109
The 5th Master Journey in Management Depok, May 16, 2012 MRC‐Management STUDI KASUS PT POS INDONESIA (PERSERO): STRATEGI TRANSFORMASI UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN Prepared by Corporate Group Group Member : Anang Haryanto Dewi Yani Amril Zulfa Rozi Coach : Dr. Mohamad Rizan, SE, MM Corporate Group MM-UNJ 1

PT. Pos Indonesia Final.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MJM

Citation preview

Page 1: PT. Pos Indonesia Final.doc

The 5th Master Journey in ManagementDepok, May 16, 2012

MRC‐Management

STUDI KASUS

PT POS INDONESIA (PERSERO): STRATEGI TRANSFORMASI UNTUK

MEMACU PERTUMBUHAN

Prepared by Corporate Group

Group Member : Anang Haryanto Dewi Yani Amril

Zulfa Rozi

Coach : Dr. Mohamad Rizan, SE, MM

MASTER OF MANAGEMENT (MM)FACULTY OF ECONOMICS

STATE UNIVERSITY OF JAKARTA

Corporate Group MM-UNJ

1

Page 2: PT. Pos Indonesia Final.doc

2012STUDI KASUS

PT POS INDONESIA (PERSERO)STRATEGI TRANSFORMASI UNTUK

MEMACU PERTUMBUHAN

1.Latar Belakang PT. Pos Indonesia

Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W

Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin

keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor

di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah

pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos

Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan

untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang,

Cirebon dan Pekalongan.

1.1 Perubahan Status Pos Indonesia

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT

(Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala

Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk

mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan

zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun

1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada

tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan

Corporate Group MM-UNJ

2

Page 3: PT. Pos Indonesia Final.doc

usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan

dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995

berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero).

1.2 Pos Indonesia Masa Kini

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya

dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur

jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau

100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa,

dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan

informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.794

Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua

titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem

Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal

daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

1.3. Visi , Misi dan Moto PT. Pos Indonesia

Visi PT. Pos Indonesia untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan

menyediakan layanan surat pos, paket dan logistik yang handal serta jasa

keuangan yang terpercaya diwujudkan dalam langkah langkah misi dengan cara :

Berkomitmen kepada pelanggan untuk selalu menyediakan layanan

yang tepat waktu dan nilai terbaik, merupakan langkah utama PT. Pos

Indonesia agar memiliki pelanggan-pelanggan dengan tingkat loyalitas dan

komitment yang tinggi untuk terus-menerus menggunakan produk jasa

yang disediakan, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap nilai

produk , nilai perusahaan , dan citra perusahaan, yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada peningkatan pangsa pasar PT. Pos Indonesia. Langkah

ini secara bertahap akan menjadikan PT. Pos Indonesia memiliki pangsa

pasar terbesar dan kembali menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Visi ini

akan jauh lebih menantang dan terarah jika saja memiliki rentang waktu

Corporate Group MM-UNJ

3

Page 4: PT. Pos Indonesia Final.doc

yang jelas agar misi dapat dijabarkan dalam kerangka operasional tahunan

yang jauh lebih jelas dan terarah.

Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang

aman, nyaman dan menghargai kontribusi, terciptanya iklim kerja

karyawan yang aman dan nyaman akan mampu mendorong sistem kerja

yang kondusif guna peningkatan produktifitas kerja. Disisi lain

penghargaan terhadap kontribusi membuat karyawan merasa dihargai dan

penghargaan ini akan menumbuhkan etos dan semangat kerja yang tinggi.

Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha

yang menguntungkan dan terus tumbuh.

Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada

seluruh pemangku kepentingan.

Untuk menumbuhkan tingkat kesadaran akan penting dan berharganya

ketetapatan waktu pengiriman dan penyerahan produk jasa PT. Pos Indonesia

sebagai langkah untuk menciptakan nilai yang tinggi terhadap produk jasa yang

dihasilkan dan pencitraan terhadap kredibilitas perusahaan , diperlukan usaha

untuk menumbuhkan tingkat kesadaran dari semua lini dan semua pihak di

lingkungan PT. Pos Indonesia . PT. Pos Indonesia harus terus membangkitkan

kesadaran dalam bentuk penciptaan budaya kerja perusahaan dengan

menggunakan motto : “Tepat waktu setiap waktu” (On Time Every Time)

2. Symptoms

1. Selama kurun waktu 5 tahun (2003-2008) PT. Pos Indonesia dikelola secara

kurang efisien sehingga menimbulkan tingkat kerugian yang sangat besar.

2. Performa laba di tahun 2009 bukan berasal dari bisnis inti PT. Pos Indonesia,

sehingga penurunan beban usaha dan peningkatan pendapatan non usaha yang

terjadi di tahun 2009, tidak dapat dipertahankan performanya di tahun 2010.

Corporate Group MM-UNJ

4

Page 5: PT. Pos Indonesia Final.doc

3. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir PT. Pos mengalami penurunan pangsa pasar

dan tidak lagi menjadi perusahaan terbesar di pasar produk jasa surat dan paket.

4. Perubahan struktur SDM , dengan adanya peningkatan relokasi level

staff/operator ke tenaga outsourcing dan penurunan komposisi jumlah SDM

dengan level eksekutif, belum mampu untuk mempertahankan ratio beban usaha

terhadap pendapatan usaha yang terjadi 2009. Di tahun 2010 ratio beban usaha

terhadap pendapatan mengalami pemburukan.

Symptoms diatas dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut :

a. Masih rendahnya utilisasi aset jaringan dan fisik, serta kurang

maksimalnya pemanfaatan aset.

b. Tidak memiliki utang, dan rendahnya capital expenditure, serta

rendahnya tingkat keamanan.

c. Belum jelasnya model pengembangan bisnis perusahaan

d. Rendahnya pengetahuan akan produk yang dijual dan lemahnya proses

pemasaran produk PT. Pos Indonesia untuk menumbuhkan tingkat

pengetahuan dan awereness masyarakat akan produk PT. Pos yang

cukup beragam dan menarik.

e. Profesionalisme kerja dan keunggulan strategi pemasaran pesaing

yang jauh lebih menyentuh konsumen, menyebabkan banyak pesaing

yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dibandingkan PT.

Pos Indonesia, sehingga dalam jangka panjang dan berkelanjutan

banyak pelanggan yang beralih dari PT. Pos Indonesia karena

kekecewaan pelanggan atas pelayanan dan komitment ketepatan dan

Corporate Group MM-UNJ

5

Page 6: PT. Pos Indonesia Final.doc

keamanan pengiriman, yang pada akhirnya menurunkan tingkat

“kepercayaan dan kepuasan” pelanggan kepada PT. Pos Indonesia

f. Munculnya pesaing pesaing baru di bisnis jasa keuangan serta

mendominasinya kolaborasi pemain lokal dan Internasional di bisnis

surat, paket dan logistik

g. Tidak adanya perekrutan karyawan selama kurun waktu 1995-2008, hal

ini menyebabkan PT. Pos Indonesia mengalami lost generation dan

terjadinya kesenjangan waktu transfer knowledge yang cukup panjang

antara karyawan senior dan junior.

h. 82% komposisi karyawan PT. Pos Indonesia berusia cukup tua yaitu

diatas 39 tahun. Hal ini akan berdampak pada tingginya cadangan biaya

pensiun dan sulitnya perusahaan untuk melakukan perubahan budaya

yang telah mengakar di dalam perusahaan seperti birokratis, rigid dan

cenderung tertutup selama berpuluh‐puluh tahun, menjadi budaya yang

open‐minded, entrepreneurial, dan independent, karena secara umum

karyawan yang berusia diatas 35 tahun cenderung memiliki cara

pandang , pola kerja yang relative agak sulit dirubah dibandingkan usia

dibawahnya. Pada usia 35 tahun keatas, secara kebutuhan sudah

memasuki fase aktualisasi diri , cenderung sudah masuk dalam

perangkap sindrom kesuksesan/keberhasilan dan masuk pada zona

nyaman, berusaha mempertahankan status quo serta menolak adanya

perubahan.

i. 90% dari karyawan PT. Pos Indonesia berpendidikan SLTA dan

dibawah SLTA. Dengan tingkat kapasitas SDM seperti ini , langkah

langkah empowering, inovasi dan modernization yang akan dilakukan

Corporate Group MM-UNJ

6

Page 7: PT. Pos Indonesia Final.doc

oleh PT. Pos akan banyak mengalami tantangan dan biaya yang tidak

kecil.

j. Paket benefit yang kurang kompetitif , mempersulit PT. Pos Indonesia

untuk dapat merekrut tenaga tenaga potensial yang handal dan

professional.

k. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi Pos bersifat monokultur

yang merupakan warisan dari zaman belanda dan kurang merespon

perkembangan pasar. Lebih kurang 10 tahun PT. Pos Indonesia sangat

kurang sekali mengadakan training , khususnya training kaderisasi -

kepemimpinan untuk Kepala Cabang (Pos Master) sehingga PT. Pos

Indonesia kemugkinan akan mengalami lack of leadership talent.

l. Peningkatan dan pengembangan teknologi untuk akselerasi proses dan

kontrol, tidak diimbangi dengan penigkatan skill karyawan untuk

menggunakan pengembangan teknologi tersebut, sehingga timbul

masalah ketidak-disiplinan dan keengganan karyawan untuk

menggunakan alat bantu teknologi yang disediakan. Selain dikarenakan

rendahnya tingkat pendidikan karwayan, kebiasan pola kerja lama yang

sudah mengakar juga menjadi pemicu terjadinya ketidak-disiplinan dan

keengganan karyawan , akibatnya fungsi sistematisasi, automatisasi ,

simplifikasi , akselerasi proses dan sistem kontrol sebagai tool

percepatan dan keakuratan pelayanan akan cukup banyak mengalami

kendala dalam implementasinya.

m. Paket pensiun yang kurang menarik (hanya sepertiga dari PNS pada

umumnya), dapat menstimulasi karyawan untuk melakukan langkah

langkah kurang terpuji, atau berusaha mencari peluang bisnis di luar

tugas utamanya sebagai karyawan PT. Pos Indonesia, khususnya bagi

karyawan yang berada dalam kurun waktu menjelang masa akhir kerja

Corporate Group MM-UNJ

7

Page 8: PT. Pos Indonesia Final.doc

(masa persiapan pensiun) dan terlebih lagi bagi mereka pemilik jabatan

struktural yang memiliki kewenangan.

n. Rendahnya daya saing individu dan organisasi, rendahnya sikap kerja,

lemahnya sistem pengendalian internal dan akuntasi, dan tingginya

operasional resiko perusahaan.

3. Main Problem

a. PT. Pos mengalami penurunan pangsa pasar dan tidak lagi menjadi

perusahaan terbesar di pasar produk jasa surat dan paket dalam 10 tahun

terakhir. Hal ini dipicu oleh banyaknya pesaing pesaing baru dan media

transaksi di bisnis jasa keuangan serta mendominasinya kolaborasi pemain

lokal dan Internasional di bisnis logistik serta tingginya entry barier dengan

adanya langkah-langkah liberalisasi perposan dan hilangnya hak monopoli

bagi PT. Pos Indonesia dalam jasa pengiriman surat pos universal.

b. Rendahnya pengetahuan pihak internal dan eksternal perusahaan akan produk

yang dijual dan lemahnya proses pemasaran produk guna menumbuhkan

tingkat awareness masyarakat akan produk PT. Pos Indonesia yang cukup

beragam dan menarik serta profesionalisme kerja dan keunggulan strategi

pemasaran pesaing yang jauh lebih menyentuh konsumen .

c. Rendahnya daya saing individu dan organisasi dikarenakan rendahnya tingkat

kapasitas SDM yang ada. Hal ini terjadi disebabkan oleh rendahnya tingkat

pendidikan, tingginya tenaga kerja yang yang telah berumur , rendahnya

sikap kerja positif dan sulitnya perusahaan untuk melakukan perubahan

budaya yang telah mengakar seperti birokratis, rigid dan cenderung tertutup

selama berpuluh‐puluh tahun, sehingga berdampak pada lemahnya sistem

pengendalian internal dan akuntasi, serta tingginya resiko operasional

perusahaan.

Corporate Group MM-UNJ

8

Page 9: PT. Pos Indonesia Final.doc

4. Theoritical Framework

Strategic Management Model

strategic Management and business policy Toward Global Sustainability Thomas L. Wheeelen – J David Hunger Pearson 13th Edition

5. Discussion 5.1. Environmental Scanning

5.1.1 Ekternal Makro5.1.1.1 Politikal & Legal

Faktor yang mempengaruhi yaitu :

Terbitnya Undang Undang (UU) No. 38/2009 mengenai

liberalisasi sektor perposan yang akan mengakhiri era monopoli

PT Pos Indonesia. Undang undang ini memperkecil tingkat entry

barier dalam bisnis jasa perposan dan memberikan keleluasaan

pada pihak swasta untuk menyediakan jasa layanan pos. Akan

Corporate Group MM-UNJ

9

Page 10: PT. Pos Indonesia Final.doc

tetapi agar PT Pos Indonesia mampu bersaing di era liberalisasi

tersebut, Pasal 51 UU No. 38/2009 menetapkan untuk

memasukan PT. Pos Indonesia untuk disehatkan.

UU tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa sebuah

PT harus menghasilkan laba dari operasionalnya. Berubahnya

status PT. Pos Indonesia dari Perusahaan Negara menjadi persero

mengharuskan PT. Pos Indonesia berkinerja secara positif untuk

terus memberikan kontribusi laba yang tumbuh secara

konsisten.

Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika

No. 6 tahun 2010, maka sejak tahun 2010, Kpclk yang

memperoleh kompensasi dari Pemerintah hanya Kpclk (kantor

pos cabang luar kota) yang mengalami kerugian saja. Sedangkan

yang sudah memperoleh laba tidak akan memperoleh

kompensasi PSO (Public Service Obligation). Keputusan ini

berdampak pada berkurangnya pendapatan PT. Pos Indonesia

atas dukungan dana kompensasi PSO.

5.1.1.2. Economical

Faktor yang mempengaruhi yaitu :

Bisnis surat dan paket masih memiliki potensi pasar yang sangat

besar, terutama dalam bisnis surat korporat (business mail) atau

Business –to‐Customer (B2C). Potensi besar di bisnis ini

disebabkan karena satu perusahaan dapat menghasilkan kurang

lebih 300 ribu pucuk surat yang harus diantar untuk satu tema

kegiatan dengan rentang waktu pengiriman yang terukur.

Jenisnya bisa beragam, seperti surat tagihan, pemberitahuan,

penawaran produk, surat pajak, dan tagihan transaksi keuangan

lainnya.

Corporate Group MM-UNJ

10

Page 11: PT. Pos Indonesia Final.doc

Biaya logistik nasional adalah sekitar 16% dari Produk Domestik

Bruto (PDB), mengingat nilai PDB Indonesia cukup besar, maka

besar pula biaya yang dikeluarkan oleh perekonomian Indonesia

untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain,

menyimpan dan mengurus perputarannya.

Sebuah perusahaan konsultan, Frost & Sullivan, memprediksi

bahwa industri logistik Indonesia akan tumbuh sebesar 14,2%

hingga Rp 1,408 triliun (US$153,54 miliar) pada 2012

dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan tahun 2011 sebesar

Rp 1,233 triliun (US$134,46 miliar), berkat kuatnya

pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh tingginya konsumsi

domestik.

Bisnis jasa keuangan juga memiliki prospek yang sangat cerah

karena masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank

kurang lebih 20% dari seluruh penduduk Indonesia

(Padmosukarso, 2012). Dengan demikian, masih ada sekitar 80%

penduduk Indonesia yang tidak memiliki rekening bank. Sudah

selayaknya semua masyarakat Indonesia dapat terjangkau oleh

sistem keuangan supaya mereka dapat melakukan berbagai

transaksi keuangan.

5.1.1.3 Social Cultural

Faktor yang mempengaruhi yaitu :

Bisnis surat personal atau surat indvidu Customer‐to‐customer

(C2C) mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat

perkembangan teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi

dalam telekomunikasi seperti adanya , hand phone, SMS (Sort

Message Service) dengan biaya yang sangat murah, bahkan

Corporate Group MM-UNJ

11

Page 12: PT. Pos Indonesia Final.doc

tidak ada beban biaya sama sekali telah menggeser kebiasaan

masyarakat dalam melakukan komunikasi.

Pemilikan E-mail gratis, seperti yang disediakan oleh yahoo

dan google atau provider lainnya dapat menjadi media pengganti

surat dan kartu pos personal / individu sebagai media

komunikasi. Maraknya usaha untuk meningkatkan kemampuan

komputerisasi di berbagai pendidikan bahkan di beberapa daerah

terpencil akan mempercepat awareness masyarakat mengenai

pentingnya fungsi teknologi sebagai sarana komunikasi.

