53
PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010, 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

30 JUNI 2011 DAN 2010, 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 2: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 serta untuk periode-periode yang berakhir pada tanggal tersebut

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6

Page 3: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Page 4: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI30 JUNI 2011, DAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Catatan (TIDAK DIAUDIT) (AUDIT) (AUDIT)

Rp Rp RpASET

ASET LANCARKas dan setara kas 3c, 3f, 4 30,837,952,330 41,505,927,942 48,390,657,594 Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual - bersih 3h, 5 26,134,584,864 5,103,620,557 10,221,818,059 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp Nihil (2011 dan 2010),dan Rp 12.394.635 (2009) 3c, 3i, 6 122,676,530,753 136,491,258,082 139,858,642,286

Piutang lain-lain 3c, 3i, 7 3,649,880,268 5,327,212,384 5,646,700,748 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan

usang dan lambat bergerak sebesar Rp 600,000,000 (2011), Rp 115,000,000 (2010),dan Rp 318,693,183 (2009) 3k, 3i, 8 87,487,238,212 78,682,423,959 67,051,716,483

Uang muka pembelian 11,785,468,682 22,355,847,447 6,583,609,093 Pajak dibayar dimuka 3q, 9 192,356,262 656,871,686 1,070,086,375 Biaya dibayar dimuka 3l 6,226,752,464 4,163,122,506 4,806,163,829

Jumlah Aset Lancar 288,990,763,835 294,286,284,563 283,629,394,467

ASET TIDAK LANCARPiutang kepada pihak hubungan istimewa - setelah

dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesarRp 3.003.135.047 (2011 dan 2010), danRP 2.236.860.635 (2009) 3d, 10 2,254,700,001 2,254,700,001 3,020,974,413

Aset pajak tangguhan 3q, 27 1,776,850,238 2,367,785,607 1,290,403,719 Beban tangguhan 27 1,539,345,445 1,539,345,445 1,539,345,445 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 287.535.536.575 (2011),Rp 269.281.464.812 (2010), 3m, 3n,dan Rp 235.357.199.663 (2009) 11, 17, 31 288,020,136,806 246,845,964,857 214,233,768,452

Goodwill 3b, 12 1,597,299,409 1,597,299,409 2,129,732,545 Uang jaminan dan aset lain-lain 2,321,946,244 2,016,097,051 1,173,348,844 Uang muka pembelian mesin - - 209,434,795

Jumal Aset Tidak Lancar 297,510,278,143 256,621,192,370 223,597,008,213

JUMLAH ASET 586,501,041,978 550,907,476,933 507,226,402,680

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 1 -

Page 5: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI30 JUNI 2011, DAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Catatan (TIDAK DIAUDIT) (AUDIT) (AUDIT)

Rp Rp RpLIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEKHutang bank 3c, 14, 31 60,347,287,730 60,080,202,603 52,234,903,098 Hutang usaha 3c, 15 85,434,026,808 70,986,042,548 70,184,514,538 Hutang pajak 3q, 16 6,791,752,639 9,117,826,931 10,248,532,201 Hutang lain-lain 3c 6,130,313,895 4,492,931,559 2,399,973,243 Hutang pembelian aset tetap 3c, 13 27,243,749,380 29,493,017,312 16,868,304,128 Uang muka penjualan 4,343,212,106 4,371,802,576 2,609,328,784 Biaya yang masih harus dibayar 8,632,287,036 6,827,086,086 6,427,624,344 Hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Hutang bank 3c, 14 29,131,333,792 29,393,999,041 23,400,000,000 Hutang sewa guna usaha 3c, 17 8,576,394,794 6,239,522,069 3,206,792,661

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 236,630,358,180 221,002,430,725 187,579,972,997

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam satu tahun:Hutang bank 3c, 14 73,114,898,797 77,193,000,559 93,600,000,000 Hutang sewa guna usaha 3c, 17 21,772,294,856 14,547,717,985 10,229,435,714

Liabilitas pajak tangguhan 3q, 27 1,592,063,298 2,421,063,783 3,209,630,044 Liabilitas imbalan pasca kerja 3p, 18 12,255,345,756 11,779,649,324 11,353,794,283

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 108,734,602,707 105,941,431,651 118,392,860,041

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 250 per saham

Modal dasar - 300.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor - 138.000.000 saham

pada 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 19 34,500,000,000 34,500,000,000 34,500,000,000 Tambahan modal disetor 20 575,000,000 575,000,000 575,000,000 Saldo laba:

Ditentukan penggunaannya 6,900,000,000 5,290,411,041 3,114,462,565 Belum ditentukan penggunaannya 169,139,632,933 154,286,664,834 133,707,746,876

Komponen ekuitas lainnya 2, 3c, 3h, 21 5,434,361,591 6,767,832,791 7,832,489,405 216,548,994,524 201,419,908,666 179,729,698,846

Kepentingan nonpengendali 3b, 22 24,587,086,567 22,543,705,891 21,523,870,796

Jumlah Ekuitas 241,136,081,091 223,963,614,557 201,253,569,642

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 586,501,041,978 550,907,476,933 507,226,402,680

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 2 -

Page 6: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERKAHIR PADA 30 JUNI 2011 DAN 2010

30 Juni 2011 30 Juni 2010Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010 (Periode 3 bulan) (Periode 3 bulan)

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 3o, 24 320,892,519,132 286,183,968,792 168,687,454,680 140,736,322,203

BEBAN POKOK PENJUALAN 3o, 25 (251,982,999,656) (224,468,166,453) (130,055,281,370) (111,319,360,487)

LABA KOTOR 68,909,519,476 61,715,802,339 38,632,173,310 29,416,961,716

BEBAN USAHA 3o, 26Penjualan (10,266,388,527) (9,037,858,520) (5,388,777,836) (4,363,872,912) Umum dan administrasi (26,163,968,372) (22,729,949,334) (12,708,603,176) (11,238,133,987)

Jumlah Beban Usaha (36,430,356,899) (31,767,807,854) (18,097,381,012) (15,602,006,899)

LABA USAHA 32,479,162,577 29,947,994,485 20,534,792,298 13,814,954,817

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINPenghasilan bunga 3o 97,328,669 319,465,765 34,973,759 240,652,995 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 3m, 3o, 11 53,262,153 (2,123,906) 44,442,153 (2,123,906) Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 3c, 3o 1,890,413,667 1,254,384,479 738,641,139 693,482,282 Keuntungan penjualan efek 3h, 3o - 35,755,000 - - Beban bunga dan keuangan 3o, 27 (11,723,128,301) (10,979,755,942) (6,514,271,608) (5,584,511,563) Amortisasi goodwill 3b, 3o, - (266,216,568) - (133,108,284) Lain-lain - bersih 3o 2,204,939,710 1,824,480,776 1,098,096,022 1,734,289,932

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (7,477,184,102) (7,814,010,396) (4,598,118,535) (3,051,318,544)

LABA SEBELUM PAJAK 25,001,978,475 22,133,984,089 15,936,673,763 10,763,636,273

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3q, 28Pajak kini (6,774,233,513) (6,714,587,222) (3,876,055,688) (2,783,630,859) Pajak tangguhan 238,065,116 2,215,289,553 1,267,617,570 9,416,991 Beban Pajak (6,536,168,397) (4,499,297,669) (2,608,438,118) (2,774,213,868)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 18,465,810,078 17,634,686,420 13,328,235,645 7,989,422,405

PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAINNYA: 2, 21, 22Keuntungan (kerugian) belum terealisasi dari

pemilikan efek (56,116,147) 594,861,034 45,820,646 434,422,634 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (1,237,227,397) (1,571,457,006) (3,068,057) 44,164,473

Pendapatan Komprehensif Lain Tahun BerjalanSetelah Pajak (1,293,343,544) (976,595,972) 42,752,589 478,587,107

LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 17,172,466,534 16,658,090,448 13,370,988,234 8,468,009,512

Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 16,462,557,058 15,686,088,656 11,866,384,443 7,127,917,568 Kepentingan nonpengendali 3b, 22 2,003,253,020 1,948,597,764 1,461,851,202 861,504,838

18,465,810,078 17,634,686,420 13,328,235,645 7,989,422,406

Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikankepada:Pemilik entitas induk 15,129,085,858 14,748,004,873 11,891,751,838 7,646,414,386 Kepentingan nonpengendali 3b, 22 2,043,380,676 1,910,085,575 1,479,236,396 821,595,128

17,172,466,534 16,658,090,448 13,370,988,234 8,468,009,514

LABA PER SAHAM 3r, 29 119 113 85 51

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

- 3 -

Page 7: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT

BE

RLI

NA

Tbk

DA

N A

NA

K P

ER

US

AH

AA

NLA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NS

OLI

DA

SI (

TID

AK

DIA

UD

IT)

UN

TU

K P

ER

IOD

E E

NA

M B

ULA

N Y

AN

G B

ER

KA

HIR

PA

DA

30

JUN

I 201

1 D

AN

201

0

Keu

ntun

gan

(ker

ugia

n) b

elum

Sel

isih

kur

sT

amba

han

Dite

ntuk

anB

elum

dite

ntuk

andi

real

isas

i dar

ika

rena

pen

jaba

ran

Kep

entin

gan

Tot

alC

atat

anM

odal

dis

etor

mod

al d

iset

orpe

nggu

naan

nya

peng

guna

anny

a p

emili

kan

efek

lapo

ran

keua

ngan

Tot

alno

npen

gend

ali

ekui

tas

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Sal

do p

er 1

Jan

uari

2010

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

3,11

4,46

2,56

5

133,

707,

746,

876

166,

096,

881

7,66

6,39

2,52

4

179,

729,

698,

846

21,5

23,8

70,7

96

201,

253,

569,

642

Per

ubah

an k

ebija

kan

akun

tans

i16

4,36

9,19

5

16

4,36

9,19

5

(1

64,3

69,1

95)

-

Sal

do y

ang

disa

jikan

kem

bali

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

3,11

4,46

2,56

5

133,

707,

746,

876

330,

466,

076

7,66

6,39

2,52

4

179,

894,

068,

041

21,3

59,5

01,6

01

201,

253,

569,

642

Per

ubah

an E

kuita

s pa

da ta

hun

2010

:P

embe

ntuk

an c

adan

gan

232,

175,

948,

476

(2

,175

,948

,476

)

-

-

Laba

(ru

gi)

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

21,2

215

,686

,088

,656

63

3,37

3,22

3

(1

,571

,457

,006

)

14,7

48,0

04,8

73

1,91

0,08

5,57

5

16,6

58,0

90,4

48

Sal

do p

er 3

0 Ju

ni 2

010

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

5,29

0,41

1,04

1

147,

217,

887,

056

963,

839,

299

6,09

4,93

5,51

8

194,

642,

072,

914

23,2

69,5

87,1

76

217,

911,

660,

090

Sal

do p

er 1

Jan

uari

2011

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

5,29

0,41

1,04

1

154,

286,

664,

834

(248

,306

,766

)

6,

949,

704,

402

20

1,35

3,47

3,51

1

22

,610

,141

,046

22

3,96

3,61

4,55

7

P

erub

ahan

keb

ijaka

n ak

unta

nsi

66,4

35,1

55

66,4

35,1

55

(66,

435,

155)

-

Sal

do y

ang

disa

jikan

kem

bali

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

5,29

0,41

1,04

1

154,

286,

664,

834

(181

,871

,611

)

6,

949,

704,

402

20

1,41

9,90

8,66

6

22

,543

,705

,891

22

3,96

3,61

4,55

7

Per

ubah

an E

kuita

s pa

da ta

hun

2011

:P

embe

ntuk

an c

adan

gan

231,

609,

588,

959

(1

,609

,588

,959

)

-

-

Laba

(ru

gi)

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

21,2

216

,462

,557

,058

(9

6,24

3,80

3)

(1

,237

,227

,397

)

15,1

29,0

85,8

58

2,04

3,38

0,67

6

17,1

72,4

66,5

34

Sal

do p

er 3

0 Ju

ni 2

011

34,5

00,0

00,0

00

575,

000,

000

6,90

0,00

0,00

0

169,

139,

632,

933

(278

,115

,414

)

5,

712,

477,

005

21

6,54

8,99

4,52

4

24

,587

,086

,567

24

1,13

6,08

1,09

1

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i yan

g m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i.

