61
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk LAPORAN KEUANGAN Pada dan untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

PT LANCARTAMA SEJATI Tbk LAPORAN KEUANGAN Pada dan … · 2020. 12. 15. · PT LANCARTAMA SEJATI Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN KEUANGAN

    Pada dan untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir

    Tanggal 30 Juni 2020

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Surat Pernyataan Direksi

    Laporan Keuangan

    Laporan Posisi Keuangan 1 – 2

    Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3

    Laporan Perubahan Ekuitas 4

    Laporan Arus Kas 5

    Catatan Atas Laporan Keuangan 6 – 58

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan

    30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    1

    Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019

    ASET

    Aset Lancar

    Kas dan setara kas 3d,3e,5,25 5.178.666.884 1.698.147.338

    Piutang usaha 3d,25

    Pihak ketiga 6 6.450.493.762 8.957.099.550

    Pihak berelasi 3c,23 - 1.194.077.474

    Piutang lain-lain 3d,25

    Pihak ketiga 474.827.356 1.702.020.000

    Tagihan bruto pemberi kerja 3f,7 7.220.774.688 960.583.726

    Uang muka 8 6.812.087.136 6.159.558.800

    Jumlah Aset Lancar 26.136.849.826 20.671.486.888

    Aset Tidak Lancar

    Properti investasi 3h,9 135.943.977.569 107.263.749.419

    Aset tetap 3g,10 7.966.845.857 9.085.142.211

    Jumlah Aset Tidak Lancar 143.910.823.426 116.348.891.630

    JUMLAH ASET 170.047.673.252 137.020.378.518

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan

    30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    2

    Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019

    LIABILITAS DAN EKUITAS

    Liabilitas

    Liabilitas Jangka Pendek

    Utang bank jangka pendek 3d,13,25 58.428.521.242 53.070.894.454

    Utang pajak 3k,12a 788.161.931 581.458.766

    Biaya yang Masih harus dibayar 3d,11,25 195.110.306 751.557.580

    Utang jangka panjang yang jatuh

    tempo dalam satu tahun 3d,25

    Bank 13 4.201.988.100 4.360.713.527

    Pembiayaan konsumen 14 620.320.990 764.593.181

    Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 64.234.102.569 59.529.217.508

    Liabilitas Jangka Panjang

    Liabilitas jangka panjang - setelah

    dikurangi bagian yang jatuh tempo

    dalam waktu 1 (satu) tahun 3d,25

    Bank 13 50.686.509.977 53.744.504.968

    Pembiayaan konsumen 14 527.329.446 805.864.255

    Liabilitas imbalan kerja 3l 466.145.000 466.145.000

    Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 51.679.984.423 55.016.514.223

    Jumlah Liabilitas 115.914.086.992 114.545.731.731

    Ekuitas

    Modal saham - nilai nominal

    Rp25 per saham

    Modal dasar - 3.200.000.000 saham

    Modal ditempatkan dan disetor

    saham - 1.000.000.000 saham

    (31 Desember 2019: 800.000.000 saham) 15 25.000.000.000 20.000.000.000

    Tambahan modal disetor 16 26.329.108.204 -

    Penghasilan komprehensif lain (129.513.000) (129.513.000)

    Saldo laba

    Ditentukan penggunaannya - -

    Belum ditentukan penggunaannya 2.933.991.056 2.604.159.787

    Jumlah Ekuitas 54.133.586.260 22.474.646.787

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 170.047.673.252 137.020.378.518

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

    Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    3

    Catatan 30 Juni 2020 30 Juni 2019

    Pendapatan 3i,17 14.400.079.154 22.274.015.951

    Beban pokok pendapatan 3i,18 (6.137.270.436) (14.197.191.035)

    Laba Bruto 8.262.808.718 8.076.824.916

    Beban umum dan administrasi 3i,19 (2.925.239.878) (2.241.276.266)

    Pendapatan lainnya 3i 22.958.712 52.430.884

    Beban lainnya 3i (19.666.106) (149.684.209)

    Beban pajak penghasilan final 3l (567.478.513) (481.667.856)

    Laba Usaha 4.773.382.933 5.256.627.469

    Pendapatan keuangan 3i,20 7.028.533 17.270.076

    Beban keuangan 3i,21 (4.450.580.197) (4.433.660.234)

    Laba Bersih Tahun Berjalan 329.831.269 840.237.311

    Penghasilan komprehensif lain:

    Pengukuran kembali

    liabilitas imbalan kerja 3l - -

    Jumlah Laba Komprehensif

    Tahun Berjalan 329.831.269 840.237.311

    Laba Bersih Tahun

    Yang Dapat Diatribusikan

    Ke Pemilik Entitas 329.831.269 840.237.311

    Laba Komprehensif

    Yang Dapat Diatribusikan

    Ke Pemilik Entitas 329.831.269 840.237.311

    Laba per saham dasar

    yang dapat diatribusikan

    ke pemilik entitas 3o,22 0,33 8.197,44

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    4

    Uang Muka Penghasilan

    Setoran Tambahan Komprehensif Ditentukan Belum ditentukan Kepentingan Jumlah

    Modal Modal Disetor Lain penggunaannya penggunaannya Non Pengendali Ekuitas

    Saldo per 1 Januari 2019 10.250.000.000 - - (54.207.000) - 1.016.342.734 2.000.000 11.214.135.734

    Pelepasan entitas anak - - - - - - (2.000.000) (2.000.000)

    Setoran Modal 1.000.000.000 - - - - 1.000.000.000

    Laba komprehensif periode berjalan - - 840.237.311 - 840.237.311

    Saldo per 30 Juni 2019 10.250.000.000 1.000.000.000 - (54.207.000) - 1.856.580.045 - 13.052.373.045

    Saldo per 1 Januari 2020 20.000.000.000 - - (129.513.000) - 2.604.159.787 - 22.474.646.787

    Penerbitan saham baru sehubungan dengan

    Penawaran Umum Perdana 5.000.000.000 - 26.329.108.204 - - - - 31.329.108.204

    Laba komprehensif periode berjalan - - - - - 329.831.269 - 329.831.269

    Saldo per 30 Juni 2020 25.000.000.000 - 26.329.108.204 (129.513.000) - 2.933.991.056 - 54.133.586.260

    Modal Saham

    Saldo Laba

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    LAPORAN ARUS KAS

    Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    5

    Catatan 30 Juni 2020 30 Juni 2019

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Penerimaan kas dari pelanggan 18.100.762.416 24.191.949.922

    Pembayaran kas kepada pemasok

    dan untuk beban operasional lainnya (12.842.005.170) (18.621.788.088)

    Pembayaran kepada karyawan (1.037.300.553) (649.805.785)

    Kas yang dihasikan dari operasi 4.221.456.693 4.920.356.049

    Penerimaan bunga 7.028.533 17.270.076

    Pembayaran bunga (4.450.580.197) (4.330.972.318)

    Pembayaran pajak 13 (567.478.513) (465.569.437)

    Penerimaan (pembayaran) lainnya 3.292.606 (355.742.320)

    Arus Kas Bersih Diperoleh dari

    (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (786.280.878) (214.657.950)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    Hasil penjualan aset tetap 10 - 121.420.848