Globalisasi teknologi komunikasi dan informasi ini berdampak

juga pada menurunnya penggunaan perangko dan filateli

5.1.1.4. Technological

Faktor yang mempengaruhi adalah :

Kemajuan teknologi mendorong masyarakat untuk beralih dari

komunikasi tertulis melalui kertas ke penggunaan hand phone

dengan ragam tulisan yang menarik dan murah, bahkan tanpa

beban biaya sama sekali.

Semua jaringan yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia telah

terkoneksi secara virtual, artinya setiap jaringan tersebut

memiliki akses ke jaringan internet.

PT Pos telah memiliki teknologi informasi untuk melacak semua

kiriman.

Corporate Group MM-UNJ

12

Page 13: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.1.1.4. Tabel PEST

ANALISIS PEST PT. Pos Indonesia

FAKTOR-FAKTOR OPPORTUNITIES THREATS

Politik- Legal serta Kebijakan Pemerintah yang berpengaruh

pada perusahaan

Undang Undang (UU) No. 38/2009mengenai liberalisasi dan hilangnyahak monopoli PT. Pos Indonesia

Pasal 51 UU No. 38/2009menetapkan untuk memasukkanPT. Pos Indonesia untukdisehatkan.UU tentang Perseroan Terbatasyang menyatakan bahwa sebuahPT harus menghasilkan laba darioperasionalnya

Keputusan Menteri Komunikasi danInformatika No. 6 tahun 2010, makasejak tahun 2010, Kpclk yangmemperoleh kompensasi dariPemerintah hanya Kpclk (kantor poscabang luar kota) yang mengalamikerugian saja.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggidan peningkatan per-capitamasyarakat Indonesia akanmenyebabkan kuatnya daya belimasyarakat untuk membeli perangkatteknologi informasi. Globallisasiteknologi informasi akan mendorongpenyebarannya hingga ke pedesaanpedesaan. Hal ini akan terusmengurangi porsi kebutuhanmasyarakat akan jasa produk suratdan kartu pos

Tumbuhnya Jaringan Bank RakyatIndonesia yang sangat luas diIndonesia, Bank Perkreditan Rakyat,Koperasi Simpan Pinjam, GeraiPegadaian dan Mini-market menjadiancaman yang cukup berat bagi PT.Pos Indonesia untuk pengembanganbisnis jasa keuangan

Ekonomi

Perkembangan dan kemajuanteknologi dalam telekomunikasiseperti adanya , hand phone, SMSdan kepemilikan email dengan biayayang sangat murah bahkan tidak adabiaya sama sekali , telah menggeserkebiasaan masyarakat dalammelakukan komunikasi

Sosial - Kultural dan Teknologi

PT Pos telah terkoneksi secaravirtual, artinya setiap jaringantersebut memiliki akses kejaringan internet.PT Pos telah memiliki teknologiinformasi untuk melacak semuakiriman.

Biaya logistik nasional adalahsekitar 16% dari Produk DomestikBruto (PDB). Pertumbuhanindustri yang besar sejalandengan pertumbuhan ekonomiIndonesia yang cukup tinggidan stabil

Bisnis jasa keuangan jugamemiliki prospek yang sangatcerah karena masyarakatIndonesia yang memiliki rekeningbank baru kurang lebih 20% dariseluruh penduduk Indonesia

Potensi pasar yang sangat besar,terutama dalam bisnis suratkorporat (business mail ) atauBusiness –to ‐ Customer (B2C) karena satu perusahaan dapatmenghasilkan kurang lebih 300ribu pucuk surat yang harusdiantar untuk satu tema kegiatandengan rentang waktu pengiriman yang terukur.

Corporate Group MM-UNJ

13

Page 14: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.1.2. Eksternal Mikro

5.1.2.1. Ancaman Pendatang Baru

Liberalisasi bidang perposan akan memberikan peluang yang cukup

mudah bagi pesaing untuk masuk dalam bisnis inti PT. Pos Indonesia

khususnya untuk bisnis produk jasa surat dan paket –“entry barier

semakin keci”, bahkan diperkuat dengan UU no.39/2009 tentang

perposan yang menghapus sistem monopoli jasa pengiriman surat pos

universal yang selama ini dikuasai PT. Pos Indonesia (Persero).

Menurut informasi yang diperoleh dari Asperindo (Asosiasi perusahaan

jasa pengiriman ekspres indonesia dan PKPU bahwa perusahaan yang

bergelut di usaha jasa titipan berkisar 500 – 945 perusahaan.

( diunduh dari http://www.asperindo.or.id/abtus.html, asperindo = asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres Indonesia - SIPJT = surat ijin pengusahaan jasa titipan sejumlah 500 perusahaan) ( diunduh dari http://www.kppu.go.id/docs/Positioning_Paper/SE_Pos.pdf Analisis KPPU terhadap SE Menteri Komunikasi dan Informasi RI )

Dari sekian banyak pesaing, pesaing utama PT. Pos Indonesia yaitu

TIKI, TNT, DHL dan Fed-Ex.

Maraknya biro perjalanan yang secara tidak resmi juga menjadi agen

pengiriman paket.

Untuk jasa keuangan , khususnya produk pay pos yang berguna sebagai

wadah pembayaran angsuran bagi perusahaan pembiayaan, PT. Pos

Indonesia akan mengalami banyak tantangan dari Perum Pegadaian

dengan jaringan sebanyak 5000 titik di seluruh indonesia dan telah

beroperasi secara on line , begitu juga jaringan mini-market Alfamart

yang memiliki jaringan online sebanyak 5000 titik yang terfokus di

pulau Jawa.

Berdasarkan banyaknya pesaing yang berkecimpung di bisnis perposan

dan jasa keuangan maka tingkat ancaman atas berdatangannya

pemain baru adalah tinggi

Corporate Group MM-UNJ

14

Page 15: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.1.2.2. Ancaman Produk Subsitusi

Jika kita menengok jaman ke-emasan PT. Pos Indonesia sekitar 15 tahun

yang lalu, bahwa ajang hari keagaman (Kartu Lebaran dan Natal) dan

surat menyurat individu (customer to customer ) atau customer to

corporate (misalnya pengiriman surat lamaran) masih sangat marak

dan menjadi primadona produk PT. Pos pada saat itu.

Perubahan teknologi telah merubah itu semua, :

Diawali dengan deregulasi birokrasi pemasangan fix phone ,

murahnya biaya pemasangan dan luasnya jangkauan jaringan,

memudahkan orang untuk melakukan proses komunikasi yang

dulunya banyak dilakukan dengan metode surat menyurat,

bahkan proses komunikasi untuk merayakan hari keagamaan

yang biasanya dilakukan dengan cara pengiriman kartu pos, kini

dapat dilakukan komunikasinya langsung melalui telephone.

Perkembangan teknologi terus berlanjut, munculnya mobile

phone yang membuat proses intensitas komunikasi jauh lebih

tinggi karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Kondisi

semakin diperparah dengan adanya tambahan fitur SMS dengan

biaya yang jauh lebih murah , bahkan saat ini karena ketatnya

persaingan banyak provider telekomunikasi tidak lagi

membebankan biaya SMS. SMS semakin hari semakin

mengeser fungsi surat individu dan kartu pos. Tambahan fitur

3G juga semakin mendekatkan jarak antar pihak yang

berkomunikasi karena seakan akan berbicara dengan saling

berhadap-hadapan secara langsung.

Dahulu banyak orang pencari kerja mengirimkan surat

lamarannya melalui PT. Pos Indonesia , saat ini banyak

perusahaan pencari tenaga kerja mencantumkan alamat emailnya

Corporate Group MM-UNJ

15

Page 16: PT. Pos Indonesia Final.doc

sebagai media agar pencari tenaga kerja dapat mengirimkan surat

lamarannya langsung melalui alamat e-mail perusahaan tersebut.

Selain mudah dan murah, cara ini juga ramah lingkungan

(paperless).

Bertumbuhnya jaringan warung internet dan fasilitas mobile

internet dari provider perusahaan telekomunikasi semakin

menggerus pangsa pasar PT. Pos Indonesia untuk produk jasa

Surat menyurat

Saat ini subsitusi produk surat tidak saja merambah surat

individu , bahkan proses surat menurat yang sifatnya korporasi

juga perlahan lahan kian tergerus seperti :

a. Penggunaan SMS dan Internet dengan sarana jejaring

sosial digunakan sebagai media untuk pemasaran produk.

Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya software business

yang menawarkan list alamat email perusahaan

perusahaan dan data base perorangan dari kartu kredit.

b. Penggunaan fasilitas SMS push, untuk mengingatkan

tagihan angsuran. Fitur fitur internet banking yang dapat

digunakan untuk mengetahui besarnya tagihan PLN,

Listrik , Kartu kredit dan lain-lainnya, sekaligus

dilakukannya pembayaran atas tagihan tagihan tersebut.

c. Banyaknya proses surat menyurat dan pengiriman data

antar perusahaan yang dilakukan melalui media email,

tidak saja antar perusahaan di Indonesia bahkan ke

seluruh dunia.

Corporate Group MM-UNJ

16

Page 17: PT. Pos Indonesia Final.doc

Mungkin hanya surat atau paket dokumen yang membutuhkan

keberadaan domuken aslinya (dokumen dokumen hukum atau legal)

yang masih menjadi market PT. Pos Indonesia

Kesimpulannya ancaman untuk produk subsitusi jasa layanan surat dan paket adalah tinggi.

5.1.2.3. Ancaman Tawar Menawar Pemasok

PT. Pos Indonesia saat ini sedang giat giatnya melakukan perubahan dan

melakukan langkah langkah strategis dengan cara malakukan proses

modernisasi dan empowerment seperti pembenahan bisnis proses dan

bisnis model, awareness atas brand dan company image dan

melakukan pengembangan infrastruktur seperti infrastruktur bisnis

“ITC” (information communication technology). Langkah-langkah

strategis ini tidak hanya membutuhkan komitmen dan usaha yang

konsisten serta berkesinambungan akan tetapi dibutuhkan juga

pendanaan yang tidak sedikit dari pemasok dana investasi.

Sumber dana yang dibutuhkan oleh PT. Pos Indonesia tersebut bisa

berasal dari internal perusahaan atau eksternal perusahaan. Melihat

kondisi PT. Pos yang merugi cukup lama dan baru memperoleh laba di

tahun 2009 dan 2010 dengan struktur laba yang relatif kurang stabil,

maka pemasokan dana akan banyak diharapkan berasal dari perbankan.

Perolehan dana dari perbankan, khusunya bank-bank dengan status

BUMN bukanlah hal relatif sulit karena kinerja perusahaan 3 tahun

terakhir mengalami progres perkembangan yang sangat positif .

Alternatif pemasok lainnya adalah dunia usaha dan masyarakat. Jika

pertumbuhan usaha dan laba secara konsisten terus berlangsung, maka

perolehan alternatif pendanaan yang memiliki beban bunga yang lebih

murah dan jangka waktu yang lebih panjang bisa saja diperoleh oleh PT.

Pos Indonesia dengan cara penerbitan obligasi atau go public.

Corporate Group MM-UNJ

17

Page 18: PT. Pos Indonesia Final.doc

Jadi dapat disimpulkan bahwa ancaman tawar menawar pemasok

pada PT. Pos Indonesia berada pada tingkat yang rendah

5.1.2.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Pembeli atau mengguna jasa produk PT. Pos Indonesia, baik itu produk

surat & paket, jasa keuangan dan logistik adalah masyarakat dan badan

usaha.

Untuk produk usaha jasa surat & paket dan jasa keuangan dan Logistik

, yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia akan memiliki ancaman

tawar menawar pembeli yang kuat di kota kota besar di Indonesia , hal

ini disebabkan untuk produk surat , keberadannya semakin tergerus

oleh adanya Email , Internet dan pelayanan jasa keuangan real time

yang diberikan oleh dunia perbankan. Begitu juga dengan usaha

logistik dimana PT. Pos Indonesia masih kecil dominansinya di bisnis

ini , pemain dipasar pengiriman paket memiliki pesaing yang cukup

banyak.

Untuk masyarakat tingkat desa yang masih kurang tersentuh kemajuan

teknologi maka maksimal untuk kurun waktu 10 tahun kedepan

eksistensi bisnis jasa surat & paket dan jasa keuangan , masih memiliki

potensi yang cukup kuat, dikarenakan kuatnya jaringan yang dimiliki

PT. Pos Indonesia. Sehingga secara umum kekuatan tawar menawar

pembeli di daerah pedesaaan memiliki tingkat yang rendah

Kesimpulannya adalah : karena pangsa produk PT. Pos Indonesia lebih

mengerucut pada segmen orang –orang tua dan masyarakat pedesaan

yang belum atau kurang tersentuh kemajuan teknologi , serta masyarakat

non banking society dimana pangsa pasarnya masih relatif besar maka

kekuatan tawar menawar pembeli sesungguhnya masih dalam taraf

yang rendah karena kurangnya pilihan alternatif yang ada, akan tetapi

perlu diwaspadai percepatan perkembangan teknologi informasi dan

Corporate Group MM-UNJ

18

Page 19: PT. Pos Indonesia Final.doc

globalisasi akan mempercepat proses sadar informasi dan teknologi

sehingga dalam jangka menengah atau panjang kekuatan tawar menawar

pembeli kepada PT. Pos Indonesia akan merangkak pada posisi medium

dan terus meninggi.

5.1.2.5. Intensitas Persaingan dalam Industri Liberalisasi usaha perposan dan hilangnya hak monopoli PT. Pos

Indonesia serta berubahnya status perusahaan dalam bentuk perseroan,

mendorong perusahaan untuk bebenah diri menjadi badan usaha yang

memiliki daya saing industri jangka panjang yang tinggi , memiliki

pertumbuhan dan pengembangan usaha yang stabil agar perolehan laba

perusahaan tetap dapat dipeoleh dan tumbuh secara konsisiten.

Tantangan yang akan dihadapi PT. Pos Indonesia, tentu bukan berasal

dari pemain lokal saja akan tetapi pemain asing atau pemain lokal yang

berkolaborasi dengan pemain asing. Diperkirakan ada sekitar 950

pelaku usaha bisnis jasa perposan dan logistik di seluruh Indonesia.

Kembali pada kekuatan jaringan yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia

maka intensitas persaingan industri perposan untuk pangsa pasar

dalam kota akan sangat tinggi, akan tetapi karena luasnya areal

geografis di Indonesia maka intensitas persiangan industri perposan

untuk wilayah pedesaan relatif masih rendah karena masih sedikitnya

pelaku industri yang memiliki jaringan hingga ke pelosok desa seperti

yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia.

Kesimpulannya, intensitas persaingan dalam industri yang dimiliki

PT. Pos Indonesia saat ini masih dalah taraf sedang (medium )

akan tetapi mungkin dalam kurun waktu 5 tahun mendatang dimana

para pesaing yang bersinergi semakin banyak dan persiapan

infrastruktur jaringan makin luas , maka Industri ini secara bertahap

akan memiliki tingkat kompetisi yang semakin tinggi dari hari ke hari.

Corporate Group MM-UNJ

19

Page 20: PT. Pos Indonesia Final.doc

Berikut adalah Tabel Five Forces Potter’s :

Ancaman pendatang baru tinggi High

Kekuatan tawar pemasok rendah (low)

Kekuatan tawar pembeli rendah (Low)

Ancaman produk pengganti tinggi (High)

Hambatan Bagi pendatang baru :1. Skala ekonomis 2. Brand & Reputasi 4. Capital 5. Akses ke Sumber Daya 6. Akses ke Jalur Distribusi

Pendatang Baru :Liberalisasi dan hilangnya Hak Monopoli PT. Pos , menyebabkan entry barier yang rendah dalam industri

Pengembangan jaringan BRI , BPR , Liberalisasi perposan dan hilangnya Hak Monopoli PT. Pos Indonesia

Perum pegadaian, dan Mini Market Alfa yang memiliki sistem on line untuk jasa keuangan sebagai saingan produk pos pay

Maraknya biro perjalan yang memiliki side busines pengantaran paket

Persaingan dalam indutsri : (Medium)

Pesaing utama :Jasa surat , Paket dan Logistik - Fed-Ex- DHL - TNT- TIKI - Warnet

Jasa keuangan - BRI - Perum pegadaian - Mini Market Alfa- BPR - Koperasi simpan pinjam

Pemasok (supplier ) :Pemasok atau investor adalah : Jangka pendek :Eksternal ( bank)

Jangka menengah : Internal ( Laba ditahan)

Jangka panjang :Masyarakat / badan usaha yaitu Obligasi dan Go Public

Pembeli : Masyarakat dan badan usaha yang memiliki kebutuhan untuk pengiriman surat, paket, jasa keuangan dan transaksi logistik.

