1
Sektor Kesehatan dan IT Jadi Penopang Ekonomi NERACA Jakarta – Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Tallatov menilai sektor kesehatan dan industri teknolo- gi komunikasi informasi (ICT) berpeluang besar men- jadi motor penggerak perekonomian Indonesia saat pandemi COVID-19. "Sekarang ini salah satu yang dapat menjadi poten- si untuk mengangkat perekonomian kita supaya tidak parah terhantam COVID-19, pertama sektor yang sekarang menjadi potensi adalah sektor di bidang ke- sehatan dan ICT di mana dua sektor ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi kita," ujar Abra dalam sem- inar daring di Jakarta, Jumat malam (17/4). Menurut Abra, saat ini masyarakat membutuhkan alat-alat kesehatan yang semakin langka sehingga harus didorong dan digerakkan perusahaan atau UMKM yang yang bergerak dalam produksi alat-alat kesehatan ser- ta masker. "Sekarang bagaimana kita menciptakan tena- ga kerja baru dalam kondisi saat ini dari sektor-sektor potensial, termasuk sektor farmasi," katanya. Peneliti Indef itu juga menyampaikan bahwa kon- disi bahan baku serta alat kesehatan di Indonesia yang masih didominasi impor, sebagaimana disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dapat menjadi ke- sempatan bagi industri farmasi nasional sehingga sek- tor tersebut dapat menjadi motor penggerak ekonomi pada saat situasi sulit seperti sekarang ini. Sebelumnya wiraswasta sekaligus pendiri platform startup Bahaso, Tyovan Ari Widagdo menilai terdapat beberapa sektor bisnis startup yang berpeluang pop- uler dan menguntungkan di era pandemi COVID-19 saat ini, seperti e-commerce, edutech, dan kesehatan. Dia menambahkan bahwa bisnis e-commerce ju- ga menjadi kebutuhan utama publik dalam bertransak- si di masa pandemi COVID-19 ini, mengingat masyarakat takut berbelanja secara langsung sehingga untuk pembelian beberapa kebutuhan dilakukan se- cara daring melalui platform e-commerce. Banyak munculnya platform e-commerce lokal terutama untuk memenuhi kebutuhan sembako memacu anak-anak muda di beberapa kota membuat platform untuk membantu proses pembelian barang dari konsumen ke pasar. Abra juga menyarankan agar UMKM bisa men- jadikan pandemi COVID-19 sebagai peluang untuk me- manfaatkan teknologi informasi atau IT. "Kondisi pan- demi COVID-19 ini juga bisa menjadi peluang bagi UMKM memanfaatkan teknologi," ujar Abra.Qbari Inflasi akan Rendah Saat Ramadhan NERACA Jakarta – Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi hingga memasuki Ramadhan akan rendah kare- na konsumsi yang menurun, salah satunya disebabkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di sejumlah daerah. “Ini yang akan mempengaruhi pola konsumsi apakah pada April dan bulan Ramadhan yang mengurangi tekanan inflasi,” ka- ta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers daring di Jakarta, Jumat. Sebelumnya pemerintah menetapkan masa daru- rat bencana non-alam virus corona hingga 29 Mei 2020. Selain itu, sejumlah daerah di Tanah Air menetapkan PSBB seperti DKI Jakarta, disusul Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Pekanbaru, dan Makassar. Berkurangnya mobilitas manusia termasuk larangan mudik, diperkirakan akan berkontribusi men- gurangi tekanan inflasi dari sisi konsumsi. Pemerintah baik pusat dan daerah, lanjut dia, memastikan keterse- diaan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui per- an Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Faktor lain, kata dia, juga dipengaruhi kondisi ekonomi yang menurun, memperkuat ekspektasi in- flasi yang juga rendah. Bank sentral ini sebelumnya memperkirakan inflasi pada minggu.Qbari Gus Menteri, sapaan a- krab Abdul Halim men- gatakan dana desa diper- bantukan untuk membe- rikan BLT kepada masya- rakat miskin atau ekonomi lemah saat pandemi CO- VID-19. Dana desa yang di- alihkan untuk BLT tersebut sekitar 31 persen dari total Rp72 triliun atau sebesar Rp22,4 juta. Program itu akan disalurkan bagi 12,3 ju- ta kepala keluarga (KK) ter- dampak COVID-19 dan dis- erahkan oleh kepala desa serta perangkat desa. Ia mengatakan sebisa mungkin BLT dana desa