17
Psikologi Pendidikan dan Bimpesdik Oleh : 1. Ratih Prihatini (2224090076) 2. Ruth May (2224091855) 3. Titik Lestari (2224090483) “MOTIVASI DAN DINAMIKA PERILAKU MANUSIA” PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA KELAS II-C

Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Psikologi Pendidikan dan Bimpesdik

Oleh :1. Ratih Prihatini (2224090076)

2. Ruth May (2224091855)3. Titik Lestari (2224090483)

“MOTIVASI DAN DINAMIKA PERILAKU MANUSIA”

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

KELAS II-C

Page 2: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi yang ditandai reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik,1992:173)

Page 3: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Motivasi tersebut timbul dan

tumbuh berkembang dengan

jelas. Dibagi menjadi :

1. Motivasi Intrinsik

motivasi yang datang dari

dalam diri individu itu

sendiri.

2. Motivasi Ekstrinsik

Adalah motif–motif yang aktif

dan berfungsi adanya

perangsang dari luar diri

individu (dari lingkungan).

Page 4: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

2. Motivasi Sekunder Adalah motivasi yang dipelajari. Perilaku Manusia dipengaruhi oleh tiga komponen penting, seperti :a)Komponen Efektif b) Komponen

Kognitifc)Komponen Konatif

Atas dasar sumber dan

proses

perkembangannya,

digolongkan menjadi:

1. Motivasi Primer

Adalah motivasi yang

didasarkan pada motif –

motif dasar.

Golongan motif primer

dibedakan kedalam :

a. Dorongan Fisiologis

(Physiological Drive)

b. Dorongan Umum

(Morgan’s general

drive) dan Motif

Darurat (Wodworth’s

emergency motive)

Page 5: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Komponen Motivasi

Ada 3 komponen utama dalam motivasi, yaitu :1. Kebutuhan2. Dorongan3. Tujuan

5. Aktualisasi Diri6. Teori Motif Berprestasi7. Motivasi Takut Berprestasi

Teori –Teori Motivasi Terdiri dari ;1. Teori Instink

2. Homestatis = Teori Drive vs Teori Arousal3. Teori Atribusi4. Teori Harapan

Page 6: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

1. ) Konflik approach-approach, yaitu apabila dua kebutuhan (atau lebih) yang muncul bersamaan, keduanya mempunyai nilai positif bagi individu2) Konflik approach-avoidance, yaitu apabila satu kebutuhan yang muncul mempunyai nilai positif dan negative sekaligus bagi individu.3) Konflik avoidance-avoidance, yaitu apabila kedua kebutuhan(atau lebih) yang muncul bersamaan semuanya mempunyai nilai-nilai negative bagi individu.

Motivasi dan Konflik

Berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang dilakukan, Kurt Lewin seorang psikolog sosial terkenal , membedakan 3 macam konflik, yaitu :

Page 7: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Bila muncul suatu kebutuhan atau dorongan untuk bertindak tetapi karena suatu hal maka kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau dorongan untuk bertindak terhambat, maka situasi disebut frustasi. Faktor – faktor yang menyebabkan frustasi adalah :1. Hambatan Fisik Individu2. Hambatan Fisik dari Luar Individu3. Hilangnya Rangsang Memperkuat Timbulnya Kebutuhan4. Dilakukan Tindakan yang kurang tepat sehingga kebutuhan

tidak terpenuhi

Motivasi dan Frustasi

Page 8: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Motivasi dan Emosi

Frustasi menunjukan bahwa emosi mempunyai ikatan yang amat erat dengan motivasi. Emosi itu sendiri adalah pendorong terjadinya perilaku, tetapi hubungannya dengan motivasi seperti apa belum terjawab sepenuhnya oleh psikologi. Menurut Hilgard dan kawan – kawannya, kebanyakan ahli beranggapan bahwa motivasi adalah pendorong perilaku yang determinan-determinan emosi yang berasal dari dalam dan luar diri individu.

Page 9: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain ;

Cita – Cita atau Aspirasi Siswa ;Kemampuan Siswa ;Kondisi Siswa ;Kondisi Lingkungan Siswa ;Unsur – unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran ;Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa.