Sal

do la

ba - 4

-

Page 8: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)

2011 2010Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 332,802,250,181 296,472,710,079 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (252,327,787,102) (248,635,956,438)

Kas dihasilkan dari operasi 80,474,463,079 47,836,753,641

Pembayaran bunga dan beban keuangan (12,127,533,012) (10,900,111,616) Pembayaran pajak penghasilan (9,327,909,865) (3,910,001,785)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 59,019,020,202 33,026,640,240

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian Efek (21,631,617,400) - Penjualan Efek 828,512,780 6,056,306,355 Pendapatan bunga 97,328,669 324,112,896 Hasil penjualan aset tetap 251,010,909 9,090,909 Perolehan aset tetap (33,014,514,292) (17,567,511,060) Kenaikan uang muka pembelian aset tetap (8,287,878,456) (5,919,466,266)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (61,757,157,790) (17,097,467,166)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman bank 225,193,571,562 118,080,487,006 Pembayaran pinjaman bank (228,019,445,366) (128,585,091,952) Pembayaran hutang sewa guna usaha (3,983,738,893) (2,171,542,175) Pembayaran manfaat pensiun (750,000,000) -

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (7,559,612,697) (12,676,147,121)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (10,297,750,285) 3,253,025,953

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 41,505,927,942 48,390,657,593 Perubahan kurs mata uang asing (370,225,327) (1,173,385,922)

TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 30,837,952,330 50,470,297,624

PENGUNGKAPAN TAMBAHANPenambahan aset tetap melalui:

Hutang pembelian aset tetap 11,859,526,240 10,483,097,033 Hutang sewa guna usaha 325,227,640 -Kapitalisasi bunga hutang - 174,930,829 Uang muka tahun lalu 16,177,302,817 -

Penambahan investasi sementara melalui bunga dan dividen 101,847,871 13,943,130

Kenaikan (penurunan) investasi sementara melalui:Keuntungan (rugi) belum realisasi (56,116,147) 594,861,034 Rugi selisih kurs yang belum terealisasi (36,887,528) (22,224,202)

Penurunan hutang bank melalui laba selisih kurs belum terealisasi (1,247,808,079) (4,262,663,165)

Kenaikan (penurunan) hutang sewa guna usaha melalui laba selisih kurs belum terealisasi (1,083,116,367) (706,784,294)

Penambahan hutang sewa guna usaha melalui pembiayaan langsung 14,628,304,855 8,276,902,077

- 5 -

Page 9: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

6

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Berlina Tbk. (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undang-Undang No.25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 14 tanggal 4 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-93754.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 92 tanggal 16 Nopember 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Tifa Lt. 5, Jl. Kuningan Barat 26, Jakarta Selatan 12710. Berdasarkan akta notaris No. 9 tanggal 24 Juni 2011, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kantor pusat Perusahaan mengalami perpindahan alamat menjadi Jl. Jababeka Raya No 12-16, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Sampai dengan diterbitkannya Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2011, proses perpindahan kantor pusat sedang dalam tahap pengurusan administrasi dan legalitasnya. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiber glass. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan luar negeri. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 685 karyawan tahun 2011 dan 752 karyawan tahun 2010. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) yang dimiliki PT. Dwi Satrya Utama. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 19 Nopember 2010 yang mana telah di notarialkan oleh Notaris Dyah Guntari, SH dengan akte No. 8, maka susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

2011 2010

Presiden Komisaris : Lisjanto Tjiptobiantoro Lisjanto TjiptobiantoroKomisaris : Oei Han Tjhim Antonius Hanifah Komala

Oei Han TjhimKomisaris Independen : Tjipto Surjanto Tjipto Surjanto

Antonius Hanifah Komala

Presiden Direktur : Lim Eng Khim Antonius Rudy SugiartoDirektur : Lukman Sidharta Lukman Sidharta

Lioe Cu Ling Lioe Cu Ling

Page 10: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

7

Pada tanggal 19 Juni 2009, Dewan Komisaris telah menyetujui susunan Komite Audit dengan susunan sebagai berikut:

2011 2010

Ketua : Tjipto Surjanto Tjipto SurjantoAnggota : Oei Wahyu Soetjahya Kusuma Rudy Kurniawan

Maria Sari Liana Maria Sari Liana

Pada tanggal 31 Agustus 2010, Rudy Kurniawan telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite Audit Perusahaan. Pada tanggal 1 April 2011, Maria Sari Liana telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite Audit Perusahaan.

b. Anak Perusahaan Perusahaan memiliki saham Anak Perusahaan sebagai berikut :

TahunOperasi Persentase

Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Komersial Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eleminasi2011 2010 30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp RpPT Lamipak Primula Sidoarjo, Jawa Industri laminasi plastik 1986 70% 70% 140,457,137,530 131,097,520,069

Indonesia (LPI) Timur dan kemasan

Hefei Paragon Plastic Hefei, China Industri botol & cap plastik 2004 100% 100% 137,511,773,996 96,699,360,216 Packaging Co. Ltd. (HPPP) dan sikat gigi

Berlina Singapore Pte. Ltd. Singapura, Industri plastik dan - 100% 100% 415,259,120 546,679,030 Singapura perdagangan umum

Pada tanggal 20 Januari 2009, Perusahaan mendirikan Berlina Pte Ltd. Singapura (BPL) dengan kepemilikan 100%.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Saham Pada tanggal 12 September 1989 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan surat No. SI-048/SHM/MK-10/1989, untuk melakukan penawaran atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 seluruh saham Perusahaan masing-masing sejumlah 138.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Page 11: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

8

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN RE VISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: • PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim • PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri • PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi • PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi • PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan • PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama • PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi • PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud • PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis • PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan • PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan • PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset • PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan • ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus • ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa • ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan • ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik • ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer • ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web • ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Penerapan PSAK 1 (revisi 2009) menghasilkan perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan diantaranya: • Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam

ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).

• Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.

• Untuk menyajikan kepentingan nonpengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas)

Penerapan PSAK 22 (revisi 2010) menghasilkan perubahan dalam hal pengukuran goodwill. Penerapan standar ini menetapkan Perusahaan tidak lagi mengamortisasi goodwill melainkan dilakukan pengujian penurunan nilai secara periodik. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2010.

Page 12: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

9

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: • PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing • PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya • PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja • PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi • PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan • PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan:Penyajian • PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham • PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan • PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah • ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri • ISAK No. 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya • ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi • ISAK No. 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi StandarPelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan menggunakan prinsip dan praktek pelaporan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G7. tanggal 13 Maret 2000, dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct-method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :

- Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi.

- Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Page 13: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

10

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan mengunakan metode garis lurus selama 10-20 tahun karena aset anak perusahaan dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan selama masa tersebut. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi bisnis”, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 untuk dihentikan amortisasinya sejak awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Kepentingan nonpengendali (dahulu disebut Hak minoritas) terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas yang melibihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi, saldo, penghasilan dan beban antar perusahaan dieliminasi saat konsolidasi.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan LPI, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pembukuan HPPP diselenggarakan dalam mata uang Renminbi China (Rmb) dan BPL dalam mata uang Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas dari HPPP dan BPL pada tanggal laporan posisi keuangan (dahulu neraca) dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Penambahan dan pelepasan asset tetap dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada tahun yang bersangkutan. Penyesuaian selisih kurs karena penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya dan komponen ekuitas lainnya.

Page 14: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

11

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam menjalankan aktivitas operasinya. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:

1) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) Perusahaan asosiasi;

3) Perorangan yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Efektif mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapakan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pegukuran”, yang menggantikan PSAK 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrument keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrument keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. SAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrument keuangan pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

Page 15: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

12

1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVPL), pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS), mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada FVPL, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang lainnya dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya. Pengakuan setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

- Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai harga di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya, piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya perusahaan termasuk dalam kategori ini.

2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrument lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar FVPL dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang pajak, hutang pembelian aset tetap dan hutang lainnya, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang, hutang hubungan istimewa, instrumen keuangan derivatif dan liabilitas keuangan lancar dan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal

Page 16: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

13

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : - Pinjaman dan hutang

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

3. Saling hapus dari instrument keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

4. Nilai wajar instrument keuangan Nilai wajar instrument keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrument lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrument harus diperhitungkan.

5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. - Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut

Page 17: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

14

secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan secara kolektif. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bungan efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bungan variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunanaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.

7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Aset Keuangan Aset keuangan (atau nama yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal

dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, cerukan (bank overdraft) dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Page 18: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

15

g. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan penggungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang disetimasi.

h. Investasi

Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi sementara. Untuk menghitung laba atau rugi konsolidasi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

i. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

j. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelahaan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

k. Persediaan

Efektif tanggal 1 Januari 2009, PSAK No. 14 (Revisi 2008) atas “Persediaan” menggantikan PSAK No. 14 (1994). Berdasarkan PSAK No.14 tersebut, Barang jadi, bahan baku dan supplies dan pekerjaan dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan HPPP (anak perusahaan) menggunakan metode rata-rata tertimbang.

l. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 19: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

16

m. Aset Tetap - Pemilikan Langsung

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan dan anak perusahaan yang telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi sebesar Rp 43.680.800 telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasi pada tahun 2008.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Perusahaan

Aset tetap, kecuali tanah, digolongkan dan disusutkan dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Masa Metode Persentase

Golongan Manfaat Penyusutan Penyusutan

Bangunan 20 tahun Garis lurus 5%Bukan bangunan : Golongan I Tidak lebih dari 4 tahun Saldo menurun ganda 50%

(double declining balance method). Golongan II 4-8 tahun Saldo menurun ganda 25% (double declining balance

method). Golongan III 8-16 tahun Saldo menurun ganda 12,5%

(double declining balancemethod).

Anak Perusahaan

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Tahun Tanah 20 Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 2 - 10 Inventaris dan peralatan kantor 3 - 5 Kendaraan 2 - 5

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Page 20: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

17

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

n. Sewa

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode financial lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa guna usaha

pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.

Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Dalam sewa operasi, Perusahaan dan anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian selama periode berjalan jika sewa-balik adalah sewa operasi. Apabila sewa-balik adalah sewa pembiayaan, keuntungan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa atau jika kerugian akan diakui pada periode berjalan. Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.

Page 21: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

18

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang dan hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

p. Imbalan Pasca Kerja.

Perusahaan dan anak perusahaan (LPI) memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garus lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

q. Pajak Penghasilan

Beban Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

r. Laba (Rugi) per Saham Dasar

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Page 22: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

19

s. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen operasi yang disajikan secara terpisah mengenai informasi tentang produk dan jasa, wilayah geografis, dan pelanggan utama.