diberikan kepada penerima secara nontunai atau trans- fer perbankan. Namun jika benar-benar tidak memu- ngkinkan untuk dilakukan dengan cara itu, bantuan ju- ga boleh diberikan secara tunai. "Tidak mutlak, tapi usahakan betul secara non- tunai. Kalau tidak bisa non- tunai juga tidak apa-apa yang penting sampai ke penerima BLT dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," ujarnya. BLT dana desa dibe- rikan kepada warga kurang mampu di desa yang belum mendapatkan program bantuan pemerintah di an- taranya Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan kartu pra kerja. Alokasi pemberian BLT dibagi dalam tiga tingkatan dengan merujuk pada besaran dana desa. Desa yang memiliki anggaran kurang dari Rp800 juta, BLT dialokasikan sebe- sar 25 persen. Kemudian desa yang memiliki anggaran Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar mengalokasikan BLT sebe- sar 30 persen. Terakhir, desa dengan anggaran di atas Rp1,2 miliar BLT yang di- alokasikan 35 persen. Untuk itu, Gus Menteri men- yarankan agar segera mere- visi APDes dengan merujuk pada Permendagri nomor 69 tahun 2018. Sebab, dana desa akan fokus ke tiga hal yaitu penanganan COVID- 19, Program Padat Karya Tunai Desa dan BLT. "Jika sudah cair, maka dilanjutkan saja. tapi segera revisi sesuai tiga fokus itu," ujarnya. Kemendes PDTT, kata Gus Menteri, terus berkoordinasi.Qbari Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumberkan dana desa untuk warga terdampak COVID-19 disalurkan pada April hingga Juni 2020. "Masing-masing akan mendapatkan Rp600 ribu selama tiga bulan yaitu April, Mei dan Juni hingga total menjadi Rp1,8 juta," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, akhir pekan kemarin. BLT Yang Bersumber dari Dana Desa Disalurkan April Hingga Juni Akibat Wabah Covid 19, Pengangguran Bakal Tumbuh Dua Digit NERACA Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa jumlah pengangguran di berbagai negara berpotensi tumbuh hingga dua dig- it karena turunnya aktivitas industri manufaktur dan jasa akibat adanya pandemi COVID-19. “Dilihat dari PMI (Prompt Manufacturing Index), baik di sektor manufaktur, jasa, dan dari sisi setiap ne- gara menunjukkan penurunan maka pengangguran meningkat di berbagai negara,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Jumat. Sri Mulyani menyatakan saat ini hampir semua ne- gara telah menunjukkan peningkatan jumlah pengang- guran hingga dua digit seperti Amerika Serikat (AS) yang telah mencapai 10,4 persen dari tahun sebelumnya hanya 3,7 persen. “Bahkan ada yang mengestimasi lebih dari 15 persen hingga 20 persen, jadi ini adalah tingkat pen- gangguran terbesar kalau dilihat dari sejarah dunia seperti yang comparable dengan saat depresi ekono- mi,” ujar Sri Mulyani. Tak hanya AS, Uni Eropa juga diprediksikan men- galami peningkatan jumlah pengangguran yaitu men- capai 10,4 persen pada 2020 dan 8,9 persen pada 2021 dari sebelumnya 7,6 persen saat 2019. Kemudian Prancis diproyeksikan pada 2020 dan 2022 mengalami kenaikan jumlah pengangguran hingga 10,4 persen dari tahun sebelumnya yaitu 2019 sebesar 8,5 persen.Qbari Standard and Poor’s Pertahankan Peringkat Investasi Indonesia NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia (RI) pada BBB (investment grade), namun merevisi outlook menjadi negatif pada 17 April 2020. Dalam laporannya S&P menyatakan bahwa per- ingkat Indonesia dipertahankan pada BBB karena tatanan kelembagaan yang stabil, prospek pertum- buhan ekonomi yang kuat, dan kebijakan fiskal yang se- cara historis cukup prudent. Sementara itu, outlook negatif mencerminkan ek- spektasi S&P bahwa dalam beberapa waktu ke depan Indonesia menghadapi kenaikan risiko eksternal dan fiskal akibat meningkatnya kewajiban luar negeri dan beban utang pemerintah untuk membiayai penan- ganan pandemi COVID-19. Menanggapi keputusan S&P tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers di di Jakarta, Jumat malam, menyatakan, “Outlook negatif ini diyakini bukan cerminan dari permasalahan ekonomi yang bersifat fundamental, tetapi lebih dipicu oleh kekhawatiran S&P terhadap