    Pembelian aset tetap 10 (43.579.000) (83.570.588)

    Pembayaran uang muka aset tetap - (3.734.500.000)

    Penerimaan dari pelepasan

    Investasi entitas asosiasi 1d - 4.100.000.000

    Penambahan properti investasi 9 (28.736.828.150) (1.610.901.799)

    Uang muka pembelian tanah - (19.571.900.000)

    Arus Kas Bersih Digunakan untuk

    Aktivitas Investasi (28.780.407.150) (20.779.451.539)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Pembayaran utang sewa pembiayaan 14 (422.807.000) (351.963.244)

    Pembayaran pihak berelasi 27 - 3.623.651.277

    Penambahan setoran modal 15,16 35.000.000.000 -

    Pembayaran biaya emisi 16 (3.670.891.796) -

    Penambahan uang muka setoran modal - 1.000.000.000

    Penerimaan utang bank jangka pendek 13 5.357.626.788 61.360.504.977

    Pembayaran utang bank jangka pendek 13 - (58.033.823.171)

    Penerimaan utang bank Jangka panjang 13 - 18.897.505.267

    Pembayaran utang bank jangka panjang 13 (3.216.720.418) (7.590.871.786)

    Arus Kas Bersih Diperoleh dan

    Aktivitas Pendanaan 33.047.207.574 18.905.003.320

    Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas

    dan Setara Kas 3.480.519.546 (2.089.106.169)

    Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 5 1.698.147.338 3.559.233.900

    Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 5 5.178.666.884 1.470.127.731

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    6

    1. UMUM

    a. Pendirian Perusahaan

    PT Lancartama Sejati Tbk (“Entitas”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dari Notaris

    Sugiri Kadarisman, S.H., tanggal 1 Juni 1990. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri

    Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

    No. C-02-4854 HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juni 1993.

    Anggaran Dasar Entitas telah megalami beberapa kali perubahaan, terakhir berdasarkan Akta

    Notaris Nomor 65 Tanggal 13 Februari 2020 yang dibuat oleh Notaris Christina Dwi Utami,

    SH., M.HUM., M.KN, berkedudukan di Jakarta Barat mengenai peningkatan modal

    ditempatkan dan disetor.

    Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas adalah:

    • Konstruksi gedung tempat tinggal, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan kondominium.

    • Konstruksi gedung perkantoran, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan).

    • Konstruksi gedung industri, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja.

    • Konstruksi gedung perbelanjaan, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung.

    • Konstruksi gedung lainnya.

    Saat ini kegiatan utama Entitas menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi.

    Entitas berlokasi di Jakarta dan berkantor pusat di Wisma Lancartama, Jalan Pakubuwono VI

    Nomor 99 A-B, Jakarta Selatan.

    Entitas mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

    Entitas merupakan entitas induk terakhir.

    b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan

    Berdasarkan Akta Nomor 4 tanggal 1 November 2019 dari Notaris Christina Dwi Utami, S.H.,

    M. Hum., M.Kn., notaris di Jakarta Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada

    tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama : Djaja Julia Supena

    Komisaris Independen : Rizka Alfrina

    Direksi

    Direktur Utama : Alex Widjaja

    Direktur : Kathrin Widjaja

    Entitas mempunyai 8 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31

    Desember 2019.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    7

    1. UMUM - Lanjutan

    b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan - Lanjutan

    Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 026/SK/DIRKOM/Xl/2019 tanggal

    7 November 2019, Perseroan telah mengangkat Lia Ariesta Fitriana sebagai Kepala Unit Audit

    Internal dan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 027/SK/DIR/XI/2019 tanggal

    7 November 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Destryani Sianturi.

    Susunan komite audit pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai

    berikut:

    Nama Posisi

    Rizka Afrina : Ketua

    I Made Satya Guna : Anggota

    Ismail Hasan : Anggota

    c. Penawaran Umum Saham Entitas

    Pada tanggal 29 Januari 2020, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Dewan

    Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Keputusannya No. S-9/D.04/2020 untuk

    melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek

    Indonesia pada tanggal 10 Pebruari 2020.

    d. Struktur Entitas Anak

    Entitas memiliki secara langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

    PT Cahaya Maju Indo (CMI)

    Berdasarkan akta No. 54 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M.

    Entitas memiliki investasi saham di PT Cahaya Maju Indo sebesar 990 saham atau senilai

    Rp99.000.000.

    PT Permata Indo Makmur (PIM)

    Berdasarkan akta No. 53 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M.

    Entitas memiliki investasi saham di PT Permata Indo Makmur sebesar 990 saham atau senilai

    Rp99.000.000.

    Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

    Pada bulan Mei 2019, Entitas melepas seluruh kepemilikan saham di PT CMI dan PT PIM

    kepada Alex Widjaja (pemegang saham). Transaksi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No.

    38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Hubungan sepengendali antara

    Entitas dengan PT CMI dan PT PIM dimulai pada tahun 2018.

    Rincian Entitas anak pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut:

    Entitas Anak

    Domisili

    Persentase

    kepemilikan

    Tahun operasi

    komersial Jumlah Aset

    PT Permata Indo Makmur Jakarta 99% - 100.000.000

    PT Cahaya Maju Indo Jakarta 99% - 100.000.000

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    8

    2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI

    a. Standar Yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020)

    Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku pada atau setelah tanggal

    1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

    - Amendemen PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Amendemen

    PSAK No. 15 menambahkan paragraf 14A sehingga mengatur bahwa entitas juga

    menerapkan PSAK No. 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura

    bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka

    panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas

    asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 15 paragraf 38.

    - Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.

    Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas

    asuransi, yakni:

    a. Deferral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang aktivitas utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalam

    ruang lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada level entitas pelapor); dan

    b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi

    ke penghasilan komprehensif lain.

    - PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan”, PSAK No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan

    akuntansi lindung nilai. PSAK ini akan menggantikan PSAK No. 55 “Instrumen

    Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

    - Amendemen PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”. Amendemen PSAK No. 71 mengamendemen paragraf

    PP4.1.11(b) dan PP4.1.12(b), dan menambahkan paragraf PP4.1.12A sehingga mengatur

    bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan

    kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata

    dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

    - PSAK No. 72 “Pendapatan Dari Kontrak Dengan Pelanggan”, PSAK No. 72 mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan

    dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan. PSAK No. 72 ini akan

    menggantikan PSAK No. 23 “Pendapatan”, PSAK No. 34 “Kontrak Konstruksi”,

    PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”, ISAK No. 10 “Program

    Loyalitas Pelanggan”, ISAK No. 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat” dan ISAK No. 27:

    Pengalihan Aset Dari Pelanggan”.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    9

    2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI –

    Lanjutan

    a. Standar Yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020) - Lanjutan

    - PSAK No. 73 “Sewa”, PSAK No. 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee

    dan lessor menyediakan informasi yang relevan yang dengan setia mewakili transaksi

    tersebut. PSAK No. 73 ini akan menggantikan PSAK No. 30 “Sewa”.