Segmen operasi adalah komponen perusahaan: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan

menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

2. Hasil operasinya dikaji secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

4. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Rp Rp Rp

Kas 327,068,358 404,161,932 214,123,818

BankRupiah

PT Bank Central Asia, Tbk. 5,606,591,400 5,475,300,367 3,166,379,823 Deutsche Bank AG 3,321,251,590 4,693,372,657 1,418,219,511 PT Bank Mandiri, Tbk. 802,029,382 243,102,892 238,821,825 PT Bank CIMB Niaga, Tbk 639,293,144 1,237,359,936 275,561,657 PT Bank Overseas Chinese Banking

Corporation - Indonesia 445,633,592 274,318,443 26,598,798 PT Bank DBS Indonesia 80,635,695 296,746,506 174,051,348 PT Bank Syariah Mandiri - 27,575,052 27,254,897 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk - 2,139,940 2,870,944 PT Bank Permata, Tbk - - 351,775,523 Citibank N.A. - - 137,633,765 PT Bank Industrial and Commercial

Bank of China - Indonesia - - 119,795,473 The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited,Indonesia (1,158,117,271) 11,012,446,195 12,497,289,744

Dilanjutkan 9,737,317,532 23,262,361,988 18,436,253,308

Page 23: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

20

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Dilanjutkan 9,737,317,532 23,262,361,988 18,436,253,308

Dollar ASThe Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited,Cina 8,167,152,729 - -

The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited,Indonesia 2,057,892,432 467,165,976 3,307,017,008

Industrial and Commercial Bank of China - Cina 1,030,700,182 2,748,303,373 589,251,740

Deutsche Bank AG 424,202,803 782,215,472 1,147,090,554 PT Bank Overseas Chinese Banking

Corporation - Indonesia 158,580,950 32,850,147 45,835,340 Overseas Chinese Banking

Corporation Limited - Singapore 148,484,740 147,533,760 157,629,455 PT Bank Mandiri, Tbk. 139,202,366 12,168,150 13,416,714 PT Bank Industrial and Commercial

Bank of China - Indonesia 117,504,828 223,565,351 97,362,192 Bank International Ningbo 75,521,084 125,355,606 2,278,640 PT Bank DBS Indonesia 49,070,472 348,025,966 692,187,706 PT Bank CIMB Niaga, Tbk 46,253,493 1,422,888,596 1,269,279,744 Citibank N.A. - - 98,208,850

Renminbi CinaIndustrial and Commercial Bank of

China - Cina 7,725,899,906 3,245,285,501 15,320,284,175 Citibank N.A. 99,384,002 541,792,786 1,404,152,411 The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited,Cina 175,765,880 167,181,575 170,120,253

Hui Shang Bank 35,261,753 36,036,444 2,752,854,378 PT Bank Industrial and Commercial

Bank of China - Indonesia - 22,808,893 -Dollar Singapura

Overseas Chinese BankingCorporation Limited - Singapore 94,038,137 399,145,270 605,311,308

EuroThe Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited,Indonesia 95,222,704 1,575,534 -

Yen JepangBank International Ningbo - 1,481,242 -

Jumlah Bank 30,377,455,993 33,987,741,630 46,108,533,776

Deposito BerjangkaRupiah

PT Bank CIMB Niaga, Tbk - 5,000,000,000 -Dollar AS

Deutsche Bank AG - 1,978,020,000 2,068,000,000 Renminbi Cina

PT Bank Industrial and Commercial Bank of China - Indonesia 133,427,979 136,004,380 -

Jumlah Deposito Berjangka 133,427,979 7,114,024,380 2,068,000,000

Jumlah Kas dan Setara Kas 30,837,952,330 41,505,927,942 48,390,657,594

Page 24: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

21

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Tingkat suku bunga per tahunDeposito Berjangka

Renminbi Cina 0.65% 0.65% -Rupiah - 6.25% -Dollar AS - 0.25% 0.01%

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak hubungan istimewa

5. INVESTASI SEMENTARA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Investasi melalui manajer investasi 2,683,642,460 3,288,879,458 8,509,344,674 Investasi langsung 23,450,942,404 1,814,741,099 1,712,473,385

Jumlah 26,134,584,864 5,103,620,557 10,221,818,059

Investasi melalui Manajer Investasi Merupakan investasi yang dilakukan melalui manajer investasi sebagai berikut :

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

PerusahaanPT Samuel Sekuritas Indonesia 2,519,296,348 2,611,714,082 - PT Lautandhana Securindo 1,037,156 1,016,551 509,897,191 PT Samuel Aset Manajemen - - 1,055,294,030

Anak Perusahaan (LPI)PT Samuel Aset Manajemen - 839,080,139 5,823,320,392 PT Lautandhana Securindo 380,040,206 1,016,551 509,841,065

Jumlah 2,900,373,710 3,452,827,323 7,898,352,678 Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi (216,731,250) (163,947,865) 610,991,996

Jumlah 2,683,642,460 3,288,879,458 8,509,344,674

Perusahaan dan LPI menunjuk PT Samuel Aset Manajemen sebagai manajer investasi dengan wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu (1) tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan dan LPI. Pada tahun 2009, Perusahaan dan LPI menunjuk PT Lautandhana Securindo untuk mengelola dana dalam bidang investasi surat berharga di pasar modal. Pada tahun 2010, Perusahaan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai manajer investasi dengan wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu (1) tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan.

Page 25: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

22

Investasi Langsung

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

PerusahaanSaham - - 217,368,500

Anak Perusahaan (LPI)Surat Berharga 21,678,934,067 - -Obligasi

Obligasi NISP Subordinasi II tahun 2008 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000

ReksadanaDBS Investec GEF 859,700,000 899,100,000 940,000,000

Jumlah 23,538,634,067 1,899,100,000 2,157,368,500 Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi (87,691,663) (84,358,901) (444,895,115)

Nilai wajar 23,450,942,404 1,814,741,099 1,712,473,385

Mutasi keuntungan pemilikan efek yang belum direalisasi :

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Saldo awal (248,306,766) 166,096,881 (725,128,656) Keuntungan (kerugian) bersih nilai efek (56,116,147) (414,403,647) 891,225,537

Saldo akhir (304,422,913) (248,306,766) 166,096,881

6. PIUTANG USAHA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Rp Rp Rp

a. Berdasarkan pelanggan:Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 107,571,255,567 128,812,119,207 134,936,253,209 Pelanggan luar negeri 15,105,275,186 7,679,138,875 4,934,783,712

Jumlah 122,676,530,753 136,491,258,082 139,871,036,921 Penyisihan piutang ragu-ragu - - (12,394,635)

Jumlah - bersih 122,676,530,753 136,491,258,082 139,858,642,286

b. Berdasarkan umur (hari):Belum jatuh tempo 86,067,460,110 107,115,835,851 108,011,176,970 Sudah jatuh tempo

1 s/d 30 hari 29,285,943,858 22,573,841,878 21,402,782,238 31 s/d 60 hari 5,041,201,071 3,482,356,728 5,801,418,297 61 s/d 90 hari 1,710,669,710 1,821,370,248 2,046,509,532 > 90 hari 571,256,004 1,497,853,377 2,609,149,884

Jumlah 122,676,530,753 136,491,258,082 139,871,036,921 Penyisihan piutang ragu-ragu - - (12,394,635)

Jumlah - bersih 122,676,530,753 136,491,258,082 139,858,642,286

Page 26: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

23

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

c. Berdasarkan mata uang:Rupiah 107,235,647,542 128,713,376,447 130,128,059,209 Renminbi Cina 12,050,344,486 6,658,881,468 2,253,907,301 Dollar AS 3,390,538,725 1,119,000,167 7,026,433,950 Euro - - 462,636,461

Jumlah 122,676,530,753 136,491,258,082 139,871,036,921 Penyisihan piutang ragu-ragu - - (12,394,635)

Jumlah - bersih 122,676,530,753 136,491,258,082 139,858,642,286

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal - 12,394,635 -Penghapusan - (12,394,635) -Penambahan - - 12,394,635

Saldo akhir - - 12,394,635

Perusahaan tidak memiliki piutang usaha kepada pihak hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut diatas dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha. Sebagian piutang Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia. PT. Mandiri (Persero), Tbk, PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.(2010), Citibank N.A., China (Catatan 14) dan Deutsche Bank AG (Catatan 32g).

7. PIUTANG LAIN-LAIN

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Rp Rp Rp

Piutang uang muka mould 970,315,889 943,973,519 6,877,000 Piutang rebate pemasok 582,391,151 - -Piutang klaim 227,332,440 - -Piutang karyawan 102,026,681 282,935,349 219,955,672 Piutang klaim asuransi 31,254,933 28,425,708 69,235,964 Piutang lainnya 1,736,559,174 4,071,877,808 5,350,632,112

Jumlah 3,649,880,268 5,327,212,384 5,646,700,748 Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut diatas dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain.

Page 27: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

24

8. PERSEDIAAN

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Barang jadi 21,903,951,869 17,887,177,613 15,847,237,871 Bahan baku 25,848,642,146 22,466,339,146 18,967,892,010 Barang dalam proses 11,807,111,685 16,274,746,866 11,432,859,944 Barang teknik, bahan bakar dan mould 8,494,827,314 11,505,569,507 9,270,045,930 Bahan pembantu dan pembungkus 16,787,410,211 8,622,380,219 9,023,246,908 Barang dalam perjalanan 3,245,294,987 2,041,210,608 2,829,127,003 Dikurangi:

Penyisihan penurunan nilai persediaan (600,000,000) (115,000,000) (318,693,183)

Jumlah - bersih 87,487,238,212 78,682,423,959 67,051,716,483

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan

Saldo awal 115,000,000 318,693,183 321,951,833 Penghapusan (115,000,000) (318,693,183) (321,951,833) Penambahan 600,000,000 115,000,000 318,693,183

Saldo akhir 600,000,000 115,000,000 318,693,183

Sebagian persediaan di atas, milik HPPP masing-masing sebesar Rp 13.077.889.015 untuk tahun 2011, Rp 11.532.394.341 tahun 2010 dan Rp 4.257.555.745 tahun 2009, ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Seluruh persediaan milik Perusahaan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan rata-rata sebesar Rp 67.180.394.104 dan Rmb 5.000.000 untuk tahun 2011 dan Rp 57.493.155.663 dan Rmb 1.500.000 untuk tahun 2010, serta Rp 48.676.880.045 dan Rmb 1.500.000 untuk tahun 2009 yang merupakan 75% dari nilai rata-rata persediaan dan akan disesuaikan setiap akhir tahun berdasarkan nilai persediaan aktual. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan. Sebagian persediaan Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.(2010) (Catatan 14).

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Perusahaan:Pajak Pertambahan Nilai 113,054,550 243,713,902 -Pajak Penghasilan Badan lebih bayar 79,301,712 - -

Anak Perusahaan:Pajak Pertambahan Nilai - 413,157,784 1,070,086,375

Jumlah 192,356,262 656,871,686 1,070,086,375

Page 28: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

25

10. PIUTANG PADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTI MEWA

Merupakan piutang kepada PT Samolin Surya (SS) sejak tahun 1989 yang timbul dari pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran biaya terlebih dahulu. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga serta tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadual pengembaliannya (Catatan 29). Rincian Piutang adalah sebagai berikut :

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

PT Samolin Surya 5,257,835,048 5,257,835,048 5,257,835,048 Dikurangi:

Penyisihan piutang ragu-ragu (3,003,135,047) (3,003,135,047) (2,236,860,635)

Jumlah - bersih 2,254,700,001 2,254,700,001 3,020,974,413

Mutasi penyisihan piutang ragu-raguSaldo awal 3,003,135,047 2,236,860,635 1,470,586,223 Penambahan penyisihan - 766,274,412 766,274,412

Saldo akhir 3,003,135,047 3,003,135,047 2,236,860,635

Perusahaan juga mempunyai penyertaan saham pada SS sejumlah 48% dengan harga perolehan sebesar Rp 360.000.000, yang telah bersaldo nihil karena investasinya telah mengalami akumulasi kerugian di atas biaya perolehannya. Saat ini manajemen Perusahaan (sebagai pemegang saham SS) sedang mempelajari berbagai alternatif yang tepat untuk menyelesaikan piutang SS. Adapun aset tetap SS saat ini yang berupa tanah, bangunan, mesin dan kendaraan telah dikuasai oleh Perusahaan. Piutang kepada PT Samolin Surya (SS) merupakan piutang yang timbul sejak tahun 1989 sehubungan dengan pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran beban terlebih dahulu. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga sejak tahun 2002 serta tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadual pengembaliannya. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Page 29: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