Masih rendahnya banking society di Indonesia (20%)

Pertumbuhan ekonomi yang kurang berimbang antara kota dan pedesaan

Ancaman produk pengganti :( jasa layanan surat dan paket)

Tumbuhnya pasar teknologi Informasi dan proses globaliasi teknologi yang mulai merambah ke tingkat pedesaan

Paket email dan SMS gratis

Kompetitifnya harga untuk paket internet baik fixed ataupun Mobile

Kompetitifnya tarif komunikasi

Corporate Group MM-UNJ

20

Page 21: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.2.3. Internal Peusahaan

5.2.3.1. Kinerja Keuangan Perusahaan

A. Selama kurun waktu 5 tahun (2003-2008) PT. Pos Indonesia dikelola secara

kurang efisien sehingga menimbulkan tingkat keugiaan yang sangat besar.

B. Terlihat dari table-1 dibawah ini bahwa faktor-faktor peningkatan laba di

tahun 2009 dipengaruhi oleh :

1. Meningkatnya pendapatan perusahaan sebesar 4.85% sementara beban

usaha mengalami penurunan sebesar 1.48%.

2. Laba sebelum pajak yang peroleh di tahun 2009 sebesar Rp.101.14

milyar , 44% berasal dari pendapatan non usaha antara lain diperoleh

melalui pemulihan beberapa piutang dan pembenahan business

processes dan business models dengan cara :

Menambah jumlah dealer.

Meminta kenaikan fee kepada para dealer seperti Bank Tabungan

Pensiunan Nasional (BTPN) dan Adira Finance untuk

meningkatkan pendapatan.

Memperluas mitra kerja antara lain bekerjasama dengan Bank

Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri,

agar menggunakan jasa PT Pos dalam melakukan pengiriman

surat.

Menjual semua kendaraannya dan menggantinya dengan menyewa

kendaraan (Fixed cost menjadi variabel cost). Kesalahan cara

penyewaan yang masih bersifat keseluruhan, padahal

seharusnya PT Pos hanya membayar sesuai dengan jumlah

yang diangkut.

Memperbaiki beberapa term of payment dengan mitra kerja.

Misalnya, PT Pos Indonesia mengubah pembayaran yang semula

dilakukan sebelum barang diangkut menjadi setelah barang sampai

di tempat tujuan

Corporate Group MM-UNJ

21

Page 22: PT. Pos Indonesia Final.doc

PT. POS INDONESIA Tabel-1

Perhitungan Laba/ Rugi Konsolidasi (Rp juta)

1 Pendapatan 2,239,961.78 100.00% 2,348,503.75 100.00% 108,541.97 4.85%2 Beban Usaha 2,326,283.01 103.85% 2,291,797.66 97.59% -34,485.35 -1.48%3 Laba (Rugi) Usaha (86,321.23) -3.85% 56,706.08 2.41% 143,027.31 165.69%

6 Laba (Rugi) Bersih (54,712.62) -2.44% 81,817.58 3.48% 136,530.20 249.54%

GROWTH

1.89% 26,945.11

169,972.42

154.03%

246.95%

Komponen Akun

44,438.50

101,144.58

2008 2009

4.31%

17,493.39 0.78%

(68,827.84) -3.07%

Jumlah Pendapatan(Beban) Non Usaha

4

Laba (Rugi) BersihSebelum Pajak

5

C. Terlihat dari table-2 , bahwa kinerja ditahun 2010 mengambarkan terjadinya

penurunan laba bersih sebelum pajak yang cukup signifikan yaitu sebesar

Rp.65,47 milyar atau sebesar 64.73%, hal ini dipengaruhi oleh :

1. Ditahun 2010 PT. Pos Indonesia sebenarnya mengalami peningkatan

pendapatan usaha sebesar Rp.214 milyar (9.13%) , akan tetapi beban

usaha juga mengalami peningkatan yang lebih besar dari pendapatan

usahanya yaitu sebesar Rp.238.61 milyar (10.41%). Hal ini berdampak

pada turunnya Laba Usaha sebesar Rp.24,24 Milyar (42.74%).

2. Jumlah Pendapatan Non Usaha mengalami penurunan yang juga sangat

signifikan yaitu sebesar Rp.41.24 milyar (92.80%). Ini mungkin bisa

menjadi pertanda ketidak-konsistenan PT. Pos Indonesia dalam usaha

melakukan implementasi transformasi pada business processes dan

business models-nya

PT. POS INDONESIA Tabel-2

Perhitungan Laba/ Rugi Konsolidasi (Rp juta)

1 Pendapatan 2,348,503.75 100.00% 2,562,881.71 100.00% 214,377.96 9.13%2 Beban Usaha 2,291,797.66 97.59% 2,530,411.37 98.73% 238,613.71 10.41%3 Laba (Rugi) Usaha 56,706.08 2.41% 32,470.35 1.27% -24,235.73 42.74%

6 Laba (Rugi) Bersih 81,817.58 3.48% 45,499.31 1.78% -36,318.27 -44.39%

35,669.89 1.39% -65,474.69 -64.73%5 Laba (Rugi) BersihSebelum Pajak

101,144.58 4.31%

3,199.55 0.12% -41,238.95 -92.80%4 Jumlah Pendapatan(Beban) Non Usaha

44,438.50 1.89%

Komponen Akun 2009 2010 GROWTH

Corporate Group MM-UNJ

22

Page 23: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.2.3.2. Produk PT. Pos Indonesia

Berikut adalah gambaran trend produk yang dijual oleh PT. Pos Indonesia :

Dari tabel-3 di bawah ini , terlihat bahwa secara komposisi portofolio terbesar

PT. Pos Indonesia adalah produk surat dan paket dengan porsi sebesar 55% dan

Jasa keuangan dengan porsi 36%. Kedua produk ini memberikan kontribusi

produk mencapai 91% dari keseluruhan produk PT. Pos Indonesia.

Produk PT. Pos Indonesia (Rp. Juta) Tabel-3

No. Komponen 1 Surat dan Paket 1,391 60% 1,398 56% 1,463 55% 65 5%2 Logistik 121 5% 135 5% 154 6% 19 14%3 Jasa Keuangan 729 31% 813 33% 963 36% 150 18%4 Non Inti 86 4% 130 5% 98 4% (32) -25%

Total 2,327 100% 2,476 100% 2,678 100% 202 8%

Growth 2009 - 2010201020092008

Gambaran perkembangan pendapatan portofolio masing masing produk sebagai

berikut :

Terlihat bahwa share porsi untuk produk surat dan paket serta produk non inti

tergerus secara perlahan lahan oleh share porsi produk jasa keuangan.

Corporate Group MM-UNJ

23

Page 24: PT. Pos Indonesia Final.doc

Secara umum gambaran trend produk yang dijual oleh PT. Pos Indonesia selama

kurun waktu 10 tahun terakhir sebagai berikut :

a. Produk surat dan paket adalah produk inti dari PT. Pos Indonesia

selama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir memiliki trend positif, dan

portofolionya masih dominan yaitu diatas 50%. Hanya saja 2 tahun

terakhir pertumbuhannya mengalami perlambatan (slightly growth). Akan

tetapi secara share PT Pos mengalami penurunan pangsa pasar selama 10

tahun terakhir.

b. Produk Logistik , selama 2001 – 2005 memiliki trend yang stagnan , dan

dari tahun 2006 – 2010 terjadi trend yang positif. PT Pos Indonesia

memiliki pangsa pasar kecil, pasar didominasi oleh pemain besar

internasional. Melihat potensi pasar logistik yang besar namun PT Pos

Indonesia hanya memiliki pangsa pasar sebesar 0,01% dari pasar logistik

nasional, maka PT Pos Indonesia mendirikan anak usaha yang terpisah

yang bertujuan untuk fokus mengelola bisnis jasa logistik guna

meningkatkan pendapatan yang lebih besar lagi. Anak perusahaan yang

bernama PT Pos Logistik Indonesia ini akan menangani transportasi, jasa

pergudangan atau warehouse, pengiriman kargo, dan regulated agent atau

agen inspeksi yang memeriksa keamanan barang kargo pesawat udara.

c. Produk jasa keuangan, mengalami trend yang positif dan memiliki

perkembangan yang cukup significan, khususnya dari tahun 2007 hingga

2010. Produk ini menjadi produk unggulan kedua yang dimiliki oleh PT.

Pos Indonesia..

d. Produk non Inti , dari tahun 2001 – 2005 mengalami trend dengan slope

pertumbuhan yang negatif dan di kurun waktu 2006 -2010 memiliki

performa yang berfluktuasi.

Corporate Group MM-UNJ

24

Page 25: PT. Pos Indonesia Final.doc

Pendapatan Per-Lini Bisnis PT Pos, 2001 – 2010 (Rp juta)

Secara Detail produk yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia adalah sebagai

berikut : (di Unduh dari : http://www.posindonesia.co.id/ pada tanggal 10 April

2012) :

A. SURAT DAN PAKET

A.1. POS-EXPRESSLayanan istimewa dari kantor Pos Indonesia untuk kota tujuan tertentu di

Indonesia yang mengedepankan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah

dilacak dengan harga kompetitif. PT. Pos Indonesia menjamin penyerahan

kiriman POS-EXPRESS maksimal sehari sampai tujuan – “PASTI”

Jenis Layanan POS-EXPRESS

1. Sameday Service, kiriman hari ini, tiba ditempat tujuan dihari yang

sama

Corporate Group MM-UNJ

25

Page 26: PT. Pos Indonesia Final.doc

2. Nextday Service, kirimkan hari ini, tiba ditempat tujuan kesesokan

harinya

Value Layanan POS-EXPRESS

a. Dijamin penyerahan kiriman ke alamat tujuan, maksimal sehari sampai

ke tujuan – “PASTI”.

b. Tarif kompetitif , variatif dan menguntungkan

c. Jaminan ganti rugi atas ketepatan waktu penyerahan dan keamanan isi

kiriman

d. Aman, terjaga karena diasuransikan sepenuhnya oleh PT. Pos

Indonesia

e. Jaringan terintegrasi dan terkoneksi dengan sistem teknologi informasi

yang memungkinkan status kiriman lebih mudah dilacak dan

diketahui.

f. Jaringan nasional meliputi 48 kota / kabupaten serta regional di 201

kota / kabupaten yang terus dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan masyarakat.

g. Pick up service disediakan bagi pengiriman dalam jumlah

tertentu.

Jaringan Produk POS-EXPRESS

Sumatera dan Riau : Medan , Padang , Pekanbaru,

Tanjungpinang, Batam, Palembang, Pangkalpinang, Bandarlampung,

Jambi, Bengkulu.

DKI Jakarta : Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Taman

Fatahillah, Jakarta Selatan , Jakarta Mampang, Jakarta Timur, Jakarta

Jatinegara dan Jakarta utara

Jawa Barat dan Banten : Tangerang, Ciputat, Bogor,

Depok, Sawangan, Cibinong, Bekasi, Pondok Gede, Serang, Cilegon,

Bandung, Cimahi, Ujungberung, Soreang, Purwakarta, Cirebon.

Jawa Tengah dan DIY : Semarang, Semarang Erlangga,

Yogyakarta, Solo.

Corporate Group MM-UNJ

26

Page 27: PT. Pos Indonesia Final.doc

Jawa Timur : Surabaya, Surabaya Selatan, Malang,

Sidoarjo.

Bali dan Nusa Tenggara : Denpasar , Denpasar Sanglah,

Mataram.

Kalimantan : Banjarmasin, Balikpapan, Potianak.

Sulawesi : Makasar, Manado.

+ Jaringan Regional di 201 kota di seluruh Indonesia.

Motto produk POSEXPRESS

“ Quick, Accurate , Traceable.

A.2. POSKILAT-KHUSUS

Digunakan sebagai pilihan tepat untuk pengiriman suratpos (dokumen,

surat, warkatpos, kartupos, barang cetakan, surat kabar, sekogram dan

bungkusan kecil) serta barang berharga yang mengandalkan kecepatan

kiriman dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia.

Value Layanan POSKILAT KHUSUS

Dijamin penyerahan kiriman ke alamat tujuan maksimal dua hari

untuk tujuan ibukota propinsi dan empat hari untuk tujuan ibukota

kabupaten.

Tarif kompetitif sesuai manfaat dan standar kualitas yang diterima.

Jaminan ganti rugi atas ketepatan waktu penyerahan dan keamanan isi

kiriman.

Jaringan sudah terintegrasi dan terkoneksi dengan sistem teknologi

informasi yang memungkinkan status kiriman lebih mudah dilacak dan

diketahui.

Jaringan pengiriman menjangkau seluruh kota/kabupaten di Indonesia.

Pengiriman menjangkau di 182 kota / kabupaten di seluruh Indonesia.

Pick up service disediakan bagi pengiriman barang dalam jumlah

tertentu.

Corporate Group MM-UNJ

27

Page 28: PT. Pos Indonesia Final.doc

Motto produk POSKILAT KHUSUS

“Solusi Tepat Kiriman Surat, Dokumen dan Barang dalam Negeri”.

A.3. SURAT BIASA TERCATAT.

Seperti pada Pos Kilat, layanan surat biasa juga memiliki keterbatasan

dalam hal jaringan, keunggulan utama dari layanan ini adalah tercatatnya

kiriman yang diterima oleh PT. Pos Indonesia sehingga dapat dilacak

riwayat pengirimannya.

A.4. ADMAIL.

Layanan pengelolaan essensial mail, advertising mail, hybrid mail dan

direct mail lainnya yang meilliputi antara lain :

1. Layanan percetakan digital (production) dan delivery melalui one stop

service untuk billing / account statement, rekening koran, invoice

tagihan dan solo mail.

2. Pengamplopan (inserting) surat secara mekanik ke dalam sampul.

3. Layanan pra posting, menggunakan berita terima atau non way bill.

4. Layanan penunjang berupa penyediaan raw material produksi dan

inventory management.

A.5 FILATELI.

Benda benda filateli yang tersedia di Kantor Pos dan Kantor Filateli Jakarta

antara lain :

Bermacam macam seri perangko.

Minisheet maupun Fullsheet.

Carik kenangan (souvenir sheet).

Booklet, Warket Pos, Kartu Pos berterakan perangko.

Carnet.

Maximum card.

Sampul filateli.

Corporate Group MM-UNJ

28

Page 29: PT. Pos Indonesia Final.doc

Berbagai macam kemasan prangko dan merchandise.

A.6. EMS- INTERNATIONAL

“Express Mail Service” adalah layanan premium untuk pengiriman surat,

dokumen dan barang ke luar negeri.

Value Layanan EMS Internasional

Dijamin penyerahan kiriman EMS ke alamat tujuan , maksimal tiga

hari (H + 3).

Tarif kompetitif berdasarkan tingkat berat dan negara tujuan , dalam

mata uang US dollar.

Jaminan ganti rugi bila terjadi keterlambatan penyampaian, kiriman

hilang atau rusak sesuai ketentuan Universal Postal Union (Lembaga

Pos Dunia).

Kemudahan lacak jejak untuk mengetahui status kiriman.

Jaringan menjangkau dilebih dari 83 Negara yang terus akan

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Fasilitas pembayaran secara kredit dan manfaat lain untuk para

pelanggan besar dan korporasi sesuai permintaan dan kesepakatan

dengan pelanggan.

Motto produk EMS International

“The Best Solution International Postal Services”

B. JASA KEUANGAN

B.1. WESEL-POS

Layanan transfer uang cepat dalam negeri, dengan berbagai kelebihan yang

ditawarkan seperti :

Corporate Group MM-UNJ

29

Page 30: PT. Pos Indonesia Final.doc

Jangkauan Luas, didukung oleh kantor pos on line yang tersebar

diseluruh Indonesia, sehingga memberikan kemudahan kepada

pelanggan untuk melakukan transfer dan pengambilan uang melalui

kantor pos terdekat.

Cepat dan Mudah, prosedur transfer yang cepat dan mudah,

pelanggan tinggal mendatangi kantor pos terdekat serta mengisi dan

menyerahkan formulir kepada petugas , setelah menerima slip transfer

maka pada saat itu juga transfer uang sudah dapat diambil di kantor pos

terdekat. Pelanggan dapat memberitahu secara langsung informasi

kiriman kepada penerima atau kami akan sampaikan informasi tersebut

melalui surat pos , telpon atau e-mail

Aman dan handal , tingkat keamanan yang berlapis, dari transaksi

setor sampai dengan transaksi pencairan, memberikan kepastian bahwa

transfer akan diserahkan kepada orang yang benar-benar berhak

menerima.

Terlacak, pelacakan kiriman melalui web.

Jenis jenis WeselPOS :

1. Weselpos Prima, sarana pengiriman uang untuk tujuan keseluruh

Indonesia dengan service level H+0 / H+1

2. Weselpos Instan (Remittance), merupakan solusi untuk pengiriman

uang secara cepat dan aman karena penerima dilengkapi dengan PIN

dan dapat diambil diseluruh Kantor Pos dalam jaringan.

