41
ZAT RADIO AKTIF ZAT RADIO AKTIF Yaitu : zat-zat yang dapat Yaitu : zat-zat yang dapat menghasilkan radiasi . menghasilkan radiasi . 1. Radiasi Alam : Cahaya Alami : - Ultra Violet - Infra Red - Cahaya Tampak Radio Isotop Alam : - Radium - Uranium - Stro - dll

Radiasi Dan Terapi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Radiasi Dan Terapi

ZAT RADIO AKTIFZAT RADIO AKTIFZAT RADIO AKTIFZAT RADIO AKTIF

Yaitu : zat-zat yang dapat menghasilkan Yaitu : zat-zat yang dapat menghasilkan radiasi .radiasi . 1. Radiasi Alam :

Cahaya Alami : - Ultra Violet - Infra Red

- Cahaya Tampak Radio Isotop Alam : - Radium

- Uranium - Stronsium - dll

Page 2: Radiasi Dan Terapi

2. Radiasi Buatan :

Contoh : Sinar X Laser

Radio Isotop buatan I13199mTc

Page 3: Radiasi Dan Terapi

APLIKASI RADIASI DALAM BIDANG KEDOKTERAN

1. DiagnosaMemberikan informasi mengenai anatomi, fungsi biologis, struktur morfologi/proses metabolisme.Contoh : Radio isotop

Sinar X

2. Terapi : internal dan eksterna radiasiMembawa radio aktifitas kejaringan/ organ tertentu dan menghancurkan sel-sel ganas.

Page 4: Radiasi Dan Terapi

Pemakaian Radiasi untuk DiagnosaPemakaian Radiasi untuk DiagnosaPemakaian Radiasi untuk DiagnosaPemakaian Radiasi untuk Diagnosa

Radio isotop yang dipakai : Radio isotop yang dipakai :

I-131, Tc-99m, Xe-133,P-32,Sr-85I-131, Tc-99m, Xe-133,P-32,Sr-85

Penggunaan Radioisotop tgt pada:Penggunaan Radioisotop tgt pada:

1.1. Sensivitas interaksi radioisotop dengan Sensivitas interaksi radioisotop dengan jaringanjaringan

2.2. Perlu zat kimia lain yang diikatkan ke Perlu zat kimia lain yang diikatkan ke radioisotop (Radiofarmaka) untuk organ yang radioisotop (Radiofarmaka) untuk organ yang berbedaberbeda

Page 5: Radiasi Dan Terapi

1. Diagnosa Kelenjer Tiroid

• Radiofarmaka yang digunakan : I131 dan Tc-99m

• Menilai fungsi kelenjar tiroid

• Hipotiroid menyerap radioaktif <normal

• Hipertiroid menyerap radioaktif >normal

Page 6: Radiasi Dan Terapi

Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan standar X100%

Hipotiroid : < 10%Normal : 10 – 40 %Hipertiroid :> 40 %

Page 7: Radiasi Dan Terapi

2.Diagnosa Fungsi Ginjal

1. Melihat fungsi Perfusi renal filtrasi glomerulussekresi tubulus

Radioisotop :I-131, Tc-99m diikat dengan DTPA dan DMSA

2. Anatomi ginjal : sinar X BNO, IVP, CT scan

Page 8: Radiasi Dan Terapi

3. Diagnosa Kelainan 3. Diagnosa Kelainan TulangTulang

3. Diagnosa Kelainan 3. Diagnosa Kelainan TulangTulang

1. Fungsi 1. Fungsi Prinsipnya : Prinsipnya : Radioaktif akan lebih pada daerah tumor Radioaktif akan lebih pada daerah tumor dan jaringan yang sedang berkembangdan jaringan yang sedang berkembangMelihat penyebaran kanker pada tulangMelihat penyebaran kanker pada tulangRadioisotop : Tc-99m Diikatkan dengan MDPRadioisotop : Tc-99m Diikatkan dengan MDP