26

11. ASET TETAP

Selisih kurspenjabaran laporan

1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan keuangan Reklasifikasi 30 Juni 2011Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Pemilikan langsung

Hak atas tanah 16,849,693,313 3,687,000,511 - 129,643,628 12,558,082,482 33,224,419,934 Bangunan dan prasarana 26,088,488,425 12,430,781,765 - 195,894,922 13,419,655,079 52,134,820,191 Mesin dan perlengkapan 362,018,433,759 36,220,966,702 (158,250,000) (1,513,470,966) (9,910,656,441) 386,657,023,054 Kendaraan bermotor 4,636,612,786 107,200,000 (645,000,000) (9,955,472) - 4,088,857,314 Peralatan 32,615,062,218 1,759,841,718 (90,007,125) (27,176,974) 37,693,812 34,295,413,649

Aset sewaMesin dan perlengkapan 37,590,421,889 - - - 15,677,851,988 53,268,273,877 Kendaraan bermotor - 404,359,640 - - - 404,359,640 Peralatan 81,464,520 - - - (37,693,812) 43,770,708

Aset dalam penyelesaianBangunan dan prasarana 26,650,323,827 397,576,120 - 179,471,309 (25,445,729,356) 1,781,641,900 Mesin dan perlengkapan 9,386,298,797 4,814,405,168 - - (5,767,195,547) 8,433,508,418 Peralatan 210,630,135 1,554,439,364 - (9,476,598) (532,008,205) 1,223,584,696

Jumlah 516,127,429,669 61,376,570,988 (893,257,125) (1,055,070,151) - 575,555,673,381

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 11,362,162,877 998,783,918 - 2,259,027 - 12,363,205,822 Mesin dan perlengkapan 220,080,868,369 14,880,202,851 (158,250,000) (722,428,270) 1,532,885,310 235,613,278,260 Kendaraan bermotor 3,904,986,102 90,877,994 (447,251,244) (4,593,516) - 3,544,019,336 Peralatan 25,989,753,369 1,101,231,823 (90,007,125) (10,619,055) (2,651,922,784) 24,338,436,228

Aset sewaMesin dan perlengkapan 7,889,776,517 2,568,648,493 - - 1,147,307,834 11,605,732,844 Kendaraan bermotor - 37,742,184 - - - 37,742,184 Peralatan 53,917,578 7,474,683 - - (28,270,360) 33,121,901

Jumlah 269,281,464,812 19,684,961,946 (695,508,369) (735,381,814) - 287,535,536,575

Jumlah tercatat 246,845,964,857 288,020,136,806

Page 30: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

27

Selisih kurspenjabaran laporan

1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan keuangan Reklasifikasi 31 Desember 2010Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Pemilikan langsung

Hak atas tanah 16.849.693.313 - - - - 16.849.693.313 Bangunan dan prasarana 24.233.965.958 1.523.391.559 - - 331.130.908 26.088.488.425 Mesin dan perlengkapan 323.788.800.804 39.620.459.113 (178.981.999) (793.283.410) (418.560.749) 362.018.433.759 Kendaraan bermotor 4.367.729.338 - (369.620.000) (6.496.553) 645.000.001 4.636.612.786 Peralatan 29.057.095.456 4.400.594.216 (54.946.746) (7.402.529) (780.278.179) 32.615.062.218

Aset sewaMesin dan perlengkapan 20.428.558.336 - - - 17.161.863.553 37.590.421.889 Kendaraan bermotor 645.000.001 - - - (645.000.001) -Peralatan 81.464.520 - - - - 81.464.520

Aset dalam penyelesaianBangunan dan prasarana 13.823.970.703 13.202.512.983 - (45.028.951) (331.130.908) 26.650.323.827 Mesin dan perlengkapan 16.311.389.686 9.156.133.736 (118.200.000) - (15.963.024.625) 9.386.298.797 Peralatan 3.300.000 210.630.135 (3.300.000) - - 210.630.135

Jumlah 449.590.968.115 68.113.721.742 (725.048.745) (852.211.443) - 516.127.429.669

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 10.156.162.408 1.205.542.011 - - 458.458 11.362.162.877 Mesin dan perlengkapan 193.358.710.474 27.702.950.887 (167.764.620) (266.712.812) (546.315.560) 220.080.868.369 Kendaraan bermotor 3.624.085.170 275.773.987 (369.620.000) (728.824) 375.475.769 3.904.986.102 Peralatan 25.279.928.436 2.062.061.047 (54.946.746) (4.726.965) (1.292.562.403) 25.989.753.369

Aset sewaMesin dan perlengkapan 2.538.671.304 3.512.685.708 - - 1.838.419.505 7.889.776.517 Kendaraan bermotor 363.757.322 11.718.447 - - (375.475.769) -Peralatan 35.884.549 18.033.029 - - - 53.917.578

Jumlah 235.357.199.663 34.788.765.116 (592.331.366) (272.168.601) - 269.281.464.812

Jumlah tercatat 214.233.768.452 246.845.964.857

Selisih kurspenjabaran laporan

1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan keuangan Reklasifikasi 31 Desember 2009Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Pemilikan langsung

Hak atas tanah 16.849.693.313 - - - - 16.849.693.313 Bangunan dan prasarana 23.887.214.958 268.551.000 - - 78.200.000 24.233.965.958 Mesin dan perlengkapan 312.443.160.330 37.438.785.338 (831.376.286) (10.468.295.693) (14.793.472.885) 323.788.800.804 Kendaraan bermotor 3.937.786.194 427.689.477 - (98.296.333) 100.550.000 4.367.729.338 Peralatan 28.665.082.043 1.000.435.981 (131.878.665) (100.260.013) (376.283.890) 29.057.095.456

Aset sewaMesin dan perlengkapan 4.691.020.904 41.175.737 - - 15.696.361.695 20.428.558.336 Kendaraan bermotor 745.550.001 - - - (100.550.000) 645.000.001 Peralatan 81.464.520 - - - - 81.464.520

Aset dalam penyelesaianBangunan dan prasarana 8.078.878.400 5.483.259.541 - 340.032.762 (78.200.000) 13.823.970.703 Mesin dan perlengkapan 7.501.522.193 9.551.878.626 (224.122.323) - (517.888.810) 16.311.389.686 Peralatan 3.266.110 8.750.000 - - (8.716.110) 3.300.000

Jumlah 406.884.638.966 54.220.525.700 (1.187.377.274) (10.326.819.277) - 449.590.968.115

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 8.996.111.467 1.160.050.941 - - - 10.156.162.408 Mesin dan perlengkapan 169.881.219.878 28.979.481.918 (829.673.633) (4.171.107.022) (501.210.667) 193.358.710.474 Kendaraan bermotor 3.245.944.124 328.057.455 - (19.044.542) 69.128.133 3.624.085.170 Peralatan 23.382.964.342 2.092.684.542 (128.613.292) (67.107.156) - 25.279.928.436

Aset sewaMesin dan perlengkapan 1.101.144.620 936.316.017 - - 501.210.667 2.538.671.304 Kendaraan bermotor 332.853.519 100.031.936 - - (69.128.133) 363.757.322 Peralatan 10.842.680 25.041.869 - - - 35.884.549

Jumlah 206.951.080.630 33.621.664.678 (958.286.925) (4.257.258.720) - 235.357.199.663

Jumlah tercatat 199.933.558.336 214.233.768.452

Page 31: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

28

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

30 Juni 2011 30 Juni 2010 31 Desember 2010Rp Rp Rp

Pemilikan langsung:Biaya pabrikasi 16,494,497,957 14,654,398,004 30,281,890,485 Beban usaha 517,156,623 471,014,288 964,437,447

Aset sewa guna usaha:Biaya pabrikasi 2,629,006,342 1,539,142,853 3,513,616,984 Beban usaha 44,301,024 17,630,718 28,820,200

Jumlah 19,684,961,946 16,682,185,863 34,788,765,116

Penjualan aset tetap sebagai berikut:

30 Juni 2011 30 Juni 2010 31 Desember 2010Rp Rp Rp

Nilai tercatat pengurangan aset tetap 197,748,756 11,214,667 132,717,379 Reklasifikasi ke aset lain-lain - - (121,500,000) Nilai tercatat 197,748,756 11,214,667 11,217,379 Harga jual (251,010,909) (9,090,761) (268,009,018)

Keuntungan penjualan aset tetap 53,262,153 (2,123,906) 256,791,639

Mesin dan perlengkapan dalam penyelesaian sedang dalam tahap instalasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan diperkirakan akan selesai sekitar kuartal 3 dan kuartal 4 tahun 2011. Pada tanggal 30 Juni 2011 tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut rata-rata sekitar 30% - 50%. Pada tanggal 30 Juni 2011, sebagian aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan berupa tanah dan bangunan, mesin, dan peralatan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas hutang bank jangka pendek maupun jangka panjang yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia, PT Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia (Catatan 14), dan Bank International Ningbo, China (Catatan 31f). Aset sewa digunakan sebagai jaminan untuk hutang sewa guna usaha yang diperoleh dari PT Chandra Sakti Utama Leasing dan PT Tifa Finance (Catatan 17). Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Pandaan, Tangerang, Cikarang dan Sidoarjo dengan Hak Legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 sampai dengan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti yang memadai. Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 46.991.829173, US$ 62.469.575, dan Rmb 79.943.855 untuk tahun 2011, dan Rp 29.849.400.000, US$ 49.566.174 dan Rmb 87.135.644 untuk tahun 2010 dan Rp 43.761.442.804, US$ 43.734.489 dan Rmb 86.642.991 untuk tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.

Page 32: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

29

12. GOODWILL - BERSIH Akun ini merupakan selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih LPI (anak perusahaan) (Catatan 1b dan 3b)

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Biaya perolehan 11,878,145,205 11,878,145,205 11,878,145,205 Akumulasi amortisasi (10,280,845,796) (10,280,845,796) (9,748,412,660)

Jumlah tercatat 1,597,299,409 1,597,299,409 2,129,732,545

Beban amortisasi goodwill sebesar Rp 532.433.136 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan sebesar Rp 266.216.568 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2010. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi bisnis”, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 untuk dihentikan amortisasinya sejak awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

13. HUTANG PEMBELIAN ASET

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Kai Mei Plastic Machinery Co., Ltd. 10,338,899,530 7,796,419,776 3,385,203,200 KraussMaffei Technologies GmbH 6,654,965,248 8,799,461,440 2,010,241,128 Taiyo Kikai Ltd 3,612,924,700 3,682,031,650 -Engel Austria GmbH 2,437,524,168 2,338,552,524 -ARBURG GmbH + Co KG 1,315,963,968 - -Combitool Ltd - 6,528,095,200 -PackSys Global Ltd - - 8,413,774,410 Wutung Engineering Co. Ltd. - - 1,533,521,640 Mori Seiki Co., Ltd. - - 1,525,563,750 Toshiba Machine Co., Ltd. 1,768,654,676 - -Lain-lain (dibawah Rp 300 juta) 1,114,817,090 348,456,722 -

Jumlah 27,243,749,380 29,493,017,312 16,868,304,128

Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) melakukan pembelian sebagian besar mesin dengan menggunakan fasilitas L/C yang akan jatuh tempo dalam waktu 180 sampai dengan 360 hari. Perusahaan dan LPI menggunakan hutang sewa guna usaha untuk membiayai sebagian besar pembayaran L/C untuk pembelian mesin yang telah jatuh tempo (Catatan 17)

Page 33: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

30

14. HUTANG BANK

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Hutang jangka pendekPerusahaan:

The Hongkong and Shanghai BankingCorporation Limited, Indonesia 19,039,038,783 44,249,554,621 36,729,289,867