risiko pemburukan kon- disi eksternal dan fiskal akibat pandemi COVID-19 yang bersifat temporer.” Menurut Perry, keyakinan ini didasarkan pada fak- ta bahwa sampai dengan beberapa saat sebelum COVID-19 meluas ke seluruh dunia, kepercayaan in- vestor dan lembaga pemeringkat internasional ter- hadap prospek dan ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat tinggi.Didukung oleh konsistensi pemer- intah dan BI dalam melaksanakan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural, kepercayaan terse- but antara lain tampak pada aliran masuk modal asing yang sangat deras dan rangkaian kenaikan peringkat yang diberikan kepada Indonesia oleh berbagai lemba- ga pemeringkat terkemuka di dunia. Qbari NERACA Jakarta – Menteri Keu- angan (Menkeu) Sri Mul- yani Indrawati mengatakan bahwa realisasi belanja ne- gara sejak Januari hingga Maret 2020 mencapai Rp- 452,4 triliun atau 17,8 persen dari target APBN yaitu Rp2.540,4 triliun. Sri Mul- yani menuturkan belanja negara tersebut hanya tum- buh 0,1 persen dibanding- kan periode sama pada 2019 yaitu Rp452,1 triliun yang tumbuh 7,7 persen dari re- alisasi Maret 2018 dan 18,4 persen dari pagu APBN. “Kalau kita lihat posisi sampai 31 Maret dari sisi be- lanja negara terlihat hanya tumbuh 0,1 persen karena beberapa hal,” katanya da- lam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Jumat (17/4). Realisasi belanja ne- gara tersebut terdiri dari re- alisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp277,9 trili- un atau tumbuh 6,6 persen dari periode sama 2019 yakni Rp260,7 triliun, dan 16,5 persen dari target APBN Rp1.683,5 triliun. Kemudian, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp174,5 triliun yang terkontraksi 8,8 persen dibandingkan peri- ode yang sama 2019 yakni Rp191,3 triliun dan 20,4 persen.Qbari Realisasi Belanja Negara Baru Mencapai 17,8% A S E T LIABILITAS DAN EKUITAS 2019 2019 2019 2019 2018 2018 2018 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain) Kantor Pusat Graha Kirana Building, Lantai 15, Jl. Yos Sudarso Kav. 88, Jakarta 14350, Indonesia Tel : +62 (021) 6531 1285, Fax : +62 (021) 6531 1265, Website: www.indostraits.co.id PT Indo Straits Tbk. dan Entitas Anak ASET LANCAR Kas dan setara kas 589.360 589.671 Piutang usaha - pihak ketiga 2.152.984 1.354.679 Piutang usaha belum difakturkan 691.682 1.126.248 Piutang lain-lain 869.373 104.986 Persediaan 139.267 206.948 Beban dibayar dimuka 31.336 41.615 Pajak dibayar dimuka - pajak lainnya 384.371 447.719 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual 457.021 457.021 Jumlah Aset Lancar 5.315.394 4.328.887 ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain- pihak berelasi 184.136 212.545 Aset tetap. bersih 30.206.184 32.568.633 Aset takberwujud 324.280 324.280 Kas yang dibatasi penggunaannya 43.252 400.000 Aset pajak tangguhan 41.684 80.102 Jumlah Aset Tidak Lancar 30.799.536 33.585.560 JUMLAH ASET 36.114.930 37.914.447 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 916.570 869.130 Utang lain-lain - pihak ketiga 33.209 33.209 Akrual dan penyisihan lain-lain 735.168 994.883 Utang pajak - pajak lainnya 29.136 4.104 Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 3.802.569 4.050.421 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 5.516.652 5.951.747 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - 3.702.363 Utang lain-lain - pihak berelasi 8.391.706 6.351.706 Penyisihan imbalan kerja karyawan - bagian tidak lancar 587.991 497.411 Pinjaman dari pihak berelasi 5.000.000 5.000.000 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 13.979.697 15.551.480 JUMLAH LIABILITAS 19.496.349 21.503.227 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham- modal dasar 1.800.661.200 lembar ditempatkan dan disetor penuh 550.165.300 dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham 7.081.921 7.081.921 Tambahan modal disetor, bersih 9.357.214 9.357.214 Surplus revaluasi 1.621.567 1.621.567 (Akumulasi rugi)/laba ditahan - Dicadangkan 310.000 310.000 - Tidak dicadangkan (1.754.890) (1.962.045) Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 