    - Amendemen PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan” tentang definisi material, mengklarifikasi definisi material dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang

    digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu juga

    memberikan panduan yang lebih jelas terkait definisi material dalam konteks mengurangi

    over disclosure karena terjadi perubahan ambang batas (thresholds) dari definisi material

    tersebut.

    - Amendemen PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” tentang Definisi Material. Secara garis besar, Amendemen PSAK No. 1 dan

    Amendemen PSAK No. 25 tersebut:

    a. menambahkan istilah “obscuring” (pengaburan), penjelasan dan contoh mengenai istilah tersebut;

    b. mengubah istilah “dapat mempengaruhi” menjadi “diperkirakan cukup dapat mempengaruhi” dalam konteks pengambilan keputusan oleh pengguna utama;

    c. mengubah istilah “pengguna” menjadi “pengguna utama” dalam konteks pengguna laporan keuangan dan terdapat penambahan penjelasan terkait pengguna utama

    tersebut;

    - ISAK No. 35 “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba”. ISAK No. 35 mengatur ruang lingkup penyajian laporan keuangan entitas yang berorientasi nirlaba

    terlepas dari bentuk hukum entitas. Interpretasi ini juga dapat diterapkan oleh entitas

    berorientasi nirlaba yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas

    Akuntabilitas Non Publik (SAK ETAP). ISAK No. 35 menggantikan PSAK No. 45

    “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Nirlaba” berdasarkan PSAK No. 13 tentang

    Pencabutan PSAK No. 45 “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”.

    b. Standar yang Diterbitkan Berlaku Efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2021

    Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah

    tanggal 1 Januari 2021, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

    • PSAK 112: Akuntansi Wakaf;

    • PSAK 22 (Amandemen): Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis.

    Pada saat penerbitan laporan keuangan, Entitas masih mempelajari dampak yang mungkin

    timbul dari penerapan standar, amandemen standar, dan interpretasi atas standar yang berlaku

    setelah 1 Januari 2021 serta pengaruhnya pada laporan keuangan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    10

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

    Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi

    penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal

    1 Januari 2019 yaitu sebagai berikut:

    a. Pernyataan Kepatuhan

    Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan

    dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan

    Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan,

    yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan

    Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan

    atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang

    Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku

    untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.

    b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

    Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

    Keuangan”, termasuk PSAK No. 1 (Amandemen 2015), “Penyajian Laporan Keuangan

    tentang Prakarsa Pengungkapan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang

    disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke

    laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

    Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi

    keuangan dan kinerja Entitas.

    Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,

    kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.

    Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan

    (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain

    sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

    Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan

    mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

    Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga

    merupakan mata uang fungsional Entitas.

    Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat

    penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam

    laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan posisi keuangan pada awal

    periode komparatif yang disajikan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    11

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

    Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam

    PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan PSAK No. 7

    (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

    PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,

    termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri

    entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

    PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi

    atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau

    dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).

    Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan

    keuangannya (entitas pelapor).

    a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

    (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan atau Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

    b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:

    (i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari perusahaan yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

    (ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu perusahaan, yang mana

    entitas lain tersebut adalah anggotanya).

    (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

    entitas asosiasi dari entitas ketiga.

    (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan

    adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga

    berelasi dengan Perusahaan.

    (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a).

    (vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf (a.i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

    Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak,

    dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan

    pihak-pihak yang tidak berelasi.

    Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan

    dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

    Piutang lain-lain kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga sedangkan kepada pihak ketiga

    belum tentu tidak dikenakan bunga.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    12

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING – Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan

    Sejak 1 Januari 2020, Entitas menerapkan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" termasuk

    Amandemen PSAK 71 "Instrumen Keuangan: Fitur Percepatan Pembayaran dengan

    Kompensasi Negatif". Amandemen PSAK 71 mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur

    pelunasan dipercepat yang dapat mengakibatkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi

    karena arus kas kontraktual hanya berasal dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah

    pokok hutangnya dan Entitas juga menerapkan PSAK 60 (Revisi 2014) “Keuangan Instrumen:

    Pengungkapan”. PSAK 71 menggantikan PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:

    Pengakuan dan Pengukuran”.

    PSAK No. 50 (Revisi 2014) menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen

    keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas

    keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait

    dengan suku bunga, dividen dan keuntungan/kerugian, dan ketika aset keuangan dan

    kewajiban keuangan dapat di saling hapus.

    PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam

    laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi

    instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul

    dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir

    periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar

    ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.

    (1) Aset Keuangan

    Pengakuan dan Pengukuran Awal

    Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam penyediaan

    instrumen secara kontraktual. Semua aset keuangan diakui dan tidak diakui berdasarkan

    tanggal perdagangan di mana pembelian atau penjualan aset keuangan dilakukan

    berdasarkan kontrak yang persyaratannya mengharuskan penyerahan aset dalam jangka

    waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.

    Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak

    diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat

    diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau penerbitan aset keuangan.

    Semua aset keuangan yang diakui kemudian diukur secara keseluruhan pada biaya

    perolehan diamortisasi atau nilai wajar, tergantung pada klasifikasi aset keuangan tersebut.

    Pengukuran Selanjutnya

    Instrumen utang yang memenuhi kondisi berikut diukur pada biaya perolehan diamortisasi:

    - aset keuangan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual; dan

    - Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok

    terutang.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    13

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Pengukuran Selanjutnya

    Semua aset keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi

    atau FVOCI selanjutnya diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL).

    Entitas dapat membuat penetapan yang tidak dapat dibatalkan berikut ini pada pengakuan

    awal aset keuangan:

    - Entitas dapat memilih yang tidak dapat dibatalkan untuk menyajikan perubahan berikutnya dalam nilai wajar dari investasi ekuitas dalam pendapatan komprehensif

    lain (tanpa klasifikasi kembali) jika memenuhi kriteria tertentu; dan

    - Entitas dapat menetapkan investasi utang yang tidak dapat dibatalkan yang memenuhi biaya diamortisasi atau kriteria FVOCI sebagai yang diukur pada FVTPL jika tindakan

    tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi akuntansi.

    Dalam tahun berjalan, Entitas tidak ada penetapan investasi utang yang memenuhi biaya

    diamortisasi atau kriteria FVOCI sebagai yang diukur pada FVTPL maupun investasi

    ekuitas sebagai FVOCI.

    Biaya Perolehan Diamortisasi dan Metode Bunga Efektif

    Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan adalah jumlah di mana aset keuangan

    diukur pada pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah amortisasi kumulatif

    dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari setiap perbedaan antara jumlah awal

    dan jumlah jatuh tempo, disesuaikan dengan penyisiahn kerugian. Di sisi lain, jumlah

    tercatat bruto dari aset keuangan adalah biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan

    sebelum disesuaikan dengan penyisihan kerugian.

    Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif untuk

    instrumen utang yang diukur kemudian pada biaya perolehan diamortisasi dan pada

    FVOCI. Untuk instrumen keuangan selain yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan

    memburuk, pendapatan bunga dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif terhadap

    jumlah tercatat bruto dari aset keuangan (basis bruto), kecuali untuk aset keuangan yang

    kemudian mengalami penurunan nilai kredit. Untuk aset keuangan yang kemudian

    mengalami penurunan nilai kredit, pendapatan bunga diakui dengan menerapkan suku

    bunga efektif pada biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan tersebut. Jika, pada

    periode pelaporan berikutnya, risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami

    penurunan nilai kredit meningkat sehingga aset keuangan tidak lagi mengalami penurunan

    nilai kredit, maka pendapatan bunga diakui dengan menerapkan suku bunga efektif

    terhadap nilai tercatat bruto aset keuangan.

    Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya

    perolehan diamortisasi dari instrumen utang dan metode untuk mengalokasikan pendapatan

    bunga selama periode yang relevan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    14

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Biaya Perolehan Diamortisasi dan Metode Bunga Efektif - Lanjutan

    Untuk instrumen keuangan selain yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan

    memburuk (yaitu aset yang mengalami penurunan nilai kredit pada pengakuan awal), suku

    bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan

    kas masa depan (termasuk semua biaya dan poin yang dibayarkan atau diterima merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premi atau

    diskon lainnya) tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan, selama perkiraan umur

    dari instrumen utang, atau, jika sesuai, periode yang lebih pendek, ke jumlah tercatat bruto

    dari instrumen hutang pada pengenalan awal.

    Untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk, Entitas

    mengakui pendapatan bunga dengan menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan

    dengan kredit ke biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan tersebut sejak pengakuan

    awal. Penghitungan tidak kembali ke basis bruto meskipun risiko kredit dari aset keuangan

    kemudian membaik sehingga aset keuangan tidak lagi memburuk.

    Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan dimasukkan dalam item baris

    "Pendapatan Keuangan - Pendapatan Bunga".

    Investasi dalam Instrumen Utang Yang Diklasifikasikan sebagai FVOCI

    Instrumen utang pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.

    Selanjutnya, perubahan nilai tercatat instrumen utang sebagai akibat dari keuntungan dan

    kerugian selisih kurs, keuntungan atau kerugian penurunan nilai, dan pendapatan bunga

    yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, diakui dalam laporan laba

    rugi. Jumlah yang diakui dalam laba rugi sama dengan jumlah yang akan diakui dalam

    laporan laba rugi jika aset keuangan tersebut diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

    Semua perubahan lain dalam nilai tercatat dari aset keuangan tersebut diakui dalam

    pendapatan komprehensif lain dan diakumulasi dalam judul cadangan revaluasi investasi.

    Ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif

    yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba

    rugi.

    Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Ditetapkan pada FVOCI

    Pada pengakuan awal, Entitas dapat membuat pemilihan yang tidak dapat dibatalkan (atas

    dasar instrumen per instrumen) untuk menetapkan investasi pada instrumen ekuitas sebagai

    pada FVOCI. Penunjukan FVOCI tidak diizinkan jika investasi ekuitas dimiliki untuk

    diperdagangkan atau jika merupakan imbalan kontinjensi yang diakui oleh pihak

    pengakuisisi dalam kombinasi bisnis yang menerapkan PSAK 22.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    15

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Ditetapkan pada FVOCI - Lanjutan

    Aset keuangan disimpan untuk diperdagangkan jika:

    - diakuisisi terutama untuk tujuan menjualnya dalam waktu dekat; atau - pada pengakuan awal, ini merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan

    teridentifikasi yang dikelola bersama oleh Entitas dan memiliki bukti pola pengambilan

    laba jangka pendek aktual terkini; atau

    - merupakan derivatif (kecuali untuk derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).

    Investasi dalam instrumen ekuitas pada FVOCI pada awalnya diukur pada nilai wajar

    ditambah biaya transaksi. Selanjutnya, nilai wajar tersebut diukur pada nilai wajar dengan

    keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan

    komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi. Keuntungan atau

    kerugian kumulatif tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan investasi ekuitas,

    melainkan akan ditransfer ke saldo laba.

    Pendapatan dividen dari investasi dalam instrumen ekuitas ini diakui dalam laporan laba

    rugi ketika hak Entitas untuk menerima dividen ditetapkan, kecuali dividen tersebut secara

    jelas mewakili pemulihan sebagian biaya investasi. Dividen disertakan dalam baris rincian

    "Pendapatan Keuangan - Pendapatan Dividen" dalam laporan laba rugi.

    Aset Keuangan pada FVTPL

    Aset keuangan yang tidak memenuhi kriteria untuk diukur pada biaya perolehan

    diamortisasi atau FVOCI diukur pada FVTPL.

    Secara khusus:

    - Investasi pada instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai FVTPL, kecuali Entitas menetapkan investasi ekuitas yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau imbalan

    kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis seperti pada FVOCI yang tidak dapat

    dibatalkan pada pengakuan awal.

    - Instrumen utang yang tidak memenuhi kriteria biaya perolehan diamortisasi atau kriteria FVOCI diklasifikasikan sebagai FVTPL. Selain itu, instrumen utang yang

    memenuhi kriteria biaya diamortisasi atau kriteria FVOCI dapat ditetapkan sebagai

    FVTPL yang tidak dapat dibatalkan pada saat pengakuan awal jika penetapan tersebut

    menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau

    pengakuan yang akan timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan

    keuntungan dan kerugian pada mereka atas dasar yang berbeda.

    Aset keuangan pada FVTPL diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan

    keuntungan atau kerugian nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi sepanjang bukan

    merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan. Keuntungan atau kerugian

    bersih yang diakui dalam laporan laba rugi termasuk dividen atau bunga yang diperoleh

    dari aset keuangan dan dimasukkan dalam item baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    16

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs

    Nilai tercatat aset keuangan dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing

    tersebut dan dijabarkan dengan kurs spot pada setiap tanggal pelaporan.

    Secara khusus:

    - untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs diakui

    dalam laporan laba rugi pada item baris “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”;

    - untuk instrumen utang yang diukur pada FVOCI yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs atas biaya perolehan diamortisasi

    dari instrumen utang tersebut diakui dalam laporan laba rugi pada item baris

    “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”;

    - untuk aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs diakui dalam laporan laba rugi

    pada item baris “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”; dan

    - untuk instrumen ekuitas yang diukur dengan FVOCI, selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain dalam cadangan revaluasi investasi.

    Penurunan Nilai Aset Keuangan

    Entitas mengakui penyisihan kerugian kredit ekspektasian (“ECL”) atas investasi dalam

    instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada FVOCI, piutang

    sewa, aset kontrak, serta komitmen pinjaman pada kontrak jaminan keuangan. Tidak ada

    kerugian penurunan nilai yang diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas. Jumlah

    kerugian kredit ekspektasian diperbarui pada setiap tanggal pelaporan untuk

    mencerminkan perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal atas instrumen keuangan

    tersebut.

    Entitas selalu mengakui ECL sepanjang umur untuk piutang usaha, aset kontrak dan

    piutang sewa. Kerugian kredit ekspektasian atas aset keuangan ini diestimasi dengan

    menggunakan matriks provisi berdasarkan pengalaman kerugian kredit historis Entitas,

    disesuaikan untuk faktor-faktor yang spesifik bagi debitur, kondisi ekonomi secara umum

    dan penilaian terhadap arah saat ini maupun arah kondisi perkiraan kerugian pada tanggal

    pelaporan, termasuk nilai waktu uang jika sesuai.