2. Anatomi : Sinar X 2. Anatomi : Sinar X konvensional, CT-Scan konvensional, CT-Scan

Page 9: Radiasi Dan Terapi
Page 10: Radiasi Dan Terapi

4. Diagnosa Fungsi Otak

• Radioisotop dapat melewati Blood Brain Barrier

• Tc-99m HMPAO, Tc-99m ECD• Diagnosanya meliputi :

Kematian jaringan otak

Perfusi otak

Page 11: Radiasi Dan Terapi

Tc-99m HMPAO Brain SPECT

Page 12: Radiasi Dan Terapi

5. Diagnosa Fungsi Paru

–Radioisotop : Tc-99m DTPA, Xe-133

–Diagnosa meliputi :Proses sirkulasi udaraPerfusi alveoli

Page 13: Radiasi Dan Terapi

Anatomi Paru• Sinar X

– Konvensional– Ct-Scan

Page 14: Radiasi Dan Terapi

75 yrs old woman with 6 days of dyspnea

The chest radiograph is normal

The xenon ventilation scan is normal, while the perfusion scan reveals multiple defects in both lungs comprising large portions (complete in many) of multiple segments.

Pulmonary scintigraphyPulmonary scintigraphy

Page 15: Radiasi Dan Terapi

Diagnosa Fungsi Jantung

• Radioisotop: Tc-99 MIBI, Tc-99m Tetrofosmin, Thalium 201

• Melihat Perfusi darah pada otot jantungIschemia dan nekrosis jantungPergerakan jantung dan katup

Page 16: Radiasi Dan Terapi

Anatomi jantung• Sinar X : CT-scan, Flouroskopi

(kateterisasi)

• Ultrasound : Fungsi katup/pergerakan jantung

Page 17: Radiasi Dan Terapi

Normal perfusion

scan

Nuclear Cardiology

Page 18: Radiasi Dan Terapi

Diagnosa Penyebab Suatu Penyakit.

• Prinsipnya : Memanfaatkan reaksi spesifik antigen-antibodi:

Inflamsi/Radang Unknown Fever Origin (UFO)

Page 19: Radiasi Dan Terapi

Diagnostik Onkologi/kanker

• Tc-99m MIBI tetrofosmin• Sinar X• USG

Page 20: Radiasi Dan Terapi

Scintimammography with (Tc-99m MIBI) : Scintimammography with (Tc-99m MIBI) : results of a prospective European multicenter trialresults of a prospective European multicenter trialEur J Nucl Med 1998;25:375-385

1. High diagnostic accuracy in palpable breast lesions2. Sensitivity not dependent on the mammographically determined density of the breast tissue3. Suitable as a complementary method to mammography in patients with dense breasts and an

intermediate or low probability of breast cancer4. Patients with a high risk of breast cancer may benefit from scintimammography with Tc-99m MIBI

Page 21: Radiasi Dan Terapi

RADIASI & TERAPI

• Ditujukan untuk terapi kanker• Prinsip merusak jaringan kanker• Menurut hukum BERGONIE &

TRIBONDEOU (1906) :• makin aktif suatu sel/jar berproliferasi

makin sensitif pula sel/jar tersebut terhadap radiasi

Page 22: Radiasi Dan Terapi

Berdasarkan hukum BERGONIE & TRIGONDEOU Tumor dibedakan :

1. Tumor Ganas yang Radiosensitif- mudah dihancurkan dengan penyinaran 3000 – 4000

rad - 2 – 4 mgg

Page 23: Radiasi Dan Terapi

2. Tumor ganas yang Radioresponsif

• Pada penyinaran 4000 – 5000 rad• 4 – 5 minggu

3. Tumor ganas yang Radioresisten

6000 rad 4 – 5 minggu

Page 24: Radiasi Dan Terapi

FAKTOR YANG DIPEMPENGARUHI RADIOTERAPI :

1. Jenis Radiasi yang digunakan2. Jenis Sel3. Lingkungan sel4. RBE. (Relativ Biologic Efek)

Page 25: Radiasi Dan Terapi

Tujuan : mendapatkan hasil yang optimum efek samping yang minimumCaranya : 1. Menetapkan letak & luas target2. Tetapkan teknik penyinaran &distribusi dosis3. Toleransi jaringan

PERENCANAAN TERAPI RADIASI EKSTERNAL

Page 26: Radiasi Dan Terapi

Menetapkan letak & Luas target.