3. Weselpos Berlangganan, sarana pengiriman uang untuk tujuan

diseluruh Indonesia dalam jumlah uang yang tetap dan rutin dan

kiriman uang dapat diterima di rumah.

4. Western Union, sarana pengiriman dan penerimaan uang untuk

tujuan diseluruh dunia dengan level service H + 0

B.2. POSPAY

Pembayaran berbagai tagihan dan angsuran dapat di lakukan di Kantor Pos

Corporate Group MM-UNJ

30

Page 31: PT. Pos Indonesia Final.doc

yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia, dengan layanan yang lebih

lengkap , lebih cepat dan tentunya akan sangat memudahkan transaksi

pembayaran. Gunakan POSPAY untuk pembayaran tagihan dan angsuran

apapun secara online di Kantor Pos karena :

Cukup di satu tempat, pelanggan dapat melakukan pembayaran

berbagai tagihan dan angsuran di Kantor Pos , antara lain

1. Pembayaran Rekening Telepon dan Telepon selular.

2. Pembayaran Tagihan Listrik (PLN) .

3. Pembayaran Tagihan Air Minum (PDAM).

4. Pembayaran Pajak .

5. Pembayaran Asuransi.

6. Pembayaran Angsuran Kredit (Finance).

7. Pembayaran Kartu Kredit dan Personal Loan .

8. Pengisian Pulsa .

9. Pembayaran Zakat, Sodakoh dan Infak .

Mudah, lebih cepat dan aman, karena mengunakan System Online

Payment Point (SOPP) yang telah menjangkau hingga 2.192 jaringan

Kantor Pos diseluruh Indonesia dan pembukaan agen-agen POSPAY

yang akan terus dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan dan

harapan masyarakat.

Mitra Kerja yang saat ini sudah bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia

untuk layanan POSPAY antara lain :

Finance (Angsuran Kredit):

1. ADIRA Finance.

2. FIF (Federal International Finance).

3. BAF (Bussan Auto Finance).

4. PT. Summit Oto Finance (OTO Kredit Motor).

5. WOM Finance.

6. Suzuki Finance.

7. KreditPlus.

8. Prima Finance .

Corporate Group MM-UNJ

31

Page 32: PT. Pos Indonesia Final.doc

9. Para Finance.

10. PT. Varia Intra Finance (VIF).

11. Mandala Finance .

12. BFI Finance.

13. Avrist.

14. PT. Bhakti Finance.

15. PT. Semesta Citra Dana (Semesta Finance).

16. Verena .

17. MCF dan MAF.

18. ITC Finance.

19. Tunas Finance.

20. Financial Multi Finance .

21. GE Consumer Finance.

22. Columbia Finance.

23. Oto Multiartha.

24. MBF.

25. Mandiri Tunas Finance .

Telekomunikasi ,

1. PT. Telkom Indonesia.

2. PT. Telkomsel .

3. PT. Indosat (Mentari, Matrix, IM3).

4. Bakrie communications (Esia).

5. PT. Axiata Exelcomindo (XL).

6. 3 (three).

7. PT. NTS (Axis).

8. Nusapro .

9. Flash Mobile .

Perbankan :

1. Kartu Kredit dan Personal Loan Bank Muamalat.

2. ABN AMRO.

3. AIG Lippo .

Corporate Group MM-UNJ

32

Page 33: PT. Pos Indonesia Final.doc

4. Takaful .

5. BNI .

6. BII .

7. BTN.

8. Citibank .

9. HSBC.

Lain lain,

1. PT. PLN (Persero) – Pembayaran Listrik .

2. PDAM Tirta Dharma – PALYJA – Rekening Air Minum .

3. Asuransi (AIG Lippo dan Wana Artha Life).

4. Zakat, Sodakoh dan Infaq.

B.3. GIRO POS

Layanan bagi individu atau institusi yang mempunyai kebutuhan untuk

penampungan dan pendistribusian dana yang tersebar di seluruh pelosok

Indonesia

B.4. Fund Distribution – Bank Channelling

1. Layanan perbankan yang ada di Kantor Pos meliputi tabungan (Saving)

dan Kredit

Tabungan : layanan simpan yang dimiliki oleh bank dimana Pos

berperan dalam kegaiatan di front office.

Kredit : Penyaluran kredit untuk pensiunan oleh Bank di Kantor Pos.

Mitra kerja :

Tabungan : Bank Mandiri, Bank BTN (tabungan e-batara pos),

Bank Muamalat Indonesia (tabungan shar-e).

Kredit : Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTPN , Koperasi.

Corporate Group MM-UNJ

33

Page 34: PT. Pos Indonesia Final.doc

2. Layanan penyaluran dana dari perusahaan dan atau lembaga untuk

masyarakat (many to one) secara account to cash atau account to

account seperti :

Pembayaran pensiun pegawai PNS dan ABRI.

Penyaluran dana program –program dana pemerintah/lembaga

mitra kerja :

Departemen sosial : Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program

Keluarga Harapan (KPH).

Department Kesehatan : Pembayaran Gaji Dokter PTT/ Bidan

Desa.

Dinas Pendidikan : Pembayaran Dana Bos .

D. LOGISTIK

Portofolio bisnis logistik hanya sebesar 7%, namum aktivitas logistik merupakan

bisnis penunjang yang sangat penting bagi penciptaan nilai tambah PT. Pos

Indonesia.

Jenis layanan yang diberikan terdiri dari :

1. Layanan Customized , layanan yang memberikan pengiriman barang

dengan spesifikasi dan harga sesuai dengan permintaan dan kesepakatan.

2. Layanan Kargo, terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Point to Point yaitu layanan pengiriman barang dari gudang

pengirim langsung ke gudang penerima.

b. Layanan Kargo Pos yaitu layanan untuk kiriman tanpa batasan

ukuran dan berat dengan tujuan pengiriman baik ke dalam maupun

keluar negeri, baik dengan metode door to door, door to port, port

to door, port to port sesuai dengan permintaan.

3. Jasa Logistik Lainnya, meliputi warehousing, customs clearence,

management inventory , marking and labeling serta tracking

Pada tanggal 30 Desember 2010 didirikan PT. Pos Logistik Indonesia yang akan

fokus menangani jasa transportasi, jasa pergudangan, pengiriman kargo, agen

Corporate Group MM-UNJ

34

Page 35: PT. Pos Indonesia Final.doc

inspeksi. Building management untuk kantor Pos Besar Pasar Baru, baik untuk

design, hotel ataupun perkantoran.

E. Penghargaan yang diperoleh PT. Pos Indonesia :

Universal Postal Union - Quality Management - Level B Sertification.

Bandung Service Execellent Award – Category : Courier Service.

Asia Pacific Agent of the Year 2010 (Agen terbaik se-asia pasifik dan

business champion ).

Indonesia Brand Campion 2011- Category the most popular logistics

and the best logistics.

Penghargaan collecting agent terbaik III tahun 2010 dari finnet .

Tempat pembayaran pajak favorit I Dirjen Pajak.

5.2.3.3. Sumber Daya Manusia

Komposisi sumber daya manusia PT. Pos Indonesia selama kurun waktu 3 tahun

terakhir tergambar sebagai berikut :

Jumlah Pegawai PT Pos Berdasarkan Level JabatanLEVEL

Executive 308 1% 438 2% 336 2% -102 -23%Strategic Staff 104 0% 231 1% 256 1% 25 11%Manager 906 4% 730 4% 847 4% 117 16%Supervisor 4,832 22% 4,903 24% 5,589 27% 686 14%Operator/ Staff 15,439 72% 14,526 70% 13,862 66% -664 -5%Jumlah 21,589 100% 20,828 100% 20,890 100% 62 0%Tenaga outsource 0 0 5,578 27% 6,055 29% 477 9%

Growth 2009-20102008 2009 2010

Dari tabel diatas, terlihat bahwa piramida komposisi tenaga kerja masih dianggap

normal, hampir 70% komposisi SDM berada pada level operator dan staff , hal

ini sejalan dengn jenis usaha PT. Pos Indonesia , dimana untuk produk surat dan

paket diperlukan petugas loket dan petugas kurir untuk mengantarkan surat dan

paket, dan untuk pelayanan jasa keuangan diperlukan petugas loket jasa layanan

keuangan.

Corporate Group MM-UNJ

35

Page 36: PT. Pos Indonesia Final.doc

Sisi positif dari perkembangan komposisi level karyawan adalah terjadinya

relokasi tenaga operator /staff dengan penggunaan tenaga outsource sebagai

langkah penyegaran dan efisiensi, dimana di tahun 2009 terjadi relokasi sebesar

27% dan meningkat di tahun 2010 menjadi 29%.

Yang perlu menjadi pertanyaan adalah peningkatan beban usaha ditahun 2010

meningkat sebesar Rp.238.61 Milyar dibandingkan tahun 2009, ini cukup

bertentangan dengan komposisi petumbuhan SDM di tahun 2009 – 2010. Di tahun

2010 walaupun terjadi peningkatan jumlah SDM sebanyak 62 orang akan tetapi

SDM level eksekutif turun cukup besar sebanyak 102 orang, dimana level

eksekutif memiliki komposisi beban gaji yang relatif besar , penurunan jumlah

eksekutif seharusnya berdampak pada turunnnya beban usaha akan tetapi hal ini

tidak terjadi. Disisi lain , juga terjadi penurunan sebesar 664 tenaga operator yang

di relokasi dengan penggunaan tenaga outsource, inipun tidak berdampak positif

pada beban usaha PT. Pos Indonesia , karena pada umumnya biaya tenaga kerja

mengambil porsi sekitar 50%-60% dari total biaya beban usaha, khususnya untuk

jenis perusahaan dengan model padat karya seperti PT. Pos Indonesia ini. Hal-

hal yang perlu dicermati :

Turunnya SDM di level eksekutif, dimungkinkan karena pengaruh usia

pensiun sehingga biaya pembayaran uang pesangon menjadi sangat

tinggi sehingga dampak turunya SDM level eksekutif tidak membawa

dampak positif pada pengurangan beban usaha di tahun 2010 akan tetapi

sebaliknya.

Turunnya SDM level operator / staff sebanyak 664 orang, yang

direlokasi kepada tenaga outsource seharusnya juga berdampak positif

pada beban usaha perusahaan.

Dilihat dari kedua sisi positif diatas yang tidak terlalu berdampak

positif pada beban usaha PT. Pos Indonesia , maka perlu dilihat lagi

efektivitas asset-asset produktif yang dikelola.

Corporate Group MM-UNJ

36

Page 37: PT. Pos Indonesia Final.doc

Dari tabel analisis distribusi karyawan, terlihat komposisi distribusi

karyawan yang cukup tidak berimbang , dimana tenaga kerja produktif

yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia hanya sebesar 18%, sisanya

sebesar 82% adalah usia maturity (diatas 39 tahun). Pada tahap usia ini,

pada umumnya relatif agak sulit menerima perubahan dan sudah masuk

dalam zona nyaman , tidak mudah merubah budaya yang birokratis,

rigid dan cenderung tertutup selama berpuluh‐puluh tahun menjadi

budaya yang open‐minded, entrepreneurial, dan independent, seperti

layaknya sebuah entitas bisnis. Dan juga harus dipikirkan oleh PT. Pos

Indonesia karena hingga 10 tahun ke depan tingkat pencadangan biaya

pensiun agak cukup besar sekitar 4% pertahun, ini menjadi beban berat

PT. Pos Indonesia dalam melakukan langkah-langkah efisiensi

khususnya dari sisi pengurangan beban usaha perusahaan.

Dari tabel analisa penyebaran pendidikan di PT. Pos Indonesia terlihat

bahwa sekitar 90% SDM di PT. Pos Indonesia berpendidikan SLTA dan

dibawahnya. Diperparah dengan komposisi SDM yaitu 82% sudah

berusia cukup tua, kedua hal ini dalam akan menyulitkan Pihak PT. Pos

Indonesia untuk melakukan langkah langkah akselerasi perubahan

budaya maupun business model.

Komposisi uang pensiun yang realtif kecil (hanya sepertiga)

dibandingkan dengan uang pensiun pegawai PNS pada umunya. Ini

terjadi disebabkan dalam struktur gaji pegawai pos , komposisi

tunjangan jauh lebih besar dari gaji pokoknya , sedangkan untuk

perhitungan pensiun yang jadikan dasar adalah besaran gaji pokoknya

saja. Hal ini akan berdampak pada karyawan yang memiliki umur yang

maturity, mungkin akan berusaha mencari penghasilan tambahan atau

Corporate Group MM-UNJ

37

Analisis Distribusi Karyawan PT. Pos Indonesia (non tenaga outsource )

Umur Porsi 23-30 4%31-38 14%39-45 45%46-55 37% Mid career growth

Tingkatan Early career trial

Early career establisment Mid career transition

DISTRIBUSI KARYAWAN

4% 14%

45%

37%

23-30

31-38

39-45

46-55

Page 38: PT. Pos Indonesia Final.doc

mencoba merintis usaha di luar sebagai cadangan income mereka atau

bisa saja mereka melakukan hal hal yang kurang terpuji untuk

memperkaya diri diakhir akhir masa tugas mereka.

Profil Pendidikan Pegawai PT. Pos Indonesia

Tk. Pendidikan Jumlah PorsiDibawah SLTA 5,001 24.01%

SLTA 13,774 66.13%D3 813 3.90%S1 1,143 5.49%S2 93 0.45%S3 4 0.02%

DISTRIBUSI PENDIDIKAN

67%

24%5% 0% 0%

4%Dibawah SLTA

SLTA

D3

S1

S2

S3

5.2. Strategi Formulasi

5.2.1 Tows Matriks PT. Pos Indonesia

Formulasi Strategi korporasi yang akan dilakukan oleh PT. Pos Indonesia akan

diawali dengan melihat faktor TOWS analisis sebagai berikut :

5.2.1.1 Faktor faktor kelemahan ( Weakness ) Perusahaan

1. Selama kurang lebih 5 tahun (2003-2008) PT. Pos Indonesia dikelola

kurang efisien sehingga mengalami kerugian yang cukup besar.

Hampir sekitar 70% dari sekitar 3.800 jaringan cabang PT. Kantor Pos

Indonesia dikelola secara kurang efisien dan memberikan dampak

kerugian.

Corporate Group MM-UNJ

38

Page 39: PT. Pos Indonesia Final.doc

2. Performance laba di tahun 2009 bukan berasal dari bisnis inti PT. Pos

Indonesia sehingga penurunan beban usaha dan peningkatan

pendapatan non usaha yang terjadi di tahun 2009, tidak dapat

dipertahankan performanya di tahun 2010.

3. Perubahan struktur SDM , dengan adanya peningkatan relokasi level

staff/operator ke tenaga outsourcing dan penurunan komposisi jumlah

SDM dengan level eksekutif, belum mampu untuk mempertahankan

ratio beban usaha terhadap pendapatan usaha dimana tahun 2009

rationya sebesar 97.59% meningkat menjadi 98.73% di tahun 2010.

4. Tidak adanya perekrutan karyawan selama kurun waktu 1995-2008

menyebabkan PT. Pos Indonesia mengalami lost generation dan

adanya kesenjangan waktu transfer knowledge yang cukup panjang

antara karyawan senior dan junior.

5. 82% komposisi karyawan PT. Pos Indonesia berusia cukup tua yaitu

diatas 39 tahun. Hal ini akan berdampak pada tingginya cadangan

biaya pensiun dan sulitnya perusahaan untuk melakukan perubahan

budaya yang birokratis, rigid dan cenderung tertutup selama berpuluh‐

puluh tahun menjadi budaya yang open‐minded, entrepreneurial, dan

independent karena secara umum karyawan yang berusia diatas 35

tahun cenderung memiliki cara pandang , pola kerja yang relatif agak

sulit dirubah dibandingkan usia dibawahnya. Pada usia 35 diatas

secara kebutuhan sudah memasuki fase aktualisasi diri , masuk dalam

perangkap sindrom kesuskesan/keberhasilan dan cenderung ada pada

zona nyaman dan mempertahankan status quo serta menolak adanya

perubahan.

6. 90% dari karyawan PT. Pos Indonesia berpendidikan SLTA dan

dibawah SLTA. Dengan tingkat kapasitas SDM seperti ini , langkah

Corporate Group MM-UNJ

39

Page 40: PT. Pos Indonesia Final.doc

langkah empowering, inovasi dan modernization yang akan dilakukan

oleh PT. Pos Indonesia akan banyak mengalami tantangan dan biaya

yang tidak kecil.

7. Paket benefit yang kurang kompetitif , mempersulit PT. Pos Indonesia

untuk dapat merekrut tenaga tenaga potensial yang handal dan

professional.

