (##.% through#52.4
% 2 #4 5 2 #"
o$er %. through !. (#52.4 through
tabel '2"".2
wire I)I designation, wire diameter, nd wire identity
set set /
wire wire wire wire
diameter,in.
(mm
identity
diameter,in.
(mm
identity
."2 .! # .# .25 %
.4 .# 2 .#" .""
.5 .#" " .#% .4# !
.%" .#% 4 .2 .5# -
.! .2 5 .25 .%4 #
.# .25 % ."2 .!# ##set 0 set 1
wire wire wire wirediameter,
in.(mm
identity
diameter,in.
(mm
identity
."2 .!# ## .# 2.54 #%
.4 #.2 #2 .#2% ".2 #
.5 #.2 #" .#% 4.% #!
.%" #.% #4 .2 5.! #-
.! 2." #5 .25 %."5 2
!..#
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 11/16
4. tabel 8.6 untuk menentukan!ire diameter yang harus muncul di $ilm &#
6. #abel 8.: untuk menentukan set dan diameter.
tabel %.5wire I)I reurements (see %.#.#
nominal nominal source side *lm side
material thickness material thicknessmaximum wire
diametermaximum wire
diameter
range, in range, in in mm in mm
u+ to .25 inch 3+ to % inch .# .25 .! .2
o$er .25 to ."5 o$er % to # .#" ."" .# .25
o$er ."5 to .%25 o$er # to #% .#% .4# .#" .""
o$er .%25 to .5 o$er #% to 2 .2 .5# .#% .4#
o$er .5 to #.5 o$er 2 to "! .25 .%" .2 .5#
o$er #.5 to 2. o$er "! to 5 ."2 .!# .25 .%"
o$er 2. to 2.5 o$er 5 to %5 .4 #.2 ."2 .!#
o$er 2.5 to 4. o$er %5 to # .5 #.2 .4 #.2
o$er 4. to %. o$er # to #5 .%" #.% .5 #.2
o$er %. to !. o$er #5 to 2 .# 2.54 .%" #.%
image uality indicator (wire +enetrameter sie
wire diameter, in (mm
set set / set 0 set 1
."2(.!
.#(.25
."2(.!#
.# (2.5
.4 (.#.#"(.""
.4(#.2
.#25 (".2
.5(.#5
.#%(.4
.5(#.2
.#%(4.%
.%"(.#%
.2(.5#
.%"(#.%
.2 (5.#
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 12/16
BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN3.1 A$at ,an Ba'an
%. ur7eimeter G Monitor area
'. H-ray generator
3. ilm radiogra$i
4. creen
6. /</
8. Penggaris
:. ie!er
;. Densitometer
=. 2amera3.' Lan!a' K/ja
%. Menyiapkan 7ie!er yang bisa diatur tingkat intensitasnya.
ie!er harus memiliki +spot vie%ing %indo%, yaitu daerah kecil untuk
tempat melakukan pengukuran densitas $ilm radiogra$i.
'. Mengambil $ilm yang akan di e7aluasi.
3. Mengamati ada tidaknya arti$act pada kedua permukaan $ilm dengan
memakai teknik pantulan cahaya dan mengamati ada tidaknya arte$act
pada daerah interest. Dengan meletakkan $ilm di atas 7ie!er.
4. ika ada arti$act yang terletak di daerah interesrt dan tidak menutupi cacat
atau tidak membingungkan intepretasi diskontinuitas, maka tidak ada apa-
apa, sebaliknya jika ada arti$act yang terletak di daerah interest dan
menutupi diskontinuitas dan membuat bingung proses interpretasi
diskontinuitas, maka $ilm dinyatakan reshoot.
6. Mencatat ketebalan material dan in$ormasi yang terdapat pada $ilm
radiogra$i.
8. elanjutnya melihat tabel #-':8 untuk menentukan essential !ire (!ire
/DE) yang harus muncul di dalam $ilm &#.:. ntuk menentukan set dan diameter dari !ire /DE %F, maka lihat tabel #-
'33.'
;. elanjutnya menghitung jumlah !ire yang muncul di atas logam las-lasan
dimulai dari !ire berdiameter terbesar menuju yang terkecil.
ika diameter !ire yang muncul dia atas las-lasan (misalnya F.4% mm dari
contoh diatas) lebih kecil atau sama dengan diameter !ire yang harus
muncul dari hasil perhitungan (F.84 mm), maka sensiti7itas $ilm &# adalah
acceptable.
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 13/16
=. etelah sensiti7itas dikatakan acceptable, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan densitas $ilm &#. Densitas $ilm &# diukur memakai
densitometer yang sudah di7eri$ikasi.
%F. Menghitung besarnya 7ariasi densitas (#-';'.')Misalkan $ilm &# yang dibuat menggunakan /r-%=', hasil pembacaan
densitas di dekat essential !ire (!ire /DE%F) adalah '.':.
%%. Melakukan pengukuran densitas dalam daerah interest di tempat yang
paling terang dan tempat paling gelap di atas las-lasan. Pada saat
melakukan pengukuran ini, apperture densitometer tidak boleh
ditempelkan di atas las-lasan yang ada indikasi diskontinuitasnya.
3.3 ("$% /"/
%. Menyiapkan alat pemeriksa radiogra$i (-#ray generator) dan terminalkuningan
'. Menyalakan alat pemeriksa radiogra$i
3. Menseting pencahayaan agar tidak terlalu terang (secukupnya)
4. Meletakkan $ilm radiogra$ pada monitor
6. Mengamati bentuk cacat yang terlihat pada layar monitor
8. Mencatat bentuk cacat dan jenis cacat pada lembar kerja
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 14/16
BAB I4
ANALISA DATA HASIL PRAKTIKUM
.1 Ana$"sa Data
A. ("$% 1
%. Penentuan g benda uji plat menggunakan persamaan rumus '.3
'. Penentuan P benda uji plat menggunakan persamaan rumus '.4
3. 2ualitas pengujian radiogra$i
a. ensiti7ity Accepted
b. Density Accepted
c. #echniIue Accepted
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 15/16
B. ("$% 2
%. . Penentuan g benda uji plat menggunakan persamaan rumus '.3
'. Penentuan P benda uji plat menggunakan persamaan rumus '.4
3. 2ualitas pengujian radiogra$i
a. ensiti7ity Accepted
b. Density Accepted
c. #echniIue Accepted
7/21/2019 Radio Graf i
http://slidepdf.com/reader/full/radio-graf-i-56d9d35fb83af 16/16
BAB 4
PENUTUP
5.1 K/s"%+u$an
Pada $ilm yang menggunakan re$erensi AC terdapat beberapa jenis cacat
yang muncul pada vie%er , kemudian untuk kualitas dari $ilm tersebut memiliki
Density ensitivity dan Tecni/ue yang memenuhi persyaratan (0!!1PT1D).
Pada $ilm yang menggunakan re$erensi AM juga terdapat cacat yang
muncul pada vie%er , dan didapatkan ensitivity Density Techni/ue yang
memenuhi syarat (0!!1PT1D).