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 13,131,371,280 - -PT Bank Overseas Chinese Banking

Corporation, Indonesia 9,804,829,067 10,858,610,520 -Industrial and Commercial Bank of

China, Indonesia - 4,972,037,462 4,700,000,000 PT Bank CIMB Niaga, Tbk - - 4,497,119,169

Anak Perusahaan:The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Cina 18,372,048,600 - -The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Indonesia - - 6,308,494,062

Jumlah 60,347,287,730 60,080,202,603 52,234,903,098

Hutang jangka panjangPerusahaan:

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 81,900,000,000 - -The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Indonesia 20,346,232,589 PT Bank CIMB Niaga, Tbk - 93,600,000,000 117,000,000,000 Industrial and Commercial Bank of

China, Indonesia - 12,986,999,600 -

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (29,131,333,792) (29,393,999,041) (23,400,000,000)

Bagian jangka panjang 73,114,898,797 77,193,000,559 93,600,000,000

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Fasilitas yang diperoleh Perusahaan antara lain: - Pinjaman Modal Kerja Revolving sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun - Pinjaman Tetap sebesar Rp 87.750.000.000 yang jatuh tempo pada 19 Desember 2014 - Pinjaman Tetap Khusus / PTK (untuk pembiayaan belanja modal) sebesar Rp

25.000.000.000 dengan jangka waktu 6 tahun - Pinjaman Tetap dan L/C pembelian mesin sebesar Rp 37.000.000.000 (atau dalam mata

uang US$) dengan jangka waktu 6 tahun - L/C (sublimit T/R) pembelian bahan baku sebesar US$ 1.500.000 dengan jangka waktu 1

tahun Fasilitas ini dijamin dengan dengan jaminan yang sama dengan yang semula diberikan kepada PT Bank CIMB Niaga, Tbk terkecuali untuk fasilitas PTK dan Pinjaman Tetap dan L/C pembelian mesin akan dijamin dengan mesin atau aset yang dibiayai. Pada tanggal 30 Juni 2011 saldo pinjaman Perusahaan sebesar Rp 81.900.000.000 untuk pinjaman tetap, Rp 10.000.000.000 untuk pinjaman modal kerja revolving dan Rp 3.131.371.280 untuk pinjaman T/R.

Page 34: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

31

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Indonesia (HSBC) Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan dan HSBC telah menyepakati untuk perubahan Perjanjian Fasilitas Perusahaan untuk pembiayaan kembali seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan melalui PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia, dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut : - Limit kombinasi import sebesar US$ 3.500.000 dengan jangka waktu sampai dengan

31 Desember 2011; - Pembiayaan piutang domsetik sebesar Rp 12.500.0000.0000 dengan jangka waktu sampai

dengan 31 Desember 2011; - Fasilitas cerukan (”overdraft”) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu sampai

dengan 31 Desember 2011; - Fasilitas treasuri sebesar US$ 500.000 dengan jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2011; - Fasilitas kartu kredit Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp 500.000.000 dengan jangka

waktu sampai dengan 31 Desember 2011; - Fasilitas hutang berjangka sebesar US$ 1.166.666,60 dengan jangka waktu sampai dengan

28 Pebruari 2013 dan sebesar US$ 1.200.000 dengan jangka waktu sampai dengan 16 Mei 2014 (termasuk periode tenggang (”grace periode”) selama 1 tahun).

Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan: - Persediaan dan piutang usaha masing-masing sebesar US$ 1.100.000 dan US$ 1.000.000

(Catatan 6 dan 8); - Mesin sebesar US$ 2.940.000 dan Rp 4.750.000.000(Catatan 11). - Tanah dan bangunan sebesar Rp 25.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut: • SHGB No. 1425, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota

Tangerang, Jawa Barat seluas 12.732 m2 atas nama PT Berlina, Tbk. • SHGB No. 1427, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota

Tangerang, Jawa Barat seluas 54.033 m2 atas nama PT Berlina, Tbk. • SHGB No. 2513, berlokasi di Desa Periuk Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Kota

Tangerang, Jawa Barat seluas 2.120 m2 atas nama PT Berlina,Tbk; dan

Sehubungan dengan perjanjian kredit. Perusahan memiliki kewajiban untuk mempertahankan : - Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat; - Rasio Gearing pada tingkat maksimum 1,25 : 1 setiap saat; - Menyerahkan laporan manajemen setiap 6 (enam) bulan; - EBITDA terhadap beban bunga pada tingkat minimum 3 : 1; - Total external finance terhadap EBITDA maksimum 3 : 1; dan - Rasio net debt terhadap ekuitas maksimum 1,7 : 1 - Rasio EBITDA terhadap beban bunga, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu

tahun, pajak, dan dividen minimum 1,25:1 Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 39.385.271.372, Rp 44.249.554.621 dan Rp 36.729.289.867.

Page 35: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

32

PT Bank Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia (OCBC) Pada tanggal 5 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PT Bank Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia (OCBC) dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 24 Pebruari 2010 dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut : - Limit Kombinasi Letter of Credit (L/C) sebesar US$1.500.000; - Pinjaman khusus sebesar US$500.000; dan - Fasilitas Treasuri sebesar US$1.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan telah diperpajang sampai dengan 31 Desember 2011 pada tanggal 5 Januari 2011. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin sebesar Rp 21.243.900.000 (Catatan 11). Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan. Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan: - Rasio total liabilitas terhadap kekayaan berwujud konsolidasi bersih lebih kecil 2.5 kali ; - Rasio lancar lebih besar dari 1 kali ; - Kekayaan konsolidasi bersih tidak kurang dari Rp 130 milyar ; - Hutang bersih / EBITDA maksimal 4 kali ; - Minimal EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2 kali. Pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman Perusahaan sehubungan dengan fasilitas tersebut diatas adalah masing-masing sebesar Rp 9.804.829.067, Rp 10.858.610.520 dan Rp Nihil. PT Bank Industrial and Commercial Bank of China, Indonesia (ICBC) Pada tanggal 30 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Indonesia dimana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap sebesar US$ 2.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo dalam 1 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis. Pada tanggal 18 Pebruari 2010 fasilitas ini telah diubah menjadi pinjaman cicilan dengan jangka waktu 3 tahun sebesar US$ 2.000.000 dan pinjaman rekening koran dengan jumlah Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan di Tangerang dan sebagian mesin di Pandaan (Catatan 11). Pada tanggal 18 Pebruari 2011, fasilitas pinjaman rekening koran tersebut telah diperpanjang sampai dengan 18 Mei 2011. Pada tanggal 8 Maret 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Indonesia dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap on Demand sebesar Rp 2.000.000.000 dengan tingkat bunga 11,25% dan jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 8 Juni 2011, Perusahaan telah mengalihkan seluruh fasilitas yang diperoleh dari ICBC kepada HSBC.

Page 36: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

33

PT Bank CIMB Niaga. Tbk Pada tanggal 18 Mei 2009 dengan perubahan terakhir tanggal 25 Agustus 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga. Tbk dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas yaitu: - Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 5.000.000.000; - CC Lines 1 (sight/usance LC, SKBDN, SBLC) sebesar US$ 1.200.000 untuk pembelian

bahan baku dan suku cadang; - CC Lines 3 (sight/usance LC) sebesar US$ 3.000.000 untuk pembelian mesin; dan - Pinjaman Tetap Khusus / PTK (untuk pembayaran hutang obligasi yang jatuh tempo)

sebesar Rp 117.000.000.000 Fasilitas Pinjaman kecuali PTK ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan sebesar Rp 33.000.000.000 (Catatan 6 dan 8) dan mesin sebesar Rp 14.500.000.000 (Catatan 11). Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun setelah penandatangan Perjanjian Kredit sedangkan untuk PTK adalah 5 tahun sejak pencairan fasilitas kredit, dengan jaminan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan (Catatan 11) • SHGB No. 175, berlokasi di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten

Pasuruan, Jawa Timur seluas 58.305 m2 atas nama PT Berlina, Tbk. • SHGB No. 53, berlokasi di Desa Wangun Harja, Kecamatan Cibitung, Kabupaten

Bekasi, Jawa Barat seluas 39.915 m2 atas nama PT Berlina,Tbk; dan b. Mesin dan peralatan yang berlokasi di Pandaan, Tangerang dan Cikarang (Catatan 11). Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah mengalihkan seluruh fasilitas dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Cina Pada tanggal 14 Oktober 2010, HPPP (anak perusahaan) menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (HSBC) Cina dan telah direvisi pada tanggal 11 Pebruari 2011 dimana HPPP memperoleh fasilitas berupa: - Pinjaman Berjangka sebesar Rmb 13.830.000 - Pinjaman Rekening Koran sebesar Rmb 390.000 - Fasilitas Impor L/C sebesar Rmb 6.780.000 Fasilitas ini dijamin dengan jaminan korporasi senilai US$ 3.000.000, Pada tanggal 30 Juni 2011 saldo pinjaman HPPP sebesar Rmb 13.830.000

Page 37: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

34

15. HUTANG USAHA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

a. Berdasarkan pemasok:Pihak ketiga:

Pemasok dalam negeri 51,592,113,262 48,520,370,876 52,234,796,831 Pemasok luar negeri 33,841,913,546 22,465,671,672 17,949,717,707

Jumlah 85,434,026,808 70,986,042,548 70,184,514,538

b. Berdasarkan mata uang:Rupiah 44,740,269,592 45,742,804,498 42,070,499,790 Dollar AS 20,566,423,759 20,942,577,350 21,829,610,525 Renminbi Cina 18,928,138,376 2,921,372,840 2,747,887,138 Francs Swiss 570,055,869 941,032,856 3,229,486,464 Euro 469,749,296 354,101,098 251,454,594 Dollar Singapura 119,740,482 33,038,388 23,123,824 Yen Jepang 26,677,063 51,115,518 25,420,074 Dollar Australia 12,972,371 - 7,032,129

Jumlah 85,434,026,808 70,986,042,548 70,184,514,538

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 90 hari. Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan terhadap seluruh hutang usaha.

16. HUTANG PAJAK

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

Perusahaan:Pajak penghasilan pasal 21 233,469,870 234,900,493 619,861,431 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 33,274,105 48,162,610 86,374,365 Pajak penghasilan pasal 4(2) 30,148,089 - -Pajak penghasilan pasal 25 393,979,277 390,295,448 -Pajak penghasilan badan - 2,385,977,029 1,226,814,867 Pajak pertambahan nilai 294,721,257 - 3,620,182,417

985,592,598 3,059,335,580 5,553,233,080

Anak Perusahaan:Pajak penghasilan pasal 21 23,492,040 88,218,381 83,256,483 Pajak penghasilan pasal 23 / 26 294,178 2,399,954 4,721,244 Pajak penghasilan pasal 25 328,851,089 127,930,236 121,537,561 Pajak penghasilan pasal 4(2) 1,963,375 1,259,499 8,661,084 Pajak penghasilan badan 4,442,009,984 5,039,207,239 3,839,140,012 Pajak pertambahan nilai 143,871,002 325,782,405 258,554,649 Lainnya 865,678,373 473,693,637 379,428,088

5,806,160,041 6,058,491,351 4,695,299,121

Jumlah 6,791,752,639 9,117,826,931 10,248,532,201

Page 38: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

35

17. HUTANG SEWA GUNA USAHA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009Rp Rp Rp

a. Berdasarkan jatuh tempo:Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:

2010 - - 4,363,693,957 2011 6,123,460,755 7,711,321,154 4,315,859,432 2012 11,596,092,139 7,030,381,214 3,606,380,000 2013 10,041,715,493 5,413,808,730 2,050,290,400 2014 5,952,248,836 3,653,465,877 1,879,454,800 2015 468,828,798 - -

Jumlah pembayaran minimumsewa guna usaha 34,182,346,021 23,808,976,975 16,215,678,589

Bunga (3,833,656,371) (3,021,736,921) (2,779,450,214)

Nilai tunai pembayaran minimumsewa guna usaha 30,348,689,650 20,787,240,054 13,436,228,375

Bagian yang jatuh tempo dalamwaktu satu tahun (8,576,394,794) (6,239,522,069) (3,206,792,661)

Hutang sewa guna usaha jangka panjang 21,772,294,856 14,547,717,985 10,229,435,714

b. Berdasarkan lessor:PT Chandra Sakti Utama Leasing 27,492,079,374 20,768,037,460 13,350,192,227 PT Tifa Finance 2,569,237,423 19,202,594 86,036,148 PT Astra International 287,372,853 - -

Jumlah 30,348,689,650 20,787,240,054 13,436,228,375

Manajemen Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian besar mesin dan perlengkapan, kendaraan dan peralatan dengan menggunakan pembiayaan sewa guna usaha melalui perjanjian sewa guna usaha langsung dengan lessor seperti yang disebutkan di atas. Perjanjian sewa guna usaha tersebut rata-rata berjangka waktu 3-5 tahun dengan tingkat bunga efektif per tahun antara 7.5% - 19% untuk tahun 2011 dan 2010. Hutang ini dijamin dengan aset tetap sewa guna usaha yang bersangkutan (Catatan 11). Tidak terdapat persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan untuk memperoleh fasilitas kredit baru.

18. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan anak perusahaan (LPI) membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaaan No. 13/2003. Program ini didanai oleh Perusahaan melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Asuransi Jiwa Sequis Life masing-masing sejak tanggal 1 Desember 2004. Jumlah liabilitas imbalan pasca kerja di neraca konsolidasi yang timbul dari kewajiban Perusahaan dan anak-anak perusahaan dalam hubungannya dengan imbalan pasca kerja ini masing-masing sebesar Rp 12.255.345.756 untuk tahun 2011 Rp 11.779.649.324 untuk tahun 2010 dan Rp 11.353.794.283 untuk tahun 2009. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen, PT Padma Radya Aktuaria pada setiap akhir tahun buku.

Page 39: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

36

19. MODAL SAHAM

Jumlah Saham(nilai nominal Persentase Jumlah Modal

Nama Pemegang Saham Rp 250 per saham) Pemilikan Saham (Rp)

PT Dwi Satrya Utama 70,965,000 51.42% 17,741,250,000 Atmadja Tjiptobiantoro 17,700,000 12.83% 4,425,000,000 Lisjanto Tjiptobiantoro - Presiden Komisaris 14,502,800 10.51% 3,625,700,000 Saham Masyarakat (masing-masing

kurang dari 5%) 34,832,200 25.24% 8,708,050,000

Jumlah 138,000,000 100.00% 34,500,000,000

30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009

Berdasarkan akta notaris No. 14 tanggal 14 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso S.H., modal dasar Perusahaan sebesar Rp 75.000.000.000 terbagi atas 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 138.000.000 saham ekuivalen sebesar Rp 34.500.000.000.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan :

30 Juni 201131 Desember 2010

dan 2009Pengeluaran 1.750.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan

pada penawaran umum tahun 1989 12,075,000,000 Pembagian saham bonus tahun 1998 (11,500,000,000)

Jumlah - bersih 575,000,000

21. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA

30 Juni 2011 31 Desember 2010 30 Juni 2010Rp Rp Rp

a. Keuntungan (kerugian) belumdirealisasi dari pemilikan efek

Saldo awal (181,871,611) 166,096,881 166,096,881 Perubahan kebijakan akuntansi - 164,369,195 164,369,195

Saldo yang disajikan kembali (181,871,611) 330,466,076 330,466,076 Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (96,243,803) (512,337,687) 633,373,223

Saldo akhir (278,115,414) (181,871,611) 963,839,299

b. Selisih kurs karena penjabaranlaporan keuangan

Saldo awal 6,949,704,402 7,666,392,524 7,666,392,524 Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (1,237,227,397) (716,688,122) (1,571,457,006)

Saldo akhir 5,712,477,005 6,949,704,402 6,094,935,518

Total 5,434,361,591 6,767,832,791 7,058,774,817

Page 40: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

37

22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

30 Juni 2011 31 Desember 2010 30 Juni 2010Rp Rp Rp

Saldo awal 22,543,705,891 21,523,870,796 21,523,870,796 Perubahan kebijakan akuntansi - (164,369,195) (164,369,195)

Saldo yang disajikan kembali 22,543,705,891 21,359,501,601 21,359,501,601 Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 2,043,380,676 3,284,204,290 1,910,085,575 Pembayaran dividen - (2,100,000,000) -

Saldo akhir 24,587,086,567 22,543,705,891 23,269,587,176

23. DEVIDEN DAN SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNA ANNYA

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2011 dan 18 Juni 2010, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih masing-masing sebesar Rp 1.609.588.959 sebagai dana cadangan, Rp 20.731.277.475 sebagai laba ditahan dan Rp 12.420.000.000 (Rp 90 per saham) sebagai dividen kas untuk tahun buku 2010 dan Rp 2.175.948.476 sebagai dana cadangan dan Rp 12.006.000.000 (Rp 87 per saham) sebagai dividen kas untuk tahun buku 2009.

24. PENJUALAN BERSIH

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Lokal 270,554,216,156 243,489,508,640 Luar negeri 52,336,737,156 44,522,025,766 Retur / potongan penjualan (1,998,434,180) (1,827,565,614)

Jumlah - bersih 320,892,519,132 286,183,968,792

Dalam penjualan luar negeri termasuk di dalamnya penjualan oleh HPPP (Anak Perusahaan) kepada pelanggan lokal di Cina masing-masing sebesar Rp 41.410.335.579 dan Rp 35.756.790.727 tahun 2011 dan 2010 Jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan Unilever (pihak ketiga) dengan jumlah penjualan masing-masing sebesar Rp 197.711.572.115 (62%) dan Rp 195.860.929.609 (68%). Jumlah penjualan bersih ke LPI (anak perusahaan) masing-masing sebesar Rp 1.759.310.925 pada tahun 2011,dan sebesar Rp 2.474.731.378 pada tahun 2010.

Page 41: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

38

25. BEBAN POKOK PENJUALAN

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Bahan baku yang digunakan 166,496,357,478 155,831,265,535 Tenaga kerja langsung 17,031,086,207 13,844,614,313 Biaya pabrikasi 66,562,359,026 53,408,039,467

Jumlah biaya produksi 250,089,802,711 223,083,919,315

Persediaan barang dalam prosesAwal tahun 16,274,746,866 11,432,859,944 Akhir tahun (11,807,111,685) (11,334,037,923) Mutasi penyisihan persediaan - (67,017,591)

Beban pokok produksi 254,557,437,892 223,115,723,745

Persediaan barang jadiAwal tahun 17,887,177,613 15,847,237,871 Pembelian 1,557,336,020 3,264,968,345 Akhir tahun (21,903,951,869) (17,674,610,386) Mutasi penyisihan persediaan (115,000,000) (85,153,122)

Beban pokok penjualan 251,982,999,656 224,468,166,453

Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2011 dan 2010:

Rp % Rp %

Chevron Philips Petroleum 37,623,541,529 22.15% 37,866,256,663 13.23%

30 Juni 2011 30 Juni 2010

26. BEBAN USAHA

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Beban Penjualan

Pengangkutan 7,485,267,793 6,799,599,662 Gaji dan tunjangan 2,069,748,516 1,445,416,866 Perjalanan 226,178,821 151,547,906 Sewa kantor 129,735,000 190,860,000 Listrik dan telepon 85,232,372 100,111,492 Penyusutan 33,433,166 54,641,649 Lain-lain 236,792,859 295,680,945

Jumlah 10,266,388,527 9,037,858,520

Page 42: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

39

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Beban umum dan administrasi

Gaji dan tunjangan 11,716,611,815 10,477,054,656 Manfaat karyawan 4,543,148,723 1,813,999,998 Jasa manajemen 2,134,500,000 3,181,926,885 Perjalanan 1,727,058,695 1,325,230,244 Biaya umum kantor 983,252,589 968,252,557 Sewa 885,541,978 639,530,646 Jasa professional 976,459,039 970,785,024 Listrik dan telepon 1,090,189,729 1,052,078,595 Penyusutan 528,024,481 434,003,357 Perijinan dan pajak 429,463,835 249,077,008 Asuransi 408,358,352 356,133,486 Reparasi dan pemelirahaan 208,539,268 452,521,397 Lain-lain 532,819,868 809,355,481

Jumlah 26,163,968,372 22,729,949,334

27. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

30 Juni 2011 30 Juni 2010

Rp RpBunga atas:

Hutang bank 9,573,878,104 9,467,975,066 Hutang sewa guna usaha 1,471,504,632 886,674,355 Provisi dan administrasi bank 565,037,687 379,859,507 Beban keuangan lain-lain 112,707,878 245,247,014

Jumlah 11,723,128,301 10,979,755,942

28. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Pajak kini (6,774,233,513) (6,714,587,222) Pajak tangguhan 238,065,116 2,215,289,553 Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (6,536,168,397) (4,499,297,669)

Page 43: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

40

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut :

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 25,001,978,475 22,133,984,089

Dikurangi:Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan yang dikonsolidasi (7,105,064,212) (8,446,715,771)

Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan 17,896,914,263 13,687,268,318

Perbedaan temporer :Imbalan pasca kerja (1,345,896,574) 1,697,491,803 Penyisihan piutang ragu-ragu hubungan istimewa - 766,274,412 Perbedaan akuntansi aset sewa guna usaha

untuk komersial dan fiskal (613,217,216) (10,009,726) Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (404,627,682) 941,630,791

Jumlah (2,363,741,472) 3,395,387,280

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:Representasi, kantin, pengobatan, pakaian dinas dan poliklinik 240,144,625 240,753,207 Amortisasi goodwill - 266,216,568 Penghasilan laba investasi sementara - (22,524,630) Penghasilan jasa giro ,bunga deposito dan bunga efek (101,065,610) (181,809,530) Pendapatan sewa yang telah dipotong pajak penghasilan final (315,862,661) (431,850,510) Lain-lain (255,524,089) 117,890,456

Jumlah (432,307,735) (11,324,439)

Laba kena pajak fiskal - Perusahaan 15,100,865,056 17,071,331,159

Rincian beban dan hutang (piutang) pajak kini adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Beban pajak kiniPerusahaan:

25% x Rp 15.100.865.056 tahun 2011 dan Rp 17.071.331.159 tahun 2010 3,775,216,263 4,267,832,790

Anak-anak perusahaan:LPI 2,999,017,250 2,107,268,750 HPPP - 339,485,682

2,999,017,250 2,446,754,432

Jumlah 6,774,233,513 6,714,587,222

Page 44: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

41

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Beban pajak kiniJumlah 6,774,233,513 6,714,587,222

Dikurangi pajak dibayar dimuka:Perusahaan:

Pasal 22 1,396,280,607 1,440,126,333 Pasal 23 105,413,631 7,044,888 Pasal 25 2,352,823,737 -

Jumlah 3,854,517,975 1,447,171,221

Anak-anak perusahaan:LPI 1,281,573,564 913,385,953 HPPP - (1,196,474,887)

Jumlah 1,281,573,564 (283,088,934)

Jumlah pajak dibayar dimuka 5,136,091,539 1,164,082,287

Hutang (piutang) pajak kini:Perusahaan (79,301,712) 2,820,661,569 Anak-anak perusahaan

LPI 1,717,443,686 1,193,882,797 HPPP - 1,535,960,569

JumlahPiutang pajak kini 79,301,712 -

Hutang pajak kini 1,717,443,686 5,550,504,935

Pajak Tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) adalah sebagai berikut :

Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan)

ke laporan ke laporan1 Januari 2010 laba rugi 30 Juni 2010 1 Januari 2011 laba rugi 30 Juni 2011

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Perusahaan:Aset pajak tangguhan:

Penyisihan piutang ragu-ragu 559,215,158 191,568,603 750,783,761 750,783,761 - 750,783,761 Penyisihan persediaan usang 28,384,123 - 28,384,123 - - - Imbalan pasca kerja 2,108,460,263 424,372,951 2,532,833,214 2,543,443,069 (336,474,143) 2,206,968,926

Liabilitas pajak tangguhanAset sewa guna usaha (2,191,995,496) (2,502,432) (2,194,497,928) (2,329,086,909) (153,304,304) (2,482,391,213) Penyusutan aset tetap 786,339,671 235,407,698 1,021,747,369 1,402,645,686 (101,156,922) 1,301,488,764

Total aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih 1,290,403,719 848,846,820 2,139,250,539 2,367,785,607 (590,935,369) 1,776,850,238

Anak perusahaan:Liabilitas pajak tangguhan - bersih (3,209,630,044) 1,366,442,733 (1,843,187,311) (2,421,063,783) 829,000,485 (1,592,063,298)

Page 45: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

42

Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan)ke laporan ke laporan

1 Januari 2010 laba rugi 31 Desember 2010 1 Januari 2011 laba rugi 30 June 2011Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Perusahaan:Aset pajak tangguhan:

Penyisihan piutang ragu-ragu 559,215,158 191,568,603 750,783,761 750,783,761 - 750,783,761 Penyisihan persediaan usang 28,384,123 (28,384,123) - - - - Imbalan pasca kerja 2,108,460,263 434,982,806 2,543,443,069 2,543,443,069 (336,474,143) 2,206,968,926

Liabilitas pajak tangguhanAset sewa guna usaha (2,191,995,496) (137,091,413) (2,329,086,909) (2,329,086,909) (153,304,304) (2,482,391,213) Penyusutan aset tetap 786,339,671 616,306,015 1,402,645,686 1,402,645,686 (101,156,922) 1,301,488,764

Total aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih 1,290,403,719 1,077,381,888 2,367,785,607 2,367,785,607 (590,935,369) 1,776,850,238

Anak perusahaan:Liabilitas pajak tangguhan - bersih (3,209,630,044) 788,566,261 (2,421,063,783) (2,421,063,783) 829,000,485 (1,592,063,298)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif yang berlaku adalah sebagai berikut :

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi komprehensif konsolidasi 25,001,978,475 22,133,984,089

Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan (7,105,064,212) (8,446,715,771)

Laba (rugi) sebelum beban pajak Perusahaan 17,896,914,263 13,687,268,318

Pajak sesuai tarif pajak 4,474,228,566 3,421,817,080

Pengaruh pajak atas beban pajak penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:Representasi, kantin, pengobatan, pakaian dinas

dan poliklinik 60,036,156 60,188,302 Amortisasi goodwill - 66,554,142 Penghasilan laba investasi sementara - (5,631,158) Penghasilan jasa giro, bunga deposito dan bunga efek (25,266,403) (45,452,383) Pendapatan sewa yang telah dipotong pajak penghasilan final (78,965,665) (107,962,628) Lain-Lain (63,881,022) 29,472,615

Jumlah (108,076,934) (2,831,110)

Pengaruh pajak atas perbedaan temporer 4,366,151,632 3,418,985,970

Beban pajak anak perusahaanLPI 2,170,016,765 740,826,017 HPPP - 339,485,682

Jumlah 6,536,168,397 4,499,297,669

Beban pajak kini Perusahaan 3,775,216,263 4,267,832,790 Manfaat pajak tangguhan Perusahaan 590,935,369 (848,846,820)

Jumlah beban pajak 4,366,151,632 3,418,985,970

Page 46: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

43

Pada tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00134/406/05/054/07 dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak penghasilan badan lebih bayar dan rugi fiskal pada tahun 2005 masing masing sebesar Rp 2.042.363.667 dan Rp 7.300.891.278. Pada tanggal 12 September 2007, Perusahaan telah menyampaikan keberatan atas SKPLB tersebut dengan menyatakan rugi fiskal sebesar Rp 20.488.524.981 dan ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tanggal 28 Mei 2008. Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan kemudian mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas keberatan yang sama dan ditolak pada tanggal 13 Agustus 2009. Pada tanggal 10 Nopember 2009, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali untuk kasus yang sama, dimana sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan, proses ini masih dalam peninjauan kembali di Mahkamah Agung. Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00169/406/06/054/08 dari Direktur Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa pajak penghasilan badan lebih bayar dan laba fiskal pada tahun 2006 masing masing sebesar Rp 1.413.823.594 dan Rp 5.326.632.598. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Perusahaan telah menyampaikan keberatan atas SKPLB tersebut dengan menyatakan rugi fiskal sebesar Rp 5.616.240.353. Pada tanggal 5 Juni 2009, DJP mengeluarkan surat No. KEP-630/WPJ.07/BD.05/2009 menyatakan bahwa rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp 4.947.365.478. Pada tanggal 4 September 2009, Perusahaan mengajukan banding atas keberatan yang sama. Sidang banding pajak tahun 2006 telah dilakukan pada 14 Juli 2010 dan masih menunggu putusan dari Pengadilan Pajak. Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktur Jenderal Pajak No. 00082/207/07/054/09 yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 1.104.761.430 dan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00130/406/07/054/09 atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 908.243.435 untuk tahun pajak 2007. Atas selisih pajak sebesar Rp 356.628.347 telah dilunasi pada tanggal 7 Juli 2009 dan dicatat sebagai beban tahun berjalan sebagai beban pajak. Atas keputusan tersebut Perusahaan mengajukan keberatan, dan ditolak oleh DJP pada tanggal 25 Nopember 2009 dengan mengeluarkan surat keputusan No. 1274/WPJ.07/BD.05/2009, kemudian pada tanggal 23 Pebruari 2010 Perusahaan mengajukan banding atas keberatan tersebut, sehingga pajak penghasilan lebih bayar tahun 2007 sebesar Rp 1.539.345.445 disajikan sebagai beban tangguhan. Sidang banding pajak penghasilan badan tahun 2007 telah dilakukan pada 12 Januari 2011 dan Perusahaan masih menunggu putusan dari Pengadilan Pajak. Pada tanggal 5 Maret 2010 DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP 314/WPJ.07/2010 yang menolak keberatan atas SKPKB No. 0082/207/07/054/09 dan pada tanggal 2 Juni 2010, Perusahaan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut.

29. LABA PER SAHAM DASAR

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp Rp

Laba bersih (Rp) 16,462,557,058 15,686,088,656 Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 138,000,000 138,000,000

Laba bersih per saham dasar (Rp) 119 113

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak mempunyai transaksi yang memiliki transaksi berpotensi dilusi pada saham biasa.

Page 47: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

44

30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa • PT.Dwi Satrya Utama adalah salah satu pemegang saham Perusahaan mayoritas. • PT Samolin Surya adalah perusahaan asosiasi dimana 48% sahamnya dimiliki oleh

Perusahaan. • PT.Sinar Wisma, PT TIFA Finance dan PT Tifa Arum Realty adalah perusahaan yang

sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan (LPI). Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain : a. Jasa manajemen yang dibayarkan kepada PT Dwi Satrya Utama, selama tahun 2011 dan

2010 masing-masing sebesar Rp 2.134.500.000 dan Rp 2.016.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari biaya umum dan administrasi (Catatan 26).

b. Perusahaan mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan 10.

c. Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan 26.

d. Sewa dibayar di muka atas tanah dan gudang (Catatan 32) selama 2 (dua) tahun kepada PT Sinar Wisma pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 875.000.000 dicatat sebagai bagian dari biaya dibayar di muka. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diamortisasi masing-masing sebesar Rp 875.000.000 dan Rp 871.250.000 dan dicatat sebagai bagian dari biaya pabrikasi (Catatan 25).

Seluruh transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan yang berlaku pada pihak ketiga

31. INFORMASI SEGMEN OPERASI Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam dua divisi operasi yaitu divisi produksi dan distribusi botol plastik, sikat gigi, dan mould serta divisi produksi dan distribusi laminating tube dan plastik tube. Divisi-divisi tersebut manjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ringkasan kebijakan akuntansi signifikan. Perusahaan menilai kinerja berdasarkan laba atau rugi sebelum pajak, tidak termasuk keuntungan dan kerugian yang tidak terjadi berulang maupun keuntungan atau kerugian selisih kurs. Perusahaan dan anak perusahaan mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah dilakukan kepada pihak ketiga. Segmen dilaporkan dari Perusahaan dana anak perusahaan merupakan unit bisnis stratejik yang menawarkan produk dan jasa berbeda. Produk dan jasa dikelola secara terpisah karena setiap bisnis memerlukan pasar dan teknologi berbeda. Sebagian dari bisnis tersebut diperoleh sebagai unit individual, dan manajemen pada saat akuisisi dipertahankan. Laporan laba rugi segmen disajikan berdasarkan laporan laba rugi segmen untuk bulan-bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan 2010, sedangkan Aset dan Liabilitas disajikan 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

Page 48: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

45

a. Informasi Produk dan Jasa

Botol plastik, sikat Laminating tubegigi dan mould dan plastik tube Eleminasi Konsolidasi

Rp Rp Rp Rp

Penjualan eksternal 240,228,603,260 80,663,915,872 - 320,892,519,132 Penjualan antar segmen 12,309,859,058 - (12,309,859,058) -

Jumlah penjualan 252,538,462,318 80,663,915,872 (12,309,859,058) 320,892,519,132

Laba usaha segmen 24,025,118,310 7,899,508,638 554,535,629 32,479,162,577

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 1,158,499,159 731,914,508 - 1,890,413,667

Penghasilan bunga 66,984,186 142,355,593 (112,011,110) 97,328,669 Keuntungan (kerugian) penjualan

aset tetap (15,657,847) 68,920,000 - 53,262,153 Beban bunga dan keuangan (11,084,539,821) (750,599,590) 112,011,110 (11,723,128,301) Lain-lain - bersih 2,004,047,657 755,427,682 (554,535,629) 2,204,939,710

Laba sebelum pajak 16,154,451,644 8,847,526,831 - 25,001,978,475

Beban Pajak (4,366,151,632) (2,170,016,765) - (6,536,168,397)

Laba bersih 11,788,300,012 6,677,510,066 - 18,465,810,078

Aset segmen 582,956,399,322 140,457,137,530 (136,912,494,874) 586,501,041,978

Liabilitas segmen 316,378,241,234 58,456,501,509 (29,469,781,856) 345,364,960,887

Penambahan aset tetap 56,289,127,181 5,087,443,807 - 61,376,570,988

Penyusutan dan amortisasi 13,546,400,114 6,138,561,832 - 19,684,961,946

2011

Page 49: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

46

Botol plastik, sikat Laminating tubegigi dan mould dan plastik tube Eleminasi Konsolidasi

Rp Rp Rp Rp

Penjualan eksternal 207,625,522,811 78,558,445,981 - 286,183,968,792 Penjualan antar segmen 17,996,776,128 - (17,996,776,128) -

Jumlah penjualan 225,622,298,939 78,558,445,981 (17,996,776,128) 286,183,968,792

Laba usaha segmen 21,721,868,901 7,486,857,836 739,267,748 29,947,994,485

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 1,036,406,361 217,978,118 - 1,254,384,479

Penghasilan bunga 245,691,147 99,746,840 (25,972,222) 319,465,765 Keuntungan (kerugian) penjualan

aset tetap (2,123,906) - - (2,123,906) Keuntungan penjualan efek 17,877,500 17,877,500 - 35,755,000 Amortisasi goodwill (266,216,568) - - (266,216,568) Beban bunga dan keuangan (10,131,806,683) (873,921,481) 25,972,222 (10,979,755,942) Lain-lain - bersih 2,276,135,439 287,613,085 (739,267,748) 1,824,480,776

Laba sebelum pajak 14,897,832,191 7,236,151,898 - 22,133,984,089

Beban Pajak (3,758,471,652) (740,826,017) - (4,499,297,669)

Laba bersih 11,139,360,539 6,495,325,881 - 17,634,686,420

Aset segmen 552,028,738,768 131,097,520,069 (132,218,781,904) 550,907,476,933

Liabilitas segmen 298,743,572,721 55,908,152,967 (27,707,863,312) 326,943,862,376

Penambahan aset tetap 53,365,475,625 14,748,246,117 - 68,113,721,742

Penyusutan dan amortisasi 5,086,323,068 3,196,033,728 - 8,282,356,796

2010

b. Informasi tentang Wilayah Geografis

Penjualan Aset tetap Penjualan Aset tetapRp Rp Rp Rp

Dalam negeri 268,659,667,507 196,571,498,573 241,661,943,026 181,352,469,338 Luar negeri 52,232,851,625 91,448,638,233 44,522,025,766 65,493,495,519

Jumlah 320,892,519,132 288,020,136,806 286,183,968,792 246,845,964,857

2011 2010

c. Informasi tentang Pelanggan Utama Total penjualan kepada Unilever dari kedua segmen dilaporkan diatas Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing sebesar 62% dan 68% untuk 30 Juni 2011 dan 2010.