8. Pendidikan yang dilakukan di Perguruan Tinggi Pos bersifat

monokultur yang merupakan warisan dari zaman belanda dan kurang

merespon perkembangan pasar. Lebih dari kurang 10 tahun PT. Pos

sangat kurang sekali mengadakan training , khususnya training

kaderisasi untuk Kepala Cabang (Pos Master) sehingga PT. Pos

kemugkinan akan mengalami lack of leadership talent.

9. Peningkatan pengembangan , teknologi untuk akselerasi proses dan

simplifikasi kontrol tidak diimbangi dengan penigkatan skill karyawan

untuk menggunakan pengembangan teknologi tersebut, sehingga

timbul masalah ketidak-disiplinan dan keengganan karyawan untuk

menggunakan alat bantu teknologi yang disediakan, hal ini juga

berhubungan dengan rendahnya tingkat pendidikan karwayan dan

kebiasaan pola kerja lama yang sudah mengakar, akibatnya fungsi

sistematisasi, automatisasi , simplifikasi , akselerasi proses dan sistem

kontrol sebagai tool percepatan dan keakuratan pelayanan akan

banyak mengalami kendala.

10. Paket pensiun yang kurang menarik (hanya sepertiga dari PNS pada

umunya) , dapat menstimulasi karyawan untuk melakukan langkah

langkah kurang terpuji, atau berusaha mencari peluang bisnis di luar

tugas utamanya sebagai karyawan PT. Pos Indonesia khususnya

karyawan yang berada dalam kurun waktu menjelang masa akhir kerja

Corporate Group MM-UNJ

40

Page 41: PT. Pos Indonesia Final.doc

(masa persiapan pensiun) dan dan terlebih lagi mereka yang memiliki

jabatan struktural dan memiliki tingkatan kewenangan.

11. Masih rendahnya utilisasi aset jaringan dan fisik, serta kuranng

maksimalnya pemanfaatan aset.

12. Tidak memiliki utang, dan rendahnya capital expenditure.

13. Rendahnya tingkat keamanan.

14. Belum jelasnya model pengembangan bisnis perusahaan.

15. Rendahnya pengetahuan akan produk yang dijual dan lemahnya proses

pemasaran produk PT. Pos Indonesia untuk menumbuhkan tingkat

pengetahuan dan awereness masyarakat akan produk PT. Pos yang

cukup beragam dan menarik.

16. Rendahnya daya saing individu dan organisasi, rendahnya sikap kerja,

lemahnya sistem pengendalian internal dan akuntasi, dan tingginya

operasional resiko perusahaan.

5.2.1.2. Faktor faktor kekuatan ( Strongness ) Perusahaan

1. Kantor pos memiliki jaringan yang sangat banyak yaitu sekitar 24.000

titik dengan sekitar 3.800 buah titik jaringan kantor yang terintegrasi

dan terkoneksi secara on line serta dilengkapi dengan sistem kode pos

yang mampu mengidentifikasi secara akurat setiap titik alamat.

2. Semua jaringan PT. Pos telah terkoneksi secara virtual artinya setiap

jaringan tersebut memiliki akses ke jaringan internet.

Corporate Group MM-UNJ

41

Page 42: PT. Pos Indonesia Final.doc

3. PT. pos mengetahui cara menghubungkan semua titik jaringan secara

fisik yaitu mengetahui moda transportasi darat, laut, dan udara serta

jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mengirimkan kiriman surat

ataupun paket. PT. Pos Indonesia memiliki SDM yang sangat

mengenal pasar setempat. Setiap tukang pos umumnya sangat hafal

dan mengetahui alamat masyarakat setempat.

4. PT. Pos sudah mulai melakukan Marketing Communication,

Company Branding dan kegiatan Brand Awareness di masyarakat

(stakeholder).

5.2.1.3 Faktor faktor kesempatan ( Opportunities ) Perusahaan

1. Masih besarnya potensi surat korporasi (business mail termasuk

didalamnya essensial mail dan admail), diperkirakan setiap

perusahaan dapat mengirimkan surat sekitar 300.000 dalam satu

rentang waktu pengiriman, baik itu surat tagihan, surat pemberitahuan,

surat penawaran produk, surat pajak, dan surat lainnya.

2. Besarnya peluang pengembangan bisnis logistik karena biaya logistik

nasional adalah 16% dari Produk Nasional Bruto menjadi indikasi

besarnya cadangan dana yang dikeluarkan untuk perekonomian negara

untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan

juga tingkat pertumbuhan industri yang tinggi di sektor bisnis logistik

memberikan peluang besar bagi PT. Pos Indonesia untuk lebih fokus

di bisnis logistik ini, karena pangsa pasar PT. Pos Indonesia saat ini

hanya sebesar 0.01% dari total pasar logistik nasional sehingga PT.

Pos Indonesia dapat menjadi “National Backbone Logistic”.

3. Besarnya potensi pengembangan bisnis jasa keuangan, karena

diperkirakan baru hanya sebesar 20% dari seluruh penduduk Indonesia

Corporate Group MM-UNJ

42

Page 43: PT. Pos Indonesia Final.doc

yang memiliki rekening di perbankan, artinya masih ada potensi 80%

yang masih bisa dirambah potensi bisnisnya.

4. Beragamnya dan menariknya produk yang dimiliki oleh PT. Pos

Indonesia

5.2.1.4. Faktor Faktor Ancaman ( Threats ) Perusahaan

1. Liberalisasi bidang perposan akan memberikan peluang yang cukup

mudah bagi pesaing untuk masuk dalam bisnis inti PT. Pos Indonesia

khususnya untuk bisnis produk jasa surat dan paket –“entry barier

semakin kecil”, bahkan diperkuat dengan UU no.39 / /2009 tentang

liberalisasi sektor perposan yang menghapus sistem monopoli jasa

pengiriman surat pos universal yang selama ini dikuasai PT. Pos

Indonesia (Persero).

2. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir PT. Pos Indonesia mengalami

penurunan pangsa pasar dan tidak lagi menjadi perusahaan terbesar di

pasar produk jasa surat dan paket. Munculnya pesaing pesaing baru

dan media transaksi di bisnis jasa keuangan serta mendominasinya

kolaborasi pemain lokal dan Internasional di bisnis logistik.

3. Menurut informasi yang diperoleh dari Asperindo (Asosiasi

perusahaan jasa pengiriman ekspres Indonesia) dan PKPU bahwa

perusahaan yang bergelut diusaha jasa titipan berkisar 500 – 945

perusahaan.

4. Profesionalisme kerja dan keunggulan strategi pemasaran pesaing

yang jauh lebih menyentuh konsumen .

Corporate Group MM-UNJ

43

Page 44: PT. Pos Indonesia Final.doc

5. Kemajuan teknologi dalam telekomunikasi seperti adanya , Hand

Phone , SMS (Sort Message Service) dengan biaya yang sangat murah

bahkan tidak ada biaya sama sekali serta kepemilikan Email gratis

seperti disediakan oleh Yahoo dan google atau provider lainnya dapat

menjadi media pengganti surat dan kartu pos personal / individu

sebagai media komunikasi. Maraknya usaha untuk meningkatkan

kemampuan komputerisasi di berbagai pendidikan bahkan dibeberapa

daerah terpencil akan mempercepat awareness masyarakat mengenai

pentingnya fungsi teknologi sebagai sarana komunikasi. Dampak lain

adalah menurunnya penggunaan perangko dan filateli.

Corporate Group MM-UNJ

44

Page 45: PT. Pos Indonesia Final.doc

EFAS

6

IFAS

1 1 1

2

3

42 2

53

6

4

FAKTOR I

NTERNAL

Berikan tahapan target yang jelas dankompensasi insentif yang menarik bagitenaga pemasaran dengan alur jalurkarir yang jelas. Jadikan SDM tallentpooling ini menjadi role model danmempengaruhi iklim budaya posistifPT. ciptakan paradigma baru setiappekerja adalah humas dan marketingbagi PT. Pos, tekankan petingnyapelayanan dalam setiap tahapanproses. (T2,T4, T6, S1, S2, S3, S4,S5, S6)

Tingkatkan kemampuan tenagapemasaran untuk fokus padapemasaran di bisnis surat korporasi,"Essensial and Admail" baik itu keperusahaan negara, BUMN danperusahaan swasta. Denganpemanfatan Jaringan usaha PT. Posyang sangat besar dan adanya aksesjaringan internet di semua jaringankantor (O1,S1, S2 ,S6)

Optimalkan pengelolaan bisnis PT.Pos Logistik Indonesia karenapotensinya sangat besar (O2,O3, S1,S3, S4)Optimallisasi binis jasa keuangandengan terus manambah jumlah mitrakerja (O4, S1dan S2)Lakukan proses pemasran danperiklanan yang lebih intensif agarkaryawan dan masyarakat lebihmengenal keragaman produk baik jenisproduk, kegunaan produk dan prosespelaksanaan dan pembelian produk(O5, S6)

Lakukan remaping SDM, arahkanpada pola pikir perubahan , lakukantraining pada karyawan terpilih untukmenjadi humas dan tenaga pemasaranyang handal agar SDM hasil remapingdapat menjadi talent pooling yangdapat bekerja secara profesional danmenjadi kandidat leadership handal dan siap bersaing PT. Pos dimasa yangakan datang. (T1, T3, T4 ,T5, T6, S1,S2, S3, S4, S5)

Strategi Pertumbuhan (SO )

FAKTOR EXTERNAL Peluang (Opportunities ) Ancaman (Threats )

1 Besarnya potensi surat korporasi,essensial mail dan Admail Biaya Logistik nasional yang tinggidan pertumbuhan indutri logistik yangtinggi. Pangsa pasar bisnis Logistik PT. PosIndonesia yang masih kecil Baru sekitar 20% yang memilikirekening di bank , masih ada 80%potensi yang masih bisa di optimalkan.

Redahnya entry barier menyebabkanbermunculannya pesaing pesaing baruyang cukup banyak.

3

Maraknya kolaborasi pemain lokal daninternasional di bisnis logistik.

4

Liberalisasi bidang per-posan danpenghapusan sistem monopoli jasa Penurunan Pangsa pasar di produk jasa surat dan paket dalam 10 tahunterakhir.

1

22

3

4

5

Kekuatan (Strengths )

Jaringan yang sangat banyak,terintegrasi dan terkoneksi secara online dan sistem kode pospengidentifikasi akurasi setiap titikalamat. Setiap jaringan memiliki akses kejaringan internet.

Profesionalisme dan strategipemasaran pesaing yang jauh lebihmenyentuh konsumen.

5

SMS dengan biaya murah bahkangratis dan penyedia layanan EmailGratis menggeser penggunaanperangko, benda benda filateli danpengunaan produk saja suratkhususnya surat personal atauindividu dalam berkomunikasi

Beragam dan menariknya produk yangbisa ditawarkan oleh PT. Pos

Strategi Diversifikasi (ST )

Mengetahui cara menghubungkansemua titik jaringan secara physik.

Mengetahui model transportasi darat,laut dan udara serta jarak tempuh yangdibutuhkan untuk mengirimkan suratatau paket. SDM yang mengenal setiap titikalamat masyarakat setempat.Sudah melakukan kegiatan marketingcommunication, company brandingdan kegiatan brand awareness dimasyarakat.

Corporate Group MM-UNJ

45

Page 46: PT. Pos Indonesia Final.doc

EFAS

6

IFAS

1 1 1

2 Perolehan laba yang belum stabiil3

2

4

2

53

6

7

48

9

5

10

11

12 Rendahnya tingkat keamanan.

FAKTOR INTERNAL

Gunakan dan empowering SDM yangada, bina internal resources denganpendidikan diatas SLTA yang memiliki sikap mental positive dan etos kerjauntuk siap menjadi kader leaderpenganti dengan paket benefit yangkhusus agar porsi yang jumlahnyakurang dari 10% dapat menjadi motorpengerak iklim perubahan dan pribadiyang siap dengan tantangan perubahan dan persaingan. (T1, T2, T3, T4, T5,T6, W6, W8, W10, W12, W13,W14,W15)

Remaping dan identifiksi key problempenyebab utama ketidak efisiensian disetiap titik jaringan, tunjuk titikjaringan yang bepotensi untukpeningkatan dan menjalankan fungsiutama bisnis jasa surat, paket,essensial mail dan Admail sesuaikarakteristik area yang berpotensi danmemiliki histori cukup tinggi akankebutuhan produk yang dimaksud.(O1, W1, W2)Gunakan jaringan yang ada gunamendukung kineja operasional PT. PosLogistik Indonesia dan stabilitasi labaPT. Pos (O2, O3, W1, W2)

Cipatakan target yang jelas, paketreward dan punishment terhadappencapaian target kepada pimpinancabang beserta teamnya (T1,T2, T3,T4, T5, T6, W1, W2)

Strategi Bertahan (WT)Strategi Stabil (WO)

Lakukan analisa terhadap strukturbenefit berdasrkan fungsi dan bebankerja, sesuaikan dengan paket benefityang berlaku seceara umum di pasartenaga kerja. Lakukan perekrutantenaga tenaga handal khususnya dibidang pemasaran dan humas denganbesaran target yang jelas dan isentifyang menarik. (W3, W6) Lakukan penyegaran SDM denganmenawarkan paket pensiun dinisehingga terjadi relokasi dengana tenaga kerja baru, khususnya tenaga staff ,tenaga loket yang tidak produktif.Dan mencegah timbulnya peluangpeluang tindakan yang kurang terpujimenjelang masa pensiun (W3, W4,W5, W6, W9, W15) Buat TNA (Training Need Analysis),untuk setiap level dan fungsi kerja,materi training sesuai dengankebutuhan dan perkembangan pasaragar skill kaywawan meningkat secarabertahap. Rancang tallent poolingManajemen system sebagai polakaderisasi dari tingkatan meneager linihingga madya . (W7 , W8, W14)

Paket pensiun yang kurang menarik(hanya sepertiga dari PNS padaumumnya) , dapat mestimulasikaryawan untuk melakukan langkahlangkah kurang terpuji.Masih rendahnya utilisasi asetjaringan dan fisik, serta kurangmaksimalnya pemanfaatan aset Tidak memiliki utang, dan rendahnyacapital expenditure,

90% dari karyawan PT. Pos Indonesiaberpendidikan SLTA dan dibawahSLTAPaket benefit yang kurang kompetitif ,mempersulit PT. Pos Indonesia untukdapat merekrut tenaga tenaga potensialyang handal dan professionalPendidikan yang dilakukan diperguruan tinggi Pos bersifatmonokultur dan kurang meresponperkembangan pasar.Peningkatan pengembangan , teknologiuntuk akselerasi proses dansimplifikasi kontrol tidak dimbangidengan penigkatan skill karyawanuntuk penggunaan pengembanganteknologi tersebut

Kelemahan (Weaknesses )

70% cabang dikelola secara kurangeffisien dan memberikan kontribusi

Tidak adanya perekrutan karyawanselama kurun waktu 1995-2008menyebabkan PT. Pos Indonesiamengalami lost generation dan lack oftransfer knowledge.82% komposisi karyawan PT. PosIndonesia berusia cukup tua yaitudiatas 39 tahun meyebabkan tingginyacadangan biaya pensiun, sulitnyamelakukan perubahan budaya danlangkah langkah strategis.

FAKTOR EXTERNAL Peluang (Opportunities ) Ancaman (Threats )

1 Besarnya potensi surat korporasi,essensial mail dan Admail Biaya Logistik nasional yang tinggidan pertumbuhan indutri logistik yangtinggi. Pangsa pasar bisnis Logistik PT. PosIndonesia yang masih kecil Baru sekitar 20% yang memilikirekening di bank , masih ada 80%potensi yang masih bisa di optimalkan.

Redahnya entry barier menyebabkanbermunculannya pesaing pesaing baruyang cukup banyak.

3

Maraknya kolaborasi pemain lokal daninternasional di bisnis logistik.

4

Liberalisasi bidang per-posan danpenghapusan sistem monopoli jasa Penurunan Pangsa pasar di produk jasa surat dan paket dalam 10 tahunterakhir.

1

22

3

4

5Profesionalisme dan strategipemasaran pesaing yang jauh lebihmenyentuh konsumen.