    Untuk semua instrumen keuangan lainnya, Kelpompok Usaha mengakui ECL sepanjang

    umur ketika terdapat peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan

    awal. Sebaliknya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara

    signifikan sejak pengakuan awal, Entitas mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen

    keuangan tersebut dengan jumlah yang sama dengan ECL 12 bulan (12mECL). Penilaian

    apakah ECL sepanjang umur harus diakui didasarkan pada peningkatan signifikan dalam

    kemungkinan atau risiko gagal bayar yang terjadi sejak pengakuan awal alih-alih pada

    bukti aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit pada tanggal pelaporan atau terjadi

    gagal bayar (default) yang sebenarnya.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    17

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan

    ECL sepanjang umur merupakan kerugian kredit ekspektasian yang dihasilkan dari semua

    kemungkinan peristiwa gagal bayar (default) selama perkiraan umur instrumen keuangan.

    Sebaliknya, 12mECL merupakan porsi ECL sepanjang umur yang diharapkan dihasilkan

    dari peristiwa gagal bayar (default) pada instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam

    12 bulan setelah tanggal pelaporan.

    Risiko Kredit Meningkat Signifikan

    Dalam menilai apakah risiko kredit pada instrumen keuangan telah meningkat secara

    signifikan sejak pengakuan awal, Entitas membandingkan risiko gagal bayar (default) yang

    terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar

    (default) yang terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pengakuan awal. Dalam

    melakukan penilaian ini, Entitas mempertimbangkan informasi kuantitatif dan kualitatif

    yang wajar dan dapat didukung, termasuk pengalaman historis dan informasi berwawasan

    ke depan yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya. Informasi

    berwawasan ke depan yang dipertimbangkan mencakup prospek masa depan industri

    tempat debitur Entitas beroperasi, yang diperoleh dari laporan ahli ekonomi, analis

    keuangan, badan pemerintah, lembaga pemikir (think-tanks) terkait, dan organisasi serupa

    lainnya, serta pertimbangan berbagai sumber eksternal dan memperkirakan informasi

    ekonomi yang terkait dengan operasi inti Entitas.

    Untuk komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, pada tanggal Entitas menjadi

    salah satu pihak dari komitmen yang tidak dapat dibatalkan dianggap sebagai tanggal

    pengakuan awal untuk tujuan penilaian penurunan nilai instrumen keuangan. Dalam

    menilai apakah terdapat peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan

    awal atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, Entitas mempertimbangkan

    perubahan risiko di mana debitur tertentu akan gagal bayar (default) dalam kontrak.

    Entitas secara berkala memantau efektivitas kriteria yang digunakan untuk

    mengidentifikasi apakah terdapat peningkatan risiko kredit yang signifikan dan

    merevisinya sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa kriteria tersebut mampu

    mengidentifikasi peningkatan risiko kredit yang signifikan sebelum jumlah tersebut jatuh

    tempo.

    Jika Entitas telah mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan dengan jumlah

    yang sama dengan ECL sepanjang umur pada periode pelaporan sebelumnya, tetapi

    menentukan pada tanggal pelaporan saat ini bahwa kondisi untuk ECL sepanjang umur

    tidak lagi terpenuhi, Entitas mengukur penyisihan kerugian pada jumlah yang sama dengan

    12mECL pada tanggal pelaporan saat ini, kecuali untuk aset yang menggunakan

    pendekatan yang disederhanakan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    18

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (1) Aset Keuangan - Lanjutan

    Risiko Kredit Meningkat Signifikan - Lanjutan

    Entitas mengakui keuntungan atau kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi untuk

    semua instrumen keuangan dengan penyesuaian yang sesuai dengan nilai tercatatnya

    melalui akun penyisihan kerugian, kecuali untuk investasi dalam instrumen hutang yang

    diukur pada FVOCI, di mana penyisihan kerugian diakui pada penghasilan komprehensif

    lain dan diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi, dan tidak mengurangi nilai

    tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan.

    Kebijakan Penghapusan

    Entitas menghapus aset keuangan jika terdapat informasi yang menunjukkan bahwa

    debitur berada dalam kesulitan keuangan yang parah dan tidak ada prospek pemulihan

    yang realistis. Aset keuangan yang dihapuskan mungkin masih tunduk pada aktivitas

    penegakan hukum berdasarkan prosedur pemulihan Entitas, dengan mempertimbangkan

    advis hukum jika sesuai. Setiap pemulihan yang dilakukan diakui dalam laporan laba rugi.

    Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

    Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas

    dari aset tersebut berakhir, atau saat aset keuangan tersebut dialihkan dan secara

    substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset kepada pihak lain. Jika Entitas

    tidak mengalihkan atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat

    kepemilikan dan terus mengendalikan aset yang dialihkan, Kelpompok Usaha mengakui

    hak kepemilikannya atas aset dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus

    dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan

    aset keuangan yang dialihkan, Entitas tetap mengakui aset keuangan dan juga mengakui

    pinjaman yang dijamin sebesar hasil yang diterima.

    Pada penghentian pengakuan aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

    diamortisasi, perbedaan antara nilai tercatat aset dan jumlah imbalan yang diterima dan

    piutang diakui dalam laporan laba rugi. Selain itu, pada penghentian pengakuan investasi

    dalam instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai FVOCI, keuntungan atau kerugian

    kumulatif yang sebelumnya diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi direklasifikasi

    ke laba rugi. Sebaliknya, pada penghentian pengakuan investasi dalam instrumen ekuitas

    yang telah ditetapkan Entitas pada pengakuan awal untuk diukur pada FVOCI, keuntungan

    atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi

    tidak direklasifikasi ke laba rugi, tetapi dipindahkan ke saldo laba.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    19

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (2) Liabilitas Keuangan

    Semua liabilitas keuangan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan

    menggunakan metode suku bunga efektif atau pada FVTPL.

    Namun, liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan tidak memenuhi

    syarat untuk penghentian pengakuan atau ketika pendekatan keterlibatan berkelanjutan

    diterapkan, kontrak dan komitmen jaminan keuangan yang diterbitkan oleh Entitas, diukur

    sesuai dengan kebijakan akuntansi spesifik yang ditetapkan di bawah ini.

    Liabilitas Keuangan Diukur pada FVTPL

    Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika liabilitas keuangan merupakan

    imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis, dimiliki untuk

    diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL.

    Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika:

    - telah diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau - pada pengakuan awal, ini merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang

    diidentifikasi yang dikelola bersama oleh Entitas dan memiliki pola pengambilan

    keuntungan jangka pendek aktual terkini; atau

    - merupakan derivatif, kecuali untuk derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.

    Liabilitas Keuangan Selanjutnya Diukur pada FVTPL

    Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau

    imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis dapat ditetapkan

    sebagai FVTPL pada pengakuan awal jika:

    - penunjukan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi pengukuran atau pengakuan yang inkonsistensi, yang jika tidak maka akan timbul; atau

    - liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai

    wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan

    oleh Entitas, dan informasi tentang pengelompokan tersebut adalah disediakan secara

    internal atas dasar tersebut; atau

    - merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 71 mengizinkan seluruh kontrak gabungan untuk ditetapkan sebagai

    FVTPL.