Motivasi Dalam Belajar

Page 10: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar

1. Motivasi sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar

2. Motivasi Intrinsik Lebih Utama dari pada Motivasi Ekstrinsik dalam belajar

3. Motivasi Pujian lebih baik dari pada Hukuman

4. Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar

5. Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam belajar

6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Page 11: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Fungsi Motivasi dalam Belajar :

Motivasi sebagai Pendorong Perbuatan Motivasi sebagai Penggerak Perbuatan Motivasi sebagai Pengarah Perbuatan

Page 12: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Bentuk – Bentuk

Motivasi dalam

Belajar:

1.Memberi Angka

2. Hadiah

3. Kompetisi

4. Ego –

Invlovement

5. Memberi

Ulangan

6. Mengetahui

Hasil7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk

Belajar

10. Minat

11. Tujuan yang

diakui

Upaya

Meningkatkan

Motivasi Belajar;

1. Pergunakan Pujian Verbal

2. Pergunakan Tes dan Nilai

secara bijaksana

3. Membangkitkan Rasa ingin

tahu dan Hasrat Eksplorasi

4. Melakukan Hal yang Luar

Biasa5. Merangsang Hasrat Anak

Didik6. Memanfaatkan Apersepsi

Anak Didik

7. Terapkan dalam konsep-

konsep dalam konteks

yang unik dan luar biasa

agar anak didik lebih

terlibat dalam belajar

8. Minta kepada anak didik

untuk mempergunakan hal

– hal yang sudah dipelajari

sebelumnya

9. Pergunakan Simulasi dan

Permainan

10.Perkecil daya tarik sistem

motivasi yang

bertentangan

Page 13: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Dipandang dari segi motifnya setiap gerak perilaku manusia itu selalu mengandung tiga aspek , yang kedudukannya bertahap dan berurutan (sequential), yaitu :1. Motivating States ( timbulnya kekuatan dan

terjadinya kesiapsediaan sebagai akibat terasanya kebutuhan jaringan atau sekresi , hormonal dalam diri organisme atau karena terangsang oleh stimulasi tertentu)

2. Motivated Behavior ( Bergeraknya organisme kearah tujuan tertentu sesuai dengan sifat kebutuhan yang hendak dipenuhi dan dipuaskannya, setiap perilaku pada dasarnya bersifat instrumental ( sadar atau tidak sadar )

3. Satisfied conditions (dengan berhasilnya dicapai suatu tujuan yang dapat memenuhi kebutuhan yang terasa , maka keseimbangan dalam diri organisme pulih kembali ialah terpeliharanya,homeostatis, kondisi demikian dihayati sebagai rasa nikmat dan puas atau lega)

DINAMIKA PROSES PERILAKU MANUSIA

MOTIF

Perilaku Instrument

al

Insentif

Rasa Puas lega/kecew

a

Lingkaran Motivasi

Page 14: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Beberapa Cara Pengukuran dan Usaha Peningkatan Kekuatan Motivasi Kerja dan Belajar

Yang dapat kita lakukan ialah mengidentifikasi beberapa indikatornya , antara lain sebagai berikut :

1. Durasinya Kegiatan2. Frekuensinya Kegiatan 3. Persistensinya pada tujuan kegiatan4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam

menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan

5. Devolusi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan6. Tingkatakan Aspirasinya yang hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan7. Tingkatkan Kualifikasi prestasi atau produk output

yang dicapai kegiatannya8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan

Page 15: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

Dengan memperhatikan indikator –indikator tersebut, berbagai teknik pendekatan dan pengukuran tertentu dapat dipergunakan, antara lain : Tes Tindakan Kuesioner dan

inventori Mengarang Bebas Tes PrestasiDari berbagai hasil studi laboratories dan

eksperimental telah dikembangkan berbagai saranan dan upaya untuk meningkatkan motivasi kerja dan termasuk perbuatan belajar sebagai berikut :1. Hindarkan sugesti dan kondisi yang negative2. Ciptakan situasi dan kondisi yang sehat, baik

antara individu dengan kelompok maupun self competion

Page 16: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

1.Dalam rangkaian proses pemenuhan felt-needs-nya individu pada umumnya dihadapkan kepada sejumlah alternative, baik dalam aspek maupun dalam tahapan.

2. Mengingat hal tersebut di atas, individu diharuskan oleh situasinya untuk mengadakan pilihan diantara alternative yang ada.

3. Reaksi individu yang bersangkutan terhadap frustasi itu bermacam-macam bentuk perilakunya. Bergantung pada kemampuan berfungsi akal (reasoning, inteligensi).

Proses Membuat Pilihan dan Keputusan, Konflik dan Frustasi, serta Bentuk-Bentuk

Perilaku Penyesuaiannya

Page 17: Psikologi Pendidikan Dan Bimpesdik

WE SAY THANKS toEvi Afiati, S.Pd& My friends

DON’T BE AFRAID OF YOUR DREAMSTHAT SEEM TO BE OUT OF REACH.

FOR THOSE WHO PERSIST,THE DREAMS WILL CHANGE INTO SUCCESS.