16.615.812 16.408.657 Kepentingan non pengendali 2.769 2.563 Jumlah Ekuitas 16.618.581 16.411.220 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 36.114.930 37.914.447 Pendapatan 13.084.288 12.195.126 Beban pokok pendapatan (8.471.776) (7.467.420) LABA KOTOR 4.612.512 4.727.706 Beban penjualan dan pemasaran (735.590) (517.977) Beban umum dan administrasi (2.558.841) (2.642.429) Penghasilan keuangan 8.692 4.201 Beban keuangan (589.016) (1.062.666) Beban lain-lain. bersih (467.283) (336.327) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 270.474 172.508 Beban pajak penghasilan (50.241) (53.154) LABA TAHUN BERJALAN 220.233 119.354 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Komponen yang tidak akan GLUHNODVL¿NDVLNDQ NH ODED UXJL - Pengukuran kembali imbalan pensiun karyawan (17.162) 48.236 - Beban pajak terkait 4.290 (12.059) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 207.361 155.531 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 220.027 119.155 Kepentingan non-pengendali 206 199 220.233 119.354 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 207.155 155.332 Kepentingan non-pengendali 206 199 207.361 155.531 LABA PER SAHAM - DASAR DAN DILUSIAN 0,0004 0,0002 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 12.720.549 11.753.298 Pembayaran kepada kontraktor dan pemasok (6.896.262) (6.075.653) Pembayaran kepada direksi dan karyawan (1.154.035) (1.157.236) Pembayaran pajak penghasilan badan (50.241) (432.987) Pembayaran bunga pinjaman (349.016) (822.666) Penerimaan lain-lain (238.474) 126.621 Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 4.032.521 3.391.377 Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap (98.242) (16.798) Penerimaan penjualan aset tetap 34.927 - Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (63.315) (16.798) Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran pinjaman bank (3.972.295) (3.223.366) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (3.972.295) (3.223.366) (Penurunan) / Kenaikan bersih kas dan setara kas (3.089) 151.213 Kas dan setara kas pada awal tahun 589.671 437.955 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 2.778 503 Kas dan setara kas pada akhir tahun 589.360 589.671 Jakarta, 20 April 2020 Direksi PT Indo Straits Tbk. Catatan : - Informasi keuangan diatas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, member of the RSM network yang telah menerbitkan laporan audit tertanggal 16 April 2020. - Dalam laporan audit tersebut, laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Indo Straits Tbk dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia Informasi keuangan berupa catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 tidak disajikan. Jumlah Ekuitas Kepentingan Non Pengendali Jumlah Tambahan modal disetor, bersih Akumulasi laba komprehensif lainnya Modal saham ditempatkan dan disetor penuh (Akumulasi rugi)/laba ditahan Dicadangkan Belum Dicadangkan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) Saldo per 1 Januari 2018 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (2.117.377) 16.253.325 2.364 16.255.689 Laba tahun berjalan - - - - 119.155 119.155 199 119.354 Penghasilan / (rugi) komprehensif lain : - Beban Pajak terkait - - - - (12.059) (12.059) - (12.059) - Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja - - - - 48.236 48.236 - 48.236 Saldo per 31 Desember 2018 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (1.962.045) 16.408.657 2.563 16.411.220 Laba tahun berjalan 220.027 220.027 206 220.233 Penghasilan / (rugi) komprehensif lain : - Beban pajak terkait - - - - 4.290 4.290 - 4.290 - Pengukuran Kembali kewajiban Imbalan pasca kerja - - - - (17.162) (17.162) - (17.162) Saldo per 31 Desember 2019 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (1.754.890) 16.615.812 2.769 16.618.581 Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Q BLT Yang Bersumber dari Dana Desa Disalurkan April ......baik pusat dan daerah, lanjut dia, memastikan keterse-diaan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui per-an Tim Pengendalian