    Liabilitas keuangan pada FVTPL disajikan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau

    kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi

    sepanjang hal tersebut bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang

    ditentukan. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi menggabungkan

    setiap bunga yang dibayarkan atas liabilitas keuangan dan dimasukkan dalam item baris

    "Keuntungan dan Kerugian Lain-lain".

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    20

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (2) Liabilitas Keuangan – Lanjutan

    Liabilitas Keuangan Selanjutnya Dikukur pada FVTPL (lanjutan)

    Namun, untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL, jumlah perubahan nilai

    wajar liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit sendiri dari

    liabilitas tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali pengakuan dampak

    dari perubahan risiko kredit liabilitas dalam pendapatan komprehensif lain akan

    menciptakan atau memperbesar inkonsistensi akuntansi dalam laba rugi. Sisa perubahan

    nilai wajar karena selain risiko kredit sendiri dari liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

    Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko kredit liabilitas keuangan diakui

    dalam pendapatan komprehensif lain dan kemudian tidak direklasifikasi ke laba rugi;

    sebagai gantinya, dapat dipindahkan ke saldo laba pada saat penghentian pengakuan

    liabilitas keuangan.

    Keuntungan atau kerugian dari kontrak jaminan keuangan dan komitmen pinjaman yang

    diterbitkan oleh Entitas yang ditetapkan oleh Entitas pada nilai wajar melalui laporan laba

    rugi diakui dalam laporan laba rugi.

    Liabilitas Keuangan Selanjutnya Diukur pada Biaya perolehan diamortisasi

    Liabilitas keuangan yang bukan merupakan imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi

    dalam kombinasi bisnis, tidak dimiliki untuk diperdagangkan, atau ditetapkan sebagai

    FVTPL, selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan

    metode suku bunga efektif.

    Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi

    dari liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode

    yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan

    estimasi pembayaran tunai di masa depan (termasuk semua biaya dan poin yang

    dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif, biaya

    transaksi, dan premi atau diskon lainnya) selama perkiraan umur kewajiban keuangan. ,

    atau (jika sesuai) periode yang lebih singkat, untuk biaya perolehan diamortisasi dari

    liabilitas keuangan.

    Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs

    Untuk liabilitas keuangan dalam mata uang asing dan diukur pada biaya perolehan

    diamortisasi pada setiap tanggal pelaporan, keuntungan dan kerugian selisih kurs

    ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi instrumen tersebut. Keuntungan dan

    kerugian selisih kurs ini diakui dalam “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs” dalam

    laporan laba rugi untuk liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan

    lindung nilai yang ditentukan. Untuk liabilitas yang ditetapkan sebagai instrumen lindung

    nilai untuk lindung nilai atas risiko mata uang asing, keuntungan dan kerugian selisih kurs

    diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasi dalam komponen ekuitas

    yang terpisah.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    21

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan - Lanjutan

    (2) Liabilitas Keuangan – Lanjutan

    Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs - Lanjutan

    Nilai wajar dari liabilitas keuangan dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang

    asing tersebut dan dijabarkan dengan kurs spot pada akhir periode pelaporan. Untuk

    liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL, komponen valuta asing merupakan bagian

    dari keuntungan atau kerugian nilai wajar dan diakui dalam laporan laba rugi untuk

    liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang

    ditentukan.

    Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

    Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangannya jika, dan hanya jika, kewajiban

    Entitas dilepaskan, dibatalkan, atau habis masa berlakunya. Selisih antara nilai tercatat

    liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan

    terutang, termasuk aset non tunai yang dialihkan atau liabilitas yang diambil alih, diakui

    dalam laporan laba rugi.

    Ketika Entitas menukar dengan pemberi pinjaman yang eksis, suatu instrumen utang ke

    instrumen lain dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, pertukaran tersebut

    dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan

    baru. Demikian pula, Entitas mencatat modifikasi substansial dari persyaratan liabilitas

    yang ada atau bagian darinya sebagai penghapusan liabilitas keuangan asli dan pengakuan

    liabilitas baru.

    Diasumsikan bahwa persyaratannya secara substansial berbeda jika nilai sekarang yang

    didiskontokan dari arus kas menurut persyaratan baru, termasuk biaya yang dibayarkan

    setelah dikurangi biaya yang diterima dan didiskontokan menggunakan tarif efektif awal

    sekurang-kurangnya 10 persen berbeda dari nilai wajar yang didiskontokan atas nilai sisa

    arus kas dari liabilitas keuangan awal. Jika modifikasi tidak substansial, perbedaan antara:

    (1) nilai tercatat liabilitas sebelum modifikasi; dan (2) nilai kini arus kas setelah modifikasi

    harus diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian modifikasi dalam

    keuntungan dan kerugian lain.

    (3) Instrumen Keuangan Derivatif

    Untuk mengelola eksposur terhadap risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing,

    termasuk kontrak berjangka valuta asing dan swap suku bunga, Entitas dapat masuk ke

    dalam berbagai instrumen keuangan derivatif.

    Derivatif pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif

    ditandatangani dan selanjutnya diukur kembali ke nilai wajarnya pada setiap tanggal

    pelaporan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan segera diakui dalam laporan laba

    rugi kecuali derivatif tersebut ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, di

    mana waktu pengakuan laba rugi tergantung pada sifat hubungan lindung nilai.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    22

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan – Lanjutan

    (3) Instrumen Keuangan Derivatif – Lanjutan

    Derivatif dengan nilai wajar positif diakui sebagai aset keuangan sedangkan derivatif

    dengan nilai wajar negatif diakui sebagai liabilitas keuangan. Derivatif tidak saling hapus

    dalam laporan keuangan kecuali Entitas memiliki hak hukum dan niat untuk saling hapus.

    Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo

    instrumen tersebut lebih dari 12 bulan dan diperkirakan tidak akan direalisasikan atau

    diselesaikan dalam 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas

    lancar.

    Derivatif Melekat

    Derivatif melekat adalah komponen dari kontrak hibrida yang juga mencakup host non-

    derivatif dengan pengaruh bahwa beberapa arus kas dari instrumen gabungan bervariasi

    dengan cara yang serupa dengan derivatif yang berdiri sendiri.

    Derivatif yang melekat pada kontrak utama non-derivatif yang bukan merupakan aset

    keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71 diperlakukan sebagai derivatif terpisah jika

    memenuhi definisi derivatif, risiko dan karakteristiknya tidak terkait erat dengan risiko dan

    karakteristik kontrak utama dan kontrak utama kontrak tidak diukur pada FVTPL.

    Derivatif yang melekat pada kontrak hibrida yang mengandung aset keuangan utama

    dalam ruang lingkup PSAK 71 tidak dipisahkan. Seluruh kontrak hibrida diklasifikasikan

    dan selanjutnya diukur sebagai biaya perolehan diamortisasi atau FVTPL sebagaimana

    mestinya.