5

SMS dengan biaya murah bahkangratis dan penyedia layanan EmailGratis menggeser penggunaanperangko, benda benda filateli danpengunaan produk saja suratkhususnya surat personal atauindividu dalam berkomunikasi

Beragam dan menariknya produk yangbisa ditawarkan oleh PT. Pos

Corporate Group MM-UNJ

46

Page 47: PT. Pos Indonesia Final.doc

EFAS

6

IFAS

13 6

14

15

7

Ivestasi peningatan pengetahuan dankemampuan petugas lapangan agardapat memasarkan produk PT. Posdan , revitalisasi atas utilitas aset,pembuatan standarisasi tampilan danlay out kantor yang lebih nyaman bagipengguna jasa PT. Pos diperlukan dana dan PT. Pos dapat , menggunakankeuanggulan keunggulannya gunamendaptkan dana pengembangan SDM dan Infrastruktur dari dunia Perbankandan masyarakat. (W10, W11, W12)Selain tenaga pemasaran, tenaga dengan kualifikasi tinggi dibutuhkan yaituuntuk Quality control and assurance,Internal Audit , branch & productdevelopment dan Operational finance& Account untuk menekan opersionalrisk dan peningkatan operationalopportunity (W1, W2, W3, W10,W11, W13, W14,W15)

FAKTOR I

NTERNAL

Strategi Bertahan (WT)

Rendahnya pengetahuan akan produkyang dijual dan lemahnya prosespemasaran produk PT. Pos Rendahnya daya saing individu danorganisasi, rendahnya sikap kerja,lemahnya system pengendalianinternal dan akuntasi, dan tingginyaoperasional resiko perusahaan.

Strategi Stabil (WO )

Belum jelasnya model pengembanganbisnis perusahaan.

Kelemahan (Weaknesses )

FAKTOR EXTERNAL Peluang (Opportunities ) Ancaman (Threats )

1 Besarnya potensi surat korporasi,essensial mail dan Admail Biaya Logistik nasional yang tinggidan pertumbuhan indutri logistik yangtinggi. Pangsa pasar bisnis Logistik PT. PosIndonesia yang masih kecil Baru sekitar 20% yang memilikirekening di bank , masih ada 80%potensi yang masih bisa di optimalkan.

Redahnya entry barier menyebabkanbermunculannya pesaing pesaing baruyang cukup banyak.

3

Maraknya kolaborasi pemain lokal daninternasional di bisnis logistik.

4

Liberalisasi bidang per-posan danpenghapusan sistem monopoli jasa Penurunan Pangsa pasar di produk jasa surat dan paket dalam 10 tahunterakhir.

1

22

3

4

5Profesionalisme dan strategipemasaran pesaing yang jauh lebihmenyentuh konsumen.

5

SMS dengan biaya murah bahkangratis dan penyedia layanan EmailGratis menggeser penggunaanperangko, benda benda filateli danpengunaan produk saja suratkhususnya surat personal atauindividu dalam berkomunikasi

Beragam dan menariknya produk yangbisa ditawarkan oleh PT. Pos

Corporate Group MM-UNJ

47

Page 48: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.2.2 Internal Factors Analysis Summary (IFAS) PT. Pos Indonesia

IFAS Matriks PT. Pos Indonesia

1

2 10 2 20

6

100 370

1 10 5 502 3 3 9

6 3 2 6

9 3 2 6

11 3 3 912 7 4 2813 10 5 50

15

100 453

Rating Value1 = Very Low2 = Low3 = Moderate 4 = High5 = Very High

8

10

14

Total Internal Weaknesses

3

4

5

7

30

30

200

Total Internal Strengths

35

50

10

80

15

35

35

35

10 5 50

40

10 1

10 5

5

3

3

4

5

5

5

5

3

10 4

5

7

7

7

7

40

10

10

20

Key Internal Factors Weight Rating Weighted

Score

Rendahnya daya saing individu dan organisasi, rendahnya sikap kerja, lemahnya system pengendalian internal danakuntasi, dan tingginya operasional resiko perusahaan.

Masih rendahnya utilisasi aset jaringan dan fisik, sertakurang maksimalnya pemanfaatan asetTidak memiliki utang, dan rendahnya capital expenditure.

Belum jelasnya model pengembangan bisnis perusahaan.Rendahnya pengetahuan akan produk yang dijual danlemahnya proses pemasaran

Rendahnya tingkat keamanan.

Paket benefit yang kurang kompetitif .Pendidikan bersifat monokultur dan kurang meresponperkembangan pasar.Peningkatan pengembangan teknologi tidak dimbangidengan penigkatan skill karyawan Paket pensiun yang kurang menarik

Jumlah jaringan yang luas , teritegrasi , terkoneksi ,akurasi alamat dengan sistem kode pos Setiap jaringan memiliki akses ke jaringan internet.

Mengetahui cara menghubungkan semua titik jaringansecara physik.Mengetahui model transportasi dan jarak tempuh yangdibutuhkan untuk mengirimkan surat atau paket. SDM yang mengenal setiap titik alamat masyarakatsetempat.

70% titik jaringan tidak effisien Perolehan laba belum stabil Tidak adanya perekrutan karyawan (1995-2008)sehingga mengalami lost generation dan lack of transferknowledge.82% komposisi karyawan PT. Pos Indonesia berusiacukup tua 90% dari karyawan berpendidikan SLTA dan dibawahSLTA

Internal Weaknesses

4

5

Kegiatan marketing communication, company brandingdan kegiatan brand awareness di masyarakat.

Internal Strengths

3

Corporate Group MM-UNJ

48

Page 49: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.2.3 Ekternal Factor Analysis Summary (EFAS) PT. Pos Indonesia

EFAS Matriks PT. Pos Indonesia

100 460

100 450

Rating Value1 = Very Low2 = Low3 = Moderate 4 = High5 = Very High

5

5

150

30

40

30

100

100

5

3

4

3

3

150

100

30

10

20

20

10

30

10

10

80

100

30

20

5

5

5

4

3

2

2

1External Threats

Total External Opprtunities

6

5

4

3

Weight Rating Weighted

Score

SMS dengan biaya murah bahkan gratis dan penyedialayanan Email Gratis menggeser penggunaan perangko,benda benda filateli dan pengunaan produk saja suratkhususnya surat personal

Exterbal Opportunities 1

20 4

20 5Biaya Logistik nasional yang tinggi dan pertumbuhanindutri logistik yang tinggi.

Liberalisasi bidang per-posan dan penghapusan hakmonopoli jasa pengiriman surat

Profesionalisme dan strategi pemasaran pesaing yangjauh lebih menyentuh konsumen.

Redahnya entry barier menyebabkan bermunculannyapesaing pesaing baru yang cukup banyak.Penurunan Pangsa pasar di produk jasa surat dan paketdalam 10 tahun terakhir. Maraknya kolaborasi pemain lokal dan internasional dibisnis logistik.

Baru sekitar 20% yang memiliki rekening di bank , masihada 80% potensi yang masih bisa di optimalkanBeragam dan menariknya produk yang bisa ditawarkanoleh PT. Pos

Besarnya potensi surat korporasi, essensial mail danAdmail

Pangsa pasar bisnis Logistik PT. Pos Indonesia yangmasih kecil

Key External Factors

Kesimpulan :

- Key Internal Factors = Strength – Weakness = 370 – 453 = - 83 (W)

- Key External Factors = Opportunities – Threats = 460 – 450 = 10 (O)

Corporate Group MM-UNJ

49

Page 50: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.2..4 Matriks Grand Strategy

Q uadran II Q uadran I

1. Market development 1. Market development

2. Market penetration 2. Market penetration

3. Product development 3. Product development

4. Horizontal integration 4. Forward integration

5. Divestiture 5. Backward integration

6. Liquidation 6. Horizontal integration

7. Concentric diversification

Position PT. Pos ( W-8,3 ; O+1)

+1

Q uadran III Q uadran IV

1. Retrenchment 1. Concentric diversification

2. Concentric diversification 2. Horizontal diversification

3. Horizontal diversification 3. Conglomerate diversification

4. Conglomerate diversification 4. Joint ventures

5. Divestiture

6. Liquidation

SLOW MARKET GROWTH

(Threats)

WEAK CO MPETITIVE

PO SITIO N

-8.3

(Opportunity )

RAPID MARKET GRO WTH

STRO NGCO MPETITIVE

PO SITIO N

Berdasarkan paparan analisis lingkungan internal dan lingkungan internal PT. Pos

Indonesia maka Strategi Korporasi yang harus dilaksanakan adalah “Growth

Strategy” atau Strategi Korporasi “Pertumbuhan”.

Fokus Pertumbuhan terfokus pada misi perusahaan berupa (mission dan goal

statement ):

Peningkatan kinerja perusahaan PT. Pos Indonesia dan anak perusahaan PT.

Pos Logistik Indonesia dengan dengan cara menstabilkan perolehan omzet

yang berasal dari bisnis utama dan bisnis penunjang sehingga perusahaan

memperoleh laba yang bertumbuh dengan konsisten

Corporate Group MM-UNJ

50

Page 51: PT. Pos Indonesia Final.doc

Strategi Korporasi pertumbuhan akan diformulasikan dalam bentuk Strategi

Operational bisnis sebagai berikut :

1. Strategi konsenstrasi , PT. Pos Indonesia harus mengkonsesntrasikan diri

pada lini bisnis utamanya yaitu unit bisnis jasa surat dan paket (khususnya

surat dan paket korporasi) dan mencari cara untuk mencapai sasaran

pertumbuhan melalui peningkatan level operasi dalam bisnis jasa surat dan

paket yang selama ini sudah menjadi primadona portofolio PT. Pos

Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan portofio yang masih

terbesar dibandingkan fortofolio bisnis lainnya yang dikelola oleh PT. Pos

Indonesia.

2. Strategi Diversifikasi Terkait (Concentric Diversification), PT. Pos

Indonesia harus memperluas fokus usahanya pada unit bisnis Jasa Logistik

melalui anak perusahaan PT. Pos Logistik Indonesia dan Unit Bisnis Jasa

keuangan. Usaha ini dilakukan guna membangun kepercayaan pemegang

saham, dengan menambah fokus bisnis strategik yang sesuai dan

mendukung bisnis utama perusahaan. Dengan langkah diversifikasi terkait

ini maka akan tercipta nilai guna dan manfaat berupa :

a. Berbagi fasilitas dan sumber daya untuk mengurangi biaya.

b. Mengkombinasikan sumber daya untuk menciptakan kekuatan dan

keunggulan kompetitif yang baru.

c. Meningkatkan kegunaan dari nama perusahaan.

Diversifikasi terkait menjadi issue penting bagi PT. Pos Indonesia karena :

a. Tantangan akan pengembangan dan pertumbuhan unit bisnis jasa

surat dan paket sejalan dengan globalisasi teknologi komunikasi dan

Corporate Group MM-UNJ

51

Page 52: PT. Pos Indonesia Final.doc

komunikasi , pertumbuhan pesaing dan regulasi liberalisasi jasa

perposan serta hilangnya hak monopoli PT. Pos Indonesia

b. Pangsa pasar PT. Pos Indonesia di jasa logistik masih sangat kecil

yaitu sebesar 0.01%, sementara potensi marketnya sangat besar , hal

ini ditandai dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan

besarnya alokasi dana jasa logistik dalam produk nasional bruto

(PDB) dan petumbuhan jasa logistik yang cukup menjanjikan.

c. Besarnya potensi jasa keuangan karena masih rendahnya ratio

banking society dan belum meratanya pembangunan infrastruktur di

Indonesia dan PT. Pos memilliki nilai kelebihan disektor jaringan.

d. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan lembaga keuangan non

bank ( multifinance ) yang merupakan peluang mitra bagi PT. Pos

Indonesia sebagai collecting agent pembayaran angsuran kredit.

e. Pertumbuhan portofolio jasa keuangan di PT. Pos Indonesia yang

terus mengalami pertumbuhan selama 10 tahun terakhir.

3. Horizontal Integration , langkah strategi korporasi ini dapat juga diterapkan

untuk produk jasa logistik. Hal ini dilakukan dalam usaha akselerasi

meningkatkan pangsa pasar unit bisnis jasa logistik. PT. Pos Indonesia

melalui Business Development nya harus dapat melakukan pemetaan bisnis

dan bisnis intelejen mengenai 5-10 besar pemain utama di industri jasa

logistik. Dari 5-10 pemain besar , salah satunya bisa dibidik untuk

dilakukan take over atau akuisisi oleh PT. Pos Indonesia

4. Strategi Aliansi , strategi ini bisa menjadi strategi bauran dengan strategi

konsentrasi , khususnya untuk unit bisnis jasa surat dan paket. Langkah

aliansi ini dapat dilakukan dengan pemain pemain utama bisnis jasa surat

Corporate Group MM-UNJ

52

Page 53: PT. Pos Indonesia Final.doc

dan paket yang memiliki jaringan yang cukup kuat di tingkat internasional.

Faktor yang mendorong dilakukannya strategi aliansi oleh PT. Pos

Indonesia antara lain:

a.Proses globalisasi menjadi kekuatan utama di balik pertumbuhan

aktivitas nilai tambah lintas batas negara, yang juga meningkatkan

saling ketergantungan ekonomi.

b. Meningkatnya internasionalisasi dan persaingan menimbulkan

kebutuhan untuk bekerja sama.

c.Munculnya banyak pesaing baru dalam bisnis memaksa perusahaan

yang ada untuk membina hubungan dan memperluas jaringan bisnis

yang kuat.

d. Pergeseran dari produk menuju kompetensi memaksa perusahaan

untuk keluar dan mencari pengetahuan yang saling melengkapi dan

adanya kompetensi yang baru.

e.Adanya kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapai fleksibilitas,

kompetensi inti, dan insentif yang berasal dari otonomi, pada waktu

yang sama memanfaatkan sumber daya yang saling melengkapi bagi

pembelajaran dan efisiensi.

f. Motif dan tujuan dibentuknya aliansi stratejik meliputi: teknologi (know-

how); aset finansial; persaingan; akses pada segmen pasar; akses

terhadap input, output, dan pengalaman manajemen; sumber daya dan

kapabilitas yang saling melengkapi.

Berikut adalah tabel matriks formulasi strategi PT. Pos Indonesia :

Corporate Group MM-UNJ

53

Page 54: PT. Pos Indonesia Final.doc

TABEL POINT STRATEGI FORMULASI

Struktur Organisasi

Pension Plan

HR Planning Recruitment and Selection

Traning Needs analysis Compensation and Benefit

Penerbitan Obligasi IPO - Go Public

HUMAN RESOURCES HR kompetensi Maping

FINANCELocal Borrowing

Cash control Budget

OPERATIONS Quality and cost controlCost Efficient Process

Standard Operational Procedure

Sales Volume Market share

Growth in Sales Volume Gowth in Market Share

ROE ROS

Yearly Profit Growth MARKETING

PROFITABILITY Level of Profit

ROAROI

Penjelasan tabel formulasi startegi

1. Profitability adalah parameter yang merupakan goal utama PT. Pos

Indoensia , setiap jenis startegi formulasi bertujuan akhir pada perolehan

laba guna menunjang kontinuitas perusahaan dalam jangka panjang.

Komponen yang harus diformulasikan adalah besaran level profit yang

diharapkan, pertumbuhan laba tiap tahun dan pertumbuhan ratio

profitabilitas yang stabil.

2. Marketing, setiap formulasi strategi marketing yang akan ditetapkan

bermuara pada perolehan volume sales dan market share yang sesuai target

Corporate Group MM-UNJ

54

Page 55: PT. Pos Indonesia Final.doc

yang direncanakan agar target perolehan laba dapat tercapai . Formulasi

strategi fungsional marketing yang dapat dilakukan oleh PT. Pos Indonesia

yaitu :

a. Market Development , menurut ansoff’s matrixs bahwa “ market

development : “selling the existing producs to new types of customer”.

Untuk itu berdasarkan tingkat peluang yang ada maka secara skala

prioritas, PT. Pos Indonesia sebaiknya melakukan market development

untuk :

I. Prioritas pertama adalah produk Jasa Logsitik , peluang

produk jasa logistik harus di optimalisasi oleh anak

perusahaan PT. Pos Indonesia yaitu PT. Pos Logistik Indonesia

sebagai kendaraan pengembangkan bisnis usaha untuk

menghasilkan nilai tambah laba perusahaan. Diharapkan anak

perusahaan PT. Pos Indonesia yang belum genap berdiri

selama 2 tahun ini , bisa terus mengembangkan pangsa

pasarnya, yang saat ini masih sangat kecil dan pada akhirnya

akan menjadi backbone bagi PT. Pos Indonesia dalam jangka

panjang.

II. Prioritas kedua adalah pengembangan pasar untuk jasa

keuangan dengan cara peningkatan kerjasama kemitraan.

b. Market penetartion ( penetrasi pasar ) adalah langkah memperkuat diri

di pasar yang sudah dikuasai, dengan produk yang sama. Untuk itu

langkah implementasi yang harus dilakukan adalah penetrasi pasar untuk

produk jasa surat dan paket , khusunya jasa surat dan paket korporasi.