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Q BLT Yang Bersumber dari Dana Desa Disalurkan April ......baik pusat dan daerah, lanjut dia, memastikan keterse-diaan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui per-an Tim Pengendalian

Sektor Kesehatan dan ITJadi Penopang EkonomiNERACA

Jakarta – Peneliti ekonomi dari Institute forDevelopment of Economics and Finance (Indef) AbraTallatov menilai sektor kesehatan dan industri teknolo-gi komunikasi informasi (ICT) berpeluang besar men-jadi motor penggerak perekonomian Indonesia saatpandemi COVID-19.

"Sekarang ini salah satu yang dapat menjadi poten-si untuk mengangkat perekonomian kita supaya tidakparah terhantam COVID-19, pertama sektor yangsekarang menjadi potensi adalah sektor di bidang ke-sehatan dan ICT di mana dua sektor ini bisa menjadimotor penggerak ekonomi kita," ujar Abra dalam sem-inar daring di Jakarta, Jumat malam (17/4).

Menurut Abra, saat ini masyarakat membutuhkanalat-alat kesehatan yang semakin langka sehingga harusdidorong dan digerakkan perusahaan atau UMKM yangyang bergerak dalam produksi alat-alat kesehatan ser-ta masker. "Sekarang bagaimana kita menciptakan tena-ga kerja baru dalam kondisi saat ini dari sektor-sektorpotensial, termasuk sektor farmasi," katanya.

Peneliti Indef itu juga menyampaikan bahwa kon-disi bahan baku serta alat kesehatan di Indonesia yangmasih didominasi impor, sebagaimana disampaikanoleh Menteri BUMN Erick Thohir, dapat menjadi ke-sempatan bagi industri farmasi nasional sehingga sek-tor tersebut dapat menjadi motor penggerak ekonomipada saat situasi sulit seperti sekarang ini.

Sebelumnya wiraswasta sekaligus pendiri platformstartup Bahaso, Tyovan Ari Widagdo menilai terdapatbeberapa sektor bisnis startup yang berpeluang pop-uler dan menguntungkan di era pandemi COVID-19saat ini, seperti e-commerce, edutech, dan kesehatan.

Dia menambahkan bahwa bisnis e-commerce ju-ga menjadi kebutuhan utama publik dalam bertransak-si di masa pandemi COVID-19 ini, mengingatmasyarakat takut berbelanja secara langsung sehinggauntuk pembelian beberapa kebutuhan dilakukan se-cara daring melalui platform e-commerce.

Banyak munculnya platform e-commerce lokalterutama untuk memenuhi kebutuhan sembakomemacu anak-anak muda di beberapa kota membuatplatform untuk membantu proses pembelian barangdari konsumen ke pasar.

Abra juga menyarankan agar UMKM bisa men-jadikan pandemi COVID-19 sebagai peluang untuk me-manfaatkan teknologi informasi atau IT. "Kondisi pan-demi COVID-19 ini juga bisa menjadi peluang bagiUMKM memanfaatkan teknologi," ujar Abra. bari

Inflasi akan Rendah SaatRamadhanNERACA

Jakarta – Bank Indonesia memperkirakan tekananinflasi hingga memasuki Ramadhan akan rendah kare-na konsumsi yang menurun, salah satunya disebabkanaturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yangsudah diterapkan di sejumlah daerah. “Ini yang akanmempengaruhi pola konsumsi apakah pada April danbulan Ramadhan yang mengurangi tekanan inflasi,” ka-ta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalamjumpa pers daring di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya pemerintah menetapkan masa daru-rat bencana non-alam virus corona hingga 29 Mei 2020.Selain itu, sejumlah daerah di Tanah Air menetapkanPSBB seperti DKI Jakarta, disusul Kota Bogor,Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, KotaTangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi,Kabupaten Bekasi, Kota Pekanbaru, dan Makassar.

Berkurangnya mobilitas manusia termasuklarangan mudik, diperkirakan akan berkontribusi men-gurangi tekanan inflasi dari sisi konsumsi. Pemerintahbaik pusat dan daerah, lanjut dia, memastikan keterse-diaan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui per-an Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan TimPengendalian Inflasi Daerah.

Faktor lain, kata dia, juga dipengaruhi kondisiekonomi yang menurun, memperkuat ekspektasi in-flasi yang juga rendah. Bank sentral ini sebelumnyamemperkirakan inflasi pada minggu. bari

Gus Menteri, sapaan a-krab Abdul Halim men-gatakan dana desa diper-bantukan untuk membe-rikan BLT kepada masya-rakat miskin atau ekonomilemah saat pandemi CO-VID-19. Dana desa yang di-alihkan untuk BLT tersebut

sekitar 31 persen dari totalRp72 triliun atau sebesarRp22,4 juta. Program ituakan disalurkan bagi 12,3 ju-ta kepala keluarga (KK) ter-dampak COVID-19 dan dis-erahkan oleh kepala desaserta perangkat desa.

Ia mengatakan sebisamungkin BLT dana desadiberikan kepada penerima

secara nontunai atau trans-fer perbankan. Namun jikabenar-benar tidak memu-ngkinkan untuk dilakukandengan cara itu, bantuan ju-ga boleh diberikan secaratunai. "Tidak mutlak, tapiusahakan betul secara non-tunai. Kalau tidak bisa non-tunai juga tidak apa-apayang penting sampai kepenerima BLT dan bisadipertanggungjawabkandengan baik," ujarnya.