• Dibawah kulit dapat dilakukan dengan perabaan

• Jauh dibwh permukaan kulit foto sinar X• Tumor pada kulit sinar x 50 kv• Dibawah kulit sinar x 100 – 140 kv• Jauh di bawah kulit sinar x 200 – 400 kv

Page 27: Radiasi Dan Terapi

Teknik Penyinaran

Distribusi dosis maksimal pada target dan minimal pada jaringan sekitar

Berdasarkan letak target1. Teknik 1 lapangan. (satu arah)

tumor pada permukaan kulit 2 – 3 cm di bawah kulit

Page 28: Radiasi Dan Terapi

Teknik beberapa lapangan dan rotasi

Page 29: Radiasi Dan Terapi

Dosis Teknik Penyinaran :

1. Terapi lapangan tetap (Fixed Field therapy) :

a. Satu Lapangan b. Dua lapangan (Cross fire technic &

technic tangensial )

Cross Fire Technics

Page 30: Radiasi Dan Terapi

Teknik Tangensial Menghindari jaringan dibawah

tumor tidak kena radiasi Contoh : Ca mammae

Page 31: Radiasi Dan Terapi

Teknik 3 lap berhadapan Dosis max pd tumor dgn 3 lapangan berhadapanContoh. Carsinoma (Ca) Oesofagus

Page 32: Radiasi Dan Terapi

2. Tekhnik Rotasi2. Tekhnik Rotasi2. Tekhnik Rotasi2. Tekhnik Rotasi

Dikerjakan dgn sudut 120, 180, 360Dikerjakan dgn sudut 120, 180, 360

Page 33: Radiasi Dan Terapi

3. Toleransi Jaringan•Lapangan penyinaran

makin kecil , toleransi jaringan makin besar atau sebaliknya

Page 34: Radiasi Dan Terapi

LASER

•Penguatan cahaya melalui pancaran radiasi yang distimulasi

Page 35: Radiasi Dan Terapi

INSTRUMENT PEMBANGKIT LASER

1.Ruang Optik2.Medium pembentuk laser / lasing

medium Batang Ruby (AL2O3, Cr, He,Ne)

3.Pompa energi : mengaktifkan lasing medium berupa generator listrik 1000 kv( Lampu blizt yang berintensitas tinggi )

4. Beberapa buah lensa

Page 36: Radiasi Dan Terapi

A = Atom dari zat yang digunakan utk

pembuat laserB = Lampu Blizt

CP = Cermin pantulCT = Cermin Transparan

L1 +LII = LensaE = Cahaya (laser)

AE

B

B

CPCT

L II L I

F

Page 37: Radiasi Dan Terapi

MEKANISME KERJA LASER

1. Lampu Blizt berintensitas tinggi dihidupkan mengaktifkan lasing medium aktif menimbulkan metastabil dan menghasilkan foton

2. Foton yang dihasilkan akan diamplifikasi dgn cara resonansi ō CP & CT

2. Cahaya yang dikeluarkan CP akan disejajarkan & difokuskan ō LI & LII mjd sinar laser

Page 38: Radiasi Dan Terapi

SIFAT SINAR LASER1. Sangat koheren2. Monokromatis3. Tdk mengalami dispersi dan

polarisasi4. Mempunyai intensitas energi

tinggi5. Terfokus dan dpt diarahkan

Page 39: Radiasi Dan Terapi

PENGGUNAAN LASER DLM KEDOKTERAN

1. Terapy Radiasi / membantu Diagnosa

2. Pengganti pisau bedah pada operasi

3. Pengganti pemotong / pengasah pada kedokteran gigi

Page 40: Radiasi Dan Terapi

KEUNTUNGAN LASER1. Sangat tajam2. Sterilisasi lebih terjamin3. Pendarahan lebih sedikit4. Tidak perlu anestesi5. Jaringan parut lebih sedikit

Page 41: Radiasi Dan Terapi