Dalam jangka pendek dan menengah produk jasa surat dan paket masih

memiliki potensi dan peluang yang bagus. Hal ini dikarenakan kuatnya

jaringan PT. Pos Indonesia dan belum meratanya pembangunan sarana-

prasarana teknologi komunikasi antar pulau, antar propinsi, antar

Corporate Group MM-UNJ

55

Page 56: PT. Pos Indonesia Final.doc

kabupaten dan tingkat tingkat dibawahnya. Walaupun disadari bahwa

selama kurun waktu terakhir pangsa pasar untuk produk jasa surat dan

paket mengalami trend penurunan pangsa pasar akan tetapi produk ini

masih tetap merupakan produk dengan portofolio terbesar bagi PT. Pos

Indonesia hingga saat ini. Dalam jangka panjang binis ini kemungkinan

akan terus tergerus oleh globalisasi teknologi komunikasi dan informasi,

persaingan tarif , proses dan pelayanan yang akan semakin tinggi karena

masuknya banyak pesaing dengan keunggulan komparatif dan

kompetitifnya.

c. Produk development atau pengembangan produk, akan diprioritaskan

pada produk jasa keuangan yang telah terbukti terus mengalami trend

pertumbuhan portofolio selama 10 tahun terakhir. Pengembangan produk

jasa keuangan dalam fungsinya sebagai bank chanelling masih belum

dikembangkan secara optimal. Momentum pemberdayaaan UKM

harusnya menjadi pemicu PT. Pos Indonesia untuk berperan aktif

mengambil kesempatan yang ada. Prioritas berikutnya adalah produk jasa

logistik untuk dilakukan pengembangan produknya, Hal ini perlu

dilakukan karena potensi pasar yang sangat besar dan belum digarap

sepenuhnya oleh PT. Pos Indonesia, pengembangan produk untuk jasa

logistik dilakukan secara bertahap akan tetapi terus dilakukan secara

konsisten, mengingat posisi PT. Pos Logistik Indonesia saat ini masih

menjadi “market follower” atau masih merupakan “new entrance”.

3. Operasi (operational), faktor standarisasi operasional adalah salah satu

yang mempengaruhi jaringan pos tidak beroperasional secara efisien dan

memberikan kontribusi terhadap lemahnya kontrol perusahaan, baik itu

dari stadarisasi proses (SOP) maupun kontrol terhadap pelaksanaannya.

Turunnya kepercayaan pelanggan pos juga kurangnya quality control dalam

proses operasional jaringan. Kurangnya kontrol atas jalannya proses

Corporate Group MM-UNJ

56

Page 57: PT. Pos Indonesia Final.doc

operasional akan berdampak pada pemborosan yang dapat menambah beban

operasional perusahaan dan juga mengurangi perolehan laba.

4. Finance (Keuangan), disadari bahwa langkah-langkah strategi mengandung

konsekuensi biaya, untuk itu PT. Pos Indonesia juga harus memikirkan

perolehan financing dari pihak external untuk membiayai proye-proyek

pengembangannya, hal ini perlu dipertimbangkan karena dibutuhkan nilai

investasi yang besar untuk langkah strategi perubahan. Disisi lain dana

internal belum dapat diandalkan karena perolehan laba yang relatif belum

stabil sumber dan pertumbuhannya. Selain itu luasnya jaringan kantor pos,

memaksa harus dibuatkannya aturan-aturan yang jelas (SOP) dan alat

kontrol yang sistematis atas aliran kas harian dari selutuh jaringan serta

pembuatan budget yang terintegrasi ( Budget base on Activity Plan). Dalam

jangka panjang alternatif perolehan dana lebih murah dari masyarakat

individu atau badan usaha dalam bentuk Obligasi dan /atau penerbitan

saham harus terus secara bertahap dipersiapkan.

5. Human Resources , sebagai pilar dasar berjalannya operasional usaha

diperlukan Human Resources yang handal dan tanggap terhadap resiko dan

perubahan serta tantangan pasar. Untuk itu perlu dilakukan pemetaan

terhadap kompetensi SDM yang ada, buat perencanaan kebutuhan SDM

beradasarkan hasil pemetaan, lakukan recruitment dan selection sesuai

jumlah , spesifikasi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan. Review dan

analisis atas kebutuhan reorganisasi perusahaan. Tingkatkan kapasitas SDM

dengan melakukan training sesuai dengan kebutuhan perusahaan , lakukan

kembali pengkajian besaran kompensasi dan benefit serta perencanaan

pensiun karyawan agar terjadi employee komitment and engagement

Corporate Group MM-UNJ

57

Page 58: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.3. Strategi Implementasi

Pelaksanan implementasi strategi adalah sebuah langkah startegis manajemen yang

diwujudkan dalam bentuk tindakan berupa pemilihan strategi korporasi , yang

dijabarkan dalam bentuk strategi operasional dalam bentuk pembuatan

program ,proses dan prosedur serta penetapan rencana aktivitas dan anggaran yang

dibutuhkan. Berbagai kemungkinan dapat terjadi atas pelaksanaan implementasi

atas opsi formulasi yang dipilih oleh manajemen :

a. Keberhasilan (success), yaitu suatu keadaan yang paling ideal dicapai atau

yang paling diinginkan oleh manjemen. Keberhasilan terjadi manakala

perusahaan mampu membuat formulasi strategi dan mengimplementasikan

strategi tersebut dengan sangat baik

b. Roulette, adalah suatu keadaan dimana perusahaan kurang baik dalam

membuat formulasi strategi akan tetapi cukup mampu untuk

mengimplementasikan strateginya secara cukup baik, sehingga diperoleh

hasil yang tidak optimal.

c. Trouble adalah suatu keadaan dimana perusahaan mampu membuat

formulasi strategi dengan baik akan tetapi implementasi strateginya tidak

dapat dijalankan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh jauh dari yang

diharapkan.

d. Failure, adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mampu membuat

formulasi strategi dan mengimplementasikannya. Keadaan ini yang paling

buruk dan tidak diinginkan oleh manajemen perusahaan.

Berikut adalah pemaparan implementasi strategi atas formulasi yang telah

ditetapkan

Corporate Group MM-UNJ

58

Page 59: PT. Pos Indonesia Final.doc

Reengeenering Process

Quality Control Cyrcle

Suggestion system

Biaya Konsultan SOP HRD

Budget control sistem Fee Konsultan

SOP Finance Accounting

Dana Project RP, QCCdan SS, TambahanQuality Assurance HR

Bangun Team SOP danReengeenering process

Proposal Pinjaman Bank

Sistem daily cash controlDana FS Automatisasi sistem

BUDGET PROSEDUR

Pembentukan Komite Profit Improvement

Sales/ Mkt / Product & Business Dev, CSR HR

Buat Job Desk , KPI dan SOP sales , mkt, Product& Business Development dan CSR

Network Improvement

Dana Promosi , CSR Market Development

Market Penetration

Product Develpoment

Pension Plan

Struktur Organisasi

KOMPONEN PROGRAM

Kerja sama Kemitraan

Budget base on Planning Due Dilligence untukObligasi dan IPO

Komite HRD

HR Planning Recruitment and Selection

Traning Needs analysis Compensation and Benefit

Penerbitan Obligasi IPO - Go Public

HUMAN RESOURCES HR kompetensi Maping

FINANCELocal Borrowing

Cash control Budget

OPERATIONS Quality and cost controlCost Efficient Process

Standard Operational Procedure

Sales Volume Market share

Growth in Sales Volume Gowth in Market Share

ROE ROS

Yearly Profit Growth MARKETING

PROFITABILITY Level of Profit

ROAROI

Kesimpulan langkah strategi implementasi :

1. Profitability, perlu dibentuk komite “Profit Improvement” yang terdiri dari

top management yaitu BOD, Kepala Divisi Operasi, Kelapa Divisi Finance

and Accounting dan Kepala Divisi Terkait. Buat skala prioritas aktivitas

untuk proses peningkatan laba perusahaan.

2. Marketing, pelaksanaan startegi fungsional pemasaran berupa Market

Development, Market Penetration , Produk Development dan kerja sama

kemitraan. maka bentuk program yang akan dilaksanakan seperti

a. Pembuatan dan pemasangan x-banner atau roller banner disetiap

jaringan kantor mengenai produk yang dijual oleh PT. Pos Indonesia

Corporate Group MM-UNJ

59

Page 60: PT. Pos Indonesia Final.doc

agar tercipta produk awareness di masyarakat. Dalam setiap banner

cantumkan juga alamat webside/ portal PT. Pos Indonesia karena ini

memotivasi pelanggan untuk juga dapat mengetahui dan menikmati

fasilitas yang disediakan melalui webside yang telah dibuat oleh PT.

Pos Indonesia.

b. Pembuatan iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran (markom)

melalui media cetak / koran lokal atau radio lokal / RRI.

c. Buat komunikasi pemasaran melalui pemberian informasi produk

dalam setiap amplop surat. (misalnya amplop dengan latar bekalang

produk wesel pos , amplop dengan latar belakang pospay dan

seterusnya).

d. Buat katalog produk PT. Pos Indonesia yang diberikan bersamaan

dengan pemberian surat atau paket kepada pelanggan.

e. Buat Card Member untuk pelanggan. Buat program marketing yang

menjadikan pelanggan sebagai agen marketing secara tidak

langsung sehingga PT. Pos Indonesia memiliki data base customer.

f. Dibutukan Key Corporate Account Manajer yang akan melakukan

presentasi ke badan usaha-badan usaha untuk mengenalkan produk

PT. Pos Indonesia dan mengelola pelanggan korporasi tersebut.

g. Kirimkan soft copy katalog ke badan usaha – badan usaha, untuk

memperkenalkan dan menawarkan produk kantor pos melalui

jaringan internet ke alamat email / website perusahaan-perusahaan.

h. Buat program promosi dengan gimmics marketing yang menarik

agar terjadi percepatan akselerasi masyarakat untuk berpartisipasi

mengenal dan menggunakan produk PT. Pos Indonesia misalnya

hadiah dan point rewards.

i. Lakukan program CSR di desa - desa dengan mengikutsertakan

pihak yang berpengaruh di desa tersebut, sebagai penggerak

untuk dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat dan pembentukan

citra PT. Pos Indonesia.

Corporate Group MM-UNJ

60

Page 61: PT. Pos Indonesia Final.doc

j. Pembenahan infra-struktur gedung, dengan standarisasi warna,

tampilan dan layout yang membuat orang tertarik dan nyaman untuk

datang ke kantor pos.

k. Pemilihan lokasi jaringan harus mudah dijangkau, mudah terlihat

dan memiliki lapangan parkir yang cukup memadai, selain itu harus

dibuat standar tampilan, warna, papan nama, warna dan tata letak

dari setiap jaringan.

l. Buat klasifikasi cabang yang akan merujuk pada jenis jasa yang bisa

dilayani dan besaran rencana aktivitas marketing yang akan

dianggarkan.

m. Pembuatan call center 24 jam yang menangani berbagai pertanyaan

dan keluhan pelangan.

n. Pick up service bagi nasabah corporate.

o. Pembuatan portal / website perusahaan yang lebih menarik dan

efektif untuk media komunikasi antara PT. Pos Indonesia dan

pelanggan, serta menjadikan website ini juga sebagai wahana

pemesanan produk jasa bagi pelanggan dan memberikan info status

pengiriman surat atau barang,serta menampung sran dan keluhan

pelanggan.

p. Layanan Drive Thru di lokasi bisnis tertentu.

q. Layanan Kantor Pos 24 jam di lokasi tertentu, akan membuat para

pelanggan pos merasakan manfaat yang besar baik dalam

bertransaksi maupun dalam berkomunikasi . Layanan yang diberikan

meliputi layanan pengiriman dokumen dan barang tujuan dalam dan

luar negeri, pengiriman dan pembayaran kiriman yang tujuan dalam

dan luar negeri, PosPay berupa penerimaan setoran lembaga

pembiayaan kendaraan bermotor, tagihan telepon, PDAM, listrik,

cicilan kartu kredit, dan lain-lain.

r. Pengembangan franchise agen pos sehinga mem membuka peluang

usaha yang menarik bagi masyarakat.

Corporate Group MM-UNJ

61

Page 62: PT. Pos Indonesia Final.doc

Budget yang dibutuhkan antara lain :

a. Biaya Promosi , Iklan dan representasi (Entertain)

b. Biaya program marketing berupa revisi website, pembutan member

card, biaya pick up service.

c. Biaya renovasi dan revitalisasi jaringan.

d. Pembentukan Department dan Rekrutmen SDM untuk Call Center

e. Pembentukan Department dan Rekrutment SDM untuk Humas &

CSR

f. Pembetukan Department dan Rekruitmen SDM untuk Product &

Business Development

g. Pembentukan Department dan recruitment SDM untuk Marketing

& Key Account Manager (sales)

Prosedur yang dibutuhkan antara lain :

Pembuatan SOP , uraian fungsi & jabatan serta KPI CSR &

Humas.

Pembuatan SOP , uraian fungsi & jabatan serta KPI Marketing

and Sales.

Pembuatan SOP , uraian fungsi & jabatan serta KPI Product dan

Business Development.

Perubahan struktur Organisasi di Direktorat Pemasaran dan

Pengembangan Bisnis.

3. Operasional, program yang akan dimplementasikan dari sisi operasi

peusahaan antara lain :

a. Re-engeenering bisnis proses, yaitu proses penanaan kembali

alur proses bisnis yang ada di PT. Pos Indonesia , out put yang

diharapkan untuk dihasilkan adalah simplifikasi proses, efektivitas

operasional dan membuang hal hal yang tidak dibutuhkan dalam

sebuah proses (proses yang berulang ulang)

Corporate Group MM-UNJ

62

Page 63: PT. Pos Indonesia Final.doc

b. Membuat program Quality Control Circle , yaitu pembuatan team

team kecil dalam setiap departemental atau sectional untuk

melakukan langkah-langkah perbaikkan proses kerja, cara kerja ,

metode kerja , metode kontrol. Program ini berbentuk kompetisi

kelompok , dimana kelompok yang memberikan kontribusi

perubahan terbesar dari sisi penghematan biaya akan mendapat

reward dari perusahaan.

c. Membuat kompetisi program suggestion system atau Give your

Idea, program ini bersifat individual , dimana masing masing

karyawan dapat memberikan ide-ide atau saran kepada PT. Pos

Indonesia mengenai berbagai hal yang memberikan dampak

perubahan pada operasional perusahaan menuju kondisi yang lebih

baik.

d. Mengukur dan membuat load factor analisis dan service level

standard.

e. Membuat diversifikasi lahan untuk usaha.

Lahan PT Pos Indonesia di pusat dan daerah begitu luas sehingga

akan dimanfaatkan untuk pembangunan perusahaan jasa keuangan

(semacam bank kecil), pos mart (toko yang menjual barang

konsumsi), hingga hotel.

f. Membuat system pengawas internal (Ombudsman person) untuk

mencegah dan memberantas terjadinya korupsi serta

penyelenggarakaan PT Pos yang bersih.

Budget yang dibutuhkan antara lain :

a. Anggaran project pembentukan team Re-engeenering Business

Process, SOP , Job Loading Factor dan service Level standard

b. Anggaran kompetisi untuk QCC ( Quality Control System ) dan SS

(Sugestion system ).

Corporate Group MM-UNJ

63

Page 64: PT. Pos Indonesia Final.doc

c. Pembentukan Departmen dan Rekruitment SDM untuk Quality

assurance

d. Penunjukkan staf yang memiliki kredibilitas yang tinggi sebagai

ombudsman person.

Prosedur yang dibutuhkan antara lain :

Penyusunan Organisasi informal project BPR

( business process re-engeenering ), SOP, Job Load Factor , SLS

(service level standard), QCC dan SS.

Pembuatan SOP dan Uraian Tugas serta KPI

Quality Assurance Department dan Ombudsman person.

Membuat Juknis atau Juklak proses pelayanan

standar kepada pelanggan, moto dan komitmen PT. Pos

Indonesia yang dicantumkan dalam waktu pelayanan bagi setiap

produk yang diatawarkan.

4. Finance, program yang akan diimplementasikan dari sisi finance

perusahaan antara lain :

a. Membuat sistem kontrol cash flow untuk melihat besanya

kebutuhan dana operasional harian, mingguan, bulanan serta

optimalisasi idle money dalam instrument keuangan jangka pendek

yang memberikan tambahan pendapatan bagi perusahaan.

b. Membuat rencana anggaran investasi dan operasional sehubungan

dengan rencana strategi pertumbuhan perusahaan, agar diketahui

berapa besar kebutuhan dana pinjaman dari perbankan untuk

keperluan aktivitas perencanaan investasi dan pengembangan

program.

c. Buat Feasibiilty study dan proposal pengajuan dana pinjaman

invetasi dan modal kerja.

d. Buat program sistem kontrol cash harian.

Corporate Group MM-UNJ

64

Page 65: PT. Pos Indonesia Final.doc

e. Persiapan pembenahan sistem administrsi dan metodologi akunting

dan keuangan sebagai persiapan proses due dilligence untuk

proses penerbitan Obligasi dan / atau IPO (penjualan saham).