BLT dana desa dibe-rikan kepada warga kurangmampu di desa yang belummendapatkan programbantuan pemerintah di an-taranya Program KeluargaHarapan (PKH), BantuanPangan Non Tunai (BPNT)dan kartu pra kerja. Alokasipemberian BLT dibagidalam tiga tingkatan denganmerujuk pada besaran danadesa. Desa yang memiliki

anggaran kurang dari Rp800juta, BLT dialokasikan sebe-sar 25 persen.

Kemudian desa yangmemiliki anggaran Rp800juta hingga Rp1,2 miliarmengalokasikan BLT sebe-sar 30 persen. Terakhir, desadengan anggaran di atasRp1,2 miliar BLT yang di-alokasikan 35 persen. Untukitu, Gus Menteri men-yarankan agar segera mere-visi APDes dengan merujukpada Permendagri nomor69 tahun 2018. Sebab, danadesa akan fokus ke tiga halyaitu penanganan COVID-19, Program Padat KaryaTunai Desa dan BLT.

"Jika sudah cair, makadilanjutkan saja. tapi segerarevisi sesuai tiga fokus itu,"ujarnya. Kemendes PDTT,kata Gus Menteri, terusberkoordinasi. bari

Jakarta – Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal dan Transmigrasi AbdulHalim Iskandar mengatakan BantuanLangsung Tunai (BLT) yang bersumberkandana desa untuk warga terdampak COVID-19disalurkan pada April hingga Juni 2020."Masing-masing akan mendapatkan Rp600ribu selama tiga bulan yaitu April, Mei danJuni hingga total menjadi Rp1,8 juta," kata diamelalui keterangan tertulis yang diterima diJakarta, akhir pekan kemarin.

BLT Yang Bersumber dari Dana DesaDisalurkan April Hingga Juni

Akibat Wabah Covid 19,Pengangguran BakalTumbuh Dua Digit

NERACA

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri MulyaniIndrawati menyebutkan bahwa jumlah penganggurandi berbagai negara berpotensi tumbuh hingga dua dig-it karena turunnya aktivitas industri manufaktur danjasa akibat adanya pandemi COVID-19.

“Dilihat dari PMI (Prompt Manufacturing Index),baik di sektor manufaktur, jasa, dan dari sisi setiap ne-gara menunjukkan penurunan maka pengangguranmeningkat di berbagai negara,” kata Sri Mulyani dalamkonferensi pers APBN Kita di Jakarta, Jumat.

Sri Mulyani menyatakan saat ini hampir semua ne-gara telah menunjukkan peningkatan jumlah pengang-guran hingga dua digit seperti Amerika Serikat (AS) yangtelah mencapai 10,4 persen dari tahun sebelumnyahanya 3,7 persen.

“Bahkan ada yang mengestimasi lebih dari 15persen hingga 20 persen, jadi ini adalah tingkat pen-gangguran terbesar kalau dilihat dari sejarah duniaseperti yang comparable dengan saat depresi ekono-mi,” ujar Sri Mulyani.

Tak hanya AS, Uni Eropa juga diprediksikan men-galami peningkatan jumlah pengangguran yaitu men-capai 10,4 persen pada 2020 dan 8,9 persen pada 2021dari sebelumnya 7,6 persen saat 2019. KemudianPrancis diproyeksikan pada 2020 dan 2022 mengalamikenaikan jumlah pengangguran hingga 10,4 persen daritahun sebelumnya yaitu 2019 sebesar 8,5 persen. bari

Standard and Poor’sPertahankan PeringkatInvestasi IndonesiaNERACA

Jakarta - Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s(S&P) mempertahankan Sovereign Credit RatingRepublik Indonesia (RI) pada BBB (investment grade),namun merevisi outlook menjadi negatif pada 17 April2020. Dalam laporannya S&P menyatakan bahwa per-ingkat Indonesia dipertahankan pada BBB karenatatanan kelembagaan yang stabil, prospek pertum-buhan ekonomi yang kuat, dan kebijakan fiskal yang se-cara historis cukup prudent.

Sementara itu, outlook negatif mencerminkan ek-spektasi S&P bahwa dalam beberapa waktu ke depanIndonesia menghadapi kenaikan risiko eksternal danfiskal akibat meningkatnya kewajiban luar negeri danbeban utang pemerintah untuk membiayai penan-ganan pandemi COVID-19.

