Upload
lathifanur
View
34
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pte
Citation preview
PTERIGIUM
Anatomi Konjungtiva
Definisi Pterigium
Pterygium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif.
Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah
kornea, pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal
ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.
Epidemiologi
Pterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim
panas dan kering. Prevalensi juga tinggi di daerah berdebu dan kering.
Insiden pterigium cukup tinggi di Indonesia yang terletak di daerah
ekuator, yaitu 22%.
Faktor Risiko
1.Usia 5. Herediter
2. Pekerjaan 6. Infeksi
3.Tempat tinggal 7. Faktor risiko lainnya
4.Jenis Kelamin
• Derajat 1 : jika pterigium hanya terdapat pada
limbus kornea
• Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea
tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.
Klasifikasi Pterigium
• Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi
pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal
( diameter pupil dalam keadaan normal sekitar 3 -4 mm)
• Derajat 4 : pertumbuhan pterigium melewati pupil sehingga
mengganggu penglihatan
Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui, diduga disebabkan
oleh:
•Iritasi kronik dari lingkungan (angin, debu, polutan)
•Cahaya Matahari (paparan sinar UV)
Patofisiologi
Merusak membran bowman
+Peradangan
Merusak membran bowman
+Peradangan
Degenerasi kolagen elastoid
+Jaringan fibrovaskular
subepithelial
Degenerasi kolagen elastoid
+Jaringan fibrovaskular
subepithelial
↑ regulasi kolagen
↑ migrasi sel angiogenesis
↑ regulasi kolagen
↑ migrasi sel angiogenesis
TGF-βVEGFTGF-βVEGF
Pelepasan sitokin
berlebihan
Pelepasan sitokin
berlebihan
- Paparan UV-Iritasi kronik
mata
- Paparan UV-Iritasi kronik
mata
Gejala Klinis
- Asimptomatis
- Mata tampak merah dan sering berair
- Merasa seperti ada benda asing
- Pada pterigium grade 3 dan 4 terjadi penurunan tajam
penglihatan
Penegakkan Diagnosis
1. AnamnesisPada anamnesis didapatkan adanya keluhan penderita
seperti mata merah, gatal, mata sering berarir, gangguan penglihatan. Selain itu perlu juga ditanyakan adanya riwayat mata merah berulang, riwayat banyak bekerja diluar ruangan pada daerah dengan pajanan sinar matahari yang tinggi, serta dapat pula ditanyakan riwayat trauma sebelumnya.
Penegakkan Diagnosis
2. Pemeriksaan FisikPada inspeksi pterigium terlihat sebagai jaringan
fibrovaskular pada permukaan konjungtiva. Pterigium dapat memberikan gambaran yang vaskular dan tebal tetapi ada juga pterigium yang avaskular dan flat.
LANJUTAN….
Penegakkan Diagnosis
3. Pemeriksaan Penunjang- Topografi Kornea
LANJUTAN….
Diagnosis Banding
1.Pseudopterigium
2.Pinguekula
LANJUTAN….
LANJUTAN….
Penatalaksanaan
1.Konservatif
Penanganan pterigium pada tahap awal adalah berupa tindakan
konservatif seperti
•penyuluhan pada pasien untuk mengurangi iritasi maupun paparan
sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata anti UV dan pemberian
air mata buatan/topical lubricating drops.
•pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan
obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7
hari.
LANJUTAN….Penatalaksanaan
2. Operatif
Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah dengan eksisi jaringan fibrovaskular tersebut.
Ada berbagai macam teknik operasi yang digunakan dalam penanganan pterigium di antaranya adalah:
A. Bare sclera
B. Simple closure
C. Sliding flap
D. Rotational flap
E. Conjungtival graft
LANJUTAN….Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada pterygium, adalah :•Astigmatisma•Penglihatan berkurang•Mata merah•Iritasi•Scar (jaringan parut) kronis pada konjungtiva dan kornea•Pada pasien yang belum exicisi, scar pada otot rectus medial dapat menyebabkan terjadinya diplopia.
LANJUTAN….Komplikasi
Komplikasi post eksisi pterygium, adalah:•Infeksi, reaksi bahan jahitan (benang), diplopia, scar cornea, conjungtiva graft longgar dan komplikasi yang jarang termasuk perforasi bola mata, vitreous hemorrhage atau retinal detachment.•Penggunaan mytomicin C post operasi dapat menyebabkan ectasia atau melting pada sclera dan kornea.•Komplikasi yang terbanyak pada eksisi pterygium adalah rekuren pterygium post operasi.
LANJUTAN….Prognosis
Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah baik. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas lagi setelah 48 jam post operasi.
Pasien dengan pterigium rekuren dapat dilakukan eksisi ulang dan graft dengan konjungtiva autograft atau transplantasi membran amnion.
TERIMA KASIH