32. IKATAN a. Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan

PT Dwi Satrya Utama (DSU), Jakarta, perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, dimana DSU secara berkala akan memberikan jasa konsultasi manajemen. Perjanjian ini berlaku selama setahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

Page 50: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

47

b. Pada tanggal 24 April 2007, LPI (anak perusahaan) mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan PT Sinar Wisma (SW), Surabaya, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dimana SW menyetujui untuk membangun gudang untuk penggunaan secara khusus dalam memenuhi kebutuhan anak perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2009 dan dapat diperbaharui atas persetujuan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, anak perusahaan harus membayar biaya sewa sebesar Rp 1.705.000.000. Pada tanggal 27 Pebruari 2009, perjanjian tersebut telah diperpanjang untuk jangka waktu 1 Maret 2009 sampai dengan 1 Maret 2011 dengan biaya sewa sebesar Rp 1.750.000.000.

c. Pada tanggal 2 Juli 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan

bangunan dengan PT Tifa Arum Realty (TAR). Perjanjian tersebut telah diperbaharui pada tanggal 3 Maret 2009 dan berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 31 Maret 2009 sampai dengan 01 April 2011. Luas ruangan bangunan yang disewakan seluas 275 m2 dengan tarif sewa yang berlaku per bulan adalah gedung/ruangan sebesar Rp 64.500 per m2, service charge Rp 53.000 per m2 dengan biaya listrik dan telepon menjadi tanggungan Perusahaan berdasarkan pemakaian.

d. Pada tanggal 17 September 2010, Perusahaan telah memberikan jaminan korporasi

sebesar US$ 500.000 untuk fasilitas pinjaman sebesar US$ 1.500.000 yang diberikan oleh Bank International Ningbo, China, untuk mendukung kegiatan normal usaha HPPP (anak perusahaan di China).

e. Pada tanggal 25 Desember 2010, HPPP (anak perusahaan) memperoleh fasilitas pinjaman

sebesar US$ 1.500.000 untuk Letter of Credit (L/C) pembelian material dan mesin dari Bank International Ningbo, China, dengan jangka waktu dua (2) tahun. Fasilitas ini dijamin dengan mesin, peralatan, dan jaminan korporasi dari Perusahaan.

f. Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan

bangunan dengan PT Tifa Arum Realty. Perjanjian tersebut berlaku selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 30 September 2013. luas ruangan bangunan yang disewakan seluas 113 m2 dengan tarif sewa yang berlaku sebesar Rp 75.000 per m2 per bulan dan ”service charge” sebesar Rp 40.000 per m2 per bulan, serta biaya listrik dan telpon menjadi tanggungan Perusahaan berdasarkan pemakaian.

g. Pada April 2011, Perusahaan telah mengadakan perjanjian fasilitas pembiayaan pemasok

(“supplier financing”) kerja sama antara Deutsche Bank AG (DB) dan PT Unilever Indonesia, Tbk, dimana sebagian tagihan Perusahaan kepada PT Unilever Indonesia, Tbk akan dibiayai menggunakan fasilitas anjak piutang tanpa tanggung renteng (“without recourse”)oleh DB.

Page 51: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

48

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASI NG Pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

Ekuivalen Ekuivalen EkuivalenRp Rp Rp

AsetKas dan setara kas US$ 1,460,811 12,558,591,599 US$ 939,574 8,447,709,621 US$ 1,010,227 9,496,130,742

Rmb 6,165,043 8,189,766,117 Rmb 3,120,311 4,236,149,912 Rmb 14,265,990 19,701,332,190 EUR 10,837 135,046,191 EUR 3,388 40,511,358 EUR 1,561 21,089,969 SGD 13,616 95,101,893 SGD 57,181 399,161,325 SGD 90,577 606,730,054 JPY - - JPY 13,431 1,481,242 JPY - -THB - - THB - - THB 12,778 3,603,396

Investasi sementara US$ 87,357 751,008,301 US$ 83,166 747,741,099 US$ 76,002 714,418,800 Piutang usaha Rmb 9,071,186 12,050,344,486 Rmb 4,904,874 6,658,881,468 Rmb 1,631,965 2,253,907,301

US$ 394,386 3,390,538,725 US$ 124,458 1,119,000,167 US$ 747,493 7,026,433,950 EUR - - EUR - - EUR 34,245 462,636,461

Piutang lain-lain Rmb 444,587 588,180,551 Rmb 623,171 846,020,228 Rmb 678,701 937,353,799 EUR 4,320 53,834,890 EUR - - EUR - -US$ - - US$ - - US$ 29,363 276,015,836

Jumlah Aset 37,812,412,753 22,496,656,420 41,499,652,498

LiabilitasHutang bank US$ 4,921,400 42,309,271,931 US$ 3,814,566 34,296,761,831 US$ 916,528 8,615,363,200

Rmb 13,830,000 18,372,048,600 Rmb - - Rmb - -Hutang usaha US$ 2,392,279 20,566,423,759 US$ 2,329,282 20,942,577,351 US$ 2,322,159 21,829,610,525

Rmb 14,248,610 18,928,138,376 Rmb 2,151,858 2,921,372,840 Rmb 1,989,781 2,747,887,138 CHF 55,165 570,055,869 CHF 98,023 941,032,856 CHF 355,396 3,229,486,464 EUR 37,695 469,749,296 EUR 29,618 354,101,098 EUR 18,613 251,454,594 SGD 17,143 119,740,482 SGD 4,733 33,038,387 SGD 3,452 23,124,824 JPY 249,983 26,677,063 JPY 463,485 51,115,518 JPY 249,952 25,420,074 AUD 1,407 12,972,371 AUD - - AUD 834 7,032,129

Hutang pembelian aset US$ 1,489,446 12,804,770,959 US$ 867,136 7,796,419,776 US$ 776,243 7,296,680,440 EUR 782,800 9,755,081,384 EUR 931,600 11,138,013,964 EUR 148,800 2,010,241,128 JPY 33,385,000 3,562,701,975 JPY 33,386,438 3,682,031,650 JPY 15,000,627 1,525,563,750 CHF - - CHF 680,000 6,528,095,200 CHF 925,872 8,413,774,410

Hutang lain-lain Rmb 3,103,769 4,123,109,147 Rmb 1,648,448 2,237,940,841 Rmb 494,238 682,592,009 SGD 5,550 38,764,558 SGD - - SGD - -

Hutang sewa guna usaha US$ 3,450,999 29,668,238,059 US$ 2,309,657 20,766,128,131 US$ 1,316,315 12,373,364,948

Jumlah Liabilitas 161,327,743,829 111,688,629,443 69,031,595,633

Liabilitas - bersih (123,515,331,076) (89,191,973,023) (27,531,943,135)

Mata uang asing30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Mata uang asing Mata uang asing

Pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Mata uang 30 Juni 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Rp Rp Rp

US$ 1 8,597 8,991 9,400 Rmb 1 1,328 1,358 1,381 EUR 1 12,462 11,956 13,510 SGD 1 6,985 6,981 6,699 THB 1 279 299 282 JPY 1 107 110 102 CHF 1 10,334 9,600 9,087 AUD 1 9,220 9,143 8,432

Page 52: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

49

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dan Anak Perusahaan dihadapkan pada beberapa risiko keuangan sehubungan dengan instrument keuangan. Risiko yang terutama adalah risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko bisnis. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak secara aktif melakukan perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulasi atau pun membuat opsi. Risiko keuangan yang paling berpengaruh terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Risiko pasar

Perusahaan dan Anak Perusahaan dihadapkan pada risiko pasar dalam menggunakan instrumen keuangan khususnya risiko mata uang dan risiko tingkat suku bunga yang dihasilkan melalui aktivitas operasi dan aktivitas investasi. (a) Risiko mata uang asing

Sebagian besar transaksi dari Perusahaan dan Anak Perusahaan di Indonesia dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah. Risiko terhadap fluktuasi pertukaran mata uang asing terutama disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing seperti pembelian, pinjaman dalam mata uang asing , dan Anak perusahaan yang terletak di luar negeri, dimana menggunakan mata uang Renminbi dan Dolar Singapura. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak terlepas dari risiko pasar sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengatasi risiko terhadap mata uang asing, Perusahaan dan Anak Perusahaan secara aktif memonitor pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengelola dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

(b) Risiko tingkat suku bunga Perusahaan dan Anak Perusahaan juga dihadapkan pada risiko perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh pada penempatan uang di bank dan pinjaman yang menggunakan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan sumber pendanaan yang menawarkan penggabungan tingkat suku bunga kombinasi antara tingkat suku bunga mengambang dan tetap. Tingkat suku bunga mengambang akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar setiap tiga bulan atau setiap enam bulan.

b. Risiko kredit

Perusahaan dan Anak Perusahaan menempatkan pendanaannya pada lembaga keuangan yang terpercaya. Risiko kredit mengacu kepada kegagalan untuk membayar kewajibannya oleh pihak yang berkaitan sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan menderita kerugian. Risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama terhadap piutang dagang. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan, hanya akan bertransaksi dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan terus menerus memonitor risiko dan pihak yang berkaitan. Saldo dan umur piutang dagang adalah masih dalam ambang batas dan persyaratan jangka waktu kredit penyisihan piutang dagang hanya dilakukan terhadap piutang dagang yang terindikasi ketertagihannya dengan tindakan yang tepat untuk menerima pembayaran dan mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat dari aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi adalah nilai bersih setelah dikurangi dengan seluruh penyisihan akan kerugian yang diderita Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko kredit.

Page 53: PT BERLINA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BERLINA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

50

c. Risiko likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan cadangan, fasilitas bank dan pinjaman dengan terus menerus memonitor proyeksi dan aktual arus kas dan memadukan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan menjaga kecukupan dana untuk kebutuhan modal kerja.

d. Risiko Bisnis Selama tahun 2011 dan 2010, total penjualan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan kepada Unilever mencapai masing-masing sebesar 62% dan 68%. Tingginya ketergantungan penjualan kepada Unilever menimbulkan risiko bisnis kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Akan tetapi untuk mengatasi risiko bisnis ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menjalin kerjasama yang baik sebagai pemasok utama kepada Unilever selama puluhan tahun.

35. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku pada atau mulai 1 Januari 2011 pada Catatan 2a

36. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 1 sampai halaman 50 telah disetujui Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 26 Juni 2011

**********