Menanggapi keputusan S&P tersebut, Gubernur BIPerry Warjiyo dalam siaran pers di di Jakarta, Jumatmalam, menyatakan, “Outlook negatif ini diyakinibukan cerminan dari permasalahan ekonomi yangbersifat fundamental, tetapi lebih dipicu olehkekhawatiran S&P terhadap risiko pemburukan kon-disi eksternal dan fiskal akibat pandemi COVID-19 yangbersifat temporer.”

Menurut Perry, keyakinan ini didasarkan pada fak-ta bahwa sampai dengan beberapa saat sebelumCOVID-19 meluas ke seluruh dunia, kepercayaan in-vestor dan lembaga pemeringkat internasional ter-hadap prospek dan ketahanan ekonomi Indonesiamasih sangat tinggi.Didukung oleh konsistensi pemer-intah dan BI dalam melaksanakan kebijakan fiskal,moneter, dan reformasi struktural, kepercayaan terse-but antara lain tampak pada aliran masuk modal asingyang sangat deras dan rangkaian kenaikan peringkatyang diberikan kepada Indonesia oleh berbagai lemba-ga pemeringkat terkemuka di dunia. bari

NERACA

Jakarta – Menteri Keu-angan (Menkeu) Sri Mul-yani Indrawati mengatakanbahwa realisasi belanja ne-gara sejak Januari hinggaMaret 2020 mencapai Rp-452,4 triliun atau 17,8 persendari target APBN yaituRp2.540,4 triliun. Sri Mul-yani menuturkan belanjanegara tersebut hanya tum-

buh 0,1 persen dibanding-kan periode sama pada 2019yaitu Rp452,1 triliun yangtumbuh 7,7 persen dari re-alisasi Maret 2018 dan 18,4persen dari pagu APBN.

“Kalau kita lihat posisisampai 31 Maret dari sisi be-lanja negara terlihat hanyatumbuh 0,1 persen karenabeberapa hal,” katanya da-lam konferensi pers APBNKiTA di Jakarta, Jumat

(17/4). Realisasi belanja ne-gara tersebut terdiri dari re-alisasi belanja pemerintahpusat sebesar Rp277,9 trili-un atau tumbuh 6,6 persendari periode sama 2019yakni Rp260,7 triliun, dan16,5 persen dari target APBNRp1.683,5 triliun.

Kemudian, Transfer keDaerah dan Dana Desa(TKDD) sebesar Rp174,5triliun yang terkontraksi 8,8

persen dibandingkan peri-ode yang sama 2019 yakniRp191,3 triliun dan 20,4persen. bari

Realisasi Belanja Negara Baru Mencapai 17,8%

Ukuran : 5 kolom x 190 mmMedia : NeracaTgl. Muat : 20 April 2020File : Indostarits-Ner-apr20_D8

A S E T LIABILITAS DAN EKUITAS2019 2019 2019 20192018 2018 2018 2018

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain)

Kantor Pusat Graha Kirana Building, Lantai 15, Jl. Yos Sudarso Kav. 88, Jakarta 14350, Indonesia Tel : +62 (021) 6531 1285, Fax : +62 (021) 6531 1265, Website: www.indostraits.co.id

PT Indo Straits Tbk. dan Entitas Anak

ASET LANCAR Kas dan setara kas 589.360 589.671 Piutang usaha - pihak ketiga 2.152.984 1.354.679 Piutang usaha belum difakturkan 691.682 1.126.248 Piutang lain-lain 869.373 104.986 Persediaan 139.267 206.948 Beban dibayar dimuka 31.336 41.615 Pajak dibayar dimuka - pajak lainnya 384.371 447.719 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual 457.021 457.021 Jumlah Aset Lancar 5.315.394 4.328.887 ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain- pihak berelasi 184.136 212.545 Aset tetap. bersih 30.206.184 32.568.633 Aset takberwujud 324.280 324.280 Kas yang dibatasi penggunaannya 43.252 400.000 Aset pajak tangguhan 41.684 80.102 Jumlah Aset Tidak Lancar 30.799.536 33.585.560

