Click here to load reader

PWR With Thorium and BP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Preliminary Study of Core Reactor Design

Citation preview

Slide 1

Preliminary Study of PWR with Thorium Fuel and Protactinium as Burnable PoisonResearch Based Learning ofAdvance Reactor Physics

By Jubaidah (20211310) Haryo Seno (20213051)

DescriptionPressurized water reactors (PWRs) is the large majority of all Western nuclear power plants and are one of three types of light water reactor (LWR), the other types being boiling water reactors (BWRs) and supercritical water reactors (SCWRs). paling banyak dimanfaatkan untuk reaktor daya (PLTN) di seluruh dunia ( > 50%)Thorium (232Th90) Abundance Th sangat banyak (3 kali > dibandingkan U alam)Thorium fuel-cycle sangat efektif untuk menghasilkan sumber bahan bakar baru dan mereduksi produksi aktinida (239Pu)Resistensi tinggi terhadap nuclear-weapon proliferationKonduktivitas thermal ThO2 > UO2Koefisien ekspansi thermal ThO2 < UO2Dapat beroperasi pada suhu yang sangat tinggi (titik didih dan titik leleh >>)Lebih ekonomis

Spesifikasi Rancangan ReaktorNo.ParameterSpesifikasi1Geometri terasCylinder 2-D (R-Z)2Bahan Bakar (Fuel)ThO2 + 233U enrichment (8%) homogen3Burnable Poisson (BP)*231Pa (7.8%)4Struktur (cladding)Zircalloy (Zr)5ModeratorAir ringan (H2O)6Pendingin (coolant)Air ringan (H2O)7Fraksi volume (Fuel : Cladding : Moderator)60 : 10 : 30 (%)8Densitas Fuel10.0 g/cm39Tipe Pin cellSquare cell10Diameter pin1.224 cm11Pin pitch1.4 cmData teras reaktorSpesifikasi Rancangan Reaktor (lanjutan)No.ParameterSpesifikasi1Jenis fluidaH2O2Energi per fisi192.2 MeV3T-inlet pendingin300 C4Tekanan sistem155 bar5Densitas inlet pendingin0.72 g/cm36Koefisien ekspansi thermal1.50485E-37Kapasitas panas4.2 J/g.C8Laju massa air pendingin50 g/s9Konstanta Fanning1.50E-110Viskositas fluida1.0E-3Data fluida pendingin reaktorParameter Perancangan Reaktor NuklirAnalisis Neutronikk inf, k eff, burn-up, densitas dayamenggunakan SRACAnalisis Thermal-hidrolikdistribusi temperatur pendingin arah aksial dan radial, temperatur fuel (surface dan center)menggunakan Prenpac code v1.0 dan perhitungan MS ExcelAnalisis KinetikaKontrol reaktivitas Perhitungan menggunakan MS Excel

Analisis Neutronik

Penurunan yang signifikan kemungkinan disebabkan terlalu besarnya fraksi burnable poisson (Pa-231) pada fuel.Penurunan nilai k yang cukup lama (dari tahun ke-1 s/d tahun ke-7) jumlah Pa-231 masih cukup besar, sehingga masih banyak menyerap neutron.

Analisis Neutronik (lanjutan)

Level burnup naik signifikan dari tahun ke tahunRasio konversi juga menunjukkan kenaikan yang signifikan

Burn-up

7Analisis Neutronik (lanjutan)

Peningkatan fluks neutron

Burn-up

Analisis Neutronik (lanjutan)

Penurunan densitas atom Th-232

Burn-up

Analisis Neutronik (lanjutan)Perbandingan densitas atom nuklida Pa-231, Pa-233, U-232, U-233

Burn-up

Analisis Neutronik (lanjutan)

Distribusi Daya Linier

Axial

Radial

Prenpac code v1.0

Kurva distribusi daya aksial menunjukkan bahwa densitas daya (watt/cm) akan meningkat saat menuju titik pusat teras reaktor (z=0 , r=0). Hal ini mempengaruhi temperatur pada setiap bagian fuel yang mana akan mempengaruhi distribusi temperatur pendingin (perihal heat transfer).Di luar daerah teras aktif, tidak ada daya reaktor (P=0)Untuk kurva distribusi daya radial, terlihat bahwa terjadi peningkatan daya yang drastis pada radius 75 cm dan kemudian mengalami penurunan kembali setelah radius 100 cm hingga 225 cm. Selanjutnya tidak terdapat distribusi daya hingga radius 240 cm (daerah aktif).Analisis Neutronik (lanjutan)Analisis Thermal-hidrolik

Distribusi Temperatur Pendingin

Axial

Radial

Prenpac code v1.0

PWR ini dirancang beroperasi pada tekanan 155 bar, yang mana pada kondisi ini titik didih air > 343 C.Temperatur pendingin yang masuk ( Tin) 300C dan Tout max 301.530 C. Perbedaan temperatur yang rendah merupakan karakteristik coolant heat transfer PWR pada umumnya.Analisis Thermal-hidrolik (lanjutan)Temperatur maximum pada fuelBagian surface = 784.5 CBagian center = 6.9861E+4 CAnalisis Thermal-hidrolik (lanjutan)Analisis Thermal-hidrolik (lanjutan)Temperatur pada fuel bagian center

Perubahan reaktivitas relatif sebagai fungsi waktuAnalisis Kinetika0.070.060.050.040.0350.03

0.070.060.050.040.0350.03Perubahan reaktivitas feedback sebagai fungsi waktu

Analisis Kinetika (lanjutan)Perubahan temperatur sebagai fungsi waktu

Analisis Kinetika (lanjutan)0.070.060.050.040.0350.03Analisis kinetika bertujuan untuk mengetahui perubahan reaktivitas berdasarkan waktu, berdasarkan ada tidaknya gangguan dari luar sistem.Parameter utama dalam analisis kinetika adalah reaktivitas, yang mana dipengaruhi oleh perubahan nilai faktor multiplikasi neutron (k-eff)Mekanisme perubahan reaktivitas dapat dilihat dengan memvariasikan masukan reaktivitas eksternal (ext) pada sistem, sehingga dapat dilihat reaktivitas feedback dan trend perubahan temperatur.Pengendalian reaktivitas sangat penting untuk menjaga agar reaktor tetap dalam kondisi kritis (k-eff = 1)Analisis Kinetika (lanjutan)KesimpulanPerhitungan dan analisa neutronik menunjukkan nilai k-eff awal (tahun ke-0) sebesar 1.0107 dan mengalami penurunan hingga tahun ke-7 kemudian meningkat hingga tahun ke-33.Tingkat burn-up mengalami kenaikan, disebabkan karena adanya bahan fisil tambahan (hasil konversi Th232 dan Pa231)Distribusi daya linear secara aksial pada teras seragam, mengikuti pola distribusi normal.Hasil perhitungan dan analisa termalhidrolik terlihat bahwa distribusi temperatur pada arah aksial yang cukup datar. Perubahan suhu terjadi maksimum sebesar 1.530C (perhitungan Prenpac) dan 10.3C (perhitungan MS Excel).Analisa kinetika dilakukan dengan variasi masukan reaktivitas eksternal, untuk melihat pola perubahan reaktivitas relatif dan distribusi suhu berdasarkan fungsi waktu. Analisa kinetika berhubungan dengan pengendalian reaktivitas, yang mana sangat penting untuk menjaga kestabilan neutronik reaktor.

TERIMA KASIH