    Berbeda dengan aset keuangan, ketentuan yang ada dalam PSAK 55 untuk pemisahan

    derivatif melekat tetap dilanjutkan untuk liabilitas keuangan, artinya liabilitas keuangan

    yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi masih perlu dianalisis untuk menentukan

    apakah terdapat derivatif melekat yang harus dipertanggungjawabkan secara terpisah pada

    FVTPL.

    Jika kontrak hibrida merupakan liabilitas keuangan kuotasian, alih-alih memisahkan

    derivatif melekat, Entitas biasanya menetapkan seluruh kontrak hibrida pada FVTPL.

    Derivatif melekat disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa

    jatuh tempo instrumen hibrida yang terkait dengan derivatif melekat lebih dari 12 bulan

    dan tidak diharapkan akan direalisasikan atau diselesaikan dalam 12 bulan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    23

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan – Lanjutan

    (4) Akuntansi Lindung Nilai

    Entitas menetapkan derivatif tertentu sebagai instrumen lindung nilai sehubungan dengan

    risiko mata uang asing dan risiko suku bunga dalam lindung nilai nilai wajar, lindung nilai

    arus kas, atau lindung nilai atas investasi neto dalam operasi luar negeri yang sesuai.

    Lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing atas komitmen dicatat sebagai lindung

    nilai arus kas.

    Pada awal hubungan lindung nilai, Entitas mendokumentasikan hubungan antara instrumen

    lindung nilai dan item yang dilindung nilai, bersama dengan tujuan manajemen risiko dan

    strateginya untuk melakukan berbagai transaksi lindung nilai. Selanjutnya, pada awal

    lindung nilai dan secara berkelanjutan, Entitas mendokumentasikan apakah instrumen

    lindung nilai efektif dalam mengimbangi perubahan nilai wajar atau arus kas dari item

    yang dilindungi nilai yang disebabkan oleh risiko lindung nilai, yaitu ketika hubungan

    lindung nilai memenuhi semua dari persyaratan efektivitas lindung nilai berikut:

    - ada hubungan ekonomi antara item yang dilindungi nilai dan instrumen lindung nilai; - pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari

    hubungan ekonomi tersebut; dan

    - rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah sama dengan yang dihasilkan dari jumlah item yang dilindungi nilai yang sebenarnya dilindung nilai oleh Entitas dan

    jumlah instrumen lindung nilai yang sebenarnya digunakan Entitas untuk lindung nilai

    atas jumlah item yang dilindungi nilai tersebut.

    Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai yang

    berkaitan dengan rasio lindung nilai tetapi tujuan manajemen risiko untuk hubungan

    lindung nilai yang ditentukan tetap sama, Entitas menyesuaikan rasio lindung nilai dari

    hubungan lindung nilai (yaitu menyeimbangkan kembali lindung nilai) sehingga

    memenuhi kriteria kualifikasi lagi.

    Entitas hanya menetapkan nilai intrinsik kontrak opsi sebagai item lindung nilai.

    Perubahan nilai wajar dari nilai waktu selaras dari opsi diakui dalam pendapatan

    komprehensif lain dan diakumulasikan dalam biaya penyisihan lindung nilai. Jika item

    yang dilindungi nilainya terkait dengan transaksi, nilai waktunya direklasifikasi ke laba

    rugi ketika item yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba rugi. Jika item yang

    dilindungi nilai terkait dengan periode waktu, maka jumlah yang terakumulasi dalam biaya

    penyisihan lindung nilai direklasifikasi ke laba rugi secara basis rasional – Entitas

    menerapkan amortisasi garis lurus. Jumlah yang direklasifikasi tersebut diakui dalam

    laporan laba rugi pada baris yang sama dengan item yang dilindungi nilai. Jika item yang

    dilindungi nilai adalah item non-keuangan, maka jumlah yang terakumulasi dalam biaya

    penyisihan lindung nilai dihapus langsung dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam jumlah

    tercatat awal item non-keuangan yang diakui. Selanjutnya, jika Entitas mengharapkan

    sebagian atau seluruh kerugian yang terakumulasi dalam biaya penyisihan lindung nilai

    tidak akan dipulihkan di masa depan, jumlah tersebut segera direklasifikasi ke laba rugi.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    24

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan – Lanjutan

    (4) Akuntansi Lindung Nilai – Lanjutan

    Lindung Nilai - Nilai Wajar

    Perubahan nilai wajar atas instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat diakui dalam

    laporan laba rugi kecuali jika instrumen lindung nilai tersebut melakukan lindung nilai atas

    instrumen ekuitas yang ditetapkan pada FVOCI dalam hal ini diakui dalam penghasilan

    komprehensif lain.

    Nilai tercatat item yang dilindungi nilai yang belum diukur pada nilai wajar disesuaikan

    dengan perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko lindung nilai dengan

    entri yang sesuai dalam laba rugi. Untuk instrumen utang yang diukur pada FVOCI, nilai

    tercatatnya tidak disesuaikan karena telah diukur pada nilai wajarnya, tetapi keuntungan

    atau kerugian lindung nilai diakui dalam laba rugi, bukan penghasilan komprehensif lain.

    Jika item lindung nilai merupakan instrumen ekuitas yang ditetapkan pada FVOCI,

    keuntungan atau kerugian lindung nilai tetap berada dalam penghasilan komprehensif lain

    agar sesuai dengan instrumen lindung nilai.

    Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai hanya jika hubungan lindung nilai (atau

    bagian darinya) tidak lagi memenuhi kriteria kualifikasi (setelah penyeimbangan kembali,

    jika berlaku). Ini termasuk contoh ketika instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual,

    dihentikan atau dilaksanakan. Penghentian diperhitungkan secara prospektif. Penyesuaian

    nilai wajar atas nilai tercatat item yang dilindungi nilai yang timbul dari risiko lindung

    nilai diamortisasi ke laba rugi sejak tanggal tersebut.

    Lindung Nilai - Arus Kas

    Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif dan instrumen lindung nilai lain yang

    memenuhi syarat yang ditetapkan dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai arus kas,

    diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam akun penyisihan

    lindung nilai arus kas, terbatas pada perubahan kumulatif nilai wajar dari item yang

    dilindungi nilai sejak dimulainya lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait

    dengan bagian yang tidak efektif segera diakui dalam laba rugi, dan dimasukkan dalam

    baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".

    Jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi

    dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada periode ketika item yang dilindungi nilai

    mempengaruhi laba rugi, di baris yang sama dengan item yang dilindungi nilai yang

    diakui. Namun, ketika prakiraan transaksi lindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-

    keuangan atau liabilitas non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui

    dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas dikeluarkan dari

    ekuitas dan dimasukkan dalam pengukuran awal biaya aset non-keuangan atau kewajiban

    non-keuangan. Transfer ini tidak mempengaruhi penghasilan komprehensif lain. Lebih

    lanjut, jika Entitas memperkirakan bahwa sebagian atau seluruh kerugian yang

    diakumulasi dalam penghasilan komprehensif lain tidak akan dipulihkan di masa depan,

    jumlah tersebut segera direklasifikasi ke laba rugi.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    25

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan – Lanjutan

    (4) Akuntansi Lindung Nilai – Lanjutan

    Lindung Nilai - Arus Kas

    Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai hanya jika hubungan lindung nilai (atau

    bagian darinya) tidak lagi memenuhi kriteria kualifikasi (setelah penyeimbangan kembali,

    jika berlaku). Ini termasuk contoh ketika instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual,

    dihentikan atau dilaksanakan. Penghentian diperhitungkan secara prospektif. Keuntungan

    atau kerugian yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam

    ekuitas pada saat itu tetap berada dalam ekuitas dan diakui pada saat prakiraan transaksi

    akhirnya diakui dalam laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi,

    keuntungan atau kerugian yang diakumulasi dalam ekuitas segera diakui dalam laba rugi.

    Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasi Asing

    Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi asing dicatat serupa dengan lindung nilai

    arus kas. Keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai yang terkait dengan

    bagian efektif dari lindung nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan

    diakumulasikan dalam akun penyisihan penjabaran mata uang asing. Keuntungan atau

    kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif segera diakui dalam laba rugi, dan

    dimasukkan dalam baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".

    Keuntungan dan kerugian dari instrumen lindung nilai terkait dengan bagian efektif dari

    lindung nilai yang diakumulasi dalam penyisihan penjabaran mata uang asing

    direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan atau pelepasan sebagian operasi luar negeri.

    (5) Pengaturan Saling Hapus

    Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah bersih disajikan di laporan

    posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas memiliki hak yang dapat diberlakukan secara

    hukum untuk menghapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan secara

    neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak

    untuk kompensasi harus tersedia saat kini daripada bergantung pada peristiwa di masa

    depan dan harus dapat dilaksanakan oleh salah satu pihak lawan, baik dalam kegiatan

    bisnis normal dan dalam hal terjadi gagal bayar (default), keadaan tidak dapat membayar

    (insolvency) atau kebangkrutan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    26

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    d. Instrumen Keuangan – Lanjutan

    (6) Reklasifikasi Instrumen Keuangan

    Untuk aset keuangan, diperlukan reklasifikasi antara FVTPL, FVOCI dan biaya perolehan

    diamortisasi, jika dan hanya jika tujuan model bisnis entitas untuk aset keuangannya

    berubah sehingga penilaian model sebelumnya tidak berlaku lagi.

    Jika reklasifikasi sudah sesuai, maka harus dilakukan secara prospektif sejak tanggal

    reklasifikasi yang ditetapkan sebagai hari pertama periode pelaporan pertama setelah

    perubahan model bisnis. Entitas tidak menyajikan kembali keuntungan, kerugian, atau

    bunga yang diakui sebelumnya.

    PSAK 71 tidak mengizinkan reklasifikasi:

    - untuk investasi ekuitas yang diukur pada FVOCI, atau - di mana opsi nilai wajar telah dilaksanakan dalam kondisi apapun untuk aset keuangan

    atau liabilitas keuangan.

    Liabilitas keuangan tidak dapat direklasifikasi.

    d. Kas dan Setara Kas

    Kas dan Setara Kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang

    jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak

    digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

    e. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja

    Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang entitas yang berasal dari pekerjaan

    kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam

    pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba

    yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.

    Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang

    dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan, dimana faktur belum dapat ditagihkan

    karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan

    penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    27

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    f. Aset Tetap

    Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, termasuk PSAK No. 16

    (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” dan Amandemen 2015 PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang

    Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Selain itu, Entitas juga

    menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.

    PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model

    revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan

    kembali pada jumlah revaluasiannya.

    Amandemen PSAK No. 16 memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan

    keusangan teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa

    penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

    Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset

    tetapnya.

    Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan

    dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus

    (straight line method) selama umur manfaat asset tetap. Taksiran masa manfaat ekonomis

    sebagai berikut:

    % per tahun Tahun

    Kendaraan alat berat 12,5 8

    Peralatan dan perlengkapan kantor 25 4

    Kendaraan 25 – 12,5 4 - 8

    Berdasarkan ISAK No. 25 (2011), biaya yang berhubungan dengan perpanjangan hak-hak

    kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau

    umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek. Biaya-biaya tersebut

    disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada

    laporan posisi keuangan.

    Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan

    komprehensif lain pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan

    dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa

    depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, dan biaya perolehan aset dapat

    diukur secara andal.

    Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada

    manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau

    rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah

    neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi

    komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    28

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    h. Properti Investasi

    Entitas menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” dan PSAK No. 13

    (Penyesuaian 2015) “Properti Investasi”.

    PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan

    PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk

    membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat

    mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan

    kombinasi bisnis.

    Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai untuk

    menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan

    dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam

    kegiatan usaha sehari-hari.

    Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

    properti investasi. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya

    transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak

    disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada

    saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya harian

    penggunaan properti investasi.

    Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus

    (straight line method) selama umur manfaat aset antara 10 dan 20 tahun.

    Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi

    tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa

    depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari

    penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan

    komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

    Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan

    yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke

    pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi

    dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan

    dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

    Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang di masa depan

    akan digunakan sebagai properti investasi.

    i. Pengakuan Pendapatan dan Beban

    Entitas mengakui pendapatan sesuai dengan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan

    Pelanggan”, dengan melakukan analisis transaksi melalui metode lima langkah pengakuan

    pendapatan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan, dimana Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

    • Kontrak telah disetujui oleh para pihak dalam kontrak;

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    29

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    i. Pengakuan Pendapatan dan Beban - Lanjutan

    • Entitas dapat mengindentifikasi hak dari para pihak dan jangka waktu pembayaran atas barang yang akan dialihkan;

    • Entitas dapat mengindentifikasi hak dari para pihak dan jangka waktu pembayaran atas barang yang akan dialihkan;

    • Kemungkinan besar Entitas akan menerima imbalan atas barang yang dialihkan; 2. Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak; 3. Menentukan harga transaksi; 4. Mengalokasikan harga transaksi pada setiap kewajiban pelaksanaan; dan 5. Mengakui pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi (pada suatu waktu

    tertentu atau sepanjang waktu).

    Jasa Konstruksi

    Pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui

    masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian

    aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian).

    Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survey oleh pemberi kerja atas

    pekerjaan yang telah dilaksanakan.

    Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan

    kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

    Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan

    penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini

    memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.

    Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat

    diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak, dan

    biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

    Pendapatan Sewa

    Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama

    masa sewa.

    Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke

    jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang

    muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka

    dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

    Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

  • PT LANCARTAMA SEJATI Tbk

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

    Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    30

    3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

    j. Biaya Pinjaman

    Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau

    pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

    Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat

    mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang

    berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan

    sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

    Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Entitas telah melakukan aktivitas yang

    diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan

    intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi.

    Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang

    diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai

    dengan intensinya telah selesai.

    k. Pajak Penghasilan

    Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga

    menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau

    Para Pemegang Saham”.

    Pengakuan

    Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui

    sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-

    periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut,

    maka selisihnya diakui sebagai aset.

    Pengukuran

    Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah

    yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung

    menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara

    substantif berlaku pada periode pelaporan.

    Alokasi

    Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak

    terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar

    laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga

    diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing).

    Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis

    mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan

    dari