Budget Yang dibutuhkan antara lain :

a. Dana pembuatan FS (Feasibility Study) dan proposal pinjaman

b. Dana pembuatan sistem kontrol untuk cash kontrol harian dan

automasi system akunting dan finance

c. Fee konsultan IT dan konsultan Kantor Akuntan Publik untuk

proses due dilligence proses rating untuk penerbitan obligasi atau

Penjualan saham ke masyarakat (IPO)

Prosedur yang dibutuhkan antara lain :

Pembuatan SOP akunting dan keuangan

Pembutan Juklak (Petunujuk Pelaksanan ) atau Juknis

(Petunjuk Teknis) mekanisme kontrol kas harian

Membuat standarisasi penyusunan anggaran dengan

metode budget base on activity plan.

5. Human resources, program yang akan diimplementasikan adalah :

a. Pembentukan komite HRD dan project

pembenahan HRD.

b. Membuat pemetaan SDM berdasarkan

kompetensinya.

c. Pembuatan Human Resources Planning untuk

menentukan berapa besar jumlah dan bagaimana spesifikasi SDM

yang dibutuhkan berdasarkan pemetaan yang dilakukan.

d. Membuat Program “Golden Shakehand” atau

“Program Pensiun Dini” yang ditujukan khususnya bagi karyawan

yang memasuki masa persiapan pensiun dan para karyawan yang

dari hasil mapping masuk dalam karyawan bermasalah atau

Corporate Group MM-UNJ

65

Page 66: PT. Pos Indonesia Final.doc

berpotensi untuk bermasalah, tingkat produktivitas rendah dan sulit

dikembangkan.

e. Lakukan proses “Recruitment and Selection”

secara benar artinya prosesnya dilakukan secara transparan , jika

diperlukan gunakan lembaga “recruitment & selection” untuk

menjaga objektivitas proses rekruitmen dan seleksi.

f. Lakukan evaluasi kembali atas efektivitas

organisasi yang ada.

g. Pembentukan organisasi fungsional dan matrik

yang menjelaskan uraian tugas, wewenang , tanggung jawab, target

& KPI, Job value dan Job Grading, yang pada akhirnya akan

menentukan besar kecilnya kompensasi dan benefit dari setiap

fungi dan tingkatan jabatan yang ada.

h. Pembentukan organisasi informal seperti

organisasi untuk komite dan project yang harus melibatkan BOD

atau Direktur terkait dalam setiap proyek yang ada sebagai

project Owner atau sebagai ketua Komite, sehingga tercipta iklim

yang kuat buat semua, untuk berkomitmen melakukan perubahan.

i. Persiapan program re-organisasi dibeberapa

fungsi dalam organisasi seperti Fungsi Sales/Marketing ,

Humas/Customer Service, CSR , Quality assurance, Compliance

& Audit serta Corporate Planning & Risk Management. ( semua

SDM yang menduduki posisi posisi kunci ini harus berasal dari

tenaga yang sangat kompeten dan profesional).

j. Buat analisis “Training Need Analysis” untuk

mengetahui jenis kebutuhan training yang harus segera dilakukan

dan konsisten dilaksanakan sesuai kebutuhan perusahaan. Materi

training harus menyentuh esensi perkembangan, perubahan dan

tantangan yang terjadi di pasar.

Corporate Group MM-UNJ

66

Page 67: PT. Pos Indonesia Final.doc

k. Buat Program “Talent Pooling Management”

dan “Management Development Program” sebagai media

kaderisasi perusahaan.

l. Lakukan review terhadap model dan modul materi

pengajaran pada Universitas Pos agar up date terhadap kebutuhan

organisasi dan perkembangan pasar.

m. Lakukan analisis terhadap matriks kompensasi

dan benefit serta pensiun plan agar tercipta SDM yang memiliki

loyalitas, berkomitmen dan memiliki tingkat engagement yang

tinggi terhadap perusahaan.

n. Pembuatan program insentif dan atau bonus

berdasarkan pencapaian KPI.

o. Pemberdayaan GA ( General Affairs ) Divison

untuk revitalisasi dan revaluasi Aset PT Pos Indonesia.

Budget yang dibutuhkan antara lain :

a. Biaya konsultan HRD untuk membuat pemetaan

HR berdasarkan kompentensi.

b. Biaya pembuatan SOP, reorganisasi, Job

Analysis.

c. Biaya training dan Talent Pooling Management .

d. Biaya pembentukan Departmen yang terpisah dan

terfokus pada pembenahan dan pemberdayaan SDM seperti

Recruitment yang bergelut secara khusus dibidang Recruitment

dan Selection , Compensation & Benefit, Training , POD dan

Talent Polling Management.

e. Biaya revitalisasi, revaluasi dan standarisasi

jaringan di seluruh Indonesia.

Prosedur yang dibutuhkan antara lain :

Pembukukan SOP HRD.

Corporate Group MM-UNJ

67

Page 68: PT. Pos Indonesia Final.doc

Pembuatan matrix kompensasi

dan benefit.

Selection untuk talent pooling

management and management development program.

Pembuatan module training dan

kurikulum Universitas Pos

Pembuatan aturan standarisasi

jaringan PT. Pos Indonesia

6. Corporate Planning and Risk Management, pembentukannya ditujukan

untuk mengontrol dan sebagai pemberi arah bagi perusahaan untuk

mengontrol pencapaian KPI , identifikasi masalah dan resiko, pembuatan

kebijakan , bersama dengan divisi terkait untuk membuat kebijakan

strategik. Tugas risk management memberikan masukan atas semua

pengaruh dari berbagai aspek fungsional dalam sebuah organisasi. Apakah

kebijakkan dan program yang akan dijalankan akan memberi tingkat resiko

yang lebih tinggi dari manfaat yang diberikan ?, apakah KPI satu fungsi

dengan yang lainnya bersinergi untuk menghasilkan kinerja perusahaan

sesuai target dan misi perusahaan yang direncanakan ? dan apakah setiap

kebijakan dan SOP yang dibuat oleh masing-masing fungsi dalam organisasi

tidak overlapping dan saling bertentangan ?.

7. Complience dan Internal Audit, diperlukan dalam organisasi sebagai

fungsi pelaksanaan kontrol atas implementasi SOP, kebijakan, Juknis /

Juklak yang seharusnya dijalankan oleh setiap bisnis unit di cabang ataupun

dikantor pusat dalam organisasi PT. Pos Indonesia.

Corporate Group MM-UNJ

68

Page 69: PT. Pos Indonesia Final.doc

5.4. Evaluasi dan Kontrol

Agar proses implementasi berjalan sesuai dengan formulasi yang ditetapkan maka

perlu adanya proses evaluasi dan kontrol yang dilakukan secara konsisten, dan

masing masing diberikan tolak ukur tingkat keberhasilannya.

Jika kita lakukan evaluasi permasalahan turunnya kinerja PT. Pos Indonesia

disebabkan oleh beberapa faktor sepeti digambarkan dalam diagram berikut :

Perubahan permintaan dan

keinginan konsumen yang tidak terprediksi

Biaya yang tidak terkontrol atau terlalu

besar

Tumbuhnya banyak pesaing baru dalam

insdutri

PENYEBAB PENURUNAN KINERJA PT. POS INDONESIA

Kontrol keuangan yang tidak baik

Kapasitas SDM yang kurang memadai

Lambat atau tidak merespon pada

perubahan eksternal atau internal yang

signifikan

Manajemen berkinerja buruk

Berikut adalah format evaluasi kontrol atas rencana implementasi strategi :

Corporate Group MM-UNJ

69

Page 70: PT. Pos Indonesia Final.doc

2011 2012 2013 2014 2015127 M 381 M 1.1 T 3.4 T 10.3 T

7% 7% 7.5% 8% 8.5%10% 10% 10.5% 11% 11.5%12% 12% 12.5% 13% 13.5%3% 4% 6% 9% 13.9%

182% 200% 200% 200% 195%

4.7 T 9.5 T 19 T 38 T 74 T45% 47.5% 50% 52.50% 55%62% 102% 100% 100% 95%7.0% 6% 5.3% 5.0% 4.8%

Key performance Indicator

Sustain Quality Improvement and Cost Efficiency Simplifikasi Business Process

Business Process Re-engeerig dan set up SOP

HR Planning Recruitment and Selection

Struktur Organisasi Traning Needs analysis

Compensation and Benefit Pension Plan

Demand of Human Resouce Fair dan objective Recruitment and Selection

Effective Organization for business and control Training Method and Module

IPO - Go Public HUMAN RESOURCES HR kompetensi Maping

Balanced Credit Exposure Balance cash opname dan cash control

Budget base on activity Plan Good Rating

Good rating dan IPO

Mapping Human Resource Matriks

Cash control Budget

Penerbitan Obligasi

Matrix Compensation & Benefit

FINANCELocal Borrowing

Method and Matrix Pension Plan

OPERATIONS Quality and cost control

Efficient ProcessStandard Operational Procedure

Market share Growth in Sales Volume Gowth in Market Share

MARKETING Sales Volume

PROFITABILITY Level of Profit

ROAROI ROE ROS

Yearly Profit Growth

KOMPONEN

Catatan : beberapa harapan dari Management adalah :

Berharap perolehan laba ditahun 2011 mencapai Rp.127 Milyar

Target pendapatan di tahun 2016 berkisar antara 10-11 Trilyun

Corporate Group MM-UNJ

70

Page 71: PT. Pos Indonesia Final.doc

Tujuan ( Goal)

Jasa unggul Teknologi Unggul SDM profesional dan

berkomitmen

Customer

Perspektif

Petumbuhan Profit RO A, RO I, RO E, RO S

Keuangan

Pertumbuhan Pendapatan Berbunganya Investasi dan

biaya

Growth Strategy Strategi Konsentrasi Strategi Diversifikasi

terkait Horizontal Integration

dan Aliansi

PETA STRATEGI PT. POS INDONESIA

Meningkatnya Kualitas Proses Layanan Pelanggan

Simplifikasi Proses

Automasi proses, kontrol dan terintegrasinya proses

layanan customer

Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan

Kecepatan Layanan

Customer Relationship Quality

Pertumbuhan Financial Returns

Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya

Visi

Proses Bisnis

Meningkatnya Kapasitas SDM

Meningkatnya Komitment SDM Pertumbuhan dan

Pembelajaran SDM

6. Rekomendasi

Menindaklanjuti masalah utama yang ada di PT. Pos Indoensia seperti yang telah

disebutkan diatas maka usulan dan rekomendasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

6.1. Masalah I

“PT. Pos mengalami penurunan pangsa pasar dan tidak lagi menjadi perusahaan

terbesar di pasar produk jasa surat dan paket dalam 10 tahun terakhir dan

Corporate Group MM-UNJ

71

Page 72: PT. Pos Indonesia Final.doc

banyaknya munculnya pesaing pesaing baru dan media transaksi di bisnis jasa

keuangan serta mendominasinya kolaborasi pemain lokal dan Internasional di

bisnis logistik dan rendahnya entry barier dengan adanya langkah - langkah

Liberalisasi perposan dan hilangnya hak monopoli bagi PT. Pos Indonesia dalam

jasa pengiriman surat pos universal “

Rekomendasi :

a. Melakukan langkah strategis berupa pengembangan market dan /atau

langkah integrasi horizontal untuk unit binis jasa logistik yaitu berupa

pengembangan market menggunakan jaringan yang ada dan entity PT.

Pos Logistik Indonesia yang secara operasional akan fokus mengelola

busnis logistik dan mengakselerasi proses peningkatan pangsa pasar

dengan cara melakukan akuisi terhadap 5-10 pemain ternaik di pasar .

b. Melakukan langkah strategis berupa pengembangan market dan/atau

pengembangan produk untuk unit bisnis jasa keuangan khususnya untuk

produk Pospay dan Bank Chanelling.

c. Untuk bisnis jasa surat dan paket , langkah strategis berupa penetrasi

pasar dan atau melakukan intensifikasi langkah-langkah kerjasama

aliansi dan kemitraan untuk saling menutupi kesenjangan (gap) atau

mengoptimalkan kelebihan yang ada seperti kerjasama aliansi dengan

pemain utama lainnya baik lokal maupun international serta

mengoptimalkan kerja sama kemitraan kuhsusnya dengan lembaga

pemerintah atau BUMN dan atau badan usaha secara umum untuk

penggunaan jasa surat dan paket menggunakan produk PT. Pos Indonesia.

6.2. Masalah II

“Rendahnya pengetahuan akan produk yang dijual dan lemahnya proses

pemasaran produk PT. Pos Indonesia untuk menumbuhkan tingkat pengetahuan

dan awareness masyarakat akan produk PT. Pos Indonesia yang cukup beragam

dan menarik serta profesionalisme kerja dan keunggulan strategi pemasaran

pesaing yang jauh lebih menyentuh konsumen” .

Corporate Group MM-UNJ

72

Page 73: PT. Pos Indonesia Final.doc

Rekomendasi :

a. Training harus diprioritaskan untuk peningkatan kemampuan dan

kapasitas SDM di bidang pemasaran, komunikasi pemasaran, humas dan

customer service.

b. Lakukan proses perekrutan yang diprioritaskan untuk tenaga

sales/pemasaran dan humas /customer service.

c. Tingkatkan proses dan kegiatan pemasaran, komunikasi pemasaran dan

humas.

d. Diperlukan karyawan yang handal khususnya untuk bidang Sales dan

marketing , R & D (business & Product development), Quality Control

atau quality assurance , Internal Audit & Commpliace ,Operasional serta

Finance and Accounting.

6.3. Masalah III

“Rendahnya daya saing individu dan organisasi dikarenakan tingkat kapasitas

SDM dengan rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya tenaga kerja yang

yang telah berumur serta rendahnya sikap kerja. Suliltnya perusahaan untuk

melakukan perubahan budaya yang telah mengakar seperti iklim birokratis, rigid

dan cenderung tertutup selama berpuluh‐puluh tahun, menyebabkan lemahnya

system pengendalian internal dan akuntasi, dan tingginya operasional resiko

perusahaan”.

Rekomendasi :

a. Lakukan mapping dan assessment SDM berdasarkan tingkat kebutuhan

kompetensi , minat dan bakat agar diketahui potensi dan kompetensi dari

karyawan . Hasil akhirnya adalah kompetensi map ( peta kompetensi)

sehingga bisa terpola mana karyawan yang masih dapat dan tidak dapat untuk

dikembangkan dan di-empowering.

b. Berdasarkan peta kompetensi tersebut , lakukan training secara intensif

kepada SDM yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan serta buat

Corporate Group MM-UNJ

73

Page 74: PT. Pos Indonesia Final.doc

modul dan materi training yang disesuaikan dengan kebutuhan PT. Pos dan

harus bisa menjawab tantangan dan kebutuhan pasar.

c. Untuk karyawan yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan lakukan

pelatihan yang berfokus pada pelayanan prima dan change management agar

secara bertahap terjadi perubahan pola pikir tentang pentingnya pelayanan

dan tanggap terhadap perubahan sebagai salah satu faktor penting untuk tetap

bertahan dalam sebuah industri .

d. Lakukan analisis atas truktur organisasi serta telaah kembali tugas dan fungsi

dari setiap bagian dalam organisasi.

e. Lakukan review atas struktur benefit karyawan berdasarkan job valuation dan

specification atas setiap fungsi dalam organisasi.

f. Tawarkan program pensiun dini , khusunya diarahkan kepada karyawan yang

tidak dapat dikembangkan lagi serta karyawan yang memasuki masa

persiapan pension.

g. Pembuatan talent pooling management sebagai suatu usaha kaderisasi staff

dan pemimpin PT. Pos Indonesia yang handal dimasa yang akan datang.

Talent pooling untuk kaderisasi untuk pimpinan diprioritaskan berasal dari

internal SDM PT. Pos Indonesia, selebihnya direkrut dari talent yang berasal

dari luar organisasi.

h. Visi perusahaan untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan

menyediakan layanan surat pos, paket dan logistik yang handal serta jasa

keuangan yang terpercaya. Perlu dipertegas kapan mimpi itu akan diwujudkan

? , tahun berapakah akan diwujudkan ? , apakah 5 tahun lagi ?, 10 tahun lagi

atau berapa tahun lagi ?., agar misi-yang dipaparkan dapat dilakukan secara

bertahap dan terarah sesuai target pencapaian visi PT. Pos Indonesia.

i. Motto perusahaan : “Tepat waktu setiap waktu” masih harus dikontrol dan

dievalusi implementasinya guna pembentukan company image dan company

branding serta value yang baik dimata stakeholder , buat tolak ukur (KPI)

sebagai dasar acuan dan jadikan motto ini menjadi budaya kerja perusahaan.

******

Corporate Group MM-UNJ

74