JUMLAH ASET 36.114.930 37.914.447

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 916.570 869.130 Utang lain-lain - pihak ketiga 33.209 33.209 Akrual dan penyisihan lain-lain 735.168 994.883 Utang pajak - pajak lainnya 29.136 4.104 Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 3.802.569 4.050.421 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 5.516.652 5.951.747 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - 3.702.363 Utang lain-lain - pihak berelasi 8.391.706 6.351.706 Penyisihan imbalan kerja karyawan - bagian tidak lancar 587.991 497.411 Pinjaman dari pihak berelasi 5.000.000 5.000.000 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 13.979.697 15.551.480 JUMLAH LIABILITAS 19.496.349 21.503.227 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham- modal dasar 1.800.661.200 lembar ditempatkan dan disetor penuh 550.165.300 dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham 7.081.921 7.081.921 Tambahan modal disetor, bersih 9.357.214 9.357.214 Surplus revaluasi 1.621.567 1.621.567 (Akumulasi rugi)/laba ditahan - Dicadangkan 310.000 310.000 - Tidak dicadangkan (1.754.890 ) (1.962.045 )Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 16.615.812 16.408.657 Kepentingan non pengendali 2.769 2.563 Jumlah Ekuitas 16.618.581 16.411.220 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 36.114.930 37.914.447

Pendapatan 13.084.288 12.195.126 Beban pokok pendapatan (8.471.776 ) (7.467.420 )LABA KOTOR 4.612.512 4.727.706 Beban penjualan dan pemasaran (735.590 ) (517.977 )Beban umum dan administrasi (2.558.841 ) (2.642.429 )Penghasilan keuangan 8.692 4.201 Beban keuangan (589.016 ) (1.062.666 )Beban lain-lain. bersih (467.283 ) (336.327 )LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 270.474 172.508 Beban pajak penghasilan (50.241 ) (53.154 )LABA TAHUN BERJALAN 220.233 119.354 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Komponen yang tidak akan

- Pengukuran kembali imbalan pensiun karyawan (17.162 ) 48.236 - Beban pajak terkait 4.290 (12.059 )JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 207.361 155.531 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 220.027 119.155 Kepentingan non-pengendali 206 199 220.233 119.354 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 207.155 155.332 Kepentingan non-pengendali 206 199 207.361 155.531 LABA PER SAHAM - DASAR DAN DILUSIAN 0,0004 0,0002

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam Dolar AS kecuali dinyatakan lain)

Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 12.720.549 11.753.298 Pembayaran kepada kontraktor dan pemasok (6.896.262 ) (6.075.653 )Pembayaran kepada direksi dan karyawan (1.154.035 ) (1.157.236 )Pembayaran pajak penghasilan badan (50.241 ) (432.987 )Pembayaran bunga pinjaman (349.016 ) (822.666 )Penerimaan lain-lain (238.474 ) 126.621 Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 4.032.521 3.391.377 Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap (98.242 ) (16.798 )Penerimaan penjualan aset tetap 34.927 - Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (63.315 ) (16.798 ) Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran pinjaman bank (3.972.295 ) (3.223.366 ) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (3.972.295 ) (3.223.366 ) (Penurunan) / Kenaikan bersih kas dan setara kas (3.089 ) 151.213 Kas dan setara kas pada awal tahun 589.671 437.955 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 2.778 503 Kas dan setara kas pada akhir tahun 589.360 589.671

Jakarta, 20 April 2020

DireksiPT Indo Straits Tbk.

Catatan :- Informasi keuangan diatas untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, member of the RSM network yang telah menerbitkan laporan audit tertanggal 16 April 2020.

- Dalam laporan audit tersebut, laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Indo Straits Tbk dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia Informasi keuangan berupa catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 tidak disajikan.

JumlahEkuitas

KepentinganNon PengendaliJumlah

Tambahan modaldisetor, bersih

Akumulasi laba komprehensif

lainnya

Modal sahamditempatkan dan

disetor penuh

(Akumulasi rugi)/laba ditahan

Dicadangkan Belum Dicadangkan

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

Saldo per 1 Januari 2018 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (2.117.377 ) 16.253.325 2.364 16.255.689 Laba tahun berjalan - - - - 119.155 119.155 199 119.354 Penghasilan / (rugi) komprehensif lain : - Beban Pajak terkait - - - - (12.059 ) (12.059 ) - (12.059 )- Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasca kerja - - - - 48.236 48.236 - 48.236 Saldo per 31 Desember 2018 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (1.962.045 ) 16.408.657 2.563 16.411.220 Laba tahun berjalan 220.027 220.027 206 220.233 Penghasilan / (rugi) komprehensif lain : - Beban pajak terkait - - - - 4.290 4.290 - 4.290 - Pengukuran Kembali kewajiban Imbalan pasca kerja - - - - (17.162 ) (17.162 ) - (17.162 )Saldo per 31 Desember 2019 7.081.921 9.357.214 1.621.567 310.000 (1.754.890 ) 16.615.812 2.769 16.618.581

Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk