Racial Determination of Victim’s Odontograph

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Another way to identifying victim's racial by its dental structure.

Citation preview

VANIA IKA SEPTIANA13/349804/KG/09567

Racial Determination of Victims OdontographSeiring dengan berjalannya waktu, perkembangan ilmu forensik juga semakin pesat. Kini, tak hanya bukti fisik yang dapat digunakan sebagai acuan penegakkan hukum, bukti ilmiah pun mulai menjadi bukti yang tak terbantahkan dalam kaitannya dengan ilmu forensik ini, sebagaimana halnya dengan Odontologi Forensik yang mulai marak dilakukan. Odontologi Forensik sendiri didefinisikan sebagai prosedur khusus yang dilakukan oleh para ahli bidang kedokteran gigi dalam kaitannya dengan pemeriksaan forensik secara legal. Menurut Eckert (1997), Odontologi Forensik mencakup beberapa hal, yakni; identifikasi jenasah tak dikenal berdasarkan gigi geligi, rahang, dan tulang-tulag kraniofasialnya, investigasi catatan gigitan, analisa trauma orofasial yang berhubungan dengan kebiasaan buruk orang tersebut, hingga jurisprudensi kedokteran gigi, yang mana termasuk testimoni saksi ahli oleh dokter gigi. Dalam mempelajari Ilmu Kedokteran Gigi Forensik ini yang sering dikembangkan diantaranya adalah Racial Determination, dimana seorang ahli dapat memperkirakan ras seseorang dari identifikasi yang dilakukan. Hal yang perlu dalam identifikasi ras adalah bahwa diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dari salah satu sifat, dan apabila ditemukan banyak sifat yang menyerupai dibawah ini maka perkiraan ras semakin akurat.Karakteristik Ras Mongoloid1. Shovel-shaped incisorsGigi anterior maksila menunjukkan perbedaan bentuk pada 85-99% dari ras Mongoloid. Hal ini berkaitan degan lingual marginal ridge yang lebih prominan sehingga memberikan bentuk sekop pada kontur lingual gigi tersebut. 2-9% ras Kaukasoid dan 12% Negro juga menunjukkan hal tersebut.2. ProtostylidMerupakan cups tambahan yang muncu pada permukaan mesio bukal dari gigi molar pertama mandibula dan hampir menjadi ciri khusus orang Indian. 3. Dens evaginatusTuberkel tambahan pada gigi ini dapat dijumpai pada permukaan oklusal dari gigi premolar bawah pada 1 4% Mongoloid.4. Enamel pearlsEnamel pearls merupakan perpindahan nodul enamel pada batang akar dari gigi molardan umumnya terdapat pada Amerika Latin dan Eskimo, namun juga dapat dijumpai pada etnis yang lain.5. Tambahan akar distal pada molar pertama mandibular dapat dijumpai pada 20% Mongoloid tetapi hanya 1% Kaukasoid.6. Lengkung maksila berbentuk elips dengan ruang palatal yang dangkal.7. Ramus vertikal dan lebar, ras Kaukasoid dan Negro mempunyai ramus yang runcing dan bersudut.8. Tepi bawah mandibula lurus

Karakterstik Kaukasoid1. Cups of CarabelliMerupakan tonjol tambahan pada mesiolingual gigi yang sering ditemukan pada molar pertama maksila dan pada gigi molar kedua desidui. Dapat ditemukan sangat menonjol atau hanya tampak sedikit. Dijumpai pada 35-50% ras Kaukasoid.2. Pemipihan permukaan bukolingual dari premolar kedua mandibula.3. Maloklusi kelas III dengan gigi anterior berjejal.4. Arus sempit, panjang, dan parabola dengan palatal yang tinggi.5. Dagu prominan dan memiliki dua lobus, Negro dan Mongoloid memiliki dagu yang rata atau lurus.Karateristik Negroid1. Satu hingga dua tonjol lingual pada premolar pertama mandibula.2. Lebih sering dijumpai maloklusi kelas III.3. Sering diijumpai open bite.4. Arkus yang lebar dan hiperbola dengan palatal yang dangkal.5. Tuberkulum intermedium, merupakan tonjol tambahan di lingual molar pertama mandibula, diantara distolingul dan mesiolingual.6. Protrusi bimaksilarBaik pada maksila maupun pada mandibula protrusi dengan gigi incisivus yang lebih ke arah labial. Mongoloid dan sebagian Kaukasoid juga dapat dijumpai, namun lebih sering pada Negroid. 20% Negro tidak dijumpai adanya ciri tersebut dikarenakan perkawinan antar ras.

Contoh penerapan odontologi forensik guna memperkirakan ras adalah bukti postmortem yang didapatkan diatas, dalam lengkung maksila pasien ditemukan adanya cups of Carabelli pada gigi molar pertamanya. Ciri khas ini sangat sering dijumpai pada ras Kaukasoid. Selain itu, bukti lain yang mendukung bahwa jenasah termasuk ras Kaukasoid adalah bahwa gigi incisivus jenasah tersebut kurang menyerupai sekop layaknya ras Mongoloid. Arus yang sempit, panjang, dan berbentuk parabola dengan palatal yang tinggi juga turut semakin meyakinkan bahwa jenasah ini tergolong ras Kaukasoid.

Eckert, W.G. 1997. Introduction to Forensic Science, 2nd Edition. New York : Elsevier.